63
15 Bab 1 DASAR-DASAR PEMILIHAN ZHINENG QIGONG “ YIN SHUI SI YUAN (飲水思源) - MINUM AIR, INGATSUMBERNYA (Chinese Saying ) 1.1. Filosofi dan Kearifan Tiongkok Kuno Kehidupan dan kematian manusia adalah suatu maha karya ciptaan sang maha pencipta. Hidup dan mati itu ibarat tujuan yang bersisi dua pada sekeping matauang yang sama dan mengindikasikan dua hal. Yakni, bahwa hidup manusia di dunia itu tidak kekal, dan bahwa kekekalan hidup hanya ada di surga. Dan, setiap karya pada hakikatnya memang diciptakan dengan suatu tujuan tertentu. Demikian pula manusia yang diciptakan dengan akalbudi dan kehendak bebasnya, seharusnya juga mempunyai tujuan tertentu yang bernilai keduniawian yang fana, dan kesurgawian yang abadi. Konon, pada umumnya, kebahagiaan sejati yang surgawi merupakan tujuan ideal yang dijadikan pilihan utama bagi hidup umat manusia di dunia. Tujuan dan pilihan utama tersebut dikuatkan oleh atau sesuai dengan ajaran, baik agama Masehi / Nasrani / Kristen maupun tradisi Dao / Tao Tiongkok Kuno, yakni dalam : Alkitab / Kitab Injil / Kitab Suci (Holy Bible) , ada sabda Allah Putra yang bernama Yesus (Kristus) : - “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh. 14:6). Arti ‘jalan’ dalam sabda tersebut tentu saja jalan menuju kebahagiaan ‘surgawi’ yang bersifat abadi atau kekal. Dan, kebahagiaan ‘surgawi’ ini tentu saja baru akan terwujud setelah adanya kebahagiaan ‘duniawi’. Selanjutnya, kebahagiaan duniawi ini pun baru ada setelah adanya dua kondisi. Yakni adanya kondisi

Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

15

Bab 1

DASAR-DASAR PEMILIHAN ZHINENG QIGONG

“ YIN SHUI SI YUAN (飲水思源)

- MINUM AIR, INGATSUMBERNYA ”

(Chinese Saying )

1.1. Filosofi dan Kearifan Tiongkok Kuno Kehidupan dan kematian manusia adalah suatu maha karya ciptaan sang maha pencipta. Hidup dan mati itu ibarat tujuan yang bersisi dua pada sekeping matauang yang sama dan mengindikasikan dua hal. Yakni, bahwa hidup manusia di dunia itu tidak kekal, dan bahwa kekekalan hidup hanya ada di surga. Dan, setiap karya pada hakikatnya memang diciptakan dengan suatu tujuan tertentu. Demikian pula manusia yang diciptakan dengan akalbudi dan kehendak bebasnya, seharusnya juga mempunyai tujuan tertentu yang bernilai keduniawian yang fana, dan kesurgawian yang abadi. Konon, pada umumnya, kebahagiaan sejati yang surgawi merupakan tujuan ideal yang dijadikan pilihan utama bagi hidup umat manusia di dunia. Tujuan dan pilihan utama tersebut dikuatkan oleh atau sesuai dengan ajaran, baik agama Masehi / Nasrani / Kristen maupun tradisi Dao / Tao Tiongkok Kuno, yakni dalam :

Alkitab / Kitab Injil / Kitab Suci (Holy Bible)

, ada sabda Allah Putra yang bernama Yesus (Kristus) : - “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang

kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh. 14:6).

Arti ‘jalan’ dalam sabda tersebut tentu saja jalan menuju kebahagiaan ‘surgawi’ yang bersifat abadi atau kekal. Dan, kebahagiaan ‘surgawi’ ini tentu saja baru akan terwujud setelah adanya kebahagiaan ‘duniawi’. Selanjutnya, kebahagiaan duniawi ini pun baru ada setelah adanya dua kondisi. Yakni adanya kondisi

Page 2: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

16

‘damai sejahtera’ (yang dilandasi rasa ‘kasih dan syukur’ kepadaNya dan rasa ‘kasih’ kepada sesama manusia) yang bersifat spiritual; dan adanya kondisi ‘sehat lahir-batin’ (yang meliputi tubuh, pikiran, perasan, dan jiwanya manusia). Jadi, walaupun tidak tersurat, adanya rasa damai dan rasa sehat ini maka secara tersirat dalam agama Kristen juga mengandung konsep keseimbangan dan keharmonisan. Kedamaian dan kesehatan memang bukan segala-galanya, namun tanpa kedamaian dan kesehatan maka segala-segalanya tidak akan bernilai sedikit pun.

Dengan mengemukakan agama Kristen ini bukan berarti penulis mengabaikan

agama lain, apalagi terhadap agama yang dianggap sebagai agama terakhir, yang konon dikatakan paling sempurna, karena telah mengalami penyempurnaan ditengah perubahan jaman. Namun penulis sangat percaya pada filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno tentang konsep Yin-Yang yang mengejawantahkan perubahan terus menerus tanpa awal dan akhir yang senantiasa menuju kesempunaan melalui keseimbangan yang harmonis. Juga percaya pada Hadis Nabi Muhammad SAW. yang mengatakan bahwa “Barang siapa yang hari ini lebih baik dariapada hari kemarin, dia termasuk orang yang beruntung. Yang hari ini sama dengan hari kemarin, dia termasuk orang yang merugi. Dan, yang hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, dia termasuk orang yang celaka”. Dengan demikian maka secara akal sehat mana ada manusia yang ingin hidupnya celaka. Kepercayaan penulis ini ternyata juga dibenarkan oleh Charles Darwin, seorang ilmuwan evolusionis Inggris yang berdalil bahwa “bukan spisies terkuat yang akan bertahan, bukan pula spisies terpandai, melainkan yang paling mampu beradaptasi dengan perubahan”. Walaupun dalil ini menurut Mendel (Gregor Johann), seorang rohaniwan Agustian dan ilmuwan Austria yang dikenal sebagai Bapak Ilmu Genetika; dan demikian pula oleh beberapa kepercayaan / keagamaan (a.l. Hinduisme dan Buddhisme) -- yang meyakini adanya reinkarnasi atau kelahiran kembali makhluk yang telah mati -- dianggap tidak 100% benar. Dasar anggapan ini adalah bahwa konsep perubahan ini bisa berwujud suatu mutasi, misalnya suatu bentuk kehidupan tertentu bisa berubah bentuk; dan manusia bisa menjadi binatang atau makhluk lainnya, dan sebaliknya. Dan, bentuk mutasi manusia ini menurut faham Buddhisme bergantung pada hukum karma, yang berkaitan dengan perbuatan masa lalu hidupnya.

Sebagai seorang penganut agama Kristen-Katolik yang mengajarkan adanya

tiga dimensi Allah atau Allah dengan tiga kepribadian yang disebut Tritunggal (Trinitas) yakni “AllahBapa-AllahPutra-AllahRohKudus” yang tentunya harus dipercaya, dengan sendirinya penulis juga harus percaya dengan apa yang dikatakan oleh masing-masing pribadi tersebut, dan tidak akan berperilaku munafik. Apalagi, Yesus Kristus telah membuktikan kemahaanNya melalui kebangkitanNya dari kematianNya di kayu salib demi kebebasan manusia dari segala dosanya! Namun, bagaimana pun, secara umum, sabdaNya tentang ‘jalan’ tersebut memang terkesan mengandung sifat arogan, dalam arti seakan Yesus yang berposisi sebagai Putra saja mampu memonopoli umat manusia. Karena untuk dapat masuk ke surga menemui “Allah” / “Tuhan” / “the Lord” / “God”, hanya ada satu jalan sebagai pilhan yang tersedia, yakni “JalanNya” saja. Jadi, jalan yang merupaka ketunggalan dimensi saja, yang

Page 3: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

17

tentunya tidak seimbang. Padahal, jauh sebelum adanya agama Kristen, berdasarkan tradisi di Tiongkok pada sekitar abad keenam sebelum masehi (SM) telah ada seorang filsuf agung bernama Lao Tzu yang juga disebut Lao Zu / Lao Tze / Lao Zi / Laozi (老子, Lǎozǐ) yang mengajarkan tentang “Jalan Tengah” versi

‘Dào Dé Jīng’ / ‘Tao Te Ching’ (道德经 / 道德經, dàodéjīng),

yang juga merupakan jalan versi Buddhisme, yang tentunya merupakan jalan pilihan berdasarkan pertimbangan multi dimensi, yang tentunya lebih seimbang. Dào Dé Jīng adalah ajaran berdasarkan naskah klasik Tiongkok Kuno tentang ‘Jalan’ (道, dào/tao), ‘Kebajikan’ (德, dé), dan ‘Klasik’ (经/經, jīng). Dalam konteks ini, kata ‘klasik’ berarti ‘tertinggi’ (the highest); mempunyai nilai atau mutu yang dianggap dan diakui sebagai suatu kesempurnaan ‘yang abadi dan maha agung’ (the All-Mighty).

Sekalipun bukan disebut “Tuhan” / “Allah”, tetapi Laozi juga mengajarkan

tentang adanya tiga unsur yang merupakan Tritunggal (Trinitas) sebagai pembentuk alam semesta, yakni apa yang disebut “Tian-Di-Ren”

, dimana unsur “Tian” = “Heaven” = “God”; dan ketiga unsur inilah yang telah telah dijadikan lambang Zhineng Qigong (ZNQG)

(Vide Bab 7).

Dan, bahkan sebelum adanya naskah klasik Dào Dé Jīng, telah ada naskah klasik lainnya tentang :

‘Yì-Jīng / ‘I-Ching’ (易经 / 易經, yìjīng),

suatu naskah klasik Tiongkok paling tua tentang ‘Perubahan (yang) Tak

Pernah Berubah’ alias ‘perubahan yang sifatnya terus-menerus (continuous), abadi / kekal (eternal), dan bertahap (cyclical)’. Perubahan ini dilambangkan (sebagaimana dilukiskan secara berevolusi) dalam bentuk Yin-Yang yang dipengaruhi oleh delapan energi berbentuk lambang Ba Gua.

Page 4: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

18

Naskah tersebut dikenal sebagai Kitab (Klasik) Perubahan (Classic of Changes or Book of Changes) yang dalam bahasa aslinya juga disebut Zhouyi (周易). Yakni suatu naskah klasik yang pada dasarnya membahas tentang kosmologi dan sistemnya. Sistem kosmologi ini identik dengan sistem budaya dan kepercayaan di Tiongkok Kuno, yang intinya adalah gagasan tentang :

- Keseimbangan dalam pertentangan yang dinamis (the dynamic balance of

opposites), - Perkembangan dalam berbagai peristiwa (the evolution of events), dan - Perubahan tak terhindarkan yang harus diterima (acceptance of the

inevitability of change).

*** “Jalan Tunggal” yang ditempuh oleh semua agama yang lain kecuali agama Buddha itu berpotensi timbulnya pertentangan dan peperangan abadi (contoh konkretnya antara bangsa Yahudi dan bangsa Palestina di Timur Tengah), karena masing-masing dituntun oleh pikiran, perasaan, dan jiwanya yang bersifat egoistis dan superioritas, yang mengindikasikan tidak adanya keseimbangan dan keharmonisan alami. Jadi, dalam hal ini, filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno termasuk agama Buddha, sebaliknya justru memilih “Jalan Tengah” berdasarkan pikiran, perasan, dan jiwa yang bersifat toleran dan duduk sama rendah serta berdiri sama tinggi, yang indikasinya adalah adanya keseimbangan dan keharmonisan alami,

sehingga tercipta kondisi koeksistensi damai antar agama (contoh konkretnya, bangsa China sampai sejauh ini tidak pernah bertentangan dan berperang karena egoisme dan superioritas agama).

*** Konsep Yi-Jing ini oleh kebudayaan Barat dan Asia Timur terkadang juga

dianggap sebagai :

- Sistem ketuhanan atau kedewaan (system of divination), yang meliputi serangkaian lambang-lambang, dan peraturan penggunaan

lambang-lambang tersebut, sajak-sajak, dan pemaknaannya.

***

Konsep perubahan dalam ajaran tentang Yi Jing ini mengandung filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno yang sangat luas dan amat mendasar. Isi filosofi dan kearifan ini dapat diakronimkan sebagai “3P”, yakni “Perubahan, Pilihan, Prinsip”. Fenomena perubahan hidup mengharuskan manusia untuk arif dalam melakukan pilihan hidup, dan pilihan yang baik dan tepat mengharuskan manusia untuk bijak dalam memiliki

Page 5: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

19

prinsip hidup hidup yang benar dan bermanfaat. Hal ini sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Stephen R. Covey lahir 24 Oktober 1932 di Utah, USA)

, tokoh manajemen / perilaku kepemimpinan kelas dunia dan penulis yang sangat terkenal dengan salah satu bukunya yang berjudul The Seven Habits of Highly Effective People.

***

Kembali ke topik awal tentang kebahagiaan sejati, salah satu syarat penunjang untuk dapat menikmati kebahagiaan itu adalah ‘kesehatan’. Jika seseorang sering sakit, maka yang lebih dirasakan ialah penyakitnya, bukan kesehatan. Terutama kesehatan yang terkait dengan kesejahteraan batin sebagai unsur utama kebahagiaan yang sejati. Namun demikian, perlu sekali disadari bahwa dengan memprioritaskan ‘kesehatan’ bukan berarti harus dengan begitu saja mengabaikan kenyataan tentang adanya ‘kesakitan’ atau kondisi sakit. Karena ‘sehat’ dan ‘sakit’ itu pada hakikatnya seperti ‘dua sisi dari satu mata uang yang sama’. Orang akan lebih menghargai makna sehat jika pernah menderita sakit. Jadi, konsep ini sehat dan konsep sakit ini hanya menunjukkan suatu ‘hubungan kausal’ atau ‘hubungan sebab-akibat'!. Munculnya kesadaran manusia tentang adanya kausalitas antar segala sesuatu yang ada di alam raya itu, mungkin ketika tahu antara lain tentang adanya hubungan sebab-akibat, seperti halnya sehat dan sakit tersebut. Hubungan timbal balik ini, pada prinsipnya dapat diasosiasikan dan dikonotasikan dengan filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno tentang konsep “Taiji” (太极/太極,tàijí) atau konsep “Yin-Yang” (阴陰/阳陽,yīnyáng. Konsep ini yang bersumber pada ajaran Laozi tentang ‘Dao/Tao’ yang kosmologis tersebut.Dalam literatur Barat, konsep Taiji/Yin-Yang ini pada umumnya disebut sebagai suatu great ultimate, supreme ultimate, supreme grand ultimate, yang pada umumnya dikaitkan dengan sesuatu yang terakhir, yang maha besar, dan yang maha agung.

Dalam kosmologi dan antropologi, alam semesta yang meliputi alam lingkungan dan semua makhluk hidup itu, pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan atau ketunggalan yang disebut “Yi Tong” (单一/同一,yitong). Arti konsep ini adalah bahwa keseluruhan isi kosmos baik makro (ditinjau secara kosmologis) maupun mikro (ditinjau secara antropologis) yang ada itu pada dasarnya adalah satu atau tunggal. Dan secara hakiki, segala sesuatu yang disebut elemen, zat, anasir, atau unsur, baik yang berupa materi (material) maupun yang non-materi (immaterial), yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kosmos tersebut, dan yang bentuknya dapat dibedakan dalam lima kategori unsur, yakni :

1. (a) unsur hidup (manusia, fauna, dan flora) vs (b) unsur mati (tanah, batu, dan laut / air);

2. (a) unsur berwujud (manusia, tanah, air) vs (b) unsur tak berwujud (udara, angin, suara, cahaya=energi/Qi = 4a = 5a);

3. (a) unsur bergerak (mis. zat-zat hidup) vs (b) unsur tak bergerak / tetap (misalnya zat-zat mati);

Page 6: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

20

4. (a) unsur kasatmata / terlihat indera penglihatan vs (b) unsur tak kasatmata / tak terlihat indera penglihatan (=2a) vs

5. (a) unsur berbau / tercium indera penciuman, dan (b) unsur tak berbau / tak tercium indera penciuman (= 2a).

Kelima kategori unsur yang ada ini, oleh para peneliti Fisika Kuantum diyakini sebagai suatu energi / getaran

, yang selalu terpengaruh oleh suatu fenomena alam, yakni faktor perubahan yang abadi dan dinamis. Konsep inilah yang dalam filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno disebut ‘Yi Jing / I-Ching’, sebagaimana telah dikemukakan diatas.

Konsep Taiji / Yin-Yang dan konsep Yi Tong tersebut, keduanya sudah merupakan suatu doktrin yang diyakini nilai kebenarannya oleh nenek moyang bangsa Tiongkok. Doktrin ini dijalankan secara turun menurun sebagai adat kebiasaan atau tradisi, sejak ribuan tahun Sebelum Masehi (SM). Namun keduanya ternyata masih relevan dan tetap dijalankan sebagai pedoman hidup sehari-hari sampai dengan detik ini. Bersamaan dengan konsep Wuxing, kedua konsep ini bahkan dijadikan dasar kearifan hidup di banyak bidang seperti budaya, sosial, ekonomi, politik, kemiliteran, dan sebagainya. Dalam bidang budaya termasuk bidang peramalan atau Fengshui (风水/風水,fēngshuǐ) dan bidang kesehatan atau Zhongyi (中医/中醫,zhōngyī, Traditional Chinese Medicine-TCM).

***

Bentuk-bentuk filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno yang dikemukakan di sini, hanyalah beberapa konsep yang mengandung nilai filosofis dan kearifan budaya yang terpenting, mendasar, dan alami saja. Sayangnya, entah mengapa di dunia yang kini disebut (semakin) modern, justru nilai-nilai positif budaya kuno yang terkandung dalam konsep-konsep tersebut seakan semakin menghilang sejalan dengan berlalunya waktu bersama embusan angin dan dilupakan serta diabaikan begitu saja. Namun, ironisnya, setelah sampai batas tertentu, ketika ilmu pengetahuan modern dunia Barat -- setelah melewati masa pencerahan di abad 18 yang disebut era Renaissance atau Aufklarung, dan memasuki era globalisasi atau masa Information Technology di abad 21 yang dianggap mutakhir -- mengalami kebuntuan dalam memecahkan problema tertentu, barulah nilai kebenaran alami yang hakiki itu dicari kembali dari konsep-konsep kearifan budaya dunia Timur yang dianggap kuno itu.

*** Berbeda dengan dunia Barat yang berorientasi pada kemampuan pikiran (mind) yang berkembang dalam otaknya, dan segala sesuatu yang terjangkau / dapat dihayati dengan pancainderanya,

Page 7: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

21

dan yang dapat dibuktikan dalam kenyataan; sebaliknya dunia Timur (dalam hal ini diwakili oleh Tiongkok) lebih berorientasi pada potensi perasaan (emotion) yang tumbuh dalam hatinya, yang

tidak dapat dihayati / dijangkau oleh pancaindera melainkan oleh intuisinya, yang tak dapat dibuktikan dan bersifat misterius. Atas dasar perbedaan orentasi itulah maka dunia Timur ‘pada umumnya’ dilabeli sebagai irasional. Dan dianggap ‘tradisional’ atau ‘kuno’ alias ‘kolot’, dan bahkan dikonotasikan ‘tidak ilmiah’. Ke-tidak ilmiah-an ini semata karena ‘pada umumnya’ dianggap tidak memenuhi kriteria, antara lain:

(1) tak kasatmata, tak objektif / tak bertujuan / kosong (nonexistent), (2) tak tersusun, tak terstruktur (unsystemized), (3) tak kuantitatif, tak terhitung (unquantified), (4) tak terukur (immeasurable), dan (5) tak tertimbang (unweighted).

Dengan demikian lalu dipersepsikan sebagai tidak bermanfaat untuk dielaborasikan lebih lanjut demi kemaslahatan manusia. Padahal di sekeliling kehidupan manusia sesungguhnya terdapat sangat banyak fenomena alam serupa itu Tidak sedikit adanya fenomena yang dianggap sebagai ‘keajaiban alam’ itu semata karena tak terjangkau oleh nalar dan pancaindera manusia, dan karenanya tidak memenuhi kelima kriteria tersebut. Salah satu contoh konkretnya adalah terjadinya perubahan bentuk kristal air menjadi heksagram yang indah, akibat kata-kata positif yang diarahkan kepada air. Hal ini telah dibuktikan secara tertulis dalam beberapa buku karangan seorang ilmuwan Jepang yang bernama Masaru Emoto (lahir 22 Juli 1943), dengan

foto-foto hasil penelitiannya. Apakah karena dianggap ‘tidak ilmiah’ itu, lalu ‘tidak dipercaya’ karena Padahal di sekeliling kehidupan manusia sesungguhnya terdapat sangat banyak fenomena alam serupa itu dianggap ‘tidak ada’ atau “tak pernah ada’? Bukankah hasil temuan Masaru Emoto ini, dan demikian pula dengan konsep Qi ala TCM, merupakan suatu kenyataan yang benar-benar riil dan faktual?. Dalam konteks filosofi dan kearifan Tiongkok yang labelisasi ‘kuno’ itu dengan sengaja dikatakan ‘pada umumnya’, karena dalam realitanya sebutan ‘kuno’ itu telah ketinggalan jaman. Kini, sistem dan metode ala TCM yang berkenaan dengan Akupunktur,

Page 8: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

22

telah dimanfaatkan secara komplementer oleh dunia pengobatan medis ala Barat. Pemanfaatan ini berkenaan dengan kemampuannya untuk digunakan sebagai anestesi atau cara yang efektif untuk bisa membuat mati rasa tanpa obat bius ketika dilakukan pembedahan tubuh manusia. Walaupun belum dapat memenuhi kriteria ilmiah, dan belum dianggap modern!.

*** Hasil pengelolahan kesehatan ala TCM terhadap penyakit memang berbeda dengan yang ala Barat. Dasar perbedaannya karena pola pikir dan prosedur yang digunakan memang berbeda, dan bahkan bertolak belakang. Secara singkat dan metaforis, inti sari perbedaannya terletak pada asumsi / anggapan yang digunakan oleh para pelayan kesehatannya, yakni :

Penyakit versi kedokteran modern Barat - Beranggapan bahwa pada prinsipnya suatu penyakit itu merupakan ‘musuh’

yang ‘menyerang’ tubuh manusia; - Karenanya harus ‘diusir’ dan ‘diperangi’ habis-habisan dengan berbagai

cara; - Akibatnya, penyakit tersebut, ibarat musuh yang ‘tersudut’, akan melancarkan

‘balas dendam’ dengan ‘menyerang balik’ secara ‘membabi-buta’ alias ‘menyebarluaskan’ (metastasis) bibit penyakit ke organ-organ tubuh lainnya yang semula tidak sakit; sedangkan sebaliknya,

Penyakit versi Traditional Chinese Medicine (TCM) / Timur

- Berasumsi bahwa pada hakikatnya penyakit itu merupakan ‘bagian tubuh sendiri’ dari manusia yang bersangkuatan;

- Karenanya justru harus ‘didekati’ dan ‘diimbau’ secara ‘bersahabat’ dan diobati / disembuhkan sumber peyakitnya dengan cara disehatkan tubuh atau anggota tubuh yang bersangkutan;

- Akibatnya, penyakit tersebut, ibarat rekan yang ‘bebas’, akan mau dengan ‘sukarela mundur’ sendiri ‘tanpa balas dendam’.

Cara penanganan penyakit tersebut, pada prinsipnya sesuai dengan ‘strategi penyerangan’ yang diajarkan oleh seorang panglima perang agung Tiongkok Kuno yang bernama Sunzi dalam “36 Sunzi Bingfa” yang ke-16 (Ketika Menangkap, Lepaskan Satu Orang) dan ke-18 (Kalahkan Musuh dengan Menangkap Pemimpinnya). Jadi, jelas bahwa jika input dan process-nya berbeda maka dengan sendirinya output-nya juga berbeda!.

*** Dengan mulai diacukannya memampuan anestesis dalam TCM itu, dapat diibaratkan sebagai kisah tentang ‘anak hilang yang kembali’. Maka, mau tidak mau atau suka tidak suka, kini perlu dengan sabar dan secara bertahap untuk dapat memahami kembali filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno melalui beberapa konsep yang

Page 9: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

23

relevan.Konsep-konsep ini hanya akan dibahas secara singkat dari sudut objek, konsepsi, simbolisasi, dan hubungannya dengan beberapa konsep yang relevan lainnya, antara lain sebagai berikut: [1] KONSEP YI TONG (单一 / 同一 / 唯一 / 统一 / 致一 : yitong) = oneness / kesatuan / ketunggalan

Ditinjau secara integral, atau Kosmologis dan Antroplogis, ketunggalan ‘alam +

manusia’ itu memang dapat dibedakan menjadi atau terdiri dari dua unsur:

(1) Semesta / Alam, yang (dalam Kosmologi / Ilmu Falak) tergolong macro cosmos, dan

(2) Manusia, yang (idem) tergolong micro cosmos; Sedangkan ditinjau secara parsial, atau Antroplogis, ketunggalan ‘manusia’ sebagai micro cosmos terdiri dari empat unsur:

(1) tubuh (letaknya di dalam sosok tubuh, disebut body), (2) pikiran (letaknya di dalam otak, disebut mind), (3) perasaan (letaknya di dalam hati/jantung, disebut emotion/heart), dan (4) jiwa/roh/nyawa (letaknya di luar sosok tubuh, disebut soul/spirit);

dimana semua unsur tersebut ada di dalam alam semesta dan diri manusia. Dan, ditinjau secara parsial, kesemua unsur ini seogianya tetap berada dalam keseimbangan dan keserasian Yin-Yang.

[2] KONSEP TAI JI / YIN-YANG (太极/太極,tàijí) / (阴陰/阳陽,yīnyáng)

tentang keseimbangan dan keselarasan antara dua aspek itu meliputi segala sesuatu yang ada di alam raya. Jadi, fenomena alam ini hanya merupakan suatu bentuk keterpecahan dari segala sesuatu yang pada hakikatnya tetap sebagai suatu wujud berupa satu kesatuan yang ada. Keterpecahan yang memunculkan adanya dualitas atau polaritas (liangyi) aspek ini sesungguhnya hanya merupakan hasil pola pikir manusia terhadap dua eksistensi, yakni :

- Alam semesta (nature / universe) + Manusia (men / human); dan - Tubuh manusia (body / physique) + Pikiran / Perasaan / Jiwa (mind /

psyche) manusia. Dalam konsep Yi Tong (kesatuan), kedua eksistensi tersebut secara ilmiah memang dapat dibedakan aspeknya. Namun, secara alamiah, kedua eksistensi ini pada

Page 10: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

24

hakikatnya merupakan sebuah kesatuan. Secara makro, alam semesta + manusia itu merupakan sebuah kesatuan, karena berada di jagat raya yang sama. Demikian pula, secara mikro, tubuh manusia + pikiran/perasaan/jiwa itu juga merupakan sebuah kesatuan karena berada di manusia yang juga sama.

Dalam literatur ala Barat yang bertema kesehatan, ada perbedaan dalam cara pandang terhadap seorang individu atau seorang pribadi, dalam ranga prosedur pengobatan penyakit. Apabila dibandingkan dengan cara pandang ala Timur, yakni :

Pribadi manusia dalam pandangan ala kedokteran Barat - Seorang individu dipandang sebagai terdiri dari komponen ‘three-in-one’ =

‘body-mind-soul’; - Cara pandang ini mungkin karena pola pikir orang Barat yang pada

umumnya lebih dominan bertindak berdasarkan pertimbangan akan kemampuan akal / pikiran / nalar / intelek / logikanya; dan

- Akibatnya, komponen emotion tidak dianggap urgen untuk dimasukkan dalam diri seorang individu; sedangkan

Pribadi manusia dalam pandangan ala TCM / Timur - Seorang pribadi dilihat sebagai terdiri atas komponen ‘four-in-one’ = ‘body-

mind-emotion/heart-soul’; - Cara pandang yang memasukkan komponen perasaan/emosi (emotion) ini

mungkin berdasarkan pola pikir orang Timur yang pada umumnya lebih menonjolkan perasaan ‘hati’nya ketimbang pikiran ‘otak’nya. Atau, dengan kata lain, mereka lebih banyak bertindak atas dasar pertimbangan akan kemampuan perasaan / hati naluri / emosi / batin-nya;

- Akibatnya, komponen emosi dianggap penting untuk dimasukkan sebagai komponen seorang pribadi.

Tampaknya, pola pikir dan cara pandang ala Barat

yang berdimensi tiga, dengan keseimbangan dan keserasian body-mind-sprit telah mengabaikan komponen perasaan / emosi / heart (sesungguhnya adalah jantung, sesuai dengan detak atau berdebarnya jantung ketika perasaannya terpengaruh), tanpa disadarinya telah berakibat dapat menimbulkan suatu ketidakseimbangan dan keharmonisan berdasarkan pola pikir dan cara pandang ala Timur yang ternya lebih lengkap. Karena, bagaimanapun, cara pandang ala Barat ini seakan merupakan bentuk pengingkaran terhadap hakikat atau kodrat manusia sebagai makhluk berdimensi empat

, yakni :

Page 11: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

25

- dimensi fisiologis ( yang terkait sosok didalam tubuh disebut body), - dimensi psikologis (terkait pikiran di dalam otak disebut mind), - dimensi sosiologis (terkait perasaan di dalam hati/jantung disebut emotion

/ heart), dan - dimensi spiritual (terkait jiwa / semangat / roh di luar tubuh disebut

sprit/soul); Akibat pengingkaran ini, tanpa disadarinya, secara tidak langsung telah

berimplikasi, misalnya, terhadap : - penciptaan kondisi damai, maju, sejahtera, dan bahagia; dan - penderitaan manusia (misalnya) akibat perang, musibah, dan gangguan

kesehatan itu, - bukan tidak mungkin akan dapat lebih mudah diatasi, apabila perasaan /

emosi negatif yang bersifat self-centered manusia dapat dikendalikan dengan mengubahnya menjadi lebih bijak dan santun, melalui perasaan / emosi positif yang bersifat served others;

Maka, komponen emosi yang pada umumnya dianggap terletak di hati manusia

ternyata memang dibutuhkan. Adanya bahasa perasaan / bahasa emosi dalam rangka pengendalian emosi, demi tercapainya kedamaian, kesejahteraan, dan kebahagiaan tersebut memang diperlukan dalam tata hubungan emosional kemanusiaan.

***

Dua fenomena alam versi konsep Yin-Yang yang senantiasa menunjukkan saling bertentangan namun juga saling berkepentingan, sehingga senantiasa terjadi keseimbangan dan keselarasan itu, sifatnya hanya relatif, artinya Yin-Yang itu pada dasarnya mengacu pada konsep Yi Tong; sehingga

keduanya selalu dalam posisi bersama-sama, dan keduanya hanya menunjukkan aspek yang berbeda dari sesuatu atau proses

yang sama, ibarat dua sisi dari mata uang yang sama. Dalam filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno ala TCM yang terkait dengan

manusia itu juga ada keyakinan, bahwa : energi tubuh (body) lebih bersifat Yin, dan energi pikiran (mind ) lebih bersifat Yang;

- karena adanya watak yang berbeda, yakni : body menyerap dan memadatkan (condensed) energi, sedangkan mind memancarkan dan membebaskan (freer) energi dengan lebih aktif tak terbatas.

Demikian pula secara biologis dan fisilogis, keduanya tak mungkin dapat dipisahkan, kecuali hanya dapat dibedakan saja, karena :

Page 12: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

26

dalam tubuh seorang pria (Yang) pasti mengandung unsur seorang wanita (Yin) dari ibunya, dan

dalam tubuh seorang wanita (Yin) pasti mengandung unsur seorang pria (Yang) dari ayahnya.

***

Secara empiris, prinsip Yin-Yang tersebut memang ampuh dalam menganalisis energi kehidupan yang disebut Qi. Namun, dalam Astrologi Tiongkok Kuno dan pengobatan / penyembuhan ala TCM, ternyata kemampuan analisisnya tidak cukup untuk mendalami secara keseluruhan sifat Qi yang ada. Maka, selain kedua konsep tentang Yi Tong dan Yin-Yang tersebut, masih diperlukan konsep ketiga yang disebut : [3] KONSEP WU XING (五行, wǔxíng)

tentang lima unsur alam yang terdiri dari kayu, api, tanah, logam, dan air. Kelima unsur ini pada umumnya dihubungan dengan lima fenomena alam yang lain, misalnya :

(1) Waktu (musim dan jam); (2) Mata angin (Utara, Timur, Selatan, dan Barat); (3) Cuaca (panas, dingin, mendung, kering, lembab, dsb.); (4) Warna (hijau, merah, kuning, putih, dan hitam); dan (5) Karakter dan Organ Vital Manusia,

yang masing-masing fenomena alam ini masih bisa dihubungkan dengan

kondisi-kondisi tertentu, sehingga dapat diketahui jenis energi apa yang dibutuhkan dalam pengobatan / penyembuhan, misalnya hubungan karakter manusia dengan kebutuhan energt dan organ vitalnya : - Kreatif / bersifat teoretis butuh energi Kayu Hati; - Perasa / bersifat emosional butuh energi Api Jantung; - Bertekad / bersifat stabil butuh energi Tanah Limpa; - Percaya diri / bersifat fokus butuh energi Logam Paru2; - Rasional / bersifat fleksibel butuh energi Air Ginjal.

Hubungan konsep Yin-Yang dengan konsep Wu Xing (五行, wǔxíng) tersebut pada umumnya dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut :

‘Yin’ (阴/陰, yīn) yang secara harfiah berarti ‘bulan’ melambangkan malam, gelap, dingin, feminin, lemah, lembut, pasif, negatif, sedih, dan sebagainya; namun dalam hubungannya dengan lima organ vital manusia disebut sebagai

Page 13: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

27

‘Zang’ / Organ ‘Yin’ meliputi hati, jantung / selaput jantung (pericardium), limpa (pancreas), paru-paru, dan ginjal; sedangkan

‘Yang’ (阳/陽, yáng) yang secara harfiah berarti ‘matahari’ melambangkan siang, terang, panas, maskulin, kuat, keras, aktif, positif, gembira, dan sebagainya; namun dalam hubungannya dengan lima organ vital manusia disebut sebagai ‘Fu’ / Organ ‘Yang’ meliputi saluran empedu (gall bladder), usus kecil (san jiao / small intestine / stomach), usus besar (large intestine), dan saluran kencing (urine bladder).

Lambang Yin-Yang digambar dalam bentuk :

Lingkaran yang dibagi menjadi dua bagian (seperti bentuk dua ekor ikan), masing-masing dengan warna hitam dan putih (seperti mata ikan masing-masing);

Dalam warna hitam ada titik / lingkaran kecil berwarna putih, dan sebaliknya, dalam warna putih ada titik / lingkaran kecil berwarna hitam. Adanya dua titik / lingkaran kecil ini menunjukkan adanya faktor ketidaksempurnaan, baik pada alam maupun pada manusia.

***

Disamping ketiga konsep masing-masing tentang Yi Tong, Taiji/Yin-Yang, dan Wuxing, sebagaimana diajarkan dalam Yi-Jing tersebut diatas, masih ada konsep keempat yang justru merupakan dasar dari ketiga konsep sebelumnya, yakni :

[4] KONSEP WU JI (無極, wu/

ji/)

Konon, arti sebenarnya dari kata ‘Wu’ = ‘tidak ada’ dan ‘Ji’ (‘Chi’) = ‘pilar’ Jadi, ‘Wu Ji’ = ‘tidak ada/tanpa pilar’. Meski demikian, kebanyakan orang sering dengan kurang tepat mengartikannya, sehingga dianggap sebagai kekosongan, kehampaan. Tetapi karena pengertian umum yang salah kaprah ini sudah lazim digunakan, maka dianggap benar dan tetap digunakan. Namun, arti ketiadaan pilar ini mungkin bisa ditafsirkan sebagai belum adanya pertentangan kepentingan. Maka, tidak mengherankan apabila ia digambarkan dalam bentuk logo / lambang berupa lingkaran kosong. Kerena cukup praktis penggunaannya dan

Page 14: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

28

jelas pengertiannya maka istilah kekosongan ini tetap penulis pergunakan. Ini suatu penjelmaan ajaran tentang Dao De Jing.

Sekalipun konsep dan lambangnya sederhana, namun sesungguhnya bentuk filosofi dan kearifan Dao De Jing ala Laozi ini sangat luas dan dalam sekali pengertiannya. Konsep Wu Ji ini terkait konsep Dao yang bagi orang awam masih merupakan konsep yang sangat sulit dimengerti dan difahami. Dalam konteks ini, Kong Fuzi memang mengajarkan beberapa ritual dan tatacara kehidupan sosial dan politik yang tersusun dengan baik. Tapi Laozi memandang bahwa dibelakang segala sesuatu (termasuk ajaran Kong Fuzi tersebut) ada Dao, yang menggambarkan irama alam semesta atau tatacara yang mengagumkan, namun tidak dapat dilihat (invisable). Loazi selalu menggunakan konsep Wu Ji itu dengan ilustrasi yang cukup jelas dalam menjelaskan arti dan makna denotasinya:

“Kita membuat jeruji dan roda agar bisa mengendarai kereta, tapi tempat kosong dalam pusatnya itulah yang memampukan roda kendaraan berputar”;

“Kita membuat pot dari tanah liat, tapi kekosongan pot itulah yang membuat pot itu berguna”; dan

“Kita membangun rumah dari batu bata, adukan semen, dan kayu, tapi kekosongan rumah itulah yang membuat rumah dapat dihuni”.

Ilustrasi Laozi ini, untuk lebih gamblangnya, dapat ditambah dengan perumpamaan sebuah cangkir kopi : “Dapatkah cangkir tersebut diisi kopi lagi jika sudah penuh?”; dan “Otak manusia, jika seseorang sudah merasa dirinya sudah sedemikian

pandainya (penuh), sehingga bersikap sok alias tinggi hati, dapatkah disiisi atau menerima hal-hal yang baru?

Jadi, konsep ‘kekosongan’ sama pentingnya dengan konsep ‘kepenuhan’! Secara kemanusiaan dengan berbagai dimensinya, termasuk pengobatan / penyembuhan tehadap penyakit yang dideritanya, konsep Wu Ji ini pun pada gilirannya juga banyak dihubungkan dengan dua konsep lainnya, yakni : [5] KONSEP WU WEI ( 无为 / 無為, wúwéi)

Prinsipnya adalah ‘pembiaran’ (effortless action / no action) secara alami segala sesuatu yang berkaitan dengan gejala alam / perilaku manusia untuk berproses menurut jalannya sendiri. Konsep pembiaran inilah yang dalam bahasa Inggris melahirkan ungkapan ‘do less achieve more’, ‘without action’, atau ‘think simply’.

Page 15: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

29

Dalam Kosmologi (berdasarkan Daoisme) segala sesuatu di alam raya itu sudah ada yang mengatur dengan baik dan sempurna, yang oleh Laozi disebut Dao/Tao. Misalnya, bagaimana mekanisme kerja dalam hubungan antara matahari dan bulan, siang dan malam, atau hubungan antara matahari dan tumbuh-tumbuhan, kesehatan dan kesakitan, dan sebagainya. Jadi, pada prinsipnya, manusia tak perlu lagi mencampurinya; dan

[6] KONSEP WU CHANG (无常 / 無常, wúchang)

Prinsipnya adalah ajaran tentang kebajikan (virtue) seperti apa yang diajarkan oleh Kong Fizi, yang dikembangkan oleh pengikutnya yang bernama Meng Zi yang membagi ‘kebajikan’ (德, de ) itu terdiri dari lima hal, yakni :

(ai 愛, ren 仁) = kasih, empati; (yi 宜, yi 義) = kesopanan, keadilan; (li 理, li 禮) = ketertiban, tatacara; (tong 通, zhi 智) = pengertian, kearifan; (shou 守, xin 信) = pemeliharaan, kepercayaan;

Mengingat relevansinya yang tak langsung terkait dengan Zhineng Qigong (ZNQG) maka konsep Wu Wei dan konsep Wu Chang tidak akan dibahas lebih lanjut. Agar tak terkesan bahwa isi buku ini terlalu jauh menyimpang dari tema / topik tentang ZNQG.

*** Namun, dalam konteks ini, perlu ditegaskan bahwa konsep Yin-Yang, pada hakikatnya mengejawantah dalam lima aspek sesuai dengan karakteristik alam dan manusia, yakni adanya :

Aspek keseimbangan & keharmonisan, yang selalu ada diantara dua sifat yang saling bertentangan. namun saling membutuhkan. Misalnya di bidang kesehatan (agar orang tidak sakit dan tetap sehat) antara lain adanya keseimbangan yang harmonis antara kegiatan kerja vs istirahat, antara kondisi tubuh vs pikiran; dan di bidang usaha bisnis (agar kelancaran usaha tetap stabil dan rendabel) antara lain adanya keseimbangan yang harmonis antara harga vs mutu produk, antara penerimaan pinjaman vs pelunasan hutang, dan sebagainya;

Aspek dualisme / dikotomi, bahwa dalam kehidupan senantiasa ada dua

prinsip yang saling bertentangan yang harus dijaga agar hubungan sebab dan akibatnya tetap positif, dan tidak timbul dampak negatifnya. Antara lain

Page 16: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

30

penjagaan hubungan antara kebaikan vs kejahatan, antara kejujuran vs keculasan, dan sebagainya;

Aspek perubahan yang abadi, yang harus senatiasa diantisipasi dan dilakukan

penyesuaian agar tidak berpengaruh negatif. Sebagai akibat adanya transformasi yang terus menerus, misalnya antara lain yang berbentuk : kuno vs modern di bidang teknologi; pasar ramai vs pasar sepi di bidang perdagangan; musim penen raya vs musim peceklik di bidang pertanian, dan sebagainya;

Aspek ketidaksempurnaan / relatifitas, bahwa di dunia tidak ada yang serba

sempurna. Misalnya di bidang kepandaian antara lain adanya orang pandai vs orang yang lebih pandai; dan di bidang restoran antara lain adanya masakan enak vs masakan yang lebih enak; dan sebagainya, sehingga ada peribahasa yang mengatakan “diatas langit masih ada langit yang lain”.

Aspek keterkaitan / kesatuan dalam konsep Yin-Yang, yang dalam prakteknya,

menunjukkan : - hubungannya dengan konsep Wu Xing (yang analisisnya berfokus pada

aspek substansi/unsur alam dan manusia); - hubungannya dengan ilmu metafisika Tiongkok Kuno lainnya, yakni ilmu Ba

Zi (yang fokus analisisnya pada aspek waktu perjalanan hidup alam dan manusia), dan

- hubungannya dengan ilmu Feng Shui (yang fokus analisisnya pada aspek tempat atau arah mata angin dimana alam dan manusia berada).

1.2. Logika Dasar, Konsep, dan Lambang Filosofi Tiongkok Kuno Zhongyi (中医/中醫,zhōngyī) atau yang lazimnya lebih dikenal sebagai Traditional Chinese Medicine (TCM)

adalah seni pengobatan Tiongkok Kuno rintisan ahli obat Hua Tuo. TCM khusus memanfaatkan tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewanan atau bagiannya, dan seni ini telah berkembang sejak sekitar 5000 tahun yang lampau. Dan, kini bahkan telah dikembangkan di tingkat universitas di Tiongkok. Pada prinsipnya, TCM merupakan hasil sinergi dari beberapa filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno. Terutama dengan konsep Yi Jing dan konsep Wu Ji yang berkembang menjadi konsep Yin-Yang, dan yang selanjutnya berkembang pula menjadi konsep Wu Xing

sebagaimana dapat disimak dalam lambang tertera diatas.

Page 17: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

31

Pada zaman sangat kuno tersebut tentu saja belum ada bentuk tulisan dengan karakter seperti sekarang. Maka, masing-masing konsep tersebut lalu dilengkapi dengan bentuk visualisasinya berupa gambar, lambang, logo, atau simbol.

*** Sehubungan dengan itulah maka butir 1.1. diatas, perlu dilengkapi dan dipertajam dengan ditambahkan penjelasan tentang logika dasar, konsep, bentuk, dan lambang Yin-Yang (yang merupakan lambang Taiji, yang berasal dari lambang Wu Ji akibat perubahan yang terjadi sepanjang jaman), dan Wu Xing, sebagai berikut :

(1.2.1.) PRINSIP & KONSEP WU JI, YI JING DAN YIN-YANG Pada prinsipnya, dalam filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno dipercaya bahwa segala sesuatu di alam raya mengandung dua unsur yaitu unsur Yin dan unsur Yang. Keduanya terus-menerus bergerak dan tetap mengalami perubahan, namun senantiasa berada dalam posisi yang seimbang dan selaras, yang dilambangkan dalam bentuk Gambar 2 tentang Taiji / Yin-Yang. Secara konseptual, lambang Taiji / Yin-Yang tersebut mempresentasikan adanya tiga kondisi kosmologis yang terus menerus (abadi) dialami oleh segala sesuatu, sebagaimana telah dijelaskan dalam konsep Yi Ying, yakni :

keseimbangan dan keharmonisan, dan perkembangan dan perubahan.

Sedangkan lambang itu sendiri merupakan hasil perkembangan dari konsep Wu Ji yang wujudnya seperti tampak pada Gambar 1. Lingkaran kosong ini melambangkan asal muasal segala sesuatu di alam semesta yang wujudnya dipercaya sebagai suatu kekosongan, kegelapan, atau keheningan. Dengan situasi dan kondisi ini maka tidak diketahui yang mana titik ujungnya dan yang mana titik pangkalnya.

CONTOH APLIKASI SUDUT PANDANG WU JI Kekosongan yang hampa tersebut melambangkan pula keadaan alam semesta yang pada awalnya belum ada isinya. Lambang ini dapat dipandang dengan berbagai perspektif yang berbeda-beda, antara lain :

- perspekti filosofis,

kekosongan itu dapat diejawantahkan sebagai sesuatu yang tak terjangkau oleh daya pikir manusia, yang tidak tahu secara pasti seperti apa sesungguhnya alam semesta itu;

- perspektif kosmologis, kekosongan yang hampa ini dapat melambangkan keadaan alam semesta yang pada awalnya belum ada isinya;

- perspektif sosiologis, kekosongan itu dapat melambangkan tidak adanya ego, dan tidak adanya pertentangan antar sesama anggota masyarakat;

Page 18: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

32

- perspektif politis, kekosongan itu dapat pula dianggap melambangkan tidak adanya bentuk-bentuk perilaku negatif seperti egosentrisme, sektarianisme, etnosentrisme, nepotisme, diskriminasi rasial, diskriminasi religius, dan dikotomi antagonistik ‘aku dan kamu’ atau ‘aku dan bukan aku’.; dan

- perspektif medis, seyogianya juga tidak akan ada penderitaan karena penyakit yang bersumber dari ulah manusia yang menentang kodrat alamnya!. Dengan demikian maka secara otomatis akan tercapai suatu keadaan yang sangat ideal, yakni adanya kedamaian, kesejahteraan, dan kebahagiaan di dunia manusia.

Itulah salah satu bentuk keunggulan filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno yang disebut Wu Ji.

PERKEMBANGAN LAMBANG WU JI KE YING-YANG

Gambar-gambar dibawah ini menunjukkan evolusi atau perubahan Wu Ji menjadi Taiji/Yin-Yang. Sebenarnya masih ada sebuah gambar lingkaran yang lain dengan titik hitan di bagian tengah lingkaran. Perubahan pola atau bentuk lingkaran ini hanya menunjukkan adanya perkembangan yang terjadi seiring dengan berjalannya waktu. Dari lambang Wu Ji yang semula kosong kemudian menjadi berisi warna hitam ini secara filosofis juga melambangkan mulai adanya ego dan pertentangan, sehingga perdamaian di bumi yang merupakan bagian alam semesta mulai terganggu, apabila tidak ada keseimbangan dan keharmonisan antar Yin-Yang. Maka, dalam konteks ini, dirasa cukup dijelaskan dengan Gambar 1 dan Gambar 2 dibawah ini :

Gambar 1: WU JI Gambar 1ª : BAKAL TAIJI

Gambar 2: TAIJI / YIN-YANG *

Page 19: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

33

Gambar 1 berupa lingkaran kosong, melambangkan kehampaan, tempat asal mula terjadinya segala sesuatu, yang kemudian berubah menjadi Gambar 2 berupa lingkaran yang terbagi dalam dua unsur berbentuk ikan. Kedua unsur / ikan yang berupa unsur / ikan warna putih disebut Yang, dan unsur / ikan hitam disebut Yin itu selalu bergerak dalam keseimbangan dan keselarasan. Secara harfiah, Yin berarti bulan, lambang malam / dingin / mati / negatif, dsb. dan Yang berarti matahari, lambang siang / panas / hidup / positif, dsb.. Namun, keduanya merupakan satu kesatuan yang seimbang dan selaras, sehingga disebut “dualisme dalam keharmonian”;

Jadi, konsep negatif atau positif tersebut sifatnya relatif, dan seyogianya tidak

dikonotasikan sebagai buruk atau baik. Karena, sesuai dengan konsep Yi-Jing dan konsep Yi Tong, keduanya merupakan unsur alam semesta yang terus-menerus berubah, disebabkan adanya interaksi antara dua kekuatan negatif (Yin) dan positif (Yang) yang senantiasa berlawanan, namun saling melengkapi. Itulah sebabnya maka tidak ada hal atau peristiwa yang murni positif atau negatif. Atau dalam perkataan lain, di dalam yang negatif terdapat unsur positif, dan sebaliknya di dalam positif juga terdapat unsur negatif. Analoginya, dalam tubuh pria terdapat unsur wanita yang berasal dari ibunya, dan sebaliknya di dalam tubuh wanita juga terdapat unsur pria yang berasal dari ayahnya. Kedua unsur ini saling bergantung dan saling membutuhkan, sehingga selalu terdapat adanya keseimbangan yang harmonis.

SIFAT DAN WATAK YIN-YANG Yin dan Yang melambangkan sifat atau watak unsur alam semesta yang saling bertolak belakang atau saling menjauhi itu, pada hakikatnya merupakan pasangan yang saling membutuhkan atau saling melengkapi. Hubungan ini secara metaforis dilambangkan, misalnya: - Langit (tinggi / atas) vs

Bumi (rendah / bawah), - Matahari (terang / panas / membakar) vs

Bulan (redup / dingin memadamkan); - Positif (baik / mulia / meguntungkan) vs

Negatif (buruk / jahat / merugikan); - Pria (suami /ayah / kuat / kasar / kaku) vs

Wanita (isteri / ibu / lemah / halus / gemulai); - Tubuh / Jasmani ( tampak) vs

Pikiran-Perasaan-Jiwa / Roh (tak tampak); - dan sebagainya.

Hal ini juga dilambangkan sebagai ikan putih dengan titik / mata hitam, dan dalam ikan hitam terdapat titik / mata putih, yang melambangkan bahwa segala sesuatu di alam semesta tidak ada yang sempurna; dan

HAKIKAT DAN HUBUNGAN YIN-YANG

Page 20: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

34

Segala sesuatu lahir dari dan karenanya mengandung dua jenis energi, yakni energi Yin dan energi Yang. Dan dalam Yin-Yang terdapat tiga prinsip saling berhubungan dan saling berinteraksi, yakni : - Yin-Yang saling melengkapi dan merupakan satu kesatuan; - Yin-Yang saling berubah, dimana sampai batas ekstrem,Yin akan berubah

menjadi Yang, dan sebaliknya sampai batas ekstrem yang lain, Yang akan berubah menjadi Yin; dan

- Yin-Yang terus berinteraksi dan menciptakan perubahan, artinya jika Yin atau Yang terlalu berlebihan maka dengan sendirinya akan membawa perubahan dan menciptakan ketidakseimbangan dan konflik. Dan, dalam konteks kesehatan, dalam kondisi inilah timbulnya penyakit, gangguan kesehatan, atau kematian (apabila kehilangan baik energi Yin maupun energi Yang).

Hubungan interaktif yang terus-menerus ini menyebabkan adanya perubahan

dinamis yang merupakan suatu siklus yang tak berujung pangkal, ibarat suatu lingkaran setan (visious circle). Secara psikologis, hal ini juga berpotensi menimbulkan adanya sifat ego dan pertentangan antar manusia, disamping dapat menimbulkan kondisi sehat, sakit, dan mati tersebut.

(1.2.2.) PRINSIP DAN KONSEP WU XING Apabila dalam filosofi dan kearifan Barat, disamping menyadari bahwa di alam semesta ada manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan mineral, juga ada empat elemen dasar

yang terdiri dari :

(1) Tanah, (2) Air, (3) Udara, dan (4) Api.

Khusus mengenai elemen atau unsur dasar ini, terdapat perbedaan dalam cara pandang ala Barat tersebut, dimana dalam filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno yang beranggapan bahwa pada prinsipnya segala sesuatu yang ada di alam raya dipengaruhi oleh lima unsur alam, yang disebut ‘WǓXÍNG’ (五行, WX), yakni :

(1) Kayu. (2) Api, (3) Tanah, (4) Logam, dan (5) Air

Page 21: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

35

Namun, kelima unsur alam versi Tiongkok Kuno tersebut berbeda jenis / bentuknya apabila dibandingkan dengan versi filosofi dan kearifan ‘Ayurveda’ (life science) India Kuno,

yang juga terdiri dari lima unsur alam, yakni :

(1) Angkasa (Space), (2) Udara (Air), (3) Api (Fire), (4) Air (Water), dan (5) Tanah (Earth); [vide Bab 4]

Berdasarkan konsep WX itulah Traditional Chinese Medice (TCM) antara lain menjelaskan hasil diagnosanya tentang gejala fisiologis dan patologis penyakit yang diderita seorang pasien. Selain di bidang pengobatan / penyembuhan, konsep WX tersebut ternyata juga digunakan di banyak bidang yang lain. Diantaranya di bidang peramalan ala Fengshui, dan bidang olah raga bela diri ala silat (martial art) khas Tiongkok misalnya Taijiquan, Wushu, Qigong, Taiji Qigong, dan sebagainya. Bahkan, konsep WX ini juga dipraktekkan dalam bidang ilmu dan seni politik dan sosial, seperti strategi dan taktik perang dan manajemen bisnis.

LOGO / LAMBANG WU XING Kelima unsur alam tersebut meliputi : (1) Kayu...................(木, MÙ, wood), (2) Api......................(火, HUǑ, fire), (3) Tanah.................(土, TǓ, earth), (4) Emas / Logam...(金, JĪN, gold / mineral), dan (5) Air......................(水, SHUǏ, water);

yang secara visual digambarkan dalam bentuk logo seperti yang tampak dalam Gambar 3 dibawah ini :

Gambar 3: WU XING

Page 22: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

36

Tentu saja kelima unsur alam tersebut juga hanya bersifat metaforis. Yakni, yang menggambarkan adanya kondisi saling berhubungan, yang menunjukkan adanya saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Oleh karena itu maka disamping untuk bidang kesehatan, paradigma ini juga dapat diberlakukan untuk sejumlah bidang yang lain, misalnya di bidang peramalan dalam Fengshui, bidang strategi kemiliteran, bidang poilitik pemerintahan, bidang kebijakan ekonomi, dan sebagainya.

CONTOH APLIKASI WU XING DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Menurut Ando Lu laoshi,

dalam filosofi dan kearifan Tiongkok ‘tradisional’ atau ‘kuno’, fenomena alam yang diklasifikasikan secara sistematis dan metodis dalam ‘Lima Unsur’ atau ‘Lima Elemen’ tersebut. Kelima elemen ini disusun berurutan meliputi Kayu, Api, Tanah, Logam, Air.

Secara teoretis, WǓXÍNG dianggap sebagai salah satu prinsip utama yang dapat diterapkan dalam banyak bidang, seperti * bidang peramalan (Fengshui), * bidang pengobatan (umum dikenal sebagai Traditional Chinese Medicine (TCM), * bidang strategi dan taktik perang ala Sunzi, * bidang bela diri (seperti Taijiquan, Wushu, Judo, Karate, dan sebagainya), * bidang kesehatan manusia (TCM), dan * bidang siklus kehidupan manusia dan karakternya.

Khusus di bidang kehidupan manusia, siklusnya dapat dibagi dalam lima tahapan atau masa, yakni :

(1) Masa Kanak-Kanak, elemen KAYU

sebagai simbol yang melambangkan watak PERTUMBUHAN. Yakni budi pekerti, tabiat atau sifat batin yang berpengaruh atas pertumbuhan atau perkembangan fisik, pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Misalnya, dari aspek fisik, seorang anak yang tubuhnya tidak tumbuh dia pasti tidak normal atau dalam kondisi sakit;

(2) Masa Remaja, elemen API

sebagai simbol SEMANGAT. Seorang remaja yang tidak mempunai tekad dan keberanian misalnya belajar keluar negeri untuk menuntut ilmu, berdemo bila ada kebijakan pemerintah yang tidak beres, atau juga ‘berani’ mencari pasangan hidup, pada umumnya dianggap kurang normal atau penakut;

(3) Masa Dewasa, elemen TANAH

sebagai simbol KETENANGAN. Seseorang yang berusia 30 keatas pada umumnya bersikap tenang. Sebaliknya, apabila di usia ini masih ‘terlalu bersemangat’ dapat dikatakan ‘belum dewasa’, yang berarti perkembangan siklus kehidupannya terlambat. Di masa ini hidup manusia pada umumnya

Page 23: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

37

sudah mantap dan tenang menekuni bidang profesinya. Dia bekerja untuk sukses dalam penghasilan, posisi, kekuasaan, dan kekayaan;

(4) Masa Pasca Dewasa, elemen LOGAM atau EMAS

sebagai simbol KEMAKMURAN dan KENIKMATAN. Seseorang yang berusia 50 tahun keatas dapat dianggap sebagai memasuki usia emas. Dan, dia memanen dan menikmati hasil kerja di masa muda (masa remaja dan masa dewasa) nya. Tetapi, sebaliknya, logam juga berpotensi menimbulkan KARAT atau ANCAMAN, dimana berbagai macam penyakit bisa tiba-tiba muncul dan menimbulkan penderitaan! Maka, pada masa ini adalah saat manusia terutama harus memperhatikan KESEHATAN-nya. Bila dapat lolos dari semua amcaman itu, manusia masuk ke masa berikutnya;

(5) Masa Tua, elemen AIR

sebagai simbol KEBIJAKSANAAN. Air pada hakikatnya selalu mengalir dengan adil ketempat-tempat yang lebih rendah. Di masa ini, manusia diharapkan suka berbagi dengan ber-AMAL dan banyak melakukan KERJA SOSIAL dengan MELAYANI sesama.

***

Dan, sebagai catatan, bagi mereka yang tertarik dengan tahapan masa siklus kehidupan tersebut ada sebuah buku karya seorang rohaniwan Katolik, Dr.Paul Suparno, SJ.

yang berjudul Seksualitas Kaum Berjubah.1 Dimana untuk zaman ‘modern’ ini pentahapan masa tersebut lebih dirinci lebih lanjut. Sehingga dalam garis besarnya meliputi :

(1) Masa Kanak-Kanak, yang dibagi lagi menurut usia, yakni :

- umur lahir sampai 7 tahun,

- umur sekitar 1,5 - 5 tahun, dan

- umur taman kanak-kanak sampai pubertas;

(2) Masa Remaja, yang dibagi lagi, yakni :

- umur 8-12 tahun, dan

- umur 13-19 tahun;

(3) Masa Dewasa (MD), yang dibagi lagi, yakni :

- MD Awal (20-40 tahun),

- MD Tengah (40-60 tahun), dan

- MD Lanjut (60 tahun keatas).

Page 24: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

38

Masing-masing masa tersebut juga ditandai dengan ciri-ciri tertentu, yang tidak akan dibahas lebih lanjut disini. Itulah beberapa aspek filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno untuk direnungkan kebenarannya, dan diambil sebanyak mungkin hikmahnya.

____________________ 1) Vide halaman 20-32

***

CONTOH APLIKASI WU XING DALAM KESEHATAN MANUSIA

Secara khusus, dalam konteks ini, diberikan contoh hubungan Wu Xing dengan salah satu golongan lima organ vital yang disebut ‘Zang’ (臟 / 脏, zàng) yang berenergi Yin. dalam bidang pengobatan / penyembuhan penyakit. Masing-masing dari lima organ vital tubuh manusia (seharusnya ada enam organ, karena disini tidak disertakan unsur organ ‘pericardium’, silakan baca butir 1.3.) itu dihubungkan dengan lima elemen atau unsur alam. Hubungan ini (selanjutnya silakan lihat butir 1.3. dibawah, untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas) akan tampak sebagai berikut :

- Hati unsur Kayu, - Jantung unsur Api, - Limpa unsur Tanah, - Paru-Paru unsur Logam, dan - Ginjal unsur Air.

Kelima organ vital yang tergolong Zang dengan energi Yin tersebut saling

berhubungan, saling berinteraksi, dan saling mempengaruhi, dalam bentuk siklus yang tampak sebagai berikut :

- siklus saling mendukung / menumbuhkan (生, Sheng) xiang sheng, dan - siklus saling mengendalikan / menghalangi (克, Ke) xiang ke.

Apabila pada salah satu atau kombinasi unsur organ Zang / Yin tersebut terjadi pertentangan karena tidak adanya keseimbangan yang harmonis maka akan terjadi gangguan kesehatan yang bentuknya berupa menderita penyakit. Benuk hubungan saling mendukung dan saling menghalangi tersebut akan tampak sebagai berikut : - Hati (kayu) mendukung Jantung - Jantung (api) mendukung Limpa - Limpa (tanah) mendukung Paru-paru - Paru-Paru (logam) mendukung Ginjal - Ginjal (air) mendukung Hati (kayu) .dst.

- Hati (kayu) menghalangi Limpa - Limpa (tanah) menghalangi Ginjal - Ginjal (air) menghalangi Jantung - Jantung (api) menghalangi Paru-paru - Paru-Paru (logam) menghalangi Hati (kayu) dst.

Page 25: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

39

Simbol Wu Xing itu menggambarkan adanya saling berhubungan, dalam bentuk

saling berinteraksi dan saling mempengaruhi antar unsur (yang untuk jelasnya ditunjukkan oleh tanda panah). Jadi, untuk mempelajari konsep Wu Xing berupa lima unsur alam itu dapat dilihat dari tanda panah ini, dan tentunya juga harus mengetahui dan mengerti adanya konsep xiang sheng, dan konsep xiang ke tersebut, misalnya :

- unsur Kayu (mu, 木, wood)………….. Hati (warna hijau), - unsur Api (huo, 火, fire)…………….. . Jantung (warna merah), - unsur Tanah (tu, 土, earth)…………... Limpa (warna kuning), - unsur Emas/Logam (jin, 金/mineral).. Paru-Paru (warna putih), - unsur Air (shui, 水, water)………….... Ginjal (warna hitam).

SIKLUS SALING HUBUNGAN DALAM WU XING Dalam beberapa literatur, konsep Wu Xing juga banyak disinggung dalam ajaran Dao /Tao tentang konsep Yi Tong dan konsep Yin–Yang. Disini pun diperperlukan adanya pengetahuan dan pengertian tentang sifat hubungan antar unsur : - Yang saling mendukung / melancarkan / menghidupkan, yakni :

siklus menumbuhkan (disebut xiang sheng); dan

- Yang saling menghalangi / menaklukkan / mematikan, yakni : siklus mengendalikan (disebut xiang ke). Contohnya:

- Siklus hubungan xiang sheng (vide panah-panah diluar), yakni : unsur kayu (menghidupkan / saling mendukung unsur api unsur

tanah unsur emas unsur air unsur kayu dst.; dan

- Siklus hubungan xiang ke (vude panah-panah di dalam), yakni : unsur air (mematikan / saling menghalangi ) unsur api unsur emas unsur kayu unsur tanah unsur air dst.

Untuk lebih jelasnya, siklus pembuatan dan siklus pengendalian pada unsur

alam tersebut, secara visualisasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Siklus Saling Mendukung (xiang sheng) : Kayu mendukung Api => Kayu dibakar menghasilkan Api; Api mendukung Tanah => Api membakar benda jadi abu /Tanah; Tanah mendukung Logam => Tanah mengandung Logam; Logam mendukung Air => Logam dapat menjadi cair / Air; dan Air mendukung Kayu => Air menumbuhkan Kayu;

Page 26: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

40

yang digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4: Siklus Saling Mendukung (Xiang Sheng)

Siklus Saling Menghalangi (xiang ke) : Kayu menghalangi Tanah => Kayu menyerap makanan dari Tanah; Tanah menghalangi Air => Tanah menyerap / membendung Air; Air menghalangi Api => Air memadamkan Api; Api menghalangi Logam => Api melelehkan Logam; dan Logam menghalangi Kayu => Logam (=gergaji) memotong Kayu;

yang digambarkan sebagai berikut :

Gambar 5: Siklus Saling Menghalangi (Xiang Ke)

Page 27: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

41

Gambar 4+5: Siklus Saling Mendukung (Xiang Sheng) & Menghalangi (Xiang Ke)

*** Bahkan, dalam buku berjudul Hidup Sehat Menurut Tao – Seni Penyembuhan Cina Pa Chin Hsien karangan Chee Soo1),

konsep Wu Xing atau Lima Unsur Alam tersebut dengan tegas juga dihubungkan dengan konsep Lima Organ Vital manusia, dan juga dengan konsep Yin-Yang. Hal ini dapat disimak dalam kedua tabel “A” dan “B” berikut ini:

Tabel “A” ________________________________________________

Unsur Organ YANG Organ YIN Kayu Kandung Empedu Hati Api Usus Kecil Jantung Tanah Lambung Limpa Logam / Emas Usus Besar Paru-Paru Air Kandung Kemih Ginjal

Tabel “B” _________________________________

Kayu : Chang ming (mak+min. alami) Api : Penyembuhan spiritual Tanah : Terapi jamu Logam : Akupunktur Air : Termogenesis _________ 1) Halaman 30-31

Page 28: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

42

***

Semua konsep dan proses singkat yang diilustrasikan ini samapi sejauh ini tentu saja sudah disederhanakan dari proses sesungguhnya yang lebih kompleks. Namun, bagaimanapun juga, hal ini cukup menggambarkan adanya hubungan yang manunggal, antara alam semesta dan manusia, dan antara unsur pokok antara pikiran dan tubuh manusia. Proses dan hubungan tersebut cukup unik, apabila dibandingkan dengan sistem-ilmu kedokteran dan teknik-prosedur pengobatan Barat. Dalam ilmu kedokteran Barat, keberadaan manusia seakan-akan di kavling-kavling alias dipisah-pisahkan. Tubuh dan jiwa manusia seakan terpisah dan berdiri sendiri-sendiri. Maka, tidak mengherankan apabila ada :

Dokter umum, yakni yang secara umum melayani berbagai penyakit fisik dan/atau non-fisik, dan yang selanjutnya akan menyerahkannya ke dokter internis atau dokter spesialis apabila ia tak sanggup mengobatinya;

Dokter internis bagian fisik umum, yakni yang khusus untuk pengobatan penyakit organ-organ “non-spesifik” tubuh bagian dalam;

Dokter internis bagian fisik khusus, yakni yang khusus untuk pengobatan penyakit organ-organ “spesifik” tubuh bagian dalam lainnya, seperti mata, paru-paru, ginjal, jantung, kulit & kelamin, hati, saluran pencernaan, wanita, anak-anak, dsb.;

Dokter spesialis bagian psike/jiwa, yakni yang khusus untuk pengobatan penyakit spesifik (dan melulu) mental-otak manusia;

dan sebagainya. Pendekatan dan kemajuan ala ilmu pengetahuan kedokteran Barat abad 21 yang dianggap modern ini, secara prinsip, tentu saja tidak alami, dan bahkan menentang hukum alam, karena antara lain:

Secara ilmiah (scientific) - Segala sesuatu, termasuk tubuh manusia, memang dapat saja dilakukan

pembedaan melalui metode atau teknik abstraksi. - Ini sesuai dengan prinsip keterpecahan (duality) ala Barat yang sangat

rasional berdasarkan logika / intelektualitas-nya. Bentuk konkret keterpecahan ini antara lain adanya fragmentasi atau pemisahan antara tubuh secara keseluruhan dengan tubuh secara terpisah-pisah. Adanya dokter umum dan dokter spesialis (otak/jiwa, jantung, paru-paru, hati, tulang, kandungan, anak, kulit/kelamin, kanker, dan sebagainya) itu merupakan suatu distorsi terhadap hakikat alam. Ilmu pengetahuan ala Barat yang dikotomis ini sangat dipengaruhi oleh filosofi Yunani Kuno yang pada dasarnya keliru. Misalnya Aristoteles (384 SM-322 SM) 1

Page 29: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

43

seorang filsuf Athena, Yunani, murid Plato (427 SM-347SM) 2

seorang idem dan guru dari Alexander yang Agung. Dia menulis berbagai subyek yang berbeda, termasuk Fisika, Metafisika, Puisi, Logika, Retorika, Politik, Pemerintahan, Etnologi, Biologi dan Zoologi. Bersama dengan Socrates (470SM-399SM) 3

seorang ibid dan Plato, ia dianggap sebagai seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di pemikiran Barat. Dalam konteks ini, dia dikenal sebagai orang yang berpendapat bahwa tubuh adalah penjara jiwa. Akibatnya, tubuh manusia dianggap sebagai penghambat perkembangan pikiran dan jiwanya, sehingga tubuh harus ‘disiksa’ sedemikian rupa agar pikiran dan jiwanya dapat terlepas dari penjara tubuhnya. Namun demikian, sebenarnya,

Secara alamiah (natural) - Tubuh manusia menurut pandangan ala Timur / Tiongkok Kuno, yang lebih

emosional berdasarkan intuisi / spiritualitas-nya, pada hakikatnya merupakan satu kesatuan yang utuh (oneness); dan karenanya

- tidak mungkin dipecah-pecah, dipisah-pisah, atau direduksi.: Jadi, secara alami, tubuh dan pikiran / jiwa tersebut memang seharusnya diperlakukan sebagai satu kesatuan yang seimbang dan harmonis, sesuai dengan filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno. Atau pun, seharusnya konsisten dengan slogan ala Barat, yakni “mens sana in corpore sano – jiwa yang sehat terdapat dalam tubuh yang sehat” !.

Dunia ilmu pengetahuan modern memang semakin berkembang, dan memungkinkan seorang ilmuwan memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang semakin mendalam tentang suatu objek dengan permasalahannya. Namun, bagaimanapun – dan pada saat yang sama – sifat dan dampak perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran itu akan tampak pada akibat pandangannya, antara lain :

Pandangan parsialistik (gambar kecil) - Dengan pandangan ini, ilmu pengetahuan kedokteran modern ala Barat

cenderung semakin spesialistis dan reduksionalistis; - Akibatnya, dapat semakin banyak menimbulkan masalah baru, karena hanya

akan melahirkan seorang intelektual yang picik’(blind) dan berat sebelah (one-sided);

Page 30: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

44

- Maklumlah, dunia ilmu pengetahuan kedokteran yang kini sudah dipecah-pecah dalam kotak-kotak dalam spesialisasi yang semakin tak terbatas tersebut, ternyata menjadi semakin jauh dari kearifan alam; dan

Pandangan integralistik (gambar besar) - Pada dasarnya pandangan ini dianut oleh ilmu pengobatan / penyembuhan

tradisional / kuno ala Timur / TCM; - TCM meyakini bahwa seorang pasien pada hakikatnya adalah seorang yang

utuh; - Maka, penangannya harus bersifat alami dan holistik!. Dengan memecah-mecah dalam spesialisasi yang terkotak-kotak itu sesungguhnya merupakan upaya yang mirip dengan perilaku seorang buta ketika mendefinisikan apa itu gajah. Karena, bukankah dengan hanya memegang bagian-bagian tertentu dari seekor gajah itu hanya akan memberikan fakta yang jauh dari realitasnya?. Dan, dengan demikian, bukankah cara tersebut malah akan semakin menjauhkan upaya pencapaian suatu kebenaran yang hakiki?. Dan, dalam konteks ini, bukankah akan semakin menjauhkan diri pasien dari upaya penyembuhan?. Maka, tidaklah mengherankan apabila kini, seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga terdengar nyaring adanya ungkapan-ungkapan back to basic dan back to nature!. Jadi, jika dibandingkan dengan ilmu dan seni pengobatan kedokteran modern ala Barat, justru keunikan ilmu dan seni pengobatan / penyembuhan ala Tiongkok Kuno itulah letak keunggulannya. Suatu keunggulan yang bersumber pada penerapan filosofi dan kearifan yang terbukti lebih tepat. Yakni, yang samasekali tidak berlawanan, melainkan justru bersinergi dengan hukum alam semesta.

***

Dengan mengungkapkan fakta tersebut, tidak lalu dengan serta merta dan dengan membabi buta penulis berpendapat bahwa adanya spesialisasi- spesialisasi dalam ilmu kedokteran modern ala Barat itu tidak diperlukan. Sebaliknya, secara teoretis dan klinis, sampai batas tertentu, juga harus diakui adanya segi praktis dan efektif yang penulis sangat menghargainya!. Salah satu contohnya adalah metode cangkok organ tubuh sesama manusia, atau pengobatan penyakit yang akut (misalnya karena digigit ular berbisa, kecelakaan, pingsan, dan sebagainya), yang terbukti juga dapat lebih cepat menyelematkan jiwa manusia, sepanjang dapat dilakukan dengan benar dan tepat. Memang, dalam kasus akut tersebut masih dapat dipermasalahkan faktor kealamiahan atau naturalnya. Terutama bagi mereka yang berpandangan sempit dan ekstrem, apalagi yang masih berpikiran serba mutlak. Padahal segala sesuatu dibawah matahari serba relatif adanya. Untuk memperkuat argumentasi ini, rasanya tidak ada seorangpun yang akan menolak penemuan (penerangan) lampu (yang tidak alami) yang dapat

Page 31: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

45

menggantikan adanya (penerangan) matahari (yang alami) di waktu malam hari. Memang, mana ada kebenaran mutlak, kecuali Tuhan YME, sang Maha Pencipta. Namun, apapun dan bagaimanapun canggihnya ilmu kedokteran modern ala Barat itu, dalam praktek pada umumnya pasti masih akan menyisakan sejumlah masalah tertentu, misalnya :

Apakah akan selalu ada sinergi dalam bentuk team-work dokter yang senantiasa siap di tempat untuk dapat bekerjasama, dalam penanganan penyakit seorang pasien, kecuali seorang pasien berduit tebal atau pasien pejabat tinggi atau mantan pejabat tinggi?;

Adakah pasien rata-rata yang mampu membayar biaya-biaya pengobatan dan perawatan bagi team dokter?; dan

Adakah lembaga pemerintahan atau lembaga sosial yang sedemikian manusiawinya, sehingga selalu standby dalam memberikan bantuannya secara holistik dengan melibatkan team dokter?.

Atas dasar permasalahan dan kenyataan inilah maka siapapun, apapun, dan bagaimanapun posisinya, seyogianya ia tetap rendah hati dan dengan tulus mau mengakui keterbatasan kemampuannya. Kepentingan jiwa pasien seyogianya diatas kepentingan dokter medisnya!. Bukankah ada peribahasa yang mengatakan bahwa “Diatas matahari masih ada matahari yang lain”. Untuk semua permasalahan yang paradoksal dan delematis inilah perlunya difahami dan dipedomani nilai kebenaran filosofi tentang kearifan Tiongkok Kuno tentang konsep Yi Tong dan konsep Yin-Yang. __________ 1, 2, 3) Internet

1.3. Dasar Filosofis Traditional Chinese Medicine Traditional Chinese Medicine (TCM) tidak dapat dilepaskan dari filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno tentang pengintegrasian atau penyatuan terutama dari tiga konsep dasar. Yakni, konsep Yin-Yang, konsep Wu Xing, dan konsep Yi Tong. Gabungan ketiga konsep ini telah melahirkan suatu teori yang sistematis dan metodis serta unik dalam dunia pengobatan / penyembuhan ala Tiongkok Kuno. Di abad ke-21 ini, teori ini semakin dikenal, diakui, dan dimanfaatkan secara luas di hampir seluruh dunia. Dalam filosofi Tiongkok Kuno, secara alami setiap ciptaan dikategorikan dalam Yin sebagai ‘vital essence’ (sari atau zat kehidupan) dan Yang sebagai ‘vital enegy’ (tenaga atau energi kehidupan). Dalam konteks TCM, tubuh manusia juga dikategorikan dalam :

‘Zang’ (臟/脏, zàng)Yin, dan ‘Fu’ (腑,fǔ) Yang;

Misalnya : - Tubuh bag. luar (Yang) vs Tubuh bag. dalam (Yin); - Tubuh bag. atas (Yang) vs Tubuh bag. bawah (Yin);

Page 32: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

46

- Tubuh bag. punggung (Yang) vs Tubuh bag. dada + perut (Yin); - 5 +1 organ tubuh yang disebut Zang/Yin, yakni : (1) Jantung (heart), (2) Hati (liver), (3) Limpa (spleen), (4) Paru-Paru (lung), dan (5) Ginjal (kidney), (6) Pericardium ; versus - 5 + 1 organ tubuh lainnya yang disebut Fu/Yang, yakni : (1) Usus Kecil (small intestine),

(2) Usus Besar (large intestine), (3) Saluran Empedu (gall bladder), (4) Kandung Kemih (urinary bladder), (5) Perut (stomach), (6) San Jiao _______________________________________________________________________________ Pericardium = selaput pembungkus jantung; San Jiao (juga disebut ‘triplewarmer’) = salah satu meridian yang berfungsi memelihara daya tahan tubuh. Tidak seperti pada 5 organ Zang dan 5 organ Fu yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, organ Pericardium dan organ San Jiao ini berfungsi secara mandiri.

Atas dasar konsep adanya hubungan saling mendukung (xiang sheng) dan saling menghalangi (xiang ke) antara Yin/Zang dan Yang/Fu, yang berlangsung terus menerus tanpa diketahui ujung pangkalnya, ibarat lingkaran setan (vicious circle) ini, maka hanya akan ada tiga kemungkinan kondisi seseorang, yakni:

Sehat Kondisi sehat ini akan terwujud apabila ada keseimbangan antara energi Yin dan energi Yang, yang secara matematis adalah : Yin=Yang ;

Sakit - Kondisi sakit ini dapat terjadi apabila tidak ada keseimbangan antara energi

Yin dan energi Yang. Disini ada dua kemungkinan, yang secara matematis adalah Yin>Yang atau Yin<Yang, atau sebaliknya Yang>Yin atau Yang<Yin ;

- Karena tubuh + pikiran/perasaan/jiwa (yang pada umumnya diungkapkan dalam satu kata sebagai ‘jiwa’) itu merupakan satu kesatuan, maka apabila tubuhnya dapat sakit dengan sendirinya jiwanya juga dapat sakit.

- Sakitnya tubuh tak separah sakitnya jiwa. Oleh karena sakitnya jiwa pada umumnya tidak tampak dan tidak disadari dan karenanya juga tidak segera diobati/disembuhkan. Akan tetapi akibatnya mewujud dalam berbagai bentuk. Terkadang bentuknya berupa gangguan yang sangat berbahaya dan sangat merugikan banyak pihak.

Page 33: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

47

- Semua bentuk gangguan ini terjadi di luar kesadaran atau di bawah sadar si penderita yang jiwanya seakan kosong itu. Perilakunya bisa menjadi aneh, mengejutkan, dan penuh dengan tandatanya. Dan bahkan kekosongan jiwa ini bisa mudah dimasuki dan dikuasai setan, dengan segala akibat buruknya!. Misalnya dapat melakukan pembunuhan orang lain, bunuh diri, perkosaan, pencurian, dan perbuatan tercela lainnya. Perilaku ini dapat terjadi pada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja, tanpa pertimbangan latarbelakangnya. Bawah sadar yang telah terprogram dengan data negatif, tampaknya sangat berperanan!.

- Perbuatan nekat dan konyol itu pada umumnya dilakukan karena trauma akibat tekanan batin ataupun tekanan fisik yang meletus seketika. Misalnya ingin membalas dendam, ingin menunjukkan kemampuannya melawan dengan jalan pintas, dan sebagainya. Mungkin dibenak si penderita hanya ada satu kata ’Pokoknya…’! Dan pengobatan/penyembuhan aspek yang bersifat psikis ini tentunya membutuhkan penanganan secara khusus, misalnya di bidang psikologi, psikiatri, hipnoterapi, di luar bidang Zhineng Qigong, sekalipun beroperasi di organ yang sama.

Mati

- Kondisi mati ini terjadi apabila tidak adanya / hilangnya sekaligus energi Yin dan energi Yang dari dalam tubuh manusia.

***

Untuk lebih lengkap dan jelasnya, silakan simak kedua tabel dibawah ini, yang penulis peroleh dari seorang teman bernama Handjojo, pengarang buku terkenal antara lain yang terbit tahun 2007 berjudul Mengenal Kitab I-CHING :

Kedua tabel ini, masing-masing tentang Alam dan tentang Tubuh Manusia, seyogianya dapat dijadikan satu tabel, namun karena kesulitan teknis maka dipisahkan menjadi dua tabel, sebagaimana terlihat dibawah ini:

Tabel 1: A L A M ______________________________________________________________

5 Unsur 5 Rasa 5 Perubahan Bentuk 5 Arah 5 Warna 5 Jenis Energi

1.Kayu Asam Pengecambaan Timur Hijau Angin 2.Api Pahit Pertumbuhan Selatan Merah Panas 3.Tanah Manis Perwujudan Pusat Kuning Lembab 4.Logam Pedas Pemanenan Barat Putih Kering 5.Air Asin Penyimpanan Utara Hitam Dingin

Page 34: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

48

Tabel 2: TUBUH MANUSIA _____________________________________________________________ 5 Organ VitalYIN / Zang

5 Organ Vital YANG / Fu

5 Organ Pengindera 5 Perwujudan 5 Emosi

1.Hati Sal. Empedu Mata Urat Saraf Marah

2.Jantung Usus Kecil Ludah P’buluh Darah Gembira 3.Limpa Perut/Lambung Mulut Otot Merenung 4.Paru2 Usus Besar Hidung Kulit & Rambut Gelisah 5.Ginjal Kand. Kemih Telinga Tulang Panik

Sesuai dengan pemahaman TCM, dan sebagaimana terlihat di Tabel 2 diatas, organ tubuh manusia berfungsi berpasangan (in pair) antara :

Bentuk : - 5 organ vital Zang / Yin = hati, jantung, limpa (pancreas), paru-paru, & ginjal; dan - 5 organ vital Fu / Yang

= saluran empedu, usus keci, perut / lambung, usus besar, & kandung kemih.

Fungsi :

- Organ Zang menyimpan dan mengontrol bahan-bahan vital yang masuk kedalam tubuh kita; sedangkan

- Organ Fu mengubah makanan menjadi energi dan mengeluarkan sisa-sisa makanan.

Contoh dampak hubungan :

- fungsi dan sifat antar organ-organ vital tersebut * Sangat panik (terkait Ginjal) dapat terkencing-kencing; * Terlalu gembira (terkait Jantung) dapat meninggal; * Rasa pahit nikotin (unsur api) dapat merusak Paru-Paru (unsur logam);

* Rasa asam (unsur kayu) berlebihan dapat membuat sakit perut / Lambung (unsur tanah); dan seterusnya.

Jadi, sesungguhnya, Tuhan telah menciptakan manusia dengan sangat sempurna. Secara alami, manusia dilengkapi-Nya dengan sistem penyembuhan diri sendiri yang luar biasa. Manusia akan sehat secara alami dan holistik, apabila kelima organ Zang/Yang dan kelima organ Fu/Yin -- yang dalam TCM kesemuanya itu digolongkan dalam “Three Treasures of Life”, yang dianggap sebagai essential components, dan

Page 35: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

49

disebut ‘Jing (精) Qi (气/氣) Shen (神)’ atau terkadang disebut ‘Shen (神) Qi (气/氣) Jing (精)’

-- yang dapat berfungsi dan mempunyai power atau kekuatan apabila dalam kondisi seimbang dan harmonis. Masing-masing komponen ini, secara harfiah dapat diterjemahkan secara bebas:

‘Jing’ - Berarti esens / sari / bibit / nutrisi / makanan bergizi / zat kehidupan, yang

fungsinya sebagai pembentuk organ tubuh; - Letaknya di Xia Dan Tian (Pusat Energi Bawah) di pusar (Du Qi); - Dikonotasikan sebagai Mind (aneh!),

‘Qi’ - Berarti daya / kekuatan / tenaga / bio-energy / energi kehidupan, yang

fungsinya sebagai penggerak aktivitas tubuh; - Letaknya di Zhong Dan Tian (Pusat Energi Tengah) di ulu hati (Shan Zhong); - idem Body, dan

‘Shen’ - Berarti semangat / jiwa / roh kehidupan, yang fungsinya, yang fungsinya

sebagai pengendali aktivitas semua organ tubuh; - Letaknya di Shang Dan Tian (Pusat Energi Atas) di ubun-ubun kepala (Bai

Hui); - idem Soul / Spirit.

Namun, agar tidak terlalu jauh melebar atau menyimpang dari konsep Zhineng Qigong (ZNQG) maka teori dan konsep Jing-Qi-Shen ini tidak akan dibahas lebih lanjut. (Vide konsep Wu Xing di Gambar 4 dan Gambar 5 diatas). 1.4. ‘Sosok Modern’ Zhineng Qigong dengan ‘Jiwa Kuno’ Qigong Diantara beberapa sumber Zhineng Qigong (ZNQG), konon paham atau ideologi Daoisme merupakan salah satu sumber utamanya. Dan, menurut filosofi dan sistem kearifan dalam ilmu pengobatan Tiongkok Kuno, semua sumber itu saling berhubungan antara Traditional Chinese Medicine (TCM) dengan konsep Wu Xing nya. Namun, bagaimana pun, semua sumber tersebut berasal dari sebuah sumber yang paling kuno, yang dikenal sebagai Yi-Jing, yang kemudian dikembangkan oleh Laozi menjadi Dao De Jing. Dan, dari sumber inilah mengalirnya konsep Yi Tong, konsep Wu Xing, dan konsep Taiji / Yin-Yang. Inti sari Kitab Perubahan tersebut adalah bahwa segala sesuatu di alam semesta ini tidak ada yang diam atau pasif, melainkan aktif atau terus-menerus mengalir dan mengalami perubahan yang abadi. Atau, berdasarkan kerangka berpikir filosofis Barat

Page 36: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

50

yaitu seorang filsuf idealis Jerman bernama (Georg Wilhelm Friedrich) Hegel (1770-1831) 1

yang mengatakan bahwa segala sesuatu yang terdapat di alam raya itu merupakan hasil pertentangan dua hal, yang kemudian menimbulkan hal baru yang lain, dan demikian pula seterusnya. Proses pertentangan yang evolusioner ini dalam terminologi modern dikenal sebagai konsep ‘dialektika’, yang bentuknya dapat digambarkan sebagai suatu siklus:

tesis anti tesis sintesis tesis’ anti tesis’ sintesis’ dan seterusnya.

Mengingat filosofi dan kearifan Yijing yang dialektis tersebut juga mendasari metode Traditional Chinese Medicine (TCM) dan ilmu Qigong (QG) tradisional Tiongkok Kuno, maka dengan sindirinya metode dan ilmu tersebut juga mengalami perubahan dan perkembangan seiring dengan jamannya. Jadi, tidaklah mengherankan apabila ZNQG – yang disamping tujuan uniknya sebagai metode peningkatan zhi neng (智能) 2 atau kemampuan kecerdasan -- juga dijiwai oleh TCM dan QG dengan dasar filosofi dan kearifan yang sama. Namun, anehnya, dalam kenyataan emperisnya (karena salah kaprah) justru yang lebih menonjol adalah anggapan bahwa ZNQG merupakan metode pengobatan atau penyembuhan diri sendir dan orang lain. ___________________________________________________________

1) Internet

2) Secara harfiah, sebenarnya karakter zhi (智) berarti kemampuan dan keterampilan, sedangan neng (能) berarti kecerdasan dan kearifan.

1.5. Perbedaan Tujuan Utama Qigong dan Zhineng Qigong Qigong (QG) yang merupakan seni atau metode olah diri tradisional Tiongkok Kuno tersebut oleh Prof. Pang (He) Ming

sejak tahun 1980 dikombinasikan dengan unsur-unsur keunggulan Traditional Chinese Medicine (TCM) dengan segenap filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno dan disesuaikan secara ilmiah dengan pendekatan Zhineng (ZN) yang khas dan unik. Dengan demikian maka QG menjadi ilmu pengetahuan Zhineng Qigong (ZNQG). Dan, sebagai suatu sistem dan metode ilmiah dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu, maka baik QG maupun ZNQG tentunya mempunyai orientasi / tujuan (ends) utama dan pendekatan / metode (means) masing-masing.

Page 37: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

51

Secara umum, QG tradisional lebih dikenal sebagai metode dalam bidang penyembuhan penyakit – yang pencapaiannya juga dapat dilakukan oleh metode-metode lainnya seperti halnya Xiantian Qigong, Wuji Qigong, Nei Gong, Zhong Gong, Falun Gong, dan sebagainya. Dan, dimana perlu, juga di kombinasikan secara sinergis dengan pengobatan ala Traditional Chinese Medicine (TCM). Secara spesifik, tujuan utama QG tradisional meliputi penyembuhan penyakit, pemeliharaan kesehatan, pengembangan kemampuan, dan pencapaian umur panjang melalui pendekatan / metode tertentu.

ZNQG pun dapat mencapai semua tujuan QG tradisional tersebut, namun cara pencapaiannya melalui baik pendekatan / metode maupun tujuan yang berbeda. Secara teoretis, ZNQG di dirancang dengan tujuan utamanya yang khas dan unik yaitu dalam peningkatan kemampuan kecerdasan (zhi neng). Namun, hubungan antara QG dengan ZNQG sedemikian eratnya sehingga di Internet (web site, lupa mencatatnya) ada

definisi ZNQG sebagai :

“a set of Qigong practice through which human intelligence may be developed, and human ability may be enhanced. It helps to enhance our intelligence as well as developing super-inlelligence – sebuah rangkaian pelaksanaan Qigong dimana kecerdasan manusia dikembangkan, dan kemampuan manusia ditingkatkan. Ia membantu meningkatkan baik kecerdasan maupun kecerdasan-unggul”. Bahkan ZNQG dinyatakan sebagai :

“the modernisation of traditional Qigong – modernisasi Qigong kuno”.

Jadi, dalam konteks ini, hubungan ZNQG dan QG menjadi semakin jelas. Selain itu, karena keunikan sifat ZNQG, yang hanya fokus ke peningkatan kecerdasan tersebut maka ada yang menyebut ZNQG sebagai suatu metode pengolahan prana kecerdasan. Alasannya adalah bahwa secara harfiah Qigong berarti pengolan Qi / Prana, dan Zhineng artinya (kemampuan) Kecerdasan. Dan, atas dasar tujuan dan pendekatan yang khas dan unik itulah maka tidak mengherankan apabila di Tiongkok daratan ZNQG banyak diajarkan dan dipraktekkan secara luas di sekolah-sekolah sejak sekolah dasar, seperti tampak pada foto Prof. Pang Ming yang terpampang diatas.

Dalam pada itu, ZNQG itu sesungguhnya lebih menonjol sifat preventif / pencegahannya daripada sifat kuratif / penyembuhannya seperti halnya pada QG. Namun, apa boleh buat, karena dalam kenyataannya -- secara emperis atau dalam prakteknya -- ZNQG pada umumnya (secara salah kaprah) juga telah dikenal sebagai metode penyembuhan penyakit maka di wilayah Beijing juga telah didirikan Huaxia Medicineless Hospital yang paling besar di dunia..

1.6. Perbedaan Objek Utama Qigong dan Zhineng Qigong

Page 38: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

52

Antara Qigong (QG) dan Zhineng Qigong (ZNQG) terdapat perbedaan yang cukup mendasar dalam hal objek utamanya, yakni :

Objek utama Qigong (QG), Qi yang menjadi objek olahannya itu, secara resmi (formal) dan dipraktekkan

(material), pada dasarnya hanya berupa Qi manusia yang berada di dalam tubuh manusia (human Qi, internal Qi). Jadi, inilah yang menjadi objek utama QG. Sedangkan

Objek utama Zhineng Qigong (ZNQG),

Qi yang menjadi objek yang diolah itu, baik formal maupun material, berupa kombinasi sinergis antara dua macam Qi, yakni Qi alam semesta (cosmic Qi, external Qi) dan Qi manusia (human Qi, internal Qi) yang dipersatukan menjadi bentuk Qi baru yang disebut “hunyuan Qi”. Jadi, Qi bentuk baru inilah yang menjadi objek utama ZNQG.

Jadi, input sebagai bahan dasar yang digunakan dalam process oleh ZNQG untuk mendapatkan output sebagai hasil akhir berupa hunyuan Qi itu jelas bebeda dengan apa yang dilakukan oleh QG. Teknik pengolahannya dalam proses penyatuan tersebut akan dijelaskan dalam bab-bab dan bitir-butir selanjutnya. 1.7. Persamaan Dasar Filosofis Traditional Chinese Medicine, Qigong, dan Zhineng Qigong Namun demikian, perbedaan yang ada di antara objek utama Qigong (QG, 气功 / 氣功) dan Zhineng Qigong (ZNQG, 智能气功 / 智能氣功), sebagaimana dikemukakan dalam butir 1.6. diatas, tidak sampai bisa memisahkan hubungan keduanya. Dan keduanya juga tak terlepaskan dari hubungannya dengan Zhongyi (中医 / 中醫) atau Traditional Chinese Medicine (TCM). Atas dasar adanya hubungan yang erat, sebagaimana juga dikemukakan dalam butir 1.4. dan butir 1.5. diatas, dengan sendirinya nilai filosofis konsep Kesatuan dan konsep Yin-Yang, yang sangat strategis dalam peradaban dan kearifan Tiongkok Kuno sejak 5000 tahun yang lampau itu, tentu saja masih melekat pada ZNQG. Dan, ZNQG memang diciptakan oleh Prof. Pang Ming berdasarkan kombinasi dari kebajikan-kebajikan dan nilai-nilai yang terbaik bangsa China, praktek QG tradisional, dasar-dasar ilmu pengetahuan, ilmu kedokteran, dan filosofi. Dengan demikian maka filosofi dan kearifan Tiongkok kuno tersebut tentu saja tetap melekat dan bahkan dijadikan pedoman ZNQG di jaman modern di abad 21 sekarang ini. Terutama, ketika para dokter spesialis medis modern ala Barat sudah tidak mampu untuk mengobatinya lagi, dalam rangka penyembuhan terhadap penyakit kronis seperti Kanker, yang telah mengancam jiwa pasiennya. ZNQG merupakan kombinasi dari kebajikan dan nilai-nilai yang terbaik bangsa China, praktek QG tradisional, dan dasar-dasar ilmu pengetahuan. Filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno yang mendasari TCM, QG, dan ZNQG tersebut, memang terbukti masih relevan dalam jaman modern di abad 21, yang ditandai dengan

Page 39: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

53

perkembangan dan kemajuan yang pesat dan berkelanjutan sampai sekarang ini di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini antara lain dapat dilihat dari adanya banyak buku-buku ilmiah Barat yang berjudul “Dao/Tao of…”. Adapun sumber-sumber pokok yang lain, yang menginspirasi dan mendasari kehidupan TCM, QG, dan ZNQG tersebut adalah ajaran-ajaran tentang kepercayaan atau keagamaan terutama Daoisme, Confucianisme, dan Buddhisme. Semua sumber pokok tersebut terutama mengajarkan nilai-nilai tentang kesadaran moral dan perilaku mulia yang bersifat metafisik atau spiritual, disamping tentang kesehatan fisik dan psikis.

***

Upaya pencapaian nilai-nilai kesadaran dan kesehatan tersebut antara lain dilakukan dengan pengolahan energi kehidupan yang disebut Qi. Yakni, pengolahan Qi (Chinese), vital-energy / bio-energy / body-mind energy (English), Prana (Indian), atau Ki (Japanese) melalui aneka ragam metode relaksasi seperti Meditasi, Reiki, Prana Cultivation, Self-hypnosis, Yoga, dan sebagainya. Semua kegiatan ini dimaksudkan untuk menciptakan kondisi tubuh-nalar-naluri-jiwa yang rileks-tenang-positif-bersih (bebas dari ketegangan saraf-saraf tubuh) untuk mengontrol antara lain keseimbangan dan keharmonisan antara faktor-faktor yang berbeda, yakni :

Faktor perhatian pada pengobatan ala Medis Barat Antara lain : - faktor saraf, yakni saraf simpatis dan saraf parasimpatis pada penbobatan

fisik, dan antara faktor kerja saraf otak kiri dan otak kanan pada pengobatan psikis;

- khusus dalam pengobatan penyakit Kanker, menurut ilmu pengobatan medis modern ala Barat, penyebab kanker adalah perubahan genetik sel-sel tubuh manusia yang berkaitan dengan pola hidup, terutama pola makan dengan jenis-jenis makanan yang dikonsumsi, disamping pengaruh faktor keturunan dan faktor lingkungan.

Faktor perhatian pada pengobatan / penyembuhan ala TCM

Antara lain : - faktor Qi yang bersifat Yin dan Yang, ataupun antara faktor unsur Qi di dalan

sel dan Qi di luar sel dari organ tubuh, baik pada pengobatan / penyembuhan fisik maupun psikis. Adanya faktor keseimbangan dan keharmonisan ini selanjutnya akan melancarkan aliran darah dan energi kehidupan tersebut. Dan, dengan demikian maka akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang pada akhirnya akan menyembuhkan diri sendiri;

- khusus dalam pengobatan penyakit Kanker, menurut para ahli TCM (berdasarkan informasi yang beredar belakangan ini), penyebab kanker adalah toksin lembab berubah jenis masuk ke dalam saluran meridian dan organ-organ tubuh manusia.

*** Khusus untuk mencapai kesehatan yang lebih fokus pada aspek fisik, juga dapat dilakukan dengan melatih kelenturan dan kekuatan tubuh dengan berbagai ilmu dan seni bela diri seperti Taijiquan, Wushu, dan Qigong (yang umumnya dianggap sebagai

Page 40: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

54

ilmu “tenaga dalam” yang bermanfaat untuk ilmu bela diri), dan sebagainya, yang semuanya juga bertumpu pada filosofi dan ajaran Tiongkok Kuno tersebut. Bahkan, untuk adanya keseimbangan dan keselarasan dalam hidup dan usaha manusia, juga digunakan ilmu Fengshui, yang dalam mekanisme operasionalnya didukung oleh beberapa jenis alat bantu. Beberapa diantaranya berupa ilmu dan teknik seperti Yi-Jing / I-Ching (analis Heksagram), Bazi (analisis Pilar) dan Lopan (kompas Fengshui). Dalam prakteknya, ilmu Fengshui tersebut selain digunakan sebagai alat untuk prediksi / peramalan, juga dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengatur kondisi dan perilaku alam dan manusia melalui aliran Qi yang dianggap dapat mempengaruhi faktor kesehatan dan kesejahteraan di banyak aspek kehidupan manusia.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketiga entitas yang terdiri dari TCM, QG, dan ZNQG itu tidak berdiri sendiri. Ketiganya terkait erat terutama dengan aneka sumber filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno. Bahkan, justru di era modern abad 21 sekarang ini, ketiga bentuk kekunoan tersebut masih tetap relevan dan diakui nilai kebenaran dan kemanfaatan serta keunggulannya di bidang pengobatan dan penyembuhan diri sendiri dan orang lain dari penyakit kronis. Terutama, penyakit kronis seperti kanker yang paling umum dikenal sebagai pengancam jiwa, yang sistem dan metode pengobatan medis modern ala Barat sudah angkat tangan. Dan, justru keefektifannya dalam penyembuhan secara alami, holistik, dan efisien dari penyakit kronis seperti itulah terbukti keunggulan tiga serangkai entitas tersebut. Bahkan sekaligus terbukti pula bahwa ketiga entitas tersebut memang mempunyai vitalitas yang mampu untuk tumbuh dan berkembang seiring dengan perubahan dan kemajuan jaman!.

*** Dalam konteks ini, hasil penelitian Masaru Emoto (sebagaimana telah diperkenalkan diatas), seorang bangsa Jepang bergelar doktor non-medis dan penulis beberapa buku tentang temuannya yang pada umumnya dinilai kontroversial. Memang cukup aneh, bahwa perkataan atau pikiran seseorang yang diarahkan ke air sebelum dibekukan maka bentuk gambarnya setelah menjadi kristal akan indah atau jelek bergantung pada apakah perkataan atau pikiran itu positif atau negatif. Dia menyatakan bahwa hal ini juga terjadi melalui doa, musik, atau dengan menempelkan kata-kata pada botol / wadah / stopfles tempat air itu berada. Pernyataannya ini dikecam sebagai ‘pseudoscience’. Contohnya, kristal air sebelum dan sesudah didoakan dapat dilihat dari perbedaan dua fofo ini :

Masaru Emoto sang peneliti air yang ternyata telah menghebohkan dunia ilmu pengetahuan di seluruh dunia ini, juga berkiprah di bidang pengobatan alternatif. Bukunya yang berjudul The Hidden Messages of Water dapat dijadikan salah satu rujukan yang relevan untuk menjelaskan dan mendukung nilai kebenaran filosofi Laozi tentang Dao tersebut diatas maupun teori Relativitas Einstein yang disinggung di Bab 7 buku ini. Temuannya berdasarkan foto-foto yang menggambarkan bentuk-bentuk kristal air yang dapat mengalami perubahan itu, telah membuktikan bahwa air seakan merupakan makhluk hidup. Air ternyata dapat merespon sikap dan perilaku pikiran dan perasaan manusia.1 Pembuktian ini secara tak langsung juga membenarkan adanya

Page 41: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

55

hubungan alami antara perilaku air dan filosofi penyembuhan penyakit dengan energi kehidupan. Dengan suatu tinjauan metaforis, Masaru Emoto mengatakan bahwa :

Tubuh manusia yang terdiri atas 60 triliun sel itu dapat diibaratkan sebagai sebuah alam semesta tersendiri. Dimana masing-masing sel itu membawa tanggungjawabnya sendiri-sendiri, dan menyelaraskan diri dengan sel-sel lain dengan cara yang sempurna, sehingga mewujud dalam diri kita masing- masing.

Semua organ, saraf, dan sel-sel tubuh itu mempunyai getaran dengan frekuensi unik

masing-masing.

Tubuh manusia ini diibaratkan pula sebagai sebuah orkestra besar yang terdiri atas harmonisasi aneka ragam gelombang getaran atau frekuensi suara

. Ketika terjadi sesuatu yang salah di suatu tempat pada tubuh, maka terjadilah ketimpangan nada pada salah satu suara. Dan ketika satu suara saja sumbang, maka seluruh komposisi tidak terdengar sebagaimana mestinya.1

***

Sebagai bahan renungan tambahan, disamping filosofi tentang air tersebut, masih ada bukti lain yang bersifat supranaturalis. Secara alkitabiah, ada sabda Tuhan yang juga mendukung filosofi tentang hakikat ‘satunya’ Yin-Yang tersebut. Bagi yang beragama Nasrani, dalam Alkitab antara lain

dapat dibaca dalam Efesus 5: 22-33. Konsep ‘kesatuan’ tersebut terangkai dalam tiga ayat tersebut, yakni:

Ayat 28: “Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri”;

Ayat 29 : “Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetap..dst”; dan Ayat 30 : “Karena kita adalah anggota tubuhnya”.

***

Temuan Masaru Emoto tersebut berawal pada bulan September 1994. Saat itu ia bersama seorang rekannya bernama Kazuya Ishibashi (seorang ilmuwan muda di program doktor di Universitas Kumamoto dalam sains terapan) sedang melakukan

Page 42: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

56

penelitian dengan menggunakan mikroskop berkecepatan tinggi. Dengan alat ini mereka berhasil mengambil gambar :

Kristal Air yang ternyata menunjukkan bentuk-bentuk yang berbeda. Bentuk yang paling indah adalah bentuk persegi enam (hexagonal) yang hanya

dihasilkan oleh air bersih setelah dipengaruhi oleh sikap pikiran dan ucapan / doa yang positif manusia.

Gambar kristal air ini merupakan yang pertama di dunia yang pernah diambil. Ketika ide membekukan air mewujud, dan melihat kristal-kristal airnya dipublikasikan pada bulan November 2004, dunia terkejut. Apalagi setelah terbukti bahwa air seakan merupakan makhluk hidup yang dapat merespon pikiran dan perasaan yang disampaikan, serta apa yang dipaparkan oleh menusia padanya.

Air seakan dapat melihat, membaca, dan mendengar!. Hasil penelitian Masaru Emoto telah secara visual ini menunjukkan struktur air

ketika membeku, dan sekaligus memperlihatkan konsekuensi langsung pikiran manusia pada bentuk-bentuk kristalnya.

Terbukti bahwa frekuensi getaran pikiran dan perasaan manusia dapat mempengaruhi frekuensi getaran air -- yang disebutnya ‘hado’ -- yang berdampak pada kesehatan manusia (dimana sekitar 70% nya terdiri dari air!). Apabila kedua frekuensi getaran ini diseimbangkan dan diselaraskan maka hado air akan berdaya menyembuhkan panyakit dan meningkatkan kesehatan manusia. 2

Jadi, sebenarnya, prinsip pengobatan hado tersebut tidak berbeda dengan apa yang terjadi pada frekuensi dan gelombang siaran radio atau TV, yang jika diatur pada gelombang atau frekuensi siaran yang tepat maka akan menghasilkan suara yang bening atau gambar yang tajam. Dan kebenaran ini tak berbeda dengan apa yang dihasilkan oleh kegiatan manusia yang disebut Zhineng Qigong (ZNQG) dengan gerakan dan visualisasi meditatifnya, dimana terjadi keseimbangan dan keselarasan gelombang alpha (atau yang lebih tinggi disebut delta atau teta) antara otak kanan dan otak kirinya, yang ternyata dapat meningkatan sistem metabolisme dan kekebalan tubuh, yang pada gilirannya dapat menyembuhkan penyakit, dan diperolehnya kembali atau ditingkatkannya kesehatan. __________________________________________

1) Buku THE SECRET LIFE OF WATER tentang Pengarang, hlm. terakhir. 2)

Buku THE TRUE POWER OF WATER, mulai hal. XV s/d hlm. 5. 1.8. Pemahaman Baru tentang Hubungan Jiwa, Pikiran, dan Penyakit Sampai dengan memasuki abad 21 di era millennium ke-III sekarang ini, masih sering terdengar nyaring adanya pertanyaan yang memerlukan jawaban dibalik suatu pernyataan jujur dari John Gray, Ph.D.

Page 43: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

57

(lahir tahun 1951 di Houston, Texas, United States of America) seorang penyembuh alternatif, dan penulis buku best-seller asal Amerika Serikat. Nama John Gray dan judul buku-bukunya sudah demikian terkenal di dunia. Salah satu bukunya yang tergolong klasik modern berjudul Men Are From Mars, Women Are From Venus. Dengan jujur John Gray mengakui -- dalam Kata Pengantar untuk buku karangan Dr. Xiu Zang Sha #

seorang dokter medis-pengobatan ala Barat yang mengkombinasikannya dengan sistem dan metode penyembuhan ala Tiongkok Kuno tentang Daya Penyembuhan: Empat Kunci untuk Membangkitkan Energi di Dalam Tubuh, Pikiran dan Jiwa, yang diberi judul Power Healing -- bahwa :

“Di dunia Barat yang telah mengalami kemajuan pesat di segala bidang, kita juga sedang mengalami suatu krisis di bidang medis”.

Menurut John Gray, para dokter di Barat kini telah mulai mengakui banyak manfaat yang mengagumkan dari Traditional Chinese Medicine (TCM) yang berumur 5000 tahun. Yang tidak diketahui dengan baik adalah banyaknya rahasia tentang teknik-teknik penyembuhan diri sendiri, yang tidak tergantung pada obat dan dokter. Dengan menerapkan teknik-teknik rahasia tersebut, orang dapat hidup sampai usia lebih dari 100 tahun tanpa jatuh sakit. Dan kini banyak dari rahasia yang sudah ribuan tahun terpendam itu menjadi terbuka untuk kali pertama dengan terbitnya buku Power Healing tersebut. 1 Dalam konteks ini, perlu disadari bahwa memang masih ada cukup banyak jenis penyakit tertentu yang tak tersembuhkan oleh sistem dan metode pengobatan medis modern ala Barat. Namun, terbukti berhasil disembuhkan oleh sistem dan metode penyembuhan alternatif ala Timur, khususnya oleh TCM. Bahkan, John Gray -- yang telah mengalami sendiri -- berani mengatakan bahwa :

Buku Power Healing itu tentang rahasia-rahasia dan teknik-teknik pengobatan / penyembuhan yang radikal, revolusioner, dan sederhana. 2

Jadi, melalui ZN ala Dr, Sha atau ZNQG ala Prof. Pang Ming, ternyata…

Manusia mempunyai kekuatan penyembuhan diri sendiri yang sangat mengagumkan;

Malahan penderita kanker atau penyakit kronis lainnya (yang tak tersembuhkan oleh pengobatan medis modern ala Barat) ternyata dapat disembuhkan oleh dirinya sendiri.

Page 44: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

58

Bahkan sang penderita ini bisa menyembuhkan penderita lainnya yang menderita kanker atau penyakit kronis lainnya, justeru dengan penyakit kanker yang dideritanya. Berarti, penyakit mengobati penyakit!.

Memang terdengar aneh!. [Vide Bab 14, buku Power Healing]. Maka. demi objektivitasnya, bagi mereka yang berminat, dan menginginkan untuk mengenal dan memahami lebih lanjut tentang kebenaran pernyataan John Gray tersebut, silakan membaca buku Power Healing tersebut diatas. Dan, masih banyak buku-buku tentang peyembuhan alternatif yang ditulis oleh para pakar kesehatan berpendidikan kedokteran Barat lainnya, yang mengakui keunggulan dari metode penyembuhan diri sendiri berdasarkan pendekatan hakikat penyakit ala Timur yang dianggap kuno tersebut. ______________________________________________ #) Nama Xiu Zang Sha ini mungkin semacam alias, karena di Internet / Wikipedia, dengan fotonya

yang sama, ternyata namanya adalah Zhi Gang Sha [志鋼沙] sebagai seorang spiritual healer yang mengaku bahwa “kekuatan Tuhan” ("the Divine") telah memberinya kemampuan untuk menarik (to download) "soul software" dan menyembuhkan beragam penyakit. Berdasarkan biography-nya, Xiu Zang Sha/Zhi Gang Sha lahir di provinsi Shaanxi, China. Dia mulai tertarik pada penyembuhan sejak kanak-kanak. Berdasarkan pengamatannya, orang-orang dalam keluarga dekat (immediate) dan jauh (extended) nya mengidap bermacam-macam penyakit. Dia lalu studi di Xi’an Jiaotong University dan menerima gelar Doctorate dalam pengobatan Barat. Dia juga berijazah teknik-teknik Traditional Chinese Medicine dalam acupunctur dan moxibustion. Di Beijing dia mengajar

1) Buku POWER HEALING, hlm. Iv s/d Ix. 2) Para saksi lainnya dengan berbagai kesaksian emperisnya antara lain dapat dibaca di buku 101 MIRACLES of

NATURAL HEALING oleh Luke Chan. 1.9. Traditional Chinese Medicine dan Zhineng Qigong Seperti halnya peribahasa Tiongkok Kuno yang mengatakan bahwa “Minum air jangan lupa sumbernya’” atau kata pepatah Indonesia “Jangan sampai kacang lupa kulitnya”. Demikian pula dengan

sabda Tuhan Yesus yang mengatakan bahwa “What is a man profited, if he shall gain the whole world. And lose his own soul? – Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?” (Mat. 16: 26). Demikian pula kiranya dengan Zhineng Qigong (ZNQG), yang takkan lupa akan Traditional Chinese Medicine (TCM) yang merupakan sumber yang menjiwainya. ZNQG merupakan salah satu cara atau metode pengobatan yang umum dilakukan oleh TCM. Maka, dalam bidang pengobatan, ZNQG dapat dianggap sebagai bagian dari keseluruhan metode TCM yang terdiri atas enam jenis 1, antara lain :

Page 45: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

59

(1) Metode Diagnosis dan Pengobatan China;

(2) Metode Akupunktur

dan Moksa (3) Metode Pemijatan / Pengurutan;

(4) Metode Makanan Yin-Yang dan Jam Makan Meridian;

(5) Metode Energi Kebatinan dangan Qigong (QG) atau

Metode Energi Kecerdasan dengan Zhineng Qigong (ZNQG)

Disamping berbagai metode tersebut, dalam pengobatan khusus, masih dipraktekkan beberapa cara lain. Antara lain, yang berhubungan dengan cuaca (panas, kering, dingin, sejuk, basah), kondisi tubuh seorang pasien seperti warna organ tubuh (merah, kuning, pucat, kebiru-biruan, hitam), cita rasa (manis, asam, pahit, asin, pedas), dan sebagainya, juga digunakan metode-metode lainnya. Vide tabel di butir 1.3. diatas. Metode pengobatan TCM tersebut, pada dasarnya sesuai benar dengan pandangan aksiomatis pengetahuan dan kebijaksaan pengobatan Tiongkok kuno, bahwa penyebab penyakit itu ada tiga faktor, yakni :

faktor internal, fisik dan non-fisik, dan faktor eksternal, misalnya kecelakaan (misalnya: ditabrak mobil, dipatuk ular

berbisa, dan sebagainya). Dalam hal faktor penyebab timbulnya penyakit ini, pandangan Barat memang berbeda dengan pandangan pengobatan TCM. Kini, dalam perspektif gaya hidup modern, pada umumnya, dunia medis Barat memandang kondisi stres dan tekanan darah tinggi sebagai faktor penyebab timbulnya penyakit. Namun, perbedaan ini pada prinsipnya mengarah pada objek yang sama, yang semuanya terkait dengan faktor fisik, mental,

Page 46: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

60

dan emosional yang dianggap sebagai faktor dominan penyebab penyakit. Untuk ini, antara lain dapat dibaca versi Dr. Sha dalam Bab 2 dari bukunya yang berjudul Power Healing. __________________________________________

1) buku ESSENCE of TRADITIONAL CHINESE MEDICINE, hlm. 49 s/d 131. 1.10. Nilai Ilmiah Traditional Chinese Medicine Disamping keunikan-keunikan tersebut, pada dasarnya Traditional Chinese Medicine (TCM) itu tidak menjauhi, tapi sebaliknya malahan bersentuhan dengan ciri ilmiah. Karena, walaupun secara formal TCM itu dianggap tidak ilmiah, namun secara informal atau de facto juga menerapkan dua jenis pendekatan, yakni :

(1) Ilmu pengetahuan ‘murni’ (pure science), yang bersifat ‘teoretis’ dan ‘esoterik’, yang melibatkan susunan atau struktur (sistem) pemikiran tertentu, dan

(2) Ilmu pengetahuan ‘terapan’ (applied science),

yang bersifat ‘praktis’ dan ‘generik’, yang melibatkan cara atau teknik (metode) pelaksanaan tertentu.

Semua pendekatan tersebut terbukti ketika kini hampir semua obat-obat herbal ala TCM – sebelum digunakan oleh pasien – harus di dahului oleh ‘uji klinis dan laboratoris’, bahwa telah ‘bebas racun’ dan ‘tanpa pengaruh sampingan’ seperti menjalar ke organ lain yang sebelumnya tidak sakit, atau pun menjadi ketergantungan pada obat-obat herbal tersebut. Dan, hal tersebut juga terbukti dengan adanya ilmu pengetahuan ZNQG yang tentu saja bersifat objektif-ilmiah, berdasarkan prinsip-prinsip teoretis dan teknik-teknik aplikatifnya. Dengan demikian maka kini metode penyembuhan ZNQG telah diakui dan dimanfaatkan sebagai sarana yang modern pula, dan setara dengan pengobatan medis modern ala Barat yang tidak alami itu!. 1.11. Kesatuan Tubuh dan Penyakit ala Filosofi Tiongkok Kuno Sistem dan metode pengobatan kedokteran modern ala Barat secara prinsip berbeda dengan sistem dan metode pengobatan / penyembuhan ala Tiongkok Kuno / Traditional Chinese Medicine (TCM). Terutama, dalam kasus pengobatan / penyembuhan penyakit kronis misalnya kanker, yang bahkan telah mengancam jiwa pasien. Ternyata, dalam hal ini, yang kuno lebih unggul daripada yang modern. Keunggulannya, terutama terletak pada dasar filosofi dan konsep yang unik dalam cara pandang / pendekatan / anggapan tentang apa hakikat suatu penyakit, dan bagaimana hubungan penyakit dengan diri si penderita penyakit tersebut. Jadi, penyakit yang sama bisa dipandang dengan cara berbeda, yakni :

Page 47: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

61

(1) Pola pandang pengobatan kedokteran modern ala Barat,

- Penyakit itu dipandang sebagai mikroorganisme asing, misalnya bakteri / kuman atau virus, yang datang menyerang dari luar yang masuk ke dalam tubuh pasien. Karenanya, penyakit itu dianggap sebagai musuh yang harus diperangi. Sebagai musuh, penyakit itu harus diusir / ditaklukkan secara habis-habisan. Harus diserang secara frontal dengan berbagai cara, antara lain dengan pemberian obat-obatan kimiawi, pembedahan, pencangkokan, kemoterapi, penyinaran dengan x-ray atau dengan sinar laser, dan sebagainya;

- Akibatnya, musuh tersebut terpaksa harus lari kalang kabut kesana-kemari dan dengan membabi buta melakukan balas dendam dengan menyerang balik sekenanya. Misalnya, dalam kasus penyakit kanker pada suatu organ tubuh tertentu, maka serangan balik tersebut berupa penyebaran (metastasis) penyakit kanker tersebut ke organ-organ lainnya;

- Salah satu penyebaran yang kasat mata adalah serangan ke sel rambut, sehingga kepala pasien menjadi gundul!. Kenyataan ini berarti bahwa sistem dan metode pengobatan medis modern ala Barat tidak secara tuntas (tidak holistik) dan tidak alami dalam penyembuhan suatu penyakit. Artinya, bukan menghasilkan kesembuhan yang sebenarnya dan aman, karena seandainya bisa sembuh pun masih akan diikuti oleh risiko adanya side-effect, selain masih mungkin...kambuh kembali!

(2) Pola pandang pengobatan / penyembuhan kuno ala TCM / ZNQG

- Penyebab penyakit itu diyakini sebagai suatu endapan energi kehidupan atau Qi dalam bentuk bekuan darah yang tidak bisa mengalir lancar. Dan, tanpa adanya aliran yang lancar ini maka timbullah suatu penyakit, sebagai akibat tidak adanya keseimbangan dan keharmonisan kerja antara unsur didalan sel dan energi di luar sel salah satu organ tertentu dari tubuh pasien;

- Kondisi ini merupakan gangguan yang terjadi di internal organ tertentu, yang notabene adalah bagian tubuh pasien sendiri, sehingga tidak dipandang sebagai musuh yang harus diperangi, tapi justru diperlakukan sebagai partner yang harus dikasihani dan diajak kerjasama untuk mengatasi gangguan tersebut. Artinya, penyakit tersebut justru diajak bersama-sama secara sinergis dan holistik untuk melancarkan kembali aliran yang tersumbat tersebut;

- Hasilnya, kembali terjadi keseimbangan yang harmonis dalam aliran Qi, perbaikan metabolisme dan peningkatan kekebalan tubuh pasien. Dengan demikian, terjadilah kesembuhan dirinya sendiri secara secara total (holistik), alami, tanpa obat kimiawi, dan aman, karena tanpa adanya side-effect dan tanpa adanya kemungkinan kambuh kembali.

Dalam konteks ini, perlu dikemukakan pula bahwa metode TCM dalam pengobatan herbal pun, prinsip penyakit tidak dianggap sebagai musuh yang harus diperangi tersebut, tetap diperlakukan dengan konsisten. Artinya, bukan penyakitnya yang

Page 48: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

62

diobati, melainkan kekebalan tubuh pasien sendiri yang harus ditingkatkan dengan pemberian obat yang bersangkutan. Bahkan, ada kalanya, bukan organ yang sakit, melainkan organ lain yang menyebabkan sakit tersebut yang harus diobati. Dan, jenis obat yang diberikan tetap harus bersifat alami, yang pada umum berbentuk herbal (tumbuh-tubuhan) atau hewan / bagian tubuh hewan tertentu. Disamping itu, obat tersebut (misalnya untuk penyakit kanker) harus efektif menghambat dan mengatasi sel yang menderita kanker, tanpa merugikan sel lain yang masih normal, serta harus bebas racun dan bebas efek samping. Dalam konteks ini, ada tiga kasus konkret yang patut dicermati, dipahami, dan diambil hikmahnya oleh pengobatan medis modern ala Barat .

Kasus pertama Di kantor tempat kerja penulis, ada seorang rekan kerja yang mengalami gangguan serius pada “tulang” punggungnya. Kondisi ini mengakibatkan yang bersangkutan sangat menderita, dan gerakan tubuhnya mirip robot. Baberapa dokter spesialis tulang ala Barat yang terkenal pandai telah. Mereka beranggapan bahwa ‘umur kronologis tulangnya’ telah menjadi tua duluan ketimbang ‘umur biologis orangnya’. Tapi, sayangnya, semua dokter spesialis tersebut tidak ada yang berhasil menyembuhkannya. Ternyata, rekan tersebut sembuh (walau tidak 100%), justru setelah diobati oleh seorang sinse dengan cara pengobatan herbal yang fokus ke…”ginjal” nya!.

Kasus kedua Ada seorang saudara sepupu penulis, yang oleh para dokter spesialis penyakit dalam ala Barat yang paling pandai telah didiagnose mengalami gangguan penyakit ‘pengapuran’. Akibatnya, ia sangat menderita kesakitan yang luar biasa. Dan, karena ia mempunyai kemampuan mengakses siapa pun dokter yang terpandai dan dimana pun beradanya, maka semua upaya tersebut sudah ditempuhnya. Namun, tidak ada satu pun yang berhasil menyembuhkannya. Tapi, anehnya, penyakit tersebut kini telah sembuh total, dan ia telah sehat kembali, serta mampu beraktivitas kembali sambil menikmati sisa hidupnya, hingga detik ini. Padahal, ‘obat’-nya hanya berupa ‘limbah’, yakni ‘kencing’nya sendiri, yang di minumnya setiap pagi selama hanya dua bulan, dan sembuh … total!.

Kasus ketiga Di rumah penulis, ada seorang anggota keluarga, yang oleh seorang dokter spesialis penyakit dalam ala Barat yang ternama telah didiagnose berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium bahwa dia menderita penyakit ‘pengentalan darah’. Karena begitu percayanya pada omongan yang sangat sugestif dari sang dokter, maka dia begitu patuh untuk tetap secara rutin setiap minggu (ya, setiap minggu) – sudah berjalan sejak beberapa tahun yang lampau -- memeriksakan diri dengan disedot darahnya di laboratorium tertentu untuk diperiksa, dan hasil pemeriksaannya dia teruskan ke dokter tersebut yang berdomisili di luar kota sejauh sekitar 100 km.

Page 49: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

63

Dalam kasus ketiga, sampai sejauh ini sang pasien diharuskan tetap menelan berbagai macam obat berdasarkan resep yang diberikan sang dokter. Tanpa batasan waktu sampai kapan penyakitnya dapat disembuhkan obat itu. Dan juga tanpa pemberitahuan dari sang dokter tentang apa side-effect-nya, apabila dia harus menelan obat selama bertahun-tahun tersebut (mungkin untuk seumur hidupnya?!). Jadi, tanpa ada kepastian apapun bagi sang pasien, dan ironisnya juga tanpa ada tanggungjawab dan risiko apapun bagi sang dokter terhadap side-effect dan nasib sang pasien tersebut. Tapi, yang pasti, setiap minggu selama bertahun-tahun, sang pasien harus tetap ‘setor duit’ ke kas laboratorium, dan juga harus tetap ‘setor duit’ ke kantong sang dokter. Tampaknya, faktor perikemanusiaan dan faktor etika kedokteran tetap diabaikan oleh sang dokter. Buktinya, walaupun secara pasti telah diketahuinya bahwa penyakitnya telah dalam kondisi kronis, dan seharusnya juga diketahuinya tentang ketidakmampuannya untuk menyembuhkan penyakit sang pasien, toh tetap ingin dapat menerima ‘setoran duit’ tersebut, tanpa sekalipun mengupayakan dengan misalnya menunjuk cara pengobatan alternatif. 1.12. Qi Healing ala Traditional Chinese Medicine Menurut dokter Xiu Zang Sha (dalam bukunya yang berjudul Power Healing, keunggulan dalam penyembuhan kanker oleh Traditional Chinese Medicine (TCM) itu sangat sederhana. Berlandaskan filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno, teori dan dalil penyembuhan penyakit tumor atau kanker itu bunyinya adalah :

气 聚 则 成 型; 气 散 则 成 凤 (Qi ju ze cheng xing; Qi san ze cheng feng) Artinya (terjemahan bebas) : “Penumpukan Qi menyebabkan terbentuknya tumor atau kanker; Penghilangan Qi melenyapkan tumor atau kanker tersebut, ibarat berlalunya angin.” 1 [ejaan ‘Chi’ diganti dengan ejaan ‘Qi’ dan ‘shan’ dengan ‘san’]

Itulah teori dengan dalil penting dalam TCM, yang secara empiris telah

dipraktekkan sejak 5000 tahun yang lalu dalam tradisi pengobatan / penyembuhan Tiongkok Kuno. Teori kuno dan sederhana tersebut ternyata masih relevan hingga sekarang. Dan, bahkan tetap dijadikan pedoman dalam praktek pengobatan klinis untuk terapi penyakit tumor dan kanker di era modern abad 21 sekarang ini.

Sejalan dengan keunggulan khasTCM dalam penyembuhan penyakit kanker tersebut maka secara otomatis juga menjadi keunggulan khas Zhineng Qigong (ZNQG). Artinya, metode ZNQG dalam penyembuhan diri sendiri dari penyakit kanker pun berdasarkan sepasang teori kuno dan sederhana tersebut. Yakni, yang pertama fokus ke teori

Page 50: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

64

tentang proses terbentuknya dan lenyapnya sel-sel kanker; dan yang kedua fokus ke teori tentang anggapan bahwa pada dasarnya sel-sel kanker itu merupakan bagian integral dari internal diri/tubuh pasien sendiri. Hal ini ternyata sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Dr. Joseph Murphy (1898-1981)

seorang rohaniwan dan penulis yang lahir di Irlandia. Dia anak seorang kepala sekolah laki-laki swasta dan membesarkan Katolik Romawi. Dia belajar kerohanian dan bergabung dengan Jesuit. Pada usia 20 tahunan, pengalamannya dengan doa penyembuhan telah mengarahkannya untuk meninggalkan Jesuit dan pindah ke Amerika Serikat, dimana dia menjadi seorang Apoteker di New York. Disini dia bergabung dengan the Church of the Healing Christ (bagian dari the Church of Divine Science). Kemudian, dalam pertengahan tahun 1940 dia pindah ke Los Angeles. Maka, berdasarkan salah satu bukunya yang berjudul The Power of Your Subconcious Mind (1962) 2, pemikirannya dapat dianggap sebagai mewakili dunia Barat, dimana dikatannya bahwa :

Daya penyembuh berada di dalam daya batin bawah sadar berupa

kepercayaan. Dan, kepercayaan ibarat benih tanaman yang bila ditanam ditanah akan tumbuh jenis tanaman yang sama. Begitu pun suatu ide ibarat benih didalam pikiran atau batin, yang apabila ‘diairi’ dan ‘dipupuk’ dengan keyakinan maka akan menjelma menjadi suatu bentuk tertentu.

Penyembuhan ajaib disebabkan oleh imajinasi atau gambaran di dalam batin

dan kepercayaan buta (karena apakah objek kepercayaan itu benar atau palsu, hasilnya tetap akan mewujud atau menjelma sesuai dengan tanggapan batin bawah sadar terhadap pikiran dalam batin) yang berada didalam batin bawah sadar, dan melepas daya penyembuhan. Menurut Murphy,

Semua penyakit bersumber di batin, dan tidak ada suatu pun akan menjelma

di badan kecuali terdapat pola mental yang sesuai dengan yang ada didalam batin tersebut.

Jadi, pada prinsipnya, apa yang dikatakan Murphy tersebut ternyata sesuai

dengan sistem pengobatan / penyembuhan ala TCM, bahwa :

Panyakit tidak dianggap atau bukan sebagai benda asing yang harus dimusuhi. Karena timbulnya penyakit itu akibat tersumbat atau terbendungnya aliran unsur di dalam, dan aliran Qi di luar sel darah dari tubuh atau organ tertentu tubuhnya sendiri.

Namun, dalam konteks ini, perlu diketahui bahwa kini dalam perkembangannya terakhir, sebagaimana telah diiklankan di beberapa media massa tertulis (koran) sejak kwartal pertama tahun 2009. Dalam iklan tersebut diinformasikan bahwa ada dua versi penyebab penyakit kanker, yakni :

Page 51: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

65

(1) Penyebab kanker ala kedokteran modern Barat, adalah perubahan genetik sel-sel tubuh manusia, yang berkaitan dengan beberapa faktor lainnya antara lain keturunan, lingkungan, dan makanan yang dikonsumsi manusia; sedangan

(2) Penyebab kanker ala TCM / Timur, adalah toksin lembab yang berubah jenis, yang masuk ke dalam saluran meridian dan organ-organ tubuh manusia, yang kemudian membentuk sel kanker.

Teori TCM dan teori Zhineng (vide buku Power Healing, yang pada hakikatnya adalah Zhineng Qigong) tentang Kanker versi Xiu Zang Sha ini pada dasarnya tidak berbeda dengan yang versi Pang Ming. Maklumlah, sumbernya memang dari filosofi dan kearifan kuno yang sama. Vide: Bab 5 butir 5.7. ______________________________________ 1)

Buku POWER HEALING, hlm. 258. 2) Buku THE POWER OF YOUR SUBCONCIOUS MIND, hlm. 85-87.

1.13. Pengaruh Traditional Chinese Medicine terhadap Pengobatan Barat TCM memang unik, dan terbukti lebih unggul sebagaimana telah dikemukakan diatas. Keunggulannya juga tersirat dalam fakta historis, bahwa :

Salah satu sifat unik yang paling menonjol adalah dimasukkannya unsur alam atau lingkungan kedalam bidang pengobatan / penyembuhan penyakit. Sehingga tidak bertentangan dengan hukum alam, melainkan sebaliknya terjadi sinergi antara potensi alam dan potensi manusia. Justru keunikan dunia Timur inilah yang telah membuahkan keajaiban di bidang seni pengobatan / penyembuhan diri sendiri secara alami.

Usia ilmu dan seni pengobatan / penyembuhan ala TCM tersebut sudah ada sejak sebelum diterbitkannya buku ilmu pengobatan Tiongkok Kuno berdasarkan Daoisme yang disebut “Huangdi Neijing”, yakni kodifikasi pertama, yang hingga kini masih digunakan sebagai pedoman dalam TCM.

Konon, buku pedoman ini merupakan hasil kerjasama Huangdi -- yang lebih dikenal sebagai Yellow Emperor (Kaisar Kuning) -- dan penasihat medisnya yang bernama Qi Bo. Dalam legenda, Huangdi / 黄 帝 dianggap sebagai nenek-moyang rakyat Tiongkok. Dan, TCM juga dikenal sebagai ‘The Skill of Qi and Huang’ atau ‘Qi Huang’ / 气 黄 / 氣 黄 *

Namun -- sampai memasuki abad 21 di millennium ketiga ini – TCM masih tetap relevan, dan diakui serta mulai dimanfaatkan oleh dunia pengobatan medis modern ala Barat. Karena, apa yang dulunya masih berupa teori yang bersifat hipotetis, kini – setelah dapat dibuktikan berdasarkan penelitian ilmiah dengan peralatan high-tech

Page 52: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

66

yang canggih oleh para ilmuwan Barat – telah mulai dianggap sebagai hukum yang dapat dijadikan pedoman yang bersifat mengikat. Pada dasarnya, hukum alam memang bersifat tetap, dan selamanya tidak akan berubah. Kini, bahkan telah terbuktikan, antara lain berdasarkan hasil temuan para ilmuwan fisika kuantum dalam penelitiannya :

Bahwa segala sesuatu di alam semesta ini pada hakikatnya adalah berupa getaran yang unik dan bergerak dinamis, dan dinamika ini akan menuju pada pola yang tetap tidak berubah;

Bahwa keunikan getaran itulah yang menyebabkan, misalnya pada penyetelan gelombang frekuensi radio, televisi, telepon, dan sebagainya, takkan bertabrakan apabila telah disetel pada gelombang tertentu.

Dasar keunikan alami ini, kini telah terbuktikan secara ilmiah oleh para fisikawan kuantum itu ternyata telah ribuan tahun yang lalu diadopsi TCM (dan ZNQG) dalam praktek penyembuhannya. Secara tidak langsung kenyataan dan pengalaman empiris ini juga menjelaskan mengapa TCM itu hingga kini masih tetap eksis. Dan, bahkan, diakui serta dimanfaatkan sebagai suatu kebenaran yang konkret dan materiil

Maka, kini telah lahir “Iptek Kedokteran Generasi III” yang merupakan gabungan atau kombinasi ala Timur dan ala Barat. Untuk dapat lebih mendalami topik ini, silakan menyimak Bab 4, khususnya butir 4.10., dan penjelasan tentang Zhineng Qigong (ZNQG) dan Qi (vital-energy / life-energy / bio-energy / bio-electricity) dalam bagian Lampiran / Pembibitan. ___________ *) Op. cit. hlm. 25. 1.14. Sinergi Pengobatan ala Barat dan Penyembuhan ala Timur Secara tidak langsung, kini dunia dan kedokteran Barat mulai cenderung untuk menyadari kebenaran filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno tentang konsep Kesatuan dan konsep Yin-Yang. Terutama tentang adanya hubungan yang tak terpisahkan di satu pihak antara manusia dan alam semesta, dan dipihak lain antara tubuh (fisik) dan jiwa (psiki) manusia. Atas dasar kesadaran ini maka kini timbul antara lain adanya tiga fenomena, yang cukup mencolok, yakni :

Fenomena adanya kosep back to basic dan back to nature; Fenomena adanya sinergi pengobatan medis modern ala Barat dengan

pengobatan/penyembuhan ala TCM / Timur; dan Fenomena adanya keyakinan bahwa rahasia penyembuhan yang disebut

‘placebo effect’ 1 itu pada prinsipnya merupakan ‘psychosomatic’ atau penyembuhan penyakit badani yang bersifat rohan. Dan penyembuhan akibat

Page 53: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

67

placebo effect ini adalah contoh tipikal yang baik tentang kekuatan penyembuhan hypnosis oleh dirinya sendiri (self-hypnosis). Jadi, pada dasarnya sama dengan apa yang terjadi pada penyembuhan Qi healing pada Zhineng Qigong (ZNQG).

Pada dasarnya, yang menyembuhkan adalah kepercayaan dalam dirinya bahwa “obat akan bekerja”. Kepercayaan ini diterima oleh pikiran sadar seseorang yang direkam oleh pikiran bawah sadar nya, yang selanjutnya bertindak sesuai dengan apa yang dikehendakinya dan memerintahkan tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Padahal, apa yang dipercaya sebagai “obat” itu misalnya hanya berupa permen atau vitamin belaka!

Efek placebo tersebut pada dasarnya merupakan temuan secara kebetulan dan tipikal Emile Coue atau lengkapnya Émile Coué de Châtaigneraie (1857-1926) 2,

seorang psikolog dan ahli farmasi Perancis, yang memperkenalkan temuannya tentang metode psikografi dan self-improvement atau self-mastery berdasarkan

optimistic autosuggestion atau yang dikenal sebagai Teori Sugesti Positif”. Misalnya, bagaimana berpikir menjadi kaya, menjadi berani, menjadi dicintai banyak gadis, atau menjadi apa saja. Suatu teori yang pada intinya mengatakan bahwa yang menyembuhkan pasien adalah kepercayaan dalam dirinya bahwa obat yang diberikan kepadanya akan menyembuhkannya. Kesembuhan ini pun pada umumnya masih dilihat sebagai suatu kebetulan yang oleh orang awam juga dianggap sebagai suatu keajaiban, seperti halnya apa yang terjadi pada ZNQG..

Maka, tidaklah mengherankan apabila kini dunia kedokteran Barat mulai bersinergi dengan dunia pengobatan dan penyembuhan Timur. Dengan demikian maka terjadi metode gabungan, yang mengerjasamakan secara sinergis keunggulan dari masing-masing metode. Sinergi ini ternyata berdampak positif. Artinya, kelemahan masing-masing metode yang ada setidak-tidaknya dapat diminimalisasikan, dan bahkan sedapat mungkin dihilangkan, dengan tetap mempertahankan keefektifan atau keunggulan masing-masing. Kebijaksanaan ini pada dasarnya juga bersinergi dengan pandangan hidup atau filosofi hasil kebudayaan dan peradaban Tiongkok kuno tentang Kesatuan makro dan mikro kosmos dan tentang Yin-Yang. ______________________ 1) Buku KEKUATAN PIKIRAN, hlm. 181. 2) Ibid. hlm. 180.

Page 54: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

68

1.15. Zhineng dengan Dasar Filosofis

Prof. Pang Ming, selain seorang master dalam berbagai seni ilmu bela diri Tiongkok kuno dan ahli TCM, juga seorang dokter yang telah mengikuti program studi dalam ilmu pengetahuan pengobatan model Barat. Dengan sendirinya ia juga mengerti dan faham tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia. Karenanya, dalam menciptakan Zhineng Qigong (ZNQG) pada tahun 1980, ia tentu saja telah menerapkan prinsip-prinsip ilmiah dan pengobatan yang terbaik. Dan, mempunyai alasan yang kuat, dan tidak sembarangan dalam memilih dan menekankan kata atau istilah Zhineng (ZN) pada konsep Qigong (QG). ZN terdiri dari dua suku kata, yakni kata Zhi yang artinya kecerdasan / kearifan (yang mungkin dapat diidentikkan dengan konsep kapasitas yang bersifat kualitatif), dan kata Neng yang artinya kemampuan/kecakapan (yang mungkin dapat dipersamakan dengan konsep kapabilitas yang bersifat kuantitatif). Dalam konteks ini, pendekatan Prof. Pang Ming memang lebih cenderung ke aspek atau dimensi psikis atau pikiran manusia (yang disebutnya dengan konsep Zhineng), ketimbang condong ke aspek atau dimensi fisik atau tubuh manusia. Karena, bagaimanapun, otak (yang direpresentasikan oleh pikiran manusia itu) lebih penting dan lebih menentukan kondisi tubuh manusia. Otak atau pikiran manusia de facto memang berfungsi dalam memberikan komando atau mengatur mekanisme kerja semua organ tubuh (termasuk sel-selnya) yang lain. Lebih dominannya otak atau pikiran itu juga didukung oleh adanya kenyataan bahwa manusia kemungkinan besar akan mati apabila otak / pikirannya tak berfungsi lagi. Sebaliknya, manusia masih mampu hidup, sekalipun misalnya kaki dan tangannya putus, asalkan otak/pikirannya masih berfungsi. Dalam konteks ini, akan lebih jelas, apabila kita memahami salah satu konsep kedokteran Barat yang disebut placebo effect

. Ataupun, adanya penyakit yang bersifat psychosomatic, dimana terbukti bahwa faktor kondisi psikis benar-benar menentukan faktor kondisi fisik.

1.16. Zhineng dengan Dasar Empiris

Contoh konkret tentang lebih dominannya otak / pikiran manusia antara lain dapat dibaca artikel Mang Ucup di Jerman, yang terkirim melalui e-mail ke situs web “[email protected]”. Dimana dikatakan bahwa menurut laporan dari New England Journal of Medicine, ternyata lebih dari sepertiga obat-obatan yang diberikan oleh para dokter di Amerika Serikat kepada pasiennya adalah obat bohong yang hanya sekedar untuk menyenangkan pasiennya saja. Sedangkan hasil penelitian di Israel ternyata lebih dari 60% dokter hanya sekedar pura-pura mengobati dihadapan pasiennya. Dan, di Jerman setiap tahunnya lebih dari 190.000 operasi kaki bagi para pasien penyakit radang sendi (osteoarthritis) yang dapat menimbulkan rasa yang sangat nyeri.

Page 55: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

69

Hanya saja, perlu diketahui, bahwa berdasarkan penuturan Mang Ucup tersebut, lebih dari 40% dari para dokter tersebut sebenarnya hanya melakukan operasi ‘dagelan’ alias ‘bohongan’, hanya just for show yang bersifat psikologis semata. Namun demikian, harus diakui bahwa menurut Prof. Erland Erdmann (lahir 3 September 1944 di Cammin, Pommern, Jerman)

seorang dokter spesialis jantung dari Universitas Koeln, efek plasebo tesebut terbukti dapat menghasilkan kesembuhan yang efektif, dan bukan hanya bersifat sementara, melainkan bertahun-tahun. Bahkan, penulis sendiri pernah membaca empat buah artikel tentang fenomena luar biasa, yakni: 1. Kesembuhan ajaib seorang penderita kanker di Rusia, 2. Hasil penelitian di Amerika Serikat tentang sumber penyakit, 3. Seorang pasien kanker lever dari Mancuria yang ternyata dapat sembuh total,

setelah berpariwisata ke tempat idamannya, dan 4. Seorang mantan Presiden Direktur di Jepang yang sembuh dari kanker ginjal

yang dideritanya, setelah setiap bangun tidur pagi hari naik ke atas genting, sambil bersyukur pada matahari dan penyakitnya;

Semua fenomena tersebut seakan membenarkan adanya ‘penyembuh ajaib’ yang sumbernya berupa adanya suatu daya / tenaga / kekuatan yang potensial di dalam diri setiap manusia. Daya potensial ini dalam buku-buku tentang TCM lazim disebut sebagai life-energy, vital-energy, universal-energy, bio-energy, bio-electron, bio-electricity, bio-magnet, prana, hado, ki, hunyan qi, zhineng qigong (intelligence-energy, energi-kecerdasan), dan sebagainya.

Fenomena 1 Pernah diberitakan di media massa yang menceritakan tentang adanya seorang pasien di Rusia (yang ateis!) yang menderita penyakit kanker ganas stadium terakhir. Dokter sudah tidak mampu lagi mengobatinya. Namun sang pasien masih tetap hidup. Sehingga dokter yang bersangkutan terpaksa memberinya beberapa butir ‘obat’ yang dikatakannya sebagai ‘obat’ terakhir yang paling manjur yang pernah diberikannya. Aneh bin ajaib! Tenyata penyakit kankernya hilang. Padahal apa yang disebutnya sebagai ‘obat’ itu hanyalah sejenis ‘permen’ saja. Keanehan tersebut lalu diteliti secara ilmiah, dan terbukti bahwa kepercayaan dan keyakinan yang begitu mantap dari sang pasien telah berhasil merangsang kelenjar endokrin dalam tubuhnya. Selanjutnya, kelenjar ini terangsang untuk menghasilkan hormon kekebalan tubuh sang pasien. Dan, kekebalan tubuh inilah yang berhasil menyembuhkannya!

Page 56: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

70

Dalam konteks ini, penulis menyimpulkan bahwa keperacyaan (belief) atau keyakinan (faith) yang kuat ternyata mampu mengusir sumber penyakitnya. Dan, hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Brian Tracy

tentang the law of belief (hukum kepercayaan) bahwa : “Whatever you believe, with conviction, becomes your reality – Apapun yang anda percayai, dengan keyakinan, menjadi kenyataan”. 1

Fenomena 2

Hasil penelitian di Mayo Clinic

di Rochester, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa 80% penyakit disebabkan terutama oleh faktor psikosomatik. Sebagai catatan, kata psikosomatik berasal kata ‘psyche’ berarti pikiran, dan ‘soma’ artinya tubuh. Jadi, sumber penyakit itu terletak di dalam pikiran manusia. Penyakit psikosomatik memang berawal di pikiran sebelum muncul di tubuh.2 Berarti pikiranlah yang mengundang bakteri, virus, dan sebangsanya yang menyebabkan munculnya penyakit!.

Fenomena 3

Seorang pasien usia 38 tahun dari Mancuria, karena sakit

pada levernya, ia ke rumah sakit dan dilakukan Pemotretan Beta Ultrasonic. Dokter jaga setelah melihat hasil pemotretannya, memberitahukan bahwa di levernya “telah tumbuh tumor kancer sepanjang 7 cm!”. Begitu mendengar, si pasien langsung pucat, lututnya lemas, dan jatuh terkapar di lantai. Sekembalinya ke rumah, semalam suntuk ia tak bisa tidur, memikirkan penyakitnya dan anaknya yang baru berusia 8 tahun.

Keesokan harinya, rasa sakitnya bertambah, ia mendatangi Klinik terdekat. Oleh

dokter yang berdinas, ia diberi advis: "Kancer lever sudah dalam stadium lanjut, saya tidak bisa berbuat sesuatu, jadi bersenang-senanglah di sisa hidupmu, makan enak sepuasnya, dan tamasyalah sepuasnya!"

Kepada bosnya yang datang menyambanginya, ia minta diizinkan, dan ia

dibiayai pergi ke Beijing melihat-lihat Tian An Men. Dengan ditandu oleh 4 orang rekannya, ia naik kereta api berangkat ke Beijing, dan melihat-lihat Tian An Men. Setelah cukup bertamasya di Beijing, sebelum pulang kembali ke kampung halaman, seorang rekannya menganjurkan agar ia memeriksakan diri ke rumah sakit di Beijing. Datanglah ia ke rumah sakit tempat saya bekerja, di sana sekali

Page 57: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

71

lagi oleh rekan saya yang dokter, dilakukan lagi Pemotretan Beta Ultrasonic. Dan apa yang terjadi?

Kata sang dokter itu kepada pasien: "Anda tidak ada penyakit apa-apa!" “Mana

mungkin, saya sudah hampir mati dengan kancer lever saya!”, sergah sang pasien tersebut. Sang dokter menjawab kalem: "Ah, Anda ini sakit kan karena shock saja". "Bagaimana mungkin saya dibilang sakit karena shock!". Sang dokter kembali menjelaskan: "Banyak orang seperti Anda mendapat tumor biasa, didiagnosis oleh dokter sebagai kanker, akibatnya terjadi mental breakdown, sakit, dan tidak bisa bangun kembali. Padahal, tidak ada apa-apa!". Begitu mendengar penjelasan dan jaminan dokter ini yang mengatakan: "Kasus-kasus seperti Anda ini banyak sekali, saya jamin Anda akan sehat-sehat saja, saya tanggung jawab atas keterangan saya ini, jadi Anda boleh tenang sekarang!" , maka ia berubah pikiran.

Sekembalinya ke Mancuria, sang pasien bisa makan, bisa tidur, dan bekerja

normal kembali. Untung ia punya pikiran mau tamasya ke Tian An Men, kalau tidak, ia pasti sudah wafat!. "Isyarat yang diberikan oleh orang (dokter) yang dipercaya oleh pasien, kadang juga memberi pengaruh besar bagi si penderita.

Fenomena ini diungkapkan dalam makalah Prof. Hung Zhao Guang

berjudul “Gaya Hidup Warga Usia Pertengahan dan Usia Lanjut, serta Pengaruhnya Terhadap Kesehatan”, yang banyak beredar di internet.

Fenomena 4 Dalam buku karangannya berjudul The Secret Life of Water, Masaru Emoto menceritakan tentang kesembuhan ajaib seorang pasien kanker ginjal. Bahwa Shinichiro Terayama,

seorang mantan direktur Japan Holistic Medical Society, adalah pebisnis yang tekun dan bersemangat – saat menderita kanker ginjal tersebut, membiasakan diri bangun pagi dan naik ke atap apartemennya untuk menyongsong matahari terbit. Pada saat itulah ia menyadari bahwa hidup adalah anugerah, dan kata-kata ‘terimakasih’ mulai terucap. Tanpa mengalihkan perhatian mata batinnya dari sel-sel kanker di dalam tubuhnya, ia mengucapkan kata-kata penghargaan kepada sel-sel kankernya. Hasilnya, semua semua sel itu mulai pulih. Kanker-nja mereda sampai ia dinyatakan sembuh.3 Terbukti, bahwa hati yang senang dan penuh rasa syukur mampu menyembuhkan dirinya sendiri.

Lalu, tibalah kita pada pemikiran, apakah semuanya itu suatu kebetulan atau keberuntungan yang aneh bin ajaib dan penuh rahasia? Berdasarkan hasil penelitian medis modern ala Barat, tenyata bahwa rasa syukur -- yang mampu menyembuhkan

Page 58: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

72

diri sendiri itu – adalah karena rasa syukur menimbulkan rasa bahagia dan ini akibat munculnya hormon endorphin yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan. Marilah, kita bersama-sama mencari mengapa hal itu dapat terjadi, dengan meneruskan membaca isi buku pengantar tentang Zhineng Qigong ini. ______________________________________ 1) Buku CHANGE YOUR THINKING, CHANGE YOUR LIFE, hlm. 82. 2) Buku KEKUATAN PIKIRAN, hlm. 172. 3) Buku THE SECRET LIFE OF WATER, hlm. 18. 1.17. Pandangan Objektif Dunia

Sekarang, Zhineng Qigong (ZNQG) telah menjadi kecenderungan dunia internasional. Siapa pun dapat memanfaatkan ZNQG, yang dalam garis besarnya terdiri dari tiga upaya, yakni :.

Dalam upaya kuratif sebagai pengganti (alternatif) dan/atau sebagai pelengkap (komplementer) dalam pengobatan atau penyembuhan suatu penyakit;

Dalam upaya preventif sebagai pencegahan penyakit dan/atau sebagai pemeliharaan kesehatan agar tubuh tetap sehat dan bugar, pikiran tetap cemerlang, emosi tetap terkontrol, dan jiwa tetap tercerahkan;

Dalam upaya promotif sebagai peningkatan vitalitas dengan peremajaan (rejuvenation) kondisi tubuh agar bisa tetap tampak muda dan perpanjangan masa hidup alias “panjang umur”!.

Maka, tidaklah salah dan bahkan cukup bijak apabila Anda pun mulai melakukan pengenalan terhadap keberadaan ZNQG tersebut. Terutama, untuk mengetahui dan memahami fakta serta data tentang apa dan mengapa ZNQG itu mampu menciptakan suatu keanehan, keajaiban atau mukjizat yang bersifat rahasia. Inilah keunggulan, kemanfaatan, dan keefektifan ZNQG dalam penyembuhan diri sendiri dan orang lain. Untuk dapat menyingkap misteri ini memang diperlukan pengetahuan secukupnya tentang dasar-dasar filosofis dan mekanisme kerjanya. Agar pilihan yang akan diputuskan dan ditetapkan dapat lebih mantap, sebelum dapat memanfaatkan ZNQG itu sebagai suatu tujuan untuk dapat hidup sehat dalam arti yang seluas-luasnya. Namun, di era keterbukaan informasi dan komunikasi sekarang ini memang ada banyak pilihan atau alternatif, yang ditawarkan melalui media massa. Disamping untuk tujuan tertentu seperti dalam meningkatkan keterampilan di bidang manajemen, dan bidang pengembangan diri, beberapa diantaranya juga dapat digunakan sebagai metode dan teknik untuk mengakses kesehatan. Terutama, yang tergolong :

Metode penyembuhan energi (energy healing) atau penyembuhan dengan energi (Qi)-- yang antara lain disebut Vital-energy, Life-energy, Bio-energy, Bio-electriciy, Bio-magnet, Qi, Ki, Hado, Prana, dll. – atau

Metode penyembuhan spiritual (spiritual healing), dan sebagainya.

Page 59: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

73

Semua metode atau teknik penyembuhan penyakit tersebut dapat dilakukan dari dalam dirinya sendiri dengan mensinergikan, mensinkronisasikan, dan menyeimbangkan gelombang getaran otak kanan dan otak kiri yang mempengaruhi kondisi tubuh dan pikiran melalui apa yang disebut sebagai kegiatan

meditasi. Kini kegiatan meditatif seperti yang sudah ribuan tahun SM dipraktekkan di bidang pengobatan/penyembuhan di dunia Timur, kini ternyata juga secara efektif telah dipraktekkan di dunia Barat. Maka kini dapat dibedakan adanya dua bentuk meditasi di bidang pengobatan/penyembuhan, yakni :

Meditasi di bidang pengobatan modern ala Barat Dalam konsep pengobatan medis modern ala Barat di bidang psikologi dan psikiatri, meditasi

merupakan pengolahan dengan membangunkan atau mengaktifkan daya atau kemampuan kerja otak kanan atau pikiran alam bawah sadar -- yang bersifat imaginatif-intuitif-kreatif -- yang dianggap masih tertidur itu, untuk dapat memasuki gelombang alphanya atau bahkan gelombang yang lebih tinggi yang disebut gelombang theta, dan delta -- yang tujuannya untuk mencapai hal-hal diluar kemampuan kerja otak kiri yang kritis di alam pikiran sadarnya (gelombang beta). Dalam rangka pencapaian kesembuhan di bidang mental itulah maka kini di iklan-iklan koran dan majalah banyak ditawarkan berbagai metode relaksasi penyembuhan dan peningkatan daya lahir-batin seperti Reiki, Hypnotherapy, Self-hypnotherapy, Meditasi, Yoga, Neuro Linguistic Progamming (NLP), Penyembuhan Prana, Auratherapy, Taiji, Qigong, Zhineng Qigong, dan sejenisnya.1

Meditasi di bidang pengobatan/penyembuhan ala Timur / TCM Sebagaimana telah dijelaskan di Lampiran berjudul Pembibitan, ZNQG pada hakikatnya juga merupakan bentuk latihan yang bersifat meditatif, dengan gerakan tubuh yang lentur/rileks disertai visualisasi terfokus dalam rangka mencapai keseimbangan dan keharmonisan fungsi

otak kiri yang bersifat matematis-logis dan otak kanan yang bersifat imaginatif-intuitif. Dengan demikian maka akan melancarkan aliran Qi atau Prana yang tersumbat atau buntu di saluran-saluran darah, utamanya dalam pusat-pusat energi tubuh, sehingga tercapailah kesembuhan dan kesehatan yang alami dan holistik.

Page 60: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

74

Maka, pada prinsipnya, semua teknik itu baik dan bermanfaat, sepanjang kita dapat menyikapinya dengan wajar, dan melaksanakannya dengan baik dan benar serta bijaksana. Kita memang harus bijaksana, dan selalu sadar bahwa apa yang dianggap sebagai suatu keunggulan itu, apapun dan bagaimanapun wujudnya tetap bersifat relatif. Bahkan, seorang yang benar-benar ahli dalam bidang pengobatan atau penyembuhan penyakit pada umumnya hidupnya sederhana, dan bersikap rendah hati. Seperti yang diungkapkan sebuah kisah dalam cerita kuno tentang kearifan seorang tabib, bahwa pada suatu kesempatan, seorang bangsawan Tiongkok Kuno bertanya kepada tabibnya yang berasal dari keluarga ahli pengobatan disana, siapa diantara anggota keluarganya yang paling unggul dalam bidang pengobatan?. Tabib yang reputasinya sangat menonjol dalam ilmu pengobatan tradisional Tiongkok Kuno (TCM) tersebut menjawab:

“Abangku yang tertua, sanggup melihat roh penyakit, dan menghancurkannya sebelum mewujud, dan hal ini membuat namanya tak dikenal orang;

Abangku yang kedua, mengobati penyakit saat penyakit itu masih ringan, sehingga namanya pun tidak dikenal diluar lingkungan tetangganya; dan

Aku sendiri, memeriksa pembuluh darah, membuat resep, dan memijat tubuh, sehingga namaku dikenal orang, dan didengar di kalangan bangsawan”. 2

Jadi, dengan banyaknya penawaran dan pilhan tersebut, tentunya cukup membingungkan bagi orang awam. Namun, sebagai satu-satunya makhluk yang diciptakan lengkap dengan akal-budi dan kehendak bebas, seyogianya kita dapat melakukan pilihan secara bebas berdasarkan pertimbangan yang rasional dan bijak. Mungkin cukup menarik apa yang dikatakan dalam buku berjudul Membuka Hati yang ditulis oleh Ajahn Brahm,

. seorang Inggris kelahiran London tahun 1951, lulusan Cambridge University di bidang Fisika Teori. Selama sembilan tahun belajar dan berlatih dalam tradisi meditasi hutan di Thailand dibawah bimbingan Ajahn Chah, dan kini telah menjadi seorang bhikkhu dalam tradisi bhikkhu hutan Buddhisme Theravada di Perth, Australia. Ia pernah mengatakan:

“Seseorang gatal-gatal di pantatnya. Ia menggaruk-garuk kepalanya. Gatalnya tidak akan hilang”.

_____________________________________________________________ 1) Bagi yang berminat, dan belum puas dengan paparan tersebut, antara lain dapat ditemukan definisi dan penjelasannya

dalam Kamus, Ensiklopedia, dan / atau melalui browsing di Internet untuk memasuki ensiklopedia di dunia maya “http://en.wikipedia.org”

2) buku SENI PERANG SUN TZU, hlm. ix – x.

Page 61: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

75

1.18. Pandangan Subjektif Orang Bijak

Pada dasarnya, tidak ada saran untuk memilih -- salah satu teknik atau metode seperti yang kini banyak ditawarkan melalui media cetak (buku, koran, majalah, dll.) atau media elektronik (TV, Radio, Internet, SMS, dll.) -- ataupun melarangnya. Tapi, apa-bagaimana-dimana-kapan pun pasti ada salah satu yang memiliki kelebihan atau keunggulan tertentu. Maka, pilihan dan mengambil keputusan secara arif dan mandiri tetap diperlikan. Dan, pilihan itu 100% ditangan Anda. Seperti diketahui dan diyakini banyak orang, Zhineng Qigong (ZNQG) itu merupakan salah satu metode penyembuhan diri sendiri, yang dapat dilakukan dengan mudah oleh siapa-dimana-kapan saja. Tentang keunggulannya, dapat dibayangkan bagaimana :

Qigong (QG) sebagai sumber ZNQG itu, umurnya sudah lebih dari 5000 tahun. Namun tetap eksis dan relevan serta dipraktekkan secara internasional. Tidak seperti angin bertiup lalu menghilang tak berbekas atau tak terasa lagi. Melainkan seperti rumput bergoyang yang tetap mempunyai daya hidup yang luar bisa, sekalipun tumbuh diatas batu padas, diinjak, dan bahkan dikencingi..!

ZNQG bahkan sudah menjadi ilmu pengetahuan yang unik dan komprehensif. Lengkap dengan sistem dan metodenya yang mutakhir. Ilmu kedokteran modern ala Barat pun sudah mengakui dan mensinergikannya dalam prinsip dan teknik pengobatannya.

Maka, bagi yang ingin memaksimalkan potensi terpendamnya dengan memanfaatkan keunggulan dan kemanfaatan ZNQG untuk mencapai impiannya agar sehat lahir-batin secara ‘alami’ dan ‘holistik’, melalui dirinya sendiri dapat mempraktekkannya. Apalagi, ZNQG memang terbuka, sederhana, dan mudah dilakukan dimana-kapan-siapa saja, tanpa memandang latarbelakang seseorang. Namun, tetap harus disadari bahwa fenomena alam’ senantiasa berproses dan perlu waktu tertentu. Tidak mekanistik dan instan. Bukankah untuk perubahan hari (dari pagi sampai menjadi pagi lagi) dibutuhkan waktu selama 24 jam?. Keunggulan ZNQG yang dikemukakan dalam buku ini memang baru bersifat deskriptif-kualitatif. Sebenarnya, sudah ada yang bersifat empiris-kuantitatif, lengkap dengan fakta dan data statistiknya yang dapat diperoleh dalam buku testimonial, tulisan Luke Chan

yang berjudul 101 Miracles of Natural Healing. Isi buku ini ternyata cocok dengan apa yang dikatakan oleh Owen Meredith (1831-1891), nama samaran Edward Robert Lytton Bulwer yang dipanggil Lytton / lord Lytton, seorang negarawan dan penyair Inggris, yang dalam karyanya berjudul Clytemnestra, mengatakan :

Page 62: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

76

“We are but as the instrument of heaven. Our work is not design, but destiny – Kita hanya sebagai alat yang maha esa. Karya kita tidak direncanakan, melainkan takdir”.

Semoga ungkapan ini cukup untuk menjelaskan tentang keterbatasan isi buku ini, yang pada dasarnya hanya sekadar ingin mengajak orang lain untuk mengetahui dan sekaligus mecoba serta merasakan sendiri kemanfaatan ZNQG sebagai sarana untuk sehat tanpa obat kimiawi. Dalam konteks ini, sebaiknya tetap disadari perlunya konsisten dengan filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno tentang konsep kembar tentang Kesatuan dan Yin-Yang. Yakni konsep yang diejawantahkan dalam keseimbangan yang harmonis antara belajar dan bertindak. Apa yang dikemukakan tersebut pada hakikatnya juga sesuai dengan hukum alam yang bersifat baku dan tetap, seperti halnya waktu terbit dan tenggelamnya matahari yang selalu di ufuk Timur dan di ufuk Barat. Dan, bukankah alam senantiasa mengandung kebenaran yang hakiki atau yang sejati? Apalagi ada dua ajaran yang saling melengkapi dari dua orang bijak, yakni :

Ajaran Kong Fuzi

Walaupun ia mengatakan bahwa – “Di dalam berkata-kata selalu ingat akan perbuatan; Di dalam berbuat selalu ingat akan kata-kata”, dan

– “Di dalam diam, melakukan renungan; Belajar tidak merasa jemu; Mengajar orang lain tidak merasa capai. Adakah itu di dalam diriku”, pada prinsipnya ia lebih menekankan agar orang tetap belajar sepanjang hayatnya; dan

Ajaran Laozi

Yang pada prinsipnya lebih menekankan agar orang disamping belajar seyogianya juga bertindak atau mempraktekkan apa yang telah dipelajarinya.

Alasan Laozi -- sebagaimana dijelaskan dengan kata-kata Yusuf Sutanto,

penulis buku berjudul Kearifan Timur, bahwa :

Page 63: Dasar-dasar Pemilihan Zhineng Qigong

77

– “Betapa pun giatnya belajar, kita tidak juga bisa memahami sepenuhnya, karena kalau rasa pedasnya cabai saja tidak bisa diterangkan dengan kata-kata kecuali dengan makan sendiri. Namun setelah makan, kita juga kehilangan kata-kata untuk menjelaskannya;” *) dan

- “Perjalanan ribuan kilometer, dimulai dengan langkah pertama”. Mungkin alasannya adalah agar dalam belajar dan memahaminya dengan baik dan benar diperlukan upaya penuh semangat dan penuh konsentrasi.

Atas dasar kearifan semua pemikiran filosofis tersebut, kiranya lebih bijak apabila sains ZNQG tidak semata dimanfaatkan sebagai penambah pengetahuan, melainkan juga sebagai pendorong untuk mempraktekkan pengetahuan tersebut. Tujuannya adalah dalam upaya :

alternatif dan/atau komplementer di bidang terapi; kuratif terhadap penyakit kronis tertentu yang sudah dideritanya dan tidak ada

cara terapi lain yang mampu menyembuhkannya; preventif dengan peningkatan daya tahan tubuh sebagai penangkal datangnya

serangan penyakit apa pun juga; promotif dalam rangka peningkatan stamina / energi / kebugaran tubuh dan

peremajaan tubuh; menjalin kerukunan dan kerjasama saling mendukung di bidang sosial; dan meningkatkan kecerdasan dan kearifan di bidang mental dan spiritual, yang

merupakan tujuan utama metode pelatihan ZNQG. ____________________ *) Buku KEARIFAN TIMUR, hlm. 61.