15

DAFTAR - UKSW

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAFTAR - UKSW
Page 2: DAFTAR - UKSW

DAFTAR ISI

PROMOTING LIVELIHOOD SUSTAINABILITY THROUGH

AGRICULTURAL RESOURCES MANAGEMENT

Panomsak Promburom

EKSOTISME BUDIDAYA GANDUM TROPIS MENDUKUNG

KERGAMANAN TANAMAN DAN PANGAN

Dr. Ir. Nugraheni Widyawati, MP

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TANAMAN KORO PEDANG

DI LAHAN SUB-OPTIMAL SEBAGAI PENDUKUNG KEMANDIRIAN

PANGAN

Maria Theresia Darini, Sri Endah Prasetyowati, Yacobus Sunaryo

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIE SUSU APEL PADA UMKM

Aurelia Tamba, Effy Yuswita, Heptari Elita Dewi

KAJIAN PELUANG USAHATANI JAGUNG DI KABUPATEN

MAJALENGKA DALAM MENDUKUNG INDUSTRI PAKAN TERNAK

Zumi Saidah,Rani Andriani Budi Kusumo, Erna Rachmawati

MOTIVASI KERJA UTAMA PETANI DALAM KEMITRAAN

(Studi Kasus di Asosiasi Aspakusa Makmur Boyolali)

Vianeylisari dan Maria

ANALISIS PROYEK USAHA PETERNAKAN AYAM BURAS PEDAGING

Sri Haryani Sitindaon, Suroto, Alfan Sagito

FENOMENA PERMINTAAN BUAH LOKAL MASA PANDEMI COVID 19

DI DUA PASAR TRADISIONAL DI KOTA SALATIGA

Nur Baiti Cahya Ningrum W R H dan Tinjung Mary Prihtanti

STRATEGI PROMOSI PENJUALAN MADU

(Studi Kasus di PO. Madu Asli Senjaya)

Tito Alfaro Primaputra, Maria, Liska Simamora

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMBELIAN PRODUK ORGANIK

Monika Shania Meisy, Maria, Liska Simamora

KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI KONSUMEN SAYURAN

YANG MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE

Martiana Nur Nugraheni dan Tinjung Mary Prihtanti

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SAYUR ORGANIK MERBABU

Danada Adita Putri, Maria

1-26

27-62

63-74

75-91

92-104

105-114

115-126

127-134

135-142

143-154

155-164

165-178

i

Page 3: DAFTAR - UKSW

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP MANAJEMEN DAN

STRATEGI PEMASARAN SAYUR ORGANIK

(Studi Kasus di Kelompok Tani Tranggulasi Desa Batur, Kabupaten Semarang)

Illene Naomi Nugroho dan Yuliawati

PERKEMBANGAN KOMODITAS BASIS DAN NON-BASIS

SUB-SEKTOR TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN BANTUL

Dewi Masitoh, Abi Pratiwa Siregar, Meita Puspa Dewi, Moh. Ali Abdur Rohman, Ahmad

Samsudin

KONSEP PERANCANGAN SKATEPARK KOTA SALATIGA

Bio Pravasadipta dan Endang Pudjihartati

PENGARUH PERIODE KRITIS BEBAS GULMA PADA TANAMAN

GANDUM (Triticum aestivum L.)

Endi Irfani dan Yohanes Hendro Agus

UJI KUALITAS JAMU DARI BEBERAPA VARIAN “S’JAMU SALATIGA”

Wisnu Tri Hanggoro, Rama Wisnu Putra, Agung Rimayanto Gintu

POTENSI KADAR MINERAL “MUD VOLCANO” BANYU ASIN SANGIRAN

SEBAGAI SUMBER MINERAL UNTUK PERTANIAN LAHAN KERING

Agung Rimayanto Gintu, Rejo Wagiman, Marchelia Welma Salenussa dan Dwi Pramana

PENGARUH KONSENTRASI ENZIM PEKTINASE DARI LIMBAH KULIT

PISANG OLEH KAPANG Aspergillus niger TERHADAP KLARIFIKASI

MINUMAN FUNGSIONAL JAHE LEMON

Dyan Yulianti dan Maria Marina Herawati

KEANEKARAGAMAN HAYATI SEMUT (Hymenoptera: Formicidae)

DI HUTAN KOTA BENDOSARI, KOTA MADYA SALATIGA

Titus Septianjaya dan Yohanes Hendro Agus

TAHAPAN PENYUSUNAN ROADMAP DIVERSIFIKASI

PERKEBUNAN RAKYAT DENGAN TANAMAN OBAT

Akhmad Jufri, Djatmiko Pinardi, Armelia Tanjung

KAJIAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI BUNGA DAN BENIH SEBAGAI

INDIKATOR KEMASAKAN BENIH Artemisia annua L

Putri Rizky Lestari dan Endang Pudjihartati

TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM

TROPIS PADA MASYARAKAT PETANI

Djoko Murdono, Tinjung Mary Prihtanti, Sarlina Palimbong

TEKNOLOGI PENGOLAHAN VCO DENGAN DRY PROCESS

SKALA PEDESAAN DAN PENGARUH MUTUNYA SELAMA

PENYIMPANAN Adhitya Yudha Pradhana dan Ismail Maskromo

179-192

193-198

199-210

211-218

219-228

229-240

241-250

251-260

261-270

271-278

279-286

287-293

Page 4: DAFTAR - UKSW

229

PROSIDING WEBINARKONSER KARYA ILMIAH TINGKAT NASIONAL TAHUN 2020

“Pengembangan Komoditas UnggulanMewujudkan Wilayah Perdesaan yang Berkelanjutan”

Kamis, 24 September 2020 | Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW

ISSN 2460 - 5506

POTENSI KADAR MINERAL “MUD VOLCANO” BANYU ASIN SANGIRANSEBAGAI SUMBER MINERAL UNTUK PERTANIAN LAHAN KERING

1Agung Rimayanto Gintu, 2Rejo Wagiman, 3Marchelia Welma Salenussa dan 4Dwi Pramana1,2Mahasiswa Magister Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen SatyaWacana

3Mahasiswa Prodi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen SatyaWacana4Anggota Kelompok Sadar Wisata (PokDarWis), Situs Purbakala Sangiran, Jawa Tengah

Universitas Kristen SatyaWacana, Jln. Diponegoro No 52-60 Salatiga (50711), Jawa [email protected], [email protected]

ABSTRACT

The Area of Sangiran Prehistoric Site, Central of Java was one of tourism area which have halfof the society around were farmer. The soil of Sangiran area belongs to dry, less fertile, and easyto release the water but still manage for farming. The nature sources of Sangiran actualyprovided the the mineral sources can manage to support the agricultural sector, among ofthose natural source was brines. The aims of this research was to measure the mineral containsand the quality of the mud from the brines. The result of quality assay of the mud from the brineof Pablengan village showed that COD 63 mg/L; BOD 1,25 mg/L; DO 1,79 mg/L; pH 7,4-7,8;Temperature 25,8oC; TSS 97 mg/L; TDS 15.600 mg/L; Conductivity 31.500 µs/cm; Hardness asMg 1.625 mg/L; Hardness as Ca 495 mg/L; Total Hardness 2.120 mg/L. The metal containsshowed that Iron 0,98 mg/L; Mangan 0,057mg/L; Chrom6+ 0,038 mg/L; Coper 1,32 mg/L. Themineral contains showed that Fluorine 0,02 mg/L; Chlorin 720 mg/L; Phosphate 1,3 mg/L;Nitrate 1,2 mg/L; Nitrite 0,003 mg/L; Ammonium 18,8 mg/L; Sulphate 0,00 mg/L; and Sulphide29 µg/L. The result of quality assay of the mud from the brine of Krikilan village showed thatCOD 27 mg/L; BOD 3,20 mg/L; DO 3,65 mg/L; pH 7,7-7,8; Temperature 25,7oC; TSS 13 mg/L;TDS 10.450 mg/L; Conductivity 21.050 µs/cm; Hardness as Mg 936 mg/L; Hardness as Ca 224mg/L; Total Hardness 1.160 mg/L. The metal contains showed that Iron 0,07 mg/L; Mangan0,008 mg/L; Chrom6+ 0,020 mg/L; Coper 0,81 mg/L. The mineral contains showed that Fluorine0,02 mg/L; Chlorine 2.780 mg/L; Phosphate 0,02 mg/L; Nitrate 1,2 mg/L; Nitrite 0,007 mg/L;Ammonium 26,70 mg/L; Sulphate 0,00 mg/L; and Sulphide 0,011. From the result concludedthat the mud of the brines potentiality apply as mineral sources to increase the fertility andproductivity of the farming area.

Key Words: Brines, Farmers, Minerals, Metals, Site, Soil.

THE POSSIBILITY OF MINERAL CONTENT “MUD VOLCANO” BANYUASINSANGIRAN AS A MINERAL SOURCE FOR DRIED AGRICULTURE

Page 5: DAFTAR - UKSW

230

ABSTRAKKawasan Situs Purbakala Sangiran, Jawa Tengah merupakan suatu daerah wisata yangmasyarakatnya sebagian merupakan petani. Tanah daerah Sangiran sendiri merupakan tipe tanahkering, kurang subur dan mudah meloloskan air namun tetap diusahakan sebagai lahan pertanian.Kekayaan alam Sangiran sebenarnya menyediakan sumber mineral yang dapat dimanfaatkanuntuk menunjang sector pertanian, salah satu bentuk kekayaan alam tersebut adalah mata airasin. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar mineral serta mutu dari lumpur mata air asin.Dari hasil analisa mutu lumpur air asin desa Pablengan diperoleh COD 63 mg/L; BOD 1,25 mg/L;DO 1,79 mg/L; pH 7,4-7,8; Suhu 25,8oC; TSS 97 mg/L; TDS 15.600 mg/L; DHL 31.500 µs/cm;Kesadahan Mg 1.625 mg/L; Kesadahan Ca 495 mg/L; Kesadahan Total 2.120 mg/L. Dari pengukurankadar logam diperoleh kadar Besi 0,98 mg/L; Mangan 0,057mg/L; Krom6+ 0,038 mg/L; Tembaga1,32 mg/L. Dari pengukuran kadar mineral diperoleh kadar Florin 0,02 mg/L; Klorin 780 mg/L;Fosfat 1,3 mg/L; Nitrat 1,7 mg/L; Nitrit 0,005 mg/L; Amonium 18,8 mg/L; Sulfat 0,00 mg/L; danSulfida 34 µg/L. Dari hasil analisa mutu lumpur air asin desa Krikilan diperoleh COD 27 mg/L; BOD3,20 mg/L; DO 3,65 mg/L; pH 7,7-7,8; Suhu 25,7oC; TSS 13 mg/L; TDS 10.450 mg/L; DHL 21.050 µs/cm; Kesadahan Mg 936 mg/L; Kesadahan Ca 224 mg/L; Kesadahan Total 1.160 mg/L. Daripengukuran kadar logam diperoleh kadar Besi 0,07 mg/L; Mangan 0,008 mg/L; Krom6+ 0,020 mg/L; Tembaga 0,81 mg/L. Dari pengukuran kadar mineral diperoleh kadar Florin 0,02 mg/L; Klorin2.811,0 mg/L; Fosfat 0,02 mg/L; Nitrat 1,8 mg/L; Nitrit 0,007 mg/L; Amonium 26,70 mg/L; Sulfat0,00 mg/L; dan Sulfida 0,007. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lumpur dari mata airasin berpotensi dijadikan sumber mineral yang dapat meningkatkan kesuburan serta produktifitaslahan pertanian.

Kata Kunci: Air Asin, Logam, Mineral, Pertanian, Situs, Tanah.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sangiran adalah situs prasejarah yang terletakdi Jawa Tengah, Indonesia (Sulistyanto, 2009;Sulistyanto, 2014). Situs ini penting karenamerupakan hunian manusia purba tertua danterlengkap di Indonesia. Sangiran ditetapkansebagai cagar budaya sejak 15 Maret 1977,berdasarkan SK Menteri Pendidikan danKebudayaan No. 070/O/1977. Situs iniditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia padatanggal 5 Desember 1996 oleh UNESCOdengan nomor list C.593 dan diberi nama TheEarly Man Site (Sulistyanto, 2009; Sulistyanto,2014; Harianja, 2018).

Menempati area seluas ±59km2 dalam wilayahadministratif Kabupaten Sragen dan KabupatenKaranganyar Provinsi Jawa Tengah. (MasterPlan Situs Sangiran, 2012:1 dalam Abdulah,2017; Harianja, 2018), Sangiran telah menjadisalah satu daerah wisata yang menjadi salah

satu wisata khas dan kebanggaan provinsi JawaTengah. Disebut sebagai situs prasejarahterlengkap karena dalam kawasan situsSangiran, formasi geologis yang terbentuk sejakdari formasi dasar laut, dataran terbuka mula-mula serta dataran terbuka yang dihuni sekarangtersusun berurutan secara alami dan dapatteramati secara langsung tanpa harus menggali(mengeksavasi). Contoh singkapan formasigeologis yang mudah teramati secara langsungadalah daerah persawahan milik penduduk diwilayah desa Pablengan, daerah persawahanini sebagian merupakan bagian dari formasidasar laut (lempung biru) dan sebagiannya lagimerupakan dari formasi rawa-rawa (lempunghitam). Kedua formasi ini merupakan jejakpembentukan dataran terbuka yang adasekarang. Secara teoritis penjelasan tentanglapisan tanah Sangiran dijabarkan sebagaiberikut:Lapisan tanah Sangiran pada bagian bawahadalah endapan dari lingkungan laut berupa

Page 6: DAFTAR - UKSW

231

lempung biru merupakan Formasi Kalibengdengan usia kepurbaan sekitar 2,4 juta tahun.Pada Kala Plestosen Bawah (sekitar 1,8 jutatahun silam) diendapkan lahar vulkanik danlempung hitam yang merupakan FormasiPucangan. Endapan lahar ini telah mengubahlingkungan laut menjadi lingkungan darat denganmundurnya laut dari Sangiran dan terbentukrawa-rawa yang mendominasi kawasanSangiran hingga periode 0,9 juta tahun silam.Pada sekitar 0,9 juta tahun yang lalu terjadierosi di Pegunungan Selatan, material erositersebut berupa pecahan gamping dan kerikilvulkanik terbawa ke Sangiran dan membentuksuatu lapisan keras yang disebut Grenzbank.Pada periode berikutnya terjadi letusan gunungdisekitar Sangiran, yang memungtahkan jutaankubik endapan pasir vulkanik yang kemudiandiendapkan oleh aliran sungai yang akhirnyamenutup lapisan Grenzbank dalam periodelebih dari 500.000 tahun dan meninggalkanendapan pasir fluvio-vulkanik setebal ±40mdan disebut endapan Formasi Kabuh. Padasekitar 250.000 tahun yang lalu, lahar vulkanikyang juga mengangkut kerikil dan hinggaboulder batuan andesit diendapkan kembali didaerah Sangiran. Pengendapan ini berlangsungcukup singkat hingga sekitar 70.000 tahun silam,kemudian di atasnya diendapkan pasir volkanik.Lapisan ini merupakan bagian dari FormasiNotopuro (Bemmelen, 1949; Abdulah, 2017;Widianto dan Simanjuntak, 2009 dalamWulandari, 2017).

Sebagian besar lahan (hunian dan pertanian) diSitus sangiran merupakan Formasi Kabuh danNotopuro, kedua lapisan ini memiliki kesamaanyakni lapisan penutupnya tidak terlalu tebal(Wulandari, 2017). Kedua formasi inicenderung tidak solid khususnya pada lapisanbatu pasir belum mengalami sedimentasisempurna sehingga materialnya mudah lepas,keadaan ini mengakibatkan lahan pertanian diSangiran sering mengalami longsor pada musimpenghujan (Wulandari, 2017).

Formasi Kabuh dari Sangiran berupapersilangan batuan konglomerat, batu pasirtuffan dan tuff pada bagian atas, dan lensakalsidurit di bagian bawah. Formasi Notopuroberupa breksi lahar bagian bawah, persilangantuff dengan batu pasir tuffan dan bagian atasberupa alluvium berupa kerakal, kerikil, pasirdan lempung (Sukardi dan Budhitrisna, 1992dalam Wulandari, 2017). Dibawah FormasiKabuh ditemukan lapisan batu pasir,konglomerat “calcareous” dengan ketebalanlebih dari 2 meter yang merupakan cirilingkungan transisi antara lautan dan daratan(Lestari dkk, 2017 dalam Wulandari, 2017).

Keunikan lain dari situs Sangiran adalahkawasan ini bukan hanya kawasan khususwisata atau penelitian saja melainkan jugamerupakan kawasan domestik (hunianpenduduk), ada beberapa kecamatan yangmenempati area yang termasuk dalam situskonservasi tersebut. Sebagian masyarakatmemiliki pekerjaan sebagai petani, lahan basahdijadikan sawah dan lahan kering dijadikansawah tadah hujan atau ladang jagung, keteladan kacang tanah. Tanah di Sangiran jugatermasuk tanah tandus karena tersusun ataspasir dan lempung, pasir meloloskan banyakair sehingga air dari musim penghujan tidakdapat tersimpan sedangkan lempung tidakdapat menyimpan banyak air karena mudahjenuh (Wulandari, 2017). Meskipun tanah kayamineral para petani menggunakan pupuk untukmenunjang usaha pertaniannya, namun dalamaktivitas pertanian sehari-hari terutama untukpemberian pupuk, para petani harus memintaizin pada pihak konservator karena seluruh areamerupakan lahan konservasi warisan dunia olehUNESCO (Brata, 2017; Harianja, 2018).Penggunaan pupuk berlebih dikhawatirkanmerusak lingkungan konservasi, selain itu jugakandungan mineral pupuk (dalam kondisiberlebih) dikhawatirkan dapat bereaksi dengankomponen kimia yang terkandung didalamformasi atau artefak yang ada di bawah lahan

Page 7: DAFTAR - UKSW

232

sehingga sangat dipertimbangkan penggunaanpupuk sintetik. Tanah Sangiran kaya akanmineral namun tidak semua mineral tersebutdiperlukan oleh tanaman budidaya, sementarauntuk penggunaan pupuk sedikit dibatasisehingga diperlukan suatu metode penambahanmineral terhadap tanah pertanian Sangiran yangsesuai dengan kebutuhan tanaman serta dayaserap dan daya tampung tanah lahan namuntidak menyalahi aturan konservasi. Salah satupeluang sumber mineral anorganik alami yangdapat mendukung gagasan ini adalah pen-ggunaan lumpur dari mata air asin (MudVolcano) yang ditemukan di Desa Pablengandan di Belakang Museum Induk Krikilan, SitusPurbakala Sangiran.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur mutuserta kandungan mineral dalam lumpur dari duamata air asin (Mud Volcano) di Kawasan SitusPurbakala Sangiran sebagai langkah awalpenerapannya sebagai sumber mineralanorganik alami bagi lahan pertanian lahankering di daerah Sangiran.

METODEPeninjauan Kondisi Air1. Pengukuran pH dan Suhu Air

Pengukuran suhu dan pH mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016 danAdams (1991).

2. Pengukuran CODPengukuran COD (kebutuhan oksigenkimiawi/KOK) dengan metode refluxterbuka dengan kadar KOK 50-900 mg/LO2 mengacu pada SNI 06-6989.15-2004dan Adams (1991).

3. Pengukuran BODMetode pengukuran BOD mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016, SNI6989-72:2009 dan Adams (1991) .

4. Pengukuran DO

Metode pengukuran OD mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016, SNI6989-72:2009 dan Adams (1991).

5. Pengukuran Kesadahan CaPengukuran kesadahan Ca secaraspektrofotometrik mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016danAdams (1991) .

6. Pengukuran Kesadahan MgPengukuran kesadahan Mg mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016 danAdams (1991).

7. Pengukuran Kesadahan TotalPengukuran kesadahan Total mengacupada PERMENPERIN No. 78 tahun 2016dan Adams (1991).

8. Pengukuran Daya Hantar Listrik (DHL)Pengukuran DHL secara spektrofotometrikmengacu pada PERMENPERIN No. 78tahun 2016 dan Adams (1991).

9. Pengukuran TDSPengukuran TDS (Total Padatan Terlarut)secara gravimetric mengacu pada SNI 06-6989.27-2005 dan Adams (1991)

10. Pengukuran TSSPengukuran TSS (Padatan TersuspensiTotal) secara gravimetri mengacu padaSNI 06-6989.3-2004 dan Adams (1991)

11. Pengukuran Total ColiPengukuran Total Coli mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016;Adams (1991) dan Suriawiria, (1993).

Pengukuran Kadar Logam

1. Pengukuran kadar BesiMetode pengukuran kadar Besi (Fe) secaraspektrofotometrik mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016 danAdams (1991).

2. Pengukuran Kadar ManganMetode pengukuran kadar Mangan (Mn)

Page 8: DAFTAR - UKSW

233

secara spektrofotometrik mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016 danAdams (1991).

3. Pengukuran kadar TembagaMetode pengukuran kadar tembaga (Cu)secara spektrofotometrik mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016 danAdams (1991).

4. Pengukuran Kadar KromMetode pengukuran kadar Krom Cr6+

secara spektrofotometrik mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016 danAdams (1991).

5. Pengukuran Kadar NikelMetode pengukuran kadar Nikel (Ni)secara spektrofotometrik mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016 danAdams (1991).

6. Pengukuran Kadar SengMetode pengukuran kadar Seng (Zn) secaraspektrofotometrik mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016 danAdams (1991).

7. Pengukuran Kadar AluminiumMetode pengukuran kadar Aluminium (Al3+)secara spektrofotometrik mengacu padaPERMENPERIN No.78 tahun 2016 danAdams (1991).

Pengukuran Kadar Mineral

1. Pengukuran Kadar FosfatMetode pengukuran kadar Fosfat secaraspektrofotometrik mengacu pada Adams(1991).

2. Pengukuran kadar SulfatMetode pengukuran kadar sulfat secaraspektrofotometrik mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016 danAdams (1991).

3. Pengukuran Kadar SulfidaMetode pengukuran kadar Sulfida secaraspektrofotometrik mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016danAdams (1991).

4. Pengukuran Kadar NitratMetode pengukuran kadar Nitrat secaraspektrofotometrik mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016 danAdams (1991).

5. Pengukuran Kadar NitritMetode pengukuran kadar Nitrit secaraspektrofotometrik mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016 danAdams (1991).

6. Pengukuran Kadar AmoniaMetode pengukuran kadar Amonia secaraspektrofotometrik mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016 danAdams (1991).

7. Pengukuran Kadar KloridaMetode pengukuran kadar Klorida secaraspektrofotometrik mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016 danAdams (1991).

8. Pengukuran Kadar FluoridaMetode pengukuran kadar Fluorida secaraspektrofotometrik mengacu padaPERMENPERIN No. 78 tahun 2016 danAdams (1991).

Hasil dan Pembahasan

Hasil analisis mutu dan kadar mineral yangterkandung dalam lumpur air asin dari dua mataair asin di Situs Purbakala Sangiran ditampilkanpada Tabel 1.

Lapisan tanah Sangiran pada bagian bawahadalah endapan dari lingkungan laut berupalempung biru merupakan Formasi Kalibengdengan usia kepurbaan sekitar 2,4 juta tahun.Salah satu bukti perubahan lingkungan ini adalahMud Volcano Banyu Asin yang merupakanjejak lingkungan laut. Mud volcano (Gununglumpur) adalah fenomena keluarnya materiallumpur yang bercampur dengan air dan gasdari bawah permukaan melalui suatu patahanatau rekahan karena adanya perbedaantekanan. Gunung lumpur merupakan salah satu

Page 9: DAFTAR - UKSW

234

fenomena alam yang umumnya terjadi disepanjang jalur patahan aktif di dunia yaitu padabatas zona konvergen (Bemelen 1949;Sabdaningsih, 2018). Selain itu, gunung lumpurjuga bisa terjadi di tepi benua pasif, yaitu sekitar2000 gunung lumpur telah dikonfirmasiterdistribusi di dunia dan jumlah ini diperkirakanakan terus meningkat. Beberapa diantaragunung lumpur muncul secara alami adalahBanyu Asin Sangiran (Skala kecil) (Istiadi,2009) dan Bledug Kuwu Grobogan (Skalabesar), ada juga yang baru saja lahir secaratidak alami adalah Lumpur Sidoarjo yang dipicuoleh aktivitas eksplorasi (Widyatun, 2017)

karena adanya perbedaan tekanan (Elis andMahon, 1977; Samondra, 1948) (termasukBanyu Asin Sangiran). Indonesia merupakansalah satu negara yang terletak pada jalurpatahan aktif, sehingga di Indonesia jugaterdapat beberapa manifestasi gunung lumpuryang banyak dijumpai di bagian timur Pulau Jawa(Istiadi, 2009; Widyatun, 2017). Mata air asindi Sangiran ditampilkan pada Gambar 1.

Karena mud volcano berasal dari mantel dalamsehingga membawa mineral dari mantel dalamjuga. Beberapa mineral-mineral yang terkandungdalam mud volcano merupakan mineral yangdibutuhkan dan penting untuk menunjang danmeningkatkan kesuburan lahan serta merupakanmineral penting bagi pertumbuhan dan produk-tivitas tanaman budidaya.

Mud volcano (Gunung lumpur) adalahfenomena keluarnya material lumpur yangbercampur dengan air dan gas dari bawahpermukaan melalui suatu patahan atau rekahan

Tabel 1 Hasil Analisis Mutu Serta Pengukuran Kadar Mineral dalam Lumpur Air Asin

Parameter Kadar Dalam Mata Air Asin Acuan Baku Metode Pengukuran Desa Pablengan Desa Krikilan

Mutu pH 7,4-7,8 7,7-7,8 SNI 06-6989.11-2004 Suhu (oC) 25,8-26,0 25,4-26,3 SNI 06-6989.23-2005 COD (mg/L) 63 27 SNI 06-6989.15-2004 BOD (mg/L) 1,27 3,25 SNI 6989-72:2009 DO (mg/L) 1,79 3,65 SNI 6989-72:2009 Sadah Ca (mg/L) 495 224 Sulaeman dkk, 2005 Sadah Mg (mg/L) 1.625 936 Sulaeman dkk, 2005 Sadah Total (mg/L) 2.120 1.160 Sulaeman dkk, 2005 DHL (µs/cm) 31.500 21.050 SNI 06-6989.11-2004 TDS (mg/L) 15.600 10.450 SNI 06-6989.27-2005 TSS (mg/L) 97 13 SNI 06-6989.3-2004 Total Colli (MPN/100mL) 0,00 0,00 Suriawiria, 1993

Logam Besi (Fe) (mg/L) 0,98 0,07 Permenperin No.78-2016 Tembaga (Cu) (mg/L) 1,32 0,81 Permenperin No.78-2016 Krom (Cr6+) (mg/L) 0,038 0,020 Permenperin No.78-2016 Mangan (Mn) (mg/L) 0,057 0,008 Permenperin No.78-2016 Seng (Zn) (mg/L) 0,00 0,00 Permenperin No.78-2016 Aluminium (Al3+) (mg/L) 0,00 0,00 Permenperin No.78-2016 Nikel (Ni) (mg/L) 0,00 0,00 Permenperin No.78-2016

Mineral Fosfor (P) (mg/L) 0,43 0,007 SNI 06-6989.31-2005 Fosfat (PO4) 1,3 0,02 SNI 02-3776.2005 P2O5 (mg/L) 0,975 0,015 SNI 06-6989.31-2005 Nitrat (NO3) (mg/L) 1,7 1,8 SNI 06-6989.79-2011 Nitrit (NO2) (mg/L) 0,005 0,007 SNI 06-6989.9-2004 Amonia (NH3) (mg/L) 18,8 26,70 SNI 06-6989.30-2005 Sulfat (SO4) (mg/L) 0,00 0,00 SNI 06-6989.20-2004 Sulfida (S2-) (µg/L) 34 0,007 SNI 06-6989.32-2005 Klorin (Cl) (mg/L) 780 2.8110,0 Sulaeman dkk, 2005 Fluorin (F) (mg/L) 0,02 0,02 Sulaeman dkk, 2005

Page 10: DAFTAR - UKSW

235

Logam (atau dalam bentuk ion) Besi (Fe)merupakan suatu komponen penting sebagaikatalis dalam reaksi redoks hayati jugamerupakan komponen pembentuk jaringantanaman. Oksida atau ion Tembaga (Cu)merupakan katalis dalam redoks hayatitanaman juga kation transpoert energy baikenergy foton dari foto sintesis maupun energydari oksidasi senyawa karbon. Magnesium(Mg) merupakan komponen pembentuk intiklorofil untuk menyerap energy foton. Dalamkondisi banyak kandungan ion logam yangbermuatan positif kondisi pH lumpur tetapberada pada kisaran pH netral tanah sehinggaberpeluang bisa diaplikasikan sebagai sumbermineral bagi tanah lahan atau mungkin bisa jugauntuk media tanam lain.

Gambar 1 Dua Mata Air Asin di Sangiran Pada Dokumentasi Tahun 2018(Dokumentasi Pribadi)

Perbandingan mutu lumpur air asin denganstandar pupuk ditampilkan pada Tabel 2.

Kandungan mineral dan garam menyebabkanbakteri tidak bisa tumbuh di air asin. Kadargaram menyebabkan dehidrasi sel sehinggatidak memungkinkan bakteri untuk hidup(Suriawiria, 1993).

Kekayaan mineral dalam lumpur air asinberpeluang dapat dimanfaatkan untukmeningkatkan kesuburan tanah yang bertipelahan kering seperti sangiran. Umumnya mineralyang dibutuhkan oleh tumbuhan bukan mineralmurninya melainkan mineral oksidanya lalu akandiubah menjadi kation didalam tubuh tumbuhandalam reaksi redoks hayati. Suhu sangiran yangtergolong panas kering dengan paparan sinarmatahari akan membuat mineral yangterkandung dalam lumpur air asin akan lebihmudah teroksidasi dan menghasilkan mineraloksida. Oksidasi akan lebih cepat dan banyakketika lumpur asin disebarkan di tanah lahanterbuka, waktu kontak dengan foton akan lebihpanjang dan luas bidang kontak dengan fotonsemakin luas, dengan perlakuan tersebutmineral oksida yang dihasilkan akan lebihbanyak daripada ketika hanya berada di sekitarmata air.

Mineral lain seperti senyawa nitrogen (Nitrit,Nitrat dan Amonia) merupakan komponenpenting dalam pembentukan jaringan jugasebagai komponen utama pembentukanstruktur kimia cincin porfirin klorofil. Mineralsenyawa belerang (S dan SOx) merupakankomponen penting untuk pembentukan jaringanserat juga protein tanaman. Mineral Klorindibutuhkan untuk pembentukan daun tumbuhan,semua mineral yang dibutuhkan banyakterkandung dalam lumpur air asin. Untukdiaplikasikan sebagai sumber mineral bagimedia tanam, sehingga butuh disesiaikandengan standar regulasi pupuk yang berlaku.

Kondisi kering sangiran sebenarnya dapatmenghasilkan pengaruh positif yakni tanamanbudidaya akan selalu cepat mengalami fase

Page 11: DAFTAR - UKSW

236

Parameter Kadar Dalam Mata Air Asin 70/Permentan/SR. 140/10/2011

Granul Remah Cair Desa Pablengan Desa Krikilan Mutu pH 7,4-7,8 7,7-7,8 4-9 4-9 4-9

Suhu (oC) 25,8-26,0 25,4-26,3 - - - COD (mg/L) 63 27 - - - BOD (mg/L) 1,27 3,25 - - - DO (mg/L) 1,79 3,65 - - - Sadah Ca (mg/L) 495 224 - - - Sadah Mg (mg/L) 1.625 936 - - - Sadah Total (mg/L) 2.120 1.160 - - - DHL (µs/cm) 31.500 21.050 - - - TDS (mg/L) 15.600 10.450 - - - TSS (mg/L) 97 13 - - - E.colli (MPN/100mL) 0,00 0,00 102 102 102

Logam Fe (mg/L) 0,98 0,07 500-9000 500-9000 90-900 Cu (mg/L) 1,32 0,81 - - 250-5000 Cr6+ (mg/L) 0,038 0,020 - - - Mn (mg/L) 0,057 0,008 5000 5000 250-5000 Zn (mg/L) 0,00 0,00 5000 5000 250-5000 Al3+ (mg/L) 0,00 0,00 - - - Ni (mg/L) 0,00 0,00 - - -

Mineral P (mg/L) 0,43 0,007 4 4 3-6 PO4 (mg/L) 1,3 0,02 P2O5 (mg/L) 0,975 0,015 NO3 (mg/L) 1,2 1,2 4 4 3-6 NO2 (mg/L) 0,003 0,007 NH3 (mg/L) 18,8 26,70 SO4 (mg/L) 0,00 0,00 - - - S2- (µg/L) 29 0,011 - - - Cl (mg/L) 720 2.780,0 - - - F (mg/L) 0,02 0,02 - - -

Tabel 2 Perbandingan Mutu lumpur Air Asin dengan Salah Satu Standar Regulasi Pupuk

generatif karena cekaman. Namun di sisi lainkondisi kering menyebabkan tanaman rawantercekam dan dehidrasi, sehingga dibutuhkansystem pertanian yang dapat menstabilkanproduktivitas di lahan yang kering tandus dankurang subur seperti tanah sangiran. Salah satusistem yang dapat mendukung untuk diterapkanpada lahan kering seperti Sangiran adalahdengan penambahan atau pengayaan kandunganmineral pada tanah lahan. Namun untukpengayaan kandungan mineral menggunakanpupuk sintetik (terutama jika berlebih) untukmeningkatkan produktifitas pertanianditakutkan dapat berbenturan dengan aturankonservasi nasional dan internasional karenawilayah Sangiran seluas 56 km2 merupakanarea konservasi. Penggunaan pupuk berlebih

dikhawatirkan akan merusak dan mencemarilingkungan, namun yang lebih ditekankan adalahkelebihan bahan kimia dari pupuk yang tidakterserap oleh tanaman akan merusak fosil danartefak yang ada di bawah lahan atau sawah.Karena masalah tersebut, sehingga dibutuhkanpenambahan mineral, namun tidak akanmerusak artefak di bawah lahan juga tidak akanmeng-ganggu kestabilan kandungan isotopnya(untuk keperluan pertanggalan), salah satu yangdapat digagaskan adalah pengayaan mineraldengan memanfaatkan mineral dari lumpur mataair asin dari dua lokasi di Sangiran. Jika dilihatdari pH lumpur yang berada pada kisarannetral, dapat diperkirakan bahwa kandungankimiawi lumpur tidak cukup kuat untukmembuat kerusakan fisik terhadap fosil atau

Page 12: DAFTAR - UKSW

237

artefak yang mungkin akan terpapar ketikalumpur digunakan di tanah lahan. Selain itu, jikadibahas dari sisi isotope terutama kestabilanisotope untuk pengukuran usia (pertanggalanabsolut), mata air asin Sangiran diperkirakanberusia 2,4 juta tahun sehingga isotopnya jugadiperkirakan berusia sama, sementara Sangiranjuga diperkirakan menunjukan tanda-tandakehidupan awal pada periode yang samahingga 250 ribu tahun yang lalu sehingga isotopepada fosil juga akan memiliki rentang usia yangsama hingga 250 tahun yang lalu mendekati usiaisotope dari mineral lumpur air asin sehinggafosil di lahan yang terpapar oleh lumpur air asin(ketika digunakan) tidak akan mengalamigangguan dari sisi isotope. Akan menjadimasalah ketika fosil di area pertanian terpaparPotasium dari pupuk sintetik yang isotopnyamemiliki rentang usia 6-18 bulan. Karenapermasalan tersebut sehingga penggunaanpupuk sintetik dibatasi.

KESIMPULAN

1. Dari hasil analisa mutu lumpur air asin desaPablengan diperoleh COD 63 mg/L; BOD1,25 mg/L; DO 1,79 mg/L; pH 7,4-7,8;Suhu 25,8oC; TSS 97 mg/L; TDS 15.600mg/L; DHL 31.500 µs/cm; Kesadahan Mg1.625 mg/L; Kesadahan Ca 495 mg/L;Kesadahan Total 2.120 mg/L. Daripengukuran kadar logam diperoleh kadarBesi 0,98 mg/L; Mangan 0,057mg/L;Krom6+ 0,038 mg/L; Tembaga 1,32 mg/L.Dari pengukuran kadar mineral diperolehkadar Florin 0,02 mg/L; Klorin 780 mg/L;Fosfat 1,3 mg/L; Nitrat 1,7 mg/L; Nitrit0,005 mg/L; Amonium 18,8 mg/L; Sulfat0,00 mg/L; dan Sulfida 34 µg/L. Dari hasilanalisa mutu lumpur air asin desa Krikilandiperoleh COD 27 mg/L; BOD 3,20 mg/L;

DO 3,65 mg/L; pH 7,7-7,8; Suhu 25,7oC;TSS 13 mg/L; TDS 10.450 mg/L; DHL21.050 µs/cm; Kesadahan Mg 936 mg/L;Kesadahan Ca 224 mg/L; Kesadahan Total1.160 mg/L. Dari pengukuran kadar logamdiperoleh kadar Besi 0,07 mg/L; Mangan0,008 mg/L; Krom6+ 0,020 mg/L; Tembaga0,81 mg/L. Dari pengukuran kadar mineraldiperoleh kadar Florin 0,02 mg/L; Klorin2.811,0 mg/L; Fosfat 0,02 mg/L; Nitrat 1,8mg/L; Nitrit 0,007 mg/L; Amonium 26,70mg/L; Sulfat 0,00 mg/L; dan Sulfida 0,007.

2. Dari hasil penelitian dapat disimpulkanbahwa lumpur dari mata air asin berpotensidijadikan sumber mineral yang dapatmeningkatkan kesuburan serta produktifitaslahan pertanian.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulah, I. 2017. Penyelamatan Data di AreaCalon Lahan Parkir Museum KlasterDayu. Jurnal SANGIRAN No.6 Tahun2017.

Adams, V D. 1991. Water and WastewaterExamination Manual. Michigan. LewisPublisher. ISBN: 0-8737-199-8.

Bemmelen, R. W. V. 1949. The Geology ofIndonesia Vol. 1A. The Huge:Government Printing Office.

Ellis, A.J., & Mahon, W.A.J., 1977. Chemistryand Geothermal System, AcademicPress, New York.

Harianja, J. 2018. Upaya United NationEducation, Scientific and CulturalOrganization (UNESCO) dalam MenjagaKeberadaan Museum Sangiran SebagaiWarisan Budaya Dunia Tahun 2011-2016.JOM FISIP Vol.5 No.1, April 2018.

Page 13: DAFTAR - UKSW

238

Istadi, B. P. (2009). Modeling Study of growthand potential geohazard for LUSI mudVolcano: East Java, Indonesia. Marineand Petroleum Geology 26 (1724 –1739).

Peraturan Menteri Perindustrian RepublikIndonesia Nomor: 78/M-Ind/Per/11/2016 Tentang Pemberlakuan StandarNasional Indonesia Air Mineral, AirDemineral, Air Mineral Alami, dan AirMinum Embun Secara Wajib.

Sabdaningsih, A. 2018. MITOLOGI DANSAINS: Bledug Kuwu di KabupatenGrobogan. Sabda Volume 13, Nomor1, Juni 2018, ISSN 1410–7910, E-ISSN 2549-1628.

Samodra, H. 1984, Panas Bumi, LaboratoriumVulkanologi, Fakultas Teknik GeologiUPN Veteran Yogyakarta.

Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-6989.3-2004. Air dan Air Limbah Bagian 3: CaraUji Kadar Padatan Tersuspensi Totalsecara Gravimetri.

Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-6989.9-2004. Air dan Air Limbah Bagian 9: CaraUji Nitrit (NO2-N) Secara Spektrofotometri.

Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-6989.14-2004. Air dan Air LimbahBagian 14: Cara Uji Kadar OksigenTerlarut (OD) Secara Yodometri(Modifikasi Azida).

Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-6989.15-2004. Air dan Air LimbahBagian 15: Cara Uji Kebutuhan OksigenKimiawi (KOK) dengan RefluksTerbuka Secara Titrimetri.

Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-6989.20-2004. Air dan Air LimbahBagian 20: Cara Uji Sulfat (SO4

2-) secaraTurbidimetri.

Standar Nasional Indonesia (SNI) 02-3776.2005. Pupuk Fosfat Alam UntukPertanian.

Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-6989.22-2004. Air dan Air LimbahBagian 22: Cara Uji Nilai PermanganatSecara Titrimetri.

Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-6989.27-2005. Air dan Air LimbahBagian 27: Cara Uji Kadar PadatanTerlarut Total secara Gravimetri.

Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-6989.30.2005. Air dan Air LimbahBagian 30: Cara Uji Kadar Amoniadengan Spektrofotometer secara Fenat.

Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-6989.32-2005. Air dan Air Limbah Bagian 32:Cara Uji Kadar Sulfit (SO3

2-) SecaraTitrimetri.

Standar Nasional Indonesia (SNI) 6989.72-2009. Air dan Air Limbah Bagian 72:Cara Uji Kebutuhan Oksigen Biokimiawi(Biochemical Oxygen Demand / BOD).

Standar Nasional Indonesia (SNI) 2801.2010.Pupuk Urea.

Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-6989.79-2011. Air dan Air LimbahBagian 79: Cara Uji Nitrat (NO3-N)dengan Spektrofotometer UV-Visibelsecara Reduksi Kadmium.

Sulaeman; Suparto; dan Evianti. 2005. AnalisisKimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk.Bogor. Balai Penelitian TanahDepartemen Pertanian.

Sulistyanto, B. 2009. Warisan Dunia SitusSangiran. Persepsi Menurut PendudukSangiran. Wacana Vol.11 No.1 (April2009): 57-80.

Page 14: DAFTAR - UKSW

239

Sulistyanto, B. 2014. Manajemen PengelolaanWarisan Budaya: Evaluasi HasilPenelitian Pusat Arkeologi Nasional(2005-2014). AMERTA, JurnalPenelitian dan Pengembangan ArkeologiVol.32 No.2 Desember 2014: 77-154.

Suriawiria, U. 1993. Mikrobiologi Air danDasar-Dasar Pengolahan BuanganSecara Biologis. Bandung. Alumni.ISBN: 979-414-003-1.

Widyatun, F. 2017. Analisis Frekwensi danBentuk Letupan Gunung Lumpur BledugKuwu. Jurnal String Vol.1 No.3 April2017. eISSN: 2549-2837, pISSN:2527-9661.

Wulandari, R. 2017. Analisis Unsur padaPelapukan Fosil di Lapisan Kabuhdengan Menggunakan Instrumen XRF.Jurnal SANGIRAN No.6 (2017).

Wulandari, 2012. Topografi Situs Sangiran.Jurnal Sangiran No 1 Tahun 2012.

Page 15: DAFTAR - UKSW

240