137
MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Prasyarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer Program Diploma III (D3) Program Studi Manajemen Informatika Di Susun Oleh : KHOIRUL ANAM 07.110.0148 FAIZAL AFIF 07.110.0149 PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) WIDYA PRATAMA PEKALONGAN 2010

dasar-dasar setting mikrotik

  • Upload
    addy-ft

  • View
    249

  • Download
    12

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dasar-dasar setting mikrotik

Citation preview

Page 1: dasar-dasar setting mikrotik

MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK

DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

KOTA PEKALONGAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Prasyarat Untuk Memperoleh

Gelar Ahli Madya Komputer Program Diploma III (D3)

Program Studi Manajemen Informatika

Di Susun Oleh :

KHOIRUL ANAM

07.110.0148

FAIZAL AFIF

07.110.0149

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(STMIK) WIDYA PRATAMA PEKALONGAN

2010

Page 2: dasar-dasar setting mikrotik

ii

PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

JUDUL TUGAS AKHIR : MANAJEMEN BANDWIDTH

MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK DI

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN

OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN

NAMA : KHOIRUL ANAM

NIM : 07.110.0148

NAMA : FAIZAL AFIF

NIM : 07.110.0149

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

( Slamet Joko Prasetiono, M.Kom )

NPPY : 000801.740530.023

( Eddy Priyadi, S.E )

NPPY : 951001.660515.007

Ketua

Program Studi Diploma III Manajemen Informatika

STMIK WIDYA PRATAMA PEKALONGAN

( Indrayanti, ST. )

NPPY : 960901.700416.013

Page 3: dasar-dasar setting mikrotik

iii

PENGESAHAN TUGAS AKHIR

JUDUL TUGAS AKHIR : MANAJEMEN BANDWIDTH

MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK DI

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN

OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN

NAMA : KHOIRUL ANAM

NIM : 07.110.0148

NAMA : FAIZAL AFIF

NIM : 07.110.0149

Telah diuji di depan TIM penguji Tugas Akhir

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

(STMIK) Widya Pratama Pekalongan

Dan dinyatakan LULUS

Pada tanggal 15 Februari 2010

Penguji I, Penguji II,

( Indrayanti, ST. )

NPPY : 960901.700416.013

( Slamet Joko Prasetiono, M.Kom )

NPPY : 000801.740530.023

Ketua Sidang,

( Taryadi, M.Cs )

NIP : 19741218 200501 1001

Page 4: dasar-dasar setting mikrotik

iv

KHOIRUL ANAM, 07.110.0148

FAIZAL AFIF, 07.110.0149

MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK DI

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN

120 + xiv hal / 131 gambar /14 Daftar Pustaka (1990-2009)

ABSTRAK

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling

berhubungan antara yang satu dengan yang lainya, dan menggunakan suatu

protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi dan

bertukar informasi. Pada sebuah teknologi jaringan diperlukan suatu device yang

dapat melakukan manajemen antar jaringan yang ada. Device tersebut disebut

dengan router.

PC router yang akan dibangun di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kota Pekalongan dengan sistem operasi Mikrotik yang dimaksudkan untuk

memanajemen bandwidth yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kota Pekalongan sesuai dengan kebutuhan internet di masing – masing bagian

kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan dan

administrator dalam merawat dan mengelola pemakaian Internet di Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.

Metode yang digunakan dalam pembuatan PC router ini adalah metode

RSJK, dalam hal ini mengacu pada Lifecycle Services yaitu suatu metode dimana

tahapan pertama berisi tentang persiapan yaitu menetapkan dan mengidentifikasi

kebutuhan teknologi dan kebutuhan - kebutuhan lainya kemudian diikuti dengan

perencanaan. Tahapan selanjutnya adalah desain sistem dalam hal ini sistem yang

digunakan sebagai sistem operasi adalah Mikrotik dan desain yang digunakan

dalam topologi adalah Microsoft office visio.

Tahapan keempat yang harus dilalui adalah implementasi sistem dalam hal

ini adalah instalasi PC router mikrotik beserta konfigurasi router mikrotik dan

konfigurasi untuk memanajemen bandwidth dengan router mikrotik tersebut.

Dalam metode RSJK tahapan kelima yang dilakukan adalah pengujian

terhadap implementasi sistem yang telah dibuat, dan tahapan yang terakhir yaitu

optimalisasi terhadap sistem yang telah dibuat agar berjalan lebih maksimal.

Dengan memanajemen bandwidth menggunakan router mikrotik maka

koneksi internet menjadi lancar karena bandwidth yang dimiliki Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan telah dibagi ke masing-masing komputer

yang ada di masing-masing bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kota Pekalongan sesuai dengan kebutuhan bandwidth yang dibutuhkan

masing-masing bagian kantor guna menyelesaikan pekerjaan setiap hari. Hal ini

memudahkan administrator dalam memantau akses internet di masing-masing

bagian kantor karena telah dilakukan manajemen bandwidth tersebut.

Kata Kunci : Jaringan Komputer, Manajemen Bandwidth, Mikrotik RouterOS.

Page 5: dasar-dasar setting mikrotik

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga Tugas Akhir dengan judul ”MANAJEMEN BANDWIDTH

MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA

DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN” dapat terselesaikan dengan lancar

tanpa suatu halangan apapun.

Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu prasyarat kelulusan

yang harus dipenuhi oleh Mahasiswa STMIK Widya Pratama Pekalongan, guna

memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer Program Diploma III untuk Program

Studi Manajemen Informatika.

Dalam pembuatan tugas akhir ini tidaklah lepas dari sumbangsih

pemikiran dari berbagai pihak semenjak awal sampai penyelesaianya, maka kami

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Retnowati, S.Si, M.Sc selaku ketua STMIK Widya Pratama Pekalongan.

2. Edy Priyadi,SE Selaku Ketua Program Diploma Tiga (D3) DAPODIK

STMIK Widya Pratama Pekalongan.

3. Indrayanti,ST. Selaku Ketua Program Diploma Tiga (D3) Manajemen

Informatika STMIK Widya Pratama Pekalongan.

4. Slamet Joko Prasetiono, M.Kom selaku Pembimbing I.

5. Eddy Priyadi, S.E selaku Pembimbing II.

6. Kepala Dinas dan semua Staf Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan.

7. Teman – teman seperjuangan yang selalu mendukung.

8. Keluarga tercinta.

Akhir kata kami berharap semoga tugas akhir ini dengan segala kelebihan

dan kekurangannya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Pekalongan , Februari 2010

Penyusun

Page 6: dasar-dasar setting mikrotik

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Persetujuan ………………………………..……………………. ii

Halaman Pengesahan …………………………………………………….. iii

Lembar Abstrak Tugas Akhir ……………………………………………. iv

Kata Pengantar …………………………………………………………… v

Daftar Isi …………………………………………………………………. vi

Daftar Gambar …………………………………………………………… viii

Daftar Tabel ……………………………………………………………… xiii

Daftar Lampiran …………………………………………………………. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………….. 1

B. Perumusan Masalah……….. ……………………………. 3

C. Batasan Masalah……….………………………………… 3

D. Tujuan dan Manfaat……….. …………………………… 3

E. Metode Pengembangan Sistem………………………….. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Jaringan Komputer……….……………………………... 7

B. Bandwidth... ……………………………………………. 20

C. Mikrotik…………………………………......………….. 23

D. Packet Tracer.....................……………………………… 27

F. Microsoft Virtual PC 2007 31

BAB III DATA DAN FAKTA

A. Sekilas Tentang Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kota Pekalongan ……………………………...

32

B. Profil Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan …………………...…………………………

32

C. Susunan Organisasi …………………………..………… 34

D. Sistem Yang Sedang Berjalan…….…………………….. 35

E. Ketersediaan Teknologi………………………………… 38

F. Data Penggunaan Internet.........………………………… 42

Page 7: dasar-dasar setting mikrotik

vii

G. Sumber Daya Manusia...................................................... 44

BAB IV PERANCANGAN 45

BAB V HASIL SISTEM DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Rancang Sistem…………... ……………………... 65

B. Pembahasan Sistem……… …………………………….. 66

C. Konfigurasi Client dan Pengujian Sistem………………. 99

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……...………………………………………. 118

B. Saran…… ………………………………………………. 118

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 120

Page 8: dasar-dasar setting mikrotik

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Router ................................................................................ 9

Gambar 2.2 Network Interface Card………………………………….. 12

Gambar 2.3 Hub..................................................................................... 13

Gambar 2.4 Switch................................................................................. 14

Gambar 2.5 Modem............................................................................... 14

Gambar 2.6 kabel straight...................................................................... 15

Gambar 2.7 kabel cross.......................................................................... 15

Gambar 2.8 Topologi Bus...................................................................... 16

Gambar 2.9 Topologi Ring.................................................................... 17

Gambar 2.10 Topologi Star...................................................................... 17

Gambar 2.11 Topologi Tree..................................................................... 18

Gambar 2.12 Topologi Mesh................................................................... 19

Gambar 2.13 Logo Mikrotik.................................................................... 23

Gambar 2.14 Packet Tracer…………………………………………….. 27

Gambar 2.15 Mode GUI……………...………………………………... 28

Gambar 2.16 Mode CLI………………………………………………... 29

Gambar 2.17 Contoh konfigurasi dengan packet tracer………………... 30

Gambar 2.18 Microsoft Virtual PC 2007………………………………. 31

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kota Pekalongan.................................................

34

Gambar 3.2 Topologi fisik jaringan komputer yang sedang berjalan.... 37

Gambar 3.3 Topologi logis jaringan komputer yang sedang berjalan.. 38

Gambar 4.1 Topologi fisik yang direncanakan...................................... 46

Gambar 4.2 Topologi logis yang direncanakan..................................... 47

Gambar 4.3 Prototype jaringan yang akan dibuat…………………….. 50

Gambar 4.4 Pengaturan IP address Server……………………………. 51

Gambar 4.5 Pengaturan DNS Server…………………………………. 51

Gambar 4.6 Pengaturan IP Gateway Server…………………………... 52

Gambar 4.7 Setting PC Renval_1…………………………………….. 52

Page 9: dasar-dasar setting mikrotik

ix

Gambar 4.8 Pengaturan IP PC Renval_1……………………………... 53

Gambar 4.9 Setting PC Dikdas_1……………….................................. 53

Gambar 4.10 Pengaturan IP address PC Dikdas_1…………………….. 54

Gambar 4.11 Tes koneksi dari PC Renval_1 dengan ping ke Server….. 54

Gambar 4.12 Tes koneksi dari Renval_1 dengan ping ke PC Dikdas_1. 55

Gambar 4.13 Tes koneksi dari server dengan ping ke PC Renval_1…... 55

Gambar 4.14 Tes koneksi dari server dengan ping ke PC Dikdas_1…... 56

Gambar 4.15 Tampilan Microsoft Virtual PC 2007................................ 56

Gambar 4.16 Memilih paket-paket aplikasi............................................. 57

Gambar 4.17 Melanjutkan instalasi.......................................................... 57

Gambar 4.18 Proses Instalasi................................................................... 58

Gambar 4.19 Perintah restart................................................................... 58

Gambar 4.20 Instalasi selesai…………………………………………... 58

Gambar 4.21 Halaman awal Mikrotik...................................................... 59

Gambar 4.22 Tampilan awal Winbox………………………………….. 59

Gambar 4.23 Memilih Mac address pada winbox……………………... 60

Gambar 4.24 Tampilan Awal Mikrotik RouterOS pada WinBox........... 60

Gambar 4.25 Merubah nama komputer................................................... 61

Gambar 4.26 Merubah interface name………………………………… 61

Gambar 4.27 Konfigurasi Ip address…………………………………... 62

Gambar 4.28 Control Panel……………………………………………. 62

Gambar 4.29 Network Connection……………………………………. 63

Gambar 4.30 Local Area Connection Properties………………………. 63

Gambar 4.31 konfigurasi ip address client……………………………... 64

Gambar 4.32 Tes koneksi dari client ke router mikrotik......................... 64

Gambar 5.1 Hasil rancangan system...................................................... 65

Gambar 5.2 Konfigurasi BIOS............................................................... 68

Gambar 5.3 Menyimpan Konfigurasi BIOS......................................... 68

Gambar 5.4 Tampilan awal Mikrotik RouterOS 2.9.27......................... 69

Gambar 5.5 Memilih paket-paket aplikasi............................................. 69

Gambar 5.6 Melanjutkan instalasi.......................................................... 71

Page 10: dasar-dasar setting mikrotik

x

Gambar 5.7 Proses Instalasi................................................................... 71

Gambar 5.8 Perintah restart…………………………………………… 71

Gambar 5.9 Instalasi selesai…………………………………………... 72

Gambar 5.10 Halaman awal Mikrotik...................................................... 72

Gambar 5.11 Tampilan awal Winbox...................................................... 74

Gambar 5.12 Memilih Mac address pada winbox................................... 74

Gambar 5.13 Tampilan Awal Mikrotik RouterOS pada WinBox............ 75

Gambar 5.14 Menu new terminal………………………………………. 75

Gambar 5.15 Hasil perintah perubahan pasword.……………………… 76

Gambar 5.16 Hasil perubahan nama komputer.………………………... 76

Gambar 5.17 Merubah interface name.………………………………... 77

Gambar 5.18 Konfigurasi Ip address.………….....……………………. 77

Gambar 5.19 Konfigurasi gateway ……….........…………........……… 78

Gambar 5.20 Konfigurasi DNS..................…………………….………. 78

Gambar 5.21 Konfigurasi Remote DNS....…………………………….. 79

Gambar 5.22 Konfigurasi Masquerading..……………………………... 79

Gambar 5.23 Konfigurasi Mangle pertama PC Renval1…….………… 80

Gambar 5.24 Konfigurasi Mangle kedua PC Renval1............................. 81

Gambar 5.25 Konfigurasi Mangle pertama PC Tu1................................ 82

Gambar 5.26 Konfigurasi Mangle pertama PC Tu1…………………… 83

Gambar 5.27 Konfigurasi Mangle pertama PC Pengawas……………... 84

Gambar 5.28 Konfigurasi Mangle kedua PC Pengawas….....…………. 84

Gambar 5.29 Konfigurasi Mangle pertama PC Keuangan1……………. 85

Gambar 5.30 Konfigurasi Mangle Kedua PC Keuangan1……………... 86

Gambar 5.31 Konfigurasi Mangle Pertama PC Dikmen1……………... 86

Gambar 5.32 Konfigurasi Mangle Kedua PC Dikmen1……………….. 87

Gambar 5.33 Konfigurasi Mangle Pertama PC Olahraga1..................... 88

Gambar 5.34 Konfigurasi Mangle Kedua PC Olahraga1........................ 88

Gambar 5.35 Hasil akhir Konfigurasi Mangle......................................... 89

Gambar 5.36 Konfigurasi queue tree....................................................... 89

Page 11: dasar-dasar setting mikrotik

xi

Gambar 5.37 Konfigurasi queue tree PC Renval1................................... 90

Gambar 5.38 Konfigurasi queue tree PC Renval3................................... 91

Gambar 5.39 Konfigurasi queue tree PC Tata Usaha.............................. 92

Gambar 5.40 Konfigurasi queue tree PC Pengawas................................ 93

Gambar 5.41 Konfigurasi queue tree PC Keuangan1.............................. 94

Gambar 5.42 Konfigurasi queue tree PC Dikmen1................................. 95

Gambar 5.43 Konfigurasi queue tree PC Dikdas1................................... 96

Gambar 5.44 Konfigurasi queue tree PC ketenagaan1............................ 97

Gambar 5.45 Hasil akhir Konfigurasi queue tree..................................... 98

Gambar 5.46 Control Panel...................................................................... 99

Gambar 5.47 Network Connection…………………………………….. 99

Gambar 5.48 Local Area Connection Properties..................................... 100

Gambar 5.49 Konfigurasi ip address PC Renval..................................... 101

Gambar 5.50 Konfigurasi ip address PC Tata Usaha............................... 101

Gambar 5.51 Konfigurasi ip address PC Dikmen.................................... 102

Gambar 5.52 Konfigurasi ip address PC Ketenagaan.............................. 102

Gambar 5.53 Tes koneksi client di ruang Perencanaan........................... 103

Gambar 5.54 Tes koneksi client di ruang Tata usaha.............................. 104

Gambar 5.55 Tes koneksi client di ruang Dikmen................................... 105

Gambar 5.56 Tes koneksi client di ruang Ketenagaan............................ 105

Gambar 5.57 Tes koneksi client ke router dengan ping di ruang

Perencanaan........................................................................

106

Gambar 5.58 Tes koneksi client ke router dengan ping di ruang Tata

Usaha..................................................................................

107

Gambar 5.59 Tes koneksi client ke router dengan ping di ruang

Dikmen...............................................................................

107

Gambar 5.60 Tes koneksi client ke router dengan ping di ruang

Ketenagaan.........................................................................

108

Gambar 5.61 Tes koneksi internet dengan ping di ruang Perencanaan... 109

Gambar 5.62 Pengujian dengan web browser di ruang Perencanaan..... 110

Gambar 5.63 Tes koneksi internet dengan ping di ruang Tata Usaha..... 110

Page 12: dasar-dasar setting mikrotik

xii

Gambar 5.64 Pengujian dengan web browser di ruang Tata Usaha....... 111

Gambar 5.65 Tes koneksi internet dengan ping di ruang Dikmen........... 111

Gambar 5.66 Pengujian dengan web browser di ruang Dikmen............. 112

Gambar 5.67 Tes koneksi internet dengan ping di ruang Ketenagaan..... 112

Gambar 5.68 Pengujian dengan web browser di ruang Ketenagaan....... 113

Gambar 5.69 Tes bandwidth client Perencanaan..................................... 113

Gambar 5.70 Tes bandwidth client Tata Usaha....................................... 114

Gambar 5.71 Tes bandwidth client Pengawas......................................... 114

Gambar 5.72 Tes bandwidth client Keuangan......................................... 115

Gambar 5.73 Tes bandwidth client Dikmen............................................ 115

Gambar 5.74 Tes bandwidth client Olahraga........................................... 116

Gambar 5.75 Tes bandwidth client Dikdas.............................................. 116

Gambar 5.76 Tes bandwidth client Ketenagaan...................................... 117

Page 13: dasar-dasar setting mikrotik

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1

Tabel 3.2

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 5.2

Tabel pekerjaan yang berhubungan dengan Internet………

Tingkat Pendidikan……………………..………………….

Rancangan IP address……………………………………...

Tabel Pembagian Bandwidth................................................

Tabel IP Address...................................................................

42

44

48

66

80

Page 14: dasar-dasar setting mikrotik

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Pengumpulan Data

Lampiran 2

Lampiran 3

Lembar Bimbingan TA Pembimbing I

Lembar Bimbingan TA Pembimbing II.

Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup

Page 15: dasar-dasar setting mikrotik

BAB I

PENDAHULUAN

F. LATAR BELAKANG

Kebutuhan akan akses Internet dewasa ini sangatlah penting terutama

dalam dunia pendidikan. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan merupakan sebuah tempat untuk mengatur dunia pendidikan

yang ada di Kota Pekalongan. Sebuah tempat yang menjadi pusat dari semua

sekolah-sekolah yang ada di Kota Pekalongan. Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga Kota Pekalongan ini terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian-

bagian tersebut antara lain : Bagian Tata Usaha, Renval, Keuangan, Dikmen,

Dikdas, Olahraga, Ketenagaan dan Bagian Pengawas. Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan ini terletak di jalan Maninjau No. 16

Kota Pekalongan.

Setiap Bagian pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan mempunyai komputer yang berguna untuk menyelesaikan setiap

pekerjaan di masing-masing bagian kantor. Jumlah Komputer Keseluruhan

ada 18 Unit yang terbagi di setiap bagian kantor di Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga tersebut. Dari mulai bag. Renval memiliki 4 unit

komputer, Tata usaha 2 unit, Pengawas 1 unit, Keuangan 2 unit, Olahraga 2

unit, Dikmen 3 unit, Dikdas 2 unit, Ketenagaan 2 unit, Jumlah keseluruhan

Komputer ada 18.

Dari keseluruhan jumlah unit komputer di masing-masing bagian

kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan

semuanya terkoneksi Internet. Hal itu dikarenakan banyak tugas atau

pekerjaan di setiap bagian kantor di Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota

Pekalongan yang memerlukan Internet, terutama bagian Perencanaan yang

kebanyakan tugas atau pekerjaannya membutuhkan dengan Internet.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan memiliki

alokasi bandwidth Sekitar 1 Mb, Untuk itu agar Bandwidth yang dimiliki

dapat di gunakan dengan baik setiap bagian kantor Dinas Pendidikan

1

Page 16: dasar-dasar setting mikrotik

2

Pemuda dan Olahraga dikoneksikan ke internet namun besar bandwidth

yang akan di berikan ke masing-masing bagian kantor di Dinas Pendidikan

pun berbeda-beda tergantung kebutuhan koneksi internet di masing-masing

bagian kantor.

Penggunaan Internet di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan sangatlah penting sebagai salah satu sarana penunjang kegiatan

pekerjaan terutama masalah upload data pendidikan di bagian Perencanaan

karena dari Dinas Pendidikan Provinsi mengharuskan kepada Dinas

Pendidikan Kota untuk melakukan validasi data pendidikan setiap bulannya

dan setiap ada perubahan data pendidikan dan validasi itu dilakukan secara

online lewat internet.

Tugas atau pekerjaan di masing – masing bagian kantor di Dinas

Pendidikan Kota Pekalongan tidaklah sama, terutama pekerjaan yang

membutuhkan koneksi internet, untuk itu agar memaksimalkan koneksi

internet sesuai dengan kebutuhan di setiap bagian kantor di Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan tersebut perlu adanya

manajemen bandwith untuk membagi besarnya Bandwidth yang di butuhkan

masing-masing bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kota Pekalongan.

Untuk mengatasi permasalahan diatas, perlu dibangun sebuah sistem

untuk ”Memanajemen Bandwith Menggunakan Router Mikrotik di Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga”. yang berfungsi untuk membagi

bandwith yang di butuhkan masing – masing bagian kantor di Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekaongan agar dapat

memaksimalkan penggunaan internet setiap bagian kantor guna

menyelesaikan pekerjaan.

Page 17: dasar-dasar setting mikrotik

3

G. PERUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana membangun PC router dengan sistem operasi Mikrotik

2. Bagaimana cara menkonfigurasi memanajemen bandwidth dengan router

Mikrotik agar memaksimalkan penggunaan internet di setiap bagian

kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.

C. BATASAN MASALAH

Agar permasalahan yang dikaji lebih terarah dan mendalam, masalah

yang akan dibahas adalah tentang bagaimana instalasi router dengan

Mikrotik, serta bagaimana menkonfigurasi dan memanajemen bandwith

dengan menggunakan Mikrotik agar memaksimalkan penggunaan internet

di setiap bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan.

D. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan yang ingin dicapai adalah :

Terwujudnya Router Mikrotik yang dapat memanajemen bandwidth yang

ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Pekalongan agar

bandwidth yang dimiliki Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan dapat di gunakan dengan maksimal dan sesuai dengan

kebutuhan bandwidth di setiap bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga Kota Pekalongan.

Manfaat yang diharapkan adalah :

1. Semua bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan dapat menggunakan internet dengan lancar dan stabil

walaupun semua bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kota Pekalongan menggunakan internet dalam waktu yang

bersamaan.

Page 18: dasar-dasar setting mikrotik

4

2. Semua bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan mendapatkan bandwidth sesuai dengan kebutuhan koneksi

internet guna menyelesaikan pekerjaan masing-masing bagian kantor di

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.

3. Memaksimalkan Bandwidth yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kota Pekalongan.

4. Membantu admin dalam mengontrol bandwidth yang ada di Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan

E. METODE PENGEMBANGAN SISTEM

Metode pengembangan yang digunakan adalah Metode Rekayasa

Sistem Jaringan Komputer (RSJK), dalam hal ini mengacu pada Lifecycle

Services, yang tahapannya ssebagai berikut :

1. Prepare Phase (Tahap Persiapan)

Pada tahap ini yang dilakukan adalah menetapkan dan

mengidentifikasi kebutuhan teknologi dan kebutuhan - kebutuhan lainya,

yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan

yang dibutuhkan guna membangun PC Router Mikrotik untuk

memanajemen bandwidth yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kota Pekalongan.

2. Plan Phase (Tahap Perencanaan)

Dalam tahap perencanaan ini yang dilakukan adalah :

a. Menilai sebuah jaringan untuk menentukan apakah infrastruktur

sistem yang ada dan lingkungan operasional mampu mendukung

sistem yang diusulkan.

b. Memastikan bahwa sumber daya yang ada di Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan memadai untuk membangun

Router Mikrotik untuk memanajemen bandwidth di Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan tersebut.

c. Merencanakan untuk keamanan jaringan di Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan agar Router Mikrotik yang

Page 19: dasar-dasar setting mikrotik

5

akan dibangun nantinya dapat berjalan secara maksimal .

3. Design Phase ( Tahap Desain)

Dalam tahap Desain yang dilakukan adalah merancang topologi

jaringan komputer di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan, baik topologi fisik maupun topologi logis sesuai dengan

ketersediaan teknologi yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kota Pekalongan.

Dalam tahap ini juga merancang pengalamatan IP yang akan

digunakan di jaringan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan dan IP yang akan digunakan dalam jaringan ini adalah IP

kelas C karena dalam jaringan ini belum melebihi 254 Host.

4. Implement Phase (Tahap Implementasi)

Dalam tahap ini rancangan yang dibuat diterapkan pada Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan. Dokumentasi

proses instalasi sistem operasi untuk PC Router menggunakan software

Virtual PC 2007. Pada tahap ini akan dilakukan beberapa kegiatan

seperti :

a. Pembangunan jaringan komputer di Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kota Pekalongan menggunakan Topologi Tree.

b. Instalasi Router Mikrotik.

c. Konfigurasi IP Address, Gateway dan DNS Router Mikrotik.

d. Konfigurasi Queue Tree Router Mikrotik untuk memanajemen

bandwidth di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan

e. Pengujian koneksi Internet di masing – masing bagian kantor di

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.

Page 20: dasar-dasar setting mikrotik

6

5. Operate Phase ( Tahap Operasi)

Dalam tahap ini hasil dari PC router sudah bisa digunakan jadi

hanya mengoperasikan Router Mikrotik yang sudah dibuat setiap hari

yang bertugas membagi bandwidth untuk masing-masing bagian kantor

di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.

Dalam tahap ini juga menjaga kesehatan dan kestabilan dari sistem,

memantau dan mengelola secara proaktif untuk memaksimalkan kinerja

Router Mikrotik tersebut dan menjaga keamanan Router Mikrotik.

Mengelola dan menyelesaikan masalah atau perubahan yang

mempengaruhi sistemnya, mengganti atau memperbaiki hardware

sebagaimana diperlukan.

6. Optimize Phase ( Tahap Pengoptimalisasian)

Dalam tahap pengoptimalisasian yang dilakukan adalah

meningkatkan kinerja dan fungsi Router Mikrotik untuk mencapai

kinerja dan fungsi dari Router Mikrotik tersebut dalam memanajemen

bandwidth yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan agar lebih maksimal melalui upaya berkelanjutan. Dalam hal

ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan

memastikan bahwa sistem operasional telah memenuhi tujuan dan

persyaratan yang ditetapkan sebelumnya untuk meningkatkan performa

sistem dan keamanan.

Page 21: dasar-dasar setting mikrotik

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. JARINGAN KOMPUTER

1. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan

peralatan lainnya yang saling terhubung dalam satu kesatuan. Informasi

dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga

memungkinkan pengguna dapat saling bertukar data, mencetak pada

printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware ataupun

software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau

periperal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan

komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

(http://www.wikipedia.com, 2007).

2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer

a. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), adalah jaringan komputer dengan

jangkauan area yang terbatas dan hubungan fisik antar komputer saling

berdekatan. Misalnya jaringan komputer disebuah kantor,

labolatorium, kampus. LAN seringkali digunakan untuk

menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam

kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk pemakaian bersama

sumber daya dan saling bertukar informasi.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), adalah penggabungan dari

beberapa jaringan LAN ke dalam lingkungan area yang lebih besar,

sebagai contoh yaitu : jaringan pada Bank ataupun kantor-kantor

perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat

dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. Pada

dasarnya MAN merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan

biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN

7

Page 22: dasar-dasar setting mikrotik

8

mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan

jaringan televisi kabel.

c. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), adalah jaringan computer dengan

area geografi yang paling luas, antar negara, antar benua bahkan keluar

angkasa.. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan

untuk menjalankan program-program pemakai.

d. Jaringan Nirkabel (Tanpa Kabel)

Jaringan Nirkabel adalah jaringan yang tidak menggunakan

media kabel sebagai media penyampaian data. Jaringan nirkabel

mengirimkan data melalui udara menggunakan base stations atau

access points, yang mengirimkan frekuensi radio, yang terhubung ke

Ethernet hub atau server. Dengan berada di area yang telah

menyediakan layanan nirkabel, kita dapat terhubung ke internet

menggunakan laptop, PDA, telepon genggam, atau perangkat nirkabel

lain.

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap

komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang

menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi

atau melakukan komunikasi sedang berada diatas mobil atau pesawat

terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan. Hal ini karena

koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat.

Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan

memanfaatkan jasa satelit. (http://www.ilmukomputer.com, 2008)

3. Perangkat Jaringan Komputer

Baik WAN ataupun LAN memiliki sejumlah perangkat yang

melewatkan aliran informasi data. Penggabungan perangkat tersebut akan

menciptakan infrastruktur WAN ataupun LAN. Perangkat-perangkat

jaringan tersebut adalah :

Page 23: dasar-dasar setting mikrotik

9

a. Router

Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan

paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN

ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga host-host yang ada pada sebuah

network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network

yang lain. Jenis Router ada yang diproduksi oleh vendor tertentu

(cisco, juniper, dan seterusnya) atau yang dapat difungsikan

menggunakan komputer (PC Router). ( Alfred Alinazar, 2003)

Gambar 2.1 Router

Pada router terdapat proses seleksi atau routing, dilakukan pada

network layer dari arsitektur komputer. Artinya proses seleksi bukan

pada ethernet address, tetapi pada lapisan yang lebih tinggi yaitu pada

Internet Protocol Address. Jadi fungsi router secara mudah dapat

dikatakan, menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda, tepatnya

mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang

diharapkan. Rute-rute yang terbentuk inilah yang kemudian dikenal

dengan istilah routing.

Router berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih network

dan bertugas sebagai perantara dalam menyampaikan data antar-

network. Secara default, router berfungsi membagi-bagi atau memecah

sebuah broadcast domain. Broadcast domain adalah kumpulan dari

alat-alat disebuah segmen network yang menerima semua paket

broadcast yang dikirim oleh alat-alat di segmen tersebut. ( Lammle,

Todd. 2004:81)

Page 24: dasar-dasar setting mikrotik

10

Router dapat digunakan juga untuk menghubungkan LAN ke

sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased

line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router digunakan untuk

menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau

T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang

digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi

DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut

umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket

berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski

beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur

penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Fungsi

router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara

broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang

mampu memperlambat kinerja jaringan.

Ada dua jenis router yaitu router dedicated (buatan pabrik) dan

PC router (PC yang memiliki lebih dari satu NIC, dapat dibangun

sendiri).

Sebuah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai router

(Routing) biasanya menggunakan komputer yang menggunakan lebih

dari 1 NIC (Network Interface Card) dengan menggunakan Operating

System yang mendukung untuk dijadikan router dan ditugaskan untuk

menangani tugas sebuah router.

PC router (Personal Computer router) yaitu PC yang berfungsi

sebagai router dengan menjalankan sistem operasi yang memiliki

kemampuan meneruskan paket dari jaringan satu ke jaringan yang lain.

PC router membutuhkan Operating System (OS) dan 2 buah card

network interface (NIC). Jika dalam NIC sudah berada dalam

komputer misalnya onboard, maka cukup menambahkan 1 NIC saja.

PC router membutuhkan software pendukung yang bisa mendukung

kerja router tersebut. Perangkat lunak tersebut misalnya Mikrotik, OS

Open BSD, Squid, dan lain-lain. Konfigurasi yang benar dan sistematis

Page 25: dasar-dasar setting mikrotik

11

harus dilakukan agar hasilnya dapat diandalkan.

Keuntungan yang bisa diperoleh jika menggunakan PC Router:

1) Jika digunakan oleh instansi pemerintah atau ISP atau Personal

maka tindakan tersebut merupakan tindakan yang tepat karena

telah melakukan efisiensi besar-besaran. Karena PC Router tidak

perlu menggunakan PC yang memiliki spesifikasi yang terlalu

bagus, tidak perlu membeli lagi, sedangkan OS PC Router tidak

perlu membeli yang commercial cukup menggunakan yang

free/open source saja karena kemampuan dan feature yang open

source juga sudah mampu mengalahkan yang commercial dan

Router Hardware ternama.

2) Memiliki kemampuan feature yang luar biasa seperti yang dimiliki

oleh peralatan Router Hardware ternama yang harganya puluhan

juta bahkan ratusan juta rupiah.

3) Kemampuan processing dengan speed yang tinggi karena ditangani

oleh kecepatan processor PC, memori PC, Mainboard PC,

Harddisk PC dan lain-lain. dibandingkan Speed Processor Router

Hardware yang kecepatannya hanya 175 – 350 MHz

saja. Bandingkan jika menggunakan MainBoard Via Evia

Processor Onboard Cyrix 2,8GHz yang berharga sangat murah.

4) Hardware-nya sangat mudah untuk di-upgrade seperti layaknya

PC.

5) Instalasi yang sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang

lama . Instalasi dapat menggunakan CD-ROM.

b. NIC ( Network Interface Card )

NIC ( Network Interface Card )adalah kartu jaringan yang berupa

papan elektronik yang akan dipasang pada setiap komputer yang

terhubung pada jaringan. Saat ini, banyak sekali jenis kartu jaringan.

Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu diketahui dari kartu jaringan

seperti tipe kartu, jenis protokol dan tipe kabel yang didukungnya.

Page 26: dasar-dasar setting mikrotik

12

Gambar 2.2. Network Interface Card

Dengan perkembangan PC dan mainboard, maka tipe solt dan

expansion slot pun bermacam-macam. Akan tetapi pada modul ini

cukup dibahas mengenai ISA dan PCI. Ketika membeli komputer

(khususnya komputer rakitan), tidak semua slot terisi. Slot yang

kosong dapat digunakan untuk melakukan pemasangan kartu tambahan

(mis: kartu suara, modem internal, atau kartu jaringan). Untuk

membedakan slot ISA dan PCI tidak begitu sulit. Jika casing komputer

dibuka, slot ISA biasanya berwarna hitam, sedangkan PCI berwarna

putih. Untuk slot yang bewarna coklat umumnya adalah slot AGP.

Untuk protokol jaringan, ada beberapa protokol untuk sebuah kartu

jaringan seperti Ethernet, Fast Ethernet, Token Ring, FDDI, dan ATM.

Jenis Ethernet atau Fast Ethernet sering digunakan.

c. Hub

Hub adalah sebuah repeater yang memiliki banyak port (multi

port) yang mendukung kabel twited pair dalam sebuah topologi Star.

Pada jaringan yang umum, sebuah port akan menghubungkan hub

dengan komputer Server. Sementara itu port yang lain digunakan

untuk menghubungkan hub dengan node-node.

Page 27: dasar-dasar setting mikrotik

13

Gambar 2.3. Hub

Penggunaan hub dapat dikembangkan dengan mengaitkan suatu

hub ke hub lainnya. Hub tidak mampu menentukan tujuan. Hub hanya

mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya,

menggunakan mode half-duplex.

Hub hanya memungkinkan user untuk berbagi jalur yang sama.

Pada jaringan tersebut, tiap user hanya akan mendapatkan kecepatan

dari bandwith yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah

Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 unit

komputer. Jika semua komputer tersambung ke jaringan secara

bersamaan, maka bandwith yang dapat digunakan oleh masing-masing

user rata-rata adalah 1 Mbps.

d. Bridge (Jembatan)

Bridge, yaitu alat yang berfungsi untuk menghubungkan

beberapa jaringan yang terpisah, untuk jaringan yang sama maupun

berbeda. Bridge memetakan alamat jaringan dan hanya

memperbolehkan lalu lintas data yang diperlukan. Ketika menerima

sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika

segmennya sama, maka paket akan ditolak. Bridge juga dapat

mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar dari suatu segmen.

e. Switch

Switch adalah gabungan dari Hub dan Bridge yang berfungsi

untuk meneruskan paket data dalam sistem komunikasi data. Switch

Page 28: dasar-dasar setting mikrotik

14

dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan

jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik.

Keuntungan menggunakan switch adalah karena setiap segmen

jaringan memiliki bandwith 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada

hub.

Gambar 2.4. Switch

f. Modem (Modulator/Demodulator)

Modem adalah perangkat untuk mengubah informasi data digital

ke analog atau sebaliknya. Di sisi pengirim, modem mengkonversi

sinyal digital ke dalam bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi

untuk dilewatkan melalui fasilitas komunikas analog atau jaringan

telepon (public telephone line). Di sisi penerima, modem

mengkonversi sinyal ke format digital kembali.

Gambar 2.5. Modem/Demodulator

g. Pengkabel Jaringan

Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya

yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada

dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair

(Unshielded Twisted Pair dan Shielded Twisted Pair) dan coaxial

cable. Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick

coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial

cable (mempunyai diameter lebih kecil). Untuk penggunaan koneksi

komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu :

Page 29: dasar-dasar setting mikrotik

15

1) Straight Cable

Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu

warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua

di ujung lain. menjadi masalah, namun ada standard secara

internasional yang digunakan untuk straight cable.

Gambar 2.6 kabel straight

2) Crossover Cable

Menghubungkan pada ujung salah satu pasang straight

kemudian di ujung satunya pada kabel yang sama pasang cross

dengan catatan pin satu dari ujung straight di pasang pada pin ke 3

pada ujung yang akan dijadikan Cross dan pin kedua pada ujung

straight pasang pada pin 6 pada ujung yang akan di jadikan cross.

Gambar 2.7 kabel cross

4. Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan komputer adalah infrastruktur fisik jaringan

komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan LAN. Topologi

tersebut dapat dibedakan menjadi :

a. Topologi BUS

Topologi BUS adalah topologi jaringan komputer yang

menggunakan sebuah kabel utama (backbone) sebagai tulang

punggung jaringan.

Page 30: dasar-dasar setting mikrotik

16

Gambar 2.8 Topologi Bus

Keuntungan menggunakan topologi Bus adalah hemat kabel,

layout kabel sederhana serta mudah dikembangkan. Sedangkan

kerugiannya adalah deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil,

padatnya lalu lintas, bila salah satu client rusak maka jaringan tidak

bisa berfungsi, serta diperlukan repeater untuk menguatkan sinyal

untuk pemasangan jarak jauh.

b. Topologi Ring

Topologi Ring adalah topologi jaringan yang berupa ingkaran

tertutup yang berisi node-node. Semua komputer yang saling

tersambung membentuk lingkaran (seperti Bus, tetapi ujung-ujungnya

disambung). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan

akan disebut sebagai loop. Data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap

informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu

untuknya atau bukan.

Keuntungan menggunakan topologi Ring adalah pemeliharaanya

mudah, jarak jangkauan lebih luas daripada Bus, laju data (transfer

rate) tinggi, dapat melayani lalu lintas data yang padat, tidak

diperlukan pengendali pusat (hub/switch), dan komunikasi antar

terminal mudah.

Sedangkan kerugiannya adalah penambahan atau pengurangan

terminal sangat sulit, tidak kondusif untuk pengiriman suaradan

gambar, dan kerusakan pada media pegirim dapat menghentikan kerja

seluruh jaringan.

Page 31: dasar-dasar setting mikrotik

17

Gambar 2.9 Topologi Ring

c. Topologi Star

Topologi Star adalah topologi jaringan komputer yang

menggunakan concentrator (hub/switch) sebagai pengatur paket data.

Topologi Star memiliki kontrol yang terpusat. Semua link harus

melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau

client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau

server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server.

Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client

server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut

tanpa menunggu perintah dari server.

Gambar 2.10 Topologi Star

Topologi Star merupakan topologi yang paling fleksibel.

Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak

mengganggu bagian jaringan lain. Selain itu juga memiliki

Page 32: dasar-dasar setting mikrotik

18

kemudahan dalam pengelolaan jaringan. Kerugian dari topologi ini

diantaranya boros kabel, dan hub atau switch menjadi elemen kritis.

d. Topologi Tree

Topologi Tree adalah kombinasi atau penggabungan dari

topologi Bus dan topologi Star. Dalam topologi ini tidak semua Node

mempunyai kedudukan yang sama. Node yang mempunyai kedudukan

tinggi menguasai node dibawahnya, sehingga Node yang terbawah

sangat tergantung pada Node diatasnya. Penerapan teknologi ini biasa

digunakan pada infrastruktur jaringan LAN antar dua gedung.

Gambar 2.11 Topologi Tree

e. Topologi Mesh

Topologi Mesh adalah topologi jaringan yang semua

komputernya saling terkoneksi satu sama lain, yang penerapanya pada

jaringan WAN (Wide Area Network).

Page 33: dasar-dasar setting mikrotik

19

Gambar 2.12 Topologi Mesh

5. Manfaat Jaringan Komputer

a. Sharing Resource ( Berbagi Sumber Daya)

Resource Sharing bertujuan agar seluruh program, peralatan, dan

khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada

jaringan komputer tanpa terpengaruhi oleh lokasi resource dan

pemakai.

b. Media komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar

pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan

atau informasi yang penting lainya. Dengan demikian, orang-orang

yang jaraknya berjauhan akan lebih mudah untuk bekerja sama.

Contohnya adalah pengerjaan sebuah dokumen bersama dari dua

tempat yang berbeda. Hal seperti ini yang dapat membuat kinerja tim

menjadi efektif.

c. Integrasi data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah

ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus

dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke

tempat lainnya.

Page 34: dasar-dasar setting mikrotik

20

d. Pengembangan dan pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komputer, maka pengembangan

peralatan dapat dilakukan dengan mudah, karena adanya kemampuan

berbagi peralatan melalui jaringan. Jaringan komputer juga dapat

memudahkan pemakai dalam merawat hard disk dan peralatan lainnya.

Contohnya untukmemberikan perlindungan terhadap serangan virus.

Kemudahan tersebut disebabkan karena pengguna hanya perlu

memusatkan perhatian pada hard disk yang ada pada server atau

komputer pusat.

e. Keamanan data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap

data. Jaminan keamanan tersebut diberikan melalui pengaturan hak

akses para pemakai dan password, serta perlindungan terhadap hard

disk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

f. Sumber daya lebih efisien dan informasi yang terkini.

Dengan pembagian sumber daya pada jaringan komputer, maka

pemekai dapat memperoleh hasil maksimal dan kualitas yang tinggi.

Kemudahan pengaksesan juga berakibat pada tingginya kecepatan

pembaharuan informasi yang ada.

B. BANDWIDTH

1. Pengertian Bandwidth

Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan seberapa banyak data

yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Istilah ini

berasal dari bidang teknik listrik, di mana bandwidth yang menunjukkan

total jarak atau berkisar antara tertinggi dan terendah sinyal pada saluran

komunikasi (band). Banyak orang awam yang kadang menyamakan arti

dari istilah Bandwidth dan Data Transfer, yang biasa digunakan dalam

internet, khususnya pada paket – paket web hosting. Bandwidth sendiri

menunjukkan volume data yang dapat di transfer per unit waktu.

Page 35: dasar-dasar setting mikrotik

21

Sedangkan Data Transfer adalah ukuran lalu lintas data dari website. Lebih

mudah kalau dikatakan bahwa bandwidth adalah rate dari data transfer.

(http://fullcolours.web.id, 2009).

Di dalam jaringan komputer, bandwidth sering digunakan sebagai

suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat

dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada

umumnya dalam detik). Jenis bandwidth ini biasanya diukur dalam bps

(bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per

second). Secara umum, koneksi dengan bandwidth yang besar/tinggi

memungkinkan pengiriman informasi yang besar seperti pengiriman

gambar/images dalam video presentation. (http://www.channel-11.net,

2005).

2. Jenis - jenis bandwidth

Terdapat dua jenis bandwidth yaitu :

a. Digital Bandwidth

Digital Bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat

dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per

second tanpa distorsi. (http://fullcolours.web.id, 2009)

b. Analog Bandwith

Analog Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah

dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur

dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa

banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.

(http://fullcolours.web.id, 2009)

3. Manajemen Bandwidth

Management Bandwith, adalah suatu alat yang dapat digunakan

untuk management dan mengoptimalkan berbagai jenis jaringan dengan

menerapkan layanan Quality Of Service (QoS) untuk menetapkan tipe-tipe

lalulintas jaringan. sedangkan QoS adalah kemampuan untuk

Page 36: dasar-dasar setting mikrotik

22

menggambarkan suatu tingkatan pencapaian didalam suatu sistem

komunikasi data. (http://.sourceforge.net, 2009)

Manajemen Bandwidth adalah pengalokasian yang tepat dari suatu

bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu

layanan jaringan. Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah

satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan

QoS = Quality Of Services). (http://overflow.web.id, 2009)

Manajemen Bandwidth adalah proses mengukur dan mengontrol

komunikasi (lalu lintas, paket) pada link jaringan, untuk menghindari

mengisi link untuk kapasitas atau overfilling link, yang akan

mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerja yang buruk.

Maksud dari manajemen bandwidth ini adalah bagaimana kita

menerapkan pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan

menggunakan sebuah PC Router Mikrotik.

Manajemen bandwith memberikan kemampuan untuk mengatur

Bandwidth jaringan dan memberikan level layanan sesuai dengan

kebutuhan dan prioritas sesuai dengan permintaan pelanggan.

Page 37: dasar-dasar setting mikrotik

23

C. MIKROTIK

1. Pengenalan Mikrotik

Gambar 2.13 Logo Mikrotik

Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang digunakan

untuk memfungsikan komputer sebagai router. PC router tersebut

dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan alat, baik untuk jaringan kabel

maupun nirkabel. Mikrotik sekarang ini banyak digunakan oleh ISP,

penyedia hotspot, ataupun oleh pemilik warnet.

Pada standar perangkat keras berbasiskan Personal Computer (PC)

mikrotik dikenal dengan kestabilan, kualitas kontrol dan fleksibilitas untuk

berbagai jenis paket data dan penanganan proses rute atau lebih dikenal

dengan istilah routing. Sedangkan aplikasi yang dapat diterapkan dengan

Mikrotik selain routing adalah aplikasi kapasitas akses (bandwidth),

manajemen, firewall, wireless access point (WiFi), backhaul link, sistem

hotspot, Virtual Privati Network (VPN) server dan masih banyak lainnya.

(http://www.mikrotik.com, 2008).

2. Sejarah Mikrotik

Mikrotik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia,

bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully

dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan

Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia bejumpa dengan Arnis,

seorang sarjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995. John dan Arnis

mulai me-routing dunia pada tahun 1996 (misi MikroTik adalah merouting

seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS-DOS yang

dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet

berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, baru kemudian

Page 38: dasar-dasar setting mikrotik

24

melayani lima pelanggannya di Latvia. Prinsip dasar mereka bukan

membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program router yang

handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan

tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah

membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar

400 pengguna. Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang

dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5-15 orang staff

Research and Development (R&D) MikroTik yang sekarang menguasai

dunia routing di negara-negara berkembang. Menurut Arnis, selain staf di

lingkungan MikroTik, mereka juga merekrut tenega-tenaga lepas dan

pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan MikroTik secara

maraton. (http://www.mikrotik.com, 2008).

3. Jenis-jenis Mikrotik

a. MikroTik RouterOS yang berbentuk software. Dapat diinstal pada

kompuetr rumahan (PC).

b. BUILT-IN Hardware MikroTik. Dalam bentuk perangkat keras yang

khusus dikemas dalam board router, yang didalamnya sudah terinstal

MikroTik RouterOS.

4. Fitur – fitur Mikrotik

a. Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama.

b. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan

otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial

on demand, modem pool hingga 128 ports.

c. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka

ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.

d. Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge

interface, bridging firewalling.

e. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan

burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to

peer.

Page 39: dasar-dasar setting mikrotik

25

f. DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP

Client, multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.

g. Firewall dan NAT : Mendukung penyaringan koneksi peer to peer,

source NAT dan tujuan NAT. Mampu menyaring berdasarkan MAC,

IP address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti

ICMP, TCP Flags dan MSS.

h. Nirkabel : Nirkabel gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung

limit data rate, SSL ,HTTPS.

i. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann

groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkripsi

menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect

Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5.

j. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP,

CHAP,MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K

bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.

k. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan

ethernet.

l. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung

Cisco Discovery Protokol (CDP).

m. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang

dapat diakses melalui HTTP.

n. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi

menggunakan sistem GPS.

o. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access

Consentrator protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP,

MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasidan laporan Radius; enkripsi

MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate.

p. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy;

transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol

SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS.

q. Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.

Page 40: dasar-dasar setting mikrotik

26

r. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi

dan jaringan.

s. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).

t. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.

u. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media types; sync-

PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI

atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis

LMI.

v. Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH;

packet sniffer; Dinamik DNS update.

w. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.

x. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan

ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.

y. VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.

z. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi

MikroTik RouterOS serta VRRP yang mendukung Virtual Router

Redudant Protocol. (http://www.mikrotik.co.id, 2008).

Page 41: dasar-dasar setting mikrotik

27

D. PACKET TRACER

Gambar 2.14 Packet Tracer

Packet tracer merupakan salah satu aplikasi keluaran Cisco yang

berfungsi sebagai simulator jaringan. Sebagai simulator, packet tracer

merangkai sekaligus mengkonfigurasi suatu jaringan. Packet tracer sama

dengan simulator–simulator jaringan lain seperti GNS3, Dynamips, maupun

Dynagen. Adapun kelebihan dari packet tracer dibanding dengan simulator

lain nampak dari penempatan dan konfigurasi perangkat jaringan yang relatif

lebih mudah. Packet tracer lebih praktis untuk mendesain topologi jaringan,

disertai dengan berbagai perangkat-perangakat jaringan yang dibutuhkan pada

suatu area network. Misalnya router, switch, hub maupun perangkat lain.

Dukungan dari banyak perangkat tersebut akan memudahkan pengguna dalam

menentukan jenis perangkat jaringan yang akan digunakan pada topologi yang

diinginkan. Kelebihan lain dari packet tracer adalah Software packet tracer

dapat diinstall pada PC maupun laptop dengan spesifikasi rendah.

Dalam penggunaan Packet Tracer, proses konfigurasi di masing-masing

perangkat diperlukan untuk mengaktifkan fungsi dari perangkat tersebut.

Proses konfigurasi meliputi pemberian IP Address dan subnet mask pada

interface-interface perangkat (pada Router, PC maupun Server), pemberian

Page 42: dasar-dasar setting mikrotik

28

Tabel Routing (pada Router), pemberian label nama dan sebagainya. Setelah

proses konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada kabel yang

terhubung dengan perangkat akan berubah menjadi hijau.

Ada 2 mode konfigurasi yang dapat dilakukan di packet tracer. Mode

tersebut adalah: mode GUI (Config mode) dan mode CLI (Command Line

Interface).

1. Contoh Konfigurasi dengan Mode GUI

Gambar 2.15 Mode GUI

Contoh konfigurasi menggunakan mode GUI adalah sebagai

berikut: Meng-klik perangkat yang akan dikonfigurasi. Kemudian memilih

menu Config. Setelah itu memilih interface yang diinginkan dan mengisi

IP Address serta subnet mask untuk masing-masing interface. Ketika

pengguna melakukan konfigurasi menggunakan model GUI, packet tracer

akan menampilan sintax konfigurasi pada equivalet IOS command.

Page 43: dasar-dasar setting mikrotik

29

2. Contoh Konfigurasi dengan Mode CLI

Gambar 2.16 Model CLI

Contoh konfigurasi dengan mode CLI adalah sebagai berikut:

pertama memilih perangkat yang akan dikonfigurasi. Kemudian memilih

menu CLI. Dilanjutkan dengan mengetikkan perintah sesuai dengan

format yang disediakan oleh Cisco.

Setelah mengetikkan perintah konfigurasi, untuk melakukan

simulasi terhadap konfigurasi dapat dilakukan dengan cara

menghubungkan perangkat yang akan disimulasikan atau dibangun.

Gambar dibawah ini menunjukkan konfigurasi yang dilakukan pada router.

Page 44: dasar-dasar setting mikrotik

30

Gambar 2.17 Contoh konfigurasi dengan packet tracer

Dengan simulator packet tracer, pengembangan ilmu pengetahuan

tentangan jaringan dan perangkat jaringan komputer akan lebih mudah.

Terutama untuk konfigurasi-konfigurasi perangkat penting seperti router

(http://www.echo.or.id, 2008).

Page 45: dasar-dasar setting mikrotik

31

E. Microsoft Virtual PC 2007

Gambar 2.19 Microsoft Virtual PC 2007

Microsoft Virtual PC 2007 merupakan aplikasi yang sangat bermanfaat

untuk berbagai keperluan, misalnya membuat server secara virtual, belajar

secara virtual, dan lain-lain. Artinya dengan Microsoft Virtual PC ini Anda

bisa memanfaatkan satu komputer dengan bermacam-macam sistem operasi

dan aplikasi secara virtual yang dijalankan secara bersamaan. Dengan mesin

ini Anda bisa memasang Microsoft Virtual PC untuk menjalankan Router

Mikrotik lengkap dengan aplikasinya. Kemudian di Laptop atau komputer PC

secara fisik dipasang sistem operasi Microsoft Windows Vista atau Windows

XP. Jadi komputer dengan demikian dalam Laptop atau komputer Anda

tersebut selain digunakan sebagai komputer Desktop, juga digunakan untuk

menjalankan sistem operasi server dengan IP Address yang berbeda.

Microsoft Virtual PC ini merupakan aplikasi yang diberikan secara

gratis oleh Microsoft dan bisa didownload dari situsnya Microsoft. sudah

banyak yang memanfaatkan aplikasi ini, terutama bagi mereka yang sedang

belajar sistem operasi dan aplikasi lain.

Page 46: dasar-dasar setting mikrotik

32

BAB III

DATA DAN FAKTA

A. Sekilas Tentang Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan merupakan

sebuah tempat untuk mengatur dunia pendidikan yang ada di Kota

Pekalongan. Sebuah tempat yang menjadi pusat dari semua sekolah-sekolah

yang ada di Kota Pekalongan. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan ini terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut

antara lain : Bagian Tata Usaha, Perencanaan dan Evaluasi, Keuangan,

Dikmen, Dikdas, Olahraga, Ketenagaan dan Bagian Pengawas. Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan ini terletak di Jalan

Maninjau no. 16 Kelurahan Keputran Kec. Pekalongan Timur Kota

Pekalongan.

B. Profil Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.

Dinas Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala yang bernama Drs.

Abdul Jalil yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan daerah

dibidang Pendidikan sesuai dengan kebijakan Walikota.

Untuk melaksanakan tugas, Dinas Pendidikan mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pendidikan

2. Penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja dibidang pendidikan

3. Penyusunan dan pelaksanaan kurikulum pendidikan dasar dan menengah

4. Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dasar dan

menengah

Page 47: dasar-dasar setting mikrotik

33

5. Pembinaan dan penempatan tenaga fungsional kependidikan dasar dan

menengah

6. Pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan luar sekolah dan

kesiswaan

7. Pengawasan pelaksanaan pendidikan Taman Kanak - Kanak (TK),

Sekolah Dasar (SD), Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Menengah

Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK)

8. Pelaksanaan penetapan kalender pendidikan dan jemlah jam belajar

efektif setiap tahun bagi pendidikan dasar, menengah dan luar sekolah

9. Pelaksanaan dan pengawasan akreditasi lembaga pendidikan dan

sertifikasi tenaga fungsional kependidikan yang profesional

10. Penyusunan pedoman dan pelaksanaan kopetensi siswa, warga belajar

dan penilaian hasil belajar secara nasional

11. Pelaksanaan dan pengawasan kerjasama dibidang pendidikan

12. Pelaksanaan dan pembinaan olah raga dan kesenian sekolah

13. Pemberian pertimbangan teknis perijinan dibidang pendidikan

14. Pelaksanaan dan pengawasan pendidikan dan pelatihan kepada

masyarakat

15. Pelaksanaan pelayanan perpustakaan sekolah

16. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dibidang pendidikan

17. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup

tugasnya

18. Pengkoordinasian, pengendalian, pembinaan, pengawasan,

pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan kegiatan

19. Pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program,

ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah tangga,

perlengkapan, kehumasan dan perpustakaan serta kearsipan

20. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai

dengan bidang tugas dan fungsinya.

Page 48: dasar-dasar setting mikrotik

34

C. Susunan Organisasi

Struktur organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan dijelaskan pada gambar 3.1 :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kota Pekalongan

Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris

terdiri dari :

1) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi

2) Sub Bagian Keuangan

3) Sub Bagian Umum

3. Bidang Pendidikan PAUD, SD dan Pendidikan Masyarakat

terdiri dari:

1) Seksi Pendidikan Anak Usia Dini

2) Seksi Pendidikan Sekolah Dasar

3) Seksi Pendidikan Masyarakat

Page 49: dasar-dasar setting mikrotik

35

4. Bidang Pendidikan SMP, SMA, dan Kesetaraan,

terdiri dari :

1) Seksi Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

2) Seksi Pendidikan SMA dan SMK

3) Seksi Kesetaraan Pendidikan Non Formal

5. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan

terdiri dari :

1) Seksi Pengembangan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

2) Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD dan SD

3) Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan SMP, SMA, dan

SMK

6. Bidang Pemuda, Olah Raga dan Seni

terdiri dari :

1) Seksi Pemuda

2) Seksi Olah Raga

3) Seksi Seni

7. Unit Pelaksana Teknis

1) UPTD Pendidikan Kecamatan

2) UPTD Sekolah Menengah Atas

3) UPTD Sekolah Menengah Kejuruan

4) UPTD Sekolah Menengah Pertama

8. Kelompok Jabatan Fungsional

D. Sistem Yang Sedang Berjalan

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan terbagi

menjadi beberapa sub bagian kantor dan masing - masing kantor mempunyai

tugas yang berbeda – beda terutama tugas yang berhubungan dengan internet,

dengan intensitas pemakaian setiap harinya selama jam kerja.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan sudah

terkoneksi internet dengan menggunakan ISP Jardiknas dengan bandwidth

Page 50: dasar-dasar setting mikrotik

36

1Mb. Lalu lintas jaringan selama ini di Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kota Pekalongan masih memanfaatkan Router yang sekaligus

sebagai data server. Pembagian bandwidth selama ini tidak sesuai dengan

kebutuhan internet di masing-masing bagian kantor Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga Kota Pekalongan yaitu langsung dari server ke komputer client

tanpa ada pembagian bandwidth.

Akibat dari tidak adanya pembagian bandwidth dari router maka setiap

ada bagian kantor yang melakukan download cukup besar maka bagian kantor

yang lain yang akan melakukan upload atau browsing menjadi susah bahkan

tidak bisa dikarenakan koneksi internetnya menjadi lambat, sebagai contoh

setiap bagian Tata usaha atau Dikmen melakukan download data yang cukup

besar maka bagian Renval yang akan melakukan upload data siswa kesulitan

karena koneksi internetnya menjadi lambat atau sebaliknya setiap bagian

Renval melakukan download data maka bagian lain yang akan melakukan

upload data menjadi lambat bahkan tidak bisa.

Penggunaan Internet di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan sangatlah penting sebagai salah satu sarana penunjang kegiatan

pekerjaan terutama masalah upload data pendidikan di bagian Renval karena

dari Dinas Pendidikan Provinsi mengharuskan kepada Dinas Pendidikan Kota

untuk melakukan validasi data pendidikan setiap bulannya dan setiap ada

perubahan data pendidikan dan validasi itu dilakukan secara online lewat

internet..

PC router yang akan dibangun nantinya akan ditempatkan di Ruang

Renval yang dimaksudkan kedepannya PC router tersebut dapat difungsikan

sebagai router yang dapat memanajemen bandwidth sesuai dengan kebutuhan

koneksi internet di masing-masing bagian kantor Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga Kota Pekalongan dikarenakan pekerjaan yang berhubungan

dengan internet di masing – masing bagian kantor Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga itu berbeda-beda.

Page 51: dasar-dasar setting mikrotik

37

Teknologi Jaringan Komputer yang sudah ada menggunakan topologi

tree dimana tiap komputer terhubung dengan hub dan hub tersebut terhubung

dengan switch dengan menggunakan media transmisi kabel UTP dan

menggunakan konektor RJ-45.

Berikut merupakan topologi fisik yang saat ini sedang berjalan di Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan :

Gambar 3.2 Topologi fisik jaringan komputer yang sedang berjalan

Page 52: dasar-dasar setting mikrotik

38

Gambar 3.3 Topologi logis jaringan komputer yang sedang berjalan

E. Ketersediaan Teknologi

1. Teknologi Hardware(Perangkat keras)

a. Ruang Tata Usaha

1) Ruang Tata Usaha memiliki 2 PC dengan spesifikasi :

a.) Komputer Intel Pentium IV 2.8 GHz

b.) RAM 512 Mb

c.) Monitor 15 Inci

d.) Hardisk dengan kapasitas 80 GB

e.) CD-RW dan Floppy Disk Drive 3,5 inchi

Page 53: dasar-dasar setting mikrotik

39

2.) Printer Canon Pixma ip 1700

b. Ruang Bagian Perencanaan dan Evaluasi

1) Ruang Bagian Perencanaan dan Evaluasi memiliki 4 PC

dengan spesifikasi :

a) Komputer Intel Dual Core IV 2.2 GHz

b) RAM 1 GB

c) LCD 19 Inch Wide

d) Hardisk dengan kapasitas 80 GB

e) DVD-RW dan Floppy Disk Drive 3,5 inch

2) 1 PC dengan spesifikasi :

a) Komputer Intel Pentium IV 2.8 GHZ

b) RAM 512 Mb

c) LCD 15 Inch Wide

d) Hardisk kapasitas 80 GB

e) CD-R dan Floppy Disk Drive 3,5 Inch

3) Printer Canon Pixma ip 1700

4) Scaner Fujitsu

5) Hub 16 port

6) UPS Prolink 5 buah

7) LCD Toshiba

c. Ruang Pengawas

1) Ruang Pengawas memiliki 1 PC dengan spesifikasi :

a) Komputer Intel Pentium IV 2,8 GHz.

b) RAM 512 Mb

c) Monitor 15 Inch

d) Hardisk kapasitas 80 GB.

e) CD-RW dan Floopy Disk Drive 3,5 Inch

Page 54: dasar-dasar setting mikrotik

40

d. Ruang Bagian Keuangan

1) Ruang Ketenagaan Mamiliki 2 PC untuk dengan spesifikasi:

a) Komputer Intel Dual Core IV 3.0 GHz

b) RAM 512 Mb

c) Monitor 15 Inch Wide

d) Hardisk kapasitas 80 GB

e) DVD-R dan Floopy Disk Drive 3,5 Inch

2) Printer Hp

3) Hub

4) UPS Prolink 2 buah

e. Ruang Bagian Keolahragaan

1) Ruang Bagian Keolahragaan memiliki 2 PC dengan spesifikasi:

a) Komputer Intel Pentium IV 2.8 GHz

b) RAM 512 Mb

c) Monitor 15 Inch

d) Hardisk kapasitas 80 GB

e) CD-RW dan Floopy Disk Drive 3,5 Inchi

2) Printer

f. Ruang Bagian Dikmen

1) Ruang Bagian Dikmen memiliki 3 PC dengan spesifikasi :

a) Komputer Intel Pentium IV 2.8 GHz.

b) RAM 512 Mb

c) Monitor 15 Inch

d) Hardisk kapasitas 80 GB

e) CD-RW dan Floopy Disk Drive 3,5 Inchi

2) Printer

3) Hub

Page 55: dasar-dasar setting mikrotik

41

g. Ruang Dikdas

1) Ruang Bagian Dikdas memiliki 2 PC dengan spesifikasi:

a) Komputer Intel Pentium Dual Core 2.2 GHz dan Intel

Pentium IV 2.8 GHz.

b) RAM 512 Mb

c) Monitor 15 Inch

d) Hardisk kapasitas 80 GB

e) CD-RW dan Floopy Disk Drive 3,5 Inchi

2) Printer Canon Pixma ip 1700

3) Hub

h. Ruang Bagian Ketenagaan

1) Ruang bagian Ketenagaan mamiliki 2 PC dengan spesifikasi:

a) Komputer Intel Pentium IV 2.8 GHz

b) RAM 512 Mb

c) Monitor 15 Inch

d) Hardisk kapasitas 80 GB

e) CD-RW dan Floopy Disk Drive 3,5 Inchi

2) Printer

2. Teknologi Software(Perangkat lunak)

a. Microsoft Windows XP

b. Microsoft Windows 2003 Server

c. Microsoft Office 2003

d. Internet Explore

e. Padati Web

Page 56: dasar-dasar setting mikrotik

42

F. Data Penggunaan Internet

Penggunaan internet oleh karyawan sering dilakukan pada jam kerja

guna memaksimalkan pekerjaan yang berhubungan dengan internet dan

setiap pekerjaan di masing-masing bagian di Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kota Pekalongan yang membutuhkan internet pun berbeda-beda.

Data penggunaan internet ini didapatkan dari pengamatan pribadi di

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan dan wawancara

langsung dengan teknisi komputer di Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kota Pekalongan. Analisa penggunaan internet ini dilakukan untuk

mengetahui kebutuhan besar bandwidth yang dibutuhkan di masing-masing

bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan

sesuai dengan besar bandwidth yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga Kota Pekalongan.

Berikut ini adalah tabel kegiatan / pekerjaan di masing-masing bagian

kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga yang memerlukan koneksi

Internet.

No Kantor / Ruang Kegiatan / pekerjaan yang

berhubungan dengan internet

1. Perencanaan 1. Upload data siswa

2. Download data siswa

3. Edit data siswa secara online

4. Upload data website

5. Edit website secara online

6. Browsing

2. Tata Usaha 1. Browsing

2. Upload data

3. Download surat-surat

4. Kirim email

3. Pengawas 1. Browsing

2. Download data-data

Page 57: dasar-dasar setting mikrotik

43

4. Keuangan 1. Browsing

2. Download data-data

5. Dikmen 1. Browsing

2. Download materi siswa SMA,

SMK dan SMP.

3. Upload data

6. Olahraga 1. Browsing

2. Download data-data

7. Ketenagaan 1. Upload NUPTK

2. Browsing

3. Download data pendidik

4. Kirim email

8. Dikdas 1. Browsing

2. Download materi SD

Tabel 3.1 Tabel pekerjaan yang berhubungan dengan Internet

Page 58: dasar-dasar setting mikrotik

44

G. Sumber Daya Manusia

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan memiliki

pegawai sebanyak 67 orang yang terbagi di masing-masing bagian kantor di

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan, dengan rincian

tingkat pendidikan sebagai berikut :

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1. S 2 23 Orang

2. S 1 20 Orang

3. D3 14 Orang

4. SMA 10 Orang

Tabel 3.2 Tingkat Pendidikan

Dari jumlah pegawai diatas sebagian besar telah menguasai komputer.

Hal itu terlihat dalam kegiatan sehari-hari dimana pegawai memanfaatkan

teknologi komputer dalam melaksanakan tugasnya.

Page 59: dasar-dasar setting mikrotik

45

BAB IV

PERANCANGAN

Sistem jaringan komputer merupakan suatu sistem yang saling terkait,

yang mengalirkan informasi atau data ke berbagai entitas yang terhubung.

Apabila aliran ini tersendat atau tergangu, maka sistem akan terhenti sehingga

akan menyebabkan koneksi antar entitas menjadi terhambat bahkan terputus.

Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan perancangan desain jaringan

komputer yang akan dibangun. Paradigma sistem jaringan komputer didasarkan

pada realitas bahwa suatu jaringan komputer merupakan suatu sistem yang

terdiri dari teknologi, perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya manusia

dan lingkungan.

Berdasarkan Analisa yang dilakukan dengan data dan fakta kondisi

lingkungan, ketersediaan hardware dan sumber daya manusia yang ada, serta

kebutuhan seluruh civitas yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kota Pekalongan, maka sangat memungkinkan untuk membangun PC router

guna memanajemen bandwidth yang ada sesuai dengan kebutuhan akses internet

di masing-masing bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kota Pekalongan. Hal itu dikarenakan ketersediaan teknologi yang ada pada

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan memiliki spesifikasi

komputer yang layak.

Dalam tahap perancangan ini yang dilakukan yaitu merancang topologi

fisik jaringan yang akan dibangun, merancang topologi logis jaringan yang akan

dibangun dan juga merancang pembagian bandwidth untuk komputer client di

masing-masing bagian kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan.

1. Rancangan Topologi Fisik

Desain topologi jaringan komputer di Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga Kota Pekalongan menggunakan topologi tree dimana tiap

Page 60: dasar-dasar setting mikrotik

46

komputer terhubung dengan hub di masing-masing bagian kantor di Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan yang kemudian

terhubung dengan Switch dengan menggunakan media transmisi kabel UTP

dan menggunakan konektor RJ-45.

Dari sistem yang berjalan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kota Pekalongan mengalami sedikit perubahan dengan adanya sistem baru

yang akan dibangun ini. Dengan adanya PC router mikrotik diharapkan

akses Internet di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan

akan lebih lancar dan stabil hal itu dikarenakan router mikrotik ini bertugas

untuk memanajemen bandwidth yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kota Pekalongan sesuai dengan kebutuhan akses internet masing-

masing bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan yang berguna untuk membantu pegawai dalam melaksanakan

pekerjaan sehari-hari.

Berikut merupakan gambar desain topologi fisik pada Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan :

Gambar. 4.1 Topologi fisik yang direncanakan

Page 61: dasar-dasar setting mikrotik

47

Pada rancangan topologi fisik, ada sedikit perubahan tempat perangkat

komputer yaitu penambahan komputer sebagai PC router menggunakan

Mikrotik RouterOS yang berada di bawah modem menggantikan server dan

server itu sendiri ditaruh di belakang switch yang berguna sebagai data

server .

2. Rancangan Topologi Logis

Gambar 4.2 Topologi logis yang direncanakan

IP yang digunakan dalam pengkonfigurasian PC router ini adalah IP

kelas C . Hal tersebut dikarenakan IP kelas ini dialokasikan untuk jaringan

Page 62: dasar-dasar setting mikrotik

48

berukuran kecil (254 host) seperti di Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kota Pekalongan ini. Sedang IP kelas B untuk jaringan berukuran

sedang besar (16 ribu host), IP kelas A untuk jaringan berukuran sangat

besar (16 juta host), sementara IP kelas D digunakan sebagai alamat

multicast yaitu sejumlah komputer memakai bersama suatu aplikasi dan IP

kelas E.

Tabel 4.1 Rancangan IP Adress

No Nama IP Address Subnetmask Gateway

1. PC Router

118.98.163.19

Sebagai eth0

192.168.200.1

Sebagai eth1

255.255.255.0 118.98.163.17

2. File Server 192.168.200.2 255.255.255.0 192.168.200.1

3.

Renval

192.168.200.3

s.d

192.168.200.8

255.255.255.0

192.168.200.1

4.

Keuangan

192.168.200.9

s.d

192.168.200.11

255.255.255.0

192.168.200.1

5.

Dikmen

192.168.200.12

s.d

192.168.200.20

255.255.255.0

192.168.200.1

Page 63: dasar-dasar setting mikrotik

49

3. Rancangan Pembagian Bandwidth

Sebelum melakukan manajemen bandwidth, perlu ditentukan

pembagian besar bandwidth unutuk masing-masing client yang ada di Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan sesuai dengan besar

bandwidth yang dimiliki Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan yaitu 1 Mbps / 1.024 Kbps, pembagian bandwidth untuk

masing-masing client tersebut berdasarkan dari analisa penggunaan internet

di masing-masing bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kota Pekalongan. Berikut ini adalah tabel pembagian bandwidth untuk

masing-masing client di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan :

No Nama Client Batas Minimal

Bandwidth

Batas Maximal

Bandwidth

1. Renval 1 128 Kbps 256 Kbps

2. Renval2 128 Kbps 256 Kbps

3. Renval3 64Kbps 128 Kbps

4. Renval4 64 Kbps 128 Kbps

5. Tu1 64 Kbps 128 Kbps

6. Tu2 64 Kbps 128 Kbps

7. Pengawas 32 Kbps 64 Kbps

8. Keuangan1 32 Kbps 64 Kbps

9. Keuangan2 32 Kbps 64 Kbps

10. Olahraga1 32 Kbps 64 Kbps

11. Olahraga2 32 Kbps 64 Kbps

12. Dikmen1 64 Kbps 128 Kbps

13 Dikmen2 64 Kbps 128 Kbps

14. Dikmen3 32 Kbps 64 Kbps

15. Dikdas1 32 Kbps 64 Kbps

16. Dikdas2 32 Kbps 64 Kbps

17. Ketenagaan1 64 Kbps 128 Kbps

18 Ketenagaan2 64 Kbps 128 Kbps

Jumlah 1024 Kbps

Tabel 4.2 Tabel Pembagian Bandwidth

Page 64: dasar-dasar setting mikrotik

50

4. Prototype

Prototype adalah gambaran dari sistem yang berjalan yang dibangun

untuk menguji ide dan asumsi mengenai sistem. Dengan prototype,

kecepatan pengembangan lebih penting dari pada efisiensi pemrosesan.

Sistem prototype dikembangkan dalam waktu yan singkat dan biaya yang

relatif murah.

Sistem prototype dapat dikembangkan dengan menggunakan metode

dan bahasa pemrograman konvensional,walaupun tidak mengandung seluruh

fitur, organisasi file bersifat sementara, pemrosesan dan kontrol input yang

tidak lengkap, tetapi tujuan utamanya adalah menjabarkan ide dan

menyediakan asumsi kebutuhan. Dalam beberapa kasus, bagian program

dapat diambil dari sistem lain,pustaka maupun kode lain yang dapat

digunakan ulang (reusable) . Selama prototyping ,analis dapat

menghubungkan bagian dari program reusable, dengan program yang dibuat

sendiri. Berikut ini adalah Prototype dari sistem yang dibuat:

1. Hasil simulasi rancangan jaringan komputer di Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan dengan menggunakan Paket

Tracer :

Gambar 4.3 Prototype jaringan yang akan dibuat

Page 65: dasar-dasar setting mikrotik

51

a. Konfigurasi server

Gambar 4.4 Pengaturan IP address Server

Gambar 4.5 Pengaturan DNS Server

Page 66: dasar-dasar setting mikrotik

52

Gambar 4.6 Pengaturan IP Gateway Server

b. Konfigurasi PC Client

1). PC Renval

Gambar 4.7 Setting PC Renval_1

Page 67: dasar-dasar setting mikrotik

53

Gambar 4.8 Pengaturan IP PC Renval_1

2). PC Dikdas

Gambar 4.9 Setting PC Dikdas_1

Page 68: dasar-dasar setting mikrotik

54

Gambar 4.10 Pengaturan IP address PC Dikdas_1

c. Tes Koneksi dengan ping

1). Koneksi dari PC Client

Gambar 4.11 Tes koneksi dari PC Renval_1 dengan ping ke Server

Page 69: dasar-dasar setting mikrotik

55

Gambar 4.12 Tes koneksi dari Renval_1 dengan ping ke PC Dikdas_1

2). Koneksi Server

Gambar 4.13 Tes koneksi dari server dengan ping ke PC Renval_1

Page 70: dasar-dasar setting mikrotik

56

Gambar 4.14 Tes koneksi dari server dengan ping ke PC Dikdas_1

2. Simulasi cara pengistalan Router Mikrotik menggunakan Microsoft

Virtual PC 2007

a. Masuk Aplikasi Microsoft Virtual PC 2007

Gambar 4.15 Tampilan Microsoft Virtual PC 2007

Page 71: dasar-dasar setting mikrotik

57

b. Memilih paket-paket aplikasi mikrotik yang akan di instal.

Pilih paket-paket yang akan di instal dengan cara tekan spasi pada

paket yang dipilih atau tekan “a” pada keyboard untuk memilih

semua paket yang ada untuk di instal.

Gambar 4.16 Memilih paket-paket aplikasi

c. Menginstal paket-paket tersebut dengan menekan tombol ”I” pada

keyboard setelah itu tekan tombol “y” dan tekan tombol “y”lagi

untuk melanjutkan instalasi.

Gambar 4.17 Melanjutkan instalasi

Page 72: dasar-dasar setting mikrotik

58

Gambar 4.18 Proses Instalasi

d. Merestart komputer dengan menekan Enter.

Gambar 4.19 Perintah restart

e. Setelah proses instalasi selesai, maka akan tampak tampilan seperti

dibawah ini :

Gambar 4.20 Instalasi selesai

Page 73: dasar-dasar setting mikrotik

59

f. Hasil instalasi Mikrotik RouterOS dengan default User “admin”

dan tanpa password .

Gambar 4.21 Halaman awal Mikrotik

g. Akses Router Mikrotik dari Client Menggunakan Winbox

1) Buka aplikasi Winbox

Gambar 4.22 Tampilan awal Winbox

Page 74: dasar-dasar setting mikrotik

60

2) Klik tombol … untuk mencari Mikrotik RouterOS

Gambar 4.23 Memilih Mac address pada winbox

3) Klik Mac address yang tampil dan klik connect untuk koneksi

ke Mikrotik RouterOS.

4) Winbox akan melakukan koneksi ke Mikrotik

Gambar 4.24 Tampilan Awal Mikrotik RouterOS pada WinBox

5) Merubah Nama Komputer

Untuk merubah nama komputer perintah yang di gunakan

adalah :

[admin@Mikrotik] > System identity set name=Disdikpora

Page 75: dasar-dasar setting mikrotik

61

Gambar 4.25 Merubah nama komputer

6) Mengganti interface name

Gambar 4.26 Merubah interface name

Page 76: dasar-dasar setting mikrotik

62

7) Konfigurasi Ip address

Gambar 4.27 Konfigurasi Ip address

8) Konfigurasi IP Adrdress Client

Konfigurasi yang perlu dilakukan adalah mengisi Ip address

client dengan langkah sebagai berikut :

a) Klik start kemudian pilih control panel

Gambar 4.28 Control Panel

Page 77: dasar-dasar setting mikrotik

63

b) Pilih network connection

Gambar 4.29 Network Connection

c) Setelah masuk network connection, pilih logo ethernet untuk

masuk ke local area connection properties. Kemudian pilih

internet protocol (TCP/IP) Seperti terlihat pada gambar

berikut :

Gambar 4.30 Local Area Connection Properties

Page 78: dasar-dasar setting mikrotik

64

d) klik use the following ip address.

Kemudian isi ip address sesuai dengan daftar ip address yang

telah ditentukan.

Gambar 4.31 konfigurasi ip address client

9) Pengujian Koneksi dari client ke router mikrotik

Gambar 4.32 Tes koneksi dari client ke router mikrotik

Page 79: dasar-dasar setting mikrotik

BAB V

HASIL SISTEM DAN PEMBAHASAN

A. HASIL RANCANGAN SISTEM

Berdasarkan perencanaan diatas, hasil yang dicapai adalah

terwujudnya PC router menggunakan sistem operasi mikrotik di Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan,

Adapun desain topologi setelah terimplementasinya PC router adalah

sebagai berikut :

Gambar 5.1 Hasil Rancangan Sistem

Dari tahapan – tahapan yang telah dilakukan, hasil yang diharapkan adalah

65

Page 80: dasar-dasar setting mikrotik

66

terkoneksinya seluruh komputer pada jaringan komputer Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan ke internet, dan memanajemen

bandwidth yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan dengan menggunakan Mikrotik RouterOS tersebut.

Tabel Ip address di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan

No Nama IP Subnet Mask Gateway Ket

1 Modem 118.98.163.17 255.255.255.0

2 Mikrotik

Router OS

118.98.163.20 255.255.255.0 118.98.163.17 Ke Modem

192.168.200.1 255.255.255.0 118.98.163.17 Ke LAN

4 Server Data 192.168.200.2 255.255.255.0 192.168.200.1 Ke LAN

5 Renval 192.168.200.3 –

192.168.200.8 255.255.255.0 192.168.200.1

6 Keuangan 192.168.200.9–

192.168.200.11 255.255.255.0 192.168.200.1

7 Dikmen 192.168.200.12–

192.168.200.20 255.255.255.0 192.168.200.1

Tabel 5.1 Tabel IP Address

B. PEMBAHASAN SISTEM

Pada tahap ini akan dipaparkan tahapan-tahapan implementasi

manajemen bandwidth menggunakan router mikrotik di Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.

1. Tahan Sebelum Instalasi

Sebelum melakukan instalasi Mikrotik RouterOS ke dalam PC ada

hal yang perlu di persiapkan antara lain :

a. Menyiapkan PC yang telah disediakan dengan 2 NIC, dengan

spesifikasi, sebagai berikut :

1.) Prosesor Intel Pentium 4 2.8 Ghz

2). RAM DDR 512 Mb

3). Hardisk 80 Gb

Page 81: dasar-dasar setting mikrotik

67

4). Power Supply 450 Watt

5). CD-RW

6). NIC Realtek

7.) NIC OnBoard

Sebelum melakukan instalasi mikrotik, perlu ditentukan

penamaan interface. Dalam pembuatan router ini digunakan dua

buah interface, diantaranya adalah : ethernet 1 yakni ethernet dari

line jardiknas (118.98.163.19), dan ethernet 2 yakni ethernet dari

dari switch atau LAN (192.168.200.1). Untuk mempermudah

proses konfigurasi, nantinya kedua ethernet tersebut akan diberi

nama sebagai baerikut : ethernet 1 menjadi public, ethernet2

menjadi local.

b. Menyiapkan CD instaler Mikrotik RouterOS yang bootable.

Menyiapkan CD instaler Mikrotik RouterOS yang bootable yang

file isonya di download dari Internet dan membakarnya kedalam

CD dengan aplikasi Nero.

c. Konfigurasi BIOS pada PC.

Mengatur konfigurasi BIOS agar boot sequence mengarah ke CD

tujuannya adalah untuk mengubah konfigurasi BIOS agar first boot

yang semula dari Hard Drive menjadi dari CD ROM Drive.

Caranya : masuk ke BIOS dengan menekan tombol del atau F1

pada saat booting. Setelah muncul tampilan BIOS seperti terlihat

pada gambar di bawah ini, tab diarahkan ke menu boot

menggunakan tombol panah kiri atau kanan. Lalu memilih CD-

Rom Drive menggunakan tombol panah atas atau bawah.

Page 82: dasar-dasar setting mikrotik

68

Gambar 5.2 Konfigurasi BIOS

Sedangkan untuk menyimpan konfigurasi BIOS, digunakan tombol

F10. Setelah muncul dialog box ”setup confirmation”, memilih yes

dengan cara menekan tombol enter. Berikut adalah gambar ketika

akan keluar dari konfigurasi BIOS.

Gambar 5.3 Menyimpan Konfigurasi BIOS

Page 83: dasar-dasar setting mikrotik

69

2. Tahap istalasi Sistem

Setelah tahap pra instalasi selesai dilakukan langkah selanjutnya

adalah memulai instalasi sistem. Dalam hal ini instalasi sistem yang

dilakukan adalah instalasi sistem operasi Mikrotik RouterOS 2.9.27

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Masukan master CD Mikrorik RouterOS 2.9.27 kedalam CD ROM

Drive , biarkan komputer bekerja sesaat kemudian akan tampil

jendela awal Mikrotik RouterOS 2.9.27 seperti terlihat pada gambar

berikut ini :

Gambar 5.4 Tampilan awal Mikrotik RouterOS 2.9.27

b. Memilih paket-paket aplikasi dalam instalasi. Caranya adalah

dengan menekan spasi untuk memilih paket yang diinginkan.

Gambar 5.5 Memilih paket-paket aplikasi

Page 84: dasar-dasar setting mikrotik

70

Fungsi dari paket - paket yang dipilih adalah sebagai berikut :

System : Merupakan paket utama dengan servis dasar dan

juga driver –driver untuk periheral yang

terpasang pada PC router.

PPP : Paket yang mendukung PPP, PPTP, L2TP,

PPPoE dan ISDN PP.

DHCP : Paket yang menjalankan DHCP client maupun

DHCP server.

Advanced Tool : email client, pinger, netwach and utiliti lain.

Hotspot : Paket untuk hotspot.

Hotspot-fix : Paket perbaikan untuk hotspot versi 2.9.27.

Isdn : Paket yang mendukung ISDN.

Ntp : Paket NTP client dan server.

Routerboard : Perlengkapan untuk RouterBoard

Routing : Paket yang mendukung RIP, OSPF dan BGP4.

Routingtest : Paket yang digunakan untuk mengetes jalur

routing dan routing tabel.

Rtsp-bridge-test : Paket yang digunakan untuk mengetes RSTP

bridge.

Security : Paket yang mendukung keamanan untuk

IPSEC, SSH dan keamanan koneksi dengan

WinBox.

User-manager : Paket yang menjalankan manajemen user pada

router.

Web-Proxy : Paket untuk HTTP Web proxy.

Webproxy-test : Paket untuk mengetes HTTP Web proxy.

Page 85: dasar-dasar setting mikrotik

71

d. Menginstal paket-paket tersebut dengan menekan tombol ”I” pada

keyboard setelah itu tekan tombol “y” dan tekan tombol “y”lagi

untuk melanjutkan instalasi.

Gambar 5.6 Melanjutkan instalasi

Gambar 5.7 Proses Instalasi

e. Merestart komputer dengan menekan Enter.

Gambar 5.8 Perintah restart

Page 86: dasar-dasar setting mikrotik

72

f. Setelah proses instalasi selesai, maka akan tampak tampilan seperti

dibawah ini :

Gambar 5.9 Instalasi selesai

g. Hasil instalasi Mikrotik RouterOS dengan default User “admin”

dan tanpa password .

Gambar 5.10 Halaman awal Mikrotik

3. Akses Mikrotik RouterOS

Ada 4 cara pengaksesan Mikrotik RouterOS, antara lain :

a. Via Console/Command Mikrotik

Jenis routerboard maupun PC bisa di akses langsung via

console/shell maupun remote akses menggunakan PUTTY

(www.putty.nl)

Page 87: dasar-dasar setting mikrotik

73

b. Via Web Browser

Mikrotik bisa diakses via web/port 80 pada browser.

Contoh : ketik di browser dengan Ip address dari Mikrotik

RouterOS : 192.168.200.1

c. Via WinBox

Mikrotik bisa diakses/remote menggunakan tool winbox,

Winbox adalah sebuah utility untuk melakukan remote ke server

mikrotik dalam mode GUI. Winbox bisa mendeteksi mikrotik

yang sudah di install jika masih dalam satu network, yaitu

dengan mendeteksi Mac address dari ethernet yang terpasang di

Mikrotik RouterOS.

d. Via Telnet

Mikrotik dapat diremote menggunakan telnet melalui program

aplikasi ”command prompt” (cmd) yang ada pada windows.

Namun, penggunaan telnet tidak dianjurkan dalam jaringan

karena masalah keamanannya.

Contoh : c:\>telnet 192.168.200.1

Page 88: dasar-dasar setting mikrotik

74

Dalam sistem ini pengaksesan Mikrotik RouterOS akan menggunakan

WinBox karena mudah dipahami dan mudah digunakan, adapun cara

pengaksesan Mikrotik RouterOS melalui Winbox adalah sebagai

berikut :

a. Buka aplikasi WinBox

Gambar 5.11 Tampilan awal Winbox

b. Klik tombol … untuk mencari Mikrotik RouterOS

Gambar 5.12 Memilih Mac address pada winbox

c. Klik Mac address yang tampil dan klik connect untuk koneksi ke

Mikrotik RouterOS.

Page 89: dasar-dasar setting mikrotik

75

d. Winbox akan melakukan koneksi ke Mikrotik

Gambar 5.13 Tampilan Awal Mikrotik RouterOS pada WinBox

Selanjutnya Konfigurasi router mikrotik akan dilakukan melalui

WinBox.

4. Konfigurasi Router Mikrotik

a. Mengubah Password Admin

Perubahan password admin dilakukan untuk alasan keamanan

Mikotik RouterOS tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan

adalah:

1) Klik menu New Terminal.

Gambar 5.14 Menu new terminal

Page 90: dasar-dasar setting mikrotik

76

2) Ketikkan perintah perubahan password sebagai berikut :

[admin@Mikrotik] >password

old password: (Enter)

new password: **********(ketikan password baru kita)

retype new password: **********

3) Hasil perintah perubahan password

Gambar 5.15 Hasil perintah perubahan pasword

b. Merubah Nama Komputer

Untuk merubah nama komputer perintah yang di gunakan adalah :

[admin@Mikrotik] > system identity set name=Dindikpora

Gambar 5.16 Hasil perubahan nama komputer

Page 91: dasar-dasar setting mikrotik

77

c. Konfigurasi Ip address, Gateway dan DNS

Ip address, gateway dan DNS digunakan untuk dapat terkoneksi ke

internet dalam jaringan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Pekalongan. Konfigurasi Ip address, gateway dan DNS akan dilakukan

melalui WinBox :

1) Perintah melihat interface name :

[admin@Dindikpora] > interface Print

2) Perintah merubah interface name :

[admin@Dindikpora]>interface ethernet set ether1

name=public

[admin@Dindikpora] >interface ethernet set ether2 name=local

Gambar 5.17 Merubah interface name

3) Memasukan Ip address

Perintah memasukkan Ip address adalah :

[admin@Dindikpora] >ip address add interface=public

address=118.98.163.19/29

[admin@Dindikpora] >ip address add interface=local

address=192.168.200.1/24

Gambar 5.18 Konfigurasi Ip address

Page 92: dasar-dasar setting mikrotik

78

4) Memasukkan gateway

Perintah memasukkan gateway adalah sebagai berikut :

[admin@Dindikpora] >ip route add gateway=118.98.163.17

Gambar 5.19 Konfigurasi gateway

5) Konfigurasi DNS

Perintah yang digunakan untuk memasukkan DNS adalah sebagai

berikut :

[admin@Dindikpora] >ip dns set primary-dns=118.98.163.17

[admin@Dindikpora] >ip dns set secondary-dns=118.98.223.10

Gambar 5.20 Konfigurasi DNS

Agar semua computer client dalam LAN bisa lebih cepat dalam

melakukan browsing internet, maka Router Mikrotik ini perlu diset

agar bias melakukan penyimpanan cache DNS. Sehingga setiap

Page 93: dasar-dasar setting mikrotik

79

kali computer client browsing tidak perlu mengambil informasi

dari server ISP, namun langsung mengambil informasi yang ada

dalam server DNS Router Mikrotik ini.

Perintah yang digunakan untuk melakukan set tersebut adalah

sebagai berikut :

Gambar 5.21 Konfigurasi Remote DNS

6) Konfigurasi IP Masquerading

IP Masquerading digunakan untuk menjadikan Mikrotik RouterOS

sebagai gateway server agar computer client dapat terkoneksi ke

internet. Perintah Masquerading adalah sebagai berikut :

[admin@dindikpora] >ip firewall nat add chain:srcnat

action=masquerade out-interface=public

Gambar 5.22 Konfigurasi Masquerading

Page 94: dasar-dasar setting mikrotik

80

d. Konfigurasi Manajemen Bandwidth

1) Konfigurasi mangle

Sebelum melakukan pembagian bandwidth pada router Mikrotik,

maka harus menandai aliran paket menggunakan suatu tanda

mangle (istilah pada Mikrotik) agar paket tersebut dapat dikenal

oleh queue tree. Hal ini bertujuan untuk membedakan paket yang

downlink only atau uplink only sehingga manajemen bandwidth

dapat bekerja secara optimal.

a) Ruang Renval

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai

berikut :

Pada tab General :

Chain = prerouting

Src.address = 192.168.200.3

Pada tab Action :

Action = mark connection

New connection mark = Renval1-con

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 5.23 Konfigurasi Mangle pertama PC Renval1

Page 95: dasar-dasar setting mikrotik

81

Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter

sebagai berikut :

Pada tab General :

Chain = prerouting

Connection mark=Renval1-con (pilih dari dropdown menu)

Pada tab Action :

Action = mark packet

New packet mark = Renval1

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 5.24 Konfigurasi Mangle kedua PC Renval1

Page 96: dasar-dasar setting mikrotik

82

b) Ruang Tata Usaha

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai

berikut :

Pada tab General :

Chain = prerouting

Src.address = 192.168.200.7

Pada tab Action :

Action = mark connection

New connection mark = Tu1-con

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 5.25 Konfigurasi Mangle pertama PC Tu1

Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter

sebagai berikut :

Pada tab General :

Chain = prerouting

Connection mark = Tu1-con (pilih dari dropdown menu)

Pada tab Action :

Action = mark packet

New packet mark = Tu1

Page 97: dasar-dasar setting mikrotik

83

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 5.26 Konfigurasi Mangle pertama PC Tu1

c) Ruang Pengawas

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai

berikut :

Pada tab General :

Chain = prerouting

Src.address = 192.168.200.9

Pada tab Action :

Action = mark connection

New connection mark = Pengawas-con

Kemudian klik Aplly dan OK.

Page 98: dasar-dasar setting mikrotik

84

Gambar 5.27 Konfigurasi Mangle pertama PC Pengawas

Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter

sebagai berikut :

Pada tab General :

Chain = prerouting

Connection mark = Pengawas-con

Pada tab Action :

Action = mark packet

New packet mark = Pengawas

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 5.28 Konfigurasi Mangle kedua PC Pengawas

Page 99: dasar-dasar setting mikrotik

85

d) Ruang Keuangan

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai

berikut :

Pada tab General :

Chain = prerouting

Src.address = 192.168.200.10

Pada tab Action :

Action = mark connection

New connection mark = Keuangan1-con

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 5.29 Konfigurasi Mangle pertama PC Keuangan1

Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter

sebagai berikut :

Pada tab General :

Chain = prerouting

Connection mark = Keuangan1-con

Pada tab Action :

Action = mark packet

New packet mark = Keuangan1

Kemudian klik Aplly dan OK.

Page 100: dasar-dasar setting mikrotik

86

Gambar 5.30 Konfigurasi Mangle Kedua PC Keuangan1

e) Ruang Dikmen

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai

berikut :

Pada tab General :

Chain = prerouting

Src.address = 192.168.200.12

Pada tab Action :

Action = mark connection

New connection mark = Dikmen1-con

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 5.31 Konfigurasi Mangle Pertama PC Dikmen1

Page 101: dasar-dasar setting mikrotik

87

Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter

sebagai berikut :

Pada tab General :

Chain = prerouting

Connection mark = Dikmen1-con

Pada tab Action :

Action = mark packet

New packet mark = Dikmen1

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 5.32 Konfigurasi Mangle Kedua PC Dikmen1

f) Ruang Olahraga

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai

berikut :

Pada tab General :

Chain = prerouting

Src.address = 192.168.200.15

Pada tab Action :

Action = mark connection

New connection mark = Olahraga1-con

Kemudian klik Aplly dan OK.

Page 102: dasar-dasar setting mikrotik

88

Gambar 5.33 Konfigurasi Mangle Pertama PC Olahraga1

Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter

sebagai berikut :

Pada tab General :

Chain = prerouting

Connection mark = Olahraga1-con (pilih dari dropdown

menu)

Pada tab Action :

Action = mark packet

New packet mark = Olahraga1

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 5.34 Konfigurasi Mangle Kedua PC Olahraga1

Page 103: dasar-dasar setting mikrotik

89

Hasil konfigurasi mangle semua client.

Gambar 5.35 Hasil akhir Konfigurasi Mangle

2) Konfigurasi queue tree

Klik menu Queues, kemudian klik menu Queues Tree

Gambar 5.36 Konfigurasi queue tree

Page 104: dasar-dasar setting mikrotik

90

a) Client Renval1

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai

berikut :

Pada tab General :

Name = Renval1-down

Parent = local ( interface yang arah keluar )

Parent Mark = Renval1

Queue Type = defauld

Priority = 8

Limit At = 32k

Max Limit = 128k

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 5.37 Konfigurasi queue tree PC Renval1

Page 105: dasar-dasar setting mikrotik

91

b) Client Renval3

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai

berikut :

Pada tab General :

Name = Renval3-down

Parent = local ( interface yang arah keluar )

Parent Mark = Renval3

Queue Type = defauld

Priority = 8

Limit At = 64k

Max Limit = 128k

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 5.38 Konfigurasi queue tree PC Renval3

Page 106: dasar-dasar setting mikrotik

92

c) Client Tata Usaha

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai

berikut :

Pada tab General :

Name = Tu1-down

Parent = local ( interface yang arah keluar )

Parent Mark = Tu1

Queue Type = defauld

Priority = 8

Limit At = 64k

Max Limit = 128k

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 5.39 Konfigurasi queue tree PC Tata Usaha

Page 107: dasar-dasar setting mikrotik

93

d) Client Pengawas

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai

berikut :

Pada tab General :

Name = Pengawas-down

Parent = local ( interface yang arah keluar )

Parent Mark = Pengawas

Queue Type = defauld

Priority = 8

Limit At = 32k

Max Limit = 64k

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 5.40 Konfigurasi queue tree PC Pengawas

Page 108: dasar-dasar setting mikrotik

94

e) Client Keuangan

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai

berikut :

Pada tab General :

Name = Keuangan1-down

Parent = local ( interface yang arah keluar )

Parent Mark = Keuangan1

Queue Type = defauld

Priority 8

Limit At = 32k

Max Limit = 64k

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 5.41 Konfigurasi queue tree PC Keuangan1

Page 109: dasar-dasar setting mikrotik

95

f) Client Dikmen

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai

berikut :

Pada tab General :

Name = Dikmen1-down

Parent = local ( interface yang arah keluar )

Parent Mark = Dikmen1

Queue Type = defauld

Priority 8

Limit At = 64k

Max Limit = 128k

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 5.42 Konfigurasi queue tree PC Dikmen1

Page 110: dasar-dasar setting mikrotik

96

g) Client Dikdas

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai

berikut :

Pada tab General :

Name = Dikdas1-download

Parent = local ( interface yang arah keluar )

Parent Mark = Dikdas1

Queue Type = defauld

Priority 8

Limit At = 32k

Max Limit = 64k

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 5.43 Konfigurasi queue tree PC Dikdas1

Page 111: dasar-dasar setting mikrotik

97

h) Ruang Ketenagaan

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai

berikut :

Pada tab General :

Name = Ketenagaan1-download

Parent = local ( interface yang arah keluar )

Parent Mark = Ketenagaan1

Queue Type = defauld

Priority 8

Limit At = 32k

Max Limit = 64k

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 5.44 Konfigurasi queue tree PC Ketenagaan1

Page 112: dasar-dasar setting mikrotik

98

Setelah semua konfigurasi queue tree untuk client yang akan di

manajemen bandwidtnya selesai maka akan tampil seperti gambar di

bawah ini :

Gambar 5.45 Hasil akhir Konfigurasi queue tree

Page 113: dasar-dasar setting mikrotik

99

C. KONFIGURASI CLIENT DAN PENGUJIAN SISTEM

Pengujian System jaringan ini menggunakan media kabel, Pengujian ini

terdiri dari tes koneksi antara komputer dengan komputer, komputer dengan

PC router, komputer ke Internet dan Pengecekan besar Bandwidth.

1. Konfigurasi IP Adrdress Client

Konfigurasi yang perlu dilakukan adalah mengisi Ip address client

dengan langkah sebagai berikut :

e) Klik start kemudian pilih control panel

Gambar 5.46 Control Panel

f) Pilih network connection

Gambar 5.47 Network Connection

Page 114: dasar-dasar setting mikrotik

100

g) Setelah masuk network connection, pilih logo ethernet untuk

masuk ke local area connection properties. Kemudian pilih

internet protocol (TCP/IP) Seperti terlihat pada gambar berikut :

Gambar 5.48 Local Area Connection Properties

h) klik use the following ip address.

Kemudian isi ip address sesuai dengan daftar ip address yang

telah ditentukan.

Page 115: dasar-dasar setting mikrotik

101

1) Ruang Perencanaan

Gambar 5.49 Konfigurasi ip address PC Renval

2) Ruang Tata Usaha

Gambar 5.50 konfigurasi ip address PC Tata Usaha

Page 116: dasar-dasar setting mikrotik

102

3) Ruang Dikmen

Gambar 5.51 konfigurasi ip address PC Dikmen

4) Ruang Ketenagaan

Gambar 5.52 konfigurasi ip address PC Ketenagaan

Page 117: dasar-dasar setting mikrotik

103

2. Pengujian antar komputer client

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui koneksi antara

komputer client yang ada dalam jaringan di Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga Kota Pekalongan.

a. Pengujian komputer client di Ruang Perencanaan

Pengujian di ruang perencanaan dengan ip address

192.168.200.3 melakukan koneksi ke client dengan ip address

192.168.200.7, dan hasilnya komputer terhubung dengan

konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :

Gambar 5.53 Tes koneksi client di ruang Perencanaan

b. Pengujian komputer client di Ruang Tata Usaha

Pengujian di ruang tata usaha dengan ip address

192.168.200.8 melakukan koneksi ke client dengan ip address

192.168.200.12, dan hasilnya komputer terhubung dengan

konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :

Page 118: dasar-dasar setting mikrotik

104

Gambar 5.54 Tes koneksi client di ruang Tata usaha

c. Pengujian komputer client di Ruang Dikmen

Pengujian di ruang dikmen dengan ip address

192.168.200.12 melakukan koneksi ke client dengan ip address

192.168.200.19, dan hasilnya komputer terhubung dengan

konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :

Gambar 5.55 Tes koneksi client di ruang Dikmen

Page 119: dasar-dasar setting mikrotik

105

d. Pengujian komputer client di Ruang Ketenagaan

Pengujian di ruang ketenagaan dengan ip address

192.168.200.19 melakukan koneksi ke client dengan ip address

192.168.200.3, dan hasilnya komputer terhubung dengan

konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :

Gambar 5.56 Tes koneksi client di ruang Ketenagaan

Page 120: dasar-dasar setting mikrotik

106

3. Pengujian komputer client dengan Router

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui koneksi antara

komputer client dengan router yang ada dalam jaringan di Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.

a. Pengujian komputer client di Ruang Perencanaan dengan

router.

Pengujian di ruang perencanaan dengan ip address

192.168.200.3 melakukan koneksi ke router dengan ip address

192.168.200.1, dan hasilnya komputer terhubung dengan

konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :

Gambar 5.57 Tes koneksi client ke router dengan ping

di ruang Perencanaan

b. Pengujian komputer client di Ruang Tata Usaha dengan router.

Pengujian di ruang tata usaha dengan ip address

192.168.200.8 melakukan koneksi ke router dengan ip address

192.168.200.1, dan hasilnya komputer terhubung dengan

konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :

Page 121: dasar-dasar setting mikrotik

107

Gambar 5.58 Tes koneksi client ke router dengan ping

di ruang Tata Usaha

c. Pengujian komputer client di Ruang Dikmen dengan router.

Pengujian di ruang dikmen dengan ip address

192.168.200.12 melakukan koneksi ke router dengan ip address

192.168.200.1, dan hasilnya komputer terhubung dengan

konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :

Gambar 5.59 Tes koneksi client ke router dengan ping

di ruang Dikmen

Page 122: dasar-dasar setting mikrotik

108

d. Pengujian komputer client di Ruang Ketenagaan dengan router.

Pengujian di ruang ketenagaan dengan ip address

192.168.200.19 melakukan koneksi ke router dengan ip address

192.168.200.1, dan hasilnya komputer terhubung dengan

konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :

Gambar 5.60 Tes koneksi client ke router dengan ping

di ruang Ketenagaan

Page 123: dasar-dasar setting mikrotik

109

4. Pengujian komputer client ke Internet

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui koneksi antara

komputer client ke internet yang ada dalam jaringan di Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.

a. Pengujian komputer client ke internet di Ruang Perencanaan.

1) Koneksi ke internet dengan cara ping

Pengujian di ruang perencanaan dengan ip address

192.168.200.3 melakukan koneksi ke modem dengan ip

address 118.98.163.17, dan hasilnya komputer terhubung

dengan konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :

Gambar 5.61 Tes koneksi internet dengan ping

di ruang Perencanaan

Page 124: dasar-dasar setting mikrotik

110

2) Pengujian menggunakan web browser.

Gambar 5.62 Pengujian dengan web browser

di ruang Perencanaan

b. Pengujian komputer client ke internet di Ruang Tata Usaha.

1) Koneksi ke internet dengan cara ping

Pengujian di ruang tata usaha dengan ip address

192.168.200.8 melakukan koneksi ke modem dengan ip

address 118.98.163.17, dan hasilnya komputer terhubung

dengan konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :

Gambar 5.63 Tes koneksi internet dengan ping

di ruang Tata Usaha

Page 125: dasar-dasar setting mikrotik

111

2) Pengujian menggunakan web browser.

Gambar 5.64 Pengujian dengan web browser

di ruang Tata Usaha

c. Pengujian komputer client ke internet di Ruang Dikmen.

1) Koneksi ke internet dengan cara ping

Pengujian di ruang dikmen dengan ip address

192.168.200.12 melakukan koneksi ke modem dengan ip

address 118.98.163.17, dan hasilnya komputer terhubung

dengan konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :

Gambar 5.65 Tes koneksi internet dengan ping

di ruang Dikmen

Page 126: dasar-dasar setting mikrotik

112

2) Pengujian menggunakan web browser.

Gambar 5.66 Pengujian dengan web browser

di ruang Dikmen

d. Pengujian komputer client ke internet di Ruang Ketenagaan.

1) Koneksi ke internet dengan cara ping

Pengujian di ruang ketenagaan dengan ip address

192.168.200.19 melakukan koneksi ke modem dengan ip

address 118.98.163.17, dan hasilnya komputer terhubung

dengan konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :

Gambar 5.67 Tes koneksi internet dengan ping

di ruang Ketenagaan

Page 127: dasar-dasar setting mikrotik

113

2) Pengujian menggunakan web browser.

Gambar 5.68 Pengujian dengan web browser

di ruang Ketenagaan

5. Pengujian besar bandwidth di masing-masing client.

Pengujian besar bandwidth dilakukan dengan mengunjungi

website http://noc.depdiknas.go.id/. Tes dilakukan di masing-masing

client di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.

a. Clien Renval1

Gambar 5.69 Tes bandwidth client Perencanaan

Hasil tes kecepatan menunjukkan bahwa bandwidth yang

dimiliki PC Renval1 adalah 250,70 kbps sesuai dengan manejemen

bandwidthnya yaitu maksimal 256 kbps.

Page 128: dasar-dasar setting mikrotik

114

b. Client Tata Usaha

Gambar 5.70 Tes bandwidth client Tata Usaha

Hasil tes kecepatan menunjukkan bahwa bandwidth yang

dimiliki PC Tu1 adalah 116,30 kbps sesuai dengan manejemen

bandwidthnya yaitu maksimal 128 kbps.

c. Client Pengawas

Gambar 5.71 Tes bandwidth client Pengawas

Hasil tes kecepatan menunjukkan bahwa bandwidth yang

dimiliki PC Pengawas adalah 52,70 kbps sesuai dengan manejemen

bandwidthnya yaitu maksimal 256 kbps.

.

Page 129: dasar-dasar setting mikrotik

115

d. Client Keuangan

Gambar 5.72 Tes bandwidth client Keuangan

Hasil tes kecepatan menunjukkan bahwa bandwidth yang

dimiliki PC Keuangan1 adalah 62,40 kbps sesuai dengan manejemen

bandwidthnya yaitu maksimal 64 kbps.

e. Client Dikmen

Gambar 5.73 Tes bandwidth client Dikmen

Hasil tes kecepatan menunjukkan bahwa bandwidth yang

dimiliki PC Dikmen1 adalah 118,20 kbps sesuai dengan manejemen

bandwidthnya yaitu maksimal 128 kbps.

Page 130: dasar-dasar setting mikrotik

116

f. Client Olahraga

Gambar 5.74 Tes bandwidth client Olahraga

Hasil tes kecepatan menunjukkan bahwa bandwidth yang

dimiliki PC Olahraga1 adalah 53,10 kbps sesuai dengan manejemen

bandwidthnya yaitu maksimal 64 kbps.

g. Client Dikdas

Gambar 5.75 Tes bandwidth client Dikdas

Hasil tes kecepatan menunjukkan bahwa bandwidth yang

dimiliki PC Dikdas1 adalah 56,70 kbps sesuai dengan manejemen

bandwidthnya yaitu maksimal 64 kbps.

Page 131: dasar-dasar setting mikrotik

117

h. Client Ketenagaan

Gambar 5.76 Tes bandwidth client Ketenagaan

Hasil tes kecepatan menunjukkan bahwa bandwidth yang

dimiliki PC Ketenagaan1 adalah 111,50 kbps sesuai dengan

manejemen bandwidthnya yaitu maximal 128 kbps.

Hasil Pengecekan besar bandwidth di masing-masing kantor di

Dinas Pendidikan Pemuda dan olahraga Kota Pekalongan berbeda-beda,

hal itu dikarenakan pembagian bandwidth di masing-masing kantor di

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaraga Kota Pekalongan berbeda-beda

sesuai dengan kebutuhan akses Internet di masing-masing bagian kantor.

Hasil pengecekan besar bandwidth bisa berubah, hal itu

disebabkan oleh banyaknya client yang sedang menggunakan internet dan

melemahnya koneksi internet dari Provider Jardiknas itu sendiri.

Page 132: dasar-dasar setting mikrotik

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah melalui tahapan – tahapan dalam perancangan dan tahapan

implementasi membangun PC router untuk memanajemen bandwidth yang

ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan dengan

sistem operasi Mikrotik 2.9.27, telah terlaksana sesuai dengan rencana dan

berhasil, maka mendapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. PC router mikrotik yang telah diimplementasikan telah mampu

menghubungkan semua computer client di semua bagian kantor di Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.

2. Router Mikrotik dapat memanajemen bandwidth sesuai dengan

kebutuhan bandwidth di masing-masing bagian kantor Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.

3. Setelah memanajemen bandwidth koneksi internet menjadi lancar dan

stabil di masing – masing bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga Kota Pekalongan.

4. Router Mikrotik dapat memudahkan administrator dalam memantau

akses internet di masing-masing bagian kantor karena telah dilakukan

manajemen bandwidth tersebut.

B. SARAN

Agar pengelolaan manajemen bandwidth menggunakan Router Mikrotik

dapat terimplementasikan dengan lebih baik, maka perlu saran-saran yang

kiranya dapat menunjang Pengelolaan Manajemen Bandwidth Menggunakan

Router Mikrotik ini, yaitu :

1. Bagi peneliti lanjutan dapat menambahkan MAC Address sebagai

tambahan untuk melakukan manajemen bandwidth.

118

Page 133: dasar-dasar setting mikrotik

119

2. Langkah-langkah konfigurasi yang telah dilakukan dapat

didokumentasikan atau di backup sehingga apabila terjadi kerusakan dapat

membangun kembali manajemen bandwidth menggunakan Router

Mikrotik tersebut.

3. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik diharap menggunakan komputer

dengan spesifikasi yang lebih baik.

4. Dari sisi keamanan, router mikrotik yang telah dikonfigurasikan masih

minim proteksi. Proteksi yang diberikan hanya berupa password pada saat

masuk ke konfigurasi router. Dari penjelasan tersebut nantinya mungkin

dapat dipikirkan bagaimana memproteksi router mikrotik yang telah

dibangun dengan lebih baik.

Page 134: dasar-dasar setting mikrotik

120

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Dian, 2008, Teknologi jaringan komputer,

http://www.ilmukomputer.com diakses pada tanggal 10 Mei 2009.

Anton Rahardja, Management Bandwidth, http://.sourceforge.net, diakses pada

tanggal 12 Oktober 2009.

Herlambang, M.L and Catur, L. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa

Depan Menggunakan Mikrotik RouterOSTM

. Andi, Yogyakarta.

Kustanto and Saputro, D.T. 2008. Membangun Server Internet dengan Mikrotik

OS. Gava Media, Yogyakarta.

Mikrotik, 2008, Sejarah Mikrotik, http://www.mikrotik.co.id diakses pada tanggal

12 Oktober 2009.

Yuhefizar, Tutorial komputer dan jaringan, http://www.ilmukomputer.com

diakses pada tanggal 10 Mei 2009.

Pengertian Bandwidth, http://fullcolours.web.id/ diakses pada tanggal 15

November 2009.

http://mikrotik-id.blogspot.com/ diakses pada 12 Oktober 2009.

http://yuhartono.files.wordpress.com/2008/05/definisi-router.doc diakses pada 13

Oktober 2009.

http://channel-11.net/ diakses pada 15 November 2009.

http://www.baliorange.web.id/definisi-bandwidth-data-transfer/ diakses pada 15

November 2009.

http://www.echo.or.id diakses pada 15 November 2009.

Page 135: dasar-dasar setting mikrotik
Page 136: dasar-dasar setting mikrotik

122

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap : Khoirul Anam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir : Pekalongan, 28 Januari 1989

Alamat : Kuripan Kidul Gg.2 / 17c RT. 01/01

Pekalongan 51135

Website : http://khoirulanam.multiply.com

Email : [email protected]

Kewarganegaraan : WNI

Riwayat pendidikan formal

- D3 Manajemen Informatika, STMIK Widya Pratama Pekalongan.

(2007/2010).

- SMK Negeri 2 Pekalongan. (2004/2007).

- SMP Negeri 16 Pekalongan. (2001/2004).

- MI Salafiyah Kuripan Kidul, Pekalongan. (1995/2001).

Sertifikat-sertifikat keahlian

- TOEIC (2008).

- CCNA (Cisco Certified Network Associate), (2008).

- Sertifikat keterampilan komputer dan pengelolaan informasi (KKPI)

(2008).

Pengalaman

- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan, sebagai

Mahasiswa Magang Operator database dan website pendidikan. (2007-

2010).

Page 137: dasar-dasar setting mikrotik

123

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap : Faizal Afif

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir : Pekalongan, 24 September 1989

Alamat : Jl. Dr Wahidin No. 108

Pekalongan 51121

Website : http://faizalafif.blogspot.com

Email : [email protected]

Kewarganegaraan : WNI

Riwayat pendidikan formal

- D3 Manajemen Informatika, STMIK Widya Pratama Pekalongan.

(2007/2010).

- SMK Negeri 2 Pekalongan. (2004/2007).

- SMP Negeri 6 Pekalongan. (2001/2004).

- SD Muhammadiyah 02 Noyontaan, Pekalongan. (1995/2001).

Sertifikat-sertifikat keahlian

- TOEIC (2008).

- CCNA (Cisco Certified Network Associate), (2008).

- Sertifikat keterampilan komputer dan pengelolaan informasi (KKPI)

(2008).

Pengalaman

- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan, sebagai

Mahasiswa Magang Operator database dan website pendidikan. (2007-

2010).