35
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN PENYAKIT DALAM PROGRAMM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JAMBI 2011

Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN PENYAKIT DALAM

PROGRAMM STUDI PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS JAMBI

2011

Page 2: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Demam pada umumnya dapat dartikan suhu tubuh diatas 37,2˚C dan hiperpireksia jika suhu tubuh sampai setinggi 41,2˚C atau lebih

Salah satu penyebab demam yaitu malaria yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus Plasmodium dan mudah dikenali dari Trias malaria yaitu gejala meriang (panas dingin menggigil) serta demam berkepanjangan, lalu berkeringat

Page 3: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Komplikasi malaria umumnya disebabkan karena Plasmodium falciparum dan sering di sebut pernicious manifestations. Sering terjadi mendadak tanpa gejala – gejala sebelumnya, dan sering terjadi pada penderita yang tidak imun. Komplikasi terjadi 5 – 10% pada seluruh penderita malaria.

Malaria yang disertai dengan ikterus atau jaundice disebut sebagai Malaria Biliosa merupakan komplikasi yang sering dijumpai pada infeksi malaria falciparum.

Page 4: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

IDENTIFIKASINama : YulikaJenis kelamin : PerempuanUsia : 48 tahun Alamat : sungai baharPekerjaan : IRTStatus perkawinan : menikahAgama : IslamMRS : 01 oktober 2011

Page 5: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

ANAMNESISKeluhan Utamanyeri perut sejak 6 hari yang lalu.

Page 6: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

± 6 hari sebelum masuk rumah sakit, os mengeluh nyeri perut atas terasa panas dan pedih, mual (+), muntah (-), sesak (-), nafsu makan menurun, berat badan tidak menurun, badan lemas, BAK normal, BAB (-), flatus (+), sakit kepala (+) diseluruh kepala, kaku kuduk (-), mata kabur (-),

±4 hr sebelum masuk rumah sakit, nyeri perut berkurang. Os menggunakan antasida secara plasebo, ± 3 hari sebelum masuk rumah sakit, os mengeluh demam (+) malam hari disertai menggigil dan berkeringat dingin. Os mengaku minum obat malaria 1 x dan demam berkurang.

± 1 hr sebelum masuk rumah sakit, demam (-), mata kuning (+), gusi berdarah (-), bengkak kedua kaki (-), BAB (-), BAK warna kuning teh pekat.

1 hari setelah masuk rumah sakit badan os kuning, BAB lembek warna coklat, BAK warna teh pekat, badann lemas berjalan harus dipapah.

Page 7: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat maag sejak ± 3 bulan yang

lalu Riwayat malaria disangkal Riwayat operasi usus buntu sejak ± 5

thn yang lalu Riwayat kencing manis disangkal Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga pasien (kakak dan adik pasien)

tidak pernah mengalami penyakit ini sebelumnya

Page 8: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Riwayat tempat tinggalAda tetangga os dan masyarakat sekitar yang mengeluh keluhan yang sama dengan os.

Page 9: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

PEMERIKSAAN FISIKKeadaan Umum : baikKeadaan sakit : tampak sakit

sedang Kesadaran : compos mentisBentuk badan / habitus : astenikusCara berjalan : dipapah

Page 10: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Cara berbaring : pasif Suhu : 36,7°C Nadi : 78x/menit Tekanan darah : 120/90 mmHg Pernafasan

- Frekuensi : 20x/menit - Irama : reguler - Tipe :

abdominalthorakal Tinggi badan : 160 cm

Berat badan : 60 kg 

Page 11: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Kulit - Turgor : baik - Lembab / kering : lembab - Pertumbuhan rambut :

cukup - Lapisan lemak : ada

Page 12: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Keadaan Spesifik  Kulit

Warna sawo matang, efloresensi (-) , scar (-), pigmentasi normal, ikterus (+), sianosis (-), spider nevi (-), temperatur kulit (+) panas, pertumbuhan rambut normal, telapak tangan dan kaki pucat (+)

KGBKelenjar getah bening di submandibula, leher, axila, inguinal tidak teraba

 

 

Page 13: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

KepalaBentuk oval, simetris, ekspresi tampak sakit, warna rambut hitam, rambut mudah rontok (-), deformitas (-) 

MataEksophtalmus (-), endophtalmus (-), edema palpebra (-), konjungtiva palpebra anemis (+), sklera ikterik (+), pupil isokor, reflek cahaya (+), pergerakan mata ke segala arah baik. 

HidungBagian luar hidung tak ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan baik, selaput lendir dalam batas normal, epistaksis (-)

Page 14: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Telinga Kedua meatus acusticus eksternus normal, pendengaran baik

  Mulut

Sariawan (-), pembesaran tonsil (-), gusi berdarah (-), lidah pucat (-), lidah kotor (-), atrofi papil (-), stomatitis (-), rhagaden (-), bau pernapasan khas (-)

   Leher

Pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar thyroid (-), JVP (5-2) cmH2O, hipertrofi musculus sternocleidomastoideus (-), kaku kuduk (-)

Page 15: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

DadaBentuk dada normal, retraksi (-), nyeri tekan (-), nyeri ketok (-), krepitasi (-) 

Paru:Inspeksi : statis-dinamis simetris

kanan dan kiriPalpasi : stem fremitus kanan sama dengan kiriPerkusi : sonor pada kedua lapangan paruAuskultasi : vesikuler (+) N, ronchi

basal(-) , wheezing (-)

Page 16: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

JantungInspeksi : ictus cordis tidak terlihatPalpasi : ictus cordis teraba ICS VI dua jari medial linea mid

klavikularisPerkusi : batas atas ICS II, batas

kanan linea sternalis dextra, batas kiri 2 jari medial línea mid clavicula sinistraAuskultasi : BJ I, II reguller murmur

(-), gallop (-) 

Page 17: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

AbdomenInspeksi : Tidak membesar dbn Palpasi : Nyeri epegastrium, hepar membesar 2-3 cm bac, tepi tumpul, konsistensi lunak, permukaan datar, nyeri tekan tidak ada. Lien juga

membesar S-1Perkusi : thympani, Auskultasi: bising usus (+) normal

  Genital : tidak diperiksa

Page 18: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Ekstremitas :Ekstremitas atas : nyeri sendi (+), gerakan bebas, edema (-), jaringan parut (-), pigmentasi normal, telapak tangan pucat (+), jari tabuh (-), turgor kembali lambat (-), Rumple leed test (-), palmar eritem (-),

Ekstremitas bawah : nyeri sendi (-), gerakan bebas, edema (-), jaringan parut (-), pigmentasi normal, telapak kaki pucat (+), jari tabuh (-), turgor kembali lambat (-)

Page 19: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

No. Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

1. WBC 10,7 103 /mm3 3.5-10.0

2. RBC 4,67 106/mm3 3.80-5.80

3. HGB 14.2 g/dl 11.0-16.5

4 HCT 42.1 % 35.0-50.0

5 PLT 154 103/mm3 150-390

Laboratorium (01 oktober 2011)Hematologi

Page 20: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Laboratorium 2 oktober 2011

Cek DDR : plasmodium falciparum (+)

Page 21: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Laboratorium (03 oktober 2011)Hematologi

No. Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

1. WBC 10.2 L 103/mm3 3.5-10.0

2. RBC 4.71 106/mm3 3.80-5.80

3. HGB 13,6 g/dl 11.0-16.5

4 HCT 41,2 % 35.0-50.0

5 PLT 177 L103/mm3 150-390

Page 22: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Faal HatiSGOT : 167 U/L NORMAL < 40SGPT : 239 U/L NORMAL < 41

Page 23: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Laboratorium (04 OKTOBER 2011)FAAL HATI

BILIRUBIN TOTAL : 11,3 mg/dl normal : < 1.0

BILIRUBIN DIREK : 8.0 mg/dl normal :

< 0,2BILIRUBIN INDIREK : 3,3 mg/dlPROTEIN TOTAL : 5,2 mg/dlHbsag : (-)Anti Hbsag : (-)

Page 24: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

DIAGNOSA KERJAMalaria Biliosa

DIAGNOSA BANDINGHepatitis virus

Page 25: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

PENATALAKSANAAN : Non farmakologis:

IstirahatBanyak minumDiet NB

Farmakologi:IVFD RL gtt XL/menitParacetamol 500 mg tab 3X1Cefotaxime 2x 1grRanitidin 2x1 ampartem / hari Lansoprazol 1x1 Curcuma 3x 1

Page 26: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Tanggal 1 oktober 2011S : Demam, muntah (+) nyeri epigastrium, badan

os kuning, BAB lembek warna coklat, BAK warna teh pekat, badan lemas

O : TD : 100/60 Nadi : 80x /menit RR : 18x/menit T : 38,5Abdomen : NT epigastriumDDR : (+) Falciparum

A : Malaria BiliosaIVFD RL gtt XL/menit Paracetamol 500 mg tab 3X1Cefotaxime 2x 1grRanitidin 2x1 ampartem / hari selama 5 hari(hari ke 1)Lansoprazol 1x1 Curcuma 3x 1

Page 27: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Tanggal 2 oktober 2011S : Demam,menggigil,berkeringat, muntah (-)

nyeri epigastrium, badan os kuning, BAB lembek warna coklat, BAK warna teh pekat, badan lemas

O : TD : 100/70 Nadi : 80x /menit RR : 18x/menit T : 37,5

Abdomen : NT epigastriumA : Malaria Biliosa

IVFD RL gtt XL/menit Paracetamol 500 mg tab 3X1Cefotaxime 2x 1grRanitidin 2x1 ampartem / hari selama 5 hari(hari ke 2)Lansoprazol 1x1 Curcuma 3x 1

Page 28: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Tanggal 3 oktober 2011S : Demam berkurang, nyeri epigastrium,

badan os kuning, BAB lembek warna coklat, BAK warna teh pekat, badan lemas

O : TD : 100/60 Nadi : 80x /menit RR : 18x/menit

T : 36,5Abdomen : NT epigastrium

A : Malaria Biliosa IVFD RL gtt XL/menit Paracetamol 500 mg tab 3X1Cefotaxime 2x 1grRanitidin 2x1 ampartem / hari selama 5 hari(hari ke 3)Lansoprazol 1x1 Curcuma 3x 1

Page 29: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Tanggal 4 oktober 2011S : Demam(-),nyeri epigastrium, badan os

kuning, BAB lembek warna coklat, BAK warna teh pekat, badan lemas

O : TD : 110/70 Nadi : 88x /menit RR : 24x/menit T : 36,5Abdomen : NT epigastrium

A : Malaria Biliosa IVFD RL gtt XL/menit Paracetamol 500 mg tab 3X1Cefotaxime 2x 1grRanitidin 2x1 ampartem / hari selama 5 hari(hari ke 4)Lansoprazol 1x1 Curcuma 3x 1

Page 30: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Tanggal 5 oktober 2011S : nyeri epigastrium(-), badan os kuning

berkurang, BAB lembek warna coklat, BAK warna teh pekat berkurang, badan lemas

O : TD : 100/60 Nadi : 80x /menit RR : 18x/menit T : 36,5

Abdomen : NT epigastriumA : Malaria Biliosa IVFD RL gtt XL/menit

Paracetamol 500 mg tab 3X1Cefotaxime 2x 1grRanitidin 2x1 ampartem / hari selama 5 hari(hari ke 5)Lansoprazol 1x1 Curcuma 3x 1

Page 31: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

RENCANA PEMERIKSAAN:- USG

PROGNOSISQuo ad vitam : dubia Quo ad functionam : dubia

Page 32: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Pada kasus ini di diagnosa dengan Malaria

dengan Ikterik (malaria biliosa). Diagnosa

ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan

fisik dan laboratorium. Pada anamnesis didapatkan

gejala dari trias malaria yaitu menggigil, demam dan

berkeringat disertai dengan gejala-gejala pusing,

mual, muntah, nyeri otot dan sendi.

Page 33: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya sklera ikterik, nyeri epegastrium, hepar membesar 2-3 cm bac, tepi tumpul, konsistensi lunak, permukaan datar, nyeri tekan tidak ada. Lien juga membesar S-1. Pada pemeriksaan laboratorium pada hapusan darah tepi terdapat plasmodium Falciparum (++), bilirubin total 8,0 mg/dl, bilirubin direck 3,3 mg/dl. Hal ini sesuai dengan kepustakaan diagnosa malaria falciparum berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan mirkroskopis.

Page 34: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011

Tatalaksana pada pasien ini terdiri dari tindakan suportif dengan cara memperbaiki kedaan umum penderita (kebutuhan cairan dan perawatan umum), pengobatan simptomatik yaitu dengan pemberian antipiretik untuk mencegah hipertermia (paracetamol), pemberian obat anti mual dan pemberian obat anti malaria (amodiakuin dan artesunat).

Prognosis vitam et functionam pada pasien ini adalah bonam, karena pada penderita ini tidak dijumpai adanya tanda-tanda penyulit atau komplikasi.

Page 35: Crs Malaria Biliosa 17 Oktober 2011