Upload
vuonghanh
View
218
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Daftar IsiTable of Content
01 IKHTISAR 2014 2014 HIGHLIGHTS
02 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
04 Kinerja Saham di Bursa Efek Indonesia Share Performance in the Indonesia Stock Exchange
07 LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
08 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners10 Laporan Direksi Report from the Board of Directors
13 ANALISA & PEMbAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DIScuSSION & ANALySIS
14 Ekonomi Indonesia dan Industri Bir The Indonesia Economy and the Beer
Industry16 Tinjauan Keuangan Financial Review21 Dividen Dividends 21 Transaksi Dengan Pihak Berelasi Related Party Transactions24 Prospek Bisnis dan Tinjauan Ekonomi 2015 Business Prospects and Economic Outlook
in 201525 Informasi Keuangan Lainnya Other Financial Information26 Sumber Daya Manusia Human Resources28 Aktivitas dan Peristiwa Penting Events and Activities30 Sertifikasi dan Penghargaan Certificates and Awards
33 TATA KELOLA PERuSAHAAN cORPORATE GOvERNANcE
45 PROFIL DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, KOMITE AuDIT, SEKRETARIS PERuSAHAAN
DAN INTERNAL AuDIT MANAGER PROFILE OF THE bOARD OF
cOMMISSIONERS, bOARD OF DIREcTORS, AuDIT cOMMITTEE, cORPORATE SEcRETARy AND INTERNAL AuDIT MANAGER
55 TANGGuNG JAWAb SOSIAL PERuSAHAAN cORPORATE SOcIAL RESPONSIbILITy
59 PROFIL PERuSAHAAN cOMPANy PROFILE
60 Visi dan Misi Vision and Mission Statement61 Sekilas Perusahaan Company at a Glance63 Produk dan Merek Products and Brands64 Struktur Organisasi Organizational Structure
65 Manajer / Kepala Departemen Managers/ Departement Heads 66 Kronologis Pencatatan Saham Historical Share Listing 66 Komposisi Pencatatan Saham Composition of Shareholders 67 Informasi Perusahaan Lainnya Other Company Information
69 SuRAT PERNyATAAN TENTANG TANGGuNG JAWAb DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG LAPORAN TAHuNAN 2014
STATEMENT LETTER ON THE RESPONSIbILITy OF THE bOARD OF cOMMISSIONERS AND bOARD OF DIREcTORS ON THE 2014 ANNuAL REPORT
71 LAPORAN KEuANGAN AuDITAN AuDITED FINANcIAL REPORT
Tahun 2014 merupakan tahun tantangan bagi industri bir. Tarif cukai meningkat 18,2% pada bulan Januari. Pemberlakuan peraturan baru yang membatasi distribusi minuman beralkohol. Inflasi pada tingkat tertinggi dalam lima tahun terakhir, serta terdepresiasinya Rupiah terhadap dolar AS. Disamping kesulitan-kesulitan tersebut, PT Delta Djakarta berhasil mencatat pertumbuhan yang solid pada tahun 2014.
Managing Challenges Achieving Value
2014 was a year of challenges for the beer industry. Excise taxes increased by 18.2% in January. New regulations were imposed, further curtailing the distribution of alcoholic beverages. Inflation was at its highest level in the last five years, while the Indonesian Rupiah continued to depreciate against the US dollar. Despite these difficulties, PT Delta Djakarta managed to post solid growth in 2014.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
Hasil Usaha 2014 2013 2012 2011 2010 * Results from Operations
Penjualan 2.111.639 2.001.359 1.719.815 1.394.153 1.205.482 Sales
Cukai Bir dan Pajak Penjualan 1.232.386 1.134.292 999.863 830.102 657.666 Excise duty and Sales
Tax
Penjualan Bersih 879.253 867.067 719.952 564.051 547.816 Net Sales
Laba Kotor 617.506 605.264 517.388 392.901 359.642 Gross Profit
Laba Sebelum Pajak 379.519 358.396 287.505 204.871 192.972 Income before Income Tax
Laba Bersih diatribusikan kepada pemegang saham 282.174 264.451 208.121 145.085 139.567 Net Income attributable
to shareholders
Laba Bersih Komprehensif 288.073 270.498 213.421 151.715 146.066 Comprehensive Net
Income
Jumlah Saham ** 16.013.181 16.013.181 16.013.181 16.013.181 16.013.181 Total Shares **
Laba Dasar per saham *** 17.621 16.515 12.997 9.060 8.716 Basic Earnings per
Share***
Dividen Tunai 192.158 184.152 176.145 168.138 Cash Dividends
Dividen Tunai per Saham *** 12.000 11.500 11.000 10.500 Cash Dividends per
Share ***
Harga per Saham *** 390.000 380.000 255.000 111.500 120.000 Price per Share ***
Posisi Keuangan Financial Position
Kas dan Setara kas 417.148 433.776 290.769 246.669 248.782 Cash and Cash equivalents
Piutang Usaha - bersih 214.320 117.545 149.496 175.237 181.929 Trade Accounts Receivable - net
Persediaan 193.300 171.745 152.086 84.458 83.360 Inventories
Jumlah Investasi 6.075 6.075 6.075 10.093 19.296 Total Investment
Aset Tetap - bersih 113.596 93.079 95.121 98.160 113.940 Property, plant and equipment-net
Jumlah Aset 991.947 867.041 745.307 696.167 708.584 Total Assets
Utang Usaha 32.567 44.667 26.760 30.093 28.692 Trade Accounts Payable
Liabilitas Jangka Pendek 190.953 157.091 119.920 96.129 89.397 Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang 36.521 33.392 27.176 27.102 25.828 Noncurrent Liabilities
Jumlah Liabilitas 227.474 190.483 147.095 123.231 115.225 Total Liabilities
Ekuitas diatribusikan kepada pemegang saham 756.906 666.889 586.590 554.614 577.668 Equity attributable to
shareholders
Jumlah Ekuitas 764.473 676.558 598.212 572.935 593.359 Total Equity
Modal Kerja 663.224 591.020 511.414 481.515 476.557 Working Capital
(*) Disajikan kembali sebagai akibat Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan.
(**) Jumlah saham disajikan dalam lembar saham(***) Laba dasar per saham, dividen tunai per saham dan harga per
saham disajikan dalam rupiah penuh
(*) Restated as result of adoption of New and Revised Statements of Financial Accounting Standards (‘PSAK”) 1 (revised 2009), “Presentation of Financial Statements”
(**) Total shares expressed in number of shares(***) The basic earning per share, cash dividends per share and price
per share presented in full rupiah.
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
2
Rasio Keuangan (Dalam Prosentase) 2014 2013 2012 2011 2010 Financial Ratios
(In Percentage)
Rasio Laba Bersih terhadap Jumlah Aset 28,45 30,50 27,92 20,84 19,70 Return On Assets Ratio
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset 22,93 21,97 19,74 17,70 16,26 Debt to Total Assets
Ratio
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas 30,05 28,56 25,08 22,22 19,95 Debt to Equity Ratio
Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas 37,28 39,65 35,48 26,16 24,16 Return On Equity Ratio
Rasio Net Income terhadap Pendapatan 13,36 13,21 12,10 10,41 11,58 Net Income Margin
Ratio
Rasio Lancar 447,30 476,20 526,50 600,90 633,08 Current Ratio
dalam juta Rupiahin million Rupiah
PenjualanSales
2010 2011 2012 2013 2014
1.205.482 1.394.153 1.719.815 2.001.359 2.111.639
dalam juta Rupiahin million Rupiah
Jumlah AsetTotal Assets
2010 2011 2012 2013 2014
708.584 696.167 745.307 867.041 991.947
dalam juta Rupiahin million Rupiah
Laba KotorGross Profit
2010 2011 2012 2013 2014
359.642 392.901 517.388 605.264 617.506
dalam juta Rupiahin million Rupiah
Laba Rugi Komperehensif yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemegang SahamTotal Comprehensive Income Attributable to Sharesholders
2010 2011 2012 2013 2014
139.567 145.085 208.121 264.451 282.174
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
3
Kinerja Saham di Bursa Efek IndonesiaShare Performance in the Indonesia Stock Exchange
Pergerakan Harga Saham Pada Tahun 2014 Shares Price Movement In Year 2014
Periode
Harga per saham / Value per share Jumlah Perdagangan /Volume Traded
PeriodTertinggi / Highest (Rp)
Terendah / Lowest (Rp)
Penutupan / Closing (Rp)
Kuartal 1 350.000 345.000 350.000 2.300 1st Quarter
Kuartal 2 375.000 350.000 360.000 20.300 2nd Quarter
Kuartal 3 425.000 345.000 405.000 17.900 3rd Quarter
Kuartal 4 390.000 387.500 390.000 2.000 4th Quarter
Pergerakan Harga Saham Pada Tahun 2013 Shares Price Movement In Year 2013
Periode
Harga per saham / Value per share Jumlah Perdagangan /Volume Traded
PeriodTertinggi / Highest (Rp)
Terendah / Lowest (Rp)
Penutupan / Closing (Rp)
Kuartal 1 330.000 249.500 330.000 32.000 1st Quarter
Kuartal 2 350.000 316.000 350.000 225.000 2nd Quarter
Kuartal 3 370.000 321.500 340.000 12.500 3rd Quarter
Kuartal 4 380.000 315.000 380.000 4.500 4th Quarter
Pergerakan Harga Saham Pada Tahun 2012 Shares Price Movement In Year 2012
Periode
Harga per saham / Value per share Jumlah Perdagangan /Volume Traded
PeriodTertinggi / Highest (Rp)
Terendah / Lowest (Rp)
Penutupan / Closing (Rp)
Kuartal 1 140.500 115.000 139.500 39.000 1st Quarter
Kuartal 2 190.000 139.000 190.000 41.000 2nd Quarter
Kuartal 3 243.000 190.000 242.000 27.500 3rd Quarter
Kuartal 4 260.000 235.500 255.000 23.500 4th Quarter
Pergerakan Harga Saham Pada Tahun 2011 Shares Price Movement In Year 2011
Periode
Harga per saham / Value per share Jumlah Perdagangan /Volume Traded
PeriodTertinggi / Highest (Rp)
Terendah / Lowest (Rp)
Penutupan / Closing (Rp)
Kuartal 1 120.000 120.000 120.000 24.000 1st Quarter
Kuartal 2 130.000 114.000 127.000 126.000 2nd Quarter
Kuartal 3 127.500 119.000 119.000 35.500 3rd Quarter
Kuartal 4 119.000 105.500 111.500 18.000 4th Quarter
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
4
Pergerakan Harga Saham 2014
Harga Saham Penutupan per 31 Desember
Share price movement in 2014
Closing Shares Price in December 31
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
353.
580
348.
600
350.
000
373.
500
360.
000
359.
000
345.
000
405.
000
402.
000
387.
500
390.
000
360.
054
20132012201120102009 2014
62.0
00 120.
000
111.
500
255.
000
380.
000
390.
000
2014 2013 2012 2011 2010 2009
Harga per saham (Rp) 390.000 380.000 255.000 111.500 120.000 62.000 Price per Share (Rp)
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
5
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
6
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
7
LAPORAN MANAJEMEN
Management Report
Laporan Dewan KomisarisReport from The Board of Commissioners
Pemegang Saham yang terhormat,
Ditengah tatanan peraturan yang lebih ketat dan
perlambatan pertumbuhan ekonomi, dengan
senang hati kami umumkan bahwa PT Delta Djakarta
membukukan hasil yang memuaskan di tahun 2014.
Dewan Komisaris telah memberikan bimbingan
kepada Manajemen dalam penerapan program
yang diperlukan untuk mengatasi tantangan dan
meningkatkan kualitas produk.
Di tahun ini, perusahaan berhasil membukukan laba
bersih komprehensif sebesar Rp 288,1 milyar, lebih
besar 6,5% dari Rp 270,5 milyar di tahun 2013.
Komite Audit telah mengevaluasi Laporan Keuangan
Konsolidasian Perusahaan yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014. Berdasarkan analisis
Komite Audit, Dewan Komisaris merekomendasikan
kepada seluruh pemegang saham untuk dapat
menyetujui Laporan Keuangan Konsolidasian ini.
Kami berterima kasih kepada Komite Audit, yang
dipilih pada tahun 2014, atas bantuannya dalam
To our valued shareholders,
Amidst a more stringent regulatory landscape and a
slowdown in economic growth, we are pleased to
announce that PT Delta Djakarta posted encouraging
results in 2014. With the guidance of the Board
of Commissioners, Management implemented
necessary programs to rise above these challenges
and improve the quality of our products.
As a result, the Company managed to book consolidated
net profits of Rp 288.1 billion, higher by 6.5% from the
Rp 270.5 billion profit registered in 2013.
After a thorough examination of the Consolidated
Financial Statements of the Company for the year
ended December 31, 2014, the Audit Committee
together with the Board of Commissioners
recommends to all shareholders that these
Consolidated Financial Statements be approved. We
thank the Audit Committee, whose new members
were appointed last 2014, for its assistance in the
Heru budi HartonoKomisaris utama
President Commissioner
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
8
pemenuhan tanggung jawab pengawasan dalam
kaitannya dengan pelaporan keuangan, struktur
pengendalian internal, sistem manajemen risiko dan
fungsi audit internal dan eksternal.
Dewan Komisaris menghargai komitmen Direksi
untuk melaksanakan tata kelola perusahaan dan
tanggung jawab sosial perusahaan dengan baik.
Perusahaan melakukan berbagai program tanggung
jawab sosial perusahaan pada tahun 2014, sebagian
besar dilaksanakan untuk masyarakat sekitar pabrik,
dengan melakukan program pengembangan daerah
setempat, seperti misi kesehatan gratis, donor darah
dan mendukung berbagai kegiatan keagamaan.
Dewan Komisaris juga menyampaikan terima kasih
sedalam-dalamnya kepada Ir. Tubagus Muhammad
Rais, yang telah menyelesaikan masa jabatannya
sebagai Presiden Komisaris Perusahaan pada Rapat
Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan pada
bulan Mei tahun 2014, atas nasihat dan kontribusi
berharga Beliau kepada Perusahaan. Sesuai peraturan
yang berlaku, anggota Dewan Komisaris diangkat pada
RUPS bulan Mei 2014 untuk masa jabatan 3 tahun.
Tahun 2014 adalah tahun tantangan bagi Perusahaan.
Kesuksesan yang dicapai merupakan bentuk
profesionalisme dan peran serta semua pihak, baik
jajaran Direksi, manajemen dan karyawan. Dewan
Komisaris, bersama-sama dengan Direksi akan terus
fokus mengembangkan strategi perusahaan untuk
mengantisipasi perubahan ekonomi domestik dan
industri bir guna meyakinkan semua risiko dapat
dikelola dengan baik.
Atas nama Dewan Komisaris, perkenankan saya
menyampaikan apresiasi kepada manajemen
dan karyawan PT Delta Djakarta atas dedikasi
dan komitmennya. Apresiasi setinggi-tingginya
kami sampaikan kepada para pemegang saham
dan rekanan bisnis yang senantiasa memberikan
dukungan dan kerjasamanya selama ini.
fulfillment of its oversight responsibilities in relation
to financial reporting, internal control structure, risk
management systems and internal and external audit
functions.
We likewise commend the Company’s Board of
Directors for its total commitment to good corporate
governance and corporate social responsibility.
The Company continues to provide meaningful
contribution to its community through the conduct
of various development programs such as free
medical missions, blood donations and supporting
various religious activities.
We wish to also extend our gratitude to Ir. Tubagus
Muhammad Rais, who has concluded his service as
President Commissioner of the Company during the
May 2014 Annual Shareholders’ Meeting, for his
valuable counsel and contribution to the Company.
In compliance with regulation, members of the Board
of Commissioners were appointed for a term of three
(3) years during the May 2014 Annual Shareholders’
Meeting.
2014 was truly a challenging year for the Company.
The success that we have achieved is the result of the
collective determination and professionalism of the
Company’s directors, management and employees.
The Board of Commissioners, together with the
Board of Directors will continue to keep the Company
focused in developing strategies to anticipate changes
in the domestic economy and the beer industry to
ensure that risks are properly managed.
On behalf of the Board of Commissioners, allow
me to extend our appreciation to the Management
and employees of PT Delta for their dedication and
commitment. Our utmost appreciation also goes to
our valued shareholders and business partners for
their continued support and cooperation.
Atas Nama Dewan KomisarisOn Behalf of the Board of Commissioners
Heru Budi HartonoKomisaris Utama
President Commissioner
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
9
Laporan DireksiReport from The Board of Directors
Raymundo y. Albano Direktur utama
President Director
Pemegang Saham yang terhormat,
Tahun 2014 merupakan tahun yang penuh tantangan
bagi PT Delta Djakarta di mana kondisi politik dan
ekonomi nasional berpengaruh terhadap industri
minuman beralkohol. Tarif cukai yang lebih tinggi
pada produk alkohol diberlakukan pada awal tahun
ini, dan ini diikuti oleh keputusan baru lebih lanjut
yang mengatur distribusi minuman alkohol. Tingkat
inflasi naik setinggi 8,4%, dengan harga bahan bakar
meningkat hampir 15% sedangkan Rupiah Indonesia
hampir menembus 13.000 terhadap Dollar.
Meskipun dilatarbelakangi pertumbuhan industri
yang lemah, kinerja keuangan PT Delta Djakarta
tahun 2014 tetap meningkat karena dukungan
usaha dari rekanan bisnis dan juga strategi yang
dimplementasikan selama tahun berjalan.
PT Delta Djakarta menjaga pertumbuhan profit-nya
di tahun 2014 dengan meningkatkan pendapatan
dari penjualan di tengah ketidakpastian pasar industri
Dear valued shareholders,
The year 2014 was a challenging one for PT Delta
with the developments in the country’s government
regulations and economic conditions. Higher excise
taxes on alcohol products were imposed at the
start of the year, and this was followed by a new
decree further regulating the distribution of alcohol
beverages. Inflation rates rose as high as 8.4%,
with fuel prices increasing by almost 15% while the
Indonesia Rupiah almost breached the 13,000 mark
against the US Dollar.
Against a backdrop of muted industry growth, PT
Delta’s financial performance improved over last year
owing to the efforts of our business partners and the
implementation of strategies to protect and grow
our business.
PT Delta sustained its profitability growth in 2014 as
it increased its sales revenue despite lower volumes
on the back of prevailing uncertainties in the beer
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
10
bir. Keuntungan bersih (net profit) tumbuh 6,5% di
tahun 2014 sebesar Rp 288,1 milyar dari Rp 270,5
milyar di tahun 2013. Kenaikan ini ditentukan oleh
inisiatif untuk menaikan harga produk bulan Februari
2014 sebagai respon atas kenaikan tarif cukai dan
biaya produksi, yang memungkinkan perusahaan
untuk melindungi margin dan pada saat yang sama
mempertahankan daya saing harga.
Untuk terus melakukan ekpansi ketersediaan
produk, kami melakukan penetrasi pasar di daerah-
daerah baru dan wilayah yang memiliki potensi
pertumbuhan yang baik. Hal ini didukung dengan
kampanye sales dan marketing yang terintegrasi dan
menarik seperti outlet-based events, sebagai sponsor
utama kegiatan-kegiatan besar dan pemasangan
billboard yang strategis dimana semua ini membantu
meningkatkan brand awareness dan image kami di
berbagai pelosok daerah di seluruh Indonesia.
Untuk mengatasi melemahnya nilai tukar Rupiah,
kami terus memanfaatkan sinergi dengan perusahaan
induk kami, San Miguel Brewery, Inc., dalam mencari
supply material dengan alternatif terbaik dan
ekonomis. Material yang tersedia di tingkat lokal
terus dievaluasi untuk mengurangi ketergantungan
pada bahan import dan mengurangi dampak risiko
valuta asing.
Sesuai peraturan yang berlaku, anggota Direksi saat
ini ditunjuk pada RUPS bulan Mei 2014 untuk masa
jabatan 3 (tiga) tahun. Bersama Dewan Komisaris dan
Komite Audit, perusahaan tetap berkomitmen pada
tata kelola perusahaan yang baik dan akan terus
mematuhi prinsip-prinsip transparansi, kemandirian,
akuntabilitas, bertanggungjawab dan adil.
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)
selalu menjadi praktik dan budaya kerja
PT Delta Djakarta. Selama ini perusahaan telah
memberikan donasi kepada berbagai acara kegamaan
seperti "Idul Adha", "Ramadhan" dan "Perayaaan
Natal". Perusahaan terus melakukan misi kesehatan
di berbagai desa di sekitar pabrik, memberikan
konsultasi dan pelayanan kesehatan gratis. Bersama
pemerintah daerah setempat, PT Delta Djakarta
market. Net profit grew by 6.5% in 2014 to
Rp288.1 billion from Rp270.5 billion in 2013. The
improvement in profit was driven by the modest
nationwide price increase implemented in February
2014 in response to the excise tax hike, which
allowed us to protect our margins and at the same
time maintain our price competitiveness.
We further expanded our product availability through
continuous market penetration campaigns in new
areas and districts with high growth potential. This
was supported by integrated sales and marketing
campaigns such as outlet-based events, major
sponsorships, and the placement of billboards in
high-traffic areas, all of which helped raise our brand
awareness and image.
To mitigate the impact of the weakening Indonesian
Rupiah, we continued to capitalize on synergies
with our parent company, San Miguel Brewery, Inc.,
to benefit from economies of scale in sourcing the
raw materials and raw material substitutes. Locally
available alternatives were evaluated to reduce
dependence on imports and lessen the impact of
currency risks.
In compliance with regulation, the current members
of the Board of Directors were appointed for another
three-year term during the May 2014 Annual
Shareholders’ Meeting. We wish to assure our
shareholders that the Company, together with the
Board of Commissioners and the Audit Committee,
remains committed to good corporate governance
and shall continue to adhere to the principles
of transparency, independence, accountability,
responsibility and fairness.
We also continue to uphold the principle of Corporate
Social Responsibility by maintaining a harmonious
relationship with the community. For several years,
donations have been made during important religious
events such as “Idul Adha”, “Ramadhan” and
“Christmas celebrations”. The Company continues
to hold medical missions in villages surrounding our
brewery, providing the community with free medical
consultations and medicines. Together with the local
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
11
membangun “Aquifer Recovery and Storage” yaitu
sebuah fasilitas yang dimaksudkan untuk menjaga
ketersediaan air tanah untuk kebutuhan perusahaan
dan masyarakat sekitar.
Meskipun 2014 masih merupakan tahun yang baik
untuk PT Delta Djakarta, kami terus berjuang untuk
menghadapi tantangan di industri bir. Kita harus
bisa meningkatkan standar dan mempertahankan
pertumbuhan Perusahaan sebagai komitmen kepada
pemegang saham, karyawan dan mitra bisnis yang
bersama-sama menikmati kesuksesan Perusahaan.
government, PT Delta set-up an aquifer recovery and
storage facility aimed to maintain sustainable ground
water flow for the needs of the company and its
surrounding community.
Lastly, while 2014 was still a good year for PT Delta,
we need to remain resilient amidst the looming
challenges in the beer industry. We will continue to
raise the bar in terms of product quality and customer
service, and we reiterate our commitment to grow
the Company for our shareholders, employees
and business partners with whom we share our
Company’s success.
Atas Nama DireksiOn Behalf of the Board of Directors
Raymundo Y. Albano Direktur Utama
President Director
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
12
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
13
ANALISIS PEMbAHASAN
MANAJEMENManagement Discussion Analysis
EKONOMI INDONESIA DAN INDuSTRI bIR
Secara umum tahun 2014 ditandai dengan sejumlah
tantangan di pasar bir yang disebabkan oleh kondisi
perekonomian global dan nasional yang kurang
menguntungkan. Ekonomi Indonesia tumbuh 5,0%,
lebih lambat dari pertumbuhan tahun 2013 sebesar
5,8%.
Tekanan inflasi perlahan meningkat di akhir tahun
2014, pada saat pemerintah menaikan harga BBM
untuk mengurangi subsidi, hal ini mendorong
tingkat inflasi sebesar 8,4%. Nilai tukar Rupiah
terhadap Dollar terus terdepresiasi menembus angka
13.000 di akhir tahun, hal ini berdampak pada
THE INDONESIA EcONOMy AND THE bEER INDuSTRy
In general, 2014 was marked by a number of
challenges in the beer market and unfavorable global
and local economic conditions. Indonesia’s economy
grew by 5.0%, slower than the 5.8% registered in
2013.
Inflationary pressures slowly inched up towards the
end of 2014, when the government raised fuel prices
to reduce oil subsidies, resulting in year-on-year
inflation of 8.4%. The Indonesian Rupiah continued
to depreciate against the US dollar, falling below the
13,000 mark towards the end of the year, which
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
14
naiknya biaya harga bahan baku import dan bahan
lainnya. Pertumbuhan industri bir melambat terlihat
di semester pertama tahun 2014 karena lemahnya
permintaan selama masa pemilu.
Selain tantangan ekonomi dan politik, industri bir
juga terpengaruh oleh pemberlakuan kenaikan
tarif cukai sebesar 18,2% (dari Rp 11.000 per
liter menjadi Rp 13.000 per liter) di awal tahun,
yang menyebabkan kenaikan harga bir. Kondisi ini
semakin sulit dengan dikeluarkannya peraturan baru
Kementerian Perdagangan Permendag No.20/2014
yang secara efektif memberlakukan Peraturan
Presiden No.74/2013 mengenai kontrol, supervisi
dan distribusi minuman beralkohol secara ketat.
Faktor-faktor yang kurang menguntungkan ini
menghambat pertumbuhan pasar bir yang semula
diproyeksikan tumbuh di atas satu digit.
raised cost of imported materials and intermediary
inputs. Similarly a slowdown in the beer industry
characterized the first half of 2014 due to the
sluggish demand for beer during the election period.
Apart from the economic and political challenges,
the beer industry was also adversely affected by
the imposition of an 18.2% increase in excise taxes
(from Rp11,000 per liter to Rp13,000 per liter) at
the beginning of the year, which led to subsequent
increase in beer prices. This was compounded with
the issuance of a new regulation from the Ministry of
Trade under Permandag No. 20/2014, putting into
effect Presidential decree No. 74/2013 which further
regulates the control, supervision and distribution
of alcohol beverages. These unfavorable factors
resulted in the contraction of the beer market that
was originally projected to grow at a high single digit.
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
15
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
Pembahasan keuangan di bagian berikut merujuk
kepada Laporan Keuangan Konsolidasian
Perusahaan yang berakhir pada 31 Desember 2014
dan 2013. Laporan keuangan telah diaudit oleh
Osman, Bing Satrio dan Eny (anggota Deloitte Touch
and Tohmatsu) sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan Indonesia.
Meskipun tantangan yang ditimbulkan oleh
perlambatan dalam industri bir dan kondisi ekonomi
yang tidak menguntungkan, PT Delta Djakarta
terus memberikan hasil yang menggembirakan
untuk 2014 dimana ini dibantu oleh pertumbuhan
pendapatan yang kuat dan menurunkan biaya tetap.
Hasil dari Kegiatan Operasional
Perusahaan membukukan 5,5% kenaikan
pendapatan sebesar Rp 2.112 milyar di tahun 2014
dari Rp 2.001 milyar di tahun 2013 setelah kenaikan
harga pada Februari sebagai dampak dari kenaikan
tarif cukai sebesar 18,2%, yang mempengaruhi
rendahnya volume bir. Penjualan bersih meningkat dari
Rp 867,1 milyar menjadi Rp 879,4 milyar. Pertumbuhan
Penjualan Bersih dikompensasikan dengan kenaikan
biaya produksi yang disebabkan fluktuasi harga
bahan baku, tingginya biaya utility dan melemahnya
Rupiah. Meskipun biaya produksi tinggi, Total Biaya
Pokok Penjualan tetap sama seperti tahun sebelumnya
dengan volume yang lebih rendah. Hasilnya, Total
Laba Kotor meningkat 2% dari Rp 605,3 milyar di
tahun 2013 menjadi Rp 617,5 milyar di tahun ini.
Total Biaya Penjualan dan Biaya Administrasi turun
menjadi Rp 260,4 milyar di tahun 2014, dari
Rp 268,9 milyar pada tahun 2013 atau lebih rendah
3,1% pada periode yang sama tahun lalu karena
rendahnya biaya distribusi dan promosi.
Laba Bersih tahun 2014 yang diatribusikan kepada
pemegang saham naik 6,7% menjadi Rp 282,2 milyar
Financial assessments presented in the subsequent
sections refer to the Consolidated Financial
Statements of the Company for the year ended
December 31, 2014 and 2013. The financial
statements have been audited by Osman, Bing
Satrio and Eny (a member firm of Deloitte Touch and
Tohmatsu) in accordance with Indonesia Financial
Accounting Standards.
Despite the challenges posed by the slowdown in the
beer industry and unfavorable economic conditions,
PT Delta Djakarta continued to deliver encouraging
results for 2014 helped by robust revenue growth
and lower fixed costs.
Results From Operations
The Company registered a 5.5% increase in revenues
during the year to Rp 2,112 billion from Rp 2,001
billion in 2013 on the back of the price increase
implemented in February in response to the 18.2%
increase in excise taxes, tempered by restrained beer
volumes. Net sales improved from Rp867.1 billion to
Rp879.4 billion. The growth in net sales more than
compensated for the increase in production costs
brought about by fluctuating prices of materials,
higher utilities costs and a weak IDR. Despite
higher cost of production inputs, Total Cost of Sales
remained at the same level as last year on account
of lower volumes. As a result, Total Gross Profits
improved by 2% from Rp 605.3 billion in 2013 to
Rp 617.5 billion.
Total Selling and Administrative expenses dropped
to Rp 260.4 billion in 2014, 3.1% lower than the
Rp 268.9 billion registered in the same period last
year due to lower distribution costs and promotion
expenses.
2014 net income attributable to the shareholders
jumped by 6.7% to Rp 282.2 billion from Rp 264.5
Tinjauan KeuanganFinancial Review
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
16
billion in the same period last year or a basic earnings
per share of Rp 17,621 from Rp 16,515 in 2013.
Financial Position
Assets
The Company’s total assets as of December 2014 rose
to Rp 991.9 billion, a 14.4% increase from Rp 867.0
billion in 2013, mainly from higher receivables,
inventories and fixed assets which were partly
offset by lower cash. Cash and cash equivalents
declined by 3,8% over 2013 mainly due to slightly
lower collections from trade receivables, increased
disbursements to suppliers, a rise in tax payments
and higher investments for capital expenditures.
Total Current assets expanded from Rp 748.1 billion
in 2013 to Rp 854.2 billion in 2014. The 14.2%
increase was mainly on account of higher receivables
and inventories.
For the period ending December 31, 2014, the
Company recorded Rp 137.8 billion in total Non-
current assets, 15.8% higher than the Rp118.9 billion
posted in the same period last year. This was primarily
due to capital expenditures amounting to Rp 38.0
billion for repairs and maintenance of the brewery,
and investments in trade assets during the year.
dari Rp 264,5 milyar pada periode yang sama tahun
2013, atau harga per saham sebesar Rp 17.621 dari
Rp 16.515 di tahun 2013.
(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)
IKHTISAR LABA RUGI INCOME STATEMENT HIGHLIGHTS
2014 2013 %
Penjualan 2.111.639 2.001.359 5,5% Sales
Penjualan Bersih 879.253 867.067 1,4% Net sales Revenue
Harga Pokok Penjualan (261.747) (261.802) 0,0% Cost of Good Sold
Laba Kotor 617.506 605.264 2,0% Gross Profit
Biaya expenses
Penjualan, Umum & Administrasi (260.420) (268.860) -3,1% Selling, General & Admin
Lainnya (Pendapatan Bunga) 22.433 21.991 2,0% Others (Net of Interest Income)
Laba Bersih sebelum Pajak 379.519 358.396 5,9% Income Before tax
Laba Bersih Komprehensif 288.073 270.498 6,5% Comprehensive Net Income
Diatribusikan Pada Pemegang Saham 282.174 264.451 6,7% Attributable to Shareholders
Kepentingan Non Pengendali 5.899 6.047 -2,5% Non Controling Interest
Posisi Keuangan
Assets
Total Aset Perusahaan per Desember 2014 naik
menjadi Rp 991,9 milyar, atau naik 14,4% dari
Rp 867,0 milyar di tahun 2013, terutama dari
peningkatan piutang, persediaan dan aset tetap
yang sebagian diimbangi dengan rendahnya kas. Kas
dan setara kas turun 3,8% dari tahun 2013 terutama
disebabkan oleh rendahnya kolektibilitas piutang
usaha, peningkatan pembayaran kepada supplier,
peningkatan pembayaran pajak dan tingginya
investasi untuk belanja modal.
Total Aset Lancar meningkat dari Rp 748,1 milyar
pada tahun 2013 menjadi Rp 854,2 milyar pada
tahun 2014. Peningkatan 14,2% terutama pada
akun piutang dan persediaan yang lebih tinggi.
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2014,
Perusahaan mencatat Aset Tidak Lancar Rp 137,8
milyar, 15,8% lebih tinggi dari Rp 118,9 milyar
pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini terutama
disebabkan belanja modal sebesar Rp 38,0 milyar
untuk perbaikan dan pemeliharaan pabrik, dan
investasi dalam trade assets pada tahun berjalan.
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
17
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
Piutang usaha meningkat menjadi Rp 214,3 milyar
dari Rp 117,6 milyar di tahun 2013 terutama
disebabkan oleh kenaikan harga yang terjadi di
bulan Februari. Total persedian meningkat sebesar
12,6% dibandingkan tahun lalu, dikarenakan harga
bahan baku lebih tinggi dan kenaikan biaya produksi
lainnya serta penumpukan persediaan di akhir tahun
sebagai antisipasi kenaikan volume yang diharapkan
pada bulan-bulan berikutnya.
LIABILItAs
Total liabilitas di tahun 2014 meningkat menjadi
Rp 227.5 milyar, meningkat sebesar 19,4% dari
Rp 190,5 milyar.
Dibandingkan tahun lalu, liabilitas jangka pendek
meningkat sebesar 21,6% dari Rp157,1 milyar
menjadi Rp 191,0 milyar, terutama pada hutang
dividen yang belum dibayarkan ke perusahaan
induk dari hasil deklarasi dividen pada bulan Mei
2014. Liabilitas jangka panjang lain meningkat
sebesar 9,4% menjadi Rp 36,5 milyar sebagai
akibat meningkatnya imbalan pasca kerja
sebagaimana diwajibkan oleh undang-undang.
ModAL KeRjA BeRsIH
Total modal kerja bersih tetap kuat pada Rp 663,2
milyar, meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar
Rp 591,0 milyar, sementara rasio modal kerja sedikit
lebih rendah di angka 4,47:1 dibandingkan 4,76:1
di tahun lalu.
eKuItAs
Ekuitas bersih yang diatribusikan kepada pemegang
saham perusahaan meningkat menjadi Rp 756,9
milyar di tahun 2014, lebih tinggi dibandingkan
tahun lalu sebesar Rp 666,9 milyar sebagai akibat
laba bersih sebesar Rp 282,2 milyar dikurangi
pembayaran dividen sebesar Rp192,2 milyar.
Trade receivable rose to Rp 214.3 billion from Rp 117.6
billion levels in 2013 which was primarily a result of
the price increase implemented in February as well
as higher Accounts Receiveable days level. Total
inventories jumped 12.6% versus the previous year
on account of higher materials prices and increase
in costs of other production inputs as well as the
build-up of inventories at year-end in anticipation of
expected volume increase in the subsequent months.
LIABILItIes
Total liabilities in 2014 expanded to Rp 227.5 billion,
a 19.4% increase from Rp 190.5 billion reported last
year.
Compared with last year, Current liabilities increased
by 21.6% to Rp 191.0 billion from Rp 157.1 billion
mainly on account of the outstanding dividends
payable to the parent company from the May 2014
dividends declaration. Other Non-current liabilities
increased by 9.4% to settle at Rp 36.5 billion as a
result of higher post-employment benefits required
under the law.
Net WoRKING CAPItAL
Total net working capital remained strong at
Rp 663.2 billion, better than the Rp 591.0 billion in
2013, while working capital ratio was slightly lower
at 4.47:1 versus 4.76:1 last year.
equItY
Net equity attributable to shareholders of the
Company expanded to Rp 756.9 billion in 2014,
higher than the Rp 666.9 billion in the previous year
as a result of the Rp 282.2 billion net income reduced
by Rp 192.2 billion dividends declaration.
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
18
(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)
IKHTISAR POSISI KEUANGAN FINANCIAL POSITION HIGHLIGHTS
2014 2013 %
Kas dan Setara Kas 415.161 433.776 -4,3% Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha 214.320 117.545 82,3% Trade Receivable
Persediaan 193.300 171.745 12,6% Inventory
Aset Lain-lain 31.395 25.045 25,4% Other Current Assets
Aset Tidak Lancar 137.771 118.930 15,8% Non-current Assets
JuMLAH ASET 991.947 867.041 14,4% TOTAL ASSETS
Liabilitas Jangka Pendek 190.953 157.091 21,6% Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang 36.521 33.392 9,4% Non-current Liabilities
JuMLAH LIAbILITAS 227.474 190.483 19,4% TOTAL LIAbILITIES
JuMLAH EKuITAS 764.473 676.558 13,0% NET EQuITy
Diatribusikan Pada Pemegang Saham 756.905 666.889 13,5% Attributable to the shareholders
Kepentingan Non Pengendali 7.568 9.669 -21,7% Non Controling Interest
Ratio Liabilitas Terhadap Ekuitas 0,30 : 1 0,28 : 1 Debt to Equity Ratio
Rasio Lancar 4,47 : 1 4,76 : 1 Current Ratio
ARus KAs
Jumlah kas dari aktivitas operasi menurun dari
Rp 348,7 milyar menjadi Rp 164,2 milyar karena
kolektifitas yang lebih rendah dari pelanggan,
pembayaran yang lebih tinggi kepada pemasok,
kenaikan biaya terkait karyawan dan pembayaran
pajak yang lebih tinggi, terkoreksi oleh kenaikan
pendapatan bunga. Sementara kas yang digunakan
untuk aktivitas investasi meningkat dari Rp 13,8
milyar menjadi Rp 38,0 milyar, karena pengeluaran
yang lebih tinggi untuk belanja modal.
Sebaliknya, arus kas dari aktivitas pendanaan
menurun dari Rp 191,9 milyar menjadi Rp 144,8
milyar pada rekening dividen yang belum dibayarkan
kepada perusahaan induk.
Penurunan ini menjadi Rp 415,2 milyar kas dan
setara kas pada akhir tahun, lebih rendah sekitar
4,3% dibanding saldo kas Rp 433,8 milyar yang
dibukukan pada akhir periode tahun lalu.
CAsH FLoW
Total cash from operating activities decreased from
Rp 348.7 billion to Rp 164.2 billion due to lower
collections from customers, higher disbursements
to suppliers, increase in employee related costs and
higher tax payment. These were partly tempered by
the rise in interest income. Meanwhile, cash used in
investing activities increased from Rp 13.8 billion to
Rp 38.0 billion, owing to higher disbursements for
capital expenditures.
Conversely, cash outflow from financing activities
declined from Rp 191.9 billion to Rp 144.8 billion on
account of unpaid dividends still due to the parent
company.
These net decrease resulted to a Rp 415.2 billion cash
and equivalents at the end of the year, around 4.3%
lower than Rp 433.8 billion cash posted in the same
period last year.
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
19
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
capital Structure and Ability to Pay Debt
The Company’s total assets in 2014 was 77.1%
financed by equity with debt contributing 22.9%.
The Company does not have any debt other than
those that arise from normal trade transactions. For
2014, PT Delta Djakarta posted a Debt to Equity Ratio
(DE Ratio) of 0.30:1 slightly higher than the 0.28:1
DE Ratio in 2013. Debt to Asset Ratio (DA Ratio)
on the other hand was at 0.22:1 nearly at the same
level as last year. Total net debt which is defined as
total debt less cash was at negative Rp 187.6 billion,
compared to the negative Rp 244.9 billion net debt
reported in previous year.
collectability of Accounts Receivable
Total Trade receivables net of allowance for
impairment losses stood at Rp 214.3 billion, 82.3%
higher than the Rp 117.5 billion recorded in 2013.
The increase was mainly due to the impact of the
implementation of the price increase and partly due to
higher past due accounts. The past due accounts are
considered recoverable and is covered by appropriate
collaterals. In determining the recoverability of a
trade receivable, the Company considers any change
in the credit quality of the receivable from the date
the credit was initially granted up to the end of the
reporting period.
(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)
ARUS KAS CASH FLOW
KeteranganDescription
Tahun Year
Kenaikan/(Penurunan) Increase /(Decrease)
2014 2013 Selisih
Difference%
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASICASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES
164.247 348.712 (184.465) -52,9%
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASICASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES
(38.031) (13.836) 24.195 174,9%
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES
(144.831) (191.869) 47.038 24,5%
(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KASNET (DECREASE) INCREASE IN CASH AND CASH EqUIVALENTS
(18.615) 143.007 (161.623) -113,0%
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUNCASH AND CASH EqUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
433.776 290.769 143.007 49,2%
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN CASH AND CASH EqUIVALENTS AT END OF YEAR
415.161 433.776 (18.615) -4,3%
Struktur Modal dan Kemampuan Membayar utang
Total aset Perusahaan pada tahun 2014 adalah
77,1% dibiayai oleh ekuitas dengan kontribusi utang
sebesar 22,9%.
Perusahaan tidak memiliki utang selain yang timbul
dari transaksi perdagangan normal. Pada tahun
2014, PT Delta Djakarta membukukan Debt to Equity
Ratio (DER) sebesar 0,30:1 sedikit lebih tinggi dari
DER pada tahun 2013 sebesar 0,28:1. Di sisi lain Debt
to Asset Ratio (DAR) sebesar 0,22:1 hampir di tingkat
yang sama seperti tahun lalu. Total utang bersih
yang merupakan total utang dikurangi kas sebesar
negatif Rp 187,6 milyar, dibandingkan dengan
utang bersih sebesar negatif Rp 244,9 milyar yang
dilaporkan pada tahun sebelumnya.
Tingkat Kolektibilitas Piutang
Total Piutang usaha bersih sebesar Rp 214,3 milyar,
82,3% lebih tinggi dari Rp 117.5 milyar dicatat pada
tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan
oleh dampak dari pelaksanaan kenaikan harga dan
juga karena tingginya piutang yang telah jatuh
tempo. Piutang yang telah jatuh tempo tersebut
dalam proses pemulihan dan dijamin dengan nilai
jaminan yang mencukupi. Guna memulihkan
piutang usaha, Perusahaan mempertimbangkan
untuk melakukan perubahan dalam kualitas kredit
dari awal hingga akhir proses periode pelaporan.
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
20
DividenDividends
Dividend declaration and payments are contingent
upon the Company’s financial condition and annual
performance, taking into consideration business
plans, funding for new investments, appropriate
reserves and working capital requirements.
After careful study and deliberation, the Company has
determined to distribute cash dividends of Rp12,000
per share (regular dividends of Rp1,500 per share
and special one-time dividends of Rp10,500 per
share) totaling Rp192 billion out of the Company’s
net profits for the financial year ending December
31, 2013.
In compliance with regulations, the appropriation
of cash dividends from the Company’s net profits
for the financial year ending December 31, 2014
will be tabled for approval at the Annual General
Shareholders Meeting in June 11, 2015.
Pengumuman dan pembayaran dividen didasarkan
pada kondisi keuangan dan kinerja Perusahaan,
serta pertimbangan atas rencana bisnis Perusahaan,
pendanaan untuk investasi baru, cadangan yang
cukup dan persyaratan modal kerja.
Setelah melewati kajian dan pertimbangan
yang seksama, Perusahaan memutuskan untuk
membagikan dividen sebesar Rp 12.000 per saham
(dividen reguler sebesar Rp 1.500 per saham dan
tambahan satu kali dividen tunai khusus Rp 10.500
per saham) dengan total keseluruhan Rp 192 milyar
berasal dari laba bersih Perusahaan untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2013.
DIVIDEN DIVIDENDS
2014 2013
Tanggal Deklarasi 13 May 2014 30 May 2013 Declaration Date
Dividen per Saham 12.000 11.500 Cash Dividends per Share
Jumlah Dividen yang Dibagikan (dalam jutaan Rupiah)
192.158 184.152Total Cash Dividends Declared
(million Rupiah)
Sesuai dengan peraturan, Pembagian dividen tunai
dari laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang
berakhir pada 31 Desember 2014 akan diajukan
untuk disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan pada tanggal 11 Juni 2015.
Transaksi dengan Pihak BerelasiRelated Party Transactions
In the normal course of business, the Company and
its subsidiary entered into certain transactions with
its related parties in the form of purchase and sale of
goods, intra-group service and trademark licensing.
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak
perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan
pihak terkait dalam bentuk pembelian dan penjualan
barang, layanan antar perusahaan dan lisensi merek
dagang.
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
21
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
Transaksi dengan San Miguel brewing International Limited (SMbIL)
SMBIL adalah entitas anak Perusahaan yang sepenuhnya
dimiliki oleh San Miguel Brewery Inc. (“SMB”),
sebuah perusahaan yang berpusat di Filipina. SMB
adalah anggota dari San Miguel Corporation (‘SMC’)
perusahaan yang didirikan dan terdaftar di Filipina.
Pada tanggal 14 Februari 2013 Perusahaan
mengadakan perjanjian kerjasama untuk pengadaan
dan pembelian dengan SMBIL untuk menyediakan
beberapa jenis produk bir untuk keperluan eksport.
Perjanjiaan ini efektif berlaku 3 (tiga) tahun
hingga 20 Februari 2016. Penjualan kepada SMBIL
menyumbangkan 0,04% dan 0,02% penjualan
bersih Perusahaan di tahun 2014 dan 2013.
Pada tanggal 23 Februari 1994 Perusahaan
mengadakan perjanjian bantuan teknis dengan
SMBIL, di mana SMBIL harus menyediakan bantuan
teknologi dan teknis, arahan dan petunjuk dalam
memproduksi bir kepada PT Delta Djakarta. Atas
jasa tersebut, Perusahaan membayar biaya sebesar
US$1,00 per hectoliter bir yang dijual di pasar lokal.
Perjanjian tersebut berakhir pada tahun 1999 dan
telah diperpanjang sampai 23 Februari 2015. Pada
tanggal 9 Januari 2013 Perusahaan dan SMBIL setuju
untuk memperbarui perjanjian tersebut dengan
merevisi biaya menjadi biaya tetap sebesar Rp 540
juta per bulan. Biaya terbaru ini efektif berlaku mulai
1 Januari 2013 hingga 23 Februari 2015. Perjanjian
telah diperpanjang hingga 23 Februari 2017 dengan
syarat dan ketentuan yang sama.
Perusahaan juga mengadakan perjanjian lisensi merek
dagang dengan SMBIL pada tanggal 14 Maret 1996
untuk penggunaan merek dagang “San Miguel”
di mana Perusahaan membayar royalty sebesar 3%
dari pendapatan penjualan bersih setelah dipotong
pajak pertambahan nilai dan tarif cukai. Perjanjian ini
berlaku hingga Mei 2016.
Transaksi dengan Pihak berelasi dalam Grup San Miguel
Pada tahun 2014 PT Delta Djakarta melakukan
Transactions with San Miguel brewing International Limited (SMbIL)
SMBIL is a wholly-owned subsidiary of San Miguel
Brewery Inc. (“SMB”), a company based in the
Philippines. SMB is a subsidiary of San Miguel
Corporation (‘SMC”), a company organized and
listed in the Philippines.
On February 14, 2013, the Company entered into
a Supply and Purchase Agreement with SMBIL to
supply and deliver, on a non-exclusive basis, to SMBIL
certain beer products for exports. The agreement
is effective for three (3) years until February 20,
2016. Sales to SMBIL constitute 0.04% and 0.02%
of the net sales of the Company in 2014 and 2013,
respectively.
On February 23, 1994, the Company entered into a
technical assistance agreement with SMBIL, whereby
SMBIL has to provide technology and technical
assistance, advice and guidance on the production of
beer to PT Delta Djakarta. For the services rendered,
the Company pays a fee of US$ 1.00 per hectoliter
of beer sold to the domestic market. The agreement
expired in 1999 and was extended until February
23, 2015. On January 09, 2013, the Company and
SMBIL agreed to amend the agreement to revise the
fee to a fixed rate of Rp540 million per month. The
new rate was effective beginning January 01, 2013
until February 23, 2015. The agreement has been
extended up to February 23, 2017 under the same
terms and conditions.
The Company also entered into a trademark license
agreement with SMBIL on March 14, 1996 for the
use of the brand name “San Miguel”, of which
the Company pays royalties of 3% of net sales
revenue after value added taxes and excise duty. The
agreement is valid until May 2016.
Transactions with Other Related Parties in the San Miguel Group
In 2014, PT Delta Djakarta had transactions with San
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
22
Miguel Yamamura Packaging Corp., Can Asia Inc.,
Zhaoqing San Miguel Glass Co., Ltd., SMB, and San
Miguel Beer (Thailand) Co., Ltd., on the purchase of
materials needed for the production of the Company’s
products. These transactions were conducted under
purchase transaction in the normal course of business
where orders for transfers of raw materials and
payments for such purchases were made directly to
the related counterparty. Purchases from related
parties constitute 20.5% and 12.3% of the total
Company purchases in 2014 and 2013, respectively.
Related party transactions with SMB and SMC
represent advance payment of expenses made by
the related party on behalf of the Company and
its subsidiary. These transactions are not subject to
interest and are paid on a regular basis.
The details of transactions with related parties are
presented as follows:
Purchases of Materials , Technical Fees and Royalties
Other Transactions
transaksi dengan San Miguel Yamamura Packaging
Corp., Can Asia Inc., Zhaoqing San Miguel Glass Co.,
Ltd., SMB, and San Miguel Beer (Thailand) Co., Ltd.,
untuk pembelian material yang dibutuhkan untuk
memproduksi produk-produk Perusahaan. Transaksi
ini dilaksanakan dalam skema transaksi pembelian
umum di mana pemesanan dan pengiriman bahan
baku dan pembayaran terhadap pesanan tersebut
dilakukan secara langsung kepada pihak berelasi.
Pembelian dari pihak berelasi menyumbangkan
20,5% dan 12,3% dari total pembelian di tahun
2014 dan 2013.
Transaksi dengan pihak berelasi dengan SMB dan
SMC meliputi pembayaran biaya dimuka oleh pihak
berelasi atas nama Perusahaan dan entitas anak
perusahaan. Transaksi-transaksi ini tidak terbeban
bunga dan ketentuan pembayaran secara reguler.
Rincian transaksi dengan pihak terkait disajikan
sebagai berikut:
Pembelian bahan, biaya Teknis dan Royalti (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah)
UraianTahun / Year
Description
2014 2013
Pembelian material Purchases of materials
San Miguel Yamamura Packaging Corp. 20.837.770 15.942.865 San Miguel Yamamura Packaging Corp.
Can Asia Inc. 11.755.832 - Can Asia Inc.
Zhaoqing San Miguel Glass Co., Ltd. 2.062.462 4878261 Zhaoqing San Miguel Glass Co., Ltd.
San Miguel Brewery Inc. 392.551 - San Miguel Brewery Inc.
San Miguel Beer (TH) Co, Ltd. 15.656 7.155 San Miguel Beer (TH) Co, Ltd.
Jumlah pembelian 35.064.271 20.828.281 Total purchases
san Miguel Brewing International Ltd. San Miguel Brewing International Ltd.
Jasa teknik 6.480.000 6.480.000 Technical fee
Lisensi merek dagang 591.298 499.084 Trademark license
Jumlah 42.135.569 27.807.365 Total
Transaksi lainnya
(dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah)
UraianTahun / Year
Description
2014 2013
San Miguel Brewing International Ltd. 1.933 515 San Miguel Brewing International Ltd.
San Miguel Brewery Inc. 921 362 San Miguel Brewery Inc.
San Miguel Corporation 35 64 San Miguel Corporation
Jumlah 2.889 941 Total
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
23
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
Economic experts have forecast that Indonesia’s
economy will likely improve in 2015 on the back
of an increase in foreign investments and higher
domestic consumption. However, domestic and
external risks will continue limiting economic growth
which is projected at 5.4% by year end, still lower
than its average growth in the past five years but
nonetheless an improvement from 2014.
Inflationary pressures will likely recede in 2015 in line
with the fall of global oil prices, which will allow the
government to cut fuel subsidies without necessarily
causing an increase in fuel prices. With the impact of
easing fuel prices, inflation is expected to be around
5.1% to 5.3% by end 2015. The Indonesian Rupiah
which is expected to depreciate beyond the 13,000
level will continue to present challenges for the
manufacturing sector and the beer industry.
Para ekonom meramalkan bahwa perekonomian
Indonesia cenderung akan meningkat pada tahun
2015 dikarenakan oleh peningkatan investasi asing
dan konsumsi domestik yang meningkat. Namun
demikian, pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan
sebesar 5,4% pada akhir tahun akan dibatasi oleh
risiko domestik dan eksternal. Pertumbuhan ini
masih lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan lima
tahun terakhir namun tetap merupakan sebuah
peningkatan dibanding tahun 2014.
Tekanan inflasi kemungkinan akan surut pada tahun
2015 seiring dengan jatuhnya harga minyak dunia,
yang memungkinkan pemerintah untuk memotong
subsidi bahan bakar tanpa harus menaikkan
harga BBM. Dengan turunnya harga BBM, inflasi
diperkirakan sekitar 5,1% sampai 5,3% pada akhir
tahun 2015. Rupiah diperkirakan akan terdepresiasi
melampaui tingkat 13.000 dan akan menjadi
tantangan untuk sektor manufaktur dan industri bir.
Prospek Bisnis dan Tinjauan Ekonomi 2015Business Prospects and Economic Outlook in 2015
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
24
Informasi Keuangan LainnyaOther Financial Information
changes in Legislation and its Impact on The companyThere was no legislation that significantly affected
the performance of the Company in 2014.
changes in Accounting Policies Applicable to The company in Last Fiscal year and Impact on Financial Statements The Company made several changes to the
accounting policies presented in the consolidated
financial statements, which are an integral part of
this annual report.
Perubahan Perundang-undangan dan Dampaknya pada PerusahaanTidak ada undang-undang yang secara signifikan
mempengaruhi kinerja perusahaan pada tahun
2014.
Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi Perusahaan pada Tahun Terakhir dan Dampaknya Terhadap Laporan KeuanganPerusahaan melakukan penyesuaian beberapa
perubahan kebijakan akuntansi yang disajikan dalam
laporan keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan tahunan
ini.
Meskipun terdapat beberapa perbaikan pada
perekonomian domestik, perubahan dalam peraturan
minuman alkohol akan terus mempengaruhi pasar bir.
Pada bulan Januari 2015, Departemen Perdagangan
mengeluarkan Permendag 06/M-DAG/PER/1/2015
yang melarang pengadaan dan penjualan produk
bir di gerai ritel termasuk mini market dan toko-toko
pengecer lainnya yang berlaku efektif tanggal 16
April 2015. Ini merupakan hambatan pengembangan
untuk industri bir Indonesia yang masih belum pulih
dari dampak kenaikan tarif cukai.
Menghadapi tantangan berat tersebut, Perusahaan
memperkirakan akan menghadapi masa yang
sulit baik untuk Perusahaan, maupun industri bir.
Tekanan tersebut tentunya akan berdampak pada
kinerja keuangan Perusahaan kecuali Perusahaan
melakukan perubahan-perubahan besar.
Although we see some improvements on the
domestic economy, further changes in the regulation
of alcohol beverages will continue to adversely affect
the beer industry. In January 2015, The Ministry of
Trade issued Permendag 06/M-DAG/PER/1/2015
which prohibits the procurement and sale of beer
products in retail outlets including mini-markets
and convenience stores effective April 16, 2015.
This was a discouraging development for the beer
industry that has yet to recover from the impact of
the excise tax increase.
Faced with these daunting challenges, we foresee
another tough year for the Company and the beer
industry as a whole. Unless major changes are
initiated, pressures will be brought to bear on the
Company’s financial performance.
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
25
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
Perusahaan menyediakan berbagai pelatihan in-house dan juga pelatihan yang
diselenggarakan oleh pihak ketiga untuk lebih meningkatkan kompetensi
karyawan. Selama tahun 2014, total Rp 138 juta telah diinvestasikan untuk
pelatihan karyawan dan program pengembangan staff, dengan jumlah
pelatihan internal sebanyak 28 kali dan pelatihan eksternal sebanyak 11 kali
untuk meningkatkan kompetensi, kualitas dan penguasaan serta kepatuhan
terhadap peraturan pemerintah.
Perusahaan mengharuskan semua karyawan untuk menjalani pemeriksaan
kesehatan tahunan. Perusahaan memberikan fasilitas kepada karyawan
rumah sakit yang berkualitas, dan manfaat ini juga diberikan kepada
anggota keluarga.
Sesuai dengan peraturan pemerintah, Perusahaan menyediakan manfaat
pensiun non-iuran untuk karyawan tetap.
Jumlah karyawan tetap termasuk anggota Direksi menurun dari 424 pada
tahun 2013 menjadi 412 pada tahun 2014.
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
26
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
The Company provided various in-house and third party-initiated trainings
and seminars to further upgrade employee competencies. During the
year, a total of Rp 138 million was invested on employee training and staff
engagement programs resulting in 28 internal trainings and 11 external
training sessions to upgrade competencies, quality and system mastery, and
ensure compliance with new government regulations.
The Company requires all employees to undergo annual physical medical
examinations. The Company provides quality hospital benefits to employees,
and these benefits are also extended to immediate family members.
In compliance with government regulations, the Company provides all
permanent employees with funded, non-contributory retirement plan.
Total number of permanent employees including members of the Board of
Directors decreased to 412 from 424 in 2013.
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
27
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
Aktivitas dan Peristiwa PentingEvent and Activities
General Meeting of Shareholders in May 2014
Anker beer as the official beer partner for the PAN INDO HASH XX World
community Run
San Mig Light sponsorship for the Tribute to bon Jovi Night Event
San Miguel sponsorship for the cricket Tournament IScI Hockey Tour.
carlsberg as the official beer for the 2014 Hammersonic Festival
San Miguel as the official beer partner for the 2014 Indonesia Masters Asian Tour Golf
Tournament.
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
28
San Mig Light collaboration with Indonesia Fashion Tv Event.
Kuda Putih sponsorship for local events in banjar, bali.
San Miguel Octoberfest celebration
Rock in Solo One, biggest Metal Festivalin Indonesia in cooperation
with carlsberg beer
carlsberg Futsal Tournament in five cities across Indonesia.
Anker partnership with the Arema Football club
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
29
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
Sertifikasi dan PenghargaanCertificates and Awards
Sebagai bukti dari komitmen kami pada kualitas,
PT Delta Djakarta menerima beberapa penghargaan
bergengsi dari Monde Selection - Gold Medal
Awards untuk Anker dan San Miguel Pale Pilsen
dan Silver Medal Award untuk San Mig Light.
Perusahaan juga mempertahankan ISO Sertifikasi
manajemen Mutu (ISO9001.2008), Keamanan
Pangan (ISO22000.2005) dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (ISO14001.2004) dan akreditasi
untuk Keselamatan Kesehatan dan Sistem Penilaian
(OHSAS 18001.2007).
As proof of our commitment to quality, PT Delta
Djakarta received several awards from the prestigious
Monde Selection – Gold Medal Awards for Anker
and San Miguel Pale Pilsen and a Silver Medal Award
for San Mig Light. The Company similarly maintained
its ISO Certifications on quality management
(ISO9001.2008), Food Safety (ISO22000.2005) and
Environmental Management (ISO14001.2004) and
its accreditation for Occupational Health Safety and
Assessment System (OHSAS18001.2007).
2014 Monde Selection Award for International Quality
Gold Medal Award for Quality for Anker
Gold Medal Award for Quality for San Miguel Pale Pilsen
Silver Medal Award for Quality for San
Mig Light
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
30
certificate for Food Safety Management System
AS/NZS ISO 22000: 2005. Incorporating the Principles of HACCP developed by Codex Alimentarius
Commission (Rev 4-2003) Certificate No: HCV20517
Issued: 13 July 2013 Expires: 17 July 2016
certificate for Quality Management System
ISO 9001: 2008.Certificate No: QEC24467
Issued: 13 July 2013Expires: 26 August 2016
Forbes Indonesia 2014bEST OF THE bEST Awards (10 Desember 2014)
Tahun 2014, PT Delta Djakarta menerima penghargaan dari Majalah
Forbes Indonesia sebagai salah satu dari 50 Terbaik Perusahaan Publik
di Indonesia pada tahun 2014 berdasarkan pertumbuhan pendapatan
dan kapitalisasi pasar.
During the year, PT Delta Djakarta received an award from Forbes
Magazine as one of the 50 Best Publicly Listed Companies in Indonesia
in 2014 based on revenue growth and market capitalization.
certificate for Environmental Management System
ISO 14001: 2004Certificate No: CEM 21984Issued: 11 October 2012
Expires: 2 September 2015
certificate for Occupational Health and Safety Management System
OHSAS 18001:2007Certificate No: OHS20740Issued: 11 October 2012Expires: 22 August 2015
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
31
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
32
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
33
Dewan Komisaris dan Direksi mematuhi Tata Kelola Perusahaan sebagai komponen penting dari manajemen bisnis yang sehat. Perseroan berkomitmen
untuk terus berkembang dan mengadopsi praktik tata kelola perusahaan dengan baik dan tepat. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Departemen Audit
Internal terus meninjau dan memperkuat kebijakan dan prosedur Perusahaan terhadap kepentingan terbaik Perusahaan dan para pemegang sahamnya.
The Board of Commissioners and Board of Directors adhere to Good Corporate Governance as a vital component of sound business management. The Company is committed to continually evolve and adopt appropriate corporate governance
best practices. The Board of Commissioners, the Board of Directors, Audit Committee and Internal Audit Department continue to review and strengthen the
Company’s policies and procedures toward the best interest of the Company and its stockholders.
TATA KELOLAPERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Shareholders Meeting
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah
pengambilan keputusan tertinggi Perusahaan.
RUPS pada tanggal 13 Mei 2014 telah menyetujui
beberapa keputusan sebagai berikut :
1. Menyetujui dan menerima Laporan Tahunan
Dewan Direksi dan Komisaris tahun 2013
serta menyetujui Laporan Keuangan Tahunan
Perusahaan untuk tahun fiskal berakhir 31
Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik, Osman Bing Satrio & Eny
tertanggal 27 Maret 2014 dengan pendapat
Wajar Tanpa Pengecualian.
Membebaskan sepenuhnya anggota Dewan
Direksi dan Komisaris dari tanggung jawab atas
tindakan pengurusan dan pengawasan mereka
selama tahun anggaran 2013, sejauh tindakan-
tindakan tersebut tercermin dalam Laporan
Tahunan dan Laporan Keuangan tersebut.
2. Menyetujui penggunaan Rp 192.158.172.000
(seratus sembilan puluh dua milyar seratus lima
puluh delapan juta seratus tujuh puluh dua ribu
Rupiah) dari laba bersih Perusahaan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 untuk dibagikan kepada Pemegang Saham
sebagai dividen tunai yaitu sebesar Rp 12.000
(duabelas ribu Rupiah) setiap saham. Memberikan
wewenang kepada Direksi untuk mengambil
langkah yang diperlukan untuk melaksanakan
pembayaran dividen; dan mengalokasikan dana
sebesar Rp 1.000.000 (satu juta Rupiah) sebagai
dana cadangan sebagaimana diatur dalam ayat
1 dan 2 Pasal 20 Anggaran Rumah Tangga
Perusahaan.
3. Menyetujui penunjukan kembali Kantor Akuntan
Publik Osman Bing Satrio & Eny (anggota dari
Deloitte Touche Tohmatsu) sebagai auditor
The General Shareholders’ Meeting (RUPS) is the
highest decision-making forum for shareholders.
During the May 13, 2014 Annual General
Shareholders’ Meeting, the following resolutions
were approved by the shareholders :
1. Approval and acceptance of the 2013 Annual
Report of the Board of Directors and Board of
Commissioners as well as approval of the Audited
Financial Statements of the Company for the
financial year ended December 31, 2013 which
have been audited by the Public Accounting Firm,
Osman Bing Satrio & Eny dated March 27, 2014
and for which an unqualified opinion was issued
by them.
Full acquittal and discharge of the members of the
Board of Directors and the Board of Commissioners
of the Company for the actions of management
and supervision during the 2013 financial year
insofar as the actions are reflected in the Annual
Report and Audited Financial Statements.
2. Approval of the appropriation of
Rp 192,158,172,000 (one hundred ninety
two billion one hundred fifty eight million one
hundred seventy two thousand Rupiah) from
the Company’s Net Income for the financial year
ended December 31, 2013, as cash dividends
to be distributed to the shareholders equivalent
to Rp12,000 (twelve thousand Rupiah) for each
share, including the authority of the Board of
Directors to take the necessary steps to implement
the payment of the dividends; and the allocation
of the sum of Rp 1,000,000 (one million Rupiah)
as statutory reserve to comply with paragraphs 1
to 2 of Article 20 of the Articles of Association of
the Company as amended.
3. Approval on the re-appointment of the Public
Accounting Firm of Osman Bing Satrio & Eny
Limited (A Member Firm of Deloitte Touche
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
34
independen untuk mengaudit Laporan Keuangan
Perusahaan untuk tahun buku berakhi 31
Desember 2014 dan memberikan kuasa kepada
Direksi untuk menentukan honorarium dan
persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik
tersebut.
4. Mengangkat para anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisiaris termasuk Komisaris
Independen dan Direktur Independen, mulai
efektif sejak berakhirnya RUPS ini hingga
penutupan RUPS berikutnya di tahun 2017; dan
5. Memberi tugas dan wewenang kepada Dewan
Komisaris untuk mengangkat Komite Audit
Perusahaan setelah penutupan RUPS ini.
Tohmatsu) as Independent External Auditors to
audit the Financial Statements of the Company
for the financial year ending December 31,
2014 and to authorize the Board of Directors to
determine the corresponding audit fees of the
Independent External Auditor;
4. Appointment of the members of the Board
of Commissioners and members of the Board
of Directors, including the Independent
Commissioner and Independent Director, with
terms effective as of the closing of the meeting
up to the next closing of the Annual General
Shareholders Meeting in 2017; and
5. Authority of the Board of Commissioners
to appoint the new members of the Audit
Committee after the close of the Annual General
Stockholders’ Meeting.
Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk
penentuan kebijakan dan tujuan strategis
Perusahaan. Dalam pelaksanaannya mengawasi,
dan memberikan nasihat kepada Direksi, dalam
perencanaan, manajemen dan pelaksanaan bisnis
Perseroan.
Saat ini terdapat 5 (lima) orang anggota Dewan
Komisaris yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris
Utama dan 4 (empat) orang anggota. Perusahaan
memiliki 2 (dua) orang komisaris independen. Setiap
anggota Dewan Komisaris memiliki keahlian dalam
bisnis dan keuangan yang tepat untuk operasional
Perusahaan.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan,
anggota Dewan Komisaris ditunjuk melalui Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk
masa jabatan 3 (tiga) tahun. Saat masa jabatannya
berakhir, anggota Dewan Komisaris dapat ditunjuk
The Board of Commissioners is responsible for the
determination of the Company’s strategic policies
and objectives. It exercises supervision over, and
provides advice to the Board of Directors, on the
planning, management and implementation of the
Company’s business and affairs.
Presently, there are 5 (five) members of the Board
of Commissioners, comprising of 1 (one) President
Commissioner and 4 (four) Commissioners. 2 (two) of
the Commissioners are independent commissioners.
Each member of the Board of Commissioners
has expertise in business and financial matters
appropriate for the Company’s operations.
In accordance with the Company’s Articles of
Association, members of the Board of Commissioners
are appointed by shareholders in the Annual General
Shareholders’ Meeting for a term of 3 (three) years.
They may be reappointed when their 3 (three) year
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
35
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
kembali untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun kedepan.
Pemegang saham memilki hak untuk memutuskan
keanggotaan Dewan Komisaris melalui RUPS dengan
mengajukan alasan yang valid. Masa jabatan Dewan
Komisaris saat ini akan berakhir pada RUPS ke-3
pada tahun 2017.
Dewan Komisaris mengadakan 2 (dua) kali pertemuan
pada tahun 2014, dan menerima remunerasi sebesar
Rp507 juta selama tahun ini.
Nama-nama Komisaris, masa jabatannya dan
kehadiran di 2014 rapat Dewan Komisaris yang
ditetapkan di bawah ini:
NamaName
JabatanPosition
Periode Term
Jumlah Rapat Total Meetings
Tubagus M. Rais *Komisaris UtamaPresident Commissioner
April 2002 - Mei 2014April 2002 - May 2014
1
Heru Budi HartonoKomisaris UtamaPresident Commissioner
Mei 2014 - sekarangMay 2015 - present
0
Carlos Antonio M. BerbaKomisarisCommissioner
April 2006 - sekarangApril 2006 - present
2
Takeshi WadaKomisarisCommissioner
April 2013 - sekarangApril 2013 - present
2
Reynato S. PunoKomisaris IndependenIndependent Commissioner
April 2013 - sekarangApril 2013 - present
1
Ongky SukasahKomisaris IndependenIndependent Commissioner
April 2008 - sekarangApril 2008 - present
2
* Mengakhiri masa jabatan pada 13 Mei 2014 * Resigned on May 13, 2014
Komisaris Independen
Perusahaan memiliki 2 (dua) Komisaris independen,
salah satunya ditunjuk sebagai Ketua Komite Audit.
Perusahaan mendefinisikan Komisaris independen
sebagai orang yang tidak memiliki hubungan bisnis
dengan Perusahaan yang cukup dapat dianggap
secara material mengganggu pelaksanaan penilaian
independen dalam melaksanakan tanggung
jawabnya sebagai Komisaris.
Sesuai dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor KEP-
643 / BL / 2012 komisaris independen saat ini harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Tidak boleh terlibat dalam tugas apa pun
atau memiliki kewenangan dan tanggung
term comes to an end. Shareholders have the right
to terminate the appointment of any member of
the Board of Commissioners through a General
Shareholders’ Meeting. The current term of the Board
of Commissioners shall end at the closing of the 3rd
Annual General Meeting of Shareholders in 2017.
The Board of Commissioners held 2 (two) meetings
in 2014, and received remuneration amounting to
Rp507 million during the year.
The names of the incumbent Commissioners, their
term of office and attendance at the 2014 Board of
Commissioners’ meeting are set out below:
Independent commissioners
The Company has 2 (two) independent
Commissioners, one of whom is appointed as
Chairman of the Audit Committee. The Company
defines an independent Commissioner as a person
who, apart from his fees, has no business relationship
with the Company which could reasonably be
perceived to materially interfere with the exercise
of his independent judgment in carrying out his
responsibilities as a Commissioner.
In compliance with Decision of the Chairman of
the Capital Market Supervisory Board and Finance
Institution No. KEP-643/BL/2012 the current
independent commissioners fulfilled the following
requirements:
a. Must not be engaged in any tasks or have any
authority and responsibility related to the acts to
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
36
jawab sehubungan dengan tindakan untuk
merencanakan, memimpin, mengontrol, atau
mengawasi aktivitas dan operasional Perusahaan
dalam waktu enam (6) bulan terakhir;
b. Tidak boleh memiliki saham Perusahaan dalam
bentuk apa pun, baik secara langsung maupun
tidak langsung;
c. Tidak boleh berafiliasi dalam bentuk apa pun
dengan Perusahaan, anggota Dewan Komisaris,
anggota Dewan Direksi atau mayoritas pemegang
saham Perusahaan; dan
d. Tidak boleh memiliki relasi bisnis apa pun, baik
langsung maupun tidak langsung, sehubungan
dengan aktivitas bisnis Perusahaan.
plan, chair, control or supervise the activities and
operations of the Company within the latest six
(6) months;
b. Must not own directly or indirectly any shares in
the Company;
c. Must not have any affiliation relation with
the Company, members of the Board of
Commissioners, members of the Board of
Directors or the majority shareholders of the
Company; and
d. Must not have any business relations, directly or
indirectly, concerning the business activities of the
Company.
Direksi terutama bertanggung jawab untuk
operasional harian dan usaha Perseroan dan
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk
kepentingan Perusahaan dan dengan sepengetahuan
dan persetujuan Dewan Komisaris. Pembagian tugas
dan wewenang antara anggota Dewan Direksi
ditetapkan dan diputuskan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham namun keputusan tersebut juga
dapat didelegasikan kepada Dewan Komisaris.
Ada 5 (lima) direktur di Dewan Direksi, yang terdiri
dari Direktur Utama dan Direktur untuk Keuangan,
Produksi, Penjualan dan Pemasaran. Direktur
Pemasaran juga merupakan Direktur Independen.
Masa kerja Direksi saat ini berakhir pada penutupan
RUPS Tahunan ke-3 Pemegang Saham pada tahun
2017.
Para anggota Direksi diangkat oleh pemegang
saham dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan
untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun.
The Board of Directors is primarily responsible for the
day-to-day operations and business of the Company.
It carries out its duties and responsibilities in the
interest of the Company and with prior knowledge
and approval of the Board of Commissioners.
The division of duties and authorities among the
members of the Board of Directors are set forth and
decided in the General Shareholders’ Meeting but
such decision may also be delegated to the Board of
Commissioners.
There are 5 (five) directors in the Board of Directors,
comprised of the President Director and the Directors
for Finance, Production, Sales and Marketing. The
Marketing Director is also an Independent Director.
The current term of the Board of Directors shall end
at the closing of the 3rd Annual General Meeting of
Shareholders in 2017.
The members of the Board of Directors are appointed
by the shareholders at the Annual General Meeting
of the Company for a term of 3 (three) years.
DireksiBoard of Directors
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
37
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
Meetings of the Board of Directors are carried out
at least once a month. Attendees of these meeting
include the department heads of the Company in
order for the Board of Directors to better evaluate
the effectiveness and efficiency of the Company’s
operations. The Board of Directs held 18 meetings
in 2014 and received remuneration amounting to
Rp 14,089 million during the year.
The names of the incumbent directors, their term of
office and attendance at the 2014 Board of Directors’
meeting are set out below:
Independent Director
In compliance with regulations, one of the members
of the Board of Directors, Mr Ronny Titiheruw was
appointed as an independent director. The current
independent director is not affiliated in any manner
with the current Board of Commissioners and Board
of Directors and is not a member of the Board
of Directors of other companies other than the
company's subsidiary, PT Jangkar Delta Indonesia.
Mr. Ronny Titiheruw has not worked for any
institution related with the capital market.
Rapat Direksi dilakukan setidaknya sebulan sekali.
Peserta rapat juga dihadiri oleh para kepala
departemen Perusahaan untuk lebih tajam dalam
mengevaluasi efektivitas dan efisiensi operasional
Perusahaan. Jumlah rapat Direksi selama 2014
sebanyak 18 kali pertemuan. Remunerasi yang
dibayarkan kepada Direksi pada tahun 2014 sebesar
Rp 14.089 juta.
Nama-nama direksi, masa jabatannya dan kehadiran
di 2014 rapat Dewan Direksi ditetapkan di bawah ini:
NameName
JabatanPosition
PeriodeTerm
Jumlah Rapat Total Meetings
Raymundo Y. AlbanoDirektur UtamaPresident Director
April 2010 - sekarangApril 2010 - present
18
Alan D.V. FernandezDirektur KeuanganFinance Director
April 2010 - sekarangApril 2010 - present
17
Domingo C. GuzmanDirektur ProduksiProduction Director
April 2009 - sekarangApril 2009 - present
9
Ernest T. TudtudDirektur PenjualanSales Director
April 2011 - sekarangApril 2011 - present
11
Ronny TitiheruwDirektur PemasaranMarketing Director
April 2009 - sekarangApril 2009 - present
16
Direktur Independen
Sesuai dengan peraturan, salah satu anggota Dewan
Direksi yaitu Bapak Ronny Titiheruw adalah juga
sebagai direktur independen. Direktur independen
saat ini tidak berafiliasi dengan cara apapun
dengan Dewan Komisaris dan Direksi dan bukan
anggota Dewan Direksi perusahaan lain selain anak
perusahaan PT Delta Djakarta yaitu PT Jangkar Delta
Indonesia. Bapak Ronny Titiheruw juga tidak bekerja
untuk lembaga terkait dengan pasar modal.
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
38
Sesuai dengan peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.4
yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal
(Bapepam), Perseroan telah menunjuk Sekretaris
Perusahaan. Sekretaris Perusahaan bertanggung
jawab langsung kepada Presiden Direktur Perseroan
dan memiliki tugas sebagai berikut:
1. Selalu mengikuti perkembangan pasar
modal, khususnya peraturan dan hukum yang
berlaku yang terkait dengan pasar modal;
2. Memberikan kepada publik setiap informasi
yang diperlukan oleh investor, khususnya yang
berkaitan dengan masalah-masalah penting
mengenai transparansi kondisi Perusahaan;
3. Memberikan masukan kepada Direksi
Perusahaan mengenai masalah-masalah
terkait agar dapat mematuhi hukum dan
peraturan yang berlaku di pasar modal;
4. Bertindak sebagai pegawai penghubung
Perusahaan dalam urusan-urusan dengan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Bursa Efek
Indonesia, Biro Administrasi Efek, PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia dan Assosiasi Emiten
Indonesia.
5. Mengelola dokumen-dokumen Perusahaan
seperti daftar pemegang saham, risalah
rapat umum pemegang saham dan daftar
khusus informasi mengenai Direksi dan Dewan
Komisaris dan keluarga mereka, di Perusahaan
maupun afiliasinya, untuk mencegah benturan
kepentingan;
6. Membuat daftar pemegang saham
Perusahaan, mencakup kepemilikan 5% atau
lebih;
7. Memfasilitasi pelaksanaan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan dan paparan publik
kepada wartawan di pasar modal.
Direktur Keuangan saat ini, Alan DV Fernandez
sekaligus menjabat Sekretaris Perusahaan Perseroan.
In compliance with regulations Bapepam-LK
Regulation Nomor IX.I.4 issued by the Capital Market
Supervisory Agency (Bapepam), the Company has
appointed a Corporate Secretary. The Corporate
Secretary reports directly to the President Director of
the Company and has the following duties:
1. To keep abreast of capital market developments,
in particular on prevailing regulations and law
relating to the capital market;
2. To provide the public with information needed
by investors, in particular those relating to
material matters on transparency concerning
the condition of the Company;
3. To provide input to the Company’s Board of
Directors on relevant matters in order to comply
with laws and regulation prevailing in the
capital market;
4. To act as the Company’s liaison officer on
dealings with Indonesia FInancial Services
Authority (OJK), PT Bursa Efek Indonesia, Biro
Adminstrasi Efek PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia and Association Emiten Indonesia.
5. To manage Company documents such as the
list of shareholders, minutes of shareholders’
general meetings and special lists of information
on the Boards of Directors and Commissioners
and their families, whether within the Company
or within its affiliates, in order to prevent any
conflict of interest;
6. To make a list of the Company’s shareholders,
including those with ownership of 5% or
above; and
7. To facilitate the holding of the General
Shareholders’ meetings and public exposures to
reporters at the capital market.
The incumbent Finance Director, Alan DV Fernandez,
concurrently serves as the Corporate Secretary.
Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
39
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
Komite Audit terdiri dari 3 (tiga) anggota, 1 (satu)
Komisaris Independen dan 2 (dua) Komisaris yang
tidak terlibat langsung dalam Perusahaan. Persyaratan
anggota Komite Audit adalah tidak menjabat lebih
dari 3 (tiga) tahun masa jabatan Dewan Komisaris
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
Perseroan. Namun demikian dimungkinkan untuk
diangkat kembali untuk 3 (tiga) tahun berikutnya.
Para anggota Komite Audit dipilih atas dasar
independensi yang bebas dari keterkaitan kepentingan
keuangan, manajerial dan / atau hubungan keluarga
dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan / atau
pemegang saham utama.
Sesuai dengan Piagam Komite Audit Perseroan,
anggota Komite Audit baru diangkat untuk masa
jabatan 3 (tiga) tahun dari tahun 2014 hingga
tahun 2017. Komite Audit saat ini diketuai oleh
bapak Reynato S. Puno, Komisaris Independen
Perusahaan.
Berikut adalah catatan kehadiran anggota Komite
Audit dalam rapat Komite Audit yang diselenggarakan
pada tahun 2014 :
The Audit Committee is composed of 3 (three)
members, one independent Commissioner and two
individuals holding no interest in the Company. The
term of service of the Audit Committee members
shall not be longer than the 3 (three) years tenure
of the Board of Commissioners as provided in the
Company’s Articles of Association. However, they
maybe be re-appointed for another 3 (three) year
term.
The Audit Committee members were selected on
the basis of their independence from any financial,
managerial, and / or family relationship with any
members of the Board of Commissioners, Board of
Directors and / or major shareholders.
In compliance with the Company’s Audit Committee
Charter, a new set of members of the Audit
Committee were appointed for a period of 3 (three)
years from 2014 to 2017. The Audit Committee is
currently chaired by Mr. Reynato S. Puno, the
Company’s independent Commissioner.
Below is the record of attendance of the members
of the Audit Committee in the Audit Committee
meeting held in 2014 :
Komite AuditAudit Committee
NameName
JabatanPosition
PeriodeTerm
Jumlah Rapat Total Meetings
Ir. Ongky Sukasah *KetuaChairman
Juni 2011 - Nov 2014June 2011 - Nov 2014
2
Mario M Aguas*AnggotaMember
Juni 2011 - Nov 2014June 2011 - Nov 2014
1
Agus A Mauro*AnggotaMember
Juni 2011 - Nov 2014June 2011 - Nov 2014
2
Reynato Serrano Puno**KetuaChairman
Nov 2014 - SekarangNov 2014 - present
1
Ir. Tubagus M Rais**AnggotaMember
Nov 2014 - SekarangNov 2014 - present
1
Rudolfo C Balmater**AnggotaMember
Nov 2014 - SekarangNov 2014 - present
1
* In compliance with regulations was replaced on November 03, 2014
** Appointed on November 03, 2014
* Sesuai dengan peraturan digantikan pada 3 November 2014
** Diangkat pada 3 November 2014
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
40
Roles and Responsibilities of Audit committee
The Audit Committee’s main responsibility is to assist
the Board of Commissioners in fulfilling its oversight
duties and responsibilities in respect of the integrity
of the Company’s financial reports and financial
reporting process, the effectiveness of its internal
control and risk management systems, independence
and performance of its internal and external
audit functions, and compliance with accounting
standards, and legal and regulatory requirements.
In particular, the Audit Committee reviews the
Board of Director’s report submitted to the Board
of Commissioners, and the scope of work of the
Company’s Internal Auditor to ensure that the
activities carried out by the Internal Auditor comply
with operational quality standards and Company
policies. It also conducts administrative supervision
or compliance audits to ensure adherence to
management policies, and prevailing laws and
regulation. Finally, the Audit Committee works
to develop and improve the methodology of the
Internal Audit function in order to comply with the
Company’s internal control systems.
In carrying out its function, the Audit Committee is
guided by the Company’s Audit Committee Charter.
In 2014, the Audit Committee held 1 (one) meeting
with the External Auditors, the Finance Director and
the President Director for purposes of the following:
• EvaluationoftheCompany’sInternalAuditreports
that require attention and corrective action;
• Determination of the scope of assignment and
audit methodology to be used by the External
Auditor for the 2014 audit financial year; and
• ExaminationandreviewoftheExternalAuditor’s
reports for financial year 2014 and 2013 before it
is submitted to the Board of Commissioners and
for publication.
Peran dan Tanggung Jawab Komite Audit
Tanggung jawab utama Komite Audit adalah
membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi
tugas pengawasan dan tanggung jawab dalam hal
integritas Laporan Keuangan dan proses pelaporan
keuangan Perusahaan, efektivitas pengawasan dan
sistem manajemen risiko internal, independensi dan
kinerja fungsi audit internal dan eksternal, sesuai
dengan standar akuntansi, persyaratan hukum dan
undang-undang yang berlaku.
Komite Audit mereview laporan Direksi yang
diberikan kepada Dewan Komisaris, serta mereview
ruang lingkup pekerjaan Internal Auditor untuk
memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan
oleh Internal Auditor telah memenuhi standar
kualitas operasional dan kebijakan Perusahaan.
Melakukan pengawasan administratif atau audit
kepatuhan untuk memastikan kepatuhan terhadap
pelaksanaan kebijakan manajemen, hukum, dan
peraturan yang berlaku. Komite Audit bekerja untuk
mengembangkan dan memperbaiki metodologi
fungsi Internal Audit dalam rangka memenuhi sistem
pengendalian internal Perusahaan.
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit
berpedoman pada Komite Audit Charter Perusahaan.
Pada tahun 2014, Komite Audit mengadakan 1 (satu)
kali pertemuan dengan Auditor Eksternal, Direktur
Keuangan dan Direktur Utama untuk tujuan sebagai
berikut:
• Mengevaluasi laporan Internal Audit Perseroan
atas hal yang memerlukan perhatian dan
tindakan korektif;
• Menentukan ruang lingkup penugasan dan
metodologi audit yang digunakan Auditor
Eksternal dalam pemeriksaan tahun buku 2014.
• Memeriksa dan mereview laporan Auditor
Eksternal untuk tahun buku 2014. Ulasan
laporan Audit Eksternal untuk tahun 2013
sebelum disampaikan kepada Dewan Komisaris
dan publikasi.
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
41
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
PT Delta Djakarta menyediakan informasi diperbaharui
secara berkala kepada para investor mengenai kinerja
keuangan Perusahaan lewat pengungkapan yang
memadai dan tepat waktu yang disampaikan ke
Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia.
Kinerja keuangan triwulanan diungkapkan dan
disebarluaskan sesuai aturan yang ditetapkan dan
tersedia di website Bursa Efek Indonesia.
Laporan tahunan dan laporan keuangan interim juga
diungkapkan dalam situs Perusahaan.
Laporan keuangan konsolidasian yang diaudit
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada
atau sebelum jangka waktu yang ditetapkan dan
disertai dengan Laporan Tahunan, dibagikan ke
pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan.
Laporan Keuangan Perusahaan telah sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh Standar Akutansi
Keuangan Indonesia.
PT Delta Djakarta provides the investing public
with regular updates on the financial results of the
Company’s operations, through adequate and timely
disclosures filed with the Indonesia Financial Services
Authority and the Indonesia Stock Exchange.
quarterly results are disclosed and released in
accordance with prescribed rules and is available in
the website of the Indonesia Stock Exchange.
Annual reports and interim financial statements are
also disclosed in the Company’s website.
Consolidated audited financial statements are
submitted to the Indonesia Financial Services
Authority on or before the prescribed periods,
and together with the annual report, distributed
to the shareholders during the Annual General
Shareholders’ Meeting.
The Company’s financial statements conform with
the standards set forth by the Indonesia Financial
Accounting Standards.
Laporan KeuanganFinancial Reporting
Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny
bertindak sebagai auditor eksternal Perusahaan
untuk tahun fiskal 2013 dan 2014.
Auditor eksternal dipilih dan ditunjuk oleh para
pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan berdasarkan rekomendasi dari
Dewan Komisaris serta berkonsultasi dengan Komite
Audit. Fungsi utama auditor eksternal adalah untuk
memfasilitasi Tata Kelola Perusahaan yang baik
The accounting firm of Osman Bing Satrio & Eny,
served as the Company’s External Auditors for the
fiscal years 2013 and 2014.
The External Auditor is selected and appointed
by the shareholders during the Annual General
Shareholders’ Meeting upon the recommendation
of the Board of Commissioners after consultation
with the Audit Committee. The External Auditor’s
main function is to facilitate an environment of Good
Auditor EksternalExternal Auditor
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
42
sebagaimana disebutkan dalam catatan dan laporan
keuangan Perusahaan melalui pelaksanaan audit
tahunan independen Perusahaan dan pemberian
pendapat secara obyektif mengenai kewajaran
catatan dan laporan tersebut.
Auditor eksternal diharapkan hadir dalam Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan
dan memberikan tanggapan terhadap pertanyaan-
pertanyaan terkait selama berlangsungnya rapat.
Di tahun 2014, Osman Bing Satrio & Eny tidak
memberikan jasa lain selain pelaksanaan audit
keuangan independen kepada PT Delta Djakarta.
Hal ini untuk mencegah kemungkinan benturan
kepentingan.
Corporate Governance as reflected in the Company’s
financial records and reports through the conduct
of an independent annual audit of the Company’s
business and rendition of an objective opinion of the
reasonableness of such records and reports.
The External Auditor is expected to attend the Annual
General Shareholder’s Meeting of the Company
and respond to appropriate questions during the
meeting.
In 2014, Osman Bing Satrio & Eny did not provide
other services to the Company other than the
independent financial audit of the Company’s
financial statements.
Audit InternalInternal Audit
Dengan komitmen untuk menerapkan standar dan
prinsip tertinggi Tata Kelola Perusahaan yang
Baik, Departemen Internal Audit diberi tugas untuk
memastikan bahwa Perusahaan telah melaksanakan
sistem kontrol internal yang sistematis dan efektif,
dan memastikan bahwa risiko manajemen yang
mungkin timbul dapat diidentifikasi, diukur dan
dikelola dengan baik. Departemen Internal Audit
juga bertanggung jawab atas pengawasan
akuntansi, terutama pada pemeriksaan keuangan
dan pengawasan kinerja keuangan, dengan
mematuhi piagam internal audit dan standar internal
audit profesional. Group internal audit San Miguel
Brewery Inc. secara teratur membantu Departemen
Internal Audit dalam melaksanakan fungsi-fungsinya.
Sesuai dengan tujuan tersebut, Departemen Internal
Audit melaksanakan tanggung jawab berikut ini
di tahun 2014 :
1. Mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi risiko
yang signifikan dengan menentukan kelayakan
dan efektivitas sistem kontrol internal yang
With the commitment to apply the highest standards
and principles of Good Corporate Governance,
the Internal Audit Department is tasked with
ensuring that the Company has implemented a
systematic and effective internal control system, and
ascertaining that possible management risks that
may arise are identified, measured and managed
properly. The Internal Audit Department is also
responsible for accountancy supervision, particularly
on financial examination and supervision of financial
performance, by adhering to the internal audit
charter and professional internal audit standards.
The internal audit group of SMB regularly assists
the Internal Audit Department in carrying out its
functions.
In line with these objectives, the Internal Audit
Department continued to carry out the following
responsibilities in 2014:
1. Identified and evaluated significant risk
exposures, by determining the adequacy and
effectiveness of internal control systems covering
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
43
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
Potensi risiko keuangan Perusahaan adalah pada
penggunaan mata uang asing, likuiditas dan risiko
kredit. Adapun potensi terhadap risiko bunga adalah
nihil karena Perusahaan tidak memiliki pinjaman
apapun. Dewan Direksi melakukan peninjauan ulang
secara teratur terhadap risiko bisnis Perusahaan agar
dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
mengatasi dan mengurangi potensi risiko ini.
Penjelasan lebih detail atas kebijakan dan objektifitas
pengelolaan Manajemen Risiko Perusahaan dapat
dilihat dalam catatan Laporan Keuangan Konsolidasi
Perusahaan yang diaudit.
The Company’s exposure to financial risk is limited to
foreign currency, liquidity and credit risks. Exposure
to Interest Risk is nil since the Company does not have
any borrowings. The Board of Directors conducts a
regular review of the Company’s business risks to
enable management to adopt appropriate measures
to address and mitigate exposure to these risks.
Details of the Company’s financial risk management
objectives and policies are set forth in the notes
to Company’s Consolidated Audited Financial
Statements.
Manajemen RisikoRisk Management
mencakup sistem tata kelola, operasi dan sistem
informasi Perusahaan;
2. Merekomendasikan tindakan perbaikan
yang tepat untuk secara efektif mengatasi
kelemahan-kelemahan dalam sistem;
3. Mengkaji kembali laporan keuangan Perusahaan
untuk mengevaluasi tingkat kepatuhan terhadap
undang-undang, peraturan dan kebijakan
internal yang berlaku sehingga memastikan
keterpercayaan dan integritas laporan.
Laporan audit disampaikan kepada Direktur Utama dan
Komite Audit setelah laporan dibahas di departemen
Perusahaan terkait, untuk memastikan tindakan
perbaikan dan penyempurnaan dilaksanakan.
Saat ini Internal Audit Manager Perusahaan dijabat
oleh M. Goenawan Kartiyasa.
the Company’s governance, operations and
information systems;
2. Recommended appropriate corrective actions to
effectively address weaknesses in the system; and
3. Reviewed the Company’s financial reports, to
evaluate the level of compliance with existing
laws, regulations and internal policies, ensuring
the reliability and integrity of the reports.
Audit reports are submitted to the President Director
and to the Audit Committee after the reports have
been discussed with concerned departments of the
Company, to ensure that corrective actions and
improvements will be implemented.
Mr. M. Goenawan Kartiyasa is currently the Internal
Audit Manager of the Company.
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
44
PROFIL DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, KOMITE AUDIT,
SEKRETARIS PERUSAHAAN & MANAJER INTERNAL AUDIT
Profile of The Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Corporate
Secretary & Internal Audit Manager
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
45
Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile
Heru budi HartonoKomisaris Utama
President Commissioner
1
carlos Antonio M. berba Komisaris
Commissioner
2 Ongky Sukasah Komisaris Independen
Independent Commissioner
5
Takeshi WadaKomisaris
Commissioner
3
Reynato S. Puno Komisaris Independen
Independent Commissioner
4
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
46
1Heru budi HartonoKomisaris utama / President commissioner
Warga negara Indonesia, saat ini Bapak Heru Budi Hartono adalah PNS dan telah menghabiskan seluruh karirnya di berbagai posisi manajerial di lingkungan Pemprov DKI Jakarta sejak 1993. Beliau dipromosikan sebagai Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri, bekerja di bawah supervisi langsung Gubernur DKI saat itu Bapak Joko Widodo dan Wakil Gubernur Bapak Basuki T. Purnama. Bapak Heru Budi Hartono kemudian dilantik sebagai Walikota Jakarta Utara pada Januari 2014, hingga penunjukannya kemudian sebagai Kepala Keuangan dan Badan Pengelolaan Aset Pemprov DKI Jakarta. Beliau memegang gelas Magister Manajemen dari Universitas Krisna Dwipayana. Beliau terpilih sebagai Presiden Komisaris PT Delta Djakarta sejak Mei 2014.
An Indonesian citizen, Heru Budi Hartono is currently a civil servant and has spent his entire career with the Jakarta government holding various managerial positions since 1993. He was promoted as Chief of the Regional and International Cooperation Bureau of the province of Jakarta, working under the direct supervision of then Jakarta Governor Joko Widodo and Deputy Governor Basuki Purnama. Mr. Hartono was sworn in as Mayor of North Jakarta in January 2014, until his appointment as the new Head of Finance and Asset Management Agency of the province of Jakarta. He holds a Masters Degree in Management from the Krisna Dwipayana University in Jakarta. He was appointed as President Commissioner of the Company in May 2014.
2carlos Antonio M. berbaKomisaris / commissioner
Warga negara Filipina, Carlos Antonio M. Berba lulus dari University of the Philippines dengan gelar Sarjana Teknik Elektro. Beliau kemudian memperoleh gelar Master di bidang Administrasi Bisnis (dengan predikat sangat memuaskan) dari Wharton School of Business, University of Pennsylvania dan gelar Master dalam Studi Bisnis Jepang dari Japan America Institute of Management Science & Chaminade University di Honolulu. Carlos Antonio M. Berba memiliki pengalaman 28 tahun di manajemen umum, keuangan, perencanaan strategis, dan inisiatif restrukturisasi Perusahaan. Beliau menghabiskan sebagian besar karirnya di San Miguel Corporation, memegang berbagai posisi di tingkat eksekutif. Beliau juga menjabat sebagai direktur di beberapa Perusahaan Grup San Miguel. Saat ini menjabat sebagai Managing Director di San Miguel Brewing International Ltd., dan Wakil Pimpinan di San Miguel Hong Kong Ltd. (perusahaan tercatat di Hong Kong). Beliau ditunjuk sebagai Komisaris PT Delta pada bulan April 2006.
A Filipino citizen, Carlos Antonio M. Berba graduated from the University of the Philippines with a Bachelor’s Degree in Electrical Engineering. He later obtained a Master’s Degree in Business Administration (with distinction) from the Wharton School of Business, University of Pennsylvania, and a Master’s Degree in Japanese Business Studies from Japan America Institute of Management Science & Chaminade University in Honolulu. Mr. Berba has 29 years of experience in general management, finance, strategic planning, and corporate restructuring initiatives. He has spent a good part of his career with the San Miguel Group, handling various executive level positions. He also served as a Director in several other companies of the San Miguel Group and is currently a Director of SMB, the Managing Director of SMBIL, and the Deputy Chairman of San Miguel Brewery Hong Kong Ltd. (“SMBHK”) (a publicly-listed company in Hong Kong). He was appointed as Commissioner of the Company in April 2006.
3Takeshi WadaKomisaris / commissioner
Warga negara Jepang, Takeshi Wada meraih gelar dari Fakutas Hukum, Tokyo University pada tahun 1984. Beliau memiliki pengalaman yang luas di industri bir, dimulai pada tahun 1984 dengan Nagoya Brewery milik Kirin Brewery Co., Ltd. Pada tahun 1993, beliau ditunjuk sebagai Manajer Perencanaan
A Japanese citizen, Takeshi Wada graduated from the University of Tokyo (Faculty of Law) in 1984. He has extensive experience in the beer industry, starting in 1984 with the Nagoya Brewery of Kirin Brewery Co., Ltd. In 1993 he was appointed Planning Manager of the Kansai Branch of Budweiser Japan Company, a
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
47
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
4Reynato S. PunoKomisaris Independen/ Independent commissioner
Warga negara Filipina, Reynato S. Puno memperoleh gelar Sarjana Hukum dari the University of the Philippines di tahun 1962, gelar Master Hukum dari University of California at Berkeley (1968) dan Master Perbandingan Hukum dari Southern Methodist University, Dallas, Texas (1967). Beliau bergabung dengan Supreme Court of the Philippines pada bulanJuni 1993, setelah menjabat sebagai Deputy Minister of Justice, City Judge of quezon City dan Appelate Justice. Ditunjuk sebagai Chief Justice of the PhilippineSupreme Court, beliau menjabat dari Desember 2006sampai masa purna baktinya di bulan Mei 2010, setelah itu beliau menjabat sebagai Direktur Independen di San Miguel Corporation, perusahaan publik di Filipina, mulai tahun 2011. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur Non-eksekutif Independen di San Miguel Brewery Hongkong, Ltd. sebuah perusahaan tercatat di Hong Kong. Beliau ditunjuk sebagai komisaris PT Delta di bulan Mei tahun 2013.
A Filipino citizen, Reynato S. Puno completed his Bachelor of Laws Degree from the University of the Philippines in 1962 and has a Master of Laws degree from the University of California at Berkeley (1968) and Master of Comparative Law at Southern Methodist University, Dallas, Texas (1967). He joined the Supreme Court of the Philippines in June 1993, after serving as Deputy Minister of Justice, City Judge of quezon City and Appellate Justice. He was appointed as Chief Justice of the Philippine Supreme Court, serving from December 2006 until his retirement in May 2010. He has been an Independent Director of SMC, a publicly listed Company in the Philippines, since 2011. He is also currently serving as an Independent Non-Executive Director of SMBHK, a publicly listed Company in Hong Kong. He was appointed Commissioner of the Company in May 2013.
Warga Negara Indonesia, Ongky Sukasah lulus dengan gelar Sarjana Teknik Planologi dari Institut Teknologi Bandung dan University of Melbourne, Australia. Beliau menghabiskan seluruh karirnya di pemerintahan, bekerja di Pemerintah DKI Jakarta sejak tahun 1975. Beliau pensiun di tahun 1999 sebagai Kepala BPIM Jaya. Beliau kemudian ditunjuk sebagai Presiden Komisaris (2004 hingga 2008) dan Presiden Direktur (2001 hingga 2004) PT Jakarta Propertindo. Beliau ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Delta Djakarta pada bulan April 2008 dan sebagai Ketua Komite Audit Perusahaan pada bulan Juni 2008.
5 Ongky SukasahKomisaris Independen/ Independent commissioner
An Indonesian citizen, Ongky Sukasah graduated with an Engineering Degree in Planology from the Institute of Technology, Bandung and the University of Melbourne, Australia. He has built his entire career in government, serving with the Jakarta Municipal Government since 1975. He retired in 1999 as Chief of BPIM Jaya. He was then appointed President Com-missioner (2004-2008) and President Director (2001-2004) of PT Jakarta Propertindo. He was appointed an Independent Commissioner of the Company in April 2008 and as Chairman of the Company’s Audit Committee in June 2008.
cabang Kansai di Budweiser Japan Company, sebuah perusahaan patungan antara Kirin dan Anheuser Busch. Beliau ditunjuk sebagai Presiden Budweiser Japan pada tahun 1998 dan memegang beberapa posisi dalam bidang Perencanaan dan Penjualan di Kirin sampai 2009, ketika beliau menjadi Direktur Penjualan Heineken Kirin K.K. Beliau menjabat juga sebagai Wakil Presiden Eksekutif dan Direktur di San Miguel Brewing International Ltd., serta Direktur San Miguel Brewery Hong Kong Ltd. (perusahaan tercatat di Hong Kong). Beliau ditunjuk sebagai komisaris PT Delta Djakarta pada bulan Mei tahun 2013.
joint venture between Kirin and Anheuser Busch. He was appointed President of Budweiser Japan in 1998, and held several positions in Planning and Sales with Kirin through 2009, when he became Director of the Sales Department of Heineken Kirin K.K. He is currently Executive Vice President and Director of SMBIL, and a Director of SMBHK (a publicly-listed company in Hong Kong). He was appointed as Commissioner of the Company in May 2013.
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
48
Alan Dv. Fernandez Direktur Keuangan
Finance Director
2
Ronny Titiheruw Direktur Pemasaran dan
Direktur IndependenMarketing Director and Independent Director
5
Domingo c. GuzmanDirektur Produksi
Production Director
3
Ernest T. Tudtud Direktur Penjualan
Sales Director
4
Profil DireksiBoard of Directors Profile
Raymundo y. Albano Direktur Utama
President Director
1
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
49
Warga negara Filipina, Alan DV Fernandez meraih gelar Sarjana di bidang Administrasi Bisnis jurusan Akuntansi dengan predikat cum Laude dari Polytechnic University of the Philippines (PUP). Beliau menyelesaikan gelar Master di bidang Administrasi Bisnis dari Polytechnic University of the Philippines Graduate School. Seorang Akuntan Publik Bersertifikat, beliau sempat menjadi staf akademik College of Business and Accountancy selama lima tahun. Sebelum bergabung dengan San Miguel, Beliau memegang berbagai jabatan di bidang Akuntansi, Anggaran dan Audit di perusahaan multinasional dan perusahaan lokal besar yang masuk bursa yang bergerak di bidang manufaktur, industry kemasan, asuransi, perbankan dan pertambangan. Beliau adalah Manajer Keuangan dan Perencanaan di divisi minuman non-alkohol San Miguel Corporation untuk wilayah operasional internasional sebelum bergabung dengan PT Delta Djakarta. Beliau ditunjuk sebagai Direktur Keuangan PT Delta Djakarta pada bulan April 2010.
2Alan D.v. FernandezDirektur Keuangan / Finance Director
A Filipino citizen, Alan D.V. Fernandez graduated with a Bachelor’s Degree in Business Administration, Majoring in Accountancy (cum laude) from the Polytechnic University of the Philippines (PUP). He completed his Master’s Degree in Business Administration from the Polytechnic University of the Philippines Graduate School. A Certified Public Accountant, he was a faculty member of PUP’s College of Business and Accountancy for five years. Prior to joining the San Miguel Group, he held various positions in the areas of Accounting, Budget and Audit with multi-national and large publicly listed local companies engaged in manufacturing, industrial packaging, insurance, banking and mining. He was the Finance and Planning Manager of SMC’s non-alcoholic beverages’ international operations prior to joining the Company. He was appointed Finance Director of the Company in April 2010.
Warga negara Filipina, Raymundo Y. Albano lulus dari San Pablo Seminary di Filipina dengan gelar AB Filsafat dan Sosiologi. Meraih gelar pascasarjana dalam bidang manajemen dari Ateneo De Manila University dan menyelesaikan Program Pengembangan Manajemen dari Asian Institute of Management. Beliau sempat menjadi staf akademik di Our Lady of Pila Institute selama empat tahun sebelum bergabung dengan San Miguel Corporation di tahun 1985. Beliau membangun sebagian besar karirnya di San Miguel Corporation – Divisi Bir, menjabat berbagai posisi seperti Selling Systems and Training Manager, National Trade Promo and Merchandising Manager, Group Sales Marketing Services Manager dan Area Sales Manager. Pada Desember 2003 beliau ditunjuk sebagai Manajer Penjualan San Miguel Brewing International Ltd. Di tahun 2005, beliau dipercaya menjadi General Manager San Miguel Brewery Vietnam, Ltd, posisi terakhir yang disandangnya sebelum bergabung dengan PT Delta Djakarta. Beliau ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Delta Djakarta pada bulan April 2010.
A Filipino citizen, Raymundo Y. Albano graduated from San Pablo Seminary in the Philippines with a degree in AB Philosophy and Sociology. He acquired postgraduate units in management from the Ateneo De Manila University and has completed the Management Development Program at the Asian Institute of Management. He was a member of the faculty of Our Lady of Pila Institute for four years before joining SMC in 1985. Mr. Albano built his career mostly with SMC - Beer Division, covering positions such as Selling Systems and Training Manager, National Trade Promo and Merchandising Manager, Group Sales Marketing Services Manager and Area Sales Manager. In December 2003, he was appointed Sales Manager for SMBIL. In 2005, he moved on to become General Manager of San Miguel Brewery Vietnam, Ltd., the position he held prior to joining the Company. He was appointed as President Director of the Company in April 2010.
1Raymundo y. AlbanoDirektur utama / President Director
3
Warga negara Filipina, Domingo C. Guzman memiliki gelar Sarjana Teknik Kimia dari Adamson University,
Domingo c. GuzmanDirektur Produksi / Production Director
A Filipino Citizen, Domingo C. Guzman has a Bachelor’s Degree in Chemical Engineering from
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
50
4
Warga negara Filipina, Ernest T. Tudtud lulus dari University of San Carlos di Cebu, Filipina dengan gelar Sarjana di bidang Akuntansi dan Administrasi Bisnis. Beliau menghabiskan sebagian besar karirnya di San Miguel Corporation - Divisi Bir. Dimulai sebagai tenaga penjualan di tahun 1990, beliau terus dipromosikan dan dipercaya menangani berbagai posisi penjualan sebagai Sales Supervisor, Selling System Training and Development Officer, TPM Head dan TPM Associate. Beliau menjadi Manajer Penjualan Wilayah untuk Filipina di Divisi Bir SMC pada tahun 2002. Penugasan internasionalnya dimulai pada tahun 2001 ketika beliau ditunjuk sebagai TPM Associate di Cina Utara. Beliau ditugaskan kembali untuk operasi mancanegara pada tahun 2004 sebagai Manajer Penjualan Nasional di San Miguel Brewery Vietnam, Ltd. Pada tahun 2005, beliau ditugaskan sebagai Manajer Penjualan Nasional di San Miguel Marketing Thailand, Ltd. sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Direktur Penjualan PT Delta Djakarta pada bulan April 2009.
Ernest T. TudtudDirektur Penjualan / Sales Director
A Filipino citizen, Ernest T. Tudtud graduated from the University of San Carlos in Cebu, Philippines with a Bachelor’s Degree in Accounting and Business Administration. He built his career mostly with SMC – Beer Division. Starting as a salesman in 1990, he rose from the ranks and handled various sales positions, including Sales Supervisor, Selling System Training and Development Officer, TPM Head and TPM Associate. He became a Territory Sales Manager for SMC’s Beer Division – Philippine Operations in 2002. His international assignments started in 2001 when he was given the post of TPM Associate in North China. He was assigned to international operations again in 2004 as National Sales Manager of San Miguel Brewery Vietnam, Ltd. In 2005, he became National Sales Manager of San Miguel Marketing Thailand, Ltd. He was appointed Sales Director of the Company in April 2009.
Warga Negara Indonesia, Ronny Titiheruw lulus dengan gelar Sarjana dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Beliau meraih gelar Master di bidang Administrasi Bisnis dari Universitas Nijenrode, Breukelen, Belanda. Beliau membangun karir di berbagai perusahaan multinasional; sebagai Brand Manager PT Multi Bintang Indonesia, General Manager di PT Miller Gillindo Djaya dan PT Bina Plaspac Indonesia dan sebagai Manajer Pemasaran PT Kangar Consolidated Industry. Titiheruw memulai karirnya di PT Delta Djakarta sebagai Manajer Pemasaran pada tahun 2006 dan ditunjuk sebagai Direktur Pemasaran PT Delta Djakarta pada bulan April 2009.
Ronny TitiheruwDirektur Pemasaran & Direktur Independen / Marketing & Independent Director
An Indonesian citizen, Ronny Titiheruw graduated with a Bachelor’s Degree from Parahyangan Catholic University, Bandung. He earned his Master’s Degree in Business Administration from Nijenrode University, Breukelen, the Netherlands. He has built his career in various multinational companies: as Brand Manager of PT Multi Bintang Indonesia, General Manager at PT Miller Gillindo Djaya and PT Bina Plaspac Indonesia and as Marketing Manager of PT Kangar Consolidated Industry. Mr. Titiheruw started his career in the Company as Marketing Manager in 2006 and was appointed Marketing Director of the Company in April 2009.
5
Manila dan meraih gelar MBA dari Ateneo Graduate School of Business. Lulusan Malting & Brewing Technology San Miguel School of Brewing, Beliau mendapatkan ijazah Brewing Technology dari Versuchs und Lehranstalt fur Brauerei (VLB Institute) di Berlin, Jerman. Beliau menghabiskan seluruh karirnya di San Miguel Corporation sejak 1975 dan pernah ditugaskan di berbagai instalasi pembuatan bir sebagai Brewmaster sebelum ditunjuk sebagai Direktur Produksi PT Delta Djakarta pada bulan April 2011.
Adamson University, Manila and pursued graduate studies (MBA) at Ateneo Graduate School of Business. A Malting & Brewing Technology graduate of the San Miguel School of Brewing, he has a diploma in Brewing Technology from Versuchs und Lehranstalt fur Brauerei (VLB Institute) in Berlin, Germany. He has built his entire career with the San Miguel Group since 1975, and has been assigned to various brewery installations as Brewmaster before his appointment as Production Director of the Company in April 2011.
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
51
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
(Keterangan lihat di bagian Profil Dewan Komisaris)
Nama / Name : Reynato serrano PunoJabatan / Position : Ketua / Chairman
Masa Jabatan/ Tenure : Nov 2014 - 2017
(Please refer to the profile in the Board of Commissioners Section)
Profil Anggota Komite AuditAudit Committee Members Profile
Nama/ Name : Ir. tubagus M. RaisJabatan/ Position : Anggota / Member
Masa Jabatan/ Tenure : Nov 2014 - 2017
Warga Negara Indonesia, Tubagus Muhammad Rais lulus dengan gelar Sarjana Teknik di Planologi dari Institut Teknologi Bandung. Beliau mengabdikan karirnya dalam pelayanan pemerintah, memegang jabatan di Pemerintah Kota Jakarta sejak tahun 1965. Pensiun pada tahun 1998 sebagai Deputi Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan. Beliau juga ditunjuk sebagai Presiden Komisaris PT Cemani Toka, pada tahun 1994. Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan dari tahun 2002 dan telah menyelesaikan masa tugasnya pada bulan Mei 2014. Diangkat sebagai anggota Komite Audit pada bulan November 2014.
An Indonesian citizen, Tubagus Muhammad Rais graduated with an Engineering Degree in Planology from the Institute of Technology, Bandung. He has pursued his entire career in government service, holding posts in the Jakarta Municipal Government since 1965. He retired in 1998 as Deputy Governor for Economy and Development. He was also appointed as President Commissioner of PT Cemani Toka, where he has served from 1994. He has served as President Commissioner of the Company from 2002 and has concluded his service in May 2014. He was appointed as member of the Audit Committee in November 2014.
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
52
Nama/ Name : Rudolfo C. BalmaterJabatan / Position : Anggota / Member
Masa Jabatan/ Tenure : Nov 2014 - 2017
Warga negara Filipina, Rudolfo C. Balmater menyelesaikan gelar Sarjana di bidang Administrasi Bisnis jurusan Akuntansi dari Universitas Araullo. Menyelesaikan studi pasca sarjana di Asian Institute of Management. Sebagai Akuntan Publik, Rudolfo C. Balmater memiliki 30 tahun pengalaman yang luas di bidang akuntansi, audit, tata kelola perusahaan dan manajemen risiko. Saat ini beliau adalah anggota dari komite audit dari berbagai perusahaan termasuk Sinarmas Land Ltd, PT Erajaya Swasembada Tbk. PT Molindo Jaya Industri dan PT Matahari Sakti.
A Filipino citizen, Rudolfo C. Balmater completed his Bachelor’s Degree in Business Administration majoring in Accountancy from Araullo University. He completed his post graduate studies at the Asian Institute of Management. A Certified Public Accountant, Mr. Baltamer has 30 years of extensive experience in the field of accounting, audit, corporate governance and risk management. He is currently a member of audit committee of various companies including Sinarmas Land Ltd., PT Erajaya Swasembada, Tbk. PT Molindo Jaya Industri and PT Matahari Sakti.
Profil Sekertaris PerusahaanProfile of Corporate Secretary
Profil Manajer Audit InternalProfile of Internal Audit Manager
(Keterangan lihat di bagian Profil Direksi)
Warga Negara Indonesia, M. Goenawan Kartiyasa lulus dari Sekolah Ilmu Ekonomi YKPN (Yayasan Keluarga Pahlawan Negara), Yogyakarta. Bergabung dengan PT Delta Djakarta pada tahun 1997 sebagai Manajer Internal Audit Perseroan. Beliau saat ini menjabat sebagai Direktur Dana Pensiun Perusahaan.
Nama/ Name : Alan d.V. Fernandez
Nama/ Name : M Goenawan Kartiyasa
(Please refer to the profile in the Board of Commissioners Section)
An Indonesian citizen, M. Goenawan Kartiyasa graduated from Sekolah Ilmu Economi YKPN (Yayasan Keluarga Pahlawan Negara), Yogyakarta. He has built his entire career in the field of Audit. He joined PT Delta Djakarta in 1997 as the Company’s Internal Audit Manager. He currently serves as Director of the Pension Fund of the Company.
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
53
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
54
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibility
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
55
The Company’s commitment on Corporate Social
Responsibility has been well defined in its mission
statement - “To contribute to the well being
of the community in which it operates and
the environment as a whole”.
The Company, as a good corporate citizen, recognizes
the need for responsible investments aimed at
making valuable contribution to the environment
and the welfare of the community.
corporate Social Responsibility Related to the Environment
A number of policies related to energy efficiency,
water resources, and waste management have been
implemented. These include :
1. Green Program – planting trees around the
factory sites
2. Clearing waterways, sewers and canals of
garbage and sludge washed out from villages
during heavy rains
3. Water resources – installation of an aquifer
recovery storage facility to trap rain water and
pumped back to the ground water.
As proof of this commitment, the Company has
passed the ISO Surveillance Audit for “Environmental
Komitemen Perusahaan terhadap tanggung jawab
sosial Perusahaan telah didefinisikan secara jelas
dalam Misi Perusahaan yaitu “Peduli terhadap
masyarakat sekitar dan lingkungan
Perusahaan”.
PT Delta Djakarta, sebagai sebuah perusahaan yang
baik, sadar dan peduli akan arti pentingnya sebuah
investasi yang bertanggung jawab yang memberikan
kontribusi berharga terhadap kelestarian lingkungan
dan kesejahteraan masyarakat.
Tanggung jawab Sosial Perusahaan Terhadap Lingkungan
Serangkaian kebijakan terkait efisiensi energi,
penggunaan sumber daya air, dan pengelolaan
limbah telah diimplemantasikan sebagai berikut :
1. Program Penghijauan (Green Program) –
Penanaman pohon di sekitar lingkungan
Perusahaan.
2. Turut menjaga kebersihan saluran air, selokan
dan kali dari sampah dan lumpur yang terbawa
dari perkampungan saat musim hujan.
3. Pengelolaan Sumber daya air – membuat fasilitas
“aquifer recovery storage” untuk menampung
air hujan dan memasukan kembali ke air tanah.
Sebagai bukti dari komitmen ini, Perusahaan telah
memperoleh “ISO Surveillance Audit” untuk Sistem
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
56
Management System” (ISO14001) in May 2014. PT
Delta has also complied and passed the Environmental
Management audit conducted by the Ministry of
Environment last April 2014.
corporate Social Responsibility Related to the community
Corporate social responsibility activities are aimed at
improving the welfare of the surrounding community
through medical missions, assistance and support
to relevant religious events. Programs implemented
during the year include :
1. quarterly blood donation in participation with
the Indonesia Red Cross.
2. Free medical examination and diagnoses in
cooperation with the Community Health Center
3. Participation on local community health programs
by donating milk to babies and infants;
4. Calamity assistance to employees of the Company
affected by the massive flood;
5. Celebration of “Break Fasting” together with the
community;
6. Distribution of provisions to families in the villages
neighboring the Company during the celebration
of “Idul Adha”;
7. Calamity assistance to residents of Banjarnagara,
West Java affected by land slide.
Manajemen Lingkungan (ISO14001) di bulan Mei
2014. PT Delta Djakarta juga mengikuti dan lulus
audit Manajemen Lingkungan yang dilakukan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup pada bulan April 2014.
Tanggung jawab Sosial Perusahaan Kepada Masyarakat
Tanggung jawab sosial Perusahaan yang ditujukan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar melalui misi kesehatan, donasi dan dukungan
untuk kegiatan keagamaan. Program yang telah
dilaksanakan meliputi :
1. Donor darah yang bekerjasama dengan Palang
Merah Indonesia (PMI) yang dilakukan 3 (tiga)
bulan sekali;
2. Pemeriksaan dan diagnosa kesehatan gratis yang
bekerjasama dengan Posyandu;
3. Berpartisipasi dalam program kesehatan setempat
dengan menyumbangkan susu untuk balita;
4. Bantuan bagi karyawan yang terkena musibah
banjir;
5. Berbuka puasa bersama dengan warga sekitar;
6. Pemberian hewan kurban ke warga sekitar pada
perayaan "Idul Adha";
7. Bantuan sosial bagi yang terkena musibah tanah
longsor di Banjarnegara, Jawa Barat.
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
57
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
58
PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
59
60
visiMenjadi nomor satu di pasar minuman berbasis
malt di Indonesia.
MisiMemproduksi minuman berkualitas dan aman
dengan biaya optimal, yang akan memberikan hasil
terbaik untuk pelanggan, melalui karyawan dan
mitra bisnis yang handal.
Memberikan keuntungan yang terbaik kepada
pemegang saham.
Memberi kesempatan kepada karyawan
untuk mengembangkan kemampuan diri dan
profesionalisme di lingkungan kerja.
Peduli terhadap masyarakat sekitar dan lingkungan
Perusahaan.
visionTo be the market leader in the malt-based beverage
industry in Indonesia.
MissionTo provide the best value for our customers by
producing high quality beverages at optimum cost,
with the support of committed and results-oriented
employees and business partners.
To ensure consistent and optimal returns on our
shareholders’ Investments.
To build for our employees a working environment
that offers rich opportunities for personal growth
and professional development.
To contribute to the well-being of the community in
which we operate, and the environment as a whole.
Visi & Misi PerusahaanCompany Vision & Mission
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
60
PT Delta Djakarta Tbk. (“PT Delta” atau
“Perusahaan”) pertama kali didirikan di
Indonesia pada tahun 1932 sebagai perusahaan
bir Jerman yang bernama “Archipel brouwerij,
Nv.” Perusahaan kemudian dibeli oleh kelompok
usaha belanda dan berganti nama menjadi Nv
De Oranje brouwerij.
Perusahaan menggunakan nama PT Delta Djakarta
sejak tahun 1970. Pada tahun 1984, PT Delta Djakarta
menjadi salah satu perusahaan Indonesia pertama
yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta
(sekarang Bursa Efek Indonesia), mengokohkan
statusnya sebagai pemain utama di industri bir dalam
negeri.
Di era tahun 1990an, penanaman modal asing
mengalir deras ke Indonesia. Pada masa inilah San
Miguel Corporation ("SMC") menjadi pemegang
saham pengendali di Perusahaan. San Miguel
Corporation adalah salah satu konglomerat terbesar
dan paling terdiversifikasi asal Filipina yang bergerak
dalam berbagai bidang usaha mencakup minuman,
PT Delta Djakarta Tbk. (“PT Delta” or “the
company”) was first established in Indonesia
in 1932 as a German brewery called “Archipel
brouwerij, Nv.” The company was subsequently
bought out by a Dutch firm, and was renamed
Nv De Oranje brouwerij.
The Company adopted its current name, PT Delta
Djakarta in 1970. In 1984, PT Delta Djakarta became
one of the first Indonesian companies to list its shares
on the Jakarta Stock Exchange (today Indonesia Stock
Exchange), cementing its status as a major player in
the domestic beer industry.
The 1990s ushered in a period of robust foreign
investment in Indonesia. It was during this time
that San Miguel Corporation ("SMC") acquired a
controlling interest in the Company. San Miguel
Corporation is one of the largest and most diversified
conglomerates in the Philippines, with interests in
beverages, food, packaging, power generation,
Sejarah PerusahaanCompany At A Glance
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
61
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
makanan, kemasan, pembangkit tenaga listrik,
bahan bakar dan penyulingan minyak, infrastruktur,
pertambangan dan telekomunikasi.
Pemerintah Daerah DKI Jakarta juga menjadi
pemegang saham utama di Perusahaan. Pada
tahun 1997, Perusahaan memulai rencana ekspansi
agresifnya dengan memindahkan fasilitas produksi
birnya dari Jakarta Utara ke Bekasi, Jawa Barat
dengan fasilitas yang lebih modern dan lebih luas.
PT Jangkar Delta Indonesia, didirikan pada tahun
1998, adalah anak perusahaan PT Delta Djakarta
yang bertindak sebagai distributor tunggal, dengan
jaringan distribusi yang terbentang dari Medan di
Sumatera Utara sampai Jayapura di Papua.
PT Delta Djakarta memproduksi bir Pilsner dan Stout
berkualitas terbaik yang dijual di pasar domestik
Indonesia, dengan merek dagang Anker Bir, Anker
Stout, Carlsberg, San Miguel Pale Pilsen, San Mig
Light dan Kuda Putih.
PT Delta Djakarta juga memproduksi dan mengekspor
bir Pilsner dengan merek dagang “Batavia”.
fuel and oil refining, infrastructure, mining and
telecommunications.
The municipal government of Greater Jakarta is also
a major shareholder in the Company. In 1997, the
Company embarked on an aggressive expansion
plan relocating its brewery from its original base in
North Jakarta to a bigger, more modern facility in its
current location in Bekasi, West Java.
PT Jangkar Delta Indonesia, a subsidiary of
PT Delta Djakarta, was established in 1998 and is
the Company’s sole distributor, with a dealership
network spanning the archipelago, from Medan in
North Sumatra to Jayapura in Papua Province.
PT Delta Djakarta produces fine Pilsner and Stout
beer for the domestic Indonesian market, with a
portofolio of brands that include Anker Beer, Anker
Stout, Carlsberg, San Miguel Pale Pilsen, San Mig
Light and Kuda Putih.
PT Delta Djakarta also produces and exports Pilsner
beers under the brand “Batavia”.
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
62
Produk dan MerekProducts and Brands
Anker Bir• Bottles 620 ml
• Bottles 330 ml
• Cans 500 ml
• Cans 330 ml
• Barrel 30 ltr
SAn miguel• Bottles 640 ml
• Bottles 330 ml
• Cans 500 ml
• Cans 330 ml
• Barrel 30 ltr
SAn mig ligHT• Bottles 330 ml
• Cans 330 ml
kuDA PuTiH• Bottles 620 ml
CArlSBerg• Bottles 640 ml
• Bottles 330 ml
• Cans 500 ml
• Cans 330 ml
• Barrel 30 ltr
Anker STOuT• Bottles 620 ml
• Bottles 330 ml
• Cans 330 ml
• Barrel 30 ltr
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
63
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
Struktur Organisasi Organizational Structure
FINANCE CONTROLLERGROUP BRAND MANAGER
(ANKER, ANKER STOUT, KUDA PUTIH)
LOGISTICS MANAGER
INTERNAL AUDIT MANAGER
BREWING MANAGER TRADE & MARKETING GROUP MANAGER
PACKAGING MANAGER
NATIONAL CHANNEL MANAGER
(MODERN TRADE)
SALES SYSTEMS & TRAINING MANAGER
QUALITY ASSURANCE MANAGER
REGIONAL SALES MANAGER
(REGION 1)
TRADE PROMO MERCHANDISING
MANAGER
ENGINEERING MANAGER
REGIONAL SALES MANAGER
(REGION 2)
SALES INFO MANAGER
REGIONAL SALES MANAGER
(REGION 5)
FINANCIAL PLANNINGMANAGER
BRAND MANAGER (SAN MIGUEL
& SAN MIG LIGHT)
HUMAN RESOURCES & ADMINISTRATION
MANAGER
TREASURYBRAND MANAGER
(CARLSBERG)
INFORMATION TECHNOLOGY
MANAGER
SALES FINANCE BRAND MANAGER(KUDA PUTIH)
SALES LOGISTICS MANAGER
FINANCIAL SERVICE MANAGER
BRAND MANAGER(ANKER STOUT)
MATERIALSMANAGEMENT
MANAGER
PRODUCT SUPPLY OPERATIONS MANAGER
PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS
DEwAN koMiSAriSBOARD Of cOmmiSSiOnERS
DirEktur utAMAPRESiDEnt DiREctORraymundo Y. Albano
SEkrEtAriS PEruSAHAANcORPORAtE SEcREtARY
Alan D.V. Fernandez
koMitE AuDitAUDit cOmmittEE
DirEktur kEuANGANfinAncE DiREctORAlan D.V. Fernandez
DirEktur ProDukSiPRODUctiOn DiREctOR
Domingo C. Guzman
DirEktur PENjuAlANSALES DiREctORErnest t. tudtud
DirEktur PEMASArANmARkEting DiREctOR
ronny titiheruw
REGIONAL SALES MANAGER
(REGION 3)
REGIONAL SALES MANAGER
(REGION 4)
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
64
No NAMA/ NAME JABATAN/ POSITION
1 AFRIJANTO FINANCE CONTROLLER
2 IRFAN AZANI. SE FINANCIAL SERVICES MANAGER
3 POLTAK SAHALA O. SIAHAAN FINANCIAL PLANNING MANAGER
4 RICHARDO STEVEN BINTORO BREWING MANAGER
5 DWI HARDI SUGENG SUTANTO PACKAGING MANAGER
6 BAMBANG EKO BASKORO QUALITY ASSURANCE MANAGER
7 DENNY TJATUR INDARTO ENGINEERING MANAGER
8 HARRY WIYANTO TRADE MARKETING GROUP MANAGER
9 ADHY MARTUA P. HUTABARAT SALES SYSTEMS AND TRAINING MANAGER
10 AGUSTINUS BUDIYANTO TRADE PROMO MERCHANDISING MANAGER
11 JUNITA SULISTYORINI SALES INFO MANAGER
12 ERRY YULIANTO NATIONAL CHANNEL MANAGER
13 SYAHBENI REGIONAL SALES MANAGER REGION 1
14 NIKSON SIMANJUNTAK REGIONAL SALES MANAGER REGION 2
15 DENNY RAZIL ARBAIN REGIONAL SALES MANAGER REGION 3
16 FADLI REGIONAL SALES MANAGER REGION 4
17 HARDON SIMANUNGKALIT. SE REGIONAL SALES MANAGER REGION 5
18 MARAJA JESON SIREGAR GROUP PRODUCT MANAGER
19 NOUVERA APRILENI PRODUCT MANAGER CARLSBERG
20 JAKA SEBASTIAN PRODUCT MANAGER SMP & SML
21 M GOENAWAN KARTIYASA INTERNAL AUDIT MANAGER
22 AGUSCIK JOHAR LOGISTICS MANAGER
23 SEKAR AYU ANDINI MATERIALS MANAGEMENT MANAGER
24 SUKARNO PRODUCT SUPPLY OPERATIONS MANAGER
25 SEFRI KAMIL SALES LOGISTICS MANAGER
26 LIA MULYATI HUMAN RESOURCES & ADMIN. MANAGER
27 ELIA YAHYA KAWINDA INFORMATION TECHNOLOGY MANAGER
Manajer / Kepala DepartemenManagers / Department Heads
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
65
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
Kronologis Pencatatan SahamHistorical Share Listing
Notes:*) Having no influence on the number of shares issued
Tanggal PencatatanDate Noted
Tindakan KorporasiCorporate Action
Jumlah Saham BaruNumber of New Shares
Jumlah Saham
BeredarNumber of Shares
Outstanding
Nilai NominalPer Value
(rp)
Sebelum Penawaran Umum Perdana Before Initial Public Offering 1.986.600 1.000
27 Feb 1984 Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering 347,400 2.316.000 1.000
8 Jul 1985 Dividen Saham Dividend Share 277.920 2.593.920 1.000
30 Jan 1988 Penempatan Terbatas Private Placemet 1.296.960 3.890.880 1.000
Dec 1988 Penawaran Umum Kedua *) IPO Second Public Offering *) 192.825 3.890.880 1.000
9 Jul 1990 Dividen Saham (50:1) Dividend Shares (50:1) 77.748 3.968.628 1.000
15 Jul 1991 Dividen Saham (100:7) Dividend Shares (100:7) 277.200 4.245.828 1.000
6 Jul 1992 Dividen Saham (10:1) Dividend Shares (10:1) 424.683 4.670.511 1.000
5 Aug 1993 Saham Bonus (1:2) Bonus Shares (1:2) 9.341.022 14.011.533 1.000
10 Dec 1999 Penawaran Umum Terbatas RightS Issue I 2.001.648 16.013.181 1.000
Keterangan:*) Tidak Mempengaruhi jumlah saham yang telah diterbitkan
Nama Pemegang saham
Kepemilikan SahamShare Ownership
Name of Stakeholders
Jumlah Total %
San Miguel 9.341.223 58,33 San Miguel
Pemerintah DKI Jakarta 3.736.920 23,34 Municipal Goverment of Jakarta
BP. IPM. Jaya 467.094 2,91 BP. IPM. Jaya
Masyarakat 2.467.944 15,42 Public
Jumlah 16.013.181 100,00 Total
Per 31 Desember 2014, jumlah saham Perusahaan
yang ditempatkan dan disetor penuh serta dicatatkan
di Bursa Efek Indonesia sejumlah 16.013.181 saham,
dalam bentuk saham biasa dengan nilai nominal Rp
1.000 per saham. Berikut adalah Pemegang Saham
Perusahaan per 31 Desember 2014 :
As of December 31, 2014, 16,013,181 authorized
and fully paid up shares were listed on the Indonesia
Stock Exchange, consisting of ordinary shares with a
nominal value of Rp1,000 per share. The following
are the shareholders of the Company as of December
31, 2014.
Komposisi Pemegang Saham/Pemegang Saham UtamaComposition of Shareholders / Main Shareholders
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
66
Kelompok Pemegang Saham
Jumlah Pemegang
Saham /Number of
Sharesholders
JumlahSaham /
Number of Shares
Persentase /Percentage
Stakeholders Group
Kelompok Pemegang Saham diatas 5% Stakeholders Group above 5%
- Institusi Asing 1 9,341,223 58.33% Foreign Institution -
- Pemerintah 2 4,204,014 26.25% Goverment -
Kelompok Pemegang Saham dibawah 5%
Stakeholders Group bellow 5%
- Institusi Asing 26 1,010,229 6.31% Foreign Institution -
- Institusi Lokal 25 890,250 5.56% Local Institution -
- Perorangan Asing 2 600 0.00% Foreign Individual -
- Perorangan Lokal 284 566,865 3.54% Local Individual -
Jumlah 340 16,013,181 100.00% Total
Informasi Perusahaan LainnyaOther Company Information
CAPItAL stoCK
Par value per share Rp 1,000
Authorized capital Rp 20,000,000,000
Paid-up capital Rp 16,013,181,000
suBsIdIARY
PT Jangkar Delta Indonesia
Jl. Inspeksi Tarum Barat, Tambun
Bekasi Timur 17510
Established on March 19, 1998
With 90% direct ownership interest by the Company
Acting as the Sole Distributor for the Company’s
products
PRoduCts ANd tRAdeMARKs
Pilsner and Stout for domestic market:
Anker Beer, Anker Stout, Carlsberg, San Miguel
Pale Pilsen, San Mig Light and Kuda Putih
Pilsner for Export:
Batavia Beer
MARKetING ANd dIstRIButIoN
From Medan in North Sumatra to Jayapura in Papua
and Export.
ModAL
Nilai nominal per saham Rp 1.000
Rp 20.000.000.000 modal dasar
Rp 16.013.181.000 modal disetor
ANAK PeRusAHAAN
PT Jangkar Delta Indonesia
Jl. Inspeksi Tarum Barat, Tambun
Bekasi Timur 17510
Didirikan pada 19 Maret 1998
Dengan 90% kepemilikan langsung oleh Perusahaan
Bertindak sebagai distributor utama untuk produk
Perusahaan
PRoduK dAN MeReK dAGANG
Pilsner dan Stout untuk pasar domestik:
Anker Beer, Anker Stout, Carlsberg, San Miguel
Pale Pilsen, San Mig Light and Kuda Putih
Pilsner untuk Ekspor:
Batavia Beer
PeMAsARAN dAN dIstRIBusI
Dari Medan di Sumatera Utara ke Jayapura di Papua
dan Ekspor.
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
67
Lap
ora
n M
anaj
emen
Man
agem
ent
Rep
ort
Tan
gg
un
g J
awab
So
sial
Per
usa
haa
nC
orp
ora
te S
oci
al R
esp
on
sib
ility
Pro
fil P
eru
sah
aan
Man
agem
ent
Rep
ort
An
alis
is P
emb
ahas
an M
anaj
emen
Man
agem
ent
Dys
cuss
ion
an
d A
nal
ysis
Tata
Kel
ola
Per
usa
haa
nG
oo
d C
orp
ora
te G
ove
rnan
ce
HeAd oFFICe ANd FACtoRY AddRess
Jl. Inspeksi Tarum Barat, Tambun
Bekasi Timur 17510
PO. Box 180, Bekasi 17081, Jawa Barat
Telp. +62-21 882 2520, 880 0511 ,
Fax. +62-21 881 9423, 880 0513,
Website : www.deltajkt.co.id
seCuRItIes AdMINIstRAtIoN AGeNCY
PT Sirca Data Pro Perdana
Jl. Johar No.18 Menteng
Jakarta 10340, Indonesia
Telp. +62 21 314 0032, 390 0645, 390 5920
Fax. +62 21 314 0185, 390 0652, 390 0671
PuBLIC ACCouNtANt
Osman bing Satrio & Eny
Member of Deloitte Touche Tohmatsu
The Plaza Office Tower 32nd floor
Jl. M.H. Thamrin Kav 28-30 Jakarta 10350, Indonesia
Telp. +62 21 29923100
Fax. +62 21 29928200, 29928300
www.deloitte.com
stoCK exCHANGe LIstING
Indonesia Stock Exchange
ACtuARY
PT Padma Radya Aktuaria
Plaza Asia, 21st Floor Zone B,
Jl. Jend. Sudirman Kav. 59,
Jakarta 12190 - Indonesia
Telp. +62 21 5155787
Fax. + 62 21 5155880
PuBLIC NotARY
M.Nova Faisal, SH., M.Kn
Cyber 2 Tower, 22nd floor
Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 No.13
Jakarta 12950
Telp. +62 21 29021312
Fax. +62 21 29021314
ALAMAt KANtoR PusAt dAN PABRIK
Jl. Inspeksi Tarum Barat, Tambun
Bekasi Timur 17510
PO. Box 180, Bekasi 17081, Jawa Barat
Telp. +62-21 882 2520, 880 0511 ,
Fax. +62-21 881 9423, 880 0513,
Website : www.deltajkt.co.id
BIRo AdMINIstRAsI eFeK
PT Sirca Data Pro Perdana
Jl. Johar No.18 Menteng
Jakarta 10340, Indonesia
Telp. +62 21 314 0032, 390 0645, 390 5920
Fax. +62 21 314 0185, 390 0652, 390 0671
AKuNtAN PuBLIK
Osman bing Satrio & Eny
Anggota Deloitte Touche Tohmatsu
The Plaza Office Tower lantai 32
Jl. M.H. Thamrin Kav 28-30 Jakarta 10350, Indonesia
Telp. +62 21 29923100
Fax. +62 21 29928200, 29928300
www.deloitte.com
BuRsA eFeK
Bursa Efek Indonesia
AKtuARIA
PT Padma Radya Aktuaria
Plaza Asia, lantai 21 Zone B,
Jl. Jend. Sudirman Kav. 59,
Jakarta 12190 - Indonesia
Telp. +62 21 5155787
Fax. + 62 21 5155880
NotARIs
M.Nova Faisal, SH., M.Kn
Cyber 2 Tower, Lantai 22
Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 No.13
Jakarta 12950
Telp. +62 21 29021312
Fax. +62 21 29021314
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
68
Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas
Laporan Tahunan 2014
Statement Letter on the Responsibility of the board of commissioners
and board of Directors on the 2014 Annual Report
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Delta Djakarta Tbk. tahun 2014 telah dimuat secara
lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi
Laporan Tahunan Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya,
Bekasi, 30 April 2015
Heru Budi HartonoKomisaris Utama
President Commissioner
Raymundo Y. AlbanoDirektur Utama
President Director
Carlos Antonio M. BerbaKomisaris
Commissioner
Alan d.V. FernandezDirektur Keuangan
Finance Director
takeshi WadaKomisaris
Commissioner
ernest t. tudtudDirektur Penjualan
Sales Director
Reynato s. PunoKomisaris Independen
Independent Commissioner
domingo C. GuzmanDirektur Produksi
Production Director
Ir. ongky sukasahKomisaris Independen
Independent Commissioner
Ronny titiheruwDirektur Pemasaran dan
Direktur IndependenMarketing Director and Independent Director
We, the undersigned hereby declare that all information in
the 2014 Annual Report of PT Delta Djakarta Tbk. has been
fully and correctly disclosed and we are solely responsible
for the accuracy of the content of the Company's Annual
Report.
This Statement Letter is made truthfully,
Bekasi, April 30, 2015
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
DireksiBoard of Directors
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
69
70
Laporan Tahunan 2014 PT Delta Djakarta Tbk
70
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
LAPORAN KEUANGAN
AUDITANAudited Financial Report
Annual Report 2014 PT Delta Djakarta Tbk
71
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND SUPPLEMENTARY INFORMATION
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY TABLE OF CONTENTS
Halaman/ Pages
SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS' REPORT
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN –
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – For the years ended December 31, 2014 and 2013
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian 7 Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 Notes to Consolidated Financial Statements
INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATION I. Laporan Posisi Keuangan Tersendiri
Entitas Induk 71 I. Statements of Financial Position of
Parent Entity Only II. Laporan Laba Rugi Komprehensif
Tersendiri Entitas Induk 73 II. Statements of Comprehensive Income of
Parent Entity Only
III. Laporan Perubahan Ekuitas Tersendiri Entitas Induk
74 III. Statements of Changes in Equity of Parent Entity Only
IV. Laporan Arus Kas Tersendiri Entitas
Induk 75 IV. Statements of Cash Flows of Parent
Entity Only
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, Catatan/ December 31,
2014 Notes 2013
Rp '000 Rp '000
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 415.161.151 5 433.776.477 Cash and cash equivalents
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 1.987.140 6 1.579.534 Restricted time deposits
Piutang usaha 7 Trade accounts receivable
Pihak berelasi 80.577 30 1.677.263 Related party
Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of allowance
cadangan kerugian penurunan nilai for impairment losses of
sebesar Rp 15.709.974 ribu Rp 15,709,974 thousand
pada 31 Desember 2014 dan at December 31, 2014
Rp 15.109.974 ribu and Rp 15,109,974 thousand
pada 31 Desember 2013 214.239.417 115.867.339 at December 31, 2013
Piutang lain-lain dari pihak ketiga - setelah Other accounts receivable from third
dikurangi bagian jangka panjang 3.688.095 8 3.347.018 parties - net of long-term portion
Persediaan - bersih 193.300.072 9 171.744.931 Inventories - net
Kelebihan pembayaran pajak - setelah dikurangi Tax overpayments - net of
bagian jangka panjang - 10 4.216.772 long-term portion
Biaya dibayar di muka dan uang muka 25.719.692 15.901.669 Prepayments and advances
Jumlah Aset Lancar 854.176.144 748.111.003 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETS
Investasi saham 6.074.818 11 6.074.818 Investment in shares of stock
Aset tetap - setelah dikurangi Property, plant and equipment - net of
akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of
Rp 322.092.582 ribu pada Rp 322,092,582 thousand
31 Desember 2014 at December 31, 2014 and
dan Rp 305.746.324 ribu Rp 305,746,324 thousand
pada 31 Desember 2013 113.596.416 12 93.078.878 at December 31, 2013
Piutang lain-lain dari pihak ketiga - jangka Long-term other accounts receivable
panjang 2.172.808 8 2.685.112 from third parties
Kelebihan pembayaran pajak - jangka panjang - 10 2.824.582 Long-term tax overpayments
Aset pajak tangguhan - bersih 15.244.780 25 13.282.748 Deferred tax assets - net
Aset tidak lancar lainnya 682.168 983.661 Other noncurrent assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 137.770.990 118.929.799 Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET 991.947.134 867.040.802 TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral
dari laporan keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.
3
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Continued)
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, Catatan/ December 31,
2014 Notes 2013
Rp '000 Rp '000
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha 13 Trade accounts payable
Pihak berelasi 1.381.181 30 4.986.209 Related parties
Pihak ketiga 31.186.300 39.680.749 Third parties
Utang pajak 22.339.117 14,25 26.255.016 Taxes payable
Utang dividen 57.084.507 29 1.757.462 Dividends payable
Biaya yang masih harus dibayar 45.738.132 15 41.243.478 Accrued expenses
Utang lain-lain 30.334.823 16 42.227.290 Other payables
Utang pihak berelasi 2.888.575 30 941.037 Due to related parties
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 190.952.635 157.091.241 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIES
Provisi untuk pensiun 2.199.500 36 1.899.500 Provisions for pension
Liabilitas imbalan pasca kerja 34.321.746 26 31.492.068 Post-employment benefits obligation
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 36.521.246 33.391.568 Total Noncurrent Liabilities
Jumlah Liabilitas 227.473.881 190.482.809 Total Liabilities
EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 Capital stock - Rp 1,000 par value
per saham per share
Modal dasar - 20.000.000 saham Authorized - 20,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor penuh - Subscribed, issued and paid-up -
16.013.181 saham 16.013.181 17 16.013.181 16,013,181 shares
Tambahan modal disetor 19.015.656 18 19.015.656 Additional paid-in capital
Saldo laba 28 Retained earnings
Ditentukan penggunaannya 7.000 6.000 Appropriated
Tidak ditentukan penggunaannya 721.869.703 631.854.548 Unappropriated
Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to the owners
kepada pemilik Perusahaan 756.905.540 666.889.385 of the Company
Kepentingan nonpengendali 7.567.713 19 9.668.608 Non-controlling interest
Jumlah Ekuitas 764.473.253 676.557.993 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 991.947.134 867.040.802 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral
dari laporan keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.
4
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013
Catatan/
2014 Notes 2013
Rp '000 Rp '000
PENJUALAN 2.111.639.244 20,30 2.001.358.536 SALES
Cukai bir dan pajak penjualan (1.232.385.861) (1.134.291.994) Excise duty and sales tax
PENJUALAN BERSIH 879.253.383 867.066.542 NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN (261.747.135) 21,30 (261.802.094) COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 617.506.248 605.264.448 GROSS PROFIT
Beban penjualan (200.232.342) 22 (211.927.899) Selling expenses
Beban umum dan administrasi (60.187.749) 23 (56.931.670) General and administrative expenses
Penghasilan bunga 23.959.366 15.740.296 Interest income
Laba (rugi) lain-lain - bersih (1.526.711) 12,24 6.250.813 Other gains (losses) - net
LABA SEBELUM PAJAK 379.518.812 358.395.988 PROFIT BEFORE TAX
BEBAN PAJAK - BERSIH (91.445.380) 25 (87.897.926) TAX EXPENSE - NET
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN NET PROFIT FOR THE YEAR ANDJUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF 288.073.432 270.498.062 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
Laba bersih dan jumlah laba rugi Net income and total
komprehensif yang dapat comprehensive income
diatribusikan kepada: attributable to:
Pemilik Perusahaan 282.174.327 264.450.662 Owners of the Company
Kepentingan nonpengendali 5.899.105 6.047.400 Non-controlling interests
Jumlah 288.073.432 270.498.062 Total
Laba dasar per saham Basic earnings per share
(dalam Rupiah penuh) 17.621 27 16.515 (in full Rupiah amount)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral
dari laporan keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.
5
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
Ekuitas yang
dapat diatribusikan
kepada
Tambahan entitas induk/ Kepentingan
modal disetor/ Ditentukan Tidak ditentukan Equity attributable Nonpengendali/
Catatan/ Modal saham/ Additional penggunaannya/ penggunaannya/ to the owner of Non-controlling Jumlah ekuitas/
Notes Capital stock paid-in capital Appropriated Unappropriated the Company interest Total equity
Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Saldo per 1 Januari 2013 16.013.181 19.015.656 5.000 551.556.468 586.590.305 11.621.208 598.211.513 Balance as of January 1, 2013
Pencadangan saldo laba Appropriation of
untuk cadangan menurut retained earnings for
undang - undang 28 - - 1.000 (1.000) - - - statutory reserves
Dividen tunai 29 - - - (184.151.582) (184.151.582) (8.000.000) (192.151.582) Cash dividends
Jumlah laba komprehensif - - - 264.450.662 264.450.662 6.047.400 270.498.062 Total comprehensive income
Saldo per 31 Desember 2013 16.013.181 19.015.656 6.000 631.854.548 666.889.385 9.668.608 676.557.993 Balance as of December 31, 2013
Pencadangan saldo laba Appropriation of
untuk cadangan menurut retained earnings for
undang - undang 28 - - 1.000 (1.000) - - - statutory reserves
Dividen tunai 29 - - - (192.158.172) (192.158.172) (8.000.000) (200.158.172) Cash dividends
Jumlah laba komprehensif - - - 282.174.327 282.174.327 5.899.105 288.073.432 Total comprehensive income
Saldo per 31 Desember 2014 16.013.181 19.015.656 7.000 721.869.703 756.905.540 7.567.713 764.473.253 Balance as of December 31, 2014
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral
dari laporan keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.
Saldo laba/ Retained earnings
6
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013
2014 2013
Rp '000 Rp '000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 1.878.470.040 1.918.662.942 Cash received from customers
Pembayaran kas kepada pemasok (460.173.280) (431.641.913) Cash paid to suppliers
Pembayaran kas kepada karyawan (82.897.030) (73.598.042) Cash paid to employees
Kas dihasilkan dari operasi 1.335.399.730 1.413.422.987 Cash generated from operations
Penerimaan bunga 24.407.904 14.727.280 Interest received
Penerimaan bunga pengembalian Pajak - 5.021.847 Interest tax refund received
Pembayaran kas untuk: Cash paid for:
Pajak pertambahan nilai dan bea cukai (1.094.552.309) (984.383.360) Value added tax and excise duty
Pajak penghasilan (101.008.512) (100.076.713) Income taxes
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 164.246.813 348.712.041 Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Hasil penjualan aset tetap 393.985 1.492.804 Proceeds for sale of property, plant and equipment
Perolehan aset tetap (38.017.391) (15.065.968) Acquisitions of property, plant and equipment
Penambahan deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya (407.606) (262.534) Addition to restricted time deposits
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (38.031.012) (13.835.698) Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITY
Pembayaran dividen tunai (144.831.127) (191.869.037) Cash dividends paid
(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH NET (DECREASE) INCREASE IN
KAS DAN SETARA KAS (18.615.326) 143.007.306 CASH AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 433.776.477 290.769.171 OF YEAR
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 415.161.151 433.776.477 OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral
dari laporan keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.
7
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
8
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
Pabrik “Anker Bir” didirikan pada tahun 1932 dengan nama Archipel Brouwerij. Dalam perkembangannya, kepemilikan dari pabrik ini telah mengalami beberapa kali perubahan sehingga berbentuk PT Delta Djakarta pada tahun 1970.
1. GENERAL
a. Establishment and General Information
The “Anker Bir” factory was established in 1932 with the name Archipel Brouwerij. During its development, the ownership of the factory had been changed several times until PT Delta Djakarta was formed in 1970.
PT Delta Djakarta Tbk (“Perusahaan”) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 11 tahun 1970 berdasarkan akta No. 35 tanggal 15 Juni 1970 dari Abdul Latief, SH, notaris publik di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. J.A.5/75/9 tanggal 26 April 1971. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 56 tanggal 15 Agustus 2008 dari Lindasari Bachroem, SH, notaris publik di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta ini telah mendapat persetujuan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-02021.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 12 Januari 2009.
PT Delta Djakarta Tbk (the “Company”) was established within the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 year 1967 as amended by Law No. 11 year 1970 based on notarial deed No. 35 dated June 15, 1970 of Abdul Latief, SH, public notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. J.A.5/75/9 dated April 26, 1971. The Company's Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 56 dated August 15, 2008 of Lindasari Bachroem, SH, public notary in Jakarta, to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-02021.AH.01.02 Year 2009 dated January 12, 2009.
Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Jalan Inspeksi Tarum Barat, Bekasi Timur – Jawa Barat.
The Company and its factory are located at Jalan Inspeksi Tarum Barat, East Bekasi – West Java.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan yaitu terutama untuk memproduksi dan menjual bir pilsener dan bir hitam dengan merek “Anker”, “Carlsberg”, “San Miguel”, “San Mig Light” dan “Kuda Putih”.
In accordance with article 3 of the Company's articles of association, the scope of its activities is to engage mainly in the manufacture and distribution of pilsener beer and stout beer under the “Anker”, “Carlsberg”, “San Miguel”, “San Mig Light” and “Kuda Putih” trademarks.
Perusahaan juga memproduksi dan menjual produk minuman non-alkohol dengan merek “Sodaku”.
The Company also manufactures and distributes non-alchoholic beverages under the “Sodaku” trademark.
Beberapa produk Perusahaan dan merek label khusus lainnya diekspor ke beberapa negara lain.
Some of the Company‟s products and other private label brands are exported to other countries.
Perusahaan mulai beroperasi sejak tahun 1933. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan dan entitas anak tahun 2014 dan 2013 masing-masing sejumlah 412 orang dan 424 orang.
The Company started its commercial operations in 1933. The Company and its subsidiary had an average total number of 412 and 424 employees in 2014 and 2013, respectively.
Perusahaan merupakan salah satu anggota dari San Miguel Corporation (SMC), Filipina. Perusahaan induk utama Perusahaan adalah Top Frontier Investment Holdings, Inc, terletak di Filipina.
The Company is a member of San Miguel Corporation (SMC), Philippines. Its ultimate parent company is Top Frontier Investment Holdings, Inc, based in the Philippines.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
9
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Company‟s management at December 31, 2014 and 2013 consisted of the following:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/
December 31, 2014 December 31, 2013
Komisaris Utama : Heru Budi Hartono Ir. Tubagus Muhammad Rais : President Commissioner
Komisaris Independen : Ir. Ongky Sukasah Ir. Ongky Sukasah : Independent Commissioners
Reynato Serrano Puno Reynato Serrano Puno
Komisaris : Carlos Antonio Mayo Berba Carlos Antonio Mayo Berba : Commissioners
Takeshi Wada Takeshi Wada
Direktur Utama : Raymundo Yadao Albano Raymundo Yadao Albano : President Director
Direktur : Alan De Vera Fernandez Alan De Vera Fernandez : Directors
Domingo Cabrera Guzman Domingo Cabrera Guzman
Ernest Tiu Tudtud Ernest Tiu Tudtud
Ronny Titiheruw Ronny Titiheruw Komite Audit
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Audit Committee
As of December 31, 2014 and 2013, the members of the Company‟s audit committee consisted of the following:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/
December 31, 2014 December 31, 2013
Ketua : Reynato Serrano Puno Ir. Ongky Sukasah : Chairman
Anggota : Ir. Tubagus Muhammad Rais Mario M. Aguas : Members
Rodolfo C. Balmater Agus A. Mauro
b. Entitas Anak yang Dikonsolidasi
Perusahaan memiliki kepemilikan langsung sebesar 90% pada PT Jangkar Delta Indonesia (entitas anak). Entitas anak bertindak sebagai distributor dari produk Perusahaan.
b. Consolidated Subsidiary
The Company has 90% direct ownership interest in PT Jangkar Delta Indonesia (the subsidiary). The subsidiary acts as the sole distributor of the Company‟s products.
Entitas anak berlokasi di Jalan Inspeksi Tarum Barat, Bekasi Timur – Jawa Barat.
The subsidiary‟s office is located at Jalan Inspeksi Tarum Barat, East Bekasi – West Java.
Entitas anak didirikan pada tahun 1998 dan jumlah aset sebelum eliminasi adalah sebesar Rp 450.085.199 ribu dan Rp 404.883.653 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The subsidiary was established in 1998 and has total assets before eliminations of Rp 450,085,199 thousand and Rp 404,883,653 thousand as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
c. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tahun 1984, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK) untuk melakukan penawaran umum atas saham Perusahaan kepada masyarakat.
c. Public Offering of Shares
In 1984, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam - LK) for its public offering of shares.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
10
Pada tanggal 27 Pebruari 1984, sejumlah 347.400 lembar saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 1.000 (rupiah penuh) per saham telah dicatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) sebagai hasil dari penawaran kepada masyarakat Indonesia. Sejumlah 192.825 lembar saham telah dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 Januari 1989 sebagai hasil penawaran publik kedua. Jumlah saham yang tercatat di bursa efek selanjutnya bertambah dengan dilakukannya pembagian saham bonus; terakhir melalui konversi dari Tambahan Modal Disetor, Selisih Revaluasi Aset Tetap dan Saldo Laba.
On February 27, 1984, a total of 347,400 shares of the Company with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah amount) per share were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange) as a result of an offering to the Indonesian public. An additional 192,825 shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on January 30, 1989 as a second public offering. The total number of shares listed on the stock exchange was subsequently increased due to the issuance of bonus shares; the most recent issue was made through the conversion of Additional Paid-in Capital, Assets Revaluation Increment and Retained Earnings.
Pada tanggal 10 Desember 1999, sebanyak 420.347 lembar saham dari 2.001.648 lembar saham dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas I yang diadakan Perusahaan.
On December 10, 1999, a total of 420,347 shares out of 2,001,648 shares issued were listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges as a result of the Company‟s Limited Stock Rights Issue I.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Perusahaan sejumlah 16.013.181 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2014 and 2013, all of the Company‟s outstanding shares totalling 16,013,181 shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)
a. Standar yang berlaku efektif pada tahun
berjalan a. Standards effective in the current year
Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.
In the current year, the Company and its subsidiary adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2014.
ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK 27, Transfers of Assets from Customers
ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang menerima harus mengakui aset tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit yang dihasilkan dari transaksi pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23, Pendapatan.
ISAK 27 addresses the accounting by recipients for transfers of property, plant and equipment from „customers‟ and concludes that when the item of property, plant and equipment transferred meets the definition of an asset from the perspective of the recipient, the recipient should recognise the asset at its fair value on the date of the transfer, with the credit being recognised as revenue in accordance with PSAK 23, Revenue.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
11
Penerapan ISAK 27 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Perusahaan dan entitas anak tidak melakukan transaksi tersebut.
The application of ISAK 27 has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Company and its subsidiary has not entered into any transactions of this nature.
ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dengan Instrumen Ekuitas ISAK 28, Extinguishing Financial
Liabilities with Equity Instruments
ISAK 28 memberikan panduan akuntansi atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus, ISAK 28 mensyaratkan bahwa instrumen ekuitas yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan setiap selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang dibayarkan akan diakui dalam laba rugi.
ISAK 28 provides guidance on the accounting for the extinguishment of a financial liability by the issue of equity instruments. Specifically, ISAK 28 requires that equity instruments issued under such arrangement will be measured at their fair value, and any difference between the carrying amount of the financial liability extinguished and the consideration paid will be recognized in profit or loss.
Penerapan ISAK 28 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Perusahaan dan entitas anak tidak melakukan transaksi tersebut.
The application of ISAK 28 has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Company and its subsidiary has not entered into any transactions of this nature.
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi
belum diterapkan b. Standards and interpretation in issue not
yet adopted Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dimana penerapan dini tidak diperkenankan:
The following standards are effective for periods beginning on or after January 1, 2015, where early application is not permitted:
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements
Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1 retain the option to present profit or loss and other comprehensive income in either a single statement or in two separate but consecutive statements. However, the amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
12
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements
PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.
PSAK 4 (revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” has been renamed PSAK 4 (revised 2013), “Separate Financial Statements” which continues to be a standard dealing solely with separate financial statements. The existing guidance for separate financial statements remains unchanged.
PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures
PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi diperluas untuk mencakup entitas yang merupakan investor dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee.
PSAK 15 (revised 2009), “Investments in Associates” has been renamed PSAK 15 (revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”. The scope of the revised standard was expanded to cover entities that are investors with joint control of, or significant influence over, an investee.
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits
Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program.
The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognised in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus.
PSAK 46, Pajak Penghasilan PSAK 46, Income Taxes
Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar, dan (2) menetapkan praduga (rebuttable presumption) bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan.
The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax which was previously scoped in the standard; and (2) establish a rebuttable presumption that the carrying amount of an investment property measured using the fair value model in PSAK 13, Investment Property will be recovered entirely through sale.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
13
Berdasarkan amandemen, tersebut kecuali praduga ini dapat dibantah (presumption is rebutted), pengukuran liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan yang disyaratkan untuk mencerminkan konsekuensi pajak dari pemulihan jumlah tercatat properti investasi melalui penjualan. Praduga penjualan ini dapat dibantah (presumption is rebutted) jika properti investasi dapat disusutkan dan investasi properti dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substantial seluruh manfaat ekonomis atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan.
Under the amendments, unless the presumption is rebutted, the measurement of the deferred tax liability or deferred tax asset is required to reflect the tax consequences of recovering the carrying amount of the investment property through sale. The “sale” presumption is rebutted if the investment property is depreciable and the investment property is held within a business model whose objective is to consume substantially all of the economic benefits embodied in the investment property over time, rather than through sale.
PSAK 48, Penurunan nilai Aset PSAK 48, Impairment of Assets
PSAK 48 telah diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.
PSAK 48 has been amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.
PSAK 50, Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 50, Financial Instruments: Presentation
Amandemen terhadap PSAK 50 mengklarifikasi penerapan tentang persyaratan saling hapus. Secara khusus, amandemen tersebut mengklarifikasi arti dari “saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus” dan “realisasi dan penyelesaian secara simultan”. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46.
The amendments to PSAK 50 clarify existing application issues relating to the offsetting requirements. Specifically, the amendments clarify the meaning of “currently has a legal enforceable right of set-off” and “simultaneous realization and settlement.” The amendments also clarify that income tax on distributions to holders of an equity instrument and transaction costs of an equity transaction should be accounted for in accordance with PSAK 46.
PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55, Financial Instruments: Recognition and Measurement
Amandemen terhadap PSAK 55 memberikan panduan persyaratan untuk menghentikan akuntansi lindung nilai ketika derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dinovasi berdasarkan keadaan tertentu. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa setiap perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan sebagai suatu instrumen lindung nilai akibat dari novasi termasuk dalam penilaian dan pengukuran dari efektivitas lindung nilai. Selanjutnya, amandemen tersebut mengklarifikasi akuntansi dari derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi – lihat pembahasan dalam ISAK 26.
The amendments to PSAK 55 provide relief from the requirement to discontinue hedge accounting when a derivative designated as a hedging instrument is novated under certain circumstances. The amendments also clarify that any change to the fair value of the derivative designated as a hedging instrument arising from the novation should be included in the assessment and measurement of hedge effectiveness. Further, the amendments clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category – see discussion in ISAK 26.
Standar ini juga diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.
This standard is also amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
14
PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures
Amandemen terhadap PSAK 60 menambahkan persyaratan pengungkapan transaksi termasuk pengalihan aset keuangan. Amandemen ini dimaksudkan untuk memberikan transparansi yang lebih besar terkait eksposur risiko jika aset keuangan dialihkan tetapi entitas yang mengalihkan tetap memilih keterlibatan berkelanjutan atas aset tersebut. Amandemen tersebut juga mensyaratkan pengungkapan jika aset keuangan dialihkan tidak merata sepanjang periode. Selanjutnya, entitas disyaratkan untuk mengungkapkan tentang hak saling hapus dan pengaturan terkait (sebagai contoh persyaratan penyerahan jaminan) untuk instrumen keuangan berdasarkan perjanjian menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa.
The amendments to PSAK 60 increase the disclosure requirements for transactions involving transfers for financial assets. These amendments are intended to provide greater transparency around risk exposures when a financial asset is transferred but the transferor retains some level of continuing exposure in the asset. The amendments also require disclosures where transfers of financial assets are not evenly distributed throughout the period. Further, entities are required to disclose information about rights of offset and related arrangements (such as collateral posting requirements) for financial instruments under an enforeceable master netting agreement or similar arrangement.
PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK 65, Consolidated Financial Statements
PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur dengan laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian – Entitas Bertujuan Khusus.
PSAK 65 replaces the part of PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements, that deals with consolidated financial statements, and ISAK 7, Consolidation – Special Purpose Entities.
Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, dan dasarnya adalah pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenario yang kompleks.
Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all entities, and that basis is control. A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor‟s returns. PSAK 65 also adds application guidance to assist in assessing whether an investor controls an investee in complex scenarios.
PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif.
PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
15
PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 66, Joint Arrangements
PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. PSAK 66 mengatur bagaimana suatu pengaturan bersama harus diklasifikasikan dimana dua atau lebih pihak mempunyai pengendalian bersama. Berdasarkan PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau pengendalian bersama, tergantung pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam perjanjian. Sebaliknya berdasarkan PSAK 12, terdapat tiga jenis pengaturan bersama: pengendalian bersama entitas, pengendalian bersama aset dan pengendalian bersama operasi.
PSAK 66 replaces PSAK 12, Interest in Joint Ventures. PSAK 66 deals with how a joint arrangement should be classified where two or more parties have joint control. Under PSAK 66, joint arrangements are classified as joint operations or joint ventures, depending on the rights and obligations of the parties to the arrangements. In contrast, under PSAK 12, there are three types of joint arrangements: jointly controlled entities, jointly controlled assets and jointly controlled operations.
Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proposional yang ada untuk pengendalian bersama entitas telah dihapuskan. Ventura bersama berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas, dimana pengendalian bersama entitas berdasarkan PSAK 12 dapat dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas atau metode konsolidasi proporsional.
The existing policy choice of proportionate consolidation for jointly controlled entities has been eliminated. Joint ventures under PSAK 66 are required to be accounted for using the equity method of accounting, whereas jointly controlled entities under PSAK 12 can be accounted for using the equity method of accounting or proportionate consolidation.
Ketentuan transisi PSAK 66 mensyaratkan entitas untuk menerapkan standar pada awal permulaan dari periode sajian terawal pada saat penerapan.
The transition provisions of PSAK 66 require entities to apply the standard at the beginning of the earliest period presented upon adoption.
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities
PSAK 67 berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar tersebut menetapkan tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus berikan untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harus mengungkapkan informasi yang membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangannya.
PSAK 67 is applicable to entities that have interests in subsidiary, joint arrangements, associates or unconsolidated structured entities. The standard establishes disclosure objectives and specifies minimum disclosures that entities must provide to meet those objectives. The objective of PSAK 67 is that an entity should disclose information that helps users of financial statements evaluate the nature of, and risks associated with, its interests in other entities and the effects of those interests on its financial statements.
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68, Fair Value Measurement PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
16
PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang Lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. Contohnya, pengungkapan secara kuantitatif dan kualitatif berdasarkan hirarki nilai wajar dalam tiga level yang saat ini diharuskan untuk instrumen keuangan berdasarkan PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan akan diperluas oleh PSAK 68 yang mencakup seluruh aset dan liabilitas dalam ruang lingkupnya.
PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements. The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances. In general, the disclosure requirements in PSAK 68 are more extensive than those required by the current standards. For example, quantitative and qualitative disclosures based on the three-level fair value hierarchy currently required for financial instruments only under PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures will be extended by PSAK 68 to cover all assets and liabilities within its scope.
PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.
PSAK 68 is applied prospectively; the disclosure requirements need not be applied in comparative information provided for periods before initial application of the standard.
ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
Amandemen terhadap ISAK 26 mengklarifikasi akuntansi derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi.
The amendments to ISAK 26 clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category.
Manajemen mengantisipasi bahwa standar-standar tersebut akan diadopsi dalam laporan keuangan konsolidasian. Perusahaan dan entitas anak untuk laporan keuangan untuk periode tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2015. Penerapan standar-standar ini mempunyai dampak signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The management anticipates that these standards will be adopted in the Company and its subsidiary's consolidated financial statements for the annual period beginning January 1, 2015. The application of these standards may have significant impact on amounts reported in the consolidated financial statements.
Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak. Penerapan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Perusahaan dan entitas anak.
The application of PSAK 1 will impact the presentation of the Other Comprehensive Income items of the Company and its subsidiary's consolidated financial statements. The application of the amendments to PSAK 24 will have impact on the amounts reported in respect of the Company and its subsidiary's defined benefit plans.
Namun, manajemen belum melaksanakan analisis rinci dari dampak penerapan standar ini dan karenanya belum dikuantifikasi luas dari dampaknya.
However, the management have not yet performed a detailed analysis of the impact of the application of these standards and hence have not yet quantified the extent of the impact.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
17
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
c. Dasar Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
c. Basis of Consolidation
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (its subsidiary). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.
Hasil entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.
Income and expense of subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate.
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan dan entitas anak.
When necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiary to bring the accounting policies used in line with those used by the Company and its subsidiary.
Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
18
Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham mungkin awalnya diukur pada nilai wajar ataupun pada proporsi pemilikan kepentingan nonpengendali dari nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepemilikan pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan nonpengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
Non-controlling interests in subsidiary are identified separately and presented within equity. The non-controlling interest of shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests‟ proportionate share of the recognized amounts of the fair value of the acquiree‟s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interests is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests‟ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income of subsidiary is attributed to the owners of the Company and to the non-controlling interests even if this results in the non-controlling interests having deficit balance.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Perusahaan dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Changes in the Company‟s interests in existing subsidiary that do not result in the Company losing control over the subsidiary is accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Company‟s interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiary. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Company.
Ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Perusahaan telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.
When the Company loses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. When assets of the subsidiary are carried at revalued amount or fair values and the related cumulative gain or loss has been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity, the amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are accounted for as if the Company had directly disposed of the relevant assets (i.e. reclassified to profit or loss or transferred directly to retained earnings as specified by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
19
d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
d. Foreign Currency Transactions and Translation
Pembukuan Perusahaan dan entitas anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
The Company and its subsidiary‟s books of accounts are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.
e. Transaksi Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Company and its subsidiary (the reporting entity):
a) Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a) A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:
i. memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama entitas pelapor; i. has control or joint control over the
reporting entity;
ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
ii. has significant influence over the reporting entity; or
iii. merupakan personil manajemen kunci
entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b) An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya);
i. The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
iii. Both entities are joint ventures of the same third party;
iv. Satu entitas adalah ventura bersama
dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
20
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;
vi. Entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); dan
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); and
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)
(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
f. Aset keuangan f. Financial assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVPTL), yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss (FVPTL), which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:
The Company and its subsidiary‟s financial assets are classified as follows:
Tersedia untuk dijual; dan Available-for-sale; and
Pinjaman yang diberikan dan piutang. Loans and Receivable.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Available-for-sale financial assets (AFS)
Investasi pada efek ekuitas yang tidak tercatat dalam bursa dan tidak dikutip dari suatu pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS. Karena nilai wajar instrument tersebut tidak dapat diukur dengan andal, maka diukur dengan nilai perolehan dikurangi penurunan nilai, jika ada.
Investment in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market are classified as AFS. Because the fair value of these instruments cannot be reliably measured, they are measured at cost less impairment, if any.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas, kecuali kas, piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Loans and receivables Cash and cash equivalents, except cash on hand, receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
21
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak akan material.
Interest is recognized by applying the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang atau pembayaran (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instruments and of allocating interest income or expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees on points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instruments, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company and its subsidiary‟s financial assets are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Bukti objektif penurunan nilai aset termasuk sebagai berikut:
Objective evidence of impairment of assets could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
22
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For loans and receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company and its subsidiary‟s past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset‟s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset‟s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui pada laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognised.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.
In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognized in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
23
Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Perusahaan dan entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company and its subsidiary derecognize a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and its subsidiary neither transfer nor retain substantially all the risks and rewards of ownership and continue to control the transferred asset, the Company and its subsidiary recognise their retained interest in the asset and an associated liability for amounts they may have to pay. If the Company and its subsidiary retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and its subsidiary continue to recognise the financial asset and also recognise a collateralised borrowing for the proceeds received.
Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset‟s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan dan entitas anak masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Perusahaan dan entitas anak mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the the Company and its subsidiary retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Company and its subsidiary allocate the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
24
g. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas g. Financial Liabilities and Equity Instruments
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan entitas anak diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Classification as debt or equity Financial liabilities and equity instruments issued by the Company and its subsidiary are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan entitas anak dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Equity instruments An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Company and its subsidiary are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities Financial liabilities are classified as “at amortized cost”.
Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Liabilities at Amortized Cost
Liabilitas keuangan meliputi utang usaha dan lainnya dan biaya yang masih harus dibayar pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities, which include trade and other payables and accrued expenses are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
Derecognition of financial liabilities The Company and its subsidiary derecognize financial liabilities when, and only when, the the Company and its subsidiary‟s obligations are discharged, cancelled or expired. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
h. Saling hapus antar Aset Keuangan dan
Liabilitas Keuangan h. Netting of Financial Assets and Financial
Liabilities
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika:
The Company and its subsidiary only offset financial assets and liabilities and present the net amount in the consolidated statements of financial position where they:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently have a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
25
i. Kas dan Setara Kas i. Cash and Cash Equivalents
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
j. Kas yang Dibatasi j. Restricted Cash
Kas di bank yang ditempatkan sebagai margin deposits digunakan sebagai jaminan pembelian
gas dari Perusahaan Gas Negara dan PT Gagas Energi Indonesia dikelompokkan sebagai “Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya.”
Cash in bank which are placed as margin deposits used as collateral for gas purchase from PT Perusahaan Gas Negara and PT Gagas Energi Indonesia are classified as “Restricted time deposits”.
k. Persediaan k. Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih merupakan taksiran harga jual persediaan dikurangi seluruh taksiran biaya penyelesaian dan biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. Net realizable value represents the estimated selling price for the inventories less all estimated costs of completion and costs necessary to make a sale.
l. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
l. Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
m. Aset Tetap – Pemilikan Langsung m. Property, Plant and Equipment Equipment - Direct Acquisitions
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years
Prasarana 5 - 15 Infrastructure Gedung pabrik dan kantor 10 - 40 Factory and office building Mesin dan peralatan 5 - 30 Machinery and equipment Perlengkapan kantor dan laboratorium 3 - 10 Office and laboratory equipment Kendaraan 3 - 5 Motor vehicles Krat plastik dan palet kayu 3 - 8 Plastic crates and wooden pallets Aset tetap lain-lain 3 - 10 Other fixed assets Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan
pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
26
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost and is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.
n. Sewa n. Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis)
selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
o. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan o. Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At the end of each reporting period, the Company and its subsidiary review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company and its subsidiary estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
27
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari sset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3f.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3f.
p. Provisi p. Provisions
Provisi diakui ketika Perusahaan dan entitas anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan dan entitas anak diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company and its subsidiary have a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Company and its subsidiary will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
q. Pengakuan Pendapatan dan Beban q. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Pendapatan yang diterima dikurangi jumlah diskon dagang, volume rabat dan penyisihan lain sejenis.
Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable. Revenue is reduced by trade discounts, rebates and other similar allowances.
Penjualan barang Sale of goods Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
Revenue from the sale of goods is recognized when all the following conditions are satisfied:
Perusahaan dan entitas anak telah memindahkan risiko dan manfaat secara signifikan kepemilikan barang kepada pembeli;
Perusahaan dan entitas anak tidak lagi melanjutkan pengelolaan ataupun melakukan pengendalian efektif yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang yang dijual;
The Company and its subsidiary have transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;
The Company and its subsidiary retain neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold;
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
28
Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan dan entitas anak tersebut; dan
Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.
The amount of revenue can be measured reliably;
It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Company and its subsidiary; and
The costs incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably.
Pendapatan bunga Interest income Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan suku bunga yang berlaku.
Interest income is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban Expenses Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when incurred.
r. Imbalan Pasca Kerja
r. Employee Benefits
Perusahaan dan entitas anak memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Perusahaan dan entitas anak juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan dan entitas anak menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal.
The Company and its subsidiary established defined benefit pension plan covering all their local permanent employees. In addition, the Company and its subsidiary also provide post-employment benefits as required under Labor Law No. 13/2003. For normal pension scheme, the Company and its subsidiary calculates and recognizes the higher of the benefits under the Labor Law and those under such pension plan.
Perhitungan program imbalan pasti ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar diantara nilai kini provisi imbalan pasti dan nilai wajar aktiva program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para karyawan dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung, apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya diakui sebagai beban dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing defined post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the Company and its subsidiary‟s defined benefit obligations and the fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining service years of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aktiva program.
The benefit obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost, and as reduced by the fair value of scheme assets.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
29
s. Pajak Penghasilan s. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan aset pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa depan.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan aset pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan dan entitas anak ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat sset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Company and its subsidiary expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Company and its subsidiary intend to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
30
t. Laba per Saham t. Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to the owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Perusahaan dan anak perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak terdapat efek berpotensi saham biasa yang dilusian.
The Company and its subsidiary did not calculate diluted earnings per share since there are no dilutive potential ordinary shares.
u. Dividen u. Dividends
Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan dan entitas anak diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian pada periode saat dividen tersebut disetujui berdasarkan keputusan Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dan para pemegang saham Perusahaan dan entitas anak.
Dividend distributions by the Company and its subsidiary‟s shareholders are recognized as a liability in the consolidated financial statements in the period the dividends are approved based on decisions of the Board of Director with the approval from the Board of Commissioners and the Company and its subsidiary‟s shareholders.
v. Informasi Segmen v. Segment Information
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan entitas anak yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Company and its subsidiary that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang
mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
An operating segment is a component of an entity: a) that engages in business activities from
which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b) whose operating results are reviewed regularly by the entity‟s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c) for which discrete financial information is
available.
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the category of each product.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
31
4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi mengenai jumlah atas jumlah tercatat asset dan liabilitas yang tidak dapat terukur dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Company and its subsidiary accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari penyajian perkiraan yang didiskusikan di bawah ini.
In the process of applying the accounting policies described in Note 3, management has not made any critical judgment that has significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements, apart from those involving estimates, which are dealt with below.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
Key Sources of Estimation Uncertainty
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Rugi Penurunan Nilai Piutang
Impairment Loss of Accounts Receivable
Perusahaan dan entitas anak menilai penurunan nilai piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi
perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat piutang telah diungkapkan dalam Catatan 7 dan 8.
The Company and its subsidiary assess their accounts receivable for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amounts of accounts receivable are disclosed in Notes 7 and 8.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
32
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
Perusahaan dan entitas anak membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan dan entitas anak. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 9.
Allowance for Decline in Value of Inventories
The Company and its subsidiary provide allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Company and its subsidiary‟s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 9.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 12.
Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment The useful life of each item of the Company and its subsidiary‟s property, plant and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A change in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of these assets. The carrying amounts of property, plant and equipment is disclosed in Note 12.
Biaya yang masih harus dibayar untuk bonus Accrual for bonuses
Biaya yang masih harus dibayar untuk bonus merupakan biaya untuk manfaat karyawan yang terdiri dari bonus dan insentif karyawan. Biaya yang masih harus dibayar tersebut didasarkan pada metode perhitungan yang disetujui manajemen dimana tergantung pengukuran kinerja keuangan maupun non-keuangan. Manajemen mengestimasi jumlah yang harus diakui berdasarkan pada informasi pendukung yang ada pada tanggal pelaporan. Jumlahnya dapat berubah apabila pengukuran kinerja keuangan dan nonkeuangan aktual difinalisasi. Biaya yang masih harus dibayar untuk bonus diungkapkan dalam Catatan 15.
The accrual for bonuses represents expenses from payment of employee benefits which consist of bonus and employee incentives. The accrual is based on a formula that was agreed by management which depends on financial and non-financial performance measurement. Management estimates the amount based on the existing supporting information at the reporting date. The amount may be changed if the actual financial and non-financial measurement of performance is finalized. Accrual for bonuses is disclosed in Note 15.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
33
Imbalan Pasca Kerja Nilai kini kewajiban pascakerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya bersih imbalan pascakerja mencakup tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, dan tingkat pengembalian investasi. Perubahan asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat kewajiban imbalan pascakerja.
Post-Employment Benefits The present value of post-employment liability depends on several factors that are determined by actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine the net cost of post-employment benefits include a discount rate, salary increase rate, and expected return on plan assets. Changes in these assumptions will affect the carrying amounts of post-employment liabilities.
Tingkat diskonto ditentukan pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban imbalan pasca kerja. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah, mata uang yang mana imbalan akan dibayar, dan yang memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban imbalan pascakerja yang terkait.
The appropriate discount rate at the end of the reporting period is the interest rate used in determining the present value of estimated future cash outflows expected to settle the post-employment liabilities. In determining the appropriate level of interest rates, the Company and its subsidiary consider the interest rates of government bonds denominated in Rupiah, the currency in which the benefits will be paid, and which has a similar time period with a period of related post-employment benefits liability.
Asumsi utama yang digunakan untuk penentuan liabilitas imbalan pasca kerja termasuk asumsi kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 26.
The key assumption used for determining post-employment liabilities included current market conditions. Additional information is disclosed in Note 26.
Penurunan Nilai Investasi Saham Impairment of investment in shares of stock Investasi saham direview untuk penurunan nilainya ketika terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai investasi saham memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan yang berkesinambungan dan penempatan akhir aset tersebut.
Investment in shares of stock are reviewed for impairment whenever impairment indicators are present. Determining the value of investment in shares of stock requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets.
Nilai tercatat investasi saham telah diungkapkan dalam Catatan 11.
The carrying value of investment in shares of stock is described in Note 11.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
34
5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Kas 40.000 40.000 Cash on hand
Bank Cash in banks
Rupiah Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 5.410.011 16.629.402 PT Bank Central Asia Tbk
The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation 1.238.357 1.853.798 Banking Corporation
PT Bank Negara Indonesia Tbk 533.161 535.105 PT Bank Negara Indonesia Tbk
Standard Chartered Bank 419.251 98.054 Standard Chartered Bank
PT Bank CIMB Niaga Tbk 148.843 882.031 PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Rabobank International PT Bank Rabobank International
Indonesia 124.954 96.117 Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 115.762 567.147 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd 64.026 10.170 The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd
Deutsche Bank AG 25.029 172.120 Deutsche Bank AG
Jumlah 8.079.394 20.843.944 Subtotal
Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar
The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation 5.509.655 2.801.520 Banking Corporation
PT Bank CIMB Niaga Tbk 898.635 268.642 PT Bank CIMB Niaga Tbk
Deutsche Bank AG 597.441 921.614 Deutsche Bank AG
PT Bank Negara Indonesia Tbk 36.000 - PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank Rabobank International PT Bank Rabobank International
Indonesia 26 757 Indonesia
Jumlah 7.041.757 3.992.533 Subtotal
Deposito berjangka Time deposits
Rupiah Rupiah
PT Bank Negara Indonesia Tbk 73.000.000 75.000.000 PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk 72.000.000 47.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 56.800.000 63.500.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rabobank International PT Bank Rabobank International
Indonesia 51.800.000 43.800.000 Indonesia
Deutsche Bank AG 40.800.000 11.700.000 Deutsche Bank AG
PT Bank Central Asia Tbk 31.000.000 53.500.000 PT Bank Central Asia Tbk
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd 28.000.000 20.000.000 The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd
Standard Chartered Bank 26.900.000 29.300.000 Standard Chartered Bank
The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation 19.700.000 65.100.000 Banking Corporation
Jumlah 400.000.000 408.900.000 Subtotal
Jumlah Kas dan Setara Kas 415.161.151 433.776.477 Total Cash and Cash Equivalents
Tingkat suku bunga: Annual interest rates:
Deposito berjangka Time deposits
Rupiah 4,00% - 9,50% 4,70% - 10,00% Rupiah
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
35
6. DEPOSITO BERJANGKA YANG DIBATASI PENGGUNAANYA
6. RESTRICTED TIME DEPOSITS
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Rupiah Rupiah
PT Bank Negara Indonesia Tbk 357.500 - PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk - 287.500 PT Bank CIMB Niaga Tbk
Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar
PT Bank Negara Indonesia Tbk 1.629.640 - PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk - 1.292.034 PT Bank CIMB Niaga Tbk
1.987.140 1.579.534
Tingkat suku bunga: Annual interest rates:
Rupiah 6,00% - 6,25% 6,00% Rupiah
Dollar Amerika Serikat 0,25% 0,75% U.S. Dollar
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya digunakan sebagai jaminan terkait pembelian gas dari PT Perusahaan Gas Negara dan PT Gagas Energi Indonesia (Catatan 31b). Bank garansi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 1.606.140 ribu dan Rp 381.000 ribu masing-masing berlaku sampai dengan 24 April 2015 dan 26 Juni 2015. Bank garansi pada tanggal 31 Desember 2013 berlaku sampai dengan 21 April 2014.
Restricted time deposits are pledged as collateral on gas purchases from PT Perusahaan Gas Negara and PT Gagas Energi Indonesia (Note 31b). Bank guarantees as of December 31, 2014 amounting to Rp 1,606,140 thousand and Rp 381,000 thousand are valid until April 24, 2015 and June 26, 2015, respectively. Bank guarantees as of December 31, 2013 are valid until April 21, 2014.
7. PIUTANG USAHA 7. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
a. Berdasarkan pelanggan a. By debtor
Pihak berelasi 80.577 1.677.263 Related party
Pihak ketiga 229.949.391 130.977.313 Third parties
Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment nilai (15.709.974) (15.109.974) losses
Bersih 214.239.417 115.867.339 Net
Jumlah 214.319.994 117.544.602 Total
b. Berdasarkan umur (hari) b. By age category
Belum jatuh tempo 204.795.913 116.499.069 Not yet due
Lewat jatuh tempo Past due:
Kurang dari 30 hari: 4.219.873 466.672 Under 30 days
31 - 60 hari 1.580.184 - 31 - 60 days
61 - 90 hari 2.275.532 - 61 - 90 days
91 -120 hari 760.781 - 91 - 120 days
Lebih dari 120 hari 16.397.685 15.688.835 More than 120 days
Jumlah 230.029.968 132.654.576 TotalCadangan kerugian penurunan Allowance for impairment nilai (15.709.974) (15.109.974) losses
Bersih 214.319.994 117.544.602 Net
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
36
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
c. Berdasarkan mata uang c. By currency
Rupiah 229.949.391 130.977.313 Rupiah
Dollar Amerika Serikat 80.577 1.677.263 U.S. Dollar
Jumlah 230.029.968 132.654.576 TotalCadangan kerugian penurunan Allowance for impairment nilai (15.709.974) (15.109.974) losses
Bersih 214.319.994 117.544.602 Net
Jangka waktu rata-rata kredit penjualan barang adalah 30 sampai dengan 60 hari. Tidak ada bunga yang dibebankan pada piutang usaha. Cadangan kerugian penurunan nilai ditetapkan berdasarkan review dari masing-masing piutang setiap bulan.
Average credit period on sale of goods is 30 to 60 days. No interest is charged on trade receivables. Allowance for impairment losses are recognized against trade receivables based on monthly review of the respective receivables.
Sebelum menerima setiap pelanggan baru, Perusahaan dan entitas anak menggunakan sistem penilaian kredit untuk menilai kualitas kredit atas pelanggan potensial dan mendefinisikan batas kredit pelanggan. Batasan dan penilaian yang diatribusikan kepada pelanggan ditinjau tahunan. Jika ada garansi bank, kualitas kredit didasarkan pada garansi bank. Dari saldo piutang usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 26.532.697 ribu dan 21.810.638 ribu merupakan piutang dari Wira Eka Persadatama Group dan PT. Lim Siang Huat Ripindo Group, pelanggan terbesar Perusahaan dan entitas anak.
Before accepting any new customer, the Company and its subsidiary use credit scoring system to assess the potential customer‟s credit quality and defines credit limits by customer. Limits and scoring attributed to customers are reviewed annualy. Where there are bank guarantees, the credit limit is based on bank guarantees. Of the trade receivables balance as of December 31, 2014 and 2013, Rp 26,532,697 thousand and Rp 21,810,638 thousand, respectively, are due from Wira Eka Persadatama Group and PT. Lim Siang Huat Ripindo Group, the Company and its subsidiary‟s largest customers.
Piutang usaha yang diungkapkan di atas termasuk jumlah (lihat di bawah untuk analisis umur) yang telah lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan dimana Perusahaan dan entitas anak tidak mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang karena belum ada perubahan yang signifikan dalam kualitas kredit dan jumlah piutang masih dapat dipulihkan. Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki hak hukum yang saling hapus dengan setiap jumlah yang terhutang oleh Perusahaan dan entitas anak kepada pihak lawan.
Trade accounts receivable disclosed above include amounts (see below for aged analysis) that are past due at the end of the reporting period for which the Company and its subsidiary have not recognized an allowance for impairment losses because there has not been a significant change in credit quality and the amounts are still considered recoverable. The Company and its subsidiary do not hold any legal right of offset against any amounts owed by the Company and its subsidiary to the counterparty.
Umur piutang yang telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya
Age of receivables that are past due but not impaired
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Kurang dari 30 hari 4.219.873 466.672 Under 30 days
31-60 hari 1.580.184 - 31-60 days
60-90 hari 2.275.532 - 60-90 days
91-120 hari 760.781 - 91-120 days
Lebih dari 120 hari 687.711 578.861 More than 120 days
Jumlah 9.524.081 1.045.533 Total
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
37
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai Movement in the allowance for impairment losses
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Saldo awal 15.109.974 21.300.749 Beginning balance
Penambahan (Catatan 23) 600.000 500.000 Addition (Note 23)
Penghapusan - (6.690.775) Write-off
Saldo akhir 15.709.974 15.109.974 Ending balance
Dalam menentukan pemulihan dari piutang usaha, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan setiap perubahan dalam kualitas kredit dari piutang usaha dari tanggal awalnya kredit diberikan sampai dengan akhir periode pelaporan.
In determining the recoverability of a trade accounts receivable, the Company and its subsidiary consider any change in the credit quality of the trade receivable from the date credit was initially granted up to the end of the reporting period.
Cadangan kerugian penurunan nilai adalah cadangan piutang usaha yang diturunkan nilainya secara individual masing-masing sebesar Rp 15.709.974 dan Rp 15.109.974 ribu pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The allowance for impairment losses are allowance for individually impaired trade receivables amounting to Rp 15,709,974 thousand and Rp 15,109,974 thousand at December 31, 2014 and 2013, respectively.
Umur piutang usaha yang diturunkan nilainya Age of impaired trade accounts receivable
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Lebih dari 120 hari 15.709.974 15.109.974 More than 120 days
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
8. PIUTANG LAIN-LAIN DARI PIHAK KETIGA 8. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE FROM THIRD PARTIES
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Piutang karyawan 3.414.387 4.079.182 Personnel receivables
Piutang bunga 841.630 1.290.168 Interest receivables
Lain-lain 1.604.886 662.780 Others
Jumlah 5.860.903 6.032.130 Total
Bagian jangka panjang (2.172.808) (2.685.112) Long-term portion
Bagian jangka pendek 3.688.095 3.347.018 Short-term portion
Tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain dari pihak ketiga karena manajemen berpendapat seluruh piutang lain-lain tersebut dapat sepenuhnya ditagih.
No allowance for impairment losses was provided on the other accounts receivable from third parties above, as management believes that such other receivables are fully collectible.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
38
9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Bahan pembungkus dan kemasan 128.708.965 120.423.641 Packaging materials
Embalasi dalam peredaran 54.575.749 46.801.290 Containers in circulation
Barang jadi 16.767.595 9.597.638 Finished goods
Barang dalam proses 7.297.790 9.885.595 Goods in-process
Bahan baku dan bahan pembantu 7.223.255 7.805.988 Raw and auxilliary materials
Suku cadang 5.482.359 5.063.879 Spareparts
Barang dalam perjalanan 1.358.862 540.870 Materials in-transit
Jumlah 221.414.575 200.118.901 Total
Cadangan penurunan nilai Allowance for decline in value of
persediaan (28.114.503) (28.373.970) inventories
Bersih 193.300.072 171.744.931 Net
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan
Changes in the allowance for decline in value of inventories are as follows :
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Saldo awal 28.373.970 12.800.082 Beginning balance
Penambahan 9.290.040 15.573.888 Addition
Penghapusan (9.549.507) - Write-off
Saldo akhir 28.114.503 28.373.970 Ending balance
Penyisihan penurunan nilai persediaan barang merupakan penyisihan keusangan untuk bahan pembungkus dan kemasan. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan adalah cukup.
Allowance for decline in value of inventories was provided for packaging materials. Management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate.
Untuk meminimalisasi kerugian atas embalasi dalam peredaran, Perusahaan dan entitas anak mensyaratkan pelanggan untuk menyediakan jaminan dalam bentuk bank garansi atau properti.
To minimize the loss on containers in circulation, the Company and its subsidiary require the customers to provide guarantees in the form of bank guarantee or real properties.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, persediaan telah diasuransikan kepada PT Lippo General Insurance Tbk terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing US$ 13.510 ribu (setara dengan Rp 168.074.575 ribu) dan US$ 14.483 ribu (setara dengan Rp 176.536.476 ribu). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2014 and 2013, inventories were insured with PT Lippo General Insurance Tbk against fire and other possible risks of losses for US$ 13,510 thousand (equivalent to Rp 168,074,575 thousand) and US$ 14,483 thousand (equivalent to Rp 176,536,476 thousand), respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on assets insured.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
39
10. KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK 10. TAX OVERPAYMENTS
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Bagian jangka pendek: Short-term portion:
Pajak penghasilan badan 2012 - 4.216.772 Corporate income tax 2012
Bagian jangka panjang: Long-term portion:
Pajak penghasilan badan 2007 - 2.824.582 Corporate income tax 2007
Jumlah - 7.041.354 Total
Pada tanggal 18 September 2012, Perusahaan mengajukan banding ke Mahkamah Agung atas surat Putusan Pengadilan Pajak tentang Pajak Penghasilan Badan tahun 2007 sebesar Rp 2.824.582 ribu. Selisih antara jumlah yang dicatat dan di banding sebesar Rp 787.847 ribu diakui sebagai beban. Pada tanggal 19 Pebruari 2014, Perusahaan menerima surat keputusan atas banding dari kantor pelayanan pajak berdasarkan daftar No. 859 B/PK/PJK/2013 yang menolak banding dari Perusahaan. Perusahaan telah menghapus kelebihan pembayaran tersebut.
On September 18, 2012, the Company sent an appeal letter to the Supreme Court against the tax court decision on the 2007 Corporate Income Tax amounting to Rp 2,824,582 thousand. The difference between the amount recorded and appealed amounting to Rp 787,847 thousand was recorded as expense. In February 2014, the Company received decision letter for this appeal from Tax Service Office based on register No. 859 B/PK/PJK/2013 which rejected the objection of the Company. The Company write-off the tax overpayment.
Entitas anak mengajukan klaim pengembalian pajak atas kelebihan pembayaran pajak penghasian badan tahun 2012 sebesar Rp 4.216.772 ribu. Pada tanggal 28 April 2014, Perusahaan menerima surat keputusan No. 00039/406/12/046/14 untuk kelebihan pembayaran pajak untuk tahun pajak 2012 sebesar Rp 901.426 ribu dari Rp 4.216.772 ribu. Sisanya telah dibebankan ke tahun berjalan.
The Subsidiary submitted a claim for tax refund for the overpayment of 2012 corporate income tax amounting to Rp 4,216,772 thousand. On April 28, 2014, the Company received objection decision letter No. 00039/406/12/046/14 for tax overpayment for 2012 fiscal year of Rp 901,426 thousand out of Rp 4,216,772 thousand. The remaining difference has been charged to expense for the year.
11. INVESTASI SAHAM 11. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK
Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan investasi dalam bentuk saham pada PT San Miguel Indonesia Foods and Beverages (SMIFB) dengan kepemilikan 15%. SMIFB memproduksi minuman non-alkohol dan mulai beroperasi pada bulan Maret 2006.
In 2006, the Company acquired a 15% ownership interest in the shares of stock of PT San Miguel Indonesia Foods and Beverages (SMIFB). SMIFB produces non-alcoholic beverages and started its commercial operations in March 2006.
Pada tanggal 10 Pebruari 2010, SMIFB meningkatkan modal dasar dan tambahan modal yang disetor dengan cara mengkonversi hutang kepada pemegang saham mayoritas menjadi ekuitas, yang menyebabkan dilusi kepemilikan Perusahaan menjadi 4%.
On February 10, 2010, SMIFB increased its authorized and paid-up capital by converting its loan from the majority shareholder into equity, thereby diluting the Company‟s interest to 4%.
Pada tahun 2014 dan 2013, Perusahaan melakukan pengujian penurunan nilai atas investasi saham berkaitan dengan kondisi bisnis SMIFB. Berdasarkan penilaian manajemen, tidak ada penyisihan rugi penurunan nilai atas investasi tersebut yang diakui di laba rugi tahun berjalan pada tahun 2014 dan 2013.
In 2014 and 2013, the Company performed impairment testing of its investment in shares of stock due to the business condition in SMIFB. Based on management assessment, there are no allowance for impairment lossess recognized against earnings in 2014 and 2013.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
40
Berdasarkan rapat umum pemegang saham SMFIB, yang dinyatakan dalam akta No. 10 tanggal 29 Agustus 2013 oleh John Edy Rahman, SH, MKn, notaris publik di Bekasi, pemegang saham memutuskan untuk melikuidasi SMFIB.
Based on the general meeting of shareholders of SMFIB as stated in the notarial deed No. 10 dated August 29, 2013 of John Edy Rahman, SH, MKn, public notary in Bekasi, the stockholders decided to liquidate SMIFB.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah aset SMIFB masing-masing sebesar Rp 252.889.359 ribu dan Rp 296.313.109 ribu, sedangkan jumlah ekuitas masing-masing sebesar Rp 252.675.960 ribu dan Rp 245.717.458 ribu. Proses likuidasi SMFIB masih dalam proses pada tanggal 31 Desember 2014.
At December 31, 2014 and 2013, total assets of SMIFB amounted to Rp 252,889,359 thousand and Rp 296,313,109 thousand, respectively, while total equity amounted to Rp 252,675,960 thousand and Rp 245,717,458 thousand, respectively. Liquidation process of SMFIB is still in process as of December 31, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai tercatat investasi saham masing-masing sebesar Rp 6.074.818 ribu.
At December 31, 2014 and 2013, the carrying value of investment in shares of stock amounting to Rp 6,074,818 thousand, respectively.
12. ASET TETAP 12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
1 Januari/ 31 Desember /
January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,
2014 Additions Deductions Reclassifications 2014
Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Biaya perolehan: At cost:
Tanah 6.249.640 - - - 6.249.640 Land
Prasarana 17.379.541 - - 175.000 17.554.541 Infrastructure
Gedung pabrik dan kantor 36.791.554 - - 2.276.737 39.068.291 Factory and office building
Mesin dan peralatan 219.147.800 - - 9.333.189 228.480.989 Machinery and equipment
Perlengkapan kantor dan
laboratorium 16.507.891 32.391 - 544.327 17.084.609 Office and laboratory equipment
Kendaraan 15.801.283 1.278.414 1.130.133 1.330.600 17.280.164 Motor vehicles
Krat plastik dan palet kayu 54.550.853 14.418.910 - 68.969.763 Plastic crates and wooden pallets
Aset tetap lain-lain 28.281.061 1.528.373 23.462 4.743.724 34.529.696 Other fixed assets
Aset dalam penyelesaian 4.115.579 20.759.303 - (18.403.577) 6.471.305 Construction in progress
Jumlah 398.825.202 38.017.391 1.153.595 - 435.688.998 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:
Prasarana 16.671.655 135.384 - - 16.807.039 Infrastructure
Gedung pabrik dan kantor 19.061.226 1.698.858 - - 20.760.084 Factory and office building
Mesin dan peralatan 175.796.509 7.831.386 - - 183.627.895 Machinery and equipment
Perlengkapan kantor dan
laboratorium 14.196.437 1.042.389 - - 15.238.826 Office and laboratory equipment
Kendaraan 13.925.676 1.186.893 1.083.216 - 14.029.353 Motor vehicles
Krat plastik dan palet kayu 46.952.451 3.538.180 - - 50.490.631 Plastic crates and wooden pallets
Aset tetap lain-lain 19.142.370 2.019.846 23.462 - 21.138.754 Other fixed assets
Jumlah 305.746.324 17.452.936 1.106.678 - 322.092.582 Total
Jumlah Tercatat 93.078.878 113.596.416 Net Carrying Value
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
41
1 Januari/ 31 Desember /
January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,
2013 Additions Deductions Reclassifications 2013
Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Biaya perolehan: At cost:
Tanah 6.249.640 - - - 6.249.640 Land
Prasarana 17.307.541 - - 72.000 17.379.541 Infrastructure
Gedung pabrik dan kantor 36.011.432 - - 780.122 36.791.554 Factory and office building
Mesin dan peralatan 209.030.118 - - 10.117.682 219.147.800 Machinery and equipment
Perlengkapan kantor dan
laboratorium 16.272.911 11.400 - 223.580 16.507.891 Office and laboratory equipment
Kendaraan 18.365.542 442.633 4.212.836 1.205.944 15.801.283 Motor vehicles
Krat plastik dan palet kayu 54.550.853 - - - 54.550.853 Plastic crates and wooden pallets
Aset tetap lain-lain 26.555.379 - - 1.725.682 28.281.061 Other fixed assets
Aset dalam penyelesaian 3.628.654 14.611.935 - (14.125.010) 4.115.579 Construction in progress
Jumlah 387.972.069 15.065.968 4.212.836 - 398.825.202 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:
Prasarana 16.548.744 122.911 - - 16.671.655 Infrastructure
Gedung pabrik dan kantor 17.461.795 1.599.431 - - 19.061.226 Factory and office building
Mesin dan peralatan 168.549.956 7.246.553 - - 175.796.509 Machinery and equipment
Perlengkapan kantor dan
laboratorium 13.045.258 1.151.179 - - 14.196.437 Office and laboratory equipment
Kendaraan 16.954.371 1.184.141 4.212.836 - 13.925.676 Motor vehicles
Krat plastik dan palet kayu 43.321.172 3.631.279 - - 46.952.451 Plastic crates and wooden pallets
Aset tetap lain-lain 16.969.575 2.172.795 - - 19.142.370 Other fixed assets
Jumlah 292.850.871 17.108.289 4.212.836 - 305.746.324 Total
Jumlah Tercatat 95.121.198 93.078.878 Net Carrying Value
Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: Disposal of property, plant and equipment is as follows:
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Nilai tercatat 46.917 - Net carrying amount
Proceeds from sale of property, plant
Penerimaan dari penjualan aset tetap (393.985) (1.492.804) and equipment
Keuntungan penjualan aset tetap Gain on sale of property, plant
(Catatan 24) 347.068 1.492.804 and equipment (Note 24)
Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut: Depreciation expenses was allocated to the following:
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Biaya pabrikasi (Catatan 21) 9.688.827 8.952.815 Manufacturing expenses (Note 21)
Beban penjualan (Catatan 22) 6.144.227 6.545.628 Selling expenses (Note 22)
Beban umum dan administrasi General and administrative expenses
(Catatan 23) 1.619.882 1.609.846 (Note 23)
Jumlah 17.452.936 17.108.289 Total
Rincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
Details of construction in progress are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Mesin dan peralatan 3.609.794 3.535.301 Machinery and equipment
Aset tetap lain-lain 2.861.511 580.278 Other fixed assets
Jumlah 6.471.305 4.115.579 Total
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
42
Aset dalam penyelesaian per 31 Desember 2014 diharapkan selesai di tahun 2015. Seluruh aset dalam penyelesaian per 31 Desember 2013 telah selesai di tahun 2014 dan direklasifikasi kedalam akun aset tetap yang bersangkutan.
Construction in progress as of December 31, 2014 is expected to be completed in 2015. The entire construction in progress at December 31, 2013 has been completed in 2014 and reclassified into respective property, plant and equipment account.
Perusahaan dan entitas anak memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Bekasi - Jawa Barat, dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo tahun 2027. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company and its subsidiary own several pieces of land located in Bekasi - West Java, with Building Use Right (Hak Guna Bangunan) for a period of 30 years until 2027. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Kecuali tanah, Perusahaan dan entitas anak mengasuransikan aset tetapnya, dengan jumlah tercatat sebesar Rp 107.346.776 ribu pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 86.829.238 ribu pada tanggal 31 Desember 2013 terhadap risiko kerugian atau kerusakan fisik aset tersebut kepada PT Lippo General Insurance Tbk, PT Allianz Utama Indonesia dan PT Zurich Insurance Indonesia dengan nilai tanggungan total masing-masing sebesar US$ 31.463 ribu (setara dengan Rp 391.400.946 ribu), Rp 19.493.100 ribu, dan Rp 27.022.533 ribu pada tanggal 31 Desember 2014 dan US$ 32.088 ribu (setara dengan Rp 391.124.625 ribu), Rp 20.920.400 ribu dan Rp 17.024.653 ribu pada tanggal 31 Desember 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Except for land, the Company and its subsidiary insured their property, plant and equipment with the carrying value of Rp 107,346,776 thousand at December 31, 2014 and Rp 86,829,238 thousand at December 31, 2013 against physical loss or damage to property with PT Lippo General Insurance Tbk, PT Allianz Utama Indonesia, and PT Zurich Insurance Indonesia under blanket policies for US$ 31,463 thousand (equivalent to Rp 391,400,946 thousand), Rp 19,493,100 thousand, and Rp 27,022,533 thousand at December 31, 2014 and US$ 32,088 thousand (equivalent to Rp 391,124,625 thousand), Rp 20,920,400 thousand and Rp 17,024,653 thousand at December 31, 2013, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai wajar aset tetap masing–masing sebesar Rp 348.794.000 ribu dan Rp 309.558.000 ribu, dan telah ditetapkan sebagai dasar yang digunakan dalam penilaian pada tanggal tersebut oleh KJPP Asrori, Hentriawan & Rekan, penilai independen. Penilaian ini dilakukan berdasarkan metode perbandingan data pasar untuk tanah dan kendaraan; metode kalkulasi biaya (cost approach) untuk bangunan, fasilitas dan prasarana, mesin dan peralatan.
As of December 31, 2014 and 2013, the fair value of the property, plant and equipment amounted to Rp 348,794,000 thousand and Rp 309,558,000 thousand, respectively, and has been arrived at on the basis of valuation carried out at that date by KJPP Asrori, Hentriawan & Rekan, independent valuers. The valuation was done based on comparison of market data method for land and vehicles; cost approach method for buildings, infrastructures, machine and equipment.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah tercatat aset tetap yang tidak dipakai sementara masing-masing sebesar nihil. Tidak ada aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pada tanggal pelaporan. Nilai wajar aset tetap yang sudah bernilai nol tapi masih digunakan dalam operasi normal Perusahaan dan entitas anak adalah sebesar Rp 5.230.805 ribu pada tanggal 31 Desember 2014 dan 11.726.132 ribu pada tanggal 31 Desember 2013.
As of December 31, 2014 and 2013, the carrying amount of temporarily idle property, plant and equipment amounted to nil, respectively. There is no property, plant and equipment that were retired from active use as at reporting date. The fair value of the property, plant and equipment with zero net carrying value but still being used in the normal operations of the Company and subsidiary amounted to Rp 5,230,805 thousand at December 31, 2014 and Rp 11,726,132 thousand at December 31, 2013.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
43
13. UTANG USAHA 13. TRADE ACCOUNTS PAYABLE
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
a. Berdasarkan pemasok a. By supplier
Pihak berelasi: Related parties:
San Miguel Yamamura San Miguel Yamamura
Packaging Corp. 795.016 3.079.727 Packaging Corp.
Zhaoqing SanMiguel Glass Zhaoqing SanMiguel Glass
Co., Ltd 561.222 1.906.482 Co., Ltd
San Miguel Thailand 16.120 - San Miguel Thailand
Can Asia, Inc. 8.823 - Can Asia, Inc.
Sub total 1.381.181 4.986.209 Sub total
Pihak ketiga 31.186.300 39.680.749 Third parties
Jumlah 32.567.481 44.666.958 Total
b. Berdasarkan umur (hari) b. By age category
Belum jatuh tempo 29.471.418 41.133.030 Not yet due
Lewat jatuh tempo: Past due:
Kurang dari 30 hari 1.434.640 1.443.644 Under 30 days
31 - 60 hari 50.013 542.253 31 - 60 days
61 - 90 hari 969.043 16.957 61 - 90 days
91 - 120 hari 492.173 47.385 91 - 120 days
Lebih dari 120 hari 150.194 1.483.689 More than 120 days
Jumlah 32.567.481 44.666.958 Total
c. Berdasarkan mata uang c. By currency
Rupiah 21.256.303 32.001.092 Rupiah
Dollar Amerika Serikat 11.074.759 10.335.706 U.S. Dollar
Euro 234.780 1.682.442 Euro
Dollar Singapura 1.639 19.352 Singapore Dollar
Swiss Franc - 628.366 Swiss Franc
Jumlah 32.567.481 44.666.958 Total
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai dengan 60 hari. Tidak ada bunga yang dibebankan pada utang usaha.
Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 30 to 60 days. No interest is charged to the trade payables.
14. UTANG PAJAK 14. TAXES PAYABLE
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Pajak penghasilan badan (Catatan 25) Corporate income tax (Note 25)
Perusahaan 1.244.665 4.134.561 The Company
Entitas anak 1.435.303 969.401 Subsidiary
Pajak penghasilan: Income taxes:
Pasal 21 784.389 452.871 Article 21
Pasal 23 dan 26 1.178.138 853.420 Articles 23 and 26
Pasal 25 1.550.652 6.727.758 Article 25
Pajak pertambahan nilai - bersih 16.145.970 13.117.005 Value added tax - net
Jumlah 22.339.117 26.255.016 Total
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
44
15. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 15. ACCRUED EXPENSES
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Program penjualan 18.635.004 15.322.609 Sales program
Promosi 15.832.239 14.195.841 Promotion
Bonus 6.068.460 6.766.632 Bonuses
Listrik 904.973 769.364 Electricity
Jasa profesional 371.160 345.578 Professional fee
Lain-lain 3.926.296 3.843.454 Others
Jumlah 45.738.132 41.243.478 Total
16. UTANG LAIN-LAIN 16. OTHER PAYABLES
Akun ini merupakan utang kepada pemasok lokal terkait biaya transportasi, klaim dari subdistributor dan perjanjian pengadaan tempat penyimpanan dengan PT. Lim Siang Huat Eastindo (d/h PT. Lim Siang Huat Balindo) (Catatan 31).
This account represents payable to local suppliers due to transportation expenses, subdistributor‟s claims, and dry-storage logistics agreement with PT. Lim Siang Huat Eastindo (formerly PT. Lim Siang Huat Balindo) (Note 31).
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
PT. Lim Siang Huat Eastindo 12.261.708 9.622.260 PT. Lim Siang Huat Eastindo
CV. Djasa Sumatera 2.164.849 1.661.533 CV. Djasa Sumatera
CV. Sama Senang 1.951.983 1.764.418 CV. Sama Senang
CV. Solario Iskandar 1.451.762 - CV. Solario Iskandar
PT. Internusa Bahari Persada 1.313.725 1.130.310 PT. Internusa Bahari Persada
CV. Calvin Valentino 1.044.450 942.438 CV. Calvin Valentino
PT. Pelita Utama Abadi 879.982 910.582 PT. Pelita Utama Abadi
PT. Gracia Berkat Unitama 667.542 - PT. Gracia Berkat Unitama
PT. Derson Putra Perkasa 608.270 - PT. Derson Putra Perkasa
CV Surfindo Utama 548.833 - CV Surfindo Utama
FA. Transco 539.028 - FA. Transco
PD. Niaga Jaya 474.274 599.042 PD. Niaga Jaya
UD Sinar Jaya 26.510 816.470 UD Sinar Jaya
PT. Pasir Putih - 5.171.827 PT. Pasir Putih
CV. Jangkar Sejati - 2.285.932 CV. Jangkar Sejati
PT. EMGY Production - 1.566.678 PT. EMGY Production
PT. Jar Abil - 1.125.612 PT. Jar Abil
PT. Maspion - 907.005 PT. Maspion
PT. Redpod Indonesia - 867.163 PT. Redpod Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Others (each below Rp 500,000
Rp 500.000 ribu) 6.401.907 12.856.020 thousand)
Jumlah 30.334.823 42.227.290 Total
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
45
17. MODAL SAHAM 17. CAPITAL STOCK
Komposisi pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT. Sirca Datapro, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
The composition of the Company‟s stockholders as of December 31, 2014 and 2013 based on PT. Sirca Datapro, Securities Administration Bureau, are as follows:
Jumlah Persentase Jumlah
Saham/ Kepemilikan/ Modal Saham/
Number of Percentage Total
Shares of Ownership Paid-up Capital Name of Stockholders
% Rp '000
San Miguel Malaysia (L) San Miguel Malaysia (L) Private
Private Limited, Malaysia 9.341.223 58,33 9.341.223 Limited, Malaysia
Pemerintah D.K.I Jakarta 3.736.920 23,34 3.736.920 Municipal Government of Jakarta
Masyarakat 2.935.038 18,33 2.935.038 Public
Jumlah 16.013.181 100,00 16.013.181 Total
Nama Pemegang Saham
Per 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat anggota Dewan Komisaris dan Direktur yang terdaftar sebagai pemegang saham.
As of December 31, 2014 and 2013, no member of Board of Commissioners and Directors was registered as shareholder.
18. TAMBAHAN MODAL DISETOR 18. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Akun ini merupakan selisih antara nilai nominal saham dengan jumlah yang diterima dari para pemegang saham sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada bulan Desember 1999.
This account represents the excess of the amount received over the par value of the shares issued in connection with the Limited Stock Rights Issue I with Pre-emptive Rights in December 1999.
19. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 19. NON-CONTROLLING INTEREST
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Saldo awal tahun 9.668.608 11.621.208 Balance beginning of year
Bagian dalam laba bersih 5.899.105 6.047.400 Share in net income
Dividen (8.000.000) (8.000.000) Dividends
Saldo akhir tahun 7.567.713 9.668.608 Balance end of year
20. PENJUALAN 20. SALES
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Domestik 2.196.639.040 2.084.548.915 Local
Ekspor 791.928 354.465 Export
Potongan penjualan (85.791.724) (83.544.844) Sales discounts
Jumlah 2.111.639.244 2.001.358.536 Total
Sejumlah 0,04% dan 0,02% dari penjualan dilakukan dengan pihak berelasi masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 (Catatan 30).
0.04% and 0.02% of the sales was made to related parties in 2014 and 2013, respectively (Note 30).
Penjualan kepada PT. Jangkar Sejati merupakan 10% dari total penjualan pada tahun 2014 dan tidak terdapat penjualan kepada salah satu pelanggan yang jumlahnya diatas 10% dari total penjualan pada tahun 2013.
Sales to PT. Jangkar Sejati represent 10% of the total sales in 2014 and there were no sales made to one of the customer that represents more than 10% of the total sales in 2013.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
46
21. BEBAN POKOK PENJUALAN 21. COST OF GOODS SOLD
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Bahan baku yang digunakan 170.685.170 160.753.904 Raw materials used
Tenaga kerja langsung 25.541.386 25.921.081 Direct labor
Biaya pabrikasi Manufacturing expenses
(Catatan 12) 70.102.731 70.344.278 (Note 12)
Jumlah biaya produksi 266.329.287 257.019.263 Total Manufacturing Costs
Persediaan barang dalam proses Goods in process
Awal tahun 9.885.595 9.070.662 At beginning of year
Akhir tahun (7.297.790) (9.885.595) At end of year
Beban pokok produksi 268.917.092 256.204.330 Cost of Goods Manufactured
Persediaan barang jadi Finished goods
Awal tahun 9.597.638 15.195.402 At beginning of year
Akhir tahun (16.767.595) (9.597.638) At end of year
Jumlah Beban Pokok Penjualan 261.747.135 261.802.094 Total Cost of Goods Sold
Sejumlah 20,51% dan 12,25% dari pembelian bahan baku dilakukan dengan pihak berelasi pada tahun 2014 dan 2013 (Catatan 30).
20.51% and 12.25% of total purchases of raw materials was from related parties in 2014 and 2013, respectively (Note 30).
Pembelian bahan pembungkus dan kemasan dan bahan baku yang jumlah persentasenya terbesar dari total pembelian di tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Major purchase of packaging materials and raw materials as percentage of total purchase in 2014 and 2013 are as follows:
2014 2013
% %
Bahan pembungkus dan kemasan Packaging materials
PT. Conpac 17,91 13,48 PT. Conpac
PT. Farmarindo 17,81 12,37 PT. Farmarindo
San Miguel Yamamura Packaging San Miguel Yamamura Packaging
Corp. 12,19 9,38 Corp.
Bahan baku Raw materials
Cofco Malt (Dalian) Co. Ltd. 20,64 - Cofco Malt (Dalian) Co. Ltd.
Taiwan Hon Chuan 7,88 23,79 Taiwan Hon Chuan
22. BEBAN PENJUALAN 22. SELLING EXPENSES
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Distribusi 88.863.317 92.121.877 Distribution
Promosi 44.046.818 51.460.958 Promotion
Gaji dan tunjangan 28.275.427 29.201.750 Salaries and benefits
Jasa teknis dan royalti Technical and royalty fees
(Catatan 30 dan 31) 12.283.451 11.573.231 (Notes 30 and 31)
Perjalanan dan transportasi 8.326.007 8.297.840 Travel and transportation
Penyusutan (Catatan 12) 6.144.227 6.545.628 Depreciation (Note 12)
Lain-lain 12.293.095 12.726.615 Others
Jumlah 200.232.342 211.927.899 Total
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
47
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 23. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Gaji dan tunjangan 32.207.888 32.471.856 Salaries and benefits
Biaya jasa profesional 3.278.230 3.306.469 Professional fees
Penyusutan (Catatan 12) 1.619.882 1.609.846 Depreciation (Note 12)
Penyisihan untuk penurunan nilai (Catatan 7) 600.000 500.000 Provision for impairment losses (Note 7)
Perbaikan dan pemeliharaan 428.370 788.924 Repairs and maintenance
Lain-lain 22.053.379 18.254.575 Others
Bersih 60.187.749 56.931.670 Net
24. LABA (RUGI) LAIN-LAIN - BERSIH 24. OTHER GAINS (LOSSES) – NET
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Keuntungan penjualan Gain on sale of property, plant and
aset tetap (Catatan 12) 347.068 1.492.804 equipment (Note 12)
Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing 61.024 (4.689.583) Gain (loss) on foreign exchange
Lain-lain - bersih (1.934.803) 9.447.592 Others - net
Bersih (1.526.711) 6.250.813 Net
25. PAJAK PENGHASILAN 25. INCOME TAX
Beban (penghasilan) pajak Perusahaan dan entitas anak terdiri dari:
Tax expense (benefit) of the Company and its subsidiary consists of the following:
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Pajak kini Current tax
Perusahaan 73.870.216 73.621.341 The Company
Entitas anak 19.537.196 18.607.830 Subsidiary
Jumlah pajak kini 93.407.412 92.229.171 Total current tax
Pajak tangguhan Deferred tax
Perusahaan (518.306) (5.508.706) The Company
Entitas anak (1.443.726) 1.177.461 Subsidiary
Jumlah pajak tangguhan (1.962.032) (4.331.245) Total deferred tax
Bersih 91.445.380 87.897.926 Net
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
48
Pajak Kini Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak yang ditunjukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran laba kena pajak dan beban pajak kini untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The reconciliations between income before tax as shown in the consolidated statements of comprehensive income and estimated taxable income and current tax expense for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Laba sebelum pajak menurut laporan Income before tax per consolidated
laba rugi komprehensif konsolidasian 379.518.812 358.395.988 statements of comprehensive income
Laba entitas anak sebelum pajak (77.084.521) (80.259.287) Subsidiary's income before tax
Eliminasi konsolidasi atas bagian dividen Elimination at consolidated level for the
entitas anak 72.000.000 72.000.000 subsidiary's dividend
Lain-lain bersih (66.070) (3.266.131) Others - net
Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan 374.368.221 346.870.570 The Company's income before tax
Perbedaan temporer: Temporary differences :
Beban imbalan pasca kerja 1.717.448 2.666.232 Provision for post-employment benefits
Perbedaan penyusutan antara Difference between commercial and
komersial dan fiskal 951.135 3.494.705 fiscal depreciation
Beban pensiun 300.000 300.000 Pension expense
Cadangan penurunan nilai Allowance for decline in value
persediaan (259.468) 15.573.888 of inventories
Bonus (635.894) - Bonuses
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan Nondeductible expenses
menurut fiskal: (nontaxable income):
Kesejahteraan karyawan 1.516.316 1.494.710 Employee entitlements
Pendapatan bunga yang dikenakan Interest income already subjected
pajak final (12.292.587) (5.906.590) to final tax
Pendapatan dividen yang dikenakan Dividend income already subjected
pajak final (72.000.000) (72.000.000) to final tax
Lain-lain 1.815.691 1.991.851 Others
Laba kena pajak Perusahaan 295.480.862 294.485.366 Taxable income of the Company
Beban pajak kini Current tax expense
Perusahaan 73.870.216 73.621.341 The Company
Entitas anak 19.537.196 18.607.830 Subsidiary
Jumlah 93.407.412 92.229.171 Total
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
49
Rincian dari beban pajak kini dan utang pajak adalah sebagai berikut:
The details of current tax expense and tax payable are as follows:
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Beban pajak kini: Current tax expense:
Perusahaan 73.870.216 73.621.341 The Company
Entitas anak 19.537.196 18.607.830 Subsidiary
Jumlah 93.407.412 92.229.171 Total
Dikurangi pembayaran pajak di muka: Less prepaid taxes:
Pajak penghasilan Income taxes
Pasal 22 2.875.470 2.625.233 Article 22
Pasal 23 771.185 735.304 Article 23
Pasal 25 87.080.789 83.764.672 Article 25
Jumlah 90.727.444 87.125.209 Total
Hutang pajak kini 2.679.968 5.103.962 Current tax payable
Rincian: Details:
Perusahaan 1.244.665 4.134.561 The Company
Entitas anak 1.435.303 969.401 Subsidiary
Jumlah 2.679.968 5.103.962 Total
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Perseroan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) untuk tahun pajak 2014. Namun demikian, taksiran penghasilan kena pajak tersebut di atas menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan 2014.
Up to the issuance date of these consolidated financial statements, the Company has not submitted its annual corporate tax return (SPT) for the 2014 fiscal year. However, the estimated taxable income will be the basis in preparation of the 2014 annual corporate tax return.
Pajak Tangguhan Deferred Tax
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
The details of the Company and its subsidiary‟s deferred tax assets and liability are as follows:
Dikreditkan Dikreditkan
(Dibebankan) (Dibebankan)
ke laporan ke laporan
laba rugi/ laba rugi/
Credited Credited
1 Januari/ (charged) to 31 Desember/ (charged) to 31 Desember/
January 1, income December 31, income December 31,
2013 for the year 2013 for the year 2014
Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liability)
Perusahaan The Company
Liabilitas imbalan Post-employment
pasca kerja 5.078.656 666.558 5.745.214 429.362 6.174.576 benefits obligation
Penyusutan (7.154.625) 873.676 (6.280.949) 237.784 (6.043.165) Depreciation
Pensiun 399.875 75.000 474.875 75.000 549.875 Pension
Cadangan penurunan Allowance for decline
nilai persediaan 2.689.039 3.893.472 6.582.511 (64.867) 6.517.644 in value of inventory
Bonus - - - (158.973) (158.973) Bonuses
Bersih 1.012.945 5.508.706 6.521.651 518.306 7.039.957 Net
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
50
Dikreditkan Dikreditkan
(Dibebankan) (Dibebankan)
ke laporan ke laporan
laba rugi/ laba rugi/
Credited Credited
1 Januari/ (charged) to 31 Desember/ (charged) to 31 Desember/
January 1, income December 31, income December 31,
2013 for the year 2013 for the year 2014
Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liability)
Entitas anak Subsidiary
Program penjualan - - - 638.461 638.461 Sales program
Kontrak promosi - - - 409.099 409.099 Promotion contract
Liabilitas imbalan Post-employment benefits
pasca kerja 1.715.287 412.516 2.127.803 278.058 2.405.861 obligation
Cadangan kerugian Allowance for impairment
penurunan nilai piutang 5.325.187 (1.547.694) 3.777.493 150.000 3.927.493 losses of receivable
Bonus - - - (15.569) (15.569) Bonuses
Penyusutan 387.102 (42.283) 344.819 (16.323) 328.496 Depreciation
Cadangan penurunan Allowance for decline
nilai persediaan 510.982 - 510.982 - 510.982 in value of inventory
Bersih 7.938.558 (1.177.461) 6.761.097 1.443.726 8.204.823 Net
Rekonsiliasi antara beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
The reconciliations between tax expense in the consolidated statements of comprehensive income and tax expense calculated using prevailing tax rates are as follows:
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Laba sebelum beban pajak menurut laporan Income before tax per consolidated
laba rugi komprehensif konsolidasian 379.518.812 358.395.988 statements of comprehensive income
Pajak penghasilan dengan tarif pajak efektif 94.879.703 89.598.997 Income tax at effective tax rate
Pengaruh pajak atas (beban) manfaat yang Tax effect of nontaxable income
tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: (nondeductible expenses) :
Perusahaan The Company
Kesejahteraan karyawan 379.079 373.677 Employee entitlements
Pendapatan bunga yang dikenakan Interest income already subjected
pajak final (3.073.147) (1.476.648) to final tax
Lain-lain 437.406 (318.569) Others
Entitas anak Subsidiary
Beban relokasi 136.703 189.035 Relocation expense
Penyesuaian pajak tangguhan - 1.672.694 Adjustment to deferred tax
Lain-lain (1.314.364) (2.141.260) Others
Jumlah (3.434.323) (1.701.071) Total
Jumlah beban pajak 91.445.380 87.897.926 Total tax expenses
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
51
26. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 26. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Beban imbalan pasca kerja Perusahaan dan entitas anak di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
The Company and its subsidiary‟s post-employment benefit expenses in the consolidated statements of comprehensive income with respect to post-employment benefits are as follows:
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Program pensiun imbalan pasti 4.872.268 3.384.212 Defined benefit pension plan
Imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang- Post-employment benefits under
Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 3.844.638 2.542.426 Labor Law No. 13/2003
Jumlah 8.716.906 5.926.638 Total
Liabilitas yang tercatat di laporan posisi keuangan konsolidasian yang timbul dari program pensiun imbalan pasti dan imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 adalah sebagai berikut:
The amounts of obligations included in the consolidated statements of financial position arising from defined benefit pension plan and post-employment benefits under Labor Law No. 13/2003 are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Program pensiun imbalan pasti 10.321.296 9.126.892 Defined benefit pension plan
Imbalan pasca-kerja sesuai dengan
Undang-Undang Ketenagakerjaan Post-employment benefits under
No. 13/2003 24.000.450 22.365.176 Labor Law No. 13/2003
Jumlah liabilitas 34.321.746 31.492.068 Total liability
Program Pensiun Imbalan Pasti Defined Benefit Pension Plan
Perusahaan dan entitas anak menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan.
The Company and its subsidiary established a defined benefit pension plan covering all their local permanent employees. This plan provides pension benefits based on years of service and salaries of the employees.
Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Delta Djakarta (DPDD) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. Kep-059/KM.17/ 2000 tanggal 14 Pebruari 2000. Pendiri DPDD adalah Perusahaan dan entitas anak sebagai mitra pendiri.
The pension plan is managed by Dana Pensiun Delta Djakarta (DPDD), the deed of establishment of which was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his decision letter No. Kep-059/KM.17/2000 dated February 14, 2000. DPDD was established by the Company, as founder, and the Subsidiary as cofounder.
Pendanaan dana pensiun berasal dari kontribusi pemberi kerja. Kontribusi pemberi kerja di tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah Rp 3.677.864 ribu dan nihil.
The pension plan is funded by the contribution from employer. The employer‟s contribution in 2014 and 2013 were Rp 3,677,864 thousand and nil, respectively.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
52
Beban imbalan program pensiun yang diakui di laba rugi adalah:
Amounts recognized in income with respect to this pension plan are as follows:
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Biaya bunga 4.998.404 2.855.293 Interest costs
Biaya jasa kini 3.929.061 3.575.996 Current service cost
Imbal hasil ekspektasian aset program (4.055.197) (2.962.296) Expected return on plan assets
Amortisasi keuntungan aktuaria - (84.781) Amortization of actuarial gain
Bersih 4.872.268 3.384.212 Net
Jumlah liabilitas Perusahaan dan entitas anak timbul dari program pensiun adalah sebagai berikut:
The amounts arising from the Company and its subsidiary‟s obligation in respect of the pension plan is as follows:
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Nilai kini kewajiban 69.283.882 59.438.193 Present value of obligations
Kerugian (keuntungan) aktuarial
yang belum diakui (1.004.912) 378.648 Unrecognized actuarial (loss) gain
Nilai wajar aset program (57.957.674) (50.689.949) Fair value of plan assets
Liabilitas program bersih 10.321.296 9.126.892 Net plan liabilities
Aset program termasuk deposito berjangka, saham, obligasi dan surat berharga negara dengan nilai wajar sebesar Rp 57.957.674 ribu di tahun 2014 dan Rp 50.689.949 ribu di tahun 2013.
The pension plan assets include time deposits, shares, bonds and government securities with a fair value of Rp 57,957,674 thousand in 2014 and Rp 50,689,949 thousand in 2013.
Mutasi nilai kini kewajiban manfaat pasti adalah sebagai berikut:
Movements in the present value of the defined benefit obligation were as follows:
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Saldo awal nilai kini kewajiban Opening balance present value
manfaat pasti 59.438.193 53.594.509 of defined benefit obligation
Kerugian aktuarial 7.252.930 2.796.995 Actuarial losses
Biaya bunga 4.998.404 2.855.293 Interest cost
Biaya jasa kini 3.929.061 3.575.996 Current service cost
Pembayaran manfaat (6.334.706) (3.384.600) Benefits paid
Saldo akhir nilai kini kewajiban Closing balance present value
manfaat pasti 69.283.882 59.438.193 of defined benefit obligation
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
53
Mutasi nilai kini aset program adalah sebagai berikut:
Movements in the present value of the plan assets were as follows:
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Saldo awal nilai wajar aset program 50.689.949 52.898.126 Beginning fair value of plan assets
keuntungan (Kerugian) aktuarial 5.869.370 (1.785.873) Actuarial gains (losses)
Imbal hasil ekspektasian aset program 4.055.197 2.962.296 Expected return on plan assets
Kontribusi pemberi kerja 3.677.864 - Contributions from the employer
Pembayaran manfaat (6.334.706) (3.384.600) Benefits paid
Saldo akhir nilai wajar aset program 57.957.674 50.689.949 Ending fair value of plan assets
Kategori utama aset program, dan tingkat imbal hasil ekspektasian pada akhir periode pelaporan untuk setiap kategori, adalah sebagai berikut:
The major categories of plan assets, and the expected rate of return at the end of the reporting period for each category, are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31, December 31, December 31,
2014 2013 2014 2013
% % Rp '000 Rp '000
Tabungan / deposito 3,36 2,37 29.558.414 24.395.561 Savings / deposits
Saham, obligasi, surat Shares, bonds,
berharga negara 8,49 5,12 28.399.260 26.294.388 government securities
Saldo akhir nilai wajar Ending fair value
aset program 57.957.674 50.689.949 of plan assets
Expected return Fair value of plan assets
Tingkat imbal hasil ekspektasian/ Nilai wajar aset program/
Mutasi liabilitas program bersih adalah sebagai berikut:
Movements in the net plan liabilities are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Saldo awal 9.126.892 5.742.680 Beginning of the year
Beban tahun berjalan 4.872.268 3.384.212 Provision during the year
Kontribusi pemberi kerja (3.677.864) - Contribution from the employer
Liabilitas program bersih 10.321.296 9.126.892 Net plan liabilities
Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagai berkut:
The history of experience adjustments is as follows:
31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31, December 31, December 31, December 31,
2014 2013 2012 2011 2010
Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Present value of defined benefit
Nilai kini kewajiban imbalan pasti 69.283.882 59.438.193 53.594.509 43.787.015 40.243.545 obligation
Nilai wajar aktiva program (57.957.674) (50.689.949) (52.898.126) (52.091.330) (50.415.337) Fair value of plan assets
Defisit/(kelebihan) 11.326.208 8.748.244 696.383 (8.304.315) (10.171.792) Deficit/(surplus)
Penyesuaian pengalaman liabilitas Experience adjustments on plan
program 7.252.931 3.184.072 3.703.656 2.227.615 1.147.529 liabilities
Penyesuaian pengalaman aset Experience adjustments on plan
program 5.869.372 (1.785.871) 421.130 515.268 2.121.739 assets
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
54
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen, PT Padma Radya Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris berdasarkan laporan aktuaria masing-masing tanggal 9 Pebruari 2015 dan 26 Pebruari 2014 adalah sebagai berikut:
The cost of providing post-employment benefits is calculated annually by an independent actuary, PT Padma Radya Aktuaria. The actuarial valuation was carried out based on actuarial report dated February 9, 2015 and February 26, 2014, respectively, using the following key assumptions:
2014 2013
Tingkat diskonto 8,00% per tahun/per annum 8,60% per tahun/per annum Discount rate
Tingkat kenaikan gaji 10% per tahun/per annum 10% per tahun/per annum Future salary increment rate
Tingkat kematian 100%TMI III 100%TMI III Mortality rate
Tingkat cacat 5% of Mortality Rate 5% of Table Mortality Disability rate
Tingkat pengunduran diri 6% p.a. sampai usia 35, 6% p.a. sampai usia 35, Resignation rate
kemudian menurun linear kemudian menurun linear
menjadi 0% di usia 55/ menjadi 0% di usia 55/
6% p.a aged to 35 years 6% p.a aged to 35 years
and decline linearly to and decline linearly to
0% at the age of 55 0% at the age of 55
Usia pensiun dini 45 tahun/years 45 tahun/years Early retirement age
Usia pensiun normal 55 tahun/years 55 tahun/years Normal retirement age
Imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
Post-Employment Benefits under Labor Law No. 13/2003
Perusahaan dan entitas anak juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut sesuai dengan undang-undang adalah 380 karyawan di tahun 2014 dan 379 karyawan di tahun 2013.
The Company and its subsidiary also calculate and record estimated post-employment benefits for their qualifying employees in accordance with labor law. The number of employees entitled to the benefits under the labor law is 380 in 2014 and 379 in 2013.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:
Amounts recognized in consolidated statements of comprehensive income with respect to these post-employment benefits are as follows:
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Biaya jasa kini 1.757.825 1.846.516 Current service cost
Biaya bunga 2.147.064 1.294.472 Interest costs
Keuntungan aktuarial bersih (60.251) (598.562) Net actuarial gains
Bersih 3.844.638 2.542.426 Net
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian yang merupakan kewajiban Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
The amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the Company and its subsidiary‟s obligation with respect to these post-employment benefits are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Present value of unfunded
Nilai kini kewajiban yang tidak didanai 28.431.736 27.357.937 obligations
Keuntungan aktuarial yang belum diakui (4.431.286) (4.992.761) Unrecognized actuarial gains
Jumlah liabilitas 24.000.450 22.365.176 Total liability
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
55
Mutasi nilai kini kewajiban yang tidak didanai adalah sebagai berikut:
Movements in the present value of unfunded obligations are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Saldo awal nilai kini kewajiban Opening balance present value
yang tidak didanai 27.357.937 24.903.513 of unfunded obligation
Biaya bunga 2.147.064 1.294.472 Interest cost
Biaya jasa kini 1.757.825 1.846.516 Current service cost
(Kerugian) aktuarial (621.726) 923.776 Actuarial (losses) gains
Pembayaran manfaat (2.209.364) (1.610.340) Benefits paid
Saldo akhir nilai kini kewajiban Ending balance present value
yang tidak didanai 28.431.736 27.357.937 of unfunded obligation
Mutasi kewajiban imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Movements in the post-employment benefits obligation recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Saldo awal 22.365.176 21.433.090 Beginning of the year
Beban tahun berjalan 3.844.638 2.542.426 Provision during the year
Pembayaran manfaat (2.209.364) (1.610.340) Benefits payment
Saldo akhir 24.000.450 22.365.176 End of the year
Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagai berkut:
The history of experience adjustments is as follows:
31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31, December 31, December 31, December 31,
2014 2013 2012 2011 2010
Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Present value of defined benefit
Nilai kini kewajiban imbalan pasti 28.431.736 27.357.937 24.903.513 20.292.261 18.651.253 obligation
Penyesuaian pengalaman liabilitas Experience adjustments on plan
program (1.682.333) 878.435 2.093.870 593.645 732.141 liabilities
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen, PT Padma Radya Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris berdasarkan laporan aktuaria masing-masing tanggal 9 Pebruari 2015 dan 26 Pebruari 2014 adalah sebagai berikut:
The cost of providing post-employment benefits is calculated annually by an independent actuary, PT Padma Radya Aktuaria. The actuarial valuation was carried out based on actuarial report dated February 9, 2015 and February 26, 2014, respectively using the following key assumptions:
2014 2013
Tingkat diskonto 8,00% per tahun/per annum 8,60% per tahun/per annum Discount rate
Tingkat kenaikan gaji 10% per tahun/per annum 10% per tahun/per annum Future salary increment rate
Tingkat kematian 100%TMI III 100%TMI III Mortality rate
Tingkat cacat 5% of Mortality Rate 5% of Table Mortality Disability rate
Tingkat pengunduran diri 6% p.a. sampai usia 35, 6% p.a. sampai usia 35, Resignation rate
kemudian menurun linear kemudian menurun linear
menjadi 0% di usia 55/ menjadi 0% di usia 55/
6% p.a aged to 35 years 6% p.a aged to 35 years
and decline linearly to and decline linearly to
0% at the age of 55 0% at the age of 55
Usia pensiun dini 45 tahun/years 45 tahun/years Early retirement age
Usia pensiun normal 55 tahun/years 55 tahun/years Normal retirement age
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
56
27. LABA PER SAHAM 27. EARNINGS PER SHARE
Perhitungan laba bersih per saham adalah berdasarkan data sebagai berikut:
The computation of basic earnings per share are based on the following data:
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Laba Earnings
Laba untuk perhitungan laba Earnings for computation of basic
per saham dasar 282.174.327 264.450.662 earnings per share
Jumlah saham Number of shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number of ordinary
biasa beredar untuk perhitungan shares for computation of basic
laba bersih per saham dasar 16.013.181 16.013.181 earnings per share
Laba bersih per saham Basic earnings per share (dalam Rupiah penuh) 17.621 16.515 (in full Rupiah amount)
Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi saham biasa dilusian pada tahun 2014 dan 2013.
The Company has no dilutive potential ordinary shares in 2014 and 2013.
28. CADANGAN MODAL 28. STATUTORY RESERVE
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007, mengenai Perseroan Terbatas, Perusahaan diwajibkan mengalokasikan sejumlah tertentu dari laba bersih setiap tahunnya ke dana cadangan hingga cadangan tersebut mencapai 20% dari modal yang ditempatkan. Jumlah minimum yang wajib dicadangkan belum ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Cadangan ini harus digunakan untuk menutup kerugian pada masa yang akan datang yang tidak dapat ditutup dengan saldo laba.
Based on the Law of Republic of Indonesia No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies, the Company is obliged to annually allocate certain amount of net income to a statutory reserve fund, until such statutory reserve fund reaches 20% of subscribed capital. The minimum required amount to be annually allocated to the statutory reserve fund has not been determined by the Indonesian Government. The statutory reserve fund shall be used to cover future losses not otherwise absorbed by retained earnings.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Mei 2014 dan 30 Mei 2013 (risalah dituangkan dalam akta notaris M.Nova Faisal S.H, M.Kn, masing-masing tanggal 13 Mei 2014 No. 10 dan tanggal 30 Mei 2013 No. 92), para pemegang saham menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah Rp 1.000 ribu dari laba bersih Perusahaan untuk tahun 2013 and 2012 sebagai cadangan modal.
At the Annual General Shareholders‟ Meeting of the Company on May 13, 2014 and May 30, 2013 (notarial deed No. 10 and No. 92 of M.Nova Faisal S.H, M.Kn, dated May 13, 2014 and May 30, 2013, respectively) the shareholders agreed to allocate Rp 1,000 thousand of the Company‟s 2013 and 2012 net income as statutory reserve.
29. DIVIDEN TUNAI 29. CASH DIVIDENDS
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 13 Mei 2014 dan tanggal 30 Mei 2013, telah disetujui untuk membayarkan dividen tunai sebesar Rp 192.158.172 ribu (Rp 12.000 per saham) dan Rp 184.151.582 ribu (Rp 11.500 per saham) dari saldo laba masing-masing tahun 2013 dan 2012.
At the Annual General Meeting of the Company‟s stockholders dated May 13, 2014 and May 30, 2013, it was unanimously agreed to declare cash dividends of Rp 192,158,172 thousand (Rp 12,000 per share) and Rp 184,151,582 thousand (Rp 11,500 per share) out of the 2013 and 2012 retained earnings, respectively.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham entitas anak tanggal 10 September 2014 dan 30 September 2013, telah disetujui untuk membayarkan dividen tunai sebesar Rp 80.000.000 ribu (Rp 40.000 ribu per saham) dari saldo laba masing-masing tahun 2013 dan 2012.
At the Annual General Meetings of the Subsidiary‟s stockholders dated September 10, 2014 and September 30, 2013, it was unanimously agreed to declare cash dividends of Rp 80,000,000 thousand (Rp 40,000 thousand per share) out of the 2013 and 2012 retained earnings, respectively.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
57
Pada tahun 2014 dan 2013, jumlah dividen tunai yang dibayarkan masing-masing sebesar Rp 144.831.127 ribu dan Rp 191.869.037 ribu, sedangkan sisa yang belum dibayar dicatat sebagai utang dividen, dengan rincian sebagai berikut:
In 2014 and 2013, the total cash dividends paid amounted to Rp 144,831,127 thousand and Rp 191,869,037 thousand, and the remaining balance is recorded as dividends payable with details as follows:
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Dividen yang belum di cairkan kurang dari 1 tahun 55.343.144 641.143 Unclaimed dividends less than 1 year
Dividen yang belum di cairkan lebih dari 1 tahun 1.741.363 1.116.319 Unclaimed dividends more than 1 year
Jumlah 57.084.507 1.757.462 Total
30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 30. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Pihak Berelasi Nature of Relationship
a. San Miguel Brewing International Ltd. (“SMBIL”)
adalah entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh San Miguel Brewery Inc. (“SMBI”), perusahaan yang terletak di Filipina. Perusahaan dan entitas anak merupakan anggota dari San Miguel Corporation (SMC), Filipina, perusahaan yang didirikan dan tercatat di Filipina.
a. San Miguel Brewing International Ltd. (“SMBIL”) is a wholly–owned subsidiary of San Miguel Brewery Inc. (“SMBI”), a company based in the Philippines. The Company and its subsidiary are members of San Miguel Corporation (“SMC”), a company organized and listed in the Philippines.
b. San Miguel Malaysia (L) Private Limited,
Malaysia (pemegang saham perusahaan) adalah entitas anak SMC.
b. San Miguel Malaysia (L) Private Limited, Malaysia (the Company‟s stockholder) is a subsidiary of SMC.
c. Pihak berelasi yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham Perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang memakai nama “San Miguel” sebagaimana disebutkan dalam laporan ini.
c. Related parties which have partly the same stockholders with the Company are companies using the name “San Miguel” mentioned elsewhere in this report.
d. Can Asia, Inc merupakan pihak berelasi yang
pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham Perusahaan.
d. Can Asia, Inc is a related party which have partly the same stockholders with the Company.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Company and its subsidiary entered into certain transactions with related parties, which include the following, among others:
a. Perusahaan dan entitas anak menyediakan
imbalan kerja pada Komisaris dan Direktur Perusahaan dan entitas anak sebagai berikut:
a. The Company and its subsidiary provide employee benefits to the Commissioners and Directors of the Company and its subsidiary as follows:
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Imbalan jangka pendek 14.579.015 13.029.056 Short-term benefits
Imbalan jangka panjang lainnya 36.487 33.401 Other long-term benefits
Jumlah 14.615.502 13.062.457 Total
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
58
b. Penjualan kepada SMBIL sebesar 0,04% dan 0,02% dari jumlah penjualan pada tahun 2014 dan 2013. Pada tanggal pelaporan, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha pihak berelasi.
b. Sales to SMBIL constituted 0.04% and 0.02% of the net sales in 2014 and 2013, respectively. At reporting date, the receivables from these sales were presented as trade accounts receivable from related party.
Pada tanggal 23 Pebruari 1994, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama teknik dengan SMBIL, dimana SMBIL memberikan keahlian tekniknya untuk memproduksi bir. Atas jasa tersebut, Perusahaan membayar biaya sebesar US$ 1 setiap hektoliter atas penjualan bir merk lokal. Perjanjian tersebut telah habis berlakunya pada tahun 1999 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 23 Pebruari 2015. Perjanjian ini diperpanjang kemudian sampai dengan tanggal 23 Pebruari 2017.
On February 23, 1994, the Company entered into a technical assistance agreement with SMBIL, whereby SMBIL provides the Company with technical expertise on the production of beer. For the services rendered, the Company pays a fee of US$1 per hectoliter of domestic beer brand sold. The agreement expired in 1999 and was extended until February 23, 2015. This agreement has been further extended up to February 23, 2017.
Akan tetapi, pada tanggal 9 Januari 2013, Perusahaan dan SMBIL sepakat untuk mengubah perjanjian kerjasama teknik tersebut. Perjanjian yang telah diubah tersebut mengubah biaya menjadi tarif tetap sebesar Rp 540.000 ribu setiap bulan termasuk semua pajak yang dikenakan atau kewajiban kepada Pemerintah Republik Indonesia. Biaya kerjasama teknik ini menjadi kewajiban Perusahaan kepada SMBIL dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari setelah akhir kwartal setiap tahun selama masa perjanjian ini. Tarif baru tersebut berlaku mulai 1 Januari 2013 sampai 23 Pebruari 2015. Perjanjian ini diperpanjang sampai dengan tanggal 23 Pebruari 2017.
However, on January 9, 2013, the Company and SMBIL agreed to amend the technical assistance agreement. The amended agreement revised the fee to a fixed rate of Rp 540,000 thousand per month inclusive of all applicable taxes due or otherwise payable to Government of the Republic of Indonesia. The technical assistance fee shall be payable by the Company to SMBIL within 45 (forty five) days following the end of every quarter of every year during the term of this agreement. The new rate is effective beginning January 1, 2013 until February 23, 2015. This agreement has been extended up to February 23, 2017.
Biaya yang harus dibayar setara dengan Dollar Amerika Serikat dihitung dengan tarif yang berlaku dari Bank Indonesia pada saat pembayaran ke SMBIL.
The fee shall be paid in US$ equivalent computed at the prevailing rate of the Bank of Indonesia at the time of the remittance made to SMBIL.
c. Perusahaan juga mengadakan perjanjian lisensi
merek dagang dengan SMBIL pada tanggal 14 Maret 1996. Atas penggunaan merek “San Miguel”. Perusahaan diwajibkan membayar royalti sebesar 3% dari penjualan bersih setelah pajak pertambahan nilai dan cukai. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan Maret 2016.
c. The Company also entered into a trademark license agreement with SMBIL on March 14, 1996. For the use of the brand name “San Miguel”. The Company pays royalties at 3% of net sales revenue after value added tax and excise duty. The agreement is valid until March 2016.
d. Rincian transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
d. The details of transactions with related parties are as follows:
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Pembelian material Purchases of materials
San Miguel Yamamura Packaging Corp. 20.837.770 15.942.865 San Miguel Yamamura Packaging Corp.
Can Asia Inc. 11.755.832 - Can Asia Inc.
Zhaoqing San Miguel Glass Co., Ltd. 2.062.462 4.878.261 Zhaoqing San Miguel Glass Co., Ltd.
San Miguel Brewery Inc. 392.551 - San Miguel Brewery Inc.
San Miguel Beer (TH) Co, Ltd. 15.656 7.155 San Miguel Beer (TH) Co, Ltd.
Jumlah pembelian 35.064.271 20.828.281 Total purchases
San Miguel Brewing International Ltd. San Miguel Brewing International Ltd.
Jasa teknik 6.480.000 6.480.000 Technical fee
Lisensi merek dagang 591.298 499.084 Trademark license
Jumlah 42.135.569 27.807.365 Total
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
59
Pembelian dari pihak-pihak berelasi adalah sebesar 20,51% dan 12,25% dari total pembelian masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013.
Purchases from related parties constitute 20.51% and 12.25% of the total purchases in 2014 and 2013, respectively.
e. Rincian utang kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut:
e. The details of due to related parties are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
San Miguel Brewing International Ltd. 1.932.793 515.025 San Miguel Brewing International Ltd.
San Miguel Brewery Inc. 920.748 362.022 San Miguel Brewery Inc.
San Miguel Corporation 35.035 63.990 San Miguel Corporation
Jumlah 2.888.575 941.037 Total
Utang kepada pihak berelasi merupakan pembayaran biaya dimuka (bersih) oleh pihak berelasi untuk Perusahaan dan entitas anak dan sebaliknya. Akun ini tidak dikenakan bunga dan tidak memiliki skedul pembayaran yang tetap.
Due to related parties represents advance payment of expenses (net) made by the related parties on behalf of the Company and its subsidiary and vice-versa. These accounts are not subject to interest and have no definite repayment date.
31. PERJANJIAN-PERJANJIAN TEKNIK, LISENSI MEREK DAGANG DAN LAINNYA
31. TECHNICAL AGREEMENTS, LICENSING AND OTHERS
a. Perusahaan mempunyai perjanjian lisensi
dengan Carlsberg International AS Copenhagen, Denmark, yang berlaku sejak tanggal 22 Nopember 1983. Atas penggunaan merek “Carlsberg”, Perusahaan diwajibkan membayar royalti sebesar 3% dari penjualan bersih setelah pajak pertambahan nilai dan cukai bir. Perjanjian tersebut telah berakhir pada bulan Desember 2011 dan diperpanjang kembali pada tanggal 29 September 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Berdasarkan perpanjangan perjanjian Perusahaan diwajibkan membayar royalti 4,5% dari penjualan bersih setelah pajak pertambahan nilai pajak penjualan barang mewah dan cukai bir.
a. The Company has a license agreement with Carlsberg International AS Copenhagen, Denmark, since November 22, 1983. For the use of the brand name “Carlsberg”, the Company pays royalties at 3% of net sales after value-added tax and excise duty. The agreement expired on December 2011 and was extended on September 29, 2011 until December 31, 2016. Based on the renewed agreement, the Company pays royalties at 4.5% of net sales after value-added tax, luxury sales tax and excise duty.
Jumlah beban lisensi merek dagang kepada Carlsberg adalah Rp 5.212.153 ribu dan Rp 34.594.146 ribu masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
Total trademark license expense to Carlsberg amounted to Rp 5,212,153 thousand and Rp 4,594,146 thousand in 2014 and 2013, respectively.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
60
b. Pada tanggal 24 Maret 2010, Perusahaan menandatangani surat Perjanjian Jual Beli Gas No. 255100.PK/HK.02/SBU1BEKA/2010 dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN). Perjanjian ini telah diperpanjang pada tanggal 27 Pebruari 2013 dengan No. 093800.PK/HK.02/SBU1BEKA/2013 yang berlaku mulai tanggal 1 April 2013 sampai dengan 31 Maret 2018. Perjanjian ini menyetujui jumlah pemakaian dan harga gas. Perjanjian ini mewajibkan perusahaan menyerahkan jaminan pembayaran melalui suatu bank lokal atau asing yang sesuai dengan jumlah pemakaian maksimum gas. Setiap bulan PGN akan mengirimkan informasi tagihan pemakaian gas atas jumlah terpakai.
b. On March 24, 2010, the Company entered into Gas Sales Purchase Agreement No. 255100.PK/HK.02/SBU1BEKA/2010 with PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN). Such agreement has been extended by No. 093800.PK/HK.02/SBU1BEKA/2013 dated on February 27, 2013 that is valid from April 1, 2013 until March 31, 2018. The agreement approves the usage and prices of gas. The agreement requires the Company to submit a guarantee of payment through a local or foreign bank that depends on the maximum consumption of gas. Every month PGN will send the billing information of the gas usage.
Pada tanggal 15 Maret 2013, Perusahaan menandatangani surat Perjanjian Jual Beli Gas No. 003878.PJBG/PP/GEI-UT/2013 dengan PT Gagas Energi Indonesia (GEI), anak perusahaan dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN). Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 1 April 2013 sampai dengan 31 Maret 2018. Perjanjian ini menyetujui jumlah pemakaian dan harga gas. Perjanjian ini mewajibkan perusahaan menyerahkan jaminan pembayaran melalui suatu bank lokal atau asing yang sesuai dengan jumlah pemakaian maksimum gas. Setiap bulan PGN akan mengirimkan informasi tagihan pemakaian gas atas jumlah terpakai.
On March 15, 2013, the Company entered into Gas Sales Purcahse Agreement No. 003878.PJBG/PP/GEI-UT/2013 with PT Gagas Energi Indonesia (GEI), a subsidiary of PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN). The agreement is valid from April 1, 2013 until March 31, 2018. The agreement approves the usage and prices of gas. The agreement requires the Company to submit a guarantee of payment through a local or foreign bank that depends on the maximum consumption of gas. Every month GEI will send the billing information of the gas usage.
Pada tanggal 15 Maret 2013, Perusahaan menandatangani berita acara kesepakatan dengan PGN dan GEI masing-masing No. 109500.BA/PP.00.01/SBU1BEKA/2013 dan 004178.BA/PP/GEI-UT/2013 mengenai alokasi perhitungan pemakaian gas bersama dengan menggunakan meter gas PGN.
On March 15, 2013, the Company entered into the minutes of agreement with PGN and GEI No. 109500.BA/PP.00.01/SBU1BEKA/2013 and No. 004178.BA/PP/GEI-UT/2013, respectively regarding the allocation calculations of gas sharing consumption by using PGN‟s gas meters.
c. Anak perusahaan menandatangani perjanjian
pengadaan tempat penyimpanan dengan PT. Lim Siang Huat Eastindo (LSH Eastindo) (d/h PT. Lim Siang Huat Balindo), dimana LSH Eastindo akan menyediakan jasa logistik dan pergudangan, pengangkutan dan jasa lainnya di Surabaya-Jawa Timur dengan imbalan yang telah disepakati. Perjanjian tersebut berlaku dari tanggal 1 Juli 2012 sampai dengan 30 Juni 2014. Perjanjian ini diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2015.
c. The Subsidiary entered into dry-storage logistic agreement with PT. Lim Siang Huat Eastindo (LSH Eastindo) (formerly PT. Lim Siang Huat Balindo), whereby LSH Eastindo will provide logistic services and warehousing services, transportation and other logistic services in Surabaya-East Java at an agreed fee. The agreement is valid from July 1, 2012 until June 30, 2014. This agreement has been extended up to June 30, 2015.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
61
32. INFORMASI SEGMEN 32. SEGMENT INFORMATION
Perusahaan dan entitas anak bergerak dalam industri minuman. Perusahaan dan entitas anak memiliki dua segmen usaha, yaitu minuman yang mengandung alkohol dan yang tidak mengandung alkohol.
The Company and its subsidiary operate in the beverage industry. The Company and its subsidiary have two main business segments, which consist of alcoholic and non-alcoholic beverage products.
Penjualan minuman yang tidak mengandung alkohol adalah 0,14% dan 0,35% dari penjualan bersih masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013.
Sales of non-alcoholic beverage product represent 0.14% and 0.35% of net sales in 2014 and 2013, respectively.
Penjualan ekspor meliputi 0,04% dan 0,02% dari penjualan masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
Sales to areas outside Indonesia represent 0.04% and 0.02% of sales in 2014 and 2013, respectively.
Pada tanggal 25 Mei 2012, Perusahaan menerima surat keputusan dari Menteri Keuangan No. 76/KMK.04/2012 mengenai pencabutan izin sebelumnya kepada Perusahaan untuk memproduksi minuman yang tidak dikenakan cukai dengan memanfaatkan fasilitas produksi yang sama untuk minuman yang dikenakan cukai. Sesuai dengan surat keputusan tersebut, Perusahaan telah menghentikan produksi minuman yang tidak mengandung alkohol dengan merek ”Sodaku” pada tanggal 22 Maret 2014. Tidak ada aset tetap khusus yang diidentifikasi untuk produksi minuman yang tidak mengandung alkohol. Semua persediaan yang berhubungan dengan merek ”Sodaku” telah dihapus pada tahun berjalan.
On May 25, 2012, the Company received a decision letter from the Ministry of Finance No. 76/KMK.04/2012 revoking a previous permit allowing the Company to produce non-excise beverages utilizing the same production facilities for beverages subject to excise duty. In compliance with the decision letter, the Company has ceased production of non-alcoholic beverages under the ”Sodaku” brand in March 22, 2014. There are no fixed assets specifically identifiable to the production of non alcoholic beverages. All inventories related to the ”Sodaku” brand were written off during the year.
Hal ini mengakibatkan Perusahaan tidak memiliki lagi operasi dalam segmen minuman yang tidak mengandung alkohol, sehingga berfokus pada produksi minuman yang mengandung alkohol. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian sebagai hasil dari penghentian sementara produksi minuman merek ”Sodaku” karena kontribusinya dianggap tidak signifikan kepada Perusahaan dan entitas anak.
In effect, the Company no longer have operation in the non-alcoholic beverages segment, and the Company only focuses on producing alcoholic beverages. Management believes that there is no significant impact on the consolidated financial statements as a result of the temporary termination of the production of the ”Sodaku” brand as its contribution is considered insignificant to the Company and its subsidiary.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
62
33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
33. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan dan entitas anak mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
At December 31, 2014 and 2013, the Company and its subsidiary had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
Mata uang Ekuivalen Ekuivalen
asing / dalam Rp '000/ dalam Rp '000/
Foreign Jumlah/ Equivalent in Jumlah/ Equivalent in
Currencies Amounts Rp '000 Amounts Rp '000
Aset Assets
Kas dan setara kas USD 566.058 7.041.757 327.552 3.992.533 Cash and cash equivalents
Deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya USD 131.000 1.629.640 106.000 1.292.034 Restricted time deposits
Piutang usaha USD 6.477 80.577 137.605 1.677.263 Trade accounts receivable
Jumlah Aset 8.751.974 6.961.830 Total Assets
Liabilitas Liabilities
Utang usaha USD 890.254 11.074.759 847.954 10.335.706 Trade accounts payable
EUR 15.514 234.780 100.018 1.682.442
SGD 174 1.639 2.010 19.352
CHF - - 45.760 628.366
Utang kepada pihak berelasi USD 232.201 2.888.575 77.204 941.037 Due to related parties
Jumlah liabilitas 14.199.753 13.606.903 Total Liabilities
Liabilitas Bersih (5.447.779) (6.645.073) Net Liabilities
20132014
Kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan kurs yang berlaku pada tanggal 27 Maret 2015 adalah sebagai berikut:
The conversion rates used by the Company and its subsidiary on December 31, 2014 and 2013 and the prevailing rates on March 27, 2015 are as follows:
27 Maret 2015 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/
March 27, 2015 December 31, 2014 December 31, 2013
Rp Rp Rp
Mata uang asing Foreign currencies
EUR 1 14.210 15.133 16.821 EUR 1
CHF 1 13.552 12.583 13.732 CHF 1
USD 1 13.064 12.440 12.189 USD 1
SGD 1 9.532 9.422 9.628 SGD 1 Saat ini manajemen belum melakukan lindung nilai terhadap risiko transaksi dalam mata uang asing, karena antara aset dan liabilitas transaksi perusahaan dalam mata uang asing masih dalam batas normal yang ditentukan oleh manajemen.
The management currently does not apply hedging activities against risk on foreign currency transactions as the assets and liabilities denominated in foreign currencies are still within the normal limit set by management.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
63
34. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN
34. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Liabilitas pada
Pinjaman biaya perolehan
yang diberikan Tersedia diamortisasi/
dan Piutang/ untuk dijual/ Liabilities at
Loans and Available for amortized
Receivables sale cost
Rp'000 Rp'000 Rp'000
31 Desember 2014 December 31, 2014
Aset Keuangan Lancar Current Financial Assets
Kas dan setara kas 415.161.151 - - Cash and cash equivalents
Deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya 1.987.140 - - Restricted time deposits
Piutang usaha Trade accounts receivable
Pihak Berelasi 80.577 - - Related party
Pihak Ketiga 214.239.417 - - Third parties
Piutang lain-lain 3.688.095 - - Other accounts receivable
Aset Keuangan Tidak Lancar Non-current Financial Assets
Investasi saham - 6.074.818 - Investment in shares of stock
Piutang lain-lain jangka panjang 2.172.808 - - Long term other accounts receivable
Liabilitas Keuangan Jangka
Pendek Current Financial Liabilities
Utang usaha Trade accounts payable
Pihak berelasi - - 1.381.181 Related parties
Pihak ketiga - - 31.186.300 Third parties
Utang dividen - - 57.084.507 Dividends payable
Biaya yang masih harus dibayar - - 45.738.132 Accrued expenses
Utang lain-lain - - 30.334.823 Other payables
Utang pihak berelasi - - 2.888.575 Due to related parties
Jumlah 637.329.188 6.074.818 168.613.518 Total
31 Desember 2013 December 31, 2013
Aset Keuangan Lancar Current Financial Assets
Kas dan setara kas 433.776.477 - - Cash and cash equivalents
Deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya 1.579.534 - - Restricted time deposits
Piutang usaha Trade accounts receivable
Pihak Berelasi 1.677.263 - - Related party
Pihak Ketiga 115.867.339 - - Third parties
Piutang lain-lain 3.347.018 - - Other accounts receivable
Aset Keuangan Tidak Lancar Non-current Financial Assets
Investasi saham - 6.074.818 - Investment in shares of stock
Piutang lain-lain jangka panjang 2.685.112 Long term other accounts receivable
Liabilitas Keuangan Jangka
Pendek Current Financial Liabilities
Utang usaha Trade accounts payable
Pihak berelasi - - 4.986.209 Related parties
Pihak ketiga - - 39.680.749 Third parties
Utang dividen - - 1.757.462 Dividends payable
Biaya yang masih harus dibayar - - 41.243.478 Accrued expenses
Utang lain-lain - - 42.227.290 Other payables
Utang pihak berelasi - - 941.037 Due to related parties
Jumlah 558.932.743 6.074.818 130.836.225 Total
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
64
35. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
35. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
a. Manajemen Risiko Modal a. Capital Risk Management
Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan kelangsungan usaha dengan mempertahankan kesehatan rasio modal untuk menyokong operasi dan pertumbuhannya sekaligus memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan dan entitas anak mendefinisikan modalnya sebagai kombinasi dari utang, kas dan setara kas, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dan jumlah ekuitas.
The Company and its subsidiary manage capital risk to ensure that they will continue as a going concern by maintaining healthy capital ratios to support their operations and growth and at the same time maximize shareholder value. The Company and its subsidiary define their capital structure as a combination of debt, cash and cash equivalents, restricted time deposits and total equity.
Dewan Direksi Perusahaan dan entitas anak secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan dan entitas anak. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan rasio utang bersih terhadap ekuitas. Utang merupakan total liabilitas lancar dan total liabilitas tidak lancar sementara ekuitas merupakan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan kepentingan nonpengendali (sebagaimana diungkapkan pada Catatan 17, 18 dan 19). Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki utang apapun selain yang muncul dari transaksi normal. Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Board of Directors periodically reviews the Company and its subsidiary‟s capital structure in relation to risks. As part of the review, the Board of Directors monitors the Company and its subsidiary‟s net debt-to-equity ratio. Debt is defined as total current liabilities and total non-current liabilities whereas equity is defined as equity attributable to the owners of the Company and non-controlling interest (as disclosed in Notes 17, 18 and 19). The Company and its subsidiary do not have any debt other than those that arise from normal trade transactions. The net debt-to-equity ratio as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Pinjaman 229.514.124 190.482.809 Debt
Kas dan setara kas serta deposito Cash and cash equivalents and
berjangka yang dibatasi penggunaannya (417.148.291) (435.356.011) restricted time deposits
Bersih (187.634.167) (244.873.202) Net
Ekuitas 764.473.253 676.557.993 Equity
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
b. Financial risk management objectives and policies
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko keuangan. Perusahaan dan entitas anak mengekspos risiko-risiko keuangan di bawah ini: i. Risiko mata uang asing ii. Risiko tingkat bunga iii. Risiko kredit iv. Risiko likuiditas
The Company and its subsidiary‟s overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of their business, at the same time managing exposure to financial risks. The Company and its subsidiary are exposed to the following financial risks: i. Foreign currency risk ii. Interest rate risk iii. Credit risk iv. Liquidity risk
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
65
Dewan Direksi Perusahaan dan entitas anak berpedoman pada kebijakan dan prosedur yang disetujui untuk mengelola risiko keuangan yang terkait dengan operasi Perusahaan dan entitas anak. Kepatuhan terhadap kebijakan ini direview oleh auditor internal secara berkala. Program manajemen risiko Perusahaan dan entitas anak berfokus terutama pada risiko kredit untuk meminimalisasi eksposur yang akan menurunkan kinerja Perusahaan dan entitas anak.
The Board of Directors guided by approved policies and procedures is generally responsible to manage the financial risks relating to the operations of the Company and its subsidiary. Compliance with these policies is reviewed by the Company and its subsidiary‟s internal auditor on a regular basis. The Company and its subsidiary‟s risk management program mainly focuses on its credit risk to minimize exposure that will adversely affect the performance of the Company and its subsidiary.
Perusahaan dan entitas anak tidak terjun dalam perdagangan instrumen keuangan, termasuk instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulatif.
The Company and its subsidiary do not engage into trading of financial instruments, including derivative financial instruments for speculative purpose.
Risiko pasar Perusahaan dan entitas anak terbatas pada risiko keuangan dari perubahan kurs mata uang asing. Manajemen berpendapat bahwa eksposur risiko pasar Perusahaan dan entitas anak adalah kecil.
The Company and its subsidiary‟s market risk is limited to the financial risk of changes in foreign currency rates. Management considers that the Company and its subsidiary‟s exposure to market risk is minimal.
Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa eksposur terhadap suku bunga tidak signifikan karena tidak ada pinjaman yang memiliki bunga. Risiko suku bunga pada deposito bank dan deposito berjangka dapat dikelola.
The Company and its subsidiary maintain that exposure to interest rate risks is not significant because there are no interest bearing borrowings. The interest rate risks on bank deposits and time deposits are considered manageable.
i. Manajemen risiko mata uang asing i. Foreign currency risk management
Perusahaan dan entitas anak terekspos terhadap risiko mata uang asing terutama dari transaksi dengan mata uang Dollar Amerika Serikat yang berasal dari pembelian material produksi. Perusahaan dan entitas anak mengelola eksposur mata uang asing dengan membandingkan sejauh mungkin penerimaan dan pembayaran pada setiap mata uang. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Perusahaan dan entitas anak pada tanggal pelaporan disajikan pada Catatan 33.
The Company and its subsidiary‟s exposure to foreign currency risks results mainly from its U.S. Dollar currency denominated transactions coming from its purchases of production materials. The Company and its subsidiary manage their foreign currency exposure by matching as far as possible receipts and payments in each individual currency. The Company and its subsidiary‟s net open foreign currency exposure as of reporting date is disclosed in Note 33.
Analisis sensitivitas mata uang asing Foreign currency sensitivity analysis
Tabel berikut merinci sensitivitas Perusahaan dan entitas anak terhadap peningkatan dan penurunan persentase rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat. Tingkat sensitivitas digunakan ketika melaporkan risiko mata uang asing secara internal kepada karyawan kunci merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam nilai tukar asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup pos-pos moneter yang beredar yang didenominasi mata uang asing dan menyesuaikan terjemahan mereka pada akhir periode untuk persentase perubahan nilai tukar mata uang asing.
The following table details the Company and its subsidiary‟s sensitivity to a percentage increase and decrease in the Rp against U.S.Dollar. The sensitivity rates used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel represents management's assessment of the reasonably possible change in foreign exchange rates. The sensitivity analysis includes only outstanding foreign currency denominated monetary items and adjusts their translation at the period end for a percentage change in foreign currency rates.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
66
Sejumlah angka positif di bawah ini menunjukkan peningkatan laba sebelum pajak di mana rupiah menguat terhadap mata uang yang relevan. Untuk pelemahan persentase rupiah terhadap mata uang yang relevan, akan ada dampak yang dapat dibandingkan pada laba sebelum pajak, dan saldo di bawah ini akan menjadi negatif.
A positive number below indicates an increase in profit before tax where the Rp strengthens against the relevant currency. For a percentage weakening of the Rp against the relevant currency, there would be a comparable impact on the profit before tax, and the balances below would be negative.
2014 2013
Dampak USD/ Dampak USD/
USD impact USD impact
8% peningkatan/penurunan/ 8% peningkatan/penurunan/
8% increase/decrease 8% increase/decrease
Rp '000 Rp '000
Laba rugi 402.225 314.623 Profit or loss
Tidak ada dampak lain pada ekuitas Perusahaan dan entitas anak selain yang sudah mempengaruhi laba atau rugi.
There is no other impact on the Company and its subsidiary‟s equity other than those already affecting profit or loss.
Eksposur nilai tukar asing bervariasi selama tahun tergantung pada volume transaksi yang melibatkan mata uang selain Rupiah. Meskipun demikian, analisis di atas dianggap mewakili risiko mata uang Perusahaan dan entitas anak.
Exposures to foreign exchange rates vary during the year depending on the volume of transactions involving currencies other than the Indonesian Rupiah. Nonetheless, the analysis above is considered to be representative of the Company and its subsidiary‟s currency risk.
Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur terhadap saldo utang usaha, piutang usaha, dan kas dan setara kas dalam mata uang Dollar Amerika Serikat pada akhir periode pelaporan Perusahaan dan entitas anak.
This is mainly attributable to the exposure outstanding on US$ denominated payables, accounts receivable and cash and cash equivalents of the Company and its subsidiary at the end of the reporting period.
ii. Risiko tingkat bunga ii. Interest rate risk management
Perusahaan dan entitas anak terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar terhadap deposito bank yang memiliki tingkat bunga tetap.
The Company and its subsidiary are exposed to fair value interest rate risk of time deposits which have fixed rates.
Perusahaan dan entitas anak mengelola eksposur terhadap tingkat bunga dengan menempatkan saldo bank dan deposito pada bank-bank terpercaya yang memberikan bunga yang kompetitif.
The Company and its subsidiary manages the interest rate exposure by placing its cash in bank and deposits in reputable banks, which give competitive interest rate.
Instrumen keuangan lainnya milik Perusahaan dan entitas anak merupakan akun-akun tanpa bunga.
The Company and its subsidiary‟s other financial instruments are non-interest bearing accounts.
iii. Manajemen risiko kredit iii. Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan dan entitas anak. Risiko kredit Perusahaan dan entitas anak terutama berada pada piutang dari pihak berelasi, piutang usaha dan piutang lain-lain.
Credit risk arises from default of a counter party on its contractual obligations resulting in a financial loss to the Company and its subsidiary. The Company and its subsidiary‟s credit risk is primarily attributable to its accounts receivable from related parties, trade receivables and other accounts receivable.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
67
Perusahaan dan entitas anak memiliki kebijakan dan prosedur kredit sendiri untuk meyakinkan bahwa penjualan produk ditujukan kepada pelanggan dengan riwayat kredit yang sesuai; dan untuk memonitor penerimaan kredit dan manajemen eksposur kredit. Perusahaan dan entitas anak menerima jaminan dalam bentuk bank garansi untuk meminimalisir risiko eksposur. Perusahaan dan entitas anak telah menjalankan ”Rancangan Pembiayaan Dealer” dengan beberapa pelanggan dimana risiko bergeser dari dealer ke bank.
The Company and its subsidiary have an established credit policy and procedures in place to ensure that sales of products are made to customers with appropriate credit history; and to monitor the granting of credit and management of credit exposures. The Company and its subsidiary obtain collateral in the form of bank guarantee to minimize its risk exposure. The Company and its subsidiary have likewise entered into a “Dealer Financing Arrangement” with some of its customers where risk is shifted from the dealer to the bank.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan dan entitas anak memiliki konsentrasi tertentu pada eksposur kredit dengan masing-masing 42% (empat puluh dua persen) dan 50% (lima puluh persen) dari total piutang usaha dari 5 pelanggan terbesar. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing masing 12% (dua belas persen) dan 17% (tujuh belas persen) dari total piutang terkonsentrasi dengan 1 (satu) group dari pihak lawan dengan karakteristik yang sama. Perusahaan dan entitas anak mendefinisikan pihak lawan memiliiki karakterisik yang sama jika mereka adalah entitas berelasi.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company and its subsidiary have certain concentration of credit exposure at 42% (fourty-two percent) and 50% (fifty percent), respectively of the total trade receivables from its five (5) largest customers. As of December 31, 2014 and 2013, 12% (twelve percent) and 17% (seventeen percent), respectively, of the total receivables is concentrated with 1 (one) group of counter parties having similar characteristics. The Company and its subsidiary define counter parties as having similar characteristics if they are related entities.
Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan dan entitas anak terhadap risiko kredit.
The carrying amount of financial assets recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for losses represents the Company and its subsidiary‟s exposure to credit risk.
Perusahaan dan entitas anak menempatkan akun banknya dengan institusi keuangan yang sesuai. Risiko kredit pada aset lancar adalah terbatas karena dana disebarkan pada institusi keuangan lokal dan internasional yang terbaik. Perusahaan dan entitas anak memiliki kebijakan untuk bertransaksi dengan bank internasional yang memiliki reputasi baik dan dengan 5 (lima) bank lokal terbesar.
The Company and its subsidiary place their bank balances with credit worthy financial institutions. Credit risk on liquid assets is limited since funds are spread over a large number of prime local and international financial institutions. It is the Company and its subsidiary‟s policy to conduct transactions with reputable international banks and with the 5 (five) biggest local banks.
iv. Manajemen risiko likuiditas iv. Liquidity risk management
Risiko likuiditas muncul ketika Perusahaan dan entitas anak menghadapi kesulitan dalam mengumpulkan dana untuk menunaikan liabilitas keuangan. Tujuan Perusahaan dan entitas anak untuk mengelola likuiditasnya adalah:
Liquidity risk arises when the Company and its subsidiary encounter difficulties in raising funds to meet their commitments from financial liabilities. The Company and its subsidiary‟s objectives to manage their liquidity profile are:
a. untuk meyakinkan adanya dana yang
cukup setiap saat; a. to ensure that adequate funds are
available at all times; b. untuk menunaikan kewajiban ketika
muncul tanpa menimbulkan biaya yang tidak perlu; dan
b. to meet commitments as they arise without incurring unnecessary costs; and
c. agar mampu mendapatkan dana ketika dibutuhkan dengan biaya sekecil mungkin.
c. to be able to access funding when needed at the least possible costs.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
68
Tabel berikut merinci sisa jangka kontrak Perusahaan dan entitas anak untuk liabilitas keuangan pada tanggal pelaporan, yang berdasarkan arus kas terdiskonto dari liabilitas keuangan dan pada tanggal paling awal dimana Perusahaan dan entitas anak harus membayar.
The following tables detail the Company and its subsidiary‟s remaining contractual maturities for their financial liabilities as of the reporting date, which was based on undiscounted cash flows of financial liabilities and on the earliest date the Company and its subsidiary may be required to pay.
3 bulan Kurang dari 1 bulan/ 1-3 bulan/ sampai 1 tahun/ Jumlah/
Less than 1 month 1-3 months 3 months to 1 year Total
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
31 Desember 2014 December 31, 2014
Tanpa bunga Non-interest bearing
Utang usaha Trade accounts payable
Pihak berelasi 1.381.181 - - 1.381.181 Related parties
Pihak ketiga 29.574.890 1.461.216 150.194 31.186.300 Third parties
Utang dividen 57.084.507 - - 57.084.507 Dividends payable
Biaya yang masih
harus dibayar 4.831.269 25.074.624 15.832.239 45.738.132 Accrued expenses
Utang lain-lain 30.334.823 - - 30.334.823 Other payables
Utang pihak berelasi 2.888.575 - - 2.888.575 Due to related parties
Jumlah 126.095.245 26.535.840 15.982.433 168.613.518 Total
31 Desember 2013 December 31, 2013
Tanpa bunga Non-interest bearing
Utang usaha Trade accounts payable
Pihak berelasi 4.986.209 - - 4.986.209 Related parties
Pihak ketiga 36.146.821 2.002.854 1.531.074 39.680.749 Third parties
Utang dividen 1.757.462 - - 1.757.462 Dividends payable
Biaya yang masih
harus dibayar 4.784.672 15.496.334 20.962.472 41.243.478 Accrued expenses
Utang lain-lain 42.227.290 - - 42.227.290 Other payables
Utang pihak berelasi 941.037 - - 941.037 Due to related parties
Jumlah 90.843.491 17.499.188 22.493.546 130.836.225 Total
Tabel berikut merinci ekspektasi jatuh tempo untuk aset keuangan Perusahaan dan entitas anak pada tanggal pelaporan, yang berdasarkan pada arus kas terdiskonto dari aset keuangan termasuk bunga yang akan timbul dari aset-aset tersebut. Penyertaan informasi pada aset keuangan non-derivatif adalah perlu untuk memahami risiko likuiditas Perusahaan dan entitas anak sebab likuiditas dikelola dengan basis aset dan liabilitas bersih.
The following tables detail the Company and its subsidiary‟s expected maturity of their financial assets as of the reporting date, which was based on the undiscounted cash flows of financial assets including interest that will be earned in those assets. The inclusion of information on non-derivative financial assets is necessary in order to understand the Company and its subsidiary‟s liquidity risks since liquidity is managed on a net asset and liability basis.
Tingkat bunga
rata-rata
tertimbang
efektif/
Weighted
average 3 bulan
effective Kurang dari 1 bulan/ 1-3 bulan/ sampai 1 tahun/ 1 - 5 tahun/ Jumlah/
interest rate Less than 1 month 1-3 months 3 months to 1 year 1 - 5 years Total
% Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
31 Desember 2014 December 31, 2014
Tanpa bunga Non-interest bearing
Kas dan setara kas - 40.000 - - - 40.000 Cash and cash equivalents
Piutang usaha Trade receivables
Pihak berelasi - 80.577 - - - 80.577 Related parties
Pihak ketiga - 192.557.390 21.682.027 - - 214.239.417 Third parties
Piutang lain-lain - 2.630.337 319.319 738.439 - 3.688.095 Other accounts receivable
Piutang lain-lain jangka Long term other accounts
panjang - - - - 2.172.808 2.172.808 receivable
Dengan bunga Interest bearing
Kas dan setara kas 4,00 - 9,50 404.559.015 12.096.767 - - 416.655.782 Cash and cash equivalents
Deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya 0,25 - 6,25 - 6.550 1.990.153 - 1.996.703 Restricted time deposits
Jumlah 599.867.319 34.104.663 2.728.592 2.172.808 638.873.382 Total
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
69
Tingkat bunga
rata-rata
tertimbang
efektif/
Weighted
average 3 bulan
effective Kurang dari 1 bulan/ 1-3 bulan/ sampai 1 tahun/ 1 - 5 tahun/ Jumlah/
interest rate Less than 1 month 1-3 months 3 months to 1 year 1 - 5 years Total
% Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
31 Desember 2013 December 31, 2013
Tanpa bunga Non-interest bearing
Kas dan setara kas - 40.000 - - - 40.000 Cash and cash equivalents
Piutang usaha Trade receivables
Pihak berelasi - 1.677.263 - - - 1.677.263 Related parties
Pihak ketiga - 94.910.413 20.956.926 - - 115.867.339 Third parties
Piutang lain-lain - 2.190.001 317.688 839.329 - 3.347.018 Other accounts receivable
Piutang lain-lain jangka Long term other accounts
panjang - - - - 2.685.112 2.685.112 receivable
Dengan bunga Interest bearing
Kas dan setara kas 4,70 - 10,00 426.656.449 8.664.088 - - 435.320.537 Cash and cash equivalents
Deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya 0,75 - 6,00 - 6.736 1.581.779 - 1.588.515 Restricted time deposits
Jumlah 525.474.126 29.945.438 2.421.108 2.685.112 560.525.784 Total
c. Nilai wajar instrumen keuangan
c. Fair value of financial instruments
Direksi menganggap bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya, kecuali untuk piutang lain-lain jangka panjang dari karyawan dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 2.172.808 ribu dan Rp 2.685.112 ribu pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Akan tetapi, manajemen berpendapat bahwa menyajikan nilai wajar atas piutang lain-lain jangka panjang di atas adalah tidak material.
The directors consider that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recognized in the consolidated financial statements approximate their fair values, except for other long-term receivables from employees with carrying amount of Rp 2,172,808 thousand and Rp 2,685,112 thousand at December 31, 2014 and 2013, respectively. However, management considers that it is not material to disclose fair values of the above other long-term receivables.
Saldo transaksi non usaha dengan perusahaan berelasi adalah tanpa jaminan, biaya bunga dan tidak memiliki syarat pembayaran yang tetap. Aset keuangan tidak lancar pada investasi saham yang tidak terdaftar disajikan berdasarkan metode biaya yang disesuaikan untuk mencerminkan nilai buku investasi. Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya merupakan jaminan bank di PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai jaminan atas kewajiban Perusahaan dan entitas anak terkait pembelian gas dari PT Perusahaan Gas Negara dan PT Gagas Energi Indonesia. Piutang lain-lain jangka panjang merupakan piutang dari karyawan tanpa biaya bunga dan memiliki syarat pembayaran yang tetap yang akan dipotong dari gaji bulanan karyawan.
Non-trade balances with related companies are unsecured, interest free and do not have fixed repayment terms. Non-current financial assets on the investment in unlisted shares are presented based on the cost method which is appropriately adjusted to reflect the investment‟s carrying value. Restricted time deposits represents bank deposits with PT Bank Negara Indonesia Tbk and PT Bank CIMB Niaga Tbk as security for the Company and its subsidiary‟s financial obligations due to gas purchase from PT Perusahaan Gas Negara and PT Gagas Energi Indonesia. Long-term other accounts receivable represent other accounts receivable from employees which are interest free and have fixed-repayment terms which are deducted from the employee‟s monthly salaries.
PT DELTA DJAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT DELTA DJAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
70
36. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
Pada tanggal 25 Pebruari 2015, Perusahaan menerima beberapa surat keputusan cukai dari Direktur Jenderal Bea dan Cukai tertanggal 20 Pebruari 2015 untuk sanksi administratif dan denda atas cukai dengan surat tagihan No.S-07/ WBC.08/ KPP.MP.01/STCK-1/2015,S-09/WBC.08 /KPP.MP.01/ STCK-1/2015 dan S-10/ WBC.08/KPP.MP.01/ STCK-1/2015 dengan jumlah sebesar Rp 29.382.886 ribu. Pada tanggal 23 Maret 2015 Perusahaan mengajukan surat banding keberatan atas keputusan cukai tersebut. Berdasarkan peraturan saat ini, kantor Direktur Jenderal Bea dan Cukai memiliki waktu 60 (enam puluh) hari untuk meninjau dan memutuskan banding tersebut. Perusahaan berkeyakinan bahwa banding tersebut memiliki dasar hukum yang kuat untuk menggugat keputusan cukai. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini diterbitkan, hasil banding tersebut belum diperoleh dari Diretur Jenderal Bea dan Cukai.
36. SUBSEQUENT EVENT
On February 25, 2015, the Company received several excise asessment letters from the Director General of Customs and Excise dated on February 20, 2015 for adminstrative penalties and fines on excise duties covered by collection letter No.S-07/WBC.08/KPP.MP.01/ STCK-1/2015, S-09/WBC.08/KPP.MP.01/ STCK-1/2015 and S-10/WBC.08/KPP.MP.01/ STCK-1/2015 with a total amount of Rp 29,382,886 thousand. On March 23, 2015 the Company filed an appeal letter objecting to the excise asessment. Under current regulations, the office of Director General of Customs and Excise has 60 (sixty) days to review and decide on the appeal. The Company believes that it has a strong legal basis to contest the excise asessment. As of the authorization date of these consolidated financial statements, the result of the appeal have not been made available by the Director General of Customs and Excise.
37. REKLASIFIKASI AKUN 37. RECLASSIFICATION OF ACCOUNT
Angka tertentu pada laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Certain corresponding figures in the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2013 have been reclassified and presented to conform to the basis on which the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2014 have been presented.
Liabilitas pensiun senilai Rp 2.199.500 ribu (31 Desember 2013: Rp 1.899.500 ribu) yang sebelumnya disajikan sebagai bagian dari beban yang masih harus dibayar telah direklasifikasi dan disajikan sebagai bagian dari provisi untuk pensiun.
Pension liability amounting to Rp 2,199,500 thousand (December 31, 2013: Rp 1,899,500 thousand) that were previously presented as part of accrued expenses were reclassified and presented as part of provisions for pension.
Perusahaan dan entitas anak tidak menyajikan laporan posisi keuangan konsolidasian awal tahun dari periode komparatif yang disajikan karena reklasifikasi diatas tidak memiliki dampak material terhadap total liabilitas pada 31 Desember 2013.
The Company and its subsidiary do not present a consolidated statement of financial position at the beginning of the earliest comparative period because the reclassifications do not have any material impact to total liabilities presented as at December 31, 2013.
38. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN
PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK
38. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND FINANCIAL INFORMATION OF THE PARENT ENTITY ONLY
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 3 sampai 70 dan informasi tambahan dari halaman 71 sampai 75 merupakan tanggung jawab manejemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 27 Maret 2015.
The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 3 to 70 and the supplementary information on pages 71 to 75 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on March 27, 2015.
********
INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT DELTA DJAKARTA Tbk (Entitas Induk Saja) PT DELTA DJAKARTA Tbk (Parent Entity Only)
LAPORAN POSISI KEUANGAN *) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION *)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 223.601.534 180.881.378 Cash and cash equivalents
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 1.987.140 1.579.534 Restricted time deposits
Piutang usaha Trade receivables
Pihak berelasi 179.821.699 140.970.355 Related party
Pihak ketiga 92.901 853.712 Third parties
Piutang kepada pihak berelasi 41.487.442 21.285.537 Due from a related party
Piutang lain-lain dari pihak ketiga - setelah Other accounts receivable from third parties -
dikurangi bagian jangka panjang 2.998.444 2.378.999 net of long-term portion
Persediaan 258.355.216 224.849.108 Inventories
Biaya dibayar di muka dan uang muka 9.688.650 1.571.348 Prepayments and advances
Jumlah Aset Lancar 718.033.026 574.369.971 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS
Investasi saham 7.874.818 7.874.818 Investment in shares of stock
Aset tetap - setelah dikurangi Property, plant and equipment - net of
akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of
Rp 301.294.616 ribu pada Rp 301,294,616 thousand
31 Desember 2014 dan at December 31, 2014
Rp 285.930.852 ribu and Rp 285,930,852 thousand
pada 31 Desember 2013 109.372.157 90.400.388 at December 31, 2013
Piutang lain-lain dari pihak ketiga - Long-term other accounts receivable
jangka panjang 1.688.121 1.822.928 from third parties
Kelebihan pembayaran pajak - jangka panjang - 2.824.582 Long-term tax overpayments
Aset pajak tangguhan - bersih 7.039.957 6.521.651 Deferred tax assets - net
Aset lain-lain 618.669 920.161 Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 126.593.722 110.364.528 Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET 844.626.748 684.734.499 TOTAL ASSETS
*) Disajikan menggunakan metode biaya *) Presented using cost method
71
INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT DELTA DJAKARTA Tbk (Entitas Induk Saja) PT DELTA DJAKARTA Tbk (Parent Company Only)
LAPORAN POSISI KEUANGAN *) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION *)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Continued)
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014 2013
Rp '000 Rp '000
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha Trade accounts payable
Pihak berelasi 1.381.181 4.986.209 Related parties
Pihak ketiga 30.698.428 34.520.359 Third parties
Utang pajak 20.417.496 22.755.912 Taxes payable
Utang dividen 57.084.507 1.757.462 Dividends payable
Biaya yang masih harus dibayar 7.663.855 7.725.393 Accrued expenses
Utang lain-lain 1.664.177 95.199 Other payables
Utang kepada pihak berelasi 2.888.589 941.037 Due to related parties
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 121.798.233 72.781.571 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIES
Provisi untuk pensiun 2.199.500 1.899.500 Provisions for pension
Liabilitas imbalan pasca kerja 24.698.304 22.980.856 Post- employment benefit obligation
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 26.897.804 24.880.356 Total Noncurrent Liabilities
Jumlah Liabilitas 148.696.037 97.661.927 Total Liabilitas
EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Capital stock - Rp 1,000 par value per share
Modal dasar - 20.000.000 lembar saham Authorized - 20,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor penuh - Subscribed and paid-up -
16.013.181 lembar saham 16.013.181 16.013.181 16,013,181 shares
Tambahan modal disetor 19.015.656 19.015.656 Additional paid-in capital
Saldo laba setelah dikurangi saldo laba Retained earnings
Ditentukan penggunaannya 7.000 6.000 Appropriated
Tidak ditentukan penggunaannya 660.894.874 552.037.735 Unappropriated
Jumlah Ekuitas 695.930.711 587.072.572 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 844.626.748 684.734.499 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) Disajikan menggunakan metode biaya *) Presented using cost method
72
INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT DELTA DJAKARTA Tbk (Entitas Induk Saja) PT DELTA DJAKARTA Tbk (Parent Entity Only)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF *) STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME *)
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
2014 2013
Rp '000 Rp '000
Penjualan 1.666.451.180 1.534.264.704 Sales
Cukai bir dan pajak penjualan (1.066.117.344) (963.030.569) Excise duty and sales tax
PENJUALAN BERSIH 600.333.836 571.234.135 NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN (264.534.957) (260.611.000) COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 335.798.879 310.623.135 GROSS PROFIT
Beban penjualan (32.289.052) (30.883.784) Selling expenses
Beban umum dan administrasi (55.459.163) (51.749.335) General and administrative expenses
Penghasilan dividen 72.000.000 72.000.000 Dividend income
Penghasilan dari jasa manajemen 38.559.217 36.765.172 Income from management fee
Penghasilan bunga 12.292.588 5.906.590 Interest income
Laba rugi lain-lain - bersih 3.465.752 4.208.792 Other gains and losses - net
LABA SEBELUM PAJAK 374.368.221 346.870.570 PROFIT BEFORE TAX
BEBAN PAJAK - BERSIH (73.351.910) (68.112.635) TAX EXPENSE - NET
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN NET PROFIT FOR THE YEAR AND
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF 301.016.311 278.757.935 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
Laba per saham (dalam Rupiah penuh) Earnings per share (in full Rupiah)
Laba dasar per saham 18.798 17.408 Basic earnings per share
*) Disajikan menggunakan metode biaya *) Presented using cost method
73
INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT DELTA DJAKARTA Tbk (Entitas Induk Saja) PT DELTA DJAKARTA Tbk (Parent Entity Only)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS *) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY *)
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
Tambahan
modal disetor -
Agio saham/
Modal disetor/ Paid in capital Ditentukan Tidak ditentukan
Paid-up in excess of penggunaanya/ penggunaanya/ Jumlah/ Jumlah ekuitas/
capital stock par value Appropriated Unappropriated Total Total equity
Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Saldo per 1 Januari 2013 16.013.181 19.015.656 5.000 457.432.382 457.437.382 492.466.219 Balance as of January 1, 2013
Pencadangan saldo laba
untuk cadangan menurut Appropriation of retained earning
undang - undang - - 1.000 (1.000) - - for statutory reserves
Dividen tunai - - - (184.151.582) (184.151.582) (184.151.582) Cash dividends
Jumlah laba komprehensif tahun Total comprehensive income for
berjalan - - - 278.757.935 278.757.935 278.757.935 the year
Saldo per 31 Desember 2013 16.013.181 19.015.656 6.000 552.037.735 552.043.735 587.072.572 Balance as of December 31, 2013
Pencadangan saldo laba
untuk cadangan menurut Appropriation of retained earning
undang - undang - - 1.000 (1.000) - - for statutory reserves
Dividen tunai - - - (192.158.172) (192.158.172) (192.158.172) Cash dividends
Jumlah laba komprehensif tahun Total comprehensive income for
berjalan - - - 301.016.311 301.016.311 301.016.311 the year
Saldo per 31 Desember 2014 16.013.181 19.015.656 7.000 660.894.874 660.901.874 695.930.711 Balance as of December 31, 2014
*) Disajikan menggunakan metode biaya *) Presented using cost method
Saldo laba/Retained Earnings
74
INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT DELTA DJAKARTA Tbk (Entitas Induk Saja) PT DELTA DJAKARTA Tbk (Parent Entity Only)
LAPORAN ARUS KAS *) STATEMENTS OF CASH FLOWS *)
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
2014 2013
Rp '000 Rp '000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 1.629.170.198 1.581.529.151 Cash received from customers
Pembayaran kas kepada pemasok (292.731.464) (286.335.059) Cash paid to suppliers
Pembayaran kas kepada karyawan (60.032.977) (52.251.927) Cash paid to employees
Kas yang dihasilkan dari operasi 1.276.405.757 1.242.942.165 Cash generated from operations
Penerimaan bunga pengembalian Pajak - 5.021.847 Interest tax refund received
Penerimaan bunga 12.659.596 5.015.019 Interest received
Pengeluaran : Cash paid for :
Pajak pertambahan nilai dan bea cukai (1.063.956.262) (953.365.470) Value added tax and excise duty
Pajak penghasilan (82.105.863) (82.086.834) Incomes taxes
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 143.003.228 217.526.727 Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Penerimaan dividen dari entitas anak 72.000.000 72.000.000 Dividends received from a subsidiary
Hasil penjualan aset tetap 133.875 33.935 Proceeds from sale of property and equipment
Penambahan deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya (407.606) (262.534) Addition of restricted time deposits
Perolehan aset tetap (35.178.213) (14.611.935) Acquisition of property, plant, and equipment
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi 36.548.056 57.159.466 Net Cash Provided by Investing Activities
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITY
Pembayaran deviden tunai (136.831.128) (183.869.037) Cash dividends paid
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 42.720.156 90.817.156 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 180.881.378 90.064.222 OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 223.601.534 180.881.378 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
*) Disajikan menggunakan metode biaya *) Presented using cost method
75