14
Agustina Zubair NSTITUSI MEDIA DALAM KOMUNIKASI POLITIK Media massa sebagai satu aspek dalam komunikasi politik memi- liki fungsi ganda yaitu saluran komunikasi politik sekaligus juga pen- cipta, pencari, pengelola dan pengirim pesan. Artinya institusi media melalui reporter, wartawan, presenter atau pimpinan redaksi bisa ber- peran sebagai komunikator politik yang dikenal dengan komunikator profesional. Komunikator profesional bagaimanapun akan memproses infor- masi tanpa bisa meninggalkan nilai, pandangan serta ideologi institusi media. Dalam pandangan McQuail, media massa tidak begitu peduli pada reputasi, posisi profesi dan pengaruh sosial mereka di mata pub- lik. Mereka lebih peduli pada keseimbangan pemasukan secara finan- sial. Kondisi itu memunculkan dilema dalam mendamaikan antara ke pentingan khalayak dengan trend institusi media mutakhir. Sangatlah sulit untuk keluar dari kenyataan bahwa media secara umum mengi- kuti selera dan kepentingan khalayak dan kebutuhan narasumber dan klien media, termasuk para politikus dan pemerintah yang dikira men- jaga kepentingan publik. kata kunci: media komunikasi, komunikator politik, institusi media. 92

DALAM KOMUNIKASI POLITIK

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DALAM KOMUNIKASI POLITIK

Agustina Zubair

NSTITUSI MEDIA

DALAM KOMUNIKASI POLITIK

Media massa sebagai satu aspek dalam komunikasi politik memi-liki fungsi ganda yaitu saluran komunikasi politik sekaligus juga pen-cipta, pencari, pengelola dan pengirim pesan. Artinya institusi mediamelalui reporter, wartawan, presenter atau pimpinan redaksi bisa ber-peran sebagai komunikator politik yang dikenal dengan komunikatorprofesional.

Komunikator profesional bagaimanapun akan memproses infor-masi tanpa bisa meninggalkan nilai, pandangan serta ideologi institusimedia. Dalam pandangan McQuail, media massa tidak begitu pedulipada reputasi, posisi profesi dan pengaruh sosial mereka di mata pub-lik. Mereka lebih peduli pada keseimbangan pemasukan secara finan-sial. Kondisi itu memunculkan dilema dalam mendamaikan antara kepentingan khalayak dengan trend institusi media mutakhir. Sangatlahsulit untuk keluar dari kenyataan bahwa media secara umum mengi-kuti selera dan kepentingan khalayak dan kebutuhan narasumber danklien media, termasuk para politikus dan pemerintah yang dikira men-jaga kepentingan publik.

kata kunci: media komunikasi, komunikator politik, institusi media.

92

Page 2: DALAM KOMUNIKASI POLITIK

Agustina Zubair

Media politik adalah salah satu aspek dalam komunikasi politik. Merujuk model komunikasi populer formula Lasswell dari to-koh yang termasuk salah satu dari The Founding Father of Communication yaitu Harold D. Lasswell, bahwa cara yang mudahuntuk melukiskan tindakan komunikasi adalah dengan menjawabpertanyaan berikut: Siapa? Mengatakan apa? Dengan saluran apa?Kepada Siapa? Dengan akibat apa? Hanya saja penggunaan ramusLasswell sebagaimana adanya, agak terlalu sederhana untuk meng-organisasi pembicaraan mengenai komunikasi politik dan institusimedia. Makna komunikasi secara lebih jauh mengarah pada tindakan interaksi dan transaksi diantara dua orang atau lebih. Lebihdalam lagi proses komunikasi mempunyai arti proses pembentukandan pertukaran makna diantara dua orang atau lebih.

Pada masa Orde Bam tidaklah menyenangkan membicarakankomunikasi politik, mengingat proses yang sangat satu arah. Pub-lik (rakyat) hanya menerima segala bentuk kebijakan pemerintah,tanpa mampu memberikan respons atau masukan yang interaktifdengan pemerintah yang berkuasa. Bahkan wakil rakyat yang no-tabene memiliki wewenang untuk mengumpulkan dan menyampai-kan aspirasi rakyat tidak punya nyali dan taring untuk menjalankanwewenang sebagaimana mestinya. Ditambah lagi media komunikasi politik yang ada masih sangat terbatas. Media elektronik masih dikuasai media pemerintah yaitu RRI dan TVRI. Komunikasipolitik satu arah banyak dilakukan pemerintah Orde Bam denganmenggunakan media ini.

Fenomena di atas untuk menggambarkan, betapa sekarang komunikasi politik di Indonesia di era tahun 2000-an, sudah lebih interaktif dan terbuka. Siapapun bisa membicarakan pemerintah dengan leluasa baik secara antar pribadi, kelompok, organisasi maupundengan menggunakan media massa. Informasi dari pemerintahtentang kenaikan atau penumnan BBM, atau kebijakan menghapusminyak tanah menjadi elpiji, akan segera direspon masyarakat dengan teknologi interaktif yang dimiliki media televisi atau radio.

^edia dan Komunikasi Politik 93

i|

:••'-•:

Page 3: DALAM KOMUNIKASI POLITIK

Institusi Media dalam Komunikasi Politik

Seorang kader partai yang tidak setuju dengan kebijakan par-tainya pun bisa dengan bebas mengungkapkan hal itu melalui mediaapapun. Konflik internal partai sangat terbuka untuk ditonton olehpublik. Bahkan kompetisi terselubung antara presiden dan wakilpresiden atau dengan para menteri juga disajikan dalam bentuk in-vestigasi oleh beberapa media cetak. Termasuk perselingkuhan pe-jabat, kompsi dan konspirasi antar pejabat elit cepat terinformasi-kan ke publik. Beberapa fenomena tersebut sebetulnya secara tidaklangsung menunjukkan power media massa (cetak dan elektronik)dalam proses komunikasi politik.

Kembali kepada media sebagai salah unsur dari proses komunikasi politik. Kita akan menemukan beberapa jenis media politikyang fungsinya sebagai saluran komunikasi politik yaitu tipe media: (1) komunikasi massa, (2) komunikasi interpersonal, dan (3)komunikasi organisasi. Makalah ini fokus pada media politik tipekomunikasi massa. Bicara komunikasi massa maka kita akan me-nyentuh media massa yaitu media cetak (surat kabar, majalah dll)dan media elektronik (televisi dan radio).

Menariknya adalah media massa disini memiliki fungsi gandayaitu berperan sebagai saluran komunikasi politik sekaligus jugabisa berperan sebagai pencipta, pencari, pengelola dan pengirimpesan. Artinya institusi media melalui reporter, wartawan, presenter atau pimpinan redaksi bisa berperan sebagai komunikator politik yang dikenal dengan komunikator profesional. Hanya bedanyadengan komunikator politik yang politikus adalah jika politikusprofesinya adalah politik. Sementara komunikator politik yang jur-nalis dari institusi media profesinya adalah komunikasi yaitu men-ghubungkan informasi (berita) atau sumber berita kepada khalayak.

Komunikator profesional dari kalangan institusi media inibagaimanapun akan memproses informasi tanpa bisa meninggalkannilai-nilai dan pandangan-pandangan tertentu yang sudah dimilikiparajumalis tersebut, juga ideologi institusi medianya. Menentukanagenda media, berita apa yang hams dicari, narasumber siapa yang

94Iklan Politik dalam Media Massa

Page 4: DALAM KOMUNIKASI POLITIK

Agustina Zubair

hams diwawancarai. Berita mana yang hams diletakkan di halaman

depan surat kabar. Berita apa yang diangkat menjadi headline news

atau berita apa yang akan diangkat menjadi bahan breaking news.Kasus pemilu 2009 bisa menjadi contoh yaitu beberapa hari se-

belum pemilu 9 April 2009, surat kabar Kompas menampilkan ber

ita hasil survey pemilu di halaman depan yang menunjukkan hasil

pilihan rakyat terhadap sejumlah partai peserta Pemilu di Indonesia.

Partai Damai Sejahtera (PDS) memperoleh hasil yang menggembi-

rakan karena bisa menembus batas minimal suara 2,5%, sementara

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memperoleh hasil yang mence-

maskan yaitu di bawah batas minimal suara 2,5%. Kenyataannya

saat per -10 April 2009, hasil LSI menunjukkan PDS belum mam

pu menembus batas minimal suara 2.5°/o, sementara PKB berhasilmenembus batas minimal suara. Informasi hasil survei ini bisa men

jadi pandangan khalayak tentang prospek partai atau caleg partai

yang akan dipilih pada saat pemilu. Juga menjadi pertanyaan adalah

siapa sample yang dijadikan responden oleh tim peneliti dari Surat

Kabar Kompas.Satu hal lagi, saat penghitungan suara secara cepat mulai di-

siarkan oleh media massa. Seorang pembawa acara sebuah stasiun

televisi swasta, tanpa sadar menyebtit salah satu partai dengan an-

tusias dan gembira, karena masuk dalam peringkat lima besar. Halyang menyolok karena pada saat menyebut partai yang lain tidak

dengan antusias yang sama. Seperti yang kita sama-sama ketahuibahwa pemilik Metro TV adalah Surya Paloh. Terlihat iklan-iklanatau program acara pengisi jeda, akan ditampilkan aktifitas SuryaPaloh. Saat dilakukan wawancara dengan tokoh partai. TampilSurya Paloh sebagai tokoh dari partai Golkar. Kepada tokoh lain,sang presenter hanya menyebut nama, sedangkan kepada Surya

Paloh, si presenter agak lembut dan hati-hati menyebut denganhormat Bapak Surya Paloh. Bukan rahasia umum bahwa tokoh inidengan leluasa menggunakan medianya untuk publikasi organisasikemasyarakatan yang didirikannya dan kini menjelma menjadi se-

Media dan Komunikasi Politik 95

Page 5: DALAM KOMUNIKASI POLITIK

Institusi Media dalam Komunikasi Politik

buah partai dan jelas akan pula menjadi partai peserta pemilu padatahun 2014.

Belum lagi, penulis editorial, kolumnis dan komentator memiliki keabsahan untuk menyuarakan pandangan mereka dalam tu-lisan dan laporan mereka. Perlu menjadi perhatian disini, sepertijuga diungkapkan oleh James Carey adalah para jumalis institusimedia seba-gai komunikator profesional hams bisa memainkan per-annya secara obyektif dalam menerjemahkan dan mengelola pesandari realitas sosial di lapangan menjadi realitas media tanpa meng-ganti pesan dari nara sumber atau realitas sosial dengan pandangan,gagasan atau pikiran pribadi mereka. James Carey dengan tegasmengatakan bahwa dalam praktiknya para komunikator profesionalini menjual keahliannya dalam memanipulasi, menghubungkan danmenginterpretasikan kepada politikus yang lain. Sebagian men-jalankan hal tersebut tanpa memperhatikan kesukaan atau ketidak-sukaan khalayak sebagai publik komunikasi politik.

Denis McQuail dalam artikelnya yang berjudul AccountabilityofMedia to Society: Principles and Means dalam buku Policy andPolitics mendeskripsikan mengenai krisis akuntabilitas media yangterjadi di USAjuga di Rusia. Dikatakan bahwa hubungan antara media dan masyarakat yang menjadi masalah akhir-akhir ini berkisarpada dua hal mendasar yaitu, pertama, media secara luas diyakinimemiliki pengamh potensial dan utama terhadap hal yang baik danburuk di masyarakat. Kedua, media bembah dengan cepat sebagaiakibat dari perkembangan pesat teknologi bam dengan konsekuensiyang timbul yaitu kerangka regulasi dan kontrol sosial yang tidakberlaku. Dilema yang prinsipil menumt McQuail adalah bagaima-na menyatukan antara perkembangan media yang signifikan dengan kemampuan untuk mengontrolnya. Temtama aplikasinya padamedia TV sebagai media yang dominan bagi komunikasi publik disebagian besar negara.

McQuail mengajukan dua asumsi mendasar yaitu : pertama,terdapat sejumlah hal seperti kepentingan publik termasuk masalah-

96Iklan Politik dalam Media Massa

J

Page 6: DALAM KOMUNIKASI POLITIK

Agustina Zubair

masalah prinsip dan praktis. Kedua, legitimasi masyarakat masihada di tangan institusi media, untuk memperhitungkan kepentingan-kepentingan publik yang mendasar. Secara esensial kepentingan-kepentingan publik diekspresikan dalam bentuk-bentuk klaim, di-dasarkan pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip tertentu yang sudahmapan di beberapa fomm politik dan yudisial.

Menumt McQuail, Institusi media modem cenderung kurangmemiliki komitmen voluntir untuk masyarakat sebagai khalayak.Kurang dapat membina hubungan-hubungan yang bermakna dengan klialayak mereka dan siapa saja yang sudah mereka tetapkansebagai audience dan kurang siap memasuki dialog. Pada prak-tiknya, mereka mungkin hanya merespon sebagai kontrol untukmem-back up diri dari ancaman kekerasan terhadap kepentingan-kepentingan materi mereka. Pendapat itu menumt McQuail dibuatuntuk memperkuat pandangan bahwa kita menghadapi dilema be-sar dalam mendamaikan antara kepentingan-kepentingan masyara

kat khalayak dengan perkembagan trend institusi media imvtakhir.Tidak hanya lebih sulit untuk mengontrol media secara langsung,tetapi juga mencari bentuk-bentuk akuntabilitas media yang lebihdapat memenuhi keinginan dasar masyarakat dan lebih sesuai untukmasyarakat informasi yang akhirnya menjadi lebih mudah untukdirealisasikan. Institusi media massa menumt McQuail tidak begitu

peduli padapada reputasi mereka di mata publik, posisi profesi danpengamh sosial mereka. Mereka lebih peduli pada keseimbanganpemasukan mereka secara financial.

Terakhir, McQuail bemsaha menetralisir pendapat-pendapatsebelumnya dengan mengatakan: "Secara umum, adalah mudahuntuk menyalahkan media atas efeknya terhadap khalayak dan bah-kan atas sakitnya institusi media itu sendiri. Sangatlah sulit untukkeluar dari kenyataan bahwa media secara umum mengikuti seleradan kepentingan-kepentingan khalayak dan kebutuhan-kebutuhannarasumber-narasumber dan klien-klien mereka, termasuk para

politikus dan pemerintah yang dikira menjaga kepentingan publik.

Media dan Komunikasi Politik 97

Page 7: DALAM KOMUNIKASI POLITIK

Institusi Media dalam Komunikasi Politik

Kompas Minggu, 2 Nopember 2008 memuat artikel bertajuk"Media AS juga sarat kelemahan." Menumt Paul Ujihiro Niwa, As-sisten Profesor Bidang Jumalisme di Emerson College (Niwa war-ga negara AS ketumnan Jepang), media AS semula dikira panutandunia, kenyataannya tidak. Ada banyak kelemahan yang terjadi dimedia AS. Sala satucontohnya adalah kegagalan media mengingat-kan krisis finansial dan sekaligus tidak bisa menghindari AS darikatastrofa ekonomi dahsyat. Media diAS memiliki fragmentasi danlebih memikirkan diri dan kelompoknya, setidaknya memikirkannegara bagian masing-masing. Media AS tidak punya wahana na-sional yang membuat warga punya visi soal lingkungan yang adadi luar wilayahnya, sehingga warganya juga tidak terlalu pedulidengan lingkungan di luarnya. Hal bpmk juga terjadi di dalam kin-erja institusi media di AS soal peliputan pemilu. Seringkali terjadiwartawan sulit menghindarkan perbuatan yang jelas salah dari etikajumalisme. Misalnya, tidak jarang terjadi ada dua politisi yang ber-tarune memanfaatkan wartawan. Kritikan juga datang dari Profe-sor Carole Simpson, pengajar jumalisme dan wartawan ABC. Diamengkritik, betapa wartawan AS kini kurang mendalami kepribadian seorang Capres yang seharusnya disajikan ke publik. Ini pentinguntuk mengetahui apakah karakter dan kepribadian seorang Caprescocokjadi Presiden.

Bagaimana dengan institusi media di Indonesia. Menjelangpemilu 2009 yang lalu, hampir semua stasiun TV mengklaim dinse-bagai TV Pemilu (kecuali RCTI yang menyebut dirinya TV Pe-milih). Berlomba-lomba memberikan informasi terkini dan infor-matif seputar Pemilu. Anehnya, sangat sering diinformasikan olehmedia, baik media cetak maupun media TV bahwa KPU kurangsiap melakukan persiapan-persiapan Pemilu, terutama yang berkai-tan dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Harusnya infomiasi inibisa menjadi bahan cross check selumh KPU di wilayah-wilayahdi selumh Indonesia untuk diantisipasi. Nyatanya perihal DPTmenjadi masalah hampir di setiap TPS di selumh Indonesia. Pesan-

98Iklan Politik dalam Media Massa

Page 8: DALAM KOMUNIKASI POLITIK

Agustina Zubair

pesan politik dari institusi media yang menghubungkan realitas real

di lapangan dengan institusi KPU, tidak dimanfaatkan oleh pihakterkait.

Menumt pengamatan saya, stasiun-stasiun TV di Indonesia

saat itu mencoba menampilkan secara seimbang narasumber-nara-sumber baik dari partai kecil (bam) maupun partai besar (lama).Pemirsa pun diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapanbaik tentang topik diskusi maupun para tokoh partai dan program-programnya. Menariknya, sebagian besar tanggapan pemirsa lebihbanyak memberikan tanggapan negatif terhadap keberadaan Calegdan Partai. Media pun rajin menyiarkan informasi seputar tindakan negatif ( korupsi, calon bupati yang gagal menjadi stress dangila dan tidak ketinggalan perselmgkuhan). Informasi yang menumtsaya masuk kategori pesan politik ini, tentu saja, diinterpretasikandan bisa menjadi salah satu pertimbangan khalayak dalam men-

gambil keputusan memilih apa dan siapa dalam pemilu. Saat inipunkita seperti melihat dagelan politik dimainkan melalui media, kitaseperti punya kacamata puluhan dimensi sehingga bisa melihat se^

cara transparan dan gamblang sampai ke isi pemt sebuah kejadianatau kasus, bagaimana isi pesan media elektronik TVOne diband-

ingkan isi pesan Media elektronik Metro TV, apa dan siapa dibalikstasiun ini bisa tergambarkan hamya dengan melihat berita-berita

atau program-program yang mereka tayangkan. Ada satu acara di

Metro TV bertajuk Provocative Proactive yang pada edisi 28 Juli2011 secara terang-terangan membahas habis perilaku politik SBYyang dibungkus dengan gaya parodi, tetapi menumt penulis sangat telak menukik ke jantung partai yang sedang berkuasa pada era2009-2014.

Bicara institusi media, memang tidak bisa terlepas dari kepe-milikan media, pemilik media ini dalam beberapa kejadian bahkanbisa mempengamhi peta politik dalam sistem politik sebuah Negara. Rupert Murdoch misalnya, nama besar dibalik media massa

Inggris yang terkenal memiliki media yang kritis dan kejam dalam

Media dan Komunikasi Politik 99

Page 9: DALAM KOMUNIKASI POLITIK

Institusi Media dalam Komunikasi Politik

pemberitaan terhadap sumber yang tidak disukainya, disini peranmedia sekaligus komunikator profesional begitu gamblangnya.Lihat saja bagaimana pemerintah Inggris dalam hal ini PerdanaMenteri David Cameron telah melakukan 26 kali pertemuan dengan pucuk pimpinan pemsahaan Murdoch, termasuk anak pewarisbisnis media News Corp, James Murdoch yang juga menjalankanbisnisnya sebagai pucuk pimpinan News Corp Asia serta Eropa.Pertemuan-pertemuan itu menunjukkan betapa besamya pengamhMurdoch dan medianya di kancah perpolitikan Inggris. News Corpyang berbasis di AS ini guncang setelah temngkapnya serangkaianskandal yang menyebutkan sejumlah jumalis News Corp dan peny-elidik bayaran di bawah bendera News1of The World telah melakukan peretasan telepon ribuan orang dari keluarga korban perang diAfganistan, hingga telepon pejabat tinggi Inggris, termasuk PM David Cameron.

Rupert Murdoch pemilik media besar News Corp, komunikator sekaligus aktor di balik panggung politik Inggris. Pria kelahiranMelbourne, 11 Maret 1931 itu disebut sebagai kingmaker politikdi Inggris dan Australia. Di AS, dia dikenal rajin memperkenalkanpandangan konservatif lewat TV Fox News. Perhatiannya fokuspada peraturan yang mempengaruhi bisnisnya. Para pemimpindari semua garis ideologi Inggris juga bersaing mendukung Murdoch, la sering dijuluki sebagai anggota permanen kabinet Inggris.Sepak terjangnya dimulai masa PM Margaret Thacher, dimana PMini mengizinkannya mendirikan Times dan Sunday Times, Sun danNews ofThe World.

Pemberitaan media Murdoch pun mendukung kebijakan partaikonservatif sebagai balas jasa kepada Margaret Thacher. Pada tahun1992, ketika Partai Bumh pimpinan Neil Kinnock ingin menggul-ingkan penems Thacher, yakni John Major, sebagai perdana menteri, Sun menerbitkan tulisan untuk mendukung Major. Murdochkemudian juga menjadi teman baik Tony Blair, perdana menteri danpartai Bumh, 1999-2007. Media Murdoch di selumh dunia mendu-

100Iklan Politik dalam Media Massa

Page 10: DALAM KOMUNIKASI POLITIK

Agustina Zubair

kung kebijakan Blair dalam invasi inggris ke Irak pada tahun 2003.Pengganti Blair, Gordon Brown, juga pemimpin bam partai

bumh pada awalnya mencoba melawan pengamh Muirdoch tetapiakhimya luluh juga. Tidak lama setelah David Cameron menjadiperdana menteri dari partai konservatif pada Mei 2010, Murdochpun menemuinya. Kini Cameron berseberangan dengan Murdochdan mendorong penyelidikan atas penyadapan telepon tersebut. Inicontoh nyata praktik peran besar media massa dalam sistem politiksebuah Negara.

W. James Potter dalam artikelnya yang berjudul Who Ownsand Control the Mass Media. Mengungkapkan bahwa ada dua pihak yang berhadapan berkaitan dengan eksistensi sebuah institusimedia yaim selera konsumen yang tenmnya menginginkan banyakpilihan untuk memuaskan kebutuhan yang beragam akan infomiasidan entertainment. Pihak lainnya adalah pemilik media yang tenmnya fokus pada lingkungan bisnis kapitalis yang tujuannya adalahmemaksimalkan keuntungan.

Lebih lanjut Potter memberikan keberpihakannya pada hakkhlayak dengan menguraikan simasi yang sehamsnya berlangsungdiAmerika Serikat yaim berdasarkan kepercayaan bahwa individuallebih penting dari institusi dan pentingnya kontrol terhadap institusimedia olehkekuatan masyarakat dan regulasi pemerintah. Kekuatankontrol sehamsnya ada pada semua orang (khalayak) supaya lebihdekat dengan keinginan warga negara (khalayak) dan lebih bertang-gungjawab untuk khalayak. Bagaimana pemerintah mengontrol-nya? Yaim dengan mengatasi perkembangan industri siaran dengan mengatur spektmm elektromagnetik (frekuensi yang tersedia)melalui FCC (Federal Communications Commission). Spektmmelektromagnetik mempakan milik semua warga Amerika sepertilayaknya taman nasional yang hams dibagi oleh semua penduduk.Regulasi siaran berdasarkan kelangkaan spektmm, perhatian publik, perbedaan perkembangan isi dan pencegahan monopoli. Bisnisstasiun penyiaran hams memperhatikan perhatian, kenyamanan dan

Media dan Komunikasi Politik 101

Page 11: DALAM KOMUNIKASI POLITIK

Institugi Media dalam Komunikasi Politik

kebtituhan komunitas lokal merekaBertentangan dengan kasus Murdoch sebelumnya di atas, Pot

ter menyatakan ketika bicara soal pengawasan pemsahaan media,maka kita tidak hams berpikir tentang pemiliknya (owner). Tetapisehamsnya berpikir tentang CEO yang punya tujuan memaksimal-kan keunmngan dan cukup kuat mengkontrol semua bentuk pesanindustri dan distribusi pesan. Potter memberikan pilihan etika manayang dipilih. Apakah anda lebih suka localism! Yang fokus padakekuatan masyarakat melaui aktifitas masyarakat dan peraturanpemerintah, agar media mendengarkan kebLituhan kebutuhan yangberagam dari masyarakat. Atau lebih suka dengan konsentrasi(CEO) sebagai pengendali tujuan berbisnis untuk menjalankannyalebih efektif dan efisien sekaligus dapat membangkitkan keunmngan sebesarmungkin pemiliknya.

Sraubhaar LaRose dalam bukunya Media Now, mengungkap-kan bahwa pada masyarakat infomiasi yang mempakan level masyarakat paling terkini, dimana produksi, proses, distribusi dan kon-sumsi informasi adalah aktifitas utama dari kehidupan sosial danekonomi. Dalam sebuah masyarakat informasi, akan menghabiskanlebih banyak waktunya dengan media komunikasi dan menggu-nakan teknologi informasi seperti telepon dan komputer. Akan lebihbanyak orang bekerja di bidang informasi, dimana aktifitas utamaorang-orang adalah memproduksi, memproses dan mendistnbusi-kan informasi. Masyarakat informasi adalah masyarakat terdepandari evolusi masyarakat yang semula adalah masyarakat yang ter-bentuk dari agriculture dan manufacturing itu berkembang seiringdengan perkembangan teknologi penggunaan media.

Gejala fenomena di atas, bersifat sementara dan harus disim-pulkan secara hati-hati karena proses intinya adalah komunikasi Mtemasional yang telah diperlihatkan sebagai dunia bersejarah yanlcendemng mengarah pada masyarakat bermedia yang lebih besaMasing-ma-sing masyarakat memiliki penguasa dan juga sebuanation-state yang mengatur hak-hak dan kewajiban warganegan

102Iklan Politik dalam Media Mass;a

m

Page 12: DALAM KOMUNIKASI POLITIK

Agustina Zubair

Menurutnya struktur sosial tidak hanya material tetapi juga kul-

tural dimana anggota-anggotanya saling berbagi kepercayaan men

jadi identitas bersama yang terkait dengan batas tenitorial sebuah

negara, sebagian besar dibangun melalui nasionalisme yang dan-

gkal seperti kibaran bendera, nyanyian kebangsaan, berbagi kisah

historis, kajian kesusasteraan dan artistik biasa dan berkembang ke

penggunaan media.

Sejarah, politik dan struktur makro ekonomi dapat membantu

menjelaskan sifat media dan lingkungan komunikasi masing-mas-

ing negara. Inggris adalah salah satu negara yang memiliki system

press tertua di dunia dengan The Times yang sudah ada sejak tahun

1784. Sejarah pers Inggris memang didominasi press bangsawan.

Pers konservatif adalah The Daily Telegraph dan The Times yang

lebih libe-ral. Ada Tabloid The Sun yang lebih popular. Untuk radio

ada BBC yang dikendalikan pemerintah. Tetapi sebagai BBC dunia

sudah mulai dikelola secara komersil. Model penyiaaran di Inggris

didasarkan pada pemilik.

Kembali ke kasus dalam negeri, pada pertengahan tahun 2011

ini jelas tergambarkan bagaimana komunikasi politik di Indonesiaberlangsung riuh dan semarak, terutama "nyanyian" Nazarudin, se-seorang yang diduga terlibat dalam kasus kompsi wisma atlet diPalembang. Nazamdin menghilang sehari sebelum Komisi Pem-beratasanKompsi (KPK) menetapkan dirinya untuk diperiksa. Posi-si Nazamdin sebagai bendahara dalam partai yang sedang berkuasayaim partai demokrat membuat Nazamdin menjadi seorang komunikator yang menarik untuk disimak. Apalagi Nazarudin tahu betulhebatnya peran media dalam membenruk opini publik. Sedemikiannipa sehingga dia menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesannya yang kontroversial, semakin bertambah kontroversi ke-hka dia mulai secara terbuka menyebutkan nama-nama besar danberpengamh dalam kehidupan politik bernegara di Indonesia.

Ketika sebuah pesan dari seseorang apalagi dimuat oleh mediamassa menyentuh nama seseorang yang sedang menduduki sebuah

Media dan Komunikasi Politik 103

Page 13: DALAM KOMUNIKASI POLITIK

Institusi Media dalam Komunikasi Politik

jabatan politis dan pesan tersebut menggoyang posisi orang yangdituju tersebut karena misalnya pesannya bennuatan dugaan kompsi maka itulah komunikasi politik yang sebenamya. Pesan Nazarudin adalah sebuah pesan politik karena berisi pesan yang sangatsensitif berbau kompsi menyangkut seseorang yang sedang men-duduki jabatan penting dalam pemerintahan dan memberikan efekyang juga berbau konflik internal partai. Bagaimana Nazamdin inidengan tenang bisa dihubungi media elektronik untuk wawancaralangsung sementara dirinya sedang dalam status buronan, bahkanakhimya berani muncul tidak hanya dalam audio melalui sambun-gan telepon, tetapi juga secara visual membeberkan pesan-pesanyang semakin menjurus kepada beberapa orang pejabat negara.

Surat kabar Kompas juga mengakui dalam benta-beritanyatentang Nazamdin, bahwa Nazamdin sering menghubungi Kompasuntuk menyampaikan beberapa hal. Terakhir pada tanggal 28 Juli2011, sopir Nazarudin dan beberapa orang yang terkait pada kasusini memberikan kesaksian tidak kalah terbukanya di media elektronik Metro TV, yang semakin memperkuat pemyataan-pernyataanNazamdin. Betapa semaraknya komunikasi politik di Indonesia inikarenanya.

Pesan-pesan politik Nazamdin memancing pejabat-pejabatpolitik yang terkait untuk tampil bicara, memancing pakar lain ang-kat bicara, memancing media massa untuk mengulas habis kasusini, memberikan mang pada komunikator politik segala jenis untukbicara dan bicara. Ruang studio stasiun TV ibaratnya seperti mangpengadilan tandingan yang menjadi panggung bagi komunikatorpolitik menyampaikan pesan, menjadi tontonan yang mengusik riuhrendahnya komunikasi politik di Indonesia

Dalam kasus diatas terlihat keterkaitan dan sinergi antara komunikator profesional dalam hal ini orang-orang media denganseorang Nazamdin yang nota bene adalah komunikator yang ber-profesi sebagai politikus menghasilkan sebuah komunikasi politikyang tidak pemah terbayangkan pada masa Orde Bam bisa terjadi

104Iklan Politik dalam Media Massa

Page 14: DALAM KOMUNIKASI POLITIK

Agustina Zubair

di negara Indonesia.Dengan memahami lingkungan media pada masyarakat yang

berbeda-beda dan bertentangan sam sama lain, kita dapat melihatsecara jelas bagaimana lingkungan bermedia sebagai bagian yangpenting dari lingkungan sosiokultural dan politik sebuah negara.

Daftar Pustaka

Dan Nimmo. 1993. Komunikasi Politik, Komunitator, Pesan dan Media,Bandung: Rosda karya.

Golding Peter, Murdock Graham dan Schlesinger. 1986. CommunicatingPolitics, Mass Communication and The Political Process. LeicesterUniversity Press.

LaRose, Sraubhaar. 2006. Media Now: Understanding Media, Culture andTechnology, Fifth Edition, Thomson Wadsworth.

Mc Quail, Denis. Accountability of Media to Society: Principle andMeans,dalam buku Policy and Politics.

Kompas: Minggu, 2 Nopember 2008, Kompas: Selasa, 7April 2009, Kompas : Sabru, 16 Juli 2011, Kompas : Minggu, 17 Juli 2011

Media dan Komunikasi Politik 105