7
CYTOMEGALOVIRUS Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut atau infeski berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih tinggi. Pemeriksaan laboratorium yang silakukan meliputi Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG. Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan Igm sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II dan mencaegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infeksi terjadi pada saat kehamilan. Beberapa metode pencegahan terhadap infeksi yang dianjurkan, antara lain: 1. Memasak bahan makanan dengan benar. Pemanasan pada suhu 700C selama 15 30 menit dapat mematikan oocyst 2. Pengasapan, pengasaman, pengasinan makanan tidak dapat mematikan kista 3. Lalapan sebaiknya dicuci terlebih dahulu sebelum dimakan 4. Cuci tangan sebelum makan 5. Pemeliharaan kucing secara baik: buang/bakar kotoran sebelum kista mengalami sporulasi (sebelum 4 hari); bakar semua barang terkontaminasi kista 6. Pendonor darah/organ sebaiknya dilakukan screening test untuk toxoplasma 7. Dilakukan pemeriksaan serologis pada wanita yang merencanakan hamil 8. Hewan atau individu yang terlihat sakit sebaiknya segera dibawa ke dokter hewan/dokter. Untuk terapi, obat yang biasanya dipergunakan adalah pyrimethamine yang dikombinasi dengan preparat sulfa. Obat tersebut toksik untuk kucing, sehingga biasanya diberikan dalam dosis kecil. Asam folat atau multivitamin dapat diberikan untuk memperbaiki kondisi tubuh. Kortikosteroid kadang diberikan dengan dosis yang sesuai, untuk menurunkan reaksi inflamasi. Obat lain yang sering digunakan adalah spiramisin, klindamisin. Transmisi dan pencegahan Transmisi HCMV terjadi dari orang ke orang melalui cairan tubuh. Infeksi memerlukan kontak kedekatan(intim). CMV dapat menular lewat hubungan seksual dan juga dapat ditularkan melalui air susu ibu, transplanted organ, dan jarang melalui

Cytomegalovirus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sasffdg

Citation preview

Page 1: Cytomegalovirus

CYTOMEGALOVIRUS

Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut atau infeski berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih tinggi. Pemeriksaan laboratorium yang silakukan meliputi Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG.Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan Igm sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II dan mencaegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infeksi terjadi pada saat kehamilan.

Beberapa metode pencegahan terhadap infeksi yang dianjurkan, antara lain:

1. Memasak bahan makanan dengan benar. Pemanasan pada suhu 700C selama 15 30 menit dapat mematikan oocyst2. Pengasapan, pengasaman, pengasinan makanan tidak dapat mematikan kista3. Lalapan sebaiknya dicuci terlebih dahulu sebelum dimakan4. Cuci tangan sebelum makan5. Pemeliharaan kucing secara baik: buang/bakar kotoran sebelum kista mengalami sporulasi (sebelum 4 hari); bakar semua barang terkontaminasi kista6. Pendonor darah/organ sebaiknya dilakukan screening test untuk toxoplasma7. Dilakukan pemeriksaan serologis pada wanita yang merencanakan hamil8. Hewan atau individu yang terlihat sakit sebaiknya segera dibawa ke dokter hewan/dokter.

Untuk terapi, obat yang biasanya dipergunakan adalah pyrimethamine yang dikombinasi dengan preparat sulfa. Obat tersebut toksik untuk kucing, sehingga biasanya diberikan dalam dosis kecil. Asam folat atau multivitamin dapat diberikan untuk memperbaiki kondisi tubuh. Kortikosteroid kadang diberikan dengan dosis yang sesuai, untuk menurunkan reaksi inflamasi. Obat lain yang sering digunakan adalah spiramisin, klindamisin.

 Transmisi dan pencegahanTransmisi HCMV terjadi dari orang ke orang melalui cairan tubuh. Infeksi memerlukan kontak kedekatan(intim). CMV dapat menular lewat hubungan seksual dan juga dapat ditularkan melalui air susu ibu, transplanted organ, dan jarang melalui transfusi darah. Untuk menghindari cairan saat berhubungan seks dapat menggunakan kondom.

Penularan virus seringkali terjadi pada anak-anak balita karena mereka paling sering bersentuhan saat berkumpul dan bermain, cairan tubuh dari seorang anak dapat tertempel pada tangan dan kemudian diserap melalui hidung atau mulut anak lain yang rentan. Karena itu, penjagaan dan kewaspadaan harus dilakukan ketika menangani anak-anak dan barang-barang seperti ember mandi bayi/balita (yang dipakai bergantian anak). Mencuci tangan dengan sabun dan air merupakan cara efektif untuk menghilangkan virus dari tangan. Infeksi HCMV tidak menunjukkan gejala yang umum pada bayi dan anak-anak muda.

Page 2: Cytomegalovirus

PengobatanHarap bertanya pada dokter/medis tentang pengobatan ini, untuk dokter/medis yang ingin mempelajari bisa dicek di alamat Wikipedia (paling bawah) yang sudah diberi link ke alamat bersangkutan (tampaknya masih diperlukan tambahan literatur).

Apa CMV Itu?

Virus sitomegalia (cytomegalovirus/CMV) adalah infeksi oportunistik (IO). Virus ini sangat umum. Sampai 85% masyarakat di AS terinfeksi CMV pada saat mereka berusia 40 tahun. Statistik untuk Indonesia belum diketahui. Sistem kekebalan tubuh yang sehat mengendalikan virus ini, sehingga tidak mengakibatkan penyakit.

Waktu pertahanan kekebalan menjadi lemah, CMV dapat menyerang beberapa bagian tubuh. Kelemahan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai penyakit termasuk HIV. Terapi antiretroviral (ART) sudah mengurangi angka penyakit CMV pada Odha secara bermakna. Namun, kurang lebih 5% Odha masih mengalami penyakit CMV.

Penyakit yang paling lazim disebabkan CMV adalah retinitis. Penyakit ini adalah kematian sel pada retina, bagian belakang mata. Kematian sel ini dapat menyebabkan kebutaan secara cepat jika tidak diobati. CMV dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menginfeksi beberapa organ sekaligus. Risiko penyakit CMV tertinggi waktu jumlah CD4 di bawah 50. Penyakit CMV jarang terjadi dengan jumlah CD4 di atas 100.

Tanda pertama retinitis CMV adalah masalah penglihatan seperti titik hitam yang bergerak. Ini disebut ‘floater’ (katung-katung) dan mungkin menunjukkan adanya radang pada retina. Kita juga mungkin memperhatikan cahaya kilat, penglihatan yang kurang atau bengkok-bengkok, atau titik buta. Beberapa dokter mengusulkan pemeriksaan mata untuk mengetahui adanya retinitis CMV. Pemeriksaan ini dilaksanakan oleh ahli mata. Jika jumlah CD4 kita di bawah 200 dan kita mengalami masalah penglihatan apa saja, sebaiknya kita langsung menghubungi dokter. Untuk informasi lebih lanjut mengenai masalah penglihatan.

Beberapa Odha yang baru saja mulai memakai ART dapat mengalami radang dalam mata, yang menyebabkan kehilangan penglihatan. Masalah ini disebabkan oleh sindrom pemulihan kekebalan.

Sebuah penelitian baru memberi kesan bahwa orang dengan CMV aktif lebih mudah menularkan HIV-nya pada orang lain.

Bagaimana CMV Diobati?

Pengobatan pertama untuk CMV meliputi infus setiap hari. Karena harus diinfus setiap hari, sebagian besar orang memasang ‘keran’ atau buluh obat yang dipasang secara tetap pada dada atau lengan. Dulu orang dengan penyakit CMV diperkirakan harus tetap memakai obat anti-CMV seumur hidup.

Page 3: Cytomegalovirus

Pengobatan CMV diperbaiki secara dramatis selama beberapa tahun terakhir ini. Saat ini ada tujuh jenis pengobatan CMV yang disetujui oleh FDA di AS.

ART dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Pasien dapat berhenti memakai obat CMV jika jumlah CD4-nya di atas 100 hingga 150 dan tetap begitu selama tiga bulan. Namun ada dua keadaan yang khusus:

1.  Sindrom pemulihan kekebalan dapat menyebabkan radang yang berat pada mata Odha walaupun sebelumnya tidak pernah berpenyakit CMV. Dalam hal ini, biasanya pasien di-berikan obat anti-CMV bersama dengan ART-nya.

2.  Bila jumlah CD4 turun di bawah 50, risiko penyakit CMV meningkat.

Apakah CMV Dapat Dicegah?

Gansiklovir disetujui untuk mencegah (profilaksis) CMV, tetapi banyak dokter enggan meresepkannya. Mereka tidak ingin menambahkan hingga 12 kapsul lagi pada pasien. Lagi pula, belum jelas profilaksis ini bermanfaat. Dua penelitian besar menghasilkan kesimpulan berbeda. Akhirnya, ART dapat menahan jumlah CD4 pada tingkat yang cukup tinggi sehingga yang memakainya tidak akan berpenyakit CMV.

Bagaimana Kita Dapat Memilih Pengobatan CMV?

Ada beberapa masalah yang sebaiknya dipertimbangkan jika memilih pengobatan penyakit CMV aktif:

Apakah ada risiko pada penglihatan? Kita sebaiknya bertindak secara cepat agar kita tidak menjadi buta.

Seberapa efektif pengobatan? Gansiklovir suntikan adalah pengobatan CMV yang paling efektif secara keseluruhan. Bentuk susuk sangat baik untuk menghentikan retinitis. Namun susuk hanya bekerja pada mata yang ditanam.

Bagaimana obat diberikan? Pil paling mudah ditangani. Pengobatan ke dalam pembuluh darah meliputi suntikan atau buluh obat yang mungkin menimbulkan infeksi. Suntikan pada mata berarti menyuntik jarum langsung pada mata. Bentuk susuk, yang bertahan enam sampai delapan bulan, membutuhkan sekitar satu jam rawat jalan.

Apakah terapinya lokal atau sistemik? Terapi lokal hanya mempengaruhi mata. Retinitis CMV dapat cepat menyebar dan mengakibatkan kebutaan. Karena itu, penyakit ini diobati dengan manjur waktu pertama ditemukan. Obat baru dalam bentuk suntikan dan susuk menempatkan obat langsung dalam mata, dan menimbulkan dampak terbesar pada retinitis.

Page 4: Cytomegalovirus

CMV juga dapat ditemukan pada bagian tubuh lain. Untuk menanggulangi di bagian tubuh lain, kita membutuhkan terapi sistemik (seluruh tubuh). Pengobatan suntikan atau infus, atau pil valgansiklovir, dapat dipakai.

Apa efek sampingnya? Beberapa obat CMV dapat merusak sumsum tulang atau ginjal. Ini mungkin membutuhkan obat tambahan. Obat lain meliputi infus selama waktu yang lama. Membahas efek samping pengobatan CMV dengan dokter.

Apa saran pedoman? Baru-baru ini ada beberapa pedoman profesional yang menyarankan penggunaan valgansiklovir sebagai pengobatan pilihan untuk pasien yang tidak berisiko segera kehilangan penglihatannya.

Garis Dasar

Penggunaan ART adalah cara terbaik untuk mencegah CMV. Jika jumlah CD4 kita rendah, dan kita mengalami gangguan penglihatan APA PUN, kita harus langsung periksa ke dokter!

Pengobatan langsung pada mata memungkinkan pengendalian retinitis CMV. Dengan obat CMV baru, kita dapat menghindari buluh obat yang dipasang pada tubuh kita dan infus harian.

Sebagian besar orang dapat menghentikan penggunaan obat CMV jika jumlah CD4-nya naik dan tetap di atas 100-150 waktu memakai ART.

Page 5: Cytomegalovirus

Yang perlu diperhatikan dalam memilih terapi CMV adalah:a.Seberapa efektif pengobatan tersebut?b.Bagaimana pengobatan itu dilakukan (lewat mulut, intravena disuntikkan atau diimplantasikan pada mata).c.Apakah terapi tersebut lokal (mengenai hanya bagian mata saja) atau sistemik (mengenai seluruh bagian tubuh). Retinitis CMV dapat berkembang cepat dan menyebabkan kebutaan, untuk alasan ini maka perlu terapi segera secara agresif saat pertama kali terlihat. Injeksi yang lebih baru atau implan langsung pada mata, memperlihatkan hasil yang terbaik untuk retinitis, tetapi CMV daapt muncul pada tempat lain. Untuk mengendalikan CMV di bagian lain tubuh, kita membutuhkan terapi sistemik (seluruh tubuh).d. Apa ada efek sampingnya atau tidak? yang harus diperhatikan adalah semua obat CMV intravena dapat merusak sumsum tulang atau ginjal, yang memerlukan banyak penobatan tambahan. Foscarnit memerlukan pengobatan jangka lama, pelan - pelan dan infus tiap hari. Untuk jenis Ganciclovir juga memerlukan infus tiap hari.

Penderita CMV harus mendapat obat secara tepat. Tes terbaru dengan pembebanan virus CMV mungkin akan memperjelas hal ini. T-cell di bawah 200, minta dokter untuk melakukan prevensi dan pemeriksaan mata secara teratur. Bila mengalami problem penglihatan apapun, lebih baik secepatnya menghubungi dokter, demi menjaga hal - hal yang tidak diinginkan.

Kemudian, yang perlu digarisbawahi adalah hingga saat ini belum ada pengobatan medis yang dapat mencegah serta mengobati secara cepat dan tepat penyakit jenis ini. Ada pengobatan secara infus tiap hari dengan catheter yang ditanamkan, tapi hasilnya tidak efektif. Bahkan hingga saat ini pun belum ditemukan jenis pil yang dianggap bisa menyembuhkan penyakit CMV dengan hasil yang memuaskan.

Meskipun dunia medis belum bisa menyembuhkan penyakit jenis ini, namun melalui pengobatan alternatif spesialis TORCH dengan meminum formula obat ramuan herbal Aquatreat Therapy, Insya Allah jenis penyakit ini sudah bisa diobati. Pengobatan ini meiliki tingkat kesembuhan mendekati 100%. Hali ni sangat berbeda dengan jenis pengobatan lainnya, khususnya yang dilakukan oleh medis selama ini.