Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 i
DAFTAR ISI
Hal
DAFTAR ISI .................................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ iii
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... v
RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Kedudukan, Wewenang dan Fungsi ............................................................. 2
C. Sistematika Laporan ..................................................................................... 14
BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................................ 16
A. Rencana Strategis Tahun 2020 – 2024 ......................................................... 16
B. Rencana Kinerja Tahun 2020 ...................................................................... 22
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 ...................................................................... 23
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................................. 26
A. Capaian Kinerja Tahun 2020 ....................................................................... 26
B. Realisasi Anggaran Tahun 2020 ................................................................... 47
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... 50
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 ii
Tabel Keterangan Hal
Tabel 2.1. Indikator Kinerja .......................................................................................... 20
Tabel 2.2. Penjabaran Sasaran dan Indikator Kinerja ................................................... 21
Tabel 2.3. Rencana Kinerja Tahun 2020 Pengadilan Negeri Kuala Kurun ....................... 23
Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Pengadilan Negeri Kuala Kurun ...................... 24
Tabel 3.1. Pengukuran Kinerja Pengadilan Negeri Kuala KurunTahun 2020 ................. 27
Tabel 3.2. Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel ........ 29
Tabel 3.3. Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan ................................................ 30
Tabel 3.4. Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan Tahun 2019-2020 ................... 31
Tabel 3.5. Persentase Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu................................... 32
Tabel 3.6. Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding ......... 33
Tabel 3.7. Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi ............ 33
Tabel 3.8. Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan
Kembali ....................................................................................................... 34
Tabel 3.9. Persentase Perkara Anak Yang Diselesaikan Dengan Diversi ..................... 36
Tabel 3.10. Indeks Kepuasan Pencari Keadilan .............................................................. 37
Tabel 3.11. Peningkatan Efektivitas pengelolaan Penyelesaian perkara ......................... 37
Tabel 3.12. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2020-2018 pada Sasaran Stategis
Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara ........................ 38
Tabel 3.13. Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim Kepada Para Pihak tepat waktu
Tahun 2020-2019 ......................................................................................... 39
Tabel 3.14. Persentase Perkara Yang Diselesaikan Melalui Mediasi Tahun 2019-2020 . 40
Tabel 3.15. Persentase Berkas Perkara Yang Dimohonkan Banding, Kasasi Dan PK
Secara Lengkap Dan Tepat Waktu Tahun 2020-2018 .................................. 41
Tabel 3.16. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang
dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah perkara diputus ..... 42
Tabel 3.17. Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan Terpinggirkan 43
Tabel 3.18. Persentase Perkara Prodeo Yang Diselesaikan ........................................... 44
Tabel 3.19. Persentase Perkara yang Diselesaikan di Luar Gedung Pengadilan ............ 45
Tabel 3.20. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu Yang Mendapat Layanan .
Bantuan Hukum (Posbakum) ........................................................................ 46
Tabel 3.21. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan ............................ 46
Tabel 3.22. Realisasi Anggaran DIPA 01 Badan Urusan Administrasi ............................ 47
Tabel 3.23. Realisasi Anggaran DIPA 03 Dijen Badan Peradilan Umum ......................... 48
Tabel 3.24. Sasaran Strategis, Anggaran dan Realisasi Tahun 2020 .............................. 48
DAFTAR TABEL
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 iii
Gambar Keterangan Hal
Gambar 1.1. Peta administratif Kabupaten Gunung Mas .............................................. 3
DAFTAR GAMBAR
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 iv
Grafik Keterangan Hal
Grafik 3.1. Capaian Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan
Akuntabel Tahun 2019-2020 ......................................................................... 30
Grafik 3.2. Capaian Sasaran Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian
Perkara Tahun 2019 – 2020 ......................................................................... 38
Grafik 3.3. Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan Terpinggirkan
Tahun 2019-2020 ......................................................................................... 43
Grafik 3.4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Tahun 2019-2020. ........................................................................................ 47
DAFTAR GRAFIK
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 v
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa,
telah tersusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2020 Pengadilan Negeri
Kuala Kurun. Selain dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor: 29 Tahun 2014 tentang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), serta
Permenpan Nomor 53 Tahun 2014, yang kemudian di tindaklanjuti dengan surat Sekretaris
Mahkamah Agung R.I Nomor 1930A/SEK/OT.01.2/11/2020 tanggal 27 Nopember 2020
perihal Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2020 kepada seluruh
Pengadilan Tingkat Banding dan Tingkat Pertama pada Empat Lingkungan Peradilan
seluruh Indonesia, perihal Penyampaian Dokumen SAKIP.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Kuala Kurun, selain
memenuhi agenda reformasi birokrasi juga merupakan suatu kewajiban pertanggung
jawaban akuntabilitas. Sasaran pokoknya adalah penyelenggaraan peradilan yang
profesional, transparan, akuntabel, bersih dan bebas KKN, serta integritas pengabdian di
bidang penegakan hukum dan keadilan untuk mencapai visi dan misi Pengadilan Negeri.
Pada akhirnya dengan telah disusunnya LKjIP Pengadilan Negeri Kuala Kurun tahun
2020 kami mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Pengadilan Negeri Kuala Kurun
dan semua komponen Pengadilan Negeri Kuala Kurun yang telah membantu terlaksananya
hingga tersusunnya LKjIP Pengadilan Negeri Kuala Kurun tahun 2020, semoga dengan
tersusunnya LKjIP tahun 2020 ini akan memacu kinerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun
menjadi lebih baik pada tahun-tahun mendatang.
Kuala Kurun, 1 Februari 2021
KETUA PENGADILAN NEGERI KUALA KURUN,
RUDY RUSWOYO, S.H., M.H. NIP. 19761018 200112 1 002
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 vi
RINGKASAN EKSEKUTIF
Salah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah
akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban dari amanah atau
mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran
tersebut, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Satuan Kerja Pengadilan
Negeri Kuala Kurun Tahun 2020 ini disusun. LKjIP Tahun 2020 ini menyajikan
berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengadilan Negeri
Kuala Kurun sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Peradilan
Tingkat Pertama dan sesuai dengan Visinya yaitu “Terwujudnya Pengadilan
Negeri Kuala Kurun yang Agung”.
Pengadilan Negeri Kuala Kurun telah menetapkan 2 (dua) tujuan sasaran
strategis yang akan dicapai dalam tahun 2020. Kedua tujuan sasaran strategis
tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 4 indikator kinerja dan 18
target kinerja
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari 4 (empat) sasaran strategis
yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2020, terdapat 3 (tiga) Sasaran
Strategis yang berhasil dilaksanakan dengan baik (≥100%), yaitu Terwujudnya
proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel, Peningkatan Efektivitas
Pengelolaan Penyelesaian Perkara, dan Meningkatnya akses peradilan bagi
masyarakat miskin dan terpinggirkan
Sedangkan sasaran strategis lainnya belum sepenuhnya dilaksanakan
dengan baik (≤100%), yaitu Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat
miskin dan terpinggirkan.
Secara keseluruhan, tingkat pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Kuala
Kurun adalah sebesar 81,15%.
Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut
dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :
Sasaran Strategis I
Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
Indikator Kinerja Target Realisasi
Capaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 vii
Sasaran Strategis I
Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
Indikator Kinerja Target Realisasi
Capaian
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan :
- Perdata - Pidana
90% 90%
100% 100%
111,1% 111,1%
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
- Perdata - Pidana
90% 90%
97,5% 100%
108% 111,1%
c. Persentase Putusan Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :
Banding
Kasasi
PK
70% 70% 70%
96,33% 96,33% 100%
137,6% 137,6% 142%
d. Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan secara Diversi
1% 0% 0% e. Index Kepuasan Pencari Keadilan 95% 100 % 105,2%
% Rata-Rata Capaian Kinerja
Pada Sasaran Strategis I
118,6%
Sasaran Strategis II
Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Indikator Kinerja Target Realisasi
Capaian
a. Persentase salinan putusan yang dikirim kepada para pihak tepat
waktu 90% 100% 111,1%
b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui Mediasi 2% 0% 0%
c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu
100% 100% 100%
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah perkara diputus
90% 100% 111,1%
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis II 106%
Sasaran Strategis III
Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Indikator Kinerja Target Realisasi
Capaian
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
0% 0% 0%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 viii
Sasaran Strategis III
Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Indikator Kinerja Target Realisasi
Capaian
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan 0% 0% 0%
c. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)
100% 100% 100%
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis III 100%
Sasaran Strategis IV
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Indikator Kinerja Target Realisasi
Capaian
Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi) 5% 0% 0%
Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis IV 0%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 1
A. Latar Belakang
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah salah satu
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk
manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun
anggaran.Kesemuanya harus terangkum dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP), selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan
pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah –
langkah pada tahun berikutnya.Selain itu, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Tahunan merupakan bahan untuk menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat di
tarik satu langkah yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan. Pengadilan Negeri Kuala
Kurun merupakan Pengadilan Tingkat Pertama dibawah kekuasaan Mahkamah Agung
sebagai Lembaga Pemerintah yang memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan tugas
dan fungsi yang di amanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan
menyampaikan Laporan Kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga.
Pelaporan Kinerja dimaksudkan untuk menginformasikan capaian kinerja
Pengadilan Negeri Kuala Kurun dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan
proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan
tingkat kinerja yang dicapainya. Salah satu unsur pokok penjabaran pada Sistem ini
adalah penyusunan Rencana Strategi (Renstra) dengan berbasis kinerja yang
merupakan pedoman pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, untuk mewujudkan kegiatan
yang dilaksanakan secara terencana dan terukur dan teruji. Pelaksanaan birokrasi
peradilan akan terwujud apabila ditata dalam suatu sistem perencanaan disertai dengan
perwujudan sistem akuntabilitas. Oleh karena itu, perencanaan dan akuntabilitas mutlak
adanya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan jawaban dalam birokrasi melalui
program program yang telah disusun untuk penyelenggaraan kehidupan berKuala Kurun
yang baik dari segala aspek, serta berpedoman kepadan peraturan yang baru yaitu
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kerja.Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Kuala Kurun yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3 dinyatakan bahwa Asas-asas
umum Penyelenggaraan Kuala Kurun meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas
BAB I PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 2
Keterbukaan, Asas Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas.
Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsip-prinsip partisipasi,
penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan,
akuntabilitas, pengawasan, efisensi dan efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian
prinsip akuntabilitas ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia
yang aman, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk
menjamin akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur Kuala
Kurun/pemerintah.
Penyusunan Laporan Kinerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun merupakan
pertanggung jawaban dari tugas dan fungsi yang diemban dalam melaksanakan
kegiatan operasional yang disusun dengan mengacu pada penerapan Reformasi
Birokrasi Mahkamah Agung pada area akuntabilitas dan mewujudkan manajemen
perencanaan kinerja di lingkungan Mahkamah Agung sesuai Peraturan Presiden Nomor
29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabillitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah serta
surat Sekretaris Mahkamah Agung R.I Nomor 1930A/SEK/OT.01.2/11/2020 tanggal 27
Nopember 2020 perihal Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2020
kepada seluruh Pengadilan Tingkat Banding dan Tingkat Pertama pada Empat
Lingkungan Peradilan seluruh Indonesia, perihal Penyampaian Dokumen SAKIP.
B. Kedudukan, Wewenang dan Fungsi
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat 1
Undang-Undang Dasar pasca Amandemen). Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh
Mahkamah Agung R.I., Badan-badan peradilan lain di bawah Mahkamah Agung R.I.,
(Peradilan Umum, PTUN, Peradilan Militer, Peradilan Agama) serta Mahkamah
Konstitusi (Pasal 24 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945). Penyelenggaraan kekuasaan
Kehakiman tersebut diserahkan kepada badan badan peradilan (Peradilan Umum,
Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Mahkamah Agung sebagai pengadilan tertinggi
dengan tugas pokok, untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan
setiap perkara yang diajukan kepadanya}.(Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 10 ayat (1) dan ayat
(2}) Peradilan Umum adalah salah satu pelaksana kekuasaan Kehakiman bagi rakyat
pencari keadilan pada umumnya (Pasal 2 UU No.2 Tahun 1984). Pengadilan Negeri
bertugas dan berwenang, memeriksa, mengadili, memutuskan dan menyelesaikan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 3
perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama (Pasal 50 UU No.2 Tahun 1986)
Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang hukum
kepada instansi pemerintah di daerahnya apabila diminta (Pasal 52 UU No.2 Tahun
1986). Selain menjalankan tugas pokok, pengadilan dapat diserahi tugas dan
kewenangan lain oleh atau berdasarkan Undang-Undang. Pengadilan Negeri Kuala
Kurun Kelas II adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di Kabupaten
Klaten berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan
mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan tugas lain
yang diberikan kepadanya berdasarkan peraturan perundang‐undangan. Adapun tugas
pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Kuala Kurun yaitu :
a. Kedudukan
Pengadilan Negeri Negara merupakan pengadilan tingkat pertama dalam
wilayah yurisdiksi Pengadilan Tinggi Palangka Raya dan berpuncak pada
Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pengadilan Negeri Kuala Kurun bertugas dan
berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama di
wilayah hukum Kabupaten Gunung Mas. Pengadilan Negeri Kuala Kurun beralamat
Di Jl. Bayangkara, Tampang Tumbang Anjir, Kurun, Kabupaten Gunung Mas,
Kalimantan Tengah 74571 Telp/Fax. 0537-3033713 Website : www.pn-
kualakurun.go.id , e-Mail : [email protected].
- Letak geografis
Gambar 1.1 Peta administratif Kabupaten Gunung Mas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 4
Kabupaten Gunung Mas adalah salah satu kabupaten di provinsi
Kalimantan Tengah, Indonesia. Kabupaten ini secara astronomi terletak pada ±
0° 18’ 00” - 01° 40’ 30” Lintang Selatan dan ± 113° 01’ 00” - 114° 01’ 00” Bujur
Timur. Berpenduduk sebanyak 96.990 jiwa (sensus 2010). Kabupaten ini
merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kapuas provinsi Kalimantan Tengah
berdasarkan UU Nomor 5 tahun 2002. Ibukotanya adalah Kuala Kurun.
Luas wilayah kabupaten Gunung Mas adalah 10.804 km² dan merupakan
kabupaten terluas keenam dari 14 kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah
(7,04% dari luas Provinsi Kalimantan Tengah).
Wilayah Gunung Mas termasuk dataran tinggi yang memiliki potensi
untuk dijadikan daerah perkebunan.
Daerah utara merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara ±
100-500 meter dari permukaan air laut dan mempunyai tingkat kemiringan ± 8-
15° serta mempunyai daerah pegunungan dengan tingkat kemiringan ± 15-25°.
Pada daerah tersebut terdapat pegunungan Muller dan pegunungan Schwaner
dengan puncak tertinggi (Bukit Raya) mencapai 2.278 meter dari permukaan laut.
Bagian selatan terdiri dari dataran rendah dan rawa-rawa yang sering
mengalami banjir pada musim hujan. Kabupaten Gunung Mas juga memiliki
wilayah perairan yang meliputi danau, rawa-rawa dan terdapat 4 jalur sungai
yang melintasi wilayah ini, yaitu:
1. Sungai Manuhing dengan panjang ± 28,75 km;
2. Sungai Rungan dengan panjang ± 86,25 km;
3. Sungai Kahayan dengan panjang ± 600 km; dan
4. Sungai Miri.
- Wilayah
Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah Dayak Besar
termasuk daerah ini merupakan bagian dari dalam zuid-ooster-afdeeling
berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van
Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, Batas wilayah kabupaten Gunung
Mas adalah :
Utara Kabupaten Murung Raya
Timur Kabupaten Kapuas
Selatan Kabupaten Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 5
Barat Kabupaten Katingan dan Provinsi Kalimantan Barat
12 Kecamatan di Kabupaten Gunung Mas meliputi :
Kecamatan Damang Batu 8 (Delapan) Desa :
1. Desa Tumbang Marikoi;
2. Desa Tumbang Posu;
3. Desa Tumbang Maraya;
4. Desa Lawang Kanji;
5. Desa Karetau Rembangun;
6. Desa Tumbang Anui;
7. Desa Tumbang Sarian;
8. Desa Tumbang Mahuroi.
Kecamatan Miri Manasa 11 (Sebelas) Desa :
1. Desa Tumbang Lapan;
2. Desa Tumbang Siruk;
3. Desa Tumbang Napoi;
4. Desa Tumbang Koroi;
5. Desa Bontoi;
6. Desa Mangkuhung;
7. Desa Tumbang Manyoi;
8. Desa Tumbang Masukih;
9. Desa Tumbang Hatung;
10. Desa Rangan Hiran;
11. Desa Harowu.
Kecamatan Kurun 16 (Enam Belas) Desa :
1. Desa Kuala Kurun;
2. Desa Tumbang Anjir;
3. Desa Petak Bahandang;
4. Desa Tanjung Riu;
5. Desa Penda Pilang;
6. Desa Tumbang Tambirah;
7. Desa Tumbang Manyangan;
8. Desa Teluk Nyatu;
9. Desa Tewang Pajangan;
10. Desa Tumbang Miwan;
11. Desa Tumbang Tariak;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 6
12. Desa Tumbang Hakau;
13. Desa Penda Pilang;
14. Desa Hurung Bunut;
15. Desa Tumbang Lampahung;
16. Desa Pilang Munduk.
Kecamatan Manuhing 12 (Dua Belas) Desa :
1. Desa Tangki Dahuyan;
2. Desa Tumbang Talaken;
3. Desa Gohong;
4. Desa Tumbang Jalemu;
5. Desa Belawan Mulia;
6. Desa Tumbang Sepan;
7. Desa Taringen;
8. Desa Bereng Belawan;
9. Desa Fajar Harapan;
10. Desa Bangun Sari;
11. Desa Bereng Jun;
12. Desa Takaras.
Kecamatan Manuhing Raya 6 (Enam) Desa :
1. Desa Tumbang Mantuhe;
2. Desa Putat Durei;
3. Desa Tumbang Samui;
4. Desa Tumbang Oroi;
5. Desa Luwuk Tukau;
6. Desa Tehang.
Kecamatan Rungan 14 (Empat Belas) Desa :
1. Desa Tumbang Malahoi;
2. Desa Tumbang Baringei;
3. Desa Linau;
4. Desa Jakatan Raya;
5. Desa Tumbang Jutuh;
6. Desa Tumbang Bunut;
7. Desa Luwuk Kantor;
8. Desa Karya bakti;
9. Desa Tumbang Kajuei;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 7
10. Desa Luwuk Langkuas;
11. Desa Talangkah;
12. Desa Bereng Baru;
13. Desa Parempei;
14. Desa Bereng Malaka.
Kecamatan Rungan Barat 11 (Sebelas) Desa :
1. Desa Tusang;
2. Desa Rabambang;
3. Desa Tumbang Kuayan;
4. Desa Jalemu Masulan;
5. Desa Jalemu Raya;
6. Desa Tumbang Jalemu;
7. Desa Tumbang Mangkawuk;
8. Desa Tajah Antang Raya;
9. Desa Tumbang Langgah;
10. Desa Tumbang Bahanei;
11. Desa Hujung Pata.
Kecamatan Rungan Hulu 9 (Sembilan) Desa :
1. Desa Tumbang Mujai;
2. Desa Hantapang;
3. Desa Tumbang Rahuyan;
4. Desa Sei Antai;
5. Desa Batu Puter;
6. Desa Sangal;
7. Desa Tumbang Tuwe;
8. Desa Tumbang Lapan;
9. Desa Jangkit.
Kecamatan Sepang 7 (Tujuh) Desa :
1. Desa Sepang Kota;
2. Desa Luwuk Andan;
3. Desa Tanjung Karitak;
4. Desa Tewai Baru;
5. Desa Sepang Simin;
6. Desa Tampelas;
7. Desa Pematang Linau.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 8
Kecamatan Mihing Raya 7 (Tujuh) Desa :
1. Desa Tumbang Danau;
2. Desa Dahian Tambuk;
3. Desa Kampuri;
4. Desa Rangan Tate;
5. Desa Tumbang Empas;
6. Desa Tuyun;
7. Desa Rabauh.
Kecamatan Tewah 16 (Enam Belas) Desa :
1. Desa Tewah;
2. Desa Sarerangan;
3. Desa Tumbang Pajangei;
4. Desa Batu Nyapau;
5. Desa Kasintu;
6. Desa Upon Batu;
7. Desa Batu Nyiwuh;
8. Desa Tumbang Habaon;
9. Desa Rangan Mihing;
10. Desa Tanjung Untung;
11. Desa Sei Riang;
12. Desa Tajau Urap;
13. Desa Teluk Lawah;
14. Desa Sandung Tambun;
15. Desa Karason Raya;
16. Desa Sumur Mas.
Kecamatan Kahayan Hulu Utara 12 (Dua Belas) Desa :
1. Desa Tumbang Pasangon;
2. Desa Teluk Kenduri;
3. Desa Tumbang Miri;
4. Desa Dandang;
5. Desa Batu Tangkui;
6. Desa Tumbang Hamputung;
7. Desa Tumbang Tanjungan;
8. Desa Penda Rangas;
9. Desa Tumbang Sian;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 9
10. Desa Tumbang Takaoi;
11. Desa Tumbang Korik;
12. Desa Tumbang Ponyoi.
Pengadilan Negeri Kuala Kurun merupakan lingkungan Peradilan Umum
Tingkat Pertama di bawah Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah di Palangka Raya
yang menjadi Kawal Depan (Voorj post) Mahkamah Agung Republik Indonesia,
sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan. Pengadilan Negeri Kuala Kurun
sebagai Pengadilan Tingkat Pertama, bertugas dan berwenang menerima,
memeriksa, memutus perkara yang masuk di tingkat pertama.
b. Wewenang dan fungsi
Pengadilan Negeri Kuala Kurun merupakan lingkungan peradilan umum di bawah
Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan. Pengadilan
Negeri Kuala Kurun sebagai kawal depan (Voorj post) Mahkamah Agung selaku
salah satu kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan umum mempunyai tugas
dan kewenangan sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1986 Jo. Undang-Undang Nomor8 Tahun 2004 Jo. Undang-Undang Nomor 49
Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986
Tentang Peradilan Umum antara lain :
- Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan
menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan pengadilan dalam
tingkat pertama.
- Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk
kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut
teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun administrasi perencanaan/
teknologi informasi, umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan
pembangunan.
- Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan
tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan
Jurusita/ Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan
dengan seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi umum
kesekretariatan serta pembangunan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 10
- Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum
kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta.
- Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan
persidangan), dan administrasi umum (perencanaan / teknologi informasi /
pelaporan, kepegawaian / organisasi / tatalaksana, dan keuangan / umum /
perlengakapan).
- Fungsi Lainnya, antara lain melaksanakan Pelayanan penyuluhan hukum,
pelayanan riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-
luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi
peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI
Nomor: 1- 144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di
Pengadilan sebagai pengganti Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI
Nomor: 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan.
Pengadilan Negeri Kuala Kurun merupakan Pengadilan Tingkat Pertama
mempunyai susunan organisasi yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Hakim,
Panitera, Sekretaris, Panitera Muda Pidana, Panitera Muda Perdata, Panitera Muda
Hukum, Kasubbag Perencanaan, IT dan Pelaporan, Kasubbag Kepegawaian
Organisasi Tata Laksana, Kasubbag Umum Keuangan, Panitera Pengganti,
Jurusita/Jurusita Pengganti yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai
berikut:
1. Ketua Pengadilan Negeri
Ketua Pengadilan Negeri Kuala Kurun bertugas mangadakan pengawasan atau
pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita di
daerah hukumnya, melakukan pengawasan atas pekerjaan penasihat hukum dan
notaris di daerah hukumnya dan melaporkan hasil pengawasannya kepada Ketua
Pengadilan Tinggi Palangka Raya, Ketua Mahkamah Agung dan Menteri
Kehakiman dan dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang
hukum kepada instansi pemerintah didaerah apabila diminta.
2. Wakil Ketua Pengadilan Negeri
Wakil Ketua Pengadilan Negeri bertugas melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua
berhalangan dan melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 11
3. Hakim
Hakim bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara
pidana dan perkara perdata ditingkat pertama dan melaksanakan pembinaan dan
pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan yang ditugaskan kepadanya.
4. Panitera
Panitera mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan dibidang teknis dan
administrasi perkara serta menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan
perkara.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Panitera menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan Koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam
pemberian dukungan dibidang teknis;
b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara perdata;
c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara pidana;
d. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara khusus;
e. Pelaksanaan penggelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara, dan
transparansi perkara;
f. Pelaksanaan administrasi keuangan yang berasal dari APBN dalam program
teknis dan keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan, minutasi, evalkuasi dan administrasi kepaniteraan;
g. Pelaksanaan mediasi;
h. Pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan, dan;
i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Negeri;
5. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang
administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta sarana dan
prasarana di lingkungan Pengadilan Negeri Kuala Kurun.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, sekretrais menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program dan anggaran;
b. Pelaksanaan urusan kepegawaian;
c. Pelaksanaan urusan keuangan;
d. Penyiapan bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana;
e. Pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik;
f. Pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga,
keamanan, keprotokolan, dan perpustakaan, dan;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 12
g. Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta
pelaporan di lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kuala Kurun;
6. Panitera Muda Perdata
Panitera Muda Perdata mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara
dibidang perdata.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Panitera Muda perdata menyelenggarakan
fungsi :
a. Pelaksanaan pemerikasaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara
perdata;
b. Pelaksanaan registrasi perkara gugatan dan permohonan;
c. Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregisater untuk diteruskan kepada
Ketua Majelis hakim berdasarkan Penetapan Penunjukan Majelis Hakim dari
Ketua Pengadilan;
d. Pelaksanaan penerimaan kembali berkas yang sudah diputus dan diminutasi;
e. Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak
yang atidak hadir;
f. Pelaksanaan penyampaian pemberituahuan putusan tingkat banding, kasasi,
dan peninjauan kembali kepada para pihak;
g. Pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan
banding, kasasi dan peninjauan kembali;
h. Pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum
kepada para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada
Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung;
i. Pelaksanaan penerimaan konsinyasi;
j. Pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi;
k. Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan
hukum tetap;
l. Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap
kepada Panitera Muda Hukum;
m. Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan, dan;
n. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera;
7. Panitera Muda Pidana
Panitera Muda Pidana mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di
bidang pidana.
Dalam pelaksanaan tuas tersebut, Panitera Muda Pidana menyelenggarakan fungsi;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 13
a. Pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara
pidana;
b. Pelaksanaan registrasi perkara pidana;
c. Pelaksanaan penerimaan permohonan praperadilan dan pemberitahuan kepada
termohon;
d. Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregistrasi untuk diteruskan kepada
Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukan Majelis Hakim dari
Ketua Pengadilan;
e. Pelaksanaan perhitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan penahanan,
perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan;
f. Pelaksanaan penerimaan permohonan ijin penggeledahan dan ijin penyitaan
dari penyidik;
g. Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan
diminutasi ;
h. Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak
yang tidak hadir;
i. Pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan
peninjauan kembali kepada para pihak;
j. Pelaksanaan penerima dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan
banding, kasasi dan peninjauan kembali;
8. Panitera Muda Hukum
Panitera Muda Hukum mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan
dan penyajian data perkara, penataan arsip perkara serta pelaporan.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Panitera Muda Hukum menyelenggarakan
fungsi :
a. Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data perkara;
b. Pelaksanaan penyajian statistik perkara;
c. Pelaksanaan penyusunan dan pengiriman pelaporan perkara;
d. Pelaksanaan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan arsip perkara;
e. Pelaksanaan penyiapan, pengelolaan dan penyajian bahan-bahan yang
berkaitan dengan transparansi perkara;
f. Pelaksanaan penghimpunan pengaduan dari masayarakat, hubungan
masyarakat, dan;
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 14
9. Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan
Subbagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan,
keprotokolan, dan perpustakaan serta pengelolaan keuangan.
10. Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
Subbagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan
organisasi dan tata laksana.
11. Kepala Sub Bagian Perencenaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan
Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan, program dan anggaran, pengelolaan
teknologi informasi dan statistik, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan
dokumentasi serta pelaporan.
C. Sistematika Laporan
Sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja pengadilan selama satu tahun,
penyusunan LKjIP perlu dibuat secara sistematis agar mudah dipahami dan dimengerti.
Untuk itu sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 telah dibuat outline LKjIP sebagaimana
dimaksud, yakni sebagai berikut :
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
Bab I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Pengadilan Negeri Kuala
Kurun dan sekilas pengantar lainnya.
Bab II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 15
Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan dan
perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja).
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran Pengadilan Negeri
Kuala Kurun, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran
kinerja.
Bab IV PENUTUP
Dalam bab ini diuraikan kesimpulan dari seluruh sajian LAKIP serta harapan
adanya koreksi untuk peningkatan kinerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun di
masa mendatang.
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 16
A. Rencana Strategis Tahun 2020 – 2024
Rencana Kinerja Tahunan adalah penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra)
yang penyusunan rencananya di setiap awal tahun anggaran. Untuk menetapkan target
kinerja maka tidak terlepas core bussines Peradilan Umum yaitu menerima,
memeriksa, dan memutus perkara, sehingga apa saja yang harus dilaksanakan yang
didukung oleh jumlah anggaran yang mencukupi dan berimbang untuk menyelesaikan
perkara yang diterima dari para pencari keadilan sampai menjadi putusan yang seadil
adilnya.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai
pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun diselaraskan dengan
arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana
pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJPN) Nasional 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) 2015-2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam
pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta
tujuan organisasi. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa
depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi
Pengadilan Negeri Kuala Kurun. Adapun visi dari Pengadilan Negeri Kuala Kurun adalah:
“Terwujudnya Pengadilan Negeri Kuala Kurun yang Agung”
Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Kuala Kurun menetapkan misi
yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
Visi dan Misi Pengadilan Negeri Kuala Kurun
V i s i
Visi Pengadilan Negeri Kuala Kurun mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI
yang berhasil dirumuskan pada kesimpulan Rakernas Mahakamah Agung beberapa
tahun lalu tepatnya pada 10 September 2009 dan masih ditetapkan pada rakernas
berikutnya.
Melalui visi ini, ingin menjadikan Pengadilan Negeri Kuala Kurun sebagai
Institusi yang dihormati, dimana didalamnya dikelola oleh hakim dan pegawai yang
memiliki kemuliaan dan kebesaran serta keluhuran sikap dan jiwa dalam
melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memutus perkara. Visi Badan Peradilan
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 17
tersebut di atas, dirumuskan dengan merajuk pada Pembukaan UUD 1945, terutama
alinea kedua dan alinea keempat, sebagai tujuan Negara Republik Indonesia. Visi
merupakan harapan dan cita-cita Pengadilan Negeri Kuala Kurun khususnya dan
Mahkamah Agung pada umumnya. Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka perlu
peningkatan Sumber Daya Manusia baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Serta
sarana dan prasarana pendukung yang memadai.
Misi
Untuk Visi dari suatu organisasi, maka perlu dijabarkan dalam bentuk Misi yang
harus dijalankan. Adapun Misi Pengadilan Negeri Kuala Kurun, sesuai dengan misi
Mahkamah Agung Republik Indonesia, yaitu :
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Kuala Kurun.
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Negeri Kuala Kurun.
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Negeri Kuala
Kurun.
Penjelasan keempat misi Badan Peradilan yang digagas, dalam rangka
memastikan “Terwujudnya Badan Peradilan Yang Agung” adalah sebagai berikut :
a. Menjaga Kemandirian Badan Peradilan
Syarat utama terselenggaranya suatu proses peradilan yang obyektif
adalah adanya kemandirian lembaga yang menyelenggarakan peradilan, yaitu
kemandirian badan peradilan sebagai sebuah lembaga (kemandirian instutional),
serta kemandirian hakim dalam menjalankan fungsinya (kemandirian
individual/fungsional). Kemandirian menjadi kata kunci dalam usaha
melaksanakan tugas pokok dan fungsi badan peradilan secara efektif. Sebagai
konsekuensi dari penyatuan atap, dimana badan peradilan telah mendapatkan
kewenangan atas urusan organisasi, administrasi dan finansial (konsep satu
atap), maka fungsi perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan organisasi,
administrasi dan finansial seluruh badan peradilan di Indonesia harus dijalankan
secara baik. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengganggu pelaksanaan tugas
kekuasaan kehakiman yang diembannya. Hal penting lain yang perlu
diperjuangkan adalah kemandirian pengelolaan anggaran berbasi kinerja dan
penyediaan sarana pendukung dalam bentuk alokasi yang pasti dari APBN.
Kebutuhan adanya kepastian ini untuk memberikan jaminan penyelenggaraan
pengadilan diseluruh Indonesia. Selain kemandirian Instutional, kemandirian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 18
badan peradilan juga mengandung aspek kemandirian hakim untuk memutus
(kemandirian individual/fungsional) yang terkait erat dengan tujuan
penyelenggaraan peradilan. Tujuan penyelenggaraan peradilan yang dimaksud
adalah untuk menjamin adanya pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil setiap manusia. Selain itu juga perlu dibangun
pemahaman dan kemampuan yang setara diantara hakim mengenai masalah-
masalah hukum yang berkembang.
b. Memberikan Pelayanan Hukum yang Berkeadilan kepada Pencari Keadilan
Tugas badan peradilan adalah menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan. Oleh karenanya orientasi perbaikan yang
dilakukan oleh Mahkamah Agung harus mempertimbangkan kepentingan pencari
keadilan dalam memperoleh keadilan. Dengan demikian adalah keharusan bagi
setiap badan peradilan untuk meningkatkan pelayanan publik dan memberikan
jaminan proses peradilan yang adil. Keadilan, bagi para pencari keadilan pada
dasarnya merupakan suatu nilai yang subyektif, karena adil menurut satu pihak
belum tentu adil bagi pihak lain. Penyelenggaraan peradilan atau penegakan
hukum harus dipahami sebagai sarana untuk menjamin adanya suatu proses
yang adil, dalam rangka menghasilkan putusan yang mempertimbangkan
kepentingan (keadilan menurut) kedua belah pihak. Perbaikan yang dilakukan
oleh Mahkamah Agung, selain menyentuh aspek yudisial, yaitu substansi
putusan yang dapat dipertanggung jawabkan, juga akan meliputi peningkatan
pelayanan administratif sebagai penunjang berjalannya proses yang adil.
Sebagai contoh adalah adanya pengumuman jadwal sidang secara terbuka dan
pemberian salinan putusan, sebagai bentuk jaminan akses bagi pencari keadilan.
c. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Badan Peradilan
Kualitas kepemimpinan badan peradilan akan menentukan kualitas dan
kecepatan pergerakan perubahan badan peradilan. Dalam sistem satu atap,
peran pimpinan badan peradilan, selain menguasai aspek teknis yudisial,
diharuskan juga mampu merumuskan kebijakan-kebijakan non teknis (yudisial).
Terkait aspek yudisial, seorang pimpinan pengadilan bertanggungjawab untuk
menjaga adanya kesatuan hukum di pengadilan yang dipimpinnya. Untuk area
non-teknis, secara operasional, Pimpinan badan peradilan dibantu oleh
pelaksana urusan administrasi. Dengan kata lain Pimpinan badan peradilan
harus memiliki kompetensi yudisial dan nonyudisial. Demi terlaksananya upaya-
upaya tersebut, Mahkamah Agung akan menitikberatkan peningkatan kualitas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 19
kepemimpinan badan peradilan dengan membangun dan mengembangkan
kompetensi teknis yudisial dan nonyudisial.
d. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Badan Peradilan
Kredibilitas dan transparansi badan peradilan merupakan faktor penting
untuk mengembalikan kepercayaan pencari keadilan kepada badan peradilan.
Upaya menjaga kredibilitas akan dilakukan dengan mengefektifkan sistem
pembinaan, pengawasan, serta publikasi putusan-putusan yang dapat
dipertanggngjawabkan. Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban publik,
adanya pengelolaan organisasi yang terbuka, juga akan membangun
kepercayaan pengemban kepentingan di dalam badan peradilan itu sendiri.
Melalui keterbukaan informasi dan pelaporan internal, personil peradilan akan
mendapatkan kejelasan mengenai jenjang karir, kesempatan pengembangan diri
dengan pendidikan dan pelatihan, serta penghargaan atau pun hukuman yang
mungkin mereka dapatkan. Terlaksananya prinsip transparans, pemberian
perlakuan yang setara, serta jaminan proses yang jujur dan adil, hanya dapat
dicapai dengan usaha para personil peradilan untuk bekerja secara profesional
dan menjaga integritasnya.
Motto
Selain Visi dan Misi diatas, guna meningkatkan semangat budaya kerja
Pengadilan Negeri Kuala Kurun juga telah mempunyai Motto yang dituangkan dalam
kalimat “PASTI” yang merupakan kepanjangan atau penjabaran dari : (Profesional,
Adil, Sistematis, Transparan, Inovatif)
Tujuan dan Sasaran Strategis
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, selanjutnya dirumuskan tujuan
strategis Pengadilan Negeri Kuala Kurun.
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sampai 5 (lima)
tahun. Oleh karena itu, setiap tujuan strategis yang ditetapkan memiliki indikator
kinerja (performance indicator) yang terukur. Dengan diformulasikan tujuan strategis
Pengadilan Negeri Kuala Kurun akan dapat secara tepat mengetahui apa yang harus
dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu
sampai dengan lima tahun ke depan dan memungkinkan untuk mengukur sejauh
mana visi dan misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 20
berdasarkan visi dan misi dari organisasi. Adapun tujuan yang hendak dicapai
Pengadilan Negeri Kuala Kurun adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya kepercayaan publik atas layanan peradilan;
2. Terwujudnya dukungan pelaksanaan tugas Mahkamah Agung;
Dan tujuan strategis diatas dijabarkan dalam bentuk indikator kinerja sebagai
berikut :
Tabel 2.1. Indikator Kinerja
No Tujuan Indikator Kinerja Target
1 Terwujudnya Kepercayaan
Publik atas layanan
Pengadilan Negeri Kuala
Kurun
Persentase perkara yang
diselesaikan tepat waktu
90%
Persentase perkara yang
diselesaikan melalui pembebasan
biaya / Prodeo
0%
Persentase perkara yang
diselesaikan melalui siding
keliling/Zitting Plats
0%
Persentase perkara yang
terlayani melalui Posbakum
100%
Persentase kepuasan para
pencari keadilan terhadap
layanan peradilan
95%
Nilai Akreditasi Penjaminan Mutu
Pengadilan Negeri Kuala Kurun
A
2 Terwujudnya dukungan
pelaksanaan tugas
Mahkamah Agung
Persentase pelaksanaan
pengawasan kinerja pada
Pengadilan Negeri Kuala Kurun
100%
Persentase Jumlah SDM yang
mengikuti pelatihan Teknis dan
Administrasi umum
60%
Persentase transparansi
Pengelolaan Keuangan
100%
Persentase transparansi
Pengelolaan Aset
100%
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai
dalam rentang waktu tahun 2020 sampai dengan tahun 2024. Sesuai dengan arah
pembangunan bidang hokum yang tertuang dalam RPJMN Tahun 2020-2024 serta
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 21
dalam rangka mewujudkan Visi Terwujudnya Badan Peradilan yang Agung, maka
Mahkamah Agung telah menetapkan sasaran strategis sebagaimana termuat dalam
Rencana Strategis (RENSTRA) Mahkamah Agung 2020-2024.
Sasaran strategis yang akan dicapai Pengadilan Negeri Kuala Kurun adalah sebagai
berikut :
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
3. Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Terdapat penambahan pada sasaran strategis “Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara” indikator kinerja utama “Persentase salinan
putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu” dengan target tahun 2021
adalah “90%”, sesuai dengan Renstra Mahkamah Agung tahun 2020-2024.
Secara lebih rinci sasaran dan indikator kinerja tersebut dapat dijabarkan dalam tabel
sebagai berikut :
Tabel 2.2. Penjabaran Sasaran dan Indikator Kinerja
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Target
(%)
1 Terwujudnya proses
peradilan yang pasti,
transparan dan akuntabel
Persentase Sisa Perkara yang
diselesaikan :
- Perdata
- Pidana
90
90
Persentase perkara yang
diselesaikan tepat waktu :
- Perdata
- Pidana
90
90
Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum :
- Banding
- Kasasi
- PK
70
70
70
Persentase perkara pidana anak
yang diselesaikan melalui Diversi
1
Indeks responden pencari
keadilan yang puas terhadap
95
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 22
layanan peradilan
2 Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian
perkara
Persentase salinan putusan yang
diterima oleh para pihak tepat
waktu
90
Persentase perkara yang
diselesaikan melalui Mediasi
2
Persentase berkas perkara yang
diajukan banding, kasasi dan PK
secara lengkap dan tepat waktu
100
Persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat
yang dapat diakses secara online
dalam waktu 1 hari setelah
diputus
90
3 Meningkatnya akses
peradilan bagi masyarakat
miskin dan terpinggirkan
Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan
0
Persentase perkara yang
diselesaikan di luar gedung
pengadilan
0
Persentase pencari keadilan
golongan tertentu yang mendapat
layanan bantuan hukum
(Posbakum)
100
4 Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan
pengadilan
Persentase putusan perkara perdata
yang ditindaklanjuti (Dieksekusi)
5
B. Rencana Kinerja Tahun 2020
Rencana Kinerja Tahunan adalah penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra)
yang penyusunan rencananya di setiap awal tahun anggaran. Untuk menetapkan target
kinerja maka tidak terlepas core bussines Peradilan Umum yaitu menerima,
memeriksa, dan memutus perkara, sehingga apa saja yang harus dilaksanakan yang
didukung oleh jumlah anggaran yang mencukupi dan berimbang untuk menyelesaikan
perkara yang diterima dari para pencari keadilan sampai menjadi putusan yang seadil
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 23
adilnya. Untuk tahun 2020 Pengadilan Negeri Kuala Kurun menetapkan rencana kinerja
tahunan sebagai berikut :
Tabel : 2.3. Rencana Kinerja Tahun 2020
Pengadilan Negeri Kuala Kurun
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dikelolanya. Penetapan Kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja
pada akhir tahun 2020. Sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh Pengadilan Negeri
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Terwujudnya Proses
Peradilan yang Pasti,
Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata - Pidana
90% 90%
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu : - Perdata - Pidana
90% 90%
c. Persentase Putusan Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :
Banding
Kasasi
PK
70% 70% 70%
d. Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan secara Diversi
1%
e. Index Kepuasan Pencari Keadilan 95%
2. Peningkatan Efektivitas
Pengelolaan Penyelesaian
Perkara
a. Persentase salinan putusan yang dikirim
kepada para pihak tepat waktu
90%
b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui Mediasi
2%
c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu
100%
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah perkara diputus
90%
3. Meningkatnya akses peradilan
bagi masyarakat miskin dan
terpinggirkan
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
0%
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan
0%
c. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)
100%
4. Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan pengadilan
Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)
5%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 24
Kuala Kurun tahun 2020 yang dinyatakan dalam penetapan sasaran kinerja 2020,
dengan menyesuaikan hasil dari Indikator Kinerja Utama dapat diperinci sebagai berikut :
Tabel : 2.4. Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Pengadilan Negeri Kuala Kurun
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
%
1. Terwujudnya Proses
Peradilan yang Pasti,
Transparan, dan
Akuntabel
Persentase Sisa Perkara Perdata yang
Diselesaikan
90
2. Persentase Sisa Perkara Pidana yang
Diselesaikan
90
3. Persentase Perkara Perdata yang
Diselesaikan Tepat Waktu
90
4. Persentase perkara pidana yang
diselesaikan tepat waktu
90
5. Persentase Perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Banding
70
6. Persentase Perkara Yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Kasasi
70
7. Persentase perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan
Kembali
70
8. Persentase Perkara Pidana Anak yang
Diselesaikan dengan Diversi
1
9. Index Kepuasan Pencari Keadilan 95
10. Peningkatan
Efektivitas
Pengelolaan
Penyelesaian
Perkara
Persentase Salinan Putusan Perkara
Perdata yang dikirim kepada Para Pihak
tepat waktu
90
11. Persentase Salinan Putusan Perkara
Pidana yang dikirim kepada Para Pihak
Tepat Waktu
90
12. Persentase Perkara yang Diselesaikan
Melalui Mediasi
2
13. Persentase Berkas Perkara yang
Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK
yang Diajukan Secara Lengkap dan
Tepat Waktu
100
14. Persentase Putusan Perkara yang
Menarik Perhatian Masyarakat yang
Dapat Diakses Secara Online dalam
Waktu 1 Hari Setelah Putus
90
15. Meningkatnya Akses
Peradilan bagi
Masyarakat Miskin
Persentase Perkara Prodeo yang
Diselesaikan
0
16. Persentase Perkara yang Diselesaikan 0
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 25
dan Terpinggirkan di Luar Gedung Pengadilan
17. Persentase Pencari Keadilan Golongan
Tertentu yang Mendapat Layanan
Bantuan Hukum (Posbakum)
100
18. Meningkatnya
Kepatuhan terhadap
Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata
yang Ditindak lanjuti (Dieksekusi)
5
Kegiatan :
1. Pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan Badan Urusan Administrasi.
Rp. 2.937.858.000
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung RI.
Rp. 5.028.550.000
3. Peningkatan Manajemen Peradilan Umum. Rp. 63.700.000
TOTAL ANGGARAN KEGIATAN TAHUN 2020 Rp. 8.030.108.000
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 26
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2020
A. Capaian Kinerja Tahun 2020
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi
dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu
organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk
menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan
visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai
kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan.
Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan
reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk
memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri
Kuala Kurun tahun 2020, dilakukan dengan cara membandingkan antara target
pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat
apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun
demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2020. Secara
umum, dari hasil pengukuran tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam tahun 2020
Pengadilan Negeri Kuala Kurun dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi telah
dapat mencapai keberhasilan yang dapat ditunjukkan dari pencapaian sebagian besar
target indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan telah dicapai tahun 2020.
Namun demikian disisi lain masih terdapat sebagian kecil dari target indikator kinerja
sasaran strategis yang ditetapkan, masih belum mencapai target pencapaian 2020.
Maka hal itu, akan diupayakan agar pencapaiannya dapat ditingkatkan pada tahun 2021.
Tahun 2020 Pengadilan Negeri Kuala Kurun menetapkan 4 (empat) sasaran
yang akan dicapai. Ke empat sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan
mengaplikasikan 18 (delapan belas) indikator kinerja, realisasi pada akhir tahun 2020,
sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 27
Tabel : 3.1. Pengukuran Kinerja
Pengadilan Negeri Kuala KurunTahun 2020
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata - Pidana
90% 90%
100% 100%
111,1% 111,1%
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu : - Perdata - Pidana
90% 90%
97,5% 100%
108% 111,1%
c. Persentase Putusan Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :
Banding
Kasasi
PK
70% 70% 70%
96,33% 96,33% 100%
137,6% 137,6% 142%
d. Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan secara Diversi
1%
0%
0%
e. Index Kepuasan Pencari Keadilan
95%
100%
105,2
%
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan
putusan yang dikirim
kepada para pihak tepat
waktu
90% 100% 111,1%
b. Persentase Perkara yang
diselesaikan melalui
Mediasi
2% 0% 0%
c. Persentase berkas
perkara yang dimohonkan
Banding, Kasasi dan PK
yang diajukan secara
lengkap dan tepat waktu
100% 100% 100%
d. Persentase putusan
perkara yang menarik
perhatian masyarakat
yang dapat diakses secara
online dalam waktu 1 hari
setelah perkara diputus
90% 100% 111,1%
3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
a. Persentase perkara
prodeo yang diselesaikan
0% 0% 0%
b. Persentase perkara yang
diselesaikan di luar
gedung pengadilan
0% 0% 0%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 28
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
c. Persentase pencari
keadilan golongan tertentu
yang mendapat layanan
bantuan hukum
(Posbakum)
100% 100% 100%
4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)
5% 0% 0%
* Capaian :
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing indikator kinerja pada tiap sasaran
strategis :
Sasaran 1 : Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan
Akuntabel
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi
penyelenggaran penyelesaian perkara di Pengadilan Negeri Kuala Kurun. Indikator
kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini meliputi 5 (lima)
indikator. Pencapaian target indikator kinerja sasaran ini pada tahun 2020, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Realisasi X 100%
Target
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 29
Tabel : 3.2.
Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1. Terwujudnya Proses
Peradilan yang Pasti,
Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata - Pidana
90% 90%
100% 100%
111,1% 111,1%
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu : - Perdata - Pidana
90% 90%
97,5% 100%
108% 111,1%
c. Persentase Putusan Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :
Banding
Kasasi
PK
70% 70% 70%
96,33% 96,33% 100%
137,6% 137,6% 142%
d. Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan secara Diversi
1%
0%
0%
e. Index Kepuasan Pencari Keadilan
95%
95%
100%
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
118,6%
Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut:
Sasaran 1
Indikator kinerja ke - 1: Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
- Persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah perbandingan jumlah sisa perkara
yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan.
- Indikator ini bertujuan untuk mengetahui kinerja penyelesaian sisa perkara di tahun
2020.
- Sisa perkara adalah perkara yang belum diputus pada saat periode pelaporan
dilakukan
Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-1
Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 30
Sisa perkara adalah jumlah perkara yang belum selesai di tahun sebelumnya.
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan
dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan.
Tabel 3.3:
Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
2020 2019
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata
- Pidana
90% 90%
100% 100%
111,1% 111,1%
108%
105%
Grafik 3.1.
Capaian Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan
Akuntabel Tahun 2019-2020
101%102%103%104%105%106%107%108%109%110%111%112%
2019 2020
Perdata
Pidana
Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-1
Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Sisa perkara adalah jumlah perkara yang belum selesai di tahun sebelumnya.
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan
dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan.
Grafik diatas menggambarkan setiap tahun Pengadilan Negeri Kuala Kurun terus
berupaya melakukan peningkatan produktifitas penyelesaian perkara, terbukti rentang
capaian selama 2 (dua) tahun melebihi 100%. Hal ini menunjukan adanya konsistensi
kinerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun dalam mewujudkan peradilan yang pasti, transparan
dan akuntabel.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 31
Tabel : 3.4.
Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan Tahun 2019-2020
Tahun Jenis
Perkara
Sisa Perkara
Yang Harus
Diselesaikan
Sisa Perkara
Yang
Diselesaikan
Target Realisasi Capaian
2020 Perdata 7 7 90% 100% 111,1%
Pidana 3 3 90% 100% 111,1%
2019 Perdata 4 4 80% 100% 125%
Pidana 2 2 90% 100% 111,1%
Sisa perkara pidana tahun 2019 adalah sebanyak 2 perkara dan perkara perdata 4
perkara Dari jumlah tersebut telah diselesaikan semuanya di tahun 2020, sehingga jumlah
capaian untuk indikator persentase sisa perkara yang diselesaikan tahun 2020 sebesar
111,1%.
(Analisa tercapai atau tidak tercapai) :
- Pada tahun 2020, realisasi penyelesaian sisa perkara pidana, perdata mencapai
111,1%. Adanya sisa perkara pada tahun sebelumnya sering disebabkan karena
perkara yang masuk pada akhir tahun, dan tidak dapat diselesaikan pada tahun
berjalan serta belum disiplinnya ketepatan penyelesaian perkara dalam waktu 5 (lima)
bulan.
- Jumlah sisa perkara pada tahun 2019 adalah 2 perkara pidana, 4 perkara perdata, dan
seluruh sisa perkara pidana tersebut dapat diselesaikan pada tahun 2020 sehingga
tidak menjadi tunggakan lagi di tahun 2021.
Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-2
Persentase Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang diselesaikan
tepat waktu dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan.
Secara umum, rata-rata capaian persentase penyelesaian perkara pidana dan
perdata sepanjang tahun 2019 s.d. tahun 2020 sesuai dengan tabel di atas cenderung stabil
dan meningkat. Angka ini menunjukan bahwa produktifitas penyelesaian perkara tepat
waktu di Pengadilan Negeri Kuala Kurun cenderung mencapai target yang diinginkan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 32
Tabel : 3.5.
Persentase Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu
Tahun Jenis
Perkara
Perkara Yang
Harus
Diselesaikan
Perkara Yang
Diselesaikan
Tepat Waktu
Target Realisasi Capaian
2020 Perdata 41 40 90% 97.5% 108%
Pidana 86 86 90% 100% 111,1%
2019 Perdata 22 22 80% 100% 100%
Pidana 72 72 90% 100% 100%
Perkara yang diselesaikan tepat waktu di tahun 2020 adalah sebanyak 126 perkara,
perkara yang harus diselesaikan adalah sebanyak 127 perkara. Sehingga realisasi
persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu adalah sebesar 99.21 % dan capaiannya
sebesar 97,2%. Jumlah ini menurun dari tahun sebelumnya karenakan ada satu perkara
perdata yg melebihi waktu penyelesaian lebih dari 5 (lima) bulan.
(Analisa tercapai atau tidak tercapai)
- Perkara perdata yang melebihi 5 (lima) bulan dikarenakan adanya penundaan sidang
penyebabnya para pihak yang tidak hadir, sakit dan lainnya.
- Penerapan standar operasional prosedur (SOP) perkara yang mengatur bahwa
penyelesaian perkara pidana di tingkat pertama adalah 3 (tiga) bulan sejak perkara
masuk hingga perkara minutasi. Dan penyelesaian perkara perdata di tingkat pertama
adalah 5 (lima) bulan sejak perkara masuk hingga minutasi.
- Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses percepatan penyelesaian perkara,
sejak perkara masuk hingga putus, melalui aplikasi Sistem Informasi Penelurusan
Perkara (SIPP).
- Adanya pelaksanaan monitoring penyelesaian perkara secara rutin dan berkala, baik
melalui aplikasi MIS (Monitoring Implementasi SIPP), whatsapp grup Pengadilan
maupun melalui rapat bulanan.
- Penggunaan court calender dalam proses persidangan.
Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-3
Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
a. Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 33
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum banding dengan jumlah perkara yang sudah diputus.
Tabel 3.6.
Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding
Tahun Perkara
Putus
Perkara Yang
Mengajukan
Banding
Perkara Yang
Tidak
Mengajukan
Banding
Target Realisasi Capaian
2020 126 4 119 70% 94,4% 134,8%
2019 104 3 101 80% 97,1% 121,3%
Pada tahun 2020 jumlah perkara yang tidak mengajukan banding adalah sebanyak
119 perkara dan jumlah perkara putus adalah sebanyak 126 perkara. Persentase perkara
yang tidak mengajukan upaya hukum banding adalah sebesar 94,4%, maka capaiannya
adalah sebesar 134,8%. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya (dalam jumlah
perkara yang mengajukan banding) dikarenakan sejumlah fakta hukum pada umumnya
menunjukkan bahwa masih adanya ketidakpercayaan masyarakat pada pengadilan, salah
satunya disebabkan putusan Hakim yang dianggap belum mencerminkan nilai keadilan yang
diharapkan para pencari keadilan.
(Analisa tercapai atau tidak tercapai)
- Pengadilan yang sulit diprediksi menjadi pandangan minimnya kepercayaan
masyarakat terhadap lembaga peradilan, serta kurangnya pemahaman mengenai
prosedur untuk melakukan upaya hukum banding, kasasi, ataupun peninjauan kembali.
(Malang)
- Meningkatkan akses masyarakat terhadap peradilan baik melalui website yang
terintegrasi dengan jadwal persidangan yang selalu terbarui maupun melalui pos
pelayanan hukum berupa informasi untuk mengetahui tata cara upaya hukum di
pengadilan.
b. Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum kasasi dengan jumlah perkara yang sudah diputus.
Tabel : 3.7.
Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 34
Tahun Perkara
Putus
Perkara Yang
Mengajukan
Kasasi
Perkara
Yang Tidak
Mengajukan
Kasasi
Target Realisasi Capaian
2020 126 1 125 70 % 99,2 % 141,7 %
2019 104 0 104 90 % 100 % 111,1 %
Pada tahun 2020 jumlah perkara yang tidak mengajukan kasasi adalah sebanyak
125 perkara dan jumlah perkara putus adalah sebanyak 126 perkara. Persentase perkara
yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi adalah sebesar 99,2 %, maka capaiannya
adalah sebesar 141,7 %. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya karena sangat
disadari bahwa peningkatan kinerja kualitas peradilan tersebut belum mampu memenuhi
tuntutan berbagai pihak masyarakat pencari keadilan terhadap adanya pelayanan dibidang
peradilan yang profesional, efektif, efisien dan bersih, namun setidaknya peningkatan kinerja
ini merupakan wujud nyata tindakan perbaikan penyelesaian perkara dilapangan.
- Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan pelayanan
dari penyelenggara untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik di
pengadilan.
- Berupaya meningkatkan implementasi keterbukaan informasi di pengadilan, hal ini dapat
dilihat dari tertib administrasi keterbukaan informasi di pengadilan.
(Analisa tercapai atau tidak tercapai)
c. Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum peninjauan kembali dengan jumlah perkara yang sudah
diputus.
Tabel : 3.8.
Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali
Tahun Perkara
Putus
Perkara Yang
Mengajukan
PK
Perkara Yang
Tidak
Mengajukan PK
Target Realisasi Capaian
2020 126 0 126 70 % 100 % 142,8 %
2019 104 0 104 100 % 100 % 111,1 %
Pada tahun 2020 jumlah perkara yang tidak mengajukan peninjauan kembali adalah
sebanyak 126 perkara dan jumlah perkara putus adalah sebanyak 126 perkara. Persentase
perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding adalah sebesar 100 %, maka
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 35
capaiannya adalah sebesar 142,8 %. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya karena
menunjukan konsistensi peningkatan yang cukup terhadap upaya pencari keadilan untuk
tidak melakukan peninjauan kembali. Menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan
masyarakat terhadap putusan pengadilan.
- Masyarakat pencari keadilan dan pengguna pengadilan sehingga tidak melakukan
upaya hukum peninjauan kembali dapat juga disebabkan karena kesulitan dalam hal
lamanya proses berperkara sehingga berdampak pada biaya penyelesaian perkara di
pengadilan sulit diprediksi dan minimnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga
peradilan, serta kurangnya pemahaman mengenai prosedur untuk melakukan upaya
hukum peninjauan kembali.
(Analisa tercapai atau tidak tercapai)
Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-4
Persentase Perkara Pidana Anak Yang Diselesaikan Dengan Diversi
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang diselesaikan
dengan diversi dengan jumlah perkara anak.
Diversi diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak dan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan Diversi dan Penanganan Anak yang Belum Berumur 12 (Dua Belas) Tahun
(“PP 65/2015”).
Pengertian diversi dalam UU Nomor 11 Tahun 2012 yaitu sebuah bentuk pengalihan
penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.
Proses diversi wajib diupayakan dalam setiap tahapan sistem peradilan pidana anak dimulai
pada tahap penyidikan, penuntutan, atau pemeriksaan di sidang pengadilan.
Syarat Diversi pada Pasal 7 UU SPPA:
(1) Pada tingkat penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan perkara Anak di pengadilan
negeri wajib diupayakan Diversi.
(2) Diversi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam hal tindak pidana
yang dilakukan:
a. diancam dengan pidana penjara di bawah 7 (tujuh) tahun; dan
b. bukan merupakan pengulangan tindak pidana.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 36
Tabel 3.9.
Persentase Perkara Anak Yang Diselesaikan Dengan Diversi
Tahun Jumlah
Perkara Anak
Diselesaikan
Secara Diversi Target Realisasi Capaian
2020 2 0 1 % 0 % 0 %
2019 10 0 1 % 0 % 0 %
Tahun 2020 jumlah perkara anak adalah sebanyak 2 perkara dan yang diselesaikan
secara diversi sebanyak 0 perkara, sehingga realisasi dari indikator persentase perkara
anak yang diselesaikan secara diversi adalah sebesar 0% (Analisa tercapai atau tidak
tercapai)
- Dengan tidak terlaksanannya diversi mengandung arti bahwa pihak korban merasa puas
apabila perkara tersebut disidangkan dan diputus Majelis Hakim.
- Capaian tersebut 0 % dikarenakan perkara pidana anak yang masuk di Pengadilan
Negeri Kuala Kurun 2019 rata – rata ancaman dakwaannya lebih dari 7 tahun sehingga
tidak dapat dilakukan upaya diversi. (sumber : LKjIP 2019)
Sasaran 1 - Indikator kinerja ke-5
Index Kepuasan Pencari Keadilan
Nilai Indeks Kepuasan Pencari Keadilan diperoleh dari hasil konversi atas survei
kepuasan masyarakat yang dilakukan secara berkala terhadap pelayanan pengadilan
di Pengadilan Negeri Kuala Kurun. Survei dilakukan dengan berpedoman pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Kuala Kurun Dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan Survei
Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik dengan Nilai persepsi
minimal 3,6 dengan nilai konversi interval IKM Index harus ≥ 80.
Hasil survei Kepuasan Masyarakat Tahun 2020 adalah sebesar 82,25 point terjadi
penurunan dibandingkan hasil survey sebelumnya yang memperoleh nilai 88,6 point,
yang mana didasarkan pada jumlah responden pada bulan sebelumnya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 37
Tabel : 3.10
Indeks Kepuasan Pencari Keadilan
Tahun Jumlah Responden Survei Target Realisasi Capaian
2020 54 Responden 95 % 100 % 105,2 %
2019 15 Responden 80 % 82,16 % 102,7 %
Realisasi tahun 2020 adalah sebesar 100 % dengan capaian 105,2 %
(Analisa tercapai atau tidak tercapai)
Realisasi pada indikator ini tercapai, dapat dilihat pada tabel Indeks Kepuasan
Pencari Keadilan. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
pada Pengadilan Negeri Kuala Kurun ditargetkan 95%. Berdasarkan hasil survey index
kepuasan pelanggan dari 54 bendel angket kuesioner yang terkumpul dan terisi lengkap,
Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan pada Pengadilan
Negeri Kuala Kurun sebesar 100 %
Sasaran 2 : Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektivitas dan efisiensi
penyelenggaraan peradilan dalam penyelesaian perkara di Pengadilan Negeri Kuala Kurun.
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran “Peningkatan
Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara” meliputi 4 (empat) indikator kerja yang
diwujud kan melalui pelaksanaan program peningkatan manajemen peradilan umum.
Realisasi dan capaian indikator kinerja sasaran “Peningkatan Efektivitas Pengelolaan
Penyelesaian Perkara” pada tahun 2020 ditampilkan pada tabel berikut ini :
Tabel : 3.11.
Peningkatan Efektivitas pengelolaan Penyelesaian perkara
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
Persentase salinan putusan yang dikirim kepada para
pihak tepat waktu 90 % 100 % 111,1 %
Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi 2 % 0 % 0 %
Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding,
Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu 100 % 100 % 100 %
Persentase putusan perkara yang menarik perhatian
masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu
1 hari setelah perkara diputus
90 % 100 % 111,1 %
RATA RATA CAPAIAN KINERJA 106 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 38
Tabel : 3.12.
Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2020-2018 pada Sasaran Stategis Peningkatan
Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
2020 2020 2020 2019
Persentase salinan putusan yang dikirim
kepada para pihak tepat waktu 90 % 100 % 111,1 % 128 %
Persentase perkara yang diselesaikan
melalui mediasi 2 % 0 % 0 % 0 %
Persentase berkas perkara yang
dimohonkan Banding, Kasasi dan PK secara
lengkap dan tepat waktu
100 % 100 % 100 % 125 %
Persentase putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam waktu 1 hari setelah
perkara diputus
90 % 100 % 111,1 % 125 %
Grafik 3.2.
Capaian Sasaran Peningkatan Efektivitas
Pengelolaan Penyelesaian Perkara Tahun 2019 - 2020
0%20%40%60%80%
100%120%140%
Persentase
salinan
putusan yang
dikirim
kepada para
pihak tepat
Persentase
perkara yang
diselesaikan
melalui
mediasi
Persentase
berkas
perkara yang
dimohonkan
Banding,
Kasasi dan PK
Persentase
putusan
perkara yang
menarik
perhatian
masyarakat
Target 2020
Realisasi 2020
Capaian 2020
Capaian 2019
Sasaran 2 Indikator ke 1
Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim Kepada Para Pihak tepat waktu
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah salinan putusan yang dikirim
kepada para pihak tepat waktu dengan jumlah putusan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 39
Tabel 3.13.
Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim Kepada Para Pihak tepat waktu
Tahun 2020-2019
Tahun Jumlah Putusan Salinan Putusan
Yang Dikirim Target Realisasi Capaian
2020 126 126 90 % 100 % 111,1 %
2019 104 104 70 % 90 % 128,5 %
Jumlah putusan pada tahun 2020 adalah sebanyak 126 perkara dan jumlah salinan
putusan yang dikirim kepada para pihak adalah sebanyak 126 perkara, sehingga realisasi
dari indikator ini adalah sebesar 100 %, dengan capaian 111,1 %
(Analisa tercapai atau tidak tercapai)
Realisasi pada indikator ini tercapai sesuai target yang diinfokan pada tabel
persentase salinan putusan yang dikirim kepada para pihak tepat waktu. pengukuran
capaian pada indikator ini adalah perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan tahun
berjalan dengan jumlah perkara yang masuk. Jumlah perkara yang diselesaikan tahun
berjalan adalah jumlah perkara yang diputus tahun berjalan, sedangkan jumlah perkara
yang ada adalah jumlah perkarang yang diterima tahun berjalan ditambah sisa perkara
tahun sebelumnya.
Sasaran 2 Indikator ke 2
Persentase Perkara Yang Diselesaikan Melalui Mediasi
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang diselesaikan
melalui mediasi dengan jumlah perkara yang dilakukan mediasi. Mediasi menurut Peraturan
Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan adalah
cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan
para pihak dengan dibantu oleh mediator.
Berdasarkan Perma Nomor 1 Tahun 2016 semua sengketa perdata yang diajukan ke
pengadilan termasuk perkara perlawanan atas putusan verstek dan perlawanan pihak
berperkara maupun pihak ketiga terhadap pelaksanaan putusan yang telah berkekuatan
hukum tetap, wajib terlebih dahulu diupayakan penyelesaian melalui Mediasi, kecuali:
1. sengketa yang pemeriksaannya di persidangan ditentukan tenggang waktu
penyelesaiannya meliputi antara lain:
a. sengketa yang diselesaikan melalui prosedur Pengadilan Niaga;
b. sengketa yang diselesaikan melalui prosedur Pengadilan Hubungan Industrial;
c. keberatan atas putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 40
d. keberatan atas putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen;
e. permohonan pembatalan putusan arbitrase;
f. keberatan atas putusan Komisi Informasi;
g. penyelesaian perselisihan partai politik;
h. sengketa yang diselesaikan melalui tata cara gugatan sederhana; dan
i. sengketa lain yang pemeriksaannya di persidangan ditentukan tenggang waktu
penyelesaiannya dalam ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. sengketa yang pemeriksaannya dilakukan tanpa hadirnya penggugat atau tergugat yang
telah dipanggil secara patut;
3. gugatan balik (rekonvensi) dan masuknya pihak ketiga dalam suatu perkara (intervensi);
4. sengketa mengenai pencegahan, penolakan, pembatalan dan pengesahan perkawinan;
5. sengketa yang diajukan ke pengadilan setelah diupayakan penyelesaian di luar
pengadilan melalui mediasi dengan bantuan Mediator bersertifikat yang terdaftar di
pengadilan setempat tetapi dinyatakan tidak berhasil berdasarkan pernyataan yang
ditandatangani oleh para pihak dan Mediator bersertifikat
Tabel 3.14
Persentase Perkara Yang Diselesaikan Melalui Mediasi Tahun 2019-2020
Tahun Perkara Yang
Dilakukan Mediasi
Perkara Yang
Diselesaikan Melalui
Mediasi
Target Realisasi Capaian
2020 18 0 2 % 0 % 0 %
2019 0 0 2 % 0 % 0 %
Jumlah perkara yang dilakukan mediasi pada tahun 2020 adalah sebanyak perkara
18 dan adanya keterangan 1 perkara mediasi masih berjalan dan jumlah perkara yang
diselesaikan melalui mediasi adalah sebanyak 0 perkara, sehingga realisasi dari indikator ini
adalah sebesar 0 %, dengan capaian 0 %
(Analisa tercapai atau tidak tercapai)
Realisasi pada indikator ini tidak tercapai sesuai target yang ditetapkan sesuai tabel
persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi diatas (target 2 %). Mediasi yang
diupayakan agar terjadi kesepakatan di antara pihak-pihak yang dimediasikan. Dalam hal
penyelesaian melalui mediasi tidak mencapai kesepakatan damai.
Sasaran 2 Indikator ke 3
Persentase Berkas Perkara Yang Dimohonkan Banding, Kasasi Dan PK Secara
Lengkap Dan Tepat Waktu
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 41
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah berkas perkara yang
dimohonkan banding, kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu dengan jumlah
perkara yang mengajukan banding, kasasi dan PK.
Berkas perkara yang dimohonkan banding disebut lengkap pada saat berkas
diminutasi semua relaas pemberitahuan sudah lengkap. Semua relaas perkara banding
seperti relaas pernyataan banding dan relaas memeriksa berkas wajib ada namun relaas
penyerahan memori/kontra memori banding tidak wajib. Berkas perkara yang dimohonkan
banding disebut tepat waktu jika berkas dikirim dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan
setelah pernyataan banding. Berkas yang dimohonkan banding dapat dikirimkan walaupun
tidak ada memori banding yang diajukan.
Selanjutnya berkas perkara yang dimohonkan kasasi disebut lengkap apabila relaas
pemberitahuan putusan banding sudah lengkap. Semua relaas perkara kasasi seperti relaas
akta pernyataan kasasi dan memori kasasi wajib ada, jika tidak ada maka berkas dinyatakan
TMS (tidak memenuhi syarat). Berkas perkara yang dimohonkan kasasi disebut tepat waktu
jika berkas dikirim paling lambat 1 (satu) bulan setelah pernyataan kasasi.
Selanjutnya berkas perkara yang dimohonkan peninjauan kembali disebut lengkap
apabila relaas pemberitahuan putusan kasasi sudah lengkap, semua relaas perkara PK
seperti relaas akta pernyataan PK dan memori PK wajib ada dan wajib dimasukkan saat
menyatakan PK, jika tidak ada maka berkas tidak bisa PK, baik memori PK bersifat
penerapan hukum ataupun bukti baru. Berkas perkara yang dimohonkan peninjauan
kembali disebut tepat waktu jika berkas dikirim dalam waktu paling lama 2 (dua) bulan
setelah pernyataan upaya hukum Peninjauan Kembali.
Tabel 3.15. Persentase Berkas Perkara Yang Dimohonkan Banding, Kasasi Dan PK Secara
Lengkap Dan Tepat Waktu Tahun 2020-2018
Tahun
Berkas Perkara
Yang
Dimohonkan
Banding,
Kasasi Dan PK
Berkas Perkara
Yang Dimohonkan
Banding, Kasasi
Dan PK Secara
Lengkap Dan Tepat
Waktu
Target Realisasi Capaian
2020 5 5 100 % 100 % 100 %
2019 3 3 80 % 100 % 125 %
Tahun 2020 jumlah perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan PK adalah
sebanyak 5 perkara dan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan PK secara
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 42
lengkap dan tepat waktu adalah sebanyak 5 perkara, maka realisasinya adalah sebesar
100% dan capaiannya 100%.
(Analisa tercapai atau tidak tercapai)
Sasaran 2 Indikator ke 4
Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam waktu 1 hari setelah perkara diputus
Indikator ini dihitung dengan membandingkan putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus
dengan putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat.
Berdasarkan Indikator Kinerja Utama, perkara yang menarik perhatian masyarakat
dalam hal ini perkara yang banyak menyita perhatian dan minat masyarakat untuk dapat
mengikuti jalannya persidangan baik melalui media cetak, media online pada Pengadilan
Negeri Kuala Kurun untuk tahun 2020 sebanyak 3 (tiga) perkara pidana. Adapun perkara
yang menarik perhatian masyarakat adalah 3 (tiga) perkara pidana pembunuhan.
Tabel : 3.16. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam waktu 1 hari setelah perkara diputus
Tahun
Putusan
Perkara
Yang
Menarik
Perhatian
Masyarakat
Putusan Perkara Yang
Menarik Perhatian
Masyarakat Yang Dapat
Diakses Secara Online
Dalam Waktu 1 Hari
Setelah Putus
Target Realisasi Capaian
2020 3 3 90 % 100 % 111,1 %
2019 8 8 80 % 100 % 125 %
Tahun 2020 jumlah putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat adalah
sebanyak 3 perkara dan putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat
diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus adalah sebanyak 3 perkara, maka
realisasinya adalah sebesar 100 % dan capaiannya 111,1 %
(Analisa tercapai atau tidak tercapai)
Realisasi pada indikator ini tercapai melebihi sesuai target yang ditetapkan. Dapat
dilihat pada tabel putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam waktu 1 hari setelah perkara diputus diatas (target 90%). Putusan
perkara yang menarik perhatian masyarakat diumumkan oleh pengadilan secara proaktif
serta mekanisme pengumumannya (Direktori Putusan Mahkamah Agung). Informasi yang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 43
dimaksud adalah yang dianggap penting untuk diketahui oleh para pencarian keadilan dan
masyarakat, termasuk putusan dan penetapan pengadilan.
Sasaran 3 : Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin
dan Terpinggirkan
Pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian sasaran kinerja ini berdasarkan pada
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 tahun 2014.
Ruang lingkup layanan hukum bagi masyarakat tidak mampu di pengadilan, terdiri dari:
a. Layanan Pembebasan Biaya Perkara;
b. Penyelenggaraan Sidang diluar Gedung Pengadilan Negeri; dan
c. Penyediaan Posbakum Pengadilan Negeri.
Tabel 3.17.
Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan Terpinggirkan
Indikator Kinerja Capaian
2020 2019
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 0 % 0 %
Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan 0 % 0 %
Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat
layanan bantuan hukum (Posbakum)
100 % 333,3
%
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 100% 333,3
%
Grafik 3.3.
Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin
Dan Terpinggirkan Tahun 2019-2020
0%
50%
100%
150%
200%
250%
300%
350%
2020
2019
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 44
Sasaran 3 Indikator ke 1
Persentase Perkara Prodeo Yang Diselesaikan
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara prodeo yang
diselesaikan dengan jumlah perkara prodeo.
Setiap orang atau sekelompok orang yang tidak mampu secara ekonomi dapat
mengajukan permohonan pembebasan biaya perkara, yang dibuktikan dengan: Surat
Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan oleh Kepala Desa/Lurah/Kepala
wilayah setempat yang menyatakan bahwa benar yang bersangkutan tidak mampu
membayar biaya perkara; atau Surat Keterangan Tunjangan Sosial lainnya seperti Kartu
Keluarga Miskin (KKM), Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Kartu
Beras Miskin (Raskin), Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Bantuan Langsung
Tunai (BLT), Kartu Perlindungan Sosial (KPS), atau dokumen lainnya yang berkaitan
dengan daftar penduduk miskin dalam basis data terpadu pemerintah atau yang dikeluarkan
oleh instansi lain yang berwenang untuk memberikan keterangan tidak mampu.
Layanan pembebasan biaya perkara diberikan sepanjang ketersediaan anggaran di
Pengadilan dan berlaku pada tingkat pertama, tingkat banding, tingkat kasasi, peninjauan
kembali, eksekusi, dan sidang di luar gedung Pengadilan serta Posbakum Pengadilan;
Tabel 3.18.
Persentase Perkara Prodeo Yang Diselesaikan
Tahun
Jumlah
Perkara
Prodeo
Jumlah Perkara Prodeo
Yang Diselesaikan Target
Realisa
si
Capaia
n
2020 0 0 0 % 0 % 0 %
2019 0 0 10 % 0 % 0 %
Tahun 2020 jumlah perkara prodeo sebanyak 0 perkara dan yang diselesaikan
adalah sebanyak 0 perkara, maka realisasinya adalah sebesar 0 % dan capaiannya 0 %.
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah pencari keadilan golongan
tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum dengan jumlah pencari keadilan golongan
tertentu.
(Analisa tercapai atau tidak tercapai)
Realisasi pada indikator ini tercapai sesuai target. Terlihat pada tabel perkara prodeo
yang diselesaikan, Indikator kinerja ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja Pengadilan
Negeri Kuala Kurun dalam meningkatkan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan
terpinggir khususnya terkait perkara prodeo.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 45
Penerima layanan posbakum adalah kelompok masyarakat yang tidak mampu
secara ekonomi dan/atau tidak memiliki akses pada informasi dan konsultasi hukum yang
memerlukan layanan berupa pemberian informasi, konsultasi, advis hukum dan bantuan
pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan.
Sasaran 3 Indikator ke 2
Persentase Perkara Yang Diselesaikan Di Luar Gedung Pengadilan
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah perkara yang diselesaikan di
luar gedung pengadilan dengan jumlah perkara yang seharusnya diselesaikan di luar
gedung pengadilan.
Layanan sidang di luar gedung pengadilan diselenggarakan untuk perkara yang
pembuktiannya mudah atau bersifat sederhana dan bertujuan untuk mempermudah
masyarakat pencari keadilan yang kesulitan menjangkau kantor pengadilan karena
hambatan biaya, fisik atau geografis.
Tabel 3.19.
Persentase Perkara yang Diselesaikan di Luar Gedung Pengadilan
Tahun
Jumlah Perkara Yang
Seharusnya
Diselesaikan Di Luar
Gedung Pengadilan
Jumlah Perkara
Yang Diselesaikan
Di Luar Gedung
Pengadilan
Target Realisas
i Capaian
2020 0 0 0 % 0 % 0 %
2019 0 0 0 % 0 % 0 %
Tahun 2020 jumlah perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan sebanyak 0
perkara dan yang diselesaikan adalah sebanyak 0 perkara, maka realisasinya adalah
sebesar 0 % dan capaiannya 0 %.
(Analisa tercapai atau tidak tercapai)
Realisasi pada indikator ini tercapai sesuai target. Terlihat pada tabel perkara yang
diselesaikan di luar gedung pengadilan, pengadilan dapat menyelenggarakan sidang di luar
Gedung pengadilan berdasarkan pada karakteristik jumlah perkara dan keterjangkauan
wilayah. Sesuai poin- poin prosedur layanan sidang di luar gedung pengadilan.
Sasaran 3 Indikator ke 3
Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu Yang Mendapat Layanan Bantuan
Hukum (Posbakum)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 46
Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah pencari keadilan golongan
tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum dengan jumlah pencari keadilan golongan
tertentu.
Penerima layanan posbakum adalah kelompok masyarakat yang tidak mampu
secara ekonomi dan/atau tidak memiliki akses pada informasi dan konsultasi hukum yang
memerlukan layanan berupa pemberian informasi, konsultasi, advis hukum dan bantuan
pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan.
Tabel : 3.20.
Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu Yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
Tahun
Jumlah Pencari
Keadilan Golongan
Tertentu
Jumlah Pencari
Keadilan Golongan
Tertentu Yang
Mendapat Layanan
Bantuan Hukum
Target Realisasi Capaian
2020 53 53 100 % 100 % 100 %
2019 42 42 30 % 100 % 333,3 %
Tahun 2020 jumlah pencari keadilan golongan tertentu sebanyak 53 perkara dan
yang mendapat layanan bantuan hukum adalah sebanyak 53 perkara, maka realisasinya
adalah sebesar 100 % dan capaiannya 100 %.
(Analisa tercapai atau tidak tercapai)
Realisasi pada indikator ini tercapai sesuai target, dapat dilihat pada table pencari
keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum). Memberi
peluang terhadap perlindungan hak warga negara yang sedang menjalani proses hukum.
Bantuan hukum menurut undang-undang adalah jasa hukum yang diberikan oleh pemberi
bantuan hukum secara cuma-cuma kepada penerima bantuan hukum. Tujuan
penyelenggara bantuan hukum adalah menjamin dan memenuhi hak bagi penerima bantuan
hukum untuk mendapatkan akses keadilan.
Sasaran 4 : Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Tabel : 3.21.
Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Indikator Kinerja Capaian
2020 2019
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 47
Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti
(dieksekusi) 0 % 0 %
Grafik 3.4.
Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan PengadilanTahun 2019-2020
0%
20%
40%
60%
80%
100%
2020
2019
B. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2020
Program- program yang direalisasikan melalui kegiatan terdapat dalam 2 (dua)
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pengadilan Negeri Kuala Kurun Tahun
Anggaran 2020 terdiri dari Unit Organisasi Badan Urusan Administrasi (01) dan Unit
Organisasi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum (03).
Anggaran Pengadilan Negeri Kuala Kurun tahun 2020 adalah sebesar Rp
25.215.568.000,- namun dalam perjalanan mengalami revisi karena adanya pengurangan
anggaran pembangunan gedung kantor disebabkan pendemi covid 19 dan tambahan dari
untuk sewa rumah dinas hakim dan penyelesaian pagu minus pada akun gaji pokok
pegawai. Sehingga pagu anggaran akhir menjadi Rp 8.377.409.000,- (delapan miliar tiga
ratus tujuh puluh tujuh juta empat ratus Sembilan ribu rupiah),- Realisasi anggaran
Pengadilan Negeri Kuala Kurun per 31 Desember 2020 tercatat sebesar Rp 8.297.559.047,-
(delapan miliar dua ratus sembilan puluh tujuh juta lima ratus lima puluh sembilan ribu
empat puluh tujuh rupiah) atau sebesar 99,17 (%). Dibandingkan dengan tahun sebelumnya
persentasi realisasi anggaran Pengadilan Negeri Kuala Kurun pada tahun 2020 mengalami
penurunan. Penyerapan/realiasi anggaran dalam 2 (dua) tahun terakhir terlihat dalam tabel
berikut :
Tabel : 3.22.
Realisasi Anggaran DIPA 01 Badan Urusan Administrasi
No Tahun Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 48
1 2020 8.377.409.000,- 8.297.559.047,- 99,17
2 2019 2,867,910,000,- 2,866,052,039,- 99,94
Tabel : 3.23.
Realisasi Anggaran DIPA 03 Dijen Badan Peradilan Umum
No Tahun Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) %
1 2020 63,700,000,- 53,230,000,- 83,56
2 2019 63,700,000,- 63,135,000,- 75,09
Realisasi sebesar Rp 53,230,000,- (lima puluh tiga juta dua ratus tiga puluh ribu
rupiah) merupakan biaya untuk mencapai sasaran kinerja dengan rincian sebagai berikut :
Tabel : 3.24.
Sasaran Strategis, Anggaran dan Realisasi Tahun 2020
No Sasaran Strategis Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) %
1 Terwujudnya Proses
Peradilan yang Pasti,
Transparan dan
Akuntabel
31.840.000 22.202.000 69.7
2 Peningkatan
Efektivitas
Pengelolaan
Penyelesaian Perkara
7.860.0000 7.122.0000 90.6
3 Meningkatnya akses
peradilan bagi
masyarakat miskin
dan terpinggirkan
24,000,000.00 24,000,000.00 100
4 Meningkatnya
kepatuhan terhadap
putusan pengadilan
0 0 0
Belum optimalnya capaian kinerja input/penyerapan anggaran tersebut disebabkan
oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Perencanaan kinerja dan penganggaran masih belum dilakukan secara baik sehingga
harus dilakukan penyesuaian (revisi) dokumen anggaran (RKAKL, DIPA, POK) yang
berdampak pada keterlambatan dalam penyerapan anggaran.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 49
2. Pandemik Covid 19 yang berdampak pada realisasi anggaran dipa 03 yakni pada
kegiatan konsumsi makan terdakwa dan konsumsi pengamanan kepolisian (521211).
3. Masih terbatasnya jumlah dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 50
A. Kesimpulan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) merupakan wujud akuntabilitas,
kredibilitas dan transparansi kinerja Lembaga Peradilan sebagai Pengadilan Tingkat
Pertama. LKjIP melaporkan suatu bentuk pencapaian kinerja (performance result)
selama kurun waktu tahun 2020 yang diperbandingkan dengan rencana kerja
(performance plan).
Dengan menganalisa kinerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun tahun 2020
maka diharapkan adanya suatu langkah nyata untuk meningkatkan kualitas kinerja
lembaga Pengadilan Negeri Kuala Kurun sebagai institusi yang berada di bawah
Mahkamah Agung yang lebih berwibawa, mandiri dan hasil putusannya yang lebih
mencerminkan rasa keadilan.
Meningkatnya kualitas kinerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun akan
terlaksana apabila unit-unit dan komponen pendukungnya saling mengisi,
terencana, tersistematis dan terprogram secara komprehensif. Dengan diterbitkan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Kuala Kurun tahun
2020, diharapkan bisa terlihat kinerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun secara
transparan dan akuntabel sehingga bisa menjadi patokan
pencapaian kinerja lembaga Pengadilan Negeri Kuala Kurun pada tahun yang akan
datang.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil-hasil pencapaian dan penyusunan laporan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah pada satuan kerja Pengadilan Negeri Kuala Kurun ini
didapat beberapa saran yang ingin disampaikan yaitu :
1. Perencanaan program dan kegiatan secara lebih mantap serta antisipatif sehingga
tidak akan mengalami permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaannya.
2. Peningkatan kualitas SDM terkait dengan teknis maupun non teknis yudisial
terutama kemampuan dalam penggunaan IT.
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 51
3. Perencanaan kinerja dan anggaran dilakukan secara lebih cermat dan revisi
anggaran dan kegiatan dilakukan secara sangat selektif sehingga tidak
menghambat pelaksanaan kegiatan.
4. Peningkatan dan pengembangan kapasitas SDM dilakukan lebih intensif melalui
pengadaan CPNS/PNS, pembinaan, pendidikan dan pelatihan secara daring
(online).
5. Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana operasional perkantoran harus
diprioritaskan, untuk itu perlu adanya monitoring dan evaluasi terhadap realisasi
pemenuhan kebutuhan yang baik terhadap fasilitas, prasarana dan sarana
penunjang yang pemenuhannya dilakukan secara bertahap sesuai dengan
anggaran yang tersedia.
LAMPIRAN 1
1. SK TIM PENYUSUN LkjIP
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI KUALA KURUN
NOMOR : 10/KPN/PN.Kkn/SK/1/2021
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
PADA PENGADILAN NEGERI KUALA KURUN
KETUA PENGADILAN NEGERI KUALA KURUN
Menimbang
:
a. Bahwa dalam rangka melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, maka perlu membentuk Tim Penyusun Laporan Akhir Kinerja Instansi Pemerintah;
b. Bahwa guna kepentingan tersebut diatas, maka perlu dibentuk tim guna membantu Ketua Pengadilan Negeri Kuala Kurun dalam penyusunan laporan Akuntabilitas Pemerintah Tahun 2020 untuk dilaporkan pada tahun 2021;
c. Bahwa kegiatan penyusunan tersebut meliputi seluruh kegiatan dan target yang akan dicapai serta disesuaikan dengan DIPA tahun berjalan;
d. Bahwa nama-nama yang ditunjuk sebagai Tim tersebut dipandang mampu dan cakap melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman;
2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;
3. Instruksi Presiden 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP);
4. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja;
5. Peraturan..................
5. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama;
6. Surat Edaran Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja Serta Sesuai Dengan Tugas Pokok dan Fungsi;
7. Surat Sekretaris Mahkamah Agung R.I. Nomor 1604/SEK/OT.01.2/11/2019 tentang Penyampaian Dokumen SAKIP.
8. Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 1931A/SEK/OT.01.2/11/2020 tanggal 27 November 2020 perihal Penyampaian Dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Tahun 2021;
9. Surat dari Pengadilan Tinggi Palangka Raya Nomor W16-U/139/OT.01.2/1/2021 tanggal 14 Januari 2021 perihal Penyampaian Dokumen SAKIP Tahun 2021.
M E M U T U S K A N
MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI KUALA KURUN
TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) PADA PENGADILAN
NEGERI KUALA KURUN.
KESATU : Menunjuk dan mengangkat yang namanya tersebut pada lajur 2
dalam jabatan sebagaimana tercantum dalam lajur 3 sebagai Tim
Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) pada
Pengadilan Negeri Kuala Kurun dan bertugas sebagaimana tersebut
dalam lajur 4 dalam daftar lampiran surat keputusan ini;
KEDUA Mencabut Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Kuala Kurun
Nomor : 50/KPN/PN.Kkn/SK/1/2020 tanggal 02 Januari 2020
Tentang Pembentukan Tim Penyusun Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Pada Pengadilan Negeri Kuala Kurun;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan
perbaikan seperlunya;
KEEMPAT : Salinan keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk
diketahui dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Ditetapkan di Kuala Kurun pada tanggal 29 Januari 2021
KETUA
PENGADILAN NEGERI KUALA KURUN,
RUDY RUSWOYO
Lampiran : Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Kuala Kurun
Nomor : 10/KPN/PN.Kkn/SK/1/2021
Tanggal : 29 Januari 2021
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
PADA PENGADILAN NEGERI KUALA KURUN
NO. NAMA JABATAN KEDUDUKAN DALAM TIM
1 2 3 4
1 RUDY RUSWOYO , S.H., M.H. NIP. 19761018 200112 1 002
Ketua Pelindung/ Penasehat
2 EGA SHAKTIANA, S.H., M.H. NIP. 19771001 200312 1 001
Wakil Ketua Ketua Tim
3 SYAHRUDIN, S.H. NIP. 19680827 199303 1 004
Panitera Koordinator Kepaniteraan
4 EXMAN VRYANTO, S.E. NIP. 19731121 199303 1 002
Sekretaris Koordinator Kesekretariatan
5 FRIADY, S.H. NIP. 19821014 200912 1 005
Panitera Muda Perdata
Penyaji data Bagian Perdata
6 KUNCORO TATWO P., S.H. NIP. 19710117 199503 1 001
Panitera Muda Hukum
Penyaji data Bagian Hukum
7 DIDID SUHARTONO, S.H. NIP. 19830502 200904 1 009
Plt. Panitera Muda Pidana/ PP
Penyaji data Bagian Pidana
8 VUSI RURIANTY, S.Kom. NIP. 19860315 200904 2 008
Kasubbag. Umum dan Keuangan
Penyaji data Bagian Umum dan Keuangan
9 ACHMAD SYAHRUJI, A.Md. NIP. 19841023 200904 1 005
Kasubbag. Perencanaan, TI dan Pelaporan
Penyaji data Bagian Perencanaan, TI dan Pelaporan
10 TUBAGUS RAMDAN, S.E. NIP. 19890423 201903 1 001
Plt. Kasubbag. Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
Penyaji data Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
11 MARDONA Staf Subbag. Perencanaan, TI dan Pelaporan
Operator
Ditetapkan di Kuala Kurun pada tanggal 29 Januari 2021
KETUA PENGADILAN NEGERI KUALA KURUN,
RUDY RUSWOYO
LAMPIRAN 2
2. STRUKTUR ORGANISASI
LAMPIRAN 3
3. REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA
(Matrik Reviu Indikator Kinerja Utama)
No. Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Penjelasan Penanggung
Jawab Sumber
Data
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Persentase Sisa Perkara yang diselesaikan :
- Perdata - Pidana
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑥 100%
Catatan :
Surat Edaran Ketua MA RI Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian perkara di Pengadilan Tk. Pertama dan Tk. Banding pada 4 (empat) lingkungan Peradilan
Sisa perkara yang diselesaikan = Sisa perkara tahun sebelumnya
Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Persentase perkara : - Perdata - Pidana
Yang diselesaikan tepat waktu
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑒𝑙𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑥 100%
Catatan :
Jumlah perkara yang harus diselesaikan = Jumlah perkara tahun berjalan ditambah sisa perkara tahun sebelumnya)
Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang diselesaikan tahun berjalan
Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :
- Banding - Kasasi - PK
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑗𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑝𝑎𝑦𝑎 ℎ𝑢𝑘𝑢𝑚
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠 𝑥 100%
Catatan :
Upaya hukum = Banding, Kasasi, PK
Secara hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum, maka semakin puas atas putusan pengadilan
Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan melalui Diversi
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑝𝑖𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝐷𝑖𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑝𝑖𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑥 100%
Panitera
Laporan Bulanan dan
Catatan : Diversi adalah anak pelaku kejahatan tidak dianggap sebagai pelaku kejahatan, melainkan sebagai korban
Laporan Tahunan
Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
Catatan :
PERMEN PAN RB Nomor 14 tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan Survey Kepuasan Masyarakat unit Penyelenggaran Pelayanan Publik
Nilai persepsi minimal 3,6 dengan nilai konversi interval IKM Index harus ≥ 80
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑙𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑃𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑎𝑟𝑎 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠 𝑥 100%
Catatan : SEMA No.01 Tahun 2011 tentang perubahan SEMA 02 Tahun 2010 tentang penyampaian salinan dan petikan putusan
Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Persentase perkara yang diselesaikan melalui Mediasi
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖 𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑥 100%
Catatan : Perma No. 1 tahun 2016 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan
Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Persentase berkas perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑜ℎ𝑜𝑛𝑘𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝐾𝑎𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝐾 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑗𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑜ℎ𝑜𝑛𝑘𝑎𝑛𝐵𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔, 𝐾𝑎𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝐾
𝑥 100%
Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑟𝑖𝑘 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑜𝑛𝑙𝑖𝑛𝑒 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 1 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑟𝑖𝑘 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑥 100%
Catatan : Putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat = Putusan perkara Tipikor
Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
3. Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan Terpinggirkan
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑒𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑒𝑜 𝑥 100%
Catatan :
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Indeks kepuasan pencari keadilan
Perma No. 1 tahun 2014 Tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat tidak mampu di Pengadilan
Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛𝑑𝑖𝑙𝑢𝑎𝑟 𝐺𝑒𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛𝑑𝑖𝑙𝑢𝑎𝑟 𝐺𝑒𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛
𝑥 100%
Catatan :
Perma No. 1 tahun 2014 Tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat tidak mampu di Pengadilan
Diluar Gedung Pengadilan adalah perkara yang diselesaikan diluar kantor pengadilan (zetting plaatz, sidang keliling maupun gedung-gedung lainnya)
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑔𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑡𝑢𝑎𝑛 ℎ𝑢𝑘𝑢𝑚
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑔𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 𝑥 100%
Catatan :
Perma No. 1 tahun 2014 Tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat tidak mampu di Pengadilan
Golongan tertentu yakni masyarakat miskin dan terpinggirkan (marjinal)
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (Dieksekusi)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑖 (𝑑𝑖𝑒𝑘𝑠𝑒𝑘𝑢𝑠𝑖)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝐵𝐻𝑇 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑜ℎ𝑜𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑖 (𝑑𝑖𝑒𝑘𝑠𝑒𝑘𝑢𝑠𝑖)
𝑥 100%
Catatan : BHT : Berkekuatan Hukum Tetap
Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
LAMPIRAN 4
4. MATRIK REVIU RENCANA STRATEGIS TAHUN 2020-2024
Instansi : Pengadilan Negeri Kuala Kurun
Visi : Terwujudnya Pengadilan Negeri Kuala Kurun yang Agung
Misi : 1. Menjaga Kemandirian Badan Peradilan
2. Memberikan Pelayanan Hukum yang Berkeadilan kepada Pencari Keadilan
3. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Badan Peradilan
4. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Badan Peradilan
No
Tujuan
Target jangka
Menengah (5 Tahun)
Sasaran Strategis Target (%)
Uraian Indikator Kinerja
% Uraian Indikator Kinerja 2020 2021 2022 2023 2024
Terwujudnya Kepercayaan Publik atas layanan Pengadilan Negeri Kuala Kurun
Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
90% Terwujudnya Proses
Peradilan yang Pasti,
Transparan, dan Akuntabel
Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan
90 90 100 100 100
Persentase Sisa Perkara Pidana yang Diselesaikan
90 90 100 100 100
Persentase Perkara Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu
90 90 100 100 100
Persentase perkara yang diselesaikan
melalui pembebasan
biaya / Prodeo
0% Persentase perkara pidana yang diselesaikan tepat waktu
90 90 100 100 100
Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding
70 70 70 70 70
Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi
70 70 70 70 70
Persentase perkara yang diselesaikan
melalui siding
keliling/Zitting Plats
0% Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali
70 70 70 70 70
Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
1 1 1 1 1
Index Kepuasan Pencari Keadilan
95 95 95 100 100
Peningkatan Efektivitas
Pengelolaan Penyelesaian
Perkara
Persentase Salinan Putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada Para Pihak tepat waktu
90 90 100 100 100
Persentase Salinan Putusan Perkara Pidana yang dikirim kepada Para Pihak Tepat Waktu
90 90 90 90 90
Persentase perkara yang
terlayani melalui
Posbakum
100% Persentase Perkara yang Diselesaikan Melalui Mediasi
2 2 2 2 2
Persentase Berkas Perkara yang Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu
100 100 100 100 100
Persentase Putusan Perkara yang Menarik Perhatian Masyarakat yang Dapat Diakses Secara Online dalam Waktu 1 Hari Setelah Putus
90 90 100 100 100
Persentase kepuasan
para pencari keadilan terhadap layanan
peradilan
95% Meningkatnya Akses
Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan
Terpinggirkan
Persentase Perkara Prodeo yang Diselesaikan
0 0 0 0 0
Persentase Perkara yang Diselesaikan di Luar Gedung Pengadilan
0 0 0 0 0
Nilai Akreditasi
Penjaminan Mutu
A Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
100 100 100 100 100
Pengadilan Negeri Kuala
Kurun
Meningkatnya Kepatuhan terhadap Putusan
Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindak lanjuti (Dieksekusi)
5 5 5 5 5
Terwujudnya dukungan pelaksanaan tugas Mahkamah Agung
Persentase pelaksanaan pengawasan kinerja pada Pengadilan
Negeri Kuala Kurun
100% Meningkatnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat
peradilan secara optimal
Jumlah pengawasan keuangan perkara
12 12 12 12 12
Jumlah pengawasan keuangan DIPA
12 12 12 12 12
Jumlah pengawasan bidang administrasi umum
12 12 12 12 12
Persentase Transparansi pengelolaan
SDM, Keuangan, dan Aset
100% Meningkatnya Transparansi Pengelolaan
SDM, Keuangan dan
Aset
Persentase Jumlah SDM yang mengikuti pelatihan Teknis dan Administrasi umum
60 60 70 90 100
Persentase Realisasi PNBP 100 100 100 100 100
Persentase Realisasi Anggaran Belanja (DIPA)
95 95 95 95 95
Persentase terpenuhinya sarana dan prasarana pengadilan
85 85 85 85 85
LAMPIRAN 5
5. REVISI RENCANA KINERJA TAHUN 2020
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1.
Terwujudnya Proses
Peradilan yang Pasti,
Transparan, dan Akuntabel
Persentase Sisa Perkara Perdata
yang Diselesaikan
90%
Persentase Sisa Perkara Pidana
yang Diselesaikan
90%
Persentase Perkara Perdata yang
Diselesaikan Tepat Waktu
90%
Persentase perkara pidana yang
diselesaikan tepat waktu
90%
Persentase Perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum
Banding
70%
Persentase Perkara Yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Kasasi
70%
Persentase perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum
Peninjauan Kembali
70%
Persentase Perkara Pidana Anak
yang Diselesaikan dengan Diversi
1%
Index Kepuasan Pencari Keadilan 95%
2.
Peningkatan Efektivitas
Pengelolaan Penyelesaian
Perkara
Persentase salinan putusan yang
dikirim kepada para pihak tepat
waktu
90%
Persentase Perkara yang
Diselesaikan Melalui Mediasi
2%
Persentase Berkas Perkara yang
Dimohonkan Banding, Kasasi, dan
PK yang Diajukan Secara Lengkap
dan Tepat Waktu
100%
Persentase Putusan Perkara yang
Menarik Perhatian Masyarakat
yang Dapat Diakses Secara Online
dalam Waktu 1 Hari Setelah Putus
90%
3. Persentase Perkara Prodeo yang
Diselesaikan
0%
Meningkatnya Akses
Peradilan bagi Masyarakat
Miskin dan Terpinggirkan
Persentase Perkara yang
Diselesaikan di Luar Gedung
Pengadilan
0%
Persentase Pencari Keadilan
Golongan Tertentu yang Mendapat
Layanan Bantuan Hukum
(Posbakum)
100%
4. Meningkatnya Kepatuhan
terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara
Perdata yang Ditindak lanjuti
(Dieksekusi)
5%
LAMPIRAN 6
6. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
%
1. Terwujudnya Proses
Peradilan yang Pasti,
Transparan, dan
Akuntabel
Persentase Sisa Perkara Perdata yang
Diselesaikan
90
2. Persentase Sisa Perkara Pidana yang
Diselesaikan
90
3. Persentase Perkara Perdata yang
Diselesaikan Tepat Waktu
90
4. Persentase perkara pidana yang
diselesaikan tepat waktu
90
5. Persentase Perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Banding
70
6. Persentase Perkara Yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Kasasi
70
7. Persentase perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan
Kembali
70
8. Persentase Perkara Pidana Anak yang
Diselesaikan dengan Diversi
1
9. Index Kepuasan Pencari Keadilan 95
10. Peningkatan Efektivitas
Pengelolaan
Penyelesaian Perkara
Persentase Salinan Putusan Perkara
Perdata yang dikirim kepada Para Pihak
tepat waktu
90
11. Persentase Salinan Putusan Perkara
Pidana yang dikirim kepada Para Pihak
Tepat Waktu
90
12. Persentase Perkara yang Diselesaikan
Melalui Mediasi
2
13. Persentase Berkas Perkara yang
Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK
yang Diajukan Secara Lengkap dan
Tepat Waktu
100
14. Persentase Putusan Perkara yang
Menarik Perhatian Masyarakat yang
Dapat Diakses Secara Online dalam
Waktu 1 Hari Setelah Putus
90
15. Meningkatnya Akses
Peradilan bagi
Masyarakat Miskin dan
Terpinggirkan
Persentase Perkara Prodeo yang
Diselesaikan
0
16. Persentase Perkara yang Diselesaikan
di Luar Gedung Pengadilan
0
17. Persentase Pencari Keadilan Golongan
Tertentu yang Mendapat Layanan
Bantuan Hukum (Posbakum)
100
18. Meningkatnya
Kepatuhan terhadap
Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata
yang Ditindak lanjuti (Dieksekusi)
5
Kegiatan : 1. Pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan Badan
Urusan Administrasi. Rp. 2.937.858.000
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung RI.
Rp. 5.028.550.000
3. Peningkatan Manajemen Peradilan Umum. Rp. 63.700.000
TOTAL ANGGARAN KEGIATAN TAHUN 2020 Rp. 8.030.108.000
LAMPIRAN 7
7. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2020 PER TRIWULANAN
No. Sasaran Strategis Indikator
Kinerja
Target
(%) Realisasi Triwulan
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Inpu
t
Realisa
si
Capai
an
(%)
Inp
ut
Realis
asi
Capai
an
(%)
Inp
ut
Realis
asi
Capai
an
(%)
Input Realis
asi
Capaia
n (%)
1. Meningkatnya
Akses Peradilan
bagi Masyarakat
Miskin dan
Terpinggirkan
Persentase
Pencari
Keadilan
Golongan
Tertentu yang
Mendapat
Layanan
Bantuan
Hukum
(Posbakum)
100 13 8
61,54%
61,00 6 6
100,0
0%
100,0
0
9 9
100,0
0%
100,0
0
0 36
0,00
%
0,00
2. Persentase
Perkara
Prodeo yang
Diselesaikan
0 0
0,00%
0,00 0 0
0,00
%
0,00 0 0
0,00
%
0,00 0 0
0,00
%
0,00
3. Persentase
Perkara yang
Diselesaikan
di Luar
Gedung
Pengadilan
0 0
0,00%
0,00 0 0
0,00
%
0,00 0 0
0,00
%
0,00 0 0
0,00
%
0,00
4. Peningkatan
Efektivitas
Pengelolaan
Penyelesaian
Perkara
Persentase
Salinan
Putusan
Perkara
Perdata yang
dikirim
kepada Para
Pihak tepat
waktu
90 10 10
100,00
%
111,1
1
12 12
100,0
0%
111,1
1
5 5
100,0
0%
111,1
1
8 8
100,0
0%
111,11
5. Persentase
Salinan
Putusan
Perkara
Pidana yang
dikirim
kepada Para
Pihak Tepat
Waktu
90 23 23
100,00
%
111,1
1
14 14
100,0
0%
111,1
1
17 17
100,0
0%
111,1
1
29 29
100,0
0%
111,11
6. Persentase
Berkas
Perkara yang
Dimohonkan
Banding,
Kasasi, dan
PK yang
Diajukan
Secara
Lengkap dan
Tepat Waktu
100 2 2
100,00
%
100,0
0
0 0
0,00
%
0,00 2 1
50,00
%
50,00 1 1
100,0
0%
100,00
7. Persentase
Perkara yang
Diselesaikan
Melalui
Mediasi
2 7 0
0,00%
0,00 12 0
0,00
%
0,00 4 0
0,00
%
0,00 3 0
0,00
%
0,00
8. Persentase
Putusan
Perkara yang
Menarik
Perhatian
Masyarakat
yang Dapat
Diakses
Secara Online
dalam Waktu
1 Hari Setelah
Putus
90 4 4
100,00
%
111,1
1
2 2
100,0
0%
111,1
1
4 4
100,0
0%
111,1
1
0 0
0,00
%
0,00
9. Terwujudnya
Proses Peradilan
yang Pasti,
Transparan dan
Akuntabel
Persentase
Sisa Perkara
Pidana yang
Diselesaikan
90 2 2
100,00
%
111,1
1
0 0
0,00
%
0,00 0 0
0,00
%
0,00 0 0
0,00
%
0,00
10. Persentase
Sisa Perkara
Perdata yang
Diselesaikan
90 8 10
125,00
%
138,8
9
0 0
0,00
%
0,00 0 0
0,00
%
0,00 0 0
0,00
%
0,00
11. Persentase
perkara yang
Tidak
Mengajukan
Upaya Hukum
Peninjauan
Kembali
70 0 0
0,00%
0,00 0 0
0,00
%
0,00 0 0
0,00
%
0,00 0 0
0,00
%
0,00
12. Persentase
Perkara Yang
Tidak
Mengajukan
Upaya Hukum
Kasasi
0 0
0,00%
0,00 0 0
0,00
%
0,00 0 0
0,00
%
0,00 0 0
0,00
%
0,00
13. Persentase
Perkara yang
Tidak
Mengajukan
Upaya Hukum
Banding
70 33 30
90,91%
128,5
7
32 32
100,0
0%
142,8
6
22 20
90,91
%
128,5
7
37 36
97,30
%
138,57
14. Persentase
perkara
pidana yang
diselesaikan
tepat waktu
90 23 23
100,00
%
111,1
1
20 20
100,0
0%
111,1
1
17 17
100,0
0%
111,1
1
29 29
100,0
0%
111,11
15. Persentase
Perkara
Pidana Anak
yang
Diselesaikan
dengan
Diversi
1 1 0
0,00%
0,00 3 3
100,0
0%
10.00
0,00
0 0
0,00
%
0,00 1 1
100,0
0%
10.000,
00
16. Persentase
Perkara
Perdata yang
Diselesaikan
Tepat Waktu
10 10
100,00
%
0,00 12 12
100,0
0%
0,00 5 5
100,0
0%
0,00 8 8
100,0
0%
0,00
17. Index
Kepuasan
Pencari
Keadilan
95 0 0
0,00%
0,00 22 21
95,45
%
100,0
0
0 0
0,00
%
0,00 32 32
100,0
0%
105,26
18. Meningkatnya
Kepatuhan
terhadap Putusan
Pengadilan
Persentase
Putusan
Perkara
Perdata yang
Ditindak
lanjuti
(Dieksekusi)
5 0 0
0,00%
0,00 0 0
0,00
%
0,00 0 0
0,00
%
0,00 0 0
0,00
%
0,00
LAMPIRAN 8
8. PENGHARGAAN
Sertifikat Akreditasi Penjaminan Mutu dari Badan Peradilan Umum (badilum)
pada bulan September 2019. Satu-satunya Pengadilan Negeri baru terbentuk se-
Indonesia yang menerima penghargaan sertifikasi APM.
LAMPIRAN 9
9. LAIN-LAIN