13
DASAR-DASAR ROUTING NAMA: DESY PUTRI A. M.RIDWAN XI TKJ 2

Dasar Dasar Routing

Embed Size (px)

DESCRIPTION

routing

Citation preview

Page 1: Dasar Dasar Routing

DASAR-DASAR ROUTING

NAMA:DESY PUTRI A.

M.RIDWANXI TKJ 2

Page 2: Dasar Dasar Routing

ROUTING PROTOKOL Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).• Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:• Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke

mesin lain secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain atau gateway.

• Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.

Page 3: Dasar Dasar Routing

JENIS-JENIS ROUTING

• Routing statis• Routing default• Routing dinamis

Page 4: Dasar Dasar Routing

Routing dinamis

adalah tabel routing yang dapat berubah melalui update berkala dan sebagai respon terhadap perubahan link cost. Perubahan tersebut terjadi berdasarkan algoritma routing.Routing protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing protocol mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya.

Page 5: Dasar Dasar Routing

Static routing adalah routing tabel yang dibentuk dengan cara di-entry secara manual oleh network administrator, sedangkan Dynamic Routing adalah Routing Tabel yang dibentuk secara otomatis dengan menggunakan dynamic routing protokols.• Dynamic Routing Protokol dibagi kedalam dua kategori yaitu IGP

(Interior Gateway Protokol) dan EGP (Exterior Gateway Protokol).

• Exterior Gateway Protokol (EGP) adalah protokol yang melakukan routing antar autonomous systems, contohnya BGP (Border Gateway Protocol)

• Interior Gateway Protokols (IGPs) adalah protokol yang melakukan routing di dalam satu autonomous systems.

Page 6: Dasar Dasar Routing

PENGATURAN ROUTING DALAM SEBUAH JARINGAN ORGANISASI

• Alamat Tujuan/Destination Address – Tujuan atau alamat item yang akan dirouting

• Mengenal sumber informasi – Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.

• Menemukan rute – Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.

• Pemilihan rute – Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.

• Menjaga informasi routing – Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dilalui.

Page 7: Dasar Dasar Routing

• Interior Routing yaitu dalam autonomous system

• Exterior Routing yaitu antara autonomous system

Page 8: Dasar Dasar Routing

Perbedaan Interior Routing dan Exterior Routing

Interior Routing Exterior Routing

Routing di dalam suatu AS Routing antara AS

Protokol untuk Intradomain routing juga disebut Interior Gateway Protocol / IGPProtokol yang populer

RIP (sederhana, lama)

OSPF (lebih baik)

Protokol untuk interdomain routing disebut Exterior Gateway Protocol/ EGPProtokol routing:

EGP

BGP (lebih baru)

Mengabaikan Internet di luar AS Mengasumsikan Internet terdiri dari sekumpulan interkoneksi AS

Page 9: Dasar Dasar Routing

KONFIGURASI VERIGURASI RIP

• . RIP routing merupakan jenis protokol routing yang classful (versi 1), yaitu protokol routing yang tidak mengenal subnetting

• RIP memiliki 3 versi yaitu :• RIPv1• RIPv2• RIPng

Page 10: Dasar Dasar Routing

• Kelebihan• menggunakan metode Triggered Update• RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan

informasi routing.• Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap

harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).

• Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan

• Kekurangan• Jumlah host Terbatas• RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.• RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).• Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri

(informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada

Page 11: Dasar Dasar Routing

Karakteristik BGP1. Menggunakan algoritma routing distance vektor.Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router. Perubahan table routing di update antar router yang saling berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi.2. Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client.3. Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system.4. BGP adalah Path Vector routing protocol.Dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya.5. Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port nomor 179.6. Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik.7. Metrik (atribut) untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat dimodifikasi dengan fleksibel.8. BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat prefiks-prefiks routing yang diterimanya dari router BGP lain

Page 12: Dasar Dasar Routing

Cara Kerja BGP

Routing protokol BGP baru dapat dikatakan bekerja pada sebuah router jika sudah terbentuk sesi komunikasi dengan router tetangganya yang juga menjalankan BGP. Sesi komunikasi ini adalah berupa komunikasi dengan protokol TCP dengan nomor port 179. Setelah terjalin komunikasi ini, maka kedua buah router BGP dapat saling bertukar informasi rute.

Page 13: Dasar Dasar Routing

SEKIAN DAN TERIMAKASIH