Upload
mahala-wida-choiriyah
View
11
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan
Citation preview
MAKALAH TREND DAN ISU KEPERAWATAN ANAK
DBD SALAH SATU PENYEBAB BANYAK
KEMATIAN PADA ANAK
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas individu
Mata kuliah Keperawatan Anak
Dosen Pembimbing : Sunarsih Rahayu, S.Kep.,Ns.,M.Kep
DISUSUN OLEH :
NAMA : Pratiwi Setyaningrum
NIM : P27220014086
KELAS : 2C
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah trend dan isu keperawatan anak dengan judul “MAKALAH TREND
DAN ISU KEPERAWATAN ANAK DBD SALAH SATU PENYEBAB
BANYAK KEMATIAN PADA ANAK” disetujui dan disahkan oleh dosen
pengampu mata kuliah keperawatan anak pada:
Hari :
Tanggal :
Menyetujui,
Dosen Keperawatan Anak
Sunarsih Rahayu, S.Kep.,Ns.,M.Kep
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tugas individu makalah Trend dan Isu Keperawatan Anak. Ada pun
tujuan penulis menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Anak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Widodo, MN. selaku ketua jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes
Surakarta
2. Ibu Siti Lestari, MN. Selaku Kaprodi DIII Keperawatan
3. Ibu Sunarsih Rahayu, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen Keperawatan Anak
4. Keluarga tercinta yang selalu memberi semangat kepada penulis
5. Teman-teman 2C yang memberikan semangat kepada penulis
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis mohon maaf
apabila ada kekeliruan ataupun kekurangan dalam proses penyusunan hingga
terpenuhinya tugas ini. Penulis juga meminta saran serta kritik yang membangun
demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi
para pembaca sekalian.
Surakarta, Maret 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam berdarah merupakan salah satu jenis demam yang dapat
menyebabkan kematian, jika tidak segera ditangani dan tidak ditangani dengan
tepat demam berdarah rawan berujung pada kematian, demam berdarah
menyerang salah satu komponen penting pada darah yang disebut trombosit,
trombosit merupakan salah satu sel darah merah yang berperan penting untuk
mengantarkan energi dan mulekul serta mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
Yang paling mengkhawatirkan dari penyakit demam berdarah adalah
demam berdarah lebih sering menyerang anak-anak, hal ini disebabkan karena
anak-anak kurang begitu waspada terhadap gigitan nyamuk, selain itu sistem
imun pada anak-anak belum sempurna seperti pada orang dewasa.
Penyakit demam berdarah pada anak memiliki paling banyak kasus, dan
demam berdarah pada anak pula yang paling banyak menyebabkan kematian.
Penyakit demam berdarah memiliki siklus pelana kuda dan hal ini yang paling
tidak diketahui oleh orang tua.
Penyakit DBD ini merupakan penyakit menular yang pada umumnya
menyerang pada usia anak-anak umur kurang dari 15 tahun dan juga bisa
menyerang pada orang dewasa Berdasarkan catatan World Health
Organization (WHO), diperkirakan 500.000 pasien DBD membutuhkan
perawatan di rumah sakit dalam setiap tahunnya dan sebagian besar
penderitanya adalah anak-anak. Ironisnya, sekitar 2,5% diantara pasien
anak tersebut diperkirakan meninggal dunia.
Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sekarang ini banyak
anak-anak yang meninggal dunia yang disebabkan karena penyakit DBD. Oleh
karena banyaknya kasus mengenai kematian anak yang disebabkan karena
penyakit DBD yang berdampak buruk bagi kesehatan anak, sebagai mahasiswa
keperawatan dan perawat sangatlah penting untuk memberikan penyuluhan
atau sosialisasi pada orang tua dan anak-anak mengenai bahaya adanya
penyakit DBD.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya
penyakit DBD yang menyebabkan banyak kematian pada anak
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Memberikan penyuluhan pada masyarakat untuk lebih mewaspadai
adanya penyakit DBD yang dapat mengancam kesehatan anak-
anak mereka
b. Memberikan informasi kepada anak-anak agar bisa menjaga diri
mereka dari gigitan nyamuk penyebab DBD
c. Memberikan pengetahuan pada masyarakat agar lebih menjaga
kebersihan lingkungannya
\
BAB II
ISI
A. Gambar DBD menjadi salah satu penyebab kematian pada anak
Dari gambar diatas dapat kita lihat adanya nyamuk aedes aegypti yang kita
ketahui adalah nyamuk penyebab penyakit DBD. Nyamuk tersebut menyerang
anak-anak, bahkan nyamuk tersebut dapat menyebabkan anak tersebut
meninggal. Dapat dilihat pula dari gambar tersebut, lingkungan tempat tinggal
yang tidak sehat. Banyak barang-barang barang bekas disekitar tempat tinggal
anak tersebut. Dapat dilihat nyamuk keluar dari penampungan air yang tidak
ditutup. Kita ketahui bahwa nyamuk penyebab penyakit DBD tersebut lebih
suka hidup di dalam ruangan, tempat kumuh ataupun genangan air. Banyak
anak-anak yang menjadi korban dari nyamuk ini, ini disebabkan karena anak-
anak memiliki imun yang lemah dibandingkan orang dewasa. Jadi banyak anak
yang meninggal disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Di Indonesia, nyamuk A. aegypti umumnya memiliki habitat di lingkungan
perumahan, di mana terdapat banyak genangan air bersih dalam bak mandi
ataupun tempayan. Semua tempat penyimpanan air bersih yang tenang dapat
menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes misalnya gentong air murni,
kaleng kosong berisi air hujan, bak kamar mandi atau pada lipatan dan lekukan
daun yang berisi air hujan, vas bunga berisi air dan lain-lain. Nyamuk Aedes
aegypti lebih banyak ditemukan berkembang biak pada kontainer yang ada
dalam rumah. Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang
hari. Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk
betina yang mengisap darah. Hal itu dilakukannya untuk memperoleh asupan
protein yang diperlukannya untuk memproduksi telur. Nyamuk jantan tidak
membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun
tumbuhan. Jenis ini menyenangi area yang gelap dan benda-benda berwarna
hitam atau merah.
Demam berdarah kerap menyerang anak-anak karena anak-anak cenderung
duduk di dalam kelas selama pagi hingga siang hari dan kaki mereka yang
tersembunyi di bawah meja menjadi sasaran empuk nyamuk jenis ini. Nyamuk
dewasa betina mengisap darah manusia pada siang hari yang dilakukan baik di
dalam rumah ataupun luar rumah. Pengisapan darah dilakukan dari pagi sampai
petang dengan dua puncak yaitu setelah matahari terbit (08.00-10.00) dan
sebelum matahari terbenam (15.00-17.00)
B. PERAN PERAWAT
Ada beberapa peranan perawat yang dapat dilakukan dalam melakukan
pencegahan DBD atara lain
1. Pencegahan primer ( Primary Prevention)
Sasaran pencegahan primer dapat ditnjukan pada factor penyebab
terjadinya DBD, lingkungan serta faktor penjamu. Pencegahan primer
yang dapat dilakkan oleh seorang perawat adalah dengan cara memberikan
pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang pencegahan penyakit DBD
di masyarakat.
2. Pencegahan sekunder (Secundery Prevention)
Peran perawat dalam pencegahan sekunder adalah melakukan diagnosis
dini pada penderita DBD dan memberikan pengobatanyang tepat
kepadapenderita DBD agar dapat dicegah meluasnya penyakit atau untuk
mencegah timbulnya wabah DBD dan agar tidak timbul komplikasi pada
penderita yang ditimbulkan oleh penyebab DBD
3. Pencegahan tersier (Tertiary Prevention)
Peran perawat dalam pencegahan tersier adalah mencegah bertambah
parahnya suatu penyakit, dan mencegah penderita DBD mengalami
komplikasi yang dapat menyebabkan kematian. Perawat juga berperan
dalam proses rehabilitasi untuk mencegah terjadinya efek samping proses
penyembuhan penyakit DBD
Selain itu masih banyak peranan lain yang dapat dilakukan oleh perawat
diantaranya adalah :
1. Sebagai penyedia pelayanan (Care provider)
Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji masalah keperawatan
yang ada, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan
keperawatan dan mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor)
Memberikan pendidikan/penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di masyarakat
secara terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga
terjadi perubahan perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai derajat
kesehatan yang optimal. Penyuluhan mengenai DBD, pengelolahan limbah
cair rumah tangga dengan aman, pengelolahan sampah dengan benar serta
larangan buang air besar (BAB) sembarangan.
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi
tatanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan
interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan
seseorang. Di dalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual.
3. Sebagai Panutan (Role Model)
Perawat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang
kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang
bagaimana tatacara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh
masyarakat. Perawat dapat menciptan lingkungan yang sehat dengan cara
mempromosikan perilaku sehat seperti mencuci tangan sebelum
beraktifitas, senantiasa menutup mulut ketika batuk, tidak meludah
sembarangan dan kebiasaan-kebiasaan kecil lainnya
4. Sebagai pembela (Client Advocate)
Pembelaan dapat diberikan kepada individu, kelompok atau tingkat
komunitas. Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan fungsinya
melalui pelayanan sosial yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela
klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk di dalamnya
peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien
terpenuhi dan melindungi hak-hak klien.
5. Sebagai Manajer kasus (Case Manager)
Perawat diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan pelayanan
kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan
tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
6. Sebagai kolaborator
Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara
bekerjasama dengan tim kesehatan lain, masyarakat dan lain-lain.
Misalnya tindakan kolaborasi atau kerjasama dengan masyarakat dalam
mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti. supaya di daerah
tersebut tidak terjadi wabah penyakit DBD. Selokan dan kanal yang
memadai akan mengalirkan air hujan sehingga tidak tergenang dan
menimbulkan kesempatan nyamuk berkembang biak. Selain itu juga
menghindari terjadinya bencana banjir yang juga mengancam kesehatan
masyarakat.
7. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut
masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak
terhadap status kesehatan melalui kunjungan rumah, pertemuan-
pertemuan, observasi dan pengumpulan data.
8. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)
Peran perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan,
merencanakan dan mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada klien.
9. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and
Leader)
Pembawa perubahan adalah seseorang atau kelompok yang berinisiatif
merubah atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya
atau pada sistem. Peningkatan dan perubahan adalah komponen essensial
dari perawatan. Dengan menggunakan proses keperawatan, perawat
membantu klien untuk merencanakan, melaksanakan dan menjaga
perubahan seperti : pengetahuan, ketrampilan, perasaan dan perilaku yang
dapat meningkatkan kesehatan.
10. Pengidentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas (Community Care
Provider And Researcher)
Peran ini termasuk dalam proses pelayanan asuhan keperawatan kepada
masyarakat yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi masalah kesehatan dan pemecahan masalah yang diberikan.
Tindakan pencarian atau pengidentifikasian masalah kesehatan yang lain
juga merupakan bagian dari peran perawat komunitas.
Demam berdarah merupakan penyakit yang bisa dicegah, salah satu cara
pencegahan paling utama adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan
diri sendiri, selain hal tersebut apabila terjadi penyakit demam berdarah
keluarga juga bisa mencagah melalui penataksanaan pertama agar tidak terjadi
kegawatan lebih lanjut. Dalam hal ini perawat memiliki peran yang sangat
penting dalam meminimalisasi angka kematian anak akibat penyakit DBD.
Dan yang dapat dilakukan oleh seorang perawat adalah melakukan hal yang
dititikberatkan pada preventif dan promotif yaitu pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan. Upaya pencegahan diantaranya adalah dengan
melakukan penyuluhan kesehatan tentang demam berdarah.
Dengan melakukan tindakan yang preventif dan promotif diharapkan
nantinya dapat mendapatkan hasil penyuluhan yaitu bisa menggambarkan
adanya peningkatan pengetahuan, nilai observasi sesudah penyuluhan menjadi
lebih baik dari pada sebelum penyuluhan. Berdasarkan hal tersebut penting
dilakukan penyuluhan yang terprogram dan terus menerus tentang demam
berdarah di setiap Posyandu yang kemudian diharapkan para orang tua bisa
melalukan kegiatan pencegahan penyakit demam berdarah dengan kebersihan
diri dan lingkungan serta merawat anak apabila terkena penyakit demam
berdarah, sehingga diharapkan terjadi penurunan prevalensi anak sakit akibat
kesalahan perawatan keluarga. Dan tindakan lebih lanjut yang dapat dilakukan
di puskesmas adalah: 1) diadakanya pelatihan terstruktur dan terjadual pada
kader tentang berbagai macam pengetahuan yang terkait dengan kesehatan; 2)
diadakanya perawat magang untuk praktik keperawatan komunitas dibawah
pembinaan puskesmas agar terjadi bimbingan langsung pada masyarakat .
Dan sebenarnya peran utama perawat terhadap penderita penyakit endemik
DBD ini adalah memberikan perawatan sesuai dengan diagnosa
keperawatannya. Perawatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dari
pasien sehingga nyawa pasien dapat diselamatkan. Semakin banyak nyawa
pasien yang diselamatkan, maka semakin sedikit tigkat mortalitas pada
kawasan endemik tersebut, namun sebaliknya jika banyak penderita DBD
mendapatkan perawatan yang kurang optimal, maka tingkat kematian penderita
DBD akan semakin meningkat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DBD adalah penyakit yang disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes Aygepty.
DBD salah satu jenis demam yang dapat menyebabkan kematian, jika tidak
segera ditangani dan tidak ditangani dengan tepat demam berdarah rawan
berujung pada kematian. Anak merupakan sasaran empuk bagi nyamuk Aedes
Aegepty karena nyamuk aktif pada saat jam-jam anak-anak bermain diluar
ruangan yang mungkin tidak terawasi oleh setiap orang tua. Kekebalan tubuh
pada anak juga belumlah sempurna bila dibandingkan dengan orang dewasa.
Jadi, banyak anak yang menjadi korban bahkan meninggal dunia disebabkan
karena penyakit tersebut. Dan dalam hal ini peran perawat juga diperlukan
untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran penyakit tersebut, supaya
angka kematian anak akibat DBD dapat berkurang.
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya saya sebagai penulis dan
bagi pembaca. Semoga kita dapat melakukan pencegahan dari bahaya penyakit
DBD. Khusus nya pada anak-anak yang lebih rentan terkena penyakit tersebut.
Dan semoga kita dapat terhindar dari penyakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Angga. 2015. Penyebab Demam Berdarah. (http://www.anggaputra.com/makalah-
demam-berdarah-lengkap-dengan-penjelasan/) (online) diakses pada
23 Maret 2016
Anonim. 2016. Penyakit Demam Berdarah Pada Anak dan Cara Pencegahannya,
(http://mulaisehat.com/penyakit-demam-berdarah-pada-anak-dan-
cara-pencegahannya/) (online) diakses pada 23 Maret 2016
Anonim. 2016. Macam-macam Penyakit Menular, Penyebab dan Gejalanya.
(http://mulaisehat.com/macam-macam-penyakit-menular-penyebab-
dan-gejalanya/) (online) diakses pada 23 Maret 2016
Gegtree. 2010. Demam Berdarah.
(https://gegtriee.wordpress.com/2010/10/04/demam-berdarah-dhf/ )
(online) diakses pada tanggal 23 Maret 2016
Riedha. 2013. Demam Berdarah. (http://www.slideshare.net/RiedhaPoenya/dbd-r-
i3) (online) diakses pada 23 Maret 2016