Upload
doanduong
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
DAFTAR ISI
PENGANTAR
I. PENGERTIAN…………………………………………………………………………. 2
II. RINGKASAN………………………………………………………………………….. 3
III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN NOVEMBER 2018......…………………...... 4
A. Gambaran Kondisi Cuaca Global Dan Regional……………………………………….. 4
1. Anomali SST dan SOI ……………………………………………………………... 4
2. Dipole Mode Index ….……………………………………………………………... 5
3. Madden Julian Oscillation (MJO)…………………………………………………... 6
4. Suhu Muka Laut…………………………………………………………………….. 8
5. Monsun……………………………………………………………………………… 10
6. Gradien Angin Lapisan Atas………………………………………………………... 11
7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM …………………………………….. 15
B. Gambaran Kondisi Cuaca Lokal………………………………………………………... 15
1. Angin………………………………………………………………………………... 15
2. Kelembaban Udara………………………………………………………………….. 16
3. Suhu Udara………………………………………………………………………….. 17
4. Jarak Pandang Mendatar……………………………………………………………. 19
5. Curah Hujan………………………………………………………………………… 20
6. Keadaan Cuaca…………………………………………………………………........ 21
7. Kalender Cuaca…………………………………………………………………....... 22
IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM …………………………………………………….. 23
V. PRAKIRAAN …………………………………………………………………………. 24
A. PRAKIRAAN HUJAN ………………………………………………………………… 24
1. Prakiraan Curah Hujan Desember 2018..…………………………………….……. 24
2. Prakiraan Sifat Hujan Desember 2018…..……………..………………………….. 25
B. INFORMASI KELAUTAN...…………………………………………………………... 27
1. Tinggi Gelombang Signifikan ...…………………………………………………… 27
2. Pasang Surut ……………………………………………………………………….. 28
Lampiran ……..……...……………………………………………………………………... 30
| 2
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
I. PENGERTIAN
A. SIFAT HUJAN
Sifat Hujan adalah perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu
bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat.
B. NORMAL CURAH HUJAN
Normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan
selama periode 30 tahun berturut-turut yang periodenya dapat ditentukan secara berkala.
C. STANDAR NORMAL CURAH HUJAN BULANAN
Standar normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan pada masing-
masing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari Februari 1981 s.d Februari 2010,
Februari 1981 s.d Februari 2010, Juni 1981 s.d Juni 2010, dan seterusnya.
D. INTENSITAS CURAH HUJAN
KRITERIA CH CH/hari CH/Jam
Sangat Lebat > 100 mm > 20 mm
Lebat 50 - 100 mm 10 - 20 mm
Sedang 20 - 50 mm 5 - 10 mm
Ringan 5 - 20 mm 1 - 5 mm
E. CUACA EKSTRIM
Cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat
mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Dalam peraturan
KBMKG tentang Prosedur Standar Operasional Peringatan Dini, Pelaporan dan
Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim yang termasuk kategori ekstrim antara lain adalah:
a. Angin kencang diatas 25 knots
b. Angin puting beliung yang keluar dari awan Cumulunimbus dengan kecepatan lebih
dari 34,8 knots
c. Hujan lebat dengan intensitas paling rendah 50 mm/ hari atau 20 mm/jam
d. Hujan es yang mempunyai garis tengah minimum 5 mm dan berasal dari awan
Cumulunimbus
e. Jarak Pandang Mendatar Ekstrim yang kurang dari 1000 meter
f. Suhu Udara Ekstrim yang mencapai 30C atau lebih di atas nilai normalnya.
| 3
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
II. RINGKASAN
Secara umum, kondisi fenomena cuaca secara global pada November 2018
menunjukkan bahwa suhu muka laut di wilayah Indonesia nilainya ≥ 28 0C. Suhu muka
laut di Samudera Pasifik Ekuator bagian tengah (Nino 3.4) berkisar antara 0.7 0C s.d 0.9 0C
yang menunjukkan suhu lebih tinggi dibandingkan keadaan normalnya. Indeks SOI pada
bulan November 2018 sebesar 3.6 s.d -0.1 yang menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino
Southern Oscillation) pada bulan November berada pada kondisi netral. Nilai OLR rata-rata
bulan November 2018 di wilayah Indonesia berkisar antara 180 s.d 280 W/m2. Sedangkan
di wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 200 s.d 220 W/m2. Hal ini
menunjukkan tutupan awan di wilayah Kalimantan Selatan pada bulan November relatif
sedikit. Posisi gerak semu matahari pada bulan November berada di Belahan Bumi Selatan.
Pusat tekanan tinggi terdapat di sebagian besar Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi
Selatan, sementara pusat tekanan rendah berada di wilayah ekuator. Kondisi ini
mengakibatkan masa udara dari belahan bumi selatan dan utara bergerak menuju ke daerah
ekuator yang menyebabkan menjadi daerah pertemuan massa udara sehingga masih
terjadinya hujan di sebagian wilayah Indonesia bagian Utara termasuk sebagian Kalimantan
Selatan.
Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan November 2018 arah
angin dominan bertiup dari arah Timur Laut (22,5° s.d. 67,5°) dengan kecepatan angin
terbanyak adalah 4-7 knot dan kecepatan angin maksimum mencapai 17 knot. Kelembaban
maksimum harian berkisar antara 93 – 100%, dan kelembaban udara minimum harian
berkisar antara 52- 82%. Suhu udara maksimum harian berkisar antara 28.0-35.0 0C, dan
suhu udara minimum harian berkisar antara 23.0-25.5 0C. Jarak pandang mendatar rata-rata
perjam pada umumnya >8 km. Hasil pengukuran curah hujan kumulatif bulan November
2018 adalah sebesar 159.4 mm bersifat Bawah Normal dengan hari hujan sebanyak 14 hari.
Kondisi cuaca signifikan kejadian Hujan sebanyak 14 kali, Petir 12 kali, Kabut sebanyak 5
kali, jarak pandang mendatar kurang dari 1000m ada 6 kali kejadian. Kondisi cuaca
signifikan didominasi oleh kejadian hujan sebanyak 14 kali kejadian.
| 4
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN NOVEMBER 2018
A. GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL
1. Anomali Sea Surface Temperature (SST) Nino 3.4 dan Southern Oscillation Index
(SOI)
Pada bulan November 2018 anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator
bagian tengah (Nino3.4) berkisar antara 0.7 0C s.d 0.9 0C yang menunjukkan suhu lebih
tinggi dibandingkan keadaan normalnya, sedangkan nilai suhu muka laut di akhir bulan
November sebesar 0.94. Indeks SOI pada bulan November 2018 sebesar 3.6 s.d -0.1 yang
menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino Southern Oscillation) pada bulan November berada
pada kondisi netral.
Gambar 1. Grafik Indeks NINO 3.4
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml)
| 5
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
Gambar 2. Grafik Indeks SOI (South Oscillation Index)
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/#tabs=SOI)
2. Dipole Mode Index (DMI)
Nilai DMI bulan November 2018 yang ditunjukkan oleh rincian tabel 1 di bawah.
Pada dasarian I (0.38 s.d 0.55), dasarian II ( 0.40 s.d 0.43) dan dasarian III (0.34 s.d 0.40).
Pada awal hingga akhir bulan November 2018 DMI dominan bernilai positif yang
menunjukan arah pergerakan uap air dari Samudera Hindia bagian Timur menuju Samudera
Hindia bagian Barat sehingga mengurangi potensi pertumbuhan awan di wilayah Indonesia
bagian Barat.
Tabel 1. Nilai DMI Bulan November 2018
No. Tanggal DMI
1 1-2 November 0.38
2 3-9 November 0.55
3 10-16 November 0.43
4 17-23 November 0.40
5 24-30 November 0.34
| 6
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
Gambar 3. Grafik Nilai Dipole Mode Indeks
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml)
3. Madden Julian Oscillation (MJO)
a. Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Bumi memancarkan radiasi gelombang panjang ke luar angkasa yang disebut
Outgoing Longwave Radiation (OLR). Tidak semua radiasi gelombang panjang yang
terpancar dari bumi sampai ke luar angkasa. Adanya awan-awan konvektif merupakan salah
satu faktor yang menghalangi radiasi gelombang panjang dari bumi sehingga nilai OLR
yang cenderung rendah menunjukkan banyaknya tutupan awan pada daerah tersebut,
sebaliknya nilai OLR yang tinggi menunjukkan kurangnya tutupan awan.
| 7
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
Gambar 4. Rata-rata nilai OLR November 2018
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=Cloudiness)
Nilai OLR rata-rata bulan November 2018 di wilayah Indonesia berkisar antara 180 –
280 W/m2. Nilai rata-rata OLR terendah 180 - 200 W/m2 terdapat di Pulau Sumatera,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Papua Barat. Nilai rata-rata OLR tertinggi 240 -
280 W/m2 dominan berada di wilayah Indonesia bagian Selatan meliputi Laut Jawa,
Maluku, Ternate, Bali, Nusa Tenggara, Laut Banda hingga Laut Arafuru. Dapat dikatakan
bahwa secara umum tutupan awan di wilayah Indonesia relatif banyak di bagian Utara
ekuator, sedangkan di Selatan ekuator tutupan awan cenderung lebih sedikit. Di wilayah
Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 200 – 220 W/m2. Hal ini menunjukkan
bahwa tutupan awan selama bulan November 2018 relatif sedikit.
b. Fase Madden Julian Oscillation (MJO)
Pada bulan November 2018 MJO bergerak dari fase 1 hingga 8 (West Hem and
Africa). Pada dasarian I, MJO bergerak dari fase 1 hingga fase 4 (West Hem and Africa s/d
Maritime Continent). Pada fase ini MJO berpotensi mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah
| 8
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
Indonesia. Pada dasarian II, MJO bergerak dari fase 4 hingga fase 5 (Maritime Continent).
Pada dasarian III, MJO bergerak dari fase 5 hingga fase 8 (Maritime Continent s/d West
Hem and Africa).
Gambar 5.Fase MJO November 2018
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/graphics/rmm.phase.Last40days.gif)
4. Suhu Muka Laut
Gambar 6. Rata-rata Suhu Muka Laut November 2018
(Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monsstv2.png)
| 9
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
Secara umum rata-rata suhu muka laut pada bulan November 2018 di perairan
Indonesia dengan nilai ≥ 28 0C dengan suhu muka laut tertinggi di wilayah Indonesia
berada di Samudera Pasifik utara Maluku dan timur Papua. Suhu muka laut yang hangat
menunjukkan banyaknya kandungan uap air atau berpotensi menghasilkan penguapan yang
tinggi. Uap air yang dihasilkan dari penguapan tersebut merupakan sumber utama bagi
pembentukan awan-awan hujan, khususnya di sekitar wilayah dengan suhu muka laut yang
sangat tinggi.
Gambar 7. Rata-rata Anomali Suhu Muka Laut November 2018
(Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monanomv2.png)
Anomali suhu muka laut bulan November 2018 di sebagian besar wilayah perairan
Indonesia berkisar antara -1.5 s.d 0.5 0C. Secara umum anomali suhu muka laut di wilayah
Indonesia sama dengan normalnya. Anomali suhu muka laut yang bernilai negatif meliputi
perairan Samudra Hindia barat Sumatra dan perairan selatan Jawa dan Bali. Wilayah
perairan dengan anomali negatif memberikan dampak terhadap berkurangnya uap air di
wilayah tersebut. Sedangkan anomali yang bernilai positif meliputi perairan Papua Barat
dan Samudra Pasifik utara Maluku, Laut Banda dan Laut Maluku. Anomali suhu muka laut
bernilai positif atau di atas normal memberikan dampak terhadap bertambahnya uap air di
wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah
tersebut.
| 10
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
5. Monsun
Posisi gerak semu matahari pada bulan November berada di Belahan Bumi Selatan.
Pusat tekanan tinggi terdapat di sebagian besar Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi
Selatan, sementara pusat tekanan rendah berada di wilayah ekuator. Kondisi ini
mengakibatkan masa udara dari belahan bumi selatan dan utara bergerak menuju ke daerah
ekuator yang menyebabkan menjadi daerah pertemuan massa udara sehingga masih
terjadinya hujan di sebagian wilayah Indonesia bagian Utara termasuk sebagian Kalimantan
Selatan.
Gambar 8. Rata-rata Tekanan Permukaan Laut November 2018
(Sumber: ftp://ftp.bom.gov.au/anon/home/ncc/www/cmb/mslp/mean/month/colour/latest.rsmc.gif)
Nilai rata-rata tekanan permukaan laut bulan November 2018 dapat dilihat pada
Gambar 8. Daerah tekanan tinggi berada di Benua Asia (1026.2 hPa) dan bagian barat
Australia ( 1025.3 hPa). Daerah tekanan rendah berada di Samudra Pasifik dan Samudra
Hindia (1010.0 hPa). Di wilayah Indonesia rata-rata tekanan permukaan laut berkisar antara
1010.0 – 1012.5 hPa.
Berdasarkan Gambar 9 rata-rata angin lapisan 3000ft pada bulan November di
wilayah Indonesia bagian selatan angin bertiup dari arah Timur hingga Barat. Sedangkan di
Indonesia bagian utara angin dominan bertiup dari arah Barat hingga Timur Laut. Terdapat
wilayah pertemuan angin atau konvergensi di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,
Sulawesi Selatan, Maluku Tengah, dan Papua. Belokan angin atau shearline terjadi di Jawa
Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan
Papua. Daerah Netral terdapat di Aceh, dan Samudera Hindia. Berdasarkan kondisi normal
| 11
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
angin bulan November, daerah pertemuan angin (konvergensi) umumnya berada di wilayah
Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi tengah, dan Maluku Utara.
Pola angin berupa pertemuan angin atau konvergensi serta belokan angin atau shearline
dapat memicu pengangkatan masa udara yang berpotensi membentuk awan hujan di
wilayah tersebut.
Gambar 9. Normal Angin Lapisan 3000 ft dan Rata-rata angin 3000ft November 2018
(Sumber: http://www.esrl.noaa.gov/ dan BMKG)
6. Gradien Angin Lapisan Atas
a. Dasarian Pertama
Pada sepuluh hari pertama (dasarian I) bulan November 2018, dari peta gradien
terlihat wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang
lebih 3 s.d 10 sel tekanan rendah yaitu di Teluk Benggala, Samudera Hindia, Selat Malaka,
| 12
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
Laut China Selatan, Australia dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat
kurang lebih 1 s.d 4 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang
aktif di Samudera Pasifik yakni siklon tropis “Yutu”. Typhoon Yutu aktif mulai dari 22
Oktober s.d 02 November 2018 dengan tekanan minimum 905 mb dan kecepatan
maksimum 115 knot, siklon ini aktif di Samudera Pasifik dan bergerak ke Barat dan dan
punah di Perairan Vietnam.
Gambar 10. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian I November 2018
Pola angin di wilayah Indonesia sebelah Utara ekuator pada umumnya bertiup dari
arah Utara – Selatan dengan kecepatan berkisar antara 0 – 30 knot, sedangkan di sebelah
Selatan ekuator dari arah Timur Laut– Barat dengan kecepatan berkisar antara 0 – 30 knots.
Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di Bengkulu, Kepulauan Riau,
Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan
Selatan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya
massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah
tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan
Selatan, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua. Hasil Pantauan Stasiun
Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 7 hari
hujan dengan 6 hari hujan dengan intensitas ringan dan 1 hari hujan dengan intensitas
sedang.
b. Dasarian Kedua
Pada sepuluh hari kedua (dasarian II) di bulan November 2018, dari peta gradien
terlihat wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang
lebih 4 s.d 12 sel tekanan rendah yaitu di Teluk Benggala, Samudera Hindia, Laut Filiphina,
Australia, Samudera Pasifik, Samudera Hindia, India, Laut Cina Selatan. Di wilayah
| 13
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 3 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 4
sistem tekanan rendah yang aktif, yakni siklon tropis “Gaja”, Bouchra”, Toraji”, dan “Man-
Yi”. Siklon tropis Gaja mulai aktif dari tanggal 11 s.d 16 November 2018 dengan tekanan
minimum 994 mb dan kecepatan maksimum 50 knot. Siklon ini aktif di Teluk Benggala
kemudian bergerak ke arah barat daya dan punah di daratan India. Siklon tropis Bouchra
mulai aktif dari tanggal 11 s.d 20 November 2018 dengan tekanan minimum 990 mb dan
kecepatan maksimum 50 knot. Siklon ini aktif di Samudera Hindia Barat Sumatera
kemudian bergerak ke arah Tenggara dan punah di Samudera Hindia Barat Australia. Siklon
tropis Toraji mulai aktif dari tanggal 17 s.d 18 November 2018 dengan tekanan minimum
1004 mb dan kecepatan maksimum 35 knot. Sikon ini aktif di Laut Cina Selatan dan punah
di tempat yang sama. Siklon tropis Man-Yi mulai aktif dari tanggal 20 s.d 26 November
2018 dengan tekanan minimum 955 mb dan kecepatan maksimum 80 knot. Siklon ini aktif
di Samudera Pasifik Timur Papua kemudian bergerak ke arah Barat Laut dan punah di Laut
Filipina.
Gambar 11. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian II November 2018
Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara ekuator pada umumnya bertiup dari
arah Timur Laut – Selatan, dengan kecepatan angin 0 – 45 knots, sedangkan di bagian
Selatan ekuator angin bertiup dari arah Tenggara – Timur Laut dengan kecepatan 0 – 45
knots. Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di wilayah Laut Jawa,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Maluku, dan Papua Barat. Daerah konvergensi
tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan
hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah
Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi
| 14
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 7 hari hujan dengan
intensitas ringan.
c. Dasarian Ketiga
Pada sepuluh hari ketiga (dasarian III) bulan November 2018, dari peta gradien
terlihat di sekitar equator wilayah Indonesia didominasi oleh sel tekanan rendah kurang
lebih 2 s.d 8 sel tekanan rendah yaitu Samudera Hindia, Samudera Pasifik, Teluk Benggala,
India, Laut Cina Selatan, Australia, Utara Sumatera, dan Laut Filipina. Di wilayah equator
Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 4 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 sistem
tekanan rendah yang aktif yakni siklon tropis “Usagi”. Siklon tropis Usagi aktif mulai dari
22 s.d 25 November 2018 dengan tekanan minimum yang terpantau hingga akhir November
2018 adalah 905 mb dan kecepatan maksimum 115 knot. Siklon ini aktif di Laut Cina
Selatan kemudian bergerak ke arah Barat Laut dan punah di daratan Vietnam.
Gambar 12. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian III November 2018
Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bertiup dari arah Timur
Laut – Tenggara dengan kecepatan angin 0 – ≥ 45 knots, sedangkan di bagian Selatan angin
bertiup dari arah Selatan – Barat dengan kecepatan 0 – 30 knots. Daerah pertemuan angin
atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Bangka Belitung, Selat Karimata, Maluku,
Papua, Laut Jawa, dan Laut Banda. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya
massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah
tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Kepulauan Riau, Laut jAwa,
Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin,
kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 3 hari hujan dengan 1 hari hujan
dengan sedang dan 2 hari hujan intensitas ringan.
| 15
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring
Mission)
Satelit TRMM merupakan salah satu satelit yang mengamati curah hujan di wilayah
tropis secara realtime. Hasil pantauan satelit TRMM menunjukkan bahwa akumulasi curah
hujan pada bulan November 2018 untuk wilayah Kalimantan Selatan berkisar antara 0 – 300
mm. Akumulasi curah hujan ≥ 150 mm terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan
Selatan, sedangkan akumulasi curah hujan ≤ 150 mm terjadi di sebagian wilayah Kab.
Kotabaru yaitu di wilayah Pamukan Utara, Pamukan Selatan, Sampanahan, Kelumpang
Utara, Kelumpang Tengah serta diTanah Laut bagian Selatan. Akumulasi curah hujan bulan
November 2018 berdasarkan citra satelit TRMM dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Akumulasi Curah hujan Bulan November 2018
(Sumber: https://giovanni.gsfc.nasa.gov/giovanni/)
B. GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL
1. Angin
Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan November 2018 arah
angin dominan bertiup dari arah Timur Laut (22,5° – 67,5°) dengan persentase sebesar
20,1%. Kecepatan angin terbanyak adalah 4 - 7 knot dengan persentase 35,3% sedangkan
| 16
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
kecepatan angin maksimum mencapai 17 knot. Distribusi angin pada bulan November 2018
berdasarkan arah dan kecepatannya (Windrose) dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Grafik Arah dan Kecepatan angin dominan November 2018
2. Kelembaban Udara
Gambar 15.Grafik Profil Kelembaban Udara Harian November 2018
Profil kelembaban udara rata-rata harian bulan November 2018 berkisar antara 76 -
93%, kelembaban maksimum harian berkisar antara 93 – 100%, dan kelembaban udara
minimum harian berkisar antara 52 - 82%. Kelembaban minimum terjadi pada tanggal 05
| 17
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
sebesar 52% dan kelembaban maksimum terjadi pada tanggal 18 sebesar 93%. Profil
kelembaban harian bulan November 2018 dapat dilihat pada Gambar 15.
Profil kelembaban udara rata-rata per-jam mencapai nilai maksimum terjadi antara
jam 04.00 – 07.00 WITA dengan nilai berkisar antara 95 – 96 %, sedangkan kelembaban
udara minimum terjadi antara jam 12.00 - 14.00 WITA dengan nilai berkisar antara 68 -
70%. Detail profil kelembaban rata-rata per jam bulan November 2018 dapat dilihat pada
Gambar 16.
Gambar 16.Grafik Profil Kelembaban Udara Rata-rata Perjam November 2018
3. Suhu Udara
Profil suhu udara rata-rata harian bulan November 2018 berkisar antara 25.6 – 29.8
0C, suhu udara maksimum harian berkisar antara 28.0 – 35.0 0C, dan suhu udara minimum
harian berkisar antara 23.0 – 25.5 0C. Suhu udara maksimum adalah sebesar 35.0 0C terjadi
pada tanggal 5. Sedangkan suhu minimum 23.0 0C terjadi pada tanggal 27. Profil suhu
udara harian bulan November 2018 dapat dilihat pada Gambar 17.
| 18
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
Gambar 17. Grafik Profil Suhu Udara Harian November 2018
Profil suhu udara rata - rata perjam bulan November 2018 dapat dilihat pada Gambar
18. Dari grafik dapat terlihat kecenderungan suhu udara meningkat mulai pukul 07.00
WITA. Nilai maksimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar antara 30.8 – 31.1 0C terjadi
antara pukul 12.00 – 14.00 WITA. Nilai minimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar
antara jam 04.00 – 07.00 WITA dengan suhu berkisar 24.4 – 24.8 0C. Profil suhu udara
rata-rata perjam bulan November 2018 dapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar 18. Grafik Profil Suhu Udara Rata-rat Perjam Bulan November 2018
| 19
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
4. Jarak Pandang Mendatar (Visibility)
Hasil pengamatan jarak pandang mendatar rata-rata perjam di Bandara Syamsudin
Noor Banjarmasin bulan November 2018 umumnya > 8 km. Jarak pandang maksimum ( > 9
km) terjadi pada pagi hingga sore hari antara pukul 09.00 – 21.00 WITA. Visibility mulai
menurun (< 9 km) antara pukul 03.00 - 08.00 WITA. Kondisi ini dikarenakan udara kabur
Kabut (Fog) pada dini hari. Profil Jarak Pandang Mendatar (visibility) rata - rata harian
bulan November 2018 dapat dilihat pada Gambar 19.
Gambar 19. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) November 2018
Selama bulan November 2018, jarak pandang mendatar (visibility) yang tergolong
ekstrim (< 1000 m) terjadi sebanyak 6 kali dimana jarak pandang mendatar terendah
mencapai 100 meter pada tanggal 13, 200 meter pada tanggal 14, jarak pandang mendatar
300 meter pada tanggal 6 dan 400 dan 700 m pada tanggal 1 dan 2. Kondisi ini terjadi
akibat adanya udara kabur Kabut (Fog) pada dini hari di wilayah Bandara Syamsudin Noor
Banjarmasin dan saat terjadi hujan dengan intensitas lebat di wilayah Bandara Syamsudin
Noor Banjarmasin. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem bulan November
2018 dapat dilihat pada Gambar 20.
| 20
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
Gambar 20. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem November 2018
5. Curah Hujan
Berdasarkan hasil pengukuran, curah hujan kumulatif bulan November 2018 adalah
sebesar 159.4 mm dengan hari hujan sebanyak 14 hari. Pada dasarian I jumlah curah hujan
adalah 66.9 mm dengan 4 hari hujan. Pada dasarian II jumlah curah hujan adalah 44.2 mm
dengan 7 hari hujan dan dasarian III jumlah curah hujan adalah 47.4 mm dengan 2 hari
hujan. Curah hujan harian tertinggi sebesar 39.2 mm yang terjadi pada tanggal 9 November
2018. Curah hujan normal (rata-rata 30 tahun) bulan November sebesar 265 mm.
Dibandingkan dengan normalnya, curah hujan bulan November 2018 bersifat Bawah
Normal. Grafik curah hujan harian bulan November 2018 dapat dilihat pada Gambar 21.
Gambar 21. Grafik Curah Hujan Harian November 2018
| 21
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
Berdasarkan hasil pantauan penakar hujan otomatis tipe Hellman di Stasiun
Meteorologi Syamsudin Noor selama bulan November 2018 menyatakan bahwa total curah
hujan maksimum perjam sebesar 70.0 mm terjadi pukul 14.00 WITA dan jumlah curah
hujan maksimum mutlak yakni sebesar 35.9 mm yang terjadi pada tanggal 13 November
2018. Grafik kejadian hujan harian bulan November 2018 dapat dilihat pada Gambar 22.
Gambar 22. Grafik Profil Curah Hujan Setiap Jam Bulan November 2018
6. Keadaan Cuaca
Berdasarkan hasil pantauan cuaca yang terjadi bulan November 2018 di Stasiun
Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca signifikan kejadian Hujan sebanyak 14 kali,
Petir 12 kali, Kabut sebanyak 5 kali, jarak pandang mendatar kurang dari 1000m ada 6 kali
kejadian. Kondisi cuaca signifikan didominasi oleh kejadian hujan sebanyak 14 kali
kejadian.
| 22
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
Gambar 23. Grafik Cuaca Signifikan Bulan November 2018
7. Kalender Cuaca
Gambar 24. Kalender Cuaca Bulan November 2018
| 23
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM
DASARIAN I
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
NIHIL
b. Angin Kencang
NIHIL.
c. Suhu Ekstrim
NIHIL
d. Jarak Pandang Mendatar
Pada tanggal 1, 2 dan 6 November 2018 tercatat jarak pandang mendatar minimum
mencapai 300 – 700 m yang dikarenakan kabut (fog). Jarak pandang mendatar
minimum mencapai 300 m terjadi pada tanggal 6 November 2018.
DASARIAN II
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
NIHIL.
b. Angin Kencang
NIHIL.
c. Suhu Ekstrim
NIHIL
d. Jarak Pandang Mendatar
Pada tanggal 12, 13 dan 14 November 2018 tercatat jarak pandang mendatar minimum
mencapai 100 – 1000 m yang dikarenakan kabut (fog). Jarak pandang mendatar
minimum mencapai 100 m terjadi pada tanggal 13 November 2018.
DASARIAN III
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
NIHIL
b. Angin Kencang
NIHIL
c. Suhu Ekstrim
NIHIL
d. Jarak Pandang Mendatar
NIHIL
| 24
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
V. PRAKIRAAN
A. PRAKIRAAN HUJAN
1. Prakiraan Curah Hujan Desember 2018
Prakiraan akumulasi curah hujan Desember 2018 di wilayah Kalimantan Selatan
secara umum dalam kategori Tinggi antara 301 - 400 mm. Untuk curah hujan 151 - 200 mm
diprakirakan di Kab. Tanah Laut (Kintap/ Kebun Raya), Kab. Kotabaru (PL Utara/
Gunung Ulin), Kab. Tanah Bumbu (Kusan Hilir/ Mudalang, Sei Loban/ Marga Mulya, Kr.
Bintang/ Manunggal). Untuk curah hujan 201 - 300 mm diprakirakan di Kab. Kotabaru
(Stamet Stagen, PL Timur/ Langkang Lama, Kelumpang Selatan/ Sangking Baru), Kab.
Banjar (Danau Salak/ Salam, Pengaron, Gambut/ Kayu Bawang, Sungai Pinang/ Rantau
Nangka), Kab. Barito Kuala (Barambai/ Kolam Kanan, Wanaraya/ Kolam Kiri), Kab.
Tapin (Tapin Selatan/ Harapan Masa), Kab. Hulu Sungai Tengah (Batang Alai Selatan/
Kapar, Pandawan), Kab. Hulu Sungai Utara (Babirik/ Babirik Hilir, Banjang, Amuntai
Utara/ T. Daun, Sei Pandan/ Bt. Pangkalan), Kab. Tanah Bumbu (Angsana/ Kr. Indah,
Kusan Hulu/ Sungai Rukam), Kab. Balangan (Paringin Selatan/ Lingsir). Untuk curah
hujan 201 - 300 mm diprakirakan di Kab. Tanah Laut (Takisung/ Gn. Makmur), Kab.
Barito Kuala (Tabunganen/ Sei Jingah Besar). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi
Syamsudin Noor Landasan Ulin curah hujan diprakirakan antara 301 - 400 mm. Prakiraan
curah hujan bulan Desember 2018 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada
Gambar 25.
| 25
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
Gambar 25. Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Selatan Bulan Desember 2018
(Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)
2. Prakiraan Sifat Hujan Desember 2018
Prakiraan sifat hujan Desember 2018 di wilayah Kalimantan Selatan berdasarkan
data Stasiun Klimatologi Banjarbaru secara umum pada kondisi Normal. Sifat hujan
bawah normal diperkirakan di Kab. Banjar (Mataraman, Danau Salak/ Salam), Kab.
Barito Kuala (Barambai/ Kolam Kanan), Kab. Tanah Bumbu (Sei Loban/ Marga Mulya,
Kr. Bintang/ Manunggal), Kota Banjarbaru (Landasan Ulin/ Landasan Ulin Timur).
Sedangkan sifat hujan atas normal diperkirakan di Kab. Tanah Laut (Kurau/ Maluka
Baulin, Tambang Ulang/ Pulau Sari), Kab. Banjar (Danau Salak/ Lawa, Simpang Empat/
Batu Balian), Kab. Barito Kuala (Mandastana/ Karang Indah, Marabahan/ Marabahan
Kota, Tabunganen/ Sei Jingah Besar), Kab. Hulu Sungai Selatan (Padang Batung/ Durian
Rabung, Telaga Langsat/ Mandala), Kab. Hulu Sungai Tengah (SMPK Pantai
Hambawang, Barabai/ Mandingin, Pandawan, Labuan Amas Utara/ Kasarangan), Kab.
Tabalong (Upau/ Masingai I, Haruai/ Kembang Kng), Kab. Balangan (Juai/ Mungkur
Uyam). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin sifat hujan
| 26
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
diprakirakan dalam kondisi normal. Prakiraan curah hujan bulan Desember 2018 di
wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar 26.
Gambar 26. Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Selatan Bulan Desember 2018
(Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)
| 27
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
B. INFORMASI KELAUTAN
1. Tinggi Gelombang Signifikan
Gambar 27. Rata-rata Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Desember
Rata-rata tinggi gelombang signifikan pada bulan Desember di wilayah perairan
Kalimantan Selatan berkisar antara 0.2 hingga 0.8 meter. Rata-rata gelombang
signifikan tertinggi berada di wilayah Laut Jawa dan dominan dari arah Barat.
Sedangkan untuk rata- rata maksimum tinggi gelombang signifikan pada bulan
Desember antara 0.6 hingga 2.4 meter dari arah Barat dengan gelombang tertinggi di
wilayah perairan Laut Jawa.
Gambar 28. Rata-rata Maksimum Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Desember
| 28
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
2. Pasang Surut
Informasi prakiraan pasang surut bulan Desember 2018 dibagi menjadi beberapa
wilayah yaitu di wilayah perairan Kota Banjarmasin meliputi Banjarmasin, Sungai Barito,
Sungai Tabanio dan wilayah perairan Kabupaten Kotabaru meliputi Teluk Kelumpang,
Kampung Baru, Tanjung Pamukan yang dapat dilihat pada lampiran.
| 29
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
TIM REDAKSI
Pelindung : Karmana, S.Si, M.M.
Kepala Stasiun Meteorologi Klas II Syamsudin Noor Banjarmasin
Penanggungjawab : Riza Arian Noor, S.Si, M.Ling
Kepala Seksi Observasi Dan Informasi
Anggota Tim : 1. Purwo Aji Setiawan
2. Rianita Sekar Utami
3. Uli Mahanani
4. Herin Hutri Istyarini
5. Adhitya Prakoso
6. Rizqi Nur Fitriani
7. Utari Randiana
8. Bayu Kencana Putra
9. Rimelda Yuni Hasteti
10. Muhammad Shaa Imul Qadri
| 30
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
Lampiran 1
Pasang Surut Air Laut Bulan Desember 2018
| 31
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
| 32
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
| 33
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
| 34
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
| 35
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
| 36
Buletin Meteorologi Edisi November 2018
Lampiran 2
Alamat Website Informasi Meteorologi
- BMKG
www.bmkg.go.id
- BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor
http://stamet.syamsudinnoor.bmkg.go.id
- Prakiraan Cuaca Harian Provinsi Kalimantan Selatan
http://web.meteo.bmkg.go.id/id/prakiraan/cuaca-prakiraan
- Informasi Meteorologi Penerbangan
http://aviation.bmkg.go.id
- Informasi Meteorologi Kelautan
http://maritim.bmkg.go.id
- Informasi Titik Panas (hotspot)
http://satelit.bmkg.go.id/BMKG/index.php?pilih=31
- Informasi Potensi Kebakaran Lahan
http://web.meteo.bmkg.go.id/id/peringatan/kebakaran-hutan