36
MAKALAH KEPRIBADIAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Sanitarian Semester III Disusun oleh : 1. Gineung Ayu P. NIM : P07133110060 2. Linda Anggraini P. NIM : P07133110071 3. Riza Nurita Arum W. NIM : P07133110084

Coverl.12

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vv

Citation preview

Page 1: Coverl.12

MAKALAH

KEPRIBADIAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Sanitarian

Semester III

Disusun oleh :

1. Gineung Ayu P. NIM : P07133110060

2. Linda Anggraini P. NIM : P07133110071

3. Riza Nurita Arum W. NIM : P07133110084

4. Selvi Sulistyaningrum NIM : P07133110088

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

2011

Page 2: Coverl.12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan

judul “Kepribadian” untuk memenuhi tugas semester III Mata Kuliah Etika

Profesi Sanitarian Jurusan Kesehatan Lingkungan.

Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan, pengarahan, dan

dukungan dari berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, untuk itu

pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr.Hj.Lucky Herawati,SKM,M.Sc, selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Yogyakarta.

2. Tuntas Bagyono,SKM,M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kesehatan

Lingkungan Politeknik Kesehatan Yogyakarta.

3. Urip Widjajono,SKM,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Etika

Profesi Sanitarian Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan

Yogyakarta.

4. Teman – teman senasib seperjuangan yang ada di kelas non regular

angkatan 2010 Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan

Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak kekurangan

dan ketidaksempurnaan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun

senantiasa penulis harapkan.

Yogyakarta, Oktober 2011

Penulis

Page 3: Coverl.12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kepribadian (personality) merupakan salah satu kajian psikologi

yang lahir berdasarkan pemikiran, kajian atau temuan-temuan(hasil praktik

penanganan kasus) para ahli. Setiap orang memiliki kepribadian yang

berbeda-beda,dilahirkan dengan ciri khas,watak yang berbeda-beda yang

menjadikan seseorang itu unik,mempunyai kekuatan dan kelemahan

sendiri-sendiri.Dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan

masyarakat,manusia saling berinteraksi dengan menciptakan suatu

kebudayan yang mempengaruhi tingkah laku tiap individu.Setiap generasi

baru membawa corak kepribadian baru dari generasi sebelumnya dengan

bereaksi terhadap lingkungannya,yang merupakan akibat dari perbedaan

kepribadian terhadap pemenuhan kebutuhannya.Dalam usaha penyesuaian

diri terhadap pemenuhan terhadap kebutuhannya manusia sedapat

mungkin tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam

kelompoknya.Pengalaman-pengalaman itu sangat mempengaruhi tiap

kepribadian individu sehingga menandai terbentuknya suatu kepribadian

(Pasaribu dan Simandjuntak,1984:13).

Etika merupakan cerminan dari kepribadian seseorang. Melalui

cara beretika inilah seseorang dapat menilai dan mengetahui sifat dan ciri

kepribadian dari orang lain. Pada dasarnya kepribadian dari diri seseorang

merupakan suatu cerminan dari kesuksesan. Seseorang yang mempunyai

kepribadian yang unggul adalah seseorang yang siap untuk hidup dalam

kesuksesan. Sebab dalam kepribadian orang tersebut terdapat nilai-nilai

positif yang selalu memberikan energi positif terhadap paradigma dalam

menghadapi tantangan dan cobaan kehidupan. Sebaliknya, seseorang

dengan kepribadian yang rendah adalah seseorang yang selalu dilingkupi

dengan kegagalan. Sebab pada diri seseorang tersebut mengalir energi-

Page 4: Coverl.12

energi negatif yang terhadap paradigma dalam menghadapi tantangan dan

cobaan kehidupan.

Dapat dipastikan bahwa nilai-nilai kepribadian seseorang

mengalami pasang surut seiring dengan besarnya tantangan dan cobaan

yang dihadapi. Ada seseorang yang semakin ditempa oleh tantangn dan

cobaan menjadi semakin kuat dan memiliki kepribadian yang dahsyat,

namun ada pula seseorang yang semakin besar tantangan dan cobaannya

menjadi semakin terpuruk dan putus asa. Oleh karena itu kita

membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami dan menjelaskan

tingkah laku diri-sendiri dan orang lain.Kita harus memahami definisi

kepribadian,jenis-jenis kepribadian serta faktor yang mempengaruhi

kepribadian.

B. Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah etika profesi sanitarian

2. Untuk mengetahui pengertian kepribadian

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian

4. Untuk mengetahui jenis-jenis kepribadian

C. Manfaat

1. Menambah wawasan tentang kepribadian

2. Dapat mengaplikasikan dan menerapkan kepribadian yang baik

dalam kehidupan sehari-hari

3. Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang kepribadian

Page 5: Coverl.12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN

Kepribadian (personality) sesunggunnya berasal dari kata latin : persona.

Pada mulanya kata persona ini menunjuk pada topeng yang biasa digunakan oleh

pemain sandiwara dizaman romawi dalam memainkan perannya. Lambat laun,

kata persona berubah menjadi satu istilah yang mengacu pada gambaran sosial ter-

tentu yang diterima oleh individu dari kelompok masyarakat, kemudian individu

tersebut diharapkan bertingkah laku berdasarkan dengan gambaran sosial yang di-

terimanya. Sedangkan pengertian Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana

seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian pal-

ing sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan

oleh seseorang. Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu

yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan

diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku

dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang.

Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu

masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman

dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya

(Depkes, 1992).

1. Kepribadian menurut pengertian sehari-hari

Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang

menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan

atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut

“berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan

semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.

Page 6: Coverl.12

2. Kepribadian menurut psikologi

Berdasarkan penjelasan Gordon Allport tersebut kita dapat melihat

bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan

fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepriba-

dian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport

menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami peruba-

han.

3. Kepribadian menurut beberapa ahli

a) Menurut Horton (1982): Kepribadian adalah keseluruhan sikap,

perasaan, ekspresi dan temparmen seseorang. Sikap perasaan ekspresi

dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di

hadapan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan

prilaku yang baku, atau pola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas

pribadinya.

b) Menurut Schever Dan Lamm (1998): Mendefinisikan kepribadian

sebagai keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri kas danprilaku

seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atu baku,

sehingga kalau di katakan pola sikap, maka sikap itu sudah baku

berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi

yang di hadapi.

Karena tiap-tiap kepribadian adalah unik, maka sukar sekali

dibuat gambaran yang umum tentang kepribadian. Yang dapat kita

lalukan adalah mencoba mengenal seseorang dengan mengetahui

struktur kepribadiannya. Struktur kepribadian merupakan unsur-unsur

atau komponan-komponen yang membentuk diri seseorang secara

spikologis. Struktur kepribadian itu sendiri terdiri dari 3 unsur

seperti : ID (Merupakan hal – hal yang di bawa sejak lahir), Ego (bek-

erja menurut prinsip realitas,berperan memilih dan menentukan),

Superego (mempresentasikan nilai-nilai masyarakat yang diinternal-

Page 7: Coverl.12

isasikan oleh anak sesuai ajaran orang tua, tingkah laku yang

sesuai akan membentuk ego ideal sedangkan yang tidak akan mem-

bentuk kata hati.

B. FAKTOR – FAKTOR KEPRIBADIAN

1. Faktor-faktor pembentukan kepribadian

a. Faktor keturunan

Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu.

Tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan

refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang

pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau secara substansial,

dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu

komposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu.

Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang memberikan

sejumlah kredibilitas terhadap argumen bahwa faktor keturunan

memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang.

Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan

temperamen anak-anak. Dasar kedua berfokus pada anak-anak kembar

yang dipisahkan sejak lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensi

kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi.

Penelitian terhadap anak-anak memberikan dukungan yang

kuat terhadap pengaruh dari faktor keturunan. Bukti menunjukkan

bahwa sifat-sifat seperti perasaan malu, rasa takut, dan agresif dapat

dikaitkan dengan karakteristik genetis bawaan. Temuan ini

mengemukakan bahwa beberapa sifat kepribadian mungkin dihasilkan

dari kode genetis sama yang memperanguhi faktor-faktor seperti

tinggi badan dan warna rambut.

Page 8: Coverl.12

Para peneliti telah mempelajari lebih dari 100 pasangan

kembar identik yang dipisahkan sejak lahir dan dibesarkan secara

terpisah. Ternyata peneliti menemukan kesamaan untuk hampir setiap

ciri perilaku, ini menandakan bahwa bagian variasi yang signifikan di

antara anak-anak kembar ternyata terkait dengan faktor genetis.

Penelitian ini juga memberi kesan bahwa lingkungan pengasuhan

tidak begitu memengaruhi perkembangan kepribadian atau dengan

kata lain, kepribadian dari seorang kembar identik yang dibesarkan di

keluarga yang berbeda ternyata lebih mirip dengan pasangan

kembarnya dibandingkan kepribadian seorang kembar identik dengan

saudara-saudara kandungnya yang dibesarkan bersama-sama.

b. Faktor lingkungan

Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap

pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh

dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial;

dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami.

Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian

seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai

yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan

menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi

yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki

sedikit pengaruh pada kultur yang lain. Misalnya, orang-orang

Amerika Utara memiliki semangat ketekunan, keberhasilan,

kompetisi, kebebasan, dan etika kerja Protestan yang terus tertanam

dalam diri mereka melalui buku, sistem sekolah, keluarga, dan teman,

sehingga orang-orang tersebut cenderung ambisius dan agresif bila

dibandingkan dengan individu yang dibesarkan dalam budaya yang

menekankan hidup bersama individu lain, kerja sama, serta

memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan dan karier.

Page 9: Coverl.12

c. Kebudayaan

Setiap kebudayaan menyediakan seperangkat norma sosial bu-

daya yang berbeda dari masyarakat lain. Norma sosial budaya ini

mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang. Perbedaan nilai

dan norma kebudayaan signifikan terhadap perbedaan kepribadian.

Misalnya orang yang berasal dari suku di luar Jawa akan melihat

orang Jawa sebagai individu yang halus baik tuturkata maupun ger-

akannya. Perempuan Jawa pantang berbicara dan tertawa keras.

Sedangkan oorang dari sukubangsa Batak seolah-olah selalu berbicara

dengan suara lantang.

d. Pengalaman Kelompok

Melalui pergaulan kelompok seseorang akan menilai dirinya

sesuai dengan nilai kelompoknya. Pembentukan kepribadian dipen-

garuhi nilai kelompok masyarakatnya. Contohnya individu mendap-

atkan pengalaman dari teman-teman sebaya atau teman sepermainan.

e. Pengalaman Unik

Perbedaan kepribadian terjadi karena pengalaman yang di-

alami seseorang itu unik dan tidak ada yang menyamai. Misalnya seo-

rang anak di waktu kecil belajar naik sepeda dan jatuh. Sejak itu ibu

selalu melarang jika anak ingin mencoba naik sepeda lagi karena

takut anak jatuh. Larangan tersebut mempengaruhi pembentukan

kepribadian, menyebabkan anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak

berani mencoba hal-hal baru karena takut gagal.

2. Faktor yang mempengaruhi perubahan kepribadian

Faktor yang mempengaruhi perubahan dan dinamika

kepribadian seseorang di pengaruhi oleh banyak faktor. Perubahan

dalam kepribadian tidak bisa terjadi secara spontan, tetapi merupakan

Page 10: Coverl.12

hasil pengamatan, pengalaman, tekanan dari lingkungan sosial

budaya, rentang usia dan faktor-faktor dari individu:

a. Pengalaman Awal

Sigmund Freud menekankan tentang pentingnya pengalaman awal 

(masa kanak kanak) dalam perkembangan kepribadian. Trauma ke-

lahiran, pemisahan dari ibu adalah pengalaman yang sulit dihapus

dari ingatan.

b. Pengaruh Budaya

Dalam menerima budaya anak mengalami tekanan untuk mengem-

bangkan pola kepribadian yang sesuai dengan standar yang diten-

tukan budayanya.

c. Kondisi Fisik

Kondisi fisik berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap

kepribadian seseorang. Kondisi tubuh meentukan apa yang dapat

dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan seseorang. Secara

tidak langsung seseorang akan merasakan tentang tubuhnya yang

juga dipengaruhi oleh perasaan orang lain terhadap tubuhnya. Kon-

disi fisik yang mempengaruhi kepribadian antara lain adalah kele-

lahan, malnutrisi, gangguan fisik, penyakit menahun, dan gang-

guan kelenjar endokrin ke kelenjar tiroid (membuat gelisah, pe-

marah, hiperaktif, depresi, tidak puas, curiga, dan sebagainya).

d. Daya Tarik

Orang yang dinilai oleh lingkungannya menarik biasanya memiliki

lebih banyak karakteristik kepribadian yang diinginkan dari pada

orang yang dinilai kurang menarik, dan bagi mereka yang memiliki

karakteristik menarik akan memperkuat sikap sosial yang mengun-

tungkan.

e. Inteligensi

Perhatian lebih terhadap anak yang pandai dapat menjadikan ia

sombong, dan anak yang kurang pandai merasa bodoh. Apabila

Page 11: Coverl.12

berdekatan dengan orang yang pandai tersebut, dan tidak jarang

memberikan perlakuan yang kurang baik.

f. Emosi

Ledakan emosional tanpa sebab yang tinggi dinali sebagai orang

yang tidak matang. Penekanan ekspresi emosional membuat seseo-

rang murung dan cenderung kasar, tidak mau bekerja sama dan

sibuk sendiri.

g. Nama

Walaupun hanya sekedar nama, tetapi memiliki sedikit pengaruh

terhadap konsep diri, namun pengaruh itu hanya terasa apabila

anak menyadari bagaimana nama itu mempengaruhi orang yang

berarti dalam hidupnya. Nama yang dipakai memanggil ,mereka

(karena nama itu mempunyai asosiasi yang menyenangkan atau

tidak menyenangkan dalam pikiran orang lain) akan mewarnai pe-

nilainya orang terhadap dirinya.

h. Keberhasilan dan Kegagalan

Keberhasilan dan kegagalan akan mempengaruhi konsep diri,

kegagalan dapat merusak konsep diri, sedangkan keberhasilan akan

menunjang konsep diri itu.

i. Penerimaan Sosial

Anak yang diterima dalam kelompok sosialnya dapat mengem-

bangkan rasa percaya diri dan kepandaiannya. Sebaliknya anak

yang tidak diterima dalam lingkungan sosialnya akan membenci

orang lain, cemberut, dan mudah tersinggung.

j. Pengaruh Keluarga

Pengaruh keluarga sangat mempengaruhi kepribadian anak, sebab

waktu terbanyak anak adalah keluarga dan di dalam keluarga itulah

diletakkan sendi sendi dasar kepribadian.

k. Perubahan Fisik

Perubahan kepribadian dapat disebabkan oleh adanya perubahan

kematangan fisik yang mengarah kepada perbaikan kepribadian.

Page 12: Coverl.12

Akan tetapi, perubahan fisik yang mengarah pada klimakterium 

dengan meningkatnya usia dianggap sebagai suatu kemunduran

menuju ke arah yang lebih buruk.

C. PROSES PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

1. Aliran Konvergensi, kepribadian merupakan hasil perpaduan antara

pembawaan (faktor internal) dengan pengalaman (faktor eksternal).

2. Aliran nativisme, kepribadian ditentukan oleh faktor pembawaan.

3. Aliran empirisme (tabularasa), kepribadian ditentukan oleh pengalaman

dan lingkungannya .Sedangkan nsur-unsur pembentukan kepribadian ada 2

yaitu :

1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa

seseorang manusia yang sadar, dan secara nyata yang terkandung di dalam

otaknya. Seluruh proses akal manusia yang sudah jadi antara lain,

persepsi, apersepsi, pengamatan, konsep maupun fantasi.

2. Perasaan

Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia, karena pengaruh

pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif atau negatif. Adapun

dorongan naluri antara lain, dorongan untuk memperatahankan hidup,

dorongan seks, dorongan untuk berbakti, rasa, simpati, cemburu, dorongan

akan kehendak bentuk, warna dan gerak.

D. JENIS – JENIS KEPRIBADIAN

Ada banyak teori mengenai macam – macam karakter. Yang paling

terkenal adalah teori Galen yang membagi kepribadian manusia menjadi

empat, yaitu Sanguin, Kolerik, Melankolis, dan Phlegmatis.

1. Kepribadian Sanguinis :

Page 13: Coverl.12

Orang sanguin dikenal sangat ramah dan sangat suka berbicara

kepada siapa saja dengan topik apa saja. Mereka penuh inspirasi, sangat

aktif, dapat mempengaruhi orang lain untuk percaya pada apa yang

dikatakan, bisa menjadi motivator yang menyenangkan, dan sikapnya

cenderungoptimis.

Orang sanguin juga mudah dipengaruhi, cenderung menjadi

pengikut, dan mau melakukan apa saja untuk menyenangkan hati orang

lain. Mereka pintar membuat kesan, mempunyai banyak kawan, mengenal

banyak orang penting, menyukai kehidupan sosial, mempunyai rasa humor

yang tinggi, mempunyai antuasisme dan sikap ekspresif. Hal ini membuat

mereka disukai oleh setiap orang yang mereka ajak bicara.

Orang sanguin sangat suka menjadi pusat perhatian, sangat

menyukai pujian, dan perhatian, mempunyai impian-impian besar, kreatif

dalam merencanakan sesuatu. Tapi mereka kurang terdorong untuk

mewujudkan impian dan rencananya, sering tidak disiplin dan pelupa.

Meraka sangat takut kehilangan popularitas atau kehilangan kawan.

Mereka akan membuat rumah menjadi tempat tinggal yang sangat

menyenangkan, tidak suka pekerjaan yang rutin dan monoton, menyukai

kegiatan yang bersifat spontan, tidak keberatan menjadi sukarelawan,

kreatif dan inovatif serta selalu memikirkan kegiatan baru yang

menyenangkan dan pintar mendorong serta memotivasi orang lain untuk

turut bekerja.

Orang sanguin dapat bersahabat dengan siapa saja, sangat perduli

dengan orang lain, tidak memiliki beban, selalu terlihat gembira dan

bahagia serta sangat menyenangkan untuk dijadikan kawan. Orang

sanguin sering tidak disiplin, tidak menepati janji, sulit bertahan dalam

suatu proyek yang rumit dan memakan waktu lama, selalu tidak puas pada

jalur karir yang dipilih, dan terlalu menikmati perubahan.

Page 14: Coverl.12

Mereka mengalami kesulitan untuk mendengarkan orang lain, selau

bercerita dengan penuh semangat dan lupa memberi kesempatan orang lain

berbicara, sangat impulsif dalam pola perilakunya. Karena mereka sangat

rileks, tanpa beban. Mereka mempunyai kecenderungan untuk membesar-

besarkan sesuatu, kurang bisa menyimpan rahasia, cenderung bertindak

sebelum berfikir, dan terkadang kurang tegas sehingga sering diperalat

oleh orang lain

2. Kepribadian Kolerik :

Orang koleris dikenal sebagai orang yang keras, tegas, dan sangat

menuntut. Mereka memiliki energi besar untuk melakukan hal-hal sulit,

memiliki dorongan dan keyakinan yang kuat akan kemampuan diri

mereka. Mereka pantang menyerah, tidak ada yang namanya kegagalan

dalam kamus mereka. Bila mereka gagal, meraka akan terus mencoba dan

mencoba lagi. Dan siapa pun yang berusaha menghalangi niatnya untuk

mencapai tujuan akan dianggap sebagai musuhnya.

Orang koleris percaya bahwa dirinya dilahirkan menjadi pemimpin

dan selalu tampil di depan menjadi pemimpin kelompok dalam kegiatan.

Mereka adalah orang yang suka dan sangat tertantang untuk melaksanakan

suatu tugas besar, suka mendapat peran penting dan memegang

wewenang. Mereka juga berfikir dengan cepat, cepat dalam mengambil

keputusan, tidak biasa diam, selalu saja mencari suatu pekerjaan atau

kegiatan, mampu mengerjakan beberapa tugas sekaligus dengan hasil yang

sama baiknya.. Orang koleris sangat dinamis dan aktif serta sangat

membutuhkan perubahan. Mereka mempunyai kebutuhan mendasar

barupa tantangan, pilihan, dan pengendalian.

Mereka akan sangat termotivasi untuk melakukan sesuatu bila

ketiga komponen ini terpenuhi. Mereka selau berorientasi pada target yang

harus dicapai, mementingkan hasil akhir, tidak suka pada orang yang

Page 15: Coverl.12

kerjanya lamban. Kemampuan alami orang koleris membuat mereka

mampu menyelesaikan sendiri hampir semua masalah, sehingga mereka

jarang membutuhkan orang lain. Orang koleris juga jarang menangis,

jarang memberikan perhatian yang hangat, dan menunjukkan rasa sayang

dan perhatiannya dalam bentuk memberi atau menghasilkan “sesuatu”

bagi orang yang mereka cintai.

Orang koleris selain memiliki keinginan yang sangat kuat, juga

cenderung sangat yakin pada kemampuan diri mereka sendiri serta sangat

mandiri. Mereka tidak suka diperintah oleh orang lain, tetapi suka

memberikan perintah. Tidak suka orang yang plin-plan, banyak bicara,

tetapi tidak produktif.

Orang koleris memang tekadang kurang bijaksana. Dalam

bertindak, Mereka sering kali bisa menjadi sangat marah terhadap hal-hal

kecil atau tindakan yang mereka anggap bodoh. Dan kalau sudah marah,

mereka bisa sangat kasar dalam berbicara (sarkatis). Mereka dapat

menghancurkan Anda hanya dengan menggunakan kata-katanya. Mereka

juga mudah memaafkan orang lain, mudah melupakan kemarahannya

walau pun mereka penuh temperamen dan mudah marah.

3. Kepribadian Phlegmatis :

Orang phlegmatis adalah tipe orang yang paling menyenangkan

untuk dijadikan kawan. Orang phlegmatis adalah orang yang manis, tidak

mendesak, tidak suka memerintah. Mereka mempunyai sifat pemalu, tidak

suka menonjolkan diri, menyukai keramaian, sopan dan mempunyai aturan

yang baik dalam pergaulan, tidak suka dengan konflik dan pertentangan,

senang memberi dukungan dan setuju dengan pendapat orang lain, sangat

tertutup dan menjadi pendengar yang baik dan tidak mudah

tersinggung.Mereka hanya bisa mengerjakan satu hal dalam satu waktu

tertentu, tidak bisa mengerjakan banyak hal secara bersamaan, senang

Page 16: Coverl.12

pekerjaan yang bersifat monoton dan berulang. Orang phlegmatis baik

dalam menyimpan rahasia, baik dalam menerima perintah, sulit untuk

berkata “tidak” , memiliki sifat menyerah, suka menyenangkan orang lain,

tidak tegas, mudah dibujuk untuk melakukan hal yang tidak disenanginya.

Mereka tidak menyukai kejutan, bersifat sentimental, mempunyai

kebutuhan mendasar berupa penghargaan dan penerimaan, tidak banyak

menuntut, apa adanya, tenang dan bahagia dalam hidupnya. Sifatnya

rendah hati, sabar, simpatik, teratur, efisien, dan sangat praktis. Dan

mereka selalu mencari solusi yang paling sederhana dari setiap masalah

yang dihadapi, selalu bersikap konservatif (berhati-hati), tapi kadang bisa

menjadi penakut, dan selalu ingin mengetahui hasilnya sebelum mereka

memulainya.

Orang phlegmatis bisa sangat plin-plan, tidak senang membuat

kesalahan, tipe penonton, kurang aktif, kurang berinisiatif, suka berada di

belakang layar, tidak senang menjadi pusat perhatian, cenderung mencari

selamat, takut mendapat malu, kurang bersemangat, kurang motivasi.

Mereka lebih suka diam dan menunggu untuk mengerjakan sesuatu. Bila

mereka tidak diberi penghargaan dan pengarahan, maka mereka akan

menjadi frustasi dan menyerah, tidak mau mengerjakan apa-apa lagi.

Sebaliknya, bila mereka mendapatkan pengarahan dan bimbingan, mereka

akan mau mengerjakan lebih banyak daripada yang diharapkan.

4. Kepribadian Melankolis

Orang melankolis adalah orang yang serius dan tertutup, namun

cerdas dan sangat kritis dalam berpikir. Mereka mengerjakan suatu hal

lebih tekun, memahami sesuatu setahap demi setahap, menjalani sebagian

hidupnyu dengan sangat serius. Mereka mampu menganalisis suatu

keadaan dengan jauh lebih baik, memiliki kemampuan luar biasa dalam

“melihat di balik layar”, tingkat ketelitian dan ketajaman analisisnya

Page 17: Coverl.12

tinggi. Mereka mengikuti perencanaan dan mengikutinya dengan sangat

hati-hati.

Orang melankolis sangat hati-hati, teliti, suka curiga, tidak senang

membuat kesalahan, senang dengan detail, menyukai data, fakta, angka-

angka dan grafik. Mereka taat mengikuti instruksi dengan seksama, tidak

suka mendesak, tidak perlu menjadi pemimpin, senang berada di sekeliling

orang yang ramah dan terbuka.

Orang melankolis senang menjadi benar bukan karena mereka

merasa lebih baik daripada orang lain, tetapi mereka hanya ingin menjadi

benar, dan hasil kerjanya harus benar dan baik. Mereka sangat konsisten,

tidak pernah salah dalam menyampaikan detail suatu cerita, cenderung

conformist (orang yang suka mengikuti apa yang dilakukan oleh banyak

orang), dan selalu ingin meningkatkan kinerjanya.

Orang melankolis mempunyai perasaan yang sangat halus, tidak

mau menyinggung perasaan orang lain, menyimpan kemarahan dan

dendam mereka untuk waktu yang sangat lama. Mereka selalu berorientasi

pada jadwal, menentukan standar yang sangat tinggi, bersifat perfeksionis,

sangat terorganisir dan tertib.

Mereka sangat analitis tapi sering buruk dalam melakukan sintesis,

jarang salah dan selalu melakukan pemeriksaan ulang, sangat sensitif,

sangat idealis, ingin mnjadi yang terbaik, mencari yang terbaik, berusaha

mendapatkan yang terbaik. Orang melankolis sangat kuat memegang

prinsip dan keyakinannya, tekun dalam mengejar cita-cita yang ingin

mereka capai, rela berkorban, bekerja tak kenal lelah untuk menghasilkan

suatu pekerjaan yang baik, lebih mementingkan tugas daripada diri mereka

sendiri, dan juga sangat rapi.

Orang melankolis sangat terpusat pada diri mereka sendiri, kurang

memiliki fleksibilitas dalam membangun suatu hubungan interpersonal

yang hangat. Mereka sering sekali murung, cenderung melihat hal-hal

yang salah daripada hal-hal yang benar, sering keliru membaca orang,

sikap mereka cenderung kaku, suka berteori, tidak suka bersosialisasi,

Page 18: Coverl.12

suka melindungi dirinya sendiri, dan sangat segan mencoba hal-hal baru.

Sangat sulit bagi oang melankolis untuk melakukan konsultasi atau terapi

bagi persoalan pribadinya, dan tidak mudah untuk memaafkan orang yang

pernah melakukan kesalahan pada mereka.

Sedangkan menurut Myers-Briggs, tipe-tipe kepribadian ada 8

macam yaitu :

a. Kepribadian introvert

Paling kerasan berada dalam diri – dirinya sendiri. Mereka dpat

sangat menarik dan luwes namun semua ini adalah ketrampilan yang di

pelajari, seperti orang – orang lain. Mereka akan menjadi diri sendiri

apabila berada sendirian atau bersama sahabat karib.

b. Kepribadian ekstrovert

Paling kerasan ketika ia berada dengan orang lain. Mereka adalh

pribadi yang langsung tampak pada waktu kita bertemu dengan orang

tersebut (orang yang mudah ditebak). Mereka senang jika bersama dengan

orang lain Kadang mereka sulit untuk sendirian.

c. Kepribadian mengindera

Dalam kontak dengan realita tidak seperti kepribadian lain. Mereka

adalah orang yang serba cermat, memberikan perhatian sampai pada hal

yang sekecil – kecilnya, sangat sadar akan lingkungan fisik, penuh

perhatian terhadap perincian dan sangat praktis.

d. Kepribadian intuitif

Seorang pelamun dan Seorang penyusun konsep, seorang yang

perhatian utamanya adalah menyangkut implikasi suatu gagasan atau suatu

situasi. Mereka lebih cenderung melihat kemungkinan dari pada realitas.

Orang inuitif menilai segala sesuatu lebih dalam kaitan dengan apa

maknanya dari pada dalm hubungan dalam akibatnya sekarang. Mereka

Page 19: Coverl.12

gemar merencanakan, mengorganisasi, damn menjalin hubungan yang

tidak mudah dilihat orang lain.

e. Kepribadian pemikir

Cenderung melihat segala Sesuatu berdasar akal budi dan logika.

Dengan mereka memiliki tingkat IQ yang tinggi, mereka sangat

menghargai intelek dan pemikiran yang masuk akal.

f. Kepribadian perasa

Mereka membuat keputusan atas dasar kepribadiannya, bagaimana

mereka merasa dan cara mereka memikirkan perasaan orang lain. Mereka

cenderung hangat dan mudah didekati, terbuka terhadap pendapat dan

perasaan orang lain

g. Kepribadian mengatur

Merasakan kebutuhan untuk mengendalikan hidup. Mereka paling

senang dengan aturan dan jadwal, sehingga mengetahui apa yang

diharapkan dari orang lain dari dirinya sendiri. Meskipun mereka tidak

menyukai rutinitas, mereka benar – benar menyenangi jadwal dan merasa

agak kurang senang apabila mereka menghadapi hal yang tidak

diperkirakan.

h. Kepribadian mengerti

Menikmati hidup sebagaimana adanya. Mereka merasa senang

dengan kejadian atau krisis , dan tidak membutuhkan agar segala segala

sesuatunya dijadwalkan dan beres.

E. CIRI-CIRI KEPRIBADIAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT

Setiap manusia pasti ingin mempunyai kepribadian yang sehat dan normal.

Untuk melihat apakah kepribadian tersebut sehat atau tidak, kita dapat menge-

tahuinya dari beberapa tanda-tanda yang ada. Sobur (2003:333) menjelaskan

Page 20: Coverl.12

bahwa “kepribadian yang sehat berarti juga kepribadian yang matang dan

kepribadian yang matang berarti kepribadian dewasa. Ia mampu memenuhi

keperluan-keperluannya yang wajar pada umur itu dan mampu memenuhi tun-

tutan masyarakat”. Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri,

mulai dari yang menunjukkan kepribadian yang sehat atau justru yang tidak se-

hat. Dalam hal ini, Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan ciri-ciri

kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai berikut:

1. Ciri kepribadian yang sehat, antara lain :

a) Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa

adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan,

keterampilan dan sebagainya.

b) Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau

kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima

secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu

yang sempurna.

c) Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap

kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang

dihadapinya.

d) Mudah marah (tersinggung)

2. Ciri kepribadian tidak sehat,antara lain :

a) Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan

b) Sering merasa tertekan (stress atau depresi)

c) Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih

muda atau terhadap binatang

d) Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun

sudah diperingati atau dihukum

Page 21: Coverl.12

BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

1. Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang

terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta

menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun

dari dalam. Corak perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan

fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian

tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah

pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan

keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap

kepribadiannya (Depkes, 1992).

2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian

ada 5, yaitu faktor keturunan, faktor lingkungan, kebudayaan, pengala-

man kelompok, pengalaman unik .Selain itu, perubahan dan dinamika

kepribadian seseorang di pengaruhi oleh banyak faktor,seperti:

pengalaman awal,pengaruh budaya,kondisi fisik,daya

tarik,intelegensi,emosi,nama,kebersihan dan kegagalan,penerimaan

sosial,pengaruh keluarga dan perubahan fisik.

3. Proses pembentukan kepribadian ada 3 aliran yaitu : Aliran Konver-

gens, Aliran nativisme, Aliran empirisme (tabularasa).Sedangkan un-

sur pembentukan kepribadian terdiri dari pengetahuan dan perasaan.

4. Menurut teori Galen kepribadian manusia dibagi menjadi empat, yaitu

Sanguin, Kolerik, Melankolis, dan Phlegmatis.Sedangkan menurut

Myers-Briggs ada 8 tipe kepribadian yaitu: Kepribadian introvert,

Kepribadian ekstrovert,Kepribadian mengindera,Kepribadian intuitif

,Kepribadian pemikir,Kepribadian perasa,Kepribadian men-

gatur,Kepribadian mengerti.

Page 22: Coverl.12

5. Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari

yang menunjukkan kepribadian yang sehat atau justru yang tidak sehat.

B. Saran

Setelah mengetahui tipe dari kepribadian kita masing-masing, menurut

Solikhin Abu Izzudin, untuk menjadi seseorang yang luar biasa ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

1.Memanfaatkan waktu dengan baik.

Tidak sedikit orang yang gagal dalam kehidupannya karena tidak bisa

memanfaatkan waktu dengan baik. Orang yang bijak akan

menggunakan setiap waktu yang ada dengan berbagai kegiatan yang

bermanfaat. Mereka tidak akan mensia-siakan waktu hanya untuk

menunggu dan berangan-angan.

2. Mempunyai Cita-Cita

Orang yang mempunyai cita-cita adalah orang yang mempunyai arah

atau tujuan hidup yang jelas. Sehingga kehidupanya tidak hampa dan

dipenuhi dengan tanda tanya.

3. Niat

Hal yang paling utama dilakukan sebelum kita bertindak adalah niat.

Niat merupakan suatu motif dasar kita dalam bersikap dalam

kehidupan. Jika niat kita positif maka hasilnya juga akan positif,

namun sebaliknya jika niat kita negatif maka hasilnya pun tidak akan

memuaskan.

4. Aktualisasi

Langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah dengan

mengaktualisasikan diri kita sesuai dengan cita-cita dan niat kita.

Page 23: Coverl.12

Daftar Pustaka

digilib.petra.ac.id diunduh pada 01 Oktober 2011id.wikipedia.org

Kepribadian - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Agus Sujanto,Drs.dkk.1993,Psikologi Kepribadian,Bumi Aksara:Jakarta

ilmupsikologi.wordpress.comPengertian Kepribadian « Ilmu Psikologi | Bimbingan Konseling

makalah-pendidikan.comKepribadian - Makalah-Pendidikan.com

kafeilmu.comContoh Makalah Dengan Tema Kepribadian Manusia | Situs Wacana Pendidikan dan Teknologi Informasi

www.anakciremai.comMAKALAH PSIKOLOGI TENTANG SIFAT-SIFAT KEPRIBADIAN MANUSIA - ANAKCIREMAI

www.tugaskuliah.infoMAKALAH PERKEMBANGAN SOSIAL, MORAL, KEPRIBADIAN DAN SPIRITUAL

www.docstoc.commakalah Makalah Presentasi Anna Freud..Psikologi Kepribadian