162
Dr. H. Fatah Sulaiman, MT. Dr.-Ing. H. Asep Ridwan, MT. STUDI KEBANTENAN dalam Perspektif Budaya dan Teknologi

dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

  • Upload
    others

  • View
    46

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Dr. H. Fatah Sulaiman, MT.Dr.-Ing. H. Asep Ridwan, MT.

STUDI KEBANTENANdalam Perspektif Budaya dan Teknologi

Page 2: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

STUDI KEBANTENANDALAM PERSPEKTIF BUDAYA DAN TEKNOLOGI

© Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

All right reservedHak cipta dilindungi Undang-Undang.

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku initanpa izin tertulis dari penulis/penerbit.

Cetakan Pertama:Agustus 2019

Editor:Desma Yuliadi Saputra

Desain Sampul & Tata Letak:Untirta Press

Gambar pada Sampul diunduh dari:http://asyepsyam.blogspot.com

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi/Sulaiman, Fatah dan Asep Ridwan

UNTIRTA PRESSvi +156 hlm.: 16 x 24 cm

Diterbitkan olehUntirta Press anggota APPTI

(Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia)Jl. Raya Jakarta, Km. 4, Telp. (0254) 280330 Ext 111 Serang

E-mail: [email protected]: http://www.up.untirta.ac.id

ISBN 978-

Page 3: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi iii

PRAKATA

Puji syukur dipanjatkankepadaAllah Swt., atas Karuniadan Rahmat-Nya, sehingga buku “Studi Kebantenan”

ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami mempunyailatarbelakang ilmu teknik dan Banten pernah berjayadalam bidang keteknikan sehingga kami menggali studikebantenan dari sisi keteknikan. Meskipun demikian,kami menjelaskan berbagai sisi termasuk terkait budaya,sehingga bisa menambah wawasan para pembaca.

Buku ini terinspirasi dari penulis yang sama-samamengajar matakuliah Studi Kebantenan di UniversitasSultan Ageng Tirtayasa. Beberapa hal yang kami temu-kan saat mengajar, generasi muda yang lahir di Bantenbanyak yang tidak mengetahui sejarah Banten. Buku inijuga mengacu dari pengalaman kunjungan lapangan,hasil kerja penugasan mahasiswa, hasil riset dan publi-kasi di berbagai media, dan hasil diskusi dan pengayaandi ruang kelas. Buku ini juga dapat dijadikan salah satureferensi dalam pembelajaran matakuliah umum uni-versitas di Untirta.

Page 4: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

iv Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Banyak potensi yang dimiliki Banten baik dari sisi sumber dayamanusia, sumber daya alam, pariwisata, wisata religious, kondisigeografis, dan sebagainya. Semoga buku ini bisa memberikangambaran tentang Banten masa lalu dan saat ini. Buku ini bisamenjadi referensi dan inspirasi untuk membangun Banten kedepan dengan berpijak kejayaan Banten masa lalu.

Kami menyadari bahwa buku ini masih terdapat banyak ke-kurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh sebab itu, kami berharapadanya kritik dan saran yang membangun agar ada perbaikandimasa yang akan datang.Kami sangat berterima kasih kepadasemua pihak yang telah membantu buku ini terbit.

Dr. H. Fatah Sulaiman, MT.Dr. -Ing. H. Asep Ridwan, MT.

Page 5: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi v

PRAKATA iiiDAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN 11.1 Kondisi Banten Saat Ini 11.2 Kondisi Banten Masa Lalu 41.3 Kesenjangan Banten Saat ini dan Masa Lalu 91.4 Proyeksi Banten ke Depan 10

BAB II PELABUHAN LAUT INTERNASIONAL 132.1 Pelabuhan Banten 132.2 Peran dan Fungsi Pelabuhan 152.3 Pelabuhan Karangantu Banten 172.4 Optimalisasi Pelabuhan Karangantu Banten 25

DAFTAR ISI

Page 6: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

vi Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

BAB III TOKOH CENDEKIA BEREPUTASIINTERNASIONAL 33

3.1 Sumber Daya Manusia di Banten 333.2 Pendidikan di Banten 413.2 Tingkat Pengangguran di Banten 513.4 Tingkat Kesehatan di Banten 603.5 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

di Banten 67

BAB IV KOMODITI HASIL ALAM YANG MENDUNIA 714.1 Kekayaan dan Keindahan Alam di Banten 714.2 Kearifan Budaya Lokal di Banten 734.3 Pengelolaan Potensi Alam dan Budaya di Banten 112

BAB V IPTEK DI BANTEN DAN KONTRIBUSITERHADAP PERADABAN DUNIA 115

5.1 Landasan IPTEK dalam Al Quran dan Hadist 1155.2 Ilmuwan Muslim Dunia 1175.3 Ilmuwan Muslim Di Banten dan Kontribusinya 1265.4 Membangun Banten yang Maju Bermutu

dan Berkelas Dunia 129

BAB VI PENUTUP 139

DAFTAR PUSTAKA 141BIOGRAFI PENULIS 145LAMPIRAN 149

Page 7: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1

1.1 Kondisi Banten Saat Ini

Banten merupakan provinsi relatif baru yang beradadi ujung barat Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini

sebelumnya merupakan bagian Provinsi Jawa Barat,kemudian terjadi pemekaran pada tahun 2000, dengankeputusan UU No. 23 tahun 2000 dengan ibukotaprovinsi berkedudukan di Kota Serang. Provinsi Bantenterletak di antara 5°7’50" Lintang Selatan dan 105°1’11"-106°7’12" Bujur Timur. Berdasarkan UU RI Nomor 23tahun 2000, Provinsi Banten terdiri dari 4 kabupaten dan4 kota, 154 Kecamatan-kecamatan, 262 kelurahan, dan1.273 desa Provinsi Banten mempunyai luas sebesar9.160,70 km2. Banten dikenal sebagai daerah yang men-jadi penyebaran Agama Islam di nusantara. Selain ituBanten menjadi pusat perdagangan internasional padamasa Kesultanan Banten Jalur lintas perdagangan inimelalui jalur laut.

Banten mempunyai wilayah laut yang potensialkarena dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan

BAB IPENDAHULUAN

Page 8: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

2 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Asia Tenggara seperti Malasia, Singapura dan Thailand denganAustralia dan Selandia Baru. Selain itu, adanya Selat Sunda sebagaiperairan penghubung yang menghubungkan Pulau Jawa danPulau Sumatera. Secara geografis, wilayah Provinsi Banten men-jadi penyangga Ibukota Indonesia yaitu Jakarta terutama Kabu-paten dan Kota Tangerang serta Tangerang Selatan. Posisi-posisiini merupakan bonus demografis yang dimiliki Provinsi Bantensehingga menjadi kelebihan dibandingkan daerah lain.

Provinsi Banten berkembang dengan pesat seiring denganperkembangan Provinsi Banten sebagai gerbang investasi di ujungpulau Jawa. Potensi Banten sangat besar di antaranya kekayaanalam, pariwisata, banyaknya industri kecil dan besar, dan se-bagainya. Di samping potensi yang ada, Provinsi Banten pun di-kenal menjadi Provinsi yang berkembang pesat dalam pengem-bangan infrastruktur seperti pelabuhan, jalan raya, dan sebagainya.Banyak industri kecil dan besar di Provinsi Banten tidak sejalandengan terserapnya tenaga kerja yang ada di Provinsi Banten.Inilah salah satu yang menyebabkan tingkat pengangguran ter-buka di Provinsi Banten cukup tinggi dibandingkan daerah lain diProvinsi Banten. Lulusan SMA Kejuruan berdasarkan EKPD 2018memberikan sumbangan terbesar dalam menyumbang tingkatpengangguran terbuka di Provinsi Banten. Belum optimalnya linkand match antara pendidikan dan dunia industri dapat menyebab-kan pengangguran terbuka.

Berdasarkan laporan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah(EKPD) Provinsi Banten Tahun 2018, ada beberapa indikator makrodan prioritas nasional terpilih di mana Provinsi Banten telah me-nunjukkan hasil yang bagus antara lain pertumbuhan ekonomi, IPM,indeks gini, tingkat kemiskinan, dan pendidikan. Sedangkan hasilyang kurang bagus terkait upaya mengurangi tingkat pengang-guran terbuka di mana masih di bawah capaian nasional. Sejaktahun 2015, tingkat pengangguran terbuka Provinsi Banten masihberada di atas rata-rata capaian nasional meskipun ada penurunan.Berdasarkan capaian indikator makro di tahun 2018, tingkat

Page 9: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 3

pengangguran terbuka Provinsi Banten yang masih tinggi meski-pun mempunyai tren adanya penurunan dari tahun 2015 s.d. 2018sbb:

Tabel 1. Tren Tingkat Pengangguran Terbukadi Provinsi Banten

Tingkat pengangguran terbuka ini banyak dipengaruhi olehkurang terserapnya tenaga kerja di industri terutama industripadat modal. Tenaga kerja ini sebagian besar merupakan hasillulusan pendidikan yang ada di Provinsi Banten sehinggapendidikan memegang peranan penting dalam keterserapannyadi samping partisipasinya. Dapat dilihat dalam grafik di bawahini, tren tingkat pengangguran terbuka dari Tahun 2015 s. d. 2018sebagai berikut:

Gambar 1. Tren Tingkat Pengangguran Terbukadi Provinsi Banten

No Indikator 2015 2016 2017 2018 1 Tingkat Pengangguran Terbuka

(Agustus) 9,55 8,92 10,06 8,52

2 Jumlah Pengangguran (Agustus)

509383 498596 519563 496700

Page 10: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

4 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Pencapaian yang belum maksimal berdasarkan laporan EKPD2018 adalah di bidang kesehatan dengan salah satu indikatornyaadalah puskesmas dengan 5 jenis kesehatan. Pada tahun 2017,jumlah puskesmas di Provinsi Banten sebanyak 27 buah denganminimal 5 jenis tenaga kesehatan atau sekitar 1 puskesmas ber-banding dengan 461. 000 penduduk. Proporsi perbandingan inimasih lebih rendah dibandingkan dengan capaian nasional yaitu1 puskesmas berbanding 99. 164 penduduk. Dalam grafik dibawah ini, bisa dilihat tren perbandingan jumlah puskesmas ter-hadap jumlah penduduk dari Tahun 2015 sampai Tahun 2017.Meskipun ada tren peningkatan jumlah puskesmas di provinsiBanten tetapi tidak sebanding dengan peningkatan proporsipuskesmas dengan tenaga kesehatan terhadap penduduk nasionallebih cepat.

Gambar 2. Tren Jumlah Puskesmas Minimal 5 JenisTenaga Kesehatan 2015-2017

1.2 Kondisi Banten Masa LaluBanten sejak dulu sudah dikenal sebagai pelabuhan yang dikun-jungi oleh para pedagang. Banten menjadi pelabuhan KerajaanSunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15 sehingga namaBanten sendiri sudah terdengar di abad ke-12. Berdasarkan catatan

Page 11: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 5

informasi dari Ten Dam, sudah ada 2 jalur jalan darat yang sangatpenting, menghubungkan wilayah di pantai utara dan IbukotaKerajaan Sunda yaitu Pajajaran, sekarang daerah Bogor. Salah satujalan darat itu adalah jalan dari ibukota Kerajaan Sunda menujuJasinga kemudian belok ke Rangkasbitung dan berakhir di daerahBanten Girang, sekarang di daerah Sempu, Kota Serang. Letaknyasekitar 13 Km di sebelah selatan Kota Serang atau sekitar 13 Kmdari daerah Banten lama.

Banten merupakan pelabuhan terbesar kedua setelah Pela-buhan Sunda Kelapa di Kerajaan Sunda menurut catatan Tom Piressaat mengunjungi Banten pada Tahun 1513 M. Hubungan per-dagangansudah banyak dilakukan antara Banten dan Sumateradengan banyaknya perahu yang berlabuh di Banten. Saat itu,Banten menjadi pelabuhan pengekspor bahan makanan,beras, danlada. Pada Tahun 1522 M, Kerajaan Sunda sudah mengekspor 1000bahar per tahun melalui Pelabuhan Banten sehingga PelabuhanBanten sudah menjadi pelabuhan yang termashur dan berarti.

Pusat kekuasaan Banten dialihkan ke Keraton Surosowan dariBanten Girang setelah Banten menjadi Kerajaan Islam. Letak Kera-ton Surosowan berada dekat dengan pantai. Pemindahan ini ber-tujuan untuk memudahkan hubungan antara pesisir utara Jawadan pesisir Sumatera melalui Samudera Indonesia dan Selat Sunda.Hal ini menguntungkan secara ekonomi dan politik. Situasi ini punberkaitan dengan kondisi politik di Asia Tenggara saat itu di manaMalaka telah jatuh di bawah kekuasaan Portugis sehingga parapedagang memindahkan jalur dagangnya melalui Selat Sunda.

Keraton Surosowan berdiri sebagai ibu kota KesultananBanten sebagai petunjuk dan perintah Syekh Syarif Hidayatullahatau Sunan Gunung Jati kepada putranya Maulana Hasanuddinyang kemudian menjadi Sultan Banten pertama. Kedatanganpenguasa Islam ke daerah Banten terjadi sekitar 1524-1525 M dimana wilayah Banten masih merupakan bagian dari KerajaanSunda dengan rajanya bernama Prabu Pucuk Umun. MaulanaHasanuddin dinobatkan menjadi Sultan Banten pertama oleh

Page 12: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

6 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

ayahnya yaitu Sunan Gunung Jati sebagai penguasa pertama diBanten. Sultan Hasanuddin dinobatkan menjadi raja Banten padatahun 1552 M. Sultan Maulana Hasanuddin selain membangunistana atau Keraton Surosowan, juga membangun masjid di sekitarBanten Lama sekarang.

Maulana Yusuf menjadi Sultan Banten yang kedua (1570-1580M), setelah menggantikan Sultan Maulana Hasanuddin. Beliaumemperluas wilayah kekuasaan Kesultanan Banten sampai jauhke pedalaman yang sebelumnya masih dikuasai Kerajaan Sundadan berhasil menduduki Ibukota Kerajaan Sunda di Pakuwan.Maulana Yusuf memperluas bangunan Masjid Agung Bantendengan membuat serambi dan juga telah mendirikan sebuahmasjid lain di Kasunyatan (selatan Banten Lama), yang dikenaldengan Masjid Kasunyatan. Pengganti Sultan Maulana Yusufadalah Pangeran Muhammad. Sehubungan dengan pangeranMuhammad masih kecil maka yang bertindak sebagai wali rajaadalah Pangeran Aria Japara.

Salah satu kejadian penting pada masa pemerintahan PangeranMuhammad adalah kedatangan kapal-kapal Belanda di bawahpimpinan Cornelis de Houtman pada tahun 1596 M yang berlabuhdi Pelabuhan Banten. Catatan-catatan tertulis tentang Banten di-peroleh juga dari mereka. Dari catatan Jan Jansz Kaerel pada tanggal6 Agustus 1596 M menyatakan bahwa kapal-kapal asing harusmendapat izin Syahbandar agar bisa berlabuh di Pelabuhan Banten.Untuk masuk ke pelabuhan dan Kota Banten harus terlebih dahulumelalui “tolhuis” atau kios pungut pajak.

Pada Tahun 1596 M, dekat pasar di Kota Banten sudah adamasjid. Kota Banten sebagai Ibukota Kesultanan Banten sudahmempunyai pagar tembok dan batu bata, yang berfungsi sebagaipagar tembok yang mengelilingi kota. Menurut catatan WillemLodewiycksz, pasar merupakan pusat perekonomian dan daricatatannya bisa menggambarkan kondisi Pasar Banten saat itu.Barang dagangan yang tersedia di pasar Banten terdiri dari barang-barang dalam dan luar negeri seperti beludru,sutera, porselin,

Page 13: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 7

sedangkan barang-barang yang berasal dari daerah setempatadalah barang-barang untuk keperluan sehari-hari seperti buah-buahan, sayuran, gula,cabe, bambu, madu, gambir, kenis, lombak,dan sebagainya.

Mata uang digunakan sebagai alat pembayaran untuk tran-saksi jual beli dan transaksi perdagangan di Pasar Banten sudahdigunakan. Mata uang yang digunakan sebagai alat tukar adalahmata uang Cina yaitu Casha (Caxa). Saat Tome Pires (1513 M)mengunjungi beberapa pelabuhan di Jawa. Mata uang Casha padaabad ke-16 merupakan alat tukar yang utama dalam perdagangandi Banten. Hal ini telah membuktikan bahwa Banten saat itu telahsudah mendapat perhatian dari para pedagang asing atau inter-nasional. Mulai abad ke-17, kondisi sosial politik di Banten sangatdipengaruhi oleh Belanda dalam kehidupan tata pemerintahandan perdagangan di kalangan kesultanan sehingga abad kinimerupakan puncak kemajuan kerajaan.

Catatan terkait Kota Banten pada abad ke-17 dapat diperolehdari berbagai sumber, di antaranya bahwa pada tahun 1664 M,Banten sudah dikelilingi oleh tembok yang kuat terbuat dari batubata dan bermeriam. Di masa pemerintahan Sultan Abu NashAbdul Qahhar, dibuat benteng sekelilingnya. Hendrik LucaszoonCarded membuat benteng dan juga membangun menara dangedung tiyamah di pelataran halaman Masjid Agung Banten.

Pada abad ke-17, kemajuan dalam bidang ekonomi dan per-dagangan telah terwujud. Banyak orang asing terutama orang Asia,melakukan hubungan dagang dengan Kesultanan Banten. OrangGujarat merupakan penghubung antara penguasa kerajaan danpedagang asing. Saat itu barang-barang mewah diperdagangkandi Banten yang menunjukkan bahwa tingkat konsumsi masyarakatBanten cukup tinggi. Banyak pedagang-pedagang Cina yangberlabuh di Banten setiap tahunnya. Secara umum, mereka menu-karkan barang dagangan mereka dengan lada. Hal ini telah me-nandakan bahwa Banten telah banyak dikunjungi oleh orang asing.

Page 14: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

8 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Pada abad ke-18, rakyat Banten tidak mau melakukan kerjasama dengan Belanda sehingga pemimpin-pemimpin di Bantenbanyak yang bangkit melawan Belanda. Ini terjadi saat Bantendipimpin oleh Sultan Fathi Muhammad Zainul Arifin yang banyakmelakukan perlawanan. Ini terjadi sebagai pengaruh kebijaksana-an Belanda yang sangat menekan rakyat Banten, misalnya sepertikerja paksa, dan sebagainya. Pada tahun 1735 M, Sultan FathiMuhammad Zainul Arifin ditangkap dan dibuang ke Ambon.Setelah ini kerajaan diperintah oleh Sultan Wasi Zainul Alimin yanghanya memimpin selama 1 tahun dan kemudian digantikan olehSultan Muhammad Arif Zainul Asikin yang memimpin sampaitahun 1773 M. Sultan lshak Zainul Muttaqin menjadi penerus dariSultan Wasi Zainul Alimin. Pada masa kekuasaan SultanMuhammad Syafiuddin, penduduk dipaksa bekerja untuk mem-bangun sebuah pelabuhan besar di Labuhan.

Proyek ini banyak menelan korban jiwa. Sultan MuhammadSyariuddin merasa sedih atas keadaan tersebut dan mengorban-kan rakyatnya dan kemudian langsung menyuruh menghentikanproyek tersebut. Keadaan seperti ini menyebabkan Daendels men-jadi marah dan menyuruh Du Puy untuk memperingatkan Sul-tan. Karena tindakan Du Puy, yang dianggap tidak sopan terhadapSultan, maka dia pun dibunuh di depan keraton oleh masyarakat.Akibatnya, sebagai tindakan pembalasan, kemudian Sultan di-tangkap dan dibuang ke Ambon.

Setelah itu wilayah Banten dikuasai oleh Belanda, KeratonSurosowan dihancurkan, lantainya dibongkar dan dibawa keSerang untuk membangun kantor perwakilan Belanda. WalaupunSultan Muhammad Rafiudin masih memerintah, tetapi kekuasaan-nya sudah tidak berarti apa-apa lagi. Saat itu pusat KesultananBanten telah dialihkan ke keraton Kaibon. Pada tahun 1816 M,Gubernur Van Der Capellen sebagai utusan dari Belanda dan me-ngambil alih kekuasaan dari tangan Sultan Muhammad Rafiudin.Belanda wilayah kekuasaan kerajaan dibagi menjadi tiga kabu-paten yaitu Serang, Lebak dan Caringin. Maka dengan ini ber-

Page 15: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 9

akhirlah masa kesultanan di Banten.Wilayah Banten memiliki beberapa pelabuhan laut yang

dikembangkan sebagai persiapan untuk menampung kelebihankapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta, dan difokuskan sebagaipelabuhan alternatif selain Singapura. Salah satu pelabuhan ter-besar pada abad ke-17 adalah Pelabuhan Karangantu. PelabuhanKarangantu mempunyai nilai sejarah yang penting bagi jalurperdagangan di Indonesia. Pada tahun 1511 M,para pedagangmuslim yang berasal dari daerah Arab, Persia, dan Gujarat tidakingin berlabuh di Malaka karena sudah mengetahui bahwa Malakatelah jatuh ke tangan Portugis. Pelabuhan di Kota Banten di ujungPulau Jawa menjadi alternatif sebagai pengganti Malaka. Parapedagang memindahkan pelayaran melewati Banten yang me-miliki nilai ekonomis dan geografis yang bagus. Maka pelabuhanbesar telah lahir dengan nama Pelabuhan Karangantu.

1.3 Kesenjangan Banten Saat ini dan Masa LaluProvinsi Banten di masa sekarang dan masa lalu menggambarkanadanya keterkaitan dari sisi potensi yang dimiliki Provinsi Banten.Banten pada masa lalu sangat terkenal dengan segala potensinyabaik dari sisi kekayaan alam yang melimpah maupun kejayaandari kesultanan Banten yang terkenal. Banyak potensi Banten dimasa lalu yang mulai dilupakan dan ditinggalkan seperti Pela-buhan Banten yang terkenal tempat bertemunya para pedagangdari berbagai negara saat itu. Kondisi sekarang pelabuhan inikurang diperhatikan dan sedimentasinya cukup besar.

Dari sisi infrastruktur lain, Banten masa lalu sudah banyakmembangun istana-istana, masjid, jembatan, benteng-benteng,saluran air, penjernihan air, dan sebagainya. Infrastruktur ini di-bangun oleh para ilmuwan-ilmuwan Banten saat itu dengan men-datangkan ahli-ahli yang mumpuni termasuk dari luar negeri.Tentunya, teknologi dan orang Banten yang mengerti teknologisaat itu sudah berkembang seiring dengan majunya kesultananBanten yang disegani baik oleh daerah lain maupun negara lain.

Page 16: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

10 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Kondisi sekarang Banten berkembang dari pembangunan infra-strukur dengan makin banyaknya ahli yang mumpuni dengan ber-bagai keahlian. Beberapa hal yang terjadi saat ini pembangunaninfrastruktur masih banyak yang mengandalkan tenaga ahli dariluar Banten.

Dari sisi pengelolaan pemerintah yang maju di bawah kesul-tanan saat itu sangat maju baik dalam penanganan dari sisi admi-nistrasi kepegawaian, kesejahteraan masyarakat maupun bidangsosial dan politik. Kewibawaan Sultan sangat dihormati baik olehrakyatnya sendiri maupun oleh daerah lain bahkan negara laindengan adanya duta Banten yang diundang Kerajaan Inggris. Halini menandakan diplomasi politik di Banten yang sudah maju danberkembang. Saat ini pengelolaan pemerintah dalam menguruspenduduknya di bawah Pemerintahan Provinsi Banten masihharus banyak belajar bagaimana bisa memajukan rakyatnya ter-masuk dalam menangani persoalan-persoalan sosial dan politikdi masyarakat.

Kekayaan lain yang melimpah dan menjadi pusat perdaganganrempah-rempah saat itu menjadikan Banten dan maju dan dikenal.Salah satunya adalah buah Pala yang sangat dicari oleh para peda-gang rempah-rempah untuk dibawa ke negaranya. Perdaganganinternasional saat itu berkembang pesat di Banten sehingga Bantenmenjadi maju dan dikenal. Saat ini, perdagangan internasionalberkembang dengan banyaknya industri baik besar maupun kecil.Tidak sedikit industri dengan kepemilikan asing berinvestasi diIndonesia dan rakyat Banten menjadi pekerjanya. Tentu hal initidak berarti menolak industri asing tetapi tentunya rakyat di BumiBanten harusnya tetap diperhatikan kesejahteraannya.

1.4 Proyeksi Banten ke DepanProvinsi Banten dengan segala potensi sumber daya baik keka-yaan alam, budaya, sumber daya manusia, maupun posisi geo-grafis yang dimiliki, maka Banten sebagai salah satu Provinsi diIndonesia harus maju dan berkembang. Kejayaan dan kemegah-

Page 17: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 11

an Banten pada masa lalu harus menjadi pemicu berkembangnyaBanten masa yang akan datang. Banyak modal yang sudah dimilikiBanten dioptimalkan dengan baik sehingga memberikan dampakpositif bagi kemajuan Banten. Beberapa hal yang menjadi kendaladalam memajukan Banten harus segera diatasi secara kompre-hensif dan sistematis.

Persoalan terkait tingkat pengangguran terbuka yang masihtinggi di atas capaian nasional harus dicari jalan keluar denganduduk bersama antara pemerintah, industri dan pengelola pen-didikan. Banten dengan segala potensi industri yang banyak baikpadat modal maupun padat karya harus menjadikan penduduknyasejahtera dengan mengakomodir tenaga kerja lokal yang kom-peten. Pengelola pendidikan harus giat dalam melakukan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri untuk menyalurkananak didiknya di sana. Kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan olehdunia industri dikomunikasikan secara intensif kepada parapengelola pendidikan sehingga program link and match terwujud.

Pembangunan infrastruktur terus diwujudkan untuk mem-bangun peradaban Banten yang megah dan digjaya. Pelabuhanyang menjadi pintu gerbang perdagangan terus dikembangkandan disesuaikan dengan kebutuhan. Jalan, jembatan juga fasilitas-fasilitas pendukung lainnya terus dibangun untuk memperlancarperekonomian di Banten. Masyarakat Banten diajak dan dilibatkandalam pembangunan Banten secara menyeluruh sehingga rasamemiliki pembangunan yang ada di Banten terwujud.

Tingkat kesehatan di seluruh pelosok Provinsi Banten menjadiagenda yang prioritas karena menyangkut kebutuhan dasarmasyarakat Banten agar bisa sehat dan sejahtera. Puskesmas-puskesmas dan tenaga kesehatan terus diperbanyak terutama didaerah-daerah terpencil sehingga bisa dilayani kebutuhan men-dasar rakyatnya. Rumah-rumah sakit dan sekolah yang berkaitandengan kesehatan terus ditumbuhkan sehingga Banten tidak ke-kurangan tenaga kesehatan baik dokter, perawat, dan sebagainya.

Page 18: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

12 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Page 19: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 13

2.1 Pelabuhan BantenMengacu pada Triatmodjo (1992), pelabuhan (port) me-rupakan suatu daerah perairan yang terlindungi darigelombang dan dipakai sebagai tempat berlabuhnyakapal maupun kendaraan air lainnya yang berfungsiuntuk menaikkan atau menurunkan penumpang, barangmaupun hewan, reparasi, pengisian bahan bakar dan lainsebagainya yang dilengkapi dengan dermaga tempatmenambatkan kapal, kran-kran untuk bongkar muatbarang, gudang transit, serta tempat penyimpanan barangdalam waktu yang lebih lama, sementara menunggupenyaluran ke daerah tujuan atau pengapalan selanjutnya.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 69Tahun 2001 Pasal 1 ayat 1, tentang Kepelabuhanan, pela-buhan merupakan tempat yang terdiri dari daratan danperairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentusebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatanekonomi yang dipakai sebagai tempat kapal bersandar,berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkarmuat barang yang dilengkapi dengan fasilitas kese-

BAB IIPELABUHAN LAUT INTERNASIONAL

Page 20: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

14 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

lamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan sertasebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi.

Selain itu, pelabuhan menjadi pintu gerbang yang memper-lancar hubungan antar daerah, antarpulau bahkan antar benuamaupun antar bangsa yang dapat memajukan daerah belakang-nya. Daerah belakang ini merupakan daerah yang mempunyaihubungan kepentingan ekonomi, sosial, dan pertahanan yang di-kenal dengan pangkalan militer angkatan laut. Pelabuhan Karang-antu pernah menjadi perlintasan penting dunia dan menjadi pe-labuhan besar dan pada zaman Kesultanan Banten. Namun,sejarah hebat itu kini nyaris tidak ditemukan lagi dan sekarangkondisinya tidak terawat, kumuh disebabkan tumpukan sampahdan pendangkalan. Menurut Pak Syarief Widjaja, Direktur Jenderal(Dirjen) Perikanan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)menyatakan bahwa telah terjadi pendangkalan cukup besar diPelabuhan Karangantu. Beliau menyampaikan hal ini saat ditemuidi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, di KotaSerang, Banten, Kamis, 2 November 2017.

Pelabuhan Karangantu pernah menjadi bagian dari JalurSutra. Gubernur Belanda kala itu,Jan Pieterzoon Coen, menggam-barkan bahwa ada 6 perahu China membawa barang berhargasenilai 300 ribu real. Sultan Banten Maulana Hasanudin memberi-kan peran ramainya Pelabuhan Karangantu. Pusat pemerintahandialihkan dari hulu ke hilir Sungai Cibanten di zaman kekuasaanya.Hal ini bertujuan untuk memudahkan hubungan dagang melaluiSelat Sunda dengan pesisir Sumatera. Para penguasa KesultananBanten memanfaatkan situasi politik dan ekonomi saat itu di AsiaTenggara di mana Malaka jatuh ke tangan Portugis. Situasi inimenyebabkan para pedagang mencoba untuk mencari jalur per-dagangan lain yaitu Pelabuhan Karangantu di Banten. Para pe-dagang muslim yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat, m-emindahkan jalur perdagangan ke Selat Sunda karena para pe-dagang Muslim tersebut bermusuhan dengan Portugis sehinggatidak mau melakukan transaksi perdagangan dengan Portugis.

Page 21: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 15

Pelabuhan Karangantu menjadi pelabuhan besar yang disinggahipara pedagang dari berbagai mancanegara seperti Eropa, Afrikadan Asia. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya keramik dariTiongkok, Jepang dan Belanda. Sekarang keramik-keramik ter-sebut disimpan secara rapi di Museum Banten lama.

2.2 Peran dan Fungsi PelabuhanPelabuhan merupakan salah satu unsur penentu keberhasilanterhadap transaksi perdagangan. Pelabuhan yang dikelola secarabaik dan efisien akan mendorong kemajuan dalam perdagangan,bahkan industri di daerah akan maju dengan sendirinya. Pelabuh-an berperan sangat berperan penting dalam membangun bebe-rapa kota metropolitan di negara kepulauan seperti Indonesia,sehingga menjadi pelabuhan yang besar. Pelabuhan menjadi jem-batan penghubung pembangunan jalan raya, pergudangan tem-pat distribusi, dan jaringan rel kereta api. Hal penting lainnya ter-hadap peran pelabuhan adalah sebagai focalpoint bagi per-ekonomian maupun perdagangan dan menjadi kumpulan badanusaha seperti pelayaran dan keagenan, pergudangan, freight for-warding, dan lain sebagainya. Dalam hal ini ada 4 fungsi pelabuh-an adalah sebagai berikut:1. Gateway (pintu gerbang), pelabuhan mempunyai peran

sebagai pintu yang dilalui orang dan barang ke dalam atauluar pelabuhan yang bersangkutan. Disebut sebagai pintukarena pelabuhan merupakan area resmi lalu lintas perda-gangan. Masuk dan keluarnya barang harus mengikuti pro-sedur kepabeanan dan kekarantinaan, jadi ada proses yangsudah tertata di pelabuhan.

2. Link (mata rantai), pelabuhan memfasilitasi pemindahanbarang muatan antara moda transportasi darat (inland tran-sport) dan moda transportasi laut (maritime transport) menya-lurkan barang masuk dan keluar daerah pabean secepat danseefisien mungkin. Fungsinya sebagai link ini terdapat setidak-nya ada tiga unsur penting, yaitu:

Page 22: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

16 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

1) Memindahkan barang muatan (kargo) dari kapal ke truk.2) Operasi pemindahan berlangsung cepat artinya minimum

delay.3) Efisien dalam arti biaya.

3. Interface (tatap muka), arti interface di sini adalah dalam arusdistribusi suatu barang yang harus melalui area pelabuhandua kali, yakni satu kali di pelabuhan muat dan satu kali dipelabuhan bongkar. Dalam kegiatan tersebut tentunyamembutuhkan peralatan mekanis maupun non-mekanis.Peralatan untuk memindahkan muatan, menjembatani kapaldengan truk atau kereta api atau truk dengan kapal. Padakegiatan tersebut fungsi pelabuhan adalah antar muka(interface).

4. Industry Entity, dalam industry entity ini jika pelabuhan yangdiselenggarakan tumbuh secara baik dan mengembangkanbidang usaha lain, sehingga area pelabuhan menjadi zonaindustri terkait dengan kepelabuhanan, di antaranya akantumbuh perusahaan pelayaran yang bergerak di bidangkeagenan, pergudangan, proses bongkar muat (PBM),trucking, dan lain sebagainya.

Wilayah perairan Provinsi Banten memiliki peran yang sangatstrategis khususnya dalam bidang pelayaran mengingat adanyaperairan Selat Sunda yang terletak antara Pulau Jawa danSumatera serta berdekatan dengan jalur Alur Laut Kepulauan In-donesia (ALKI I).

Ada pelabuhan umum yang tidak diusahakan seperti Pela-buhan Karangantu, Pelabuhan Anyer, Pelabuhan Bojonegara, sertaPelabuhan Labuan. Pelabuhan Banten yang dikelola oleh PT. Pela-buhan Indonesia II (Persero) Cabang Banten, juga Berikutnya, masihada 53 Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) yang melayanikebutuhan pasokan dan distribusi bahan baku dan hasil produksiuntuk kepentingan sendiri.

Page 23: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 17

Pelabuhan Merak (Indah Kiat Merak)Untuk penyeberangan manusia, barang, hewan dan jasa. Terjadijuga bongkar muat, transportasi (seperti truk), serta perdagangan).Di bawah naungan ASDP (Angkutan Sungai, Danai dan Penye-berangan). Menggunakan Kapal Ferry.

Pelindo II CiwandanDaerah Ciwandan, untuk jasa angkat peti kemas (container).Konsentrasi di bidang industri Jasa Kepelabuhanan. Lalu lintas dantempat Kapal berlabuh, tambat dan bongkar muat barang.

KBS (Krakatau Bandar Samudera)Dikenal sebagai pelabuhan curah, digunakan untuk bahan bakuindustri seperti pellet, pasir besi, batubara, jagung, tepung, klinker,dll., di Ciwandan juga.

Pelabuhan BojonegaraPelabuhan Bojonegara menggunakan kapal jenis Landing CraftTank (LCT) yang digunakan untuk menyeberangkan kendaraan-kendaraan bertonase besar. Volendam = Pelabuhan Belanda yangmirip Pelabuhan Karangantu yang sudah tidak aktif dalam per-dagangan namun di sana dijadikan tempat wisata.

2.3 Pelabuhan Karangantu BantenPelabuhan Karangantu merupakan peninggalan Kejayaan Kesul-tanan Bantam (Banten) dari abad ke-16. Pelabuhan ini sangatramai disinggahi pedagang dari mancanegara baik dari Asia mau-pun Eropa. Awalnya Pelabuhan Karangantu beserta Sunda Kelapadimiliki oleh Kerajaan Sunda, namun ketika Kesultanan Bantenberdiri, Pelabuhan Karangantu direbut dan menjadi pelabuhanutama Banten. Berbeda dengan Kerajaan Sunda yang pelabuhanutamanya justru ada di Pelabuhan Sunda Kelapa. Nama Karang-antu sendiri dipercaya berasal dari banyaknya karang di muaraPelabuhan yang sering menyebabkan kapal karam dan tenggelam.

Page 24: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

18 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Saat Belanda pertama kali masuk ke Indonesia melalui jasapelabuhan di ujung Barat Pulau Jawa. Melihat potensi kekayaanrempah-rempah dan letaknya yang strategis, mereka ingin me-nguasai jalur perdagangan rempah-rempah di sini. Belanda me-nyebutnya daerah ini dengan sebutan Kota Intan, yang merupakankota pelabuhan. Kota pelabuhan ini dibangun dengan mengambilcontoh kota di Eropa, yang kemudian menjadi kota pelabuhanterbesar di dunia dan pusat perdagangan terbesar di Asia Teng-gara. Pelabuhan ini dinamakan Pelabuhan Karangantu.

Awalnya, pelabuhan ini hanya sebuah pelabuhan kecil yangkemudian bertransformasi menjadi bandar yang sangat besar.Pelabuhan Karangantu mulai dilirik para pedagang dunia ketikaMalaka takluk di tangan Portugis pada tahun 1511. Para pedagangmuslim yang kebanyakan berasal dari daerah Persia, Gujarat In-dia, juga Arab enggan melabuhkan kapalnya di Pelabuhan Malaka,dan lebih memilih Pelabuhan Karangantu yang terletak di ujungbarat Jawa ini.

Tahun 1513 Demak gagal mengusir Portugis dari Malaka, me-nyebabkan Kerajaan Demak memerintahkan Trenggana bersamaFatahilah untuk menaklukan Pelabuhan Kelapa kepunyaan Keraja-an Sunda. Pada tahun 1750, pusat pertahanan Banten pun di-bangun. Saat itu, Banten telah memisahkan diri dari KerajaanDemak. Maulana Yusuf, putra dari Maulana Hasanuddin pun naiktahta menjadi raja di Banten.

Kesultanan Banten ialah kerajaan maritim yang mengandalkanperdagangan dalam menopang perekonomian kesultanan. Padaera Sultan Banten Pertama yaitu Maulana Hasanuddin,yang me-rupakan putra kandung Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal se-bagai Sunan Gunung Jati,Banten berkembang pesat menjadi kotapelabuhan dan kota perdagangan, dan pusat pemerintahan di-pindahkan dari bagian hulu ke hilir Sungai Cibanten untuk memu-dahkan hubungan dagang dengan pesisir Sumatera melalui SelatSunda. Sebelumnya, Pelabuhan Karangantu merupakan pelabuhannelayan.

Page 25: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 19

Akibat situasi dan kondisi perdagangan di Asia Tenggara yangsedang berkecamuk, Banten melihat adanya suatu peluang. Saatitu, pedagang dari mancanegara risau karena Malaka jatuh ketangan Portugis, sehingga pedagang muslim yang tengah ber-musuhan dengan Portugis enggan berhubungan dagang denganMalaka, sehingga para pedagang mengalihkan jalur perdaganganke Selat Sunda. Mereka singgah di Karangantu. Sejak saat itu,Karangantu menjadi pusat perdagangan internasional yang ramaidisinggahi pedagang dari Asia, Afrika, dan Eropa.

Monopoli dalam perdagangan lada di Lampung, memosisikanpenguasa Banten sekaligus sebagai pedagang perantara dan Ke-sultanan Banten berkembang pesat, menjadi salah satu pusatperniagaan yang mashur dan penting pada masa itu. Bantenmenjadi kawasan perdagangan multi-etnis dan perdagangan lautberkem-bang ke seluruh nusantara. Banten berdagang denganIndia, Persia, Siam, Vietnam, Cina, Filipina, dan Jepang dengan di-bantu oleh orang-orang Inggris, Denmark dan Tionghoa.

Banten dengan pintu masuk Pelabuhan Karangantu berkem-bang pesat. Puncak kejayaan Banten ada di masa pemerintahanSultan Ageng Tirtayasa yang memerintah tahun 1651-1682 M.Dikatakan pada masa ini, Banten mempunyai armada kapal yangsangat mengesankan dan dibangun mengikuti kota pelabuhanAmsterdam. Banten bahkan mengirimkan armada perangnya keSukadana (Kerajaan Tanjungpura) dan menundukkannya padatahun 1661 M. Pada masa ini Kesultanan Banten juga berusaha ke-luar dari tekanan VOC Belanda yang terus memblokade kapal-kapalBanten. Pelabuhan Karangantu yang awalnya merupakan pe-labuhan nelayan, berubah menjadi pelabuhan sibuk pada masa itu.

Keadaan Geopolitik pada abad ke-16, yaitu saat PenjelajahPortugis merebut Malaka membuat pedagang muslim lebih me-milih berdagang di Pelabuhan Karangantu Banten, sejak saat itupula kejadian ini turut mengharumkan nama tenarnya PelabuhanKarangantu. Bahkan dalam rentan abad ke-6 sampai abad ke-17Pelabuhan Karangantu merupakan pelabuhan tersibuk di Asia

Page 26: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

20 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Tenggara, ibarat Singapura-nya abad ke-16 dahulu. PelabuhanKarangantu merupakan sendi ekonomi makro utama dari Kesul-tanan Banten, dengan memungut hasil pajak, ekspor hasil bumi,dan yang paling terkenal adalah ekspor rempah-rempah Lada yangsangat terkenal di Eropa maupun Tiongkok. Pelabuhan ini juga jadipintu masuk barang impor seperti keramik Tiongkok yang sangatdiminati masyarakat Banten dahulu, dibuktikan banyak ditemukanpecahan keramik bersejarah di kawasan Banten Lama.

Surutnya aktivitas dan nama Pelabuhan Karangantu tak ter-lepas dari hancurnya Kesultanan Banten akibat politik adu dombaBelanda. Kedaulatan Banten hilang diambil oleh Belanda, terlebihPelabuhan Sunda Kelapa sudah menjadi milik Belanda dan men-jadi pelabuhan tersibuk di Jawa menggantikan Pelabuhan Karang-antu. Masa kini Pelabuhan Karangantu dikelola oleh Pemerintahlewat Dirjen Perikanan Tangkap dengan berstatus PelabuhanPerikanan Nusantara. Hanya kapal nelayan dan beberapa kapaldari luar Banten yang berlalu-lalang di Pelabuhan ini. Di sekitarpelabuhan juga ada fasilitas pelelangan ikan. Warga pesisir Ka-rangantu hampir seluruhnya merupakan masyarakat nelayan, se-tiap harinya menangkap ikan dan memproduksi hasil olahan laut.Di pinggir muara terdapat Pasar Ikan Karangantu yang menjadiperputaran ekonomi masyarakat pesisir Karangantu tersebut.

Sebagai pelabuhan penting, Banten mengekspor lada dan beras.Catatan Barbosa menyebutkan bahwa dari Pelabuhan Bantendiekspor 1000 bahar (180. 000 kg) lada. Selain sebagai pusat komo-diti hasil rempah dan perdagangan, pelabuhan Banten juga menjadipintu masuk juga menjadi salah satu tujuan para korban konflik.Pelabuhan Karangantu berdasarkan catatan sejarahnya pernahmenjadi bagian dari Jalur Sumatra. Gubernur Belanda saat itu,Jan Pieterzoon Coen, mengemukakan bahwa ada 6 perahu Chinamembawa barang berharga dengan nilai 300 ribu real.

Kejayaan Banten dengan lautnya, kini tinggal kenangan.Karangantu hanya sebuah pelabuhan kecil di Banten dengan kon-disi yang cukup memprihatinkan. Jika tidak kuat hati disebut me-

Page 27: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 21

ngenaskan. Padahal Karangantu adalah saksi sejarah kebesaranIndonesia sebagai negara maritim. Warisan leluhur itu kini hanyamenjadi album kenangan masa lalu Tanah Jawara. Model pela-buhan yang diterapkan sekarang adalah pelabuhan sebagai matapencarian warga sekitar pelabuhan. Mata pencahariannya yaitusebagai nelayan dan pedagang. Tetapi, perah-perahu nelayan initidaklah tersusun secara teratur sehingga kesan kumuh dan be-rantakan pun terlihat di pelabuhan ini.

Dalam Gambar berikut ini diperlihatkan kondisi PelabuhanKarangantu pada saat ini.

Gambar 3. Kondisi Pelabuhan Karangantu Banten

Gambar 4. Kondisi Pelabuhan Karangantudi Sisi yang Lain

Page 28: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

22 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Gambar 5. Beberapa Kegiatan Nelayandi Pelabuhan Karangantu

Gambar 6. Warga sekitar Pelabuhan Karangantusedang Menjemur Ikan Hasil Tangkapan

Banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan PelabuhanKarangantu tidak jaya seperti dahulu, salah satu penyebab yangpaling kecil adalah perilaku masyarakat yang tinggal di sekitarpelabuhan dan nelayan yang menggunakan kapal-kapal di pela-buhan. Salah satu alasan Pelabuhan Karangantu tidak ramai dariwisatawan adalah dengan banyaknya tumpukan sampah yang adadi sana-sini, juga jalan berbatu dan sebagian tanah belum diaspal

Page 29: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 23

di sebelah baratnya, perahu yang akan bersandar terganggukarena ada beberapa bagian tanggulnya yang sudah rusak. Bah-kan yang paling memprihatinkan adalah kesan kumuh dan kotor,perahu-perahu yang tidak dipakai lagi sangat banyak dan di-tinggalkan oleh pemiliknya. Jalur lintasan menjadi lebih sempitdengan adanya bekas kapal-kapal yang terongok sehinggaperahu-perahu tidak bebas bergerak keluar masuk dari dan ketempat itu. Jalur lintasan bisa menjadi luas dan bebas bergerakjika kapal-kapal bekas tersebut bisa dipindahkan dari tempat itudan ini juga menjadikan pemandangan di Pelabuhan Karangantumenjadi lebih rapi dan enak dipandang.

Gambar 7. Kondisi Laut yang Mengalami Pendangkalan

Pendangkalan dapat terjadi akibat air laut yang mengalamipenguapan dan kondisi lingkungan sekitar Pelabuhan Bantenmemiliki curah hujan yang cukup rendah sehingga suhu udarayang tertera terbilang cukup panas, dikarenakan kurangnya pepo-honan. Selain itu, terdapat banyak juga sampah-sampah yangmengkhawatirkan, karenanya air laut Pelabuhan Karangantu men-jadi tercemar dan terkesan kumuh. Alangkah baiknya diimbau ke-pada warga masyarakat agar tak membuang sampah ke laut.

Page 30: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

24 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Gambar 8. Tumpahan Zat Berbahaya

Air laut yang terlihat, nampak seperti mengalami pembekuanatau mengeras karena tercampur oleh zat berbahaya yang timbuldari mesin kapal atau oli yang dilumasi pada mesin kapal. Namun,kemungkinan terbesar zat tersebut timbul dari tempat pelelanganikan. (PPM Karangantu-Banten).

Gambar 9. Peta Laut Pelabuhan Karangantu

Page 31: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 25

Jika dilihat dari segi geografisnya, Pelabuhan Karangantu ter-letak lumayan dekat dengan Pelabuhan Merak menjadikannyatempat yang cukup strategis sebagai hub. Selain dari tata letakyang strategis masih ada aspek lainnya yang harus diperbaiki.Baik dari segi perbaikan infrastruktur maupun perbaikan dari segibongkar muatnya. Selain itu gambar di bawah ini merupakancontoh dari perluasan daerah untuk Pelabuhan Karangantu.

2.4 Optimalisasi Pelabuhan Karangantu BantenBanyak hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalisasi Pela-buhan Karangantu Banten saat ini. Pertama kita dapat meng-evaluasi keadaan sekitar Pelabuhan Karangantu sekarang, hal inidapat dilakukan dengan survei langsung ke Pelabuhan Karang-antu. Lalu kita dapat membandingkan kondisi pelabuhan saat masakejayaannya dan sekarang. Membandingkan dalam aspek ling-kungan dan fasilitas dapat menghasilkan data perbedaan dan per-ubahan pelabuhan saat masa kejayaannya. Seperti keadaan saatini Pelabuhan Karangantu lebih digunakan sebagai pasar ikan segardan tempat wisata alam berbeda dari saat zaman penjajahan yaitusebagai tempat transit kapal-kapal besar dari seluruh penjuru dunia.

Kedua, setelah mengevaluasi keadaan sekitar pelabuhan kitadapat menerapkan ilmu teknik industri yaitu dalam hal tata letak.Salah satu masalah dalam pelabuhan ini sekarang adalah pasarikan segar yang mengambil sebagian jalan sehingga menyebab-kan macet. Seorang mahasiswa teknik industri dapat membantudalam tata letak pasar yang efektif dan tidak menyebab macet.Lalu kita juga dapat berkerja sama dengan media sosial Wonder-ful Indonesia dan National Geograpich untuk mempromosikankeindahan alam Pelabuhan Karangantu sekarang.

Kita semua pasti menginginkan kemajuan Pelabuhan Karang-antu sehingga dapat kembali ke masa kejayaannya, tetapi untukmenjadikan Pelabuhan Karangantu menjadi besar membutuhkanbanyak biaya dan tidak dapat dilihat efektif dan bermanfaat. Me-lihat dari fakta adanya pelabuhan merak, lingkungan sekitar,

Page 32: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

26 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

kedalaman laut sekitar pelabuhan, ukuran kapal kargo zamansekarang akan menghabiskan uang triliunan rupiah hanya untukmengupgrade Pelabuhan Karangantu supaya dapat menjadipelabuhan besar.

Bagaimana apabila mengembangkan fasilitas yang telah ada.Hal ini akan membantu mengembangkan pelabuhan di bidang per-ikanan bahkan sampai ke bidang internasional dan dapat memaju-kan ekonomi masyarakat sekitar. Kita juga dapat mengekspor hasiltangkapan atau tambak dengan selingan beberapa rempah-rem-pah, dengan langkah langkah pengembangan sebagai berikut ini:1. Pembangunan dermaga-dermaga nelayan ikan, tambak ikan

dan dermaga kapal untuk pembelian dari negara lain/ekspor.2. Pembangunan tempat penyimpan ikan dan pabrik ikan, pe-

ngemasan, juga Gedung pasar pengeksporan.3. Pembangunan pasar ikan yang bersih dan bertaraf internasio-

nal sehingga hasil tangkapan dapat dilelang dan dibeli negaralain atau dapat juga dengan pengeksporan ikan segar.

4. Selingan pasar ikan dengan pasar rempah-rempah yang dapatdiekspor.

Dari cara-cara pengembang Pelabuhan Karangantu menjadipelabuhan nelayan yang lebih profesional, berkembang, danmodern sehingga dapat menjadi pasar ikan dan rempah yang di-lirik bangsa lain, yang di lain sisi juga mengembangkan ekonomimasyarakat sekitar.

Upaya-upaya lain untuk mengoptimalkan kembali peran danfungsi Pelabuhan Karangantu di antaranya:1. Pemerintah harus melakukan strategi yang baik untuk me-

ningkatkan pengunjung karena kurangnya strategi berdam-pak pada minimnya pengunjung atau wisatawan yang datang.

2. Pengembangan pelabuhan menjadi semakin menarik denganmerevitalisasi fungsi dan peran pelabuhan.

3. Memperbaiki fasilitas-fasilitas di sekitar dengan bantuan pe-merintah.

Page 33: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 27

4. Memberikan akses yang baik dari dan ke pelabuhan.5. Melakukan perluasan lahan.6. Kewajiban menjaga agar kondisi pelabuhan terawat dan ter-

tata baik sehingga pelabuhan ini tetap besar7. Meningkatkan produksi perikanan.

• Pelatihan peningkatan efisiensi kerja di kapal.• Pelatihan peningkatan penggunaan alat navigasi kapal.• Pelatihan peningkatan mutu perikanan.• Pelatihan pengelolaan perikanan.• Memberikan pelayanan administrasi yang efektif dan

efisien.• Menginformasikan tentang teknologi perikanan.• Memotivasi nelayan.• Meningkatkan pembangunan fasilitas pelabuhan.

8. Segmentasi pasar9. Penertiban penjualan ikan

• Lelang• Pengawasan penjualan

10. Membangun usaha di lingkungan pelabuhan bisa berupa:• Penyedia keperluan kapal untuk ke laut.• Usaha pendistribusian ikan di darat.• Bengkel.• Pasar ikan segar.

Dari sisi ekonomis Pelabuhan Karangantu cukup memadai ter-bukti dengan keadaannya yang walaupun tidak terlalu besar untuksaat ini namun aktivitas perekonomian di pelabuhan ini tetapberjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas pelelanganikan yang ada di pelabuhan itu serta keadaan pelabuhan yang akanramai pada saat sore hari. Dari segi geografis, Pelabuhan Karang-antu mempunyai keunggulan sebagai pelabuhan hub port karenaletaknya yang cukup strategis.

Dan untuk itu perlu dilakukan perluasan daerah untuk dilaku-kan di Pelabuhan Karangantu agar dapat menampung kapal-kapal

Page 34: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

28 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

besar yang akan berlabuh dan ukuran yang diperkirakan. Di pe-labuhan tersebut juga diperlukan pengerukan di bagian perairan-nya agar kedalaman di pelabuhan tersebut cukup untuk kapalbesar untuk berlabuh yaitu kurang lebih sedalam 35 m sehinggaPelabuhan Karangantu tersebut dapat digunakan dalam prosesbongkar muat oleh kapal besar.

Secara khusus penetapan Pelabuhan Karangantu sebagai hubport adalah untuk mengurangi beban aktivitas logistik yang ter-konsentrasi di Pulau Jawa sehingga perlu upaya pemeratan bebanlogistik ke daerah lainnya. Selain itu hal ini juga dapat membuatpeningkatan perekonomian di Pelabuhan Karangantu tersebut.

Setelah Pelabuhan Karangantu mengalami perluasan sertapenambahan infrastruktur yang menunjang untuk menjadikan Pe-labuhan Karangantu sebagai hub port, berikut merupakan contohdiagram dari jalur Pelabuhan Karangantu menjadi hub port.

Gambar 10. Diagram Flowchart Alur Pelabuhan Karangantu

Berikut merupakan alur yang ditempuh dari pengumpulanbarang-barang yang ada di desa lalu barang-barang tersebutdidistribusikan menuju Kabupaten / Kota pada daerah tersebut.Dan akhirnya komoditas barang yang tadi sudah dikumpulkan akandijadikan satu diantar pulau yang akan saling melakukan timbal

Desa 1

Desa 3

Kota/ Kab

Kota/ Kab

Antarpulau

Antarpulau

Pelabuhan 1

Pelabuhan 2

Pelabuhan 3

Pelabuhan Karangantu

Antarpulau

Desa 2

Page 35: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 29

balik pengumpulan barang. Setelah barang tersebut disatukan dandikemas kemudian disalurkan melalui Pelabuhan Karangantu yangpada akhirnya setelah dari Pelabuhan Karangantu akan didis-tribusikan ke tempat lainnya melalui Pelabuhan di daerah tersebut.

Selain cara-cara di atas untuk pengembangan Pelabuhan Ka-rangantu, juga dapat memanfaatkan sektor lainnya yang terdapatdi Pelabuhan Karangantu seperti pengembangan pelelangan ikandi tempat tersebut sehingga akan menjadi sumber perekonomianbaru bagi warga di daerah tersebut. Dan juga turut akan meramai-kan suasana di daerah tersebut.

Selain itu untuk pengembangan Pelabuhan Karangantu bukanhanya pengembangan pelabuhan yang harus diperhatikan namunjuga pengembangan infrastruktur jalan juga diperlukan, karenasyarat dari hub yang baik ialah akses yang muda dijangkau untukpendistribusian barang-barang yang notabenenya menggunakankendaraan-kendaraan besar. Selain itu juga untuk menjadi hub portyang layak, Pelabuhan Karangantu diperlukan pembuatan layananoperator di pelabuhan seperti tarif angkutan,frekuensi panggilan,dan partisipasi dari operator transportasi darat.

Gambar 11. Kegiatan di Pelabuhan Rotterdam Belanda

Pelabuhan Karangantu pun dibutuhkan pembangunan fasilitas-fasilitas yang menyokong berjalannya pelabuhan itu sendiri sepertiterminal penumpang, kantor kegiatan pelayanan jasa (gedung

Page 36: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

30 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

loket), tempat parkir kendaraan, gedung tunggu, toilet umum,serta penimbang kendaraan.

Beberapa fasilitas yang disebutkan sudah ada di PelabuhanMerak, sedangkan pada Pelabuhan Karangantu tidaklah lengkap.Walaupun terdapat beberapa fasilitas yang sudah ada di Pelabuh-an Karangantu tetapi membutuhkan beberapa perbaikan ataupunrenovasi agar kualitas dari fasilitas layak digunakan pada pelabuh-an itu sendiri. Pada Gambar 11, ditunjukkan Pelabuhan Rotterdamdi Belanda yang merupakan pelabuhan terbesar di Eropa danpenulis pernah ke sana.

Sangat jauh memang jika melihat keadaan Pelabuhan Karang-antu dengan pelabuhan lain di luar negeri saat ini. Untuk men-dongkrak kejayaan Pelabuhan Karangantu memang dibutuhkanrenovasi besar-besaran agar Pelabuhan Karangantu kembali ber-jaya seperti di masa kerajaan dahulu. Perlu dilakukan revitalisasipembangunan pelabuhan yang terintegrasi dengan sarana jalan,jembatan dan akses ke pelabuhan lain di Provinsi Banten. Perludikembangkan logistik di pelabuhan sebagai nilai tambah di Pela-buhan Karangantu. Beberapa peluang logistik di pelabuhan diantaranya adalah:1. Perkembangan teknologi dan Information Technology (IT)

yang semakin cepat dalam merespon kebutuhan pelayananlogistik di pelabuhan.

2. Infrastruktur yang terus dikembangkan untuk pelabuhan danbeserta supporting-nya seperti moda transportasi, dansebagainya.

3. Logistic Service Providers di pelabuhan bisa berekspansi dalamusahanya secara global.

4. Kerja sama yang terus berkembang antar pelabuhan secaraglobal.

5. Banyaknya pihak yang terlibat dalam logistik di pelabuhan.6. Kebutuhan tenaga ahli logistik di pelabuhan terus meningkat.

Page 37: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 31

Beberapa rekomendasi dalam perancangan dan pengembang-an logistik di Pelabuhan Karangantu adalah:1. Perancangan logistik dalam Pelabuhan Karangantu mengacu

kepada Sistem Logistik Nasional (Sislognas).2. Pengembangan logistik dalam Pelabuhan Karangantu dengan

banyak variabel yang kompleks dan dinamis.3. Menggunakan pendekatan simulasi yang bersifat dinamis.4. Fokus pada peningkatan LPI (Logistics Performance Index) dari

penataan logistik di Pelabuhan Karangantu.5. Mempunyai jadwal induk dalam perancangan dan pengem-

bangan logistik di Pelabuhan Karangantu.

Page 38: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

32 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Page 39: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 33

3.1 Sumber Daya Manusia di Banten

Beberapa tokoh dari Banten merupakan tokohcendekia bereputasi internasional, yaitu:

A. Sultan Ageng TirtayasaPeriode keemasan Kesultanan Islam di tanah Banten adadi periode 1651- 1682 M. Kedaulatan Politik dan Ekono-minya benar-benar membawa kesultanan Banten men-jadi salah satu kesultanan yang disegani dan berpenga-ruh di Asia Tenggara, Sultan Ageng Tirtayasa adalah se-orang pemimpin yang sangat visioner, ahli perencanaanwilayah dan tata kelola air, egaliter dan terbuka dan ber-wawasan internasional.

Berdasarkan ClaudeGuiilot, perubahan transformasibudaya pembangunan fasilitas fisik yang biasa berbasiskayu dan babu menjadi berbasis batu beton, denganmengangkat seorang keturunan Cina bernama Cakra-dana sebagai pimpinan proyek dalam alih teknologinya.Bahkan untuk pembangunan bendungan untuk tekno-

BAB IIITOKOH CENDEKIA BEREPUTASIINTERNASIONAL

Page 40: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

34 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

logi tata kelola air untuk irigasi persawahan mendatangkan se-or-ang konsultan dari Belanda bernama Willem Caeff, inilah potretseorang birokrat yang egaliter dan terbuka menerima IPTEK dari-mana pun datangnya untuk kemaslahatan masyarakat banyak, se-hingga dikenal pula Sultan Ageng Tirtayasa adalah ahli Strategi pe-rencanaan logistik terandal di zamannya, namun juga tetap memilikiidealisme untuk tetap melakukan perlawanan terhadap ketidak-adilan dan kezaliman penjajah Belanda sampai akhir hayatnya.

Pangeran Adipati Anom Pangeran Surya adalah nama kecilSultan Ageng Tirtayasa. Beliau menjadi sultan ke-5 pada tanggal10 Maret 1651 M. Beliau juga dikenal dengan julukan PangeranRatu Ing Banten. Beliau mendapat gelar dari Makkah al-Mukarromah, dengan nama Sultan Abul Fath Abdul FattahMuhammad Syifa Zainal Arifin. Pangeran Adipati Anom PangeranSurya adalah nama kecil Sultan Ageng Tirtayasa. Beliau menjadisultan ke-5 pada tanggal 10 Maret 1651. Beliau juga dikenaldengan julukan Pangeran Ratu Ing Banten. Beliau mendapat gelardari Makkah al-Mukarromah, dengan nama Sultan Abul Fath AbdulFattah Muhammad Syifa Zainal Arifin.

Dalam catatan sejarah diakui bahwa masa pemerintahanPangeran Surya merupakan zaman keemasan Banten. Bantenberada pada puncak peradabannya, baik dari segi perdagangan,industri kreatif, ekonomi kerakyatan, dakwah dan kesenian. Gagas-an Sultan Ageng Tirtayasa dalam membangun kota yaitu idemembangun desa berbasis keunggulan lokal, yang mengombi-nasikan industri kreatif dan kekayaan sumber daya alam merupa-kan pikiran cerdas dan modern.

Pangeran Surya dikenal dengan gelar Sultan Ageng Tirtayasasejak beliau tinggal di keraton Tirtayasa, setelah mengundurkandiri dari pemerintahan dan digantikan oleh Abu Nasr Abdul Koharatau Sultan Haji. Gelar Tirtayasa merupakan titel yang diperolehkarena keberhasilan beliau membangun saluran air dari SungaiUntung Jawa hingga ke Pontang. Saluran memiliki multifungsi:untuk irigasi, kemudahan transportasi orang dan perdagangan,

Page 41: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 35

serta benteng pertahanan perang sepanjang pesisir utara.Pembangunan irigasi berdampak pada kemajuan pertanian danperdagangan hasil bumi serta peningkatan kesejahteraan masya-rakat Banten.

Namun tragedi sejarah terjadi ketika Sultan Haji berkuasa. Sul-tan Haji berkomplot dengan Belanda dan memakzulkan pesan-pesan orangtuanya, Sultan Ageng Tirtayasa. Atas dasar itu, pada27 Februari 1682, Sultan Ageng Tirtayasa memimpin gerakan jihad,mengambil alih Keraton Sorosoan. Keraton dapat diambil alih, danSultan Haji melarikan diri seraya meminta bantuan Belanda. PadaTanggal 6 Maret 1682 M, Belanda menyerang Surosowan dan ber-hasil mengusai Keraton. Sultan Ageng Tirtayasa mundur ke Tanara,memimpin gerilya dan kemudian ditangkap dengan cara muslihatoleh Belanda melalui tangan Sultan Haji pada tanggal 14 Maret1683, kemudian dipenjara hingga wafat.

Ketika Pelabuhan dikuasai Belanda pada tahun 1684 M, Suro-sowan dihancurkan pada tahun 1809 M dan pusat pemerintahandipindahkan oleh Belanda ke Serang pada tahun 1832 M. Masjidmenjadi benteng pertahanan terakhir umat Islam yang diharapkanmampu membela hak rakyat. Masjid menjadi simbol kekuatanperlawanan.

Hal yang dapat diambil pelajaran dari beliau:• Percaya diri• Cerdas dan berpikir strategis• Motivasi berprestasi• Kepemimpinan• Kearifan budaya lokal Banten-Nusantara• Kewirausahaan• Wawasan internasional• Semangat jihad dan rela berkorban

Page 42: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

36 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Beberapa hal terkait Sultan Ageng Tirtayasa adalah:• Terjadi sejarah keemasan Kesultanan Banten.• Sultan Ageng Tirtayasa adalah sultan Banten yang ber-

inisiatif melakukan perubahan transformasi budayapembangunan fasilitas fisik yang biasa berbasis kayu danbambu berubah menjadi berbasis batu beton.

• Egaliter, terbuka menerima IPTEK dari manapun, beliauadalah ahli strategi perencanaan logistik, idealisme untuktetap melawan penjajah Belanda sampai akhir hayatnya.

B. Syekh Nawawi Al BantaniBernama lengkap Abu Abdullahal-Mu’thi Muhammad

Nawawibin Umaral-Tanarial-Bantanial-Jawi. Ketika berusia 15tahun, tiga tahun lamanya ia menggali ilmu dari ulama-ulamaMekkah. Di samping sebagai Imam Masjid, beliau juga mengajardan mengadakan halaqah (diskusi ilmiah) bagi murid-muridnyayang datang dari berbagai belahan dunia.

Syekh Nawawi adalah tokoh ilmuwan yang mampu mengem-bangkan budaya literasi di zamannya. Paling tidak34 karya SyekhNawawi tercatat dalam karya Yusuf Alias Sarkis. Beberapa kalang-an menyebut karya-karyanya mencapai lebih dari 100 judul,meliputi berbagai disiplin ilmu, seperti tauhid, ilmu kalam, sejarah,syari’ah, tafsir, dan lainnya. Di antara buku yang ditulisnya danmu’tabar (diakui secara luas) seperti Tafsir Marah Labid, Atsimaral-Yaniahfi Ar-Riyadahal-Badiah, Nurazh Sullam, al-Futuhatal-Madaniyah, Tafsir Al-Munir.

Dikenal sebagai ulama dan pemikir yang memiliki pandangandan pendirian yang khas, Syekh Nawawi amat konsisten dan ber-komitmen kuat bagi perjuangan umat Islam. Namun demikian,beliau memiliki caranya tersendiri dalam menghadapi pemerin-tahan kolonial Hindia Belanda, misalnya, tidak agresif dan re-aksioner dalam menghadapi kaum penjajah. Namun itu tidak ber-arti beliau kooperatif dengan mereka. Syekh Nawawi tetap menen-tang keras kerja sama dengan kolonial dalam bentuk apapun.

Page 43: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 37

Beliau lebih suka memberikan perhatian kepada dunia ilmu danpara anak didiknya serta aktivitas dalam rangka menegakkan ke-benaran dan agama Allah Swt.

Banten merupakan salah satu bumi intelektualitas yangbanyak melahirkan ulama ilmiah dan pejuang. Syekh Nawawi Al-Bantani yang berasal dari Banten, menjadi salah satu contohteladan bagi kemajuan perkembangan gerakan keagamaanIslam di Indonesia. Keulamaan beliau sangat dihormati oleh kalang-an tokoh-tokoh Islam Indonesia pada abad ke-18, tidak pelaklagi, banyak murid yang dulu berguru kepadanya menjadi tokohyang punya penga-ruh besar di nusantara. Di antara yang pernahmenjadi murid beliau adalah pendiri Nahdlatul Ulama (NU)almarhum Hadraatussyekh Kyai Haji Hasyim Asy’ari. Banten tidakhanya dikenal dengan intelek-tualitas keulamaannya, tetapi jugadari segi pewacanaan masa lampau, daerah ini menyimpan se-gudang sejarah yang banyak dikaji oleh para peneliti dari dalammaupun luar negeri. Syekh Nawawi, nama lengkapnya Muhammadibn Umar ibn ‘Arbi al-Jawi al-Bantani, lahir di desa Tanara, Kecamat-an-kecamatan Tirtayasa, Serang, Banten p[ada tahun 1813 M/ 1230H dan wafat di Mekkah pada tahun 1897M/1314 H. Beliau jugadikenal dengan sebutan Abu Abdul Mu’thi sebagai julukan namadari satu-satunya anak laki-lakinya yang meninggal ketika masihremaja. Syekh Nawawi adalah anak dari pasangan Umar ibn ‘Arabidan Ibu bernama Zubaedah.

Pada masa remajanya, Syekh Nawawi belajar kepada K. H.Sahal (Banten) dan K. H. Yusuf (Purwakarta). Guru-gurunya diMekkah yang terkenal antara lain Syekh Nahrawi, dan Syekh Abdal-Hamid al-Daghistani. Tidak lama Nawawi berada di tanah air,pada tahun itu juga sekitar 1830 M, beliau pergi ke Mekkah untukbelajar. Kali ini merupakan kepergiannya yang terakhir, sebabbeliau tidak pernah kembali lagi ke tanah air sampai akhir hayat-nya. Menurut Umar Abd al-Jabbar, di samping para guru yangtersebut di atas, Syekh Nawawi juga belajar kepada Syekh AhmadDimyati dan yang lain-lainnya, yang termasuk para ulama besar

Page 44: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

38 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

yang mengajar di Masjid al-Haram. Sedangkan di Madinah, iabelajar kepada Syekh Khatib Duma al-Hambaly. Mata pelajaranyang diajarkannya ialah ilmu Fiqih, ilmu Kalam, ilmu Tasawuf/Akhlaq, Tafsir, Hadis, dan Bahasa Arab.

Syaikh Nawawi sebagai ulama yang mempunyai kharismatikyang tinggi, pengetahuan yang luas sehingga ia dikenal sebagaial-Faqih, alMujtahid, al-‘Alim, al-‘Alamah, al-Wara’, al-Mutashawif,bahkan pada zamannya tergolong ulama besar yang mendapatgelar Sayyidu ‘Ulama’ al-Hijaz. Ada pula yang menambahkannyadengan sebutan al-Fadil. Karya Syekh Nawawi Al-Bantani.

Karakter kebantenan yang harus dimiliki yaitu:inovatif dankreatif, pantang menyerah, memegang prinsip, konfrontatif, ter-hadap ketidakadilan, komunikatif dan mampu bekerja sama,membuka diri dan mampu membaca tantangan, respon/antu-siasme yang sangat tinggi, memiliki pemikiran yang maju, visionerdan menyadari kepentingan pendidikan, cerdas berpikir taktis danstrategis, menjaga nilai budaya lokal, moderat dan menghargaiperbedaan di masyarakat.

Hal-hal terkait Syekh Nawawi Al Bantani adalah:• Ilmuwan yang mampu mengembangkan budaya literasi

di zamannya.• Dikenal sebagai ulama dan pemikir yang mempunyai

pandangan dan pendirian yang khas serta konsisten danberkomitmen kuat bagi perjuangan umat Islam.

Bidang Ilmu Fiqih Tausyekh, syarah fath al-qarib al-mujib al-musammah bi al-taqrib, li ibn qasim al-ghazi (1314) dan Suluk al-jadah (1300)

Bidang Akhlak/tasawuf Salalim al-fudholah, syarah mandhumah hidayah alazkiya, li al-syeikh al-imam al-fadlil zaenuddin (1315)

Bidang Tauhid/ilmu kalam: Fathu al-Majid, Syarah al-darr al-farid fi al-tauhid, li al-syeikh ahmad nawawi (1292) dan Tijan al-darari, syarah al-alim al-alamah, syeikh Ibrahim al-bajuri fi al-tauhid (1301

Bidang Sejarah/Tarikh Al-ibriz al-dani fi mauludi sayyida Muhammad al-sayyid al-adani (1299) Bidang Ilmu Bahasa dan Kesustraan arab: Lubabu al-bayan fi ‘ilmi al-bayan (1301)

Page 45: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 39

• Penulis yang produktif dalam melahirkan kitab-kitabmengenai berbagai persoalan agama. Karyanya mencapailebih dari 100 judul, meliputi berbagai disiplin ilmu, sepertitauhid, sejarah,ilmu kalam, syari’ah, tafsir, dan lainnya.

• Memiliki caranya tersendiri dalam melawan penjajahBelanda, beliau tidak agresif dan reaksioner dalam meng-hadapinya. Tapi, itu tak berarti beliau kooperatif denganmereka, Syekh Nawawi tetap menentang keras kerja samadengan kolonial dalam bentuk apapun.

Ada 9 Karakter dari Syekh Nawawi Al-Bantani yaitu:1. Inovatif dan kreatif.2. Pantang menyerah, memegang prinsip kejujuran, kon-

frontatif terhadap ketidakadilan.3. Komunikatif dan mampu bekerja sama.4. Membuka diri dan mampu membaca tantangan/risiko.5. Respon cepat dalam membaca keadaan & orientasi ter-

hadap pelayanan.6. Memiliki visi ke depan sehingga peduli dan menyadari

pentingnya dunia pendidikan.7. Cerdas berpikir taktis dan strategis 8. Menjaga nilai budaya

lokal.9. Moderat & menghargai perbedaan pendapat dalam tradisi

diskursus intelektual demi kemaslahatan masyarakat gunamelaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi.

Beberapa tokoh Banten lain merupakan tokoh bereputasinasional yaitu:A. Brigjen TNI (Purn.) KH. Syam’un

Lahir di Cilegon pada Tanggal5 April 1894 dan meninggal diSerang pada tahun 1949. Beliau adalah seorang tokoh pejuangkemerdekaan menentang pemerintahan Hindia Belanda di Banten.Pada umur 11 Tahun, KH. Syam’un melanjutkan studi ke Mekkah(1905-1910) dan berguru di Masjid Al-Haram sebagai tempat ahli-

Page 46: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

40 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

ahli keislaman terbaik di dunia berkumpul membagi ilmu. Pen-didikan akademisnya ditempuh dengan sekolah di Al-Azhar Uni-versity Cairo Mesir (1910-1915). KH. Syam’un pernah bergabungdengan Pembela Tanah Air (PETA), sebuah gerakan pemuda ben-tukan Jepang. Dalam PETA, jabatan KH. Syam’un adalah Dai DanTyo yang membawahi seluruh Dai Dan I PETA wilayah Serang.Keterlibatan KH. Syam’un dalam dunia militer mengantarkannyamenjadi pimpinan Brigade I Tirtayasa Badan Keamanan Rakyat(BKR) yang berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yangkemudian berganti menjadi TNI Divisi Siliwangi. Dengan Pangkatterakhir Brigadir Jenderal (Brigjen), karier KH. Syam’un dalam ke-militeran terbilang gemilang sehingga diangkat menjadi BupatiSerang pada periode 1945-1949.

B. Hussein JayadiningratBernama asli Pangeran Ario Hussein Jayadiningrat. Beliau lahir

di Kramatwatu, Serang pada Tanggal 8Desember 1886 dan me-ninggal di Jakarta pada tanggal 12 November 1960. Husein me-rupakan salah satu pelopor tradisi keilmuan di Indonesia. Huseinmerupakan penanggung jawab surat kabar bulanan berbahasaSunda Sekar Roekoen yang diterbitkan oleh Perkoempoelan SekarRoekoen. Ketika masih remaja, ia dikenal sebagai pemuda yangpintar dan berbakat, baik dalam ilmu agama, maupun ilmu barat.Disertasi Husein telah membuka jalan bagi penelitian tentanghistoriografi Indonesia sehingga ia pun dikenal pula sebagai“bapak metodologi penelitian sejarah Indonesia”. Beliau adalahorang Indonesia pertama yang memperoleh gelar doktor dan gurubesar pribumi yang pertama di Indonesia.

C. Syafruddin PrawiranegaraLahir di Serang pada Tanggal 28 Februari 1911 dan meninggal

di Jakarta pada Tanggal 15 Februari 1989. Beliau merupakan se-orang pejuang kemerdekaan, Menteri, Wakil Perdana MenteriGubernur Bank Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua

Page 47: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 41

(setingkat presiden) Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).Beliau menerima mandat dari Presiden Sukarno ketika pemerin-tahan Republik Indonesia yang kala itu beribukota di Yogyakartatakluk ke tangan Belanda akibat Agresi Militer Belanda II padatanggal 19 Desember1948. Beliau kemudian menjadi PerdanaMenteri bagi kabinet tandingan yaitu Pemerintahan RevolusionerRepublik Indonesia (PRRI) di Sumatera Tengah tahun 1958.

3.2 Pendidikan di BantenPendidikan sangat penting dalam kehidupan karena tanpa pen-didikan manusia akan sulit berkembang. Provinsi maju tentunyatidak terlepas dari dunia pendidikan. Salah satu tujuan pendidikanadalah mengembangkan SDM semaksimal mungkin. Semakintinggi kualitas pendidikan, maka semakin tinggi pula kualitas SDMyang akan didapat. Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia(IPM), parameter dalam menentukan tingkat keberhasilan suatuprovinsi dapat di ukur salah satunya berdasarkan sektor pen-didikan, karena pembangunan pendidikan memiliki keterkaitanyang sangat erat dengan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM)yang berkompeten.

Akan tetapi, pada kenyataannya pendidikan di Provinsi Bantenbelum berjalan sesuai dengan target yang ingin dicapai. Penyebab-nya bermacam-macam, seperti kurangnya tingkat minat setiapindividu untuk mengenyam pendidikan yang sudah menjadi bagi-an program pemerintah yaitu wajib belajar 12 tahun. Kemudian,kurang memadainya fasilitas sekolah seperti kerusakan padabangunan, mahalnya biaya untuk sekolah, serta tenaga pendidikyang belum memenuhi standar. Padahal, jika kendala-kendala ter-sebut bisa diminimalisasi atau dikurangi jumlahnya di setiap tahun,maka peningkatan mutu pendidikan akan jauh lebih pesat. Per-hatian pemerintah setempat untuk memprioritaskan kondisi dankualitas pendidikan di Provinsi Banten juga menjadi faktor yangbegitu penting, karena kendala saat ini salah satu penyebabnyaadalah anggaran yang masih terbatas dan tata kelola perbaikan

Page 48: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

42 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

yang masih buruk. Berdasarkan data yang dikeluarkan Kementeri-an Pendidikan dan Kebudayaan, ada 48% sekolah di Banten yangrusak. Sehingga saya menyarankan kepada pemerintah setempat,sebaiknya anggaran untuk pendidikan di Provinsi Banten ini diberi-kan jumlah dan perhatian serta pengawasan lebih sehingga ang-garan akan tepat sasaran.

Pada 2016, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata lamasekolah di Banten baru mencapai 8,37 tahun. Hal ini berarti mayo-ritas penduduknya tidak lulus SMP. Rata-rata lama sekolah jugaberbeda di tiap daerah. Tangerang Selatan di utara memiliki lamarata-rata sekolah 11,58 tahun. Sedangkan di bagian selatan di Lebakhanya 6,19 tahun, Pandeglang 6,62 tahun, dan Kabupaten Serang6,98 tahun. Tentunya ini menjadi permasalahan serius dan PR untukkita semua. Rendahnya minat, tingginya angka pernikahan dini, sertakemiskinan tentunya menjadi penyebab alasan masyarakat tidakmelanjutkan sekolah minimal sampai lulus SMA atau SMK.

Perbedaan rendahnya angka rata-rata lama sekolah juga di-sebabkan faktor jarak tempuh. Di Kabupaten Pandeglang, untukke sekolah, siswa perlu menempuh perjalanan sejauh 20 kilome-ter. Di Lebak, bahkan bisa sampai 25 kilometer. Inilah yang men-jadikan Angka Partisipasi Murni (APM) setingkat SMA/SMK hanyamencapai 57,04%. Di sisi lain, mayoritas angka pengangguran diBanten rupanya juga disumbang oleh lulusan pendidikan SMK.Mengacu pada BPS, pada Agustus 2017, dari total 5,6 juta angkat-an kerja se-Banten, sebanyak 9,28% atau 520 ribu orang meng-anggur. Angka tersebut ternyata meningkat dari 499 ribu pe-ngangguran pada periode Agustus 2016. Tentunya hal ini menam-bah ketidakinginan masyarakat untuk melanjutkan pendidikankarena akan ada asumsi-asumsi negatif dari masyarakat. Seharus-nya pemerintah bisa lebih proaktif untuk turun langsung kelapangan industri serta campur tangan soal aturan penerimaantenaga kerja yang berasal dari pemuda Banten, yaitu terhadaplulusan SMA dan SMK bahkan perguruan tinggi, karena semakinbanyak pemuda Banten berpendidikan yang terjaring menjadi

Page 49: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 43

salah satu tenaga kerja, akan semakin meningkatkan motivasi dansemangat untuk mengenyam pendidikan bagi masyarakat lainnya.

APBD Banten yang lebih dari Rp8 Triliun bila dikelola secarabenar dan tidak dikorupsi akan bisa memenuhi kebutuhan dalammeningkatkan kualitas pendidikan di Banten. Akan tetapi semuaitu bergantung pada niat dan komitmen pimpinan daerahnya. Pada-hal, seharusnya pemerintah bisa menambah program sekolah yanggratis dan memperbaiki fasilitas sehingga sekolah tidak hanyauntuk kalangan orang tertentu terutama yang mampu membayar,tetapi juga termasuk kalangan rakyat kecil, karena pada hakikatnyasetiap individu berhak mendapatkan pendidikan yang layak.

Pendidikan penting bagi siapa saja bukan hanya anak-anaknamun semua orang juga membutuhkan pendidikan. Pendidikanbisa didapatkan di bangku sekolah maupun di organisasi pen-didikan non formal lainnya. Apapun pendidikan yang ditempuhpada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahu-an seseorang. Mutu pendidikan sangat tergantung dari programpendidikan yang dilaksanakan. Bukan hanya itu, pendidikan ber-mutu bisa didapatkan bila tenaga pengajar benar-benar bisa me-laksanakan program pendidikan dengan baik. Sebelum melibat-kan peran pemerintah dalam semua aspek peningkatan mutu pen-didikan, perlu adanya komitmen yang kuat untuk memberantaskorupsi dan pungutan liar oleh seluruh pihak terkait. Jika tidak,semua solusi dan upaya untuk meningkatkan dan memajukanmutu pendidikan tidak akan pernah berjalan dengan maksimal.

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan diProvinsi Banten dimulai dari tenaga pendidiknya. Pendistribusianguru sebaiknya dilakukan secara merata supaya kelebihan dankekurangan guru di satu lokasi dengan lokasi daerah lainnya bisasaling menutupi. Kualitas guru juga bisa ditingkatkan denganadanya pelatihan dan pembekalan khusus kepada tenaga pengajaryang diadakan oleh pemerintah, seperti seminar. Untuk menam-bah semangat tenaga pengajar dalam mendidik, pemerintah bisamemberikan insentif, bonus, ataupun sertifikasi terutama untuk

Page 50: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

44 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

pengajar-pengajar yang berprestasi sehingga diharapkan mampumendongkrak semangat dalam memajukan pendidikan diprovinsi Banten.

Pemerintah harus menyadari bahwasanya anak-anak me-rupakan investasi masa depan sebuah bangsa. Merekalah yangkelak akan mengisi ruang-ruang proses berbangsa dan bernegara.Wajar saja ketika banyak orang menyerukan bahwa anak adalahbibit-bibit atau tunas yang harus diperhatikan dan dirawat denganbaik. Namun, ternyata masih banyak di temukan anak-anak ku-rang mampu harus berhenti sekolah karena tidak memiliki biaya.Sering dijumpai bahwa anak-anak di dipaksa mengemis demimenghidupi keluarga, melakukan tindak kriminal dan terlantarkarena ketimpangan ekonomi. Padahal, anak-anak harusnya ber-ada di rumah, belajar dengan baik dan menikmati masa-masamereka untuk menuntut ilmu. Di sinilah peran pemerintah harusditingkatkan untuk lebih memberi perhatian khusus, terutamadalam menjamin pendidikan bagi setiap warganya, terutamaanak-anak yang masih wajib belajar 12 tahun. Menurut saya,pemerintah sudah seharusnya memberikan dan menjamin danaBOS akan tepat sasaran sehingga tidak ada lagi rakyat kecil yangingin sekolah, namun terbentur dengan mahalnya biaya, terutamauntuk daerah terpencil.

Berlandaskan rasa kepedulian terhadap pendidikan harus adasolusi yang dapat membantu Pemerintah Provinsi Banten untukmengembangkan pendidikan yang lebih baik. Membentuk TamanBelajar Anak Banten (TABAN) yang disertai dengan pembangunanatau mobil perpustakaan gratis terutama di wilayah terpenciladalah solusi yang diusulkan. TABAN adalah wadah kontribusipemuda, terutama mahasiswa-mahasiswa di Provinsi Bantenuntuk pendidikan Provinsi Banten yang lebih baik. TABAN akanmengembangkan pendidikan di seluruh pelosok desa yang adadi Provinsi Banten dengan mendirikan Taman Belajar Anak danmengirimkan relawan-relawan pengajar di setiap pelosok desa.TABAN berfokus pada pengembangan pendidikan anak usia dini,

Page 51: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 45

sekolah dasar sampai menengah. Sudah saatnya pemerintah se-tempat memberikan instruksi yang mewajibkan kepada maha-siswa sebagai tenaga pengajarnya di Provinsi Banten untuk meng-abdi kepada masyarakat.

Jika Banten ingin maju, hendaknya mencontoh Malaysia,hampir setiap tahun negeri Melayu itu mempunyai program untukmengirimkan generasi mudanya yang berprestasi studi di Eropa,negara-negara Barat, dan Timur Tengah. Hal ini menyebabkanbanyak Doktor lulusan luar negeri meningkat dan kembali ke tanahair untuk membangun negerinya sehingga menjadi negaraberkembang yang maju, karena kualitas SDM-nya yang tangguhdan handal.

Seperti yang kita ketahui, kota Serang dan Tangerang ter-golong merupakan kota yang memiliki banyak sekolah dan per-guruan tinggi. Jika pemerintah setempat mampu menata kondisitersebut, saya rasa kualitas pendidikan Provinsi Banten akan jauhberkembang pesat dan kualitasnya akan setara. Namun, pemerin-tah setempat juga tidak boleh mengabaikan provinsi lainnya,seperti Lebak dan Pandeglang. Di Lebak dan Pandeglang, siswa-siswa masih terhambat dengan minimnya infrastruktur yang ada.Seperti bangunan yang kurang memadai atau bahkan akses me-nuju lokasi. Dalam suatu berita, pernah tersiarkan kabar jika siswadi Lebak harus berjuang melintasi jembatan yang jauh dari katalayak untuk sampai ke tempat mereka bersekolah. Tentunya inimenjadi kewajiban pemerintah setempat untuk bertanggungjawab membangun sarana dan prasaran yang memadai. Sehinggapembangunan tidak hanya terfokus di kota Cilegon, Serang, mau-pun Tangerang.

Oleh karena itu, Pemerintah memegang peranan pentingdalam meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak, dari mulaiketersediaan sarana dan prasarana minimal berupa gedungsekolah yang layak, hingga sampai pada ketersediaan berbagaifasilitas pendukung pendidikan lainnya. Sekolah yang rusak beratdan masih belum direhabilitasi banyak ditemui terutama di

Page 52: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

46 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

daerah-daerah terpencil di Provinsi Banten. Bagi sekolah-sekolahyang berada di perkotaan pun masih ditemukan sekolah yangmembutuhkan renovasi. Dengan kata lain, sekolah-sekolah diperkotaan saja kondisinya masih demikian, apalagi untuk wilayahyang terpencil.

Perbaikan tingkat kesejahteraan penduduk di suatu daerahtidak terlepas dari pendidikan yang merupakan penentu kualitaspenduduk. Kualitas penduduk Banten sendiri sepanjang periode2013-2015 meningkat cukup pesat. Hal ini dapat diketahui darimeningkatnya rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun keatas (RLS) dan persentase penduduk usia 15 tahun ke atas lulusanS1/DIV/S2/S3 (APT), hingga mencapai 8,3 tahun dan 5,8 persenpada tahun 2015. Bahkan, kualitas penduduk Banten ini secararata-rata lebih tinggi dibandingkan Nasional, yang memiliki RLSdan APT hanya 7,8 tahun dan 5,6 persen.

A. Partisipasi Sekolah di BantenPartisipasi sekolah di Banten dapat di golongkan menjadi 4

yaitu:1. Tidak/belum pernah sekolah adalah mereka yang tidak pernah

atau belum pernah terdaftar dan tidak pernah atau belumpernah aktif mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidik-an formal. Termasuk juga yang tamat/belum tamat tamankanak-kanak tetapi tidak melanjutkan ke sekolah dasar.

2. Masih bersekolah adalah mereka yang terdaftar dan aktifmengikuti pendidikan formal dan nonformal (Paket A, B, atauC), baik pendidikan dasar, menengah maupun pendidikantinggi. Bagi mahasiswa yang sedang cuti dianggap masih ber-sekolah.

3. Tidak bersekolah lagi adalah mereka yang pernah terdaftardan aktif mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikanformal dan nonformal (Paket A, B, atau C), tetapi pada saatpencacahan tidak lagi terdaftar dan tidak aktif mengikutipendidikan.

Page 53: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 47

4. Tamat sekolah adalah menyelesaikan pelajaran yang ditandaidengan lulus ujian akhir pada kelas atau tingkat terakhir suatujenjang pendidikan di sekolah negeri maupun swasta denganmendapatkan tanda tamat belajar/ijazah. Seseorang yangbelum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi tetapi telahmengikuti ujian akhir dan lulus dianggap tamat sekolah.

Berikut adalah tabel tingkat partisipasi sekolah di Banten 2017yaitu:

Tabel 2. Tingkat Partisipasi Kasardi Provinsi Banten Tahun 2017

Sumber: BPS Provinsi Banten

Partisipasi Sekolah (School Participation)

Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Sekolah (Sex and School

Age Group)

Tidak/ Belum Pernah Sekolah (Never

Attending School)

Masih Sekolah

(Attending School)

Tidak Sekolah Lagi (Not Attending

School Anymore)

(1) (2) (3) (4) Laki-laki (Male) 7-12 0,77 99,23 00,00 13-15 0,00 94,54 5,46 16-18 0,43 63,54 36,03 19-24 0,22 19,44 80,34 7-24 0,42 67,67 31, 91 Perempuan (Female) 7-12 0,35 99,65 00,00 13-15 0,00 96,62 3,38 16-18 0,05 70,66 29,29 19-24 0,77 20,53 79,23 7-24 0,77 69,52 30, 27 Laki-laki+Perempuan (Male+Female) 7-12 0,57 99,43 00,00 13-15 0,00 95,59 4,41 16-18 0,25 67,00 32,75 19-24 0,23 19,97 79,80 7-24 0,32 68,57 31, 11

Page 54: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

48 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Dari data di atas terlihat bahwa untuk anak laki-laki dari umur7-24 masih terdapat anak yang tidak/belum pernah sekolahsebesar 0,42% dan untuk anak perempuan sebesar 0. 21%. Inimenandakan bahwa di Banten masih terdapat anak yang tidak/belum pernah sekolah. Hal inilah yang harus difokuskan olehpemerintah saat ini supaya angka partisipasi anak sekolah diBanten terus didorong sedemikian rupa sehingga angka tersebutsemakin kecil hingga tidak ada.

B. Jumlah SekolahDalam Tabel 3 berikut merupakan jumlah sekolah di Banten

2017 sebagai berikut:

Tabel 3. Jumlah Sekolah di Provinsi Banten Tahun 2017

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah sekolah di Bantenterdapat 1778. Angka ini dapat terus ditingkatkan seiring dengan

Kabupaten/ Kota (Regency/ Municipality)

Sekolah (School)

Murid (Pupils)

Guru (Teachers)

Rasio Murid—Guru (Pupil—Teacher Ratio)

(1) (2) (3) (4) (5) Kabupaten/ Regency

1. Pandeglang 219 9.673 904 10,70 2. Lebak 182 8.976 796 11,28 3. Tangerang 488 66.264 2.422 27,36 4. Serang 96 4.236 362 11,70

Kota/ Municipality

1. Tangerang 318 23.516 1.520 15,47 2. Cilegon 97 7.528 760 9,91 3. Serang 114 6.860 635 10,80 4. Tangerang

Selatan 264 18.047 1.357 13,30

Banten 1.778 145.100 8.756 16,57 Sumber: BPS Provinsi Banten

Page 55: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 49

perkembangan infrastruktur di Banten. Terdapat rasio antara gurudengan murid sebesar 16,57%. Jumlah guru dibandingkan denganmuridnya pun juga masih di angka yang jauh. Jumlah guru diBanten dapat ditingkatkan lagi dengan adanya penaikan jumlahPNS khususnya guru, dengan sumber daya manusia yang berasaltidak hanya dari Banten.

C. Kualitas Penduduk di BantenDalam tabel berikut ditunjukkan kualitas penduduk dari segi

pendidikan pada tahun 2017 sebagai berikut:

Tabel 4. Kualitas Penduduk Provinsi Bantendari Sisi Pendidikan

Partisipasi Sekolah (School Participation)

Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Sekolah (Sex and School

Age Group)

Tidak/ Belum Pernah Sekolah (Never

Attending School)

Masih Sekolah

(Attending School)

Tidak Sekolah Lagi (Not Attending

School Anymore)

(1) (2) (3) (4) Laki-laki (Male) 7-12 0,77 99,23 00,00 13-15 0,20 95,95 3,85 16-18 0,83 68,39 30,78 19-24 0,19 20,38 79,43 7-24 0,50 67,91 31,59 Perempuan (Female) 7-12 0,42 99,38 00,19 13-15 0,34 95,39 4,27 16-18 0,00 67,07 32,93 19-24 0,08 22,31 77,61 7-24 0,23 68,27 31, 50 Laki-laki+Perempuan/ (Male+Female) 7-12 0,60 99,31 00,10 13-15 0,27 95,67 4,06 16-18 0,44 67,77 31,79 19-24 0,14 21,33 78,53 7-24 0,37 68,09 31, 55 Sumber: Provinsi Banten dalam Angka 2018

Page 56: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

50 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Semakin luasnya akses penduduk terhadap pendidikan akanmendorong kualitas penduduk Banten sehingga bisa meningkat.Hal ini ditandai oleh angka partisipasi sekolah (APS) untuk ber-bagai kelompok usia yang terus mengalami peningkatan. Namundemikian, harus mendapat perhatian lebih dari semua pihak denganmasih rendahnya APS kelompok usia 16-18 tahun. Dengan nilaiAPS yang hanya 67,77 persen, berarti ada sekitar sepertiga pendudukBanten usia 16-18 tahun, yang pada tahun 2017 tidak bersekolahlagi.

Kualitas pendidikan penduduk berkaitan erat dengan keter-sediaan sarana dan prasarana pendidikan. Salah satu indikatornyaadalah rasio ketersediaan sekolah (RKS), yang dapat menggam-barkan kemampuan sekolah dalam menampung penduduk usiasekolah sesuai dengan jenjang pendidikan. Berdasarkan data yangada, terlihat bahwa RKS SMP/MTs dan SMA/SMK/MI mengalamipenurunan. Berarti, ketersediaan gedung sekolahnya meningkatmelebihi pertambahan penduduk usia sekolah. Sementara untukgedung sekolah SD/MI, peningkatannya sedikit di bawah per-tambahan penduduk usia sekolahnya.

D. Pembangunan Manusia di BantenPembangunan manusia merupakan sebuah proses perubahan

kualitas diri manusia menuju kehidupan yang lebih baik. Kemajuanpembangunan manusia ini secara umum dapat ditunjukkandengan melihat perkembangan indeks pembangunan manusia(IPM). IPM sendiri adalah ukuran yang mencerminkan capaiankemajuan pembangunan manusia, yang dibentuk oleh tiga dimensidasar kebutuhan manusia, yaitu umur panjang dan sehat, penget-ahuan dan standar hidup layak.

Berikut adalah gambar 12 tentang pembangunan manusia diBanten pada Tahun 2017 sebagai berikut:

Page 57: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 51

Gambar 12. Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kotadi Provinsi Banten

Meningkatnya capaian pembangunan manusia di Banten, ter-nyata didorong oleh kenaikan semua komponen pembentuknya.Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Banten berada dirata-rata 71,42 dan menunjukkan peningkatan dari 2016 sebesar70,96. Angka IPM ini ditopang oleh Angka harapan Hidup sepanjang69,49 tahun. Harapan lama sekolah sepanjang 12,78 Tahun.

3.2 Tingkat Pengangguran di BantenTingkat pengangguran terbuka Provinsi Banten mencapai 8,52%pada Bulan Agustus 2017. Nilai ini masih tinggi di atas capaiannasional pada Agustus 2017 sebesar 5,34 %. Sejak Tahun 2015,tingkat pengangguran terbuka di provinsi Banten secara berurutanadalah: 9,55%; 8,92%; dan 10,06%. Sedangkan capain nasionaluntuk TPT tersebut secara berurutan adalah 6,18%; 5,61%; dan5,50%. Meskipun mempunyai tren adanya kecamatanenderunganpenurunan dari tahun 2015 s.d. 2018 tetapi nilainya tetap tinggi.Hal ini sangat kontradiktif dengan kondisi Provinsi Banten yangmempunyai banyak industri besar dan kecil yang membutuhkanbanyak pekerja.

Page 58: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

52 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang semakinmeningkat dari tahun ke tahun maka akan menimbulkan masalah-masalah tersendiri di Provinsi Banten tersebut. Seperti masalahkemiskinan, timbulnya masalah kemiskinan tersebut biasanya di-sebabkan oleh masyarakat yang tidak berpenghasilan, yang biasadisebut dengan pengangguran. Pengangguran merupakan orangyang sedang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, be-kerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yangsedang berusaha mencari pekerjaan yang layak. Biasanya terjadi-nya pengangguran di sebabkan oleh para pencari kerja tidak se-banding dengan jumlah lapangan kerja yang mampu menyerap-nya. Seringkali pengangguran menjadi masalah dalam perekono-mian yang dapat menghambat proses pembangunan suatunegara, hal tersebut terjadi di Provinsi Banten.

Berdasarkan pemetaan tingkat pengangguran terbuka dikabupaten/kota se-Provinsi Banten pada tahun 2017, maka Kabu-paten Serang menyumbang tingkat pengangguran terbuka ter-tinggi sebesar 13%, disusul Kota Cilegon sebesar 11,88% dan Kabu-paten Tangerang sebesar 10,57%. Tingkat Pengangguran Terbukaterendah diperoleh Kota Tangerang Selatan sebesar 6,83%. Kabu-paten/kota dalam 3 besar merupakan basis industri baik besar mau-pun kecil di Provinsi Banten. Oleh karena itu, ada ketidaksesuaianantara yang dibutuhkan industri dengan pekerja yang mencari kerja.Dengan kata lain ada kesenjangan kompetensi yang dibutuhkanindustri dan yang dimiliki pekerja di Provinsi Banten.

Dari sisi penyumbang terbesar untuk tingkat pengangguranterbuka di Provinsi Banten Bulan Agustus Tahun 2017 berdasar-kan pendidikan berasal dari SMA Kejuruan sebesar 14,23%, di-susul SMA Umum sebesar 12,49% dan SMP sebsar 9,87%. Se-dangkan penyumbang terkecil untuk TPT berasal dari Diploma I/II/II sebesar 3,76%. Dari data ini sangat jelas bahwa SMA Kejuruanharus menjadi pusat perhatian untuk menyiapkan kompetensiyang lebih sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan duniaindustri. Program link and match perlu diintensifkan kembali se-

Page 59: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 53

hingga lulusan SMA Kejuruan dapat diterima lebih banyak di duniausaha dan dunia industri.

Masalah pengangguran merupakan masalah besar tidak hanyadi negara berkembang tetapi juga negara-negara maju, namundemikian pada umumnya tingkat pengangguran di negara-negaraberkembang lebih tinggi. Pengangguran mempunyai dampaknegatif tidak hanya pada masalah ekonomi, tetapi juga menjadipemicu kerawanan sosial. Oleh karena itu, masalah pengangguranharus ditangani secara sungguh-sungguh baik oleh pemerintahpusat maupun pemerintah daerah.

Beberapa perundang-undangan telah digulirkan oleh peme-rintah untuk memperbaiki masalah ketenagakerjaan di Indone-sia di antaranya sebagai berikut:1. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan;2. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 Tentang Per-

luasan Kesempatan Kerja.

Masalah pengangguran sudah menjadi masalah yang cukuppelik di Provinsi Banten, cara mengatasi pengangguran memangtidaklah mudah, butuh kerja sama antara pemerintah dan masya-rakat secara keseluruhan. Pengangguran berpotensi menimbulkandampak yang negatif dengan munculnya beragam tindakankriminal dan mendorong bertambahnya angka kemiskinan.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang terjadi di Kabupa-ten Serang sebagai yang terbesar dalam TPT di Provinsi Bantenadalah fluktuatif atau naik turun, akan tetapi lebih banyak mening-katnya dibandingkan menurunnya sehingga mengalami trennegatif. Dengan demikian dapat di katakan bahwa Tingkat Pe-ngangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Serang merupakan yangpaling tinggi di bandingkan kabupaten lainnya yang terdapat diProvinsi Banten. Dapat di ketahui bahwasannya pengangguranyang terjadi di Kabupaten Serang terjadi pada kalangan usia yangproduktif atau pemuda, yaitu pada tamatan SMP, SMA, dan SMK.Penyebab lain terjadinya pengangguran di Kabupaten Serang

Page 60: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

54 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

disebabkan oleh masyarakat yang tidak mampu bertahan lamabekerja dalam perusahaan. Dan juga disebabkan oleh masyarakatyang sudah mendapatkan pekerjaan, namun tidak bekerja karenamencari upah yang lebih tinggi dan juga ada masyarakat yangsudah terkendala oleh usia.

Sehingga untuk mengatasi pengangguran terbuka (TPT) yangterjadi di Kabupaten Serang dapat diatasi dengan cara memanfaat-kan industri pengolahan yang ada. Karena hampir separuh dariperekonomian di Kabupaten Serang bergantung pada aktivitasdari kategori lapangan usaha industri pengolahan. Terbukti padatahun 2011 industri pengolahan mencapai angka 54,39%, padatahun 2012 mengalami penurunan sebesar 51,69%, dan juga padatahun 2013 menurun mencapai angka 50,91%, pada tahun 2014sebesar 49,53. Meski mengalami penurunan dari tahun ke tahuntetapi perannya masih sangat berpengaruh terhadap jalan per-ekonomian, Karena terdapat 682 perusahaan atau industri besarmaupun kecil di Kabupaten Serang. (BPS: Serang 2011-2015)

Pesatnya kemajuan teknologi, semakin mempersulit adanyakesempatan untuk memperoleh pekerjaan dan berusaha. sedang-kan Banten, cukup kaya dengan potensi sumber daya yang dapatdimanfaatkan dalam perkembangan industri kreatif yang bernilaiekonomi. Jumlah angkatan kerja Provinsi Banten pada Tahun 2017sebanyak 5,6 juta orang, dengan penduduk yang bekerja sebanyak5,08 juta orang (90,72%) dan pengangguran terbuka sebanyak519,56 ribu orang (9,28%). Sebagian besar penduduk yang be-kerja merupakan lulusan SMA sebanyak 1,63 juta orang (32,07%)dan lulusan SD sebanyak 1,22 juta orang (23,93%). Lapangan usahadengan penyerapan tenaga kerja terbanyak pada Tahun 2017terdapat pada sektor industri pengolahan sebanyak 1,25 juta pe-kerja (24,54%) dan sektor perdagangan besar, eceran, rumahmakan, dan hotel dengan jumlah pekerja sebanyak 1,2 juta pekerja(23,70%). Berdasarkan data tersebut di atas, untuk menanggulangipengangguran di Provinsi Banten perlu adanya koordinasi antaraPemerintah, Pemerintah Daerah dan Instansi Terkait lainnya untuk

Page 61: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 55

memberi masukan, saran dan pertimbangan kepada pemerintahdan pemerintah daerah sebagai bahan dalam menetapkan ke-bijakan penanggulangan pengangguran di Provinsi Banten.

Biro Ekonomi Dan Administrasi Pembangunan Setda ProvinsiBanten sebagai fungsi stafing yang berperan sebagai regulatordalam menyusun kebijakan, mengadakan rakor ini dengan tujuanuntuk mendapatkan masukan dari pihak terkait yang akan dijadi-kan bahan kebijakan penanggulangan pengangguran di ProvinsiBanten.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pengangguran diwilayah Banten. Angka pengangguran di daerah ini pada Februari2018 menempati urutan ke-2 terbesar se-Indonesia. Tingkat Pe-ngangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Banten mengalami pening-katan. Secara persentase jumlahnya meningkat dari 8,92 persenpada Agustus 2016 menjadi 9,28 persen pada bulan Agustus2017. TPT paling banyak disumbang Kabupaten Serang denganangka 13 persen atau sekitar 82 ribu orang.

Berbeda dengan Kabupaten Serang, Kota Tangerang Selatanmemiliki angka pengangguran terkecil sebesar 6,83 persen,dengan jumlah 48 ribu. Di samping itu, jumlah pengangguranterbesar berada di Kabupaten Tangerang sebesar 10,57 persendengan jumlah 175 ribuan.

Adapun kabupaten/kota lainnya antara lain, Pandeglang se-besar 8,30 dengan jumlah 42 ribu, Lebak sebesar 8,88 persendengan jumlah 52 ribu, Kota Tangerang sebesar 7,16 dengan jum-lah 75 ribu, Cilegon sebesar 11,8 persen dengan jumlah 22 ribu,dan Kota Serang Kota Serang sebesar 8,43 dengan jumlah 25 ribu.

Jumlah angkatan periode Agustus 2016-Agustus 2017 me-ningkat dari 5,59 juta orang menjadi 5,60 juta orang. Namunsayangnya, peningkatan jumlah angkatan kerja tersebut disebab-kan oleh peningkatan jumlah pengangguran sebesar 21 ribu padaperiode tersebut. Jumlah penduduk bekerja justru mengalami pe-nurunan dari 5,09 juta orang menjadi 5,08 juta orang. TingkatPartisipasi Angkatan Kerja mengalami penurunan dari 63,66

Page 62: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

56 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

persen menjadi 62,32 persen.Dilihat dari tingkat pendidikan, lulusan SMK menempati posisi

tertinggi penyumbang TPT jika dibanding jenjang pendidikan lain,angkanya sebesar 14,25 persen pada Agustus 2017.

Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2018 di Bantensendiri sebanyak 5,6 juta atau naik 108 ribu pekerja dibandingkanperiode sama di tahun sebelumnya. Tapi penambahan jumlahpekerja ini juga terjadi peningkatan Tingkat Pengangguran Ter-buka (TPT) menjadi 7,77 persen. Atau meningkat dari periodesebelumnya 7,75 persen.

Angka pengangguran 7,77 di Banten juga tercatat lebih tinggidibandingkan angka pengangguran nasional sebesar 5,13 persen.Tren angka lebih tinggi dibandingkan angka penganggurannasional ini bahkan terjadi sejak Agustus 2016. Angka 7,77 persenjuga menunjukkan bahwa pengangguran di Banten ada di pering-kat ke-2 nasional setelah Jawa Barat.

Tingkat pengangguran terbuka ini juga paling banyak disum-bang oleh lulusan SMP dan menempati posisi tertinggi dibanding-kan jenjang pendidikan lain sebesar 12,02 persen. Sedangkan ber-dasarkan status pekerjaan, sebagian besar atau 2,93 juta orangberstatus buruh atau karyawan.

Maka seharusnya pemerintah Kabupaten Serang menerapkankebijakan pada setiap Kecamatan-kecamatan dan perusahaanyang harus saling bersinergi untuk mengurangi tingkat pengang-guran dengan cara di setiap kawasan industri diwajibkan memilikibalai latihan kerja agar mampu memenuhi kriteria dari perusahaanyang akan merekrutnya. Dan di setiap perusahaan diharuskan untukmerekrut tenaga kerja lokal terutama pada para pekerja di usiaproduktif yang telah lulus SMA sederajat. Sehingga pengangguranyang terjadi di Kabupaten Serang dapat teratasi.

Adapun pihak-pihak yang terlibat untuk mengatasi tingkat pe-ngangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Serang adalah KepalaDaerah (Bupati), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker-tans), Dinas Perindustrian, dan Kepala Camat serta Kepala Desa

Page 63: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 57

Kabupaten Serang. Dalam melaksanakan strategi atau kebijakantersebut memiliki peran yakni, pertama Bupati mengeluarkanPeraturan Bupati (Perbup) yang berkaitan dengan kemudahandalam perizinan berinvestasi, sekaligus memberikan instruksipada Dinas yang terlibat. Kedua Dinas Tenaga Kerja dan Transmig-rasi (Disnakertans) sesuai dengan perannya yaitu mengadakanBalai Latihan Kerja (BLK) di setiap Kecamatan-kecamatan. KetigaDinas Perindustrian yakni menginstruksikan pada pemilik per-usahaan atau industri supaya merekrut tenaga kerja lokal (wargaserang). Dan terakhir para Kepala Camat berkoordinasi denganKepala Desa untuk mendata seluruh pemuda yang tidak bekerjaatau pengangguran di wilyah masing-masing, dan memberikanmotivasi supaya memiliki keinginan untuk bekerja dan mengikutiBalai Latihan Kerja (BLK).

Solusi atau strategi ini ditawarkan karena diproyeksikan dapatmeminimalisasi pengangguran yang terjadi, melalui pemanfaatanperusahaan atau industri yang sangat banyak dan memiliki peranpenting dalam jalannya perekonomian di Kabupaten Serang. Me-lalui pihak-pihak yang terlibat di dalam nya dengan menjalankansesuai tugas dan fungsinya. Sehingga ketika solusi atau strategiini diterapkan dengan kesungguhan maka Tingkat PengangguranTerbuka (TPT) yang terjadi di Kabupaten Serang dapat teratasi.

Sekarang kita tanyakan kepada orang asli Banten, sepertiapakah Banten ini? Maka jawabannya adalah, ada lebih dari 14.000 perusahaan di Banten. Dengan jumlah begitu banyak, idealnyaangka pengangguran menjadi kecil. Sayangnya yang terjadi tidakdemikian, Banten merupakan salah satu daerah miskin di Indo-nesia, dengan tingkat pengangguran nomor 4 tertinggi. Karenabagi mereka, Banten adalah Cilegon, Serang, Lebak, danseterusnya. Bahkan masih ada daerah yang masih hidup di bawahgaris kemiskinan.

Salah satu faktor yang melatar belakangi hal tersebut adalahdari sektor pendidikan. Pendidikan menjadi sorotan publik diBanten. Pada 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) ternyata mencatat

Page 64: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

58 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

rata-rata lama sekolah di Banten mencapai 8,53 tahun. Selain itu,temuan dari Pusat Telaah dan Informasi Regional Banten (Pattiro)menemukan, di Kabupaten Serang saja, tiga dari sepuluh siswabertaruh nyawa karena sekolah rusak. Akibatnya, penggunaanruang kelas dilakukan bergantian dan menjadikan belajar tidakkondusif. Selain itu, sekolah yang buruk menjadikan motivasibelajar siswa dan guru berkurang. Pada akhirnya para murid bisamemutuskan untuk meninggalkan sekolah akibat fasilitas dankualitas pendidikan yang tak memadai. Bahkan, menurutnya,berdasarkan data yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan danKebudayaan, ada 48% sekolah di Banten yang rusak.

Kepala Bappeda Provinsi Banten Hudaya Latuconsina menga-takan masalah pendidikanlah yang kemudian jadi penyumbanglambatnya pembangunan di kawasan. Indeks PembangunanManusia (IPM) menjadi rendah akibat faktor rata-rata lama sekolahwarga yang sebentar. Menurutnya, perbedaan rendahnya angkarata-rata lama sekolah disebabkan faktor jarak tempuh. Di Kabu-paten Pandeglang, untuk ke sekolah, siswa perlu menempuh per-jalanan sejauh 20 kilometer. Di Lebak, bahkan bisa sampai 25 kilo-meter. Inilah yang menjadikan Angka Partisipasi Murni (APM)setingkat SMA/SMK hanya mencapai 57,04%.

Di sisi lain, mayoritas angka pengangguran di Banten rupanyajuga disumbang oleh lulusan pendidikan SMK. Mengacu pada BPS,pada Agustus 2017, dari total 5,6 juta angkatan kerja se-Banten,sebanyak 9,28% atau 520 ribu orang menganggur. Angka tersebutternyata meningkat dari 499 ribu pengangguran pada periodeAgustus 2016. Bahkan dari data tersebut, angka pengangguranterbuka justru disumbangkan oleh daerah Kabupaten Serangmencapai 13% atau 82 ribu orang. Disusul Cilegon sebanyak11,88% atau 22 ribu orang. Dua daerah tersebut diisi aneka indus-tri dari total 14 ribu lebih industri berdiri di Banten.

Melihat permasalahan ini, Sebaiknya harus ada terobosanmengenai pengangguran dari lulusan SMA dan SMK khususnyadi bidang penerimaan kerja. Di perlukan peran Pemerintah Daerah

Page 65: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 59

untuk bisa campur tangan ke industri dengan cara membuatperaturan daerah tentang penerimaan kerja untuk putra daerahyang berprestasi di SMA/SMK-nya, atau juga dari PemerintahDaerah bisa mengeluarkan peraturan untuk mewajibkan industriyang ada di propinsi Banten untuk mengadakan pelatihan ke-tenagakerjaan yang nantinya para lulusan SMA/SMK ini dapat ber-manfaat untuk masuk ke dunia kerja nanti.

Selain pendidikan, kesenjangan sosial yang terjadi di ProvinsiBanten dan kabupaten/kota yang berada di dalamnya ini disebab-kan oleh perbedaan karakteristik wilayah-wilayah tersebut. Di sam-ping itu terdapat pula faktor-faktor lain yang dapat mempenga-ruhi tinggi rendahnya tingkat ketimpangan pembangunan di suatuwilayah. Di lihat dari pendapatan per kapita terdapat tiga klasifikasipada kabupaten/kota di Provinsi Banten, di antaranya:1. Daerah maju dan tumbuh cepat2. Daerah berkembang cepat3. Daerah tertinggal

Pada klasifikasi daerah maju dan tumbuh cepat ditempati olehKota Cilegon dan Kota Tangerang. Hal ini disebabkan pertumbuh-an ekonomi dan pendapatan per kapita kedua kota tersebut diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapitaProvinsi Banten. Klasifikasi berikutnya adalah daerah berkembangcepat yang ditempati Kabupaten Tangerang. Hal ini disebabkanoleh pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang yang cende-rung meningkat dan berada diatas rata-rata provinsi tetapi pen-dapatan per kapitanya berada di bawah rata-rata provinsi. Kemu-dian yang terakhir klasifikasi daerah tertinggal yang ditempati olehKabupaten Pandeglang, Lebak dan Serang. Ketiga kabupatentersebut memiliki pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita di bawah rata-rata Provinsi Banten.

Dari permasalahan di atas, seharusnya pemerintah lebih pekalagi dalam hal ini, masih banyak daerah yang tertinggal dan kurangdiperhatikan. Tidak seharusnya hal yang seperti itu dibiarkan saja

Page 66: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

60 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

atau di perhatikan jika ada pemberitaan dari media terlebih dahulu.Seharusnya pemerintah harus adil dari segala aspek, terlebih lagidari segi infrastruktur. Karena dari infrastruktur ini sangat besarsekali pengaruhnya dalam perkembangan perekonomian di suatudaerah. Contoh saja di daerah Tangerang Selatan, infrastruktur disana sudah sangat bagus, tidak heran pendapat per kapita didaerah tersebut terbilang cukup besar jika dibandingkan daerah-daerah lain yang ada di Provinsi Banten. Seharusnya hal yang se-macam itu di terapkan juga di daerah yang terbilang tertinggalseperti Kabupaten Serang, Lebak, dan Pandeglang. Dengan begituperekonomian di daerah tersebut bisa terjadi peningkatan dantidak ada lagi kesenjangan sosial yang terjadi di Provinsi Banten.

3.4 Tingkat Kesehatan di BantenPelayanan kesehatan bagi masyarakat merupakan hak dasarmasyarakat yang harus dipenuhi dalam pembangunan kesehatan.Hal tersebut harus dipahami sebagai suatu investasi untuk pening-katan kualitas sumber daya manusia dan mendukung pembangun-an ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya mengatasikemiskinan.

Berbagai permasalahan penting dalam pelayanan kesehatanantara lain disparitas status kesehatan; beban ganda penyakit;pelindungan masyarakat di bidang obat dan makanan; kualitas,pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan; serta peri-laku hidup bersih dan sehat. Beberapa masalah penting lainnyayang perlu ditangani segera adalah peningkatan akses pendudukmiskin terhadap pelayanan kesehatan, penanggulangan wabahpenyakit menular, penanganan masalah gizi buruk, pelayanankesehatan di daerah bencana, dan pemenuhan jumlah dan penye-baran tenaga kesehatan.

Langkah-langkah yang telah ditempuh adalah peningkatanakses kesehatan terutama bagi penduduk miskin melalui pela-yanan kesehatan gratis; peningkatan pencegahan dan penang-gulangan penyakit menular termasuk polio dan flu burung; pe-

Page 67: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 61

ningkatan kualitas, keterjangkauan dan pemerataan pelayanan ke-sehatan dasar; keamanan dan khasiat obat dan makanan;peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan; penanganankesehatan di daerah bencana; penjaminan mutu; serta peningkatanpromosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

Sebagai tindak lanjut, pembangunan kesehatan diarahkanuntuk meningkatkan pemerataan dan keterjangkauan pelayanankesehatan; meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat; me-ningkatkan kualitas pelayanan kesehatan; meningkatkan upayapencegahan dan pemberantasan penyakit; meningkatkan keadaangizi masyarakat; dan meningkatkan penanganan masalah kese-hatan di daerah bencana.

Permasalahan utama pelayanan kesehatan saat ini antara lainadalah masih tingginya disparitas status kesehatan antar tingkatsosial ekonomi, antar kawasan, dan antara perkotaan dengan pe-desaan. Secara umum status kesehatan penduduk dengan tingkatsosial ekonomi tinggi, di kawasan perkotaan, cenderung lebih baik.Sebaliknya, status kesehatan penduduk dengan sosial ekonomirendah, di daerah perdesaan masih tertinggal.

Permasalahan penting lainnya yang dihadapi adalah terdapat1. 051 balita di Banten yang menyandang status gizi buruk. Balita-balita tersebut diketahui berada di Serang, Tangerang, Pandeglang,dan Lebak. Masalah ini tak lepas dari minimnya akses kesehatanmasyarakat yang mengakibatkan rendahnya pengetahuan orangtua terhadap nutrisi anak. Selain itu, masalah tersebut juga di-sebabkan faktor ekonomi keluarga. Selain itu, beban ganda pe-nyakit, yaitu belum teratasinya penyakit menular yang dideritaoleh masyarakat seperti tuberkulosis paru, malaria, infeksi saluranpernafasan akut (ISPA), dan diare, serta munculnya kembali pe-nyakit polio dan flu burung. Namun, pada waktu yang bersamaanterjadi peningkatan penyakit tidak menular seperti pembuluhdarah dan penyakit jantung, serta diabetes melitus dan kanker.

Di sisi lain, kualitas, pemerataan, dan keterjangkauan pelayan-an kesehatan juga masih rendah. Kualitas pelayanan menjadi

Page 68: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

62 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

kendala karena tenaga medis sangat terbatas dan peralatankurang memadai. Dari sisi jumlah, rasio tenaga kesehatan terhadapjumlah penduduk yang harus dilayani masih rendah. Keterjang-kauan pelayanan terkait erat dengan jumlah dan pemerataanfasilitas kesehatan. Pada tahun 2002, untuk setiap 100.000 pen-duduk hanya tersedia 3,5 Puskesmas. Itu pun sebagian penduduk,terutama yang tinggal daerah terpencil, tidak memanfaatkan Pus-kesmas karena keterbatasan sarana transportasi dan kendalageografis.

Pelindungan masyarakat di bidang obat dan makanan masihrendah. Dalam era perdagangan bebas, kondisi kesehatan masya-rakat makin rentan akibat meningkatnya kemungkinan konsumsiobat dan makanan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dankeamanan. Ketersediaan, keamanan obat,mutu, dan perbekalankesehatan masih belum optimal serta belum dapat dijangkaudengan mudah oleh masyarakat. Selain itu, obat asli Indonesia(OAI) belum sepenuhnya dikembangkan dengan baik meskipunpotensi yang dimiliki sangat besar.

Perilaku masyarakat juga sering tidak mendukung hidupbersih dan sehat. Hal ini dapat terlihat dari meluasnya kebiasaanmerokok, tingginya prevalensi gizi kurang dan gizi lebih padabalita, rendahnya pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, sertakecamatanenderungan meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS,penderita penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif(Napza), dan kematian akibat kecamatanelakaan.

Selain permasalahan mendasar seperti itu, dalam sepuluhbulan terakhir, paling tidak terdapat lima isu penting di bidangkesehatan yang perlu penanganan segera, yaitu penjaminan aksespenduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan, penangananmasalah gizi buruk, penanggulangan wabah penyakit menular,pelayanan kesehatan di daerah bencana, dan pemenuhan jumlahdan penyebaran tenaga kesehatan di wilayah Banten.

Angka harapan hidup (AHH) Banten masih berada di bawahrata-rata nasional yakni 69,43%. AHH nasional adalah 70,78%.

Page 69: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 63

Hal lainnya adalah ketersediaan dokter di puskesmas. Pada 2015,rasio dokter umum di puskesmas per 100.000 penduduk diBanten, paling rendah di tingkat nasional, yakni hanya 2,99%, dibawah rata-rata nasional 6,52%. Sementara rasio dokter gigi per100.000 penduduk Banten hanya 1,58%, di bawah rata-ratanasional 2,56%. Kondisi sama juga terjadi pada rasio perawat danrasio bidan di puskesmas yang semuanya berada di bawah rata-rata nasional. Pada Tahun 2017, fasilitas kesehatan yang ada diProvinsi Banten antara lain 106 unit Rumah Sakit, 239 Puskesmas,dan 1.245 klinik/balai kesehatan. Sedangkan tenaga kesehatanpada Tahun 2017 sebanyak 1.415 tenaga medis, 4.281 tenagakeperawatan, 4. 118 tenaga kebidanan, 414 tenaga kefarmasian,dan 1.291 tenaga kesehatan lainnya.

Berbagai permasalahan utama yang berhubungan dengankesehatan di Banten di antaranya adalah:1. Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Miskin

Secara nasional status kesehatan masyarakat telah meningkat.Akan tetapi, disparitas status kesehatan antara penduduk mampudan penduduk miskin masih cukup besar khususnya di wilayahBanten. Berbagai data menunjukkan bahwa status kesehatan pen-duduk miskin lebih rendah jika dibandingkan dengan pendudukkaya. Hal ini antara lain dapat dilihat dari tingginya angka kematianbayi dan angka kematian balita pada kelompok penduduk miskin.Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003, angka kematian bayi pada kelompok termiskin adalah 61berbanding 17 per 1.000 kelahiran hidup pada kelompok terkaya.Demikian juga, angka kematian balita pada penduduk termiskin(77 per 1.000 kelahiran hidup) jauh lebih tinggi daripada angkakematian balita pada penduduk terkaya (22 per 1.000 kelahiranhidup). Penyakit infeksi yang merupakan penyebab kematian utamapada bayi dan balita, seperti ISPA, diare, tetanus neonatorum danpenyulit kelahiran, juga lebih sering terjadi pada penduduk miskin.

Page 70: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

64 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Rendahnya status kesehatan penduduk miskin terkait eratdengan terbatasnya akses terhadap pelayanan kesehatan di wila-yah Banten, baik karena kendala geografis maupun kendala biaya(cost barrier). Data SDKI 2002-2003 menunjukkan bahwa kendalaterbesar yang dihadapi penduduk miskin untuk mendapatkanfasilitas pelayanan kesehatan adalah ketiadaan uang (34 persen),jarak ke fasilitas pelayanan kesehatan yang terlalu jauh (18 persen),serta adanya hambatan dengan sarana angkutan atau transportasi(16 persen).

Data Susenas 2004 menunjukkan bahwa kendala biaya men-jadi permasalahan yang cukup serius, terutama bagi pendudukmiskin, karena selama ini sebagian besar (87,2 persen) pembiaya-an kesehatan bersumber dari penghasilan penduduk sendiri.Pembiayaan yang berasal dari jaminan pemeliharaan kesehatan(kartu sehat yang dikeluarkan Pemerintah) hanya sebesar 6,3persen dan yang berasal dari asuransi sebesar 5,2 persen. Artinya,penduduk harus menanggung biaya yang besar untuk mendapat-kan pelayanan kesehatan. Hal ini tentu amat memberatkan bagipenduduk miskin karena mereka harus mengeluarkan biaya yangbesar untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang layak.

2. Masalah Gizi BurukMasalah kesehatan yang menimbulkan perhatian masyarakat

cukup besar akhir-akhir ini adalah masalah gizi kurang dan giziburuk. Walaupun sejak tahun 1989 telah terjadi penurunan pre-valensi gizi kurang yang relatif tajam, mulai tahun 1999 penurun-an prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada balita relatif lambandan cenderung tidak berubah.

Menkes menyebutkan beberapa keberhasilan pembangunankesehatan di Provinsi Banten, khususnya di Kota Tangerang. Di-sampaikan bahwa prevalensi gizi kurang pada balita di 4 kota(Tangerang, Tangerang Selatan, Serang dan Cilegon) lebih rendahdari angka Provinsi dan angka Nasional. Meski demikian, masihada permasalahan gizi pada balita di beberapa kabupaten lain.

Page 71: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 65

Untuk itu Menkes meminta agar dilakukan mobilisasi peranDewan Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten.

Dua faktor penyebab utama terjadinya gizi buruk tersebutadalah rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanansehari-hari dan terjadi dalam kurun waktu yang lama. Penyebabkedua adalah terjadinya serangan penyakit infeksi yang berulang.Kedua faktor ini disebabkan oleh tiga hal secara tidak langsung,yaitu (1) ketersediaan pangan yang rendah pada tingkat keluarga;(2) pola asuh ibu dalam perawatan anak yang kurang memadai;dan (3) ketersediaan air bersih, sarana sanitasi, dan saranapelayanan kesehatan dasar yang terbatas. Penyebab tidaklangsung tersebut merupakan konsekuensi dari pokok masalahdalam masyarakat, yaitu tingginya pengangguran, tingginyakemiskinan, dan kurangnya pangan.

3. Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit MenularMasalah kesehatan lainnya yang menjadi keprihatinan masya-

rakat adalah terjadinya KLB berbagai penyakit menular. Penyakitmenular yang diderita oleh masyarakat sebagian besar adalahpenyakit infeksi seperti tuberkulosis paru yang saat ini mendudukiurutan ke-3 terbanyak di dunia, infeksi saluran pernafasan akut(ISPA), malaria, dan diare. Selain itu Indonesia juga menghadapiemerging diseases (penyakit yang baru berkembang) seperti HIV/AIDS dan Severe Acute Respiratory Syndrom (SARS) dan re-emerging diseases (penyakit yang sebelumnya mulai menurun,tetapi meningkat kembali).

Salah satu penyakit menular yang akhir-akhir ini menonjoladalah munculnya kasus. Polio merupakan penyakit menular yangsangat berbahaya yang disebabkan oleh virus yang menyerangsistem syaraf dan bisa menyebabkan kelumpuhan menetap ataukematian. Satu dari 200 kasus infeksi virus akan menyebabkankelumpuhan, 5–10 persen pasien meninggal dunia akibat kelum-puhan pada otot pernapasan. Tidak ada obat untuk penyakit po-lio. Penyakit ini hanya bisa dicegah dengan imunisasi. Vaksin untuk

Page 72: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

66 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

imunisasi ini aman dan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) di-nyatakan halal.

Setelah dilakukan surveilans epidemiologi, kasus polioditemukan di Kabupaten Lebak, Jawa Barat. Penularan kasus po-lio liar berkembang sangat cepat dan hingga saat ini sudah menye-bar. Selain polio, penyakit menular yang cukup menjadi perhatianadalah flu burung (avian influenza). Pada awal Juli 2005, ditemu-kan 3 kasus korban jiwa manusia yang positif menderita flu burungyang terjadi di Tangerang, Banten. Selain dampak kesehatan, ke-jadian ini juga mengakibatkan keresahan masyarakat dan kerugianekonomi yang cukup besar, khususnya bagi peternak.

Berbagai emerging dan re-emerging diseases, kasus polio, danflu burung dapat terjadi antara lain karena tingginya mobilitaspenduduk antarnegara. Dengan demikian penularan penyakitantarnegara (transnasional) ini dapat terjadi dengan mudah,mengingat semakin mudahnya transportasi manusia, hewan, danlain-lain antarnegara. Selain penyakit polio dan flu burung, penya-kit DBD, malaria, TB paru, dan HIV/AIDS perlu pula mendapat pe-nanganan yang memadai.

4. Penanganan Masalah Kesehatan di Daerah BencanaBencana alam gempa bumi di wilayah Banten telah menimbul-

kan dampak yang besar di bidang kesehatan. Banyak sekali korbanyang meninggal, hilang, dan luka-luka. Sarana dan prasaranapelayanan kesehatan banyak yang hancur dan tidak berfungsi se-cara optimal, seperti rumah sakit, puskesmas, puskesmas pem-bantu, kantor dinas kesehatan, balai laboratorium kesehatan (BLK),gudang farmasi, gudang vaksin, Politeknik Kesehatan (Poltekes),dan kantor kesehatan pelabuhan.

5. Masalah Tenaga KesehatanPada tahun 2001, diperkirakan per 100.000 penduduk baru

dapat dilayani oleh 7,7 dokter umum, 2,7 dokter gigi, 3,0 dokterspesialis, dan 8,0 bidan. Untuk tenaga kesehatan masyarakat, per

Page 73: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 67

100. 000 penduduk baru dapat dilayani oleh 0,5 sarjana kesehatanmasyarakat, 1,7 apoteker, 6,6 ahli gizi, 0,1 tenaga epidemiologi,dan 4,7 tenaga sanitasi. Kondisi tenaga kesehatan pada tahun 2004tidak jauh berbeda dengan itu karena sistem pendidikan masihbelum bisa menghasilkan tenaga kesehatan dalam jumlah yangmencukupi, serta sistem perekrutan dan pola insentif bagi tenagakesehatan kurang optimal. Di samping itu, jumlah dan penyebarantenaga kesehatan masyarakat masih belum memadai sehinggabanyak puskesmas belum memiliki dokter dan tenaga kesehatanmasyarakat. Keterbatasan ini diperburuk oleh distribusi tenagakesehatan yang tidak merata. Disparitas rasio dokter umum per100.000 penduduk antarwilayah juga masih tinggi.

Kualitas tenaga kesehatan juga masih perlu ditingkatkan. Saatini, misalnya, masih banyak puskesmas yang tidak mempunyaidokter umum. Akibatnya, banyak puskesmas, terutama di daerahterpencil di wilayah Banten yang hanya dilayani oleh perawat atautenaga kesehatan lainnya. Susenas 2004 menunjukkan bahwamasih banyak penduduk (29,8 persen) yang harus menunggusetengah hingga satu jam untuk mendapatkan pelayanan kesehat-an rawat jalan. Sebagian masyarakat (8,1 persen) menyatakankurang atau tidak puas dengan pelayanan kesehatan dan 33,21persen menyatakan cukup puas.

3.5 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di BantenKarakter keBantenan yang harus dimiliki masyarakat Banten seka-rang ini termasuk para anak muda Banten dengan mengacu kepadapara tokoh Banten di masa keemasan Banten di antaranya adalah:1) Inovatif dan kreatif2) Pantang menyerah, memegang prinsip, konfrontatif terhadap

ketidakadilan3) Komunikatif dan mampu bekerja sama4) Membuka diri dan mampu membaca tantangan/risiko5) Respon yang cepat dalam membaca keadaan dan orientasi

terhadap pelayanan

Page 74: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

68 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

6) Memiliki visi ke depan, visioner sehingga peduli dan menya-dari pentingnya dunia pendidikan

7) Cerdas berpikir taktis dan strategis8) Menjaga nilai budaya lokal.9) Moderat dan menghargai perbedaan pendapat dalam tradisi

diskursusintelektualdemikemaslahatanmasyarakat banyak.

Beberapa rekomendasi kebijakan terkait peningkatan kualitassumber daya manusia di Banten melalui pendidikan di antaranyaadalah:1. Anggaran untuk pendidikan di Provinsi Banten diberikan

jumlah dan perhatian lebih.2. Pendistribusian guru sebaiknya dilakukan secara merata supaya

kelebihan dan kekurangan guru di satu lokasi dengan lokasidaerah lainnya bisa saling menutupi.

3. Mengadakan pelatihan dan pembekalan khusus kepadatenaga pengajar yang diadakan oleh pemerintah, sepertiseminar.

4. Memberikan insentif, bonus, ataupun sertifikasi terutamauntuk tenaga pendidik berprestasi dan beasiswa unggulanuntuk siswa miskin berprestasi.

5. Membentuk Taman Belajar Anak Banten (TABAN) dan per-pustakaan gratis.

6. Memprogramkan untuk mengirimkan pemuda Banten studike negara maju.

7. Peningkatan alokasi anggaran untuk Ruang Kelas Baru (RKB),Unit Gedung Baru (UGB), dan bantuan pendidikan.

Sedangkan peningkatan kualitas sumber daya manusia me-lalui kesehatan, maka kebijakan umum pembangunan kesehatandiarahkan pada:1. Peningkatan upaya pemeliharaan, pelindungan, dan pening-

katan derajat kesehatan dan status gizi terutama bagi pen-duduk miskin dan kelompok rentan;

Page 75: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 69

2. Peningkatan kualitas, keterjangkauan, dan pemerataan pe-layanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dasar danrujukan terutama bagi keluarga miskin, kelompok rentan danpenduduk di daerah terpencil, perbatasan, rawan bencana dankonflik;

3. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan terutamauntuk pelayanan kesehatan di daerah terpencil, tertinggal, danperbatasan;

4. Peningkatan upaya pencegahan dan penyembuhan penyakitbaik menular maupun tidak menular;

5. Penjaminan mutu, keamanan dan khasiat produk obat, kos-metik, produk komplemen, dan produk pangan yang beredar,serta mencegah masyarakat dari penyalahgunaan obat keras,narkotika, psikotropika, zat adiktif, dan bahan berbahaya lain-nya; dan

6. Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masya-rakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat.

Tindak Lanjut yang Diperlukan dalam mengatasi masalah kese-hatan di wilayah Banten, yaitu:1. Meningkatkan Pemerataan dan Keterjangkauan Pelayanan

Kesehatan2. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan4. Meningkatkan Keadaan Gizi Masyarakat5. Meningkatkan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit6. Meningkatkan Penanganan Masalah Kesehatan di Daerah

Bencana

Page 76: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

70 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Page 77: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 71

4.1 Kekayaan dan Keindahan Alam di Banten

Banten merupakan wilayah yang sangat strategismengingat letak daerahnya berbatasan dengan ibu

kota negara dan juga sebagai jembatan gerbang antaraJawa dan Sumatera. Selain itu, juga merupakan wilayahyang sangat kaya, terutama kekayaan alamnya. Ada be-berapa sektor kekayaan Banten, di antaranya pertanian,perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan.

Total produksi perikanan tangkap selama tahun2014 sebesar 59.538 ton, di mana 59.102 ton atau 99,27persen di antaranya dihasilkan dari perikanan tangkapdi laut. Selain itu, di Provinsi Banten juga mempunyai25.169 rumah tangga perikanan budidaya, dengan to-tal produksi sebesar 105.635 ton. Jumlah rumah tanggaperikanan budidaya terbesar terdapat di KabupatenLebak yaitu sebanyak 11.391 rumah tangga, sementarauntuk jumlah produksi terbesar dicapai oleh KabupatenSerang yaitu sebesar 68.355 ton.

BAB IVKOMODITI HASIL ALAMYANG MENDUNIA

Page 78: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

72 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Terdapat banyak sekali jenis kekayaan perikanan dan kelautandi Banten yang sangat potensial, di antaranya sebagai berikut.a) Rumput lautb) Kerang hijauc) Udangd) Kepitinge) Ikan hiasf) Ikan bandengg) Ikan nilah) Ikan masi) Ikan lele

Dari kekayaan di atas dapat diolah menjadi produk olahanyang bernilai tinggi, misalnya sate bandeng, dendeng ikan, dansebagainya. Selain itu juga terdapat banyak bahan nonmigas yangmenjadi komoditi ekspor Banten di antaranya sebagai berikut.a) Alas kakib) Bahan kimia organikc) Plastik dan barang olahannyad) Besi dan bajae) Mesin/pesawat mekanikf) Mesin/peralatan listrikg) Tembagah) Karet dan barang olahannyai) Kertas dan karbon

Untuk produk lainnya selain perikanan, kelautan, dan kerajin-an tangan prosesnya hampir sama. Yang membedakan hanyasemua proses produksi dan pengolahan produk dilakukan olehsuatu instansi atau perusahaan yang tetap.

Page 79: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 73

Gambar 13. Rancangan Jalur PerdaganganPelabuhan Karangantu

Pelabuhan Karangantu memiliki letak yang strategis dalamjalur perdagangan internasional, Rancangan jalur perdaganganinternasional Pelabuhan Karangantu dapat digambarkan sebagaiberikut.

4.2 Kearifan Budaya Lokal di BantenPosisi geografis provinsi Banten berada antara 5o7’50’’-7o1’11’’ LSdan 105o1’11’’-106o7’12’’ BT dengan luas wilayah 9. 160,70 km2.

Aliran Sungai:1) DAS Cidurian, anak sungainya berasal dari Kabupaten Lebak

dan bermuara di Laut Jawa.2) DAS Ciujung, anak sungainya dari Kabupaten Lebak dan Kabu-

paten Pandeglang dan bermuara ke Laut Jawa3) DAS Cibanten, berhulu sungai di Kecamatan-kecamatan

Ciomas dan Bermuara ke Laut Jawa4) DAS Cipasauran, berhulu sungai di Kecamatan-kecamatan

Padarincang dan Kabupaten Pandeglang dan bermuara keSelat Sunda.

5) DAS Cipasangteneng berhulu di Rawa Dano.

Sebagai Bandar dagang di pesisir utara Jawa bagian barat,Banten diperkirakan muncul pada masa kerajaan Sunda. Dalam

Page 80: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

74 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

buku perjalanan Ceng-Ho, Ying-Yai-Sheng-Lam (1435), Bantendisebut dengan nama Shun-t’a (Sunda).

Berdasarkan fungsinya, sumber daya arkeologi di situs Bantenlama dapat dikelompokkan ke dalam tujuh kategori yaitu:1) Bangunan Pemerintahan

• Keraton SurosowanKeraton merupakan kumpulan bangunan tempat tinggal rajadan keluarganya. Keraton Surosowan berdiri pada abad ke-17. Keraton ini bukan tempat tinggal sultan yang pertama di-dirikan di Banten. Tempat tinggal sultan Banten yang pertamadiduga di dekat Karangantu.Keraton ini dibangun antara (1552-1570). Memiliki 3 pintugerbang yaitu Selatan, Timur dan Utara (dibuat lengkung,untuk mencegah tembakan langsung bila pintu gerbang di-buka. Dibuat dengan atap setengah silinder, di luarnya dibuatkanal yang nyatu dengan Sungai Cibanten. )Bangunan srimanganti, yaitu bangunan yang berfungsisebagai tempat bagi para tamu menunggu jika ingin bertemusultan. Kompleks keraton Surosowan disebut Kedaton Paku-won pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin(1552-1570) sedangkan tembok benteng dan gerbang yangterbuat dari batu bata dan batu karang ole Maulana Yusuf(1570-1580).• Keraton KaibonKeraton ini berasal dari ka-ibu-an, yaitu tempat tinggal yangdiperuntukkan bagi Ibunda Sultan. Sekitar 500m sebelah teng-gara Keraton Surosowan. Di sisi Selatan Kompleks mengalirSungai Cibanten.• Keraton TirtayasaTempat tinggal Sultan Ageng Tirtayasa pada akhir abad ke-17. Cukup strategis karena terletak di tepi pantai dan jalankuna. Di sepanjang jalan kuna dibangun kanal untuk jalur lalulintar air, dimulai dari Sungai Untung Jawa (Cisadane), Tanara,sampai Pontang.

Page 81: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 75

2) Bangunan Militer• Benteng SpeelwijkNama speelwijk diambil dari nama Gubernur Jenderal VOCCornelius Jansz Speelman (1681-1684)yang dirancang olehHendrick Lucas Cardeel. Benteng ini berada di sudut utara kotaBanten Lama, menghadap langsung laut. Dulu markas besarTNI-AD di zamannya. Ada kompleks makam (kerkhof).

3) Bangunan Keairan• TasikardiDanau buatan dengan luas kira-kira 6,5ha. Yang seluruh alas-nya dilapisi ubin bata. Dibangun oleh Sultan Maulana Yusuf(1570-1580). Terletak di Desa Margasana, Kecamatan-keca-matan Kramatwatu, Kabupaten Serang. Sekitar 2km dariKeraton Surosowan.Ditengah danau ada pulau Kaputren, untuk Ibu Sultan MaulanaYusuf berfakur mendekatkan diri kepada Allah. Lalu digunakansebagai tempat rekreasi bagi keluarga kesultanan. Danau iniberfungsi menampung air Sungai Cibanten yang disalurkanke sawah-sawah dan ke keraton Surosowan untuk keperluanair minum dan sehari-hari keluarga Sultan di Keraton Suroso-wan.• PangindelanAir dari Danau Tasikardi yang semula keruh dan kotor sebelummasuk ke keraton Surosowan terlebih dahulu dijernihkan disuatu tempat. Penjernihan dilakukan dengan teknik penya-ringan air yang khas dan kompleks yang disebut dengan Pang-indelan. Yaitu, suatu bagian berbentuk semacam bungkeryang berfungsi sebagai tempat menyaring air (filter station).Dibangun oleh Hendrick Lucaszoon Cardeel.Untuk menghubungkan Danau Tasikardi, Pangindelan danKeraton Surosowan, digunakan saluran air pipa yang terbuatdari terakota. Teknik penjernihan air ini menggunakan teknikpengendapan dan penyaringan dengan pasir dan ijuk. Ada 3pangindelan yang mempunyai struktur yang sama yaitu dari

Page 82: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

76 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

pasangan batu bata dengan memakai spesi adonan yangterbuat dari batu bata, pasir dan kapur. Pangindelan Abang

Di desa Margasana, Kecamatan-kecamatan Kramatwatu,kabupaten serang. Jarak dari Danau Tasikardi kira-kira 200mke arah utara menyusuri jalan utama. Sistem rang-kaianpenyaringan air yang pertama. Air danau Tasikardi yangmasih keruh diendapkan di tempat ini. Panjang bangunanini 18,20m lebar 5,64m tinggi 3,45m tebal dinding 80cmdan luas bangunan 10,64m 2. Kedalaman lantai 1 m dari ke-tinggian setempat dan punya 4 tiang.

Pangindelan PutihDi kampung Sukadiri, desa Kasunyatan, Kecamatan-kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang. Jarak dari Pang-indelan Abang sekitar 200m kearah utara dr jalan utamalalu dilanjutkan jalan setapak 100m. Sistem rangkaianpenyaringan air kedua. Air yang sudah diendapkan diPangindelan Abang dialirkan ke Pangindelan Putih untukdisaring dan dijernihkan lagi, selanjutnya air hasil saringantersebut dialirkan ke Pangindelan Emas. Panjang bangun-an ini 17,80m lebar 7,20m tinggi 2,5m tebal dinding 80cmdan luas bangunan 128,16m2. Kedalaman lantai 1 m dariketinggian setempat dan punya sayap/pilar di sampingbagian luar.

Pangindelan EmasDi kampung Sukadiri, desa Kasunyatan, kecamatan Kase-men, Kabupaten Serang. Jarak dari Pangindelan Putihsekitar 500m ke arah utara melalui pematang sawah, se-dangkan dari keraton Surosowan berjarak 500m ke arahselatan. Air hasil penjernihan dan penyaringan dari Pang-indelan Putih selanjutnya diendapkan lagi di PangindelanEmas, yang merupakan sistem penyaringan terakhir.

Page 83: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 77

Dari Pangindelan emas, air bersih langsung dialirkan ke Pan-curan emas yang ada di Keraton Surosowan untuk air minumdan kebutuhan sehari-hari bagi keluarga Sultan dan masya-rakat di sana. Panjang bangunan ini 17,35m lebar 5,50m tinggi1,40m tebal dinding 80cm dan luas bangunan 95,425m2.

4) Bangunan Keagamaan• Masjid Agung BantenDenahnya berbentuk segi empat, berdiri di atas fondasi tinggidan pejal. Pada dinding barat terdapat bagian yang menjorokkeluar (mihrab). Di bagian depan dan kadang-kadang di keduasisinya ada serambi yang terbuka atau tertutup. Halaman disekitar masjid dikelilingi oleh tembok dengan satu atau duapintu gerbang.Bagian-bagian yang istimewa adalah pawestren, yaitubangunan khusus wanita. Diperkirakan dibangun pada masapemerintahan Maulana Muhammad (1580-1586), selain ituada 15 makam dengan letak yang tak beraturan. Kolam masjidAgung Banten yang dahulu difungsikan sebagai tempatbersuci (wudu). Dahulu air kolam itu berasal dari Kanal Uyangberada sekitar 30m di sisi selatan masjid.Menara yang ada sekitar 10m di dekat masjid dari pagarkolam. Tinggi 23m dari permukaan tanah. Bagian dasarmenara berdenah segi delapan seperti bagian tubuhnya.Bangunan ini punya dua tingkat, yang pertama berbentukkubah yang terpenggal dan yang kedua berupa kubah yanglebih kecil. Bagian teratas terdapat memolo atau mustaka daritanah liat bakar menyerupai bunga mekar.Terdapat istiwa di bagian sisi timur masjid, yaitu alat petunjukwaktu salat dengan bantuan sinar matahari. Atau disebutmizwala. Bentuknya segi delapan, makin ke atas makin me-lebar. Di sisi selatan masjid, ada Tiyamah. Berlantai dua yangpada masanya digunakan sebagai tempat pertemuan untukmembahas masalah keagamaan dan kehidupan sosial.

Page 84: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

78 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

• Masjid KasunyatanTerletak di desa Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, KabupatenSerang. Lokasinya 1 km di sebelah selatan agak ke timurkompleks masjid agung. Didirikan oleh guru spiritual MaulanaMuhammad abad ke-16. Dahulu, Kasunyatan itu tempat tinggalpara alim ulama.• Masjid KenariDi kampung kenari, sekitar 6km dari kota serang. Kampung inipada masa lalu merupakan tempat tinggal para keluarga sultan.Peninggalan pemerintahan Sultan Abdul Mufakhir MahmudAbdul Kadir Kenari (1596-1651), penguasa pertama yang men-dapat gelar sultan dari Mekah. Punya gapura pintu masuk kemakam berbentuk bentar, terbentuk dari bata bertumpuk.• Masjid Pecinan TinggiDahulu banyak orang Cina berdagang dan bertempat tinggaldi sekitar masjid yang terletak di Desa Pecinan. Masjid pertamayang dibangun oleh Syarif Hidayatullah dan dilanjutkan olehSultan Maulana Hasanuddin. Bangunan tersebut kini hanyatinggal puing reruntuhan. Hanya tersisa mihrab dan fondasibangunan masjid. Terbuat dari bata dan batu karang.• Masjid KojaTerletak di sisi selatan jalan yuang menghubungkan Karang-antu dan Benteng Speelwijk.• Wihara AvalokitesvaraDesa Banten, Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang. Beradasekitar 500m di sebelah barat Masjid Agung Banten. Dibangunpada abad ke-16 sekitar 1652 pada masa pemerintahan SyarifHidayatullah (Sunan Gunungjati). Latar belakangnya yaitupada zaman dahulu ada rombongan dari Cina yang akan pergike Tuban. Karena kehabisan bekal, mereka memutuskan sing-gah di Banten, tepatnya di kanal (sungai) Kemiri. Persinggahantersebut menimbulkan perseteruan antara rombongan Cinadan penduduk Banten dan memuncak dengan perkelahian.

Page 85: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 79

Rombongan Cina yang dipimpin oleh Putri Ong Tien meng-alami kekalahan, atas kemenangan Syarif Hidayatullah itu punmenikahi Ong Tien. Sebagian mereka memeluk agama Islamdan sebagian lagi tetap pada ajaran leluhurnya. Mengantisi-pasi keadaan tersebut, Syarif Hidayatullah mengambil ke-bijakan untuk tetap menghargai kedua kubu yang bertikaidengan membangun sebuah masjid di daerah Pecinan dansebuah Wihara Budha Avalokitecvara di Dermayon (dipindah-kan 1774 di Pamarican Banten).

5) Makam Para Tokoh• Makam di Masjid BantenDi Sebelah Utara Lingkungan Masjid Agung Banten dari kirike kanan sebagai berikut:a. Makam Sultan Abdul Fathi Abdul Fatah (Sultan Ageng

Tirtayasa).b. Makam Sultan Maulana Muhammad Nasaruddinc. Makam Pangeran Ratu (istri Sultan Maulana Hasanuddin)d. Makam Sultan Abdul Fadhale. Makam Permaisuri Sultan Abdul Fadhalf. Makam Sultan Abu Nasir Abdul Kohar (Sultan Haji)g. Makam Maulana YusufTerletak di sebelah timur jalan raya menuju Banten, dikenalsebagai Kuburan Pekalangan. Sebutan itu melekat padaMaulana Yusuf sehingga setelah meninggal ia disebut Panem-bahan Pekalangan Gede.• Makam KenariSekitar 3km dari Masjid Agung Banten di sebelah selatan. Kom-pleks makam Sultan Abdul Mufakhir Mahmud Abdul KadirKenari (1596-1651). Tipe yang memiliki bentuk kijing berundakdua yang terdapat pada makam Maulana Hasanuddin. Tipe yangpolos dan tipe berbentuk segi lima (makam Pangeran Angling-kusumah).

Page 86: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

80 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

• Makam KasunyatanMakam Ratu Aisyah, Tubagus Mukhyidin, Tubagus Suta, SyehAbdul Syukur Anem, Pangeran Aria Luding dan Tubagus Urip.• Makam Pangeran Arya MandalikaPutra Sultan Hasanuddin dari ibu yang bukan permaisuri.• Makam Pangeran MasSeorang Pangeran dari Demak, Aria Pangiri. Tersisih dua kalidari haknya menjadi raja di Demak. Memiliki niat untuk me-lepaskan diri dari kekuasaan Mataram sehingga Sutawijayasebagai Raja Mataram hendak membunuhnya. Lalu AriaPangiri pun berjanji tidak akan kembali ke daerah Matramuntuk selamanya dan menetap di Banten hingga wafat.• Makam Pangeran AstapatiKampung Odel, jalan raya Banten. Panglima perang Bantenpada masa Sultan Tirtayasa, yang menikah dengan RatuDahlia (salah satu putri sultan). Dikenal juga sebagai PangeranWirasuta, ditugaskan menggempur tentara Koempeni di TelukBanten.• Makam KatengahanMakam Arya Tengah Pangeran Jayawikarsa, cucu MaulanaHasanuddin. Semasa hidupnya mengumpulkan orang-orangdi waktu saba besar. Memukul gong besar yang terdengar kepelosok daerah Banten, sehingga berkumpul di Paseban.

6) Saran Transportasi• Pelabuhan KarangantuPelabuhan utama dan pasar yang difungsikan sebagai pe-labuhan dagang bagi lingkup lokal dan internasional. Sejakabad ke-16 Karangantu menjadi Bandar Internasional utamauntuk Indonesia bagian barat, akibat Malaka jatuh ke tanganPortugis. Sekitar abad ke- 17 sampai 19, Karangantu tidaklagi ditandai sebagai pasar, tetapi pelabuhan yang di kelilingioleh tambak ikan. Semula pelabuhan lokal dan berkembangmenjadi lokal dan internasional.

Page 87: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 81

• Jembatan RanteDidirikan di atas kanal kota Banten Lama yang terletak 300mdi sebelah utara Surosowan. Digunakan sebagai jalur lalulintas kapal/perahu, sehingga dapat dinaikturunkan denganrantai.

7) Sarana Komersial dan Artefak-artefak.• Watu GilangBerfungsi sebagai singgasana Hasanuddin, tempat peng-angkatan sultan terbuat dari andesit. Ada dua batugilang dialun-alun Surosowan, pertama di depan keraton Surosowan(disebut Watugilang) dan yang kedua di sisi utara alun-alun(disebut Watu Singayaksa untuk bertapa).• Meriam Ki Amuk• Keramik Lokal/Gerabah• Keramik Asing/Porselen• Mata Uang• Prasasti / Piagam

Kerajaan Islam Banten sejak peletakan batu pertama kesultan-an mengemban visi maritim yang kuat. Sultan Maulana Hasanudin–putera Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati– secara cerdikmemindahkan pusat pemerintahan dari pedalaman Banten Girangke pesisir. Di kawasan teluk Banten, sultan membangun tiga insti-tusi penting sebagai motor perubahan sosial di Banten sejak tahun1552. Ketiga institusi itu adalah Masjid sebagai basis kegiatansosial keagamaan (termasuk kaderisasi kepemimpinan), Suroso-wan sebagai pusat pemerintahan, dan pelabuhan sebagai sentraekonomi dan bisnis. Teluk Banten pun menggantikan posisiMalaka sebagai bandar perdagangan internasional yang secarapolitis mengalami kemunduran karena penguasaan Portugis.

Pelabuhan Banten digerakkan oleh transaksi ekspor-imporpelaku bisnis dari seluruh pelosok negeri, dari berbagai latarbelakang suku bangsa, budaya, dan agama. Pada masa keemasanBanten, Sultan Ageng Tirtayasa mengembangkan konsep pem-

Page 88: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

82 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

bangunan kota pantai terpadu, yang terhubung dengan kampunghijau berbasis pertanian. Sultan Ageng Tirtayasa membangunsaluran air multifungsi dari Sungai Untung Jawa hingga ke Pon-tang. Saluran air digunakan untuk irigasi, kemudahan transportasiorang dan perdagangan, serta benteng pertahanan perang se-panjang pesisir utara. Pembangunan irigasi berdampak padakemajuan pertanian dan perdagangan hasil bumi serta pening-katan kesejahteraan masyarakat Banten. Selain itu, Sultan AgengTirtayasa juga membangun kota metropolitan multietnik. Sultanmemadukan bangunan tradisional dan pengaruh asing (baca:wawasan internasional) secara kreatif dengan mengeksplorasi ke-unggulan lokal berbasis sumber daya alam. Hal ini dapat dilihatpada peninggalan bangunan purbakala seperti Masjid, keraton,benteng, kanal, danau Tasikardi, pengindelan air bersih, balai per-temuan (tiyamah), jembatan gantung, dermaga pelabuhan dantemok kota. Visi Kota juga terlihat pada penataan ruang yangdirancang berbasis keunggulan lokal dengan inti bisnis yang unik.Satu kampung mencerminkan keunggulan bisnis tertentu. Misal-nya ditemukan nama perkampungan Kepandaian (pusat kerajinanlogam), Kamaranggen (pandai keris), kagongan (pandai gong danalat kesenian), Kamasan (pandai emas dan perhiasan), dan seterus-nya. Ide membangun desa berbasis keunggulan lokal, yang me-ngombinasikan industri kreatif dan kekayaan sumber daya alammerupakan pikiran cerdas dan modern. Pilihan cerdas itu menjadi-kan Banten sebagai kerajaan maritim tersohor sekaligus pusatperdagangan internasional.

Pelabuhan yang dilengkapi infrastruktur dan penataan kotajasa di atas mampu menarik investor dan Kapal Dagang dari ber-bagai latar belakang kebangsaan, antara lain: Persia, Arab, 16Eropa, Keling, Kola, Pegu, Cina, Melayu. Pada masa Sultan AgengTirtayasa kegiatan ekspor-impor di Pelabuhan Banten didominasioleh Jepang (37%), Cina (33%), IndoCina (10%), Eropa (5%), dansisanya sebesar 15% oleh pelaku bisnis lokal.

Page 89: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 83

Perjuangan Banten Menjadi ProvinsiBanten sebagai provinsi telah diwacanakan sejak tahun 1953 ber-samaan dengan pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta danDaerah Istimewa Aceh. Namun wacana ini menguap begitu sajatanpa tindak lanjut yang berarti. Pada tahun 1963 wacana provinsiBanten diperjuangkan kembali dengan dibentuk Panitia Pemben-tukan Provinsi Banten yang diketuai Gogo Sandjadirdja. Namun,karena situasi politik yang tidak memungkinkan akibat ketegangan19 Islam dan PKI yang menandai peralihan kekuasaan dari ordelama ke orde baru, wacana provinsi Banten pun mandeg. Perjuang-an kembali dilanjutkan pada tahun 1967 dan masuk dalam tahaplegislasi melalui usul inisiatif anggota DPRGR pada tanggal 24Agustus 1970. Namun, proses ini kandas karena tantangan dariProvinsi Jawa Barat. Pada era Reformasi 1998, masyarakat Bantenkembali memperjuangkan perubahan status Keresidenan Bantenmenjadi Provinsi yang meliputi Kabupaten Serang, Kabupaten Pan-deglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tange-rang. Akhirnya, Banten resmi menjadi Provinsi dengan ditetapkan-nya Undang-undang Nomor 23 tahun 2000 pada tanggal 4Oktober tahun 2000. Banten menjadi provinsi hasil dari pemekar-an atau pecahan dari propinsi Jawa Barat. Pada tahun 2000, awalterbentuknya provinsi Banten, golongan santri menyerukan di-tegakkannya syari’at Islam. Mereka ingin menisbatkan kata“Darussalam” pada nama provinsi Banten. Namun, pada akhirnya,suara mayoritas menetapkan “Iman Takwa” sebagai moto Banten.Implementasi “iman takwa” itu antara lain dengan menjadikanMasjid sebagai point of development, ditandai dengan pem-bangunan Masjid Raya Al-Bantani.

Masjid Agung Banten LamaMasjid Agung Banten adalah salah satu masjid tertua di Indone-sia yang penuh dengan nilai sejarah. Masjid Agung Banten me-rupakan situs bersejarah di Kota Serang, Provinsi Banten. Masjidini di bangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin, Putra dari Sunan

Page 90: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

84 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Gunung Jati, sekitar Tahun 1552 - 1570 M.Masjid Agung Banten terletak di Desa Banten Lama, tepatnya

di desa Banten, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang. Salahsatu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah atap bangunanutama yang bertumpuk lima, mirip pagoda China yang jugamerupakan karya arsitek Cina yang bernama Tjek Ban Tjut. Duabuah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap disisi utara dan selatan bangunan utama. Di serambi kiri Masjid initerdapat Makam Sultan Maulana Hasanuddin dengan Permaisuri-nya, Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Nashr Abdul Kahar (Sul-tan Haji). Sementara di serambi kanan, terdapat makam SultanMaulana Muhamad, Sultan Zainul Abidin, Sultan Abdul Fattah,Pangeran Aria, Sultan Mukhyi, Sultan Abdul Mufakhir, SultanZainul Arifin, Sultan Zainul Asikin, Sultan Syarifuddin, RatuSalamah, Ratu Latifah dan Ratu Masmudah

Masjid Agung Banten juga memiliki paviliun tambahan yangterletak di sisi selatan bangunan inti Masjid ini. Paviliun dua lantaiini dinamakan Tiyamah. Berbentuk persegi panjang dengan gayaarsitektur Belanda kuno, bangunan ini dirancang oleh seorangarsitek Belanda bernama Hendick Lucasz Cardeel.

Menara Masjid Banten LamaMenara masjid Agung dibangun pada abad ke-16 atau sekitartahun 1620. Dibangun pada masa Sultan Haji Tujuan dibangunnyamenara ini yaitu sebagai tempat untuk mengumandangkan azanserta tempat untuk memantau keadaan di teluk Banten. Selainitu, menara ini juga digunakan sebagai tempat menyimpan senjata.Menara tersebut dibangun oleh arsitek asal Cina yaitu Cek BanCut yang diberi gelar Pangeran Wiradiguna oleh Sultan AgengTirtayasa kemudian direnovasi oleh Henrik Lucasz Cardeel dariBelanda pada tahun 1683 dan pada saat itulah masuk pengaruhbudaya Eropa yang sebelumnya banyak dipengaruhi oleh agamaBudha yaitu dengan adanya padma (bunga teratai) pada puncakmenara. Bunga teratai adalah lambang agama Budha. Sangat

Page 91: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 85

terlihat jelas akulturasi budaya yang kuat dalam komplek masjidAgung Banten tersebut.

Dahulu menara ini digunakan sebagai tempat menguman-dangkan azan sekaligus mengawasi perairan laut dan tempat pe-nyimpanan senjata. Cardeel membelot ke pihak kesultananBanten,dan dianugerahi gelar Wiraguna.

Makam Sultan dan KerabatnyaMakam merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi orang-orang yang telah meninggal. Namun, beberapa orang yang me-miliki peran penting biasanya akan dibuatkan makam khusus se-bagai bentuk penghargaan terhadap jasanya. Terdapat komplekmakam di sekitar masjid Banten lama. Komplek makam ini tidakterkonsentrasi di satu tempat, tetapi tersebar di beberapa wilayahdi sekitar kawasan Kesultanan Banten. Beberapa kompleks makamyang ada di kawasan ini adalah yaitu: Komplek Makam Kenariberada di kampung Kenari, Komplek Makam di Masjid Banten,berada di sebelah utara lingkungan masjid Agung, makam-makamdi di Kasunyatan, berada di dalam dan luar masjid, dan MakamPangeran Mas, terletak di pangkalan

Keraton KaibonKeraton Kaibon, nama Kaibon diambil dari kata keibuan yang me-miliki arti bersifat seperti ibu yang lemah lembut dan penuh kasihsayang. Keraton Kaibon menjadi salah satu bangunan bersejarahdi Provinsi Banten. keraton ini dibangun pada tahun 1815. Keratonini menjadi keraton kedua di Banten setelah Keraton Surosowan.

Berbeda dengan Keraton Surosowan, sebagai pusat pemerin-tahan, Keraton Kaibon dibangun sebagai tempat tinggal RatuAisyah. Hal ini dikarenakan Sultan Syafiudin sebagai Sultan Bantenke 21 saat itu usianya masih 5 tahun. Keraton Kaibon dibangunmenghadap barat dengan kanal di bagian depannya. Kanal ini ber-fungsi sebagai media transportasi untuk menuju ke Keraton Suro-sowan yang letaknya berada di bagian utara.

Page 92: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

86 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Pada tahun 1832 keraton Kaibon ini dihancurkan oleh Belandayang dipimpin oleh Daendels, di mana awal mula penghancuran-nya yaitu dikarenakan Daendels ingin melanjutkan kembali jalanAnyer sampai Panarukan, akan tetapi sultan Syafiuddin menolakuntuk mengirimkan rakyat untuk bekerja paksa (kerja rodi) danhingga utusan dari Daendels yaitu dulu pun ia dipancung dankepalanya di serahkan kepada Daendels. Dan juga pelabuhan ar-mada Belanda di teluk lada (di Labuan). Dengan kejadian ituDaendels pun marah besar sehingga ia mneghancurkan Kaibon,beserta keraton Surosowan yang tak jauh lokasinya dari keratonKaibon. Materialnya diangkut ke serang untuk membangun pusatpemerintahan Belanda di serang. Yang masih terlihat sekaranghanya sebagian pondasi, tembok, serta gapura/pintu gerbang

Kompleks bangunan ini terletak di kampung Kroya Lama, ke-lurahan Kasunyatan, kecamatan-kecamatan Kasemen, kota serang,sekitar 500 M dari keraton Surosowan, lebih kurang 1 km sebelummasjid agung Banten, dan berada di sisi jalur jalan serang Bantenlama di sisi selatan kompleks bangunan ini mengalir sungaiCibanten.

Fungsi Bangunan Keraton KaibonKeraton Kaibon mempunyai banyak sekali fungsi selain sebagaitempat tinggal atau kediaman Ratu Asyiah, Keraton yang berdiridi tanah seluas mencapai 2-4 hektar ini, dibangun meng-gunakanbatu bata yang terbuat dari pasir dan kapur. Walaupun telahhancur, namun terlihat jelas sekali bagaimana kita bisa menyim-pulkan beberapa bangunan yang berfungsi pada waktu itu. Diantaranya:1. Punggawa

a. Berfungsi sebagai rumah dinasb. Bangunannya berbentuk persegi empat, memiliki sebuah

pintu besar yang dinamai pintu dalam. Bangunan initerletak di halaman dekat dengan pintu.

Page 93: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 87

2. Gerbang Bentara. Di pintu gerbang sebelah barat menuju masjid Kaibon

terdapat tembok yang dipayungi sebuah pohon beringinpada tembok tersebut terdapat lima pintu bergaya Bali.Gerbang pertama yang dikenal dengan gerbang bentarmemiliki lima pintu yang bergaya Bali arti dari lima pintuitu melambangkan rukun islam, sedangkan sayap yangterdapat pada pintu tersebut melambangkan bahwa ger-bang tersebut selalu dilewati orang yang berlalu lalang,siapa saja bisa melewati gerbang tersebut seperti parakerabat, pengawal, atau pelayan-pelayan. Jadi, fungsiutama dari gerbang bentar adalah sebagai tempat berlalulalangnya untuk semua orang.Gerbang bentar memiliki sayap pada ujung pintunya, ber-bentuk seperti tanduk, gaya arsitekturnya yaitu bergayaBali. Ukuran tembok itu panjangnya 80 meter dan tinggi-nya 2 meter.

3. Gerbang Paduraksaa. Gerbang ini terdapat di dalam ruangan, yaitu gerbang ger-

bang Paduraksa yang bergaya Jawa, yang menghubung-kan bagian depan dengan ruang utama keraton, gerbangini memiliki makna bahwa tidak semua orang bisa mele-wati gerbang itu, hanya ratu asyiah dan orang-orang yangberkepentingan saja yang bisa melewatinya dikarenakangerbang tersebut dianggap sakral dan gerbang tersebutlangsung menuju ruangan ratu Asyiah dan tidak semuaorang bisa memasukinya. Jadi, fungsi utama dari gerbangPaduraksa adalah sebagai tempat lewatnya para ratu dantidak semua orang bisa melewat inya.

b. Gerbang Paduraksa (khas Bugis) lebih t inggi dibandingdengan gerbang bentar, arsitekturnya yaitu bergaya Jawa,dan gerbang ini terdapat di dalam keraton.

Page 94: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

88 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

4. Mihrab Masjida. Fungsi utama dari mihrab ini adalah pada masa kesultan-

an adalah tempat imam salat dan tempat berkhotbah salatJumat, pada saat itu yang memimpin salat adalah SultanSyafiuddin. Sedangkan fungsi sekarang adalah untukphoto prewedding dan sebagai objek wisata berfoto.

b. Di keraton ini lokasi penempatan bangunan masjid yaknidi halaman kedua, yang tersisa hanya mihrabnya danlantai-lantainya saja dan sampai sekarang pun lantai danmihrabnya masih terlihat kokoh.

5. Kamar Ratu Aisyaha. Kamar Ratu Aisyah tentu saja sebagai tempat untuk ratu

tidur di dalam keraton Kaibon.b. Deskripsi dari kamar Ratu Aisyah ini berbentuk sebuah

persegi empat dengan bagian dasarnya yang lebih rendahatau menjorok ke dalam tanah, ruangan yang lebihmenjorok ini digunakan sebagai pendingin ruangan yangalami dengan cara mengalirkan air ke dalamnya melaluisaluran air yang berasal dari sungai Cibanten.

Arsitektur Keraton Kaibon ini memang sungguh unik karenasekeliling keraton sesungguhnya adalah saluran air. Artinya bahwakeraton ini benar-benar dibangun seolah-olah di atas air, semuajalan masuk dari depan maupun belakang ternyata memangbenar-benar harus melalui jalan air. Dan meskipun keraton inididesain sebagai tempat ibu raja, tampak bahwa ciri-ciri bangunankeislamannya tetap ada, karena ternyata inti bangunan ini adalahsebuah masjid dengan pilar-pilar tinggi yang sangat megah dananggun.

Dalam konsep arsitektur hindu, pembedaan jenis pintu bentardan Paduraksa mengacu pada jenis/ fungsi bangunan sakral/profan. Lokalitas tradisional siti hinggil pada keraton Jawa padaumumnya, keraton Kaibon ini menjadi lokasi penempatan bangun-an masjid, yakni di halaman kedua. Bangunan masjid ini berada

Page 95: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 89

di sisi kanan gerbang. Selain pilar yang masih utuh, di dalambangunan tersebut juga terdapat mimbar yang berfungsi sebagaitempat berdirinya khatib.

Di bagian lain, yaitu sebuah ruangan persegi empat denganbagian dasarnya yang lebih rendah atau menjorok ke dalam tanah,merupakan kamar dari Ratu Asyiah. Ruang yang lebih rendah inididuga digunakan sebagai pendingin ruangan dengan cara me-ngalirkan air di dalamnya dan pada bagian atas batu diberi balokkayu sebagai dasar dari lantai ruangan. Bekas penyangga papanmasih terlihat jelas pada dinding ruangan ini. Arsitektur KeratonKaibon ini memang sungguh unik karena sekeliling keraton se-sungguhnya adalah saluran air. Artinya bahwa keraton ini benar-benar dibangun seolah-olah di atas air. Semua jalan masuk daridepan maupun belakang ternyata memang benar-benar harusmelalui jalan air.

Meskipun keraton ini memang didesain sebagai tempattinggal ibu raja, tampak bahwa ciri-ciri bangunan keislamannyatetap ada karena ternyata bangunan inti keraton ini adalah sebuahmasjid dengan pilar-pilar tinggi yang sangat megah dan anggun.Dan kalau mau ditarik dan ditelusuri jalur air ini memang meng-hubungkan laut, sehingga dapat dibayangkan betapa indahnyatata alur jalan menuju keraton ini pada waktu itu.

Danau TasikardiDibuat pada masa pemerintahan Panembahan Maulana Yusuf(bertahta 1570-1580 M), sultan Banten kedua dan merupakantempat peristirahatan sultan dan keluarganya. Peranannya ganda,yaitu menampung air dari Sungai Cibanten demi pengairan sawah,dan memasok air ke keraton dan masyarakat sekitarnya. Air DanauTasikardi dialirkan ke Keraton Surosowan melalui pipa yang ter-buat dari tanah liat dan berdiameter 2,40 meter. Sebelum diguna-kan, air disaring dan diendapkan di tempat penyaringan khususyang disebut Pengindelan Abang atau “Penyaringan Merah”,Pengindelan Putih dan Pengindelan Emas.

Page 96: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

90 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Danau Tasikardi, bersama Masjid Agung Banten, KeratonSurosowan, Keraton Kaibon, Pasar Lama Serang, Benteng Speelwijkdan Wihara Avalokitesvara masuk dalam situs Banten Lama. Ditengah danau terdapat sebuah pulau yang dahulunya merupakantempat istirahat keluarga kesultanan. Di pulau tersebut masih dapatdilihat peninggalan Kesultanan Banten, seperti kolam penam-pungan air, pendopo, dan kamar mandi keluarga kesultanan.

Tasikardi adalah sebuah danau yang berada di KabupatenSerang tepatnya di kecamatan-kecamatan Kramatwatu di manapada zaman dahulu tempat ini dijadikan sebagai tempat rekreasisultan-sultan dan keluarganya, tempat pemandian para putrikerajaan, dan tempat ini juga berfungsi sebagai penampunganair. Sebelum air di tampung di tempat ini air harus disaring ter-lebih dahulu. Ada 3 bangunan yang berfungsi untuk menyaringair di mana bangunan tersebut tidak lain adalah pengindelanabang (penyarinngan merah), pengindelan putih (penyaringanputih), dan yang terakhir pengindelan emas (penyaringan emas).Ketiga bangunan tersebut berada dalam satu garis lurus, meng-hubungkan pemandian Tasikardi dengan pemandian yang adadalam istana Surosowan. Data ketinggian untuk ketiga bangunantersebut menunjukkan adanya beda ketinggian yang semakinmenurun dimulai dari Tasikardi dengan ketinggian 4 meter, Peng-indelan Merah 3 meter, Pengindelan Putih 2 meter, PengindelanEmas 1 meter yang kemudian berakhir pada pemandian istanaSurosowan dengan ketinggian < 1 meter. Tentunya perbedaanketinggian ini akan sangat memudahkan sekali dalam mengalir-kan air.

Bentuk bangunan pengindelan merah hanya berupa sebuahbangunan persegi sederhana. Pada bagian atapnya menyerupaibagian bentuk atap yang umum terdapat pada bangunan pe-rumahan. Bangunan Pengindelan Putih terletak di tengah sawahpenduduk. Bentuk bagian atapnya berupa lengkungan setengahlingkaran. Bangunan Pengindelan Emas sudah tinggal separuhnyasaja. Bagian atap sudah benar-benar hilang dan tidak diketahui

Page 97: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 91

bagaimana bentuk aslinya. Kondisi Banten lama yang terletak dipinggir pantai, memiliki lingkungan tanah yang banyak menyerapair laut. Tidak ditatanya perkotaan dengan baik, mengakibatkankota menjadi becek dan sungai pun selalu kotor. Kondisi perkotaansemacam itu bukan merupakan pemukiman yang sehat. Sehinggaberjangkitnya penyakit, selalu bersifat epidemis menjadi wabahyang menular. Korban-korban yang meninggal, tidak hanyamenyerang rakyat biasa melainkan juga diderita oleh orang-orangBelanda yang bermukim di Benteng Speelwijk. Karena bertambahramainya arus lalu lintas, berjangkit pula penyakit yang dibawa olehkapal-kapal asing yang telah melintasi samudera berbulan-bulanlamanya. Pada tahun-tahun selanjutnya, dengan lingkungan kotapelabuhan yang pengap dikelilingi tembok, wabah penyakit bukanhanya merusakkan daya tahan tubuh penduduk tetapi juga me-lemahkan mental mereka.

Pembangunan air melalui pipa-pipa yang dialirkan dari danaubuatan Tasikardi, merupakan satu cara untuk mengatasi lingkung-an pemukiman Kota Banten Lama yang ‘kumuh’. Inilah latarbelakang atau asal usul mengapa danau Tasikardi dibuat. Pesanmoral dilihat dari sisi Budaya peninggalan-peninggalan zamandahulu yang masih ada sebaiknya dijaga agar tetap utuh danterjaga kelestariannya sehingga anak cucu kita dapat menikmatikeindahannya. Selain itu dari cerita ini memberikan pesan kepadakita untuk membiasakan hidup bersih agar tidak tidak mudahterserang penyakit.

Pelabuhan KarangantuKesultanan Banten merupakan kerajaan maritim dan mengandal-kan perdagangan dalam menopang perekonomian kesultanan.Banten berkembang pesat jadi kota pelabuhan dan kota per-dagangan pada era Sultan Banten Pertama Maulana Hasanuddinputra kandung Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal sebagaiSunan Gunung Jati. Pada era kepemimpinannya, pusat pemerin-tahan dipindahkan dari bagian hulu ke hilir Sungai Cibanten

Page 98: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

92 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

dengan maksud memudahkan hubungan dagang dengan pesisirSumatera melalui Selat Sunda. Awalnya, Pelabuhan Karangantuadalah menjadi pelabuhan nelayan.

Pada masa itu Banten melihat adanya peluang akibat situasidan kondisi perdagangan di Asia Tenggara yang sedang berke-camuk. Saat itu, pedagang dari mancanegara risau karena Malakajatuh ke tangan Portugis, sehingga pedagang muslim yang tengahbermusuhan dengan Portugis enggan berhubungan dagangdengan Malaka, sehingga para pedagang mengalihkan jalur per-dagangan ke Selat Sunda. Mereka singgah di Karangantu. Sejakitu, Karangantu jadi pusat perdagangan internasional yang ramaidisinggahi pedagang dari Asia, Afrika, dan Eropa.

Monopoli atas perdagangan lada di Lampung, menempatkanpenguasa Banten sekaligus sebagai pedagang perantara danKesultanan Banten berkembang pesat, menjadi salah satu pusatniaga yang penting pada masa itu. Perdagangan laut berkembangke seluruh Nusantara, Banten menjadi kawasan multi-etnis. Di-bantu orang Inggris, Denmark dan Tionghoa, Banten berdagangdengan Persia, India, Siam, Vietnam, Filipina, Cina dan Jepang.

Masa Sultan Ageng Tirtayasa (bertahta 1651-1682) dipandangsebagai masa kejayaan Banten. Pada masa itu Banten merupakansebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, sertadengan masyarakat yang terbuka dan makmur.

Di bawah Sultan Ageng Tirtayasa, Banten memiliki armada yangmengesankan, dibangun atas contoh Eropa, serta juga telah meng-upah orang Eropa bekerja pada Kesultanan Banten. Dalam meng-amankan jalur pelayarannya Banten juga mengirimkan armadalautnya ke Sukadana atau Kerajaan Tanjungpura (Kalimantan Baratsekarang) dan menaklukkannya tahun 1661. Pada masa itu Bantenjuga berusaha keluar dari tekanan yang dilakukan VOC, yang se-belumnya telah melakukan blokade atas kapal-kapal dagangmenuju Banten.

Titik balik kehancuran Banten Lama terjadi saat pecah perangsaudara antara Sultan Haji dengan ayahnya, Sultan Ageng Tirta-

Page 99: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 93

yasa. Sejak itu, pengaruh kesultanan Banten mulai pudar. BantenLama semakin ditinggalkan setelah pusat pemerintahan dipindahke Serang. Pelabuhan Karangantu tak lagi dilirik karena kondisilingkungan akibat pengendapan lumpur yang tidak memungkin-kan kapal untuk singgah. Masa keemasan pelabuhan ini berakhirpada abad ke-17. Sebab pusat pelabuhan mulai dialihkan ke Pe-labuhan Sunda Kelapa di Batavia (Jakarta)

Bukti-bukti sejarah besar Pelabuhan KarangantuGubernur Belanda Jan Pieterzoon Coen sebagaimana yang

diungkap dalam Mengenal Peninggalan Sejarah dan PurbakalaKota Banten Lama oleh Uka Tjandrasasmita, Hasan M. Ambary,dan Hawany Michrob membuat catatan soal enam perahu Chinayang membawa barang bernilai tinggi di Karangantu. Kala itu,Banten telah menjadi pelabuhan pengekspor beras dan ladaterbesar di Nusantara.

Dari buku yang sama, Tom Pires, pakar obat-obatan dari Por-tugal yang berkelana di Asia Tenggara, bertandang ke Banten padatahun 1513. Pires menyebut, Karangantu merupakan pelabuhankedua di Kerajaan Sunda, setelah pelabuhan besar Sunda Kelapa diJayakarta. Bahkan, ket ika sudah menjadi pusat Kesultanan Bantensebagaimana dilaporkan oleh J. de Barros, Banten merupakan pe-labuhan besar d i Asia Tenggara, sejajar dengan M alaka danM akassar.

Bukti-bukti sejarah besar Karangantu tak hanya tercatat di buku.Beberapa komoditas yang pernah diperjualbelikan di era kejayaanBanten Lama bisa dilihat di M useum Situs Kepurbakalaan BantenLama. Di museum ini, tersimpan rapi beberapa benda seperti gucidan porselen dari China, Jepang, dan Belanda.

Kisah kem egahan pelabuhan internasional ini pun terusmemudar dan kini terbengkalai, bahkan kembali ke fungsi semulasebagai pelabuhan nelayan.

Namun demikian, pemerintah Kota Serang telah menetapkanPelabuhan Karangantu yang berlokasi di Kecamatan-kecamatanKasemen, Kota Serang, Banten ini sebagai salah satu objek wisata.

Page 100: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

94 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Karena letaknya yang cukup strategis, sehingga dari pelabuhanini para wisatawan dapat mengunjungi pulau-pulau yang letaknyatidak jauh seperti Pulau Burung dan Pulau Tunda yang terkenalsebagai tempat melihat lumba-lumba dan penyu.

Keraton SurosowanKeraton Surosowan adalah sebuah keraton di Banten. Keraton inidibangun sekitar tahun 1522-1526 M pada masa pemerintahanMaulana Hasanuddin, yang kemudian dikenal sebagai pendiri dariKesultanan Banten. Selanjutnya pada masa penguasa Bantenberikutnya bangunan keraton ini ditingkatkan bahkan konon jugamelibatkan ahli bangunan asal Belanda, yaitu Hendrik LucaszCardeel, seorang arsitek berkebangsaan Belanda yang memelukIslam yang bergelar Pangeran Wiraguna. Dinding pembatas se-tinggi 2 meter mengitari area keraton sekitar kurang lebih 3hektare. Surosowan mirip sebuah benteng Belanda yang kokohdengan bastion (sudut benteng yang berbentuk intan) di empatsudut bangunannya. Sehingga pada masa jayanya Banten jugadisebut dengan Kota Intan. Saat ini bangunan di dalam dindingkeraton tak ada lagi yang utuh. Hanya menyisakan runtuhan din-ding dan pondasi kamar-kamar berdenah persegi empat yangjumlahnya puluhan.

Keraton Surosowan ini memiliki tiga gerbang masuk, masing-masing terletak di sisi utara, timur, dan selatan. Namun, pintu selat-an telah ditutup dengan tembok, tidak diketahui apa sebabnya.Pada bagian tengah keraton terdapat sebuah bangunan kolamberisi air berwarna hijau, yang dipenuhi oleh ganggang dan lumut.Di keraton ini juga banyak ruang di dalam keraton yang berhu-bungan dengan air atau mandi-mandi (petirtaan). Salah satu yangterkenal adalah bekas kolam taman, bernama Bale Kambang RaraDenok. Ada pula pancuran untuk pemandian yang biasa disebut“pancuran mas”. Kolam Rara Denok berbentuk persegi empatdengan panjang 30 meter dan lebar 13 meter serta kedalamankolam 4,5 meter. Ada dua sumber air di Surosowan yaitu sumur

Page 101: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 95

dan Danau Tasikardi yang terletak sekitar dua kilometer dariSurosowan.

Pengindelan (Penyaringan Air)Air dari Danau Tasikardi yang semula keruh dan kotor, sebelummasuk ke kota di Surosowan, terlebih dulu dijernihkan di suatutempat. Penjernihan dilakukan dengan teknik penyaringan airyang khas dan kompleks, yang disebut dengan pengindelan. Peng-indelan merupakan suatu bangunan semacam bunker yang ber-fungsi sebagai penyaringan air (filter station). Untuk menghu-bungkan Danau Tasikardi, Pengindelan, dan Keraton Surosowan,digunakan saluran air (pipa) dengan berbagai ukuran (diameter2-40 cm) yang terbuat dari terakota. Teknik penjernihan air dibangunan pengindelan ini menggunakan teknik pengendapan danpenyaringan dengan pasir dan ijuk. Terdapat tiga buah pengindel-an, yakni pengindelan abang, pengindelan putih, dan pengindelanemas. Ketiga pengindelan ini mempunyai struktur dan bahanbangunan yang sama, yakni dari pasangan bata dengan spesi be-rupa campuran bata, pasir, dan kapur (tras barter). Bagian luarbangunan diplester dengan spesi yang sama.

Pengindelan abang merupakan sistem rangkaian penyaringanair yang pertama. Air dari Danau Tasikardi yang masih keruh di-endapkan di tempat ini. Selanjutnya, air dialirkan ke pengindelanputih yang merupakan sistem rangkaian penyaringan air yangkedua. Di pengindelan putih, air disaring dan dijernihkan lagi, dankemudian air hasil saringan dialirkan ke pengindelan emas. Airhasil penjernihan dan penyaringan dari pengindelan putih di-endapkan lagi di pengindelan emas yang merupakan sistem rang-kaian penyaringan air yang terakhir (ketiga). Dari pengindelanemas, air bersih langsung dialirkan ke pancuran mas yang ada diKeraton Surosowan untuk air minum dan kebutuhan sehari-haribagi keluarga Sultan dan masyarakat di Keraton Surosowan.

Page 102: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

96 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Benteng SpeelwijkTerletak sekitar 500 m dari Masjid Agung Banten, di KampungPamarican terdapat Benteng Speelwijk. Bangunan ini adalahsimbol kekuasaan kolonialisme Belanda, sekaligus penanda ber-akhirnya era kejayaan Kesultanan Banten. Benteng yang arsitektur-nya dirancang oleh Hendrick Loocaszoon Cardeel itu dibangunBelanda pada masa pemerintahan Sultan Banten Abu Nasr AbdulQohhar (1672-1684). Pembangunan benteng ini membutuhkanwaktu 4 tahun, yakni 1681-1684.

Nama Speelwijk diambil untuk menghormati Gubernur Jende-ral Hindia Belanda yang ke-14, yakni Cornelis Janszoon Speelmanyang memerintah antara tahun 1681-1684. Speelman memintaizin kepada Sultan Qohhar membangun Benteng dangan alasanuntuk mengantisipasi serangan rakyat Banten yang benci kepadaBelanda. Terutama orang-orang Banten pengikut Sultan AgungTirtayasa.

Benteng Speelwijk dibangun dengan tidak mengerahkantenaga rakyat Banten, melainkan orang-orang Cina dengan upahyang sangat rendah. Dinding Benteng terbuat dari campuran batu,pasir dan kapur, berdiri tegak setinggi 3 meter. Dikelilingi paritselebar 10 meter, dengan maksud agar sulit ditembus musuhyang menyerang Benteng ini.

Kondisi Benteng Speelwijk saat ini sudah tidak utuh, di bebe-rapa bagian bahkan sudah rata dengan tanah. Tetapi masih tampakjelas sisa-sisa bangunan berupa rumah komandan, gereja, kamarsenjata, kantor administrasi, toko kompeni dan amar dagang. Diatas dinding bagian utara dapat dilihat ruang “intip” yang berfungsisebagai tempat mengamati musuh bagi prajurit Belanda. Dibagianbarat laut dan barat daya benteng terdapat bungker atau ruangbawah tanah yang dihubungkan dengan lorong.

Dahulunya Benteng Speelwijk digunakan sebagai menara pe-mantau yang berhadapan langsung ke Selat Sunda dan sekaligusberfungsi sebagai penyimpanan meriam-meriam dan alat per-tahanan lainnya. Namun, tempat tersebut saat ini hanya digunakan

Page 103: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 97

sebagai lapangan bola oleh para penduduk. Di sana ada sebuahterowongan yang terhubung dengan Keraton Surosowan.

Masjid Pecinan TinggiSeperti namanya, Masjid Pecinan Tinggi dibangun di sebuah pe-mukiman Cina pada masa Kesultanan Banten. Terletak kuranglebih 500 meter ke arah barat dari masjid Agung Banten, atau400 meter ke arah selatan dari Benteng Speelwijk. Berbeda denganMasjid Agung Banten yang masih berdiri dengan kokoh, MasjidPecinan Tinggi bisa dikatakan tinggal puing-puingnya saja. Selainsisa fondasi bangunan induknya yang terbuat dari batu bata danbatu karang, juga masih ada bagian dinding mihrabnya. Di sam-ping itu, di halaman depan di sebelah kiri (utara) masjid tersebut,masih terdapat pula sisa bangunan menaranya yang berdenahbujur sangkar. Menara ini terbuat dari bata dengan fondasi danbagian bawahnya terbuat dari batu karang. Bagian atas menaraini sudah hancur, sehingga wujud secara keseluruhan/utuh daribangunan ini sudah tidak nampak lagi.

Tidak banyak literatur yang menjelaskan asal usul didirikan-nya masjid ini, kecuali hanya menjelaskan bahwa Masjid PecinanTinggi ini merupakan masjid yang pertama kali di bangun olehSultan Hasanudin sebelum kemudian mendirikan Masjid AgungBanten.

Tidak jauh dari menara tersebut dan masih dalam area yangsama terdapat pula sebuah makam Cina. Entah apa kaitannyaantara makam tersebut dengan masjid pecinan tinggi, yang jelasmakam tersebut hanyalah satu-satunya yang terdapat di lokasiini. Tulisan Cina yang ada di makam tersebut masih terpatridengan jelas yang menjelaskan bahwa yang dikuburkan di sanaadalah pasangan suami istri (Tio Mo Sheng dan Chou Kong Chian)yang berasal dari desa Yin Shao dan batu nisan tersebut didirikanpada tahun 1843. Bisa jadi kedua orang itu adalah imam/ustaz/pemuka agama sehingga layak dimakamkan di samping MasjidPecinan Tinggi.

Page 104: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

98 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Suku BaduySuku Baduy adalah kelompok etnis Sunda yang tinggal di daerahyang relatif terisolasi di desa Kanekes, Kecamatan-kecamatan(Kecamatan-kecamatan) Leuwidamar, kabupaten dari Lebak, diProvinsi Banten, Indonesia. Secara geografis, desa terletak di6027’27 ¡¦’-60 30' Selatan dan bujur 10603’9 “-1060 4 ‘5" Timurdengan ketinggian mulai dari 300-600 m di atas permukaan lautrata-rata. Komunitas Baduy dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:1) Baduy Dalam (Baduy Jero; Urang Tangtu; Urang Girang; KaumDaleum). Suku Baduy Dalam tinggal di tiga dusun (kampung):Cibeo, Cikartawarna, dan Cikeusik. Pada tahun 1994, Baduy Dalammewakili sekitar satu per dua belas dari keseluruhan populasi. 2)Baduy Luar (Urang Panamping). Baduy Luar memiliki populasitotal sekitar 5900, menghuni sekitar 44 dusun yang terletak dibusur 270 derajat di sekitar daerah Baduy Dalam. Kegiatan utamakomunitas Baduy terdiri dari:1. Pengelolaan lahan untuk pertanian kegiatan (ngahuma).2. Pengelolaan dan pemeliharaan hutan untuk perlindungan

lingkungan. Penggunaan lahan di Baduy dapat dibagi menjadi:1. Tanah pemukiman2. Pertanian dan3. Hutan permanen.

Lahan pertanian adalah lahan yang digunakan untuk budidayadan berkebun, serta lahan yang dikonsumsi. Hutan permanenadalah hutan lindung, seperti hutan lindung (leuweung kolot /titipan), dan hutan perlindungan hutan (hutan lembur perlindung-an) yang terletak di sekitar mata air atau gunung suci, seperti hutanyang terletak di Gunung Baduy, Jatake, Cikadu, Bulangit, danPagelaran. Hutan permanen ini adalah hutan itu akan selalu di-pertahankan. Masyarakat Baduy telah membagi hutannya menjadi4 kategori berdasarkan pada manajemen tradisional yaituLeuweung Kolot; Leuweung Pihumaeun; Reuma Ngora; danReuma Kolot.

Page 105: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 99

Leuweung Kolot diakui oleh semua anggota Baduy sebagaisakral. Hutan ini adalah hutan dewasa dan dilindungi secara ketat,dan sumber dayanya, termasuk semua hewan, tumbuhan, danhabitatnya, dianggap sakral. Kegiatan seperti mengumpulkantanaman, berburu, dan berkultivasi di hutan ini dilarang. Itu pena-naman dengan seizin pemimpin spiritual (Puun). Hutan terutamamemiliki fungsi keagamaan; itu memainkan peran penting dalamkegiatan spiritual suku dan secara kultural dianggap sebagai sakral.Kesucian hutan adalah karena Keberadaan Sasaka Domas yangberlokasi di hutan. Larangan itu terutama karena kegiatan akanmembuat Tuhan mereka marah dan akan membawa malapetakadan bencana bagi masyarakat; dan karena keberadaan roh leluhur.Larangan itu muncul dalam bentuk tabu. Di daerah Baduy, hutanberada di bawah tanggung jawab Pun (para pemimpin suku). Tidakada yang diizinkan untuk mengakses hutan juga tidak melakukanaktivitas apapun tanpa izin dari Puun.

Leuweung Pihumaeun tidak terlindungi hutan untuk perla-dangan berpindah. Komunitas Baduy menanam termasuk pisang,kacang belalang, lada dan durian dan mereka berkombinasidengan tumbuhan legum sebagai pabrik pengayaan. Tanamanlegum yang digunakan adalah spesies yang bernilai ekonomisuntuk meningkatkan panen di masa depan. Itu hasil dapat diguna-kan baik untuk rumah konsumsi dan untuk perdagangan.

Reuma ngora dan kolot Reuma, keduanya adalah hutan se-kunder yang dibedakan berdasarkan usia. Baduy orang menanampadi di daerah tersebut dan setelah panen daerah tersebut kemu-dian dikeramatkan suksesi alami dikonversi menjadi hutan sekun-der. Tahapan prosedur pemotongan, pemangkasan, pembakaran,penanaman, panen dan penebangan tanaman dominan di daerahini adalah semak pohon dan rumput. Padang rumput menjadididirikan kira-kira satu tahun setelah perladangan berpindah pe-nanaman padi.

Beberapa aturan adat yang mengatur hubungan masyarakatdengan lingkungan meliputi:

Page 106: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

100 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

• Dilarang mengubah saluran air, seperti menciptakan kolamikan, saluran air, dan membuat irigasi atau bendungan.

• Larangan dilarangnya hutan (Leuweung Kolot) ke menebangpohon atau Bertani.

• Dilarang memangkas segala jenis pohon.• Dilarang menggunakan teknologi kimia, untuk contoh

menggunakan pupuk, obat pemberantas hama, menggunakanminyak tanah, menggunakan sabun mandi, menyikat gigidengan pasta, dan memancing.

• Dilarang memelihara ternak, seperti kambing, sapi, ataukerbau.

• Pertanian harus sesuai dengan adat ketentuan.

Pola pengelolaan hutan Baduy berhasil contoh pengelolaanhutan berbasis masyarakat. Keluarga memiliki pengaruh besardalam menerapkan kearifan lokal anak mereka. Nilai-nilai kearifanlokal pertama kali diperkenalkan dan dipraktikkan di antara ke-luarga. Orang tua komunitas Baduy punya Tanggung jawab untukselalu memberi semangat, berikan contoh agar anak-anak merekaterbiasa memelihara leluhur tradisi untuk hidup bersama denganalam. Untuk mengatur hukum adat, orang Baduy memiliki ke-unikan bentuk pemerintahan tradisional yang berada di bawahbimbingan moral, etika, dan aturan. Sistem pemerintahan dibatasioleh Tangtu Tilu, tiga inti kepemimpinan. ini juga disebut sistemideologi Kapuunan Kearifan lokal masyarakat Baduy yangtercermin pada Pikukuh memiliki kode ketat yang diterapkandalam mengekstraksi sumber daya alam kegiatan.

Untuk melindungi norma, keyakinan, budaya, dan perilakumereka dari luar pengaruh, beberapa peraturan tambahan di-kenakan, sesuai untuk konteks budaya. Meskipun hukum adatmereka rumit dan terbuka untuk berbagai interpretasi, ada pem-benaran ekologis di balik kebiasaan itu. Semua kode etik dan tabuterkait yang berkontribusi pada hukum adat memiliki lingkunganimplikasi dan dapat memediasi strategi ekologi. Makna yang

Page 107: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 101

diimplikasikan adalah yang tidak mengubah sesuatu atau apa pun,atau tidak menerima apa tersedia tanpa menambah atau mengu-rangi apa yang tersedia. Hasil akhirnya adalah bahwa daerah alamihutan dilestarikan dalam lanskap Baduy dan sejauh dapat ditentu-kan yang alami keanekaragaman hayati dari hutan-hutan ini di-lindungi.

Karena masyarakat Baduy mengakui bahwa mata pencaharianmereka sangat bergantung pada tanah dan alam mereka sumberdaya karena itu mereka menghindari kerusakan alam yang dapatmenyebabkan bencana alam. Adat terkait dengan sistem danpraktik pengetahuan di Komunitas Baduy mencerminkan ling-kungan dan kondisi ekologis, sejarah, dan sosial, ekonomi, dankarakteristik budaya yang dapat membedakan mereka dari praktikmanajemen sumber daya alam modern.

Orang-orang Baduy mencoba mempertahankan daerah-daerah agar bisa bertahan dan hidup dengan harmoni di alam danberbagi manfaat di antara mereka diri. Penduduk Baduy dalampengelolaan hutan adalah perspektif masyarakat tentang perlin-dungan hutan. Masyarakat Baduy telah berlatih tumbuhan danhewan konservasi di hutan. Mereka menentukan komunitas kawas-an hutan atau situs yang suci untuk dilindungi bersama. Kearifanlokal seperti itu terbukti telah menyelamatkan suatu wilayahdengan isinya dengan berbagai bentuk pembatasan.

Kearifan lokal akan menjamin keberhasilan karena mengan-dung norma dan nilai sosial yang menunjukkan bagaimanamereka harus membangun keseimbangan antara daya dukungsumber daya alam lingkungan dengan gaya hidup dan kebutuhanmanusia.

Urang Kanekes, Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalahsuatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayahKanekes. Mereka bermukim tepat di kaki pegunungan Kendeng diDesa Kanekes, Kecamatan-kecamatan Leuwidamar, KabupatenLebak, Banten-Rangkasbitung, Banten, berjarak sekitar 40 km darikota Rangkasbitung. Sebutan “Baduy” berawal dari sebutan para

Page 108: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

102 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengankelompok Arab Badawi yang merupakan masyarakat yangberpindah-pindah (nomaden). Kemungkinan lain adalah karenaadanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di bagian utaradari wilayah tersebut.

Masyarakat Kanekes secara umum terbagi menjadi tigakelompok yaitu:Kelompok Tangtu : Kelompok ini yang dikenal sebagai

Kanekes Dalam (Baduy Dalam)Kelompok Panamping : Mereka yang dikenal sebagai Kanekes

Luar (Baduy Luar)Kelompok Dangka : Kelompok Kanekes Dangka tinggal di

luar wilayah Kanekes, dan pada saat initinggal dua kampung yang tersisa, yaituPadawaras (Cibengkung) dan Sirah-dayeuh (Cihandam).

Perbedaan mencolok Baduy dalam dan luar yaitu dapat ter-cirikan dari perbedaan yang cukup kentara, terutama mengenaipantangan yang ditaati masyarakatnya. Dilihat dari penampilan,masyarakat Baduy luar menggunakan pakaian serba hitam ataubiru dongker untuk menyatakan bahwa mereka tidak lagi suci.Sementara masyarakat Baduy dalam relatif menggunakan pakai-an yang didominasi warna putih, meski kadang ditambahkan ikatkepala hitam. Walaupun berbeda, nilai luhur dalam adat sukuBaduy masih dipegang kuat dan terus diwariskan turun-temurunoleh seluruh masyarakatnya. Hal tersebut telah ditanam sedarikecil melalui tradisi ngolak, yaitu pendidikan orangtua terhadapanaknya untuk mengajarkan hidup yang apa adanya, keseder-hanaan, kekeluargaan lewat jiwa gotong royong, juga bermacamkebisaan seperti berladang atau menenun.

Sepenggal falsafah orang Baduy atau orang Kanekes. Merekatergabung dalam sebuah komunitas yang membangun peradab-annya di wilayah pegunungan Kendeng, Banten Selatan. Komuni-

Page 109: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 103

tas tersebut terbagi dalam tiga kelompok, yaitu Baduy Dalam atauUrang Tangtu, Baduy Luar atau Urang Panamping dan Baduy Paja-roan atau Urang Pajaroan. Baduy Dalam, menempati tiga kam-pung yaitu Kampung Cikertawana atau Tangtu Kadu Kujang, ber-fungsi dalam hal pertahanan dan juga dikenal dengan kerajinantangannya yang terbaik. Kampung Cibeo atau Tangtu Parahiyangbertugas untuk menjalankan urusan sosial dan kebudayaan.Terakhir adalah Kampung Cikeusik atau Tangtu pada Ageung,tempat Pu’un (Kepala Adat) tinggal dan berbatasan dengan SasakaDomas, hutan larangan tempat sucinya orang Baduy, berfungsiuntuk kegiatan keagamaan dan upacara adat penting lainnya.Kepala Kampung disebut dengan Jaro, berkedudukan di KampungKadu Ketug Baduy Luar, penghubun gantara pemerintah dankepala adat Baduy. Dipilihdan diangkat secara musyawarah yangdisetujui oleh ketiga Pu’un setelah berkonsultasi denganTengkesan (dukun) yang berkedudukan di Kampung Cicatang.Orang Baduy memiliki syarat untuk mendiami “tanah suci” ter-sebut dengan rasa rendah hati dan tidak takabur. Mereka Hidupdengan mensyukuri kebaikan alam yang melimpah. Merekamerasa cukup dengan apa yang telah diterima. Tidak boleh meng-ambil lebih dari kebutuhan. Masyarakat suku Baduy sangat meng-hormati kawasan hutan mereka, sehingga mereka menganggaphutan me miliki peran dan fungsinya masing-masing serta memi-liki tingkat kesakralannya. Iskandar (2009: 95), membagi kawasanBaduy kedalam beberapa zonasi, Kawasan tersebut dibedakanmenjadi 3 zonasi yang analogi dengan zona inti/area inti, zonapenyagga, dan zona transisi/area transisi pada sistem cagar biosfer.Zona inti/area inti, adalah kawasan yang dianggap paling sakral,disebut pula Daerah Kabuyutan, yaitu daerah Sasaka PusakaBuana dan Sasaka Domas. Sementara, zona penyagga, merupa-kan daerah kurang sakral dibandingkan dengan zona inti, beradadi luar zona inti, yaitu Baduy Dalam (tanah larangan). Kemudianzona transisi/area transisi berada di luar zona penyangga yangmerupakan daerah Baduy Luar/Panamping, dan daerah Dangka.

Page 110: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

104 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Perbedaan Baduy Dalam dan Baduy Luar adalah:1. Pola kehidupan:

- Baduy dalam:Sederhana, tradisional, menjaga keaslian pola hidup nenekmoyang, Sikap toleransi dan budaya gotong royong masihkuat, disiplin terhadap waktu, Pedagang dari luar sudahmulai berdatangan dan menggelar dagangannya di halam-an rumah (sosompang) warga untuk menjual berbagaikebutuhan masyarakat, namun pedagang tersebut tidakdiperbolehkan menginap.

- Baduy luar:Mulai dipengaruhi oleh budaya luar, modernisasi, sertailmu pengetahuan dan teknologi, Namun tetap menjagaadat. Beberapa individu dan kelompok sudah mulaimenjalin kerja sama dalam berdagang, berorientasi padabisnis (konsumtif). Disetiap kampung sudah bermunculankios/warung kecil yang menyediakan kebutuhan hidupsehari-hari masyarakat seperti yang terjadi di luar Baduy.

2. Hukum adat:- Baduy dalam: Dilarang menggunakan peralatan kebersih-

an (sabun, odol, sikat gigi, minyak wangi/parfum). Dilarangmenggunakan alas kaki. Dilarang bepergian mengguna-kan kendaraan. Dilarang poligami dan tindakan asusila.

- Baduy luar: Semua larangan adat yang berlaku di BaduyDalam. Jika di Baduy Luar diberikan kelonggaran ataudiperbolehkan kecuali poligami.

3. Cara Berpakaian:- Baduy dalam:

Hanya dua warna yaitu hitam dan putih belacu, pakaiantidak dijahit secara modern (hanya di-Kecos) oleh jarumkecil saja. Ikat kepala berwarna putih. Perempuan me-makai kebaya dan samping, memakai selendang. Laki-lakitidak mengenakan celana tetapi sarung yang dilipat.

Page 111: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 105

- Baduy luar :Hitam-hitam (mayoritas), tetapi ada yang sudah berpakai-an bebas seperti masyarakat modern terutama anak lelakimuda. Ikat kepala berwarna corak biru hitam. Wanita me-makai kebaya biru renda atau hitam. Memakai sampingdengan corak batik khusus warna biru hitam atau yanglainnya.

4. Asesoris:- Baduy dalam:

Perhiasan/asesorisnya manik-manik berwarna-warni,tidak boleh memakai emas/murni.

- Baduy luar:Perhiasan wanita sudah memakai gelang, cincin dan kalungemas murni.

5. Teknologi:- Baduy dalam:

Tidak boleh memakai barang elektronik.- Baduy luar:

Sudah banyak yang memiliki barang elektronik (radio,Hp).

6. Rumah:- Baduy dalam:

Berpintu satu, tidak menggunakan paku, tanah tempatmembangun rumah tidak diratakan dibiarkan sesuaidengan aslinya, dan hanya satu kamar.

- Baduy luar:Pintu lebih dari satu, sudah menggunakan paku, tanahdiubah/ diratakan sesuai keinginan dan banyak penyekatruangan.

7. Kepemilikan lahan:- Baduy dalam:

Tidak ada (lahan milik bersama).- Baduy luar:

Ada hak pemilikan lahan Pribadi.

Page 112: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

106 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

8. Kesehatan:- Baduy dalam:

Hanya menggunakan obat-obatan dari alam.- Baduy luar:

Banyak menggunakan obat modern.9. Peralatan Dapur:

- Baduy dalam:Tidak boleh menggunakan peralatan modern, yang adadan diperbolehkan di antaranya: dangdang (seeng), kuali(kekenceng), kukusan (Aseupan), kipas (hihid), lumpang(dulang), pangarih, kuluwung, boboko, pinggan/mangkuk,gelas bambu (somong), dan botol besar tempat air minum.Memasak menggunakan tungku (hawu). Tidak boleh meng-gunakan minyak tanah, hanya minyak kelapa. Makanandimasak hanya sederhana sekali tidak memakai bumbumasak.

- Baduy luar:Penggunaan alat-alat semi modern sudah banyakdigunakan, baik untuk memasak maupun alat-alat untukmakan dan minum. Selain memakai tungku, juga sudahbanyak yang menggunakan minyak tanah. Penggunaanbumbu masakan sudah biasa, serta menu makanan sudahbernilai gizi.

Wihara AvalokitesvaraWihara Buddha Avalokiteswara adalah salah satu peninggalansejarah di kawasan Banten Lama ini berada di Kampung Pamari-can, Desa Banten, Kecamatan-kecamatan Kasemen, KabupatenSerang. Sekitar 10 kilometer arah Utara Kota Serang. Bangunanini masih satu kompleks dengan Masjid Agung Banten Lama,Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, Benteng Speelwijk, danbangunan-bangunan sejarah lainnya.

Peradaban manusia yang telah berjalan sejak lama menyi-sakan situs-situs yang begitu menarik dan berarti, salah satunya

Page 113: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 107

yaitu sebuah bangunan Wihara peninggalan kerajaan Banten yangterletak di Kampung Kasunyatan Desa Banten, Kasemen Serang.Wihara yang namanya diambil dari nama seorang Buddha yakniBuddha Avalokitesvara ini, telah berdiri sejak abad ke-16 dandikenal sebagai salah satu Wihara tertua di Indonesia.

Pembangunan Wihara ini juga tidak bisa dilepaskan dariSunan Gunung Jati, salah satu dari sembilan wali penyebar agamaIslam di Indonesia. Inilah Wihara Avalokitesvara yang terletak 15km arah utara dari Kota Serang, Banten. Tokoh penyebar islam ditanah Jawa ini memiliki istri yang masih keturunan kaisar Tiongkokbernama Putri Ong Tien. Melihat banyak pengikut putri yang masihmemegang teguh keyakinannya, Sunan Gunung Jati membangunWihara pada tahun 1542 di wilayah Banten, tepatnya di DesaDermayon dekat dengan Masjid Agung Banten.

Pada tanggal 27 Agustus 1889 Gunung Krakatau meletushebat yang mengakibatkan menelan korban 35. 000 orang tewasdan semburan abunya sampai ke Negara Singapura, Malaysiabahkan Thailand. Ketinggian lahar Letusan gunung Krakataumencapai 135 meter langsung meluber ke laut.

Akibat luberan lahar tersebut, air laut menjadi naik hinggamencapai ketinggian 10 meter dan menyapu sampai perkam-pungan penduduk yang berada di pinggir pantai. Dan kota Bantenselain hujan abu, juga ikut tersapu lahar gunung Krakatau. Takterkecuali kampung yang di sekitar Wihara Avalokitesvara. Meski-pun semua bangunan yang berada di samping Wihara hancur ter-sapu lahar, bangunan Wihara malah tidak terkena lahar sedikit pun.Lahar dan air laut cuma menerjang tempat pemukiman penduduk.Dari kejadian itulah, banyak warga yang percaya kalau Wiharatersebut selalu berada dalam perlindungan Dewi Kwan Im.

Page 114: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

108 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Gambar 14. Wihara Avalokitesvara

Ada versi lain menyebutkan bahwa Wihara ini dibangun padatahun 1652 saat Kerajaan Banten berada pada masa keemasan dibawah pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa. Wihara ini memiliki namalain yaitu Klenteng Tri Darma. Disebut seperti itu karena Wiharaini melayani tiga kepercayaan sekaligus, yaitu Kong Hu Cu, Taoisme,dan Buddha. Walaupun memang diperuntukkan bagi tiga keper-cayaan tersebut, pengunjung beragama apapun boleh masuk kedalamnya.

Bangunan ini memiliki gerbang dengan atap berhiaskan duanaga memperebutkan mustika Sang Penerang (Matahari) sebagaipenyambut pengunjung di pintu masuk sebelum pengunjungmasuk lebih ke dalam kelenteng Tri Darma ini. Sebelum ke altarutama terdapat lilin merah besar serta pagoda.

Bangunan Wihara ini memiliki luas mencapai 10 hektar,dengan altar Dewi Kwan Im sebagai altar utama. Di altar ini ter-dapat patung Dewi Kwan Im yang berusia setua bangunan ini,walaupun sempat terbakar pada tahun 2009 dan sekarang diganti-kan oleh patung Dewi Kwan Im yang baru, namun yang lama tetapada di altar tersebut ditutupi selendang. Di sisi samping kanandan kiri terdapat patung dewa-dewa yang berjumlah 16 dan tiangbatu berukir naga.

Page 115: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 109

Wihara ini juga memiliki ukiran yang menceritakan kejayaanBanten Lama saat menjadi kota pelabuhan yang ramai. Selain itu,ukiran-ukiran ini menjadi saksi bisu kejadian tsunami karena erupsiGunung Krakatau pada tahun 1883. Bahkan, Wihara ini mencatatkejadian tersebut dan dibuatlah ukiran di salah satu dinding Wihara.Selain itu juga dibuat pula manuskrip tiga bahasa, Indonesia, Cina,dan Belanda.

Masyarakat sekitar berlindung di Wihara ini, dan merekaselamat dari bencana tersebut. Maka Wihara Avalokitesvara jugaterkenal sebagai Wihara keselamatan. Banyak orang yang datangberdoa meminta keselamatan di tempat ini. Walaupun pernahmengalami musibah, bentuk dan isi yang ada di dalam Wiharamasih dijaga keasliannya oleh pihak pengelola. Bahkan bangunanWihara ini masih terlihat kokoh layaknya bangunan baru denganwarna merahnya yang khas.

Di bagian belakang terdapat aula yang berisi patung BuddhaGautama, aula ini dikhususkan untuk pemujaan Buddha. Selainitu, Wihara ini memiliki perpustakaan serta tempat penginapan.

Untuk masyarakat Banten sendiri, Wihara ini bukan hanyatempat peribadatan dan bangunan bersejarah saja, namun sebagaisimbol bagaimana masyarakat terdahulu menjaga keharmonisandalam menghadapi perbedaan. Banten yang mayoritas muslimtetap menjaga keharmonisan ini hingga sekarang dengan baik.Tidak jarang penduduk yang tinggal di sekitar kawasan WiharaAvalokitesvara ikut terlibat dan membantu ketika ada acara danperayaan di Wihara ini, seperti perayaan ulang tahun Buddha,Imlek, Cap Go Meh dan sebagainya.

Masjid Raya Al-BantaniMasjid Raya Al-Bantani, merupakan masjid raya terbesar dan ter-megah di Provinsi Banten. Dengan selesainya pembangunanmasjid ini diharapkan Selain menjadi tempat ibadah secara ber-jamaah, keberadaan masjid juga dijadikan sebagai pusat pen-didikan dan penyebaran Islam secara menyeluruh. Dengan keber-

Page 116: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

110 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

adaan masjid raya tersebut di harapkan secara tidak langsungdapat meningkatkan silaturahmi antar pegawai yang ada di Pro-vinsi Banten. Keberadaan Masjid Raya ini merupakan salah satubagian dari karya besar Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyahdi bidang keagamaan yang diperuntukkan bagi kaum musliminBanten. Satu karya lainnya adalah mushaf Alquran Al-Bantani yangdi tulis dan di desain ornamen (hiasan mushaf) oleh putra-putraBanten yang di ambil dari beberapa miniatur dan hiasan masjid-masjid kuno yang ada di Provinsi Banten. Masjid Raya Al–Bantaniterletak di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)di Jln. KP3B-Palima, Kecamatan-kecamatan Curug, Kota Serang,Provinsi Banten. Masjid ini berada di tengah pusat Pemerintahan,seperti kantor Gubernur dan dinas-dinas pemerintah daerah.

Pendirian Masjid di Kawasan Pusat Pemerintahan ini di awalisekaligus terinspirasi oleh gagasan Rasulullah Saw., ketika hijrahke Madinah, tempat yang mula-mula didirikan adalah masjid, danmasjid juga dijadikan sebagai kegiatan umat. Melalui simbolmasjid yang berada di tengah pusat pemerintahan ini di harapkanmampu memancarkan sinar religius bagi para pegawai pemerin-tahan yang ada di sekitar masjid, sekaligus simbol bagi Bantensebagai wilayah yang agamis.

Masjid ini diresmikan oleh Gubernur Banten Ratu AtutChoosiyah pada hari senin tanggal 4 Oktober 2010. Bertepatandengan hari Ulang Tahun Provinsi Banten yang ke-10 Setelah pro-ses pembangunannya dimulai sejak Januari 2008. Upacara peres-mian yang diterpa hujan dan angin kencang pada waktu itu takmenghalangi acara peresmian meskipun kemudian acara peres-mian dipindahkan ke dalam Masjid dari tempat semula yang se-yogyanya akan dilaksanakan di tenda di halaman masjid. Bersama-an dengan acara peresmian masjid, Gubernur Banten juga me-resmikan peluncuran 30 ribu Mushaf Alquran Al-Bantani, dan jugamelepas petugas tim pembimbing haji daerah Banten. Pada pe-resmian Masjid tersebut bertindak sebagai penceramah adalahda’i sejuta umat KH. Zainudin MZ.

Page 117: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 111

Pembangunan Masjid termegah ini menghabiskan dana se-nilai Rp 94,3 Miliar. Masjid Raya ini ke depan diharapkan bukanhanya sekedar sebagai tempat ibadah ritual semata melainkan jugasebagai Pusat Kajian Islam Banten. Kapasitas masjid ini mampu me-nampung sekitar 10 ribu jamaah. Pembangunan Masjid dilaksana-kan dengan sistem multi years selama 630 hari kalender melaluisumber dana APBD selama tiga tahun anggaran.

Bangunan masjid memiliki luas 14. 000 m2, di atas tanah seluas2,8 hektar, terdiri dua lantai, lantai satu dengan luas sekitar 5000m2 akan digunakan untuk keperluan salat dengan kapasitas tam-pung 10.000 jamaah, lantai dasar (basement) akan dijadikan se-bagai pusat kajian Islam yang terdiri dari 2 gedung serbaguna, 1auditorium, dan 1 perpustakaan, sekretariat masjid, tempat wududan ruangan untuk keperluan lain.

Pada bagian bangunan juga disiapkan ruang setengah lantai(mezanin) yang difungsikan sebagai tempat jamaah wanita, tempatwudu dan penyimpanan prasarana masjid. Sementara 4 menarasetinggi 46 meter juga dibangun sebagai simbol masjid sertakeperluan untuk melihat pemandangan serta difungsikan untukutility dan sarana air bersih. Untuk kebutuhan selain menggunakanPDAM, juga disiapkan 2 sumur artesis dan cadangan air dari kolampenampungan atau waduk KP3B.

Fasilitas lain juga disiapkan dalam rangka aksebilitas penyan-dang cacat, semisal di beberapa bagian lantai bangunan dan pintumasuk dibuat dengan ciri-ciri khusus dan sengaja didesain agardiketahui dan bisa digunakan dengan mudah oleh para tunanetradan penyandang cacat lainnya. biaya operasional untuk masjidtersebut mencapai lebih dari 1 miliar setiap tahun yakni untukbiaya listrik, penjaga keamanan, pengurus taman, pesuruh danbiaya operasional lainnya.

Sedangkan fasilitas ruangan yang ada di Masjid Raya Al-Bantaniterdiri sbb:1. Sekretariat DKM Masjid Raya Al-Bantani (pengurus)2. Ruang Istirahat Pengurus

Page 118: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

112 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

3. Ruang Sound System4. Ruang Penitipan Sepatu dan Sandal5. Fasilitas Wudu6. Kamar Mandi dan WC7. Ruang Rapat8. Ruang Aula Serbaguna9. Sekretariat Ormas Keagamaan (LT. 1)10. Ruang TPA dan PAUD11. Ruang Parkir

Masjid ini bernama Masjid Raya Al-Bantani yang ditetapkanberdasarkan surat ketetapan Gubernur Banten No. 451. 2/Kep.57-Huk/2016 tanggal 27 Januari 2016 yang ditandatangani olehBapak Gubernur H. Rano Karno, S. IP. Tentang Penetapan MasjidRaya Al-Bantani sebagai nama Masjid Raya Pusat PemerintahanProvinsi Banten. Bantani sendiri adalah nama Banten dalam BahasaArab. Ulama ulama Banten di Saudi selalu menggunakan nama Al-Bantani sebagai nama belakang (nisbah kepada suatu daerah),seperti pada nama seorang ulama Banten yang pernah menjadiImam Masjidil Haram, Syaikh Nawawi Al-Bantani. Nama ini dijadikan nama bagi Masjid Raya Al-Bantani sebagai penghormatankepada Beliau.

4.3 Pengelolaan Potensi Alam dan Budaya di BantenPerlu dilakukan penanganan serius untuk menindaklanjuti masa-lah yang berkaitan dengan alam di Provinsi Banten, di antaranyaadalah:1. Untuk penanganan sampah kota:

• Perlu dilakukan sosialisasi menyeluruh kepada masyara-kat kota maupun desa tentang sampah dan pengelompok-annya serta pengolahan yang baik dan benar itu sepertiapa.

• Membuat suatu penampungan sampah yang jauh darijangkauan pemukiman warga.

Page 119: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 113

• Mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih bergunadan lebih sehat, sebagai contoh diolah menjadi komposuntuk pupuk tanaman ataupun sampah yang masih bersihbisa diolah menjadi hiasan atau kerajinan lainnya.

• Diperlukan pelatihan dalam mengolah sampah pada mas-yarakat luas, baik perkotaan maupun pedesaan.

2. Untuk permasalahan perairan sungai:• Seharusnya setiap periode tertentu diadakan pembersihan

aliran sungai dengan keikutsertaan warga di dalamnyaagar menambah kesadaran bagi masyarakat untuk tidakmembuang sampah atau apapun itu ke dalam sungai.

• Setiap periode tertentu juga sungai harus dikeruk agar ke-dalamannya selalu terjaga dan tidak cepat surut (dengansebelumnya memindahkan biota air sungai tersebut).

• Bangkai kapal yang berserakan seharusnya dipindahkanke tempat lain, di daratan agar tidak mengurangi lebarsungai, atau bangkai tersebut dibongkar dan diolah men-jadi hal lain.

• Bekerja sama antara ilmuwan, teknisi, dan pemerintahdalam membuat suatu teknologi dalam membersihkanaliran sungai baik dari sampah ataupun hal lain sehinggasungai dapat terlihat lebih jernih.

3. Untuk permasalahan udara bersih:• Seharusnya peraturan ketat dan kebijakan yang diberikan

pemerintah tidak hanya dibuat dan diumumkan sajanamun harus dilaksanakan baik bagi yang menjalankansuatu industri maupun pemerintahnya.

• Agar meminimalisasi pencemaran seharusnya jalur antaratransportasi industri dan transportasi umum dibedakansehingga setidaknya pencemaran berada jauh dari jang-kauan masyarakat, seperti kendaraan industri atau ken-daraan berat lainnya tidak diperbolehkan masuk ke dalamarea perkotaan atau area tertib lalu lintas.

Page 120: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

114 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

• Sama dengan masalah perairan, diperlukan suatu tek-nologi dalam menanggulangi masalah pencemaran udaradengan kontribusi beberapa pihak terkait.

Dengan semakin derasnya arus informasi dan pengaruh negatifbudaya global, maka pembangunan kebudayaan di Banten difokus-kan untuk mengembangkan dan melestarikan kebudayaan daerahserta mempertahankan jati diri dan nilai-nilai budaya daerah ter-sebut. Solidaritas sosial, kekeluargaan, penghargaan terhadap nilaibudaya dan bahasa harus terus ditingkatkan dan merupakan jatidiri dan nilai-nilai daerah. Budaya berperilaku positif seperti kerjakeras, kebersamaan, gotong-royong, dan kemandirian terasasemakin memudar sehingga perlu dikembangkan dan diterapkandalam kehidupan sehari-hari.

Page 121: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 115

5.1 Landasan IPTEK dalam Al Quran dan HadistDalam Alquran, di antaranya:a. Allah akan meninggikan orang yang berilmu bebe-

rapa derajat sebagaiman dalam Alquran “…Allahakan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu penge-tahuan beberapa derajat…. (QS Al-Mujadilah:11)

b. Sungguh beda orang yang berilmu dan tidak berilmusebagaimana dalam firman Allah Swt.,“ …Adakahsama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orangyang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QSAz-Zumar: 9)

c. Tidak ada pertentangan ilmu dengan Al Quran, “Kalausekiranya Alquran itu bukan dari sisi Allah, tentulahmereka mendapat pertentangan yang banyak didalam nya (QS An-Nisa: 82). Dan sebagainya…

BAB VIPTEK DI BANTEN DAN KONTRIBUSITERHADAP PERADABAN DUNIA

Page 122: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

116 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Dalam Hadist, di antaranya:a. Keutamaan menuntut ilmu secara umum:Nabi shallallahu

‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa menempuh jalanuntuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya diantara jalan menuju surga. Sesungguhnya malaikat meletak-kan sayapnya sebagai tanda rida pada penuntut ilmu. Se-sungguhnya orang yang berilmu dimintai ampun oleh setiappenduduk langit dan bumi, sampai pun ikan yang beradadalam air. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmudibanding ahli ibadah adalah seperti perbandingan bulan dimalam badar dari bintang-bintang lainnya. Sesungguhnyaulama adalah pewaris para Nabi. Sesungguhnya Nabi tidaklahmewariskan dinar dan tidak pula dirham. Barangsiapa yangmewariskan ilmu, maka sungguh ia telah mendapatkan kebe-runtungan yang besar. “ (HR. Abu Daud no. 3641. Syaikh AlAlbani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

b. Menuntut ilmu secara umum kewajiban setiap Muslim, “Me-nuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam” (RiwayatIbnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anasbin Malik).

c. Selama menuntut ilmu maka dia berada di jalan Allah hinggaselesai, “Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu makaia berada di jalan Allah hingga ia pulang”. (HR. Turmudzi)

d. Untuk mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan dunia danakherat dengan ilmu, “Barang siapa yang menghendaki ke-hidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat, maka wajib bagi-nya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanyamaka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)

e. Untuk urusan keilmuan di dunia, Rasulullah Saw., memintakita untuk mempelajarinya lebih jauh, Rasulullah Saw., ber-sabda: “Antum a’lamu biumuridunyaakum” (Kalian lebihmengetahui urusan dunia kalian-HR Muslim).

Page 123: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 117

5.2 Ilmuwan Muslim DuniaKekhalifahan Islam secara umum terdiri dari 3 Kekhalifahan

yaitu:a. Khalifah Umayyah 40-133 H (661-750 M), berkedudukan di

Damaskus, Syiria. Khalifah Umayyah di Cordoba, Spanyol(756-929 M).

b. Khalifah Abbasiyah 133-918 H (750-1517 M). Berkedudukandi Bagdag, Irak (751-1258 M); Dinasti Fatimah di Cairo, Mesir(909-1171 M); Dinasti Saljuk (1037-1307 M); Dinasti Mongol(1206-1406 M); Nasrids rule di Granada (1232-1492 M); danDinasti Mamluk Mesir (1250-1517 M).

c. Khalifah Utsmaniyah 918-1342 H (1517-1924 M), berke-dudukan di Istambul, Turki.

Ilmuwan-Ilmuwan Muslim di zaman Era Bani Umayyah diDamaskus dan Cordoba, Bani Abbasiyah di Bagdad dan Cairo,serta Utsmaniyah di Istambul (Konstantinovel).

Fokus keilmuan dalam bidang ‘sains dan teknologi’, di antara-nya:1. Jabir bin Hayyan, Kuffah-Irak (722-815 M)

• Geber, dikenal di dunia barat• Bidang: Kimia• Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan

tetap dalam reaksi kimia.• Penyempurnaan proses kristalisasi, kalsinasi, distilasi, sub-

limasi, dan evaporasi serta pengembangan instrumendalam melakukan proses-proses tersebut. Penemu AsamSulfat dan Asam Khlorida.

• Karya yang terkenal “Kitab Al-Kimya” (diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris menjadi The Book of the Compositionof Alchemy).

• Hidup pada masa Khalifah Umayyah & Abbasiyah.

Page 124: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

118 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

2. Ishaq Al-Mausili, Irak (767-850 M)• Bidang: musik• Musisi yang memperkenalkan not-not dalam music yaitu:

do re mi fa sol la si do dalam bukunya Book of NotesandRhythms dan Great Book of Songs.

3. Al Khawarizmi, Khwarizm-Uzbekistan (780-850 M)• Dikenal juga Algoritmi atau Algaurizin• Bidang: Matematika, Astronomi, Astrologi, Geografi• Al-Jabar merupakan buku pertamanya yang membahas

solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat sehinggabeliau dikenal sebagai Bapak Al-Jabar.

• Buku aslinya adalahAl-Mukhtasar Fi Hisab Al-Jabr Wa’l-Muqabala atauBuku Rangkuman untuk Kalkulasi denganMelengkapkan dan Menyeimbangkan.

• Kata logarisme dan logaritma diambil dari kata Algorismi,Latinisasi dari nama beliau. Angka 0 diciptakan oleh AlKhawarizmi dan penemuan yang monumental bagiperadaban, dikembangkan dari angka India. Bekerja di Baytal-Hikmah.

• Menyatakan bumi itu bulat sebelum Galileo dalam buku-nya “Al-Ardh”

• Hidup pada zaman Khalifah Al Makmun- Abbasiyah.4. Al Kindi, Kuffah-Irak (801-873)

• Bidang: Kimia, Musik, Matematika, Sejarah• Karya yang terkenal dalam “The book of the Chemistry of

parfume and distillations”.• Pertama kali menyajikan penggunaan matematika dan

ilmu hitung dalam dunia medis dan farmakologi. Jugapenemu Cryptology, ilmu teknik matematis untukpemecahan persoalan keamanan. Dalam bidang sejarahdengan bukunya “Al Muqaddimah: Introduction toHistory”.

• Pertama kali memperkenalkan kata ‘musiqi’ “Musiqo AlKindi”. Not-not dalam musik ditemukan pertama kali oleh

Page 125: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 119

Al-Kindi. Juga not-not do re mi fa so la si do itu ditemukanpertamakali oleh Al-Kindi dan diperolehnya dari urutanhuruf-huruf hijaiyah.

5. Abbas Ibnu Firnas, Ronda-Spanyol (810-887 M)• Bidang: Ilmu teknik mesin, fisika, astronomi, musik, sastra-

wan, dan penerbang.• Memperkenalkan dasar-dasar penerbangan tanpa power

(mesin terbang)• Merancang jam air (al-Maqata) dan gelas dari kristal.• Hidup di era Khalifah Umayah di Cordoba.

6. Ad-Dinawari, Dinawar-Iran (815-896 M)• Bidang: biologi, astronomi, agriculture, geografi,

matematika, metalurgi, dan sejarah• Bukunya yang terkenal “An-Nabat” (Book of plants)

7. Tsabit Bin Qurrah, Harran-Turki (826-901 M)• Thebit dalam Bahasa latin.• Bidang: Matematika, Kedokteran, Astronomi, Penerjemah

Islam.• Thabit merupakan salah satu dari para reformis pertama

dari sistem Ptolemaic dalam ilmu astronomi dan seorangpendiri statika dalam mekanika.

• Hidup pada masa Khalifah Abbasiyah.8. Al-Farghani, Bagdad-Irak (851-900 M)

• Alfraganus dikenal di dunia barat.• Bidang: astronomi.• Membangun nilometer on the island of al-Rawda (in Old

Cairo).• Karyanya dalam buku “Elements of Astronomi”, di antara-

nya mengukur diameter bumi.9. Al Batani, Urfa-Turki (858-929)

• Albatenius dikenal di dunia barat.• Bidang: Astronom, Matematika.• Karya yang terkenal.

Page 126: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

120 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

1) Penentuan Tahun Matahari sebagai 365 hari, 5 jam,46 menit dan 24 detik.

2) Sejumlah persamaan trigonometri yang dirumuskan:sin x = a cos x.

tan 푎 = sin 푎cos 푎

sec 푎 = 1 + tan2 푎 • Hidup pada masa Khalifah Abbasiyah Al Makmun.

10. Ar-Razi, Teheran-Iran (865-925 M)• Rhazes, dikenal di dunia barat.• Bidang: Filsafat, Kimia, Matematika, Sastra.• Ar-Razi merupakan orang pertama yang menjelaskan

terkait penyakit cacar.• Buku ar-Razi adalah buku pertama yang membahas ten-

tang cacar dan campak sebagai dua wabah yang berbeda,yaitu Al-Judari Wal-Hasbah (Cacar dan Campak).

• Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan pertama yangmenulis tentang alergi dan imunologi. Selain itu, beliauadalah ilmuwan yang menemukan penyakit “alergi asma”.

• Pertama kali mampu menjelaskan pembuatan asam garam(sulphuric acid) dan alkohol serta Teknik Distilasi Aspal.

• Hidup di zaman Khalifah Abbasiyah Al-Mu’tashim, AlMuktafi.

11. Al- Farabi, Farab-Kazakhtan (872-950 M)• Alpharabius dikenal di dunia Barat.• Bidang:Matematika,Logika, Teologi Ilmu Alam, Ilmu Politik

dan kenegaraan, bunga rampai (Kutub Munawwa’ah), danmusik.

• Al-Madinah Al-Fadhilah (kota atau negara utama) merupa-kan karyanya yang paling terkenal.

• Memperkenalkan solmisasi: do re mi fa sol la si do.• Hidup pada masa Khalifah Abbasiyah Al Muthi.

sin 푎 = 푎

√1 + 푎2

Page 127: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 121

12. Al Zahrawi, Cordova-Spanyol (936-1013 M)• Dikenal dengan Abulcasis di dunia barat.• Menemukan/menciptakan Surgical Instruments atau alat-

alat bedah, memperkenalkan lebih dari 200 peralatanbedah yang merevolusi ilmu medis. Sumbangan untukoperasi caesar sekarang ini.

• Menulis 30 volume ensiklopedia tentang pembedahan danobat.

13. Merriam Al-Astulabi, Aleppo-Syria (944-967 M)• Bidang: Astronomi• Menemukan Astrolobe pertama, alat untuk menentukan

posisi matahari dan planet-planet• Menentukan waktu dan navigasi berdasarkan posisi bujur

dan lintang, awal dari GPS.14. Al Haytsam, Basra-Irak (965-1040 M)

• Alhazen dikenal di dunia barat.• Bidang: Fisikan-Optik, Teknik Sipil.• Dikenal sebagai Bapak ilmu Optik dengan bukunya yang

terkenal “Al-Manazhir”,• Penemu teori fenomena pelangi dan gerhana.• Mengamati Cahaya yang melewati lubang kecil di jendela

yang memproduksi gambar di dinding sebelahnya,menjadi cikal bakal penemuan kamera.

15. Al Biruni, Khwarezm-Uzbekistan (973 -1048 M)• Bidang: polymath, astronomi, matematika, geografi, fisika,

ilmu alam, sejarah, penerjemah.• Penemu Geodesy dan Indology (sejarah India).• Dikenal sebagai Bapak Geodesi.• Dalam bidang fisika (mekanik), menggabungkan statika

dan dinamika• Menyusun buku “Key to Astronomi”, mempelajari per-

gerakan bumi.

Page 128: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

122 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

16. Ibnu Sina, Afsyahnah-Uzbekistan (980-1037 M)• Avicenna dikenal di dunia Barat.• Bidang: Kedokteran, Filosofi, Musik.• Dikenal sebagai Bapak Kedokteran Modern.• Pengarang 450 buku, karyanya yang paling terkenal “The

book healing” dan “The Canon of Medicine” (Al-Qanun fiAt Tibb).

• Hidup pada masa Khalifah Abbasiyah Nuh bin ManshurAs-Samman.

17. Umar Khayyam, Nishapur-Iran (1048-1131 M)• Bidang: Matematika, Astronomi, Sastrawan.• Terkenal dengan menemukan metode memecahkan

persamaan kubik dengan memotong sebuah paraboladengan sebuah lingkaran.

• Mengoreksi hingga enam desimal di belakang koma untukmengukur lamanya satu tahun sebagai 365,24219858156hari.

• Di dunia berbahasa Inggris, beliau paling dikenal karenaThe Rubáiyát of Omar Khayyám.

• Hidup pada masa Khalifah Abbasiyah.18. Al-Ghazali Thus-Khurasan, Iran (1058-1128 M)

• Bidang: teologi dan pemikir.• Buku filsafat yang terkenal “Maqasid al-Falasifa (The

Intentions of the Philosophers) and Tahafut al-Falasifa (TheIncoherence of the Philosophers)”.

• Salah satu karya Imam Al-Ghazali yang sangat terkenal didunia adalah kitab Ihya‘ Ulum al-din. Merupakanmasterpiece Al-Ghazali dalam ilmu tasawuf.

19. Ibnu Zuhr, Sevila-Spanyol (1094-1161 M)• Dikenal dengan Avenzoar di dunia barat.• Bidang: Fisika dan kedokteran (ahli bedah).• Karyanya dalam buku berjudul “AlTaisir Fil Mudawat Wal-

Tadbeer (Book of Simplication Concerning Therapeuticsand Diet).

Page 129: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 123

• Mengadakan percobaan dalam pembedahan, co-authordengan Ibnu Rusdi.

20. Al Idrisi, Ceuta-Spanyol (1011-1165 M)• Bidang: Geografi, Cartographer, Egyptologyst.• Penemu peta dunia dengan membuat 70 peta dalam buku

terkenal nya “ Book of Roger” atau”Tabula Rogeriana”.• Petanya menginspirasi perjalanan Ibnu Batuta, Christopher

Columbus dan Vasco Da Gama.21. Ibnu Rusyd, Kordoba-Spanyol (1126-1198 M)

• Averroes dikenal di dunia barat.• Bidang:Kedokteran, Hukum, Matematika, Filsafat• Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokter-

an dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, esai danresume.

• Karyanya yang dikenal: Bidayat Al-Mujtahid, Kulliyaat fiAt-Tib (Kuliah Kedokteran), dan Fasl Al-Maqal fi Ma BainAl-Hikmat Wa Asy-Syari’at.

• Hidup pada masa Khalifah Umayyah di Andalusia, KhalifahAbu Ya’kub Yusuf dan Khalifah Abu Yusuf.

22. Al Jazari, Diyarbakir-Turki (1136-1206 M)• Bidang: Ilmu Teknik Mesin, matematika.• Penemu jam “Elephant Clock” (1206); sindi wheel (1206);

crank scope; water-raising machine, dan Suction Pump.• Dalam penemuan ini diaplikasikannya sistem robot dalam

jam “Elephant Clock”, sistem kran dan alat vacuum cleanerdalam crank scope dan suction pump.

• Karya yang sangat terkenal dalam bukunya “The Book ofKnowledge of Ingenious Mechanical Devices”. Menjelas-kan 100 alat2 mekanik.

23. Ibnu Baytar, Malaga-Spanyol (1197-1248 M)• Bidang: botanis, fisika, farmasi.• Mencatat penemuan-penemuan fisika Islam di abad per-

tengahan.

Page 130: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

124 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

• Menulis “famous pharmacopeia”, klasifikasi ilmiah dalamOncology.

24. Al Tusi, Iran (1201-1274 M)• Bidang: astronomi, matematika dan filosofi.• Mempelajari pergerakan planet juga matematika dalam

astronomi.25. Al Nafis, Damaskus-Syiria (1213-1288 M)

• Bidang: Anatomi dan Kedokteran.• Penemu pertama yang pertama menjelaskan peredaran

pembuluh darah vena ke jantung dan paru-paru.• Juga menulis buku al-Shamil fi ‘l-Sina’a al-Tibbiyya

(Comprehensive Book in the Art of Medicine).26. Hassan Al-Rammah, Syria (wafat 1295 M)

• Bidang: Teknologi Militer.• Teknologi militer dalam bukunya “Al-Furusiyyah waAl-

Manasib Al-Harbiyyah”; komposisi serbuk (sekitar 107komposisi) dan pemurnian potassium nitrat; dan pem-buatan Meriam dan torpedo/roket.

27. Ibnu Batutah atau Ibn Battuta, Tangier-Maroko (1304-1370 M)• Dikenal sebagai Shams ad-Din.• Bidang: sejarah.• Seorang penjelajah, Rihlah atau catatan perjalanan ter-

lengkap dari abad ke-14. Menjadi sebuah sumber bukurujukan sejarah di dunia.

• Beliau melintasi 75. 000 Mil dalam jangka waktu 29 tahun(sekitar 44 negara modern). Bukunya berjudul: “Rihla”.

• Hidup pada masa Khalifah Abbasiyah.28. Ibnu Khaldun, Tunisia (1332-1406 M)

• Bidang: sosiologi, demografi, sejarah, dan ekonomi.• Dikenal sebagai Bapak Sosiologi.• Bukunya yang terkenal “Introduction to a history of the

world”.

Page 131: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 125

29. Zheng He atau Cheng Ho, Yunan-China (1371-1433 M)• Dikenal juga sebagai Haji Mahmud Shamsuddin.• Bidang: Ekplorasi angkatan laut di dunia.• Telah menempuh 50000 kilometer, 28 tahun dengan 37

negara dalam perdagangan dan diplomasi.• Kapal yang dikenal dengan naga terapung, 5 kali lebih

besar dari kapal Vasco da Gama.30. Koca Mimar Sinan, Turki (1489-1588 M)

• Bidang: Arsitek.• Menjadi arsitek masjid Sulaiman (Selimiye) di Edirne-Turki

dan Suleymaniye di Istambul. Membangun 477 masjid,sekolah dan struktur lain sebagai arsitek untuk KhalifahUtsmani.

Sarana dan prasarana dalam puncak keemasan Islam (TheGolden Age of Islam) di antaranya adalah:a. Universitas tertua di dunia Al Qarawiyin University di Fez,

Maroko, didirikan oleh Fatima al-Fihri (wafat 880M), mem-bangun masjid dan pusat belajar.

b. Kota terbaik di zaman keemasan Islam: Penelitian TertiusChandler (1987), Bagdad kota terbesar dengan populasi 1,1juta (932 M), Cairo kota terbesar (1325 M), Istambul (Kon-stantinovel) merupakan primadona dunia (1650 M).

c. Masjid, Madrasah/Sekolah, Perpustakaan, Rumah Sakit1) Damaskus-Syria

• Rumah Sakit Pertama (707 M).• 150 Madrasah memiiliki perpustakaan pribadi, per-

pustakaan “Maraghah” memiliki 400.000 jilid buku.• Ada Nuri Hospital (1156 M) dengan pelayanan gratis.

2) Bagdad-Irak• House of wisdom di Bagdad (801-850 M).• Abad ke-13: 30 madrasah memiliki perpustakaan

pribadi. “Bayt Alhikmah” sebagai institusi pendidikantinggi pertama di dunia Islam dan Barat (MahmoudAyub univ. Islam Studi di AS.

Page 132: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

126 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

3) Cairo-Mesir• Rumah sakit di Cairo (872) yang pertama ada depar-

temen penyakit mental saat Khalifah Al-Walid IbnuAbdul Malik

• Abad ke-10: Darul ilmi di Cairo memiliki 2 juta jilidbuku dengan lebih dari 18000 judul.

• Al-Azhar University didirikan (988 M).4) Cordoba-Spanyol

• Abad ke-10: 70 perpustakaan, satu di antaranya me-miliki 400. 000-500. 000 jilid buku, 900 tempat pe-mandian umum, 300 masjid, 50 rumah sakit.

• Abad ke-11 ada 50 Rumah sakit, saluran irigasi, jem-batan-jembatan, bangunan istana, pertanian. Populasipenduduk sekitar1,1 juta dan merupakan kota terbesardi Eropa saat itu.

5.3 Ilmuwan Muslim Di Banten dan KontribusinyaIlmuwan yang sangat terkenal di Banten di antaranya sudahdibahas di bab sebelumnya yaitu Sultan Ageng Tirtayasa danSyekh Nawawi Al Bantani yang sudah bereputasi internasional.Kontribusi mereka sangat dirasakan tidak hanya di Indonesiatetapi juga masyarakat Internasional. Sultan Ageng Tirtayasasangat terkenal dalam teknik pengairan dan penjernihan air se-hingga bisa dirasakan oleh masyarakat dalam irigasi pertaniandan penyediaan air minum. Syekh Nawawi Al bantani sangatterkenal dengan kitab yang dikarang dan salah satu ulama yangdimuliakan di Mekah Al Mukarromah.

Banten mencapai puncak kejayaannya saat Sultan AgengTirtayasa bertahta baik dari segi perdagangan, ekonomi kerakyat-an, industri kreatif, dakwah, kesenian dan sebagainya. Hal ini mem-berikan fakta yang tidak terbantahkan di mana Sultan sangat men-dorong ilmu berkembang di segala bidang. Kemajuan suatu per-adaban selalu ditopang majunya para ilmuwan dalam mengem-bangkan keilmuannya seperti para ilmuwan muslim dunia yang

Page 133: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 127

mengubah peradaban dunia di bab 5.2. Selain di dalam negeri,wawasan internasional yang diwariskan oleh pendahulunya Sul-tan Maulana Hasanudin, dikembangkan dan dilanjutkan oleh Sul-tan Ageng Tirtayasa.

Sultan Ageng Tirtayasa mengembangkan Teluk Banten men-jadi kota metropolitan, mengeksplorasi keunggulan lokal berbasissumber daya alam, dan memadukan bangunan tradisional dansentuhan ahli dari luar negeri. Faktanya, hari ini bisa dilihat daribeberapa bangunan purbakala dengan segala arsitekturnyaseperti Masjid Agung Banten, Jembatan Speelwijk, jembatangantung, Benteng Surosowan, kanal, Danau Tasikardi, Pengindelanair bersih, dermaga pelabuhan, tembok kota, istana, balai per-temuan, dan sebagainya. Peninggalan-peninggalan purbakala inimenunjukkan bagaimana keilmuan berkembang. Industri kreatifdipadukan dengan kekayaan sumber daya alam untuk mem-bangun desa berbasis keunggulan lokal. Nama-nama desa di-sesuaikan dengan keunggulan lokal seperti Desa Kemaranggen(pandai keris), Desa Kepandean (pusat kerajinan logam), DesaKamasan (pandai emas dan perhiasan), dan sebagainya.

Syekh Nawawi Al-Bantani adalah ulama besar pada abad ke-19 sebagai seorang ulama yang kharismatik dan berpengetahuanluas. Kemasyuran dan Keilmuannya diakui oleh dunia internasio-nal dengan judul-judul buku karangannya. Beliau menjadi ulamadan guru besar Masjidil Haram dengan hasil karangan yang ber-bakat dan produktif. Buku-bukunya meliputi bidang ilmu tauhid,fikih, Akhlak, ilmu bahasa dan kesusastraan Arab, hadist, dan tafsir.Selain sebagai ulama, pemikir, pendidik, beliau juga sebagaiseorang pembaharu. Beliau mengembangkan dakwahnya melaluikarya tulis berupa buku dan menjadi rujukan untuk para penelitilain di dunia.

Page 134: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

128 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Di antara karya-karya buku beliau adalah sebagai berikut:A. Bidang Tauhid/Ilmu Kalam

1. Fathu al-Majid, Syarah Al-Darr Al-Farid Fi Al-Tauhid, li Al-Syekh Ahmad Nawawi (1292 H)

2. Tijan Al-Darari, Syarah Al-Alim Al-Alamah, Syekh IbrahimAl-Bajuri Fi Al-Tauhid (1301 H)

3. Al-Nahjad Al-Jadilah (1303 H)4. Kasifah Al-Saja, Syarah Safina Al-Najah, li Al-Syekh Salim

Bin Samir Al-Hadlrami (1292 H)5. Dzari’at al-yaqin ala umu al-barahim (1317 H)

B. Bidang Ilmu Fikih1. Tausyekh, Syarah Fath Al-Qarib Al-Mujib Al-Musammah

Bi Al-Taqrib, li Ibn Qasim Al-Ghazi (1314 H)2. Sulam Al-Munajah, Syarah Safinah Al-Salat li Sayyid

Abdullah Bin Umar Al-Hadlrami (1297 H)3. Al-Qdu Al-Tsamin, Syarah Mandhumah Al-Sittin Masalah

Al-Musammah Bi Al-Fath Al-Mubin, li Al Syaikh Al-Musthofa bin Usman Al-Jawi Al-Qaroti (1300 h)

4. Suluk Al-Jadah (1300 H)5. Uqud Al-Lujen Fi Bayani Huqiqi Al-Zaujen (1297 H)

C. Bidang Ilmu Akhlak1. Salalim Al-Fudholah, Syarah Mandhumah Hidayah Al-

Azkiya, li Al-Syekh Al-Imam Al-Fadlil Zaenuddin (1315 H)2. Mishbah Al-Dhulam ‘Ala Al-Manhaj Al-Atam fi Tabwi Bi

Al-Hukumi (1314 H)3. Syarah ‘Ala Mandhumah Al-Syekh Muhammad Al-

Dimyathi fi Tawassuli Bi Asmaai Al-Husna (1302 H)4. Maraqi Al-Ubudiyah, Syarah Matan Bidayah Al-Hidayah,

li Hujjah Al-Islam Al-Imam Al-Ghazali (1298 H)5. Nashaih Al-Ibad, Syarah Al-Munabbihat ‘Ala Al-Istidad li

Yaumi Al-Ma’ad, Li Syihabuddin Ahmad Bin Hajar Al-Asqalani (t. t. )

Page 135: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 129

D. Bidang Sejarah1. Al-Ibrizal-Danifimauludisayyidamuhammadal-Sayyid Al-

Adani (1299 h)2. Targhib Al-Musytaqin, Syarah Mandhumah Al-Sayyid Al-

Barzanji Zaenal Abiding fi Maulidi Sayyid Al-Awwalin WaAl-Akhirin (1292 h)

3. Bughyah Al-Awam, Fi Syarhi Mauludi Sayyidi Al-Anam(1299 H)

E. Bidang Ilmu Bahasa dan Kesusastraan Arab1. Al-Ibrizal-Danifimauludisayyidamuhammadal-Sayyid Al-

Adani (1299 H)2. Targhib Al-Musytaqin, Syarah Mandhumah Al-Sayyid Al-

Barzanji Zaenal Abiding Fi Maulidi Sayyid Al-Awwalin WaAl-Akhirin (1292 H)

3. Bughyah Al-Awam, Fi Syarhi Mauludi Sayyidi Al-Anam(1299 H)

5.4 Membangun Banten yang Maju Bermutu dan BerkelasDunia

Saat ini Banten harus didorong menuju Banten yang maju, ber-mutu dan berkelas dunia. Sumber daya yang dimiliki baik sumberdaya alam, sumberdaya manusia harus dimobilisasi dan diman-faatkan untuk kemakmuran rakyat Banten. Para ilmuwan Bantendi masa kini menjadi sumber daya manusia yang bernilai untukmengembangkan peradaban Banten yang berkelas dunia. Cukupbanyak orang Banten yang belajar di luar daerah dan menjaditokoh nasional seperti Prof. Ir. H. Tb. Bachtiar Rifa’i yang pernahmenjadi Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI); Prof.Dr. Dorodjatun Kuntjoro Jakti pernah sebagai Menteri KoordinatorPerekonomian; Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Surjadi Soedirjapernah menjadi Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah; Prof.Dr. Tb. Ronny Nitibaskara merupakan Guru Besar Hukum Univer-sitas Indonesia; Letjen Pol. (Purnawirawan) Taufiqurrohman Rukipernah menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan

Page 136: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

130 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

masih banyak lagi tokoh nasional yang merupakan putra-puteriBanten.

Pada awal masa Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), ada Mr.Sjafrudin Prawiranegara yang merupakan tokoh yang ber-peranmenyelamatkan Indonesia dari aneksasi Belanda dan se-kutunya.Beliau diberi mandat oleh Presiden Soekarno menjadi Ketua Peme-rintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). Ada Mr. Maria Ulfah se-bagai menteri sosial dan R. A. A Hilman Djajadiningrat yang menjadiGubernur Jakarta Raya. Dengan banyak tokoh Banten sekaligus parailmuwan di berbagai bidang yang kompeten, maka Provinsi Bantenberdiri pada Tahun 2000 melalui Undang-Undang Nomor 23 Tahun2000, menjadi provinsi ke-30 dalam pangkuan Negara KesatuanRepublik Indonesia (NKRI).

Setelah hampir 20 tahun Provinsi Banten berdiri, sudah saat-nya Banten bisa maju dan mandiri. Masyarakat Banten sangatmengharapkan adanya keadilan, kesejahteraan, dan kemajuan disegala bidang. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) men-jadi Universitas Negeri di Banten menjadi berkah setelah Bantenmenjadi Provinsi dengan Keppres No. 32/2001 di bawah PresidenH. Abdurrahman “Gusdur” Wahid pada tanggal 19 Maret 2001.Kolaborasi dan sinergitas Provinsi Banten dan Untirta menjadimodal yang sangat bernilai untuk memadukan kinerja pemerin-tahan yang bermutu yang ditopang oleh para ilmuwan kelas duniayang dihasilkan dari Untirta atau menjadi para peneliti di Untirta.

Banten bisa menjadi provinsi yang maju di ujung Pulau Jawadengan pembangunan baik secara fisik maupun mental. Parailmuwan dari Untirta bisa mengaplikasikan semua hasil risetnyauntuk membangun Banten kembali menuju masa kejayaan dankeemasan saat menjadi Kesultanan Banten di bawah Sultan AgengTirtayasa. Saat ini Visi yang diusung Gubernur Banten BapakWahidin Halim terpilih periode 2017-2022 adalah “Banten yangMaju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera, dan Berakhlakul Kari-mah”. Seiring dengan visi Gubernur Banten, maka sudah selayak-nya diwujudkan melalui kolaborasi dengan Untirta dengan Rektor

Page 137: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 131

Untirta periode 2015-2019 dengan visi “UNTIRTA Maju, Bermutu,Berdaya Saing, dan Berkarakter dalam Kebersamaan Tahun 2025.Adanya kesamaan visi pemerintahan dan visi perguruan tinggi,sudah selayaknya Banten menjadi maju, berdaya saing, dan ber-kelas dunia.

Untirta dengan segala potensi sumber daya alam dan kekuat-an yang dimiliki bersinergis dengan para pemangku kepentingantermasuk pemerintah provinsi Banten, Industri, perguruan tinggilain, dan masyarakat secara umum. Pendirian Untirta menjadi negeridalam sejarahnya mengunggulkan Untirta di Banten dengan ke-unggulan Teknologi Besi Baja dan Industri Petrokimia yang ada diFakultas Teknik Untirta Kampus Cilegon. Teknologi Besi Baja me-ngacu kepada industri baja terbesar di Indonesia bahkan Asia Teng-gara ada di Kota Cilegon Provinsi Banten yaitu PT. Krakatau Steel(KS) group. Begitu pula Industri Petrokimia terbesar di Indonesiaterletak di Cilegon juga seperti PT. Chandra Asri, PT. Asahimas, PT.Lotte Titan, PT. Mitsubishi Chemical Indonesia, dan sebagainya.

Dengan keunggulan teknologi besi baja dan industri petro-kimia yang ada di Untirta khususnya di Fakultas Teknik Untirta,maka selayaknya semua civitas akademika Untirta termasukdosen dan mahasiswa harus memanfaatkan semua keunggulanyang ada untuk mengembangkan Provinsi Banten yang maju, ber-mutu, dan berkelas dunia. Riset-riset di bidang teknologi besi bajadan industri petrokimia harus dikembangkan dan dihilirisasi se-hingga bisa langsung bermanfaat bagi masyarakat termasuk mas-yarakat industri. Pengembangan sumber daya manusia di Bantenharus didukung oleh industri dan pemerintah daerah sehinggalink and match bisa terwujud sehingga kompetensi yang dimintaoleh Industri bisa dipenuhi. Kota Cilegon sebagai basis industri diProvinsi Banten harus dikembangkan menjadi Smart City yangdidukung dengan sumber daya manusia yang kompeten. danhandal. Hasil Kinerja Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kota Cilegonyang perlu mendapatkan prioritas untuk segera dilakukan per-baikan untuk mewujudkan Smart City adalah dimensi Smart

Page 138: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

132 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Economy kemudian disusul dengan dimensi Smart Mobility, SmartEnvironment, dan Smart Living. Kota Cilegon bisa dijadikan pilotproject untuk memajukan Provinsi Banten. Berikut ini diuraikanbeberapa hal yang bisa dilakukan di Kota Cilegon di mana FakultasTeknik Untirta berada dan tempat industri besi baja dan petrokimiaterbesar di Indonesia sebagai keunggulan Untirta yang akan men-dukung kemajuan Banten secara keseluruhan.

Infrastruktur yang ada di Kota Cilegon seperti jalan, jembatan,pelabuhan, dan sebagainya, harus dirancang untuk mendukungKota Cilegon sebagai smart city. Seperti contoh pelabuhan-pela-buhan yang ada di Kota Cilegon harus dibangun terpadu berdasar-kan kebutuhan bahan baku yang mempunyai tipe yang sama se-perti pelabuhan industri kimia-petrokimia dengan beranggotakanindustri-industri kimia-petrokimia yang tersebar di Ciwandan,Grogol, dan Bojonegara. Berikutnya pelabuhan industri logam danturunannya yang beranggotakan industri-industri logam dan se-jenisnya di daerah Purwakarta maupun kawasan KIEC (KrakatauIndustrial Estate). Berikutnya pelabuhan curah makanan berang-gotakan industri-industri makanan seperti gula, tepung, dsb. Pe-labuhan ini meliputi juga barang industri seperti pupuk yang di-perlukan untuk pertanian dan batu bara yang diperlukan untukindustri pembangkit, dsb. Adanya pelabuhan terpadu ini bisamengurangi biaya operasional dari sisi perusahaan dan bagi peme-rintah kota bisa menciptakan tata kota yang lebih rapi dan teratursehingga smart city bisa terwujud dan masyarakat Kota Cilegonlebih nyaman.

Pengelolaan sampah plastik sebaiknya dilakukan oleh peme-rintah. Sektor formal harus dilakukan oleh pemerintah dalam me-ngumpulkan sampah plastik dan melakukan daur ulang. Sedang-kan sektor informal tetap didukung agar bisa tetap berjalan danmengurangi sampah plastik yang ada di lingkungan. Insentif di-lakukan bagi para pengumpul plastik. Selain itu harus ada kerjasama pemda Cilegon dengan akademisi dalam hal riset berkaitandengan bisa terurainya plastik menuju Kota Cilegon sebagai Eco

Page 139: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 133

City atau Green City. Riset Biodegradable Plastic dan AntimicrobialPlastics menjadi topik yang sedang tren dilakukan para akademisidan peneliti di lembaga litbang. Selain itu, pemerintah terus mem-perbanyak Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan membangun tempat-tempat wisata, alun-alun, olahraga, bangunan, jembatan, parker,dsb. Yang berwawasan lingkungan. Kemudian adanya usaha-usahakreativitas dalam membuat limbah-limbah plastik menjadi lebihbernilai sehingga bisa termanfaatkan sebagai suvenir, mainan anak-anak, alat rumah tangga, dan sebagainya.

Terkait dengan kedaruratan bencana industri kimia dan petro-kimia di Kota Cilegon. Setiap industri harus memiliki organisasitanggap darurat terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi.Organisasi ini dilengkapi dengan sumber daya yang handal dandilengkapi sarana serta prasarana pendukung. Secara rutin harusmelakukan penilain risiko terjadinya bencana dan menyosialisasi-kan ke segenap karyawan. Prosedur sistem tanggap darurat harusada dan disosialisasikan ke segenap karyawan. Selain di internalindustri, maka peran pihak industri di kawasan dalam penangananbencana sangat signifikan karena bencana di suatu industri mem-punyai dampak terhadap kawasan sekitar industri dan penangan-an pun harus dilakukan secara bersama-sama. Peran organisasiyang ada di kawasan dalam penanganan bencana sangat diperlu-kan baik dalam menilai risiko bencana juga penanggulangan yangdilakukan secara bersama-sama. Setiap industri harus mem-punyai kajian penilaian risiko bencana yang akan ditimbulkan baikdari kesalahan operasi di pabriknya maupun dalam penimbunanmaupun pengangkutan B3 atau Limbah B3 yang berpotensi ter-jadinya bencana ledakan atau kebakaran. Penilaian risiko ini harusdiwajibkan bagi industri dan tertuang dalam Peraturan Daerah(Perda) atau Peraturan Walikota (Perwal) sehingga bisa ditaatioleh setiap industri yang ada di daerahnya.

Kota Cilegon dijadikan pilot project oleh Kementerian Ling-kungan Hidup dan Kehutanan RI dalam penerapan penanggulang-an Kedaruratan akibat kecelakaan Bahan Berbahaya dan Beracun

Page 140: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

134 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

(B3) dan Limbah B3. Oleh karena itu, kesempatan semua pe-mangku kepentingan di Cilegon bahu membahu dalam menyuk-seskan projek ini, termasuk pihak industri, asosiasi industri, pemdaCilegon, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) KotaCilegon, DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kota Cilegon, DinasTenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon, dan Organisasi PerangkatDaerah (OPD) lainnya. Perlunya disusun Peraturan Daerah atauPeraturan Walikota terkait penanganan B3 dan Limbah B3, ter-utama dalam pengangkutan dan penyimpanannya. Juga dipasti-kan, di mana limbah B3 ini akan dibawa untuk diproses di instalasipengolahan limbah.

Terkait dengan kegiatan UMKM, Tata Ruang dan Tata Wilayah(RT/RW) ditata kembali sebagai kawasan Kluster Usaha kecil Me-nengah dan Industri Kecil Menengah sesuai dengan perkembang-an dan peruntukannya, serta mendorong upaya pembangunanshowroom sentra UKM/IKM melalui pendekatan kewilayahan dankawasan guna mendukung distribusi pemasaran produk penye-diaan tempat konsultasi teknis dan bisnis. Pusat showroom dikem-bangkan sebagai pusat pemasaran produk di jalur utama dan jalanmenuju Kawasan wisata dan dilakukan perluasan jalan untukkawasan sentra IKM/UKM. Percepatan pembangunan kualitas dankuantitas infrastruktur sarana dan prasarana didorong di SentraIKM (jalan, sarana transportasi, telekomunikasi, Listrik, Displaypenunjuk arah, Gapura, Drainase) yang memadai pada kawasanSentra Industri kecil Menengah (IKM) dan sentra UKM guna mem-perkuat sistem distribusi yang efisien dan efektif dan meningkat-kan perdagangan antar wilayah/daerah. Berikutnya, kerja samapara stakeholder untuk menjadikan kluster Bisnis UKM/IKMsebagai desa wisata.

Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomianmasyarakat Cilegon, diperlukan manajemen pengelolaan trans-portasi dan peran pemerintah dalam memfasilitasi dan mendo-rong pengembangan dan pembangunan sarana/prasarana.Adapun peran pemerintah yang dimaksud antara lain:

Page 141: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 135

1. Penyusunan Peraturan Daerah atau Peraturan Walikota terkaitpenentuan Jalur transportasi umum yang melewati jalur-jalurSentra industri IKM/UKM.

2. Penataan jaringan transportasi sebaiknya dikelola dan disusunmelalui pengelolaan terpadu dengan pendekatan RTRW/RTRK.

3. Pemerintah daerah bisa memanfaatkan sebagian dana yangbersumber dari Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea BalikNama Kendaraan Bermotor. Hal ini ditujukan untuk penataan,pembangunan, dan pemeliharaan sarana/prasarana transpor-tasi yang disesuaikan dengan kewenangan otonomi daerah.

4. Faktor tata guna lahan/jalan perlu diperhatikan yang berkaitandengan akses jaringan, distribusi perjalanan,lokasi/tempattujuan perjalanan, pengaturan alternatif rute lalu lintas,alternatif moda/jenis angkutan, transportasi, dan arus padajaringan transportasi.

Pembangunan Kawasan-kawasan atau Sentra-sentra IndustriKecil dan Menengah (IKM)di Kota Cilegon perlu dibangun denganmemperhatikan beberapa faktor sebagai berikut:1. Menentukan potensi terbesar di wilayah ataupun Kecamatan-

kecamatan yang ada di Kota Cilegon dalam pembentukansebuah sentra IKM.

2. Mengetahui bahan dasar produk dan turunannya yang bisamenjadi sebuah produk di setiap industri yang ada di KotaCilegon.

3. Mengetahui kebutuhan pasar terutama bagi industri-industriyang ada di wilayah Cilegon.

4. Melakukan pembagian sentra IKM dari kedekatan suatu jarakkepada supplier.

5. Menghitung proyeksi jumlah tenaga kerja yang akan diserapoleh IKM tersebut.

Page 142: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

136 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Fasilitas Center of Excellent (CoE) Petrokimia Untirta merupa-kan salah satu infrastruktur pusat unggulan Untirta untuk men-dukung Provinsi Banten dalam penyiapan kompetensi SDM Bantendalam usahanya memenuhi kebutuhan dunia usaha dan duniaindustri. CoE yang didukung oleh CIM (The Centre for Interna-tional Migration and Development)dari GIZ GmbH (The DeutscheGesellschaft für Internationale Zusammenarbeit), sebuah kerjasama Indonesia-Jerman. Dukungan GIZ/CIM dalam tercapainyasasaran dengan meningkatnya kompetensi dan kapasitas sumberdaya manusia adalah berupa training bagi para pelaku IndustriKecil Menengah (IKM) di Kota Cilegon. Adapun training yangdilakukan adalah training peralatan proses produksi (mesin in-jection molding), training kewirausahaan, dan training pemasaranproduk. Para peserta terdiri dari pelaku IKM hilir petrokimia(kemasan plastik,botol plastik, kantong plastik, kerajinan tanganplastik) dan IKM pendukungnya (lap majun, sarung tangan). Pema-teri berasal dari praktisi industri, dosen dan pembina IKM. Selaintraining peralatan, untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitasSDM dilakukan Capacity Development IKM turunan industripetrokimia dan pendukungnya dengan Focus Groups Discussion(FGD), brainstorming, dan pembinaan (coaching). Metode dalampenyelesaian masalah dengan metode PDCA (Plan-Do-Check-Action). Para peserta diskusi secara aktif memberikan sumbangsaran dan diskusi interaktif. Kegiatan ini pun mendapatkan duku-ngan kerja sama dengan Dinas Perdagangan dan PerindustrianKota Cilegon.

Dukungan GIZ/CIM dalam sasaran lainnya adalah dengan me-wujudkan pengembangan klaster industri petrokimia adalah pem-binaan klaster atau sentra industri hilir petrokimia dan pen-dukungnya yang berada di Kecamatan-kecamatan Grogol, KotaCilegon. Penentuan lokasi sentra IKM sangat penting dalam men-dukung kelangsungan dan keberhasilan produksi suatu sentra IKM.Lokasi yang dapat,ada beberapa alternatif yang dapat dipilih diantaranya Jombang, Purwakarta, dan Grogol. Lokasi sentra IKM

Page 143: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 137

plastik ditetapkan di Kecamatan-kecamatan Grogol Cilegondengan alasan di Kecamatan-kecamatan Grogol terdapat beberapapabrik pembuatan bahan baku botol plastik seperti PT. LotteChemical Titan yang memproduksi Polyethylene.

Page 144: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

138 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Page 145: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 139

Dengan segala potensi yang dimiliki oleh ProvinsiBanten maka sudah selayaknya Provinsi Banten ber-

sinergis dengan semua pihak termasuk Untirta sebagaiperguruan tinggi negeri (PTN). Untuk mendukung pem-bangunan dinamis Provinsi Banten maka Untirta sebagaiPTN menjadi lokomotif dalam pembentukan SumberDaya Manusia (SDM)Banten yang berkualitas. Untirtamenjadi mitra strategis Provinsi Banten dalam percepat-an pembangunan mengacu pada visi dan misi yangakan diwujudkan. Provinsi Banten bisa maju, bermutu,mandiri dan berkelas dunia dengan memanfaatkansemua potensi sumber daya yang ada dan meneladanikesuksesan dan kejayaan para tokoh pendiri di masakeemasan Banten.

Para generasi muda Banten termasuk mahasiswa-mahasiswi Untirta harus termotivasi untuk meneladanikisah-kisah sukses para tokoh pendiri Banten di masakejayaannya dan generasi sesudahnya para cendekia-wan bereputasi internasional. Para putra-putri terbaik

BAB VIPENUTUP

Page 146: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

140 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Banten harus berusaha untuk mengembangkan dan memajukanBanten sesuai bidang ilmu yang dipelajari. Infrastruktur yang adadi Provinsi Banten harus dirancang kembali termasuk pelabuhan,jalan, jembatan, kawasan industri, kawasan perdagangan, dansebagainya. Tingkat pengangguran terbuka yang masih tinggi diProvinsi Banten harus diatasi dengan pengelolaan pendidikanterutama pendidikan vokasi yaitu SMA Kejuruan yang bisamemenuhi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

Page 147: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 141

Badan Pusat Statistik (BPS) Banten. (2017). Provinsi Banten dalamAngka 2017.

Badan Pusat Statistik (BPS) Banten. (2018). Provinsi Banten dalamAngka 2018.

Badan Pusat Statistik (BPS) Banten. (2016). Statistik DaerahProvinsi Banten 2016.

Deslatama, Y. (2017). Karangantu, Pelabuhan Berkelas Dunia diBanten yang Terlupakan. https://www. liputan6. com/regional/read/3149450/karangantu pelabuhan-berkelas-dunia-di-Banten-yang-terlupakan#

Fadlullah, Utari, E., Fitrullah, ilmiah, W. (2018). Kaki Langit BumiSurosowan dalam Cakrawala Dunia, Untirta Press.

Hizmiakanza, A. S. and Rahmawati, D. (2018). Strategi RevitalisasiKawasan Banten Lama, Jurnal Teknik Its Vol. 7, No. 2.

Mansur, K., Achmadi, N., Moentadhim, M., Ramdani, M. W. (2014).Selayang Pandang Sejarah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,Sengpho Utama.

Putra, A. A. and Djalante, S. (2016). Pengembangan InfrastrukturPelabuhan Dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan,Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol. 6 No. 1.

DAFTAR PUSTAKA

Page 148: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

142 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Ridwan, A., Kustiningsih, I., Trenggonowati, L., dan Haryanto, H.(2017). Masterplan Pengembangan Sentra Industri kecil danMenengah Kota Cilegon, Laporan Penelitian, Litbang BappedaCilegon.

Ridwan, A. (2017). Logistik Pelabuhan dalam meningkatkan DayaSaing Bangsa di Sektor Kemaritiman, Slide Presentasi sebagaiKeynote Speaker, Seminar Nasional ISLI di UNHAS, Makassar.

Ridwan, A., Santoso, M. I, Irman, A., Satria, D.,dan Haryanto, H.(2018). Perancangan Roadmap Penguatan Sistem InovasiDaerah (SIDa) Kota Cilegon, Laporan Penelitian, LitbangBappeda Cilegon.

Ridwan, A. (2016). Para Ilmuwan Muslim dan Kontribusinya bagiPeradaban Dunia, Artikel Muslim Ruhr.

Sutjipto, H. dan Perkasa, V. D. (2018). Evaluasi Kinerja Pem-bangunan Daerah Provinsi Banten, Direktorat Pemantauan,Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan Daerah Kemen-terian PPN/Bappenas.

Triabmodjo, B. (2010). Perencanaan Pelabuhan, Beta Offset, EdisiPertama, Yogyakarta

Ummi, N. (2018). Pengelolaan Kluster Usaha Kecil Menengah(UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Cilegon,Policy Brief, Litbang Bappeda Cilegon.

Ummi, N. (2018). Penentuan Jalur Transportasi Umum di KotaCilegon, Policy Brief, Litbang Bappeda Cilegon.

http://www. literasipublik. com/pelabuhan-karangantu-sisa-kejayaan-Banten-lama.

http://www. nichealeia. com/2016/08/pelabuhan-karangantu-kisah-kota-bandar-kesultanan-Banten-dahulu-dan-masa-kini.html.

https://www. kabar-Banten. com/kehidupan-baru-di-pelabuhan-karangantu/

https://www. kaskus. co. id/thread/5188ba851ad719e71f000007/karangantu-pelabuhan-quotsingaporequotnya-Banten-yang-terlupakan/

Page 149: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 143

http://danyonasrofi. blogspot. co. id/2016/01/pengertian-peran-dan-fungsi-pelabuhan. html.

https://repository. ipb. ac. id/jspui/bitstream/123456789/73079/6/BAB%20IV%20Perumusan%20Kriteria%20International%20Hub%20Port. pdf.

https://www. indonesiakaya. com/jelajah-indonesia/detail/pelabuhan-karangantu-pelabuhan-besar-Banten-lama.

https://www. indonesiakaya. com/jelajah-indonesia/detail/berkunjung-ke-cagar-budaya-Wihara -avalokitesvara-yang-tertua-di-Banten.

http://www. masjidrayaalbantani. com/sejarah/https://2dheart. wordpress. com/2011/11/15/masjid-raya-al-

bantani-di-kp3b-serang/https://www.kompasiana.com/marwanhandoko/5510e5268

13311d334bc74ec/potret-pendidikan-di-Banten.https://www. kabar-Banten. com/benarkah-akses-pendidikan-

menengah-di-Banten-masih-bermasalah/

Page 150: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

144 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Page 151: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 145

Dr. H. Fatah Sulaiman, MT.Beliau lulus dari S1 Petrokimia danGas, Universitas Indonesia (1988-1994). Kemudian beliau lulus S2 TeknikKimia Universitas Indonesia (1999-2000) dan lulus Doktor Bidang penge-lolaan sumber daya alam dan pengen-dalian lingkungan dari Institut Pertani-an Bogor (2006-2009). Beliau adalahDosen Teknik Kimia, Fakultas Teknik,

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (1996-sekarang).Pengalaman kerja beliau dimulai dari Tahun 1996 sebagai Koor-dinator Laboratorium Operasi Teknik Kimia Fakultas Teknik, Uni-versitas Sultan Ageng Tirtayasa Pengalaman Kerja, kemudian men-jadi Sekretaris Jurusan (1998-2001). Karier beliau terus meningkatmenjadi Ketua Jurusan Teknik Kimia (2001-2003) dan Wakil DekanBidang Akademik Fakultas Teknik (2003-2007). Kemudian KepalaUPT Pusat Data dan Informasi (2008-2012). Pada Tahun 2011-2015, beliau menjadi Wakil Rektor Bidang Kerja sama dan Peren-canaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Sekarang beliau men-jabat sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Sultan

BIOGRAFI PENULIS

Page 152: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

146 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Ageng Tirtayasa (2015-2019). Selain jabatan struktural, beliau jugamenjadi Wakil Ketua Program D-1 Teknisi Industri Kimia (1998-2018), Koordinator Program D-3 Teknik Komputer dan Jaringan(2007-2009), Koordinator Pengelola Block Grand ICT MGMP (2007-2008), dan Direktur Executive Program IM- HERE (2009-2011).

Pengalaman mengikuti short course di luar negeri telah banyakdilakukan di antaranya:1. Aplikasi Teknologi Multimedia, University of Surrey, London,

Inggris, 2007.2. Higher Education, Laboratory and IT Management, University

Duisburg-Essen, Germany, Nov, 20-Dec, 11, 2017.3. The AUN-QA Training Course for Accomplishing Programme

Assessment, Tier 1, Version 2. 0, Thailand, 21-25 January, 2019.

Banyak kegiatan beliau baik di organisasi keprofesian, akre-ditasi, keagamaan, dan sebagainya, di antaranya adalah:1. Ketua Harian Forum Silaturrahim Pondok Pesantren (FSPP)

Provinsi Banten, Periode (2002– 2010) dan Sekjen FSPP (2010-2015).

2. Anggota Dewan Pakar Bidang energi, ICMI Orwil. Banten,2008-2013 dan Sekretaris Dewan Pakar ICMI Orwil Banten2013-2018

3. Anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Banten, BidangTeknologi (2009-2014).

4. Sekretaris MUI Provinsi Banten (2012-2019).5. Ketua Pengurus Wilayah Maarif Nahdlatul Ulama Provinsi

Banten (2015-2018)6. Ketua Badan Akreditasi Sekolah Madrasah Provinsi Banten

(2015-2017).7. Ketua Forum Wakil Rektor Bidang Akademik Badan Kerja sama

Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat (2018-sekarang).8. Wakil Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdathul Ulama-

Provinsi Banten (2018-sekarang).

Page 153: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 147

Dr. -Ing. Ir. H. Asep Ridwan, MT., IPMLulus Doktor Teknik Logistik dariUniversität Duisburg-Essen, Jerman(2012-2016). Beliau merupakan DosenTeknik Industri, Fakultas Teknik, Uni-versitas Sultan Ageng Tirtayasa (2004-sekarang). Selain dosen, beliau seka-rang adalah Direktur Eksekutif Centerof Excellence Industri Petrokimia,Cilegon-Banten (2016-sekarang).

Meniti berkarier di perusahaan dalam kurun waktu 1995-2003di bagian Quality Assurance (QA)-PT. Mitsubishi Chemical Indo-nesia, Cilegon- Banten. Sambil bekerja di perusahaan, beliaukuliah di Teknik Industri Universitas Tirtayasa, Banten pada kurunwaktu 1996-2000. Pada Tahun 2004, resmi bergabung menjadidosen di almamaternya. Setelah menamatkan kuliah Pasca Sarjanadi Teknik Industri Universitas Indonesia (2004-2006), beliaudiangkat menjadi Ketua Jurusan Teknik Industri Periode 2017 -2011. Sebelum berangkat sekolah Doktor di Jerman, beliau di-angkat menjadi Ketua Gugus Penjamin Mutu Fakultas Teknik, Uni-versitas Sultan Ageng Tirtayasa periode 2011-2012.

Selama menjadi Ketua Jurusan, beliau menjadi pengurus pusatBadan Kerja sama Pendidikan Tinggi Teknik Industri (BKSTI)periode 2008 -2011. Dalam kurun waktu tersebut juga menjadipengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kota Cilegon (2008-2013). Saat sekolah S3 di Jerman, menginisiasi “Center for Trans-port System and Logistics (CTSL)” Untirta. Pada tahun 2013. Se-lama kuliah di Jerman, Profesor pembimbingnya memberikan

Page 154: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

148 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

kepercayaan untuk mengajar dan membimbing Bachelor danMagister (S1 dan S2) di Institut Sistem Transportasi dan Logistik,Universität Duisburg-Essen, Jerman (2014-2015). Setelah menye-lesaikan Doktor di Jerman selama hampir 4 tahun (2012-2016),kembali ke Indonesia dan menjadi pengurus pusat pada InstitutSupply Chain dan Logistik Indonesia (ISLI) periode 2016-2019.Pada akhir Tahun 2016 diangkat menjadi Direktur Eksekut ifCenterof Excellence Industri Petrokimia, Cilegon-Banten. Pada Tahun2017, beliau menjadi Returning Expertpada “Deutsche Gesellschaftfür Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH-The Centre forMigration and Development (CIM)”, sebuah lembaga KerjasamaIndonesia-Jerman.

Banyak penghargaan dan kegiatan keprofesian yang telahdiraih, di antaranya: Karyawan Terbaik di PT. Mitsubishi ChemicalIndonesia Tahun 2002 and Short Course ke Japan Tahun 2002tentang Quality Control Circle (QCC), Total Productive Mainte-nance (TPM), and 5S. Penulis menjadi tenaga ahli dan konsultandi beberapa instansi seperti Bappenas RI (2006-sekarang), Kemen-trian Perindustrian RI (2017-sekarang) dan Kementrian Lingkung-an Hidup dan Kehutanan RI (2017-sekarang). Juga tim ahli dankonsultan di instansi pemerintah daerah seperti Dinas Perhubung-an Banten, Bappeda Banten, Dinas Perindustrian dan PerdaganganBanten dan Cilegon, Bappeda Cilegon, dan sebagainya. Selain itu,beliau menjadi Juri Gugus Kendali Mutu (GKM) di KementrianPerindustrian RI dan Industri seperti PT. Mayora Groups. Penulisjuga menjadi konsultan dan tenaga ahli di industri seperti PT.KNSS, PT. KBS, PT. KTI, dan PT. IP, PT. Vopak, dan sebagainya. Beliaujuga asesor kompetensi BNSP dan Badan Akreditasi SMK.

Page 155: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 149

Danau Tasikardi

Wihara Avalokitesvara

LAMPIRAN

Page 156: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

150 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Pelabuhan Karangantu

Gerbang Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu

Page 157: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 151

Istana Kaibon

Masjid Raya Albantani

Page 158: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

152 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Museum Banten Lama

Penjelasan Pemandu Museum Banten Lama

Page 159: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 153

Utusan Banten ke Inggris

Reruntuhan Istana Surosowan

Page 160: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

154 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan

Menara MasjidAgung Banten

Peta Jalur Perdagangan Banten

Page 161: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 155

Fasilitas CoE Petrokimia Untirta

Peresmian CoE Petrokimia oleh Bapak Menristekdikti RI

Page 162: dalam Perspektif Budaya dan Teknologi · BIOGRAFI PENULIS 145 LAMPIRAN 149. Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi 1 ... Sunda sekitar abad ke-12 sampai abad ke-15

156 Fatah Sulaiman dan Asep Ridwan