56

DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan
Page 2: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

DAFTAR ISI

RUANG REDAKSI -1

Scriptura

ESAI -2

Seni dan Mahasiswa

(Ragil Sukriwul)

CERPEN -7

Carlos

(Januario Gonzaga)

Dua Wanita, Dua Cinta

(Diana D. Timoria)

Dua Rupa

(Derry Saba)

PUISI -28

Mario F Lawi

Hiro Nitsae

Cecilia Novianti Salsinha

Lauh Sutan Kusnandar

Kiki Sulistyo

Saddam HP

KUSU-KUSU -39

Hanya Tuhan Sa yang Tau...

(Amanche Franck Oe Ninu)

PROFIL_____ -41

Joko Pinurbo

Dari Celana hingga Puitwit

RESENSI -43

Krisis Manusia Modern

(Mezra E. Pellondou)

KARIKATUR -52

ISSN: 2252-7931

Page 3: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Scriptura : Cebongan, Sleman

Perang yang sia-sia adalah umpama belaka sebab kita senantiasa mencoba mengacuhkan penaklukan dengan bongkahan doa yang sabar dari dalam kobaran hati yang remuk redam. Bertahun-tahun kita belajar membiarkan garis tangan menentukan arah takdir, namun sekuat itu jemari kita menerka-hitung denyut kehidupan di titik nadir. Waktu yang kita timbun dalam tong kosong tentulah pernah berbunyi lebih nyaring daripada suara letupan dan titik api di ujung laras. Kita adalah sekumpulan orang yang paling lihai menyembunyikan kematian dengan senyum, menafikan luka dengan sebotol keberuntungan, atau sebaliknya, sedangkan di belakang kita, para pelayat telah menunggu acara penguburan dilangsungkan. Hidup dalam kehampaan adalah menyusun requiem dengan nada-nada yang tiada pernah kita petik dari keabadian tapi dengan begitu tinggi kita unjukkan nyanyiannya ke puncak menara api. Senantiasa, kita mungkin tak lebih dari sekadar umpama, tapi betapa kita adalah lembaran-lembaran kitab yang jelas dibaca oleh segala yang berlalu dan segala yang kemudian.

(Naimata, 2013)

RUANG REDAKSI

SANTARANG

Jurnal Sastra

Diselenggarakan dan diterbitkan oleh Komunitas Sastra Dusun Flobamora

Pelindung/ Penasehat:

Rm. Sipri Senda, Pr & Dr. Marcel Robot

Penanggungjawab:

Amanche Franck OE Ninu, Pr. & Patris Allegro Neonnub, Pr.

Pemimpin Redaksi: Mario F Lawi|Pengasuh Rubrik: Esai:

Januario Gonzaga|Cerpen: Djho Izmail|Puisi: Christian Dicky Senda|

Kusu-kusu: Amanche Franck|Profil: Arky Manek|Resensi: Saddam HP|

Lay-out: Abdul M. Djou|Karikatur: Etho Kadji|Ilustrasi Isi: Mando|

Email redaksi: [email protected]

Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan

puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim.

RUANG REDAKSI

Edisi April 2013 1

Page 4: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Seni dan Mahasiswa (Sekelumit Dinamika Kesenian Malang Kontemporer)

Ragil Sukriwul

Pengantar

Esai ini dapat digunakan sebagai refleksi bagi dinamika kesenian NTT

yang kini sedang marak bergerak dan bertumbuh, khususnya basis-basis

komunitas kesenian yang dibangun oleh kaum muda dan mahasiswa (red.)

Kesenian modern Indonesia yang berkembang dalam situasi

kontemporer saat ini seperti selalu berada dalam kondisi terpuruk,

sepi sendiri dan terkesan sangat berjarak dari situasi masyarakat

umum di mana ia berpijak. Bentuk-bentuk seni kontemporer yang

sebenarnya lahir dan terinspirasi dari refleksi-refleksi kemanusiaan

atas kondisi masyarakat kekinian malah sepertinya selalu kehilangan

audiens: karena bahasa ekspresi seninya yang semakin rumit dan

penuh simbolisasi, dianggap tidak komunikatif dan menghibur.

Budaya media dan entertainment, dengan sokongan kapital yang

kuat, sekarang lebih merasuk ke dalam kesadaran publik. Segala

macam hiburan siap saji telah disiapkan stasiun-stasiun televisi dan

production house, yang mampu untuk membetahkan setiap orang

selama berjam-jam di depan televisi. Materi kesenian semisal seni

pertunjukan teater ataupun tari, yang sebenarnya juga merupakan

materi hiburan yang lebih mendidik (edutainment), hanyalah menjadi

kebutuhan rekreasi yang keseratus-sekian dari agenda hidup

kesehariannya. Promosi acara-acara seni pun, yang biasanya hanya

didukung dengan pendanaan yang sangat kecil, pasti akan terus jadi

pecundang ketika harus dikompetisikan dengan iklan-iklan produk

perusahaan-perusahaan besar.

Lumpuh dan mandulnya infrastruktur-infrastruktur kesenian serta

raibnya ruang-ruang publik berkesenian di kota-kota, seperti Malang

misalnya, juga menjadi salah satu faktor pelemah dinamika kesenian

ESAI

KREATIF DAN INSPIRATIF 2

Page 5: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

kita. Semakin berkurangnya ruang presentasi dan sosialisasi seni yang

mudah diakses oleh segala lapisan masyarakat, turut memperparah

kondisi keterpurukan ini. Gedung-gedung pertunjukan yang ada

malah beralih rupa menjadi pusat-pusat perdagangan dan bisnis.

Lahan-lahan strategis yang sebenarnya lebih efektif dan baik ekses

sosialnya apabila dibangun menjadi pusat-pusat aktivitas publik dalam

bidang kepemudaan, kemasyarakatan dan tentunya kesenian pun,

malah kembali direnggut oleh kepentingan-kepentingan ekonomi:

seakan-akan, hidup yang hanya sekali di dunia ini hanya demi urusan

ekonomi semata!

Dari sinyalemen dan fenomena kekinian seperti di atas itu

kemudian, di kepala kita masing-masing pasti akan terbersit

pertanyaan: apakah kesenian modern, khususnya di kota Malang ini

telah betul-betul lumpuh dan mati suri? “Oh…tentu tidak!!” jawab

teman saya, seorang seniman muda. Maraknya kemunculan

komunitas-komunitas seni dan ruang-ruang alternatif berkesenian di

sudut-sudut kota Malang serta terus intensnya aktifitas dari unit-unit

kegiatan mahasiswa (UKM) bidang seni di banyak kampus menjadi

penanda jelas bagi denyut nadi kesenian dan salah satu penopang

utama dinamika berkesenian di Malang.

Seni, dalam masyarakat kontemporer yang telah terpolarisasi oleh

ragam ideologi dan selera gaya hidup, pada akhirnya harus terjebak

juga dalam suatu lingkungan spesifik demi menyokong

keberlangsungan eksistensinya. Lingkungan masyarakat kritis dan

terpelajarlah, salah satunya seperti Kampus dengan para

mahasiswanya, yang kemudian memang menjadi segmen potensial

sebagai konsumen tetapnya.

Untuk lebih menikmati dan mencintai seni memang dibutuhkan

lebih dari sekedar selera subyektif yang alakadarnya. Dibutuhkan

sedikit pengetahuan awal tentang bentuk-bentuk seni maupun

sekelumit sejarahnya sehingga kita bisa merengkuh penghayatan dan

pemahaman akan arti dan makna yang cukup utuh dari suatu bentuk

Edisi April 2013

Esai

3

Page 6: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

ekspresi kesenian modern. Dan, dalam dinamika pembelajaran di

ruang-ruang akademiklah kebutuhan akan pengetahuan ini sedikit

banyak dapat terpenuhi. Bisa lewat materi-materi intrakurikuler

maupun ekstrakurikuler.

Ragam kampus, dengan unit-unit aktifitas kesenian mahasiswanya

(UKM) yang rutin menggelar acara-acara seni-budaya, terbukti

mampu menciptakan dan menyediakan banyak audiens/penikmat seni

yang sangat apresiatif. Sekaligus juga turut mendukung lahirnya para

seniman dan pekerja seni muda yang militan, yang embrio awalnya

sudah tentu datang dari posisi sebagai apresian yang aktif tersebut.

Malang, yang disebut sebagai kota pendidikan, dengan berpuluh-

puluh universitasnya mengindikasikan dengan jelas opini di atas. Ia

menjadi salah satu kota di Indonesia yang berlahan subur sebagai

tempat bersemainya para seniman muda.

Mereka (baca: mahasiswa) yang aktif dalam kantong-kantong

kesenian kampuslah yang saat ini memiliki peran cukup penting

dalam meramaikan dinamika kesenian kota Malang. Sebagai contoh,

Dalam acara Malang Art Festival 2006 yang pernah diselenggarakan

oleh Dewan Kesenian Kota Malang, peran penting mereka ini terbukti

jelas: sebagai penyaji dominan dalam pertunjukan tunggal, “kuli

gratis” (volunteer) untuk teknis panggung, dan lewat venue acara yang

terbagi ke beberapa kampus. Sehingga, dalam takaran tertentu,

tanggung jawab para aktivis kesenian kampus ini dari tugas yang

diemban mereka dalam acara tersebut malah terkesan jauh melampui

tanggung jawab dan kewajiban yang harusnya datang dari

pemerintah kota Malang sendiri sebagai penanggung jawab acara (?).

Pun hari-hari ini dalam peta dinamika kesenian nasional,

khususnya dalam seni Teater, yang lebih banyak dikenali di luaran

sebagai teater Malang adalah kelompok-kelompok teater kampus

yang ada di beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta di kota

Malang. Kelompok ini diantaranya seperti, Teater Gebog (UNISMA),

Teater Nisbi (UNIGA), Teater K2 (UIN), Teater Hampa (UNM) dan

KREATIF DAN INSPIRATIF

Esai

4

Page 7: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Komunitas-Teater UMM, mereka inilah yang beberapa kali mewakili

dan mengharumkan nama Malang (sekaligus almamaternya) dalam

event-event kesenian skala regional maupun nasional. Belum lagi

kalau kita mau menghitung ragam prestasi dari bidang seni lainnya

seperti sastra, seni lukis, tari dan musik maka daftarnya akan sangat

panjang.

Marak bermunculanya komunitas-komunitas seni/sanggar umum

di Malang yang bergerak dalam bidang Visual-art (seni rupa/lukis,

fotografi, film, etc), Sastra maupun Seni Pertunjukan seperti teater

dan tari kontemporer juga banyak dimotori dan digawangi oleh

alumni dan para eksponen UKM-UKM kesenian. Dari kampuslah,

para seniman-seniman muda ini memperoleh basic-basic dan idealisme

berkesenian mereka yang telah cukup terasah dan terinternalisasi

dengan baik. Kemudian secara automatis digunakan sebagai modal

awal mereka dalam mengembangkan kreatifitas berkarya dan

menghidupi komunitasnya secara independent. Dan akhirnya

kesenian pun menjadi bagian organis dari eksistensi hidup mereka

saat ini.

Yang perlu dicatat kembali, semua perolehan ini tentunya terlebih

hanya lewat proses pembelajaran dan pembacaan mereka sendiri baik

secara komunal dalam unit aktifitasnya maupun secara personal

terhadap dinamika wacana dan perkembangan seni budaya

kontemporer. Bukan karena sistim pembinaan kemahasiswaan yang

ketat dan terarah dari lembaga universitasnya masing-masing.

Pada titik inilah di mana kita mendapati bahwa kelangsungan

derap dinamika kesenian kontemporer saat ini (khususnya Malang)

masih akan sangat tergantung terhadap dinamika kemahasiswaan itu

sendiri: terutama dari UKM-UKM seni dan individu mereka-mereka

yang militan dalam aktifitas berkesenian.

Kalau kita bersepakat dan sepaham bahwasannya Seni harus tetap

hidup dan berkembang untuk terus mewarnai kebudayaan masyarakat

kontemporer saat ini; sebagai penyeimbang jiwa dari kecendrungan

Edisi April 2013

Esai

5

Page 8: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

hidup matrealistis,-hedonis dan akibat-akibat dari demoralisasi

prilaku; sebagai salah satu media refleksi manusia demi mendapatkan

makna hidup yang lebih baik maka, di tangan jiwa-jiwa muda yang

kritis dan energik inilah kita menitipkan harapan.

Sebersit terang dari cahaya harap ini telah membentang kalau kita

seksama mencermati sedikit fenomena yang telah saya ungkapkan di

atas. Sekarang tinggal bagaimana respon balik dari pihak-pihak

terkait dalam menyongsong sinar terang ini, termasuk dari lembaga-

lembaga universitas itu sendiri dalam memberikan sokongan

pembinaan yang semoga semakin lebih baik dari yang kemarin.

Apakah salah jikalau seorang sarjana ekonomi akhirnya harus jadi

pelukis atau teaterawan? Tentu tidak bukan?! Sedangkan seorang

Putu Wijaya itu ternyata bergelar sarjana Hukum. Ataukah mereka

ini lebih baik harus jadi penyanyi, pelawak atau presenter acara

sehingga lebih marketable dan bergengsi?! Ini soal pilihan personal

tentunya…

Yang jelas, siapa pun yang akan membicarakan dan melakukan

pembacaan atas peta perkembangan kesenian kontemporer Malang

saat-saat ini pasti tak‟kan bisa begitu saja melupakan peran dan jasa

para aktivis seni dan seniman muda dari kampus-kampus ini. Viva

pekerja seni kampus!

*) Ragil Sukriwul, lahir di Kupang, 25 Januari 1979. Hadir dan membacakan puisi-puisinya pada Temu Sastrawan Indonesia II 2009 (TSI), di Pangkalpinang; TSI III, di Tanjungpinang 2010; Temu Sastra Mitra Praja Utama (MPU) 2009, di Solo; MPU 2011, di Surabaya; dan Forum Penyair Internasional Indonesia (FPII) 2012, yang dihelat di Magelang, Pekalongan, Malang dan Surabaya. Sajak-sajaknya telah terbit di beberapa media cetak lokal, nasional dan internet. Juga, telah terangkum dalam beberapa buku antologi puisi antara lain, Looser Lost Time (2006), Mereka yang Katanya Dekat dengan Tuhan (DKJT, 2007), Kemayaan dan Kenyataan (ebook Fordisastra, 2009), Pedas Lada Pasir Kuarsa (TSI,2009), Lingua Franca (TSI, 2010), Jurnal Puisi Amper #1 (2011), What’s Poetry (FPII & HenkPublika, 2012). Buku puisi pertamanya adalah Avontur (Mozaik Books, 2012).

KREATIF DAN INSPIRATIF

Esai

6

Page 9: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Carlos Januario Gonzaga

Ibu bilang kalau uang fotokopi buku di sekolah berasrama itu

dikirim dari uang Carlos menjual batu mangan. Bahkan uang untuk

membeli potongan seragam yang mahal itu, dikumpulkan sendiri oleh

Carlos dengan membelah lagi celengan dan mengirimnya untuk saya.

Atas bantuan inilah hari ini saya bisa menyelesaikan tahap demi tahap

pendidikan saya di sekolah berasrama. Mama paling kuat ingatannya

pada uang yang dikumpulkan Carlos. Biasanya dia akan menanyakan,

kakak sudah melunasi seragamnya atau belum? kakak sudah

memfotokopi diktat yang kemarin ia sebut itu? Aduh, kakak kalau

sekolah di kota besar seperti itu harus ada celana training untuk

olahraga, harus ada flashdisk untuk tugas-tugasnya yang semuanya

diketik dengan komputer. Semua yang ia sebutkan itu akan

dihitungnya satu per satu lalu ia menulis selembar kertas dan akan

mengirimkan beberapa uang—dengan catatan—untuk keperluan

kakak di sekolah berasrama itu. Ingatan ibu ini seringkali diceritakan

dengan suara terbata-bata pada saya setiap kali libur.

* * *

Akhir-akhir ini ayah sering kembali sesudah lonceng Angelus.

Sepeda motor tuanya Honda GL 100, yang berhasil dibawa saat

meletus perang tahun sembilan-sembilan, dipelan-pelankan—yang

seringkali justru menimbulkan gelisah yang besar. Apalagi untuk ibu

yang menyimpan semua berita yang beredar ke sana kemari tentang

perebutan lahan di kepala, baru-baru ini. Ibu selalu bilang kalau itu

perebutan lahan. Tetapi tidak untuk saya. Mungkin ayah juga seiya

dengan apa yang sedang saya pikirkan sehingga ia tidak

mencemaskan kecemasan istrinya sendiri yang menunggu sambil

melihat ke ujung jalan setiap lewat jam enam sore.

Hari itu tiba-tiba seperti sebuah musibah yang terlalu mendadak.

Edisi April 2013

CERPEN

7

Page 10: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Di desa Naibonat, kami sekeluarga hidup. Di tempat ini hidup juga

keluarga-keluarga eks Timor Timur. Memang sampai dengan tahun

2006 nama kami masih disebut sebagai pengungsi. Tetapi setelah itu,

entah atas dasar apa, saya sendiri mendengar di kantor-kantor lurah

dan kecamatan, kami dipanggil warga eks. Dan tentu saja eks berarti

bekas. Mungkin bekas warga Timor Timur, dulu. Tidak adil juga

menceritakan di dalam kisah ini kejadian-kejadian yang berhubungan

dengan masalah kepengungsian itu. Lebih-lebih karena saya secara

pribadi telah menganggap tidak ada yang perlu dibedakan, antara

saya dan teman-teman saya yang lahir dan hidup di tanah Indonesia.

Apalagi separuh hidup saya sudah membentang seperti lajur

timbangan di daerah pertiwi ini.

Namun, begitu degilkah hati saya bila saya sampai lupa pada ayah

yang malam ini belum juga tiba? Tidak timbulkah iba pada adik

bungsu saya yang bersama teman-temannya siang tadi pergi mencari

batu hitam, si mangan jahanam itu, sampai sudah seharian penuh

belum juga pulang? Maka saya memang menyakiti perasaan ini

sendiri, ketika sesudah menulis, kisah ini kupersembahkan sebagai

hadiah ulang tahun ketujuh belas untuk seorang temanku yang

ayahnya adalah pegawai pertanahan.

Menit yang paling panjang itu selesai ketika motor butut GL 100

yang masih berplat DF—mengapa ayah tak mau merevisi surat tanda

nomor kendaraannya ini, yang dipanjangkan sebagai Daerah Fretelin

(DF)? Entahlah—muncul. Ibu yang menggendong adik kecil saya

menyambar ayah dengan kata-kata asli orang Dili dialek Tetun yang

tentu saja tanpa huruf „G‟ pada akhir kata, ditarik panjang, cepat dan

mencipratkan beberapa titik sirih pinang. Kayu api diturunkan di

gelap depan rumah, dan beberapa ikat daun ubi masih hijau dalam

gendongan mama.

“Bapak! Kenapa sudah diingatkan, masih keras kepala juga?

Sekarang ini kita sedang dalam masalah.” Ayah, sebagaimana

kesannya dihampiri masalah, memilih diam. Saya membereskan kayu

KREATIF DAN INSPIRATIF

Cerpen

8

Page 11: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

kayu kering tadi di dapur untuk tujuan yang sama. Ibu mengeratkan

daun-daun ubi ke dalam dapur. Ayah tetap saja diam. Kepada

wajahnya yang beku—hampir selalu demikian—itulah saya

memberanikan diri bertanya.

“Ayah, ke mana Carlos?” Dengan terkejut begitu, ayah tentu iba!

“Saya mendengar berita yang tidak baik. Kenapa dia? Mudah-

mudahan ini tidak benar.”

Saya membuntut, entah paniknya ayah, entah waspada.

Setelah kepergian adik saya dan teman-temannya melewati 24 jam,

cemas saya merasakan keadaan ini mulai mengeja naluri. Memang

biasanya lahan-lahan yang jauh sampai ke perbatasan daerah seberang

sungai mereka jejaki untuk mengumpulkan si batu jahanam berwarna

hitam tadi. Dan berkarung-karung mangan akan mereka bawa pulang,

sedikit demi sedikit untuk ditimbang dengan harga 4000 rupiah per

kilogram.

Pagi itu, saya bergegas menuju lahan. Mendapati begitu banyak

keluarga yang sudah ramai membersihkan rumput di antara jagung

yang mulai besar, benar-benar seperti musim dan tradisi menanam

tanpa peduli dentuman kematian lahir di lahan-lahan kecil yang bukan

milik pengungsi. Biasanya saya langsung menuju lahan kami. Namun

pagi itu saya tidak bisa beralih dari sebuah keributan yang

memekakkan telinga. Beberapa tuan tanah—yang tentu saja saya

kenali dari bahasa Indonesia lisan—dan sebuah keluarga eks—yang

juga saya kenali dari logat berbahasa Indonesia mereka—ribut.

Pertengkaran itu jika tidak dilerai secepatnya pasti akan berakibat

buruk, untuk tidak menafikan kejengkelan-kejengkelan terpendam.

Saya mencoba mendekat dan mendengar pembicaraan mereka.

Beberapa orang tua di lahan sebelah yang mendengar keributan ini

sudah tiba sebelum pertengkaran benar-benar parah. Saya yang

merekam semua pembicaraan itu berlari melalui jalan pintas di antara

lorong-lorong pembatas lahan, meloncati pagar dari pelepah gewang

yang masih bergerigi dan tiba di lahan milik kami. Di sana ayah

Edisi April 2013

Cerpen

9

Page 12: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

sedang menunduk dengan ikat kepalanya—sebuah handuk bekas

berwarna coklat tua.

“Bapak, apakah benar kalau lahan-lahan di sini dikerjakan dengan

berbagi hasil?”

Ayah mengerutkan keningnya?

“Maksud kamu, berbagi hasil dengan para tuan tanah di sini?”

“Iya, Ayah!”

“Apakah betul begitu?”

“Tentu saja! Ini kan lahan mereka, tanah mereka. Kita tidak

sanggup membeli lahan di tempat ini. Walaupun dulu sekali banyak

dikisahkan kalau sebelum kita menempati tanah-tanah ini, wilayah di

pinggir jalan sana saja takut dihuni oleh orang. Namun sekarang, ya

beginilah situasinya. Tetapi ayah kenapa pertengkaran itu...” Sebelum

menghabiskan pembicaraan, ayah sudah memotong,

“Nak, kamu „kan baru kembali dari asrama, jadi banyak soal yang

belum tuntas kamu ketahui. Tetapi baiklah ini jadi pelajaran buat

kamu supaya bisa belajar tentang arti dari penderitaan saudara-

saudarimu. Pertengkaran soal tanah di tempat ini sebenarnya bukan

menjurus kepada perebutan tanah. Di sini pertengakaran terjadi

karena pembagian hasil yang tidak seimbang.”

“Maksud ayah?”

“Kamu lihat tanaman di kebun kita ini?” Saya mengangguk pada

batang-batang pepaya dengan pucuk yang serabutan bunganya.

“Jangan kamu mengharapkan yang lebih banyak kamu bawa

pulang ke asrama nanti, biar dari jagung-jagung ini sekalipun.

Mungkin kamu hanya akan makan satu dua bulir lalu berak dan

meninggalkan bekas untuk anjing.”

“Ah, tetapi ayah „kan yang menanam, membersihkan dan merawat

tanaman-tanaman ini? Apa salah nanti saya menunjukkan ke teman-

KREATIF DAN INSPIRATIF

Cerpen

10

Page 13: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

teman di asrama kalau keluarga saya juga sudah terbiasa dengan

menanam.”

“Nah karena protes demi protes dikumpulkan itulah maka

seringkali muncul pertengkaran yang tak terduga. Dan yang baru saja

kamu lihat itu sama. Para tuan tanah itu seringkali muncul hanya

pada waktu jagung sudah mulai bertumbuh dan pada waktu panen

tiba. Mereka akan datang untuk memetak mana jagung yang nanti

dipanen untuk mereka dan mana jagung untuk kita. Dan kalau kau

menjagoi rumus matematika, maka petak-petak itu tidak disebut

sebagai angka kali angka yang tentu saja adil atau sama dengan,

tetapi kongkalikong. Setelah dipetak, mereka akan muncul lagi pada

saat panen nanti dengan mobil-mobil pick-up dan truck berpantat

tertutup untuk memuat bagian mereka—ah tepatnya bukan bagian,

sebab kata bagian berasal dari kata bagi yang berarti setengah-

setengah, maka lebih tepat jarahan mereka.”

Ayah kembali menunduk membersihkan rumput di antara jagung

yang nanti tidak akan dicicipinya. Keringat ayah menetes pada lembar

jagung. Saya ikut membersihkan beberapa meter di samping ayah.

Malam ini, tepatnya sudah dua malam Carlos si adik bungsu saya itu

pergi. Ibu memang tidak terlalu mempersoalkan lamanya Carlos

pergi. Karena memang sejak ia putus sekolah, saat saya akan

memasuki sekolah berasarama itu, ibu sudah mempercayakan tugas

membantu ayah mencari uang. Dia lihai sekali untuk urusan itu.

Mulai dari menanam sayur di kebun, menjual sendiri daun-daun ubi

waktu malam hari di pasar Oesao, menggali bengkuang dan

menjualnya di toko-toko Cina, hingga memancing ikan di laut dan

menjualnya di antara barak-barak pengungsian. Pekerjaan-pekerjaan

yang mendatangkan uang sudah hampir semua ditempuhnya. Dan

yang terakhir, ia bersama beberapa temannya menjadi penggali si

batu jahanam itu—batu mangan. Cukup menjanjikan memang. Uang

yang didapat juga besar jumlahnya. Asalkan ada beberapa kilogram

saja pasti sudah bisa mencukupi keperluan uang sekolah. Dan lebih

dari separuh hasil keringat Carlos itu akan dikirim untuk saya di

Edisi April 2013

Cerpen

11

Page 14: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

sekolah berasrama itu.

Ke jalan-jalan, semua anak muda berhambur seperti recehan koin.

Ada yang berteriak dengan suara keras. Di tangan mereka antara lain

batu, parang dan busur-busur anak panah. Mereka semakin banyak.

Tepat di depan rumah. Saya dan ibu yang baru sadar di jam empat

dini hari itu ikut melongok ke jalan. Dan semakin terang semakin

banyak pemuda, orang tua yang berkumpul di jalan.

“Ita nia oan sira ema oho!”1 Teriakan dari orangtua-orangtua

membuat saya kaget.

Ayah meloncat dari tempat tidurnya dan berlari keluar. “Lalais !”2

Saya bertanya kepada salah seorang teman dalam kerumuman itu.

Dia menyarankan saya untuk pergi mengambil parang. Saya tetap

diam! Ayah dan ibu sudah menangis.

“Carlos ema oho!”3 Saya yang mendengar kalimat, lebih-lebih nama

itu, langsung pening dan menangis. Saya mengikuti ibu ke dalam

rumah. Ibu menangis sambil menggendong adik bungsu saya. Mereka

membawa teman-teman Carlos yang bersama-sama mencari mangan

ke dalam rumah. Ibu benar-benar tidak bisa menerima kejadian ini.

Maka mereka dengan tenang menjelaskan kepada ibu.

“Ama,4 kami berlima sejak hari pertama menempuh perjalanan

hampir tiga puluh kilometer dan mengumpulkan banyak karung berisi

mangan. Pada hari kedua ketika kami akan pulang, ada sejumlah

kelompok yang menahan kami. Mereka menyuruh kami untuk

meninggalkan karung-karung itu di situ. Kami melawan. Batu-batu

mangan ini sudah kami gali dengan mempertaruhkan nyawa di antara

celah-celah lubang dan batu karang. Mereka terus mendesak. Kami

pun tetap tidak mau menyerahkan karung-karung yang jumlahnya

lebih dari lima belas itu. Mereka semakin banyak mengurumuni kami

berlima. Kami ditangkap dengan ancaman parang dan anak panah-

anak panah yang diarahkan dengan busur ke tubuh kami. Kami

dengan terpaksa melepaskan karung-karung itu. Namun Carlos masih

KREATIF DAN INSPIRATIF

Cerpen

12

Page 15: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

terus berbicara. Ia bilang kakaknya ada di sekolah berasrama yang

mahal dan setiap pulang libur seperti sekarang ia butuh uang untuk

biaya fotokopi dan seragam lokalnya. Karena terus beradu mulut

maka sebuah linggis dihantam ke mulut Carlos.”

Air mata—karena setahunya hantaman sekeras apa linggis itu—

ibu semakin deras dan tangannya dikatupkan ke dada. Ibu langsung

jatuh dan pingsan.

“Seorang teman mencoba melawan, tetapi gagal. Anak panah

melesat ke dalam perutnya dan ia seketika itu juga mati. „Hei, kalian

dengar! Ini bukan tanah kalian. Ini bukan tanah nenek moyang kalian.

Kalian tidak membawa tanah datang ke daerah kami ini, supaya ingat!‟

Sambil menunjuk ke arah kami dan memaki-maki kami. Yang lain

berteriak, „Kalian hanya menumpang dan harusnya makan dari sisa-

sisa kami.‟ Saya sempat memberontak. Mereka mengikat kami

berempat. Namun malamnya mereka membawa Carlos dan Antoni

pergi. Kami berdua yang ditinggalkan sendiri dalam rumah itu

mencari akal. Kami akhirnya lolos setelah beberapa yang mengejar

tidak mendapatkan kami. Sepanjang 30 kilometer itu tanpa sedikitpun

beristirahat, kami terus berlari.”

Ibu terus menangis. Ia yakin bahwa Carlos belum meninggal. Hari

itu juga rombongan kami pergi mencari di tempat kejadian

diceritakan. Namun Carlos dan Antoni tidak ditemukan. Hanya bekas

yang mereka tinggalkan. Sobekan celana SMP dan topi milik Carlos

masih tersimpan dekat tungku api dalam rumah. Sepanjang minggu

itu pencarian belum juga berhasil hingga nama mereka, Carlos dan

Antoni tercatat dalam Daftar Orang Hilang. Entahlah!

Ibu mengambil uang dari celengan Carlos. “Ini untuk uang

seragam dan foto kopimu.”

“Aih, biar uang ini untuk mencari Carlos saja.”

“Tidak, Nak! Lihat tulisan ini.”

Dari atas celengan berwarna putih ibu mengambil sebuah kertas

Edisi April 2013

Cerpen

13

Page 16: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

dan menyodorkannya untuk saya: Ini untuk uang Seragam kakak yang

belum dibayar, fotokopi dan flashdisk supaya kakak bisa mengerjakan tugas

dengan ketik pada komputer seperti teman-teman.

Air mata saya tumpah saat ibu membelah celengan itu dan

memasukkan isinya ke dalam tas saya di depan bus yang sedang

menunggu.

“Carlos, o iha nebe?”5 Dalam bathin yang tak tuntas dan kacau saya

meracau.*

Januari tahun ini berakhir di Assumpta

Keterangan:

1. “Anak-anak kita sudah dibunuh orang!”

2. “Cepat!”

3. “Carlos orang bunuh!”

4. “Mama,”

5. “Carlos, kau di mana?”

*) Januario Gonzaga bergiat di Komunitas Sastra Dusun Flobamora. Bekerja

sebagai Kuli Tinta. Sejumlah tulisannya tersiar di beberapa media massa cetak

di NTT. Cerpennya Wanita Sepotong Kepala menjadi judul antologi cerpen

Komunitas Sastra Filokalia.

KREATIF DAN INSPIRATIF

Cerpen

14

Page 17: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Dua Wanita, Dua Cinta Diana D. Timoria

“Bagaimana Ma?” Rian sedikit memelankan suaranya. Setengah

berbisik seraya berharap yang dimaksudnya dapat mendengar apa

yang dikatakannya. Tatapannya lurus, langsung tertuju pada sang

Mama. Rian mengawasi setiap gerakan Mamanya, selain helaan dan

hembusan nafas Mama, Rian tidak menangkap gerakan lainnya.

Bahkan mata Mama tak bergerak. Wajah beliau tetap tertuju pada

secangkir kopi pekat di pangkuannya. Entah apa yang ada di

pikirannya. Sikap tenang Mama membuat Rian tak bisa menebaknya.

Tak ada ekspresi di wajah Mama. Datar. Tak ada kata dari mulut

Mama. Diam. Padahal Rian inginkan lebih dari pada sekedar diam.

“Ma,” ulang Rian dengan suara yang agak keras. Berharap kerja

gelombang di udara berfungsi dengan baik agar suaranya terhantar

jelas di telinga Mama. Dan ternyata fungsi gelombang masih baik

karena Mama segera mengangkat wajahnya. Telunjuk Mama

menggesek-gesek mulut cangkir.

Rian menatap tak sabar wajah di depannya. Kerutan di wajah

Mama sudah cukup untuk memahami betapa beliau melewatkan hidup

yang keras. Membesarkan anak lelaki semata wayangnya seorang diri

bisa mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan, bahkan sebentar

lagi akan menyelesaikan studinya. Tatapan matanya yang terlihat

cerdas masih bersinar seolah tak ada alasan untuk redup meski

terkadang pekat menuntutnya untuk bekerja lebih keras lagi. Meski

tatapan tajam menghujam Rian, tapi tetap meneduhkan, lembut dan

penuh kedamaian. Mata itu sudah mengajarkan Rian bagaimana

memahami perjuangan, kejujuran, ketulusan, dan cinta.

Perlahan tangan Mama mengangkat cangkir kopinya. Aroma kopi

yang tercium dari kepulan asap itu begitu dinikmatinya.

“Hmmm... kopi selalu membuat Mama merasa pulang ke rumah.”

Edisi April 2013

Cerpen

15

Page 18: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Rian tahu, Mama sengaja mengalihkan pembicaraan, tapi Rian

tetap diam. Mungkin Mamanya sedang rindu pulang ke kampung

halamannya, jauh di Selatan Nusantara, melintasi lautan mahaluas. Di

sana, di pulau Sumba, di situlah rumah Mama. Mama sudah terlalu

lama di Jakarta, hampir seusiaku yang sudah 24 tahun ini. Mama tak

pernah pulang. Itu sebabnya Rian membiarkan Mamanya menikmati

khayalan tentang rumah yang sudah lama ditinggalkan. Mama bukan

tak ingin pulang, tapi tak bisa pulang. Adat yang menuntut Mama

menikah dengan anak dari seorang kerabat Mama—yang tak lain

adalah sepupu Mama—membuat Mama nekad meninggalkan Sumba

bersama lelaki yang Mama cintai. Sayangnya Ayah Rian meninggal

saat Rian berusia 3 tahun. Saat itu Rian belum sempat mengukir

wajah Ayahnya dalam memorinya. Dalam kesendiriannya, Mama

berhasil melawan kerasnya hidup. Dan Rian tidak akan pernah

mengabaikan perjuangan mamanya.

Rian masih menunduk. Namun, tanpa melihat, ia tetap tahu bahwa

Mama baru saja meletakkan cangkir kopi ke tatakannya yang masih di

pangkuan Mama. Rian masih bisa menangkap dengan jelas bunyi

cangkir yang bergesekan dengan tatakannya, meski Mama selalu

menyimpannya dengan lembut, selembut hati Mama.

“Rian,” panggil Mama.

Rian mengangkat wajahnya. Didapatinya senyum di wajah Mama.

Seperti biasa, selalu mendamaikan hati.

“Apakah kamu yakin?” Rian sudah terbiasa menatap mata Mama.

Karena di sanalah Rian selalu merasa nyaman, tenang dan

terlindungi. Satu-satunya pelarian ternyaman yang dimiliki Rian.

Tapi entah kenapa, ditanya seperti itu membuat Rian tak sanggup

membalas tatapan Mama. Rian menunduk. Merasa terhakimi. Ia

hanya memandang hamparan taplak coklat di depannya. Jaraknya

dengan Mama hanya seukuran meja ruang tamunya, tapi tatapan dan

pertanyaan Mama membuatnya merasa jauh dari Mama bahkan jauh

dari dirinya sendiri. Rian seperti mendapati area kosong dalam

KREATIF DAN INSPIRATIF

Cerpen

16

Page 19: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

pikiran dan hatinya.

“Ada apa Rian? Apa kamu ragu? Bukankah kamu yang

memilihnya?”

Suara Mama yang selembut ini membuat Rian tiba-tiba merasa

pening. Di kepalanya seperti terdengar suara seorang wanita cerewet

yang sedang memanggil namanya, yang sedang bercanda dengan

suara riangnya, yang sedang membicarakan sesuatu dengan ceplas-

ceplos, terdengar lucu.

Rian masih terdiam, tapi terlihat gelisah. Ia meremas-remas

jemarinya. Bukan takut pada Mamanya, tapi takut pada penolakan

Mama, karena Rian tahu, ia tak „kan pernah mampu membantah

Mamanya.

***

“Ambu, kamu suka bunga nggak?”

“Tidak. Saya lebih suka pohon. Lebih kokoh dan tangguh.”

“Kalau kucing?”

“Lebih bagus anjing, lebih perkasa.”

“Kamu suka gerimis?”

“Tidak.”

“Tapi kok kalo mendung kamu seperti tak sabar?”

“Iya, saya lebih suka hujan, lebih total basahnya, tidak setengah-

setengah.”

“Kalo motor sama mobil kamu lebih suka mana?”

“Kuda aja deh...”

“Kok kuda?”

“Aku „kan dibesarkan di daerah yang banyak kudanya. He he he...”

“Aku serius, aku butuh jawabanmu.”

Edisi April 2013

Cerpen

17

Page 20: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

“Memangnya untuk apa, sih? Jangan-jangan kamu suka bunga,

kucing dan gerimis, ya? Ya ampun, Rian, itu „kan cewek banget. Plis

deh, gentle dikit dong.”

“Bukan itu maksudku, tapi „kan biasanya cewek suka yang begitu,

kok kamu nggak?”

“Hmmmm... Tiap orang „kan berbeda Rian.”

“Tapi aku selalu menyukai wanita yang menyukai itu semua?”

“Siapa?”

“Mama.”

“Maksud kamu?”

“Aku selalu menyayangi Mama yang menyukai hal-hal itu, tapi

kamu...”

“Maaf, Rian, aku pergi dulu.”

“Loh, kenapa?”

“Aku hanya ingin kau tahu, aku bukan Mamamu. Aku Ambu. Aku

memang terlahir dari rahim seorang perempuan, tapi bukan

Mamamu. Aku memang paham cinta seorang Mama, tapi bukan cinta

Mamamu. Aku dan Mamamu adalah dua orang yang berbeda,

bagaimana bisa kau menemukan sosok Mamamu dalam diriku?

Bagaimana bisa kau berharap aku menjadi seperti Mamamu yang tak

pernah kutemui satu kali pun dalam hidupku? Bagaimana bisa kau

menuntut aku memberikan cinta dengan cara Mamamu? Demi Tuhan

Rian, aku bingung dengan jalan pikiranmu, aku dan Mamamu

memang perempuan, sama-sama mencintai kamu, tapi dengan cara

berbeda. Kalau kau menginginkan cinta seperti Mamamu, cintai saja

Mamamu, tapi kalau kau masih mau rasakan bentuk cinta yang lain,

buka hatimu Rian, bersiaplah untuk setiap kejutan cinta yang belum

pernah kau temukan, sekali pun itu dari cinta Mamamu. Maaf Rian,

kau membuatku merasa bukan sebagai cewek yang mencintaimu, tapi

KREATIF DAN INSPIRATIF

Cerpen

18

Page 21: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

seorang ibu yang mencintai anaknya.”

Rian masih terpaku. Ia tak sempat mengejar Ambu yang saat itu

sudah berlari meninggalkannya. Ambu bukanlah tipe gadis yang

jalannya anggun, ia gesit. Tubuhnya tak seperti toko berjalan yang

penuh dengan aksesoris, ia hanya memakai sebuah gelang di

tangannya, berwarna orange, katanya terbuat dari batu. Gelang itu

pemberian Mamanya. Benda berharga yang berasal dari daerahnya.

Ambu berasal dari salah satu pulau di Selatan Nusantara. Pulau

sumba, sama seperti Mama Rian. Di Jawa, pulau itu tak terlalu

dikenal. Ketika Ambu memperkenalkan diri berasal dari Sumba,

teman-teman selalu bertanya Sumba itu di mana? Atau Sumba itu

Sumbawa ya? Ambu tidak akan marah, ia malah akan tertawa dan

dengan sabar menjelaskan pada teman-temannya. Pernah sekali Rian

dan teman-temannya iseng mengerjai Ambu, mereka bertanya pada

Ambu di mana letak pulau Sumba. Meski Ambu sudah menjelaskan

berulang kali, mereka tetap bertanya. Hingga akhirnya Ambu pergi,

mereka pikir Ambu marah. Tapi ternyata, Ambu datang lagi dengan

cengar-cengir memamerkan senyum khasnya yang tak pernah hilang

dari wajahnya. Ia membawa sesuatu di tangannya. Sebuah gulungan

peta. Mereka semua terkejut, lalu tanpa menunggu reaksi mereka,

Ambu mulai menjelaskan posisi pulau Sumba. Ia seperti guru SD yang

sedang menjelaskan geografi. Rian dan kawan-kawannya merasa lucu.

Namun sesaat kemudian,mereka mendengar suara seorang dosen di

belakang mereka. Ambu menyerahkan gulungan peta itu, sambil

mengucapkan terima kasih. Sang dosen lalu memandang Rian dan

kawan-kawannya dengan bingung, seolah sedang berhadapan dengan

bayi raksasa yang tak memiliki pengetahuan.

Entah kenapa Rian merasa malu di hadapan Ambu. Sejak saat itu,

Rian tertarik pada Ambu. Gadis cerdik yang tahu bagaimana

membuat orang menerima ganjaran atas perbuatannya. Setelah

mengetahui bahwa Rian juga berasal dari Sumba meski telah lama

berada di Jakarta, Ambu pun tertarik padanya. Dan terjalinlah kisah

Edisi April 2013

Cerpen

19

Page 22: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

cinta mereka.

Rian menyukai Ambu yang selalu cepat dalam berpikir dan

bertindak. Walaupun kadang pikirannya ngawur dan tindakannya

menyebabkan sedikit kekacauan. Rian menyukai Ambu yang selalu

tertawa dan berjalan sambil bersenandung, meski kadang ia sendiri

yang membuat kekonyolan dan pada akhirnya ia yang akan

ditertawakan. Rian menyukai Ambu yang selalu bicara ceplas-ceplos

dan apa adanya, meski terkadang Ambu mengungkapkan kejujuran

yang menyakitkan. Rian menyukai Ambu yang selalu membuatnya

tidak menyesali keterlambatan, atau kesalahan. Rian belajar

menikmati bentuk lain dari penyesalan, karena Ambu selalu

memberikan hal-hal yang tak diduganya. Semua tentang Ambu adalah

kejutan bagi Rian. Dan Rian sangat menyukainya. Sangat

mencintainya.

Hal ini yang membuat Rian bertanya-tanya, kenapa ia menyukai

cewk seperti Ambu? Yang tak selembut Mama, tak sewibawa Mama,

yang tak seayu Mama. Ia malah terjebak dalam cinta Ambu yang

sifatnya berlawanan dengan Mamanya. Padahal Rian juga sangat

menyayangi Mamanya. Mengapa ia menyukai dua wanita dengan sifat

yang berbeda? Namun setelah mendengar perkataan Ambu tadi, Rian

mengakui kebenarannya. Bersama Mama, Rian memang merasa

damai, merasa tenang, selalu menjadi tempat ternyaman untuk

pulang. Menjadi seorang anak. Bersama Ambu, Rian selalu dikejutkan

dengan tingkah yang menuntut Rian untuk selalu melindungi dan

membela Ambu dari tingkahnya yang kadang sangat menyusahkan

orang lain, terlebih Rian. Rian merasa menjadi seorang pria. Dan

yang terpenting Rian dapat memahami bahwa dirinya sedang dicintai

dan mencintai dua orang wanita.

Setelah berhasil mendapatkan maaf dari Ambu yang sore itu

merasa tersinggung oleh pertanyaan dan pernyataannya, Rian lalu

membawa Ambu bertemu dengan Mamanya. Seperti biasa, Ambu

susah mengontrol sikapnya hingga beberapa kali ia berbuat ceroboh

KREATIF DAN INSPIRATIF

Cerpen

20

Page 23: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

di depan Mama Rian. Rian merasa tak enak hati pada Mamanya

karena kelakuan Ambu. Namun anehnya, Mamanya malah terus

tersenyum, apalagi waktu Mama dan Ambu minum kopi bersama.

Rasanya Ambu seperti pulang ke Sumba. Dari mata kedua wanita

yang Rian cintai itu, ia bisa membaca sebentuk rindu yang sama.

Rindu pada Sumba.

***

“Kamu yakin Rian?” Ulang Mama. Rian menatap Mamanya.

Sambil tersenyum ia mengangguk.

“Ya, Ma, Rian yakin.”

Sore itu, setelah Ambu pulang, Rian meminta pendapat Mamanya.

Rian dan Ambu sama-sama sudah dewasa, sedikit lagi mereka akan

diwisuda dari kampus mereka. Sudah sewajarnya jika mereka serius

dengan hubungan mereka. Ambu memang ingin kembali ke Sumba

untuk mengamalkan ilmu yang didapatnya di bangku kuliah. Dan

Rian merasa memang sudah sudah waktunya ia kembali ke tanah

nenek moyangnya. Sudah saatnya Mama pulang dan bertemu dengan

keluarga besarnya. Rian yakin, waktu telah membuat semuanya

berubah. Begitu pula dengan amarah dari keluarga Mama. Mama

pasti sudah termaafkan. Sudah terlalu lama Mama memendam rindu

pada pulau itu. Pada keluarga Mama.

Yang Rian takutkan adalah penolakan Mamanya.

“Lalu apa yang membebani pikiranmu, Nak?”

“Aku bingung Ma, entah kenapa. Kalau dekat Mama, aku seperti

merasa ragu dengan Ambu.”

“Kenapa? Karena sifatnya?”

Rian mengangguk. Setelah itu, barulah ia menyesal, ia merasa malu

mengakui hal itu di depan Mama.

“Dengar Rian, kamu sudah dewasa, kamu sudah harus tahu apa

Edisi April 2013

Cerpen

21

Page 24: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

yang terbaik buat kamu. Jika kamu mencari Mama dalam diri Ambu,

kamu tidak akan menemukannya. Kalau kamu mencari cinta seorang

ibu, mama bisa memberikannya, tapi kalau kamu mencari sebentuk

cinta lain, kau menemukannya dalam diri Ambu. Pernahkah Ambu

menuntut kamu seperti ayahnya?”

Tanpa perlu waktu lama, Rian menggelengkan kepala.

“Seharusnya kau bangga pada Ambu kerena dia mencintai kamu

apa adanya, dengan segala sifat yang kamu punya, hasil dari

pengalaman hidupmu. Selain itu, Ambu juga tumbuh menjadi dirinya

sendiri, tanpa harus serupa dengan orang lain hanya untuk kamu

cintai, sekalipun itu adalah Mama. Dia tumbuh seperti itu adanya, dan

juga ingin diterima seperti itu. Dia bukan Mama, dia Ambu.”

Rian terdiam. Berusaha mencerna kata-kata Mama. Perlahan

Mama meletakkan cangkir kopinya di atas meja. Nyaris tanpa bunyi.

Mama memang orang yang lembut. Mama beranjak mendekati

jendela. Menatap di luar sana, seolah di sana terdapat hal yang paling

Mama rindukan.

“Ambu tumbuh di lingkungannya, membuat ia menjadi seperti itu.

Ceroboh tapi menyenangkan, bicaranya ceplas-ceplos tapi hatinya

lembut, gerakannya lincah, senyumnya manis. Sumba betul-betul

melahirkan wanita perkasa. Seperti itulah seorang gadis Sumba Rian,

kuat dan tegar.”

Rian melihat Mamanya seperti sedang membanggakan sesuatu.

Ada kerinduan yang diam-diam menjalar dalam hati Rian. Kerinduan

yang tertular dari tatapan mata Mamanya. Begitu bangga Mama pada

Sumba.

“Dari lebar langkahnya dapat kulihat sabana mahaluas, mungkin

dulu ia banyak menghabiskan waktunya untuk berlarian di sabana.

Melihat caranya melangkah seperti melihat dan mendengar gemuruh

hentakan kuda yang berlari menuruni bukit. Melihat caranya tertawa

mengingatkan Mama pada wanita-wanita Sumba yang menenun

KREATIF DAN INSPIRATIF

Cerpen

22

Page 25: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

sambil memamah sirih pinang. Rian, melihat Ambu, membuat Mama

merindukan Sumba. Mama...” Mama terdiam. Tak sanggup

melanjutkan kata-katanya. Berat rasanya untuk mengucapkannya.

Seolah kata itu terlalu sakral untuk diucapkan.

“Mama,” panggil Rian.

“Mama ingin pulang, Rian.” Akhirnya kesucian kata yang selama

ini terjaga sudah ternoda. Dua puluhan tahun kata itu hanya tertahan

di tenggorokan Mama. Hari ini, Rian akhirnya mendengar

permintaan paling diinginkan Mama. Tanpa terasa air mata Mama

jatuh. Ya Tuhan, sehebat inikah rindu? Atau memang Sumba yang

tak pernah rela dilupakan, hingga kenangan tentangnya tidak pernah

hilang.

Rian terdiam. Tidak tau harus berbuat apa. Betapa besar keinginan

Mamanya untuk pulang. Mungkinkah bila ia bisa mewujudkan

keinginan mamanya? Membawa pulang mama ke Negeri Sandel itu.

“Rian,” Rian menoleh ke arah Mamanya. Tak ada lagi air mata di

wajah renta itu. Tapi matanya masih basah. Menyelimuti rindu yang

kian terbaca jelas. Lalu Rian mendapati senyum di wajah Mama

“Mama kangen Ambu, sering-seringlah ajak ia ke sini.”

Saat itu juga, di tempat itu juga. Rian berjanji akan menikahi Ambu

dan pulang ke tempat yang dirindukan Mama. Ke tempat seharusnya

ia berada bersama kedua wanita yang dicintainya dengan sepenuh

hati. Sumba.***

*) Diana D. Timoria lahir di Waingapu, 4 November 1991. Anggota Keluarga Mahasiswa Katolik St. Thomas Aquinas FKM Undana. Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Undana. “Bagi saya, kata adalah salah satu keajaiban,” ungkapnya. Ia pernah meraih Juara II Lomba Menulis Esai yang diselenggarakan Komunitas Hambila di Waingapu dalam rangka HUT Sumba Timur ke-52. Sejumlah cerpen, puisi dan opininya pernah dipublikasikan di waingapu.com, dumalana.com dan grup facebook 1000 karya puisi untuk Sumba. Akun facebook-nya: Diana Timoria.

Edisi April 2013

Cerpen

23

Page 26: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Dua Rupa Derry Saba

Kau memasukkan luka-luka menjijikan ke dalam matamu.

Membiarkan selaput-selaput biji mata banyak berdarah. Terlampau

parah luka yang kau sisipkan ke dalam matamu itu, sehingga

kelopaknya tak kuasa membendung darah-darah kental. Bau. Tapi kau

jilati dengan lidahmu yang seperti bara api hingga terbakar dan

lukanya bernanah. Kau padukan darah dan nanah di dalam mulutmu;

kau telan setetes demi setetes. Penuh irama dan katamu dalam hati,

“Ah... semuanya begitu rapi.”

Itu yang kau ucap dalam hati. Dan bibirmu berucap begini, “Ijinkan

aku menghapus bekas darah di wajah anak-anak terlantar, dan biarkan

aku menelannya. Lalu anak-anak sampah, datanglah dan biarkan aku

bersihkan kotoran yang menempel di tubuhmu.”

Kau bicara dengan suara yang kau ubah sedemikian rupa sehingga

terdengar begitu tegar, sedang tubuhmu sempoyongan; kau

tunjukkan matamu yang kau isi luka dan kau tumpahkan begitu

banyak darah di wajahmu. Kau bicara begitu dan kau paksa matahari

untuk bersinar lebih terang lagi supaya terang seluruh dirimu. Supaya

terang dirimu dan mereka semua melihatmu. Supaya terang dirimu

dan semakin banyak darah yang kau jilati. Supaya terang dirimu dan

mereka berkata, “Kami butuh orang yang mau jilati darah kami. Kami

butuh orang yang mau minum peluh sampah di tubuh kami. Kami

butuh orang yang mau mengecap air mata kesusahan di mata kami.”

Dan kau tegakkan kepala dengan mimik tak berdaya, dengan nafas

tak bergairah, dengan cahaya mata suram, dengan bibir kering

bergetar lemah, dan kau bilang pada mereka semua, “Aku siap...

asalkan kalian mengijinkanku untuk berdiri.”

KREATIF DAN INSPIRATIF

Cerpen

24

Page 27: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Mereka tersenyum dan pergi semuanya. Mereka pergi semuanya,

namun kau tahu, sesuatu yang berharga dari mereka sedang tinggal di

sini, di genggamanmu. Kau pegang erat itu dalam genggamanmu.

Semuanya begitu rapi, batinmu.

Lalu kau muntahkan adonan darah dan nanah dari mulutmu, ketika

lutut kau tekuk dan kau bersembunyi. Kau cungkil luka-luka yang

kau jejalkan di kedua matamu, setelah matahari berhasil kau rayu

untuk pergi. Kau tak „kan mengusirnya, sebab kau tahu belum tiba

saatnya. Belum saatnya mengusirnya, seperti yang pernah kau

lakukan pada teman lamamu: debu. Kala itu, kau usir dia usai dia

mendandanimu dengan „kekotorannya‟. Ia mendandanimu, dan kau

berhasil memanggil mereka, mereka yang hari ini berhasil kau curi

senyumnya. Ia mendandanimu, dan kau memenangi pertarungan

babak pertama. Kau memenangi pertarungan itu lalu kau campakkan

temanmu itu. Ia menangis dan kau menginjaknya hingga ia mati. Ada

kutuk yang diberikannya untukmu sebelum maut menjemputnya.

Tapi kau tak peduli, kau orang yang optimis. Kau bangga pada dirimu

sendiri. Kau sebut dirimu „makhluk misterius‟ yang sulit ditebak,

sebab kau punya dua rupa: rupa malam yang cemberut dan rupa siang

yang penuh cahaya.

Tapi kau membuat satu kesalahan kecil, Sobat. Kau ucapkan

rencanamu terlalu keras sehingga rembulan di atas mendengarnya.

Dari tadi ia mengintipmu dari balik pagar malam. Percayalah, ia akan

membeberkannya kepada semua orang. Pertama-tama pada roh debu,

teman lamamu. Lalu pada matahari yang baru saja menjadi temanmu.

Dan akhirnya pada semua orang yang tadi memberimu senyuman

penuh harap. Dia akan membeberkannya dan jiwa sang debu akan

menambah koleksi kata-kata makiannya untuk nanti menghujanimu

ketika akhirnya kau jatuh lagi di atas jasadnya yang sudah membusuk.

Dia tak „kan mencungkil luka dari matamu, tetapi akan menggores

luka dalam di bentangan hatimu. Dia tak „kan mengeringkan darah

Edisi April 2013

Cerpen

25

Page 28: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

dari matamu, melainkan akan mengencingi mulutmu dengan darah

dari kesakitannya. Dan dia akan tersenyum puas, setidaknya

kematiannya tidak sia-sia. Kematiannya tidak sia-sia, sebab

meninggalkan sesuatu yang berharga bagimu, yaitu kekonyolan.

Kau akan berusaha melawannya, tapi sayang... kau hanya seorang

diri. Matahari tentu akan melawanmu juga. Dia tak „kan hanya

bersinar lebih terang untuk menjadikanmu terang, tetapi ia akan

memaksakan diri untuk bersinar seribu kali ganda lebih terang dan

kau lenyap dalam kehangusan. Dia akan menghanguskan tubuhmu,

tapi tak akan membiarkanmu berhenti bernafas. Ia ingin nuranimu

yang busuk tetap terpenjara dalam ragamu yang bejat. Percayalah,

kau akan lebih senang meminta kematian daripada tetap hidup. Kau

akan menangis, memohon pada jasad sang debu yang telah kau

bunuh. Kau akan memohon pada matahari yang telah membakar

tubuhmu. Tetapi mereka akan menertawakanmu.

Dan jangan kau berharap, semua orang akan menolongmu. Sebab

mereka akan merampas kembali senyuman mereka yang telah kau

curi. Mereka akan merampas senyum itu, sehingga yang ada pada

mereka hanyalah kegeraman dan kekejaman. Mereka akan menelan

darah dari luka-luka mereka sendiri, sebab bagi mereka lebih baik

menikmati darah kesengsaraan mereka daripada membiarkannya

dirampas oleh binatang berwajah dua yang suka bersandiwara.

Mereka akan meneguk peluh sampah dari tubuh mereka, sebab bagi

mereka lebih baik meneguknya daripada dicuri oleh malaikat berhati

iblis untuk digunakan sebagai pembersih jalan menuju takhta

kemunafikan.

Lalu mereka akan mencabik-cabik tubuhmu, melemparkan hatimu

kepada anjing jalanan yang lapar, mengunyah bibirmu yang suka

bicara dusta, dan mereka akan bersorak gembira karena telah berhasil

meniadakan satu titik dosa dari muka bumi. Dan mereka akan

menunggu lagi, makhluk-makhluk sejenismu. Kalian adalah makhluk

KREATIF DAN INSPIRATIF

Cerpen

26

Page 29: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

paling bejad di dunia; merampas tangisan kepedihan orang-orang

miskin untuk merebut takhta duniawi, membeli luka-luka para

gelandangan untuk memesan kekuasaan. Kalian makhluk berwajah

dua. Bersandiwaralah terus, tapi sadarilah bahwa dunia tidak buta

untuk melihat.***

Di suatu siang, pertengahan September 2012

manue unus

*) Derry Saba adalah mahasiswa Fakultas Filsafat Agama Universitas Katolik

Widya Mandira, Kupang. Sejumlah tulisannya tersiar di beberapa media di NTT.

Bergiat di Komunitas Sastra St. Mikhael. Kumpulan cerpennya yang telah terbit

adalah Nyanyian Hati (2011).

Edisi April 2013

Cerpen

27

Page 30: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Mario F Lawi

7

Tiada lelah, aku kauragukan dengan segenggam sinis entah-apa-namanya. Hujahmu mungkin pulang mencari kembali gaung dan mataair pertama Mengajarkan langgam menggenggam mulut dan lidahku. Aku ingat pertama Kali kita belajar berbagi setangkup roti dengan bilah perjamuan anamnesis Sambil membedakan mana yang lebih dahsyat antara buku tiba-tiba menolak Dibaca atau suara adikmu dari dalam keranda meminta kehidupan ketiga. Kau lebih banyak bicara tentunya, menangkup-nangkupkan tanganmu sambil Mengingat kembali adegan paling mengharukan dalam hidupmu. Aku Terpaksa, sungguh terpaksa, meninggalkan senyummu demi hanyut ke dalam Sungai dan mencari hitam yang kauletakkan. Sebuah pilihan lebih alami Dibandingkan menyandingkan segelas senyummu dengan gemetar perempuan Suci dalam makam-makam kosong. Ayolah, sebentar saja, mari bertukar rupa! Rami atau koper. Menurutmu mana lebih baik menyembunyikan ledak gelisah Sepasang kekasih limbung? Tulah yang nikmat dengan belalang, darah dan Kematian paling sulung. Suara badai yang wahai hanya, liliput yang luput dari Takut tetapi, sepasang kekasih mendidih dan sedih telah—mewanti-wantikan Kematianmu. Bertanyalah lagi tentang seberapa jauh kau menakar jarak Rumah lewat renyai nadimu sebab ada hadir yang harus kaulengkapi dengan Takdirmu. Langit pun masih belajar menghitung detak kematian lewat lambung Orang yang paling dikasihinya. Daging merpati, anggur, roti kering dan madu Hutan adalah rasa laparmu pada keabadian. Perjamuan terakhir tak akan lebih Dari sekadar melengkapi pecahan teka-teki dengan mahkotamu yang getir, Tahtamu yang satir, doamu yang khawatir. Di titik temu yang genting, sebuah Sudut telah kita bubuhi hablur bilur sebagai amanat reranting bagi tukangkayu. Sebenarnya kita hanya rangkap gelugu bagi malam gagu. Langit beludru tak Mampu mengikrarkan akad di tubuh kita yang hikayat. Hayatmu khatam Menjemput tamat. Gamit pamitmu kubenci dengan sepenuh hati. Meski kita Telah saling meragu, sebelum—dari lekuk sudutmu—kucari ajal jauh ke kiblat Pisau yang semilir merajah tanganmu dengan anomali khianat paling kudus. (Naimata, 2011)

KREATIF DAN INSPIRATIF

PUISI

28

Page 31: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Bui Ihi

/1/

Usai cacah jiwa yang melelahkan, lekaslah bersila mengelilingi

potongan sirih dan pinang muda. Musim panen yang meresahkan

semoga menjadi silih bagi segala dosa dan buruk sangka. Tujuh

pasang ayam jantan akan kita lepaskan. Jiwa-jiwa yang terlepas tak

perlu gerah mengabadikan lirih dan sengsara. Syahdan, darah ayam

yang tumpah akan mengusir resah setelah Dewa Kesuburan gagal

menyembunyikan amarah. Doa musim tanam berikut meloloskan kita

dari sakit dan tulah. Ingatlah, Sayang, di kota, si Sulung sedang

belajar membetulkan letak nasib kita dalam sekolah.

Kita akan berpindah dari ladang ke ladang selama batang lontar

masih terlalu licin dan lumut-lumut di atas batu pijak belum

dibersihkan. Pagi belum usai mengusap mata dan meregangkan

badannya. Lekaskan pekerjaan ladang ini, agar sebelum petang

memanjangkan bayang-bayang, isi ha’ba yang tak akan lagi sempat

mengepulkan asap dapur dapat kauganti dengan arakan bebunga dan

dedaun di atas benang-benang panjangmu. “Ana appu ya de tape wede

pa loko pa da’i ta mahhe ri mone b’aga,” masihkah kau ingat bagaimana

sorot mata kakekmu mengucapkannya? Tak ada nyala yang akan

sanggupmenandingi pijarnya. Tapi ke dada tipisku kaurebahkan

segenap pilihan atas kelanjutanmu.

Edisi April 2013

Puisi

29

Page 32: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

/2/

Sorgum adalah jodoh bagi potongan-potongan daging babi dalam kualimu.

Jodoh yang akan lebih kaupertahankan daripada kisah iblis yang diusir Kristus

ke dalam sekawanan babi. Ka’bahuru tak akan cukup memberi penjelasan

terhadap lemak yang menempel di langit-langitmu bagaikan sisa dosa

peninggalan iblis. “Cukuplah kubaptis dengan segelas hangat air putih.”

Tanpa ritual dan tanda salib. Segala yang terkunci akan terbuka, lebih lebar

dari pintu Zakharia ketika kalam di hadapannya memberi salam. Hari ini kita

akan mengenang lagi Daba yang memberi harapan. Karena hati yang telah

kita matangkan akan digunakan untuk mencairkan dendam, meleburkan segala

derita ke dalam tetugalan di ladang. Ke dalam mulut para Mone Ama yang

menyiramkan rahmat dari balik merah sirih-pinang yang rebah di atas batu.

(Naimata, 2012)

*) Mario F Lawi adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Undana dengan konsentrasi minat Komunikasi Antarbudaya. Bergiat di Komunitas Sastra Dusun Flobamora. Kumpulan cerpennya yang telah terbit adalah Malaikat Hujan (2012).

KREATIF DAN INSPIRATIF

Puisi

30

Page 33: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Hiro Nitsae

3 NAMA, SATU DIRI

Aku lahir dari rahim aku keluar mencari ruang aku keluar mencari waktu aku adalah ruang, aku adalah waktu dan aku adalah aku

*) Hiro Nitsae adalah seorang peminat sastra. Bergiat di Komunitas Sastra St. Mikhael dan Komunitas Sastra Dusun Flobamora. Sebagian puisinya tersiar di harian Timor Express, Pos Kupang serta Victory News.

Edisi April 2013

Puisi

31

Page 34: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Cecilia Novianti Salsinha Teorema ~ Hidup Pernah rasa bimbang menyelimutiku Saat ku dihadapkan pada beribu tujuan Dan aku harus memilih Harus Telah tersimpan rapi kehidupan lampau Segala kenangan hidupku Segala yang berarti Bahkan sangat berarti bagiku Sambil meneruskan hidupku Aku teringat pada tujuanku Inginku mencapainya Mencapai tujuan yang telah kutetapkan Kukumpulkan kembali lembaran cerita lamaku Semua yang berarti bagi tujuanku Kususun rapi satu demi satu Sambil menjejaki hidupku Kucoba hadapi semua yang akan terjadi Semuanya Berharap akhirnya sampai pada tujuanku Ah, hidup bagai teorema yang harus dibuktikan Jogja, 2013 *) Cecilia Novianti Salsinha. Dilahirkan di Ermera, 12 November 1990. Biasa disapa Novi. Hobby membaca, menulis, mendengar instrumen.

KREATIF DAN INSPIRATIF

Puisi

32

Page 35: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Lauh Sutan Kusnandar

Jero Nyoman Padiana “Tangan suci Maharsi Markandya telah menyerahkan peta pengabdian padaku,” katamu dalam SMS yang kubaca setelah setahun kemudian itu Jero Nyoman Padiana, layaknya perjalanan orang-orang Arya, kau tempuh Lombok-Bali sebagai jarak keranda-nyala dupa. Aku tahu, di Besakih, tak akan kau temukan munajat sesayat doaku, karena kau tak kunjung enten dari keteguhan Tri Murti Semasa kecil kita pernah sama-sama bermain dadu, mengundi keping-keping uang logam, yang menjadikan kita lega dengan sekian peluang yang ada. Di setiap destinasi Tirtayatra, kau membaiat peluang, mengundi takdir layaknya permainan masa kanak. Meski kau ber-Tirtayatra sampai ke dalam diri, tak akan kau temukan peluang yang kita legakan dulu Jero Nyoman Padiana, aku telah menggedor pura pura-puramu. Di beranda facebook ini, keteguhan mitologi-mitologi nenek moyang bertandang mengakrabi peradaban, sedang pura pura-puramu abai merenungi

28-29 Juli 2012

Edisi April 2013

Puisi

33

Page 36: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Fragmen Monolog Jillan di Ruang NICU “Ketika garis merah saga itu mencapai usiaku, kau menghadap pagi, mencemasi tubuhku,” ucapmu terbata. “Doa-doa berulang kau putar, dan kau amini sendiri. Cemas agungmu mengganda di atas hamparan tanda-tanda lukaku. Sedang usiamu jadi gigil digedor degup jantungku yang makin melemah. Dalam gerimis airmatamu, garis merah saga itu benar-benar menjadi alif, tegak menghadap langit. Dan ketika sayap malaikat benar-benar membawaku ke arasy, kulihat kau menemukan keteguhan iftitah di atas bentangan sajadah.” *) Lauh Sutan Kusnandar lahir di Lombok Barat, NTB, 09 Januari 1988. Karya-karyanya telah dibukukan dalam sejumlah antologi bersama, antara lain: Permata Kasih (2012), Ayat-ayat Rindu (2012), Selayang Mimpi (2012), Igau Danau: antologi puisi Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci XII 2012 (2013), bersama M. Zainul Kirom menulis antologi puisi Jemari Tinta di Pulau Lombok (2012), Lukisan Ibu Pertiwi: antologi puisi tinta emas 3 (2013), Korean Idol (2013), Mekanika Kuantum (2013), Sweet Pain of Love (2013), Simfoni Serdadu Gigi (2013), Titian Rindu (2013), Untuk Indonesia (2013), Amarah (Januari 2013), dan beberapa judul lagi yang segera terbit. Juga telah dipublikasikan di sejumlah media cetak.

KREATIF DAN INSPIRATIF

Puisi

34

Page 37: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Kiki Sulistyo Luka Mandalika siapa yang telah menyeret mayatmu, Mandalika di lubang matahari ini kita lihat semenanjung yang jauh matamu terbuka seperti bola api sutra hewan-hewan malam mencium bau kebangkitan sementara mereka menduga tubuhmu jadi cacing cahaya dan raja-raja gentar akan datangnya pertanda kau mengendarai ombak ke timur, menjauhi bunyi tambur setelah tergurat angka-keramat pada penanggalan kau tak mati sampai saat itu, meski tebing teramat tinggi guntur dan halimun bertukar mangsa di atas perairan hingga tak ada yang melihat sekelebat anak-panah meluncur cepat ke dadamu yang tabah setelah segalanya tenang, bulan baru terbit warnanya biru serupa laut pagi seseorang telah menyeret mayatmu ke pantai ini untukku, untuk nama suku yang punah kudekap tubuh dinginmu, Mandalika di bawah cahaya bulan yang semakin biru dari semenanjung jauh sebuah rakit jerami dikayuh akan menjemputmu, menghapus sejarahmu 2012

Edisi April 2013

Puisi

35

Page 38: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Orang Gawah orang gawah turun dari gunung. memanggul kayu. bergoyang-goyang sepanjang kelok-turunan tembakau pilitan. parang di pinggang. dengus babi di sebalik belukar orang gawah membayangkan rumah dulu leluhur tak perlu rumah. menghabiskan usia dengan memburu hujan. dimana ada hujan ada tanah yang berkah. untuk semusim ladang bisa ditugal sementara mereka berbiak, mengajari anak-anak cara memanah babi. cara memamah sirih musim berikutnya, atau musim berikutnya lagi akan datang masa malaria. hujan mulai kajuman. mengecup siapa saja yang berani keluar lingkaran. merasakan jutaan bibir dari langit membuat cupang di sekujur badan. seperti peta panjang kepunahan turunan semakin curam. kayu di panggulan bergoyang-goyang orang gawah membayangkan rumah di langit tak bergarit di hadapan sawah usai-panen, sapi-sapi berkalung lonceng kemudian kampung, rumah-rumah terkurung sebilang jalan dihisapnya tembakau pilitan 2012 *) Kiki Sulistyo, lahir di Ampenan, Lombok 16 Januari 1978. Menekuni puisi dan menulis esai. Bekerja pada Departemen Sastra Komunitas Akarpohon, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

KREATIF DAN INSPIRATIF

Puisi

36

Page 39: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Saddam HP Sebelum Hujan Turun Lihat, kaupikir amarahmu padaku tak mengganggu cuaca?

Kejut mataku karena kutukmu mengilapkan kilat di langit. Teguh tulahmu atasku bersahut geletar guntur gemuruh.

Maka, biarlah hujan turun agar di pipiku tersamar air mata.

(Penfui, 2012)

Edisi April 2013

Puisi

37

Page 40: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Demi Tuhan Dengan nada pada oktaf paling tinggi mereka memuji kurban tubuh penuh maaf di kapela seperti suara litani sedang aku dengan kata paling puisi terus meramu sajak di pojok yang tak pernah layak di hadiratMu.

(Citra, 2013)

*) Saddam HP lahir di Lasiana pada 21 Mei 1991. Saat ini mahasiswa semester III Fakultas Filsafat Agama Universitas Katolik Widya Mandira Kupang. Sejumlah tulisannya dipublikasikan di Pos Kupang, Timor Express dan Victory News dan Jurnal Sastra Filokalia. Tergabung bersama Komunitas Sastra St. Mikhael Penfui dan Komunitas Sastra Dusun Flobamora.

KREATIF DAN INSPIRATIF

Puisi

38

Page 41: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Hanya Tuhan Sa yang Tau... Amanche Franck Oe Ninu

Dar tadi sore beta liat Naef Lipus dan Ama Titus bolak-balek pi

Mamtua Debora pung rumah tartau mo beking apa. Beta curiga.

Baptua dua ni jang-jangan ada apa-apa dengan mamtua Debora, janda

manis di katong pung dusun. Mamtua Debora ju dudu ko manangis-

manangis dari tadi siang. Beta pikir Ama Titus deng Naef Lipus ada

beking masalah deng mamtua ko mamtua manangis. Padahal beta

dapa dengar dari Om Nadab katong pung tetangga, bilang Mamtua

Debora ada manangis karna inga katong pung basudara empat orang

NTT ada dapa bunu di Yogya.

Kebetulan Mamtua Debora liat ame foto di Koran Pos Kupang

deng gambar di internet jadi mamtua dudu ko manangis. Kasian e.

Beta ju rasa bersalah karna su bacuriga Ama Titus deng Naef Lipus.

Su amper satu bulan ni, katong di NTT lagi sedih karna ini kasus

penembakan sadis di penjara Cebongan Sleman Yogya. Memang

talalu biadab. Kalopun katong pung empat basudara tu salah, na

proses dong babae to. Kanapa pi maen hakim sandiri. Memangnya ini

Negara son bisa lindungi dia pung warga ko? Sampe-sampe orang pi

kasi ancor fasilitas negara, trus bunuh katong pung sodara dalam

penjara ju rasa biasa-biasa sa. Bagitu beta tamba jengkel karna ada

berita bilang beta pung sodara empat orang ni pareman di Yogya.

“He, jadi lu pikir lu omong enak sa, abis lu bunuh sama dong deng lu

pung suka”. Mama! Coba itu orang yang omong tu, dia ada pasti beta

kasi masok dia di jambatan Temef. Memangnya pantas dong dibunuh

bagitu? Talalu e! Jangan dong pikir beta pung sodara dong ni

penjahat, ko dong beking suka-suka. Tuhan e! Beta tiap hari doa

supaya itu pelaku penyerangan dong sadar diri ko bertobat e. Tapi

memang talalu biadab. Ular Liuksaen sa masih ada dia pung hati

nurani. Ma ini pelaku LP Cebongan dong ni pasti talalu baular, bababi

deng baanjing. Beta tamba sedih karna Mamtua Debora pung

Edisi April 2013

KUSU-KUSU

39

Page 42: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

manangis su lebe dar satu malam. Beta pi bujuk ju tar ontong. Naef

Lipus deng Ama Titus ju dapa lempar dar korsi gara-gara mo batogor

mamtua. Untung mamtua masi bisa makan ko minum aer, jadi biar

manangis ju, tapi tetap ada tenaga.

Katong memang berharap, ini kasus penembakan ni bisa dapa urus

babae dan setuntas-tuntasnya. Jang sampe terulang hal yang sama.

Ini Negara ni mo bubar ko? Kalo mo bubar na kastau babae.

Makanya katong pung aparat negara dong ni harus mampu kasi tegak

ini hukum dan undang-undang. Kalo beta son salah, katong pung

negara ni negara hukum to? Selain ini kasus yang beking katong

pung hati tairis-iris, katong ju sonde lupa korban Rokatenda. Banya

sodara yang susah karna itu gunung malatus. Beta ada baajak ana

dusun dong ko bakumpul dana untuk korban Rokatenda di Falores.

Kasian e. Tapi son apa-apa, biar susah-susah katong ju bisa babantu.

Katong hanya berharap supaya katong tetap kuat walopun ada

tantangan deng banya hal yang kadang beking katong son mangarti.

Betul e. Beta jadi inga itu malam, Mamtua Debora manangis sambil

batarea bilang; hanya Tuhan sa yang tahu, katong pung susah e…

Ina, Ama. Memang batul, kadang katong son tahu apa yang akan

terjadi dalam katong pung idop, tapi Tuhan tau. Katong hanya bisa

berusaha supaya jang sampe katong pung daerah ato negara kaco,

hanya gara-gara satu dua orang pung babeking. Neu, bagitu sa e, beta

pi liat Mamtua Debora ko dia jang manangis sampe satu malam.

Bagitu sa e. Da… Salam. Palate! Palato!

*) Amanche Franck Oe Ninu, Pr. adalah penggagas sejumlah komunitas sastra di

Kupang. Dua bukunya, Humor Anak Timor (Kumpulan Humor, Pantun dan

Plesetan) dan Pesona Flobamora (Kumpulan Pantun dan Cerpen) diterbitkan

oleh Penerbit Lima Bintang, Kupang (2011). Peserta Ubud Writers and Readers

Festival 2012. bergiat di Komunitas Sastra Dusun Flobamora. Karyanya juga

tergabung dalam antologi Voices of the Archipelago (UWRF, 2012) dan tersiar di

sejumlah media di NTT. Kini dipercaya oleh kerabat sekomunitasnya sebagai

koordinator Komunitas Sastra Dusun Flobamora.

KREATIF DAN INSPIRATIF

Kusu-kusu

40

Page 43: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Edisi April 2013

PROFIL

Joko Pinurbo

Dari Celana hingga Puitwit

Pada akhir Oktober 2011, mewakili NTT, kami (saya dan Frater

Ishack Sonlay) berangkat ke Ternate untuk mengikuti Temu

Sastrawan Indonesia IV. Ini merupakan even sastra pertama yang

kami ikuti. Bagi saya, selain menuntaskan dahaga keingintahuan saya

terhadap perkembangan sastra di tanah air melalui silaturahmi

dengan teman-teman dari daerah lain, keberangkatan saya ke Ternate

adalah juga untuk melihat langsung salah satu kurator kegiatan ini

yang juga merupakan salah satu inspirasi saya dalam menulis puisi:

Joko Pinurbo (Jokpin).

S e b e l u m n y a , s a y a

mengenal puisi-puisi Jokpin

sejak duduk di bangku SMA

lewat salah satu harian

nasional yang ada di

perpustakaan kami. Tidak

dapat ditampik, pesona

Jokpin di kalangan teman-

teman penyair seangkatan

saya sangat besar. Salah satu

buktinya, waktu pertama kali

makan siang di Ternate,

Herton Maridi (seorang

teman dari Bandung)

langsung mengajak kami

untuk bergambar bersama

Jokpin dengan logat Sundanya yang kental, “Eh, ada Jokpin. Foto

bareng, yuk!”

Joko Pinurbo lahir di Sukabumi pada 11 Mei 1962. Setelah

menamatkan SMA Seminari Mertoyudan, ia melanjutkan

pendidikannya ke IKIP (sekarang Universitas) Sanata Dharma

Jokpin sedang bersantai di lobi hotel tempat

para peserta TSI IV, Ternate menginap

41

Page 44: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

KREATIF DAN INSPIRATIF

Profil

Yogyakarta tempat ia kemudian mengajar. Jokpin merupakan salah

satu penyair yang paling penting dalam perjalanan kesusasteraan

Indonesia. Puisi-puisinya yang jenaka, terkesan ringan dan

mengejutkan membuat segala bentuk yang ditawarkan oleh generasi

kepenyairan terdahulu dipertanyakan kembali. Setelah terbit Celana

(1999), disusul kumpulan-kumpulan puisi selanjutnya: Di Bawah

Kibaran Sarung (2001), Pacarkecilku (2002), Telepon Genggam (2003),

Kekasihku (2004), Pacar Senja (2005), Kepada Cium (2007) hingga

Tahilalat (2012), kekuatan Jokpin dalam mengakrabi objek keseharian

seperti kamar mandi, kopi, insomnia, celana hingga tema-tema

keagamaan sangat terasa. Ia menawarkan hal-hal yang dianggap berat

dengan cara yang seolah main-main namun selalu mengejutkan. Pada

tahun ini, ia menerbitkan kumpulan kicauannya (yang disebut puitwit

atau puisi-twitter) di dunia maya dengan judul Haduh, aku di-follow.

Efektivitas penggunaan kata dan penghadiran kejutan melalui

penggunaan citraan-citraan tertentu sangat terasa tidak hanya pada

puisi-puisi pendek Jokpin, melainkan pula pada sejumlah puisinya

yang lebih panjang. Sebagai contoh, pada puisi Celana Ibu, kejutan

dihadirkan setelah puisi tersebut disusun dengan bangunan naratif

yang mengarah pada tradisi iman tertentu: “Paskah?” tanya Maria. “Pas sekali, Bu,” jawab Yesus gembira. Mengenakan celana cinta buatan ibunya, Yesus naik ke surga.

Karya-karyanya memenangi sejumlah penghargaan sastra dan

diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing. Kumpulan puisi

pertamanya Celana memperoleh Hadiah Sastra Lontar 2001, dan

diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul Trouser Doll (2002). Ia

juga memperoleh Sih Award untuk trilogi puisinya „Celana 1‟, „Celana

2’, dan ‘Celana 3’ (2001) serta dipilih sebagai Tokoh Sastra 2001 versi

Majalah Tempo. Menerima Penghargaan Sastra Pusat Bahasa (2002)

untuk kumpulan Di Bawah Kibaran Sarung, kemudian Khatulistiwa

Literary Award (2005) untuk kumpulan puisi Kekasihku. Tahilalat

dipilih sebagai Karya Sastra Terbaik 2012 Pilihan Tempo. (rio)

42

Page 45: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Krisis Manusia Modern

Mezra E. Pellondou

Judul : Rumah Lipatan

Penulis : Kopong Bunga Lamawuran

Tebal : iv + 84 halaman

Penerbit : Literat, Bandung

Cetakan Pertama, Oktober 2012

ISBN : 978-602-18630-1-5

Karya sastra merupakan struktur, produksi

dari strukturasi yang berlangsung secara

terus-menerus dunia subjek tertentu terhadap dunia dalam rangka

membangun keseimbangan antara subjek itu dengan lingkungan

sosial dan alamiahnya. Hubungan antara struktur internal dengan

konteks strukturasi tidak didasarkan pada kesamaan isi tetapi pada

homologi strukturalnya.

Rumah Lipatan menunjukkan kaitan erat dengan persoalan

perubahan kebudayaan dengan memilih topik Pendidikan, pengarang

bergerak melalui struktur mental (pandangan dunia pengarang)

sebagai subjek trans-individual, yang menunjukkan sikap dan

tanggung jawab individu dan lembaga pada persoalan pendidikan.

Melihat pikiran estetika maupun persoalan dunia pendidikan yang

diangkat, novel ini lahir pasca reformasi bahkan terkesan mencoba

memasuki dunia postmodern. Dalam Rumah Lipatan ini, ada

kecenderungan pilihan untuk berpihak pada pembongkaran nilai-nilai

baku namun pengarang belum berani memiliki sejumlah keberanian

untuk membebaskan diri para tokohnya dari lembaga, kekuasaan atau

kendali tokoh Prof Dorrio. Penderitaan para tokoh (aku dan para

Edisi April 2013

RESENSI

43

Page 46: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

mahasiswa) tidak lebih dari sarana menguntungkan para dosen yang

malas dan menganggap tugas mengajar hanyalah sebuah upaya

masuk ke kelas hanya sekali, membagi-bagikan salinan materi dan

sebulan kemudian melakukan ujian akhir. Dan tidak seorang

mahasiswa pun yang mampu menunjukkan reaksi dengan terang-

terangan bahwa mereka telah dirugikan dengan tipikal dosen seperti

itu. Penderitaan para mahasiswa hanya sebatas bahan diskusi antar-

tokoh Juna Gersom dengan Bima, dengan Angel atau dengan

Amikus. Sungguh jauh dari semangat reformasi, jika benar

pengarang ingin memasuki postmodern seperti bebereapa ciri atau

karakteristik yang diupayakan pengarang diperlihatkan kepada

pembaca.

Penjelasan saya adalah Rumah Lipatan melukiskan jati diri tokoh

melalui arus pikiran, harapan dan mimpi tokoh (stream of consciousness)

seperti gambaran tentang tokoh Bima, yang dilukiskan lewat arus

pikiran tokoh aku. Harapan dan mimpi tokoh aku (Juna Gersom) yang

dilukiskan lewat aurs pikiran (monolog) tokoh aku (stream of

consciousness) berdasarkan sikap, harapan dan mimpi tokoh Bima.

Teknik penceritaan yang demikian merupakan ciri-ciri karya

postmodern. Namun tidaklah serta-merta langsung disebut demikian

pula karena beberapa kendala bahasa novel membuat novel ini

memerlukan banyak evaluasi berkaitan dengan bahasa.

Namun masih berkaitan dengan lingkungan postmodern, novel ini

mengisyaratkan kecenderungan pandangan yang menolak bingkai

lingkungan, kekuasaan dan kepercayaan yang mapan. Penolakan pada

bingkai kekuasaan ini dapat dilihat dari sikap tokoh-tokohnya.

Umumnya tokoh-tokoh seperti Juna Gersom dan Bima menganggap

kekuasaan bagi mereka sebagai sebuah ancaman yang dapat

menyebabkan penindasan terhadap eksistensi diri.

Juna Gersom (aku) menganggap bahwa memakai kemeja ke

kampus (dan sebagainya) tidak sesuai dengan eksistensi diri manusia

KREATIF DAN INSPIRATIF

Resensi

44

Page 47: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

yang hakiki. Akhirnya tokoh Prof Dorrio terbentuk (dan sengaja

dibentuk) pengarang sebagai sekutu. Sayangnya paralelisme yang

dibangun akibat berkemeja menjadi kontradiktif diterima karena

pengarang mengatakan lewat tokoh Juna bahwa:

Aturan yang dibuat untuk keamanan ruangan itu cukup memberatkan

hati. Berkemeja. (hlm. 19).

Antara keamanan dan berkemeja, tidak paralel, gagasan yang

dimunculkan tidak cukup mendukung.

Perhatikan pula dengan pernyataan penampilan-penampilan yang

menggoda dalam kutipan selanjutnya di bawah ini, akankah sebanding

dengan bagaimana penampilan mahasiswa jika tidak berkemeja atau

jika berpakaian lebih bervariasi? Manakah penampilan menggoda yang

paling kuat dimunculkan?

Dalam waktu yang tidak lama, kampus menjadi tempat yang penuh dengan

penampilan-penampilan yang menggoda. (hlm. 19).

Inti dari eksistensi diri yang ingin diperjuangkan untuk melawan

aturan Prof Dorrio menjadi sangat kabur, yang berakibat pengarang

tidak cukup kuat membangun dan membentuk tokoh Aku (Juna)

sesuai harapan postmodernisme. Eksistensi diri manusia Juno hanya

terletak pada sikap yang tidak menjalankan aturan itu adalah sebuah

kegembiraan tersendiri. Namun itu pun tidak cukup jelas dideskripsikan

karena pengarang membangun eksistensi tersebut hanya dengan

sebuah kalimat kontradiktif yang membutuhkan kejelian dan

kecerdasan pembaca memahaminya, tidak berdasarkan teks yang

dimunculkan. Di sinilah letak kekhasan postmodernisme tidak selalu

digambarkan dari apa yang ditulis. Terkadang struktur teks tidak

mampu menjawab kebutuhan pembaca yang tidak jeli atau tidak ingin

berusaha memahami. Atau bahkan sebaliknya bagi pembaca yang

cukup jeli dan berkeinginan kuat memahaminya sehingga bagi

pembaca seperti itu teks dan struktur tidak lagi cukup untuk

menemukan eksistensi diri yang ingin disampaikan tersebut.

Edisi April 2013

Resensi

45

Page 48: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Berikut kutipan lengkap untuk penjelasan saya di atas:

Harus rapi, kalau tidak rapi, diusir pulang. Membanggakan! Dan satu

kegembiraan tersendiri adalah ketika tidak menjalankan aturan

itu, kita langsung diusir pulang. Aturan adalah segala-galanya sejak itu.

(hlm. 19).

Satu kegembiraan tersendiri dan tidak menjalankan aturan merupakan

sebuah kontradiktif yang paralel karena sebagai pembaca kita telah

ditanamkan oleh pengarang karakter tokoh aku yang mengarah pada

postmodern.

Dapat dipahami bahwa kekuasaan Prof Dorrio yang dibangun

lewat aturan yang dibuatnya dan selama Dorrio menjadi Ketua

Jurusan, oleh Juna dianggap ketat (berkemeja) saat ke kampus/

berkuliah merupakan aturan yang tidak bernilai. Bagi Juna, nilai lebih

mulia dari aturan. Di mata Juna, tidak ada sebentuk nilai pun yang

dapat diperjuangkan dari sebuah aturan berkemeja ke kampus, kecuali

satu hal memperkokoh kekuasaan Dorrio, yang oleh pengarang,

Dorrio dikelaskan sebagai orang hebat, sedangkan mahasiswa yang

sepihak dan sependapat dengan Juna oleh pengarang dikelaskan

sebagai kaumku, dilihat dari sudut pandang Juna.

Sebenarnya pengelasan ini tidak memberikan sejumlah kekuatan

untuk membentuk konflik cerita mengarah pada tujuan pengarang

sejak awal yakni kecenderungan melawan kekuasaan dan menolak

bingkai kekuasaan. Namun sayangnya, sekali lagi (maaf), sejumlah

keberanian belum dimiliki pengarang untuk tujuan tersebut.

Termasuk keberanian untuk membangun silogisme estetika pada

pembaca. Pengarang menghadirkan kelas orang pintar, sebagai

pendukung kekuasaan (setuju pada aturan berkemeja), kelas orang

hebat yang tidak berpihak pada kaumku (tidak setuju pada aturan

berkemeja), namun tidak ada premis pendukung (alasan) untuk kelas

kaumku, sedangkan pada kelas orang pintar, pengarang memberikan

sejumlah premis (alasan). Itulah yang menurut pembaca lemahnya

KREATIF DAN INSPIRATIF

Resensi

46

Page 49: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

membangun silogisme estetika membawa kecenderungan simpulan

yang tidak linear dari maksud pengarang. Sesungguhnya,

postmodernisme membuka peluang yang besar bahkan menerima

bentuk-bentuk yang tidak linear dari gagasan yang dibangun namun

jika itu diperuntukkan untuk tujuan awal menulis maka hasilnya pasti

sangat mengagumkan. Namun yang tidak linear itu akan menjadi

tidak berarti jika terkesan mementahkan tujuan cerita. Kekuasaan

akhirnya tetap dilawan, didobrak bahkan diupayakan diruntuhkan

oleh kaumku namun kaumku tidak memiliki pijakan kokoh, termasuk

keberanian untuk melakukannya. Keberanian hanya bisa muncul jika

eksistensi diri dipahami dengan baik.

Sebenarnya lukisan kekuasaan Prof Dorriio telah dibawa juga ke

jalan raya sebagai ajang pamer dan saling merendahkan. Terjadinya

pengotakan antara kaumku (istilah tokoh Juna Gersom) dengan

kekuasaan itu sendiri (diwakili oleh Prof Dorrio) telah diperkenalkan

pengarang lewat „jalan raya‟ sebagai setting pembuka. Latar yang

menarik karena untuk memasuki sebuah kekuasaan (entah untuk

mendudukinya, menaklukkan atau meruntuhkan, mendobrak atau

memihak) orang harus belajar mengenalnya terlebih dahulu.

Perkenalan yang cukup menyakitkan diawali dengan insiden kecil

(tapi cukup memicu) kemarahan kaumku (Juna Gersom) dengan

kekuasaan itu sendiri adalah ketika mobel mewah Prof Dorrio melaju

tanpa peduli pada para pejalan kaki (kaumku) yang berakibat tokoh

Juna Gersom terciprat bukan hanya air hujan jalanan raya namun

lumpur. Pertikaian terjadi diawali dengan kemarahan dan maki-maki

dari pihak Juna Gersom (kaumku). Sedangkan pihak penguasa (yang

sesungguhnya sangat marah namun merasa sangat jatuh harga

dirinya jika memarahi kaumku) terlihat sepreti menerima caci-maki

tersebut, menampung aspirasi dan makian kauku namun

sesungguhnya yang terlihat itu tidak seperti yang akan terjadi

selanjutnya. Pertikaian tersebut membentuk siklus kemarahan yang

Edisi April 2013

Resensi

47

Page 50: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

berkelanjutan bahkan masuk pada dendam kesumat. Orang-orang

postmodern memang pandai menyimpan semua kebobrokan

menutupinya dengan rapi, namun tidak berarti terbebas perasaan

hatinya.

Secara keseluruhan semua tokoh menunjukkan adanya penurunan

kadar kepercayaan terhadap otoritas pendidikan pada umumnya dan

perguruan tinggi khususnya. Namun latar bukan tujuan cerita, latar

hanyalah sebuah alat yang dipakai untuk membentuk kelas dan

membangun konflik antarkelas akibat dari kecenderungan mendobrak

kekuasaan sebagai tujuan penulisan.

Krisis manusia modern terjadi pada keseluruhan cerita. Manusia-

manusia yang berada dalam cengkeraman modernisasi yang

cenderung permisif terhadap aturan dibandingkan kemanusiaan itu

sendiri. Nilai lebih tinggi dari aturan, bahkan sebaliknya aturan

merupakan dewa untuk membantai kemanusiaan itu sendiri. Manusia

modern dengan kecanggihannya tidak mungkin akan bertindak

seperti Galileo Galilei (1564-1642) yang untuk membuktikan

ketidakbenaran teori Aristoteles (384-322 SM) bahwa kecepatan

benda yang sejenis sebanding dengan berat benda tersebut, Galileo

harus berjuang naik ke menara miring Pisa di Italia dan melemparkan

bola-bola besi dengan berat yang berbeda. Semua bola besi tersebut

jatuh dalam waktu yang bersamaan sekali pun beratnya berbeda-beda.

Manusia modern cenderung tidak memilih naik ke menara Pisa

namun cenderung menjadi menara Pisa itu sendiri, atau ada yang

hanya menjadi penonton adegan tersebut, ada yang memilih menjadi

bola-bola besi yang siap dilemparkan dan mereka sangat

menikmatnya karena telah berfungsi dengan baik untuk membuktikan

ketidakbenaran sebuah teori, namun tidak sedikit manusia-manusia

modern yang bahkan memilih membunuh Galileo Galilei agar mereka

terus berada dalam ketidakbenaran bersama teori tersebut.

Dunia kekuasaan memiliki semua analogi tersebut. Pengarang

KREATIF DAN INSPIRATIF

Resensi

48

Page 51: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

menggunakan kampus sebagai analogi rumah di mana hubungan

dosen dan mahasiswa selayaknya hubungan seorang ayah dengan

anaknya namun yang terjadi justru sebaliknya. Hubungan

menampakkan kampus sebagai sebuah kekuasaan, dan lama-kelamaan

manusia-manusia di dalamnya menganggap biasa hal tersebut, bukan

sebagai sesuatu yang harus diperjuangkan, kecuali tokoh-tokoh

seperti Juna dan Bima dihadirkan pengarang untuk mendobrak

kekuasaan itu sendiri atau mengembalikan sesuatu pada yang

seharusnya bukan pada yang biasanya terjadi selama ini.

Dalam kekuasaan itu sendiri terdapat pula tokoh seperti Pak

Genito yang memilih jadi bola yang mungkin tidak menarik bagi

siapapun, karena begitu berbedanya dengan Prof Dorrio. Pak Genito

saat memberikan kuliah melakukan tatap muka, memberikan

penjelasan secara klasikal, tidak memakai modul yang harus dibeli

mahasiswa, sehingga perpustakaan dimanfaatkan, kreativitas

membaca tumbuh subur di kalangan mahasiswa karena terdapat

daftar buku yang harus dicari dan dibaca mahasiswa. Berbeda dengan

Prof Dorrio yang datang mengajar hanya untuk mengisi daftar hadir

mahasiswa, dan memberikan sanksi pada mahasiswa yang tidak

masuk atau menyela saat dia berbicara. Setelah mengabsen, modul

diberikan pada mahasiswa untuk diperbanyak dan langsung dilakukan

ujian pada minggu berikutnya. Dibentuknya tokoh Juna dan Bima

oleh pengarang untuk tujuan memberikan pencerahan dan

memperjuangkan dengan baik apa yang seharusnya terjadi dalam

sebuah kampus bukan apa yang biasanya terjadi. Namun sayang

ketokohan Bima dan Juna tetap mempertahankan status quo.

Mungkin itulah yang menjadi alasan judul novel ini adalah Rumah

Lipatan. Kekuasaan telah melipat-lipat kemanusiaan menjadi tidak

berbentuk, ibarat sebuah rumah atau tidak bisa ditegakkan lagi sebuah

rumah yang layak dihuni. Sebuah rumah yang tidak lagi nyaman

dalam tangan kekuasaan.

Edisi April 2013

Resensi

49

Page 52: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Penulis yang baik, konon bekerja mulai dari apa yang ia tahu.

Kopong Bunga Lamawuran telah bekerja dari apa yang ia tahu.

Penulis yang lebih baik mestinya memperkaya apa yang ia tahu

itu dengan banyak hal yang orang lain belum tahu, dan lewat

tulisannya mampu meyakinkan perjuangannya. Kopong teruslah

belajar meyakinkan pembaca bahwa tokoh-tokoh yang kamu ciptakan

memfungsikan perannya dengan baik, ketika struktur cerita itu

sendiri tidak mampu mengatakannya. Memang tidak seharusnya

apresiasi pembaca hanya berhenti pada sebuah struktur. Sehingga

ketika terjadi ketidaktepatan dalam penggunaan bahasa, dalam

menjalin struktur cerita, silogisme estetika mampu membangun

premis yang linear atau bahkan tidak linear sekalipun sehingga tujuan

cerita bisa ditangkap pembaca entah secara linear atau tidak linear

sekalipun. Silogisme estetis tidak bisa dipandang remeh (maaf,

silogisme estetis ini adalah istilah saya, karena penulisan kreatif

kadang menolak silogisme logika) hanya karena alasan sebuah

penulisan kreatif, maka penokohan dan karakter mungkin bisa sedikit

menolong karena sebuah struktur hendaknya dipandang sebagai

sebuah koherensi. Dengan demikian silogisme estetika mampu

membangun silogisme logika pembaca.

Akhirnya, sebagai pembaca saya mengucapkan kepada Kopong

Bunga Lamawuran, selamat datang di dunia penulisan kreatif.

Kopong telah bekerja mulai dari apa yang Kopong tahu. Teruslah

menjadi penulis yang lebih baik lagi. beberapa media kreatif bisa

menjadi ajang pengasahan diri semisal Jurnal Cerpen Indonesia, jurnal

sastra, dan berbagai media massa tanpa batasan pilihan. Khusus di

Kota Karang ini, kita telah memiliki Jurnal Sastra Santarang, Jurnal

Sastra Filokalia dengan penulis muda yang cukup berbakat dan

kreatif, yang juga memiliki komunitas sastranya sendiri namun

bersatu dalam perjuangan mengangkat peradaban bangsa lewat

menulis. Semisal, Amanche Franck yang telah menggagas Komunitas

KREATIF DAN INSPIRATIF

Resensi

50

Page 53: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

Sastra St. Rafael dan Komunitas Sastra Dusun Flobamora.

Selanjutnya nama-nama yang bisa saya sebutkan semisal Mario F

Lawi, dan kawan-kawan yang berjuang dengan Santarang. Majalah

Loti Basastra yang akan diluncurkan oleh Kantor Bahasa juga Kelas

Menulis Inspirasi Mezra, semuanya jika berdenyut dalam persaudaraan

yang kuat maka akan mampu (maaf sebelumnya jika kata-kata berikut

saya meminjam pernyataan Amanche Franck, karena saya telah

membaca Dusun Flobamora sebagai „saya‟ dan juga „penulis‟ serta

„pecinta‟ sastra lainnya) menghidupkan dan mengembangkan Dusun

Flobamora sebagai dusun di mana orang datang dan bersaudara,

berkembang dalam tulis-menulis. Amin.

Keterangan:

Tulisan ini pernah disajikan pada acara bedah novel Rumah Lipatan di

aula PBS, FKIP Undana pada tanggal 6 April 2013.

*) Mezra E. Pellondou lahir di Kupang, Nusa Tenggara Timur, 21 Oktober 1969. Sejumlah tulisannya dipublikasikan di beberapa media lokal hingga nasional juga terangkum dalam berbagai antologi. Memenangi sejumlah penghargaan menulis tingkat nasional. Membimbing beberapa kelas penulisan kreatif dan bengkel teater. Novel-novelnya yang telah terbit: Surga Retak (2006), dwilogi Loge dan Nama Saya Tawwe Kabotta (2008) serta Perempuan dari Lembah Mutis (2012).

Edisi April 2013

Resensi

51

Page 54: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan

KREATIF DAN INSPIRATIF

KARIKATUR

52

Page 55: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan
Page 56: DAFTAR ISI · Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa esai, resensi, cerpen dan puisi. Lampirkan biodata narasi di akhir tulisan yang dikirim. 1 . KREATIF DAN INSPIRATIF Seni dan