29
يِ ّ لَ ص يِ ن و م تْ يَ َ ا رَ مَ ك و ّ لَ صShalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat (HR.Bukhari no.6705, Ad-Darimi no.1225 dari Malik bin Al Huwairits radliallahu ‘anhu)* Shalat dibuka dengan Takbir dan ditutup dengan Salam َ مَ ّ لَ سَ وِ هْ يَ لَ ع َ ّ يَ ّ لَ صِ َ ّ ول سَ رَ الَ قَ الَ ق هْ يَ ع َ ّ َ يِ ضَ رٍ ّ يِ لَ عْ - نَ ع م يِ لْ سَ ّ لت اَ ه ل يِ لْ حَ تَ و ر يِ : بْ كَ ّ ي ل اَ ه م يِ رْ حَ تَ و ور ه ّ ط ل ِ اةَ لَ ّ ص ل احَ يْ فِ مDari Ali radliallahu ‘anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kunci shalat adalah bersuci, yang mengharamkannya (dari segala ucapan dan gerakan di luar shalat) adalah takbir, dan yang menghalalkannya kembali adalah salam.” (HR. Abu Daud no.56, Ahmad no.957, Ad-Darimi no.684, Ibnu Majah no.271, Tirmidzi no.3)* 1. Wudhu َ مَ ّ لَ سَ وِ هْ يَ لَ ع َ ّ يَ ّ لَ صِ َ ّ ول سَ رَ الَ ق ول قَ يَ ةَ رْ يَ ر ه اَ T بَ َ اَ ّ صَ وَ تَ ي يَ ّ تَ حَ Y ثَ دْ حَ ْ - نَ م اةَ لَ ص لَ T يْ ف ي اَ لAbu Hurairah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak akan diterima shalat seseorang yang berhadats hingga dia berwudlu.” (HR. Bukhari no.132, Muslim no.330)* 2. Niat ِ َ ّ َ ول سَ ر تْ عِ مَ سَ الَ قِ رَ T يْ c بِ مْ ل يَ لَ ع هْ يَ ع َ ّ َ يِ ضَ رِ T اثَ ّ طَ خْ ل َ - نْ T بَ رَ م ع ىَ وَ ن اَ مٍ ىِ رْ م ِ ّ ل كِ ل اَ مَ ّ يِ s َ وِ اثَ ّ يِ ّ c لن اِ T ب الَ مْ عَ اْ ل اَ مَ ّ يِ s ول قَ يَ مَ ّ لَ سَ وِ هْ يَ لَ ع َ ّ يَ ّ لَ صUmar bin Al Khaththab diatas mimbar berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang

Dalil dalil sholat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sholat

Citation preview

Shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat(HR.Bukharino.6705, Ad-Darimino.1225 dari Malik bin Al Huwairits radliallahu anhu)*

Shalat dibuka dengan Takbir dan ditutup dengan Salam

Dari Ali radliallahu anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:Kunci shalat adalah bersuci, yang mengharamkannya (dari segala ucapan dan gerakan di luar shalat) adalah takbir, dan yang menghalalkannya kembali adalah salam. (HR. Abu Daudno.56, Ahmadno.957, Ad-Darimino.684, Ibnu Majahno.271, Tirmidzi no.3)*

1. Wudhu

Abu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidak akan diterima shalat seseorang yang berhadats hingga dia berwudlu.(HR. Bukharino.132, Muslimno.330)*

2. Niat

Umar bin Al Khaththab diatas mimbar berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan (HR. Bukhari no.1, Muslimno.3530)*

3. Menghadap Kiblat

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam. (QS. Al Baqarah [2]:144)

Meluruskan kedua Kaki

Dari Zurah bin Abdurrahman dia berkata; aku mendengar Ibnu Zubair berkata;Meluruskan kedua kaki dan meletakkan tangan (kanan) diatas tangan yang lain (kiri) adalah bagian dari sunnah. (HR. Abu Daudno.643)*

Kata Numan; Maka saya melihat seseorang melekatkan (merapatkan) pundaknya dengan pundak temannya (orang di sampingnya), demikian pula antara lutut dan mata kakinya dengan lutut dan mata kaki temannya. (HR. Abu Daudno.566, Ahmadno.17703)*

4. Sutrah (Pembatas)

Apabila salah seorang dari kalian shalat menghadap suatu sutrah dari manusia, lalu ada seseorang yang bermaksud lewat di depannya, maka hendaklah dia mendorong dadanya, jika dia menolak, hendaklah dia memeranginya karena dia adalah setan. (HR. Muslimno.783, Bukharino.479)*

5. Jarak Sutrah

Jarak antara tempat shalat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dengan dinding (pembatas) adalah selebar untuk jalan kambing. (HR. Bukharino.466, Muslimno.786, Abu Daudno.914)*

Kemudian beliau shalat dan jarak antara beliau dan dinding tiga hasta.(HR. Ahmadno.5951, NasaIno.741)*

6. Shalat semampunya.

Dari Imran bin Hushain. Ia berkata; Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tentang shalat orang yang sakit, beliau lalu menjawab: Shalatlah kamu dengan berdiri, jika tidak mampu maka shalatlah dengan duduk, dan jika tidak mampu maka shalatlah dengan berbaring.(HR. Tirmidzino.339, Abu Daud no. 815, Bukharino.1048)*

7. Posisi Tangan Saat Takbir Sejajar Pundak

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam apabila mendirikan shalat maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga menjadi sejajar dengan kedua pundaknya, kemudian bertakbir. (HR. Muslimno.587, Bukharino.694)*

8. Posisi Tangan Saat Takbir Sejajar Telinga

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam apabila bertakbir maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua telinganya.(HR. Muslimno.589dari Malik bin al-Huwairits) *

Beliau shallallahu alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya dengan jari terbuka rapat (tidak renggang dan tidak menggenggam).(HR Abu Daud, Ibnu Khuzaimah, Tamam & Hakim dan disahkan olehnya serta disetujui oleh Dzahabi).

9. Tidak boleh menoleh.

Dari Aisyah berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tentang menoleh dalam shalat. Maka Beliau bersabda: Itu adalah sambaran yang sangat cepat yang dilakukan oleh setan terhadap shalatnya hamba.(HR. Bukharino.709, Abu Daudno.776, Tirmidzino.538)*

Allah akan selalu menghadap ke hambanya dalam shalat selama hambanya tidak membuang pandangannya, apabila ia melirik maka Allah pergi darinya.(HR. Ahmadno.20531, NasaIno.1182, Abu Daudno.775)*

Dalam HR. Baihaqi dan Hakim (dari Aisyah) disebutkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam shalat menundukkan kepalanya dan pandangannya tertuju ke tanah.

10. Mengangkat kedua tangan sebelum mengucapkan Takbir.

Abu Humaid As Saidi berkata; Jika akan mendirikan shalat, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangannya, lalu beliau mengucapkan: ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar). (HR. Ibnu Majahno.795) *

11. Mengangkat kedua tangan bersamaan dengan Takbir.

Dari Wa`il bin Hujr Al Hadlrami berkata;Saya melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya bersamaan dengan takbir. (HR. Ahmadno.18093, Abu Daudno.623, Ibnu Majahno.851)*

12. Mengangkat kedua tangan setelah ucapan Takbir.

Kemudian aku memperhatikan Rasulullah, beliau berdiri dan takbir, lalu mengangkat kedua tangannya hingga sejajar kedua telinga, dan meletakkan tangan kanannya di atas punggung telapak tangan kirinya. (HR. Ad-Darimino.1323dari Wail bin Hujr)*

13. Meletakkan Tangan Kanannya diatas Tangan Kirinya.

Orang-orang diperintahkan agar meletakkan tangan kanannya di atas lengan kiri dalam shalat. (HR. Bukharino.698, Malikno.340) *

Kemudian beliau meletakkan tangan kanannya di atas punggung telapak tangan kirinya dan pergelangan tangan kirinya. (HR. Abu Daudno.624dari Wail bin Hujr radliallahu anhu)*

Dari Wa`il bin Hujr ia berkata; Aku melihat Nabi shallallahu alaihi wasallam shalat,tangan kanannya menggenggam tangan kiri. (HR.IbnuMajahno.802)*

14. Meletakkan kedua Tangannya diatas Dada.

Dari Thawus dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam meletakkan tangan kanannya diatas tangan kiri, kemudian menarik keduanya diatas dada ketika shalat. (HR. Abu Daudno.648)*

Tangan diatas Pusar

Aku melihat tangan kanan Ali radliallahu anhu memegang tangan kirinya pada pergelangannya diatas pusar. (HR. Abu Daudno.646)*

15. Doa Istiftah (Iftitah)

Segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, baik, lagi berbarakah. (HR. Muslimno.942)*

Maha Besar Allah, dan segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, dan Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang. (HR. Muslimno.943)*

Abu Zurah berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berdiam antara takbir dan bacaan Al Quran.Abu Zurah berkata, Aku mengira Abu Hurairah berkata, Berhenti sebentar, lalu aku berkata, Wahai Rasulullah, demi bapak dan ibuku! Tuan berdiam antara takbir dan bacaan. Apa yang tuan baca diantaranya?. Beliau bersabda: Aku membaca;Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju dan es yang dingin.(HR. Bukharino.702, Muslimno.940, NasaIno.885)*

16. Membaca Taawwudz (berlindung dari godaan syetan).

Apabila kamu membaca Al Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. (QS. An-Nahl [16] : 98)

AUUDZU BILLAHI MINASY SYAITHAANIR RAJIIMAku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk *

AUUDZU BILLAHIS SAMIIIL ALIIM MINAS SYAITHAANIR RAJIIMMIN HAMZIHII WANAFKHIHI WA NAFTSIHI(Aku berlindung kepada Allah, dzat yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui dari godaan syetan yang terkutuk, dari kegilaannya, dari kesombongannya dan syairnya yang jelek).(HR. Abu Daudno.658, Ahmadno.11047, Ad-Darimino.1211, Tirmidzino.225)*

17. Menbaca Al-Fatihah.

Dari Anas bin Malik, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam, Abu Bakar dan Umar dan Ustman , mereka memulai shalat dengan membaca: ALHAMDU LILLAHI RABBIL AALAMIIN.(HR. Bukharino.701, Muslimno.768, Abu Daudno.664, Ahmadno.12630)*

Dari Anas bin Malik dia berkata; Saya pernah shalat di belakang Abu Bakar, Umar dan Utsman, mereka semua tidak membaca; BISMILLAHI AR-RAHMAN AR-RAHIM ketika mengawali shalat. (HR. Malikno.164)*

Dari Anas berkata; Pernah saya shalat bersama Rasulullah Shallallahualaihi wasallam, bersama Abu Bakar, bersama Umar, mereka tidak mengeraskan dalam membaca BISMILLAHI AR-RAHMANI AR-RAHIMI(Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).(HR. Ahmadno.13284& 13406)*

Dari Nuaim Al Mujmir dia berkata; Aku pernah shalat di belakang Abu Hurairah kemudian dia membaca Bismillaahirrohmaanirrohiim (HR. NasaIno.895)*

Tidak ada Shalat tanpa Al Fatihah

Tidak ada shalat bagi yang tidak membaca Faatihatul Kitab (Al Fatihah).(HR. Bukharino.714, Muslimno.597, Ahmadno.21621)*

Janganlah sekali-kali kalian membaca surat, ketika aku memperdengarkan bacaanku dalam shalat, kecuali surat Al Fatihah. (HR. NasaIno.911, Abu Daudno.702)*

Jabir bin Abdullah berkata; Barangsiapa shalat satu rakaat dan tidak membaca Ummul Qur`an di dalamnya maka ia belum shalat, kecuali jika ia shalat di belakang imam. (HR. Tirmidzino.288)*

Sufyan dari Az Zuhri dari Mahmud bin Ar Rabi dari Ubadah bin As Shamit yang sampai kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam (sabdanya):Tidak sah shalat bagi siapa yang tidak membaca fatihatul kitab (Al Fatihah) dan selebihnya.Sufyan berkata; Bagi siapa yang shalat sendirian. (HR. Abu Daudno.700)*

Kewajiban Menyimak (diam dan mendengarkan) bacaan Al Quran

Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. (QS. Al Araaf [7] :204)

Dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallallahualaihi wasallam bersabda: Imam dijadikan untuk diikuti, apabila ia bertakbir maka bertakbirlah kalian dan jika ia sedang membaca (Al-Fatihah atau surat Al Quran) maka simaklah (diam dan dengarkan) . (HR. NasaIno.913, Ahmadno.8534, Ibnu Majahno.837)*

Membaca dibelakang Imam

Beliau bersabda: Apakah salah seorang dari kalian tadi ada yang membaca bersamaku?Ada seorang laki-laki yang menjawab, Saya, Wahai Rasulullah! Abu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Aku katakan (heran) kenapa aku diselisihi saat membaca Al Quran! Maka, setelah mereka mendengar (hadits) itu dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam orang-orang berhenti membaca berbarengan dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam shalat yang dikeraskan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.(HR. Malikno.179, Ahmadno.7665, Tirmidzino.278)*

Membaca Al Fatihah dalam Hati

Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: Barangsiapa mengerjakan shalat dan tidak dibacakan di dalamnya Ummul Qur`an (Al Fatihah) maka ia adalah kurang, kurang dan tidak sempurna. Abu As Sa`ib berkata kepada Abu Hurairah, Sesungguhnya aku terkadang membaca dan kadang tidak ketika di belakang imam. Abu As Sa`ib berkata; Maka Abu Hurairah pun menyenggol lenganku seraya berkata; Wahai orang Parsi, bacalah ia dalam hatimu(HR. Ahmadno.7502, Abu Daudno.699, Malikno.174, Muslim no,598, NasaIno.900)*

18. Mengucapkan Aamiiin

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Jika Imam membaca GHAIRIL MAGHDLUUBI ALAIHIM WALADL DLAALLIIN, maka ucapkanlah AAMIIN. Karena siapa yang ucapan AMIIN nya bersamaan dengan AMIIN nya Malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.(HR. Bukharino.740, Abu Daudno.800, Muslimno.621, Ahmadno.9542)*

19. Membaca Surat pada Rakaat Pertama dan Kedua Saja.

Dari Nabi Shallallahualaihiwasallam bahwa beliau membaca faatihatul kitaab dan surat pada dua rakaat pertama shalat dhuhur dan ashar dan faatihatul kitaab pada dua rakaat berikutnya.(HR. Ahmadno.21549)*

20. Berdiam sejenak (Saktah / Thumaninah)

Samurah berkata; Aku hafal dua tempat diam sejenaknya beliau dalam shalat, pertama ketika imam bertakbir sampai membaca (Al Fatihah) dan diamnya yang kedua apabila selesai membaca surat Al Fatihah dan surat Al Quran sebelum ruku.(HR. Abu Daudno.660, Ahmadno.19374, Ibnu Majahno.836)*

21. Melakukan Rukuk

Dari Malik bin Al Huwairits dia berkata; Aku melihat Nabi shallallahu alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir, ruku, dan ketika mengangkat kepalanya dari ruku (itidal) hingga mencapai kedua ujung telinganya. (HR. Abu Daudno.636)*

Abdullah bin Umar radliallahu anhuma berkata , Aku melihat Nabi shallallahu alaihi wasallam memulai shalat dengan bertakbir. Beliau mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir hingga meletakkan kedua tangannya sejajar dengan pundaknya. Ketika takbir untuk rukuk beliau juga melakukan seperti itu (HR. Bukharino.696)*

22. Posisi Rukuk

Apabila ruku, beliau merapatkan kedua telapak tangan pada kedua lututnya, merenggangkan jari jemarinya lalu membungkukkan punggung (secara rata), tidak menengadah dan tidak pula menundukkan kepalanya. (HR. Abu Daudno.627dari Abu Humaid)*

23. Kedua Tangan diletakkan.

Kami pernah mengerjakan seperti itu lalu kami dilarang (oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam), dan kami diperintahkan untuk meletakkan tangan kami pada lutut-lutut kami. (HR. Bukharino.748)*

24. Menggenggam.

Kemudian beliau ruku dengan meletakkan kedua tangannya pada kedua lututnya seakan-akan beliau menggenggamnya, dan mengikatkan kedua tangannya seperti tali lalu merenggangkannya dari kedua lambungnya. (HR. Abu Daudno.627, Tirmidzino.241, NasaIno.1026)*

Mencengkram.

Ketika ruku, beliau mencengkramkan kedua tangannya pada kedua lututnya.(HR. Abu Daud no. 638)*

25. Kedua Lutut dan Jari-jemari direnggangkan.

Dari Aisyah ia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam jika rukuk selalu meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya dan merenggangkannya. (HR. Ibnu Majahno.864)*

26. Thumaninah

Dari Al Bara berkata, Rukuk Nabi shallallahu alaihi wasallam, sujudnya, (duduk) antara dua sujud, dan ketika mengangkat kepala dari rukuk, tidaklah berbeda antara berdiri (itidal) dan duduknya melainkan semuanya sama (dalam thumaninah). (HR. Bukharino.750)*

27. Bacaan Rukuk

Dari Aisyah ia berkata, Nabi shallallahu alaihi wasallam membaca doa dalam rukuk dan sujudnya dengan bacaan: SUBHAANAKALLAHUMMA RABBANAA WA BIHAMDIKA ALLAHUMMAGHFIRLII (Maha suci Engkau wahai Tuhan kami, segala pujian bagi-Mu. Ya Allah, ampunilah aku) .(HR. Bukharino.752, Abu Daudno.743, Ahmadno.23090, Ibnu Majahno.879) *

Dari Hudzaifah Al Yamani bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berdoa di saat rukuk: SUBHAANA RABBIYAL AZHIM (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung) tiga kali.Dan ketika sujud mengucapkan;SUBHAANA RABBIYAL ALA (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi) tiga kali. (HR. Ibnu Majahno.878& 880, Abu Daudno.752, Tirmidzino.242)*

28. Bangkit dari Rukuk Membaca

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Jika Imam mengucapkan SAMIALLAHU LIMAN HAMIDAH (Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya) , maka ucapkanlah: ALLAHUMMA RABBANAA LAKAL HAMDU (Wahai Rabb kami, bagi-Mu lah segala pujian).(HR. Bukharino.754)*

29. Setelah Tegak berdiri Membaca

Dari Abu Hurairah berkata, Jika Nabi shallallahu alaihi wasallam membaca: SAMIALLAHU LIMAN HAMIDAH (Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya) , maka beliau melanjutkan dengan:RABBANAA WA LAKAL HAMDU (Wahai Rabb kami, bagi-Mu lah segala pujian) . (HR. Bukharino.753)*

30. Thumaninah (Itidal)

Dari Tsabit berkata, Anas pernah menceritakan sifat shalat Nabi shallallahu alaihi wasallam kepada kami, jika beliau shalat dan mengangkat kepalanya dari rukuk, maka beliau berdiri (lama) hingga kami mengatakan beliau telah lupa. (HR. Bukharino.758)*

Belum Shalat Kalau Tidak Thumaninah

Dari Hudzaifah, bahwa ia melihat seorang laki-laki tidak sempurna dalam rukuk dan sujudnya. Setelah orang itu selesai shalat, Hudzaifah berkata kepadanya, Kamu belum shalat! (HR. Bukharino.376&no.766)*

31. Melakukan Sujud

Dari Wa`il bin Hujr ia berkata; Aku melihat Nabi shallallahu alaihi wasallam, Jika sujud beliau meletakkan kedua lutut sebelum kedua tangannya. Dan jika bangun dari sujud beliau mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lutut.(HR. Ibnu Majahno.872, Abu Daudno.713, Darimino.1286)*

Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah Shallallahualaihi wasallam bersabda: Jika salah seorang dari kalian hendak sujud, maka hendaklah ia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya dan janganlah ia turun (untuk sujud) seperti menderumnya unta.(HR. NaaIno.1079, Ahmadno.8598)*

32. Posisi Sujud

Dari Abu Humaid As Saidi berkata; Ketika sujud Nabi shallallahu alaihi wasallam menekankan hidung dan dahinya ke bumi, menjauhkan dua tangan dari lambungnya, dan meletakkan dua telapak tangannya sejajar dengan dua bahu. (HR. Tirmidzino.250, Abu Daudno.627)*

Dari al-Bara dia berkata, Rasulullah shallallahualaihiwasallam bersabda, Apabila kalian sujud maka letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua sikumu. (HR. Muslimno.763, Ahmadno.17858)*

Sujud dalam Shalat berjamaah.

Dari Abu Hurairah dia berkata; para sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam mengadu kepada beliau tentang sulitnya sujud mereka jika harus menjauhkan kedua tangan dari kedua rusuk dan menjauhkan perut dari kedua paha, maka beliau bersabda: Gunakanlah lutut-lutut kalian.(HR. Abu Daudno.767, Tirmidzino.263)*

Apabila salah seorang dari kalian sujud, janganlah ia membentangkan kedua tangannya ke lantai sebagaimana seekor anjing, dan hendaklah ia meletakkan di kedua pahanya. (HR. Abu Daudno.766)*

33. Posisi Jari ketika Sujud.

. kemudian beliau membuka jari-jari kedua tangannya apabila sujud, lalu mengucapkan: Allahu Akbar (HR. Abu Daudno.824dari Abu Humaid)*

34. Jari-jemari menghadap Kiblat.

Setelah itu beliau sujud dan meletakkan kedua tangannya menghadap kiblat.(HR. Ibnu Majahno.1052dari Aisyah)*

35. Kedua Paha dibuka

Dari Abu Humaid dengan hadits seperti ini, katanya; Apabila beliau sujud, beliau merenggangkan kedua pahanya tanpa memikul beban perutnya. (HR. Abu Daudno.627)*

36. Kedua Telapak Kaki ditegakkan serta Kedua Tumit dirapatkan

Dari Aisyah dia berkata; Suatu malam aku kehilangan Rasulullah Shallallahualaihi wasallam, dan aku menyentuh beliau yang sedang sujud, sedangkan kedua telapak kakinya tegak. (HR. NasaIno.1088, Muslimno.751, Ahmadno.23176, Abu Daudno.745, Ibnu Majahno.3831)*

37. Anggota Sujud

Dari Ibnu Abbas radliallahu anhu, ia berkata, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: Aku diperintahkan untuk melaksanakan sujud dengan tujuh tulang (anggota sujud); kening -beliau lantas memberi isyarat dengan tangannya menunjuk hidung kedua telapak tangan, kedua lutut dan ujung jari dari kedua kaki dan tidak boleh menahan rambut atau pakaian (sehingga menghalangi anggota sujud).(HR. Bukharino.770, Muslimno.758, Ibnu Majahno.874)*

38. Bacaan Sujud

Dari Aisyah ia berkata,Nabi shallallahu alaihi wasallam membaca doa dalam rukuk dan sujudnya dengan bacaan: SUBHAANAKALLAHUMMA RABBANAA WA BIHAMDIKA ALLAHUMMAGHFIRLII (Maha suci Engkau wahai Tuhan kami, segala pujian bagi-Mu. Ya Allah, ampunilah aku) . (HR. Bukharino.752, Abu Daudno.743, Ahmadno.23090, Ibnu Majahno.879) *

Dari Hudzaifah Al Yamani bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berdoa di saat rukuk: SUBHAANA RABBIYAL AZHIM (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung) tiga kali.Dan ketika sujud mengucapkan;SUBHAANA RABBIYAL ALA (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi) tiga kali. (HR. Ibnu Majahno.878& 880, Abu Daudno.752, Tirmidzino.242)*

39. Duduk antara dua Sujud

Setelah itu, beliau mengangkat kepala dan melipat kaki kirinya serta mendudukinya, beliau mengerjakan seperti itu di rakaat yang lain. (HR. Abu Daudno.824dari Abu Humaid)*

Termasuk sunnah shalat adalah engkau menidurkan kaki kiri dan menegakkan kaki kanan. (HR. Abu Daudno.822, NasaIno.1145)*

Duduk Iqa

Thawus berkata,Kami bertanya kepada Ibnu Abbas mengenai hukum duduk di atas kedua tumit (duduk Iqa). Dia menjawab, Hukumnya sunat. Kami bertanya, Kami lihat janggal orang duduk seperti itu. Ibnu Abbas menjawab, Bahkan, begitulah sunnah Nabimu Shallallahualaihiwasallam.(HR. Muslimno.835, Abu Daudno.719)*

40 & 41. Telapak Tangan di atas Paha

Dari Amir bin Abdullah bin Zubair dari ayahnya katanya,Rasulullah shallallahu alaihi wasallam jika duduk berdoa (Tasyahud), beliau letakkan tangan kanannya diatas paha kananya, dan tangan kirinya diatas paha kirinya, dan beliau memberi isyarat dengan jari telunjuknya dan beliau letakkan jempolnya pada jari tengahnya, sementara telapak kirinya menggenggam lututnya. (HR. Muslimno.910)*

42. Doa Waktu Duduk diantara Sujud

Dari Hudzaifah berkata;Ketika duduk antara dua sujud Nabi shallallahu alaihi wasallam mengucapkan:RABBIGHFIRLI RABBIGHFIRLI (Ya Allah ampunilah aku, Ya Allah ampunilah aku). (HR. Ibnu Majahno.887, Ad-Darimino.1290)*

Dari Ibnu Abbas bahwaNabi shallallahu alaihi wasallam mengucapkan diantara dua sujudnya ALLAHUMMAGHFIR LI WARHAMNI WAAFINI WAHDINI WARZUQNI(ya Allah anugerahkanlah untukku ampunan, rahmat, kesejahteraan, petunjuk dan rizki). (HR. Abu Daudno.724) *

43. Bangkit dari Sujud

Dari Said bin Al Harits berkata, Abu Said memimpin kami shalat, dia lalu mengeraskan bacaan takbirnya ketika mengangkat kepala dari sujud, ketika mau sujud, ketika mengangkat (kepala dari sujud) dan ketika bangkit berdiri dari rakaat kedua, setelah itu ia berkata, Begitulah aku melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. (HR. Bukhari no. 782)*

Abu Hurairah shalat bersama kami lalu ia takbir ketika bangun, ketika akan rukuk, ketika akan sujud setelah bangun dari rukuk, ketika akan sujud setelah bangun dari sujud, ketika duduk, ketika akan bangun pada rakaat yang kedua, dia takbir dan takbir seperti itu pada dua rakaat yang terakhir. (HR. Ahmadno.7336)*

Duduk sejenak sebelum Bangkit Berdiri dari Sujud

Jika Abu Buraid mengangkat kepalanya dari sujud yang akhir, maka dia duduk dengan lurus sejenak lalu bangkit berdiri. (HR. Bukharino.760dari Malik bin Al Huwarits)*

Dan jika mengangkat kepalanya dari sujud yang kedua dia duduk di atas tanah, kemudian baru berdiri. (HR. Bukhari no.781dari Malik bin Al Huwarits)*

Apabila Malik bin Huwairits bangkit dari sujud terakhir pada rakaat pertama,dia duduk sesaat kemudian berdiri. (HR. Abu Daudno.716 dari Malik bin Al Huwarits)*

44 & 45. Bangkit dari Sujud

Dari Wail bin Hujr dia berkata; Aku melihat Rasulullah Shallallahualaihi wasallam meletakan lututnya terlebih dahulu sebelum kedua tangannya apabila hendak sujud, dan mengangkat kedua tangannya dahulu sebelum kedua lututnya apabila bangkit dari sujud.(HR. NasaIno.1077, Ad-Darimino.1286, Ibnu Majahno.872)*

Jika mengangkat kepalanya saat sujud kedua pada rakaat pertama maka ia duduk dalam keadaan lurus, kemudian bangun dengan bertumpu ke tanah. (HR. NasaIno.1141dari Malik bin Huwairits )*

46 & 47. Rakaat Kedua lebih singkat dari Rakaat Pertama

Dari Abdullah bin Abu Qatadah dari Bapaknya berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pada dua rakaat pertama dalam shalat Dhuhur membaca Al Fatihah dan dua surah, beliau memanjangkan rakaat pertama dan memendekkan pada rakaat kedua. (HR. Bukharino.717)*

48. Tasyahud Awwal

Kemudian beliau duduk dan menyilangkan kaki kirinya dan meletakkan telapak tangan kirinya diatas pahanya dan lutut kirinya, dan beliau jadikan ujung siku kanannya diatas paha kanannya kemudian beliau menggenggam antara jari-jarinya dan beliau jadikan melingkar, kemudian beliau angkat telunjuknya dan kulihat beliau menggerak-gerakkannya sambil memanjatkan doa.(HR. Ahmadno.18115, Ad-Darimino.1323, NasaIno.1251 dari Wail bin Hujr)*

Dari Abdullah bin Zubair bahwa dia menyebutkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam memberi isyarat dengan jarinya ketika berdoa, tanpa menggerakkannya.(HR. Abu Daudno.839)*

Telunjuk sedikit Bengkok

Rasulullah Shalallah Alaihi Wa Sallam duduk dalam shalat dengan meletakkan lengan kanannya di atas paha yang kanan, dan mengangkat telunjuknya dengan sedikit membengkokkannya sambil berdoa. (HR. Nasaino.1257, Abu Daudno.840)*

Telunjuk Lurus

Dan meletakkan tangan kirinya pada lututnya yang kiri dengan menegakkan kaki kanannya. Lalu dia meletakkan tangan kanannya pada lutut kanannya dan meluruskan jari telunjuknya sebagai isyarat mengesakan Rabnya Azzawajalla. (HR.Ahmadno.15977dari Ibnu Ishaq)*

49. Pandangan tertuju pada Telunjuk.

Amir bin Abdullah bin Az Zubair dari Bapaknya berkata;Rasulullah jika duduk tasyahud meletakkan tangannya di atas paha kanan dan meletakkan tangan kirinya di atas pahanya yang kiri, menunjuk dengan telunjuknnya dan pandangan mata beliau tidak melewati telunjuknya. (HR. Ahmadno.15518, Abu Daudno.8370, Muslimno.911)*

50. Tasyahhud

Ibnu Masud berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah mengajariku tasyahud -sambil menghamparkan kedua telapak tangannya- sebagaimana beliau mengajariku surat Al Quran, yaitu; AT-TAHIYYATU LILLAHI WASH-SHALAWAATU WATH-THAYYIBAATU, ASSALAAMU ALAIKA AYYUHAN-NABIYYU WA RAHMATULLAHI WA BARAKAATUH, ASSALAAMU ALAINAA WA ALA IBAADILLAAHISH-SHAALIHIIN, ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDUHU WA RASUULUH(Penghormatan, rahmat dan kebaikan hanya untuk Allah. Semoga keselamatan, rahmat, dan keberkahan tetap ada pada engkau wahai Nabi. Keselamatan juga semoga ada pada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Dzat yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya). Yaitu ketika beliau masih hidup bersama kami, namun ketika beliau telah meninggal, kami mengucapkan; Assalaamu maksudnya atas Nabi shallallahu alaihi wasallam.(HR. Bukharino.5794, Muslimno.609)*

51. Shalawat

ALLAHUMMA SHALLI ALAA MUHAMMAD WA ALAA AALI MUHAMMADKAMAA SHALLAITA ALAA AALII IBRAAHIM INNAKA HAMIIDUM MAJIID.ALLAAHUMMA BAARIK ALAA MUHAMMAD WAALAA AALI MUHAMMADKAMAA BAARAKTA ALAA AALI IBRAHIIMA INNAKA HAMIIDUM MAJIID.(Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkah Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah berilah barakah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi barakah kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia) . (HR. Bukharino.4423& 5880, Muslimno.614)*

52. Iftirasy

Seusainya (sujud) beliau duduk iftirasy (duduk di atas kaki kiri) dengan menghadapkan punggung kaki kanan ke arah kiblat, dan meletakkan telapak tangan kanan di atas lutut kanan, dan telapak tangan kiri di atas lutut kiri, sambil menunjuk dengan jari (telunjuk) nya. (HR. Abu Daudno.627dari Abu Humaid)*

53. Doa Sebelum Salam

Allahumma innii Auudzu bika min adzaabil qabri wa min adzaabin naarwa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitmatil masiihid dajjaal(Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur dan dari siksa api neraka dan dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari fitnah Al Masihid Dajjal).(HR. Bukharino.1288dari Abu Hurairah radliallahu anhu)*

54. Tawarruk

Ketika beliau duduk (tahiyyat) yang terdapat salam,beliau merubah posisi kaki kiri dan duduk secara tawaruk (duduk dengan posisi kaki kiri masuk ke kaki kanan).(HR. Abu Daudno.627dari Abu Humaid)*

55. Salam

Dari Abdullah bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam memberi salam ke sebelah kanan dan kirinya: (ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI, ASSALAMUALAIKUM WAHMATULLAH) hingga terlihat putihnya pipi beliau. (HR. Ahmadno.3516, Ibnu Majah 904, NasiIno.1307, Tirmidzino.272)*

Dari Alqamah bin Wa`il dari ayahnya dia berkata; Aku shalat di belakang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau memberi salam ke arah kanan dengan mengucapkanAssalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh (Semoga keselamatan, rahmat dan berkah Allah tetap atas kalian), dan kearah kiri dengan mengucapkan Assalamu alaikum warahmatullah (Semoga keselamatan dan rahmat Allah tetap atas kalian).

(HR. Abu Daudno.846) *

Sumber Hadist: Ensiklopedi Hadits Kitab 9 Imam. Penerbit : Lidwa PusakaIstafti Qalbak ( Mintalah fatwa kepada hatimu ) {http://thetrueideas.multiply.com/journal/item/1805}Dari Wabishah bin Mabad radiyallahu anhu, ia berkata:Aku telah datang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, lalu beliau bersabda:Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan? Aku menjawab: BenarBeliau bersabda: Mintalah fatwa kepada hatimu.

Kebajikan itu adalah apa-apa yang menentramkan jiwa dan menenangkan hati dan dosa itu adalah apa-apa yang meragukan jiwa dan meresahkan hati, walaupun orang-orang memberi fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya.(HR. Ahmadno.17315, Darimino.2421, hadits hasan, lihat hadits Arbain An-Nawawi hadits nomer 27).

Kata ustadz Anu hukumnya begini, kata ustad Anu hukumnya begitu, mana yang benar???Mungkin demikian pernah anda rasakan, sehingga anda berada dalam kebingungan.Pada saat anda menerima pendapat seorang alim yang tsiqah dengan suatu pertanyaan dan ia menjawab dengan menunjukkan dalil-dalil yang kuat dari Quran maupun Sunnah, begitu pula pada saat lainnya, ternyata ustadz yang berbeda memberikan pendapat yang lain dari pendapat pertama dengan membawakan dalil-dalil dari Quran dan Sunnah, maka pada saat itulah anda bisa menanyakannya kepada nurani anda, mana yang membuat tenteram hati ini, itulah yang anda ikuti!

Sesungguhnya, dalil dari Al Kitab dan Sunnah itu didahulukan daripada yang lainnya, maksudnya adalah bukan perasaan tenang terlebih dahulu yang didahulukan diatas perkataan Allah dan NabiNya, melainkan keduanya didahulukan terlebih dulu.

Mengapa hati tidak didahulukan, daripada Al Kitab dan Assunnah?Jawabnya, karena Rabbuna Azza Wa Jalla sendiri yang memberitahukan kepada kita sekalian demikian. Tersebut dalam sebuah ayat dalam Al Quran;

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.(An-Nissaa [4] : 59)

Pada hakekatnya, yang datang dari kedua sumber hukum Islam itu adalah bersesuaian dengan fithrah manusia dan mendatangkan ketentraman. Namun kadang kala hati-hati manusia justru menyelisihinya, lantaran kebodohan yang diderita, atau setan sedang membisiki hatinya untuk bermaksiat kepada Allah. Dan kepada Allah jua lah, kita berlindung dari kondisi yang demikian, amiin.

Wallahu alamShare this:

Twitter6