10
TEORI AKUNTANSI Teori akuntansi adalah adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan sistematik tentang prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik. Definisi lain teori akuntansi merupakan suatu susunan konsep, definisi, dan dalil yang menyajikan secure sistematis gambaran fenomena akuntansi serta menjelaskan hubungan antarvariabel dalam struktur akuntansi dengan maksud untuk dapat memprediksi fenomena yang muncul. Fungsi Teori akuntansi adalah : 1. Sebagai pedoman bagi lembaga penyusun standar akuntansi 2.Memberikan kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang tidak ada standar resmi 3. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan 4. Agar laporan keuangan dapat diperbandingkan 5.Memberikan kerangka acuan dalam menilai prosedur dan praktik akuntansi Vernon kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang komprehensif dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi unsure teori dalam beberapa elemen: postulat dan asumsi dasar, definisi, tujuan akuntasi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode. Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut : - Menjadikan pegangan bagi lembaga penyusunan standar akuntansi dalam menyusun standarnya. - Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak adanya standar resmi. - Menentukan batas dalm hal melakukan judgment dalam penyusunan laporan keuangan. - Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang disajikan laporan keuangan. - Meningkatkan kualitas laporan yang dapat diperbandingkan. Sedangkan Hendriksen (1982) mengemukakan kegunaan teori akuntansi sebagai berikut :

Definisi Dan Sejarah Teori Akuntansi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asdasdasdasdasdasdasdasdasdasdasdasdasdasdasdasdasdasdasdas

Citation preview

Page 1: Definisi Dan Sejarah Teori Akuntansi

TEORI AKUNTANSI

Teori akuntansi adalah adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan sistematik tentang prinsip

dan metodologi yang membedakan dengan praktik. Definisi lain teori akuntansi merupakan suatu

susunan konsep, definisi, dan dalil yang menyajikan secure sistematis gambaran fenomena akuntansi

serta menjelaskan hubungan antarvariabel dalam struktur akuntansi dengan maksud untuk dapat

memprediksi fenomena yang muncul.

Fungsi Teori akuntansi adalah :

1. Sebagai pedoman bagi lembaga penyusun standar akuntansi

2. Memberikan kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang tidak ada standar resmi

3. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan

4. Agar laporan keuangan dapat diperbandingkan

5. Memberikan kerangka acuan dalam menilai prosedur dan praktik akuntansi

Vernon kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang komprehensif

dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi unsure teori dalam

beberapa elemen: postulat dan asumsi dasar, definisi, tujuan akuntasi, prinsip atau standar, dan

prosedur atau metode-metode.

Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut :

- Menjadikan pegangan bagi lembaga penyusunan standar akuntansi dalam menyusun standarnya.

- Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak adanya

standar resmi.

- Menentukan batas dalm hal melakukan judgment dalam penyusunan laporan keuangan.

- Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang disajikan

laporan keuangan.

- Meningkatkan kualitas laporan yang dapat diperbandingkan.

Sedangkan Hendriksen (1982) mengemukakan kegunaan teori akuntansi sebagai berikut :

1. Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktik akuntansi.

2. Memberikan pedoman terhadap praktik dan prosedur akuntansi yang baru.

Menurut Ahmed Belkaoui, tidak ada teori akuntansi yang lengkap pada kurun waktu. Oleh karena

itu, teori akuntansi harus mencakup semua literature akuntansi yang memberikan pendekatan yang

berbeda-beda satu sama lain. Tidak ada teori akuntansi yang lengkap, yang mencakup dan memenuhi

keinginan dari semua keadaan dan waktu dengan efektif.

Teori akuntansi harus dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi; menjawab,dan

menjelaskan semua fenomena yang melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam praktik

akuntansi. Teori akuntansi harus bisa memprediksi atau bahkan menemukan gejala akuntansi yang

belum diketahui.

SEJARAH AKUNTANSI :

1. Perkembangan di Kehidupan Manusia

Page 2: Definisi Dan Sejarah Teori Akuntansi

Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa menghitung danmembuat suatu

catatan, yang pada awalnya dulu itu dengan menggunakan batu, kayu, bahkandaun menurut tingkat

kebudayaan manusia waktu itu. Pada abad XV terjadilah perkembangandan perluasan perdagangan

oleh pedagang-pedagang Venesia. Perkembangan perdaganganini menyebabkan orang waktu itu

memerlukan suatu sistem pencatatan yang lebih baik,sehingga dengan demikian akuntansi juga

mulai berkembang.Setelah itu perkembangan akuntansi juga ditandai dengan adanya seorang

yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika mengarang sebuah buku

yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita, di mana dalamsuatu

bab berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris yang memperkenalkan danmengajarkan sistem

pembukuan berpasangan yang disebut juga dengan sistem kontinental

Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia mengenal arti nilai suatu

barang dan alat tukar. Sebelum manusia mengenal arti suatu barang, pemenuhan kebutuhan

dilakukan dengan tukar-menukar barang tanpa memperhatikan nilai suatu barang [innatura] dan

pencatatan kekayaan belum diperlukan. Semenjak mengenal arti suatu barang, manusia melakukan

tukar-menukar barang dengan memperhatikan nilai barang [barter] dan memerlukan pencatatan

perhitungan harta kekayaannya [akuntansi]. Pencatatan awal dilakukan diatas batu, kulit kayu, dan

tanah liat. Pencatatan itu telah dilakukan berabad-abad sebelum Masehi, seperti di Babilonia, Mesir,

dan Yunani Kuno. Pencatatan seperti ini berkembang dari waktu-ke waktu sesuai dengan peradaban

manusia ataaupun dunia usaha, walaupun belum lengkap dan sistematis.

Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah menggunakan jasa

akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat pembelian barag dagangannya, mencatat siapa

saja yang berhutang da warungnya, memisahkan kotak antara uang yang masuk dari hasil

penjualan dengan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan barang dagangan dan

kebutuhan operasional di warungnya. Maka, pada dasarnya pemilik warung tadi telah menerpkan

teknik akuntansi. Penerapan pengetahuan di bidang akuntansi tentu semakin luas dan kompleks jika

dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar.

2. Double Entry Accounting

Pembukuan berpasangan adalah praktik standar untuk pencatatan transaksi keuangan. Proses

pembukuan hanya meliputi pencatatan transaksi-transaksi ke dalam berbagai jurnal dan pemberian

klasifikasi kode perkiraan buku besar (yaitu pengumpulan data keuangan mentah). Hal ini akan

menjadi dasar untuk sistemakuntansi yang mengumpulkan dan mengorganisir data mentah menjadi

informasi yang berguna.

Sistem ini didasarkan pada konsep bahwa suatu bisnis dapat dijabarkan dengan menggunakan

beberapa variabel atau rekening, yang masing-masing menjelaskan satu aspek dari bisnis tersebut

dari sudut moneter. Setiap transaksi memiliki ‘efek ganda’ yang akan dijelaskan selanjutnya.

Sejarah sistem ini telah ditemukan sejak abad ke-12, dan pada akhir abad ke-15, sistem ini

telah dipergunakan secara meluas oleh pedagang dari Venesia. Kodifikasi sistem dilakukan pertama

kali oleh Luca Pacioli, seorang karib dari Leonardo da Vinci, pada sebuah buku teks matematika

terbitan tahun 1494.

Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan

Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia mengenal arti nilai suatu

barang dan alat tukar. Sebelum manusia mengenal arti suatu barang, pemenuhan kebutuhan dilakukan

dengan tukar-menukar barang tanpa memperhatikan nilai suatu barang [innatura] dan pencatatan

kekayaan belum diperlukan. Semenjak mengenal arti suatu barang, manusia melakukan tukar-menukar

barang dengan memperhatikan nilai barang [barter] dan memerlukan pencatatan perhitungan harta

kekayaannya [akuntansi]. Pencatatan awal dilakukan diatas batu, kulit kayu, dan tanah liat. Pencatatan

itu telah dilakukan berabad-abad sebelum Masehi, seperti di Babilonia, Mesir, dan Yunani Kuno.

Page 3: Definisi Dan Sejarah Teori Akuntansi

Pencatatan seperti ini berkembang dari waktu-ke waktu sesuai dengan peradaban manusia ataaupun

dunia usaha, walaupun belum lengkap dan sistematis.

Pencatatan yang lebih lengkap sejalan dengan perkembangan dunia usaha muncul di kota

Venesia Italia. Seorang biarawan atau pastur dari ordo Fransiskus pakar matematika yang bernama lucas

paciolo tahun 1494 menerbitkan buku yang berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, dan Proporpioni

et Proportionality. Buku itu yang pertama memuat dasar-dasar akuntansi. Pada bagian buku itu terdapat

subjudul “Tractus de Computies et Screptoria” yang membahas secara khusus dasar-dasar

akuntansi.Subjudul itu dikembangkan menjadi tulisan yang khusus membahas akuntansi dengan diberi

judul “La Scoula Perfecta de Mercaanti dan diterbitkan oleh penerbit Paganini.karena tulisannya itu,

Lucas Paciolo dijuluki Bapak Akuntansi.

Risalahnya mencerminkan praktik-praktik yang berlaku di venesia pada masa itu yang kemudian

dikenal sebagai “Metode Venesia atau “Metode Italia “. Oleh sebab itu ia bukanlah penemu dari

pembukuan pencatatan berpasangan, tetapi menguraikan mengenai apa yang dipraktikkan pada masa

itu. Ia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberikan informasi yang tidak tertunda

kepada para pedagang mengenai keadaan aktiva dan utang-utangnya.

Ia berkata “Seluruh pencatatan harus berpasangan. Yaitu jika anda membuat seorang kreditor,

maka anda harus membuat seorang debitor. Tiga buku digunakan disini yaitu “ memorandum, sebuah

jurnal, dan sebuah buku besar. Pencatatan-pencatatannya cukup deskriptif. Pacioli menyarankan agar “

tidak hanya nama dari pembeli atau penjual saja yang dicatat, begitupula deskripsi melalui barangnya

dengan berat, ukuran atau hasil pengukuran.dan harganya, tetapi syarat pembayaran juga harus

ditampilkan dan kapan saja uang yang diterima atau dikeluarkan,pencatatan akan menyajikan jenis mata

uang yang dipergunakan dan nilai tukarnya. Pada waktu yang bersamaan, mengingat umur yang pendek

dari perusahaan –perusahaan bisnis, Pacioli menyarankan perhitungan dari laba suatu periode dan

penutupan buku.

Ciri-ciri mendasar sistem akuntansi yang dikemukakan Lucs Paciolo adalah sistem berpasangan

[double entry] yaitu pencatatan peristiwa ekonomi dalam dua aspek Debet dan Kredit, sehingga diperoleh

hasil pencatatan yaang sistematis dan mudah dikontrol. Sistem itu berkembang dan mendasari sistem

akuntansi yang dipakai dalam dunia usaha sekarang ini.

Dibawah ini saran-saran yang diberikan;

“Merupakan suatu hal yang baik untuk menutup buku setiap tahun, terutama jika anda memiliki

kerjasama kemitraan dengan pihak-pihak lain. Seringnya melakukan pencatatan akuntansi akan

memperpanjang persahabatan”.Buku Pacioli tersebut diterjemahkan kedalam beberapa bahasa,

memberikan kontribusi pada merebaknya popularitas dari metode Italia ini. Menarik untuk dicatat bahwa

Pacioli berteman dengan Leonardo da Vinci bahkan pernah berkolaborasi dengan Pacioli dam buku

“Divine Proportione” dimana Pacioli membuat naskahnya dan Da Vinci membuat ilustrasimya.

Perkembangan pembukuan pencatatan berpasangan

“Metode Italia” ini menyebar ke seluruh Eropa pada abad ke 16 dan ke 17 , yang selanjutnya

menerima karakteristik-karakteristik dan perkembangan-perkembangan baru, untuk menjadi apa yang

kita kenal sekarang sebagai model pencatatan berpasangan. Dalam sebuah usaha untuk menunjukkan

bahwa model pencatatan berpasangan telah mengalami evolusi dengan cara yang mirip dengan ilmu

pengetahuan sedara umum., Cushing mencatatkan serangkaian perkembangan. Perkembangan-

perkembangan tersebut meliputi hal-hal:

1. Sekitar abad ke 16 terjadi beberapa perubahan didalam tehnik-tehnik pembukuan. Perubahan yang

patut dicatat adalah diperkenalkannya jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan berbagai jenis transaksi

yang berbeda.Menurut Opimi Yamey: ”Hal ini meliputi penggunaan buku-buku tambahan khusus

misalnya untuk mencatat transaksi kas, transaksi penagihan atau jenis-jenis pengukuran tertentu .

Tujuannya adalah untuk menjaga agar detail berada di luar jurnal dan buku besar, dengan maksud

untuk tidak membuatnya sepat penuh. Tampaknya sudah merupakan suatu praktik yang umum untuk

Page 4: Definisi Dan Sejarah Teori Akuntansi

dimiliki paling tidak sebuah buku kas yang terpisah, dengan pencatatan-pencatatan berkala atas

jumlah totalnya ke akun kas didalam buku besar, dengan ataupun tanpa sebuah rangkuman

pencatatan didalam jurnal”

2. Pada abad ke 16 dan ke 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik. Sebagai tambahan

lagi, di abad ke 17 dan ke 18 terjadi evolusi pada personifikasi dari seluruh akun dan transaksi,

sebagai suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan debet dan kredit yang digunakan pada akun-

akun yang tidak pasti hubungannya dan abstrak.

3. Penerapan dari sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi yang

lain.Menurut Paragllo: “Dalam siklus kedua , sepanjang tahun 1559 hingga 1795, telah muncul suatu

unsur baru- kritik atas pembukuan. Saat ini adalah juga periode di mana pencatatan berpasangan

memperluas bidang pengaplikasiannya ke jenis-jenis organisasi yang lain, seperti biara dan negara

bagian. Dengan adanya kritik dan lingkungan yang semakin melebar atas pembukuan, dimulailah

pelaksanaan riset-riset teoretis atas subjek ini”.

4. Abad ke 17 mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah untuk jenis barang

yang berbrda.Menurut Yamey: “Berbagai akun barang yang digabungkan dengan akun barang-barang

lain dalam kondisinya barang pada kemitraan [perusahaan], dan akun dalam perjalanan mungkin

dapat menjadi satu bagian yang besar didalam buku besar. Dan akan tidak mungkin untuk mencari

sebuah akun tunggal kolektif untuk penjualan, dimana hasil dari seluruh aktivitas pembelian dan

penjualan untuk satu periode dikumpulkan bersama, persiapan sebelum ditransfer ke akun laba rugi

umum. Kita harus menarik kesimpulan bahwa banyak pedagang akan menerima manfaat jika tersedia

banyak akun barang yang terpisah, jika tidak justru akan ada pertanyaan mengenai akuntansi kepada

partner atau prinsipal atas peembuangan barang-barang mereka.”

5. Dimulai dengan East India Company di abad ke 17 dan selanjutnya diikuti dengan perkembangan dari

perusahaan seiring dengan revolusi industri, akuntansi mendapatkan status yang lebih baik, yang

ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan

kepada konsep mengenai kelangsungan, periodisitas dan akrual.

6. Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke 18. Menurut Yamey:

“Petama-tama aktiva tersebut dicatat sesuai dengan biaya perolehannya, perbedan antara

pembayaran pendapatan dan penerimaannya [contohnya:perbaikan rumah dan pendapatan sewa

yang diterima], yang pada umumnya dimasukkan kedalam akun aktiva dipindahkan ke akun laba rugi

pada saat tanggal neraca. Kedua, akun aktiva yang berisi pencatatan-pencatatan mengenai

pembiayaan awal dan pengeluaran-pengeluaran serta penerimaan-penerimaan lain [termasuk

penerimaan dari penjualan sebagian aktiva tersebut] ditutup pada saat tanggal neraca dan perbedaan

antara total debet dan total kredit dibawa sebagai saldo akun. Tidak ada debet atau kredit yang dicatat

ke akun laba rugi.Ketiga, aktiva tersebut direvaluasi, naik atau turun, pada saat tanggal neraca, nilai

yang direvisi dicatat didalam akun dan perbedannya [termasuk laba atau rugi atas revaluasi] dicatat

kedalam akun laba rugi untuk menyeimbangkannya.”

7. Sampai dengan awal abad ke 19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada barang

dagangan yang tidak terjual. Pada paruh kedua abad ke 19, depresiasi pada industri rel kereta api

dianggap tidak dibutuhkan kecuali jika aktiva tetap tersebut dinilai memiliki kondisi yang sudah tidak

dapat dipergunakan lagi. Meskipun tidak terlalu banyak dipergunakan, terdapat bukti, yang

ditunjukkan oleh Saleiro pada tahun 1915, akan adanya metode-metode depresiasi berikut ini: garis

lurus [straight line], metode saldo menurun [reduching method], metode dana pelunasan dan anuitas

[sinking fund dan anuity method], dan metode biaya [unit cost method]. Baru setelah tahun 1930 an

beban depresiasi menjadi lebih umum dipergunakan.

8. Akuntansi biaya muncul diabad ke 19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.Akuntansi biaya ini

diawali dengan oleh pabrik-pabrik tekstil abad ke 15.D.R Scott mencatat hasil dari perkembangan

pabrik didalam bukunya, The Cultural Significance of accounts: “Sebelum revolusi industri, akuntansi

hanya sebuah pencatatan atas hubungan eksternal antara satu unit bisnis dengan unit bisnis yang

lainnya, pencatatan atas hubungan yang ditentukan didalam pasar, Namun dengan munculnya

Page 5: Definisi Dan Sejarah Teori Akuntansi

operasi produksi berskala besar- berkembang kebutuhan untuk lebih memberikan penekanan pada

akuntansi untuk kepentingan didalam unit-unit kompetitif dan pada penggunaan catatan akuntansi

sebagai salah satu cara pengendalian administratif atas perusahaan. Munculnya akuntansi biaya pada

perusahaan manufaktur adalah semua contoh., Catatan-catatan dari pabrik tekstil dan perusahaan-

perushaan manufaktur raksasa di abad ke 19 di pakai untuk mendukung kedua hipotesis berikut ini;

a. Hipotesis pertama adalah meningkatnya penggunaan aktiva tetap memicu perkembangan dan

akuntansi biaya pada industri.

b. Hipotesis kedua adalah bahwa perubahan pada bagaimana aktivitas ekonomi diorganisasikan,

dan bukan hanya untuk perubahan sementara pada struktur biaya mereka memicu

perkembangan dari prosedur akuntansi biaya internal pada abad ke 19.

9. Pada paruh terakhir dari abad ke 19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik akuntansi untuk

pembayaran dibayar dimuka dan akrual, sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya

perhitungandari laba periodik.

10.Akhir abad ke 19 dan ke 29 terjadi perkembangan pada laporan dana.

11.Di abad ke 29 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu kompleks, mulai

dari perhitungan laba persaham, akuntansi untuk perhitungan bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa

jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah penting dari akuntansi sebagai produk baru dari

rekayasa keuangan [financial engineering]

3. Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu

dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat

ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Penemuan yang sama juga

diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering

tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka

desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.

Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu usaha,

karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di

dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah

menyusun buku tentang akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini

berorientasi pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping)

mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang

berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan dengan

bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry bookkeeping.

Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak

5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku

berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting system telah

disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang

terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica,

Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.

Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan “Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan

menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli

pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit

pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka

pertentangan sebenarnya tidak ada.”

Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya sudah

ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum banyak menganalisis bagaimana rupa

eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam

Page 6: Definisi Dan Sejarah Teori Akuntansi

Rosjidi, 1999) “Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem

pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar

Moslem (Moslem Merchants).”

Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap

perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di Inggris

dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-undang

tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan saham,

membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan

inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai informasi maupun sebagai

pertanggungjawaban.

Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi

sebagai berikut.

- Tahun 1775   : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single

entry maupun double entry.

- Tahun 1800   : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam

perusahaan.

- Tahun 1825   : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).

- Tahun 1850   : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap

lebih penting.

- Tahun 1900   : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang

dilaksanakan secara nasional.

- Tahun 1925   : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:

1. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi

pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;

2. Laporan keuangan mulai diseragamkan;

3. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan

4. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya “punch

card record”.

- Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan

akuntansi, yaitu sebagai berikut.

1. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.

2. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).

3. Analisis Cost Revenue semakin dikenal.

4. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan

profesi akuntan.

5. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan

manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.

6. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.

7. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.

 

- Tahun 1975   : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang

lainnya, perkembangan itu antara lain:

1. Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-

usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;

2. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi,

perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;

3. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;

4. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan

Page 7: Definisi Dan Sejarah Teori Akuntansi

5. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan

yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.

Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada

pembukuanAmphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Perkembangan akuntansi

yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai tanam paksa dihapuskan tahun

1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di

Indonesia untuk menanamkan modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah

seperti yang diajarkan oleh Luca Pacioli.

Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata

buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan

berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya  teknik pembukuan. Setelah

tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem

pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika

(Anglo-Saxon).

Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak seorang

anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan. Pengiriman Van

Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD – Government

Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public pertama adalah Frese &

Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun 1918.

Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi.

Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa belanda,

menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi

kekosongan jabatab tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang

akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai

dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952.

Pembukaan ini kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara)

tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera

Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada (1964).

Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23 Desember 1957.

Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang akuntan

Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga

dikeluarjannya undang-undang modal asing yang kemudian disusul dengan undang-undang

penanaman modal dalam negeri tahun 1968 yang merupakan pendorong berkembangnya profesi

akuntansi. Setelah krisis ekonomi Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin

signifikan mengingat profesi ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim transparansi

di Indonesia.