30
51 DAFTAR PUSTAKA 1. Kementerian Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan. 2003 2. Arief S. Radikal Bebas. [Internet] 2010. [cited 2013 Nov 13] Available from : old.pediatrik.com/buletin/06224113752-x0zu6l.pdf 3. Diniz MF, Dourado VA, Silva ME, et al. Cigarette Smoke Causes Changes in Liver and Spleen of Mice Newborn Exposed During Pregnancy. [Internet] 2013.[cited 2013 Nov 14] Available from : http;//omicsonline.org/cigarette- smoke-cause-changes-in-liver-and-spleen-of-mice-newbirn-exposed-during- pregnancy-2157-7099.1000168.pdf 4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010. Riset Kesehatan Dasar. 2010 5. Parwata IMO, Ratnayati AK. Aktivitas Antiradikal Bebas Serta Kadar Beta Karoten Pada Madu Randu (Ceiba pentandra) dan Madu Kelengkeng (Nephelium longata L). [Internet] 2010. [cited 2013 Nov 16] Available from : ojs.unud.ac.id/index.php/jchem/article/download/2766/1958 6. Singh MP, Chourasia HR, Agarwal M, et al. Honey As Complementary Medicine. Int J Pharma Bio Sci. 2012 June;3(2):10-12. Available from : www.ijpbs.net/vol-3/issue-2/pharma/3.pdf 7. Asari H. Efek Pemberian Madu Terhadap Kerusakan Sel Hepar Mencit (Mus musculus) Akibat Paparan Parasetamol. [Internet] 2009. [cited 2013 Nov 19] Available from : eprints.uns.ac.id/7839/1/1357709082010120121.pdf 8. Dewi MR. Pengaruh Hepatoprotektor Madu Terhadap Kerusakan Histologis Sel Hepar Mencit (Mus musculs) Yang Diberi Perlakuan Natrium Siklamat. [Internet] 2010. [cited 2013 Nov 21] Available from : eprints.uns.ac.id/3744/

DAFTAR PUSTAKA - core.ac.uk · Hepar Mencit (Mus musculs) Yang Diberi Perlakuan Natrium Siklamat. [Internet] 2010. [cited 2013 Nov 21] Available from : eprints.uns.ac.id/3744/ 52

Embed Size (px)

Citation preview

51

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan. 2003

2. Arief S. Radikal Bebas. [Internet] 2010. [cited 2013 Nov 13] Available from :

old.pediatrik.com/buletin/06224113752-x0zu6l.pdf

3. Diniz MF, Dourado VA, Silva ME, et al. Cigarette Smoke Causes Changes in

Liver and Spleen of Mice Newborn Exposed During Pregnancy. [Internet]

2013.[cited 2013 Nov 14] Available from : http;//omicsonline.org/cigarette-

smoke-cause-changes-in-liver-and-spleen-of-mice-newbirn-exposed-during-

pregnancy-2157-7099.1000168.pdf

4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

Tahun 2010. Riset Kesehatan Dasar. 2010

5. Parwata IMO, Ratnayati AK. Aktivitas Antiradikal Bebas Serta Kadar Beta

Karoten Pada Madu Randu (Ceiba pentandra) dan Madu Kelengkeng (Nephelium

longata L). [Internet] 2010. [cited 2013 Nov 16] Available from :

ojs.unud.ac.id/index.php/jchem/article/download/2766/1958

6. Singh MP, Chourasia HR, Agarwal M, et al. Honey As Complementary

Medicine. Int J Pharma Bio Sci. 2012 June;3(2):10-12. Available from :

www.ijpbs.net/vol-3/issue-2/pharma/3.pdf

7. Asari H. Efek Pemberian Madu Terhadap Kerusakan Sel Hepar Mencit (Mus

musculus) Akibat Paparan Parasetamol. [Internet] 2009. [cited 2013 Nov 19]

Available from : eprints.uns.ac.id/7839/1/1357709082010120121.pdf

8. Dewi MR. Pengaruh Hepatoprotektor Madu Terhadap Kerusakan Histologis Sel

Hepar Mencit (Mus musculs) Yang Diberi Perlakuan Natrium Siklamat.

[Internet] 2010. [cited 2013 Nov 21] Available from : eprints.uns.ac.id/3744/

52

9. Jubri Z, Narayanan NNN, Karim NA,et al. Antiproliferative Activity and

Apoptosis Induction by Gelam Honey on Liver Cancer Cell Line. J Int App Sci

Tech. 2012 April 19;2(2):4.

10. Haris A, Ikhsan M, Rogayah R. Asap Rokok Sebagai Bahan Pencemar Dalam

Ruangan. [Internet] 2012. [cited 2013 Nov 24] Available from

:eprints.uns.ac.id/7838/253728162627181.pdf

11. Buettner GR, Oberley LW. Free Radicals in Biology and Medicine. [Internet]

2008. [cited 2013 Nov 24] Available from :

www.boark.org/pdfonline/4442263526.pdf

12. Valavanidis A, Vlachogianni T, Fiotakis K. Involvement of Reactive Oxygen

Species and Stable Free Radicals in Mechanisms of Oxidative Damage,

Carcinogenesis, and Synergistic Effects With Other Respirable Particles.

[Internet] 2009. [cited 2013 Nov 26] Available from :

www.scribd.com/doc/36357178253/invoolvement-of-ROS.pdf

13. Tirtosastro S, Murdiyati AS. Kandungan Kimia Tembakau dan Rokok. [Internet]

2009. [cited 2013 Nov 26] Available from :

baliittbas/litbang.deptan.go.id/ind/pdf/vol21333.pdf

14. Malik A. Addiksi Nikotin. Yogyakarta. [Internet] 2011. [cited 2013 Nov 27]

Available from : repository.uns.ac.id/bitstream/adiiksi-nikotin/chapter%20.pdf

15. Susanto D, Setiawati A, Gayatri A. Nicotine Replacement Therapy. Cer Dun Ked

(CDK). 2012;39(1):25-30 Available from : www.kalbemed.com

16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 Tentang

Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau

Bagi Kesehatan. 2012

53

17. Novitasari S. Pengaruh Pemberian Jus Noni (Morinda Citrifolia L) Dosis

Bertingkat Terhadap Produksi Nitrit Oxide (NO) Makrofag Peritoneum Pada

Tikus Galur Wistar Yang Diberi Paparan Asap Rokok. [Internet] 2012. [cited

2012 Dec 10] Available from : eprints.undip.ac.id/37641/

18. Oktavianis. Efek Pemberian Asap Rokok Terhadap Kehamilan Tikus Putih.

[Internet] 2011. [cited 2013 Nov 30] Available from : pasca.unand.ac.id

19. Indyah SA. Pendidikan Lingkungan Hidup Tentang Bahaya Polutan Udara.

[Internet] 2008. [cited 2013 Dec 2] Available from :

www.lonntar.net/pendidikan-lingkungan-hidup/bsuwms.pdf

20. Slauch JM. How Does The Oxidative Burst of Macrophages Kill Bacteria? Still

an Open Question. [Internet] 2009. [cited 2013 Dec 2] Available from :

http//www. Oxidativeburst.8387229/72828.pdf

21. Revianti S, Prananingrum W, Sari RP. Peranan Antioksidan Ekstrak Buah Merah

(Pandanus Conoideus Lam) Sebagai Hepatoprotektor. [Internet] 2008. [cited

2013 Dec 2] Available from : jurnal.pdii.lipi.go.index.php/search.peranan-

antioksidan=ekstrak-buah-merah/627253.pdf

22. Hairrudin HD. Efek Protektif Propolis Dalam Mencegah Stress Oksidatif Akibat

Aktifitas Fisik Berat. [Internet] 2009. [cited 2009 Dec 4] Available from :

free.pdfposting.com/897324782487253.pdf

23. Arief S. Radikal Bebas. [Serial Internet] 2010. [cited 2013 Dec 5] Available

from : old.pediatrik.com/buletin/

24. Utami W, Cholisoh Z. Aktivitas Penangkap Radikal Ekstrak Ethanol 70% Biji

Jengkol (Archidendron jiringa). [Internet] 2009. [cited 2009 Dec 6] Available

from:

54

publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/2718467614521782631.pdf?sequence

=1

25. Endang PA. Pengaruh Penambahan Berbagai Tingkat Vitamin C Sebagai

Antioksidan Dan Lama Simpan Terhadap Ketengikan Bungkil Kacang Tanah.

[Internet] 2009. [cited 2009 Dec 7] Available from :

fk.uns.ac.id/static.file/jki.1.2.-3.-.pdf

26. Setia RK. Efek Fluvastatin Terhadap Selisih Jumlah Leukosit, Neutrofil, dan

Alkali Fosfatase Serum Pada Tikus Wistar Sebelum dan Sesudah Paparan Asap

Rokok. [Internet] 2011. [cited 2011 Dec 8] Available from :

eprints.undip.ac.id/31386/

27. As’ari H. Efek Pemberian Madu Terhadap Kerusakan Sel Hepar Mencit (Mus

musculus) Akibat Paparan Parasetamol. [Internet] 2008. [cited 2013 Dec 9]

Available from : eprints.uns.ac.id/7328/

28. Ergudder BI, Klicoglu SS, Nasmulu M, et al. Honey Prevents Hepatic Damage

Induced by Obstruction of The Common Bile Duct. [Internet] 2008. [cited 2013

Dec 10] Available from : www.biolmedine.com/articles/vol3-1-1-1-5.pdf

29. Said H. 99 Resep Sehat Dengan Madu. Solo: Serikat Penerbit Islam; 2009

30. Bogdanov S. Honey as Nutrient and Functional Food A Review. [Internet] 2009.

[cited 2013 Dec 10] Available from : www.bee-hexagon.net

31. Raessi MA, Aslani J, Raessi N, Homa et al. Honey Plus Coffee Versus Systemic

Steroid in The Treatment of Persistent Post Infectious Cough. [Internet] 2013.

[cited 2013 Dec 11] Available from :

journal.ipb.ac.id/index.php/JIPI/article/view/6943

32. Aliyah. Efek Hepatoprotektif Dan Hepatogeneratif Madu Sari Paliasa Yang

Dihasilkan Oleh Apis melifera L. Terhadap Kerusakan Hati Tikus Yang

55

Diinduksi Karbon Tetraklorida. [Serial Internet] 2013. [cited 2013 Dec 12]

Available from : repository.unhas.ac.id/handl/12345689/1167.pdf

33. Rukmiasih, Matitaputty PR. Penggunaan Beluntas, Vitamin C dan E Sebagai

Antioksidan Untuk Menurunkan Off-Odor Daging Itik Alabio dan Cihateup.

[Internet] 2011. [cited 2013 Dec 12] Available from :

peternakan.libang.deptan.go.id/fullteks/penggunaan-beluntas-vitamin-c-vitamin-

e-sebagai-antioksidan-untuk-menurunkan-off-odor-daging-itik-alabio-dan-

cihateup/jitv161-2.pdf

34. Sultana F. Buku Ajar Histologi II. Semarang: Balai Penerbit Fakultas

Kedokteran Universitas Diponegoro; 2011

35. Sulaiman HA. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Jakarta : Bagian Ilmu Penyakit

Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007

36. Galileo Site Manager. Medical Atlas . [Internet] 2008. [cited 2014 Jan 4]

Available from : http://www.edoctoronline.com/medical-

atlas.asp?c=4&id=22006

37. Lumongga, Fitriani. Struktur Liver. [Internet] 2008. [cited 2008 Jan 6] Available

from : repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2052/1/09E0167.pdf

38. IMAIOS Company. Medical Atlas [Internet] 2012. [cited 2014 Jan 7] Available

from : http://www.imaios.com/de/e-Anatomy/Thorax-Abdomen-

Pelvis/Verdauungsapparat-Illustrationen

39. Guyton H. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed 11. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2006.

56

LAMPIRAN 1

PERHITUNGAN DOSIS

Berdasarkan Tabel Konversi Dosis Pages & Barnes pada tahun

1964. Rumus konversi perhitungan dosis dari manusia dewasa dengan

berat badan 70 kg pada mencit dengan berat badan 20 g adalah 0,0026.

Dosis yang diberikan ditentukan dari hasil konversi manusia ke mencit

yang setara dengan pemberian 1 sendok makan penuh adalah 15 mL.

Pada manusia, konsumsi madu untuk pencegahan penyakit adalah

satu sendok makan yang diberikan 1-2 kali tiap hari. Dosis pemberian

madu pada mencit Balb/c dibedakan dalam 3 dosis dan masing-masing

dosis yang disondekan adalah madu yang telah diencerkan dengan

aquadest.

4.1 Dosis 1

Dosis madu yang diberikan pada mencit Balb/c dengan berat badan

20 g setara dengan dosis yang diberikan pada manusia dengan berat badan

70 kg, yaitu 15 mL.

Dosis madu = 0,0026 x 15 mL

= 0,04 mL madu

Pengenceran madu dilakukan dengan cara mencampurkan 2 mL

madu dengan aquades hingga mencapai 10 mL larutan madu. Dosis madu

yang diberikan pada mencit setelah dilakukan pengenceran adalah

57

Jadi dosis madu yang diberikan pada perlakuan 1 adalah 0,2 mL,

yang diberikan setelah 30 menit mencit Balb/c diberi paparan asap rokok

selama 30 hari.

4.2 Dosis 2

Dosis madu yang diberikan pada perlakuan II adalah 2 kali dari

dosis madu yang diberikan pada perlakuan I, yaitu

Jadi dosis madu yang diberikan pada perlakuan II adalah 0,4 mL,

yang diberikan setelah 30 menit mencit Balb/c diberi paparan asap rokok

selama 30 hari.

4.3 Dosis 3

Dosis madu yang diberikan pada perlakuan III adalah 3 kali dari

dosis madu yang diberikan pada perlakuan I, yaitu

Jadi dosis madu yang diberikan pada perlakuan III adalah 0,6 mL,

yang diberikan setelah 30 menit mencit Balb/c diberi paparan asap rokok

selama 30 hari.

58

LAMPIRAN 2

METODE BAKU PEMERIKSAAN JARINGAN

4.4 Cara Pengambilan dan Fiksasi Jaringan

Mengambil jaringan hepar pada mencit Balb/c dengan

pisau tajam secepatnya setelah mencit Balb/c didekapiasi (kurang

dari 2 jam) dengan ukuran 1 x 1 x 1 cm3.

4.5 Fiksasi

Memasukkan jaringan hepar ke dalam larutan fiksasi, yaitu

dengan merendam jaringan dalam larutan buffer formalin 10% tiap

hari.

4.6 Dehidrasi

Mengeluarkan air dari jaringan, dengan cara :

1) Merendam jaringan dalam alkohol 30% masing-masing selama

20 menit dalam 3 botol yang berbeda.

2) Merendam jaringan dalam alkohol 40% selama 1 jam.

3) Merendam jaringan dalam alkohol 50% selama 1 jam.

4) Merendam jaringan dalam alkohol 60% selama 1 jam.

5) Merendam jaringan dalam alkohol 70% selama 1 jam.

6) Merendam jaringan dalam alkohol 80% selama 1 jam.

7) Merendam jaringan dalam alkohol 90% selama 1 jam.

8) Merendam jaringan dalam alkohol 96% selama 1 jam.

59

IV. Clearing (Penjernihan)

Memasukkan jaringan yang telah didehidrasi ke dalam larutan

penjernih agar parafin cair mudah masuk ke dalam jaringan,

dengan cara :

1) Terdapat alkohol 96 % dan Xylol (1:1) diantara dehidrasi dan

clearing selama 2x20 menit.

2) Merendam jaringan dalam larutan Xylol I selama 20 menit.

3) Merendam jaringan dalam larutan Xylol II selama 20 menit.

4) Merendam jaringan dalam larutan xylol III selama 20 menit.

V. Embedding (Pengikatan)

Pengikatan jaringan oleh parafin, dengan cara :

1) Blocking

a. Jaringan dimasukkan dalam parafin cair dan xylol (1:1)

selama 20 menit tiap 24 jam dan dimasukkan dalam oven

60°C supaya tidak beku.

b. Memasukkan jaringan ke dalam parafin I selama 20 menit,

parafin II selama 20 menit, dan parafin III selama 20 menit.

c. Jaringan dimasukkan dalam cetakan dari logam.

d. Jaringan didinginkan dalam air es sehingga cetakan dapat

dibuka.

2) Trimming

Memotong balok – balok parafin yang dalamnya berisi

jaringan.

60

VI. Sectioning (Pemotongan)

1) Menyiapkan object glass bersih.

2) Balok parafin yang sudah disiapkan dipotong menggunakan

mikrotom, dengan ketebalan 3-10 mikron.

3) Jaringan yang telah dipotong diambil menggunakan jarum dan

dimasukkan dalam water bath yang terisi air hangat 40-45oC .

4) Jaringan akan mengembang, kemudian mengambil jaringan

menggunakan object glass yang sudah diberi glisserin albumin.

5) Mengeringkan jaringan dan object glass.

6) Penambahan timol dapat diberikan setelah ditutup dengan deck

glass untuk mencegah pembusukan.

VII. Staining (Pewarnaan)

1) Meletakkan preparat dalam staining yard.

2) Parafin yang ada dalam irisan jaringan dihilangkan.

3) Slide jaringan dimasukkan dalam xylol I, xylol II, dan xylol III

masing-masing selama 10 menit.

4) Rehidrasi dengan alkohol xylol (alkohol 96%+xylol) selama 5

menit.

5) Mencelupkan dalam alkohol 80% - 70% - 60% - 50% - 40% -

30%, masing - masing selama 30 menit.

6) Bilas dengan aquades selama 10 menit.

7) Melakukan pengecatan dengan merendam preparat dalam

larutan Hematoxyllin selama 10 menit.

61

8) Bilas dengan air mengalir hingga bersih.

9) Bilas dengan aquadest, lalu alkohol asam (alkohol + NaCl

0,9%).

10) Bilas dengan alkohol 50% - 96%.

11) Melakukan pengecatan dengan merendam preparat dalam

larutan Eosin selama 2 – 5 menit.

12) Bilas dengan alkohol 96% A dan alkohol 96% B.

13) Bilas dengan alkohol xylol.

14) Mengeringkan preparat dengan kertas saring, jaga saringan agar

kering di udara.

15) Membersihkan kotoran yang ada di sekitar jaringan dengan

kapas alkohol.

16) Merendam preparat dalam Xylol I dan xylol II masing-masing

selama 5 menit.

17) Menetesi preparat dengan balsam Canada.

VIII. Mounting

Menutup preparat dengan deck glass.

62

LAMPIRAN 3

ETHICAL CLEARANCE

63

LAMPIRAN 4

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN PENELITIAN

64

LAMPIRAN 5

HASIL OUTPUT STATISTIK

Explore

Sel Normal

Case Summaries

Sel Normal

5 ,0000 ,00000 ,0000 ,00 ,00

5 ,1540 ,17199 ,1200 ,00 ,40

5 ,1920 ,15547 ,1700 ,00 ,39

5 ,1180 ,10733 ,1000 ,01 ,28

20 ,1160 ,13850 ,0700 ,00 ,40

Kelompok

K (-)

P1

P2

P3

Total

N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum

Tests of Normalityb

,215 5 ,200* ,899 5 ,406

,156 5 ,200* ,978 5 ,923

,167 5 ,200* ,943 5 ,685

Kelompok

P1

P2

P3

Sel Normal

Stat ist ic df Sig. Stat ist ic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true signif icance.*.

Lillief ors Signif icance Correctiona.

Sel Normal is constant when Kelompok = K (-). It has been omitted.b.

Test of Homogeneity of Variancea

,829 2 12 ,460

,515 2 12 ,610

,515 2 10,904 ,611

,796 2 12 ,474

Based on Mean

Based on Median

Based on Median and

with adjusted df

Based on t rimmed mean

Sel Normal

Levene

Stat ist ic df 1 df 2 Sig.

Sel Normal is constant when Kelompok = K (-). I t has been omitted.a.

65

Oneway

ANOVA

Sel Normal

,103 3 ,034 2,112 ,139

,261 16 ,016

,364 19

Between Groups

Within Groups

Total

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

66

Explore

Degenerasi Parenkim

Case Summaries

Degenerasi Parenkim

5 ,0600 ,09247 ,0000 ,00 ,21

5 ,2940 ,21408 ,2900 ,00 ,60

5 ,1960 ,19321 ,0800 ,03 ,44

5 ,2060 ,16742 ,1200 ,03 ,40

20 ,1890 ,18049 ,1150 ,00 ,60

Kelompok

K (-)

P1

P2

P3

Total

N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum

Tests of Normality

,342 5 ,057 ,761 5 ,037

,233 5 ,200* ,954 5 ,762

,326 5 ,089 ,808 5 ,094

,296 5 ,174 ,850 5 ,194

Kelompok

K (-)

P1

P2

P3

Degenerasi Parenkim

Stat ist ic df Sig. Stat ist ic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true signif icance.*.

Lillief ors Signif icance Correctiona.

Test of Homogeneity of Variance

1,131 3 16 ,366

,383 3 16 ,767

,383 3 14,007 ,767

1,114 3 16 ,373

Based on Mean

Based on Median

Based on Median and

with adjusted df

Based on t rimmed mean

Degenerasi Parenkim

Levene

Stat ist ic df 1 df 2 Sig.

67

Tests of Normality

,360 5 ,033 ,768 5 ,043

,331 5 ,077 ,860 5 ,230

,290 5 ,195 ,847 5 ,186

,243 5 ,200* ,895 5 ,380

Kelompok

K (-)

P1

P2

P3

Zparenkim

Stat ist ic df Sig. Stat ist ic df Sig.

Kolmogorov -Smirnova

Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true signif icance.*.

Lillief ors Signif icance Correctiona.

68

NPar Tests

Kruskal-Wallis Test

Ranks

5 5,70

5 12,90

5 11,20

5 12,20

20

Kelompok

K (-)

P1

P2

P3

Total

Degenerasi Parenkim

N Mean Rank

Test Statisticsa,b

4,639

3

,200

Chi-Square

df

Asy mp. Sig.

Degenerasi

Parenkim

Kruskal Wallis Testa.

Grouping Variable: Kelompokb.

Explore

Degenerasi Hidropik

Case Summaries

Degenerasi Hidropik

5 ,3500 ,09874 ,3900 ,23 ,45

5 ,4580 ,20067 ,4500 ,25 ,78

5 ,4640 ,24337 ,6200 ,16 ,67

5 ,3840 ,23458 ,3400 ,08 ,67

20 ,4140 ,19253 ,4050 ,08 ,78

Kelompok

K (-)

P1

P2

P3

Total

N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum

69

Tests of Normality

,257 5 ,200* ,876 5 ,292

,276 5 ,200* ,914 5 ,490

,339 5 ,061 ,792 5 ,069

,174 5 ,200* ,970 5 ,877

Kelompok

K (-)

P1

P2

P3

Degenerasi Hidropik

Stat ist ic df Sig. Stat ist ic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true signif icance.*.

Lillief ors Signif icance Correctiona.

Test of Homogeneity of Variance

1,832 3 16 ,182

,517 3 16 ,677

,517 3 10,572 ,680

1,773 3 16 ,193

Based on Mean

Based on Median

Based on Median and

with adjusted df

Based on t rimmed mean

Degenerasi Hidropik

Levene

Stat ist ic df 1 df 2 Sig.

70

Oneway

ANOVA

Degenerasi Hidropik

,047 3 ,016 ,383 ,767

,657 16 ,041

,704 19

Between Groups

Within Groups

Total

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Explore

Nekrosis

Case Summaries

Nekrosis

5 ,5900 ,16432 ,5800 ,40 ,77

5 ,2780 ,21382 ,1800 ,17 ,66

5 ,2200 ,09975 ,2700 ,08 ,30

5 ,3100 ,32962 ,2200 ,05 ,88

20 ,3495 ,24833 ,2700 ,05 ,88

Kelompok

K (-)

P1

P2

P3

Total

N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum

Tests of Normality

,219 5 ,200* ,910 5 ,468

,442 5 ,002 ,597 5 ,001

,292 5 ,190 ,836 5 ,155

,348 5 ,047 ,789 5 ,065

Kelompok

K (-)

P1

P2

P3

Nekrosis

Stat istic df Sig. Stat istic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true signif icance.*.

Lillief ors Signif icance Correctiona.

71

Test of Homogeneity of Variance

1,079 3 16 ,386

,410 3 16 ,748

,410 3 9,174 ,750

,806 3 16 ,509

Based on Mean

Based on Median

Based on Median and

with adjusted df

Based on t rimmed mean

Nekrosis

Levene

Stat ist ic df 1 df 2 Sig.

Tests of Normality

,216 5 ,200* ,916 5 ,505

,412 5 ,006 ,642 5 ,002

,309 5 ,134 ,816 5 ,110

,192 5 ,200* ,985 5 ,961

Kelompok

K (-)

P1

P2

P3

ZNekrosis

Stat istic df Sig. Stat istic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true signif icance.*.

Lillief ors Signif icance Correctiona.

72

NPar Tests

Kruskal-Wallis Test

Ranks

5 16,40

5 8,60

5 8,30

5 8,70

20

Kelompok

K (-)

P1

P2

P3

Total

Nekrosis

N Mean Rank

Test Statisticsa,b

6,658

3

,084

Chi-Square

df

Asy mp. Sig.

Nekrosis

Kruskal Wallis Testa.

Grouping Variable: Kelompokb.

Tabel Deskriptif

Variabel Kategori N Mean ± SD Median Min – max

Sel normal

K (-) 5 0,00 ± 0,000 0 0 – 0

P1 5 0,15 ± 0,172 0,12 0 – 0,4

P2 5 0,19 ± 0,155 0,17 0 – 0,39

P3 5 0,12 ± 0,107 0,1 0,01 – 0,28

Degenerasi

parenkim

K (-) 5 0,06 ± 0,092 0 0 – 0,21

P1 5 0,29 ± 0,214 0,29 0 – 0,6

73

P2 5 0,20 ± 0,193 0,08 0,03 – 0,44

P3 5 0,21 ± 0,167 0,12 0,03 – 0,4

Degenerasi

Hidropik

K (-) 5 0,35 ± 0,099 0,39 0,23 – 0,45

P1 5 0,46 ± 0,201 0,45 0,25 – 0,78

P2 5 0,46 ± 0,243 0,62 0,16 – 0,67

P3 5 0,38 ± 0,235 0,34 0,08 – 0,67

Nekrosis

K (-) 5 0,59 ± 0,164 0,58 0,4 – 0,77

P1 5 0,28 ± 0,214 0,18 0,17 – 0,66

P2 5 0,22 ± 0,100 0,27 0,08 – 0,3

P3 5 0,31 ± 0,330 0,22 0,05 – 0,88

Tabel Distribusi normalitas dan homogenitas data sel normal, degenerasi

parenkim, degenerasi hidropik dan nekrosis berdasarkan kelompok dengan uji

Shapiro Wilk.

74

Variabel Kelompok Shapiro-Wilk (p) Levene test (p)

Sel normal

K (-) –

0,460

P1 0,406

P2 0,923

P3 9,685

Degenerasi

parenkim

K (-) 0,037

0,366

P1 0,762

P2 0,094

P3 0,194

Degenerasi

Hidropik

K (-) 0,292

0,182

P1 0,490

P2 0,069

P3 0,877

Nekrosis

K (-) 0,468

0,386

P1 0,001

P2 0,155

P3 0,065

75

Dari tabel normalitas di atas variabel sel normal dan degenerasi hidropik

berdistribusi normal dan homogen sehingga uji yang digunakan adalah uji One

Way ANOVA. Sedangkan untuk variabel degenerasi parenkim dan nekrosis

setelah melewati langkah transformasi data didapatkan data berdistribusi tidak

normal dan homogen sehingga uji yang digunakan adalah uji Kruskal Wallis.

Tabel uji beda Multivariat

Variabel p

Sel normal 0,139€

Degenerasi Parenkim 0,200$

Degenerasi Hidropik 0,767€

Nekrosis 0,084$

Keterangan :

€ One Way ANOVA

$ Kruskal Wallis

Dari tabel uji multivariat didapatkan semua variabel mempunyai nilai p >

0,05 atau tidak signifikan.

76

LAMPIRAN 6

DOKUMEN FOTO PENELITIAN

Persiapan Mencit Selama Adaptasi

K

Perlakuan Pemberian Asap Rokok

77

Pengambilan Organ Hepar

Pemasukan Organ Hepar ke Dalam Formalin

78

Pembacaan Mikroskopis Organ Hepar

Preparat Histologis Organ Hepar

79

Madu Penelitian

Kandungan Madu dan Orisinalitas Madu

80

LAMPIRAN 7

BIODATA PENULIS

Nama : Argo Pandu Widigdo

NIM : 22010110120129

Fakultas : Kedokteran

Jurusan : Kedokteran Umum

Angkatan : 2010

Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 18 Februari 1993

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Agama : Islam

Alamat : Ngagglik Lama no. 78 Semarang

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan Formal :

1. TK AISYAH LABUAN

2. SD MARDI YUANA LABUAN

3. SLTP NEGERI 1 LABUAN

4. SMAN 1 KOTA SERANG

5. FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

DIPONEGORO