195

dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN
Page 2: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

i

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat disusun

dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan Badan

Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan

Keluarga Nasional (BKKBN) Provinsi Papua Tahun 2016.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini

merupakan media pertanggungjawaban yang dibuat secara

periodik yang berisi informasi mengenai kinerja instansi pemerintah dan bermanfaat

untuk mendorong instansi pemerintah agar menyelenggarakan tugas pokok dan

fungsinya secara lebih baik dan benar. Penyusunan LAKIP mengacu pada

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004

tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010

tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, serta Rencana Strategis Perwakilan Badan

Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Provinsi Papua

Tahun 2016.

Sejalan dengan penerapan manajemen berbasis kinerja, setiap instansi

pemerintah wajib mempertanggungjawabkan kinerja instansinya sebagai wujud

akuntabilitas kepada para stakeholders. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan

Badan Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Provinsi

Papua Tahun 2016 merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja

pencapaian visi dan misi Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Tahun 2016, terdiri

atas kinerja program yang diukur dengan indikator hasil (outcome) dan kinerja

kegiatan yang diukur dengan indikator keluaran (output).

Untuk tujuan identifikasi peluang perbaikan kinerja pada tahun-tahun

mendatang, baik capaian kinerja yang memenuhi target program maupun yang tidak

memenuhi target, dianalisis dan digunakan sebagai dasar untuk perbaikan kinerja

Page 3: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

ii

Page 4: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

iii

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................... i i i

DAFTAR GAMBAR .................................................................. i v

DAFTAR TABEL ...................................................................... v

SISTIMATIKA PENULISAN .................................................... v i i

BAB I PENDAHULUAN...................................................... 1

1.1. Latar Belakang .............................................. 1

1.2. Sumber Daya ................................................ 9

1.3. Dasar Hukum ................................................ 10

1.4. Harapan dan Tantangan ................................ 11

BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KERJA ..…………… 22

2.1. Rencana Strategis ......................................... 22

2.1.1. Visi, Misi dan Tujuan ..................................... 22

2.1.2. Sasaran Strategis dan Keg. Strategis .............. 24

2.2. Perjanjian Kinerja ......................................... 30

BAB III PEMBANGUNAN BERWAWASAN KEPENDUDUKAN 33

3.1. Upaya Program, Kegiatan dan Hasil Pencapaian 33

3.1.1. Pemanfaatan Indikator Kinerja Utama dan

Pengukuran Kinerja Untuk Pengendalian

dan Pemantauan Kinerja ............................... 33

3.1.2. Mekanisme Pengumpulan Data Pencapaian Kinerja 35

3.1.3. Upaya dan Kegiatan Strategis Program KKBPK 36

3.2. Akuntabilitas Kinerja ...................................... 142

3.2.1. Pengukuran Kinerja ....................................... 142

3.3. Akuntabilitas Keuangan ................................. 167

Page 5: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

iv

3.3.1. Dukungan Anggaran Tahun 2016 ................... 167

3.3.2. Realisasi Anggaran Tahun 2016 ..................... 172

BAB IV PENUTUP .................................................................. 179

4.1. Pengukuran Kinerja ....................................... 179

4.2. Upaya Pemecahan Masalah ............................ 180

LAMPIRAN ............................................................................ 183

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Perwakilan BKKBN Provinsi........... 9

Gambar 1.2. Profil Pegawai Perwakilan BKKBN

Provinsi Papua............................................................... 10

Gambar 1.3. Peta Pembagian 5 Wilayah Adat di Papua.................... 14

Gambar 1.4. Trend Angka Kelahiran Total (TFR) Provinsi Papua

Hasil SDKI 1994-2012................................................... 15

Gambar 1.5. Laju Pertumbuhan Penduduk Papua

Hasil SPI 1980 – 2010................................................... 16

Gambar 1.6. Sandingan Tingkat Pengetahuan KB Modern dan

Kesertaan Cara KB Modern........................................... 16

Gambar 1.7. Sandingan pemakain KB cara Modern dan Unmet........ 17

Gambar 1.8. CPR Wanita menurut SUPAS 2015 ...................... ........ 18

Page 6: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

v

Gambar 3.1. Jumlah Penduduk dan LPP Papua 2010-2016 ..... ........ 143

Gambar 3.2. Perbandingan Pagu Perwakilan BKKBN Papua

Tahun 2015 dengan 2016 .................................... ........ 174

Gambar 3.3 Realisasi Anggaran Tahun 2016 per-jenis belanja ........ 176

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Target Pencapaian Berdasarkan Kontrak Kerja Provinsi

(KKP) Tahun 2016...................................................... . 31

Tabel 3.1. Jumlah Layanan Konseling dan Konsultasi Pusat Pelayanan

Keluarga Sejahtera PPKS

Waripoi...................................................... ................... 66

Tabel 3.2. Kontrak Kinerja Provinsi Bidang KSPK Tahun

2016...................................................... ........................ 76

Tabel 3.3. Capaian Anggota Poktan KS dari seluruh

tahapan..................................................... .................... 76

Tabel 3.4. Hasil Pelayanan Peserta KB Aktif dan Peserta KB Baru

Menurut Metode Kontrasepsi........ ............................... 91

Tabel 3.5. Pencapaian Rutin PA dan PB Total terhadap PPM menurut

Metode Kontrasepsi Tahun 2016 ......................... ........ 92

Tabel 3.6. Dana Alokasi Khusus Bidang KB (Dak Fisik)

Provinsi Papua Tahun 2016 ................................. ........ 97

Tabel 3.7. Dana Alokasi Khusus Bidang KB (Dak Operasional/BOKB

Fisik) Provinsi Papua Tahun 2016 ........................ ........ 99

Page 7: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

vi

Tabel 3.8. Klaster yang berhasil dilakukan survey ................ ........ 135

Tabel 3.9. Klaster yang dapat dilakukan survey .................... ........ 137

Tabel 3.10. Capaian Sasaran strategis persentase Laju

Pertumbuhan Penduduk Tahun 2016 ................... ........ 144

Tabel 3.11. Perbandingan Capaian Sasaran strategis (Persentase

Laju Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan Penduduk

Tahun 2016 .......................................................... ........ 145

Tabel 3.12. Angka Kelahiran Total (TFR) per WUS (15-49)

Tahun 2016 .......................................................... ........ 147

Tabel 3.13. Angka Kelahiran Total (TFR) per WUS (15-49)

Tahun 2016 dengan Target 2019 dalam Renstra

2015-2019 ............................................................ ........ 148

Tabel 3.14. Persentase Pemakaian Kontrasepsi (CPR) Tahun........ 150

Tabel 3.15. Persentase pemakaian kontrasepsi (CPR) all method

tahun 2015 dengan target 2019 dalam Renstra 2015-2019 151

Tabel 3.16. Capaian Persentase Kebutuhan ber-KB yang tidak

terpenuhi Tahun 2016 .......................................... ........ 153

Tabel 3.17. Capaian Persentase Kebutuhan ber-KB yang tidak

terpenuhi Tahun 2016 .......................................... ........ 153

Tabel 3.18. Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi

(unmet need) tahun 2015 dengan Target 2019 dalam

Page 8: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

vii

Renstra 2015-2019 .............................................. ........ 155

Tabel 3.19. Capaian angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun

(ASFR 15-19 tahun) ............................................. ........ 156

Tabel 3.20. Perbandingan capaian sasaran strategis Angka kelahiran

pada Remaja Usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 tahun)

tahun 2015 dengan Target 2019 dalam Renstra

2015-2019 ............................................................ ........ 157

Tabel 3.21. Capaian persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari

WUS 15-19/49 tahun ............................................ ........ 159

Tabel 3.22. Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS

15-19 tahun tahun 2015 dengan target 2019 dalam

Renstra 2015-2019 .............................................. ........ 160

Tabel 3.23. Hasil Pencapaian Indikator Kontrak Kinerja Provinsi (KKP)

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Tahun 2016 .. ........ 161

Tabel 3.24. Realisasi Anggaran Tahun 2016 per-output ......... ........ 175

Tabel 3.25. Realisasi Anggaran Tahun 2016 per-jenis balanja........ 176

Page 9: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

viii

SISTIMATIKA PELAPORAN

Dalam laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Papua Tahun 2016 ini akan fokus

menjelaskan pencapaian kinerja Perwakilan BKKBN Papua selama tahun

2016 dengan berbagai keberhasilan, hambatan dan tantangannya.

Sistematika penyajian laporan kinerja adalah sebagai berikut:

Pendahuluan

Berisi penjelasan secara ringkas mengenai latar belakang; tugas, fungsi, dan

wewenang; penerima manfaat; kedudukan dan fungsi; struktur organisasi

dan dasar hukum;

Perencanaan Kinerja

Berisi penjelasan rencana strategis BKKBN 2015-2019; visi, misi, tujuan,

sasaran strategis, kebijakan, strategi, perjanjian kinerja, monitoring dan

evaluasi pencapaian rencana strategis tahun 2016.

Akuntabilitas Kinerja

Berisi penjelasan pencapaian kinerja tahun 2016 beserta realisasi anggaran

serta perbandingan dengan pencapaian kinerja pada akhir tahun renstra.

Penutup

Berisi kesimpulan atas Laporan Kinerja BKKBN tahun 2016.

Lampiran

Berisi data dukung atas penjelasan dalam laporan ini.

Page 10: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

1

1.1. LATAR BELAKANG

Wujud transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, diawali dengan menyusun

Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan)

yang kemudian akan dievaluasi atau dinilai melalui Laporan

Pertanggungjawaban Kinerja (Performance Accountability Report).

Berdasarkan Undang-undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga telah mengamanatkan

pengelolaan program Kependudukan sebagai satu kesatuan dengan

program KB dalam satu organisasi.

Peran BKKBN tidak terbatas pada penyelenggaraan Program KB akan

tetapi juga meliputi Penyerasian Pengendalian Penduduk. Peran dan fungsi

baru BKKBN diperkuat dengan adanya Peraturan Presiden RI N0.62 Tahun

2010 tentang Badan Kependudukan dan KB Nasional, sesuai Peraturan

Kepala BKKBN No. 82 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Program

Kependudukan dan KBN di tangani oleh Perwakilan BKKBN yang ada di

Tingkat Provinsi diharapkan dapat lebih memperkokoh pengendalian

penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana dalam mendukung

pembangunan nasional jangka panjang menuju penduduk tumbuh seimbang

2025 dan mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Pelaksanaan pengelolaan Program KKBPK erat kaitannya dengan

upaya terhadap peningkatan angka kesertaaan ber-KB dan penurunan

angka kelahiran total. Untuk mencapai tujuan program KKBPK, peran

kelembagaan sangatlah menentukan, apalagi di era otonomi daerah dimana

keberadaan OPD-KB (Organisasi Perangkat Daerah-Keluarga Berencana)

sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh kebijakan masing-masing pemerintah

daerah. Begitu pula dengan sarana dan prasarana serta komponen-

Page 11: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

2

komponen pendukung seperti jumlah petugas lapangan yang semakin

berkurang dari tahun ke tahun, APBD yang belum memadai serta kebutuhan

ketersediaan data yang tepat waktu dan akurat.

Sebagai salah satu Program Pembangunan Nasional, Program

Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga,

mempunyai arti yang sangat penting dalam upaya mewujudkan Manusia

Indonesia Sejahtera disamping pendidikan dan kesehatan. Undang- undang

nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan

Pembangunan Keluarga, mengamanatkan pencapaian sasaran peningkatan

kualitas Sumber Daya Manusia. Untuk mencapai kondisi tersebut RPJMN

2015-2019 diarahkan pada Pelaksanaan Pembangunan yang berwawasan

kependudukan, maka BKKBN turut memperkuat pelaksanaan pembangunan

kependudukan dengan upaya pengendalian kuantitas dan peningkatan

kualitas penduduk serta mengarahkan persebaran penduduk.

Pembangunan Kependudukan juga merupakan upaya untuk

mewujudkan keserasian kondisi yang berhubungan dengan perubahan

keadaan penduduk yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh

keberhasilan pembangunan berkelanjutan. Upaya pengendalian

pertumbuhan penduduk dilakukan melalui Program Kependudukan, Keluarga

Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dalam rangka

mewujudkan Norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera serta diharapkan

juga dapat memberikan kontribusi terhadap perubahan kuantitas penduduk

yang ditandai dengan perubahan jumlah struktur, komposisi dan persebaran

penduduk yang seimbang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung

lingkungan, untuk mendukung terwujudnya Visi perwakilan BKKBN Provinsi

Papua Tahun 2015-2019. yaitu MENJADI “ Lembaga Yang handal Dalam

Mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang Serta Keluarga Berkualitas

menuju Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera “.

Untuk mengukur tingkat pencapaian Kinerja Program KB Nasional

tahun 2016 dalam lingkup BKKBN Provinsi Papua diperlukan adanya laporan

Akuntabilitas sebagai bentuk pertanggung jawaban dalam memberikan

gambaran mengenai keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan

Page 12: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

3

kegiatan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan

Keluarga di Provinsi Papua dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai

sebagai mana tertuang dalam Visi tersebut maka disusunlah Misi sebagai

berikut:

a. Mengarusutamakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan;

b. Menyelenggarakan Keluarga Berencana dan Kesehatan

Reproduksi

c. Memfasilitasi Pembangunan Keluarga dan Ketahanan Keluarga;

d. Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi secara

konsisten;

e. Mengembangkan advokasi, komunikasi informasi dan edukasi (KIE)

serta jejaring kemitraan dalam pengelolaan kependudukan keluarga

berencana dan pembangunan keluarga;

f. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) ini

disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah. Peraturan ini memberikan tuntutan kepada semua instansi

pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah sebagai bagian intergral dari siklus akuntabilitas kinerja yang

utuh yang dikerangkakan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Esensi dari sistem LAKIP bagi Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

adalah perwujudan dari implementasi sistem pengendalaian manajemen

sektor publik. Sistem pengendalian ini merupakan infrastruktur bagi

manajemen pemerintahan untuk memastikan bahwa visi, misi, dan tujuan

strategis dapat dipenuhi melalui implementasi srategi pencapaiannya

(program dan kegiatan) yang selaras. Atas dasar tersebut , sistem siklus

LAKIP diawali dengan penyusunan Rencana Strategis yang mendefinsikan

visi, misi dan tujuan/ sasaran Strategi Perwakilan BKKBN Provinsi Papua .

Page 13: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

4

Secara selaras setiap tahunnya ditetapkan program dan kegiatan

untuk dilaksanakan dalam rangka pemenuhan visi, misi dan tujuan / sasaran

Strategis tersebut. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan

untuk menilai sejauhmana capaian kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi

Papua. Pada setiap akhir periode pelaksanaan program/ kegiatan , capaian

kinerja yang berhasil diperoleh itu dikomunikasikan kepada para stakeholder

dalam wujud Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) memiliki

dua fungsi utama :

Pertama, laporan Akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja

kepada seluruh stakeholders ( Gubernur, DPRD dan Masyarakat ).

Kedua, laporan Akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas

pencapaian kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Papua sebagai upaya untuk

memperbaiki kinerja di masa yang akan datang. Dua fungsi utama LAKIP

tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan

penyampaian LAKIP oleh setiap Instansi pemerintah.

Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian

LAKIP Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Tahun 2016 mencakup hal-hal

berikut ini :

Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan organisasi, menjadi LAKIP

2016 sebagai sarana pertanggung jawaban Perwakilan BKKBN Provinsi

Papua atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama tahun 2016.

Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauhmana

visi, misi dan tujuan/ sasaran Strategis telah dicapai selama tahun 2016.

Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadi

LAKIP 2016 sebagai saran evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua bagi upaya perbaikan kinerja di masa

mendatang. Untuk setiap permasalahan / kendala kinerja yang ditemukan,

manajemen Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dapat merumuskan strategi

pemecahan masalahnya sehingga capaian kinerja Perwakilan BKKBN

provinsi Papua dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.

Page 14: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

5

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua adalah salah satu komponen

dalam infrastruktur kelembagaan BKKBN, dan tanggung jawabnya

diarahkan sepenuhnya untuk memperlancar seluruh ruang lingkup tugas

pokok dan fungsi sebagai berikut :

1. Kedudukan dan Peran

Perwakilan BKKBN Provinsi diatur dalam Peraturan Kepala Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor

82/PER/B5/2011 menimbang Persetujuan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

B/1141/M. PAN-RB/04/2011 tanggal 29 April 2011. Perwakilan Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi yang

selanjutnya disingkat Perwakilan BKKBN Provinsi berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional. Perwakilan BKKBN Provinsi dipimpin

oleh seorang Kepala. Kedudukan Perwakilan BKKBN Provinsi

merupakan kepanjangan tangan dari BKKBN Pusat, untuk

melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk

dan penyelenggaraan keluarga berencana.

2. Tugas Pokok dan Fungsi

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua menyelenggarakan fungsi:

a. Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan

nasional di bidang pengendalian penduduk, penyelenggaraan

keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera

dan pemberdayaan keluarga;

b. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang

pengendalianpenduduk,penyelenggaraan keluarga berencana dan

kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan

keluarga;

c. Pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi,

penggerakan hubungan antar lembaga, bina lini lapangan

serta pengelolaan data dan informasi di bidang pengendalian

Page 15: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

6

penduduk, penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan

reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;

d. Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan

pengembangan di bidang pengendalian penduduk,

penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi,

keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;

e. Pelaksanaan tugas administrasi umum;

f. Pengelolaan barang milik/ kekayaan negara yang menjadi

tanggung jawabnya;

g. Pembinaan dan fasilitasi terbentuknya Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota.

3. Susunan Organisasi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan

Peraturan Kepala BKKBN Nomor: 82/B5/2011 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional Provinsi, dimana Perwakilan BKKBN Provinsi

Papua, termasuk dalam Perwakilan BKKBN Provinsi Tipe A, dengan

Susunan Organisasi terdiri dari 1 (satu) Sekretariat, 5 (lima) Bidang

dan 4 (empat) Kelompok Jabatan Fungsional dengan rincian sebagai

berikut :

a. Sekretariat, membawahi 5 (lima) Subbagian, yaitu :

1) Subbagian Perencanaan;

2) Subbagian Umum dan Hubungan Masyarakat;

3) Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara;

4) Subbagian Kepegawaian dan Hukum; dan

5) Subbagian Administrasi Pengawasan.

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi

pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan

administrasi kepada seluruh unit organisasi dilingkungan

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua.

Page 16: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

7

b. Bidang Pengendalian Penduduk, membawahi 3 (tiga)

Subbidang, yaitu:

1) Subbidang Penyusunan Parameter Pengendalian Penduduk;

2) Subbidang Kerjasama Pendidikan Kependudukan; dan

3) Subbidang Analisa Dampak Kependudukan.

Bidang Pengendalian Penduduk mempunyai tugas

penyiapan, pembinaan, pembimbingan dan fasilitasi pelaksanaan

kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta

pemantauan dan evaluasi di bidang Pengendalian Penduduk.

c. Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi,

membawahi 3 (tiga) Subbidang, yaitu :

1) Subbidang Bina Kesertaan Keluarga Berencana Jalur Wilayah

Pemerintah dan Swasta;

2) Subbidang Bina Kesertaan Keluarga Berencana Jalur

Wilayah dan Sasaran Khusus; dan

3) Subbidang Kesehatan Reproduksi.

Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan,

pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis,

norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan

evaluasi di bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan

Reproduksi.

d. Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga,

membawahi 3 (tiga) Subbidang, yaitu :

1) Subbidang Bina Keluarga Balita, Anak dan Ketahanan

Keluarga Lanjut Usia;

2) Subbidang Bina Ketahanan Remaja; dan

3) Subbidang Pemberdayaan Ekonomi Keluarga.

Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga,

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan,

pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis,

norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan

Page 17: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

8

evaluasi di bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan

Keluarga.

e. Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi, membawahi 3

(tiga) Subbidang yaitu :

1) Subbidang Advokasi dan Komunikasi, Informasi, edukasi;

2) Subbidang Hubungan Antar Lembaga dan Bina Lini Lapangan;

dan

3) Subbidang Data dan Informasi.

Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan, dan

fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur

dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi di bidang Advokasi,

Penggerakan dan Informasi.

f. Bidang Pelatihan dan Pengembangan, membawahi 3 (tiga)

Subbidang yaitu :

1) Subbidang Tata Operasional;

2) Subbidang Program dan Kerjasama; dan

3) Subbidang Penyelenggaraan dan Evaluasi.

Bidang Pelatihan dan Pengembangan mempunyai tugas

melaksanakan pendidikan, pelatihan, penelitian dan

pengembangan.

g. Kelompok Jabatan Fungsional, yang ada di Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua terdiri dari 5 (lima) jabatan yaitu :

1) Jabatan Widyaiswara, sebanyak 4 (empat) orang;

2) Jabatan Auditor, sebanyak 1 (satu) orang;

3) Jabatan Arsiparis, sebanyak 2 (dua) orang;

4) Jabatan Pustakawan, sebanyak 1 (satu) orang;

5) Jabatan Pranata Komputer, sebanyak 1 (satu) orang.

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas

melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing -

masing berdasarkan peraturan perundang-undangan dan secara

Page 18: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

9

administrative dikoordinasikan oleh Sekretaris Perwakilan BKKBN

Provinsi.

1.2. Sumber Daya

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua merupakan instansi Vertikal yang

masih menginduk kepada BKKBN Pusat, dalam melakukan pengelolaan

Sumber Daya Manusia secara profesional dimana fungsi-fungsi SDM dari

perencanaan, analisis jabatan, rekruitmen, manajemen karir saling

terintegrasi yang masih merujuk pada tata aturan Pemerintah Pusat. Dalam

proses rekruitmen Pegawai dilingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

dilaksanakan sesuai aturan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh BKKBN

Pusat, sehingga dalam pelaksanaannya lebih transparan, akuntabel dan

berbasis kompetensi, Sampai dengan akhir tahun 2016, jumlah SDM yang

aktif di perwakilan BKKBN Provinsi Papua mencapai 64 orang.

Gambar: 1.1. Struktur Organisasi Perwakilan BKKBN Provinsi

Page 19: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

10

Berikut adalah profil pegawai BKKBN:

1.3. Dasar Hukum

Dasar hukum dalam penyusunan LAKIP Perwakilan BKKBN Tahun

2016 adalah:

1) Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga;

2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

Gambar: 1.2. Profil Pegawai Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

Sumber: Subag Hukum & kepegawaian

Perw.BKKBN Papua

Page 20: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

11

3) Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2013 tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Pemerintah Non Kementerian;

4) Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan

Kedelapan atas Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001

tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah

Non Kementerian;

5) Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

6) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Reviu atas Laporan Kinerja;

7) Peraturan Kepala BKKBN Nomor 72 Tahun 2011 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional;

8) Peraturan Kepala BKKBN Nomor 92 Tahun 2011 tentang Balai

Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga

berencana;

9) Peraturan Kepala BKKBN Nomor 273/PER/B4/2014 tentang

Perubahan Atas Peraturan Kepala BKKBN Nomor

72/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

1.4. Harapan dan Tantangan

Sesuai dengan Visi dan Misi Perwakilan BKKBN Provinsi Papua yang

tertuang didalam Renstra 2014-2019, bahwa akan menjadi Lembaga yang

handal dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas menuju Papua Bangkit,

Mandiri dan Sejahtera, maka peluang untuk semakin maju dan berkembang

terbuka lebar. Hal ini ditunjang oleh dukungan regulasi dan meningkatnya

komitmen Presiden, yang tertuang dalam Nawa Cita, terutama terkait

Pembangunan Sumber Daya Manusia. Dengan diundangkannya Undang-

Page 21: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

12

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ditetapkan

bahwa urusan pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana merupakan

urusan wajib dan merupakan urusan bersama antara pemerintah pusat dan

daerah atau urusan konkuren.

Sebagaimana ditetapkan pada pasal 12 ayat 2 Undang-undang

Nomor 23 tahun 2014, bahwa urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas Urusan

Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan

Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar.

Penyelenggaraan urusan Bidang Pengendalian Penduduk dan KB termasuk

Urusan Pemerintahan Wajib namun yang tidak berkaitan dengan Pelayanan

Dasar. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, dalam lampiran huruf N, tentang pembagian urusan

pemerintahan pusat, provinsi dan kabupaten dan kota, urusan pengelolaan

PLKB/PKB menjadi kewenangan pusat. Kewenangan ini dimaknai sebagai

modal utama untuk penggerakan lini lapangan dan penataan kembali tenaga

PLKB/PKB, yang selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah

daerah. Selain kejelasan dalam penanganan PLKB/PKB, urusan sertifikasi

PLKB/PKB, standarisasi pelayanan KB dan penyediaan alat dan obat

kontrasepsi, dalam lampiran Undang-undang tersebut menjadi kewenangan

Pusat.

Prinsip otonomi daerah dalam penyelenggaraan urusan pengendalian

penduduk dan Keluarga Berencana merupakan langkah konkrit untuk

mengatasi rentang kendali manajemen pelayanan program KB antara

pemerintah dengan pemerintah daerah khususnya di Kabupaten dan Kota.

Hal ini tentunya dapat berjalan dengan baik apabila didukung dengan

peningkatan kualitas pelayanan pengendalian penduduk dan KB kepada

masyarakat, yang diindikasikan dengan adanya keberpihakan ketersediaan

infrastruktur, instrumen regulasi yang mendukung penyelenggaraan program,

penempatan personil Tenaga Penyuluh dan Pelayanan KB, Jika seluruh hal

tersebut dapat disinkronkan secara harmonis, maka dapat dipastikan bahwa

penyelenggaraan program akan semakin baik dan berkualitas.

Page 22: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

13

Selanjutnya, terkait dengan integrasi penduduk dengan pembangunan

diperlukan penguatan kebijakan dalam pembangunan berwawasan

kependudukan. Secara garis besar, pembangunan berwawasan

kependudukan adalah pembangunan yang disesuaikan dengan potensi dan

kondisi penduduk yang ada, dimana penduduk harus dijadikan titik sentral

dalam proses pembangunan, penduduk harus dijadikan subyek dan obyek

dalam pembangunan, dimana pembangunan dilaksanakan oleh penduduk

dan untuk penduduk. Selain itu pembangunan berwawasan kependudukan

merupakan pembangunan sumber daya manusia, dimana pembangunan

lebih menekankan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia

dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur semata.

Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan yang berwawasan

kependudukan, maka Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua, turut memperkuat

pelaksanaan pembangunan kependudukan dengan upaya pengendalian

kuantitas dan peningkatan kualitas penduduk, dan mengarahkan persebaran

penduduk. Pembangunan kependudukan juga merupakan upaya untuk

mewujudkan keserasian kondisi yang berhubungan dengan perubahan

keadaan penduduk yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh

keberhasilan pembangunan yang berkelanjutan.

Upaya pengendalian pertumbuhan penduduk dilakukan melalui

Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga

(KKBPK) dalam rangka mewujudkan norma keluarga kecil, bahagia, dan

sejahtera, serta diharapkan juga dapat memberikan kontribusi terhadap

perubahan kuantitas penduduk yang ditandai dengan perubahan jumlah,

struktur, komposisi dan persebaran penduduk yang seimbang sesuai dengan

daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

Khusus di Provinsi Papua terdapat pembagian 5 (lima) wilayah adat,

(a) Anim Ha yang terdiri dari 4 (empat) Kabupaten yaitu Merauke, Asmat,

Mappi, Boven Digul; (b) La Pago terdiri dari 6 (enam) Kabupaten yaitu:

Mimika, Nabire, Paniai, Dogiyai, Deiyai dan Intan Jaya; (c) Mamta terdiri dari

5 (lima) Kabupaten Yaitu: Kota Jayapura, Kab.Jayapura, Keerom, Sarmi dan

Page 23: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

14

Mamberamo Raya; (d) Saireri terdiri dari 4 (empat) Kabupaten yaitu: Biak

Numfor, Kepulauan Yapen, Waropen dan Supiori; (e) Mee Pago terdiri dari

10 (sepuluh) Kabupaten yaitu: Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Lanny

Jaya, Yahukimo, Tolikara, Yalimo, Nduga, Puncak Jaya, Mamberamo

Tengah dan Puncak.

Dengan memperhatikan pembagian menurut 5 (lima) wilayah adat

tersebut, maka Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dalam melaksanakan

program KKBPK melalui pendekatan kewilayahan dan kearifan lokal,

sehingga tidak berbenturan dengan wilayah adat sebagai garapan

pelaksanaan program.

Di bawah ini adalah kondisi demografi Provinsi Papua yang menjadi

tantangan dalam pelaksanaan Program KKBPK oleh Perwakilan BKKBN

Provinsi Papua:

1. Masih tingginya jumlah anak yang diinginkan dari setiap keluarga

di Papua, yaitu sekitar 2,4 sampai dengan 2,5 anak menurut

Gambar: 1.3. Peta Pembagian 5 Wilayah Adat di Papua

Page 24: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

15

SUSENAS, sementara menurut Survey Demografi dan

Kesehatan Indonesia tahun 2012 angka kelahiran total sebesar

3,50, angka ini mengalami kenaikan dibanding hasil SDKI tahun

2007 yaitu TFR 2,9.

Gambar: 1.4.

Trend Angka Kelahiran Total (TFR) Provinsi Papua

Hasil SDKI 1994-2012

2. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia (SPI) 1980-2010, LPP

(Laju Pertumbuhan Penduduk) Provinsi Papua mengalami

peningkatan dari tahun ketahun, namun pada sensus penduduk

1990-2000 LPP Papua mengalami penurunan, sementara pada

sensus penduduk tahun 2000 LPP Provinsi Papua sebesar 3,27,

dan hasil sensus penduduk tahun 2010 LPP Papua sebesar

5,39, kalau dilihat dari hasil sensus penduduk sejak tahun 1980,

maka hasil sensus penduduk tahun 2010 peningkatan yang

paling tinggi.

SUMBER: BPS-PAPUA

Page 25: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

16

Gambar: 1.5.

Laju Pertumbuhan Penduduk Papua

Hasil SPI 1980 - 2010

3. Pelaksanaan advokasi dan KIE belum efektif, yang ditandai

dengan hasil SDKI 2012, bahwa pengetahuan tentang KB dan

alat kontrasepsi sudah mencapai 56,7% dari PUS, namun tidak

diikuti dengan perilaku untuk menjadi peserta KB (19,1%).

Gambar: 1.6.

Sandingan Tingkat Pengetahuan KB Modern dan

Kesertaan Cara KB Modern

2,26

3,29 3,27

5,39

1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2010

Laju Pertumbuhan Penduduk Papua

SUMBER: BPS PAPUA-SP 1980-2010

SUMBER: BPS

Page 26: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

17

4. Angka pemakaian kontrasepsi cara modern tidak meningkat

secara signifikan, yaitu dari sebesar 41,3 persen pada tahun

1994 menjadi sebesar 50,4 persen pada tahun 1997, namun

pada pelaksanaan SDKI tahun berikutnya mengalami

penurunan, yaitu dari hasil SDKI 2007 sebesar 38,3 persen turun

menjadi 23,8 persen pada hasil SDKI 2012. Sementara itu,

kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) masih

tinggi, yaitu sebesar 15,8 persen berdasarkan SDKI 2007 dan

21,8 persen pada SDKI 2012.

Gambar: 1.7.

Sandingan pemakain KB cara Modern dan Unmet

Data lain menggambarkan CPR wanita di Papua Tahun 2015

sebesar 23,52 (SUPAS 2015). Hal ini menempatkan Provinsi

Papua pada posisi terendah dalam capaian CPR jika

dibandingkan dengan provinsi lainnya.

SUMBER: BPS

Page 27: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

18

Gambar: 1.8.

CPR Wanita menurut SUPAS 2015

5. Kualitas pelayanan KB (supply side) belum sesuai standar, yaitu

berkaitan dengan ketersediaan dan persebaran fasilitas

kesehatan/klinik pelayanan KB, ketersediaan dan persebaran

tenaga kesehatan yang kompeten dalam pelayanan KB,

kemampuan bidan dan dokter dalam memberikan penjelasan

tentang pilihan metode KB secara komprehensif termasuk

mengenai efek samping alokon dan penanganannya, serta

komplikasi dan kegagalan.

SUMBER: SUPAS 2015

Page 28: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

19

6. Angka kelahiran pada perempuan remaja usia 15-19 tahun

masih tinggi, yaitu 48 per 1.000 kelahiran (SDKI 2012), dan

remaja perempuan 15-19 tahun yang telah menjadi ibu dan atau

sedang hamil anak pertama meningkat dari sebesar 2,2 persen

menjadi sebesar 2,5 persen. Masih banyaknya perkawinan usia

muda, yang ditandai dengan median usia kawin pertama

perempuan yang rendah yaitu 19,9 tahun (usia ideal pernikahan

menurut kesehatan reproduksi adalah 21 tahun bagi perempuan

dan 25 tahun bagi pria)

Selain tantangan demografi yang telah dijabarkan di atas, selanjutnya

adalah beberapa hambatan / kendala terkait struktur dan dukungan

pemerintah daerah. Adapun yang menjadi hambatan / kendala dimaksud

antara lain sebagai berikut :

1. Kurangnya dukungan dan komitmen pemerintah daerah baik

tingkat Provinsi maupun Kabupaten dan Kota dalam

pelaksanaan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan

Pembangunan Keluarga (KKBPK). Kondisi ini dapat terlihat

dimana belum semua Kabupaten / Kota memasukan Program

KKBPK dalam RPJMD dan Restrada sehingga mempengaruhi

pengalokasian dukungan anggaran operasional Program

KKBPK baik di Tingkat Provinsi dan Kabupaten / Kota;

2. Belum kuatnya kompetensi SDM di jajaran SKPD KB Provinsi

Papua dan Kabupaten/Kota dalam bidang Kependudukan dan

Demografi baik Pengelola Program di SKPD-KB maupun tenaga

operasional Lini Lapangan atau Petugas Lapangan KB. Hal ini

dapat dilihat dari 29 Kabupaten dan Kota di provinsi Papua yang

memiliki Petugas Lapangan KB hanya 8 Kabupaten;

3. Sarana dan prasarana operasional pendukung, media dan

metode untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang

kependudukan yang kurang memadai;

Page 29: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

20

4. Di beberapa daerah terjadi mutasi dan pengalihan tugas dari

Petugas Lapangan KB ke tugas sektoral yang baru sesuai

dengan bentuk lembaga yang ada di daerah yang bersangkutan;

5. Dari 29 Kabupaten dan Kota di Provinsi Papua hanya terdapat 2

(dua) Kabupaten yang membentuk BKKBD sesuai amanah

Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 yaitu Kabupaten Paniai

dan Kabupaten Sarmi;

6. Fluktuasi tenaga yang ada di SKPD KB, sehingga sangat

berpengaruh terhadap kesinambungan informasi Program

Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan

Keluarga.

Dari berbagai permasalahan pencapaian demografi dan KB serta

permasalahan komitmen/ dukungan pemerintah daerah di atas memberikan

gambaran dan pelajaran berharga bagi Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

untuk meningkatkan dukungan dan komitmen stakeholders di semua

tingkatan wilayah, penguatan kelembagaan dan SDM program KKBPK,

Peningkatan Koordinasi dan Komitmen antar sektor, terutama di tingkat

kabupaten dan kota. Berbagai kalangan terutama para pengambil Kebijakan,

perlu diyakinkan bahwa program KKBPK merupakan program strategis

pembangunan bangsa, yang berdampak ganda: (a) menyehatkan ibu, anak,

keluarga dan masyarakat; dan (b) menjamin keberlanjutan pembangunan

melalui penyeimbangan penduduk dengan pembangunan dan lingkungan,

yang berujung pada Pembangunan Berwawasan Kependudukan.

Beberapa harapan dan tantangan strategis yang dapat digunakan

sebagai peluang untuk memajukan program KKB ke depan adalah:

1. Komitmen dan dukungan stakeholders terhadap program KKBPK

di Daerah, yaitu terkait kelembagaan, kebijakan, perencanaan

program dan penganggaran, sesuai dengan amanat Undang-

undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan

dan Pembangunan Keluarga, tentang pembentukan

Kelembagaan KKB di Tingkat Kabupaten/Kota.

Page 30: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

21

2. Nomenklatur Kelembagaan Organisasi Perangkat Daerah

(OPD) Dinas Pengendalian Penduduk dan KB berdasarkan

amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, telah terbentuk baik tingkat Provinsi

maupun Kabupaten dan Kota dengan Type bervariasi ada yang

A, B, C bahkan Merger sesuai dengan kebutuhan Pemerintah

Daerah. Ditambah lagi penegasan kembali bahwa Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana menjadi urusan wajib bagi

pemerintah daerah, serta urusan pengelolaan PLKB/PKB;

penyediaan alat kontrasepsi; sertifikasi PLKB/PKB dan

standarisasi pelayanan KB sebagai urusan pemerintah pusat;

akan meningkatkan sinergitas pemerintah pusat dan

pemerintahan daerah dalam penanganan urusan pengendalian

penduduk dan KB.

3. Pemanfaatan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa memberi peluang yang lebih besar untuk meningkatkan

partisipasi masyarakat dan pemerintahan desa dalam

mensinergikan dan mensukseskan program KKBPK,

Peningkatan anggaran desa oleh pemerintah melalui APBN

menjadi peluang untuk meningkatkan dinamika program KKBPK

sampai dilevel lini lapangan (dusun/kampung, RW, RT).

Page 31: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

22

Dalam rangka meningkatkan kinerja dan sebagai upaya mewujudkan

visi, misi Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, dalam melaksanakan tugas

dan fungsinya tetap mengacu kepada Rencana Strategis Program

Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Tahun

2015 – 2019.

2.1. RENCANA STRATEGIS

2.1.1. VISI, MISI DAN TUJUAN

a. Visi

Visi merupakan gambaran masa depan yang hendak diwujudkan dan

bersifat praktis, realistis untuk dicapai, memberikan tantangan serta

menumbuhkan motivasi yang kuat bagi pegawai Perwakilan BKKBN Provinsi

Papua, Visi Perwakilan BKKBN Provinsi Papua sesuai yang tertuang dalam

Dokumen Rencana Strategis Tahun 2015-2019 adalah menjadi “ LEMBAGA

YANG HANDAL DALAM MEWUJUDKAN PENDUDUK TUMBUH

SEIMBANG SERTA KELUARGA BERKUALITAS MENUJU PAPUA

BANGKIT, MANDIRI SAN SEJAHTERA ” Visi tersebut merupakan salah

satu dari prioritas pembangunan nasional yaitu mewujudkan pertumbuhan

penduduk yang seimbang dan keluarga berkualitas, Visi ini bukan hanya

bertekad mewujudkan program kependudukan, keluarga berencana dan

pembangunan keluarga tetapi juga untuk mewujudkan Perwakilan BKKBN

Provinsi Papua sebagai lembaga negara yang handal dan memperoleh

kepercayaan dari berbagai mitra kerja dan stakeholder terutama

kepercayaan dari publik.

Page 32: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

23

b. Misi

Dalam rangka mendukung upaya perwujudan Visi Kelembagaan dan

Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga

tersebut dilakukan melalui misi:

1. Mengarusutamakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan

2. Menyelenggarakan Keluarga Berencana dan Kesehatan

Reproduksi

3. Memfasilitasi Pembangunan Keluarga dan Ketahanan Keluarga

4. Membangun dan Menerapkan Budaya Kerja Organisasi secara

konsisten,

5. Mengembangkan Advokasi, Komunikasi Informasi dan Edukasi

(KIE) serta jejaring kemitraan dalam pengelolaan Kependudukan,

Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

6. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

c. Tujuan

Secara garis besar Pembangunan Kependudukan meliputi 5 (lima)

aspek penting, yaitu: Pertama berkaitan dengan kuantitas penduduk, antara

lain jumlah, struktur dan komposisi penduduk, laju pertumbuhan penduduk,

serta persebaran penduduk. Kedua, berkenaan dengan kualitas penduduk

yang berkaitan dengan status kesehatan dan angka kematian, tingkat

pendidikan, dan angka kemiskinan. Ketiga adalah mobilitas penduduk,

seperti tingkat migrasi yang mempengaruhi persebaran penduduk antar

wilayah, baik antar pulau maupun antara perkotaan dan perdesaan. Keempat

adalah data dan informasi penduduk; dan kelima adalah penyerasian

kebijakan kependudukan.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi kelembagaan dan program

Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga, serta sesuai dengan tugas

/ fungsi Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, maka ditetapkan tujuan sebagai

berikut:

Page 33: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

24

1. Meningkatkan pemahaman kebijakan Pembangunan Berwawasan

Kependudukan

2. Menguatkan akses pelayanan KB yang merata, berkualitas dengan

pola pendekatan Kesehatan Reproduksi dan Pengaturan Jarak

Kelahiran melalui program 1.000 hari pertama kehidupan.

3. Meningkatkan pembinaan Peserta KB, baik menggunakan MKJP

maupun non-MKJP.

4. Meningkatkan pembinaan ketahanan keluarga dan kesehatan

reproduksi remaja.

5. Meningkatkan komitmen stakeholder dan mitra kerja terhadap

program KKBPK.

6. Menguatkan tata kelola, penelitian, dan pengembangan bidang

keluarga berencana.

7. Menerapkan Budaya Kerja Organisasi Cerdas, Tangguh,

Kerjasama, Integritas, dan Ikhlas (CETAK TEGAS)

8. Menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia sejak dini menuju

perwujudan generasi emas Papua.

2.1.2. SASARAN STRATEGIS DAN KEGIATAN STRATEGIS

a. Sasaran

Berdasarkan visi, misi dan tujuan tersebut di atas, maka Sasaran

Strategis Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)

Provinsi Papua tahun 2015-2019 sebagai berikut:

1. Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk (LPP);

2. Mengendalikan angka kelahiran total (TFR) per WUS (15-49 tahun);

3. Meningkatkan pemakaian kontrasepsi (CPR);

4. Menurunkan kebutuhan ber-KB yg tidak terpenuhi (unmet need);

5. Menurunkan angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR

15-19 tahun);

6. Menurunnya kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS (15-49

Page 34: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

25

tahun).

Untuk mendukung tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka

disusun kegiatan strategis dalam pengelolaan program KKBPK sebagai

berikut:

1. Promosi dan pelayanan KB MKJP di wilayah khusus transmigrasi

dan KB perkotaan

2. Pelayanan KB di Wilayah Kepulauan, pesisir Pantai Aliran

Sungai

3. Promosi Kesehatan Reproduksi Ibu dan Anak di wilayah

Pegunungan dan perbatasan

4. Kampanye Gerenasi Berencana (GenRe) Sosialisasi

Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP )

5. Sosialisasi dan Promosi melalui PIK Remaja/mahasiswa dan

BKR (Bina keluarga remaja)

6. Sosialisasi BKB holistic integratitif

7. Fasilitasi penguatan dan pembinaan BKB Holistik

8. Sosialisasi dan fasilitasi Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL)

menjadi Lansia Tangguh

9. Sosialisasi promosi Pemberdayaan ekonomi keluarga /

Pembentukan dan pembinaan kelompok UPPKS

10. Fasilitasi kegiatan dan pembentukan PPKS disemua tingkatan

wilayah (Distrik)

11. Pembinaan kelompok BKL .

12. Sosialisasi dan desiminasi kebijakan dan strategi Dalduk.

13. Sosialisasi dampak Kependudukan dan pengembangan model

solusi trategik.

14. Peningkatan kerja sama pendidikan kependudukan .

15. Pendataan Keluarga Sejahtera

16. Penguatan Advokasi dan KIE

17. Penguatan Lini Lapangan dan Kelembagaan di daerah.

Page 35: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

26

b. Kebijakan

Arah kebijakan dalam pembangunan kependudukan dan keluarga

berencana yang tertera pada RPJMN 2015-2019, dimana yang menjadi

fokus dalam pelaksanaan program Kependudukan Keluarga Berencana dan

Pembangunan Keluarga selama lima tahunan adalah:

1. Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi yang merata dan berkualitas.

2. Penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan

alat dan obat kontrasepsi yang memadai di setiap fasilitas

kesehatan KB dan jejaring pelayanan, serta pemberdayaaan

fasilitas kesehatan untuk pelayanan KB

3. Peningkatan pelayanan KB dengan penggunaan MKJP untuk

mengurangi resiko drop-out maupun menggunaan non MKJP

dengan memberikan informasi secara berkesinambungan untuk

keberlangsungan kesertaan ber-KB serta pemberian

pelayanan KB lanjutan dengan mempertimbangkan prinsip

rasional, efektif dan efisien.

4. Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas tenaga lapangan

KB dan tenaga kesehatan pelayanan KB, serta penguatan

lembaga di tingkat masyarakat untuk mendukung penggerakan

dan penyuluhan KB.

5. Advokasi program kependudukan, keluarga berencana, dan

pembangunan keluarga kepada para pembuat kebijakan, serta

promosi dan penggerakan kepada masyarakat dalam

penggunaan alat dan obat kontrasepsi KB

6. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman kesehatan

reproduksi bagi remaja melalui pendidikan, sosialisasi mengenai

pentingnya wajib belajar 12 tahun dalam rangka pendewasaan

perkawinan, dan peningkatan intensitas layanan KB bagi

pasangan usia muda guna mencegah kelahiran usia remaja.

Page 36: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

27

7. Pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarg melalui

kelompok kegiatan bina keluarga dalam rangka melestarikan

kesertaan ber-KB dan memberikan pengaruh kepada keluarga

calon akseptor untuk ber-KB

8. Penguatan tata kelola pembangunan kependudukan dan KB

melalui penguatan landasan hukum, kelembagaan, serta data

dan informasi kependudukan dan KB

9. Penguatan bidang KKB melalui penyediaan informasi dan hasil

penelitian/ kajian kependudukan, keluarga berencana dan

ketahanan keluarga serta peningkatan kerjasama penelitian

dengan universitas terkait pengembangan KKBPK.

c. Rencana Program Kerja Tahunan

Program prioritas Perwakilan BKKBN Provinsi Papua sesuai dengan

dokumen Renstra Tahun 2015-2019 adalah:

1. Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan

Pembangunan Keluarga dengan sasaran kegiatan (output)

Terlaksananya Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan

Pembangunan Keluarga diseluruh tingkatan wilayah dengan

Indikator Kinerja Kegiatan terdiri dari:

(1) Jumlah sosialisasi dan diseminasi kebijakan dan strategi

pengendalian penduduk yang dilaksanakan ditingkat

Provinsi dan Kabupaten/Kota

(2) Jumlah kegiatan penyerasian kebijakan pengendalian

penduduk dengan lintas sektor di tingkat Provinsi dan

Kab/Kota

(3) Jumlah sosialisasi kebijakan dampak kependudukan dan

pengembangan model solusi strategik dampak

kependudukan

(4) Peningkatan kerjasama pendidikan kependudukan

(5) Jumlah pelaksanaan Sosialisasi dan desiminasi kebijakan,

strategi operasional dan materi informasi tentang akses

Page 37: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

28

dan peningkatan kualitas pembinaan kesertaan ber-KB

yang sesuai dengan standarisasi pelayanan KB

(6) Jumlah penggerakan pelayanan KB (PB MKJP),

pelayanan ganti cara (PA MKJP), pelayanan komplikasi

berat, Pencabutan Implant dan Kegagalan yang

ditindaklanjuti.

(7) Jumlah penggerakan pelayanan KB di wilayan Khusus

dan Galciltas

(8) Persentase Faskes dan jejaringnya (diseluruh tingkatan

wilayah) yang memberikan pelayanan KB dan KR sesuai

dengan standarisasi pelayanan

(9) Persentase Faskes yang melakukan promosi dan

konseling Kesehatan dan hak-hak Reproduksi di Provinsi

dan Kab/Kota

(10) Jumlah Provinsi yang mengembangkan manajemen

pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi, melalui

penguatan pelayanan MUYAN kecamatan, dan jaminan

ketersediaan Alokon dan sarana-prasarana KB

(11) Jumlah pelaksanaan sosialisasi dan diseminasi kebijakan

Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga

diseluruh tingkatan wilayah

(12) Jumlah Fasilitasi Kegiatan dan pembentukan PPKS

diseluruh tingkatan wilayah

(13) Jumlah provinsi yang melaksanakan BKB Holistic

Integrative

(14) Jumlah provinsi yang melaksanakan Pembinaan Genre

(PIK-R/M dan BKR) di Provinsi (Jumlah Penguatan

GenRe di seluruh tingkatan wilayah)

(15) Jumlah kelompok BKL yang terbentuk dan mendapat

pembinaan

(16) Jumlah kelompok UPPKS yang terbentuk dan mendapat

pembinaan

Page 38: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

29

(17) Jumlah Pembinaan dan sosialisasi kebijakan, strategi dan

materi advokasi dan KIE pembangunan KKB

(18) Jumlah Penayangan informasi KKB melalui berbagai

media cetak dan elektronik, media luar ruang dan seni dan

budaya/tradisional

(19) Jumlah Advokasi dan KIE program KKBPK melalui mupen

(20) Jumlah Penggerakan Pembinaan KKB bagi mitra kerja di

setiap tingkatan wilayah

(21) Jumlah Pembinaan mekanisme operasional dalam

penguatan pelayanan dasar masyarakat

(22) Persentase kesertaan stakeholder dan mitra kerja dalam

implementasi program KKBPK

(23) Jumlah pengelolaan data dan informasi program KKBPK

di provinsi

(24) Jumlah sistem informasi kependudukan dan keluarga

yang dimanfaatkan.

2. Program generik dan kegiatan prioritas yang ada di Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua adalah sebagai berikut:

1) Program Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan

Pengelolaan Program KKBPK, terdiri dari kegiatan :

(1) Jumlah Pembinaan dan Pengembangan SDM (SDM

Aparatur dan tenaga Fungsional) diseluruh tingkatan

wilayah

(2) Jumlah hasil-hasil penelitian dan pengembangan program

KKBPK (KKB) yang dimanfaatkan

2) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis lainnya.

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dengan sasaran kegiatan

(output) adalah terselenggaranya dukungan manajemen

pengelolaan program Kependudukan, KB serta Ketahanan dan

Page 39: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

30

Kesejahteraan Keluarga di Provinsi dengan Indikator Kinerja

Kegiatan yang terdiri dari:

(1) Persentase ketepatan Pembayaran Gaji dan uang makan

Pegawai (Perwakilan BKKBN Provinsi)

(2) Jumlah penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan

perkantoran

(3) Jumlah penyelenggaraan Manajemen di Provinsi

(Keuangan dan BMN, Perencanaan, Kepegawaian,

Umum, dan Ortala)

3. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

BKKBN dengan sasaran kegiatan (output) adalah terwujudnya

akuntabilitas pelaksanaan pengawasan lainnya di Provinsi; dengan

Indikator Kinerja Kegiatan terdiri dari:

(1) Jumlah peningkatan pelaksanaan pengawasan lainnya

dan penerapan ZI WBK.

2.2. PERJANJIAN KINERJA

Dokumen Perjanjian / Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen

pernyataan kinerja yang meliputi kesepakatan kinerja antara atasan dan

bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu. Pada tahun 2016

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua mendapat target kinerja pada sasaran

dan indikator sasaran sebagai upaya pengukuran perencanaan program dan

anggaran yang berbasis kinerja. Berikut sasaran dan target kinerja

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Tahun 2016 yang diberikan Kepala

BKKBN Pusat kepada Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dan Hasil

Pencapaian sebagai berikut :

Page 40: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

31

Tabel. 2.1

Target Pencapaian Berdasarkan Kontrak Kerja Provinsi (KKP) Tahun 2016

FORMULIR KKP TAHUN 2016

NO INDIKATOR KONTRAK KERJA PROVINSI

2016

Sasaran 2016

A. SASARAN STRATEGI

1 Angka Prevalensi Penggunaan Kontrasepsi

(CPR)

21,3 %

2 Persentase Kebutuhan ber-KB yang tidak

terpenuhi (Unmed Need)

23,8 %

3 Angka Kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun

(ASFR 15-19 thn)

49 per 1000

perempuan

4 Persentase Peserta KB Baru MKJP 20,3 %

5 Persentase Peserta KB Aktif MKJP 33,3 %

A. SASARAN PROGRAM

1 Jumlah Peserta KB Baru 62.250

2 Jumlah Peserta KB Aktif 137.620

3 Persentase Kesertaan KB Pria (PA) (MOP +

Kondom)

2,0 %

4 Persentase PUS yg memiliki pengetahuan dan

pemahaman tentang semua jenis kontrasepsi

modern

9,6 %

5 Persentase PUS anggota poktan BKB, BKR,

BKL, UPPKS yg ber-KB

-

o BKB

o BKR

o BKL

40,7 %

64,4 %

42,3 %

Page 41: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

32

o UPPKS 51,5 %

6 Indeks Pengetahuan Remaja Kesehatan

Reproduksi Remaja (KRR)

37,4 %

7 Persentase sasaran yang mendapatkan promosi

dan konseling Kesehatan Reproduksi

10,0 %

8 Persentase masyarakat yang mengetahui isu

kependudukan

45,0 %

9 Persentase Provinsi yang memasukan program

KKBPK dalam Musrenbang

100,0 %

10 Persentase Kab/Kota yang memasukan

program KKBPK dalam Musrenbang

40,0 %

11 Laporan Realisasi Triwulan Kab/Kota penerima

DAK 2016

100,0 %

12 Jumlah ketersediaan data dan informasi yg

akurat dan tepat waktu

100,0 %

13 Laporan keuangan dan pengelolaan BMN yg

dapat diselesaikan tepat waktu, akuntabel,

kredibel, dan memenuhi standar kepatutan

100,0 %

14 Persentase temuan eksternal dan internal yg

selesai ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan

100,0 %

15 Pemetaan urusan bidang pengendalian

penduduk dan KB di Kab/Kota dalam penguatan

Program KKBPK.

100,0 %

Page 42: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

33

Akuntabilitas kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dimaksudkan

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi

organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan program yang telah ditetapkan

melalui Renstra dan Rencana Kinerja/Penetapan Kinerja. Pelaporan

akuntabilitas kinerja ini dituangkan melalui evaluasi dan analisis kinerja atas

seluruh kegiatan yang dilaksanakan Perwakilan BKKBN Provinsi Papua.

Evaluasi kinerja bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi,

kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi agar

dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program dan

kegiatan di masa yang akan datang.

Sedangkan analisis kinerja bertujuan untuk mengetahui pencapaian

realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan misi agar

dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program dan

kegiatan di masa yang akan datang. Analisis dilaksanakan terhadap

perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, serta penyebab untuk

mencari strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan. Analisis

akuntabilitas kinerja meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan

dengan program dalam rangka mewujudkan program, tujuan, dan misi serta

visi sebagaimana ditetapkan dalam perencanaan strategis.

3.1. UPAYA PROGRAM, KEGIATAN DAN HASIL PENCAPAIAN

3.1.1. Pemanfaatan Indikator Kinerja Utama dan Pengukuran Kinerja

Untuk Pengendalian dan Pemantauan Kinerja

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua telah memanfaatkan Indikator

Kinerja Utama (IKU) dalam pengendalian dan pemantauan kinerja. IKU

merupakan akumulasi kinerja dari pencapaian Kontrak Kinerja Provinsi

(KKP) tingkat Perwakilan BKKBN Provinsi dalam pengendalian dan

Page 43: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

34

pemantauan kinerja. Pengendalian dan pemantauan kinerja tersebut

dilakukan melalui 3 tahap yaitu bulanan, semesteran dan tahunan. Evaluasi

kinerja bulanan dilakukan melalui rapat pengendalian program dan anggaran

(RADALGRAM), yang dilaksanakan rutin setiap bulan.

RADALGRAM dipimpin langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN

Provinsi Papua. Hal itu menunjukkan komitmen pimpinan dan anggota

organisasi untuk mengendalikan pencapaian kinerja program dan organisasi.

Dalam RADALGRAM selain dibahas permasalahan-permasalahan program

juga dibicarakan strategi dan upaya pemecahan masalahnya serta rencana

tindak lanjutnya.

Pengendalian dan pemantauan kinerja semesteran (6 bulan)

dilakukan melalui REVIU atau telaah Pembangunan KKB, yang diikuti oleh

jajaran Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dan SKPD KB Kab/Kota dengan

Mitra Kerja. Dalam pertemuan REVIU Pembangunan KKB tersebut

dievaluasi pencapaian kinerja dan realisasi anggaran enam bulan terakhir,

yang secara mendalam dianalisis dengan membandingkan pencapaian

dalam periode yang sama tahun sebelumnya, serta perbandingan

pencapaian antar provinsi. Selain itu, juga dibicarakan mengenai rencana

strategi operasional program KKB enam bulan ke depan serta kebijakan,

strategi, dan sasaran program tahun berikutnya.

Selanjutnya pengendalian dan pemantauan kinerja tahunan

dilaksanakan melalui penyelenggaraan Rapat Koordinasi Daerah

(RAKORDA) Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan

Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang dihadiri seluruh jajaran Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua, SKPD KB Kab/Kota dan para stakeholder serta

mitra kerja terkait. Dalam RAKORDA dibahas evaluasi tahunan, arah

kebijakan dan strategi tahun berjalan serta penetapan kinerja melalui

penandatangan kontrak kinerja Kab/Kota melalui Penanda Tanganan Kinerja

SKPD KB Kab/Kota.

Page 44: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

35

3.1.2. Mekanisme pengumpulan data pencapaian kinerja

Terdapat berbagai sumber data untuk mengukur pencapaian kinerja

Program KKBPK di Provinsi Papua Tahun 2016. Sumber data tersebut

adalah Sistem Pencatatan dan Pelaporan Program KKBPK, survey intern

Perwakilan BKKBN, SDKI 2012, SUPAS 2015 dan SUSENAS 2016.

Sistem pencatatan dan pelaporan program KKBPK nasional

(mekanisme dan alur pelaporan terlampir) terdiri dari pencatatan dan

pelaporan pelayanan kontrasepsi (F/II/KB), pencatatan dan pelaporan

pengendalian lapangan (F/I/DALLAP), dan pendataan keluarga (R/I/KS dan

F/I/MDK). Pencatatan dan pelaporan Pelayanan Kontrasepsi, melalui F/II/KB,

dikumpulkan secara berjenjang setiap bulan mulai dari klinik KB yang berada

di tingkat kecamatan, kabupaten dan kota, provinsi dan pusat. Dalam formulir

F/II/KB terekam data antara lain jumlah peserta KB baru (per metode

kontrasepsi), data kegagalan dan komplikasi serta persediaan alat dan obat

kontrasepsi. F/II/KB merupakan sumber data untuk mengukur pencapaian

kinerja indikator-indikator (a) Jumlah Pencapaian Peserta KB Baru, (b)

Jumlah Peserta KB Baru mandiri, (c) Persentase Jumlah Peserta KB Baru

MKJP, (d) Persentase Peserta KB baru pria, (e) Jumlah Peserta KB baru

KPS dan KS I.

Pencatatan dan Pelaporan Pengendalian Lapangan, dengan

menggunakan formulir F/I/Dallap dikumpulkan bulanan secara berjenjang,

mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan kota, provinsi dan pusat.

Dalam formulir F/I/Dallap terekam data antara lain peserta KB aktif, ganti

cara, kelompok kegiatan BKB, BKR, BKL, UPPKS, dan KPS dan KS-I.

F/I/Dallap merupakan sumber data untuk mengukur pencapaian kinerja

indikator-indikator (a) Jumlah Peserta KB aktif, (b) Jumlah Peserta KB aktif

KPS dan KS I, (c) Persentase Peserta aktif mandiri, dan (d) Persentase

Peserta KB aktif MKJP.

Pencatatan dan Pelaporan Pendataan Keluarga, dengan

menggunakan formulir R/I/KS, dikumpulkan dalam periode setahun sekali.

Data yang dikumpulkan melalui pendataan keluarga meliputi data demografi,

Page 45: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

36

data kesertaan ber KB seperti unmet need dan peserta KB menurut jalur

pelayanan, serta data tahapan Keluarga Sejahtera. Pendataan keluarga

dilakukan oleh Kader Pendata terlatih yang mendapatkan pembinaan dan

supervisi oleh PLKB/PKB maupun oleh jajaran di atasnya, kecamatan,

kabupaten dan kota, provinsi dan pusat.

Survey intern BKKBN dalam hal ini Mini Survey dan Survey RPJMN

dilakukan setiap tahun untuk mengukur pencapaian kinerja indikator-indikator

(a) Persentase keluarga yang mempunyai balita, anak, remaja dan lansia

yang memahami dan melaksanakan pembinaan dan pengasuhan tumbuh

kembang balita dan anak serta ketahanan keluarga remaja dan lansia; (b)

Persentase PUS, WUS, remaja, dan keluarga yang mengetahui informasi

KKB melalui media massa cetak, elektronik dan media luar ruang.

Sementara itu data hasil Sensus Penduduk 2010 digunakan untuk

mengukur laju pertumbuhan penduduk, sedangkan data hasil SDKI 2012

digunakan untuk mengukur pencapaian kinerja indikator (a) Tingkat

kesertaan ber-KB pasangan usia subur (CPR) dan (b) Unmet Need.

3.1.3. Upaya dan Kegiatan Strategis Program KKBPK

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, upaya program dan kegiatan

yang dilakukan sepanjang tahun 2016 secara umum adalah melakukan

konsolidasi dan penyegaran kembali komitmen terhadap program KKBPK

nasional kepada seluruh penyelenggara negara, stakeholder terkait, dan

mitra kerja program. Secara khusus, upaya program yang dilakukan adalah

dengan merancang, menyusun, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan

strategis sebagaimana yang telah diamanatkan dalam RPJMN 2015-2019

dan Rencana Strategis Program KKB Nasional 2015-2019.

Upaya pelaksanaan program dan kegiatan tersebut bertujuan untuk

pemantapan kelangsungan program dan kelembagaan, peningkatan kinerja

program di setiap tingkatan wilayah, serta pemenuhan permintaan

masyarakat akan pelayanan keluarga berencana yang menyeluruh dan

bermutu dalam rangka membantu terwujudnya keluarga kecil berkualitas.

Page 46: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

37

Gambaran pelaksanaan kinerja program KKB nasional yang merupakan

pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang tercantum dalam

Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2011 meliputi empat program pokok, yaitu

(1) Program Kependudukan dan KB; (2) Program Pelatihan dan

Pengembangan; (3) Program Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis

Lainnya; serta (4) Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas

Aparatur.

Sebagai langkah awal dari pelaksanaan program KKBPK nasional,

maka pada setiap awal tahun selalu dilakukan penyegaran kembali

komitmen terhadap program KKBPK nasional dari para penyelenggara

negara, stakeholder, dan mitra kerja program melalui forum-forum yang

berskala nasional maupun regional, yaitu Rapat Kerja Nasional, Rapat Kerja

Daerah, dan Rapat Koordinasi Teknis.

Internal Perwakilan BKKBN Papua juga mempunyai mekanisme

dalam melakukan perencanaan, penggarapan dan pengendalian program

KKB melalui berbagai forum: Rakernas dan Rakorda, Konsultasi Bidang,

Konsultasi Seksi, Konsolidasi Perencanaan Program dan Anggaran I dan II,

Rapat Pengendalian Program dan Anggaran, Rapat Telaah/Reviu Program

KKB. Disamping itu untuk menguatkan dalam penggarapan program juga

dilakukan rapat-rapat yang bersifat koordinasi antar komponen secara rutin

setiap bulannya.

Melalui forum-forum pertemuan tersebut dilakukan sosialisasi dan

desiminasi visi, misi, kebijakan, strategi, dan pokok-pokok program serta

kegiatan dalam Rencana Strategis Program KKB Nasional tahun 2015-2019

dan disinkronkan dengan rencana aksi dan operasionalisasi kegiatan

prioritas.

Untuk mencapai target yang tercantum dalam RKP Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua pada Tahun 2016 telah melaksanakan 12 (dua belas

) Output dengan 41 Komponen dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

Page 47: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

38

1. Output : Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan

Pemerintah dengan Pemerintah Daerah dalam rangka

Pengendalian Kuantitas Penduduk.

Output ini dibagi menjadi 4 sub output yang telah dijabarkan dibawah ini:

- Suboutput : Pelaksanaan Sosialisasi Dan Desiminasi Kebijakan

Dan Strategi Pengendalian

a. Pengembangan Materi Pengelolaan Data dan Informasi

Kependudukan serta Materi Advokasi dan KIE Perencanaan

Pengendalian Penduduk.

Dalam kegiatan ini dibentuk team penyusun materi sebagai bahan

referensi dan acuan dalam melakukan advokasi dan informasi

kepada para pengambil kebijakan, sektor terkait dan publik terkait

dengan informasi kependudukan dan perencanaan pengendalian

penduduk sampai ditingkat lini lapangan. Bentuk kegiatan yang

dilaksanakan adalah melakukan pertemuan untuk membahas

bahan-bahan dalam menyusun materi perencanaan Pengendalian

Penduduk, mengumpulkan bahan dan data dari sektor terkait,

menyusun materi dan sampai pada tingkat penggandaan hasil.

b. Sosialisasi dan desiminasi Kebijakan dan Strategi

Pengendalian Penduduk Tingkat Provinsi.

Melakukan Sosialisasi kepada Dinas Instansi terkait dan Mitra

Kerja tentang Program Kegiatan Pengendalian Penduduk,

sehingga dalam pelaksanaan kegiatan rutin pada setiap satuan

kerja baik ditingkat provinsi maupun di Tingkat Kab/Kota, kegiatan-

kegiatan dalam bidang kependudukan bisa terakomodir pada

sektor terkait, sekaligus berdiskusi untuk menyatukan dan

menyamakan persepsi dalam penanganan masalah

kependudukan di Papua sampai di tingkat lini lapangan demi

tercapainya penduduk tumbuh seimbang yang berkualitas.

Page 48: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

39

c. Penyusunan Analisis Parameter dan Profil penduduk

Kewilayahan Tk. Kab/Kota

Sebagai bahan informasi permasalahan yang terkait dengan

Kependudukan, maka dilaksanakan penyusunan analisis

Parameter dan Profil penduduk, tujuan dari penyusunan analisis

parameter dan profil penduduk ini adalah untuk memberikan

informasi kepada para pihak terkait dan masyarakat tentang

gambaran yang berkaitan dengan informasi tentang kondisi

kependudukan serta perkembangannya, yang diamati dari

berbagai aspek, diantaranya dari aspek kesehatan, pendidikan,

ketenagakerjaan, Keluarga Berencana dan sosial lainnya.

Dalam penyusunan analisis parameter dan profil penduduk ini

SKPD-KB, bermitra dengan Dinas Instansi dan Lintas sektor serta

para Tokoh Agama dan Tokoh Adat, dll.

d. Sosialisasi/ Desiminasi/ orientasi/ Sarasehan teknis

Penyusunan dan analisis Data Parameter Kependudukan

Tingkat Provinsi dan kab/Kota.

Melakukan pertemuan dalam rangka untuk menyusun dan

menetapkan parameter kependudukan baik di tingkat Provinsi

maupun tingkat kabupaten/Kota terjangkau, Penyusunan

Parameter Kependudukan sangat penting dan perlu sebagai data

dasar dalam penentuan kebijakan dan program kegiatan yang

akan dilaksanakan, dengan mengetahui parameter kependudukan

yang ada, program kegiatan yang akan dilaksanakan bisa lebih

jelas dan mempunyai sasaran dan target yang tepat.

Diharapkan dengan diadakannya pertemuan ini penyusunan

parameter kependudukan bisa lebih valid dan bisa disepakati oleh

semua sektor terkait dan bisa dianalisis dari data-data parameter

yang sudah ada, dengan diadakannya analisis ini diharapkan bisa

mendapatkan output yang bisa dijadikan sebagai solusi

pemecahan dalam penanganan masalah kependudukan, Kelurrga

Page 49: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

40

Berencana dan Pembangunan Keluarga, dalam upaya

pengendalian pertumbuhan penduduk.

e. Penyusunan Polecy Brief

Bermitra dengan para pakar Kependudukan, Perguruan Tinggi,

Akademisi, Peneliti, dll, melakukan penyusunan Polecy Brief yang

terkait dengan Pengendalian Kuantitas penduduk sekaligus

kualitas penduduk, dalam penyusunan polecy brief ini berisikan

hasil kajian-kajian dan analisis di lapangan dan diolah sehingga

menghasilkan suatu artikel dan informasi terkait dengan

kependudukan, diharapkan dengan adanya penyusunan polecy

brief ini sebagai bahan advokasi, informasi dan masukan kepada

para pemangku kebijakan dalam menentukan program kegiatan

pada masa mendatang.

f. Penyusunan data parameter, Profil dan Buku saku

Kependudukan.

Data Parameter Kependudukan merupakan data utama yang

sangat diperlukan terkait dengan data-data kependudukan, karena

data parameter ini merupakan data dasar dalam menyususun dan

menganalisa didalam profil kependudukan dan sumber data dalam

penyusunan buku saku kependudukan, dalam penyusunan data

peremater kependudukan ini dilakukan pengumpulan data-data

dari berbagai sumber pada dinas dan instansi terkait, mengadakan

pertemuan untuk menyatukan persepsi dan penyamaan data-data

yang ada, selanjutnya dianalisis didalam penyusunan profil

kependudukan dan sebagai bahan advokasi/informasi yang

dituangkan didalam buku saku kependudukan. Tujuannya adalah

dengan adanya data parameter, profil dan buku saku

kependudukan ini sebagai masukan kepada para pengambil

kebijakan untuk bahan perencanaan program kegiatan dan

referensi sebagai rujukan dalam penentuan strategi program.

Page 50: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

41

g. Fasilitasi/ Pendampingan Penyusunan GDPK TK.kabupaten

/Kota.

Dalam kegiatan ini dilaksanakan pendampingan dalam

penyusunan GDPK secara intens, melakukan audiens dan

pertemuan dengan lintas sektor, pemda, dst, terkait dengan

penyusunan GDPK di Tingkat Kab/Kota, yang dikaitkan dengan

pembangunan sektor yang berwawasan kependudukan, kegiatan

ini merupakan penjabaran dari Grand Design Pengendalian

Kuantitas Penduduk Tingkat Nasional dan Provinsi. Peserta dalam

kegiatan ini adalah dari SKPDKB Kabupaten/Kota terjangkau dan

Mitra kerja terkait di Tingkat Kabupaten. Dengan dilaksanakannya

pertemuan ini Diharapkan para pengelola program KKBPK di

kabupaten bisa memahami dan mengetahui manfaat dari GDPK

tersebut, dan segera bisa menyusun Grand Design Pengendalian

Kuantitas bermitra dengan Pemerintah daerah dan Mitra kerja

terkait.

h. Peningkatan Intensifikasi Kemitraan dengan Mitrakerja (IPADI,

Koalisi Kependudukan, PSK, FAPSEDU).

Dalam upaya untuk meningkatkan kemitraan dengan organisasi

profesi, perlu dilakukan pertemuan koordinasi secara berkala,

berkaitan dengan itu Bidang DALDUK telah melakukan pertemuan

koordinasi kemitraan dengan IPADI, Koalisi Kependudukan, PSK,

Fapsedu, maksud dari pertemuan adalah untuk bisa memberikan

informasi dan gambaran lebih jauh tentang pelaksanaan Program

Pengendalian Penduduk, karena anggota dari mitrakerja tersebut

adalah para Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Pakar

Kependudukan, Akademisi, Mahasiswa, Generasi Muda, dan dinas

tehnis terkait, sehingga bisa memberikan saran masukan dan

solusi dalam pengelolaan program Pengendalian Kuantias

penduduk di papua. Disamping itu para anggota yang duduk

didalamnya bisa sebagai corong dari BKKBN untuk memberikan

Page 51: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

42

informasi, advokasi baik kepada para pemangku kebijakan, Tokoh

Adat dan masyarakat.

i. Pendampingan Pengintegrasian Parameter Kependudukan

kedalam Rentrada.

Kegiatan ini merupakan salah satu strategi dalam upaya

memasukan isu-isu parameter kependudukan kedalam Renstrada

di kabupaten/Kota selama lima tahun yang akan datang,

diharapkan isu-isu Parameter Kependudukan bisa

dimasukan/diintegrasikan kedalam penyusunan Renstrada

tersebut, maka BKKBN bermitra dengan SKPD-KB, Stake Holder,

dan Mitra kerja terkait baik ditingkat Provinsi dan di tingkat

Kabupaten/Kota untuk meng-advokasi kepada para pihak, agar

dalam menyusun RPJMD/Renstrada Kabupaten/Kota bisa

memasukan Isu-isu Parameter Kependudukan dalam Pelaksanaan

Program KKBPK di Tingkat Provinsi/Kab/Kota, sehingga kegiatan

operasional Program Kependudukan dan pengendalian Kuantitas

pendudukan bisa dijadikan program prioritas/strategis dan

dialokasikan anggarannya disetiap tahun anggaran.

j. Advokasi dan Sosialisasi hasil Penyerasian Kebijakan

Pembangunan Sektor dengan Pembangunan KKB Tk.

Provinsi, Kabupaten/Kota.

Melakukan Koordinasi dan kerjasama dengan Stakeholder dan

Mitra kerja, pengumpulan bahan-bahan terkait dengan kebijakan

pembangunan kependudukan disetiap sektor, sehingga kebijakan

kependudukan antar sektor bisa disinkronkan dan dikoordinasikan

dilaksanakan bersama-sama dan bermitra antar sektor terkait,

dengan diasakannya pertemuan ini kesepahaman dan

kepsepakatan antar sektor terkait dengan pelaksanaan program

KKBPK bisa berjalan dengan baik, seiring dengan visi misi BKKBN

dan disinergikan dengan visi misi Pemerintah daerah, sehingga

ego sektor bisa ditekan/dikurangi didalam pelaksanaan kegiatan

disemua sektor kegiatan.

Page 52: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

43

k. Inventaris Kebijakan Pembangunan yang berwawasan

Kependudukan Tk. Provinsi dan Kab/Kota.

Melakukan Inventarisasi Kebijakan Sektor Pembangunan

Kependudukan dan KB kepada sektor terkait, kebijakan tersebut

baik berupa Perda/Pergub/SK-Bupati/Perdasi/Perdasus, baik yang

mendukung maupun yang tidak mendukung tentang Pelaksanaan

Program KKBPK di Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dengan

adanya inventarisasi Kebijakan Pembangunan yang berwawasan

Kependudukan tersebut sebagai acuan dan referensi dalam

pelaksanaan Program KKBPK dimasa yang akan datang.

Disamping itu kita juga menyamakan persepsi dan pandangan

serta kesepakatan bersama baik di Tingkat provinsi Papua

maupun di Tingkat Kabupaten/Kota, dalam menangani program

Kependudukan dan KB, peserta dalam pertemuan tersebut adalah

Dinas Instansi terkait serta Mitra kerja ditingkat Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

- Suboutput : Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk.

Kegiatan yang dilaksanakan adalah

a. Penyusunan kajian/Model Solusi Strategis Analisa Dampak

Kependudukan Tingkat Provinsi.

Perspektif tokoh adat lokal dalam pelaksanaan program KB di

Provinsi Papua, sudah cukup baik yang secara tidak secara

langsung mendukung program KB berdasarkan pengalaman hidup

masa lalu, namun sebagai penggerak yang mendorong

masyarakat perlu ada pelibatan yang partisipatif semua pihak,

sehingga dapat mendorong pelaksanaan program KB secara

berkesinambungan. Keterlibatan para tokoh adat lokal dalam

pelaksanaan program KB sebagai penggerak dijadikan sebagai

motivator, namun pendekatan yang kontekstual perlu diberikan

ruang sesuai dengan situasi dan isu-isu lokal bagi kelangsungan

kehidupan yang normal dan lebih baik secara kualitas dan bukan

Page 53: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

44

saja secara kuantitas. Dampak dari pertumbuhan penduduk

tersebut perlu diadakan Koordinasi dengan Stake Holder dan Mitra

Kerja. Maka Untuk mendukung pembangunan nasional dalam

mewujudkan kesejahteraan rakyat perlu adanya pengendalian

kuantitas penduduk, sehingga perlu adanya dukungan dalam

terlaksananya program analisis kependudukan secara optimal di

semua tingkatan, perlu fasiltasi pembinaan bagi SKPD-KB

Kabupaten/Kota, sehingga program ini diharapkan dapat

digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan program analisis

dampak kependudukan dan tercapainya pengendalian

kependudukan guna mewujudkan pembangunan berwawasan

kependudukan.

- Suboutput : Pelaksanaan Sosialisasi Kebijakan Dampak

Kependudukan dan Pengembangan Model Solusi Strategik.

Kegiatan yang dilaksanakan yaitu :

a. Model solusi stategik analisis dampak kependudukan terhadap

sektor lain dan dampak paling penting terhadap kependudukan

berupa intervensi program yang mendarat di lapangan, dengan

kegiatan yang bersifat aplikatif dan langsung berdampak terhadap

penerima manfaat, yang diharapkan dapat menyelesaikan

masalah di wilayah setempat. Implementasi dari model solusi

stategik memerlukan kerjasama dan komitmen dari berbagai pihak,

baik stakeholder, mitra kerja, maupun masyarakat setempat dan

diharapkan tetap berlanjut di lapangan.

Untuk pelaksanaan di tingkat provinsi dilaksanakan dengan

penyusunan jurnal pengembangan model strategik dampak

kependuudukan di provinsi papua. Kegiatan - Kegiatan yang

dilaksanakan adalah sebagai berikut:

b. Desiminasi Hasil Kajian Analisa dan Model Solusi Strategik.

Kegiatan yang dilaksanakan adalah : Worksop dilaksanakan

dalam mengkaji hasil dan kajian tentang Perpektif tokoh adat lokal

Page 54: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

45

tentang Keluarga Berencana di Provinsi papua, sebagai pembicara

atau nara sumber tim dari Pusat Studi Kependudukan UNCEN

dengan melibatkan aktivis dari perguruan tinggi, instansi terkait

dan mitra kerja. Keterlibatan para pemangku kepentingan lokal

dalam pelaksanaan program KB di Provinsi Papua sebagai

penggerak dengan menjadi motivator merupakan hal yang

menarik, namun pendekatan yang kontekstual perlu diberikan

ruang sesuai dengan situasi dan isu-isu lokal bagi kelangsungan

kehidupan yang normal dan lebih baik secara kualitas dan bukan

saja secara kuantitas. Pandangan positif yang mendorong

partisipasi dalam program KB karena dapat menjadikan hidup

keluarga berkualitas, namun dianggap merupakan tanggungjawab

dan urusan perempuan dengan tetap mempertimbangkan jumlah

anak yang akan dilahirkan sebagai keturunan suku. Dalam

pertemuan ini melibatkan peserta dari para Toga,Toma,Todat,

Remaja, Generasi Muda dan Stakeholder terkait.

c. Sosialisasi Isu Strategis Dampak Kependudukan yang

disesuaikan dengan kondisi wilayah Tingkat Provinsi.

Kegiatan ini melibatkan Para pemangku kepentingan, lintas sektor,

lintas bidang, para tokoh Adat, Agama, Pemuda, Perempuan,

Remaja, karena terkait dengan Isu strategis kependudukan di era

globalisasi ini lebih ditekankan kepada upaya mengendalikan

pertumbuhan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia

yang disesuaikan dengan kondisi wilayah dan kearifan lokal

disetiap wilayah, oleh sebab itu dari berbagai sasaran dan

kebijakan pembangunan kependudukan merupakan bagian

integral dari keseluruhan pembangunan baik kultural, ekonomi dan

social. Upaya mewujudkan pembangunan kependudukan yang

berkelanjutan diperlukan langkah dan upaya nyata dalam

mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Kependudukan

merupakan permasalahan yang harus serius ditangani, karena

permasalahan kependudukan ini kalau tidak ditangani secara

Page 55: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

46

serius dampaknya akan luas dan sangat berpengaruh terhadap

kehidupan masyarakat, terutama jumlah pengangguran dan

kemiskinan yang semakin meningkat, dll.

d. Polecy Brief

Salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui sejauh

mana pembangunan yang dilaksanakan mampu meningkatkan

kualitas hidup manusia (penduduk) sebagai obyek pembangunan

adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Walaupun tidak

semua aspek pembangunan manusia dapat diukur melalui

penghitungan IPM mengingat sangat luas dimensi pembangunan

manusia, tetapi paling tidak IPM dapat menggambarkan hasil

pelaksanaan pembangunan manusia menurut tiga komponen

indikator kemampuan manusia yang sangat mendasar yaitu :

derajat kesehatan, kualitas pendidikan serta akses terhadap

sumber daya ekonomi berupa pemerataan tingkat daya beli

masyarakat. Dengan berbekal berbagai informasi tersebut salah

satu sarana untuk memberikan informasi kepada para pemangku

kepentingan dan masyarakat salah satunya adalah dengan

menyebarluaskan Polecy Brief, BKKBN bekerjasama dengan Mitra

Kerja (Kolaisi, IPADI, BPS, PSK, dst) mencoba menyusun Polecy

Brief sebagai salah satu sarana untuk menyebarluaskan informasi

secara menyeluruh.

- Suboutput : Pelaksanaan Peningkatan Kerjasama Pendidikan

Kependudukan. Kegiatan yang sudah dilaksanakan pada tahun

anggaran 2016 adalah sebagai berikut :

a. Kuliah Umum Pembekalan Mahasiswa Baru Terkait Isu

Kependudukan. Pelaksanaan kegiatan pembekalan ditujukan

bagi mahasiswa dilingkungan perguruan tinggi negeri maupun

swasta, agar pemahaman tentang isu-isu kependudukan kepada

semua mahasiswa dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda, agar bisa membantu menyampaikan informasi-informasi

Page 56: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

47

tentang kependudukan kepada publik, baik institusi pemerintah

maupun dilingkungan kampus, masyarakat dan keluarganya.

Sasaran Kuliah Umum ditujukan kepada Para Mahasiswa

dilingkungan Universitas /

Perguruan Tinggi yang ada di Kabupaten Merauke diantaranya :

• Universitas Negeri Musamus

• UPP UNCEN

• Prodi D.III Keperawatan

• STISIPOL

• AKBID Yaleka

• Poliktehnik

• STIA (Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi) Karya Dharma

b. Workshop Modul Pendidikan Kependudukan Melalui Jalur

Formal, Non Formal dan Informal Bagi Mitra Kerja dan Stake

holder. Workshop ini dilaksanakan agar informasi materi

pendidikan kependudukan bagi para Stakeholder sehingga adanya

saran, usul dan masukan-masukan dari para stakeholder terkait

dengan penyusunan modul pendidikan kependudukan, sehingga

modul tersebut bisa dijadikan referensi bagi Dinas P & P, Guru-

guru, para siswa/i , para penyuluh agama serta mitra kerja terkait.

c. Kerjasama Pendidikan Kependudukan Melalui KKN Tematik

KKBPK

Pelaksanaan Pembekalan Materi Praktek Lapangan bagi

mahasiswa, berjumlah 15 kelompok diantaranya :

1. IPDN Kampus Papua 8 Kelompok

2. FKIP UNCEN 3 Kelompok

3. FISIP UNCEN 2 Kelompok

4. USTJ Jayapura 2 Kelompok

Dari 15 Kelompok yang dilaksanakan pada semester I ada 10

kelompok dan 5 kelompok dilaksanakan pada semester II. Tujuan

Page 57: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

48

dilaksanakannya Pembekalan Materi bagi Mahasiswa KKN

maupun yang akan mengikuti KKL adalah untuk meningkatan

peran bagi mahasiswa KKN / KKL dalam mensosialisasikan

program program pembangunan termasuk proram Kependudukan

Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang

akan memberi manfaat ganda, yaitu bagi mahasiswa dan

masyarakat akan lebih memahami tentang isu-isu Kependudukan

Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga. Penanganan

masalah kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan

keluarga memerlukan sinergitas dari berbagai pihak, karena

negara kita masih menghadapi berbagai permasalahan yang

kompleks berkaitan dengan itu, seperti jumlah penduduk yang

besar dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Jumlah

penduduk yang besar akan memberikan beban yang berat kepada

wilayah yang bersangkutan termasuk masalah lingkungan seperti

kerusakan terumbu karang, masalah air bersih, sampah,

pendangkalan sungai, serta polusi udara.

d. Desiminasi Pendidikan Kependudukan Melalui Lomba Pidato

Tingkat Mahasiswa dan SLTA.

Masalah Kependudukan dan Keluarga Berencana merupakan

masalah bersama yang harus segera dipecahkan, karena memiliki

dampak yang besar dan pengaruh terhadap seluruh aspek

kehidupan. Jika jumlah penduduk tidak dapat dikendalikan dan

jumlahnya terus bertambah, maka akan mendatangkan masalah

didalam aspek kehidupan lainnya. Untuk dapat meningkatkan

kualitas sumber daya manusia, dalam meningkatkan pengetahuan,

responsive, sikap dan perilaku yang rasional, serta bertanggung

jawab dalam pembangunan yang berwawasan kependudukan,

maka Perwakilan BKKBN Provinsi Papua melaksanakan suatu

kegiatan dengan tujuan sebagai ajang untuk mencari bakat bagi

generasi penerus bangsa dalam memberikan informasi dan

memasyarakatkan pentingnya pendidikan kependudukan baik di

Page 58: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

49

tengah-tengah keluarga maupun masyarakat serta dapat

mewujudkan generasi muda yang berkualitas. Untuk meningkatkan

kompetensi dan kualitas sehingga dapat memberikan kontribusi

yang nyata dan positif dengan suatu.pendekatan, salah satunya

adalah, melalui Sayembara Pidato Kependudukan dengan Tema “

Kependudukan Indonesia “ dan Topik “Pengaruh Pertambahan

Penduduk terhadap Keseimbangan Lingkungan dan

Kelestarian Alam.“

e. Kegiatan sayembara kependudukan ( Lomba Pidato ) Tk.

Provinsi Papua, diikuti oleh 25 orang peserta, yang terdiri dari : 15

peserta Kategori Remaja dan 10 peserta Kategori Dewasa Muda.

Berdasarkan hasil Surat Keputusan dewan juri Nomor : 1520

/KT.201/J2/2016 tanggal 4 Juni 2016 tentang Pemenang Lomba

Pidato Pendidikan Kependudukan :

Kategori Remaja dan Dewasa Muda Tk. Provinsi Papua Tahun

2016, ditetapkan sebagai berikut :

1. Kategori Remaja :

JUARA NAMA ASAL SEKOLAH

I Grace Suzan Kambuaya SMAN I Jayapura

II Citha Kurnia Amanda SMAN 4 Jayapura

III Brayen Herdin Indrawan SMAN 4 Jayapura

2. Kategori Dewasa Muda :

JUARA NAMA ASAL PT

I Emmilia Monica A. Sulistyo FKIP UNCEN Jayapura

II Dwi Rizka Witria Gewe IPDN Kampus Papua

III Alnoris Asmuruf IPDN Kampus Papua

Dari Hasil seleksi Lomba Kependudukan juara I Kategori Remaja

dan Dewasa Muda Tk. Provinsi Papua, diikut sertakan pada

seleksi Tk. Nasional, di Jakarta, pemenang Lomba Pidato

Page 59: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

50

Kependudukan yang masuk seleksi sepuluh (10) besar Tk.

Nasional adalah an. Grace Suzan Kambuaya ( Kategori Remaja ),

diikut sertakan pada seleksi Tk. Nasional di Jakarta, bagi yang

masuk seleksi 10 besar dan meraih Juara III Tk Nasional,

sedangkan untuk Kategori Dewasa Muda, tidak masuk dalam

seleksi 10 besar Tk. Nasional.

f. Lomba Penulisan Blog

Pelaksanaan Lomba Penulisan kreatif dilaksanakan langsung

melalui Website dan hasilnya langsung diseleksi oleh Panitia

BKKBN Pusat, salah satunya yang masuk dalam seleksi 10 besar

yaitu dari Kabupaten Mimika Provinsi Papua :

“ An. Yusriani “, dan di ikut sertakan pada seleksi Tk. Nasional di

Jakarta meraih Juara,II Lomba Penulisan Blog Tk. Nasional Tahun

2016.

g. Desiminasi Materi Pendidikan Kependudukan Bagi PGRI

Sosialisasi Materi Kependudukan kepada guru-guru SLTP dan

SLTA untuk memberikan pemahaman tentang apa itu Keluarga

Berencana dan Pengendalian Penduduk, sehingga siswa/siswi

dapat mendidik serta merubah pola pikir dan karakternya untuk

memahami pentingnya keluarga sejak dini.

Guru harus memberikan pemahaman tentang membentuk sebuah

keluarga itu harus melalui sebuah perencanaan. Kegiatan

Desiminasi diikuti oleh Guru-guru dari berbagai sekolah dan mitra

yang dapat mendukung tersosialisasinya program KKBPK

(Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.

h. Pembekalan Materi Praktek Lapangan (KKN)

Pelaksanaan pembekalan materi praktek lapangan mempunyai

tujuan yang sama yaitu untuk mensosialisasikan program

kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga

bagi mahasiswa itu sendiri, keluarga dari mahasiswa yang

bersakutan dan masyarakat. Pembekalan materi hanya ada 1

Page 60: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

51

paket, dilaksanakan kepada mahasiswa FKIP yang akan

melakukan KKN.

i. Penggandaan Pengembangan Adaftasi Modul Pendidikan

Kependudukan (SMP dan SMA).

Penggandaan Modul Pendidikan Kependudukan bertujuan untuk

memberikan informasi terkait masalah program Kependudukan

Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga bagi guru-guru

dan siswa SMA dan SMP.

• Penggandaan Modul Pendidikan Kependudukan (SMP) : 320 bh

• Penggandaan Modul Pendidikan Kependudukan (SMA) : 320 bh.

j. Peningkatan Pengembangan Program Pendidikan

Tujuan kegiatan ini dimaksudkan agar pelaksana kegiatan

khususnya di Provinsi papua lebih memahami permasalahan, isu-

isu strategis kependudukan serta dampak kependudukan yang

ditimbulkan, wawasan dan pengetahuan akan pentingnya

kependudukan dan ikut aktif dalam mengkampanyekan masalah-

masalah kependudukan dalam upaya penerapan Prilaku Hidup

Berwawasan Kependudukan dalam kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan di Jakarta bersamaan dalam rangka pelaksanaan

sayembara pidato kependudukan.

k. Pembinaan Pendidikan Kependudukan Tk. Kabupaten/Kota.

Pelaksanaan pembinaan/bimbingan ke kab/kota dilaksanakan di

beberapa kabupaten/kota karena dana perjalanan dinas yang

terbatas.

Permasalahan dan Pemecahan Masalah (Output 1)

Permasalahan

Dalam melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung

Pencapaian Output Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan

Pemerintah dengan Pemerintah Daerah dalam rangka

Page 61: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

52

Pengendalian Kuantitas Penduduk terdapat beberapa faktor yang

menjadi permasalahan antara lain sebagai berikut :

o Data Base Kependudukan belum tertata dengan baik, sehingga

terkadang menimbulkan ketidaksamaan jumlah penduduk antar

lembaga.

o Belum semua sektor memahami program kebijakan

kependudukan, sehingga masih ada ketidak sinkronan antar

sektor dalam penanganan kependudukan.

o Belum semua Kab/Kota yang ada terjangkau program kegiatan

Pengendalian Penduduk, dari 29 Kab/kota yang ada baru 11

kab/Kota (37,93%) yang ada dananya untuk kegiatan di

Kabupaten.

o Kuantitas dan kualitas SDM pengelola data kependudukan

masih harus ditingkatkan baik ditingkat provinsi maupun

Kabupaten/Kota.

o Kepedulian para pengambil kebijakan dan pemangku

kepentingan dalam program kegiatan kependudukan masih

belum maksimal, sehingga pemahaman pemerintah daerah

tentang pelaksanaan Program KKBPK belum menjadikan

kegiatan prioritas.

o Analisis dan kajian Dampak Kependudukan sebagai bahan

advokasi kepada publik masih sangat kurang, dan belum

semua lembaga memanfaatkannya sebagai acuan dalam

menyusun program kegiatan.

o Masih minimnya modul pembelajaran pendidikan

kependudukan mulai tingkat dasar sampai di PT, dan

sosialisasi/advokasi kepada tenaga pendidik.

o Keterbatasan tenaga pengelola dan kompetensi SDM,

sehingga Perlu adanya peningkatan SDM bagi pelaksana

kegiatan, melalui pelatihan-pelatihan, orientasi dll.

Page 62: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

53

o Dukungan sarana operasional pengelolaan Kependudukan

masih sangat terbatas, sehingga mengakibatan kurang

optimalnya pelaksanaan kegiatan.

Pemecahan Masalah

o Meningkatkan koordinasi dan kemitraan kepada penyedia data

dalam sinkronisasi data parameter kependudukan baik ditingkat

provinsi/kab/kota

o Mengikut sertakan dalam pelatihan/Orientasi untuk meningkatkan

Kompetensi pengelola Kependudukan

o Bermitra dengan lembaga Peneliti/ Survey/ PT, dalam

pelaksanaan kajian dampak kependudukan.

o Bermitra dengan Lembaga Pendidikan baik tingkat Kanwil (P&K,

kemenag) maupun PT dan Organsiasi/Lembaga Pendidikan, serta

organisasi profesia (IPADI, KK, FAPSEDU, PSK)

o Mengoptimalkan dana kegiatan program pendidikan

kependudukan bagi Kabupaten / Kota yang tersedia.

o Meningkatkan koordinasi dan advokasi kepada Pemerintah

Daerah, SKPD dan Mitra Kerja terkait tentang program pendidikan

kependudukan dari berbagai aspek.

o Peningkatan kompetensi dan kualitas SDM melalui pelatihan-

pelatihan dan orientasi.

Page 63: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

54

2. Output : Kesertaan Ber - KB melalui Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan KB - KR yang sesuai dengan

Standar Pelayanan.

Kegiatan – Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2016 untuk

mencapai Output tersebut diatas antara lain :

1. Sosialisasi Kebijakan , Strategi Operasional dan Materi Tentang

Akses dan Peningkatan Kualitas Pembinaan Kesertaan Ber-KB

2. Penggerakan dan Pemantapan Pelayanan KB baru MKJP (PB)

3. Penggerakan dan Pemantapan Pelayanan KB ganti Cara

4. Pelayanan Komplikasi Berat

5. Pelayanan Pencabutan Implant Kegagalan

6. Pelayanan KB Mobile di Wilayah Khusus dan Galciltas

7. Faskes KB (pemerintah dan Swasta) yang memberikan Pelayanan

KB Sesuai dengan SOP dan Kesehatan Reproduksi

8. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Hak-Hak Reproduksi di

Provinsi dan Kab/Kota

9. Pengembangan Manajemen Pelayanan KB dan Kesehatan

Reproduksi Melalui Penguatan Pelayanan Muyan Kencana

Komponen tersebut diatas dilaksanakan dalam bentuk kegiatan-

kegiatan oleh 3 (tiga) Sub Bidang / suboutput KB dan Kesehatan

Reproduksi sebagai berikut :

- Sub Bidang Bina Kesertaan KB Jalur Pemerintah dan Swasta

a. Sosialisasi Peningkatan Akses dan Kualitas Ber-KB

dilaksanakan di Kabupaten/Kota dengan sasaran Petugas

Lapangan dan Tenaga Medis yang melaksanakan pelayanan KB di

Puskesmas dan Pustu

b. Sosialisasi Standarisasi Pelayanan KB dilaksanakan di

Kabupaten/Kota dengan sasaran petugas medis yang melayani

program KB agar dapat sesuai dengan SOP (Standar Operasional

Prosedur)

Page 64: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

55

c. Pengembangan dan Sosialisasi Jejaring Pelayanan KB Swasta

dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sasarannya adalah

Dokter Praktek Swasta dan Bidan Praktek Swasta

d. Peningkatan Sosialisasi Kesertaan MKJP dilaksanakan di

Kabupaten/Kota dengan sasaran Petugas Lapangan, Kader, dan

Petugas Medis

e. Sosialisasi Jaminan Ketersediaan Kontrasepsi dilaksanakan di

Kabupaten/Kota dengan sasaran Petugas Gudang/Bendahara

Materiil dan Bidan Koordinator di Puskesmas

f. Sosialisasi Tim Jaga Mutu, sasarannya Petugas Gudang dan

Medis yang melaksanakan pelayanan KB di Puskesmas dan Pustu

g. Penggerakan dan Pemantapan Pelayanan KB baru MKJP (PB)

1) Pelayanan MOP

2) Pelayabnan MOW dilaksanakan di Rumah Sakit Pemerintah

dan Swasta Tk. Kabupaten/Kota dengan sasaran akseptor

yang tidak ingin punya anak lagi yaitu Kota Jayapura,

Kabupaten Jayapura, Biak Numfor, Merauke, dan Nabire

3) Pelayanan IUD dilaksanakan di Rumah Sakit Pemerintah dan

swasta serta Puskesmas, Dokter dan Bidan Praktek Swasta di

Kabupaten/Kota

4) Pelayanan IMPLANT dilaksanakan di Rumah Sakit Pemerintah

dan swasta serta Puskesmas, Dokter dan Bidan Praktek

Swasta di Kabupaten/Kota

5) Pelayanan Komplikasi dilaksanakan di Rumah Sakit

Pemerintah dan swasta serta Puskesmas, Dokter dan Bidan

Praktek Swasta di Kabupaten/Kota

6) Pelayanan Pencabutan Implant dilaksanakan di Rumah Sakit

Pemerintah dan swasta serta Puskesmas, Dokter dan Bidan

Praktek Swasta di Kabupaten/Kota

Page 65: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

56

- Sub Bidang Bina Kesertaan KB jalur Wilayah dan Sasaran

Khusus

Wilayah-wilayah sasaran khusus dengan tujuan menggerakkan dan

memotivasi kembali mekanisme operasional program KB di lini

lapangan yang bersinergi dengan mitra kerja dan Pemerintah Daerah

setempat untuk menjangkau wilayah sasaran khusus di setiap

kebupaten/kota di Provinsi Papua.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada sub-Bidang Bina Kesertaan

Wilayah dan Sasaran Khusus antara lain :

a. Sosialisasi Akses dan kualitas Pembinaan Kesertaan KB

Wilayah Khusus dan Sasaran Khusus untuk pemerataan

pelayanan KB yang berkualitas, dapat terjarkau masyarakat pada

Daerah legokan yang sulit serta mendorong partisipasi pria dalam

keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di laksanakan di

Kabupaten Biak Numfor pada bulan Juli , peserta Bidan, Petugas

Lapangan KB , Kader Posyandu dan Tokoh Masyarakat sebanyak

40 orang.

b. Koordinasi Penggerakan Pelayanan KB Mobile di Wilayah dan

Sasaran Khusus Dengan Mitra terkait di kabupaten Biak Numfor

Mitra terkait Kodim Biak, Kabupaten Kerrom mitra terkait Kodim

jayapura . Jumlah cakupan akseptor KB MJKP 98 orang

c. Penggerakan Pelayanan KB Mobile di Wilayah dan Sasaran

Khusus dengan mitra terkait pada momentum Ulang tahun YKI

di laksanakan di Kabupaten Biak dan Kerrom peserta Kader

Posyandu petugas Lapangan KB, jumlah akseptor di layani 132

menggunakan alat kontrasepsi Implant

d. Evaluasi Penggarapan Pelayanan KB di Wilayah dan Sasaran

Khusus , Pegunungan di Kab. Jayawijaya, Transmigrasi Kab.

Merauke, Pesisir Pantai Kab. Sarmi, Kepulauan Kab. Kep Yapen

dan Perkotaan Kab. Jayapura. Hasil terwujudnya startegi

pelayanan KB di wilayah tersebut sesuai dengan kondisi wilayah.

Page 66: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

57

e. Peningkatan Kemitraan dalam Penggarapan KB dan KR di

Wilayah dan Sasaran Khusus kerjasama dengan TNI AL

dilaksanakan Distrik Depapre Kabupaten Jayapura dan Distrik

Japsel Kota jayapura. Pada kegiatan Bhaksos hari Armada jumlah

akseptor 67 peserta Implant

f. Penggerakan/Pembinaan Kesertaan KB dan KR di Wilayah

dan Sasaran Khusus tk Kabupaten di laksanakan di 23

kabupaten/Kota, Kabupaten yang tidak terjangkau Kab.

Mambramo Raya, Mambramo Tengah, Puncak jaya, Puncak, Intan

jaya dan Mappi karena alasan keamanan, dan transportasi ,

Peserta Tokoh – tokoh , Para medis, Pegawai lingkungan

SKPDKB , Petugas Lapangan KB dan Kader Pos yandu.

g. Penggerakan Pelayanan KB Mobile Berbasis Desa di Wilayah

tertinggal di laksanakan di Desa Padaido Kepulauan, Distrk

Bosnik Kab. Biak. Kepulaluan Aururi Dist Korido Kab. Supiori,

Kampung Yamna Distrik Betaf Kab. Sarmi, Sinar mas Distrik Lereh

Kab. Jayapura, Kampung Moso Distrik Muara Tami Kota Jayapura.

Jumlah cakupan akseptor 98 peserta

- Sub Bidang Kesehatan Reproduksi

Program penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi merupakan

program strategis dalam pelayanan Keluarga Berencana.

Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi adalah salah satu

upaya membantu pasangan suami istri untuk memiliki pengetahuan,

kesadaran, sikap dan perilaku tentang masalah Kesehatan

Reproduksi melalui kegiatan promosi, KIE dan konseling pencegahan

Infeksi Saluran Reproduksi (ISR), Penanggulangan Infeksi Menular

Seksual (IMS), HIV dan AIDS, Penanggulangan Alat Reproduksi,

Peningkatan Perilaku Seksual yang sehat serta Penanggulangan

Infertilitas sekunder setelah penggunaan kontrasepsi. Dalam

operasionalnya dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan

sektor terkait seperti Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, atau LMA,

Page 67: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

58

Kader dan Tokoh Pemuda dan masyarakat. Adapun kegiatan tersebut

telah dilaksanakan di Kabupaten Sarmi, Biak Numfor, Waropen,

Mimika, Kabupaten Merauke, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten

Keerom dengan bentuk kegiatan antara lain :

a. Sosialisasi KIE tentang kesehatan Reproduksi bagi Bidan,

Petugas Lapangan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan

Kader di Kelompok-Kelompok Kegiatan serta melakukan Jejaring

kemitraan pelayanan KHIBA (Kelangsungan Hidup Ibu, Bayi dan

Anak) di Kabupaten Biak Numfor, Kepulauan Yapen, Mimika,

Kabupaten Merauke, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten

Keerom. Kegiatan ini dilakukan agar provider dapat melakukan

advokasi kepada masyarakat di lingkungannya, adapun kegiatan

tersebut dilaksanakan pada bulan Februari, Maret, April dan

Oktober 2016

b. Promosi Program KHIBA dan PMKR dan IVA tingkat Provinsi

dilaksanakan di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Papua.

Sedangkan papsmear dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 di

Rumah Sakit Angkatan Laut DR. Soedibjo Sardadi Jayapura diikuti

oleh 28 orang, di RS Kwaingga Kabupaten Keerom diikuti 127

orang, di Kabupaten Biak Numfor diikuti 71 orang, di Klinik PPKS

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua diikuti oleh 42 orang, sehingga

total keseluruhan berjumlah 268 orang dari target yang

direncanakan sebanyak 200 orang.

c. Kampanye PMPCT dalam rangka meningkatkan pemahaman

tentang tertularnya HIV/AIDS dari Ibu ke Anak di mako

Lantamal X Jayapura.

d. Kegiatan lain yang mendukung antara lain adalah KB Kencana.

Dalam rangka Pengembangan Manajemen Pelayanan KB dan

Kesehatan Reproduksi melalui penguatan Pelayanan Muyan

Kencana dan Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam

Page 68: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

59

perencanaan dan Advokasi Program KKBPK bagi stakeholder,

pengelola program KKB di Kabupaten / Kota.

Pokok-pokok kegiatan di Kabupaten Kota :

Meningkatkan manajemen Kinerja Tenaga Pengelola Program

Kependudukan Dan Pelayanan Keluarga Berencana di Daerah :

a. Penyusunan Dokumentasi Lesson learnt KB Kencana di

laksanakan di Kabupaten Biak, Nabire , dan Mimika diikuti oleh

Tim Kencana tingkat Kabupaten/Kota sebanyak 72 orang

b. Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor Oleh Tim Provinsi

Kabupaten/Kota di laksanakan di Kabupaten Merauke, Jayapura

dan Kota Jayapura jumlah peserta 67 orang

c. Pertemuan Advokasi di Kabupaten/Kota telah dilaksanakan di 5

kabupaten / kota ( Kota Jayapura, Merauke, Biak Numfor, Kab.

Jayapura, Nabire)

d. Pelayanan/Evaluasi dan Monitoring KB MKJP Provider di

laksanakan pada wilayah KKB Kencana dan Kabupaten sekitarnya

sehingga menjadi 13 Kabupaten/Kota dan hasil cakupan akseptor

173 peserta, tenaga provider 74 orang.

e. Pendekatan Pelayanan terutama KB MKJP di Daerah Fasilitas

Statis yang Minim dapat di kembangkan untuk menjangkau

kabupaten dengan tingkat kesulitan tinggi ( Pegunungan,

Kepulauan, Pesisir Pantai) di 8 Kabupaten jumlah cakupan 63

peserta MJKP.

f. Koordinasi/Pelayanan KB Mobile di Pegunungan pelaksanaanya

dapat menjangkau wilayah sasaran Kabupaten Nabire, Dogiyai,

Deiyai dengan koordinasi penjaringan akseptor pasca keguguran

dan melahirkan.

g. Koordinasi/Pelayanan KB MKJP di wilayah Khusus Transmigrasi

( Kabupaten Nabire, Keerom , Jayapura, Merauke, Sarmi,

Waropen, dan Timika ) merupakan daerah lumbung akseptor yang

strategis namun dengan minimnya petugas lapangan daerah tidak

tergarap dengan baik.

Page 69: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

60

h. Pelayanan TKBK ke Kabupaten/Kota sebagai salah satu upaya

sebagai pendukung program KKB Kencana pada daerah legokan

dan Strategis belum terjangkau kegiatan lainya.

Permasalahan dan Pemecahan Masalah (Output 2)

Permasalahan

Dalam melaksanakan kegiatan untuk mendukung Output

Kesertaan Ber-KB melalui peningkatan anses dan kualitas

Pelayanan KB-KR yang sesuai dengan Stardar Pelayanan

terdapat beberapa faktor yang menghambat dalam pencapaian

program antara lain adalah :

o Tenaga provider terlatih dan trampil masih kurang.

o Alat Kontrasepsi MKJP ( IUD, IMPLANT ) bulan Juni s/d

Nopember tidak tersedia.

o Motivator dan Penggerakan masyarakat dalam pelayanan KB

minim.

o Petugas Lapangan KB kurang.

o Pemahaman masyarakat tentang kesehatan reproduksi, dan

IMS kurang.

o Pemahaman Petugas Lapangan KB dan Provider tentang

PMKR kurang.

o Pemahaman masyarakat tentang program KB masih rendah

o Fasyankes yang melayani KB sangat jauh dari pemukiman

Pemecahan Masalah

Sehubungan dengan adanya faktor penghambat tersebut dalam

pencapaian target, maka untuk pelaksanaan Kegiatan tahun 2017

harus mencari solusi berupa Upaya Strategis apa yang dilakukan

untuk mendukung pencapaian Progranm KKBPK di Lini Lapangan

sebagai Faktor Penentu Pencapaian Program KKBPK di Papua.

Page 70: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

61

Adapun upaya - upaya yang perlu menjadi perhatian dalam

pelaksanaan di tahun 2017 adalah sebagfai berikut :

o Meningkatkan Pengetahuan dan Ketrampilan Provider melalui

Penyegaran/Pelatihan ,Refreshing kerjasama dengan P2KS.

o Menggunakan alat kontrasepsi darurat dan bermitra dengan

distributor PBF (Pedagang Besar Farmasi ) mengajukan

dropping ke Pusat.

o Advokasi pada Provider, Kader Posyandu untuk membantu

memberikan KIE tentang Kespro dan KB , serta menggerakan

masyarakat untuk menjadi akseptor.

o Menambah volume kegiatan sosialisasi mendalam tentang

PMKR pada semua kelompok.

o Mengadakan pelayanan KB bergerak di tiap kabupaten/kota

yang terstruktur dan berjenjang.

o Melakukan Edukasi/Penyuluhan kepada masyarakat tentang

pencegahan Kanker Alat Reproduksi, resiko dan bahaya

penyakit menular (IMS, HIV/AIDS).

3. Output : Pembinaan Pembangunan Keluarga diseluruh

Tingkatan Wilayah.

Kegiatan Pada Output Pembinaan Pembangunan Keluarga di Seluruh

Tingkatan Wilayah melalui Pembangunan Ketahanan dan Kesejahteraan

Keluarga dengan kegiatan Kelompok Tribina ( BKB, BKR, BKL ), PIK

R/M, UPPKS dan PPKS telah dilaksanakan dengan cukup baik walaupun

dengan berbagai kendala, tantangan dan permasalahan

Kegiatan - Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 antara

lain :

- Suboutput : Sosialisasi dan Desiminasi Kebijakan Keluarga

Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga diseluruh tingkatan

wilayah melalui beberapa kegiatan yaitu :

Page 71: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

62

a. Program Ekonomi Keluarga melalui kegiatan usaha ekonomi

produktif sebagai bagian dari proses pembelajaran usaha

ekonomi keluarga melalui kelompok UPPKS, untuk meningkatkan

kesejahteraan keluarga peserta KB terutama keluarga sejahtera

dan KS I anggota kelompok UPPKS melalui proses pembelajaran

usaha agar lebih kreatif , inovatif, maju, mandiri dan memiliki etos

kerja yang tinggi dalam rangka meningkatkan kesertaan ,

pembinaan dan kemandirian ber KB, kegiatan tersebut

dilaksanakan dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang kader

UPPKS dari Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten

Keerom yang dilaksanakan di Aula Balatbang Kantor Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua pada tanggal 24 Februari 2016.

- Suboutput : Fasilitasi Kegiatan Dan Pembentukan PPKS di

seluruh Tingkatan Wilayah.

Kegiatan – Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 antara

lain :

a. Dukungan Kegiatan PPKS.

Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS), merupakan wadah

berbasis institusi dengan kegiatan atau rangkaian kegiatan

pelayanan keluarga yang dilaksanakan dalam bentuk Komunikasi

Informasi dan Edukasi ( KIE ) , konsultasi dan konseling

pembinaan serta rujukan , kegiatan tersebut dikelola sebanyak 6

orang yaitu konselor 2 orang , pengelola /pelaksana 4 orang dan

di berikan Honor per bulan selama 12 bulan .

b. Sosialisasi PPKS di seluruh tingkatan wilayah pesertanya 20

orang terdiri dari pengelola/ pelaksana PPKS Kabupaten

Jayapura, Keerom dan Kota Jayapura.

c. Pengembangan Materi dan Media PPKS untuk disebarluaskan

keseluruh tingkatan wilayah yaitu penggandaan Leaflet PPKS

sebanyak 200 lembar dan Penggandaan Buku Seri Materi

Konsultasi dan Konseling PPKS sebanyak 15 paket, telah di

Page 72: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

63

bagikan kepada peserta kegiatan PPKS dan di serahkan kepada

SKPD KB Kabupaten/Kota.

d. Fasilitasi Pembentukan PPKS Tingkat Kabupaten /Kota ( 1

Kecamatan Percontohan di setiap Kabupaten /Kota ) pesertanya

10 orang , dilaksanakan di 12 Kabupaten/Kota

e. Peningkatan Kapasitas SDM Pengelola PPKS di seluruh

Tingkatan Wilayah peserta 15 orang terdiri dari pengelola PPKS

Provinsi , Kota Jayapura.

f. Sosialisasi Optimalisasi Fungsi Balai Penyuluhan dalam

Pengembangan dan Pembinaan PPKS, peserta 10 orang dan

dilaksanakan di 12 Kabupaten/Kota.

- Suboutput : Fasilitasi Penguatan dan Pembinaan BKB Holistic

Integrative.

Kegiatan – Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2016 antara lain :

a. Sosialisasi BKB HI.

Sosialisasi BKB HI jumlah peserta 25 orang terdiri dari kelompok

BKB / SKPD KB Kabupaten Jayapura, Keerom dan Kota Jayapura.

b. Dukungan & Pendistribusian Sarana dan Prasarana Kelompok

BKB HI.

- Penggandaan Buku Pegangan kader menjadi orang tua hebat

sebanyak 50 buku telah di serahkan ke 17 Kabupaten yaitu

Kepulauan Yapen , Waropen, Asmat, Timika, Yalimo, Lany

Jaya, Nduga, Puncak Jaya, Supiori, Bovendigul, Biak Numfor,

Membramo Jaya, Dogiyai , Deiyai, Paniai, Sarmi dan

Mambramo Tengah.

- Pengadaan BKB KIT sebanyak 20 paket telah didistribusi ke

Kabupaten Merauke 2 pkt, Jayawijaya 1 pkt, Jayapura 3 paket ,

Nabire 1 pkt, Kepulauan Yapen 1 pkt, Biak Numfor 1 pkt, Mimika

1 pkt, Sarmi 1 pkt, Keerom 2 pkt, Supiori 1 pkt, Kota Jayapura 5

Paket dan di Provinsi 1 pkt.

Page 73: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

64

c. Dukungan Operasional , Pembinaan Kelompok BKB HI, sudah

diserahkan ke Kabupaten Kota yang ada kelompok BKB masih

aktif.

d. Capacity Building bagi Pengelola , Kader BKB dan PLKB Tk.

Kota Jayapura, Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Nabire

yang masing-masing pesertanya 40 orang .

e. Promosi Program Bina Keluarga dalam Harganas Provinsi,

dilaksanakan pada tanggal 3 September 2016 dipusatkan di

Taman Imbi Kota Jayapura dan dibuka oleh Sekda Provinsi

Papua, Herry Dosinaen S.IP. M.KP mewakili Gubernur Provinsi

Papua, Puncak acara Hari Keluarga Nasional Tahun 2016,

kegiatannya diawali dengan jalan santai keluarga, istirahat

sejenak dilanjutkan dengan Sambutan Gubernur Provinsi Papua,

Ketua Panitia Harganas Tingkat Provinsi Papua dan di lanjutkan

dengan penarikan undian dorprize berupa : hadiah Utama ( I) ,

Hadiah Utama (II) , hadiah Utama (III) , hadiah hiburan lainnya ,

pesertanya kurang lebih 500 orang terdiri dari Mitra Kerja, PIK

Remaja , Kepala SKPD KB se Provinsi Papua, dan Masyarakat

Kota Jayapura.

f. Konsultasi Program Bina ketahanan Keluarga Balita telah

dilaksanakan konsultasi di BKKBN Pusat .

g. Dukungan Pendampingan Kelompok BKB HI, telah diserahkan

ke kelompok BKB di Kabupaten Jayapura, Keerom, Nabire,

Merauke , Jayawijaya dan Kota Jayapura.

h. Penilaian kader BKB dalam rangka Hari Ibu dan Keluarga

Harmonis .

Penilaiannya dilaksanakan di Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

, keluarga terbaik yaitu pasangan Bapak Wahyudi Hercahyono dan

Nurhasanah/Constantina Sisilia Batipeme dari kabupaten Keerom

dan diikutkan kegiatan temu Keluarga Harmonis di Jakarta.

Page 74: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

65

i. Pusat Pelayanan Keluarga sejahtera (PPKS) Waripoi

Perwakjilan BKKBN Provinsi Papua.

Dalam rangka operasional Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera

(PPKS) Waripoi telah diterbitkan Surat Keputusan Kepala

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua tentang Tenaga Pelaksana dan

Tenaga Pengelola Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS)

Waripoi Nomor. 43 /KT.005/J/2016, Tanggal 13 Januari 2016,

tentang Tim Pengelola Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera

Waripoi dan Nomor. 44 /KT.005/J/2016, tanggal 13 Januari 2016,

tentang Tenaga Pelaksana Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera

PPKS Waripoi. Tujuan diselenggarakan Pusat Pelayanan

Keluarga Sejahtera Waripoi adalah dalam rangka

terselenggaranya layanan konseling keluarga yang meliputi

layanan konseling keluarga Balita dan Balita, Konseling Keluarga

Remaja dan Remaja, Konseling Pra Nikah, Konseling Keluarga

Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Konseling Keluarga

Harmonis, Konseling Keluarga Lansia dan Lansia dan Pembinaan

Usaha Ekonomi Keluarga, namun yang aktif berjalan yaitu

konseling Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi,

Konseling Balita, Pembinaan Usaha Ekonomi dan Konseling

Remaja, untuk tahun 2016 yang banyak klien adalah untuk

konseling KB dan KR sekaligus untuk pemasangan alat

kontrasepsi yang ditangani oleh Bidan dan Konseling untuk Balita

pada saat ada pelayanan Pos Yandu yang sekaligus untuk

konseling bagi balita yang mengalami gangguan tumbuh kembang

yang ditangani oleh Dokter. Jumlah layanan yang sudah ditangani

adalah sebagai berikut :

Page 75: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

66

Tabel 3.1

Jumlah Layanan Konseling dan Konsultasi

Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera

PPKS Waripoi tahun 2016

NO

Tahun

Konsultasi & Konseling

Jml

Konsultasi & Konseling KBKR

Jml

Balita Remaja Pemb.

Ekonomi

Keluarga

Jenis Alat Kontrasepsi

IUD PIL KONDOM SUNTIK IMPLAN

1 2016 58 49 5 112 30 55 6 145 139 236

- Suboutput : Pembentukan dan Pembinaan PIK R/M di provinsi.

Kegiatan – Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 antara

lain sebagai berikut :

a. Sosialisasi dan Promosi GenRe melalui PIK R/M dilaksanakan

tanggal 04 Maret 2016.

b. Rakornis Pembentukan dan Pengembangan Kelompok PIK

R/M, dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2016 bertempat di Aula

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua diikuti oleh 10 orang peserta.

c. Dalam rangka memberikan informasi dan pengetahuan

mengenai PIK Remaja dan Triad KRR telah diselenggarakan

Capacity Building Bagi Pengelola, Pendidik Sebaya dan Konselor

Sebaya yang diikuti oleh 30 orang peserta yang berasal dari

kelompok-kelompok PIK R yang telah dibentuk. Kegiatan

dimaksud dilaksanakan pada tanggal 12 – 14 April 2016 bertempat

di Aula Perwakilan BKKBN Provinsi Papua.

d. Pemberian Dukungan pembinaan dan pergerakan PIK R/M

guna operasional bagi kelompok-kelompok PIK R/M yang telah

dibentuk.

Bahwa remaja memerlukan sosok atau figur yang berasal dari

remaja yang nantinya menjadi row model, tokoh idola yang ideal

yang berperilaku sehat dan terhindar dari segala risiko-risiko

Page 76: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

67

kenakalan remaja termasuk risiko TRIAD KRR maka perlu

diadakan Pemilihan Duta Mahasiswa GenRe Tingkat Provinsi

Papua untuk mencari figur dimaksud, puncak kegiatan tersebut

dilaksanakan tanggal 14 Mei 2016 bertempat di Hall Saga Mall

Abepura. Juara I Duta Mahasiswa GenRe Tingkat Provinsi Papua

adalah Dina Ludia Marwa (Mahasiswi Fakultas Ekonomi Bisnis dan

Manajemen Universitas Cenderawasih) dan William Abraham

Wadesong (Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Cenderawasih).

e. Pemilihan PIK R Mahasiswa Unggulan dilaksanakan untuk

memperoleh PIK/ R Mahasiswa yang memiliki komitmen tinggi

terhadap program GenRe (Generasi Berencana). Adapun yang

menjadi PIK/R unggulan adalah PIK Biru dari Stikom

Muhammadiyah.

f. GenRe Goes To School adalah kegiatan selebrasi yang

merupakan rangkaian dari kegiatan Pengembangan PIK R/M

melalui Dance For Life. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa sekolah

tingkat SMP dan SMA di wilayah Kota Jayapura, Kab. Jayapura

dan Kab. Keerom dilaksanakan pada tanggal 08 Oktober 2016

bertempat di SMA YPPK Taruna Dharma Jayapura.

g. Lomba Duta Mahasiswa Tingkat Nasional merupakan rangkaian

dari kegiatan pemilihan Duta Mahasiswa Putra Putri GenRe

Tingkat Prov. Papua, Provinsi Papua mengirimkan 2 orang

peserta yaitu Ludia Marwa (Mahasiswi Fakultas Ekonomi Bisnis

dan Manajemen Universitas Cenderawasih) dan William Abraham

Wadesong (Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Cenderawasih). Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 21 – 25

November 2016 bertempat di High Land Park Resort Kota Bogor

Jawa Barat.

h. Ajang ngumpul / Jambore PIK Remaja Tingkat Nasional

dilaksanakan pada tanggal 27 – 30 September 2016 bertempat di

Page 77: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

68

Hotel Kusuma Agro Wisata Batu Kab. Malang Provinsi Jawa

Timur. Diikuti oleh 4 orang peserta dan 1 orang pendamping.

i. Promosi Program GenRe Melalui Momentum Festival dialihkan

peruntukannya untuk kegiatan Remaja dalam rangka

memperingati Hari Keluarga Nasional ke XXIII Tahun 2016.

Adapun kegiatan dimaksud berupa

- GenRe Peduli dan Belajar (Senin, 27 Juni 2016)

- GenRe Menyapa (Selasa, 28 Juni 2016)

- GenRe On Air (Rabu, 29 Juni 2016)

j. Pengembangan PIK R/M melalui Dance For Life dilaksanakan

melalui jalur pendidikan dan jalur keagamaan yaitu SMP

Bonaventura Sentani, SMP Al – Ihsan Kotaraja, SMP N9 Jayapura,

MTs persiapan Koya Barat dan Gereja Kairos. Kegiatan

dilaksanakan mulai tanggal 03 Mei 2016.

k. Generasi Berencana (GenRe) Ceria merupakan program

penguatan Generasi Berencana agar remaja Indonesia menjadi

remaja yang tegar berperilaku sehat serta terhindar dari TRIAD

KRR, menunda nikah dini dengan upaya pendewasaan usia

perkawinan serta memiliki perencanaan kehidupan berkeluarga,

kegiatan tersebut dikemas dalam kegiatan yang menarik bagi

remaja berupa ajang unjuk kebolehan yang dimiliki oleh tiap-tiap

sekolah seperti tarian, musikalitas, puisi dan pertunjukan seni

lainnya. Kegiatan GenRe Ceria ini dilaksanakan pada tanggl 26 –

31 Oktober 2016 bertempat di SMA Advent Sentani, SMA N.1

Sentani, SMK 1 Kab. Keerom, MTs Yapis Kab. Keerom dan SMA

Muhammadiyah Kota Jayapura.

- Suboutput : Pembentukan Dan Pembinaan Kelompok BKR

a. Sosialisasi dan Promosi GenRe melalui BKR dilaksanakan

pada tanggal 10 Maret 2016 bertempat di Aula Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua dan diikuti oleh 30 orang peserta.

b. Rakornis Pembentukan dan Pengembangan Kelompok BKR

dilaksanakan pada tanggal 04 April 2016 bertempat di Aula

Page 78: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

69

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dengan jumlah peserta

sebanyak 30 orang.

c. Capacity Building Bagi Kader Kelompok BKR dilaksanakan

pada tanggal 15 – 16 April 2016 bertempat di Aula Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua diikuti oleh 30 orang peserta.

d. Pemberian Dukungan Pembinaan dan Pergerakan Kelompok

BKR berupa dana yang dapat digunakan sebagai penunjang

kegiatan operasional kepada kelompok-kelompok BKR yang telah

dibentuk

Kegiatan yang tidak dilaksanakan

- Fasilitasi Sarana dan Pra Sarana PIK R/M

- Lintas Bahari Remaja Nusantara

- Jambore Kreatifitas Remaja Ajang Ngumpul Remaja

- Pentaloka Saka Kencana

- Fasilitasi Sarana dan Pra Sarana BKR

Beberapa kegiatan di atas tidak dilaksanakan dikarenakan

efisiensi anggaran dan tidak ada surat pemanggilan dari pusat

untuk mengikuti kegiatan dimaksud (Lintas Bahari Remaja

Nusantara), Sedangkan untuk kegiatan pemutakhiran data baik

data kelompok PIK R/M maupun kelompok BKR untuk

mengupdate data kelompok baru terbentuk.

- Suboutput : Pembentukan dan Pembinaan Kelompok BKL.

Kegiatan yang di laksanakan sebagai berikut :

a. Sosialisasi Materi dan Informasi Pembinaan Pembangunan

Keluarga ( BKB,BKR,BKL dan PEK/UPPKS ) TK. Kabupaten

Kota yang dilaksanakan di 12 Kabupaten /Kota yaitu di

Kabupaten Jayapura, Keerom, Biak Numfor, Supiori, Kepulauan

Yapen, Nabire, Jayawijaya, Merauke, Timika , Yahukimo,

Bovendigoel dan Kota Jayapura.

b. Penyusunan Peta Kerja KSPK Kewilayahan di laksanakan di

12 Kabupaten dilaksanakan di Kabupaten Jayapura, Keerom,

Page 79: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

70

Biak Numfor, Supiori, Kepulauan Yapen, Nabire, Jayawijaya,

Merauke, Timika , Yahukimo, Bovendigoel dan Kota Jayapura.

c. Fasilitasi dan Penyediaan Dukungan Pembinaan

Pembangunan Keluarga Tingkat kabupaten /Kota yang

dilaksanakan 11 Kabupaten/ Kota yaitu Kabupaten Jayapura,

Keerom, Biak Numfor, Supiori, Kepulauan Yapen, Nabire,

Jayawijaya, Merauke, Timika , Yahukimo, dan Kota Jayapura.

d. Pengembangan Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan serta materi

dan Informasi Pembinaan Ketahanan Keluarga (

BKB,BKR,BKL & PEK/UPPKS ) yang sesuai dengan Kondisi

Kewilayahan di tingkat Provinsi.

e. Konsultasi dan Pemantapan Program KSPK di Jakarta

f. Konsultasi Program bagi Kabid KSPK di Jakarta

g. Penilaian Kelompok BKB ,BKL Pengelola PPKS di tingkat

Provinsi dan Juara I diikutkan pada temu Kader dan Pengelola

PPKS di Jakarta

- Juara I BKB dari Kabupaten Jayapura yaitu Kelompok Galatik

II Ketua Afga Minur

- Juara I BKL dari Kabupaten Jayapura yaitu Kelompok Pipit

Ketua Jubelina Tokoro.

- Pengelola PPKS terbaik yaitu PPKS Mimosa Kota Jayapura ,

Pengelola Aisyah Bustaman

h. Penyusunan Laporan Kegiatan

i. Konsolidasi dan Telaah Program KSPK

j. Sosialisasi Materi dan Informasi Pembinaan Pembangunan

Keluarga (BKB,BKR,BKL & PEK/UPPKS) Tingkat Kabupaten

/Kota dilaksanakan di Kabupaten Jayapura, Keerom, Biak Numfor,

Nabire dan Kota Jayapura.

- Suboutput : Pembentukan Kelompok UPPKS dan Pembinaan

PEK.

Kegiatan yang di laksanakan sebagai berikut :

Page 80: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

71

a. Sosialisasi Materi dan Informasi Pembinaan Pembangunan

Keluarga ( BKB,BKR,BKL dan PEK/UPPKS ) TK. Kabupaten

Kota

b. Rakornis Pembentukan dan Pengembangan Kelompok

UPPKS.

Pembentukan Kelompok dan Pengembangan Kelompok UPPKS

sangat diperlukan guna menambah kelompok baru dan menambah

wawasan diantara anggota kelompok ke kelompok lainnya dalam

kegiatan Rakornis . Rakornis diikuti oleh Kabid KS dan Kabid KB

Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom

dengan jumlah peserta 10 orang yang dilaksanakan pada

tanggal 22 Maret 2016.

c. Fasilitasi Perolehan Modal Serta Sarana / Prasarana Kelompok

UPPKS pada Sektor Permodalan

Pada dasarnya setiap kelompok UPPKS diharapkan untuk mandiri,

Namun harus dilakukan pembinaan serta pendampingan dalam

rangka untuk kegiatan usaha maupun dalam mendapatkan

bantuan modal usaha yang bersumber dari berbagai pihak antara

lain Perbankan.

Untuk memperoleh modal usaha, Kelompok UPPKS harus

terdaftar dalam data basis UPPKS kegiatan tersebut di laksanakan

di Jayapura bekerjasama dengan BRI Abepura yang diikuti oleh

25 orang anggota Kelompok UPPKS yang ada di Kota Jayapura,

Kabupaten Jayapura dan Kabupten Keerom dilaksanakan pada

tanggal 15 Maret 2016.

d. Dukungan Pembinaan Kelompok UPPKS .

Pembinaan Kelompok UPPKS sangat penting untuk meningkatkan

produktifitas keluarga melalui pengembangan usaha, tenaga

trampil guna meningkatkan kesejahteraan keluarga peserta KB

terutama keluarga sejahtera dan KS I kelompok UPPKS yang ada

di Kabupaten / Kota sebanyak 33 Kelompok sesuai Target.

Page 81: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

72

Adapun dana bantuan pembinaan tersebut kami alokasikan di 7 (

Tujuh ) Kabupaten antara lain :

1. Kabupaten Jayawijaya sebanyak 5 kelompok

2. Kabupaten Biak Numfor sebanyak 5 kelompok

3. Kabupaten Supiori sebanyak 5 kelompok

4. Kabupaten Nabire sebanyak 5 kelompok

5. Kabupaten Merauke sebanyak 5 kelompok

6. Kabupaten Kepulauan Yapen sebanyak 4 kelompok

7. Kota Jayapura sebanyak 4 kelompok.

e. Fasilitasi Pergerakan Pembentukan dan Pembinaan Kelompok

UPPKS Terintegrasi dengan sector terkait.

Kelompok UPPKS melalui perangkat BKKBN didorong , diajak,

difasilitasi dan didampingi untuk memanfaatkan segala sumber

daya lokal untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan atau

peningkatan kegiatan ekonomi produktif. Jumlah Peserta sebanyak

20 peserta yang dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2016 asal

peserta dari Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten

Keerom.

f. Pendampingan Kelompok UPPKS.

Alokasi biaya untuk kegiatan pendampingan Kelompok UPPKS

atau dukungan pengembangan kelompok UPPKS Tahun

Anggaran 2016 sebanyak 15 Kelompok dan telah dilaksanakan

Pembinaan langsung di Kabupaten Jayapura sebanyak 5

kelompok, Kota Jayapura sebanyak 5 kelompok dan Kabupaten

Keerom sebanyak 5 kelompok .

g. Monitoring Evaluasi dan Pembinaan Kelompok UPPKS

Kegiatan ini bertujuan untuk melihat langsung perkembangan

kelompok UPPKS yang ada di Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten

Supiori dan Kabupaten Jayawijaya dimana pada tahun 2016 ini

dana yang tersedia hanya di 3 ( tiga ) kabupaten dan digunakan

seefektif mungkin selama perjalanan dinas di tempat tersebut.

Page 82: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

73

h. Koordinasi / Fasilitasi dengan mitra kerja yang memiliki akses

peningkatan kualitas bagi kelompok UPPKS

Untuk meningkatkan jejaring kemitraan dalam program

pemberdayaan ekonomi keluarga maka perlu adanya kerjasama

dengan mitra kerja dalam meningkatkan pengembangan dan

kualitas kelompok melalui pendampingan dan peningkatan akses

sumber daya ekonomi bagi kelompok UPPKS dan kegiatan

tersebut telah dilaksanakan dengan jumlah peserta untuk

masing - masing kabupaten sebanyak 10 orang terdiri dari mitra

kerja, SPKD KB dan pengelola UPPKS

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kabupaten :

1. Kota Jayapura pada tanggal 23 Maret 2016

2. Kabupaten Jayapura pada tanggal 23 Maret 2016

3. Kabupaten Keerom pada tanggal 24 Maret 2016

4. Kabupaten Merauke pada tanggal 24 Maret 2016

5. Kabupaten Biak Numfor pada tanggal 29 Maret 2016

6. Kabupaten Nabire pada tanggal 04 Mei 2016

7. Kabupaten Supiori pada tanggal 03 Mei 2016

8. Kabupaten Kepulauan Yapen pada tanggal 03 Mei 2016

9. Kabupaten Mimika pada tanggal 03 Mei 2016

10. Kabupaten Yahukimo pada tanggal 23 Agustus 2016

11. Kabupaten Jayawijaya pada tanggal 24 Mei 2016

12. Kabupaten Sarmi pada tanggal 4 November 2016.

i. Temu Pengelola Kelompok UPPKS.

Dana Penilaian Kelompok UPPKS hanya tersedia di tingkat

Provinsi sedangkan Kabupaten /Kota tidak tersedia namun tetap

dilaksanakan di 14 Kabupaten/Kota yang sudah terbentuk

kelompok UPPKS dan hasil penilaiannya dikirim ke Provinsi, di

tingkat provinsi diadakan penilaian dan yang terpilih dan

memenuhi kriteria menjadi pengelola UPPKS terbaik adalah

UPPKS Melati yang diketuai oleh Ny. Luh Manik Jatiningsih dari

Kabupaten Keerom, sekaligus mewakili Provinsi Papua dalam

Page 83: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

74

rangka temu Pengelola Kelompok UPPKS tingkat Nasional dalam

rangka Hari Keluarga, dilaksanakan di Hotel Kartika Chandra di

Jakarta pada tanggal 19 s/d 20 Juli tahun 2016 .

Sedangkan Juara II dan III Tingkat Provinsi Papua Yaitu :

o Juara II Kelompok UPPKS Mandiri yang diketuai oleh Ibu

Endah Nur Hartini dari Kota Jayapura

o Juara III Kelompok UPPKS Yamandai yang diketuai oleh Ibu

Agustina Hamong dari Kabupaten Jayapura.

j. Pameran UPPKS dalam rangka Hari Keluarga Tingkat Nasional

Pameran UPPKS dalam rangka Hari Keluarga ke XXIII Tahun

2016 dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT ) di

Kupang yang dilaksanakan pada tanggal 27 s/d 29 Juli 2016,

yang diikuti oleh SKPD-KB Kabupaten Keerom, Kabupaten

Jayawijaya dan Kabupaten Merauke, dengan memamerkan hasil-

hasil produk kelompok UPPKS . Promosi Produk UPPKS pada

Harganas Tingkat Provinsi .

Kegiatan Hari Keluarga ke XXIII Tingkat Provinsi Papua

dilaksanakan pada Hari Jum,at tanggal 2 September 2016, dengan

melibatkan mitra kerja dan stake holder se Kota Jayapura.

k. Pemutakhiran data basis UPPKS.

Pengelolaan data basis one line dilaksanakan setiap bulan

berjalan, dengan jumlah UPPKS yang terdaftar sebanyak 283

kelompok.

l. Fasilitasi Kegiatan Dan Pembentukan PPKS di seluruh

Tingkatan Wilayah.

m. Dukungan Kegiatan PPKS.

Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS), merupakan wadah

berbasis institusi dengan kegiatan atau rangkaian kegiatan

pelayanan keluarga yang dilaksanakan dalam bentuk Komunikasi

Informasi dan Edukasi ( KIE ) , konsultasi dan konseling

pembinaan serta rujukan , kegiatan tersebut dikelola sebanyak 6

Page 84: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

75

orang yaitu konselor 2 orang , pengelola /pelaksana 4 orang dan

di berikan Honor per bulan selama 12 bulan .

n. Sosialisasi PPKS di seluruh tingkatan wilayah pesertanya 20

orang terdiri dari pengelola/ pelaksana PPKS Kabupaten

Jayapura, Keerom dan Kota Jayapura.

o. Pengembangan Materi dan Media PPKS untuk disebarluaskan

keseluruh tingkatan wilayah yaitu penggandaan Leaflet PPKS

sebanyak 200 lembar dan Penggandaan Buku Seri Materi

Konsultasi dan Konseling PPKS sebanyak 15 paket, telah di

bagikan kepada peserta kegiatan PPKS dan di serahkan kepada

SKPD KB Kabupaten/Kota.

p. Fasilitasi Pembentukan PPKS Tingkat Kabupaten /Kota ( 1

Kecamatan Percontohan di setiap Kabupaten /Kota ) pesertanya

10 orang , dilaksanakan di 12 Kabupaten/Kota.

q. Peningkatan Kapasitas SDM Pengelola PPKS di seluruh

Tingkatan Wilayah peserta 15 orang terdiri dari pengelola PPKS

Provinsi , Kota Jayapura.

r. Sosialisasi Optimalisasi Fungsi Balai Penyuluhan dalam

Pengembangan dan Pembinaan PPKS, peserta 10 orang dan

dilaksanakan di 12 Kabupaten/Kota.

Page 85: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

76

Tabel 3.2

KONTRAK KINERJA PROVINSI

BIDANG KSPK TAHUN 2016

Bulan : Desember 2016

No Indikator Kontrak Kinerja Provinsi Sasaran

2016

Capaian % Ket

1. Persentase (%) PUS Anggota BKB

yang ber-KB

40,7 36,20 88,95

2. Persentase (%) PUS Anggota BKR

yang ber-KB

64,4 56,43 87,61

3. Persentase (%) PUS Anggota BKL

yang ber-KB

42,3 36,20 85,56

4. Persentase (%) PUS Anggota UPPKS

yang ber-KB

51,5 46,57 90,43

5. Angka Kelahiran pada Remaja 15-19

Tahun ( ASFR 15-19 ) tahun

49 Tahunan

Susenas

Tabel 3.3

Capaian Anggota Poktan KS dari seluruh tahapan

Bulan : Desember 2016

Kelp

Keg

Jml Keluarga

Anggota Anggota Poktan KS dari seluruh Tahapan

KKP

Status

PUS

% PUS Ber-

KB

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6=5/3)

BKB 8102 7104 87,68 6319 88,95 40,7

BKR 1986 1017 51,20 891 87,61 64,4

BKL 2009 1067 53,11 913 85,56 42,3

UPPKS 2766 1903 68,79 1721 90,43 51,5

Page 86: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

77

Permasalahan dan Pemecahan Masalah (Output 3)

Permasalahan

Sampai bulan desember 2016 Kontrak Kinerja Provinsi belum

tercapai 100 % seluruhnya, rata-rata diatas 85 %, ke atas cukup

baik, belum tercapainya kontrak kinerja ini disebabkan antara lain

kurang aktifnya kader dalam kegiatan poktan sehingga pencatatan

dan pelaporan kurang berjalan sebagaimana mestinya, disamping

itu adanya efisiensi anggaran sehingga tidak dapat melakukan

kegiatan dan pembinaan ke Kabupaten/Kota. Angka Kelahiran

pada Remaja ASFR (15-19 tahun ). Sasaran pada tahun 2016

sebesar 49, pada saat laporan ini dibuat belum ada data Susenas

berapa pencapaian ASFR (15-19) tahun.

o Terbatasnya tenaga program yang ada di lini lapangan yaitu

petugas lapangan dan kuantitas dan kualitas kader yang ada,

hal ini berpengaruh terhadap pelaksanaan program Pembinaan

Pembangunan Keluarga dalam Pembinaan dan Pendampingan

terhadap kelompok kegiatan yang ada ( BKB, BKR, BKL

maupun UPPKS ), diharapkan dengan adanya alih status

Petugas Lapangan menjadi Pegawai Pusat yang ada di

Provinsi maka semangat dan etos kerja menjadi meningkat

dalam pembinaan poktan-poktan bersama dengan kader yang

ada di Kabupaten/Kota

o Letak Geografis yang menjadi kendala karena transportasi

yang sulit terutama di daerah pegunungan yang hanya

menggunakan transportasi udara.

o Mekanisme pelaksanaan keterpaduan belum dilaksanakan

secara maksimal, terutama dengan Mitra-Mitra Kerja.

o Belum optimalnya pencatatan dan pelaporan hal ini dapat

terlihat dari pelaporan yang ada

Page 87: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

78

4. Output : Penggerakan Stakeholder, Mitra Kerja serta

Perubahan Sikap dan Perilaku Masyarakat berdasarkan

Data dan Informasi yang berbasis IT dalam Program KKBPK.

Untuk mencapai Output tersebut maka terdapat 8 (delapan) Sub Output)

yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 antara lain :

- Suboutput : Pembinaan dan Sosialisasi Kebijakan, Strategi dan

Materi Advokasi dan KIE Pembangunan KKB.

Kegiatan – Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain :

a. Pengembangan Advokasi dan KIE Belaow The Line Tentang

Keseluruhan Prograk KKBPK (seluruh Bidang ) Tk. Provinsi.

Bentuk Kegiatan diatas merupakan pertemuan yang dilaksanakan

di tk. Provinsi dalam rangka menentukan Bahan advokasi dan KIE

yang akan digunakan pada tahun 2016 berdasarkan hasil

pertemuan yang dilaksanakan di TK. Kab/Kota tentang media

Advokasi dan KIE yang sesuai dengan Kearifan Lokal.

b. Pengembangan Advokasi dan KIE Belaow The Line Tentang

Keseluruhan Prograk KKBPK (seluruh Bidang ) Tk. Kab/Kota.

Bentuk Kegiatan ini merupakan pertemuan yang dilaksanakan di

tk. Kab/Kota dalam rangka mengumpulkan bahan advokasi dan kie

yang sesuai dengan kearifan lokal kab/kota sehingga materi yang

dihasilkan tidak bertplok belakang dengan kearipan lokal. Kegiatan

ini dilaksanakan pada 29 kab/kota namun dengan adanya vaktor

kondisi dan situasi pelaksanaannya tidak sampai 29 kab/kota

tetapi ada beberapa kab/kota pelaksanaannya di integrasikan

dengan adanyanya pembentukan Kampung KB di TK Kab/Kota.

c. Pengembangan Koordinasi Kemitraan dengan Media Massa

Lokal Tk. Provinsi dan KB/Kota

Bentuk kegiatan ini merupakan pertemuan dengan Media

Massa/Pers baik pelaksanaannya di tingkat provinsi maupun di

tingkat kabupaten /kota, dengan adanya pertemuan dengan media

massa ini diharapkan media dalam menyampaikan pesan/berita

Page 88: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

79

tentang program KKBPK sesuai dengan kondisi dilapangan

sehingga tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.

Adapun Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan di tingkat Provinsi

1 kali dan Tk. Kab/Kota sebanyak 4 Kabupaten. Yaitu Kabupaten

Biak, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan Kabupaten Nabire.

d. Sosialisasi KIE MKJP Diwilayah Galcitas dan Wilayah Kusus

dan Sosialisasi tentang jenis Jenis Alat Kontrasepsi yang di

gunakan dalam Pelayanan masyarakat dan manfaat dari program

KB bagi keluarga kegiatan ini dilaksanakan pada daerah

perbatasan dan terpencil sebayak 4 Kabupaten yaitu Kabupaten

Paniai, Dogiyei, Deiyai dan Kabupaten Keerom.

e. Sosialisasi dan Intensifikasi Informasi Penyebaran Media

Belaow the Line Tentang Seluruh Program ( Bagi Fayankes)

Kegiatan ini merupakan kegiatan Pencetakan Poster dan Leaflet

yang isi materinya adalah seruan untuk mengikuti program KB dan

Pelayanan KB bisa di peroleh di tempat pelayanan kesehatan,

Dalam Pelaksanaan Kegiatan ini juga ada jasa design untuk

menentukan materi yang akan di perbanyak melalui poster

maupun leaflet. Hasil dari pada pencetakan ini di distribusikan ke

363 Faskes yang tersebar di berbagai kab/kota se Provinsi Papua.

f. Pengembangan Kopetensi Pengelola MPC.

Kegiatan ini merupakan kegiatan perjalanan Dinas ke BKKBN

Pusat untuk peningkatan ketrampilan Pengelola Media Publik

Center (MPC) diantaranya adalah meningkatkan keterampilan

Edit gambar, Penambilan Gambar, Design Pertemuan/Dialog dan

berbagai Produksi yang melalui MPC. Kegiatan ini diikuti 2 Orang.

g. Advokasi dan KIE Program KKBPK TK. Kab/Kota

Kegiatan ini merupakan pertemuan bagi pengelola program KB di

TK. Kab/Kota dan Para PPKBD dan Sub. PPKBD guna

memberikan pencerahan tentang pentingnya program KB dalam

keluarga dan juga memberikan informasi tentang pelaksaan

program KB di tingkat kab/Kota Kegiatan ini dilaksanakan di

Page 89: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

80

Tingkat Distrik. Adapun peserta kegiatan sebanyak 15 orang

Kegiatan ini juga merupakan dukungan pembentukan Kampung

KB di Tingkat Kab/Kota.

h. Pemberitaan Dalam Rangka Hari Keluarga Tk. Nasional di

provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kegiatan ini merupakan Perjalanan Dinas ke NTTdalam Rangka

keikutsertaan Upacara Hari Keluarga Nasional dan Pelaksanaan

Gelar Dagang dan Pameran Program KKBPK selama Tahun 2016.

i. Pembinaan Progrm KKBPK ke Kab/Kota

Mengadan Pembinaan Program KKBPK melaui Advokasi dan KIE

dengan Bentuk Pelaksanaan Kegiatan di Tk. Kab/Kota daqn

memantau jalannya pengelolaan Program KB di lapangan

j. Pengembangan Advokasi dan KIE TK. Kab/Kota

Pengembangan Materi KIE Baik di tingkat Kabupaten sampai tk.

Kecamatan, adapun bentuk kegiatan adalah pertemuan untuk

menentukan materi informasi program KKBPK di lini Lapangan,

diharapkan dengan adanya pertemuan ini Materi advokasi dan KIE

mampu diserap masyrakat setempat sehingga bermanfaat bagi

keluarga-keluarga.

- Suboutput : Penayangan Informasi KKB melalui berbagai Media

Cetak dan Elektronik, Media Luar Ruang dan Seni Budaya

Tradisional.

Kegiatan – Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2016 antara lain :

a. Pengembangan dan Produksi Media Advokasi KIE KKBPK

Melalui TV ( BKKBN MENAYAPA )

Kegiatan ini merupakan dialog tentang Program KKBPK di Media

TVRI, kegiatan ini dilaksanakan di TVRI Papua dengan tema

Sosialisasi Program Kampung KB di Provinsi Papua, Adapun

pemateri dari kegiatan ini terdiri dari Kaper BKKBN, Ka. Statistik,

Tokoh Agama, Tokoh Adat.

Page 90: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

81

b. Media Massa Cetak

Kegiatan ini merupakan Penyebaran Informasi prgram KKBPK di

Media Cetak yaitu di Cenderawasih Pos .

c. Media Luar Ruang ( BILLBOARD/SPANDUK )

Advokasi dan KIE program KKBPK melalui media Luar Ruang

diantaranya adalah Isi Pesan program KKBPK melalui Rol Up

Banner, Spanduk, Bilbord, dan Umbul- Umbul.

d. Sosialisasi Program KKBPK dengan Komunitas Remaja

Kegiatan ini merupakan Sosialisasi program KKBPK bagi

komunitas remaja yang pelaksanaannya di Universitas

Cenderawasih (FKIP) Jurusan Kimia, kegiatan ini dilaksanakan

secara bersama-sama antar Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

dengan Universitas Cenderawasih yang pesan intinya antara lain

Penundaan Usia Perkawinan (PUP)

e. Media Elektronik (Sosialisasi Program KKBPK melalui Radio)

Talk Show dalam Rangka Pencanangan Kampung KB di

Kabupaten Merauke. Dan Pelaksanaan Kuliah Umum yang

disampaikan Kepala BKKBN Pusat dengan Tema Pentingnya

Program KB bagi Generasi Remaja.

f. Spot Iklan Program Melalui Radio TK. Provinsi dan Kab/Kota

Informasi PUP ( Penundaan Usia Perkawinan melalui Radio

Bahana sangka kala selama satu Tahun.

g. Media Elektronik (PEMBERITAAN PROGRAM KKBPK

MELALUI TV )

Penyangan pelaksanaan Program KKBPK melalui TVRI Papua

baik kegiatan maupun Iklan tentang program KKBPK secara

keseluruhan

h. Konsultasi Program KKBPK ke Pusat

Kegiatan ini merupakan kegiatan perjalanan dalam rangka

konsultasi pelaksanaan program kegiatan yang sifatnya kegiatan

prioritas Nasional, Perjalanan ini juga merupakan koordinasi

tentang pelaksanaan Advokasi dan KIE di Provinsi Papua.

Page 91: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

82

i. Pengembangan Bahan Publikasi Program KKBPK

Penyediaan Bahan- bahan Publikasi dan Dokumentasi

Pelaksanaan Program KKBPK diantarnya Toner, DVD, Kertas

Foto, Tinta Refil yang kesemuanya digunakan untuk kepentingan

Dokumentasi kegiatan yang telah dilaksankakan.

j. ROAD SHOW Dalam Rangka Hari Keluarga TK. Provinsi

Dukungan dalam rangka Hari Keluarga Nasional TK. Provinsi

diantaranya Penyediaan Spanduk Harganas, Rolup Baner tentang

Hari Keluarga Berencana Nasional TK. Provinsi Papua.

k. Konsultasi Program Advokasi dan KIE ke Pusat

Koordinasi tentang pelaksanaan Advokasi dan KIE sehingga

dalam pelaksanaan Advokasi dan KIE di Provinsi Papua bersinergi

dengan program-program nasional.

l. Pembinaan/Monitoring Advokasi dan KIE Program KKBPK ke

Kab/Kota

Mengadakan Pembinaan Program ke kab/Kota tentang

Pengelolaan Program Kb dan Advokasi dan KIE di Tk.

Kabupaten/Kota

- Suboutput : Pelaksanaan Advokasi dan KIE Program KKBPK

melalui Mupen.

Kegiatan yang telah dilaksanakan tahun 2016 adalah :

a. Peningkatan Penggerakan Mupen sebagai Sarana KIE

Pelaksanaan Kegiatan Advokasi dan KIE Melalui Mobil Unit

Penerangan (Pemutaran Film, Pertemuan, Koordinasi) tentang

pengembangan materi Advokasi dan KIE yang diharapkan mampu

meningkatkan Kemampuan pengelola Program KB di Tk. Kab/Kota

dan tersebarluaskan Program KKBPK di semua lapisan

Masyarakat.

Page 92: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

83

b. Peningkatan Penggerakan Mupen sebagai Sarana KIE

Peningkatan MKJP di TK. Kab/Kota.

Kegiatan ini merupakan kegiatan Advokasi dan KIE Program

KKBPK melalui MUPEN tK. Kab/Kota dalam Tahun Anggaran

2016 teralokasi 5 Kabupaten/Kota.

- Suboutput : Dukungan Penggerakan Pembinaan KKB Bagi Mitra

Kerja disetiap tingkatan Wilayah.

Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2016 adalah :

a. Pertemuan Lengkap IMP. Tk Desa/Kelurahan (Pertemuan

PPKBD dan Sub PPKBD Tk. Desa).

Kegiatan dalam rangka memaksimalkan program KB di kabupaten

khususnya di tingkat desa/kelurahan diadakan pertemuan yang

dihadiri Lurah, Bidan, Kader dan pihak terkait untuk menentukan

strategi yang akan dilaksanakan agar program KB sampai di

Masyarakat.

b. Fasilitasi Penggerakan Program KKBPK Bagi Penyuluh

KB/Tim Operasional Tk. Desa (TKBK)

Kegiatan memfasilitasi penyusunan kegiatan dan program KKBPK

di tingkat RT, RW dan Desa/Kelurahan.

c. Pembinaan KKBPK Bagi masyarakat Oleh PPKBD/Kader Tk.

Desa.

Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan pengetahuan

program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan

keluarga serta memberikan informasi dan penyuluhan.

d. Pembinaan Program KKBPK Tingkat Kab/Kota

Kegiatan pertemuan upaya pembinaan untuk mengembangkan

institusi masyarakat baik dari segi pengelolan program dan materi

program.

e. Konsultasi Lini Lapangan

Kegiatan ini adalah kegiatan perjalanan terkait program KKBPK

dan revitisasi lini lapangan.

Page 93: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

84

- Suboutput : Pembinaan Mekanisme Operasional Dalam

Penguatan Pelayanan Dasar Masyarakat.

Kegiatan yang telah dilaksanakan tahun 2016 adalah :

a. Pertemuan KKBPK Tingkat Kecamatan (Rakor Kec)

Kegiatan pertemuan terkait hasil penganalisaan dan penilaian

kegiatan yang telah terlaksana. Dan permasalahan yang dihadapi

serta membahas pelaksanaan program yang akan dilaksanakan.

b. Pertemuan KKBPK Tingkat Desa/Kelurahan (Rakor Des)

Kegiatan pertemuan dengan unsur dari SKPD-KB,

PPLKB/Koordinator Kecamatan, Kepala Desa, PLKB/PKB dan

Tokoh masyarakat serta tim operasional lainnya. Untuk melakukan

koordinasi, memberikan masukan/saran tentang kegiatan dan

pemecahan masalah yang dihadapi di lapangan.

c. Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Penggerakan

Mekanisme Operasional Lini Lapangan Oleh Provinsi

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas program KKBPK dan

pemantapan komitmen serta pengembangan kegiatan di lini

lapangan pada tingkat provinsi.

- Peningkatan Kesertaan Stakeholder dan Mitra Kerja dalam

Implementasi Program KKBPK.

Kegiatan yang telah dilakukan tahun 2016 adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan Dukungan dan Fasilitasi Stakeholder dan Mitra

Kerja Tingkat Provinsi dan Kab/Kota Dalam Rangka

Penggerakan Operasional KKBPK di Lini Lapangan

(FABSEDU, TNI, PKK)

Salah satu upaya memperluas cakupan dalam menjalankan

program kesejahteraan keluarga yang berimplementasi pada

kualitas SDM dan kesehatan keluarga.

b. Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan Tk. Provinsi

Kegiatan pertemuan untuk pembentukan kesepakatan

penggarapan program di tingkat provinsi yang diikuti oleh

pengelola dan pelaksana program KKBPK

Page 94: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

85

c. Sosialisasi Penguatan Program KKBPK Meliputi

Kelembagaan, Program, Sarana, Prasarana dan SDM

Sosialisasi penguatan kemitraan, kegiatan ini bertujuan untuk

memberikan informasi program. Dilakukan pemetaan yang jelas,

lokasi dari setiap fokus program dan kegiatan prioritas akan

dilaksanakan.

d. Orientasi Hubungan Antar Lembaga dan Lini Lapangan Tk.

Provinsi

Kegiatan Orientasi ini mengarah pada kebijakan dan strategi

program KKBPK di provinsi papua baik dari segi pengelolaan data

program, perencanaan program, membangun komitmen dan

operasional program di lini lapangan.

e. Peningkatan Kapasitas Mitra Kerja dan Stakeholders Tk.

Kab/Kota dalam Implementasi Program KKBPK Lini Lapangan

Kegiatan ini bertujuan meningkatan peran mitra kerja dan

stakeholders dalam memfasilitasi kelembagaan dan untuk

mendukung operasional program KKBPK serta peningkatan

kualitas PKB/PLKB dalam penyelenggaraan program KKBPK di lini

lapangan.

f. Pembentukan Jejaring Kemitraan KKBPK (Bupati/Walikota

dan DPRD). Melakukan upaya kerjasama kepada pemerintah

daerah untuk berkomitmen mendukung program KKBPK

g. Pembentukan Kampung KB

Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari program nasional

bertujuan untuk membangun manusia Indonesia yang cerdas dan

berkualitas. Dengan adanya kampung KB diharapkan manfaat

program KB dapat dirasaakan langsung oleh masyarakat terutama

di wilayah terpencil. Di provinsi Papua dari 29 kabupaten/kota

Pencanangan Kampung KB yang telah terlaksana di 10

kabupaten/kota. Yaitu :

o Kota Jayapura;

o Kabupaten Merauke;

Page 95: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

86

o Kabupaten Keerom;

o Kabupaten Jayapura;

o Kabupaten Supiori;

o Kabupaten Waropen;

o Kabupaten Biak Numfor;

o Kabupaten Jayawijaya;

o Kabupaten Kepulauan Yapen dan;

o Kab. Nabire.

h. Konsolidasi Program KKBPK Lini Lapangan

Kegiatan ini bertujuan membangun sinergitas, koordinasi,

keterpaduan, komitmen dan dukungan, baik oleh pemerintah

pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun seluruh mitra kerja dan

para pemangku kepentingan dalam memfasilitasi program KKBPK

di lini lapangan.

i. Konsultasi Kemitraan Lini Lapangan, PLKB, IMP, KB Lestari

Tk. Nasional

Merupakan kegiatan perjalanan dalam rangka konsultasi demi

menunjang pelaksanaan program dan kegiatan lini lapangan yang

sifatnya Nasional.

j. Integrasi Kampung KB dengan Mitra Kerja

Kegiatan ini merupakan bagian dari tindak lanjut pencanganan

kampung KB yang didukung oleh komitmen yang kuat dari

pemerintah daerah dan berbagai pihak dalam usaha peningkatan

program KB bersinergi dengan program pendidikan, kesehatan,

lingkungan sosial dan program lainnya.

Dengan melakukan sosialisasi, komunikasi, edukasi tentang

program KB kepada masyarakat serta pelayanan KB di tingakat

desa.

Page 96: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

87

Permasalahan dan Pemecahan Masalah (Output 4)

Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi untuk kegiatan Subid. Hubungan

Antar Lembaga dan Bina Lini Lapangan adalah :

o Komitmen Bupati/Walikota untuk program Kependudukan dan

KB masih belum maksimal.

o Pembentukan Kelembagaan BKKBD di Kabupaten/Kota masih

memerlukan Sosialisasi kepada Bupati/Walikota serta

Stakeholders lainnya.

o Terdapat Kabupaten, Kecamatan dan Desa yang sulit

dijangkau terutama di beberapa Kabupaten pemekaran.

o Tenaga pengelola program KKB (PLKB/PKB) di

Kabupaten/Kota dari 29 Kabupaten/Kota hanya terdapat 8

Kabupaten/Kota yang memiliki petugas lapangan antara lain :

- - Kab. Asmat, Jumlah Petugas Lapangan 12 Orang - - Kab.Biak Numfor, Jumlah Petugas Lapangan 13 Orang - - Kab. Jayapura, Jumlah Petugas Lapangan 1 Orang - - Kab.Jayawijaya, Jumlah Petugas Lapangan 1 Orang - - Kab.Kep. Yapen, Jumlah Petugas Lapangan 8 Orang - - Kab.Mimika, Jumlah Petugas Lapangan 3 Orang - - Kab.Nabire, Jumlah Petugas Lapangan 16 Orang - - Kota Jayapura Jumlah Petugas Lapangan 3 Orang.

Pemecahan masalah

o Melakukan pendekatan kepada para Bupati dan Walikota baik

secara formal maupun non formal.

o Melakukan sosialisasi terutama UU No. 52 tahun 2009 tentang

Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,

serta Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Pasa 12 ayat 2)

o Mengkoordinasikan dengan bidang terkait untuk dapat

mengusulkan anggaran khususnya anggaran sosialisasi

Program KKB ke 29 Kabupaten/Kota.

Page 97: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

88

- Suboutput : Jumlah Pengelolaan Data dan Informasi Program

KKBPK.

Kegiatan yang telah dilakukan tahun 2016 adalah sebagai berikut :

a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencatatan dan

Pelaporan. ( Pencetakan Formulir ).

Tujuan dari kegiatan ini adalah tercatatnya Fasyankes di tingkat

Kabupaten / Kota yang melakukan pelayanan KB SJSN / KB MKJP

dengan didukung oleh data-data yang ada sehingga memudahkan

pengelola data dalam menyusun hasil pencatatan dan pelaporan

yang mendukung data basis untuk kepentingan operasional

program KKBPK, dengan sasarannya adalah Fasyankes dan

jejaringnya di semua tingkatan wlayah.

b. Orientasi Bagi Petugas R/R Tingkat Provinsi.

Kegiatan ini diadakan 1 (satu) kali dalam setahun dalam bentuk

kegiatan pertemuan untuk kab/kota.

Sasaran kegiatan ini adalah Petugas Pengelola Data dan Informasi

KKB SKPD Kab/Kota, dengan tujuan untuk Menigkatkan

Pemahaman tentang pentingnya sitem informasi kependudukan

dan keluarga berbasis TIK bagi Petugas Pengelola Data Tk.

Kabupaten / Kota.

c. Monitoring/Pengamatan Pencatatan dan Pelaporan.

Pelaksanaan kegiatan ini di lakukan di 29 kab/kota, untuk

memonitoring jalannya pencatatan dan pelaporan dengan sasaran

para pengelola data di tk. Kab/kota. Dengan hasil yang diharapkan

adalah laporan pelayanan kb dan dallap perbulannya berjalan

dengan baik.

d. Pengolahan Perpustakaan KKB, merupakan kegiatan

mengumpulkan informasi dari surat kabar yang berguna sebagai

bahan referensi perpustakaan tentang informasi yang terupdate.

e. Pengolahan Data Hasil Pelayanan Kontrasepsi dan

Pengendalian lapangan, merupakan kegiatan tata laksana

Page 98: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

89

mengolah data dari rekapan dari kabupaten/kota melalui

pengentrian data yang rutin dilaksanakan tiap bulan.

f. Temu Kerja Pencatatan dan Pelaporan (R/R), merupakan bentuk

kegiatan perjalanan dinas dalam rangka meningkatkan

pemahaman tentang pengolahan sistem pencatatan dan

pelaporan.

g. Sosialisasi Kebijakan Sistem Informasi Kependudukan dan

Keluarga Berbasis TIK Tk. Provinsi, yakni kegiatan pertemuan

dalam monitoring hasil pencapaian pelayanan KB dari kegiatan KB

sekali dalam setahun.

h. Updating Data Base Klinik Tingkat Kab/Kota, merupakan

kegiatan perjalanan ke beberapa kabupaten yang bertujuan untuk

memonitoring tercatatnya Fasyankes di tk. Kab/kota yang

melakukan pelayanan KB SJSN/KB MKJP.

i. Konsultasi Video Conference, yakni kegiatan konsultasi

mengenai video conference dan pengembangannya.

j. Evaluasi Deseminasi Pencatatan dan Pelaporan Tingkat

Kab/Kota, dilakukan untuk memonitoring hasil pencapaian

pelayanan KB di tk. Kabupaten/kota.

k. Konsultasi Program KKBPK Tingkat Nasional, merupakan

bentuk kegiatan perjalanan dinas ke pusat dalam rangka

meningkatkan pemahaman tentang pengolahan sistem pencatatan

dan pelaporan

Permasalahan dan Pemecahan Masalah (Output 4)

Permasalahan

o Pada sub sistem Pencatatan dan Pelaporan Pengendalian

Lapangan dan Pelayanan Kontrasepsi ( Statistik Rutin) masih

terdapat kendala-kendala, yakni klinik-klinik yang terdapat di

daerah yang sulit dijangkau tidak dapat melapor ke SKPD KB

Kab/Kota di karenakan kondisi geografis yang memang sulit

Page 99: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

90

dilalui sehingga kadang 3 sampai 4 bulan baru dapat melapor,

ada juga yang sama sekali tidak melapor, sehingga laporan

satistik rutin di tk. Kabupaten/Kota maupun Provinsi tidak dapat

merekap semua laporan dari semua kilinik yang tersebar di

kab/kota tersebut.

o Jaringan yang lambat dan error seringkali menjadi penyebab

kab/kota yang sudah entry secara online tidak dapat membuka

aplikasi, sehingga pencatatan dan pelaporan statistik rutin

dapat tertunda.

o Beberapa kabupaten/kota terjadi pergantian pegawai si bagian

pengelola data KB, dapat dikatakan merupakan pegawai baru

sehingga mengakibatkan kurang pemahaman mengenai sistem

pencatatan dan pelaporan walaupun sudah dijelaskan

berulangkali.

Pemecahan Masalah

Dari rangkaian permasalahan yang ada, maa hal-hal yang

diperlukan dalam menangani permasalahan tersebut adalah :

o Pelaksanaan Advokasi, Komunikasi dan Edukasi melalui

Monitoring, Pembinaan, Sosialisasi yang berkesinambungan

kepada SKPD KB Kabupaten/Kota, Petugas Lapangan,

Petugas Medis yang menangani KB di tigkatan paling bawah

untuk lebih berkomitmen dalam pencatatan laporan

pengendalian lapangan dan hasil pelayanan kontrasepsi.

o Memantau dan memperbaiki secara tehnis perlengkapan IT

yang mendukung sistem pencatatan dan pelaporan secara

online, apabila jaringan mengalami gangguan dari sentral

(pusat), hendaknya segera dikomunikasikan agar cepat

terselesaikan dengan tetap menyediakan pencatatan dan

pelaporan secara fisik sebagai dokumentasi yang dapat di

arsipkan.

o Menghimbau kepada kabupaten/kota, apabila terdapat

gangguan jarinagn online, maka segera memberitahu ke tingkat

Page 100: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

91

provinsi dan mengirimkan data fisik ke tk. Provinsi supaya

dapat di entry segera.

Apabila terjadi pergantian pengelola data lama ke pengelola data

yang baru, hendaknya di informasikan dengan segera untuk di

adakan pembinaan pencatatan dan pelaporan bagi pengelola data

yang baru.

Kesimpulan

o Meningkatnya pemahaman petugas pengelola data tentang

cara sistem pencatatan dan pelaporan pengendalian lapangan

dan pelayanan kontrasepsi.

o Meningkatnya koordinasi dan komunikasi secara eksternal

(dari tingkat Provinsi ke SKPD KB Kbupaten/Kota), sehingga

terjalin hubungan kerja yang efektif dalam menunjang program

kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan

Keluarga.

o Dari hasil Pembinaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan ke

tingkat kab/kota, maka pelaksanaan hasil pelayanan KB di

kabupaten dan kota yang berhasil tercatat dalam laporan pada

tahun 2016, sebagai berikut :

Tabel 3.4

Hasil Pelayanan Peserta KB Aktif dan Peserta KB Baru Menurut Metode

Kontrasepsi

No Metode Kontrasepsi

Peserta KB Aktif Peserta KB Baru

2015 2016 2015 2016

1. IUD 3291 4311 498 732

2. MOW 4592 6684 806 1.230

3. MOP 255 381 25 88

4. Kondom 34.979 23.274 16.991 3.998

5. Implant 11.877 22.908 2.539 4.628

6. Suntikan 71.109 131.371 15.218 17.679

7. PIl 23.325 36.787 4.703 7.042

Jumlah 149.428 225.716 40.780 35.397

Page 101: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

92

Dari tabel diatas Metode yang banyak dipergunakan pada tahun

2016 adalah Suntikan yakni sejumlah 131.371 KB Aktif ( PA ) dan

17.679 KB Baru ( PB ). Sedangkan untuk Metode Kontrasepsi

Jangka Panjang ( MKJP ) adalah Implant yakni sejumlah 22.908

KB Aktif ( PA ) dan 4.628 KB Baru ( PB ).

Dibandingkan data tahun 2015 pencapaian Peserta KB Aktif

sebesar 149.428 PA, pencapaian peserta aktif (PA) menurut

metode kontrasepsi tahun 2016 ini lebih meningkat yakni 225.716 (

PA ), sedangkan terjadi penurunan pada peserta KB Baru, dimana

pada tahun 2015 terdapat 40.780 PB, sedangkan pada tahun 2016

turun menjadi 35.397 PB.

Tabel 3.5

Pencapaian Rutin PA dan PB Total terhadap PPM menurut Metode

Kontrasepsi Tahun 2016

No

Metode Kontrasep

si

Pencapaian PPM %

PA PB PA PB PA PB

1. IUD 4311 732 2160 1290 199 56

2. MOW 6684 1.230 12.050 1810 55 67

3. MOP 381 88 240 90 158 97

4. Kondom 23.274 3.998 2560 900 909 444

5. Implant 22.908 4.628 31.320 9460 73 49

6. Suntikan 131.371 17.679 67.200 26.600 195 66

7. PIl 36.787 7.042 22.090 22.100 166 32

Total 225.716 35.397 137.620 62.250 164.02 57

Dari tabel di atas terlihat Pencapaian Persentase Total PA menurut

metode kontrasepsi terhadap PPM meningkat ( 164.02 % ),

sedangkan Pencapaian persentase Total PB terhadap PPM

menurun ( 57 % ), jika diperinci ada beberapa metode kontarsepsi

yang di bawah rata-rata PPM, yakni pencapaian persentase

penggunaan kontrasepsi PA MOW 55 % terhadap PPM dan

penggunaan Implant 73 %, sedangkan untuk penggunaan

Page 102: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

93

kontrasepsi pada PB total, yang dibawah rata - rata adalah Pil

sebesar 32 %.

Hasil pencapaian menurut metode kontrasepsi diatas, jika diamati

sangat beragam menunjukkan bahwa segala kegiatan Program

Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga

(KKBPK) pada wilayah Kabupaten/Kota dengan Sumber Daya

Manusia ( SDM ) yang sangat terbatas, harus terus diperhatikan

dan mendapat bimbingan secara berkelanjutan dan terpadu,

sehingga setidaknya hasil pencapaian penggunaan kontrasepsi

terlihat seimbang dan seirama dengan program yang

dilaksanakan.

REKOMENDASI

o Perlu dilakukan upaya-upaya terhadap peningkatan pencatatan

dan pelaporan pada Kabupaten/Kota baik yang belum melapor

secara online maupun yang sudah melapor secara online

berupa bimbingan yang intensif, sehingga pencatatan dan

pelaporan di tingkat kabupaten/kota dapat berjalan secara

berkesinambungan.

o Perlu dihimbau secara berkelanjutan tentang pentingnya

pengumpulan dan pengolahan data tepat waktu pada tingkat

kab/kota.

o Perlu adanya komitmen semua pihak yang berkepentingan

dalam berkoordinasi, berkomunikasi, dan bekerjaama dalam

melaksanakan kegiatan baik dari tingkat Pusat, Provinsi sampai

kabupaten/kota perlu diperhatikan dan ditingkatkan sehingga

pelaksanaan program KKBPK di semua tingkatan wilayah

berjalan secara optimal.

o Pengolahan Data berbasis TIK masih harus disosialisasikan

pada tingkat kab/kota.

Page 103: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

94

Diharapkan wilayah yang pencapaiannya ekstrim tinggi, menjadi

perhatian dan sasaran untuk diteliti lebih lanjut, dan tidak terkesan

dibiarkan saja.

5. Output : Dukungan Manajemen Pengelolaan Program

KKBPK

Pada Output Dukungan Manajemen terdapat beberapa Komponen dan

Sub Komponen yang ditindak lanjuti dalam beberapa kegiatan antara

lain:

- Suboutput : Peningkatan Kualitas Perencanaan Program dan

Anggaran Program KKB / KKBPK yang mengacu pada

pendekatan kerangka pengeluaran jangka panjang,

penganggaran terpadu dan berbasis kinerja

Untuk meningkatkan Perencanaan Program dan Anggaran di yang

berkualitas dan dapat digunakan sebagai bahan Pengambilan

Kebijakan dalam Pelaksanaan Program Kependudukan, KB dan

Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Provinsi Papua Tahun 2015,

maka ada beberapa upaya yang dilakukan yaitu :

a. Melakukan Sosialisasi Pengembangan Kebijakan dan Strategi

Perencanaan Program dan Anggaran

Kegiatan Sosialisasi ini melibatkan mitra kerja yang membidangi

Perencanaan Pembangunan dan Pengelolaan Keuangan dalam

hal ini Dirjen Anggaran. Selain itu melibatkan Para Pengelola

Anggaran, Perencana Komponen serta seluruh pegawai di

Lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Papua.

Tujuan kegiatan Sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan dalam menjabarkan Kebijakan dan

Strategi Sistem Perencanaan Program dan Anggaran Program

KKBPK.

Page 104: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

95

b. Menyusun Data Basis Perencanaan Program & Anggaran.

Untuk memperoleh Data Basis Perencanaan Program dan

Anggaran yang akurat dan dapat dijadikan bahan penyusunan dan

pengambil kebijakan maka upaya kegiatan yang dilakukan adalah

melalui Pengambilan Data secara langsung di masing-masing

Kabupaten dan Kota. Agar Data Basis Perencanaan Program dan

Anggaran akurat maka Proses Pengambilan dan Pengolahan Data

dalam 1 (satu) tahun dilakukan sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada

Triwulan I sebagai Bahan Penyusunan Anggaran pada KOREN I

dan Triwulan II atau Semester I untuk digunakan sebagai data

dukung pada Penyusunan Anggaran KOREN II.

Adapun Tujuan disusunnya Data Basis Perencanaan ini adalah

selain untuk bahan Penyusunan Program dan Anggaran dapat

juga digunakan sebagai informasi untuk Pelaksanaan Program

KKBPK agar sesuai dengan sasaran yang diharapkan.

c. Menyusun Alokasi Jadwal Kegiatan (AJK)

Dalam rangka mendukung Pelaksanaan Kegiatan yang berkaitan

dengan Program dan Anggaran maka dibutuhkan Perencanaan

yang baik yang meliputi waktu pelaksanaan kegiatan, peserta,

anggaran yang dibutuhkan dan hasil yang diharapkan maka

Alokasi Jadwal Kegiatan (AJK) sangat dibutuhkan. Tujuan

disusunnya AJK ini adalah untuk menjadi acuan / pedoman dalam

mempersiapkan dan melaksanakan setiap kegiatan berdasarkan

Kertas Kerja RKA-KL yang ada. Tujuan lainnya adalah untuk

mempercepata pelaksanaan kegiatan, realisasi anggaran dan

mengurangi adanya revisi - revisi baik kegiatan maupun anggaran.

d. Melaksanakan Penguatan Tim DAK Tk.Provinsi

Untuk mendukung Pelaksanaan Program Kependudukan, KB dan

Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Provinsi Papua dapat berjalan

maka melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang KB yang

diluncurkan sejak tahun 2008 sangat memberikan kontribusi

terhadap pencapaian program. Hal ini dikarenakan melalui DAK

Page 105: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

96

Bidang KB sarana prasarana pendukung program disiapkan dan

semua Kabupaten dan Kota di Provinsi Papua memperolah DAK

Bidang KB. Maka dibentuk Penguatan TIM DAK Tk. Provinsi untuk

melaksanakan Monitoring DAK Ke Kabupaten/Kota. Tim DAK

Tahun 2016 melaksanakan tugas yang sangat maksimal hal

tersebut dapat terlihat dari kepatuhan dalam penyampain laporan.

Hasil penyampaian Laporan DAK Per Triwulan sebagai berikut :

o Triwulan I s/d III 28 Kabupaten dan 1 Kota Penyampaian

Laporan atau 100 %.

o Triwulan IV 26 Kabupaten dan 1 Kota melapor sedangkan 2

Kabupaten yaitu Kabupaten Mamberamo Raya dan Kab.

Nduga yang tidak menyampaikan laporan sehingga hanya

mencapai 80 %.

o Namun apabila dibandingkan dengan 2 tahun terakhir yaitu

2014 dan 2015 hasil pencapaian tahun 2016 sudah sangat

baik.

o Untuk itu Upaya dan strategi yang telah dilakukan pada tahun

2016 agar dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi termasuk

dari Proses Perencanaan dan Pelaksanaan agar dapat

disesuaikan dengan JUKNIS sehingga dapat mendukung

Pelaksanaan Program KKBPK.

o Tahun 2016 semua Kabupaten / Kota di Provinsi papua

mendapat Alokasi DAK Bidang KB baik DAK Fisik maupun

BOKB. Alokasi Dana DAK Fisik dan BOKB sebagai berikut :

Page 106: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

97

Tabel 3.6

DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KB (DAK FISIK) PROVINSI PAPUA

TAHUN 2016

No Kab/Kota Pagu Awal Pagu Setelah Pemotongan

10%

Realisasi Pencairan

Dana

Persentase

Sisa Dana

Keuangan Fisik

1 Biak Numfor 3.079.840.000 2.771.856.000 2.771.676.000 100% 100% 180.000

2 Jayapura 674.910.000 600.510.000 600.510.000 100% 100% -

3 Jayawijaya 2.845.670.000 2.440.789.000 2.440.789.000 100% 100% -

4 Merauke 4.413.760.000 3.972.384.000 3.972.384.000 100% 100% -

5 Mimika 3.160.140.000 2.844.126.000 2.844.126.000 100% 100% -

6 Nabire 231.560.000 231.560.000 231.560.000 100% 100% -

7 Paniai 1.762.000.000 1.539.985.000 1.539.985.000 100% 100% -

8 Puncak Jaya 3.162.470.000 2.846.223.000 2.846.223.000 100% 100% -

9 Kep.Yapen 1.493.110.000 1.391.710.000 1.391.710.000 100% 100% -

10 Kota Jayapura 468.150.000 361.000.000 361.000.000 100% 100% -

11 Sarmi 3.205.660.000 2.886.660.000 2.886.660.000 100% 100% -

12 Keerom 231.560.000 231.560.000 231.560.000 100% 100% -

13 Yahukimo 1.703.790.000 1.497.658.511 1.497.658.511 100% 70% -

14 Peg. Bintang 2.171.030.000 1.953.927.000 1.953.927.000 100% 100% -

15 Tolikara 4.500.760.000 4.050.684.000 4.050.684.000 100% 100% -

16 Boven Digoel 434.997.000 434.997.000 434.997.000 100% 100% -

17 Mappi 1.815.030.000 1.815.030.000 1.815.030.000 100% 100% -

18 Asmat 2.163.010.000 320.700.000 320.700.000 0% 0% -

19 Waropen 1.761.720.000 1.567.662.000 1.567.662.558 100% 100% -

20 Supiori 231.560.000 208.404.000 208.404.000 100% 100% -

21 Mamberamo Raya

0 0% 0%

-

Page 107: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

98

No Kab/Kota Pagu Awal Pagu Setelah Pemotongan

10%

Realisasi Pencairan

Dana

Persentase

Sisa Dana

Keuangan Fisik

22 Mam. Tengah 4.315.600.000 3.884.040.000 3.884.040.000 0% 0% -

23 Yalimo 4.155.380.000 2.140.930.000 2.140.930.000 100% 100% -

24 Lanny Jaya 4.362.680.000 3.656.340.000 3.656.340.000 100% 100% -

25 Nduga

- - 0% 0% -

26 Puncak 2.754.520.000 2.479.068.000 2.479.068.000 100% 100% -

27 Dogiyai 231.560.000 209.894.000 209.894.000 100% 100% -

28 Intan Jaya 1.380.230.000 951.564.000 951.564.000 100% 100% -

29 Deiyai 879.360.000 879.360.000 879.360.000 100% 100% -

Jumlah

57.590.057.000 48.168.621.511 48.168.442.069

180.000

Keterangan :

tidak melapor

Berdasarkan Dana Alokasi Anggaran tersebut diatas dapat dijelaskan

beberapa hal antara lain :

1. Kabupaten NDUGA Dana DAK Fisik tidak dicairkan dananya dari Bagian

Keuangan Pemda Kab. Nduga.

2. Pada Triwulan IV dari 29 Kabupaten dan Kota terdapat 2 (dua)

Kabupaten yang dananya tidak cair yaitu Kabupaten Mamberamo Raya.

Page 108: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

99

Tabel 3.7

DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KB (DAK OPERASIONAL / BOKB) PROVINSI PAPUA TAHUN

2016

No

Kab/Kota

Jumlah Keseluruhan

Total dana Realisasi Persentase Sisa Dana

(Rp) (Rp) (%) (Rp)

1 Biak Numfor 651.300.000 651.300.000 100% -

2 Jayapura 160.000.000 160.000.000 100% -

3 Jayawijaya 90.000.000 90.000.000 100% -

4 Merauke 114.480.000 114.480.000 100% -

5 Mimika - - - -

6 Nabire 96.330.000 96.330.000 100% -

7 Paniai 43.348.800 43.348.800 100% -

8 Puncak Jaya - - - -

9 Kep.Yapen 262.440.000 262.440.000 100% -

10 Kota Jayapura 245.265.000 245.265.000 100% -

11 Sarmi - - - -

12 Keerom 195.840.000 195.840.000 100% -

13 Yahukimo 144.360.000 144.360.000 100% -

14 Peg. Bintang - - - -

15 Tolikara - - 0% -

16 Boven Digoel 70.920.000 70.920.000 100% -

17 Mappi - - 0% -

18 Asmat

- 0% -

19 Waropen 88.100.000 88.100.000 100% -

20 Supiori

-

21 Mam. Raya - - 0% -

22 Mam. Tengah 46.400.000 46.400.000 100% -

23 Yalimo

-

24 Lanny Jaya 30.440.000 30.440.000 100% -

25 Nduga

- - 0% Tdk Melapor

26 Puncak 56.520.000 38.432.000 100% 18.088.000

27 Dogiyai

28 Intan Jaya 50.760.000 50.760.000 100% -

29 Deiyai - -

-

Jumlah

Page 109: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

100

Keterangan :

1. Kabupaten yang Dana DAK Bidang KB melalui BOKB tidak

terakomodir dalam DIPA Kabupaten :

o Kabupaten Asmat

o Kabupaten Supiori

o Kabupaten Dogiyai.

2. Kabupaten yang Dana DAK Bidang KB melalui BOKB tidak / belum

cair dan tidak melapor :

o Kabupaten Mimika

o Kabupaten Puncak Jaya

o Kabupaten Sarmi

o Kabupaten Pegunungan Bintang

o Kabupaten Tolikara.

o Kabupaten Mappi

o Kabupaten Mamberamo raya

o Kabupaten Yalimo

o Kabupaten Nduga

o Kabupaten Dunia

e. Workshop Perencanaan Program dan Anggaran Tingkat

Provinsi.

Kegiatan Workhop Perencanaan Program dan Anggaran setiap

tahun dilaksanakan bagi Pejabat Eselon III, IV dan Pejabat

Fungsional serta Perencana Komponen di Lingkungan Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua. Tujuan dilaksanakannya Workshop

Perencanaan dan Anggaran ini adalah untuk membahas dan

menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran tahun berikutnya.

Tindak lanjut dari kegiatan workshop ini akan digunakan sebagai

bahan masukan dan acuan dalam Kegiatan Konsolidasi

Penyusunan Program dan Anggaran KOREN I dan KOREN II

untuk menyusun Program dan Anggaran untuk tingkat Kabupaten

Page 110: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

101

dan Kota serta kegiatan di tingkat provinsi. Workshop

Perencanaan Program dan Anggaran selalu dihadiri oleh Bapak

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua sebagai

penanggungjawab pelaksanaan Program dan Anggaran bahkan

melalui forum ini banyak permasalahan dapat diselesaikan.

f. Menyusun Revisi Program dan Anggaran

Dalam melaksanakan kegiatan dan apabila terjadi perubahan

aturan yang berkaitan dengan Perubahan Akun, Jenis Belanja,

Volume, dan Anggaran, maka perlu dilakukan Penyesuaian /

Revisi sesuai dengan aturan yang berlaku dan dengan adanya

revisi dapat mendukung pelaksanaan program dan anggaran.

Jenis Revisi yang dilakukan pada tahun 2016 adalah Revisi DIPA

dan Revisi Kertas Kerja RKA-KL dengan tujuan melakukan

penyesuian dokumen anggaran sehingga memberikan kemudahan

dalam pelaksanaan dan pertanggung jawaban kegiatan dan

anggaran. Pada tahun 2016 Proses Revisi dilakukan sebanyak 9

kali terdiri dari :

o DIPA 1 Revisi KPA;

o Revisi 2 POK

o Revisi 3 DIPA 2 Blokir Pertama;

o Revisi IV Pemotongan Anggaran dengan Re – Alokasi;

o Revisi 5 POK;

o Revisi 6 DIPA 4 Blokir Tahap – 2;

o Revisi 7 s.d 9 adalah Revisi POK.

g. Menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

Untuk mengevaluasi Pelaksanaan Program Kependudukan, KB

dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Provinsi Papua setiap

tahun selalu dilakukan Monitoring dan Evaluasi Realisasi

Pencapaian Target dan Anggaran.

Rencana Kerja Pemerintah (RKP) ini dilakukan per Triwulan dan

hasilnya disampaikan ke Biro Perencanaan untuk membuat

laporan Kementerian yang harus dipertanggungjawabkan kepa da

Page 111: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

102

Presiden. Dalam Rencana Kerja Tahunan memuat Indikator

Kinerja, Target dan Realisasi / Pencapaian terhadap Target

Pelaksanaan Program termasuk Penyerapan Anggaran Triwulan I,

II, III dan IV. Tujuan di susunnya Rencana Kerja Tahunan ini

adalah untuk mengevaluasi Pencapaian Pelaksanaan Program

Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di

Provinsi Papua yang meliputi Indikator Kinerja Utama (IKU),

Kontrak Kinerja Provinsi (KKP) dan Kontrak Kinerja Pendukung

lainnya yang juga turut mempengaruhi Pencapaian Sasaran

Strategis Pencapaian Provinsi.

h. Melakukan Sinkronisasi Perencanaan Program dan

Kegiatan Prioritas dengan pemda ( Provinsi dan Kab/kota

Fasilitasi Musrenbang )

Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga

(KKBPK) di Provinsi Papua dapat berjalan dengan baik karena

ada dukungan moril dari berbagai pihak baik interen BKKBN baik

BKKBN Pusat, Pegawai di Lingkungan Perwakilan BKKBN

Provinsi Papua. Dari unsur ekstern koordinasi selalu dilakukan

dengan Stakeholder, Mitra Kerja yang membidangi bidang

Perencanaan Pembangunan dan Anggaran. Tujuan

dilakukannnya Sinkronisasi Perencanaan Program ini adalah

untuk mendukung Penggarapan Pelaksanaan Program KKBPK

dapat berjalan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah

ditentukan serta diharapkan dengan adanya sinkronisasi

Perencanaan Program yang dilakukan dapat memberikan

dukungan positif secara khusus untuk memberikan dukungan

anggaran yang membiayai kegiatan operasional di tingkat

Kabupaten dan Kota. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 20 – 23

Maret 2016 dengan Peserta

i. Kegiatan Lainnya yang dilakukan Kasubag. Perencanaan

Tahun 2016 adalah :

Page 112: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

103

o Melakukan pertemuan/koordinasi dengan semua

Bidang/Komponen BKKBN Provinsi Untuk menyusun

Program kegiatan TA 2016;

o Melakukan analisis PPM PA/PB dan Sasaran KS

Kabupaten dan Kota dengan mengumpulkan bahan dari

Bidang KB KR dan ADPIN;

o Melakukan analisis struktur program dan kegiatan Tingkat

Provinsi yaitu dengan melibatkan seluruh Pejabat Eselon

III dan Perencana Komponen;

o Melakukan konsolidasi Perencanaan Program dan

Anggaran tk. Provinsi dengan melibatkan seluruh Pejabat

Eselon III dan IV serta Perencana Komponen untuk

mempersiapkan rencana dan kegiatan sebelum

pelaksanaan Koren I dan II.

o Menghimpun /Merekap semua masukan dari

Komponen / Bidang sebagai bahan masukan dalam

penyusunan RKAKL Tahun Anggaran 2017 dan

memasukkan ke dalam aplikasi DIPA 2017 sebagai

bahan untuk pelaksanaan (KOREN I dan II);

o Menyiapkan dan menghimpun data pendukung lainnya

dalam Penyusunan Program dan Anggaran antara lain

TOR,RAB,Data Inventaris Kendaraan Roda 4 (empat),

Daftar tagihan Listrik, Air dan Telepon, Rekening Koran

dan data pendukung Lainnya;

o Mengikuti Koren I dan II menyesuaikan usulan program

dan anggaran yang sudah dibuat Oleh Komponen/

Bidang dengan Struktur Program yang dibuat oleh

BKKBN Pusat;

o Menjelaskan kepada komponen /bidang hasil Koren I

dan II dan mengembalikan kepada Komponen/ Bidang

untuk dikoreksi / diperbaiki sesuai dengan petunjuk

Page 113: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

104

kegiatan strategis/prioritas untuk dilaksanakan pada

Tahun 2017;

o Mengisi laporan Capaian Output yaitu data Realisasi

target volume, total realisasi volume dan total progres (%)

setiap bulan dan hasilnya disampaikan ke Biro

Perencanaan BKKBN Pusat untuk membuat laporan

kementerian yang harus dipertanggung jawabkan kepada

Presiden.

o Mengikuti Workshop Perencanaan di Bogor (Dana Pusat)

o Melaksanakan Perjalanan Dinas ke Kabupaten/Kota untuk

mengumpulkan Data Basis

o Melaksanakan Perjalanan Dinas ke Jakarta untuk

Konsultasi Perencanaan Anggaran .

- Suboutput : Peningkatan Kualitas Kompetensi Pegawai

Untuk meningkatkan Kualitas Kompetensi Pegawai di Lingkungan

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Tahun 2016 yang dapat

mendukung Pelaksanaan Program Kependudukan, KB dan

Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Provinsi Papua Tahun 2016,

maka ada beberapa upaya yang dilakukan dalam beberapa kegiatan

yaitu :

a. Melakukan Sosialisasi Sistem Manajemen Kinerja

Kegiatan Sosialisasi Manajemen Kinerja ini sangat penting untuk

memberikan informasi berkaitan dengan Kinerja Pegawai Negeri

Sipil dan aturan - aturan tentang Hak dan Kewajiban sebagai PNS.

Informasi tentang Manajemen Kinerja selalu disampaikan oleh

Kepala dan Para Pejabat Eselon III pada setiap kegiatan antara

lain Apel Pagi dan Siang, Pertemuan RADALGRAM, Rapat

Pimpinan (RAPIM).

Pada tahun 2016 terdapat beberapa aturan yang harus

ditindaklanjuti dan mempengaruhi Kinerja Pegawai sehingga lewat

kegiatan Sosialisasi informasi-informasi tentang perubahan dapat

disampaikan, sehingga semua Pegawai dari Pejabat Eselon II, III,

Page 114: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

105

IV, Fungsional dan Staf mempunyai pengetahuan dan pemahaman

yang sama tentang Manajemen Kinerja.

Tujuan melakukan Sosialisasi Manajemen Kinerja adalah untuk

memperlancar penyelenggaraan tugas pemerintahan untuk

memperlancar penyelenggaraan tugas pemerintahan agar

terlaksana secara efektif dan efisiensi. Untuk mencapai tujuan

tersebut diperlukan PNS sebagai Perangkat NKRI yang

profesional, netral, akuntabel dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat.

b. Melakukan Sosialisasi Peraturan Tentang Kepegawaian

Dalam rangka mewujudkan Pegawai Negeri Sipil BKKBN yang

handal, profesional, berkualitas dan bermoral sebagai

penyelenggara pemerintah, yang menerapkan prinsip-prinsip

pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance), maka

diperlukan adanya upaya yang sungguh-sungguh dan terus

menerus dalam pembinaan baik secara terstruktur maupun

pembinaan langsung oleh atasannya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua sangat memiliki

komitmen yang tinggi untuk mewujudkan pegawai yang

Disiplin,memiliki dedikasi, Jujur, Integritas bertanggungjawab dan

memiliki motivasi kerja. Karena dengan memiliki unsur-unsur

diatas dapat mempengaruhi etos kerja sehingga pelaksanaan

program yang akuntabel, transparan dan profesional.

Mengingat pentingnya mewujudkan pegawai yang memiliki

Disiplin, Integritas, Komitmen, Kerjasama, Orientasi Pelayanan

yang baik di Lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Papua,

maka setiap Aturan, Pedoman yang dapat mewujudkan pegawai

yang handal dan profesional selalu dilakukan. Pada tahun 2016

ada beberapa Aturan dan Pedoman Kepegawaian yang di

Sosialisasikan untuk seluruh pegawai yaitu :

o Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010 Tentang

Disiplin Pegawai Negeri Sipil;

Page 115: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

106

o Peraturan Pemerintah Nomor : 46 Tahun 2011 tentang

Penilaian Prestasi Kerja Pegawai;

o Peraturan Kepala BKKBN Nomor : 273/PER/B2/2011

tentang Pedoman Penerapan Budaya Kerja Cerdas,

Ulet, Kemitraan (CUK);

o Peraturan Kepala BKKBN Nomor : 231/PER/B2/2011

tentang Pedoman Penerapan dan Penilaian Disiplin

Pegawai Dalam Rangka Pemberian Tunjangan Kinerja di

Lingkungan BKKBN.

c. Melakukan Perencanaan Kebutuhan Pegawai

Untuk mendukung tersedianya Pegawai yang memiliki kompetensi

dalam mendukung pelaksanaan Program Kependudukan, KB dan

Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Provinsi Papua maka pada

tahun 2016 ada beberapa upaya yang dilakukan antara lain :

o Menyusun Data Urut Kepangakatan (DUK);

o Membuat Struktur Organisasi;

o Menginventarisasi Pegawai yang sudah mengikuti Diklat

Penjenjangan yaitu DIKLAT PRAJABATAN, PIM Tk. IV,

DIKLAT PIM Tk. III, DIKLAT PIM Tk. II;

o Menginventarisasi Pegawai yang sudah mengikuti

Assesment / Uji Kompetensi;

o Mengusulkan Pegawai untuk mengikuti Diklat

Penjenjangan dan Ujian Kompetensi bagi pegawai yang

belum pernah mengikuti termasuk Diklat Penjenjangan

bagi tenaga fungsional.

d. Melakukan Konsultasi Kepegawaian

Konsultasi Kepegawaian dilakukan oleh Kasubag. Kepegawaian

dan Hukum termasuk Staf Sub Bagian Kepegawain dan Hukum

baik dilakukan secara langsung / bertatap muka di Biro

Kepegawaian BKKBN di Jakarta, BAKN Wilayah IX Papua,

TASPEN, ASKES / BPJS serta Badan Kepegawaian Daerah

Page 116: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

107

Provinsi Papua. Tujuan dilakukannya Konsultasi Kepegawaian

adalah untuk memperlancar Proses Kepegawaian antara lain:

o Usulan Kenaikan Pangkat Reguler dan Pilihan Periode

Bulan April dan Oktober;

o Usulan Promosi dan Mutasi Peningkatan Jabatan Eselon

IV;

o Penilaian Kinerja (Sasaran Kerja Pegawai);

o Proses Mutasi Wilayah Kerja;

o Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Ijazah;

o Pembuatan Kartu Taspen, ASKES / BPJS;

o Proses Pengurusan Administrasi Kepegawaian yang lain.

e. Melakukan Pengusulan UKP dan Promosi Jabatan

Pada tahun 2016 untuk Pengusulan Usulan Kenaikan Pangkat

dilakukan dalam 3 (tiga) tahap yaitu Periode April 2016, Oktober

2016 dan Periode April 2017.

o Untuk Periode Bulan April 2016 terdapat 5 Pegawai yang

diusulkan untuk Kenaikan Pangkat dan sudah terealisasi.

o Usulan Kenaikan Pangkat Periode Oktober 2016

sebanyak 7 Pegawai dan sudah terealisasi semuanya.

o Usulan Kenaikan Pangkat Periode April 2017 sebanyak 7

pegawai belum terealisasi.

f. Menyelenggarakan Rapat Tim BAPERJAKAT.

Merujuk Peraturan Kepala BKKBN nomor : 253/PER/B2/2012

Tentang Pedoman Pengangkatan, Pemberhentian, dan

Pemindahan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural di

Lingkungan BKKBN pada BAB IV dijelaskan bahwa untuk

Pengangkatan, Pemberhentian, dan Pemindahan Pegawai Negeri

Sipil Dalam Jabatan Struktural serta untuk menjamin obyektifitas

dan kepastian dalam pengambilan keputusan Badan

Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (BAPERJAKAT).

Sehubungan dengan hal tersebut, maka setiap Pembahasan

Pengangkatan, Pemberhentian dan Pemindahan Pegawai Negeri

Page 117: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

108

Sipil di Lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Papua selalu

dibahas dalam Tim Baperjakat Provinsi Papua dengan

memperhatikan peraturan yang berlaku.

g. Pengelolaan Data Pegawai

Pengelolaan Data Pegawai yaitu Daftar Urut Kepangkatan (DUK)

sudah dibuat, dengan data sebagai berikut :

o Jumlah PNS Perwakilan BKKBN Provinsi Papua sebanyak

64 (enam puluh empat) orang yang terdiri dari :

o PNS Wanita : 29 (dua puluh sembilan) orang dan PNS

Laki-Laki : 35 (tiga puluh lima) orang

o Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama : 1 (satu) orang

o Pejabat Administrator Definitif : 5 (lima) orang

o Pejabat Administrator (Plh) : 1 (satu) orang

o Pejabat Pengawas Definitif : 19 (sembilan belas)

orang

o Pejabat Pengawas (Plt) : 1 (satu) orang

o Pejabat Fungsional : 11(sebelas) orang

yang terdiri dari 4 (empat) orang Widyaiswara, 1 (satu)

orang Auditor, 3 (tiga) orang Arsiparis, 1 (satu) orang

Pustakawan, 1 (satu) orang Pranata Komputer dan 1

(satu) orang Pranata Humas.

o Pejabat Pelaksana : 28 (dua puluh

delapan) orang

h. Kenaikan Pangkat

Pada tahun 2016 terdapat 5 (lima) Pegawai yang naik pangkat

pada Periode April 2016, periode Oktober 2016 sebanyak 7 (tujuh)

pegawai dan periode April 2017 sebanyak 7 (tujuh) pegawai

antara lain :

o Pengusulan Kenaikan Pangkat Reguler dan Pilihan

periode April 2016 sebagai berikut :

Kenaikan Pangkat Reguler

Page 118: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

109

1. Philmona M.Yarollo,S.Sos,M.Si dari VI/a ke- VI/b

2. Pernika Yanti, S.Pd dari III/b ke- III/c

3. Henny Agusta Pray,S.Sos dari III/b ke- III/c

4. Alosius Karubaba, S.Sos dari III/b ke- III/c

Kenaikan Pangkat Fungsional :

1. Dirkson Auparay, S.IP dari III/a ke- III/b

o Pengusulan Kenaikan Pangkat Reguler dan Pilihan

Periode Oktober 2016 sebagai berikut :

Kenaikan Pangkat Reguler

1. Sarwandi, SE dari VI/a ke IV

2. Drs. Djonny Suwuh dari IV/a ke IV/b

3. Anita Ludiyani, SH dari III/c ke III/d

4. Usman Ahmad, SH dari III/c ke III/d

5. Ahmad Soamole, SH dari III/c ke III/d

6. Ashar Jaya, SE dari III/a ke III/b

Kenaikan Pangkat Fungsional :

1. Josina JM.Nahumury,SE dari IV/a ke IV/b

o Pengusulan Kenaikan Pangkat untuk Periode April dan

Oktober 2016 sudah terealisasi semua.

i. Ijin Belajar dan Tugas Belajar

Sampai dengan akhir Bulan Desember 2016, jumlah Pegawai

Negeri Sipil Perwakilan BKKBN Provinsi Papua yang mendapat

Tugas Belajar sebanyak 2 (dua) orang atas nama :

1. Tirza Laura Itaar,S.Sos Program Studi Magister S2 Pendidikan

Dalam Negeri (UGM) sejak tahun 2014.

2. Swansy Sapulete,S.Sos Program Studi Magister S2 Pendidikan

Dalam Negeri (UGM) sejak tahun 2014.

- Suboutput : Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara.

Untuk meningkatkan Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara

di Lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Papua yang efisiensi dan

Page 119: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

110

dapat dipertanggungjawabkan, maka ada beberapa kegiatan yang

dilakukan antara lain :

a. Menyusun Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Satker Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

dibuat setiap bulan, triwulan, semesteran dan tahunan. Sebelum

laporan keuangan dibuat agar laporan dapat dikatakan akurat,

maka terlebih dahulu dilakukan Rekonsiliasi Laporan Keuangan.

Tujuan dilakukannya Rekonsiliasi Laporan Keuangan dengan

Pihak KPKN adalah untuk menyamakan realisasi anggaran yang

meliputi Jenis Belanja, AKUN dan juga realisasi anggaran.

b. Melakukan Rekonsiliasi Data BMN dan SAK

Rekonsialisasi Data Barang Milik Negara (BMN) dan SAK

dilakukan setiap Bulan, Triwulan, Semester dan Tahunan. Tujuan

dilakukannya Rekonsiliasi ini untuk menyesuaikan Data BMN yang

ada di Satker Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dengan KPPN

dan KPKN sehingga tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan Proses

Pencatatan dan Pelaporan.

c. Membuat Laporan Gudang dan Stock Opname

Untuk mengetahui ketersediaan Alat Kontrasepsi di Gudang

Kabupaten dan Kota serta untuk mendukung Pelaksanaan

Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga

(KKBPK) di Provinsi Papua, maka informasi tentang ketersediaan

Alat Kontrasepsi sangat penting. Berkaitan dengan itu, maka

setiap tanggal 10 bulan berjalan Laporan Ketersediaan ALKON di

Laporkan ke Perwakilan BKKBN Provinsi dan pada tanggal 15

Laporan Gudang sudah disampaikan ke Biro Keuangan dan

Pengelolaan BMN, namun tidak maksimal karena yang rutin

mengirim paling banyak hanya 8 Kabupaten/Kota saja yaitu Kab,

Jayapura, Kota Jayapura,Kepulauan Yapen, Nabire, Biak Numfor,

Mimika , Merauke dan Dogiyai.

Page 120: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

111

Laporan Gudang ALKON dilaporkan setiap bulan, semester dan

tahunan. Hal ini berkaitan juga dengan Laporan Stock Opname

selalu di lakukan pada Semester I yaitu tanggal 30 Juni dan

Semester II pada tanggal 30 Desember 2016 .

d. Pengiriman Pendistribusian Alat Kontrasepsi.

Untuk mendukung Kegiatan Pelayanan KB, maka diharapkan

disetiap Tempat Pelayanan seperti Puskesmas, Pustu dan Klinik

selalu tersedia alat kontrasepsi. Untuk itu Perwakilan BKKBN

Provinsi Papua selalu melakukan Pengiriman dan Pendistribusian

ALKON secara rutin dan berkelanjutan. Penyaluran dan

Pengiriman ALKON ke kabupaten dan Kota serta tempat

pelayanan Target PPM yang telah disepakati namun juga

berdasarkan analisa / evaluasi permintaan ALKON dari Kabupaten

dan Kota serta Laporan Gudang.

e. Menyusun Laporan DAK Bidang KB

Untuk menjamin efektifitas dan efisiensi dalam Pengelolaan dan

Penggunaan Dana DAK Bidang KB perlu dilakukan Pengendalian

melalui Pelaporan, Pemantauan dan Evaluasi. Kegiatan Pelaporan

dilakukan agar penggunaan Dana DAK Bidang KB dilaksanakan

sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Pelaporan DAK Bidang KB dilakukan secara berjenjang dan

berkala dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan

distribusi masing - masing Kabupaten dan Kota.

f. Kegiatan - kegiatan lain yang mendukung Peningkatan

Pengelolaan Keuangan dan BMN

o Sensus Pendataan BMN;

o Pengelolaan Penghapusan BMN;

o Penataan Barang Inventaris Ruangan;

Penyimpanan /penataan barang, sudah mengikuti sistim First

In First Out (FIFO) , namun standarisasi penyimpanan belum

sesuai ( IUD maks 250C, Kondom maks 250C,Pil maks 15 s/d

250C, Suntikan maks 15 s/d 250C,Implant maks 15 s/d 250C);

Page 121: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

112

o Pembinaan dan Monitoring Alokon

o Pencatatan Barang Masuk (Penerimaan Kontrasepsi) sudah

dibuat Berita Acara Penerimaan Kontrasepsi (BAPK). Setiap

penerimaan kontrasepsi sudah dicatat kedalam Buku Barang

Masuk (BBM) kemudian dibuatkan SBBM. Sedangkan

Pencatatan barang keluar sudah dicatat kedalam Buku

Barang Keluar (BBK kemudian dibuatkan SBBK).

g. Pengelolaan Keuangan

Pada Tahun Anggaran 2016 , dalam Pengelolaan Anggaran /

Keuangan harus efektif, efisien, transparan dan akuntabel yang

mengacu pada :

- Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 134/PMK.06/2005

- Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan APBN

- Peraturan Direktur Jendral Perbendaharaan Nomor : PER-

66/PB/2005, tentang Mekanisme Pelaksanaan

Pembayaran atas beban APBN, bahwa dalam pencairan

dana DIPA TA 2016, SPM (Surat Perintah Membayar)

diterbitkan oleh Kantor Satuan Kerja masing - masing

Kementerian, disamping itu penyusunan laporan Realisasi

Anggaran juga harus disusun dengan Laporan Akuntansi

dan Neraca.

Dengan demikian pada Bagian Keuangan melakukan kegiatan-

kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan anggaran agar efektif,

efisien, transparan dan akuntabel adalah sebagai berikut :

1. Mengikuti Sosialisasi Aplikasi SPM dengan DjPb Wilayah

XXX Jayapura di Jayapura;

2. Mengikuti Implementasi Pengelolaan Sistem Akuntasi

Instansi Semester II di Jakarta;

3. Mengikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Tata Cara

Revisi DIPA Tahun Anggaran 2016.

4. Mengikuti Pelatihan Perpajakan di Jayapura;

Page 122: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

113

5. Melakukan Verifikasi SPP beserta bukti – buktinya untuk

diterbitkan SPM dan diajukan ke KPPN Jayapura untuk

dicairkan dananya;

6. Menerbitkan SPM (SPM UP, TUP,GU Nihil, LS) selama

kurun waktu 1 tahun anggaran 1 Januari sd 31 Desember

2016, SPM yang sudah diterbitkan dari Pejabat Penerbit

SPM sebanyak 542 SPM;

7. Membuat Laporan Realisasi Anggaran, baik Laporan

Bulanan,Tribulanan,Semester I, dengan menggunakan

Aplikasi Sistem Akuntansi Indonesia (SAI);

8. Melakukan Verifikasi dan Rekonsiliasi ke KPPN dengan

tujuan menyamakan/mencocokan data/dokumen dan

apabila datanya cocok dibuatkan Berita Acara

Rekonsiliasi.Rekonsiliasi dilakukan dengan tujuan

Laporan Keuangan dapat tersusun dengan lengkap, benar,

tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan;

9. Menyusun Laporan Mutasi Barang Tribulanan, Laporan

Barang Milik Negara (Semester) I Yaitu dari bulan Januari

s/d Desember 2016;

10. Mengikuti Rekonsilasi Laporan Keuangan Semester II

Periode Januari s/d Desember 2016.

11. Melakukan Pemantauan Laporan Pertanggungjawaban

Keuangan yang oleh BPP dan Bendahara Pengeluaran,

sehingga Pengajuan pencairan dana tidak mengalami

hambatan (harus sesuai dengan rencana penarikan dan

sesuai dengan AJK yang telah disusun sebelumnya).

h. PENGADAAN BARANG DAN JASA Tahun 2016.

Pada Tahun Anggaran 2016 Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

memiliki 20 Paket Pengadaan Barang dan Jasa dengan total pagu

sebesar Rp. 3.363.020.000,- nilai Kontrak Rp. 3.242.032.375,-.

Page 123: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

114

Dengan demikian Sisa Anggaran sebesar Rp. 120.987.625,-

dengan rincian sebagai berikut :

Pada Bidang Sekretariat

Nilai Pagu Rp. 844.925.000,-

Nilai Kontrak Rp. 838.165.500,-

Sisa Anggaran Rp. 6.759.500,-

Pada Bidang ADPIN

Nilai Pagu Rp.1.243.515.000,-

Nilai Kontrak Rp.1.235.409.375,-

Sisa Anggaran Rp. 8.105.625,-

Pada Bidang KS dan PK

Nilai Pagu Rp. 1.200.000.000,-

Nilai Kontrak Rp. 1.096.187.500,-

Sisa Anggaran Rp. 103.812.500,-

Pada Latbang

Nilai Pagu Rp. 74.580.000,-

Nilai Kontrak Rp. 72.270.000,-

Sisa Anggaran Rp. 2.310.000,-

i. Adapun Kegiatan Pengelolaan BMN pada tahun 2016 sebagai

berikut :

1. Penyaluran /pengiriman alkon dan non alkon

Sampai dengan bulan Desemberi 2016 telah dilaksanakan

penyaluran alokon sebanyak 4 Kali ke 29 Kabupaten/kota

sesuai rencana distribusi dan sesuai pembagian PPM per

Kabupaten/Kota yang telah dibuat oleh Bidang KB dan KR.

Selain itu juga penyaluran ke Kabupaten/Kota juga berdasarkan

analisa / evaluasi permintaan alokon dari Kabupaten/Kota ,

Page 124: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

115

berdasarkan perhitungan persediaan minimum –maksimum

(min-mak) dan pull/push distribution System

2. Penyimpanan /penataan barang, sudah mengikuti sistim First In

First Out (FIFO) , namun standarisasi penyimpanan belum

sesuai ( IUD maks 250C, Kondom maks 250C,Pil maks 15 s/d

250C, Suntikan maks 15 s/d 250C,Implant maks 15 s/d 250C)

3. Pelaporan Laporan Bulanan Gudang (F/V/KB) yang

merupakan rekap laporan F/V /KB kabupaten/Kota dikirim ke

Biro Keuangan dan BMN BKKBN setiap bulan paling lambat

tanggal 15 bulan berikutnya harus sudah dikirim , namun tidak

maksimal karena yang rutin mengirim paling banyak hanya 8

Kabupaten/Kota saja yaitu Kab, Jayapura, Kota Jayapura,

Kepulauan Yapen, Nabire, Biak Numfor, Mimika , Merauke dan

Dogiyai.

4. Stock Opname, laporan stock opname Provinsi belum

mencakup semua Kabupaten/Kota, karena Kabupaten/Kota

tidak mengirimkan tepat waktu.

5. Pembinaan dan Monitoring Alokon dilaksanakan di Kabupaten

Jayapura, Jayawijaya, Merauke, Boven Digul, Nabire, Dogiyai,

Biak Numfor, Supiori, Keerom, Sarmi, Tolikara dan Kota

Jayapura.

6. Pencatatan barang masuk (penerimaan kontrasepsi) sudah

dibuat Berita Acara Penerimaan Kontrasepsi (BAPK) .Setiap

penerimaan kontrasepsi sudah dicatat kedalam Buku Barang

Masuk (BBM) kemudian dibuatkan SBBM. Sedangkan

Pencatatan barang keluar sudah dicatat kedalam Buku

Mengeluarkan Barang (BBK kemudian dibuatkan SBBK).

7. JKK, diupayakan agar mampu memenuhi harapan dan

meyakinkan klien tentang 6 tepat (yaitu tepat Produk/jenis,

tepat jumlah, tepat kondisi, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat

biaya/harga) yang menjadi landasan JKK

Page 125: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

116

8. Administrasi Gudang

Antara lain ATK, biaya foto copy, dan konsumsi petugas

Gudang.

9. Pendataan BMN/Sensus BMN

Untuk pendataan BMN telah membuat Daftar Barang Ruangan

(DBR) dan melaksanakan pendataan terhadap seluruh Barang-

barang Inventaris Milik Negara baik yang kondisinya masih baik

maupun yang sudah rusak berat.

Rekonsiliasi BMN semester II Tahun 2015 dan semester I

Tahun 2016 dengan KPKNL, DJPB dan BKKBN Pusat

j. Peningkatan NSPK dan Pengelolaan Organisasi Tata Laksana.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2016 adalah sebagai

berikut :

1. Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan terkait

Bidang Pengendalian Penduduk dan KB;

2. Sosialisasi NSPK Bidang Pengendalian Penduduk dan KB;

3. Sosialisasi Pedoman Juklak Bidang Pengendalian

Penduduk dan KB;

4. Fasilitasi Bimbingan Teknis Pelaksanaan NSPK Bidang

Pengendalian Penduduk dan KB;

5. Fasilitasi Pembentukan Kelembagaan Urusan

Pemerintahan Bidang Pengendalian Penduduk dan KB

Provinsi di Kabupaten / Kota;

6. Pemetaan Urusan Bidang KKBPK di Kabupaten /

Kota sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014;

7. Fasilitasi P2D PKB / PLKB sesuai Undang-Undang No.

23 Tahun 2014.

8. Berdasarkan Hasil Fasilitasi dan Pemetaan Kelembagaan,

telah terbentuk 9 OPD utuh, 20 OPD marger, 14 PPPA &

KB dan 5 PP&KB. (Data lengkap dapat dilihat di lampiran)

Page 126: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

117

- Suboutput : Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Program

KKBPK Provinsi (MONEV)

Pada Output Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan Pengelolaan

Pembangunan KKB / KKBPK terdapat beberapa Komponen dan Sub

Komponen yang ditindak lanjuti dalam beberapa kegiatan antara lain :

a. Mengikuti Kegiatan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS)

Program KKB / KKBPK.

Kegiatan RAKERNAS Program KKBPK dilaksanakan pada

Triwulan I dengan tujuan untuk mengevaluasi Pelaksanaan dan

Pencapaian Sasaran Strategis Program yang dilaksanakan,

menginventarisir dan melakukan faktor Penghambat, Pendukung

da Peluang Pelaksanaan Program. Selain itu pada kegiatan

RAKERNAS dibahas dan disepakati Target dan Sasaran Strategis

Program yang menjadi tanggungjawab Perwakilan BKKBN

Provinsi yang meliputi Indikator Kinerja Utama, Kontrak Kerja

Provinsi dan Indikator Kinerja lainnya sebagai pendukung

Pencapaian Sasaran Strategis dan tujuan Program.

b. Melakukan Rapat Kerja Daerah (RAKORDA) dan Telaahan

Program (Review) Program KKBPK.

Sebagai tindak lanjut Pertemuan RAKORNAS dilaksanakan Rapat

Koordinasi Daerah Program Kependudukan, KB dan

Pembangunan Keluarga (KKBPK) di tingkat Provinsi. Peserta

dalam kegiatan RAKORDA adalah Kepala SKPD Pengelola

Program KB Kabupaten dan Kota, Stakeholder dan Mitra Kerja

Tingkat Provinsidan seluruh Para Pejabat Eselon II, III, IV dan

Pejabat Fungsional serta Staf Golongan III.

Thema Kegiatan RAKORDA Tahun 2016 adalah “ Sinergitas

Antara Pemerintah, PEMDA, Mitra Kerja dalam mendukung

Pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana Guna mewujudkan Keluarga Berkualitas, Mandiri dan

Sejahtera”.

Page 127: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

118

RAKORDA Program KKBPK Provinsi Papua Tahun 2016

dilaksanakan tanggal 31 Agustus sampai dengan 3 Agustus 2016

di Hotel Grand Abe Kota Jayapura.

RAKORDA Program KKBPK Provinsi Papua bertujuan untuk

meningkatkan Sinergitas dan Komitmen antara BKKBN,

Pemerintah, PEMDA dan Mitra Kerja dalam mendukung

Pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga

Berencana dan Pembangunan Keluarga. Sementara Reviuw

Semester 1 dan Optimalisasi Semester II Program KKBPK Tahun

2016 bertujuan untuk meningkjatkan Komitmen Para Pengelola

Program KKBPK untuk mewujudkan Target Sasaran Tahun Ke – 2

RPJM dan Renstra BKKBN Tahun 2015 – 2019.

Pada Pembukaan Kegiatan RAKORDA telah ditanda tangani

Kesepahaman Bersama (MOU) Antara Perwakilan BKKBN

Provinsi Papua dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat

Kampung (BPMK) Provinsi Papua dan TP PKK Provinsi Papua.

Kesepahaman tersebut antara lain :

o Kesepahaman Bersama (MOU) Antara Perwakilan BKKBN

Provinsi Papua dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat

Kampung (BPMK) Provinsi Papua tentang Akselerasi Sinergitas

Program pembangunan Masyarakat Kampung dalam

Pelaksanaan Program KKBPK.

o Kesepahaman Bersama (MOU) Antara Perwakilan BKKBN

Provinsi Papua dengan TP. PKK Provinsi Papua tentang

Peningkatan Peran TP PKK dalam Pelaksanaan Program

KKBPK.

c. Menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga

Provinsi Papua Tahun 2015.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) ini

disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Page 128: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

119

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010

Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Esensi dari sistem LAKIP bagi Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

adalah perwujudan dari implementasi system pengendalaian

manajemen sektor publik. Sistem pengendalian ini merupakan

infrastruktur bagi manajemen pemerintahan untuk memastikan

bahwa visi, misi, dan tujuan strategis dapat dipenuhi melalui

implementasi srategi pencapaiannya (program dan kegiatan) yang

selaras. Atas dasar tersebut , system siklus LAKIP diawali dengan

penyusunan Rencana Strategis yang mendefinsikan visi, misi dan

tujuan/ sasaran Strategi BKKBN Provinsi Papua .

d. Kegiatan – Kegiatan lain yang dilakukan untuk

Menyelenggarakan Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan

Pengelolaan Pembangunan KKB / KKBPK.

Dalam rangka mendukung Pencapaian Program Kependudukan,

KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) maka pada tahun 2016

dilaksanakan beberapa kegiatan yang berhubungan dengan 1).

Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan bagi Pengelola Program

KKBPK, Mitra Kerja dan Masyarakat antara lain :

1. Monitoring dan Evaluasi Terpadu Pelaksanaan Program

KKBPK;

2. RAKORNAS Tingkat Nasional;

3. Review Program KKBPK Tingkat Nasional;

4. Rakorda dan Reviu Telaahan Program Semester I dan

Optimalisasi Semester II tahun 2016.

5. RAKORNIS Program KKBPK di BKKBN Pusat;

6. Evaluasi dan Pengelolaan dan Pelaporan DAK Bidang KB;

7. HARGANAS di NTT;

8. Monitoring dan Evaluasi Terpadu Lini Lapangan hanya

dilakukan di 1 (satu) Kabupaten karena Dana diefisiensi.

Page 129: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

120

Dalam menyelenggarakan Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan

Pengelolaan Pembangunan Program Kependudukan, Keluarga

Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dilakukan oleh

Para Pejabat Eselon III, IV dan Fungsional dengan mengacu pada

Surat Keputusan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

tentang Pemantauan, Strategi Pengelolaan Program KKBPK

Provinsi Papua melalui Pembina Wilayah.

- Suboutput : Layanan Perkantoran

Untuk meningkatkan Pelayanan Perkantoran kegiatan yang

dilaksanakan antara lain :

a. Gaji dan Tunjangan

Sistem Pembayaran Gaji Pegawai sejak bulan Januari s/d

Desember 2016 dibayarkan langsung ke rekening masing-masing

pegawai melalui BRI cabang Abepura, Khusus untuk

pengalokasian pembayaran gaji tahun 2016 tidak mengalami

masalah karena tidak terjadi kekurangan (minus) dana untuk

pembayaran gaji pegawai.

b. Pembayaran Tunjangan Kinerja/Renumerasi

Untuk mendukung tugas dan tanggung jawab PNS Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi

Papua Pemerintah telah memberikan Uang Tunjangan

Kenerja/Renumerasi sesuai dengan aturan yang berlaku dan

dibayar melaui nomor rekening masing – masing pada tahun 2012

sampai dengan sekarang tahun 2016 sedangkan Tenaga

Autsourcing juga mendapatkan pembayaran gaji 13 atau lebih satu

bulan gaji yang disebut tunjangan Hari Raya.

c. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan perkantoran.

Kegiatan yang dilaksanakan Pada Tahun 2016 untuk mendukung

Pelaksanaan Program KKBPK dilingkungan Kantor Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua antara lain :

o Jamuan Delegasi Tamu;

o Pelayanan Birokrasi dan Publikasi (Kehumasan );

Page 130: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

121

o Rapat Pimpinan (RAPIM);

o Keperluan Arsiparis;

o Fasilitasi Keprotokoleran;

o Outsourcing;

o Langganan Daya dan Jasa;

o Pemeliharaan Gedung, Bangunan, Gudang dan Balai Diklat;

o Pemeliharaan Halaman Kantor;

o Pemeliharaan Kendaraan Roda 4 dan 6;

o Pemeliharaan Inventaris Kantor;

o Honor Pengelola SATKER;

o Keperluan Standarisasi ATK Perkantoran;

o ATK Pengadaan barang dan Jasa;

o Sewa Jaringan;

d. Kendaraan Bermotor.

Pada Tahun 2016 Perwakilan BKKBN Provinsi Papua mendapat

Alokasi Anggaran untuk Pembelian Kendaraan Operasional 1

(satu) Unit dan sudah direalisasikan. Jenis Kendaraan yang dibeli

adalah 1 Unit Mobil Avanza.

Sementara ketersediaan Kendaraan Bermotor yang mendukung

pelaksanaan Program KKBPK belum terpenuhi sesuai kebutuhan.

Hal tersebut dapat dilihat dari Jumlah Kendaraan Operasional

yang ada masih terdapat 2 (dua) bidang yang belum memiliki

Kendaraan Operasional yaitu Bidang ADPIN dan Bidang Latbang

serta Kendaraan Dinas Jabatan untuk Pejabat eselon II karena

kondisi kendaraan sudah mencapai 10 tahun.

e. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran.

Kegiatan yang dilaksanakan Pada Tahun 2016 untuk mendukung

Pelaksanaan Program KKBPK dilingkungan Kantor Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua antara lain :

o Pengadaan Mesin Babat Rumput ( 1 Unit )

o Pengadaan AC Ruangan ( 5 Unit )

o Pengadaan Camera NICON ( 1 Unit )

Page 131: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

122

o Pengadaan SOUND SYSTEM ( 1 PKT )

o Pengadaan Proyektor ( 1 Unit )

o Pengadaan Printher EPSON ( 2 Unit ).

f. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

Kegiatan yang dilaksanakan Pada Tahun 2016 untuk mendukung

Pelaksanaan Program KKBPK dilingkungan Kantor Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua antara lain :

o Pengadaan Paving Blok (617 M2);

o Pengadaan sarana Diklat.

- Suboutput : Pengelolaan Program Pengawasan Provinsi.

Untuk meningkatkan Pengawasan Pelaksanaan Program

Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) ada 1

(satu) Sub Output yang mendukung Pencapaian Program KKBPK

yaitu Pengawasan Intern yang efektif efisien terhadap Pengelolaan

KKBPK melalui Peningkatan Pelaksanaan Pengawasan lainnya dan

Penerapan ZI WBK.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2016 antara lain :

1). Pelaksanaan SPIP;

2). Uji Petik Kabupaten / Kota;

3). Fasilitasi Pemeriksaan Khusus;

Pelaksanaan Pengawasan dilakukan oleh Tim Pengawasan Terpadu

dari BKKBN Jakarta dilaksanakan pada tanggal 22 sampai dengan 30

November 2016 Tim Pusat berjumlah 4 (Empat) Orang oleh

Pengendali Teknis Hamzah, S.Pd dengan Ketua Tim Heri Heriman.

Pejabat yang ditemui adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi

Papua, Pejabat Eselon III, IV dan Pengelola Keuangan Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua dan Pejabat eselon II,III dan IV SKPD – KB

Kabupaten Jayawijaya.

Adapun kegiatan pengawasan / pembinaan yang dilakukan meliputi

Program, Ketenagaan, Administrasi Umum, Keuangan dan

Perbekalan. Dari hasil pemeriksaan tersebut terdapat beberapa

Page 132: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

123

temuan yang perlu ditindak lanjuti baik secara administrasi maupun

penyetoran ke Kas Negara dan perbaikan langsung dilapangan.

a. Pengawasan Provinsi

Kegiatan yang dilakukan di provinsi mengacu pada Program Kerja

Pengawasan Tahunan (PKPT) yaitu terdiri 9 kegiatan pengawasan

di Kabupaten dan Provinsi. Dari 9 Pengawasan yang terealisasi

adalah 5 kegiatan yaitu : Provinsi, Kabupaten Sarmi, kabupaten

Tolikara, kabupaten Nabire dan Paniai, sedangkan 4 kegiatan di 4

Kabupaten tidak terealisasi namun digantikan dengan 4 kabupaten

lain yaitu Kabupaten Deiyai, Kota Jayapura, Kabupaten Wamena

dan Kabupaten Yalimo.

Selain melaksanakan Pengawasan di Provinsi Papua, Auditor juga

melaksanakan tugas-tugas diluar dengan Surat Tugas langsung

dari Irtama BKKBN berupa Sandu di Sulawesi Utara, Reviuw

laporan Keuangan 1 tahun 2 kali.

b. Sosialisasi Penerapan ZI WBK / Pameran Anti Korupsi;

c. Koordinasi dengan Mitra Kerja dengan Pengawasan

Eksternal;

Selama ini Koordinasi yang dilaksanakan dengan BPKP Provinsi

Papua dalam bentuk Surat menyurat, maupun berkonsultasi

langsung berkaitan dengan kegiatan Sosialisasi dan Workshop

SPIP, yang akan dilanjutkan pada tahun 2017. Review Laporan

Keuangan dengan BPK RI dilakukan setahun 2 kali.

d. Pengembangan Profesi Diklat Auditor;

Selama tahun 2016 Pelatihan Pengawasan sebanyak 2 kali yang

dibiayai oleh Provinsi dan Pusat.

e. Konsultasi APIP ke Pusat;

Kegiatan Konsolidasi APIP telah dilaksanakan BKKBN di

Kabupaten Bekasi Jawa Barat sedangkan Kegiatan Konsultasi

Provinsi ke Jakarta telah dilakukan untuk Penyelesaian Hasil

Page 133: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

124

Temuan. Kegiatan Rakorwas dibiayai oleh Pusat dan

pelaksanaannya di Jakarta.

f. Konsultasi Administrasi Pengawasan;

g. Administrasi Pengawasan;

h. Pelaksanaan Workshop SPIP.

Kegiatan tambahan yang dilakukan adalah :

1). Review Laporan Keuangan

Kegiatan Revieu Laporan Keuangan oleh Auditor

pelaksanaannya 2 (dua) kali setahun yaitu dilaksanakan di

Bandung dan Solo dan di biayai oleh BKKBN Pusat.

2). Status Masalah

Sesuai Hasil Status Masalah (Statmas) yang di umpan balik

dari BKKBN Pusat ke Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

Masih ada sisa hasil Temuan yang harus segera diselesaikan

yaitu Penyelesaian Rumah Dinas dan Ketenagaan.

Permasalahan dan Pemecahan Masalah (Output 5)

Permasalahan

Subag. Hukum dan Kepegawaian

a) Jabatan Eselon IV belum terisi semuanya dari 20 jabatan

masih terdapat 2 Jabatan yang belum ada Pejabat Definitif,

namun untuk mendukung Pelaksanaan Program

Kependudukan dan KB di Provinsi Papua telah ditunjuk

Pelaksana tugas (Plt). Dan telah diusulkan ke Biro

Kepegawaian BKKBN Pusat.

b) Pada tahun 2015 Perwakilan BKKBN Provinsi Papua telah

melakukan Assesment / Tes Kompetensi yang

dilaksanakan di Papua bekerja sama dgn PT. Ara. Jumlah

Pegawai / Peserta yang mengikuti Assesment sebanyak 2

(dua) orang.

Page 134: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

125

c) Berdasarkan Data Urut Kepangkatan (DUK) Tahun 2016

Jumlah Pegawai Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

sebanyak 64 Pegawai. Namun apabila memperhatikan

jumlah Kabupaten / Kota yang cukup banyak 29 Kab / Kota

dengan Kondisi Geografis dan akses yang sangat sulit

maka Perwakilan BKKBN Provinsi Papua masih

membutuhkan Tambahan Pegawai.

Subag Perencanaan

a) Penyusunan Data basis perencanaan belum akurat karena

sebagian besar Kabupaten /Kota tidak menyampaikan

Data basis sesuai format yang diberikan.

b) Dalam penyusunan Program dan Anggaran dari komponen,

data pendukung (TOR,RAB,Spesifikasi Barang dan data

pendukung lainnya).

c) Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2016 tidak

berjalan dengan maksimal karena tidak mengacu kepada

Petunjuk Teknis (JUKNIS).

d) Proses Pengadaan Dana Alokasi Khusus (DAK)

dilaksanakan tidak tepat waktu .

Subag. Keuangan dan BMN

a) Pada tahun 2016 dana UP yang bisa diambil sudah sesuai

presentase jumlah pagu hanya maksimal Rp.500.000.000,-

sehingga dalam pelaksanaan kegiatan tidak bisa tepat

waktu.

b) Pengiriman Laporan Realisasi Anggaran ( F /II / Keu,

LKK ) setiap bulannya selalu mengalami

keterlambatan, sehingga dalam pengiriman Rekap

Laporan Bulanan ke BKKBN Pusat tidak tepat waktu.

c) Bukti-bukti definitif sebagai bahan verifikasi, tembusannya

belum semua disampaikan ke Subag. Keuangan dan BMN.

Page 135: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

126

d) Dalam pengajuan SPP untuk diterbitkan SPM, belum

semuanya mengikuti aturan yang berlaku.

e) Tidak semua Kabupaten / Kota mengirimkan Laporan

F/V/KB setiap bulan rutin dan tepat waktu

f) Biaya pengiriman alokon dari Provinsi hanya sampai ke

Kabupaten/Kota saja, sedangkan pengiriman dari

Kabupaten / Kota ke tempat / fasilitas pelayanan yang

jaraknya jauh dari ibu kota Kabupaten/Kota mengalami

kesulitan.

g) Tidak semua Kabupaten/Kota mengirimkan hasil Stock

opname baik semester I dan II tepat waktu.

h) Untuk keamanan/keawetan seperti yang tertulis pada masa

expire date alkon , belum bisa mengikuti standarisasi

penyimpanan alkon dengan benar sesuai suhu minimal-

maksimal suatu alkon, karena AC masih kurang.

Subag. Umum dan Humas

a) Tenaga Satpam sangat terbatas yaitu berjumlah 5 ( lima )

orang dengan luas kantor yang cukup luas.

b) Tenaga Clening Service juga terbatas yaitu berjumlah 3

(tiga) orang dan tugasnya cukup banyak yaitu

membersihkan ruang kerja Kepala dan semua komponen

termasuk membersihkan halaman kantor dan Asarama

Diklat.

c) Jumlah Staf Tata Usaha hanya 2 (dua) orang dan tidak

maksimal.

d) Tenaga arsiparis sebanyak 2 (dua) orang belum pernah

mengikuti capasity building

e) Dukungan dana sangat terbatas khususnya menyangkut

pemeliharaan, inventaris kantor, sarana arsip yang belum

memadai sehingga

Page 136: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

127

f) Proses Pengarsipan belum dilaksanakan dan ditata dengan

baik sesuai aturan yang sebenarnya.

g) Dukungan Alokasi Anggaran untuk Urusan Hubungan

Masyarakat (Humas) tidak tersedia.

Subag. Administrasi Pengawasan Umum

Dukungan Anggaran Pengawasan pada tahun 2016 masih

terbatas sehingga ada beberapa kegiatan pengawasan yang tidak

dapat dilaksanakan antara lain Pengawasan Ekstern, Pembinaan

dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Anggaran tidak dapat

dilaksanakan disemua Kabupaten.

Penyelesaian Permasalahan

Subag. Hukum dan Kepegawaian

a) Pada tahun 2016 Perwakilan BKKBN Provinsi Papua akan

mengusulkan ke Biro Kepegawaian dan Kepala PULAP

BKKBN agar 1 orang Pejabat Eselon IV yang belum

mengikuti Diklat PIM Tingkat IV untuk dapat diikutkan

Diklat PIM Tingkat IV.

b) Berdasarkan Hasil Assesment Tahun 2015 akan menjadi

acuan untuk mengusulkan Promosi Menduduki Jabatan

Eselon IV khususnya 5 Jabatan yang belum ada Pejabat

Definitif

c) Perwakilan BKKBN Provinsi Papua masih membutuhkan

Tambahan Pegawai, sehingga diusulkan agar apabila pada

tahun 2016 ada Pengadaan Formasi CPNS, maka Data

Urut Kepangkatan (DUK) Jumlah Pegawai Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua sebanyak 63 Pegawai dan Pada

tahun 2015 ada tambahan Pegawai sebanyak 4 Pegawai

melalui Pengadaan Formasi Calon Pegawai Negeri Sipil

(CPNS) Formasi semakin berkurang (karena mutasi dan

pensiun), sampai dengan akhir Desember Tahun 2015,

Page 137: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

128

jumlah Pegawai Perwakilan BKKBN Provinsi Papua 67

orang. Staf Subag Hukum dan kepegawaian 2 (dua) orang.

Subag. Perencanaan

a) Data basis diupayakan semua Kabupaten yang sudah ada

Satuan kerja Perangkat Daerah Keluarga Berencana

(SKPD KB) akan mengirimkan data basis.

b) Dropping dana ke kab/Kota diprioritaskan bagi SKPD KB

aktif, bila tidak, dana tidak perlu di droping ke kabupaten,

namun Provinsi melaksanakan kegiatan di kabupaten

tersebut.

c) Diupayakan agar laporan realisasi anggaran bisa tepat

waktu sehingga laporan ke BKKBN Pusat tidak terlambat.

d) Dilakukan koordinasi dengan para penanggungjawab

kegiatan agar setiap pengajuan SPP mengikuti jadwal

alokasi anggaran dan jumlahnya sesuai jumlah penarikan

per bulannya sesuai aturan keuangan yang berlaku.

Subag. Keuangan dan BMN

a) Laporan Bulanan F/V/KB yang tidak rutin dan tidak tepat

waktu sudah berulang kali diingatkan melalui feedback

laporan ke Kabupaten/Kota , melalui telpon/sms ,

pembinaan dan monitoring langsung ke Kabupaten/Kota,

demikian pula halnya dengan laporan Stock Opname

Semester I dan Semester II.

b) Sudah diinformasikan ke Kaupaten/Kota bahwa biaya

pengiriman alkon dari Kabupaten/Kota ke tempat

pelayanan harus menjadi tanggung jawab SKPD-KB

Kabupaten/Kota.

c) Sudah diusulkan agar dimasukkan di RKAKL Tahun 2015

sesuai Surat Kabiro Perlengkapan Perbekalan

Page 138: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

129

d) Mengingat penambahan daya listrik belum dapat dipenuhi,

AC belum dapat dipasang, diupayakan ada pengatur suhu.

Subag .Umum dan Humas

a) Keterbatasan tenaga satpam, diupayakan memaksimalkan

tenaga cleaning servise yang ada

b) Masalah kendaraan roda 2 dan Roda 4, akan diusulkan

tambahan biaya perbaikan secara overholl

c) Masalah kekurangan tenaga, sementara mengupayakan

dan memaksimalkan tenaga yang ada termasuk

memaksimalkan tenaga staf untuk driver.

d) Akan dilakukan penertiban penghuni rumah dinas BKKBN

Provinsi Papua dengan menyurat ke penghuni lama,tentang

pembayaran biaya sewa dan pembayaran PBB

e) Untuk penambahan daya listrik BKKBN Provinsi Papua,

sudah diusulkan beberapa kali dan sudah dilakukan

pendekatan ke PLN cabang Jayapura, dan disarankan oleh

PLN agar BKKBN Provinsi Papua

membeli/menyelenggarakan travo/gardu sendiri.

f) Pada Tahun 2015 Perwakilan BKKBN Provinsi Papua akan

mengusulkan Penambahan Alokasi Anggaran secara

khusus Sub Output (002) Penyelenggaraan Operasional

dan Pemeliharaan Perkantoran.

Page 139: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

130

6. Output : Pendidikan dan Pelatihan Program KKBPK di

Provinsi

Dalam rangka mendukung Pencapaian Program KKBPK di Provinsi

Papua Bidang Latbang Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

melaksanakan 2 Output.

Adapun Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan SDM yang telah

dilaksanakan pada tahun 2016 sebagai berikut :

a. Capacity Building Widyaiswara

Merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh widyaiswara, guna

meningkatkan kompetensi widyaiswara, memberikan penyegaran

maupun memberian informasi terbaru mengenai program KKBPK.

Pada Perwakilan BKKBN Provinsi Papua terdapat 4 (empat )

orang Widyaiswara, namun 1 orang WI sedang menempuh

pendidikan Magister.

b. Konsolidasi Kepala Bidang

Sebagai bentuk rapat untuk membahas dan menemukan formula

terbaru dan terbaik untuk kemajuan program Kependudukan,

Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga. Konsolidasi pun

diharapkan dapat menguatkan komitmen dari para kepala bidang

dalam mengoptimalakan pelayanan program KKBPK di provinsi

masing-masing.

c. Diklat PIM Tingkat IV

Merupkan kegiatan yang wajib diikuti bagi eselon IV yang telah

menduduki jabatan untuk meningkatkan kompetensi seorang ASN

dalam mengemban tugas jabatannya. Dan pada tahun 2016 Diklat

PIM IV diikuti oleh ibu Wiwin Suciyanti, S.Pd, M.Si, Kasubbid. Bina

Ketahanan Remaja, sejak Bulan Juli s/d November 2016.

Page 140: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

131

d. Identifikasi Kebutuhan Diklat

Adalah sebuah bentuk kegiatan untuk mengidentifikasi dan

menginfentarisir segala kegiatan yang merupakan kebutuhan pada

pelaksanaan Diklat.

e. Orientasi Pengelolaan Progra Bagi Tokoh Agama, Tokoh

Masyarakat dan (LSOM) Tokoh Adat

Orientasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan

pengetahuan kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat dan

tokoh adat mengenai keseluruhan program Kependudukan,

Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Kegiatan orientasi ini berlangsung selama 2 (dua) hari, bertempat

di aula Balatbang. Dengan peserta berjumlah 85 orang yang

berasala dari Kb. Jayapura, Kab. Keerom dan Kota Jayapura.

f. Diklat Teknis Program KKBPK PLKB Non PNS

Kegiatan ini adalah pelatihan yang diperuntukan kepada Petugas

Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) non PNS, bertujuan untuk

memberikan pengetahuan mendalam dan terperinci mengenai

pelaksanaan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan

Pembangunan Keluarga (KKBPK) di lapangan. Pelatihan

dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari, 08 Mei s/d 14 Mei 2016. Diikuti

oleh 9 orang yang berasala dari Kab. Sarmi, Kab. Jayawjaya, Kab.

Nabire, Kab. Merauke dan Kota Jayapura. Bertempat di Aula

Latbang Perwakilan BKKBN Provinsi Papua.

g. Refreshing PLKB (PNS dan Non PNS)

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyengaran informasi

kepada para petugas lapangan KB, sehingga para petugas

lapangan, juga sebagai sarana berbagi pengalaman antara

sesama PLKB, mengenai karekteristik pelaksaan program di

tempat tugas masing – masing. Dengan demikian bisa

memberikan wawasan yang lebih luas kepada PLKB dalam

menjalankan tugas mereka di lapangan.

Page 141: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

132

Kegiatan berlangsung selama 5 (lima) hari, 18 s/d 22 Mei 2016,

bertempat di Aula Latbang Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dan

diikuti oleh PLKB dari Kab. Biak Numfor, Kab. Nabire dan Kota

Jayapura.

h. Pelatihan Teknis Pembinaan Program KKBPK Bagi PPKBD

Pelatihan bertujuan untuk memberikan pembinaan dan menambah

informasi mengenai program KKBPK kepada para Pembantu

Penyuluh Keluarga Berencana Desa (PPKBD), terutama di daerah

Papua dimana tidak semua kebupaten memiliki PLKB, sehingga

PPKBD adalah unsur penting dalam kesuksesan pelaksanaan

program KKBPK.

Pelatihan berlangsung di Aula Perwakilan BKKBN Provinsi Papua,

selama 4 (empat) hari, 01 Mei s/d 04 Mei 2016. Diikuti oleh

PPKBD yang berasal dari Kab. Biak Numfor, Kab. Nabire, Kab.

Merauke, Kab. Jayawijaya, Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab.

Supiori, Kab. Mimika dan Kota Jayapura.

i. Pelatihan Teknis Advokasi Dan KIE Bagi Pengelola Program

KKBPK.

Advokasi merupakan kegiatan terpenting dalam menyebarluaskan

informasi mengenai program KKBPK, sehingga menjadi sebuah

kebutuhan untuk menyiapkan tenaga - tenaga pengelola program

yang sangat menguasai teknik advokasi dan KIE program KKBPK.

Salah satu upayanya adalah dengan Pelatihan Teknis Advokasi

dan KIE bagi pengelola Program KKBPK. Berlangsung selama 5

(lima) hari, 01 Mei s/d 05 Mei 2016. Di Perwakilan BKKBN Provinsi

Papua. Diikuti oleh para pengelola Program KKBPK dari Kab. Biak

Numfor, Kab. Nabire, Kab. Merauke, Kab. Jayawijaya, Kab.

Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Supiori, Kab. Mimika dan Kota

Jayapura.

Page 142: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

133

j. Pelatihan Teknis Komunikasi Perubahan Perilaku (BCC) Bagi

Mitra Kerja

Mitra kerja merupakan komponen utama dalam menyebarluaskan

program KKBPK kepada masyarakat, agar konsep mengenai

program KKBPK dapat dipahami seutuhnya oleh masyarakat maka

mitra kerja perlu mendapatkan pengetahuan tentang tknik

komunikasi yang dapat memberikan perubahan perilaku.

Demikianlah tujuan dari Pelatihan Teknis Komunikasi Perubahan

Perilaku (BCC) bagi mitra kerja, dilaksanakan di aula Latbang

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua pada tanggal 25 Februari s/d

01 Maret 2016 dan diikuti oleh 20 orang mitra kerja.

k. Pelatihan Medis Teknis CTU (IUD dan Implan) Bagi Bidan di

Kab. Merauke

Salah satu upaya peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB

adalah dengan meningkatkan kompetensi para tenaga medis

khususnya bidan. Oleh karena itu dilaksanakanlah Pelatihan Medis

Teknis CTU (IUD dan Implan), bertempat di kab. Merauke, dibagi

dalam 3 angkatan dengan total 45 bidan.

l. Konsultasi Pegawai Struktural Tentang Program KKBPK ke

Pusat.

Merupakan perjalanan dinas yang bermaksud untuk

mengkonsultasikan masalah – masalah yang timbul pada

pelaksanaan program KKBPK di lapangan, dengan harapan akan

mendapatkan solusi.

m. Pembinaan PKB PLKB Dan Pengelola Program KKBPK ke

Kabupaten

Merupakan kegiatan perjalanan dinas yang bertujuan untuk

memberikan pembinaan kepada PKB dan PLKB juga para

pengelola program, dalam melaksanakan program KKBPK di

tempat tugas masing - masing di kabupaten. Sehingga jika

ditemukan kendala pada pelaksanaan program dapat segera

ditindaklanjuti atau dicari solusi pemecahan masalahnya.

Page 143: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

134

n. Konsolidasi Perencanaan Bidang Latbang (Koren I dan II)

Adalah kegiatan pertemuan guna penyusunan anggarapan yang

berlangsung secara nasional. Sehingga penyusunan anggaran

dapat disusun sesuai aturan yang berlaku (Peraturan Kementrian

Keuangan).

o. Pembinaan Pasca Pelatihan Program KKBPK di Kabupaten

Merupakan bentuk perjalanan dinas guna memberikan pembinaan

secara menyeluruh dan komperhensif mengenai pelaksanaan

Program KKBPK di lapangan (kabupaten).

7. Output : Pendidikan dan Pelatihan (Penelitian dan

Pengembangan) Program KKBPK di Provinsi

Kegiatan yang telah dilaksanakan pata tahun 2016 sebagai berikut :

a. TOT Survey RPJMN Bagi Enumerator Di Provinsi

Merupakan kegiatan untuk memberikan pemahaman kepada

enumerator mengenai survey RPJMN, menyamakan persepsi

mengenaiisi quisioner (alat survei). agar survei dilaksanakan

sesuai SOP survei yang berlaku.

b. Pelatihan RPJMN Fasilitator dan Supervisor ke Pusat

Pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada fasilitator

dan supervisor mengenai prosedur survei RPJMN, dimana

FAsilitator dan Supervisor akan melakukan pelatihan kepada

enumerator di provinsi.

c. Survey RPJMN

Survey RPJMN ini merupakan sebuah survei yang bertujuan

mengukur keberhasilan pelaksanaan indikator Program

Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga

(KKBPK) di lapangan. Dimana Program KKBPK merupakan salah

satu komponen pada Rencana Pebangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN). Pada Survei tahun 2016 ini juga mengukur

kualitas dari pelayanan KB di Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang

terdapat pada klaster yang menjadi sasaran survei.

Page 144: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

135

Survei RPJMN tahun 2016 untuk provinsi Papua berhasil

dilaksanakan pada 50 klaster dari 59 klaster yang telah ditetapkan.

Dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.8

Klaster yang berhasil dilakukan survey

No Nama Klaster Kabupaten

1. Bambu Pemaly Merauke

2. Waninggap Miraf Merauke

3. Rimba Jay Merauke

4. Jaya Makmur Merauke

5. Sota Merauke

6. Semangga Jaya Merauke

7. Mandala Merauke

8. Woslay Keerom

9. Ifia FIa Keerom

10. Wiyantri Keerom

11. Wamena Kota Jayawijaya

12. Napua Jayawijaya

13 Heatnem Jayawijaya

14. Wosiala Jayawijaya

15. Inauga Mimika

16. Koperapoka Mimika

17 Nawaripi Mimika

18. Kwamki Baru Mimika

19. Kamoro Jaya Mimika

Page 145: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

136

20. Timika Jaya Mimika

21. Ongan Jaya Jayapura

22. Hamongkrang Jayapura

23. Dobonsolo Jayapura

24. Bambar Jayapura

25. Sereh Jayapura

26. Kep. Aruri SUpiori

27. Inggiri Biak Numfor

28. Saway Biak Numfor

29. Mandala Biak Numfor

30. Waroi Biak Numfor

31. Yenburwo Biak Numfor

32. Soryar BIak Numfor

33. Sumberker Biak Numfor

34. Burokop Biak Numfor

35. Rondepi Kep. Yapen

36. Tarau Kep.Yapen

37. Serui Jaya Kep. Yapen

38. Koya Timur Kota Jayapura

39. Asano Kota Jayapura

40. Abe Pantai Kota Jayapura

41. Yobe Kota Jayapura

42. Vim Kota Jayapura

43. Waena Kota Jayapura

Page 146: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

137

44. Hedam Kota Jayapura

45. Hamadi Kota Jayapura

46. Guraesi Kota Jayapura

47. Entrop Kota Jayapura

48. Ardipura Kota Jayapura

49. Imbi Kota Jayapura

50. Bhayangkara Kota Jayapura

Tabel 3.9

Klaster yang dapat dilakukan survei

No. Klaster Kabupaten

1. Kalilam Merauke

2. Makaling Merauke

3. Yalinggume Jayawijaya

4. Siapma Jayawijaya

5. Lukaken Jayawijaya

6. Fanamo Mimika

7. Enggin Mimika

8. Windesi Kep. Yapen

9. Borabora Sarmi

d. Evaluasi dan Monitoring

Merupakan kegiatan untuk memonitor dan mengevaluasi

pelaksaan survei RPJMN di lapangan, agar survei yang

dilaksanakan dapat berjalan sesuai ketentuan survei. Dan masalah

Page 147: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

138

yang timbul pada pelaksanaan survei segera menemukan solusi

pemecahannya.

Permasalahan dan Pemecahan Masalah (Output 7)

Permasalahan

1. Pada kegiatan pelatihan ada kalanya peserta yang akan

menjadi sasaran pelatihan tidak sesuai dengan peserta yang

dikirimkan oleh kabupaten sehingga menjadi kurang tepat

sasaran.

2. Pada pelaksanaan pelatihan yang menggunakan Asrama

Latbang, masih terdapat fasilitas yang belum dapat digunakan

secara maksimal. maupun fasilitas yang belum tersedia, seperti

genset dan ketersediaan air.

3. Honor untuk jasa narasumber yang sangat kecil, sehingga

menyulitkan kami untuk menggunakan tenaga profesional dari

luar satker. Sedangkan kami ingin lebih menggunakan tenga

profesional (sesuai jenis pelatihan) guna lebih menguatkan

pemberian materi pada pelatihan.

4. Pada Pelaksaanaan Penelitian, Survei RPJMN terdapat

eberapa permasalahan yakni

a. Masalah Keamanan

Untuk tiga klaster pada wilayah Jayawijaya, Yalinggume,

Siapma dan Lukaken, ketiga daerah tersebut merupakan

daerah dalam pengawasan aparat, sehingga memiliki resiko

yang cukup tinggi. Dan seringnya terjadi penembakan warga

sipil oleh kelompok – kelompok tertentu, Maka dari segi

keamanan ketiga klaster ini kurang kondusif untuk dikunjungi

apalagi melakukan survei di daerah yang dimaksud.

Sedangkan untuk klaster Bora Bora di Kabupaten Sarmi,

merupakan daerah yang cukup terpencil dan sering terjadi

pemalangan jalan menuju klaster tersebut. Dan hingga

Page 148: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

139

berakhirnya survei atau hingga pada pertengahan Desember

2016, jalan menuju klaster tersebut masih ditutup oleh warga

setempat.

b. Masalah Transportasi

Terdapat beberapa klaster yang dari awal November hingga

akhir Desember sudah tidak ada transportasi yang melayani

daerah tersebut, dikarenakan seluruh penerbangan yang

merupakan penerbangan perintis sudah penuh atau sudah

dikhususkan hanya pada pengantaran logistik ke daerah

tersebut, beberapa daerah tersebut yakni, Kalilam dan

makaling.

Selanjutnya untuk wilayah Enggin, kami sudah mencoba

menghubungi perusahaan – perusahaan penerbangan perintis

yang melakukan penerbangan ke daerah itu, namun dari akhir

Oktober sudah tidak ada penerbangan menuju daerah sudah

terjadwal (penuh), dan kalaupun ada harus menyewa (carter)

pesawat sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) untuk

sekali jalan (itupun tidak selalu tersedia). kami pun telah

mencoba menghubungi PT. Freeport Indonesia meminta

bantuan transportasi menggunakan helikopter milik PT.

Freeport, akan tetapi ternyata setiap penerbangan apapun

hanya akan sampai di ibukota distrik yakni Alama, dan untuk

menuju Enggin harus ditempuh dengan berjalan kaki selama

tiga hari untuk tiba di klaster tersebut, juga memiliki resiko yang

cukup tinggi dikarenakan tempat tersebut berada di pedalaman

yang sangat terpencil. Penduduk setempat pun masih banyak

yang tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia. Sehingga

akan menyulitkan pada saat proses wawancara, maka kami

memutuskan untuk tidak melakukan survei di daerah tersebut.

Sedangkan untuk daerah Fanamo dan Windesi, mengingat

topologi daerah tersebut merupakan pulau terluar, sehingga

faktor cuaca juga sangat berpengaruh, dimana pada akhir tahun

Page 149: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

140

seperti ini gelombang air laut cukup tinggi akibatnya para

penyedia speed boat sewaan tidak ada yang berani melaut

pada saat ini.

Pemecahan masalah

1. Untuk Tahun 2017, kami akan lebih selektif pada penentuan

peserta pelatihan (lebih terjabarkan pada surat pemanggilan)

mengenai kualiikasi peserta pelatihan, sehingga peatihan dapat

berlangsung tepat sasaran.

2. Untuk Sarana dan prasarana penggunaan asrama latbang,

latbang akan bekerjasama dengan bidan sekretariat untuk

melengkapi fasilitas pada asrama latbang.

3. Pada pelaksaan Survei RPJMN tahun 2017 beberapa hal yang

dapat kami sarankan pada Pusat Penelitian (PUSNA) yakni :

a) Pada pelaksanaan Survei RPJMN tahun 2017 Diharapkan

survei dapat dilakukan di awal tahun atau pertengahan tahun,

agar cuaca cukup aman bagi transportasi menuju klaster (baik

laut maupun udara), karena transportasi di wilayah Papua

sangat tergantung pada cuaca mengingat karekteristik medan

pada wilayah Papua. Faktor keamanan akhir tahun pun cukup

rawan di wilayah papua,berada pada kondisi siaga satu atau

dalam pengawasan aparat keamanan, karena sering sekali

terjadi kejadian yang mengganggu keamanan.

b) Diharapkan pada awal tahun sebelum proses pelaksanaan

RPJMN, sebaiknya sudah terdapat Juknis yang jelas dan terinci

dalam hal pelaksanaan survei, baik teknis pelaksanaan

maupun pendanaan, sehingga kami sudah dengan cepat

berkoordinasi dengan pihak Universitas, agar tidak berbenturan

dengan jadwal dari pihak Universitas.

Page 150: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

141

c) Diharapkan pula dengan juknis yang terinci serta jadwal yang

sudah pasti sejak awal tahun, akan sangat membantu kami

dan pihak Universitas dalam proses perekrutan enumerator.

d) Diharapkan pendanaan bisa lebih terinci, salah satunya

menyangkut pendanaan operasional enumerator di lapangan.

Khusus Propinsi Papua agar pembiayaan tak disamakan

dengan wilayah Tengah dan Barat, karena biaya di Papua

khususnya transportasi dan konsumsi (uang makan) cukup

tinggi, dibeberapa kabupaten uang makan mencapai Rp.

100.000,- sekali makan. Sehingga kami minta pusat dapat

memikirkan kembali honor enumerator dan supervisor sebesar

Rp. 80.000/hari untuk wilayah Papua yang dirasa kurang

mengakomodir kebutuhan di lapangan. Selanjutnya untuk

souvenir pada tahun ini teranggarkan Rp. 20.000,- per Rumah

tangga, sangat tidak representative jika dibandingkan dengan

biaya hidup yang sangat mahal di wilayah Papua. Padahal jika

dikaitkan dengan keadaan di Papua jika akan mengadakan

survei dan wawancara harus mengeluarkan biaya adat untuk

bisa melaksanakan kegiatan tersebut.

e) Diharapkan penentuan klaster sudah dapat diinformasikan dari

awal, karena pada survei tahun ini kami mendapatkan

kepastian klaster baru saat kami mengikuti pelatihan fasilitator

di Bekasi. Kami berharap bila kami mengetahui klaster kami

sejak awal, akan memudahkan kami melakukan persiapan di

lapangan. Karena sulitnya ketersediaan transportasi menuju

klaster. Dan jika diperbolehkan penentuan klaster didiskusikan

juga dengan Provinsi, agar survei lebih siap dilaksanakan.

Page 151: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

142

3.2. AKUNTABILITAS KINERJA

Pelaksanaan Program dan Kegiatan Perwakilan BKKBN Provinsi

Papua tahun 2016 difokuskan kepada sasaran yang telah ditetapkan

melalui Renstra 2015 - 2019 serta Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan

Kinerja 2016.

Untuk menentukan dan mengevaluasi Hasil Akuntabilitas Kinerja

terdapat 3 (tiga) aspek yang harus ditelaah antara lain Pengukuran Kinerja,

Evaluasi Pencapaian Kinerja dan Analis Akuntabilitas Kinerja.

3.2.1. Pengukuran Kinerja

Adapun hasil pengukuran kinerja yang telah dicapai Perwakilan

BKKBN Provinsi Papua pada Tahun 2016 baik berdasarkan Indikator Kinerja

Utama (IKU), Kontrak Kinerja Provinsi (KKP) dan Rencana Kerja Tahunan

(RKT) Provinsi dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut :

o Pencapaian berdasarkan Indikator Utama / Sasaran Strategis

Berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang yang ditargetkan

untuk dicapai Perwakilan BKKBN Provinsi Papua pada tahun 2016 dan

sesuai Hasil Pencapaian sampai dengan bulan Desember 2016

menunjukkan bahwa dari beberapa indikator yang sudah ditargetkan, ada

indikator yang pencapaiannya melebihi target, sesuai dengan target bahkan

ada indikator yang pencapaiannya dibawah 50 %.

Secara umum Hasil Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sangat

menentukan Sasaran Strategis yang menjadi tugas dan tanggungjawab

BKKBN untuk merealisasikan Target yang termuat dalam Rencana Strategis

2015-2019.

Untuk lebih jelasnya Hasil Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

tersebut dapat diuraikan antara lain sebagai berikut :

1. Menurunnya Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)

Sasaran strategis ini dimaksudkan agar Perwakilan BKKBN Papua

dapat menurunkan laju pertumbuhan penduduk karena laju

pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan tidak dikendalikan

Page 152: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

143

akan membebani Pemerintah yang menyebabkan pemerintah

menghadapi kesulitan dalam menyediakan kebutuhan dasar

penduduk seperti sandang, pangan, papan dan pekerjaan serta

pendapatan rakyat. Tingkat pendapatan rendah akan menyebabkan

bertambahnya pengangguran, kemiskinan dan keterbelakangan. Oleh

karenanya, pertumbuhan penduduk harus dikendalikan agar tidak

membahayakan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam

RENSTRA Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, LPP Tahun 2016

ditargetkan sebesar 4,82 %, sedangkan berdasarkan publikasi

Proyeksi Penduduk Kab/ Kota Provinsi Papua Tahun 2010 – 2020

oleh BPS Provinsi Papua, LPP Provinsi Papua Tahun 2016 sebesar

1,84 %. Hal ini artinya sasaran strategis untuk dapat menurunkan laju

pertumbuhan penduduk telah melampaui target yang telah tercantum

dalam RENSTRA Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Tahun 2016.

Gambar: 3.1 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Papua 2010-2016

Jika dilihat pada grafik di atas, walaupun jumlah penduduk secara

konsisten naik di tiap tahunnya, namun berbanding terbalik dengan

laju pertumbuhannya. Dari tahun 2010 hingga tahun 2016 LPP

Provinsi Papua selalu mengalami penurunan.

Page 153: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

144

Tabel: 3.10

Capaian Sasaran strategis persentase Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2016

Sasaran Strategis Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

Persentase Laju Pertumbuhan Penduduk

4,82 1,84 261,95 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat diartikan bahwa capaian sasaran

strategis Persentase Laju Pertumbuhan Penduduk pada tahun 2016

sudah bisa tercapai sangat baik yaitu 261,95%. Laju pertumbuhan

Penduduk sangat dipengaruhi oleh tingkat Kelahiran, Kematian dan

Migrasi Penduduk yang masuk dari luar daerah. LPP di Papua di

samping tingkat fertilitas merupakan faktor yang menyebabkan LPP,

namun tingkat migrasi penduduk dari luar Papua juga merupakan

faktor penyokong yang besar dalam LPP tersebut. Peran Perwakilan

BKKBN Papua dalam menekan dan berusaha menurunkan Laju

Pertumbuhan Penduduk lebih terfokus pada pengendalian tingkat

Kelahiran, sehingga perwakilan BKKBN Papua melakukan berbagai

upaya kegiatan dan strategi untuk bisa mengendalikan pertumbuhan

penduduk tersebut antara lain melalui:

a. Meningkatkan Advokasi, Promosi, Sosialisasi tentang

Peningkatan Usia Perkawinan (PUP) melalui Program

GenRe, kepada Remaja/Generasi Muda melalui PIK-R / PIK-

M, Mahasiswa, Koalisi Muda dan kelompok-kelompok

komunitas sebagai mitra kerja BKKBN.

b. Menjamin ketersediaan Alat dan Obat Kontrasepsi dan

memperlancar pendistribusiannya sampai di setiap

Fasyankes.

c. Peningkatan Pengetahuan masyarakat tentang isu-isu

Kependudukan, yang akan berdampak pada daya tampung

dan daya dukung lingkungan.

d. Peningkatan kualitas pelayanan Keluarga Berencana yang

berkualitas mulai dari daerah perkotaan sampai di pelosok

Page 154: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

145

desa, yang dilaksanakan antara lain dengan: Peningkatan

Kompetensi Tenaga Pelayanan Keluarga Berencana

(Dokter, Bidan, Tenaga Medis); mengoptimalkan Pelayanan

Keluarga Berencana melalui Jaminan Kesehatan Nasional.

e. Peningkatan Advokasi dan KIE tentang Pembangunan

Berwawasan Kependudukan kepada pemangku

kepentingan, Pengambil Kebijakan, Tokoh Adat, Tokoh

Masyarakat, Tokoh Agama, dst

f. Peningkatan Cakupan Pembinaan kesertaan ber-KB bagi

PUS MUPAR, melalui sosialisasi, advokasi dan peningkatan

pelayanan KB yang berkualitas sesuai dengan standar

pelayanan.

Jika dibandingkan dengan target sasaran tahun 2019 dalam Rencana

Strategis tahun 2015-2019, realisasi tahun 2016 sebagaimana

tersebut di bawah

Tabel : 3.11

Perbandingan Capaian Sasaran strategis (Persentase Laju Pertumbuhan Penduduk)

Tahun 2016 dengan Target 2019 dalam Renstra 2015-2019

Sasaran Strategis

Target Real 2016

% Real 2016

dibanding Target 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase Laju Pertumbuhan Penduduk

5,37 4,82 4,33 3,89 3,49 1,84 189,6 %

Jika kita bandingkan antara realisasi tahun 2016 dengan target 2019,

realisasi tahun 2016 adalah 189,6 %, walaupun ini sudah

menunjukkan angka capaian di atas 100 %, namun untuk bisa

mencapai visi misi Penduduk Tumbuh Seimbang 2025 maka

Perwakilan BKKBN Papua berupaya terus meningkatkan pencapaian

sasaran strategis melalui strategis antara lain:

a. Pembinaan keberlangsungan penggunaan alat kontrasepsi

bagi peserta KB Baru/Aktif, dan meminimalkan angka putus

pakai kontrasepsi melalui kelompok Kegiatan (Poktan-

Page 155: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

146

poktan), Kelompok Bina-bina (BKB, BKR, BKL, UPPKS),

memaksimalkan pemanfaatan ruang konseling di PPKS

(Pusat Pelayanan Keluarga sejahtera), baik di Provinsi,

Kabupaten, Distrik dan Desa/Kampung.

b. Memenuhi ketersediaan alat dan obat kontrasepsi bagi calon

akseptor/akseptor, dan menggiatkan pemberian informasi/

penyuluhan dalam penggunaan kontrasepsi, dan di arahkan

pada kontrasepsi MKJP pada PUS MUPAR.

c. Memberdayakan Petugas Penyuluh KB di lapangan, dengan

memaksimalkan petugas yang ada, memanfaatkan para

Kader (PPKBD, Sub PPKBD, Posyandu,) serta tenaga

Bidan/ Tenaga Medis dalam menyampaikan Program

Keluarga Berencana.

d. Meningkatkan kemitraan dengan organsisai profesi terkait

(IDI, IBI, dst.) serta organisasi yang sudah bermitra dengan

BKKBN (PKK, FAPSEDU, Koalisi Kependudukan, LSM,

TOGA, TODAT, dst) dalam menyampaikan

informasi/sosialisasi/advokasi tentang program KKBPK.

e. Mengintegrasikan parameter kependudukan dan isu-isu

kependudukan kedalam RPJMD dan Renstada tahun 2016-

2021 terutama kepada daerah yang baru selesai

melaksanakan Pilkada serentak tahun 2015 dan pimpinan

daerahnya sudah dilantik, serta memasukan isu-isu

kependudukan dalam penyusunan RKP dan pembahasan

dalam Rakorbangda di daerah.

2. Menurunya Angka Kelahiran Total (TFR) per WUS (15-49)

Sasaran Strategis dari Perwakilan BKKBN Papua ini dimaksudkan

untuk dapat menurunkan angka kelahiran total (TFR). Kalau

dibandingkan antara jumlah Penduduk dan luas wilayah, di Papua

masih sangat luas sesuai SP 2010 Rata-rata di Papua kepadatan

penduduk adalah 9 orang per kilometer persegi, ini artinya bahwa

untuk bisa membangun papua masih diperlukan penyebaran

Page 156: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

147

penduduk yang merata di semua tingkatan wilayah. Namun kalau kita

merujuk pada Laju Pertumbuhan Penduduk hasil SP 2010 papua

mencapai angka 5,39 pertahun, dan TFR-nya sebesar 2,87, namun

kalau dibandingkan dari sensus ke sensus cenderung menurun.

Angka kelahiran total (TFR) adalah jumlah anak rata-rata yang akan

dilahirkan oleh seorang perempuan pada akhir masa reproduksinya

apabila perempuan tersebut mengikuti pola fertilitas pada saat TFR

dihitung. TFR merupakan pengukuran sintetis yang menyatakan

fertilitas pada akhir masa reproduksi dari suatu kohor hipotetis

perempuan.

Angka Kelahiran total berdasarkan SUPAS 2015 sebesar 2,35 anak

perwanita di Papua, kalau dibandingkan dengan SDKI 2012 sebesar

3,50, mengalami penurunan. Sedangkan untuk TFR 2016 kami belum

mendapatkan angkanya.

Tabel: 3.12

Angka Kelahiran Total (TFR) per WUS (15-49) Tahun 2016

Sasaran Strategis Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2015

Angka Kelahiran Total (TFR) per WUS (15-49)

2,50 - -

Walaupun belum diketahui angka rata-rata kelahiran untuk tahun

2016, namun tetap perlu adanya intervensi program untuk mendorong

penurunan angka kelahiran, malalui program:

a. Peningkatan partisipasi penggunaan alat dan obat

kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur;

b. Peningkatan Pengetahuan Wanita tentang Pentingnya

Program KKBPK;

c. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman Pasangan

Usia Subur tentang Isu-Isu Kependudukan;

Page 157: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

148

d. Peningkatan layanan akseptor KB secara sinergis

berdasarkan karakteristik penduduk dan jenis alat

kontrasepsi;

e. Pemberdayaan dan penguatan peran aktor dan potensi

lokal sebagai penggerak pelaksanaan program KB di tingkat

desa/kampung;

f. Peningkatan komitmen para pemangku kepentingan

terhadap pelaksanaan program Kependudukan, Keluarga

Berencana dan Pembangunan Keluarga di Wilayahnya;

g. Peningkatan Usia Kawin Pertama, 21 tahun bagi wanita, 25

tahun bagi pria, dan peningkatan promosi PUP bagi

Remaja;

Tabel : 3.13

Angka Kelahiran Total (TFR) per WUS (15-49) Tahun 2016 dengan Target 2019 dalam

Renstra 2015-2019

Sasaran Strategis

Target Real 2016

% Real 2016 dibanding Target

2019 2015 2016 2017 2018 2019

Angka Kelahiran Total (TFR)

2,50 2,50 2,49 2,48 2,47 - -

Dengan berpatokan pada angka tahun 2015, capaian TFR untuk

Provinsi Papua sudah memenuhi target rencana strategis tahun 2015-

2019, namun untuk mencapai visi misi BKKBN Penduduk Tumbuh

seimbang 2025, yang ditandai dengan TFR = 2,1 dan NRR = 1, maka

perwakilan BKKBN Papua harus terus melakukan berbagai upaya dan

strategi, diantaranya:

a. Pembinaan tingkat Kesertaan dan keberlangsungan peserta

KB untuk meminimalkan angka putus pakai kontrasepsi

(Drop Out);

b. Peningkatan pelayanan KB yang berkualitas disetiap

Fasyankes khususnya diwilayah Kepulauan, Pesisir Pantai,

Aliran Sungai, Pegunungan;

Page 158: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

149

c. Peningkatan Penggarapan PUS belum ber-KB yang

termasuk resiko tinggi hamil dan melahirkan yaitu kelompok

Wanita Pasangan Usia Subur umur kurang dari 20 tahun

dan atau umur 35 tahun atau lebih, khusunya pada wilayah-

wilayah yang tingkat kesertaan ber-KB-nya masih rendah,

disesuaikan dengan kaondisi daerah dan kearifan lokal

darah setempat;

d. Memanfaatkan pada kegiatan-kegiatan momentum baik

momentum Nasional/Daerah/ dan lain sebagainya, sebagai

wahana dalam promosi dan pelayanan KB;

e. Strategi Penggarapan KIE dan pelayanan KB akan lebih

memfokuskan pada segmentasi wilayah sasaran pada

kelompok umur muda (20 – 34 tahun). Karena tingkat

kesertaan ber-KB pada kelompok umur muda akan besar

pengaruhnya terhadap penekanan tingkat Fertilitas secara

alami;

f. Promosi dan pelayanan KB pada wilayah Transmigrasi dan

perkotaan diarahkan pada Metoda Kontrasepsi Jangka

Panjang (MKJP);

g. Kampanye Generasi Berencana (GENRE) dalam

Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) melalui PIK

Remaja/Mahasiswa, karena dengan penundaan usia

perkawinan bagi seorang wanita, bisa menekan tingkat

Fertilitas.

3. Persentase pemakaian Kontrasepsi (CPR).

Permasalahan Kependudukan di Papua tidak jauh beda dengan

permaslahan kependudukan yang dialami secara Nasional, di Papua

walaupun wilayahnya masih luas dibandingkan dengan Provinsi-

provinsi lainnya di Indonesai, namun menurut hasil SP 2010 Laju

Pertumbuhan Penduduknya masih relatif sangat tinggi, penyebaran

penduduk antar wilayah yang tidak merata, struktur umur penduduk

Page 159: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

150

muda dan kualitas penduduka yang masih sangat rendah. Upaya

untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di Papua masih sangat

diperlukan, Peningkatan kesertaan ber-KB (CPR) merupakan salah

satu cara untuk bisa menekan tingkat fertilitas di papua, melalui

sasaran strategis ini perwakilan BKKBN Papua harus bisa

meningkatkan tingkat pemakaian kontrasepsi (CPR), karena salah

satu indikator penting dalam keberhasilan Program KKBPK adalah

tingkat prevalensi KB, capaian tingkat prevalensi penggunaan

Kontrasepsi pada tahun 2016 dari Target sasaran yang ditentukan

sebesar 25,67 %, bisa terealisasi sebesar 22,4% (Hasil Olahan

SUSENAS 2016), jika dibandingkan dengan target 2016, maka

pencapaian ini adalah sebesar 87,26%, hasil ini menandakan masih

perlu adanya peningkatan cakupan program keluarga berencana di

setiap wilayah Papua, sehingga bisa meningkatkan angka kesertaan

ber-KB dan memenuhi keinginan ber-KB yang tidak terlayani.

Tabel : 3.14.

Persentase Pemakaian Kontrasepsi (CPR) Tahun 2016

Sasaran Strategis Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

Persentase pemakaian kontrasepsi (CPR)

25,67 % all method

22,4 % all method

87,26 % all method

Selain masih rendahnya CPR Tahun 2016 di Provinsi Papua, perlu

diketahui juga kecenderungan pengguna KB di Papua didominasi oleh

penggunaan alat kontrasepsi non jangka panjang, sehingga harus

diantisipasi angka putus pakai yang mungkin akan banyak

mempengaruhi menurunnya besaran CPR di tahun berikutnya.

Apalagi kalau kita lihat pelayanan sampai ditingkat lini lapangan,

bahwa tingkat kesertaan ber-KB di Papua disokong oleh daerah-

daerah Eks Transmigrasi, Daerah perkotaan, sementara masih

banyak daerah-daerah Pegunungan, GALCILTAS belum semuanya

Page 160: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

151

bisa terjangkau, karena terkendala dari berbagai Faktor (Transportasi,

Kondisi Wilayah/Keamanan, Politik, Tenaga, dll).

Tabel: 3.15

Persentase pemakaian kontrasepsi (CPR) all method tahun 2015 dengan target

2019 dalam Renstra 2015-2019

Sasaran Strategis

Target Real 2016

% Real 2015 dibanding

Target 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase Pemakaian Kontrasepsi (CPR)

24,57 25,67 26,77 27,87 30,07 22,4 87,26

Kalau dilihat dari hasil tersebut, Perwakilan BKKBN Papua tetap harus

melakukan upaya-upaya perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan,

serta meningkatkan kualitas dan standar dalam pelayanan dan

pelaksanaan kegiatan, untuk itu beberapa upaya kegiatan yang harus

dilaksanakan pada periode mendatang dinataranya adalah:

a. Meningkatkan Advokasi dan KIE Program Kependudukan,

Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga, melalui

berbagai media;

b. Meningkatkan kompetensi petugas pelayanan KB (Bidan,

Dokter, Tenaga Medis) dalam memberikan pelayanan KB

yang berkualitas sesuai dengan SOP, di setiap Fasyankes

sampai ditingkat desa ( Puskesman, Pustu, Klinik, dll),

melalui pelatihan medis pelayanan KB, Refresing Petugas

Medis;

c. Meningkatkan Pembinaan kesertaan ber-KB melalui

kelompok sasaran dan Fasyankes;

d. Mengoptimalkan pelayanan Keluarga Berencana pada

kantong-kantong aksepstor (daerah eks transmigrasi,

perkotaan);

e. Meningkatkan tingkat kesertaan ber-KB pasca persalian dan

pasca keguguran;

Page 161: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

152

f. Meningkatkan tingkat kesertaan ber-KB melalui penggerakan

dalam pelayanan keluarga Berencana dan momentum;

4. Persentase Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)

Kebutuhan pelayanan KB yang tidak terpenuhi (unmet need)

didefinisikan sebagai persentase wanita kawin yang tidak ingin punya

anak lagi atau ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak

memakai alat/cara kontrasepsi. Wanita yang memerlukan KB dengan

tujuan untuk menjarangkan kelahiran mencakup wanita hamil yang

kehamilannya tidak diinginkan waktu itu, wanita yang belum haid

setelah melahirkan anak yang tidak diinginkan waktu itu, dan wanita

lain yang sedang tidak hamil atau belum haid setelah melahirkan dan

tidak memakai kontrasepsi tetapi ingin menunggu dua tahun atau lebih

sebelum kelahiran berikutnya. Wanita yang belum memutuskan

apakah ingin anak lagi atau ingin anak lagi tetapi belum tahun kapan

juga termasuk kelompok ini. Wanita yang memerlukan KB untuk

membatasi kelahiran mencakup wanita hamil yang kehamilannya tidak

diinginkan, wanita yang belum haid dan yang sudah haid setelah

melahirkan anak yang diinginkan, yang tidak diinginkan, yang tidak

memakai kontrasepsi lagi.

Pengukuran sasaran strategis ini dilakukan dengan cara

membandingkan jumlah perempuan yang kebutuhan ber-KB-nya tidak

terpenuhi dengan Jumlah Pasangan Usia Subur. Ukuran ini digunakan

untuk menilai sejauh mana Program Kependudukan Keluarga

Berencana dan Pembangunan Keluarga telah dapat memenuhi

kebutuhan. Apabila Program KKBPK telah berhasil mengatasi

kelompok unmet need KB, antara lain dengan pemberian layanan KIE

dan layanan KB maka diharapkan pencapaian kesertaan ber-KB akan

meningkat dan unmet need akan menurun.

Berdasarkan hasil olahan data SUSENAS Tahun 2016 unmet need

tahun 2016 adalah 52,7%, angka ini sangat tinggi dikarenakan

persentasi keikutsertaan KB yang juga masih rendah di Papua.

Page 162: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

153

Tabel 3.16

Capaian Persentase Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi

Tahun 2016

Sasaran strategis Target 2016

Realisasi 2016

Persentase kebutuhan ber-KB yang

tidak terpenuhi (Unmet need)

23,8 52,7

Tabel 3.17

Capaian Persentase Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi

Tahun 2016

Capaian peserta KB 2015 dan PUS pendataan 2014

Wanita Berpasangan

Total Unmet Need 52,7%

Penundaan 16,9%

Pembatasan 35,8%

Dengan demikian total persentase Unmet Need pada wanita berstatus

kawin usia 15-49 tahun di Papua adalah 52,7% dengan rincian 16,9%

untuk Penundaan kelahiran dan 35,8% untuk Pembatasan Kelahiran.

Beberapa hambatan dalam pencapaian sasaran strategis unmet need

di Papua, bahwa masyarakat di Papua khususnya di daerah

transmigrasi dan perkotaan yang sudah mempunyai wawasan yang

luas, untuk mengatur jarak kelahiran dalam keluarganya untuk

mencapai jumlah anggota keluarga yang ideal yang diinginkan, maka

mereka menggunakan alat kontrasepsi untuk penundaan kehamilan,

oleh karena itu unmetneed untuk penundaan kahamilan lebih tinggi

dibandingkan untuk pembatasan kelahiran.

Pada dekade masa sekarang unmetneed di Papua masih tinggi juga

disebabkan adanya statemen dari pengambil kebijakan tingkat

provinsi dan beberapa tingkat Kabupaten di papua yang masih belum

sepenuhnya mempunyai komitmen terhadap pelaksanaan program

KKBPK, sehingga program KKBPK belum dijadikan sebagai prioritas

program pembangunan di daerah, disamping itu terbatasnya

ketersediaan alat dan obat kontrasepsi yang diminati masyarakat,

serta akses keterjangkauan pelayanan KB yang berkualitas,

Page 163: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

154

pendistribusian alokon sampai di fasyankes terutama di daerah

Pegunungan, Galciltas.

Kalau kita bandingkan dengan target Perwakilan BKKBN Papua tahun

2019, capaian sasaran strategis adalah 13,60% dengan kondisi yang

terjadi pada saat sekarang, maka diperlukannya berbagai inovasi dan

strategi program KKBPK agar angka unmet need dapat terus

diturunkan sampai target tahunan bisa tercapai, antara lain melalui:

a. Peningkatan Advokasi program kependudukan, keluarga

berencana, dan pembangunan keluarga kepada para

pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan, serta

promosi dan penggerakan kepada masyarakat dalam

penggunaan alat dan obat kontrasepsi KB;

b. Penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan

ketersediaan alat dan obat kontrasepsi yang memadai di

setiap fasilitas kesehatan KB dan jejaring pelayanan dengan

sistim cafetaria, serta pemberdayaaan fasilitas kesehatan

untuk pelayanan KB;

c. Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas tenaga

lapangan KB dan tenaga kesehatan pelayanan KB, serta

penguatan lembaga di tingkat masyarakat untuk mendukung

penggerakan dan penyuluhan KB;

d. Pemantapan pemetaan penggarapan program KKBPK

disesuaikan dengan situasi dan kondisi kewilayahan;

e. Peningkatan peran mitra dalam rangka perluasan jangkauan

dan kualitas pelayanan KB;

f. Peningkatan dan pemantapan keterpaduan penggarapan

program KKBPK dengan lintas sektor terkait melalui

Kampung KB, Kampung Siaga Kesehatan, Kampung Adat

berwawasan Kependudukan;

Page 164: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

155

Tabel: 3.18

Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) tahun 2015

dengan Target 2019 dalam Renstra 2015-2019

Sasaran Strategis

Target Real 2016 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi

19,10 18,00 16,90 15,80 13,60 52,7%

5. Menurunya angka Kelahiran Pada Remaja Usia 15-19 tahun

(ASFR 15-19 tahun)

Wanita hamil pada usia masih muda yaitu pada usia kurang dari 20

tahun mempunyai resiko yang sangat tinggi karena secara fisik sesuai

dengan ilmu kedokteran dan antomi tubuh bahwa kondisi rahim dan

panggul belum berkembang optimal sehingga bisa mengakibatkan

resiko kesakitan dan kematian pada saat kemahilan, persalianan,

masa nifas serta beresiko kepada bayi yang dilahirkannya. Secara

mental wanita hamil pada usia terlalu muda belum siap menghadapi

perubahan yang terjadi saat kehamilan, menjalankan peran sebagai

seorang ibu yang harus mengasuh anaknya serta menghadapi

masalah rumah tangga, faktor fisik dan mental yang belum matang ini

akan mempengaruhi resiko terjadinya persalinan yang sulit dan

komplikasi medis.

Selaian beresiko pada kehamilan dan persalian, wanita melahirkan

pada usia muda juga akan mepengaruhi terhadap anak yang

dilahirkannya, baik itu dari segi fisik, mental dan intelegensi sehingga

kualitas anak sebagai generasi penerus tidak akan maksimal, dan

kalau hal ini tidak diatasi minimal dikurangi makan akan berakibat dan

berdampak pada kehidupan bernegara dan nberbangsa pada dekade

duapuluhan tahun yang akan datang. Oleh karena itu Perwakilan

BKKBN Papua bermitra dengan sektor terkait berusaha untuk bisa

menekan angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun.

Sasaran strategis ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya kelahiran

dari perempuan pada kelompok umur 15-19 tahun. Pada perhitungan

Page 165: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

156

ASFR ini masih bersumber pada hasil SUSENAS 2013, karena hasil

survey 2016 angkanya belum dipublikasikan, dan berdasarkan hasil

susenas 2013, ASFR 15-19 papua adalah 47/1000 kalhiran, bila

dibandingkan dengan target 2016 dimana ASFR 15-19 tahun adalah

47/1000 kelahiran, maka capaian pada tahun 2016 sebesar 100 %.

Walaupun sudah mencapai seratus persen namun data dasar hasil

capaian masih menggunakan hasil Susenas 2013, sehingga masih

belum tepat/pasti data capaian sebenarnya ASFR 15-19 tahun 2016

di Papua.

Tabel: 3.19

Capaian angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun

(ASFR 15-19 tahun)

Sasaran Strategis Target RENSTRA 2016

Realisasi 2015 (berdasarkan SUSENAS 2013

Capaian tahun

2016 2014 2013

Angka Kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 tahun)

47/1000 kelahiran

47/1000 kelahiran

100 % - 100 %

Untuk mewujudkan dan meningkatkan capaian sasaran strategis

berbagai upaya program kegiatan yang telah dilakukan diantaranya:

a. Peningkatan dan pembinaan peran serta Kelompok Bina

Keluarga Remaja, dalam menopang keberhasilan program

dan kualitas BKR;

b. Memaksimalkan fungsi dan peran serta kelompok PIK R/M

baik melalui jalur pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah),

dan melibatkan masyarakat serta mitra kerja terkait;

c. Menggiatkan advokasi program GenRe (Generasi

Berencana) bersama-sama dengan mitra kerja terkait,

melalui berbagai media (media elektronik, media masa,

media tradisionil, dll);

d. Pengembangan kebijakan dan strategi program GenRe

yang bersinergi dengan sektor terkait dan para pemangku

kepentingan dan pemangku kebijakan;

Page 166: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

157

e. Pengembangan informasi/materi/modul pendidikan

kependudukan baik melalui jalur formal, informal, dan

nonformal;

f. Pengembangan dan pembinaan PUS anggota kelompok

BKR dengan meitrakerja dan sektor terkait;

Tabel: 3.20 Perbandingan capaian sasaran strategis Angka kelahiran pada Remaja

Usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 tahun) tahun 2016 dengan Target 2019 dalam Renstra 2015-2019

Sasaran Strategis

Target Real 2016

% Real 2015

dibanding Target 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Angka Kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 thn)

47/1000 kelahiran

47/1000 kelahiran

46/1000 kelahiran

46/1000 kelahiran

45/1000 kelahiran

47/1000 kelahiran

100 %

Kendala dan tantangan yang dihadapi berkaitan dengan Angka

Kelahiran pada Remaja usia 15-19 tahun diantaranya adalah,

peningkatan pemahaman dan kesadaran remaja mengenai kesehatan

reproduksi, pendewasan usia perkawinan, menghindari seks pranikah,

narkoba, dalam rangka mewujudkan keluarga bahagia, sejahtera dan

berkualitas, maka perwakilan BKKBN Papua akan melakukan upaya-

upaya strategi program diantaranya:

a. Peningkatan advokasi, KIE dan konseling kesehatan

reproduksi remaja dengan melibatkan orang tua, teman

sebaya, toga/toma, sekolah, LSOM, instansi terkait dengan

memperhatikan perubahan paradigma masyarakat akan

pemahaman nilai-nilai pernikahan dan penanganan

kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja.

b. Peningkatan peran dan fungsi serta kualitas dan kuantitas

kegiatan PIK Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M) dengan

Page 167: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

158

mendorong remaja/mahasiswa untuk mempunyai kegiatan

yang positif dengan memperoleh pendidikan, menjaga

kesehatan, meningkatkan ketrampilan hidup dan jiwa

kepemimpinan

c. Peningkatan sosialisasi program Generasi Berencana

(GenRe) kepada remaja melalui berbagai saluran

komunikasi, seperti media massa baik cetak maupun

elektronik, media sosial, komunitas, media tradisional;

d. Substansi program GenRe akan difokuskan pada kualitas

pengetahuan tentang pendewasaan usia perkawinan,

menghindari seks pranikah dan narkoba;

e. Peningkatan sosialisasi dan KIE GenRe kepada remaja

terutama tentang perencanaan usia menikah yang matang,

yaitu dari aspek kesehatan, kejiwaan, sosial, ekonomi

melalui berbagai media dan forum di masyarakat.

f. Pengembangan dan peningkatan fungsi dan peran kegiatan

kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) sebagai wahana

untuk meningkatkan kepedulian keluarga dalam

pengasuhan dan pembinaan remaja.

g. Khusus pada PUS muda usia resiko tinggi hamil dan

melahirkan, perlu pemberian KIE dan pelayanan KB, agar

mereka mau ber-KB untuk tujuan penundaan mempunyai

anak pertama hingga mereka memasuki usia reproduksi

sehat untuk hamil dan melahirkan.

6. Persentase Kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS (15-49

tahun)

Kehamilan yang tidak diinginkan adalah kehamilan yang dialami oleh

seorang wanita yang sebenarnya belum menginginkan atau sudah

tidak menginginkan hamil. Kehamilan yang tidak diiinginkan dari WUS

15-49 tahun adalah suatu kondisi pasangan yang tidak menghendaki

adanya kehamilan yang merupakan akibat dari suatu perilaku seksual

baik secara sengaja maupun tidak disengaja.

Page 168: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

159

Data tentang kehamilan yang tidak dihendaki sangat penting terhadap

pelaksanaan program KKBPK karena dapat digunakan untuk

mengukur pengaruh dari upaya pencegahan kelahiran yang tidak

diinginkan terhadap fertilitas alami. Kehamilan tidak diinginkan

berhubungan dengan meningkatnya risiko kematian ibu dan anak.

Tabel: 3.21

Capaian persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS 15-49 tahun

Sasaran Strategis Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS 15-19 tahun

11,6 % 7,03 165%

Namun demikian berbagai upaya dan kegiatan yang sudah

dilaksanakan dalam menurunkan persentase kehamilan yang tidak

diinginkan dari WUS 15-49 tahun antara lain:

a. Meningkatkan sosialisasi kepada Remaja Putri dan WUS

15-19 tahun tentang perilaku sehat Kesehatan Reproduksi;

b. Mensosialisaikan tentang efektivitas pemakaian alat dan

obat kontrasepsi dalam pensegahan kehamilan;

c. Bermitra dengan pemangku kepentingan dan sektor terkait

pentingnya perencanaan keluarga, mempunyai anak ideal;

d. Menjangkau kesemua fasyankes sampai pada daerah

pelosok dalam peyanan KB yang berkualitas.

e. Mengupayakan pendistribusian alat dan obat kontrasepsi

sampai ditempat-tempat fasyankes.

Dengan berbagai upaya kegiatan yang sudah dilakukan tersebut

dalam pelayanan KB namun belum seluruhnya bisa optimal dikarena

juga ada beberapa kendala yang dihadapi dilapangan diantaranya :

a. Masih sulitnya menjangkau pada daerah GALCILTAS,

sehingga akses pelayan KB belum maksimal ;

Page 169: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

160

b. Kompetensi tenaga konseling di daerah masih sangat

minim sehingga mempengaruhi dalam memberikan

informasi terkait pelaksanaan JKN khususnya kontrasepsi;

c. Masih sering terbatasnya alat dan obat kontrasepsi di

fasyankes, khusunya didaerah-daerah pedalaman;

d. Program KKBPK belum sepenuhnya diketahui dan

dipahami oleh masyarakat secara menyeluruh sehingga

mengakibatkan bahwa program KKBPK tersebut akan

mengurangi dan memunahkan suatu kelompok etnis

tertentu;

e. Pada usia remaja masih terdapat kesenjangan pemahaman

tentang perilaku hidup yang sehat tentang kesehatan

reproduksi.

Tabel: 3.22

Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS 15-49 tahun

tahun 2016 dengan target 2019 dalam Renstra 2015-2019

Sasaran

Strategis

Target Real 2016

% Real 2016

dibanding Target 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase kahamilan yang tidak diinginkan dari WUS 15-19 tahun

11,7 % 11,6 % 11,6 % 10,8 % 10,3 % 7,03% 165%

Dalam tabel tersebut diatas tertuang target mulai tahun 2015-2019

dalam RENSTRA, yang disandingkan dengan capaian tahun 2016

yang dihitung dari hasil olahan data SUSENAS tahun 2016. Walaupun

capaian sudah di atas 100% namun tetap perlu melaksanakan

kegiatan-kegiatan dengan strategi dan inovasi yang disesuaikan

dengan kondisi daerah untuk terus menurunkan angka kehamilan

tidak diinginkan, diantaranya:

a. Peningkatan promosi jumlah anak ideal dalam satu rumah

tangga;

b. Peningkatan Advokasi dan KIE tentang Kesehatan

Reproduksi, bermitra dengan TOGA, TODAT, TOMAS;

Page 170: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

161

c. Peningkatan Advokasi dan KIE tentang efektivitas alat dan

obat kontrasepsi dalam mencegah kehamilan;

d. Pemenuhan dan pelayanan kebutuhan ber5-KB yang

berkualitas, serta tersedianya alat dan obat kontrasepsi

disetiap fasyankes;

e. Pemanfaatan PPKS/PIK R/M, dalam menyampaikan

konseling kepada para Remaja.

o Pencapain berdasarkan Kontrak Kinerja Provinsi (KKP dan PPM)

Berdasarkan 20 Indikator yang menjadi target pelaksanaan di Provinsi

Papua pada Tahun 2016 sesuai Hasil Pencapaian dapat disimpulkan baik

karena terdapat beberapa 8 indikator yang mencapai target 100% atau lebih,

sedangkan ada 7 indikator masih dibawah 100 % pencapaiannya, dan 5

indikator lain belum tersedia datanya.

Tabel: 3.23

HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR KONTRAK KINERJA PROVINSI (KKP) PERWAKILAN BKKBN

PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

NO INDIKATOR KKP 2016 TARGET REALISASI

SASARAN STRATEGIS

1 Angka Prevalensi Penggunaan Kontrasepsi (CPR) 21,3 % 22,4%

2 Persentase Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmed

Need)

23,8 % 57,6 %

3 Angka Kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 thn) 49 per 1000

perempuan

4 Persentase Peserta KB Baru MKJP 20,3 % 18,9 %

5 Persentase Peserta KB Aktif MKJP 33,3 % 15,1 %

SASARAN PROGRAM

1 Jumlah Peserta KB Baru 62.250 35,006

2 Jumlah Peserta KB Aktif 137.620 225,381

3 Persentase Kesertaan KB Pria (PA) (MOP + Kondom) 2,0 % 1,2

4 Persentase PUS yg memiliki pengetahuan dan pemahaman

tentang semua jenis kontrasepsi modern

9,6 %

Page 171: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

162

5 Persentase PUS anggota poktan BKB, BKR, BKL, UPPKS yg ber-KB

o BKB

o BKR

o BKL

o UPPKS

40,7 %

64,4 %

42,3 %

51,5 %

36,20

56,43

36,20

46,57

6 Indeks Pengetahuan Remaja Kesehatan Reproduksi Remaja

(KRR)

37,4 %

7 Persentase sasaran yang mendapatkan promosi dan konseling

Kesehatan Reproduksi

10,0 %

8 Persentase masyarakat yang mengetahui isu kependudukan 45,0 % 45,0 %

9 Persentase Provinsi yang memasukan program KKBPK dalam

Musrenbang

100,0 % 100,0 %

10 Persentase Kab/Kota yang memasukan program KKBPK dalam

Musrenbang

40,0 % 40 %

11 Laporan Realisasi Triwulan Kab/Kota penerima DAK 2016 100,0 % 93,10%

12 Jumlah ketersediaan data dan informasi yg akurat dan tepat

waktu

100,0 % 51,9%

13 Laporan keuangan dan pengelolaan BMN yg dapat diselesaikan

tepat waktu, akuntabel, kredibel, dan memenuhi standar

kepatutan

100,0 % 100%

14 Persentase temuan eksternal dan internal yg selesai

ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan

100,0 % 100 %

15 Pemetaan urusan bidang pengendalian penduduk dan KB di

Kab/Kota dalam penguatan Program KKBPK

100,0 % 100 %

Berdasarkan Hasil Pencapaian Kontrak Kinerja Provinsi (KKP) Tahun

2016 seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat target

indikator kinerja yang mencapai hasil sangat baik namun ada juga

yang mencapai dibawah standar / target yang diinginkan, bahkan ada

kegiatan yang tidak bisa terealisasi. Hal tersebut dapat terlihat antara

lain :

1) Angka Prevalensi Penggunaan Kontrasepsi

Prevalensi Penggunaan Kontrasepsi pada tahun 2016 ditargetkan

sebesar 21,3% , dengan bersinergi bersama-sama Mitra Kerja

terkait bisa terealisasi sebesar 22,4%. Walaupun sudah mencapai

target tahun 2016, namun perlu ada peningkatan kesertaan ber-

Page 172: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

163

KB untuk dapat mencapai target rencana strategis 2015-2019

yaitu sebesar 30%.

2) Prevalensi Kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet Need)

Berdasarkan sasaran/target 23,8%, capaian angka kebutuhan KB

yang tidak terpenuhi di tahun 2016 adalah 57,6. Angka tersebut

cukup tinggi karena angka kesertaan ber-KB yang juga masih

rendah di Papua. Banyak Pasangan Usia Subur (PUS) yang

ingin ber – KB tetapi sulit mencapai Fasilitas Kesehatan termasuk

PUS yang sudah tidak ingin memiliki anak tetapi tidak

menggunakan Alat Kontrasepsi atau menjadi Peserta KB.

Kelompok ini sangat tinggi sekali di Provinsi Papua secara khusus

pada daerah-daerah pemekaran yang memiliki keterbatasan

Tenaga Program Petugas Lapangan dan Tenaga Pengelola /

Tehnis Program KKBPK bahkan kondisi geografisnya sangat

sulit dijangkau sehingga akses informasi maupun pelayanan

terbatas. Di tambah lagi dengan alasan takut efek samping yang

tinggi di Papua menyebabkan kelompok yang ingin menunda

kelahiran ataupun tidak ingin mempunyai anak lagi enggan untuk

menggunakan alat kontrasepsi.

3) Angka kehamilan remaja (ASFR 15-19 tahun)

Angka ASFR Tahun 2016 belum tersedia namun, berdasarkan

SUSENAS 2013 angka ASFR adalah 47/1000 kelahiran, artinya

pada tahun 2013 target tersebut sudah bisa tercapai.

4) Pencapaian Peserta KB antara lain :

Jumlah Peserta KB Baru berdasarkan KKP yang ditargetkan

sebanyak 62.250 akseptor dan tercapai 35.006 akseptor atau

mencapai 56,2%;

5) Jumlah Peserta KB Aktif

Tingkat pencapaian KB Aktif melebihi target yang ada, yaitu dari

target sebesar 137,620 akseptor tercapai sebesar 225.381

akseptor atau sebesar 163,8%.

Page 173: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

164

6) Prosentase Peserta KB MKJP yang tercapai sebesar 15,1% dari

target sebesar 33,3%. Atau sebesar 45,34%.

7) Persentase Peserta KB Pria (PA) (MOP + KONDOM)

Persentase pencapaian peserta KB Pria dari target 2 % bisa

terealisasi sebesar 1,2%, atau sebesar 57,7%, pencapaian yang

sangat baik, namun demikian di Papua kondom berfungsi ganda

yaitu disamping berfungsi sebagai alkon untuk KB tapi juga

berfungsi untuk Pencegahan HIV/AIDS.

8) Persentase PUS yang memiliki pengetahuan dan pemahaman

tentang semua jenis kontrasepsi modern.

Angka realisasi dan persentase terhadap target belum didapatkan

karena belum tersedianya data dari berbagai sumber.

9) Persentase PUS anggota Poktan yang ber-KB

Kalau dilihat dari realisasinya semua PUS anggota Poktan sudah

ikut KB, rata-rata capaiannya sudah diatas 80 %, secara rinci yaitu

PUS anggota BKB target 40,7 %, realisasi 36,20 % atau tercapai

sebesar 88,95 %; PUS anggota BKR target sebesar 64,4 %,

realisasi sebesar 56,43% atau tercapai sebesar 87,61 %; PUS

anggota BKL target 42,3 %, realisasi sebesar 36,20 % atau

tercapai sebesar 85,56%; PUS anggota UPPKS target 51,5%,

realisasi sebesar 46,57 % atau tercapai sebesar 90,43%.

10) Indeks Pengetahuan Remaja tentang KRR

Dari target 37,4 % belum dapat diketahui berapa realisasi sampai

tahun 2016 karena tidak tersedianya data tersebut di tahun 2016.

11) Persentase sasaran yang mendapatkan Promosi dan Konseling

Kespro.

Dari target sebesar 50 % belum dapat diketahui berapa realisasi

sampai tahun 2016 karena tidak tersedianya data tersebut di

tahun 2016.

11) Persentase masyarakat yang mengetahui isu kependudukan.

Target KKP Tahun 2016 adalah 45% sedangkan realisasi pada

tahun yang sama sebesar 45% atau mencapai 100%.

Page 174: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

165

12) Persentase/Kabupaten/Kota yang memasukan isu kependudukan

kedalam Musrenbang.

Kalau dilihat dari dokumen RPJMD maupun Rentrada, sudah

sebagaian besar di Kabupaten bisa memasukan isu

kependudukan kedalam Renstrada, dari target sebesar 40 % dari

jumlah Kab/Kota/Prov. Di Papua bisa terealisasi sebesar 40%

atau tercapai sebesar 100 %. Ini menunjukkan bahwa kepedulian

Provinsi/Kabupaten/Kota terhadap Program KKBPK sudah sangat

baik.

13) Laporan realisasi triwulan Kab/Kota penerima DAK 2016.

Di papua target yang ditetapkan 100 % dari 29 Kabupaten yang

menerima DAK tersebut bisa melaporkan setiap triwulan realisasi

DAK adalah sebesar 93,1 %, capaian ini sudah cukup tinggi.

14) Target jumlah ketersediaan data dan informasi yang akurat dan

tepat waktu adalah 100% sedangkan realisasinya adalah 51,9%.

15) Laporan Keuangan dan BMN

Target capaian Laporan Keuangan dan BMN adalah 100 %, dan

bisa tercapai sebesar 100%, ini berarti harus lebih ditingkatkan

lagu baik kuantitas maupun kualitas, dan perlu adanya

pembenahan dalam pelaksanaan administrasinya.

16) Persentase temuan eksternal dan internal yang selesai

ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan.

Hasil tindak lanjut temuan team pemeriksa baik eksternal maupun

internal bisa tercapai 100 %, sehingga permasalahan-

permasalahan sudah bisa dituntaskan untuk diselesaikan sesuai

dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

17) Pemetaan Urusan Bidang Pengendalian Penduduk dan KB dalam

Penguatan Program KKBPK

Target yang ditetapkan sebesar 100%, dan tercapai 100% atau

sebesar 100 %.

Page 175: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

166

Dalam pelaksanaan Program KKBPK di Papua, ada beberapa target

yang tidak mencapai 100 % disebabkan oleh beberapa faktor

penyebab antara lain :

o Pencatatan dan Pelaporan

o Pada Umumnya Klinik-Klinik yang terdapat didaerah yang sulit

dijangkau tidak dapat melapor ke SKPD-KB Kabupaten / Kota

dikarenakan kondisi geografis yang memang sulit dilalui, sehingga

Penyampaian Laporan Pelayanan KB disampaikan 3-4 bulan

bahkan ada yang tidak pernah melapor;

o Kondisi lain ada beberapa daerah – daerah tertentu di Kabupaten

/ Kota yang tidak tercover kebutuhan ber – KB - nya dalam arti

masyarakatnya ingin ber – KB tapi sulit mencapai Fasilitas

Kesehatan setempat yang melayani Pelayanan KB.

o Kesadaran masyarakat untuk ber – KB menggunakan Jenis

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) hanya terdapat pada

Kabupaten dan Kota yang mudah dijangkau dan merupakan

Kabupaten Penyangga Pencapaian Program KKB selain itu pada

umumnya masyarakatnya sudah memahami keunggulan

menggunakan MKJP;

Page 176: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

167

3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN

3.3.1. Dukungan Anggaran Tahun 2016

Pada Tahun Anggaran 2016 Perwakilan BKKBN Provinsi

Papua mendapat Dukungan Anggaran awal dengan Pagu sebesar Rp.

67.869.688.000,- (Enam Puluh Tujuh Milyard Delapan Ratus Enam Puluh

Sembilan Juta Enam ratus Delapan Puluh Delapan Ribu Rupiah).

Pagu Anggaran ini mengalami pemotongan Self Blocking sebanyak 2

(dua) kali yaitu yang pertama sebesar Rp. 5.905.758.000,- dan Efisiensi

kedua sebesar Rp. 17.446.632.000,- dengan total Dana Pemotongan Self

Blocking / Efisiensi sebesar Rp. 23.352.390.000,- ( Dua Puluh Tiga Milyard

Tiga ratus Lima Puluh Dua Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah).

Dengan demikian Sisa Pagu Anggaran yang digunakan untuk membiayai

Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Tahun

2016 di Provinsi Papua sebesar Rp. 44.517.298.000,- (Empat Puluh Empat

Milyard Lima Ratus Tujuh Belas Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Delapan

Ribu Rupiah). Rp. 54.463.710.000,- (Lima puluh Empat Milyard Empat

Ratus Enam puluh tiga juta tujuh ratus sepuluh ribu).

Apabila dibandingkan dengan tahun 2015, maka dukungan

anggaran tahun 2016 awalnya mengalami kenaikan sebesar Rp.

23.352.390.000,- namun setelah adanya Pemotongan Self Blocking /

Efisiensi sebesar Rp. 23.352.390.000,- ( Dua Puluh Tiga Milyard Tiga ratus

Lima Puluh Dua Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah), maka Sisa

Pagu Anggaran sebesar Rp. Rp. 44.517.298.000,- (Empat Puluh Empat

Milyard Lima Ratus Tujuh Belas Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Delapan

Ribu Rupiah).

Dukungan anggaran tahun 2016 ini dialokasikan untuk melaksanakan

program dan kegiatan sesuai indikator pada output kegitan sebagai berikut :

1. Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja pada

output kegiatan Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah

dengan Pemerintah Daerah dalam rangka Pengendalian Kuantitas

Penduduk sebesar Rp. 2.035.827.000,- Jika dibandingkan

dengan tahun anggaran 2015 Dukungan Anggaran untuk

Page 177: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

168

mencapai indikator kinerja pada output kegiatan Rancangan Induk

Pengendalian Penduduk sebesar Rp. 1.135.300.000,-. Apabila

kita bandingkan dengan Pagu Anggaran tahun anggaran 2015

mengalami kenaikan dana sebesar Rp. 900.527.000,- (Sembilan

Ratus Juta Lima Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu rupiah atau 1,8 %.

2. Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja pada

output kegiatan Kesertaan Ber – KB melalui Peningkatan Akses dan

Kualitas Pelayanan KB - KR sebesar Rp. 6.550.720.000,-. Apabila

dibandingkan dengan Dukungan Anggaran Tahun 2015 untuk

mencapai Indikator Kinerja Kesertaan Ber - KB pada tahun 2015

sebesar mengalami penurunan dari 9.132.483.000,- mengalami

Penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar Rp. 2.581.763.000,-.

3. Dukungan anggaran untuk mencapai indikator pada output

kegiatan Pembinaan Pembangunan Keluarga di seluruh Tingkatan

wilayah sebesar Rp. 3.847.955.000,- Jika dibandingkan dengan tahun

anggaran 2015 pada output Pembinaan Ketahanan dan

Pemberdayaan Keluarga sebesar Rp. 6.203.300.000,- Jika

dibandingkan dengan tahun anggaran 2016 mengalami penurunan

yang sangat besar dan signifikan sebesar Rp. 2.355.345.000,-

4. Dukungan anggaran untuk mencapai indikator pada output

kegiatan Penggerakan Stakeholder, Mitra Kerja serta Perubahan

Sikap dan Perilaku Masyarakat, berdasarkan Data dan Informasi

yang Berbasais IT dalam Program KKBPK sebesar Rp.

14.939.579.000,- Dukungan Anggaran tersebut meliputi Indikator :

o Pembinaan dan Sosialisasi Kebijakan, Strategi dan Materi

advokasi dan KIE Pembangunan KKB dengan Jumlah

anggaran sebesar Rp. 770.868.000,-;

o Penanyangan Informasi KKB melalui Berbagai Media Cetak

dan Elektronik, Media Luar Ruang dan Seni Budaya tradisional

dengan Jumlah Anggaran sebesar Rp. 645.500.000,-;

o Pelaksanaan advokasi dan KIE Program KKBPK melalui

Mupen dengan Jumlah Anggaran sebesar Rp. 108.900.000,-;

Page 178: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

169

o Dukungan Penggerakan Pembinaan KKB bagi Mitra Kerja

dalam Implementasi Program KKBPK dengan Jumlah

Anggaran sebesar Rp. 6.847.250.000,-;

o Pembinaan Mekanisme Operasional dalam Penguatan

Pelayanan dasar Masyarakat dengan Jumlah Anggaran

sebesar Rp. 3.294.900.000,-;

o Peningkatan Kesertaan stakeholder dan Mitra Kerja dalam

Implementasi Program KKBPK dengan Jumlah Anggaran

sebesar Rp. 1.695.435.000,-;

o Jumlah Pengelolaan Data dan Informasi Program KKBPK

dengan Jumlah Anggaran sebesar Rp. 909.418.000,-;

o Jumlah Sistem Informasi kependudukan dan Keluarga yang

dimanfaatkan dengan Jumlah Anggaran sebesar Rp.

667.308.000,-.

Sementara pada tahun anggaran 2015 Jumlah Anggaran Rp.

21.863.453.000,- atau mengalami Penurunan yang sangat

besar dengan Jumlah Dana sebesar Rp. 6.923.874.000,-

Sub Output yang didanai dari Indikator Penggerakan

Stakeholder, Mitra Kerja serta Perubahan Sikap dan Perilaku

Masyarakat, berdasarkan Data dan Informasi yang Berbasais

IT dalam Program KKBPK terdiri dari 5 (lima) output yaitu :

o Advokasi dan Penggerakan;

o Kerjasama dengan Mitra Kerja;

o Pengelolaan Data dan Informasi dan Pembangunan

KKB;

o Dukungan Operasional PPLKB, PLKB / PKB dan IMP;

o Penguatan Jejaring Mekanisme Operasional Program

KKB Lini Lapangan.

5. Dukungan anggaran untuk kegiatan Dukungan manajemen

Pengelolaan Program KKBPK di Provinsi sebesar Rp.

3.279.275.000,-. Dukungan Anggaran tersebut meliputi Indikator :

Page 179: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

170

o Peningkatan Kualitas Perencanaan Prtogram dan anggaran

Program KKBPK yang mengacu pada Pendekataan Kerangka

Pengeluaran jangka Panjang, Penganganggaran terpadu dan

Berbasis Kinerja dengan Jumlah anggaran sebesar Rp.

820.491.000,-;

o Peningkatan kualitas Kompetensi Pegawai dengan Jumlah

anggaran sebesar Rop. 329.676.000,-;

o Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara yang

akuntabel, Kredibel, dan Memenuhi Standar Kepatuhan dengan

Jumlah anggaran sebesar Rp. 802.838.000,-;

o Peningkatan Pelaksanaan NSPK dan Pengelolaan Organisasi

Tata Laksana dengan Jumlah Anggaran sebesar Rp.

412.448.000,-;

o Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Program KKBPK Provinsi

(MONEV) dengan Jumlah anggaran sebesar Rp. 914.022.000,-

.

Sementara pada tahun anggaran 2015 Jumlah Anggaran Rp.

2.467.989.000, Dengan demikian pada tahun 2016 kegiatan

Dukungan manajemen Pengelolaan Program KKBPK di Provinsi atau

mengalami kenaikan yang cukup besar sebesar Rp. 811.286.000,-

atau 1,4 %.

Sub Output yang didanai dari Indikator Dukungan manajemen

Pengelolaan Program KKBPK di Provinsi terdiri dari 5 (lima) output

yaitu :

o Dokumen Perencanaan Program KKB dengan Jumlah

Anggaran sebesar Rp. 1.367.989.000,-;

o Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan Pengelolaan

Pembangunan Kependudukan dengan Jumlah anggaran

sebesar Rp. 1.100.000.000,-

6. Dukungan anggaran kegiatan Layanan Perkantoran sebesar

Rp. 9.691.266.000,- terdiri dari :

Page 180: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

171

o Gaji dan Tunjangan sebesar Rp. 8.163.763.000,-;

o Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan perkantoran

sebesar Rp. 1.527.503.000,-

Sementara pada tahun anggaran 2015 Jumlah Anggaran Rp.

8.289.785.000,- Dengan demikian mengalami kenaikan yang cukup

besar sebesar Rp. 1.401.481.000 ,- atau 1,2 %.

Kenaikan Anggaran tersebut untuk membiayai Alokasi anggaran

Tunjangan Keagamaan dan Tunjangan Kinerja.

o Dukungan anggaran kegiatan Kendaraan Bermotor

sebesar Rp. 214.525.000,- sedangkan pada tahun 2015

Pengadaan Kendaraan Bermotor sebesar Rp. 215.000.000,-

Pengadaan kendaraan Bermotor baik pada tahun 2015 dan

2016 masing-masing 1 Kendaraan Operasional.

o Dukungan anggaran Sub Kegiatan Peralatan dan Fasilitasi

Perkantoran sebesar Rp. 119.438.000,-

o Dukungan anggaran untuk Sub Kegiatan Gedung / Bangunan

sebesar Rp. 360.562.000,- untuk Pekerjaan Paving Blok

Halaman Kantor.

o Dukungan anggaran untuk kegiatan Pengawasan Intern yang

Efektif, Efisiensi terhadap Pengelolaan KKBPK sebesar Rp.

207.119.000,-

o Dukungan Anggaran Pelatihan Program KKBPK di provinsi

sebesar Rp. 3.271.032.000,- sementara tahun 2015 sebesar

Rp. 2.821.600.000,- terdiri dari Sub Output :

o SDM yang terdidik dan Terlantih dengan dukungan dana

sebesar Rp. 1.726.100.000,-;

o Penelitian Kependudukan dan KB dengan dukungan dana

sebesar Rp. 1.,095.500.000,-

Dengan demikian Dukungan anggaran tahun 2016 mengalami

kenaikan sebesar Rp. 449.432.000,- atau 0,2 %.

Page 181: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

172

3.3.2. Realisasi Anggaran Tahun 2016

Realisasi Anggaran Perwakilan BKKBN Provinsi Papua sampai

dengan bulan Desember 2016 telah terealisir sebesar Rp. 41.514.506.198,-

dari pagu Anggaran Rp. 44.517.298.000,- (93,25 %) sementara Sisa

Anggaran sebesar Rp. 3.003.791.802,-. atau 6,75 %. Apabila dibandingkan

dengan Tahun 2015 realisasinya anggaran sebesar 46.560.524.703,- dari

Pagu Anggaran Rp. 54.463.710.000,- (85,49 %), sehingga dengan

demikian ada sisa anggaran sebesar Rp. 7.903.185.297,- atau sekitar

14,51% dari anggaran yang tersedia.

Realisasi Anggaran tahun 2016 ini dialokasikan untuk melaksanakan

program dan kegiatan sesuai indikator pada output kegitan sebagai berikut :

o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja

pada output kegiatan Pemanduan dan sinkronisasi kebijakan

pemerintah dengan pemerintah daerah dalam rangka

pengendalian kuantitas penduduk sebesar Rp. 2.035.827.000,-

realisasi sebesar Rp. 1.970.809.800,- atau mencapai 97%.

o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja

pada output kegiatan Kesertaan Ber-KB melaui peningkatan

akses dan kualitas pelayanan KBKR yang sesuai dengan

standar pelayanan sebesar Rp. 6.550.720.000,- realisasi

anggaran sebesar Rp. 5.633.745.079,- atau mencapai 86%.

o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator pada output

kegiatan - Pembinaan Pembangunan keluarga di seluruh

tingkatan wilayah sebesar Rp. 3.847.955.000,- realisasi

anggaran sebesar Rp. 3.656.090.550,- atau mencapai 95%.

o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator pada output

kegiatan Penggerkan stakeholder, mitra kerja, serta perubahan

sikap dan perilaku masyarakat, berdasarkan data dan informasi

yang berbasis IT dalam Program KKBPK sebesar Rp.

14.939.579.000,- realisasi anggaran sebesar Rp

14.092.498.297,- atau mencapai 94%.

Page 182: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

173

o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator pada output

kegiatan Dukungan manajemen pengelolaan Program KKBPK

di Provinsi sebesar Rp. 3.279.275.000,- realisasi anggaran

sebesar Rp. 3.271.941.018,- atau mencapai 100%.

o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator pada output

kegiatan Layanan Perkantoran sebesar Rp.

9.691.266.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.

9.315.815.075,- atau mencapai 96%.

o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator pada output

kegiatan Kendaraan Bermotor sebesar Rp. 214.525.000,-

Realisasi Anggarn sebesar Rp. 214.525.000,- atau mencapai

100%.

o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator pada output

kegiatan Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran sebesar

Rp.119.438.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.119.438.000,-

atau mencapai 100%.

o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator pada output

kegiatan Gedung/Bangunan sebesar Rp. 360.562.000,-

realisasi anggaran sebesar Rp. 360.562.000,- atau mencapai

100%.

o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator pada output

kegiatan Pengawasan intern yang efektif efisien terhadap

pengelolaan KKBPK sebesar Rp. 207.119.000,- realisasi

anggaran sebesar Rp. 185.930.460,- atau mencapai 90%.

o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator pada output

kegiatan Pendidikan dan pelatihan Program KKBPK di Provinsi

yang mendapat dukungan operasional sebesar Rp.

1.128.157.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.

1.051.616.500,- atau mencapai 93%.

o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator pada output

kegiatan Pendidikan dan pelatihan Program KKBPK di Provinsi

Page 183: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

174

sebesar Rp. 2.142.875.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.

1.607.709.503,- atau mencapai 75%.

Untuk lebih jelasnya Penyerapan / Realisasi Anggaran Tahun 2016

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Gambar: 3.2. Perbandingan Pagu Perwakilan BKKBN Papua

Tahun 2015 dengan 2016

Dilihat dari besaran PAGU di atas, PAGU Tahun 2016 mengalami

penurunan sebesar 9.946.412.000 dibandingkan dengan besaran PAGU

Tahun 2015. Perlu diketahui pula bahwa besaran PAGU Tahun 2016

mengalami efisiensi dan self blocking sehingga terjadi penurunan besaran

PAGU jika dibandingkan dengan PAGU awal tahun 2016.

Selanjutnya di bawah ini adalah besaran PAGU dan realisasi jika

dilihat berdasarkan output:

Page 184: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

175

Tabel: 3.24 Realisasi Anggaran Tahun 2016 per-output

No. Output PAGU AWAL PAGU SETELAH PEMOTONGAN

TH. 2 Realisasi %

1

3331.075- Pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk

2.814.621.000

2.035.827.000

1.970.809.800 97%

2 3331.076 - Kesertaan Ber-KB melaui peningkatan akses dan kualitas pelayanan KBKR yang sesuai dengan standar pelayanan

10.190.325.000

6.550.720.000

5.633.745.079 86%

3 3331.077 - Pembinaan Pembangunan keluarga di seluruh tingkatan wilayah

4.552.700.000

3.847.955.000

3.656.090.550 95%

4

3331.078 - Penggerkan stakeholder, mitra kerja, serta perubahan sikap dan perilaku masyarakat, berdasarkan data dan informasi yang berbasis IT dalam Program KKBPK

27.245.512.000

14.939.579.000

14.092.498.297 94%

5 5297.001 - Dukungan manajemen pengelolaan Program KKBPK di Provinsi

3.963.875.000

3.279.275.000

3.271.941.018 100%

6 5297.994 - Layanan Perkantoran

8.815.421.000

9.691.266.000

9.315.815.075 96%

7 5297.995 - Kendaraan Bermotor

214.525.000

214.525.000

214.524.500 100%

8 5297.997 - Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran

119.438.000

119.438.000

119.430.000 100%

9 5297.998 - Gedung/Bangunan

360.562.000

360.562.000

360.315.000 100%

10 5298.001 - Pengawasan intern yang efektif efisien terhadap pengelolaan KKBPK

207.119.000

207.119.000

185.930.460 90%

11 5299.001 - Pendidikan dan pelatihan Program KKBPK di Provinsi

1.336.957.000

1.128.157.000

1.051.616.500 93%

12 5299.002 - Pendidikan dan pelatihan Program KKBPK di Provinsi

2.142.875.000

2.142.875.000

1.607.709.503 75%

Total 61.963.930.000

44.517.298.000

41.480.425.782 93%

Page 185: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

176

Di bawah ini adalah besaran PAGU setelah pemotongan tahap 2

dibandingkan dengan realisasi berdasarkan jenis belanjanya di Tahun 2016

Gambar: 3.3 Realisasi Anggaran Tahun 2016 per-jenis belanja

Data berikutnya adalah perbandingan besaran PAGU, realisasi dan

persentasi realisasi terhadap besaran PAGU Tahun 2015 dan Tahun 2016.

Tabel: 3.25

Realisasi Anggaran Tahun 2016 per-jenis belanja

Jenis Belanja Tahun 2015 Tahun 2016

PAGU REALISASI % PAGU REALISASI %

Belanja Pegawai 7.009.058.000 6.649.717.665 94,9% 8.163.763.000 7.847.714.810 96,13

Belanja Barang 44.843.852.000 37.323.030.788 83,2% 53.072.120.000 32.935.171.472 62,06

Belanja Modal 2.610.800.000 2.587.776.250 99,1% 728.047.000 697.539.500 95,81

Penyerapan anggaran yang rendah dikarenakan:

a. Adanya SE Menpan RB Nomor 10 Tahun 2014 tentang

Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Kinerja Aparatur Negara;

Page 186: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

177

b. Adanya SE Menpan RB Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman

Pertemuan Rapat (RDK) sehingga mengakibatkan banyak terjadi

revisi aggaran;

Hambatan Dalam Pengelolaan Anggaran

Dukungan Anggaran Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

tahun 2016 tersebut seluruhnya telah dilaksanakan dan

dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan dan peraturan yang

berlaku, namun dalam pelaksanaan Pengelolaan Anggaran

masih terdapat beberapa hambatan dan kendala antara lain :

a. Kegiatan belum dapat dilaksanakan sesuai Alokasi Jadwal

Kegiatan karena Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dalam

melaksanakan kegiatan terkait dengan unit kerja lainnya

dalam hal ini Satuan Perangkat Pengelola Program KB (SKPD-

KB) Kabupaten / Kota;

b. Dukungan anggaran dalam pelaksanaan kegiatan sering

terlambat karena adanya peraturan dan mekanisme baru dalam

proses pencairan anggaran di KPPN ;

c. Penyerapan Anggaran 2016 tidak dapat terealisasi 100 %

dikarenakan keterlambatan pencairan dan dan pelaksanaan

kegiatan. Hal ini disebabkan ada beberapa output kegiatan yang

mengalami Efisiensi Anggaran, sehingga sangat berpengaruh

terhadap realsasi anggaran;

d. Dari Pagu Anggaran yang ada masih terdapat Dana yang tidak

dapat dipergunakan untuk membiayai kegiatan yang sudah

ditargetkan atau masih terdapat Sisa Anggaran sebesar Rp.

20.483.504.218,- Sisa Anggaran tersebut sebagian besar

bersumber dari Belanja Barang (52) yang telah di-self blocking

sehingga tidak dapat dicairkan sampai akhir tahun.

Page 187: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

178

Langkah - Langkah Antisipatif dalam Pemecahan Masalah.

Berdasarkan Hasil Penyerapan / Realisasi Anggaran Tahun Anggaran

2016 dan memperhatikan Faktor Penghambat / Permasalahan yang

mempengaruhi Penyerapan Anggaran, maka perlu menentukan

Langkah – Langkah Antisipatif sebagai upaya Pemecahan Masalah

dalam Pengelolaan Anggaran pada Tahun Anggaran 2016 sebagai

berikut :

a. Pelaksanaan Anggaran agar mengaju kepada Alokasi Jadwal

Kegiatan (AJK) yang telah dibuat, sehingga Penyerapan

Anggaran dapat terealisasi 100 % dan dapat mendukung

Pelaksanaan Kegiatan yang telah direncanakan;

b. Dalam Pengelolaan Anggaran perlu memperhatikan Pedoman /

Aturan yang berlaku agar dalam melaksanakan kegiatan,

khususnya Penggunaan Anggaran dapat dipergunakan dengan

sebaik mungkin secara efisien, efektif dan akuntabel;

c. Untuk mengantisipasi terjadinya Dana Blokir / Di Bintang, maka

semua data dukung yang dibutuhkan agar disiapkan secara

lengkap baik untuk Belanja Pegawai Belanja Barang dan

Belanja Modal berupa TOR, RAB dan data dukung lainnya.

Page 188: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

179

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun

2016 Perwakilan BKKBN Provinsi Papua disusun dan dikembangkan dalam

rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi dari Bidang/Komponen dalam pengelolaan sumber daya untuk

mengelola dana yang handal dalam rangka mendukung tercapainya Visi dan

Misi BKKBN. berdasarkan Rencana Strategis Tahun 2015-2019 dan

Rencana Aksi Upaya Pencapaian Target/Sasaran RPJMN dan Rencana

Strategis BKKBN Tahun 2015-2019 melalui sasaran strategis, tahun ini

merupakan tahun pertama pengukuran rencana aksi upaya pencapaian

target/sasaran Renstra 2015-2019.

Laporan kinerja yang telah disusun dapat berperan sebagai alat

kendali, alat penilaian kualitas kerja dan alat pendorong terwujudnya good

governance dalam arti luas serta sebagai media pertanggungjawaban

melalui penyelenggaraan program dan kegiatan yang terlebih dahulu

dirumuskan dan ditetapkan melalui proses yang terarah bahkan teruji atau

terukur secara jelas baik atas penyelenggaraan maupun hasil akhirnya.

Laporan ini memberikan gambaran atas segala daya dan upaya BKKBN

dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan organisasi termasuk pula hambatan

dan tantangan.

4.1. PENGUKURAN KINERJA

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja yang dipaparkan dalam laporan

ini, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa indikator utama yang telah

mencapai target tahun 2016 seperti, LLP yang menurut proyeksi sudah

mencapai angka 1,84 dibandingkan dengan target pada RENSTRA

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Tahun 2015-2019 pada Tahun 2016 yaitu

4,82. Indikator utama lain yaitu CPR yang ditargetkan dalam RENSTRA

Page 189: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

180

sebesar 25,67% terealisasi 22,4% di Tahun 2016, walaupun peningkatan

CPR belum mencapai target yang tertera di RENSTRA namun berdasarakan

KKP Tahun 2016 angka tersebut sudah melebihi 100% dari target KKP yaitu

21,3%.

Yang menjadi tantangan dalam pelaksanaan program KB di Papua

adalah masih tingginya angka unmet need yaitu 52,7. Angka tersebut dirinci

menjadi 16,9 yang ingin anak tunda dan 35,8 yang tidak ingin anak lagi.

Kondisi tersebut juga dipengaruhi oleh banyak PUS di Papua yang tidak ber-

KB dikarenakan alasan takut efek samping (berdasarkan Data PK 2015).

Sedangkan untuk Kontrak Kinerja Provinsi (KKP) dari 20 kontrak

kinerja terdapat 8 indikator yang mencapai target 100% atau lebih,

sedangkan ada 7 indikator masih dibawah 100 % pencapaiannya, dan 5

indikator lain belum tersedia datanya. Hal ini sekaligus menunjukkan adanya

komitmen untuk mewujudkan Visi dan Misinya. Secara ringkas seluruh

capaian kinerja sasaran tersebut di atas, telah memberikan pelajaran yang

sangat berharga bagi Perwakilan BKKBN Provinsi Papua untuk

meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang. Oleh karena itu telah

dirumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan masalah

yang akan dijadikan dasar memperbaiki kebijakan dan program yang dapat

memacu pembangunan di Provinsi Papua.

Sebagai bagian penutup dari LAKIP Perwakilan BKKBN Provinsi

Papua dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2016 hasil capaian kinerja

sasaran yang ditetapkan secara umum dapat belum memenuhi target dan

rencana yang telah ditetapkan. Meskipun demikian, berbagai pencapaian

target indikator kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Papua memberikan

gambaran bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan perencanaan

pembangunan daerah sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan dan

dukungan aktif segenap komponen aparatur negara, masyarakat, dunia

usaha dan civil society sebagai bagian integral dari sitem perencanan

pembangunan.

Page 190: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

181

4.2. UPAYA PEMECAHAN MASALAH

Problematika pelaksanaan Program Kependudukan, Keluarga

Berencana Nasional dan Pembangunan Keluarga di Provinsi Papua yang

merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan penduduk yang cukup

tinggi merupakan tantangan bagi Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dalam

upaya untuk meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. Untuk itu

diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Dalam rangka memperkuat fungsi koordinasi pelaksanaan tugas di

pengendalian penduduk yang diemban oleh Perwakilan BKKBN

Provinsi Papua, perlu kiranya memperkuat peran kelembagaan

Perwakilan BKKBN Provinsi Papua sehingga dapat lebih efektif,

melalui:

a. Terus menerus meningkatkan dan mengembangkan kualitas

sumber daya aparatur pengelola program;

b. Meningkatkan kualitas pendataan dan analisa untuk mendukung

kualitas perencanaan program KKBPK;

c. Memberikan reward bagi Kab/Kota yang sukses

menyelenggarakan Program KKBPK;

d. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan mitra kerja dalam

pelaksanaan Program KKBPK di lapangan

2. Diperlukan terobosan baru agar pelaksanaan program kerja dan

anggaran menjadi lebih efektif berupa perubahan mekanisme

penyusunan program kerja/anggaran dari pola “top down” menjadi

“bottom up” dan sehingga mencerminkan kebutuhan organisasi.

3. Penyusunan rencana pelaksanaan program dan kegiatan guna

pencapaian target indikator kinerja yang telah ditetapkan akan

dilakukan secara lebih cermat dengan mempertimbangkan tujuan

organisasi secara tepat dan kemampuan sumber daya yang tersedia

serta kemampuan yang ada termasuk berbagai faktor yang

mempengaruhi perubahan alokasi anggaran tahun berjalan, langkah

percepatan pelaksanaan kegiatan pada awal tahun anggaran dan

Page 191: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

182

perkembangan masalah-masalah aktual di bidang kependudukan,

keluarga berencana dan pembangunan keluarga;

4. Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilaksanakan secara

optimal sesuai dengan target indikator kinerja yang telah ditetapkan,

maka optimalisasi mekanisme manajemen internal organisasi di

lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Papua akan ditingkatkan

untuk secara pro aktif memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan

berbagai kegiatan yang dilaksanakan.

Page 192: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

183

LAMPIRAN:...

FORMULIR RENCANA KINERJA

PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

Real

%

Program

kegiatan

Anggaran

%

Pagu

Realisasi

Perwakilan

BKKBN Papua

44.517.298.000,-

41.514.506.198,-

93,25

1 Menurunya Laju

Pertumbuhan

Penduduk

1 Persentase Laju

Pertumbuhan

Penduduk

4,82 1,84 261,95

%

1. Pemaduan dan

Sinkronisasi

Kabijakan

Pemerintah

dengan

Pemerintah

Daerah dalam

rangka

Pengendalian

Kuantitas

Penduduk.

2. Kesertaan ber-

KB.

3. Pembinaan

Ketahanan &

Pemberdayaan

Keluarga.

4. Penggerkan

stakeholder,

mitra kerja,

serta perubahan

sikap dan

perilaku

masyarakat,

berdasarkan

data dan

informasi yang

berbasis IT

dalam Program

KKBPK.

5. Dukungan

manajemen

pengelolaan

Program

KKBPK di

Provinsi.

6. Layanan

Perkantoran.

7. Kendaraan

Bermotor.

2.035.827.000.-

6.550.720.000

3.847.955.000

14.939.579.000

3.279.275.000

9.691.266.000

214.525.000

1.970.809.000,-

5.633.745.079

3.656.090.550

14.092.498.297

3.271.941.018

9.315.815.075

214.524.500

97 %

86 %

95 %

94 %

100

%

96%

100

%

2 Menurunya

angka Kelahiran

Total (TFR)

WUS 15-19 thn

2 Persentase

menurunya

angka kelahiran

Total (TFR)

2,50 -

3 Meningkatnya

Pemakaian

Kontrasepsi

(CPR)

3 Persentase

Pemakaian

Kontrasepsi

(CPR)

25,67 all

method

22,4

% all

metho

d

87,26

% all

metho

d

4 Menurunya

Persentase

Kebutuhan ber-

KB yang tdk

terpenuhi

(Unmetneed)

4 Persentase

Kebutuhan ber-

KB yg tdk

terpenuhi

(Unmetneed)

23,80 % 52,7

%

45.1

%

5 Menurunya

Angka Kelahiran

pada Remaja

usia 15-19 thn

(ASFR 15-19

thn)

5 Angka Kelahiran

pada Remaja

usia 15-19 thn

(ASFR 15-19

thn)

47 per

1000

kelahiran

47 per

1000

kelahir

an

(SUSE

NAS

2013)

100 %

6 Menurunya

persentase

kehamilan yg tdk

diinginkan dari

WUS 15-19 thn

6 Persentase

kehamilan yg tdk

diinginkan dari

WUS 15-19 thn

11,6 7,03 165 %

Page 193: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

184

8. Peralatan dan

Fasilitasi

Perkantoran.

9.Gedung/Bangun

an 10.Layanan

Perkantoran/

Kendaraan

Bermotor/

Gedung/

Bangunan.

10. Pengawasan

intern yang

efektif efisien

terhadap

pengelolaan

KKBPK.

11. Pendidikan

dan pelatihan

Program

KKBPK di

Provinsi.

12. Pendidikan

dan pelatihan

Program

KKBPK di

Provinsi

119.438.000

360.562.000

207.119.000

1.128.157.000

2.142.875.000

119.430.000

360.562.000

185.930.460

1.051.616.500

1.607.709.503

100

%

100

%

90%

93%

75%

Page 194: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

185

PERKEMBANGAN PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

PROVINSI / KABUPATEN / KOTA

DI PAPUA

NO PROVINSI /

KABUPATEN/ KOTA

NOMENKLATUR PROV/KAB/KOTA

TIPOLOGI PELANTIKAN / PENGUKUHAN

KETERANGAN

1 Provinsi Dinas Pengendalian

Penduduk & KB B Belum Utuh

2 Biak Numfor Dinas PPPA dan KB A Sudah Merger

3 Jayapura Dinas Pengendalian

Penduduk & KB C Belum Utuh

4 Jayawijaya Dinas Pemberdayaan

Perempuan & KB A Belum Merger

5 Merauke Dinas PPPA dan KB A Belum Merger

6 Mimika Dinas PPPA & KB A Belum Merger

7 Nabire Dinas Pengendalian

Penduduk & KB A Belum Utuh

8 Paniai Dinas Pengendalian

Penduduk & KB A Belum Utuh

9 Puncak Jaya Dinas PPPA dan KB A Belum Merger

10 Kep.Yapen Dinas Pengendalian

Penduduk & KB A Belum Utuh

11 Kota Jayapura

Dinas PPPA & KB A Belum Merger

12 Sarmi Dinas Pengendalian

Penduduk & KB A Belum Utuh

13 Keerom Dinas Pengendalian

Penduduk & KB C Belum Utuh

14 Yahukimo Dinas Pengendalian

Penduduk & KB A Belum Utuh

15 Pegunungan Bintang

Dinas PPPA & KB A Sudah Merger

16 Tolikara Dinas Pemberdayaan

Perempuan & KB C Belum Merger

17 Boven Digoel Dinas Pengendalian

Penduduk & KB B Sudah Utuh

Page 195: dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ... - BKKBN

LAKIP PERWAKILAN BKKBN PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

186

18 Mappi Dinas PPPA & KB C Belum Merger

19 Asmat Dinas Pemberdayaan

Perempuan & KB B Belum Merger

20 Waropen Dinas PPPA & KB A Belum Merger

21 Supiori Dinas PPPA & KB A Belum Merger

22 Mamberamo Raya

Dinas PPPA & KB B Belum Merger

23 Mamberamo Tengah

Dinas PPPA & KB B Belum Merger

24 Yalimo Dinas PPPA & KB B Belum Merger

25 Lanny Jaya Dinas Pemberdayaan

Perempuan & KB B Belum Merger

26 Nduga Dinas PPPA & KB A Belum Merger

27 Puncak Dinas Pemberdayaan

Perempuan & KB C Sudah Merger

28 Dogiyai Dinas PPPA & KB B Belum Merger

29 Intan Jaya Dinas Pengendalian

Penduduk & KB A Belum Utuh

30 Deiyai Dinas Pemberdayaan

Perempuan & KB C Belum Merger

KETERANGAN :

OPD Utuh : 9 TYPE : A = 6 B = 2 C = 2

OPD Merger : 20 A = 10 B = 6 C = 4

PPPA dan KB : 14 A = 9 B = 4 C = 1

PP&KB : 5 A = 1 B = 2 C = 2

PM : 0