Upload
heriana-nyoman
View
240
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
1/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 1
I. Fisika Semikonduktor
1. Konsep atom yang dikemukakan oleh :
a. Plato dan Aristoteles
Konsep atom yang dikemukakan oleh Plato dan Aristoteles yaitu semua zat adalah
kombinasi dari elemen-elemen dasar dengan sifat-sifatnya. Elemen-elemen dasar tersebut
adalah api, air, tanah, dan udara. (Aristoteles kemudian menambahkan elemen lainnya, yaitu
elemen Ether yang merupakan suatu substansi sempurna yang menyusun benda-benda
langit). Sifat-sifatnya adalah panas, dingin, basah, dan kering. Hal ini menentukan sifat dari
elemen. Contohnya api dipandang sebagai campuran ideal panas dan kering.
Plato dan Aristoteles juga menyatakan bahwa suatu unsur dapat diubah menjadi unsur
lainnya dengan melakukan pencampuran. Pembakaran dan reaksi kimia lainnya yang
dianggap sebagai hasil dari reaksi antar senyawa tersebut. Unsur Aristoteles berbeda dari
unsur-unsur kimia. Dia percaya bahwa sebenarnya arsenik termasuk sulfur, dan digunakan
pada saat pengerasan tembaga saat itu. Plato, Aristoteles bersama-sama dengan para filsuf
Yunani lainnya mempertanyakan masalah partikel yang dapat dibagi dan yang tidak dapat
dibagi. Menurut Aristoteles, semua bahan itu terbuat dari atom.
b. John Dalton
Model atom yang dikemukakan oleh Dalton merupakan model atom pertama yang
cukup ilmiah, meski sebenarnya masih bersifat spekulasi. Dalton menyempurnakan pendapat
mengenai model atom sebelumnya. Menurut Dalton, atom merupakan partikel terkecil suatu
materi yang berbentuk bola. Bola-bola atom tersebut khas untuk setiap unsurnya.
Berikut adalah teori-teori yang diusulkan oleh Dalton, antara lain :
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-
atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya : air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Gambar atom menurut Dalton
c. Thomas Ernest RutherfordAtom menurutnya adalah suatu dimensi bahwa di sekitar proton terdapat ruang besar
yang kosong dari segala partikel kecuali elektron yang jarang-jarang. Ruang terbuka yang
besar ini memberikan alasan adanya partikel alfa yang tidak terbelokkan. Percobaan yang
dilakukan oleh Rutherford terlihat pada gambar berikut.
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
2/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 2
Gambar percobaan Rutherford
Menurut Rutherford, partikel alfa yang dibelokkan sedikit diperkirakan telah lewat cukup
dekat dari proton sehingga dibelokkan oleh gaya elektrostatik. Sedangkan beberapa partikel
alfa yang dibelokkan kembali ke sumber diperkirakan telah mengalami tumbukan dengan inti
sehingga dipantulkan kembali oleh gaya elektrostatik. Hasil percobaan ini membuat
Rutherford menyatakan hipotesanya bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan
positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif. Untuk mengimbanginya sehingga atom
bersifat netral. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti
atom, sehingga dapat dipredisi bahwa ada partikel lain dalam inti atom. Gambar model atom
Rutherford sebagai berikut.
Gambar Model atom Ernest Rutherford
d. Joseph John Thomson
Menurut atom adalah proton yang memiliki massa yang jauh lebih besar dibandingkan
elektron, maka model Thomson menggambarkan atom sebagai proton tunggal yang besar. Di
dalam partikel proton, Thomson memasukkan elektron yang menetralkan adanya muatan
positif dari proton. Menurut Thomson, atom terdiri dari suatu bulatan bermuatan positif dengan
rapat muatan yang merata. Di dalam muatan positif ini tersebar elektron dengan muatan
negatif yang besarnya sama dengan muatan positif. Cara yang populer untuk
menggambarkan model ini adalah dengan menganggap elektron sebagai kismis (plumb) di
dalam kue puding proton, sehingga model ini diberi nama model kue kismis (plumb-pudding
model).
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
3/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 3
Gambar Model atom Joseph John Thompson
e. Neils Henrick David Bohr
Menurutnya Bohr, atom adalah elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada
lintasan-lintasan tertentu dan tidak memancarkan energi. Lintasan-lintasan elektron itu disebut
kulit atau tingkat energi elektron. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang
lain dan perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran energi.
Sedangkan perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tinggi disertai penyerapan
energi. Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan stasioner, artinya
elektron tidak memancarkan atau menyerap energi. Model atom Bohr tidak cukup untuk
memprediksikan spektrum elemen yang lebih kompleks.
Gambar Model atom Bohr
f. Prinsip Larangan Pauli
Pada 1925, ilmuwan Austia, Wolfgang Paulimengemukakan teori yang dikenal dengan
nama Asas Larangan Pauli. Asas Larangan Pauli menyatakan bahwa Elektron-elektron
dalam satu atom tidak boleh mempunyai bilangan kuantum yang keempat-empatnya sama.Berdasarkan Asas Larangan Pauli dapat disimpulkan bahwa nilai bilangan kuantum
yang sama antar elektron maksimum tiga bilangan. Tidak mungkin keempat bilangan
kuantumnya sama jika terdapat dua elektron yang memiliki nilai bilangan kuantum n, l, dan m
sama, nilai s-nya pasti berbeda.
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
4/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 4
Gambar asas larangan Pauli
g. Prinsip Aufbau
Prinsip Aufbau mengatur tentang penulisan konfigurasi elektron. Kata Aufbau berasal
dari bahasa Jerman yang berarti meningkat. Prinsip Aufbau menyatakan bahwa Elektron
secara bertahap menempati orbital dimulai dari yang berenergi paling rendah. Setelah orbital
berenergi rendah terisi penuh, elektron menempati orbital yang energinya satu tingkat lebih
tinggi, dan seterusnya sampai semua elektron dalam atom menempati orbitalnya.Berdasarkan jumlah energi yang dimiliki setiap orbital, urutan pengisian orbital oleh
elektron dapat digambarkan dengan diagram berikut.
Gambar urutan pengisian orbital
Berdasarkan diagram tersebut, dapat disusun konfigurasi elektron dengan urutan
sebagai berikut :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 7s2 5f14 6d10 7p6
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
5/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 5
2. a. Konduktor merupakan suatu benda yang mudah mengantarkan arus listrik. Konduktor
seperti tembaga memiliki 1 elektron valensi. Konduktor makin baik apabila jarak elektron
valensinya dengan inti makin jauh. Makin jauh jarak elektron valensi dengan inti, makin kecil
daya tarik elektron dengan inti sehingga makin sedikit energi yang dibutuhkan untuk
melepaskan elektron tersebut dari elektron valensinya yang artinya makin mudah konduktor
tersebut dalam mengantarkan arus listrik. Gambar konduktor sebagai berikut.
Gambar Metalic Konduktor
b. Semikonduktor Intrinsik disebut juga sebgai semikonduktor murni. Semikonduktor intrinsikmerupakan semikonduktor yang belum mendapat tambahan doping lain. Dalam suhu nol
mutlak (273K), semikonduktor ini bersifat sebagai isolator karena hanya memiliki sedikit
elektron bebas atau hole yang dihasilkan oleh energi termal. Dalam suhu diatas nol mutlak,
kristal semikonduktor tersebut mulai bergetar. Makin tinggi suhunya, maka semakin besar
getaran yang akhirnya getaran tersebut mematahkan ikatan kovalen antar atom-atom dalam
kristal semikonduktor tersebut. Peristiwa tersebut menyebabkan semakin banyaknya
elektron bebas dan lubang yang dihasilkan. Denga kata lain, semikonduktor intrinsik
merupakan semikonduktor yang dibuat dengan metode khusus untuk meningkatkankemurniannya setinggi mungkin, sehingga hasilnya bisa dianggap sebagai semikonduktor
murni.
Gambar semikonduktor intrinsik
c. Semikonduktor Ekstrinsik
- Bervalensi 3
Semikonduktor ekstrinsik bervalensi 3 (semikonduktor tipe-p) dibuat dengan cara
menambahkan sejumlah kecil atom pengotor trivalen (aluminium, boron, galium atau
indium) pada semikonduktor murni. Semikonduktor murni dalam hal ini misalnya silikon
murni. Atom-atom pengotor (dopan) ini mempunyai tiga elektron valensi sehingga secara
efektif hanya dapat membentuk tiga ikatan kovalen. Ketika sebuah atom trivalen menempati
posisi atom silikon dalam kisi kristal, terbentuk tiga ikatan kovalen lengkap, sisanya sebuah
muatan positif dari atom silikon yang tidak berpasangan yang disebut dengan lubang (hole).
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
6/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 6
Proses pengotoran ini akan menghasilkan semikonduktor tipe-p karena menghasilkan
pembawa muatan negatif pada kristal yang netral. Karena atom pengotor menerima
elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai atom aseptor (acceptor). Semikonduktor
tipe-p digambarkan sebagai berikut.
.
(a) (b)Gambar (a) Struktur kristal silikon dengan sebuah atom pengotor valensi tiga
(b) Struktur pita energi semikonduktor tipe-p
- Bervalensi 5
Semikonduktor bervalensi 5 merupakan semikonduktor yang sudah mendapat
tambahan bahan pengotor bervalensi 5 (pentavalen) seperti : arsen, antimony dan fosfor.
Langkah-langkahnya yaitu pertama-tama semikonduktor murni (misalnya silicon)
dipanaskan hingga meleleh. Kemudian ditambahkan doping atau pengotor bervalensi 5
sehingga menyebabkan semikonduktor yang dihasilkan bervalensi 4 + 5 = 9, dimana 4
adalah elektron valensi dari silikon dan 5 adalah elektron valensi dari doping pentavalen.
Maksimum elektron valensi yang diperbolehkan adalah 8, maka 9-8 = 1. Semikonduktor ini
menghasilkan satu elektron bebas dan disebut sebagai semikonduktor tipe-n.
(a) (b)
Gambar (a) Struktur kristal silikon dengan sebuah atom pengotor valensi lima
(b) Struktur pita energi semikonduktor tipe-n
d. Isolator bukan merupakan penghantar listrik yang baik. Elektron valensinya mengikat kuat
pada atom dan memiliki sedikit elektron bebas serta dicirikan dengan memiliki 8 elektron
valensi. Pada isolator, pita terlarang yang lebar memisahkan daerah valensi yang penuhdari pita konduksi yang kosong. Energi yang dapat diberikan kepada elektron terlalu kecil
untuk memindahkan elektron dari pita yang penuh ke pita yang kosong. Karena elektron
tidak dapat memperoleh energi yang mencukupi, maka penghantaran tidak mungkin
berlangsung.
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
7/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 7
3. a. Ion merupakan suatu atom atau molekul di mana total jumlah elektronnya tidak sama
dengan total jumlah protonnya, sehingga ion bisa bersifat memiliki muatan positif ataupun
negatif. Suatu ion yang terdiri dari atom tunggal disebut ion monatomik. Jika terdiri dari
dua atau lebih atom, merupakan suatu ion polyatomik. Ion Polyatomik yang berisi oksigen,
seperti karbonat dan sulfat, disebut oxyanion. Berikut merupakan contoh gambar dari ion.
Gambar ion
b. Atom merupakan suatu unit dasar yang terdiri dari inti padat yang dikelilingi oleh suatu
awan elektron bermuatan negatif. Inti atom terdiri dari suatu proton dan neutron (kecuali
hidrogen, yang mana adalah satu-satunya nuklida stabil dengan tanpa neutron). Suatu
atom harus berisi suatu jumlah proton dan elektron yang sama sehingga bersifat netral,
jika tidak akan membentuk suatu ion. Suatu atom digolongkan menurut banyaknya proton
dan neutron dalam intinya. Banyaknya proton menentukan unsur kimianya, dan
banyaknya neutron menentukan isotopnya. Gambar dari atom sebagai berikut.
Gambar atom
c. Inti Atom merupakan pusat dari suatu atom yang terdiri dari nucleons (proton dan
neutron) yang letaknya berada di pusat suatu atom. Hampir semua massa dari suatu atom
berasal dari proton dan neutron pada bagian inti atom dan hanya sedikit berasal dari orbit
elektron. Diameter dari inti atom hanya berkisar antara 1.6 fm (1.6 1015 m) sampai 15
fm (seperti pada atom uranium). Gambar dari inti atom sebagai berikut.
Gambar inti atom
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
8/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 8
d. Atom Netral adalah atom yang memiliki jumlah elektron yang sama dengan jumlah
proton. Bila ada perbedaan antara jumlah elektron dan jumlah proton pada atom tersebut
maka atom tersebut disebut ion.
Gambar atom netral
e. Elektron merupakan partikel subatom (bagian dari atom) dengan massa 9,11 x 10-28 gram
dan bermuatan 1,6 x 10-19
coulomb. Elektron umumnya ditulis sebagai e-
. Elektronmemiliki partikel lawan yang dikenal sebagai positron.
f. Elektron valensi adalah elektron yang terletak pada kulit atom terluar. Elektron ini
berperan dalam reaksi pembentukkan ikatan kimia dalam reaksi kimia. Unsur-unsur yang
mempunyai jumlah elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia yang sama.
Jumlah elektron valensi suatu atom ditentukan berdasarkan elektron yang terdapat pada
kulit terakhir dari konfigurasi elektron atom tersebut. sifat kimia atom ditentukan oleh
elektron valensinya. Berikut adalah gambar dari elektron valensi.
Gambar elektron valensi
g. Proton merupakan partikel subatomik yang bermuatan positif sebesar 1.6 10-19
coulomb. Proton menempati inti sebuah atom. Proton bermassa 938 MeV (1.6726231
10-27 kg).
h. Positron merupakan antipartikel atau antimateri dari elektron. Positron memiliki muatan
listrik sebesar +1, spin , dan massa yang sama dengan elektron. Ketika sebuah positron
berenergi rendah bertumbukan dengan elektron berenergi rendah, akan terjadi
pemusnahan dan menghasilkan dua foton sinar gamma.
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
9/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 9
Gambar positron
i. Neutron merupakan partikel subatomik yang tidak bermuatan (netral) dan memiliki massa
940 MeV/c (1.6749 10-27 kg). Putaran neutron ini adalah .
Gambar neutron
j. Molekul adalah sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan sangat
kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil. Atom dan
kompleks dihubungkan oleh ikatan nonkovalen seperti ikatan hidrogen atau ikatan ion
umumnya tidak dianggap sebagai satu molekul.
Gambar molekul glukosa
k. Senyawa adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau lebih unsur kimia yang dapat
dipisahkan menjadi zat yang lebih sederhana dengan reaksi kimia. Senyawa memiliki
struktur kimia yang unik dan mereka terdiri dari atom dengan rasio tetap bersama-sama
dalam tata ruang yang ditetapkan oleh ikatan kimia. Senyawa bisa dalam bentuk ikatan
kovalen ataupun ikatan ion.
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
10/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 10
l. Ikatan Ion adalah Ikatan yang terbentuk antara atom yang mudah melepas elektron (atom
logam) dan atom lain yang mudah menerima elektron (atom nonlogam). Misalnya, ikatan ion
pada molekul NaCl.
Gambar ikatan ion
m. Ikatan Kovalen adalah ikatan dimana atom-atom saling berikatan melalui pemakaian
pasangan elektron secara bersama-sama yang terjadi pada pasangan elektron nonlogam.
Misalnya : atom NH3.
Gambar ikatan kovalen
n. Kristal Semikonduktor merupakan atom yang menyusun dirinya bersama atom yang lain
secara teratur yang memiliki sifat elektris diantara konduktor dan isolator (berelektron
valensi 4).
o. Pita Valensi merupakan pita yang diduduki oleh elektron.
p. Pita Konduksi merupakan pita kosong yang berada di atas pita terlarang.
Gambar pita konduksi
q. Celah terlarang (forbidden gaps) merupakan celah yang terletak antara dua buah lintasan
elektron yang disebabkan karena elektron memiliki dua sifat, yaitu elektron sebagai partikel
dan elektron sebagai gelombang.
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
11/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 11
r. Elektron Bebas merupakan partikel subatomik yang memiliki muatan listrik negatif
sebesar -1.6 10-19 coulomb, dan massanya 9.10 10-31 kg.
Gambar elektron bebas
s. Lubang (hole) merupakan tempat dari elektron dalam suatu atom yang telah ditinggalkan
oleh elektron tersebut. Hilangnya elektron ini menyebabkan atom kekurangan electron dan
atom bermuatan positif.
Gambar hole
t. Rekombinasi adalah suatu proses penggabungan electron-hole disebut juga anihilasi.
Peristiwa ini akan disertai pembebasan energi dalam bentuk panas atau cahaya tampak /
tidak tampak.
u. Umur (waktu) rekombinasi (life time) adalah lama waktu antara terciptanya elektron
bebas sampai berekombinasinya elektron bebas tersebut dengan lubang.
v. Pembawa mayoritas merupakan elektron bebas yang terdapat pada semikonduktor tipe-n
dan merupakan hole pada semikonduktor tipe-p.
w. Pembawa minoritas adalah merupakan elektron bebas yang terdapat pada
semikonduktor tipe-p dan merupakan hole pada semikonduktor tipe-n.
x. Efek Hall adalah suatu peristiwa / efekberbeloknya aliran listrik (elektron) dalam pelat
konduktor karena pengaruh medan magnet.
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
12/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 12
Gambar efek hall
4. Cara meningkatkan jumlah banyaknya :
a. Elektron bebas adalah seperti halnya pada silicon, yaitu atom-atom pentavalen (atom
yang memiliki lima elektron valensi) ditambahkan ke silicon yang telah dipanaskan hingga
mencair. Contoh atom pentavalen antara lain arsen, antimon dan fosfor. Atom pentavalen
ini akan menyumbangkan elektron ekstra ke kristal silicon. Bahan ini disebut pengotor
donor.
Gambar cara meningkatkan electron bebas
b. Jumlah lubang (hole) seperti misalnya pada silicon, yaitu dengan menambahkan atom
trivalent, yaitu atom dengan 3 elektron valensi (aluminium, boron dan galium). Atom
trivalen ini akan menyumbangkan 3 elektron ekstra ke kristal silicon sehingga elektron
valensi campuran tersebut adalah 4 (valensi asli silicon) + 3(valensi pengotor) = 7 valensi
+ 1 hole. Makin banyak atom trivalent yang dicampurkan, maka hole yang dihasilkan juga
makin banyak.
Gambar cara meningkatkan hole
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
13/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 13
5. Faktor yang menyebabkan silikon menjadi lebih standar industri dibandingkan dengan
germanium antara lain :
a. Silikon memiliki arus bocor yang lebih rendah dibandingkan dengan germanium.
b. Silikon lebih berlimpah terdapat di alam dibandingkan dengan germanium.
c. Perlawanan terbalik dari silikon sangat tinggi, dapat mencapai beberapa Mega ohm
d. Arus maju maksimum yang dibolehkan cukup besar, sampai 1000 A.
e. Tegangan terbalik maksimum yang dibolehkan cukup tinggi, dapat mencapai 1000 V.
6. Konduktifitas Ag > Cu > Au karena jarak elektron valensi Ag > Cu > Au ke inti pada masing-
masing atom tersebut. Makin jauh jarak inti dengan elektron pada elektron valensi, maka gaya
tarik-menarik antara kedua benda itu semakin rendah. Artinya besar gaya yang dibutuhkan
untuk melepaskan elektron pada kulit terluar menjadi elektron bebas yaitu Ag < Cu < Au,
sehingga konduktifitas Ag > Cu > Au.
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
14/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 14
II. Dioda Penyearah
1. a. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian
dengan konsentrasi yang lebih encer. Osmosis dapat diartikan sebagai suatu proses
perpindahan cairan melalui membran selektif permeabel dari bagian yang lebih encer ke
bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel dapat ditembus oleh pelarut, tetapi
tidak dapat dilalaui oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang
membran.
Gambar proses osmosis
b. Difusi merupakan suatu proses terjadinya aliran suatu zat yang terlarut pada suatu
larutan dari bagian yang berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
Difusi merupakan kebalikan dari osmosis.
Gambar proses difusi
c. Tegangan dadal (breakdown voltage) merupakan tegangan minimum yang
menyebabkan arus dapat mengalir pada diode saat diode tersebut di bias terbalik (reverse
bias). Biasanya tegangan dadal ini berkisar dari beberapa puluh volt bahkan sampai
ratusan volt, tergantung dari jenis dioda. Saat tegangan dadal dilampaui, maka sejumlah
besar pembawa muatan minoritas secara tiba-tiba tercipta pada lapisan deplesi sehingga
diode mengantarkan arus listrik. Adanya fenomena tegangan dada ini sangat penting
artinya di dalam pembuatan dioda zener.
d. Gerak Brown merupakan gerakan partikel-partikel koloid secara tidak menentu / gerak
acak / tidak beraturan / gerak zig-zag jika kita mengamati koloid dibawah mikroskop ultra.
Gerak Brown dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu suatu sistem koloid, maka
semakin besar energi kinetik yang dimiliki oleh partikel-partikel medium pendispersinya.
Sehingga, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat.
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
15/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 15
Gambar gerak Brown
2. a. Lapisan pengosongan (depletion layer) dimulai dari adanya ketidakseimbangan antara
holedalam material tipe-p dan elektron pada material tipe-n pada sambungan pn. Elektron
bebas dalam material tipe-n cenderung menyebar ke segala arah. Sebagian elektron
berdifusi menyeberangi batas sambungan. Jika elektron bebas ini memasuki daerah
material tipe-p, maka dia akan menjadi pembawa muatan minoritas. Elektron akan
mendiami lubang. Elektron bebas akan berubah menjadi elektron valensi. Setiap kali
elektron berdifusi menyeberangi sambungan, dia akan menciptakan pasangan ion. Ion ini
menetap dalam struktur kristal akibat adanya ikatan kovalen. Masing-masing ion positif
dan ion negatif pada sambungan p-n menjadikan daerah disekitar sambungan kosong dari
pembawa muatan. Daerah inilah yang kemudian disebut lapisan pengosongan (depletion
layer). Dengan kata lain, depletion layer merupakan porsi kecil dimana terdapat
keseimbangan antara hole (lintasan awal kosong yang terbentuk karena perpindahan
elektron keluar lintasan) dan elektron dalam dioda.
Gambar lapisan pengosongan
b. Potensial barier merupakan kejadian dimana terjadi ketidakseimbangan atau
ketidakstabilan antara hole dalam material tipe-p dan elektron dalam material tipe-n. Pada
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
16/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 16
pasangan ion positif dan ion negatif pada sambungan p-n, muncul suatu beda potensial
(tegangan). Tegangan ini menghasilkan medan listrik yang menghambat elektron bebas
masuk kelapisan deplesi dan mendorongnya kembali ke daerah n dan tegangan ini yang
disebut tegangan barrier (potensial barrier)
3. a. Forward-biased adalah suatu keadaan dimana kristal p-n (dioda) diberi tegangan dalam
arah maju (positif bias), yaitu memberi tegangan potensial sisi P lebih besar (lebih positif)
dari sisi N, maka elektron dari sisi N akan tergerak untuk mengisi hole di sisi P. Jika
elektron mengisi holedisisi P, maka akan terbentuk holepada sisi N karena ditinggal oleh
elektron. Ini disebut aliran holedari P menuju N. Jika mengunakan terminologi arus listrik,
maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N. Jadi, bias dalam arah ini
menyebabkan dioda dapat menghantarkan arus listrik.
Gambar kristal p-n (dioda) dengan bias maju (forward bias)
b. Reverse-biasedadalah suatu keadaan dimana kristal p-n (dioda) diberi tegangan dalamarah terbalik (bias negatif), dimana sisi N mendapat polaritas tegangan lebih besar (positif)
dari sisi P seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar kristal p-n (dioda) dengan bias terbalik (reverse bias)
Jika kristal p-n (dioda) diberikan bias secara terbalik, maka tidak akan terjadi perpindahan
elektron atau aliran holedari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik holedan elektron
masing-masing tertarik ke arah kutub yang berlawanan. Bahkan lapisan deplesi (depletion
layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus. Sehingga tidak adanya arus yang
mengalir melalui dioda tersebut.
4. Kurva karakteristik dioda (penyearah)Karakteristik diode umumnya dinyatakan dengan grafik hubungan antara tegangan pada
diode terhadap arus yang melewatinya sehingga disebut karakteristik tegangan-arus (V-I).
Secara teoritis, hubungan antara tegangan dan arus diode dinyatakan oleh persamaan:
ID=IS(eVD/ VT-1)
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
17/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 17
Keterangan:
ID = arus diode, positif jika didalam diode arahnya dari anode ke katode
Is = arus mundur jenuh(10-8s.d. 10-14A)
VT = tegangan kesetaraan suhu
Pada T = 300K, VT = 26mV dan pada T = 273K, VT = 25mV, = koefisien emisi, antara 1
sampai dengan 2 dan untuk silikon pada arus normal mendekati 2e- (bilangan natural=2,72).
Karakteristik V-I Diode Secara Teoritik
Dengan menggunakan persamaan karakteristik tersebut, dapat diperoleh tabel pengaruh
tegangan diode (VD) terhadap arus yang melewatinya (ID) dengan asumsi Is = 10nA, = 2, dan
VT = 26 mA sebagai berikut:
Gambar Tegangan mundur dan tegangan maju pada dioda
Berdasarkan tabel diatas maka dapat digambarkan karakteristik diode seperti gambar
dibawah ini.
Gambar Karakteristik diode
Dari gambar diatas terlihat pada VD = 0,6V nilai ID kira-kira 100.000 kali Is atau ID 1mA.
Jika pada diode silikon ini arus sebesar 100 mA dianggap sedang, maka pada tegangan 0,6V
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
18/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 18
arus sebesar 1mA adalah 1% terhadap arus 100mA tersebut. Pada tegangan dibawah 0,6V
arus ID kurang dari 1% sehingga VD = 0,6V disebut tegangan ambangatau thresholdatau cut-
in atau offset atau break point yang diberi lambang V. Definisi letak V tidak pasti karena
disekitar V kurvanya berupa garis lengkung dan tidak ada titik patah. Biasanya V untuk diode
silikonsekitar 0,6Vdan untuk diode germaniumkira-kira 0,2V.
Menurut persamaan karakteristik di atas, perbedaan suhu T1 dan T2 dapat memberikan
karakteristik yang berbeda seperti gambar dibawah.
1. Jika diode pertemuan pn diberi tegangan maju konstan, maka suhu yang semakin tinggi
menyebabkan arus diode semakin tinggi berubah dar ID1 ke ID2.
2. Jika diberi arus konstan, kenaikan suhu menyebabkan tegangan turun berubah dari VD1 ke
VD2. Keadaan ini menjadikan diode pertemuan pn dapat dimanfaatkan sebagai sensor
suhu.
Gambar Karakteristik lain dari diode
5. Pengaruh perubahan temperatur di sekitar dioda terhadap mutu operasi dioda
Adanya perubahan temperatur mempunyai pengaruh yang besar pada saat dioda dalam
keadaan reverse biasdibandingkan dengan pada saat forward biasyang terlihat pada gambar
grafik dibawah ini.
Gambar pengaruh temperatur terhadap dioda
Berdasarkan grafik diatas, pengaruh yang sangat besar ini disebabkan karena pada
saat reversearusnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan saat forward, sehingga bila terjadi
pertambahan elektron dan hole akibat kenaikan temperatur, arus reverse akan mendapat
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
19/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 19
pengaruh yang cukup besar, sedang bagi arus forward yang sudah besar pertambahan
sedikit ini tidak begitu berpengaruh.
Untuk dioda germanium arus reverse menjadi dua kali lipat untuk setiap kenaikan
temperatur 10C sedang pada dioda silikon kenaikan dua kali lipat terjadi tiap kenaikkan
temperatur 7C. Tetapi karena arus reverse dioda silikon hanya seperseratus sampai
seperseribunya arus reverse dioda germanium maka dioda silikon lebih sesuai dipakai pada
suhu kerja yang tinggi misalnya untuk perata arus. Selain itu temperatur maksimum yang
diijinkan untuk dioda germanium ialah 75C sedang dioda silikon tahan sampai 150C.
Pada gambar dibawah menunjukkan perubahan karakteristik reverse germanium bila
temperatur berubah dari 00C sampai 750C, tampak pada VD = 30 volt C > B > A, Artinya RD(C)
< RD(B) < RD(A) berarti tahanan reserve menurun dengan naiknya temperatur. Secara grafik
gejala ini dengan jelas ditunjukkan dalam gambar dibawah ini.
Gambar perubahan karakterisitik germanium terhadap suhu
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
20/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 20
III. Dioda-Dioda Khusus
a. Proses terjadinya LED yang berwarna-warni
Bila dioda dibias maju (forward), elektron pita konduksi melewati junctiondan jatuh ke
dalam hole. Pada saat elektron-elektron jatuh dari pita konduksi ke pita valensi, mereka
memancarkan energi. Pada dioda LED, energi dipancarkan sebagai cahaya, sedangkan pada
dioda penyearah, energi ini keluar sebagai panas. Dengan menggunakan bahan dasar
pembuatan LED seperti gallium, arsen dan phosfor parik dapat membuat LED dengan
memancarkan cahaya warna merah, kuning, dan infra merah (tak kelihatan). LED yang
menghasilkan pancaran yang kelihatan dapat berguna pada display peralatan, mesin hitung,
jam digital dan lain-lain. Sedangkan LED infra merah dapat digunakan dalam sistim tanda
bahaya pencuri dan lingkup lainnya yang membutuhkan cahaya tak kelihatan. Keuntungan
lampu LED dibandingkan lampu pijar adalah umurnya panjang, tegangannya rendah dan saklar
nyala matinya cepat.
Gambar LED
b. Prinsip kerja dioda Schottky pada penyearah frekuensi tinggi
Dioda schottky menggunakan logam emas, perak atau platina pada salah satu sisi
junction dan silicon yang di dop (biasanya type-N) pada sisi yang lain. Dioda semacam ini
adalah piranti unipolar karena elektron bebas merupakan pembawa mayoritas pada kedua sisi
junction. Dan dioda Schottky ini tidak mempunyai lapisan pengosongan atau penyimpanan
muatan, sehingga mengakibatkan ia dapat di switch nyala dan mati lebih cepat daripada dioda
bipolar. Sehingga piranti ini dapat menyearahkan frekuensi diatas 300 Mhz dan jauh diatas
kemampuan dioda bipolar. Simbol dari dioda schottky terlihat pada gambar berikut.
Gambar dioda schottky
c. Waktu pemulihan balik (reverse- recovery time) pada dioda Schottky
Waktu pemulihan balik ini terjadi ketika beralih dari keadaan tidak menghantar ke keadaanmenghantar dan sebaliknya. Dimana dalam dioda p-n, waktu pemulihan balik dapat dalam orde
ratusan nano-detik dan kurang dari 100 nano-detik untuk dioda cepat.
d. Prinsip kerja dioda varactor pada penalaan frekuensi tinggi
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
21/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 21
Dioda varactor dalam penggunaannya diberi tegangan secara bias mundur, yaitu kaki
katoda dikenakan tegangan positif (+) dan anoda pada tegangan negative (-). Jika beda
potensial antara katoda dan anoda berubah, maka akan terjadi perubahan lebar daerah deplesi
pada sambungan semikonduktor tipe P dan tipe N yang ada di dalam dioda. Semakin tinggi
tegangan listrik terbalik yang diberikan (asalkan tidak melebihi batas-batas tegangan kerjanya),
maka daerah deplesi pada dioda varaktor menjadi makin lebar akibat gaya tarik dari tegangan
(beda potensial) tersebut. Dengan sifat seperti itu maka dioda ini bisa dianggap sebagai sebuah
kapasitor yang keping-kepingnya adalah anoda (semi konduktor tipe P) dan katoda (semi
konduktor tipe N) tersebut. Arus DC tidak mengalir karena diberi tegangan bias mundur
(reverse bias).
Jadi, semakin besar tegangan terbalik yang dikenakan pada dioda varactor (asalkan tidak
melebihi batas-batas tegangan kerjanya), maka akan semakin lebar daerah deplesinya,
sehingga nilai kapasitas dioda varactor semakin kecil karena jarak antara lempeng katoda dan
anodanya makin besar. Perubahan nilai kapasitor terhadap tegangan terbalik yang diberikan
pada varactor ini bermacam-macam nilainya, tergantung dari jenis dan tipenya. Misalnya, ada
yang 10 pf / volt linier pada rentang tegangan 1 hingga 10 volt. Tiap-tiap varactor memiliki
karakteristiknya sendiri-sendiri yang bisa kita lihat secara detil pada datasheetnya.
Gambar dioda varactor
Jika dioda varactor dipasang secara parallel dengan inductor, maka akan menjadi sebuah
rangkaian resonansi. Dengan mengubah-ubah tegangan reverse pada varactor, frekuensi
resonansi akan berubah.
e. Prinsip kerja dioda zener pada regulasi tegangan
Pada dioda zener breakdown mempunyai knee (tegangan lutut) yang sangat tajam, diikuti
dengan kenaikan arus yang hampir vertikal. Perhatikan bahwa tegangan kira-kira konstan samadengan Vz pada sebagian besar daerah breakdown. Lembar data biasanya menentukan nilai
Vz pada arus test Izt tertentu diatas knee.
Gambar grafik dioda zener
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
22/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 22
f. Proses terjadinya avalanche effectdan zener effect(high emission effect)
Di samping terjadinya perubahan ketinggian potensial penghalang pada diode akibat
diberi panjar maju atau mundur, juga terjadi perubahan lebar daerah deplesi atau daerah
transisi. Pada tegangan panjar maju, ketinggian potensial penghalang akan menurun dan
daerah deplesi akan menipis. Sebaliknya saat diberi panjar mundur daerah deplesi akan
melebar.
Jika panjar mundur dinaikkan terus, maka pada suatu harga tegangan tertentu terjadi
kenaikan arus mundur secara tiba-tiba. Keadaan ini terjadi akibat adanya efek Zeneratau efek
avalanche. Pada patahan Zener (Zener breakdown), medan listrik pada sambungan akan
menjadi cukup besar untuk menarik elektron dari ikatan kovalen secara langsung. Dengan
demikian akan terjadi peningkatan jumlah pasangan lubang elektron secara tiba-tiba dan
menghasilkan kenaikan arus mundur secara tiba-tiba pula. Efek avalanche terjadi pada
tegangan di atas tegangan patahan Zener. Pada tegangan tinggi ini, pembawa muatan memiliki
cukup energi untuk memisahkan elektron dari ikatan kovalen.
Gambar Karakteristik I-Vdiode p-n
Pada daerah patahan, arus mundur berharga sangat besar dan hampir tidak tergantung
pada besarnya tegangan. Penurunan tegangan panjar mundur di bawah b Vakan menurunkan
arus ke harga o I . Dengan mengontrol kerapatan doping, kita dapat mendesain diode Zener
agar memiliki tegangan patahan pada harga dari beberapa volt sampai beberapa ratus volt.
Kondisi penting yang dapat dimanfaatkan adalah bagaimana diode ini dapat memberikantegangan yang relatif konstan saat arus berubah-ubah.
g. Aproksimasi dioda zener ideal dan aproksimasi dioda zener kedua
Dioda Zener Ideal
Untuk perbaikan dan perancangan mula, kita dapat menganggap daerah dadal sebagai
garis yang vertikal. Artinya, tegangannya tetap meskipun arusnya berubah, yang artinya sama
dengan mengabaikan resistansi zener. Gambar 1.3 (a) menunjukkan pendekatan ideal dioda
zener. Ini berarti bahwa dioda zener yang sedang beroperasi di daerah dadal berlaku sepertisebuah batere. Artinya dalam suatu rangkaian, dalam bayangan dioda zener dapat diganti
dengan sumber tegangan Vz, asalkan dioda zener sedang beroperasi di daerah dadal.
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
23/24
Dasar Elektronika
#20100915_Heriana 23
Pendekatan Kedua
Grafik I-V di daerah dadal tidak benar-benar vertikal, yang menunjukkan adanya resistansi
zener. Kadang-kadang dalam masalah perancangan, perlu juga memperhitungkan resistansi
zener ini. Meskipun Rz kecil, ia menyebabkan perubahan beberapa persepuluh volt bila arus
mengalami perubahan yang besar.
Gambar pendekatan zener. (a). Ideal (b). Pendekatan kedua
Gambar diatas menunjukkan bagaimana caranya membayangkan dioda zener dalam
pendekatan kedua. Disini anda melihat resistansi zener (cukup kecil) terpasang seri dengan
batere ideal. Resistansi ini menyebabkan penurunan tegangan IR yang lebih banyak bila
arusnya naik. Misalnya tegangan Q1 adalah
V1 = I1Rz + Vz
Dan tegangan pada Q2 adalah :
V2 = I2Rz + Vz
Perubahan pada tegangan adalah :
V2-V1 = ( I2 - I1 )Rz
Ini biasanya ditulis sebagai
Vz = IzRz
Dimana : Vz = perubahan tegangan pada tegangan zener
Iz = perubahan pada arus zener
Rz = resistansi zener
Persamaan ini menunjukkan bahwa perubahan pada tegangan zener sama dengan
perubahan pada arus zener dikalikan dengan resistansi zener. Biasanya R z kecil, sehingga
perubahan tegangannya kecil
h. Kurva karakteristik dioda Zener
Gambar kurva karakteristik dioda zener
(a) (b)
8/8/2019 Dasar Elektronika @Heriana
24/24
Dasar Elektronika
Suatu diode zener yang dirancang akan menghantar pada tegangan zenernya untuk bias
reverse lazimnya dalam kemasan ditulis sebagai xvy misalkan : x=2, y=3 berarti Vz=2,3V atau
2v3. Pada saat VR=Vz, diode zener akan menghantar arus Iz yang disebut arus zener. Besaran
Iz harus dibatasi agar tidak muncul disipasi yang tidak berlebihan (power) karena hal ini dapat
merusak diode zener. Nilai Iz terbesar, tanpa diode mengalami kerusakan memenuhi relasi
Pz=VzIz disebut Pz maks dan Iz maks. Dioda Zener dibuat sedemikian rupa sehingga arus
dapat mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas
"tegangan rusak" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener". Dioda yang biasa tidak akan
mengijinkan arus listrik untuk mengalir secara berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di
bawah tegangan breakdown-nya.
Sebuah dioda Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan dioda biasa, kecuali bahwa
alat ini sengaja dibuat dengan tengangan rusak yang jauh dikurangi, disebut tegangan Zener.
Sebuah dioda Zener memiliki p-n junction yang memiliki doping berat, yang memungkinkan
elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi material tipe-p ke dalam pita konduksi material
tipe-n. Sebuah dioda zener yang dicatu-balik akan menunjukan perilaku rusak yang terkontrol
dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada tegangan
zener. Sebagai contoh, sebuah diode zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh pada 3.2
Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya tidak terbatasi, sehingga dioda zener
biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, atau untuk menstabilisasi
tegangan untuk aplikasi-aplikasi arus kecil. Tegangan rusaknya dapat dikontrol secara tepat
dalam proses doping. Toleransi dalam 0.05% bisa dicapai walaupun toleransi yang paling biasa
adalah 5% dan 10%. Efek ini ditemukan oleh seorang fisikawan Amerika, Clarence Melvin
Zener. Mekanisme lainnya yang menghasilkan efek yang sama adalah efek avalanche, seperti
di dalam dioda avalanche.
Kedua tipe dioda ini sebenarnya dibentuk melalui proses yang sama dan kedua efek
sebenarnya terjadi di kedua tipe dioda ini. Dalam dioda silikon, sampai dengan 5.6 Volt, efek
zener adalah efek utama dan efek ini menunjukan koefisiensi temperatur yang negatif.
Di atas 5.6 Volt, efek avalanche menjadi efek utama dan juga menunjukan sifat koefisientemperatur positif. Dalam dioda zener 5.6 Volt, kedua efek tersebut muncul bersamaan dan
kedua koefisien temperatur membatalkan satu sama lainnya. Sehingga, dioda 5.6 Volt menjadi
pilihan utama di aplikasi temperatur yang sensitif. Teknik-teknik manufaktur yang modern telah
memungkinkan untuk membuat dioda-dioda yang memiliki tegangan jauh lebih rendah dari 5.6
Volt dengan koefisien temperatur yang sangat kecil. Namun, dengan munculnya pemakai
tegangan tinggi, koefisien temperatur muncul dengan singat pula. Sebuah dioda untuk 75 Volt
memiliki koefisien panas yang 10 kali lipatnya koefisien sebuah dioda 12 Volt. Semua dioda di
atas, tidak perduli berapapun tengangan rusaknya, biasanya dijual dinamakan dioda Zener.Pemakaian Dioda Zener biasanya digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik sebagai
penstabil tegangan.