Upload
others
View
16
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
COVER
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN
SEGIEMPAT DAN SEGITIGA KELAS VII SMP BRUDERAN
PURWOKERTO TAHUN AJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Cecilia Yaniska
NIM : 151414016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HALAMAN JUDUL
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN
SEGIEMPAT DAN SEGITIGA KELAS VII SMP BRUDERAN
PURWOKERTO TAHUN AJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Cecilia Yaniska
NIM : 151414016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh
menghina hikmat dan didikan”
(Amsal 7 : 1)
“If you’re always trying to be normal, you will never know how amazing you
can be”
Maya Angelou
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu memberkati dan menyertai selama
perjuangan saya menyelesaikan perkuliahan dan skripsi
Kedua orang tua dan kedua kakak tercinta yang setia memberikan dukungan dan
doa yang tiada henti untuk kesuksesan saya
Teman-teman almamater yang selalu bertanya “Kapan sidang?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya ornag lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Juli 2019
Cecilia Yaniska
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Cecilia Yaniska
NIM : 151414016
demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:
“Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom Pada Pembelajaran
Matematika Pokok Bahasan Segiempat dan Segitiga Kelas VII SMP Bruderan
Purwokerto Tahun Ajaran 2018/2019”.
Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin
ataupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal: 18 Juli 2019
Yang menyatakan,
Cecilia Yaniska
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom Pada Pembelajaran
Matematika Pokok Bahasan Segiempat dan Segitiga Kelas VII SMP
Bruderan Purwokerto Tahun Ajaran 2018/2019.
Cecilia Yaniska
Universitas Sanata Dharma
2019
ABSTRAK
Penelitian ini bertujun untuk 1) Mengetahui keterlaksanaan pembelajaran
dengan penerapan model pembelajaran Flipped Classroom untuk peserta didik
kelas VII SMP Bruderan Purwokerto; 2) Mengetahui dampak implementasi model
pembelajaran Flipped Classroom pada pokok bahasan segiempat dan segitiga
peserta didik kelas VII SMP Bruderan Purwokerto terhadap kemandirian belajar;
3) Mengetahui dampak implementasi model pembelajaran Flipped Classroom pada
pokok bahasan segiempat dan segitiga peserta didik kelas VII SMP Bruderan
Purwokerto terhadap hasil belajar peserta didik.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Subjek penelitian adalah 6 peserta didik kelas VII B SMP Bruderan
Purwokerto tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-
April 2019. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes berupa pretest
dan posttest, penyebaran kuesioner kemandirian belajar peserta didik, observasi
pembelajaran, dan wawancara. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui
tingkat penguasaan peserta didik sebelum dan sesudah dilaksanakannya
pembelajaran. Kuesioner kemandirian belajar digunakan untuk memperoleh data
kemandirian belajar peserta didik dalam pembelajaran materi segiempat dan
segitiga. Observasi pembelajaran digunakan untuk mengetahui keterlaksanakan
proses pembelajaran berdasarkan aktivitas guru dan peserta didik. Wawancara
digunakan untuk menunjukkan keabsahan dan dapat terorganisir dengan baik untuk
dianalisis selanjutnya.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan: 1) Keterlaksanaan pembelajaran
dengan penerapan model pembelajaran Flipped Classroom tergolong sangat baik
dengan rata-rata 90%. 2) Penerapan model pembelajaran Flipped Classroom
terhadap kemandirian belajar peserta didik tergolong cukup mandiri dengan
perolehan rata-rata 0,3267 materi segiempat dan tergolong mandiri dengan peroleh
rata-rata 0,4113 materi segitiga. 3) Penerapan model pembelajaran Flipped
Classroom terhadap hasil belajar peserta didik kategori cukup baik dengan rata-rata
68,32 untuk materi segiempat dan rata-rata 75,8 untuk materi segitiga.
Kata kunci: Flipped Classroom, Kemandirian Belajar, dan Hasil Belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
The Application of Learning Model Flipped Classroom on Mathematic Subject
on Square and Triangle Topic on 7th Grade of SMP Bruderan Purwokerto in
Academic Year 2018/2019.
Cecilia Yaniska
Sanata Dharma University
2019
ABSTRACT
This study is aimed to 1) recognize the learning process applying learning
model of Flipped Classroom for pupils of 7th grade of Bruderan Junior High School
in Purwokerto; 2) recognize the impacts of applying Flipped Classroom model on
topics of square and triangle of pupils of 7th grade of Bruderan Junior High School
in Purwokerto toward learning dependency; 3) recognize the the impacts of
applying Flipped Classroom model on topics of square and triangle of pupils of 7th
grade of Bruderan Junior High School in Purwokerto toward the results of pupils
as learning achievement.
The study is applying qualitative way using descriptive method. The subjects
were 6 students in the 7th grade of Bruderan Junior High School in the academic
year 2018/2019. This research was administered on March-April 2019. The data
collecting technique used achievement tests both pre test and post test, questionaire
of pupil’s learning dependency, learning observtion and interview. The learning-
achievement tests was used to recognize the levels of pupils’ proficiency before and
after the learning process. The questionaires on learning dependency were applied
to gain data on pupils’ learning dependency information in topics encompassing
square and triangle. The learning observation was used to find out the learning
process based on teacher’s activities and pupils’ activities. The interview was to
evaluate the validity and the well-organized process to be anayzed tentatively.
According to the analysis, this study sums up 1) the administering of learning
process applying Flipped Classroom model results very good in average point
90%; 2) The application of Flipped Classroom model on pupils’ learning
dependency shows fair level in average point 0.3267 on square topic and 4.1133
on triangle topic; 3) The Application of Flipped Classroom model on learning
achievement of pupils figures out the category of moderate level in average point
68.32 for square topic and 75.8 for triangle topic.
Key words: Flipped Classroom, learning dependency, and learning results
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Model
Pembelajaran Flipped Classroom Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan
Segiempat Dan Segitiga Kelas VII Semester Genap SMP Bruderan Purwokerto
Tahun Ajaran 2018/2019”.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memperoleh gelar sarjana
Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa begitu banyak pihak yang sudah membantu dalam
proses penyelesaian skripsi ini. Maka penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.
3. Bapak Dewa Putu Wiadnyana Putra, S.Pd., M.Sc., selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi.
4. Bapak Febi Sanjaya, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Segenap dosen Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang
telah membagikan ilmu dan pengalaman kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan di Unversitas Sanata Dharma.
6. Segenap staf sekretariat JPMIPA yang telah banyak membantu penulis
salama perkuliahan di program studi Pendidikan Matematika Universitas
Sanata Dharma.
7. Ibu Dian Fitriana, M.Pd. selaku kepala SMP Bruderan Purwokerto yang
telah mengizinkan peneliti untuk melaksanakan penelitian di kelas VII SMP
Bruderan Purwokerto.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
8. Ibu Florentina Indiastuti, M.Pd., selaku guru mata pelajaran matematika
kelas VII B SMP Bruderan Purwokerto yang telah bersedia memberikan
jam pelajarannya bagi penulis untuk melakukan penelitian.
9. Siswa kelas VII B SMP Bruderan Purwokerto yang telah membantu peneliti
selama proses pelaksanaan penelitian ini.
10. Kedua orang tua, kakak, dan semua sanak keluarga yang selalu memberikan
doa, perhatian, dan dukungan bagi peulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuangan Vero, Nita, Teis, Widya, Mega, dan Uli yang
selalu bersedia meluangkan waktu dan kebersamaan selama dibangku
perkuliahan.
12. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2015 yang telah
memberikan semangat dan segala bentuk batuan bagi penulis selama proses
penyusunan skripsi ini.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk
perbaikan karya selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis,
Cecilia Yaniska
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................................................................vi
ABSTRAK ...................................................................................................................vii
ABSTRACT ................................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR....................................................................................................ix
DAFTAR ISI .................................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xvii
DAFTAR SIMBOL...................................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 5
C. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 6
E. Pembatasan Masalah............................................................................................ 7
F. Penjelasan Istilah ................................................................................................. 7
G. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 8
H. Sistematika Penulisan .......................................................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................... 10
A. Kajian Teori ...................................................................................................... 10
1. Flipped Classroom ............................................................................... 10
2. Kemandirian Belajar ............................................................................ 19
3. Hasil Belajar ........................................................................................ 29
B. Keterkaitan antara Model Pembelajaran Flipped Classroom dengan Kemandirian
Belajar Siswa ............................................................................................................ 33
C. Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Flipped Classroom ....... 35
D. Materi Pembelajaran .......................................................................................... 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
E. Penelitian yang Relevan ..................................................................................... 58
F. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 61
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................... 63
A. Jenis Penelitian .................................................................................................. 63
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ........................................................................... 63
C. Subyek Dan Objek Penelitian ............................................................................ 64
D. Bentuk Data....................................................................................................... 64
1. Data kualitatif ...................................................................................... 65
2. Data kuantitatif .................................................................................... 65
E. Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 65
1. Metode Tes .......................................................................................... 66
2. Metode wawancara .............................................................................. 66
3. Metode angket/ kuesioner .................................................................... 67
4. Metode observasi ................................................................................. 67
F. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................................ 68
1. Instrumen Pembelajaran ....................................................................... 68
2. Instrumen Penelitian ............................................................................ 69
G. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 74
1. Analisis Data Hasil Wawancara dengan Guru dan Siswa ...................... 74
2. Analisis Data Hasil Pengamatan Aktivitas siswa di Kelas .................... 75
3. Analisis Data Hasil Pengisian angket kemandirian belajar.................... 76
4. Analisis Data Hasil Belajar .................................................................. 81
5. Analisis Siswa Secara Keseluruhan ...................................................... 84
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 84
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN 87
A. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................................... 87
1. Profil Sekolah ...................................................................................... 87
2. Persiapan Penelitian ............................................................................. 88
3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 89
4. Deskripsi Pembelajaran........................................................................ 93
B. Analisis Data ................................................................................................... 116
1. Data Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menerapkan
Model Pembelajaran Flipped Classroom ................................................... 116
2. Data Kemandirian Belajar dengan Menerapkan Model Pembelajaran
Flipped Classroom.................................................................................... 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3. Data Hasil Belajar Siswa .................................................................... 120
4. Data Wawancara Siswa ...................................................................... 123
C. Pembahasan ..................................................................................................... 123
1. Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran
Flipped Classroom.................................................................................... 124
2. Keterlaksanaan Kemandirian Belajar dengan Menerapkan Model
Pembelajaran Flipped Classroom .............................................................. 125
3. Data Hasil Belajar Siswa .................................................................... 146
D. Keterbatasan Penelitian.................................................................................... 147
BAB V ........................................................................................................................ 149
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 149
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 149
B. Saran ............................................................................................................... 150
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 151
LAMPIRAN ............................................................................................................... 157
LAMPIRAN A............................................................................................................ 157
A.1. Surat Izin Penelitian dari Universitas............................................................ 158
A.2. Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah ..................................................... 159
A.3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................. 160
A.4. Soal Posttest Segiempat ............................................................................... 200
A.5. Soal Post-test Segitiga ................................................................................. 201
A.6. Kunci Jawaban Post-test Segiempat ............................................................. 203
A.7. Kunci Jawaban Post-test Segitiga ................................................................. 205
LAMPIRAN B ............................................................................................................ 209
B.1. Lembar Observasi Pertemuan 1 .................................................................... 210
B.2. Lembar Observasi Pertemuan 2 .................................................................... 213
B.3. Lembar Observasi Pertemuan 3 .................................................................... 217
B.4. Lembar Observasi Pertemuan 4 .................................................................... 220
LAMPIRAN C ............................................................................................................ 224
C.1. Kisi-kisi Kemandirian Belajar Peserta Didik ................................................ 225
C.2. Kuesioner Kemandirian Belajar Peserta Didik .............................................. 227
C.3. Pedoman Wawancara Peserta Didik ............................................................. 231
C.4. Wawancara Peserta Didik 1 ......................................................................... 233
C.5. Wawancara Peserta Didik 2 ......................................................................... 234
C.6. Wawancara Peserta Didik 3 ......................................................................... 235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C.7. Wawancara Peserta Didik 4 ......................................................................... 236
C.8. Wawancara Peserta Didik 5 ......................................................................... 237
C.9. Wawancara Peserta Didik 6 ......................................................................... 238
LAMPIRAN D............................................................................................................ 240
D.1. Lembar Kerja Post-test Segiempat Peserta Didik 1 ....................................... 241
D.2. Lembar Kerja Post-test Segiempat Peserta Didik 2 ....................................... 243
D.3. Lembar Kerja Post-test Segiempat Peserta Didik 3 ....................................... 245
D.4. Lembar Kerja Post-test Segiempat Peserta Didik 4 ....................................... 247
D.5. Lembar Kerja Post-test Segiempat Peserta Didik 5 ....................................... 248
D.6. Lembar Kerja Post-test Segiempat Peserta Didik 6 ....................................... 249
D.7. Lembar Kerja Post-test Segitiga Peserta Didik 1........................................... 250
D.8. Lembar Kerja Post-test Segitiga Peserta Didik 2........................................... 251
D.9. Lembar Kerja Post-test Segitiga Peserta Didik 3........................................... 252
D.10. Lembar Kerja Post-test Segitiga Peserta Didik 4 ....................................... 253
D.11. Lembar Kerja Post-test Segitiga Peserta Didik 5 ....................................... 255
D.12. Lembar Kerja Post-test Segitiga Peserta Didik 6 ....................................... 256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Waktu Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 63
Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Pretes (Tes Awal) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 69
Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Posttest Segiempat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 70
Tabel 3.4 Pedoman Penilaian Posttest Segitiga. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 70
Tabel 3.5 Tabel Pedoman Penilaian Angket Kemandirian Belajar. . . . . . . . . . .72
Tabel 3.6. Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar Peserta Didik. . . . . . . . . . . . 73
Tabel 3.7. Kriteria Hasil Pengamatan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .76
Tabel 3.8. Panduan Pemberian Skor Angket Kemandirian Belajar. . . . . . . . . .76
Tabel 3.9a. Pedoman Konversi Kemandirian Belajar Peserta Didik. . . . . . . . .77
Tabel 3.9b. Kriteria Kemandirian Belajar Peserta Didik. . . . . . . . . . . . . . . . . 79
Tabel 3.10. Kriteria Kemandirian Belajar Peserta Didik. . . . . . . . . . . . . . . . . 79
Tabel 3.11. Kategori Kemandirian Belajar Peserta Didik. . . . . . . . . . . . . . . . .81
Tabel 3.12. Kriteria Hasil Belajar Peserta Didik. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .82
Tabel 3.13. Kriteria Aktivitas Seluruh Peserta Didik. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 82
Tabel 3.14. Kriteria Norma Nilai Tes Peserta Didik. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .83
Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .91
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dan Peserta Didik. . . . . . . . . . . .118
Tabel 4.3 Skor Angket Kemandirian Belajar Keseluruhan Peserta Didik. . . . 118
Tabel 4.4. Kategori Kemandirian Belajar Keseluruhan Peserta Didik. . . . . . .119
Tabel 4.5 Persentase Kemandirian Belajar Keseluruhan Peserta Didik. . . . . .120
Tabel 4.6. Persentase Tiap Aspek Kemandirian Belajar Subjek. . . . . . . . . . . 120
Tabel 4.7. Nilai Hasil Belajar Keseluruhan Peserta Didik. . . . . . . . . . . . . . . .122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 4.8 Kriteria Norma Hasil Belajar Materi Pretest. . . . . . . . . . . . . . . . . 122
Tabel 4.9 Kriteria Norma Hasil Belajar Materi Segiempat. . . . . . . . . . . . . . .122
Tabel 4.10 Kriteria Norma Hasil Belajar Materi Segitiga. . . . . . . . . . . . . . . .123
Tabel 4.11 Kategori Hasil Belajar Keseluruhan Peserta Didik. . . . . . . . . . . .123
Tabel 4.12 Kriteria Aktivitas Seluruh Peserta Didik. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .124
Tabel 4.13 Daftar Nama Siswa yang Diwawancarai. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .124
Tabel 4.14 Persentase Kemandirian Belajar Peserta Didik Keseluruhan. . . . 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Jajargenjang ABCD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38
Gambar 2.2 Ilustrasi Jajargenjang ABCD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .39
Gambar 2.3 Persegi Panjang ABCD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .39
Gambar 2.4 Diagonal Persegi Panjang ABCD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .40
Gambar 2.5 Sumbu Simetri Persegi Panjang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
Gambar 2.6 Perubahan Jajargenjang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .41
Gambar 2.7 Persegi Panjang ABCD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41
Gambar 2.8 Belah Ketupat ABCD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42
Gambar 2.9 Panjang Sisi Belah Ketupat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .42
Gambar 2.10 Sumbu Simetri Belahketupat ABCD. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43
Gambar 2.11 Belahketupat ABCD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 44
Gambar 2.12 Persegi ABCD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .45
Gambar 2.13 Diagonal Persegi ABCD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .45
Gambar 2.14 Sumbu Simetri Persegi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .46
Gambar 2.15 Persegi ABCD. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 46
Gambar 2.16 Layang-layang ABCD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .47
Gambar 2.17 Layang-layang ABCD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .48
Gambar 2.18 Ilustrasi Luas Layang-layang ABCD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48
Gambar 2.19 Trapesium ABCD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .49
Gambar 2.20 Trapesium Sama Kaki ABCD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50
Gambar 2.21 Trapesium Siku-siku ABCD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50
Gambar 2.22 Trapesium Sembarang ABCD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .50
Gambar 2.23 Trapesium ABCE . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 51
Gambar 2.24 Segitiga ABC . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 52
Gambar 2.25 Hubungan Sudut Dalam dan Sudut Luar Segitiga . . . . . . . . . . . 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Gambar 2.26 Segitiga Sama Sisi ABC. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53
Gambar 2.27 Segitiga Sama Kaki ABC. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 54
Gambar 2.28 Segitiga Sembarang ABC. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55
Gambar 2.29 Segitiga Lancip ABC. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .56
Gambar 2.30 Segitiga Siku-siku ABC. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .56
Gambar 2.31 Segitiga Tumpul ABC. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56
Gambar 2.32 Segitiga PQR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .57
Gambar 4.1. Keadaan SMP Bruderan Purwokerto. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR SIMBOL
Simbol Keterangan
|𝐴𝐵| Panjang Ruas Garis AB
𝑚∠𝐴 Besar Sudut A
𝐿∆𝐴𝐵𝐷 Luas Segitiga ABD
|𝐴𝐵| ∥ |𝐶𝐷| Ruas garis AD sejajar dengan ruas garis CD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran tradisional merupakan pembelajaran di mana secara umum
pusat pembelajaran pada guru. Guru berperan sebagai pengajar dan pendidik
dan cenderung aktif di mana siswa hanyalah sebagai objek dari pendidikan.
Model pembelajaran tradisional dicirikan dengan bertemunya antara
pembelajar dan pengajar untuk melakukan proses belajar mengajar. Pada
umumnya pembelajaran tradisional menggunakan cara-cara sederhana, yaitu
dengan ceramah. Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran secara
terus menerus justru dapat membuat peserta didik menjadi bosan, sehingga
materi yang disampaikan guru tidak dapat diserap oleh siswa secara optimal.
Pendekatan tradisional merupakan sebuah pendekatan pembelajaran di
mana guru di dalam kelas menggunakan metode belajar yang relatif tetap
(monoton) setiap kali mengajar. Guru terkesan lebih aktif daripada siswa. Guru
yang memegang peranan penting dalam pembelajaran. Model pembelajaran ini
kurang menggunakan alat atau media yang memadai, sehingga hasil belajar
siswa kurang luas dan mendalam.
Pembelajaran memiliki dua karakteristik yaitu, dalam proses
pembelajaran melibatkan proses mental peserta didik secara maksimal bukan
hanya sekedar mendengar, mencatat, akan tetapi menghendaki aktivitas peserta
didik dalam proses berpikir. Kemudian, dalam pembelajaran membangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
suasana dialogis dan proses tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik. Hal ini
didukung oleh Permendiknas RI No. 41 (2007: 6), proses pembelajaran pada
setiap satuan pendidikan harus interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Namun hal tersebut kadang kala tidak sesuai dengan apa yang telah
dirancang. Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik jika adanya timbal
balik antara peserta didik dengan guru.
Kurikulum yang digunakan pada saat ini adalah kurikulum 2013 dimana
peserta didik akan memahami konsep-konsep yang akan mereka pelajari utuh
dan realistis. Melalui pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis karakter
dan kompetensi, diharapkan akan menghasilkan insan yang produktif, kreatif,
inovatif, dan berkarakter. Selain itu, dengan pendekatan tematik dan
konseptual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan
menggunakan pengetahuannya, mengkaji, serta mengaplikasikan nilai-nilai
karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Salah
satu mata pelajaran yang menjadi ilmu dasar dalam memecahkan masalah
dalam berbagai bidang adalah matematika.
National Councol of Teachers of Mathematics (NCTM 2000, dalam
Fransiska Karinda Budiani, 2008: 7) merumuskan bahwa peserta didik harus
mempelajari matematika melalui pemahaman dan aktif membangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
sebelumnya. Dengan kata lain, peserta didik diharapkan mandiri dalam
mengkonstruksikan pengetahuan yang telah ia miliki.
Remaja saat ini termasuk dalam generasi Z yang sudah tidak asing
dengan penggunaan internet. Seseorang yang termasuk dalam generasi Z
adalah mereka yang lahir antara 1998-2009 (Tapscott, 2009). Kelahiran
generasi ini bersamaan dengan lahirnya teknologi baru yang banyak
berpengaruh pada pola pikir dan pola hidup. Generasi Z menemukan gaya
belajar baru yang tidak sama dengan generasi sebelumnya. Generasi ini
mengalami perubahan yang nyata yaitu pergeseran budaya komunikasi dan
akses informasi sehingga membutuhkan pengalaman belajar yang berbeda.
Selain itu, guru harus bisa memenuhi tuntutan kebutuhan yang sesuai dengan
perkembangan teknologi. Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada
peserta didik kelas VII SMP Bruderan Purwokerto, sebanyak 85% peserta didik
menggunakan gadget lebih dari 3 jam setiap harinya. Peserta didik terbiasa
memanfaatkan internet dalam kehidupan sehari-hari untuk keperluan belajar
dan bermain game.
Merajuk pada permasalahan di atas, inovasi dalam pembelajaran perlu
dilakukan agar bisa mengoptimalkan proses dan hasil belajar. Inovasi
pembelajaran pada saat ini semakin dirasa perlu dilakukan terutama dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi. Inovasi pembelajaran yang dimaksud
adalah mampu mengembangkan kemampuan peserta didik yaitu kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kreativitas, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan menemukan
penyelesaian terhadap permasalahan yang dihadapi.
Model pembelajaran berbasis teknologi yang dapat digunakan oleh guru
dalam pembelajaran dengan model Flipped Classroom. Model pembelajaran
Flipped Classroom memiliki konsep dasar bahwa semua kegiatan yang
dilakukan di kelas pada pembelajaran tradisional menjadi dilakukan di rumah,
dan semua yang dilakukan di rumah sebagai tugas rumah menjadi dilakukan di
kelas. Johnson (2013) mendefinisikan model pembelajaran Flipped Classroom
sebagai strategi yang dapat diberikan oleh guru dengan cara meminimalkan
jumlah instruksi langsung dalam praktek mengajar mereka sambil
memaksimalkan interaksi satu sama lain.
Menurut Djajalaksana (2012), beberapa keuntungan dari model
pembelajaran Flipped Classroom yaitu (siswa dapat belajar sesuai dengan
kecepatan penyerapan secara individu, (2) guru dapat lebih mengenal siswa
karena di kelas guru lebih banyak waktu, (3) guru dapat menyiapkan berbagai
variasi dari penyajian materi pembelajaran yang dapat mengakomodasi seluruh
peserta didik dengan berbagai kecepatan penyerapan, (4) untuk kelas paralel,
siswa dapat melihat materi dari kelas lainnya, (5) guru dapat bekerjasama
dengan guru lainnya untuk mempersiapkan materi sehingga dapat saling
memperkaya.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti akan
menggunakan model pembelajaran Flipped Classroom dengan media internet
untuk diterapkan pada pembelajaran materi Segiempat dan Segitiga di kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
VII. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian dengan mengambil judul
“Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom di Kelas VII B SMP
Bruderan Purwokerto Tahun Ajaran 2018/2019 pada Materi Segiempat dan
Segitiga”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang diambil
adalah sebagai berikut.
1. Guru hanya berfokus pada materi yang diajarkan tanpa mempertimbangkan
perkembangan hasil belajar peserta didik.
2. Rendahnya motivasi belajar peserta didik.
3. Model pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga kurang menarik
perhatian siswa.
4. Guru belum dapat memaksimalkan penggunaan teknologi dalam
pembelajaran.
C. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang dan permasalahan yang diuraikan di atas, penulis
merumuskan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran Flipped Classroom untuk peserta didik kelas VII SMP
Bruderan Purwokerto?
2. Bagaimana dampak penerapan model pembelajaran Flipped Classroom
pada pokok bahasan segiempat dan segitiga peserta didik kelas VII SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Bruderan Purwokerto tahun ajaran 2018/2019 terhadap kemandirian
belajar?
3. Bagaimana dampak penerapan model pembelajaran Flipped Classroom
pada pokok bahasan segiempat dan segitiga peserta didik kelas VII SMP
Bruderan Purwokerto tahun ajaran 2018/2019 terhadap hasil belajar
siswa?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan yang ini
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui keterlaksanaan pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran Flipped Classroom untuk peserta didik kelas VII SMP
Bruderan Purwokerto.
2. Mengetahui dampak penerapan model pembelajaran Flipped Classroom
pada pokok bahasan segiempat dan segitiga peserta didik kelas VII SMP
Bruderan Purwokerto tahun ajaran 2018/2019 terhadap kemandirian
belajar.
3. Mengetahui dampak penerapan model pembelajaran Flipped Classroom
pada pokok bahasan segiempat dan segitiga peserta didik kelas VII SMP
Bruderan Purwokerto tahun ajaran 2018/2019 terhadap hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah agar pembahasan tidak terlalu
meluas. Adapun batasan masalah untuk penelitian ini adalah:
1. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VII SMP Bruderan Purwokerto tahun ajaran 2018/2019.
2. Kompetensi dasar pada penelitian ini terbatas pada materi Segiempat dan
Segitiga.
3. Penelitian hanya membahas penerapan model pembelajaran Flipped
Classroom pada materi Segiempat dan Segitiga dengan menggunakan
media video pembelajaran yang didapatkan dari internet dengan melihat
hasil kognitif belajar peserta didik untuk mengetahui kemandirian peserta
didik.
F. Penjelasan Istilah
Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Flipped Classroom
Model pembelajaran Flipped Classroom memberikan apa yang umumnya
dilakukan di kelas dan apa yang umumnya dilakukan sebagai pekerjaan
rumah kemudian dibalik atau ditukar. Model pembelajaran ini dirancang
untuk mendorong pembelajaran aktif, dimana peserta didik terlibat dalam
kegiatan pembelajaran kolabolatif dan pembelajaran berbasis masalah
umtuk mengembangkan tatanan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
2. Kemandirian Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Kemandirian belajar adalah kondisi aktifitas belajar yang mandiri tidak
bergantung pada orang lain, memiliki kemauan serta bertanggung jawab
sendiri dalam menyelesaikan masalah belajarnya.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi kegiatan belajar dan
kegiatan mengajar. Dari sisi guru, kegiatan mengajar diakhiri dengan
proses ealuasi hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan
berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
G. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Bagi sekolah
Diharapkan memberikan gambaran umum bagi guru matematika mengenai
alternatif pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Flipped
Classroom.
2. Bagi penulis
Diharapkan menambah pengetahuan, wawasan, dan merupakan
pengalaman berharga dalam menerapkan pembelajaran matematika dengan
menggunakan model pembelajaran Flipped Classroom.
3. Bagi pembaca
Diharapkan penelitian ini memberikan informasi yang cukup bagi pembaca
mengenai pembelajaran dengan model pembelajaran Flipped Classroom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
serta memberikan masukan kepada rekan peneliti lain yang ingin
melakukan penelitian sejenis.
H. Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari 5 bab dengan garis besar pada masing-masing bab
adalah sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang, identifikasi maslah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, penjelasan
istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
2. BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini memuat pembahasan teori yang melandasi
permasalahan topik.
3. BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memuat tentang penjelasan jenis penelitian, tempat
dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, bentuk
data, metode dan instrumen pengumpulan data, teknik
analisis data, dan prosedur pelaksanaan penelitian.
4. BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat tentang pelaksanaan penelitian, analisis
data, dan pembahasan penelitian. .
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Flipped Classroom
a) Pengertian Flipped Classroom
Flipped Classroom adalah salah satu model pembelajaran
yang paling banyak digunakan di negara-negara maju seperti
Swedia, Amerika Serikat, dan Norwegia. Flipped Classroom
merupakan strategi yang dapat diberikan oleh pendidik dengan cara
meminimalkan jumlah instruksi langsung dalam praktek mengajar
mereka sambil memaksimalkan interaksi satu sama lagi. Strategi ini
memanfaatkan teknologi yang menyediakan tambahan yang
mendukung materi pembelajaran bagi peserta didik yang dapat
diakses secara online. Hal ini membebaskan waktu kelas yang
sebelumnya telah digunakan untuk pembelajaran.
Flipped Classroom adalah sebuah model pembelajaran yang
dikembangkan oleh Jonathan Bergmann & Aaron Sams pada tahun
2008 didasarkan pada teori Mastery Learning oleh Bloom & Carrol
yang kemudian dipadukan dengan pemanfaatan teknologi dalam
pendidikan untuk meningkatkan efekivitas perolehan hasil belajar.
Flipped Classroom meminta siswa untuk mempelajari tugas ang
berupa materi dan latihan soal melalui media digital berupa video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
atau e-book. Menurut Johnson, model pembelajaran flipped
classroom adalah model yang dapat diberikan oleh pendidik dengan
cara memanfaatkan teknologi dengan menyediakan materi
pembelajaran yang mendukung siswa dan dapat diakses secara
online. Bragman & Sams (2012: 45) mengungkapkan bahwa metode
Flipped Classroom adalah metode pembelajaran yang menggunakan
pendekatan pengajaran berpusat pada siswa.
Carl Reidsema, dkk (2017) mengemukakan bahwa
penggunaan model pembelajaran flipped classroom di sekolah
diharapkan mampu membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar, sehingga dengan penerapan model pembelajaran flipped
classroom tersebut siswa yang mengalami kesulitan belajar atau
tertinggal dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan mampu
lulus dalam ujian suatu materi pembelajaran.
Menurut Mc Comb & Miller (2007: 5) pengajaran yang
berpusat pada siswa menggambarkan strategi-strategi pengajaran di
mana guru menfasilitasi daripada mengajar langsung. Dalam strategi
pengajaran yang berpusat pada siswa, guru menempatkan perhatian
yang lebih banyak pada keterlibatan, inisiatif, dan interaksi sosial
siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model
Flipped Classroom adalah model pembelajaran yang dapat
merangsang siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar dan
menuntut siswa lebih mandiri karena siswa dituntut untuk selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
belajar di luar kelas sebelum mengikuti proses belajar mengajar di
kelas.
Pembelajaran menggunakan model Flipped Classroom
memiliki keterkaitan dengan taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom
pada ranah kognitif memiliki enam kategori dari paling rendah ke
tinggi yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesis,
dan evaluasi. Menurut Brame (2013), pada pembelajaran
konvensional kategori pengetahuan dan pemahaman berlangsung di
dalam kelas sedangkan kategori penerapan, analisa, evaluasi, dan
mencipta dicapai melalui pekerjaan rumah. Tujuan tersebut tidak
mudah tercapai karena peserta didik akan terhenti jika menemui
hambatan dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Pada pembelajaran
Flipped Classroom, kategori pengetahuan dan pemahaman
diperoleh di rumah melalui video pembelajaran yang diberikan oleh
guru sedangkan kategori penerapan, analisa, evaluasi, dan mencipta
berlangsung di kelas saat pembelajaran berlangsung.
Dengan menerapkan model pembelajaran Flipped Classroom
siswa mendapatkan pengalaman kognitif dari yang rendah ke yang
tinggi sesuai dengan Taksonomi Bloom di mana pengalaman belajar
dari yang konkret ke yang abstrak. Dalam pembelajaran di kelas,
siswa tidak cepat bosan dan guru mempunyai banyak waktu untuk
berinteraksi dengan siswa dalam pemecahan maslaah yang dihadapi
sisiwa. Menurut Dean N. Shimamoto (2012) dalam jurnal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
internasional yang berjudul Implementing a Flipped Classroom: An
Instructional Module menyimpulkan bahwa flipped classroom
memiliki kesempatan untuk menyebabkan pergeseran signifikan
dalam cara instruksi yang disampaikan. Dengan memanfaatkan
teknologi, guru dapat memberikan alternatif untuk model belajar
berbasis tradisional dengan menerapkan metode penggabungan
pembelajaran yang menggabungkan manfaat dari instruksi langsung
dan pembelajaran aktif untuk melibatkan para siswa dalam proses
pembelajaran.
b) Unsur-unsur Flipped Classroom
Krathwohl dan Anderson (2006: 30-32) mengemukakan unsur-unsur
model Flipped Classroom yaitu:
(1) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan
eksposur pertama sebelum pembelajaran di kelas. Mekanisme
yang digunakan untuk belajar di rumah dapat bervariasi, dari
buku paket, bahan ajar, atau video.
(2) Memberikan waktu lebih bagi siswa untuk mempersiapkan
materi sebelum mengikuti proses belajar di kelas
(3) Menyediakan prosedur atau tata cara untuk menilai
pemahaman pengetahuan siswa. Tugas prakelas adalah siswa
menyelesaikan materi yang harus dibaca sebelum kelas
dimulai, untuk mengetahui dan menilai tentang persiapan
siswa maka guru membuat lembar kerja prakelas. Yang paling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
penting adalah waktu yang cukup di kelas untuk diskusi antar
siswa sehingga mengurangi peran guru.
(4) Kegiatan di kelas yang berfokus pada kegiatan kognitif tingkat
yang lebih tinggi. Di mana kegiatan siswa di kelas adalah
diskusi, analisis data, atau kegiatan sintesis. Kuncinya adalah
siswa menggunakan waktu di kelas untuk memperdalam
pemahaman mereka dan meningkatkan keterampilan.
c) Tipe-tipe Flipped Classroom
Menurut Steele (2003), terdapat empat tipe model pembelajaran
Flipped Classroom yaitu sebagai berikut:
(1) Traditional Flipped
Traditional Flipped merupakan model pembelajaran Flipped
Classroom yang paling sederhana. Langkah pembelajarannya
adalah siswa menonton video pembelajaran di rumah, lalu
ketika di kelas melakukan kegiatan dan mengerjakan tugas
yang diberikan secara kelompok. Kemudian di akhir
pembelajaran diadakan kuis secara individu atau berpasangan.
(2) Mastery Flipped
Mastery Flipped merupakan perkembangan Traditional
Flipped. Langkah pembelajarannya hampir serupa dengan
Traditional Flipped, hanya saja pada awal pembelajaran
diberikan pengulangan materi pada pertemuan sebelumnya.
(3) Peer Instruction Flipped
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Peer Instruction Flipped adalah model pembelajaran di mana
siswa mempelajari materi dasar sebelum kelas dimulai melalui
video. Ketika di kelas siswa menjawab pertanyaan konseptual
secara individu dan siswa diberikan kesempatan untuk saling
beradu terhadap soal yang diberikan untuk meyakinkan
jawaban kepada temannya. Di akhir pembelajaran diberikan
tes pemahaman secara individu.
(4) Problem Based Learning Flipped
Problem Based Learninng adalah model pembelajaran di mana
siswa diberikan video yang memberikan petunjuk untuk
menyelesaikan masalah yang akan mucul ketika di kelas. Pada
model ini siswa bekerja dengan bantuan guru. Ketika di kelas,
siswa melakukan eksperimen dan evaluasi.
Model pembelajaran Traditional Flipped, sering digunakan
oleh guru yang belum pernah menggunakan model Flipped
Classroom sebelumnya. Pada model pembelajaran Traditional
Flipped siswa diminta untuk menonton video pembelajaran atau
media lainnya di rumah pada pembelajaran sebelumnya. Siswa
mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran di kelas dengan
belajar terlebih dahulu di rumah. Langkah selanjutnya adalah siswa
datang ke kelas untuk melakukan kegiatan dan mengerjakan tugas
yang berkaitan. Di kelas, siswa menerapkan kemampuan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
proyek ataupun simulasi lainnya. Kegiatan yang berlangsung di
kelas dipandu mengunakan lembar kerja siswa. Kegiatan selanjutnya
adalah mengukur pemahaman siswa dengan mengadakan kuis
diakhir pembelajaran.
d) Langkah-langkah Flipped Classroom
Menurut John Bergmann dan Sams (2013: 24-25), langkah-langkah
model pembelajaran flipped classroom sebagai berikut:
(1) guru menyiapkan dan memberikan sebuah media (berupa
video pembelajaran/digital book) yang akan dilihat dan
dipelajari oleh siswa di rumah
(2) siswa melihat dan mempelajari video pembelajaran yang
diberikan oleh guru melalui video agar terlebih dahulu
mengenal materi yang akan diberikan pada pertemuan
selanjutnya.
(3) Di dalam kelas, siswa diberikan tugas secara pribadi maupun
kelompok berupa latihan. Dalam hal ini siswa dapat lebih
memfokuskan diri pada kesulitannya dalam memahami materi
ataupun kemampuannya dalam menyelesaikan soal-soal
berhubungan dengan materi tersebut. Guru berperan sebagai
fasilitator yang mendampingi siswa dalam mengerjakan tugas
tersebut.
(4) Mengarahkan siswa untuk saling membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Sebagaimana dijelaskan, fokus pembelajaran ini bukan lagi
pada guru melainkan proses pembelajaran itu sendiri, sehingga
sangat memungkinkan siswa saling membantu jika ada
kesulitan. Meskipun peran guru tetap dibutuhkan untuk lebih
memperjelas materi pembelajaran.
(5) Setelah semua tugas dapat dikerjakan, maka guru dan siswa
bersama-sama menarik kesimpulan dari pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Guru dapat mengarahkan siswa untuk
membantu membuat catatan tentang hal penting dari
pembelajaran tersebut.
e) Kelebihan dari model pembelajaran flipped classroom yaitu:
(1) Siswa dapat mengulang-ulang video tersebut dari manapun
sehingga ia benar-benar memahami materi tersebut
(2) Siswa dapat mengakses video tersebut darimanapun asalkan
memiliki sarana yang cukup bahkan bisa disalin melalui
flashdisk dan didownload
(3) Efisien, karena siswa diminta untuk mempelajari materi di
rumah dan pada saat di kelas, siswa lebih memfokuskan
kepada kesulitannya dalam memahami materi ataupun
kemampuannya dalam menyelesaikan soal-soal
berhubungan dengan materi tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
(4) Siswa dituntut untuk belajar secara mandiri dengan
memanfaatkan video pembelajaran yang diberikan sehingga
mendukung semangat belajar
f) Kekurangan dari model pembelajaran flipped classroom yaitu:
(1) Untuk menonton video, setidaknya diperlukan sarana yang
memadai, baik komputer, laptop, maupun gawai. Hal ini
akan menyulitkan siswa yang tidak memiliki sarana
tersebut.
(2) Diperlukan koneksi internet yang lumayan bagus untuk
mengakses video. Terutama apabila file berukuran besar,
maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
membuka atau mengunduhnya
(3) Siswa mungkin perlu banyak penopang untuk memastikan
mereka memahami materi yang disampaikan dalam video
dan siswa tidak mampu mengajukan pertanyaan ke
instruktur atau rekan-rekan mereka jika menonton video
saja.
Dengan model pembelajaran Flipped Classroom, peserta didik
dapat mempelajari tidak hanya di dalam kelas saja namun di luar
kelas. Peserta didik mampu mengakses atau melihat materi yang
diberikan oleh guru secara berulang-ulang dengan bantuan internet
atau video pembelajaran yang diberikan oleh guru. Video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pembelajaran tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran guru
sepenuhnya. Pada model pembelajaran Flipped Classroom
dibutuhkan pendidik yang profesional yang tahu cara mengolah
proses pembelajaran, menentukan cara dan sarana yang dibutuhkan
dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
Model pembelajaran Flipped Classroom yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Flipped Classroom
dengan tipe Mastery Flipped dikombinasikan dengan Problem
Based Learning Flipped.
2. Kemandirian Belajar
a) Pengertian Kemandirian Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemandirian adalah
keadaan dapat berdiri sendiri tanpa tergantung kepada orang lain.
Kemandirian belajar adalah belajar mandiri, tidak menggantungkan
diri kepada orang lain, peserta didik dituntut untuk memiliki
keaktifan dan insiatif sendiri dalam belajar, bersikap, berbangsa
maupun bernegara (Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, 1990: 13).
Desi Susilawati (2009:7-8) mendeskripsikan kemandirian
belajar sebagai berikut:
(1) Siswa berusaha untuk meningkatkan tanggung jawab dalam
mengambil berbagai keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(2) Kemandirian dipandang sebagai suatu sifat yang sudah ada pada
setiap orang dan situasi pembelajaran
(3) Kemandirian bukan berarti memisahkan diri dari orang lain
(4) Pembelajaran mandiri dapat mentransfer hasil belajarnya yang
berupa pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai situasi
(5) Siswa yang belajar mendiri dapat melibatkan berbagai sumber
daya dan aktivitas seperti membaca sendiri, belajar kelompok,
latihan, dan kegiatan korespondensi
(6) Peran efektif guru dalam belajar mandiri masih memungkinkan
seperti dialog dengan siswa, mencari sumber, mengevaluasi
hasil dan mengembangkan berpikir kritis
(7) Beberapa institusi pendidikan menemukan cara untuk
mengembangkan belajar mandiri melalui program pembelajaran
terbuka.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa kemandirian belajar adalah kondisi aktivitas belajar yang
mandiri, tidak bergantung orang lain, memiliki kemauan, serta
tanggungjawab sendiri dalam menyelesaikan masalah belajarnya.
Kemandirian belajar akan terwujud apabila siswa aktif mengontrol
sendiri segala sesuatu yang dikerjakan, mengevaluasi,
merencanakan sesuatu yang lebih dalam pembelajaran yang dilalui
serta siswa juga mau aktif dalam proses pembelajaran (Winkel,
1991:137).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
b) Ciri-ciri Kemandirian Belajar
Peserta didik yang memiliki kemandirian dalam belajar dapat
dinyatakan dengan tidak bergantung pada orang lain dengan belajar
sendiri, dapat menentukan cara belajar dengan baik,
bertanggungjawab atas perbuatan keputusan yang berkaitan dengan
proses belajarnya, dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan
keputusan yang diambilnya.
Anton Sukarno (1989: 64) mengemukakan ciri-ciri
kemandirian belajar sebagai berikut:
(1) Siswa merencanakan dan memilih kegiatan belajar sendiri
(2) Siswa berinisiatif dan memacu diri untuk belajar secara terus
menerus
(3) Siswa dituntut bertanggungjawab dalam belajar
(4) Siswa belajar secara kritis, logis, dan penuh keterbukaan
(5) Siswa belajar dengan penuh percaya diri
Menurut Thoha (1996) ciri-ciri kemandirian belajar adalah:
(1) Mampu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif
(2) Tidak mudah terpengaruhi oleh pendapat oranglain
(3) Tidak lari atau menghindari masalah
(4) Memecahkan masalah dengan berpikir yang mendalam
(5) Apabila menjumpai masalah dipecahkan sendiri tanpa
meminta bantuan orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(6) Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang
lain
(7) Berusaha bekerja keras dengan penuh ketekunan dan disiplin
(8) Bertanggungjawab atas tindakannya sendiri
Kesimpulan dari uraian di atas, bahwa kemandirian belajar
adalah sikap mengarah pada kesadaran belajar sendiri dan segala
keputusan, pertimbangan yang berhubungan dengan kegiatan
belajar diusahakan sendiri sehingga bertanggung jawab
sepenuhnya dalam proses belajar.
c) Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
Menurut Muhammad Noor Syam (1999: 10), faktor yang
mempengaruhi kemandirian belajar terbagi dua faktor. Pertama,
faktor internal yang ditandai dengan indikator tumbuhnya
kemandirian belajar yang terpancar dalam fenomena antara lain:
(1) Sikap bertanggung jawab untuk melaksanakan apa yang
dipercayakan dan ditugaskan
(2) Kesadaran hak dan kewajiban siswa disiplin moral yaitu budi
pekerti yang menjadi tingkah laku
(3) Kedewasaan diri mulai konsep diri, motivasi sampai
berkembangnya pikiran, karsa, cipta dan karya (secara
berangsur)
(4) Kesadaran mengembangkan kesehatan dan kekuatan jasmani,
rohani dengan makanan yang sehat, kebersihan dan olahraga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
(5) Disiplin diri dengan mematuhi tata tertib yang berlaku, sadar
hak dan kewajiban, keselamatan lalu lintas, menghormati
orang lain, dan melaksanakan kewajiban.
Kedua faktor eksogen atau faktor eksternal. Faktor ini
berasal dari luar seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat. Faktor
ini sebagai pendorong kedewasaan dan kemandirian belajar
meliputi:
(1) Potensi jasmani rohani yaitu tubuh yang sehat dan kuat
(2) Lingkungan hidup dan sumber daya alam
(3) Sosial ekonomi
(4) Kondisi dan suasana keharmonisan dalam dinamika positif
atau negatif sebagai peluang dan tantangan meliputi tatanan
budaya dan sebagainya secara komulatif.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi kemandirian belajar terdiri dari adalah faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah disiplin,
percaya diri, inisiatif, dan tanggung jawab. Oleh karena itu siswa
sering dikatakan memiliki kemandirian belajar apabila memiliki
sifat percaya diri, inisiatif, disiplin dan tanggung jawab.
d) Pengukuran Kemandirian Belajar
Dalam dunia pendidikan, yang dimaksud pengukuran
sebagaimana disampaikan Cangelosi (1995: 21) adalah proses
pengumpulan data melalui pengamatan empiris. Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pengumpulan ini dilakukan untuk menaksir apa yang telah
diperoleh peserta didik setelah mengikuti pelajaran selama waktu
tertentu. Pengukuran kemandirian belajar pada penelitian ini
berdasarkan pada faktor internal (dari dalam diri) siswa yaitu
percaya diri, disiplin, inisiatif dan tanggung jawab.
(1) Percaya Diri
Menurut Thursan Hakim (2002: 6) “Rasa percaya diri
dapat diartikan sebagai suatu keyakinan seseorang terhadap
segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan
tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai
berbagai tujuan didalam hidupnya”.
Menurut Thursan Hakim (2002: 5-6) terdapat beberapa
ciri-ciri tertentu dari orang-orang yang mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi, yaitu:
(a) Bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu
(b) Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai
(c) Mampu menetralisai ketegangan yang muncul didalam
berbagai situasi
(d) Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai
situasi
(e) Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang
penampilannya
(f) Memiliki kecerdasan yang cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
(g) Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup
(h) Memiliki keterampilan dan keahlian yang menunjang
kehidupannya, misalnya keterampilan berbahasa asing
(i) Memiliki kemampuan bersosialisasi
(j) Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik
(k) Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya
menjadi kuat dan tahan didalam menghadapi berbagai
cobaan hidup
(l) Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai
masalah, misalnya dengan tetap tegar, sabar dan tabah
dalam menghadapi persoalan hidup.
Seseorang yang yakin terhadap dirinya, segala kegiatan
yang dilakukannya penuh dengan rasa optimis adalah
seseorang yang memiliki percaya diri. Rasa percaya diri yang
tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek
dari kehidupan individu tersebut di mana ia merasa memiliki
kompetensi, yakin, mampu, dan percaya bahwa bisa karena
didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta
harapan yang realistik terhadap diri sendiri.
Dalam penelitian ini, percaya diri peserta didik dapat
dilihat pada tingkah laku peserta didik yang muncul selama
proses kegiatan pembelajaran matematika berlangsung. Sikap
percaya diri peserta didik yang dapat diamati adalah peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
didik tidak bergantung kepada orang lain, dan peserta didik
yakin terhadap diri sendiri.
(2) Disiplin
Disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan
pengendalian diri atau kepatuhan seseorang untuk mengikuti
bentuk-bentuk aturan atas kesadaran pribadinya, disiplin
dalam belajar merupakan kemauan untuk belajar yang
didorong oleh diri siswa sendiri.
Dalam penelitian ini, disiplin siswa dapat diamati dari
tingkah laku yang mucul selama proses pembelajaran
berlangsung. Sikap disiplin peserta didik yang dapat diamati
yaitu:
(a) Bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan
(b) Semangat dan antusias dalam kegiatan pembelajaran
(c) Komitmen yang tinggi terhadap tugas
(d) Mengatasi kesulitan yang timbul pada diri sendiri
(3) Inisiatif
Menurut Utami Munandar (1990:48) mengungkapkan
bahwa “Inisiatif adalah kemampuan berdasarkan data atau
informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan
jawaban dari suatu masalah, dimana penekananya adalah pada
kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Ciri-ciri orang yang inisiatif menurut Sund dalam
Slameto (2003:147) adalah sebagai berikut:
(a) Hasrat keingintahuan yang besar
(b) Bersikap terbuka dalam pengalaman baru
(c) Panjang akal
(d) Keinginan untuk menemukan dan meneliti
(e) Cenderung menyukai tugas yang berat dan sulit
(f) Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan
(g) Memiliki dedikasi bergairah secara aktif dalam
melaksanakan tugas
(h) Berfikir fleksibel
(i) Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung
memberi jawaban yang lebih banyak.
Menurut Guilford dalam Mardiyanto (2008 : 24), ciri-
ciri orang yang memiliki inisiatif adalah sebagai berikut:
(a) Kelancaran (fluency), yaitu kemampuan untuk
menghasilkan banyak gagasan
(b) Keluwesan (flexibility), yaitu kemampuan untuk
mengemukakan bermacam-macam
Berkaitan dengan definisi beberapa ahli di atas maka
inisiatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan
sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata
yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dalam usaha memecahkan suatu masalah. Inisiatif dalam
penelitian ini dapat dilihat dalam proses kegiatan
pembelajaran. Inisiatif siswa yang diamati meliputi:
(a) Memiliki dorongan rasa ingin tahu yang tinggi
(b) Keterampilan berfikir luwes
(c) Berani mengambil resiko
(4) Tanggung jawab
Menurut Agus (2012) tanggung jawab adalah suatu
bentuk sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan alam, lingkungan sosial budaya, negara, dan
pencipta.
Magdalena (2011) mengemukakan bahwa, tanggung
jawab adalah suatu perbuatan untuk siap menanggung segala
sesuatu yang muncul sebagai akibat dari dilakukannya
aktivitas tertentu.
Menurut Zimmer dalam Ikaputera Waspada (2004: 6)
mengungkapkan ciri-ciri orang memiliki sikap tanggung
jawab sebagai berikut:
(a) Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas atau
pekerjaannya
(b) Mau bertanggung jawab
(c) Energik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
(d) Berorientasi pada masa depan
(e) Mau belajar dari kegagalan
(f) Yakin pada diri sendiri
Dalam penelitian ini tanggung jawab siswa dapat
diamati selama proses pembelajaran yaitu:
(a) Keikutsertaan melaksanakan tugas yang diberikan
kelompok
(b) Keikutsertaan dalam memecahkan masalah
(c) Kepedulian terhadap kesulitan sesama anggota kelompok
(d) Memiliki kesadaran diri dalam belajar
3. Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2004: 22), hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya. Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam buku Sudjana
(2004: 22) membagi tiga macam hasil belajar mengajar, yaitu
keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengarahan, dan sikap cita-
cita. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dimiliki
oleh siswa setelah menerima pengalaman yang diberikan oleh guru
sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan dalam kehidupan sehari-
hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan
lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan
demikian belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri
individu. Sebaliknya apabila tidak terjadi perubahan dalam diri individu
maka belajar dikatakan tidak berhasil. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang
dimaksud adalah profesionalitas yang dimiliki oleh guru. Artinya
kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), sikap
(afektif), dan perilaku (psikomotorik).
Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kemampuan personal
(internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan dari dalam diri
individu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan, hasil belajar adalah sesuatu
yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau pikiran yang
dapat dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan, dan kecakapan
dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak
pada diri setiap individu.
Hasil belajar dapat diketahui setelah proses pembelajaran
berlangsung. Menurut Sudjana (2009:35), alat penilaian hasil belajar
adalah tes, baik tes uraian maupun tes objektif. Berdasarkan penjelasan di
atas, maka hasil belajar dapat diketahui melalui tes. Tes pada umumnya
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, terutama kognitif
berkenaan dengan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Tes yang digunakan bisa berbentuk tes uraian atau objektif yang terdiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dari uraian bebas, uraian terbatas, dan uraian berstruktur. Sedangkan tes
objektif terdiri dari bentuk pilihan benar salah dan pilihan ganda.
Menurut Slameto (2003: 54), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu:
a) Faktor internal yang terdiri dari:
(1) faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh)
(2) faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kesiapan)
(3) faktor kelelahan
b) Faktor eksternal yang terdiri dari:
1) faktor keluarga (cara orangtua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
orangtua, dan latar belakang kebudayaan)
2) faktor sekolah (cara guru mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,
waktu di sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung,
fasilitas sekolah, model pembelajaran yang digunakan dan media
dalam mengajar, dan tugas dirumah)
3) faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media,
teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat)
Supaya kualitas hasil belajar siswa semkain meningkat, seorang guru
harus mampu berinteraksi dan membangun hubungan baik dengan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
melalui proses pembelajaran. Selain itu, model pembelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran juga dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa. Melalui hal tersebut, guru dapat mengukur seberapa jauh hasil
belajar yang dicapai oleh siswa. Menurut Sudjana (2010:22), secara garis
besar hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah yaitu:
a) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Dua aspek pertama disebut kognitif
tingkat rendah dan empat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat
tinggi.
b) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yaitu aspek penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi.
c) Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik yaitu
gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan konseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan
gerakan ekspresif dan interpretatif.
Menurut Bloom dalam R. Soedjadi (2007), hasil belajar aspek
kognitif meliputi semua kemampuan berpikir, kemampuan mental
mengolah informasi (kemampuan intelektual). Hasil belajar yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika yang bersifat kognitif.
Hasil belajar kognitif siswa dapat terlihat dari proses pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
berlangsung dan dari hasil tes. Hasil belajar yang akan diuraikan dalam
penelitian ini berdasarkan indikator dalam pokok bahasan segiempat dan
segitiga dengan menggunakan kurikulum 2013. Akan tetapi karena peneliti
hanya meneliti pada pokok bahasan segiempat dan segitiga, maka peneliti
hanya mengembangkan indikator yang berkaitan dengan segiempat dan
segitiga. Berikut adalah indikator dalam pokok bahasan segiempat segitiga:
a) peserta didik dapat menyebutkan bangun datar yang termasuk
segiempat dan segitiga
b) peserta didik dapat menyebutkan sifat-sifat segiempat dan segitiga
c) peserta didik dapat menghitung keliling segiempat dan segitiga
d) peserta didik dapat menghitung luas segiempat dan segitiga
e) peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan segiempat dan segitiga
B. Keterkaitan antara Model Pembelajaran Flipped Classroom dengan
Kemandirian Belajar Siswa
Flipped classroom memiliki konsep dasar bahwa apa yang dilakukan
di kelas pada pembelajaran konvensional menjadi di rumah, sedangkan
pekerjaan rumah pada pembelajaran konvensional dilakukan di kelas
(Milman, 2012: 86). Pada pembelajaran ini, siswa lebih banyak
mempelajari materi di luar kelas dengan waktu yang tidak terbatas.
Sehingga siswa dapat benar-benar memahami materi dan menemukan
masalah atau kendala dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
model flipped classroom juga membantu siswa untuk dapat lebih aktif dan
lebih menekankan kemandirian belajar siswa secara individu.
Ciri utama kemandirian belajar adalah adanya pengembangan
kemampuan siswa untuk melakukan proses belajar yang tidak bergantung
pada guru, teman, lingkungan, dan lain-lain (Pannen, 2001: 17).
Sedangkan tingkat kemandirian belajar siswa dapat ditentukan
berdasarkan besarnya inisiatif dan tanggungjawab siswa untuk berperan
aktif dalam hal perencanaan belajar, proses belajar maupun evaluasi
belajar. Semakin besar peran siswa dalam berbagai kegiatan tersebut,
maka siswa memiliki tingkat kemandirian belajar yang tinggi (Esti
Wuryastuti, 2001: 30).
Berdasarkan penjelasan mengenai flipped classroom dan
kemandirian belajar di atas terdapat keterkaitan antara keduanya, yaitu:
a) Siswa dapat memiliki kesempatan penuh untuk mengerjakan tugas
mereka
b) Siswa dapat memiliki motivasi yang tinggi untuk berkolaborasi,
berbagi ide dan proyek bersama temannya
c) Siswa bebas memilih cara dan waktu belajar mereka sendiri
d) Siswa dapat dengan mudah mempelajari kembali video
pembelajaran setiap saat, terutama bagi siswa yang absen sehingga
siswa tidak bergantung pada orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
e) Siswa dapat melakukan evaluasi dan refleksi sendiri terhadap
pemahaman mereka tentang materi yang telah ditonton melalui
video.
C. Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Flipped Classroom
Pembelajaran menjadikan manusia berubah dari tidak berdaya
menjadi sumber daya. Pembelajaran menjadikan seseorang dewasa dan
mandiri, tumbuh dan mandiri. Perubahan itu melalui proses yang disebut
belajar. Belajar menurut Gagne merupakan kecenderungan perubahan diri
manusia yang dapat diperahankan selama proses pertumbuhan yang terjadi
dalam konsisi tertentu yang dapat diamati, diubah, dan dikontrol (Yatim
Riyanto, 2009: 36).
Belajar dan proses pembelajaran adalah suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa mempelajari
sesuatu dengan cara efektif dan efisien. Dalam hal ini pembelajaran yang
disangkutkan adalah pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika
merupakan upaya penataan lingkungan agar proses belajar atau
pembentukan pengetahuan dan pemahaman matematika oleh siswa
berkembang secara optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun beberapa definisi atau pengertian matematika menurut Soedjadi
(2002:8) yaitu:
a) Matematika adalah cabang dari ilmu pengetahuan eksak dan
terorganisir secara sistematik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b) Matematika adalah bilangan dan kalkulasi
c) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logika dan
berhubungan dengan bilangan
d) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang
logika
e) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
matematika adalah ilmu tentang logika yang mempelajari struktur dan
pola dari bentuk, susunan dan besaran yang saling berhubungan dan
terbagi dlam aljabar, analisis, geometri untuk membantu manusia
memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.
Kegiatan pembelajaran matematika dapat terwujud dengan baik jika
terdapat perubahan pengetahuan pemahaman, sikap, dan tingkah laku,
keterampilan, kecakapan, kemampuan, dan aspek lain yang ada pada diri
individu. Hal tersebut tidak terlepas dari adanya perencanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung.
Di samping itu, pembelajaran matematika juga dapat terwujud
dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai. Salah satu model
yang dapat digunakan adalah model pembelajaran flipped classroom.
Pembelajaran matematika dengan model flipped classroom dapat
digunakan sebagai alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran
matematika. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran flipped
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
classroom memiliki keterkaitan dengan Taksonomi Bloom. Taksonomi
Bloom pada ranah kognitif memiliki enam kategori dari paling rendah ke
tinggi yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesis, dan
evaluasi. Pada pembelajaran konvensional kategori pengetahuan dan
pemahaman berlangsung di dalam kelas sedangkan kategori penerapan,
analisa, evaluasi dan mencipta dicapai melalui pekerjaan rumah. Tujuan
tersebut tidak mudah tercapai karena siswa akan terhenti jika menemui
hambatan dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Pada pembelajaran
flipped classroom, kategori pengetahuan dan pemahaman diperoleh di
rumah melalui video pembelajaran yang diberikan oleh guru sedangkan
kategori penerapan, analisa, dan mencipta berlangsung di dalam kelas
saat pembelajaran.
D. Materi Pembelajaran
Segiempat
Segiempat merupakan bangun datar yang dibentuk dari empat buah titik,
setiap titik tidak boleh segaris yang dihubungkan (Jacobs, R. Harold, 1974).
Terdapat beberapa jenis segiempat khusus (Ariawan, 2014), yaitu:
a. Jajargenjang
1) Pengertian jajargenjang
Jajargenjang atau parallelogram merupakan suatu bangun datar
segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
sejajar. Contoh gambar dari bangun datar jajargenjang adalah
sebagai berikut:
2) Sifat-sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu:
a) Sisi-sisi yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama
panjang, |AB| = |DC| dan |AD| = |BC|
b) Sudut-sudut yang berhadapan pada jajargenjang sama besar,
m∠A = m∠C dan m∠B = m∠D
c) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang
(berpotongan di titik tengahnya)
3) Keliling dan luas jajargenjang
a) keliling jajargenjang
Keliling merupakan panjang kurva tertutup. Keliling
jajargenjang ABCD tersebut adalah |AB| + |BC| + |CD| +
|DA|. Berdasarkan sifat jajargenjang bahwa sisi-sisi yang
berhadapan pada setiap jajargenjang sama panjang yaitu |AB| =
|DC| dan |AD|=|BC| , maka dapat dituliskan:
Keliling jajargenjang ABCD = |AB| + |BC| + |CD| + |DA|
=(2 × |AB|) +(2 × |BC|)
= 2 × (|AB| + |BC|)
Gambar 2.1 Jajargenjang ABCD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b) Luas jajargenjang
Luas jajargenjang berarti banyaknya persegi satuan yang tepat
menutupi bangun datar jajargenjang.
Luas jajargenjang = alas × tinggi = a × t
b. Persegi panjang
1) Pengertian Persegi Panjang
Persegi panjang merupakan jajargenjang dengan salah satu
sudutnya siku-siku (Smith and James, 1956:178). Contoh bangun
datar persegi panjang adalah sebagai berikut:
2) Sifat-sifat yang dimiliki bangun datar persegi panjang adalah (As’ri,
dkk, 2017:417):
a) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang, yaitu |AB| = |DC|
dan |AD| = |BC|
Gambar 2.2 Ilustrasi Jajargenjang ABCD
Gambar 2.3 Persegi Panjang ABCD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b) Keempat sudutnya sama besar, yaitu m ∠A = m ∠B = m ∠C =
m ∠D = 90°
c) Kedua diagonalnya yang sama panjang, yaitu |AC| = |BD|
d) Kedua diagonalnya saling berpotongan di satu titik dan
membagi dua sama panjang, yaitu |AO| =|OC|dan |BO| = |𝑂𝐷|
e) Memiliki dua sumbu simetri
3) Keliling dan luas persegi panjang
a) Keliling persegi panjang
Gambar 2.6 Perubahan Jajargenjang
Gambar 2.4 Diagonal Persegi Panjang ABCD
Gambar 2.5 Sumbu Simetri Persegi Panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Berdasarkan gambar di atas, tinggi jajargenjang |𝑂𝐴| pada
persegi panjang disebut dengan lebar (𝑙) dan alas jajargenjang
(𝑝).
Berdasarkan pengertian keliling bangun datar dan sifat persegi
panjang yaitu sisi-sisi yang berhadapan sama panjang, yaitu
AB̅̅ ̅̅ =DC̅̅̅̅ dan AD̅̅ ̅̅ =BC̅̅̅̅ . Keliling persegi panjang adalah jumlah
panjang keempat sisinya. Berdasarkan gambar di atas, dapat
diperoleh keliling persegi panjang ABCD dapat ditulis:
Keliling persegi panjang ABCD = |BC| + |DA| + |AB| + |CD|
=(2 × |BC|) +(2 × |AB|)
= 2 × (|BC| + |AB|)
= 2 × ( panjang + lebar)
b) luas persegi panjang
Luas persegi panjang merupakan banyaknya persegi satuan
yang tepat menutupi bangun datar persegi panjang. Maka luas
bangun datar persegi panjang adalah panjang × lebar = 𝑝 × 𝑙.
c. Belah ketupat
1) Pengertian belah ketupat
Gambar 2.7 Persegi panjang ABCD Gambar 2.7 Persegi panjang ABCD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Belah ketupat adalah jajargenjang dengan sepasang sisi yang
berdekatan sama panjang (Smith and James, 1956: 161). Contoh
bangun datar belah ketupat adalah:
Gambar 2.8 Belah Ketupat ABCD
2) Sifat-sifat yang dimiliki bangun datar belah ketupat adalah (As’ri
dkk, 2017: 418):
a) Keempat sisinya sama panjang, yaitu |AB| =|BC| = |CD| =|DA|̅̅ ̅̅ ̅̅
b) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar yaitu m ∠A = m ∠C
dan m ∠B = m ∠D
c) Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri
Berdasarkan Gambar 2.9 dapat diketahui bahwa |AC| dan |BD|
merupakan sumbu simetri.
d) Kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus
e) Kedua diagonalnya merupakan garis bagi sudut
3) Keliling dan luas belah ketupat
a) keliling belah ketupat
Gambar 2.9 Sumbu Simetri Belahketupat ABCD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Keliling merupakan panjang kurva tertutup. Berdasarkan sifat
belahketupat bahwa semua sisinya sama panjang, maka keliling
belah ketupat adalah sebagai berikut:
K = |AB| + |BC| + |CD| + |DA|
K = 4 × panjang sisi
K = 4 × s
Keterangan: s = panjang sisi belahketupat
b) luas belah ketupat
Luas bangun datar belahketupat merupakan banyaknya persegi
satuan yang tepat menutupi bangun datar belahketupat.
Luas daerah ABCD = L∆ABD + L∆BCD
Luas daerah ABCD =1
2× |BD| × |OA| +
1
2× |BD| × |OC|
Luas daerah ABCD =1
2× |BD| × (|OA| + |OC|)
Luas daerah ABCD =1
2× |BD| × |AC|
dengan |BD| dan |AC| adalah diagonal belah ketupat
dengan kata lain, luas belah ketupat adalah hasil kali diagonal
dibagi dua.
Gambar 2.11 Belahketupat ABCD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Luas =1
2× diagonal 1 × diagonal 2
keterangan: BD = diagonal 1
AC = diagonal 2
d. Persegi
1) Pengertian persegi
Persegi adalah persegi panjang dengan sepasang sisi yang
berdekatan sama panjang (Smith and James, 1956: 180). Persegi
merupakan belahketupat yang salah satu besar sudutnya 90°. Hal
ini berarti bahwa persegi merupakan segiempat yang mempunyai
dua pasang sisi sejajar, sepasang sisi yang berdekatan sama
panjang, dan salah satu besar sudutmya 90°. Contoh bangun datar
persegi adalah:
Gambar 2.12 Persegi ABCD
2) Sifat-sifat yang dimiliki bangun datar persegi adalah (As’ri dkk,
2017: 417):
a) Keempat sisinya sama panjang, yaitu |AB| =|BC| = |CD| =|DA|
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b) Tiap-tiap sudutnya sama besar, yaitu 𝑚∠𝐴 = 𝑚∠𝐵 = 𝑚∠𝐶
=𝑚∠𝐷 = 90°
c) Kedua diagonalnya sama panjang, yaitu |AC| = |BD|
d) Kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus dan
membagi dua sama panjang |OA| = |OC| dan |BO|= |OD|
Gambar 2.13 Diagonal Persegi ABCD
e) Memiliki 4 simetri putar dan 4 simetri lipat
Gambar 2.14 Sumbu Simetri Persegi
3) Keliling dan luas persegi
a) keliling persegi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Keliling persegi merupakan panjang dari kurva tertutup.
Berdasarkan sifat persegi bahwa semua sisinya sama panjang,
maka keliling persegi adalah sebagai berikut:
Gambar 2.15 Persegi ABCD
K = |AB| + |BC| + |CD| + |DA|
K = 4 × panjang sisi
K = 4 × s
b) luas persegi
Luas persegi merupakan banyaknya persegi satuan yang tepat
menutupi bangun datar persegi. Maka,
Luas persegi ABCD = sisi × sisi
Luas persegi ABCD = s2
e. Layang-layang
1) Pengertian Layang-layang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Layang-layang adalah segiempat dengan tepat dua pasang sisi yang
berdekatan sama panjang (Wagiyo dkk, 2008: 209). Contoh bangun
datar layang-layang adalah:
Gambar 2.16 Layang-layang ABCD
2) Sifat-sifat yang dimiliki Layang-layang adalah (As’ri dkk, 2017:
419)
a) Masing-masing sepasang sisi yang berdekatan sama panjang,
yaitu |AB|= |AD| dan |BC| = |DC|
b) Kedua diagonal layang-layang berpotongan tegak lurus
c) Salah satu diagonalnya membagi dua tegak lurus sama panjang
d) Sepasang sudut yang berhadapan sama besar, yaitu m∠ABC =
m∠ADC
Gambar 2.17 Layang-layang ABCD
3) Keliling dan luas Layang-layang
a) keliling layang-layang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Keliling layang-layang merupakan panjang kurva tertutup
dengan K = |AB| + |BC| + |CD| + |DA|. Berdasarkan Gambar
2.17 dan sesuai dengan sifat sepasang sisi yang berdekatan sama
panjang yaitu |AB| = |AD| dan |BC| = |DC|, maka
K = jumlah panjang keempat sisinya
K = |AB| + |BC| + |CD| + |DA|
K = (|AB| + |CD|) + (|BC| + |DA|)
𝐾 = 2(|AB|) + 2(|BC|)
𝐾 = 2(|CD|) + 2(|DA|)
b) luas layang-layang
Gambar 2.18 Ilustrasi Luas Layang-layang ABCD
Luas daerah ABCD = L∆ABD + L∆BCD
Luas daerah ABCD =1
2× |BD| × |OA| +
1
2× |BD| × |OC|
Luas daerah ABCD =1
2× |BD|(|OA| + |OC|)
Luas daerah ABCD =1
2× |BD| × |AC|
Luas =1
2× diagonal 1 × diagonal 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
f. Trapesium
1) Pengertian Trapesium
Trapesium adalah segiempat yangmemiliki tepat satu pasang sisi
sejajar (Wagiyo dkk, 2008: 210).
Gambar 2.19 Trapesium ABCD
Ada tiga macam benuk trapesium yaitu:
a) Trapesium sama kaki adalah trapesium yang mempunyai
sepasang sisi (tidak sejajar) yang sama panjang. Contoh
trapesium sama kaki adalah:
Gambar 2.20 Trapesium sama kaki ABCD
b) Trapesium siku-siku adalah trapesium yang mempunyai
sudut siku-siku. Contoh trapesium siku-siku adalah:
Gambar 2.21 Trapesium siku-siku ABCD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
c) Trapesium sembarang adalah trapesium yang tidak
mempunyai sepasang sisi (tidak sejajar) yang sama panjang
dan tidak mempunyai sudut siku-siku. Contoh trapesium
sembarang adalah:
Gambar 2.22 Trapesium sembarang ABCD
2) Sifat-sifat yang dimiliki trapesium adalah (As’ri dkk, 2017: 418):
a) Memiliki tepat satu pasang sisi sejajar, yaitu |AB| ∥ |CD|.
b) Jumlah sudut yang berdekatan diantara dua sisi sejajar pada
trapesium adalah 1800. Maka berdasarkan Gambar 2.19
m∠ABC + m∠BAD = 180° m∠ADC + m∠DCB = 180°.
c) Trapesium sama kaki mempunyai 1 simetri putar.
d) Trapesium sama kaki memiliki diagonal-diagonal sama
panjang.
Berdasarkan Gambar 2.19, |AD| disebut dengan sisi atas,
|BC|disebut dengan sisi bawah, |AB| dan |CD| disebut dengan sisi
samping, dan |𝐴𝑂| disebut dengan tinggi trapesium (𝑡).
3) Keliling dan luas Trapesium
a) keliling trapesium
Keliling trapesium merupakan panjang kurva tertutup.
Berdasarkan Gambar 2.19 didapatkan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
K = jumlah panjang keempat sisinya
K = |AB| + |BC| + |CD| + |DA|
b) luas trapesium
Luas suatu trapesium adalah setengah dari hasil kali tinggi
dengan jumlahan panjang sisi-sisi sejajarnya.
Gambar 2.23 Trapesium ABCE
Luas trapesium ABCD = luas △ ACD + luas △ ABC
=1
2× |𝐴𝐷| × |FC| +
1
2× |BC| × |AO|
=1
2× |AD| × |AO| +
1
2× |BC| × |AO|
=1
2× |AO| (|AD| + |BC| )
=1
2× t × (jumlahan sisi sejajar)
Luas trapesium ABCD =1
2× t × (a + b)
Keterangan: a dan b adalah panjang sisi-sisi sejajar, dan t adalah tinggi
dari trapesium.
a
b
t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
SEGITIGA
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan
mempunyai tiga buah titik sudut. Segitiga biasanya dilambangkan dengan
“Δ”.
Sisi-sisi yang membentuk segitiga ABC berturut-turut adalah AB, BC, dan
AC.
a) Unsur-unsur yang terdapat dalam ΔABC adalah:
1) Titik A, B, dan C disebut titik sudut
2) 𝐴𝐵, 𝐵𝐶, dan 𝐶𝐴 disebut sisi segitiga
3) Memiliki tiga titik sudut yaitu ∠𝐴, ∠𝐵, dan ∠𝐶
4) Jumlah ketiga sudut segitiga adalah 180o
b) Sifat-sifat segitiga
1) Ketaksamaan Segitiga
Sifat 1: Jumlah panjang dua sisi segitiga lebih dari sisi yang lain
Sifat 2: Selisih pajang dua sisi segitiga kurang dari panjang sisi
lainnya
2) Hubungan Sudut dan Sisi Segitiga
Sebuah segitiga, ukuran sudut terkecil berhadapan dengan ukuran
sisi terpendek dan ukuran sudut terbesar berhadapan dengan sisi
terpanjang.
Gambar 2.24 Segitiga ABC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
3) Hubungan Sudut Dalam dan Sudut Luar Segitiga
Sudut dalam suatu segitiga adalah sudut yang berada di dalam
segitiga, sedangkan sudut luar suatu segitiga adalah sudut pelurus
dari sudut dalam segitiga tersebut. Hubungan sudut dalam dan sudut
luar segitiga yaitu: “Sudut luar dari salah satu sudut dalam segitiga
sama dengan jumlah dua sudut lancip lainnya”.
Gambar 2.25 Hubungan Sudut Dalam dan Sudut Luar Segitiga
Berdasarkan Gambar 2.25 dapat diketahui:
(a) Sudut dalam segitiga = m∠p + m∠q + m∠r = 180o
(b) Sudut luar salah satu sudut dalam segitiga, yaitu
m∠s = m∠p + m∠q
c) Jenis-jenis segitiga
(1) Jenis-jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi-sisinya adalah:
(a) Segitiga sama sisi
Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama
panjang, sehingga mengakibatkan ketiga sudutnya sama besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Sifat segitiga sama sisi:
(i) Ketiga sisi pada segitiga sama sisi sama panjang, yaitu
|AB| = |BC| = |AC|
(ii) Ketiga sudut pada segitiga sama sisi sama besar, yaitu
m∠A = m∠B = m∠C = 60o
(iii)Jumlah ketiga sudut segitiga adalah 180o, yaitu
m∠A + m∠B + m∠C = 180𝑜
(b) Segitiga sama kaki
Segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai dua sisi
sama panjang, sehingga mengakibatkan sudut-sudut kaki
segitiga sama besar.
Gambar 2.26 Segitiga Sama Sisi ABC
Gambar 2.27 Segitiga Sama Kaki ABC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Sifat segitiga sama kaki:
(i) Memiliki dua sisi atau kaki sama panjang, yaitu |AB| =
|BC|dan sisi |AC| merupakan alas segitiga
(ii) Memiliki dua sudut sama besar, yaitu m∠B = m∠C disebut
kaki sudut dan m∠A disebut sudut puncak
(iii)Jumlah ketiga sudut segitiga adalah 180o, yaitu
m∠A + m∠B + m∠C = 180𝑜
(c) Segitiga sembarang
Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya tidak
sama panjang dan ketiga sudutnya berbeda besarnya.
Sifat segitiga sembarang:
(i) Ketiga sisi pada segitiga sembarang tidak sama panjang,
yaitu |𝐴𝐵| |𝐵𝐶| |𝐴𝐶|
(ii) Ketiga sudut pada segitiga sembarang tidak sama besar,
yaitu m∠B m∠C m∠A
Gambar 2.28 Segitiga Sembarang ABC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
(iii)Jumlah ketiga sudut segitiga adalah 180o, yaitu
m∠A + m∠B + m∠C = 180𝑜
(2) Jenis-jenis segitiga ditinjau dari besar sudut dan panjang sisinya
adalah:
a) Segitiga lancip sembarang
b) Segitiga lancip sama kaki
c) Segitiga lancip sama sisi
d) Segitiga siku-siku sembarang
e) Segitiga siku-siku sama kaki
f) Segitiga tumpul sembarang
g) Segitiga tumpul sama kaki
(3) Jenis-jenis segitiga ditinjau dari besar sudut-sudutnya adalah:
a) Segitiga lancip
Segitiga lancip adalah segitiga yang besar sudutnya merupakan
sudut lancip atau besar sudut yaitu 0𝑜 < 𝑥 < 90𝑜 .
b) Segitiga siku-siku
Segitiga siku-siku dalah segitiga dengan salah satu sudutnya
berukuran 90o.
Gambar 2.29 Segitiga Lancip ABC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
c) Segitiga tumpul
Segitiga tumpul merupakan segitiga yang salah satu sudutnya
berukuran 90𝑜 < 𝑥 < 180𝑜.
c) Keliling Segitiga
Keliling segitiga adalah jumlah panjang ketiga sisinya. Keliling
segitiga dinotasikan dengan “K”
Gambar 2.31 Segitiga PQR
Keliling ΔPQR = K = |PQ| + |QR| + |PR| = (r + p + q)cm
P Q
R
q cm p cm
r cm
Gambar 2.30 Segitiga Siku-siku ABC
Gambar 2.31 Segitiga Tumpul ABC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Jika p = q maka K = r + 2p = r + 2q (segitiga sama kaki)
Jika p = q = r maka K = 3r = 3p = 3q (segitiga sama sisi)
d) Luas Segitiga
Luas segitiga =1
2x alas x tinggi
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain penelitian yang
dilakukan oleh Gabriella Elsa Suryacitra (2018) yang berjudul Efektivitas
Penerapan Flipped Classroom di Kelas X MIPA SMA Negeri 1 Karanganom
Tahun Ajaran 2017/2018 Pada Materi Vektor. Peneliti tersebut menggunakan
desain penelitian quasi experimental dimana terdapat kelas eksperimen yang
menerima perlakuan penerapan model pembelajaran Flipped Classroom dan
kelas kontrol yang diberi perlakuan penerapan model pembelajaran
konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Flipped
Classroom dalam pembelajaran matematika pada materi vektor efektif ditinjau
dari hasil belajar dan motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1
Karanganom Tahun Ajaran 2017/2018.
Maria Pitados Kurniawidi (2017) meneliti tentang Pengembangan
Pembelajaran Flipped Classroom dengan Memanfaatkan LMS Kelase Topik
Menggambar Grafik Fungsi SMP Kelas VIII. Penelitian tersebut menggunakan
metode pengembangan dengan deskriptif kualitatif yang didukung dengan data
kuantitatif. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dengan siswa terkait
kesulitan belajar mengambar grafik fungsi serta dokumentasi hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
siswa berupa kuis yang diikuti oleh siswa guna melihat peningkatan konsep
pemahaman belajar siswa dengan model pembelajaran Flipped Classroom
bagi siswa SMP Negeri kelas VIII di Kota Yogyakarta. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembelajaran Flipped Classroom dengan LMS Kelase
dapat membantu siswa dalam memahami konsep menggambar grafik fungsi.
Angela Lira Perwitasari (2018) meneliti tentang implementasi strategi
pembelajaran Flipped Classroom pada materi statistika untuk mengembangkan
pemahaman konsep dan kemandirian belajar siswa di SMP Negeri 5
Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
pemahaman konsep siswa mengalami peningkatan dari hasil pretes
pemahaman konsep diperoleh rata-rata sebesar 61 dengan kategori cukup dan
meningkat pada hasil postes pemahaman konsep yang diperoleh rata-rata
sebesar 82 dengan kategori baik. Semua indikator pemahaman konsep yaitu
memberi contoh dan bukan contoh, menyatakan ulang konsep, menyajikan
konsep dalam berbagai representasi matematis, dan mengaplikasikan konsep
meningkat. (2) Kemandirian belajar siswa mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil angket kemandirian belajar awal diperoleh rata-rata sebesar
67 dengan kategori sedang dan meningkat pada angket akhir kemandirian
belajar yang memperoleh rata-rata sebesar 82 dengan kategori baik. Semua
indikator kemandirian belajar yaitu inisiatif, disiplin, percaya diri, dan
tanggung jawab meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Fx. Catur Supatmono (2018) meneliti tentang desain pembelajaran
materi sistem persamaan linier kuadrat (SPLK) dan sistem persamaan kuadrat-
kuadrat (SPKK) dengan menggunakan pendekatan Flipped Classroom dan
dampaknya terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Jenis
penelitian yang dipilih adalah penelitian desain. Hasil tes kelas yang diikuti
oleh 29 peserta didik menunjukkan bahwa 14 jawaban peserta didik memenuhi
satu indikator, 14 jawaban memenuhi dua indikator, dan satu jawaban
memenuhi tiga indikator. Setelah dilakukan wawancara terhadap tiga peserta
didik yang memenuhi satu, dua, dan tiga indikator, peserta didik yang
jawabannya memenuhi satu dan tiga indikator setelah wawancara berubah
menjadi dua dan empat. Peserta didik yang memenuhi dua indikator, setelah
wawancara tetap memenuhi dua indikator.
Yulietri, dkk (2015) meneliti tentang pengaruh model Flipped Classroom
terhadap prestasi belajar matematika di kelas VII SMP Negeri di Kabupaten
Sragen. Penelitian tersebut menggunakan desain quasi experimental di mana
kelas eksperimen menerima pembelajaran dengan model pembelajaran Flipped
Classroom dan kelas kontrol menerima pembelajaran dengan model discovery
learning. Hasil penelitian di kelas eksperimen menunjukkan nilai rata-rata
prestasi belajar siswa adalah 71,56 sedangkan di kelas kontrol adalah 58,67.
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar di kelas eksperimen
lebih tinggi daripada kelas kontrrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
F. Kerangka Berpikir
Ketika proses pembelajaran matematika berlangsung, siswa diharapkan
mengkonstruksikan sendiri pengetahuannya dari pengalaman-pengalaman
yang telah diperoleh sebelumnya. Siswa diharapkan mampu memiliki
kemandirian dalam belajar untuk mengkonstruksikan sendiri pengetahuan
yang telah dimilikinya yang nantinya digunakan untuk memecahkan masalah
matematika. Jika kemandirian belajar siswa dapat ditingkatkan, maka
diharapkan hasil belajar siswa juga meningkat.
Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa di SMP Bruderan Purwokerto
kelas VII B merupakan kelas yang tingkat akademiknya rendah. Selain itu,
beberapa siswa cenderung bersikap acuh dalam pembelajaran dan lebih senang
izin keluar kelas saat pembelajaran berlangsung. Hal ini terkadang membuat
guru merasa kewalahan saat mengajar di kelas ini. Guru berperan menciptakan
kondisi belajar yang kondusif dalam pembelajaran sehingga tercipta suasana
pembelajaran yang bermakna.
Salah satu model pembelajaran matematika yang menuntut siswa untuk
mengkonstruksikan pengetahuan dari pengalaman-pengalaman belajar adalah
model pembelajaran Flipped Classroom. Hal ini sejalan dengan pendapat
Graham Brent Johnson (2013: 14), Flipped Classroom merupakan salah satu
cara yang dapat diberikan oleh guru dengan meminimalkan jumlah interaksi
langsung dalam praktek mengajar sambil memaksimalkan interaksi satu sama
lain. Pada model pembelajaran ini bukan hanya sekedar menggunakan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
pembelajaran, namun lebih menekankan tentang manfaat waktu di kelas agar
pembelajaran lebih bermutu dan dapat meningkatkan pengetahuan siswa.
Peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran Flipped Classroom
dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan segiempat dan segitiga.
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Flipped Classroom
diharapkan siswa mampu memahami konsep matematika yang bersifat abstrak.
Selain itu, dengan menerapkan model pembelajaran Flipped Classroom,
peneliti menciptakan suasana belajar di mana siswa bebas berekspresi, waktu
belajar yang fleksibel, dan menemukan sendiri pengetahuan atau informasi dari
materi yang dipelajari sehingga proses pembelajaran akan lebih bermakna dan
terasa menyenangkan dan siswa merasa tertantang.
Oleh karena itu, dengan menggunakan model pembelajaran Flipped
Classroom diharapkan pembelajaran lebih menyenangkan dan membuat siswa
aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran ini mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-
konsep matematika, kemandirian dalam belajar, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk
menggambarkan atau menjelaskan secara sistematika, faktual, dan akurat yang
terjalin saat sekarang (Sanjaya, 2013: 59). Penelitian ini mendeskripsikan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Flipped Classroom tipe Mastery Flipped dikombinasi dengan Problem Based
Learning Flipped untuk mengamati kemandirian belajar peserta didik dengan
menggunakan media internet, dan hasil belajar peserta didik kelas VII B SMP
Bruderan Purwokerto tahun ajaran 2018/2019.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas VII B SMP Bruderan Purwokerto pada
tahun ajaran 2018/2019. Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan
Maret-April tahun 2019.
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
No Kegiatan Keterangan
1 Perencanaan Dilaksanakan sepanjang bulan Januari-Maret 2019
2 Pelaksanaan Penerapan model pembelajaran Flipped Classroom
dalam pembelajaran di kelas dilaksanakan pada
tanggal 18 Maret sampai 1 April 2019. Setelah itu
pemberian tes kepada siswa dilaksanakan pada
tanggal 4 April 2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3 Analisis Data Analisis data tes dan rekaman video pembelajaran
dilaksanakan pada bulan April 2019
4 Penyusunan Laporan Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan Mei
sampai Juni 2019
C. Subyek Dan Objek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP Bruderan
Purwokerto. Sekolah tersebut dipilih karena sebelumnya belum pernah
dilakukan penelitian berkaitan dengan model pembelajaran. Selain itu, guru
masih menggunakan model pembelajaran tradisional dan tidak adanya variasi
model pembelajaran.
Terdapat tiga kelas VII di SMP Bruderan Purwokerto, namun dalam
penelitian ini peneliti menggunakan kelas VII B. Kelas tersebut dipilih karena
peserta didik di kelas ini tergolong aktif dan mempunyai kemauan yang tinggi
dalam belajar, akan tetapi masih terdapat siswa yang kesulitan mencerna mata
pelajaran matematika. Sebagian besar peserta didik merasa jenuh ketika sedang
belajar matematika sehingga hasil belajar yang rendah. Di samping itu guru
mata pelajaran matematika yang bersangkutan merasa kesulitan dalam menarik
minat belajar siswa dan menggunakan media yang tepat untuk digunakan
dalam proses pembelajaran matematika di kelas VII B.
D. Bentuk Data
Ada dua macam data yang akan diambil dalam penelitian ini antara lain adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
1. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang bukan berbentuk angka atau nominal
tertentu, tetapi lebih sering berbentuk kalimat pernyataan, uraian, deskripsi
yang mengandung suatu makna dan nilai tertentu yang diperoleh melalui
instrumen penggali data kualitatif seperti observasi, analisis angket, dan
wawancara. Penelitian ini yang termasuk data kualitatif yaitu data
keterlaksaan pembelajaran, data analisis angket kemandirian belajar, hasil
belajar peserta didik, dan wawancara.
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang diperoleh melalui proses pengukuran, di
mana data yang diperoleh dapat diukur atau dihitung secara langsung yang
dinyatakan berbentuk angka. Penelitian ini yang termasuk data kuantitatif
adalah kemandirian peserta didik selama proses pembelajaran dan hasil
belajar peserta didik.
E. Metode Pengumpulan Data
Menurut Suharsimi Arikunto (1993: 105), “dalam mengumpulkan data
digolongkan menjadi dua macam yaitu tes dan nontes”. Teknik pengambilan
data dengan metode tes adalah dengan tes tertulis yang meliputi pretes dan
posttes. Macam-macam teknik pengambilan data dengan metode nontes antara
lain observasi, angket, dan wawancara. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi, angket, dan wawancara yang berupa
pengamatan kegiatan pembelajaran di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
1. Metode Tes
Menurut Suharsimi Arikunto (2001:50), tes merupakan alat atau prosedur
yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana,
dengan cara dan aturan yang telah ditentukan. Tes yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah tes tertulis. Tes ini untuk mengetahui kemampuan
kognitif dengan menggunakan perangkat tes uraian yang terdiri dari 3 soal
sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran.
2. Metode wawancara
Wawancara bertujuan untuk mengetahui dan menangkap secara langsung
seluruh informasi dari subyek penelitian dalam hal ini wawancara
bertujuan untuk mengetahui pendapat guru dan peserta didik mengenai
pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran flipped
classroom. Pada penelitian ini menggunakan metode wawancara semi
terstruktur sehingga jawaban yang diberikan oleh subyek tidak dibatasi
dan lebih bebas mengemukakan jawaban apapun sepanjang tidak keluar
dari konteks pembicaraan yaitu materi segiempat dan segitiga. Wawancara
dilakukan kepada enam orang peserta didik dan seorang guru yang
mengampu mata pelajaran matematika. Pemilihan enam peserta didik
tersebut berdasarkan perolehan nilai tes awal peserta didik. Wawancara
dilakukan dengan perekaman menggunakan perekam suara sehingga hasil
wawancara menunjukkan keabsahan dan dapat terorganisir dengan baik
untuk dianalisis selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3. Metode angket/ kuesioner
Kuesioner bertujuan untuk memperoleh data mengenai tanggapan siswa
terhadap pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran
flipped classroom. Melalui pengisian kuesioner, peneliti dapat mengetahui
secara menyeluruh dampak yang ditimbulkan setelah mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran flipped classroom.
4. Metode observasi
Observasi merupakan suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan
untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis. Pada penelitian ini
menggunakan metode observasi behavioral checklist (checklist).
Behavioral checklist merupakan suatu metode dalam observasi yang
mampu memberikan keterangan mengenai muncul atau tidaknya perilaku
yang diobservasi dengan menggunakan tanda checklist jika perilaku yang
diobservasi muncul. Pada tabel checklist, observer (pengamat) telah
terlebih dahulu menuliskan indikator yang perilaku yang mungkin
dimunculkan oleh subjek, maka observer langsung memberikan tanda
checklist pada kolom di samping indikator perilaku yang muncul tersebut
(Herdiansyah, 2009: 136). Observasi bertujuan untuk mengetahui
keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Observasi akan dilakukan
selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang dilaksanakan oleh guru
mata pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
F. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam penelitian dengan
metode tertentu untuk mengumpulkan data. Pemilihan alat yang digunakan
dalam pengambilan data tergantung dan ditentukan oleh variabel yang diteliti.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen
pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
1. Instrumen Pembelajaran
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Flipped Classroom pada
pokok bahasan segiempat dan segitiga terhadap kemandirian belajar dan
hasil belajar siswa dengan melihat hasil pretes dan posttes siswa serta
observasi/pengamatan. Peneliti melihat bagaimana keterlaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran flipped classroom
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mencapai tujuan pembelajaran.
Instrumen pembelajaran yang digunakan antara lain Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pokok bahasan Segiempat dan
Segitiga dengan menerapkan model pembelajaran Flipped Classroom. RPP
ini memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber
belajar, dan penilaian hasil belajar. RPP dalam penelitian ini dibuat untuk
4 kali pertemuan, dimana pertemuan 1 dan 3 terdiri dari 2 jam pelajaran
dan pertemuan 2 dan 4 terdiri dari 3 jam pelajaran dengan 1 jam pelajaran
terdiri atas 40 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. Instrumen Penelitian
a) Tes Hasil Belajar Siswa
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur sesuatu denagn cara dan aturan tertentu
(H. Mustaqim, 2001: 175). Tes hasil belajar dalam penelitian ini ada
dua yaitu pretes dan posttes. Masing-masing tes diberikan 3
pertanyaan uraian sesuai dengan indikator dalam materi segiempat
dan segitiga dengan alokasi waktu 50 menit. Pedoman penilaian
yang digunakan untuk pretes dan postes adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Pretes (Tes Awal)
Indikator Tingkatan
Kognitif
Nomor
Soal
3.11.1. Menjelaskan unsur-unsur
segiempat (persegi,
persegipanjang,
jajargenjang, belah ketupat,
layang-layang dan
trapesium)
C2 1
3.11.2. Menjelaskan unsur-unsur
segitiga
C2 3
3.11.3. Menjelaskan sifat-sifat
segiempat
C2 1
3.11.4. Menjelaskan sifat-sifat
segitiga
C2 1
3.11.5. Menentukan keliling
segitiga
C3 4
3.11.6. Menentukan luas segiempat C3 2,5
3.11.7. Menentukan luas segitiga C3 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
4.11.1. Memecahkan masalah yang
berkaitan dengan keliling
dan luas segiempat dalam
kehidupan sehari-hari
C4 5
4.11.2. Memecahkan masalah yang
berkaitan dengan keliling
dan luas segitiga dalam
kehidupan sehari-hari
C4 5
Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Posttest Segiempat
Indikator
Tingkatan
Kognitif
Nomor
Soal
Skor
Menjelaskan pengertian bangun data
segiempat dan segitiga
C1 1 5
Menjelaskan unsur-unsur segiempat
(persegi, persegipanjang,
jajargenjang, belah ketupat, layang-
layang dan trapesium)
C2 1
Menjelaskan sifat-sifat segiempat C2 1
Menentukan keliling segiempat C3 2 5
Menentukan luas segiempat C3 3 15
Memecahkan masalah yang berkaitan
dengan keliling dan luas segiempat
dalam kehidupan sehari-hari
C4 3
Jumlah Skor Benar 25
Total Skor = jumlah skor × 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 3.4 Pedoman Penilaian Posttest Segitiga
Indikator
Tingkatan
Kognitif
Nomor
Soal
Skor
Menjelaskan unsur-unsur segitiga C2 1 5
Menjelaskan sifat-sifat segitiga C2 1
Menentukan keliling segitiga C3 2 5
Menentukan luas segitiga C3 3 15
Memecahkan masalah yang berkaitan
dengan keliling dan luas segitiga
dalam kehidupan sehari-hari
C4 3
Jumlah Skor Benar 25
Total Skor = jumlah skor × 4
b) Wawancara
Wawancara adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan
jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak (H.
Mustaqim, 2001: 172).
(1) Pedoman Wawancara dengan Guru
Wawancara dengan guru setelah dilakukan sebelum
pembelajaran untuk mengetahui permasalahan yang
dihadapi selama proses pembelajaran dan setelah
pembelajaran untuk mengetahui pendapat guru mengenai
pembelajaran matematika menggunakan model
pembelajaran flipped classroom. Pertanyaan yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
diajukan peneliti kepada guru terkait pembelajaran yang
telah dilakukan oleh guru, pendapat guru mengenai
pelaksanaan pembelajaran dan kemandirian pada diri siswa
dengan model pembelajaran flipped classroom.
(2) Pedoman Wawancara dengan Siswa
Wawancara dengan siswa dilakukan setelah dilaksanakan
pembelajaran. Peneliti mewawancarai 6 peserta didik
dengan masing-masing 2 orang peserta didik yang berada
pada nilai rendah, 2 orang berada pada nilai rata-rata, dan 2
orang berada pada nilai tinggi. Pemilihan subjek
wawancara ini berdasarkan hasil postes yang diberikan
pada akhir pembelajaran. Pertanyaan yang akan diajukan
oleh peneliti kepada siswa terkait pembelajaran yang telah
dilakukan oleh obyek bersama-sama dengan peneliti
menggunakan model pembelajaran Flipped Classroom.
Selain itu, peneliti akan menanyakan proses penyelesaian
pertanyaan yang diberikan kepada siswa.
c) Angket/ Kuesioner
Menurut Mustaqim (2001: 171), “Kuesioner adalah sebuah daftar
pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur”.
Kuesioner digunakan peneliti untuk memperoleh data mengenai
kemandirian belajar peserta didik terhadap pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
matematika menggunakan model pembelajaran flipped classroom.
Skala yang digunakan dalam penyusun kuesioner ini terdiri dari
lima tingkat yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R),
Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pemberian skor
untuk tiap pernyataan adalah sebagai berikut
Tabel 3.5 Tabel Pedoman Penilaian Angket Kemandirian Belajar
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Setuju (SS) 1
Setuju (S) 4 Setuju (S) 2
Ragu-ragu (R) 3 Ragu-ragu (R) 3
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5
Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar Peserta Didik
Indikator Deskriptor Postif Negatif Jumlah
item
1. Percaya diri a. Siswa tidak
bergantung kepada
orang lain
1,2 6 3
b. Siswa yakin
terhadap diri sendiri
4,5,7,8 3 5
2. Disiplin a. Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
ketika pembelajaran
9,10 30 3
b. Siswa tidak
menunda tugas yang
diberikan guru
12,13 21,28 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3. Inisiatif a. Siswa belajar
dengan keinginan
sendiri
11,14,1
8
15 4
b. Siswa berusaha
mencari referensi
lain dalam belajar
tanpa disuruh guru
16 17,19 3
4. Tanggung
jawab
a. Siswa memiliki
kesadaran diri
dalam belajar
20,22, 24,29 4
b. Siswa ikut aktif dan
bersungguh-
sungguh dalam
belajar
23,25,2
6,27
4
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data
kualitatif dan kuantitatif.
1. Analisis Data Hasil Wawancara dengan Guru dan Siswa
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti kemudian ditranskrip untuk
dianalisis secara kualitatif. Menurut Miles & Huberman (1992)
mengemukakan tiga tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis
data penelitian dekriptif yaitu:
(a) Reduksi data (data reduction)
Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema
dan polanya (Endang Widi Winarmi, 2018: 172). Transkrip jawaban
hasil wawancara dikategorikan berdasarkan aspek yang akan dinilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
(b) Paparan data (data display)
Penyajian data digunakan untuk lebih meningkatkan pemahaman
kasus dan sebagai acuan mengambil tindakan berdasarkan
pemahaman dan analisis sajian data. Setelah melakukan reduksi data
kemudian disajikan dalam bentuk narasi. Paparan data dalam bentuk
ini bertujuan untuk memperkuat data-data yang telah terkumpul.
(c) Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/ verifying)
Data yang telah dipaparkan dalam bentuk narasi kemudian melakukan
penarikan kesimpulan yang bertujuan untuk menjawab fokus
penelitian berdasarkan hasil analisis data. Peneliti melakukan
penarikan kesimpulan mengenai keterlaksanaan proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Flipped Classroom, tingkat
kemandirian belajar siswa, dan dampak kemandirian belajar terhadap
hasil belajar siswa.
2. Analisis Data Hasil Pengamatan Aktivitas siswa di Kelas
Dalam penelitian ini, analisis data keterlaksanaan pembelajaran
berdasarkan hasil pengamatan pengamat dengan mengisi lembar
keterlaksanaan pembelajaran yang berisi langkah-langkah pembelajaran
matematika menggunakan model pembelajaran Flipped Classroom yang
akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai guru. Perhitungan keterlaksanaan
pembelajaran menggunakan Skala Guttman karena pengamat memberikan
tanda ceklis untuk sikap yang dilakukan oleh peneliti selama proses
pembelajaran. Skala Guttman digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dan konsisten. Pengamat memberikan tanda ceklis artinya pertanyaan
tersebut bernilai (1) dan (0) untuk pertanyataan yang tidak dilakukan oleh
peneliti (Riduwan, 2007: 16). Selanjutnya persentase keterlaksanaan
pembelajaran (𝑃𝑘𝑝) diperoleh dengan membandingkan banyak indikator
yang terlaksana (𝐼𝑝) ddalam pembelajaran dengan jumlah indikator
seluruhnya (𝐼𝑡). Secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut:
Pkp =Ip
It× 100%
Persentase keterlaksanaan pembelajaran yang diperoleh dipadankan
dengan kategori keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan tabel berikut
(Arikunto, 1988: 155):
Tabel 3.7 Kriteria Hasil Pengamatan
Interval Kategori
80%< Pkp ≤100% Baik Sekali
60%< Pkp ≤80% Baik
40%< Pkp ≤60% Cukup
20%< Pkp ≤40% Kurang
0%< Pkp ≤20% Sangat Kurang
3. Analisis Data Hasil Pengisian angket kemandirian belajar
Pengolahan data angket menggunakan skala Likers untuk mengukur
kemandirian belajar peserta didik dan perkembangan sikap kemandirian
selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan menggunakan skala
Likers, maka variabel yang akan diukur dijabarkan lagi menjadi indikator-
indikator yang dapat diukur. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk
pernyataan atau sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
3.8 Panduan Pemberian Skor Angket Kemandirian Belajar
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Setuju (SS) 1
Setuju (S) 4 Setuju (S) 2
Ragu-ragu (R) 3 Ragu-ragu (R) 3
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5
Berikut ketentuan dalam menghitung rata-rata skor:
Rata-rata (𝑥) = skor yang diperoleh
jumlah item skor
Skor yang didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala
lima menurut Sukardja (2008:101) sebagai acuan konversi nilai skala
lima untuk menilai kualitas produk.
Tabel 3.9a. Pedoman Konversi Kemandirian Belajar Peserta Didik
Interval Skor Kategori
×>×𝑖+ 1,80 𝑆𝑏𝑖 Sangat baik
×𝑖+ 0,60 𝑆𝑏𝑖 < 𝑥 ≤×𝑖+ 1,80 𝑆𝑏𝑖 Baik
×𝑖− 0,60 𝑆𝑏𝑖 < 𝑥 ≤×𝑖+ 1,80 𝑆𝑏𝑖 Cukup baik
×𝑖+ 1,80 𝑆𝑏𝑖 < 𝑥 ≤×𝑖− 0,60 𝑆𝑏𝑖 Kurang baik
𝑥 <×𝑖− 1,80 𝑆𝑏𝑖 Sangat kurang baik
Keterangan
×𝑖 (rerata ideal) : 1
2 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
𝑆𝑏𝑖 (Simpangan baku ideal) : 1
6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
𝑥 : Skor yang diperoleh (skor aktual)
Berdasarkan rumus konversi skala lima di atas, perhitungan data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus
konversi tersebut. Adapun penentuan rumus kualitatif pengembangan ini
diterapkan dengan konversi sebagai berikut:
Diketahui: Skor maksimal ideal = 5
Skor minimal ideal = 1
×𝑖 (rerata ideal) = 1
2 (5 + 1) = 3
𝑆𝑏𝑖 (Simpangan baku ideal) = 1
6 (5-1) = 0,67
Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik,
dan sangat kurang baik.
Penyelesaian:
Kategori sangat baik = 𝑥 >×𝑖+ 1,80 𝑆𝑏𝑖
= 𝑥 > 3 + 1,80 . 0,67
= 𝑥 > 4,21
Kategori baik = ×𝑖+ 0,60 𝑆𝑏𝑖 < 𝑥 ≤×𝑖+ 1,80 𝑆𝑏𝑖
= 3 + 0,60 . 0,67 < 𝑥 ≤ 3 + 1,80 . 0,67
= 3,40 < 𝑥 ≤ 4,21
Kategori cukup baik = ×𝑖− 0,60 𝑆𝑏𝑖 < 𝑥 ≤×𝑖+ 1,80 𝑆𝑏𝑖
= 3 − (0,60 . 0,67) < 𝑥 ≤ 3 + (1,80 . 0,67)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
= 2,60 < 𝑥 ≤ 3,40
Kategori kurang baik = ×𝑖+ 1,80 𝑆𝑏𝑖 < 𝑥 ≤×𝑖− 0,60 𝑆𝑏𝑖
= 3 + (1,80 . 0,67) < 𝑥 ≤ 3 − (0,60 . 0,67)
= 1,79 < 𝑥 ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik = 𝑥 <×𝑖− 1,80 𝑆𝑏𝑖
= 𝑥 < 3 − (1,80 . 0,67)
= 𝑥 ≤ 1,79
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif
menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:
Tabel 3.9b. Kriteria Kemandirian Belajar Peserta Didik
Interval Skor Kategori
×> 4,21 Sangat Mandiri
3,40 < 𝑥 ≤ 4,21 Mandiri
2,60 < 𝑥 ≤ 3,40 Cukup Mandiri
1,79 < 𝑥 ≤ 2,60 Kurang Mandiri
𝑥 ≤ 1,79 Tidak Mandiri
Selanjutnya dapat ditentukan kriteria kemandirian belajar siswa secara
keseluruhan sebagai berikut:
Tabel 3.10 Kriteria Kemandirian Belajar Peserta Didik
Jumlah yang termotivasi
Kemandirian
Belajar
SM SM+M SM+M+C SM+M+
C+KM
SM+M+
C+KM+
TK
≥75% Sangat Mandiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
≥75% Mandiri
≥65% Cukup Mandiri
≥65% Kurang Mandiri
≥65% Tidak Mandiri
(Sumber: Kartika Budi, 2001:54)
Setelah memperoleh keenam subjek, peneliti melakukan pembahasan
lebih detail berdasarkan data hasil angket kemandirian belajar yaitu:
(a) Masing-masing butir pernyataan dikelompokkan sesuai dengan
aspek yang diamati.
(b) Berdasarkan pedoman pada tabel 3.8. kemudian menghitung
jumlah skor tiap-tiap butir pernyataan sesuai dengan indikator
aspek-aspek yang diamati.
(c) Menghitung persentase skor tiap indikator aspek-aspek setiap
melakukan post-test. Perhitungan persentase dengan rumus
sebagai berikut:
persentase =skor hasil angket siswa
skor maksimum× 100%
(d) Kemudian menghitung rata-rata persentase skor setiap aspek
dengan rumus:
rata − rata =total persentase yang diperoleh
banyaknya pernyataan
(e) Rata-rata persentase skor yang digunakan dalam perhitungan
kemandirian belajar adalah rata-rata setiap aspek dalam
kemandirian belajar siswa.
Pembahasan terhadap kemandirian belajar siswa dilanjutkan
dengan cara menghitung rata-rata persentase (�̅�) kemandirian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
belajar siswa yang bernilai positif dan rata-rata observasi aktivitas
siswa yang bernilai positif dan rata-rata angket kemandirian belajar
yang bersifat positif juga. Rata-rata tersebut dapat dicari dengan
menggunakan rumus:
x̅ =% rata − rata observasi aktivitas + % rata − rata angket kemandirian
2
Kemudian mengkategorikan persentase tersebut untuk membuat
kesimpulan mengenai kemandirian belajar siswa sebagai berikut.
Tabel 3.11 Kategori Kemandirian Belajar Peserta Didik
Persentase Kategori
75% ≤ �̅� ≤ 100% Sangat Baik
50% ≤ �̅� < 75% Baik
25% ≤ �̅� < 50% Cukup
0% ≤ �̅� < 25% Kurang
(Sumber: Esti Wuryastuti, 2008: 58)
4. Analisis Data Hasil Belajar
Data hasil belajar meliputi data tes akhir materi segiempat dan segitiga.
Hasil tes ditentukan berdasarkan pedoman penilaian yang telah dibuat oleh
peneliti. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis hasil prestasi
belajar yaitu:
a) Pemberian Skor
Skor yang diberikan untuk setiap soal tes sesuai dengan bobot jawaban
siswa yang dibandingkan dengan bobot jawaban dalam kisi-kisi yang
telah disusun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
b) Penilaian
Nilai yang diberikan untuk soal nomor 1 dan 2 dalam rentang 0-5
sedangkan soal nomor 3 dalam rentang 0-15. Perhitungan nilai dapat
dilihat pada pedoman penilaian masing-masing tes.
c) Analisis ketuntasan
Nilai yang diperoleh siswa dari tes dibandingkan dengan kriteria
ketuntasan minimal (KKM). KKM yang diharapkan dari siswa adalah
70. Jika nilai siswa kurang dari 70 maka siswa tersebut dikatakan tidak
tuntas. Sebaliknya, apabila nilai siswa lebih dari atau sama dengan 70
maka siswa dikatakan tuntas. Analisis tes hasil belajar siswa dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.12 Kriteria Hasil Belajar Peserta Didik
Interval Kategori
X ≥ B+4C Sangat Baik
B+3C ≤ X < B+4C Baik
B+2C ≤ X < B+3C Cukup
B+C ≤ X < B+2C Kurang Baik
X < B+C Sangat Kurang Baik
(Sumber: Suharsimi Arikunto, 2003:355)
Keterangan:
X = skor yang diperoleh
A = skor tertinggi
B = skor terendah
C = selisih, yaitu 𝐶 =𝐴−𝐵
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Setelah itu dapat ditentukan kriteria keterlibatan siswa secara
keseluruhan sebagai berikut:
Tabel 3.13 Kriteria Aktivitas Seluruh Peserta Didik
Persentase Hasil Belajar
Kategori SB SB+B SB+B+CB SB+B+C
B+KB
SB+B+C
B+KB+S
KB
≥75% Sangat Tinggi
≥75% Tinggi
≥65% Cukup
≥65% Rendah
≥65% Sangat Rendah
(Sumber: Kartika Budi, 2001:54)
Berikut ini adalah klarifikasi berdasarkan nilai tes akhir siswa yang
digunakan untuk memilih siswa yang akan diwawancarai.
Tabel 3.14 Kriteria Norma Nilai Tes Peserta Didik
Interval Kategori
X ≥ B+2C Tinggi
B+C ≤ X < B+2C Sedang
X < B+C Rendah
(Sumber: Suharsimi Arikunto, 2003:355)
Keterangan:
X = skor yang diperoleh
A = skor tertinggi
B = skor terendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
C = selisih, yaitu 𝐶 =𝐴−𝐵
5
5. Analisis Siswa Secara Keseluruhan
Data yang diperoleh dalam penelitian yaitu data kuantitatif dan
kualitatif. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk bisa
mengambil kesimpulan dari hasil penelitian ini. Setelah semua data
terkumpul, proses analisis data selanjutnya adalah triangulasi data. Tujuan
triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh konvergen
(meluas), tidak konsisten atau kontradiksi. Triangulasi akan meningkatkan
kekuatan data, bila dibandingkan dengan satu pendekatan (Patton, 1980).
Oleh karena itu, triangulasi merupakan langkah untuk mengecek kebenaran
data dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi
sebanyak-banyaknya kemungkinan yang terjadi pada saat pengumpulan dan
proses analisis data (Arifin, 2011: 164).
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini meneliti penggunaan model pembelajaran flipped
classroom dalam pembelajaran matematika terhadap kemandirian belajar dan
hasil belajar siswa berdasarkan data-data yang diperoleh peneliti. Demi
keberlangsungan penelitian ini dapat berjalan dengan lancar, maka dibuat suatu
rancangan prosedur pelaksanaan penelitian yang dapat digunakan sebagai
acuan kegiatan yang akan dilakukan peneliti. Dalam melaksanakan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
ini, peneliti mempunyai langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian
yaitu:
1. Tahap persiapan
Tahapan persiapan yaitu peneliti menentukan sekolah yang sesuai dengan
permasalahan yang akan diteliti. Kemudian peneliti meminta surat
pengantar dari Universitas Sanata Dharma untuk diberikan kepada pihak
sekolah SMP Bruderan Purwokerto. Setelah peneliti memperoleh izin
melakukan penelitian di sekolah tersebut, peneliti melakuakan observasi
siswa kelas VII tahun ajaran 2018/2019. Selanjutnya peneliti menyusun
instrument penelitian. Pertama, peneliti mengkaji buku-buku dan jurnal
pedoman yang akan digunakan untuk menentukan materi yang sesuai
dengan bahan penelitian. Kedua, peneliti menyusun mulai menyusun
rancangan pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi, soal pretes,
soal posttes, lembar wawancara yang digunakan untuk kelancaran
penelitian. Kemudian peneliti meminta bantuan dosen pembimbing serta
dosen pengampu mata kuliah pendidikan untuk memvalidasi instrumen
penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan yang pertama dilakukan oleh peneliti adalah
memberikan soal pretes kepada seluruh siswa kelas VII B. Kemudian
peneliti melakukan kegiatan belajar dan mengajar dengan menggunakan
model pembelajaran flipped classroom. Pelaksanaan pembelajaran
berpedoman pada RPP yang yang telah disusun sebelumnya. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
pembelajaran, peneliti melakukan 4 kali pertemuan. Pada tiap pertemuan,
siswa akan dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang
siswa. Selama proses pembelajaran berlangsung, observer mengamati
perilaku siswa dan mengisi lembar observasi yang sudah tersedia. Pada
akhir pembelajaran menggunakan model pembelajaran flipped classroom,
peneliti memberikan posttes kepada siswa. Posttes ini digunakan untuk
mengetahui kemampuan akhir siswa atau sejauh mana pemahaman konsep
materi segiempat dan segitiga. Kemudian peneliti melakukan wawancara
kepada enam siswa dengan dua orang berada dikategori nilai rendah, dua
orang berada dikategori nilai cukup, dan dua orang berada dikategori nilai
tinggi.
3. Tahap analisis data
Setelah penelitian dilaksanakan, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh
peneliti adalah menganalisis data. Data yang telah di analisis selanjutnya
akan djabarkan dan dijelaskan pada pembahasan. Kemudian peneliti
menarik kesimpulan mengenai penerapan model pembelajaran flipped
classroom pada pokok bahasan segiempat dan segitiga terhadap
kemandirian belajar dan hasil belajar siswa kelas VII B SMP Bruderan
Purwokerto tahun ajaran 2018/2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Profil Sekolah
Sekolah yang digunakan oleh peneliti sebagai tempat
melaksanakan penelitian adalah SMP Bruderan Purwokerto. Sekolah ini
beralamatkan di Jalan Jend. Gatot Soebroto 63 Purwokerto, Kabupaten
Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Fasilitas yang dimiliki oleh SMP
Bruderan ini yaitu halaman sekolah, parkiran motor untuk guru, parkiran
sepeda untuk siswa, parkiran untuk penjemput yang berada di depan
sekolah. SMP Bruderan Purwokerto memiliki kantin sekolah, kantor
guru, kantor Tata Usaha, kantor kepala sekolah, kantor wakil kepala
sekolah yang bersamaan dengan kantor bagian kurikulum, dan ruang
kesiswaan. Di sekolah ini terdapat perpustakaan yang lengkap,
laboratorium komputer, laboratorium IPA, dan aula yang biasa
digunakan untuk berkumpul.
SMP Bruderan memiliki 3 ruang kelas paralel, yaitu 3 ruang untuk
kelas VII, 3 ruang untuk kelas VIII, dan 3 ruang untuk kelas IX. Jumlah
siswa rata-rata tiap kelasnya 20 anak sehingga total seluruh siswanya
yaitu 193 anak. Sekolah memberikan kebebasan pada siswa untuk
membawa gawai ke sekolah akan tetapi saat pelajaran berlangsung gawai
tersebut harus dititipkan ke wali kelas. Sekolah ini dilengkapi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
jaringan internet yang dapat diakses bebas oleh siswa. Guru mata
pelajaran IPS dan Seni Budaya mengizinkan siswanya menggunakan
gawai untuk kepentingan mencari jawaban terhadap pertanyaan yang
diberikan. Sekolah ini memiliki banyak tanaman hias dan tanaman buah.
Hal ini dikarenakan SMP Bruderan merupakan satu-satunya sekolah
Adiwiyata di kabupaten Banyumas.
2. Persiapan Penelitian
Hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum melakukan penelitian
antara lain observasi tempat penelitian, membuat instrumen penelitian
seperti Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD), soal-soal pre-tes dan post-tes untuk menguji
kemampuan siswa pada pembelajaran matematika materi segiempat dan
segitiga dengan model pembelajaran Flipped Classroom.
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui keadaan subjek dan
objek yang akan diteliti. Observasi dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti yaitu kelas
VII dengan melihat proses pembelajaran matematika. Peneliti hanya
melakukan observasi dua kali karena guru yang menjadi pembimbing
peneliti dalam penelitian ini hanya mengampu dua kelas VII yaitu kelas
VIIA dan VIIB.
Observasi pertama bertujuan untuk mengamati proses
pembelajaran matematika di ruang kelas, mengamati masalah selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
proses pembelajaran, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru,
serta suasana selama kegiatan pembelajaran. Pada observasi pertama,
peneliti mengamati kelas VIIA. Pada observasi kedua, peneliti
mengamati kelas VIIB dengan tujuan yang sama pada observasi
sebelumnya. Setelah melakukan observasi di ruang kelas, peneliti
melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran matematika yang
bertujuan menanyakan metode apa saja yang telah dilakukan selama
proses pembelajaran, materi yang sulit dimengerti oleh siswa kelas VII,
kendala atau masalah yang dihadapi siswa selama proses pembelajaran
berlangsung, dan perilaku atau sikap siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.
3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data dilaksanakan di SMP Bruderan Purwokerto
tahun ajaran 2018/2019, pada tanggal 18 Maret 2019, 20 Maret 2019,
27 Maret 2019, dan 1 April 2019. Subyek penelitian adalah siswa kelas
VII yang berjumlah 20 orang. Rencana awal sebelum penelitian
berbeda dengan pelaksanaan penelitian yang telah terjadi. Pada rencana
Gambar 4.1. Keadaan SMP Bruderan Purwokerto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
awal, peneliti berencana menggunakan aplikasi Plickers untuk
membagikan video kepada siswa. Akan tetapi setelah peneliti
melakukan wawancara dengan guru, peneliti menemukan kendala yaitu
2 anak tidak bisa menggunakan jaringan internet dengan leluasa.
Seorang siswa berada pada kondisi perekonomian menengah ke bawah
sehingga tidak memiliki gawai, sedangkan seorang lagi bertempat
tinggal di perbukitan sehingga untuk mendapatkan jaringan internet
harus turun bukit dengan jarak kurang lebih 15 km dari tempat tinggal.
Peneliti merencanakan akan diadakan kuis sehari sebelum
pembelajaran matematika dan aplikasi tersebut membutuhkan jaringan
yang kuat dan stabil. Oleh karena itu, peneliti beralih menggunakan
WhatsApp untuk menunjang penelitian. Kedua peserta didik
menggunakan fasilitas sekolah berupa laboratorium komputer untuk
menunjang kegiatan pembelajaran. Peneliti tidak melakukan uji
validitas pada tes awal karena tes awal yang digunakan peneliti hanya
sebaagi tes prasyarat untuk membentuk kelompok. Tes awal ini tidak
digunakan sebagai pembanding terhadap hasil tes akhir, sehingga tes
awal tidak dilakukan uji validitas. Dalam penelitian ini, peneliti secara
tidak langsung memberikan perlakuan kepada siswa yang menjadi
obyek penelitian atau dengan kata lain peneliti bertindak sebagai guru.
Peneliti berperan sebagai pelaksana pembelajaran matematika
sedangkan Ibu Florentina Indiastuti, M.Pd. (guru matematika kelas VII
B SMP Bruderan Purwokerto) sebagai observer. Pengambilan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
berlangsung selama 17 jam pelajaran (tiap jam pelajaran adalah 40
menit) dengan rinciannya 4 kali pertemuan untuk pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran flipped
classroom, 1 kali pertemuan untuk pretest, dan 2 kali pertemuan untuk
posttest. Rincian pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No. Hari, Tangal Kegiatan
1. Rabu, 13 Maret 2019
Pelaksanaan pretest di kelas VII B dengan
materi segiempat dan segitiga
2. Senin, 18 Maret 2019
Pertemuan pertama: Sifat-sifat segiempat dan
keliling segiempat
3. Rabu, 20 Maret 2019 Pertemuan kedua: Luas segiempat
4. Senin, 25 Maret 2019
Pelaksanaan posttest di kelas VII B dengan
materi segiempat
5. Rabu, 27 Maret 2019
Pertemuan ketiga: Sifat-sifat dan jenis-jenis
segitiga
6. Senin, 1 April 2019
Pertemuan keempat: Keliling dan luas
segitiga
7. Kamis, 3 April 2019
Pelaksanaan posttest di kelas VII B dengan
materi segitiga
a) Pretest
Pretest dilaksanakan pada Rabu, 13 Maret 2019 di kelas VII
B SMP Bruderan Purwokerto. Tujuan dilaksanakannya pretest di
kelas VII B adalah sebagai salah satu sarana untuk memilih 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
subyek penelitian yang terdiri dari 2 siswa dengan kemandirian
belajar tinggi, 2 siswa dengan kemandirian belajar sedang dan 2
siswa dengan kemandirian belajar rendah. Selain itu, tujuan
diadakan pre-test untuk menentukan kelompok yang akan
digunakan selama pembelajaran berlangsung. Bentuk soal yang
diberikan adalah soal uraian yang disajikan dalam bentuk masalah
kontekstual matematika materi segiempat dan segitiga dan terdiri
dari 3 buah soal. Siswa diberikan kesempatan menyelesaikan
permasalahan secara individu di kelas dan diberi waktu maksimal
80 menit.
Materi bangun datar segiempat dan segitiga merupakan
materi yang telah diperoleh oleh siswa pada saat masih duduk di
Sekolah Dasar (SD). Oleh karena itu, sebelum peneliti memberikan
penjelasan lebih lanjut mengenai bangun datar segiempat dan
segitiga dengan menggunakan model pembelajaran Flipped
Classroom peneliti meminta siswa untuk mengingat kembali
materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan mengerjakan soal
pretest. Sementara itu pada kesempatan ini peneliti tidak
menggunakan observer saat memberikan pre-test pada siswa.
b) Posttest
Posttest pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali
dengan subyek yang sama yaitu kelas VII SMP Bruderan
Purwokerto tahun ajaran 2018/2019. Post-test pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
dilaksanakan pada Senin, 25 Maret 2019 dengan materi bangun
datar segiempat. Posttest kedua dilaksanakan pada Kamis, 3 April
2019 dengan materi bangun datar segitiga. Tujuan peneliti
melakukan Posttest dua kali karena peneliti ingin melihat
keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Flipped Classroom. Dengan diadakan posttest dua
kali, peneliti lebih mudah melihat perubahan kemandirian belajar
siswa. Bentuk soal yang diberikan adalah soal uraian yang
disajikan dalam bentuk masalah kontekstual matematika materi
segiempat dan segitiga yang masing-masing terdiri dari 3 soal.
Siswa diberikan kesempatan menyelesaikan permasalahan secara
individu di kelas dan diberi waktu maksimal 40 menit. Materi yang
diberkan pada posttest merupakan materi yang telah dipelajari
selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Deskripsi Pembelajaran
(1) Pertemuan Pertama (18 Maret 2019)
Peneliti mengawali pertemuan pertama di kelas VII B pada
tanggal 18 Maret 2019 pada jam pelajaran keempat, kelima dan
keenam yakni pukul 10.00-11.20 kemudian dilanjutkan 11.40-12.20
WIB. Pada pertemuan ini semua siswa hadir dalam pembelajaran.
Peneliti meminta guru mata pelajaran matematika yang bertindak
sebagai observer untuk mengamati proses pembelajaran matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
di kelas VII B dengan menggunakan model pembelajaran Flipped
Classroom. Tujuan pembelajaran hari ini adalah memahami sifat-
sifat, ciri dan keliling dari jenis-jenis bangun datar segiempat.
Pada pertemuan pertama pembelajaran diawali dengan
memberikan salam antara guru dan siswa. Kemudian guru
memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa. Dua hari sebelum
pembelajaran, guru memberikan video pembelajaran berjudul
Animasi Matematika Motion Graphics yang diunduh dari youtube.
Video tersebut berisi sifat-sifat, langkah menemukan keliling dan
luas serta contoh-contoh segiempat dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru bertanya pada siswa
inti dari video yang telah dipelajari pada hari sebelumnya.
G: “siapa yang tadi malam belajar matematika coba angkat
tangannya?” (kemudian guru menghitung siswa yang
mengangkat tangan)
G: “ada apa saja dalam video tersebut?”
S: “sifat, keliling dan luas bu”. (siswa menjawab dengan
serentak)
G: “ayo yang mau menjawab silahkan angkat tangannya”.
(suasana kelas langsung tenang kemudian terdapat tiga
orang siswa yang mengangkat tangan)
G: “iyaa coba S1 menceritakan ada apa saja dalam video?”
S1: “ada contoh segiempat dan rumus bu.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
G: “ada yang mau menambahkan jawaban S1?” (kemudian
S2 mengangkat tangan)
G: “coba S2 melengkapi jawaban S1”.
S2: “ada contoh bangun segiempat, sifatnya, rumus keliling dan
luas bu.”
G: “bangun apa saja yang termasuk dalam segiempat?”
S2: “persegi, persegi panjang, trapesium, layang-layang,
belahketupat sama jajargenjang bu.”
G: “ada yang bisa menjelaskan perbedaan sifat-sifat
segiempat?” (terdapat dua orang siswa yang mengangkat
tangan)
S3: “persegi keempat sisinya sama pajang terus persegi
panjang sisi yang berhadapan sama panjang terus belah
ketupat sama layang-layang punya diagonal yang saling
tegak lurus terus trapesium lupa bu”
S4: “trapesium ada banyak macemnya bu.”
G: “memang ada trapesium apa saja?” (guru memancing
siswa untuk mengemukakan pendapat)
S4: “trapesium siku, sembarang terus sama kaki jadi ada 3
macem bu”.
G: “terus perbedaan ketiga trapesium itu apa?” (terlihat
beberapa siswa membuka buku)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
S1: “kalo siku berarti ada sisi yang besarnya 90o, kalo
sembarang gak ada yang sama terus trapesium sama kaki
punya dua sisi yang sama panjang.”
G: “ada yang mau menambahkan jawaban S4?” (tidak ada
respon dari siswa)
G: “jawaban S1 sudah tepat. Kalau sifat jajargenjang
bagaimana?” (ada siswa yang akan menjawab namun
ragu mengangkat tangan kemudian guru langsung
menunjuk siswa tersebut)
G: “iya coba yang duduk dibelakang sepertinya mau
menjawab”
S5: “tapi kalo salah gapapa ya bu jangan dimarahi.” (siswa
yang lain ada yang tertawa ataupun mengejek siswa
tersebut)
G: “engga dong kita lagi belajar bersama, coba kamu
jelaskan sifat jajargenjangnya.”
S5: “sisi yang berhadapan memiliki panjang yang sama
karena sejajar.”
G: “ya tepat sekali jawabannya. Itu jawabannya benar, jadi
lain kali jangan ragu menjawab ya.”
G: “ada yang bisa bantu ibu membuat hubungan sifat-sifat
bangun segiempat? coba buat bagan dipapan tulis”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
(seketika suasana kelas menjadi gaduh karena siswa
bersautan menjawab)
S2: “hubungan mereka baik-baik saja bu, jangan disama-
samain bu bikin minder yang lainnya.”
S3: “bu jawabnya boleh berdua kan?”
G: “boleh silahkan yang mau menjawab bisa langsung maju,
disini ibu memiliki banyak spidol berwarna.” (kemudian
tiga siswa maju menggambar hubungan anggota
bangun datar segiempat)
G: “terimakasih ya, ada yang memiliki jawaban lain?”
(kemudian guru mengoreksi jawaban bersama dengan
siswa)
S: “udah sama bu.” (serentak siswa menjawab pertanyaan)
G: “baik, bagan yang telah dibuat oleh teman kalian sudah
tepat. Sampai sini ada yang memiliki pertanyaan?”
(guru memancing siswa untuk bertanya)
S5: “gak ada bu, lamjutin aja bu.”
G: “baik kalau tidak ada yang bertanya, sekarang ibu mau
bertanya bagaimana mencari keliling anggota-anggota
bangun datar segiempta?”
S3: “setiap sisinya dijumlahkan aja bu.”
S7: “pakai rumus sisi diambah sisi ditambah sisi ditambah
sisi.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
G: “jawaban S3 dan S7 hampir sama ya, ada yang memiliki
pendapat lain?” (siswa menjawab dengan
menggelengkan kepala)
G: “baik, dari diskusi dapat kita simpulkan hubungan
anggota-anggota segiempat yaitu sesuai dengan bagan
dipapan tulis kemudian untuk menghitung kelilingnya
dengan menjumlahkan keempat sisinya saja. Sampai
sini, ada yang mau bertanya?”
S4: “belum bu palingan kalo ada soal baru tanya bu.” (siswa
tersebut mendapatkan sorakan dari teman sekelas)
G: “sekarang kalian akan dibagi menjadi enam kelompok,
anggota kelompoknya ada yang empat dan ada yang
tiga.”
Kemudian guru menyebutkan anggota tiap kelompok
berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan oleh siswa. Guru
memastikan siswa duduk sesuai dengan kelompoknya. Guru
membagi lembar kerja siswa untuk setiap anggota kelompok. Guru
meminta memberitahu peraturan mengerjakan LKS bahwa tidak
boleh bertanya pada kelompok lain dan pertanyaan yang diberikan
didiskusikan dalam kelompok. Guru memberikan nama tiap
kelompok berdasarkan nama bangun datar segiempat yaitu
trapesium (kelompok 1) yang terdiri dari 4 siswa, jajargenjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
(kelompok dua) yang terdiri dari 3 siswa, persegi (kelompok tiga)
yang terdiri dari 3 siswa, persegi panjang (kelompok empat) terdiri
dari 3 siswa, belah ketupat (kelompok lima) terdiri dari 3 siswa, dan
layang-layang (kelompok enam) yang terdiri dari 3 siswa.
Pada saat siswa diskusi, peneliti yang bertindak sebagai guru
mengamati setiap tingkah laku yang terjadi selama mengerjakan
LKS. Guru menilai kurang efektif dengan pembagian kelompok
seperti ini karena masih ada kecenderungan siswa mengerjakan
secara individu. Setelah diskusi kelompok selesai, guru
membimbing para siswa untuk memberikan jawaban pertanyaan
yang terdapat dalam LKS. Guru memberikan kesempatan kelompok
yang akan memberikan hasil diskusi dalam kelompok. Guru
meminta setiap kelompok menyampaikan jawaban nomor satu.
Kelompok persegi menjawab soal nomor 2, kelompok
trapesium menjawab soal nomor 3, dan kelompok belah ketupat
menjawab soal nomor 4. Ketika kelompok persegi menyampaikan
pendapat, masih ada perbedaan jawaban dalam kelompok. Di sini
masih terlihat bahwa siswa mengerjakan secara individu sehingga
jawaban akhirnya berbeda. Setelah ditelusuri ternyata perhitungan
akhir keliru dalam menjumlahkan. Setelah kelompok persegi dengan
kelompok lain memiliki penyelesaian yang sejalan maka guru
melanjutkan ke soal berikutnya. Ketika kelompok belah ketupat
menjawab pertanyaan nomor 4, guru menemukan kendala ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
membahas soal ini hal ini dikarenakan mayoritas siswa masih lemah
dalam materi aljabar sehingga guru menjelaskan ulang. Setelah
jawaban kelompok belah ketupat sama dengan kelompok lain
dilanjutkan dengan melakukan refleksi.
Sebelum guru merefleksikan pembelajaran, ada siswa yang
meminta soal latihan materi aljabar untuk memperdalam
pengetahuan. Guru memberikan dua soal latihan dan dilanjutkan
dengan melakukan refleksi pembelajaran yang dilakukan oleh guru
bersama siswa. Sebelum mengakhiri pembelajaran, guru
menyampaikan materi selanjutnya yaitu luas bangun datar segiempat
yang dapat dipelajari sebelumnya melalui video yang telah diberikan
pada grup WhatsApp. Pembelajaran hari ini ditutup dengan ucapan
terima kasih dan salam penutup.
(2) Pertemuan Kedua (20 Maret 2019)
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 20 maret 2019
jam pelajaran kelima dan keenam yaitu pukul 10.40-11.20
dilanjutkan 11.40-12.20 WIB. Pada pertemuan ini pula peneliti
dibantu oleh guru mata pelajaran matematika kelas VII B sebagai
observer untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode Flipped Classroom. Tujuan pembelajaran hari
ini yaitu menentukan luas dari jenis-jenis bangun datar segiempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas
bangun datar segiempat.
Pada pertemuan kedua ada 2 siswa yang tidak dapat hadir
dikarenakan sakit. Pada pertemuan sebelumnya uru meminta siswa
untuk mempelajari kembali video yang telah diberikan melalui
grup WhatsApp. Video tersebut berisi sifat-sifat, keliling, dan luas
jenis-jenis segiempat. Akan tetapi pada pertemuan ini, guru fokus
pada luas dari jenis-jenis bangun datar segiempat dan memecahkan
masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas bangun datar
segiempat. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru
bertanya pada siswa inti dari video yang telah dipelajari pada hari
sebelumnya.
G: “siapa yang tadi malam belajar matematika coba angkat
tangannya?” (kemudian guru menghitung siswa yang
mengangkat tangan)
S1: “bu hari ini ulangan IPA jadi saya tidak belajar”
G: “untuk yang belajar matematika, ada apa saja dalam video
tersebut yang sesuai dengan topik hari ini?”
S2: “luas segiempat bu ada persegi, belah ketupat, layang-
layang, persegi panjang, jajargenjang, trapesium bu.”
G: “bagaimana langkah-langkah mencari luas anggota
segiempat tersebut? Yang mau menyampaikan pendapat
bisa mengangkatkan tangannya.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
S2: “persegi itu sisi dikali sisi terus persegi panjang itu
panjang dikali lebar terus layang-layang dan belah
ketupat sama bu diagonal tegak dikali diagonal datar
dibagi 2 bu.”
G: “Terimakasih S2, coba yang lain bisa melengkapi jawaban
S2.”
S3: “luas trapesium itu jumlah sisi yang sejajar dikalikan
tinggi kemudian dibagi dua bu.” (guru menunjuk siswa
lainnya)
S4: “kalau jajargenjang mencari luasnya yaitu alas dikalikan
tinggi bu.”
G: “iya jawaban S2, S3, S4 sudah tepat. Jadi ada perbedaan
menghitung keliling dan luas?”
S5: “kalau keliling menghitung pinggirannya aja bu tapi kalau
luas menghitung keseluruhan bangun tersebut.”
G: “terimakasih S5, jawabannya sudah tepat. Melalui video
tersebut dapat kita simpulkan bahwa menghitung keliling
sama artinya dengan menjumlahkan keseluruhan sisi
bangun sedangkan menghitung luas sama artinya dengan
menghitung banyaknya persegi dengan sisi satu satuan
panjang yang menutupi seluruh bangun datar tersebut.
Sampai materi ini ada yang masih belum paham?” (guru
memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
S1: “paham bu.”
G: “kalau kalian semua sudah paham pada materi hari ini,
selanjutnya yaitu mengerjakan LKS dalam kelompok
seperti pertemuan sebelumnya.”
Guru membagi kelompok berdasarkan hasil kosultasi peneliti
dengan guru mata pelajaran dan memastikan siswa duduk sesuai
dengan kelompoknya. Guru membagi LKS untuk setiap anggota
kelompok. Guru meminta memberitahu peraturan mengerjakan
LKS bahwa tidak boleh bertanya pada kelompok lain dan
pertanyaan yang diberikan didiskusikan dalam kelompok. Pada
saat siswa diskusi, peneliti yang bertindak sebagai guru mengamati
setiap tingkah laku yang terjadi selama mengerjakan LKS. Selama
proses diskusi, guru menilai kelompok yang dibentuk lebih efektif
daripada kelompok sebelumnya. Diskusi kali ini, siswa mulai
belajar bekerjasama dengan teman sekelompok. Setelah diskusi
kelompok selesai, guru membimbing para siswa untuk
memberikan jawaban pertanyaan yang terdapat dalam LKS.
Kelompok 3 menyelesaikan soal nomor satu dengan
menggunakan rumus luas segitiga.
G: “adakah yang memiliki cara yang berbeda?” (guru
memberikan kesempatan siswa untuk mengemukakan
hasil diskusi kelompok)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
S2: “kelompok 2 menyelesaikannya dengan cara mencari
luas persegi kemudian dibagi 4 bu. hasilnya sama yaitu
16 cm2 bu.”
G: “ada lagi yang memliki langkah penelesaian yang
berbeda dari kelompok 3 dan kelompok 2?” (tidak ada
respon siswa yang dengan jawaban berbeda)
G: “jawaban kelompok 2 dan kelompok 3 semaunya benar,
hanya saja kita sedang membahas materi segiempat
alangkah leih baik menyelesaikan permasalahannya
dengan menggunakan rumus segiempat. Akan tetapi
kelompok 3 sudah kreatif mengerjakan permasalahan
dengan langkah tersebut. Mari kita beri tepuk tangan
untuk kedua kelompok.” (guru mengajak siswa untuk
mengapresasi kelompok teman)
Kemudian guru melanjutkan membahas soal nomor 2 dan 3
secara bersama dan tidak menemukan kendala. Sebelum
mengakhiri pembelajaran, guru menyampaikan rencana kegiatan
pada pertemuan berikutnya akan diadakan ulangan harian materi
bangun datar segiempat. Selain itu, guru menasehati siswa untuk
mempersiapkan diri dengan baik dan juga memperbanyak latihan
soal. Pembelajaran hari ini ditutup dengan ucapan terima kasih dan
salam penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
(3) Pertemuan Ketiga (27 Maret 2019)
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2019
jam pelajaran kelima dan keenam yaitu pukul 10.40-11.20
kemudian dilanjutkan pukul 11.40-12.20 WIB. Pada hari ini,
peneliti dibantu oleh guru mata pelajaran matematika kelas VII B
yang bertindak sebagai observer untuk mengamati proses
pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran
Flipped Classroom. Tujuan pembelajaran hari ini adalah
menentukan sifat dan jenis segitiga.
Pertemuan hari ini ada satu orang yang tidak hadir karena
sakit. Sama seperti sebelumnya, Dua hari sebelum pembelajaran,
guru memberikan video pembelajaran berjudul Animasi
Matematika Motion Graphics yang diunduh dari youtube. Video
tersebut berisi contoh segitiga dalam kehidupan sehari-hari, jenis-
jenis segitiga, rumus menentukan keliling dan luas pada segitiga.
Pada pertemuan ini, guru fokus membahas jenis-jenis segitiga
beserta sifat-sifat yang dimiliki segitiga. Sebelum memulai
pembelajaran, guru meminta siswa untuk menyiapkan selembar
kertas untuk menuliskan aktivitas yang dilakukan mulai pulang
sekolah kemarin hingga keesokan harinya. Setelah siswa bercerita
mengenai aktivitas, kemudian guru meminta siswa untuk
menuliskan isi dari video yang telah diberikan oleh guru. Kegiatan
ini bertujuan untuk mengetahui rasa tanggungjawab yang dimiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
siswa terhadap mata pelajaran matematika. Siswa yang telah
selesai bisa mengumpulkan hasil pekerjaan.
Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan bertanya
langsung pada siswa.
G: “siapa yang tadi malam belajar matematika coba angkat
tangannya?” (kemudian guru menghitung siswa yang
mengangkat tangan)
G: “silahkan S1 menyebutkan macam-macam segitiga
berdasarkan sisinya.”
S1: “segitiga sembarang, segitiga sama kaki, segitiga sama
sisi.”
G: “silahkan S2 mengulangi jawaban S1.” (guru menunjuk
siswa secara acak yang tidak mengangkatkan tangan)
S2: “gak kedengeran bu coba S1 diulang yang keras.”
S1: “segitiga sembarang, segitiga sama kaki, segitiga sama
sisi.”
G: “S2 sudah kedengaran kan? silahkan diulangi lagi.”
(guru meminta S2 mengulangi jawaban S1)
S2: “sudah bu, ada tiga yaitu segitiga sama kaki, segitiga
sama sisi dan segitiga sembarang.”
G: “sekarang saya mau bertanya perbedaan ketiga segitiga
tersebut apa? coba S3 tadi mengangkat tangan silahkan
menjawab.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
S3: “segitiga sama sisi ketiga sisinya sama panjang, segitiga
sama kaki memiliki dua sisi yang sama panjang,
sedangkan segitiga sembarang ketiga sisinya
panjangnya berbeda.”
G: “apakah segitiga sama kaki dapat dikatakan termasuk
segitiga sama sisi” (guru bertanya kembali pada S3)
S3: “bukan bu karena segitiga sama sisi ketiga sisinya harus
sama sedangkan segitiga sama kaki hanya dua sisi yang
panjang sisinya sama dan sisi satunya bebas
panjangnya bu. Kalaupun ketiga sisinya sama termasuk
segitiga sama sisi bu bukan segitiga sama kaki.”
G: “iya tepat sekali. Terimakasih S3 sudah menjelaskan.”
S4: “bu berarti segitiga sama kaki bukan segitiga sama sisi
ya bu?”
G: “ada yang bisa membantu menjawab pertanyaan S4?”
(guru memancing siswa untuk menjawab pertanyaan
teman)
S5: “ya bukanlah, tadi S3 udah jelasin kalo segitiga sama
kaki punya dua sisi yang sama tapi segitiga sama sisi
punya tiga sisi yang sama panjang. Artinya segitiga
sama kaki punya tepat dua sisi sama panjang tapi
segitiga sama sisi punya tepat tiga sisi sama panjang.”
S4: “ohh gitu ya. udah paham bu.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
G: “materi jenis-jenis segitiga berdasarkan sisinya ada yang
belum paham?” (tidak ada pertanyaan dari siswa
sehingga guru melanjutkan kegiatan pembelajaran)
G: “kalau jenis-jenis segitiga berdasarkan sudutnya ada
berapa jenis? ada yang mau membantu saya?” (guru
memancing siswa untuk mengingat kembali materi yang
telah diperoleh)
S6: “segitiga siku-siku, segitiga lancip, segitiga tumpul bu.”
G: “kalau kita menjumlahkan ketiga sudut segitiga,
besarnya berapa ya?”
S7: “180 derajat bu…”
G: “nah bagaimana caranya kita membedakan jenis segitiga
tersebut?”
S6: “segitiga siku-siku salah satu sudut besarnya 90 derajat,
segitiga lancip ketiga sudutnya besarnya kurang dari 90
derajat, segitiga tumpul salah satu sudut besarnya lebih
dari 90 derajat.”
S7: “kalau salah satu sudut besarnya lebih dari 90 derajat
langsung bisa dikatakan segitiga tersebut merupakan
segitiga tumpul bu? atau ada syarat yang lain bu?”
G: “bagaimana yang lain apakah ada yang bisa membantu
menjawab?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
S8: “bu saya mau membantu menjawab. Jadi kalo segitiga
tumpul salah satu segitiga besarnya lebih dari 90
derajat langsung dikatakan segitiga tumpul begitu juga
kalau salah satu sudutnya besarnya 90 derajat artinya
segitiga tersebut termasuk segitiga siku-siku.”
G: “terimakasih S8 sudah membantu menjawab pertanyaan,
untuk segitiga lancip ketiga sudutnya harus kurang dari
90 derajat. Sampai materi jenis-jenis segitiga
berdasarkan sudutnya ada yang belum paham?”
S5: “bu macam segitiga berdasarkan sisi ada 3 yaitu sama
sisi, sama kaki, dan sembarang sedangkan macam
segitiga berdasarkan sudut ada 3 juga yaitu lancip, siku-
siku, dan tumpul. Gitu ya bu?”
G: “iya tepat sekali. Pernyataan S5 sekaligus menjadi
ringkasan materi yang dipelajari hari ini. Pembelajaran
dilanjutkan dengan diskusi kelompok.”
Guru membagi kelompok berdasarkan hasil tes akhir
segiempat dilanjutkan dengan membagi LKS untuk setiap anggota
kelompok. Guru meminta memberitahu peraturan mengerjakan
LKS bahwa tidak boleh bertanya pada kelompok lain dan
pertanyaan yang diberikan didiskusikan dalam kelompok. Pada
saat siswa diskusi, peneliti yang bertindak sebagai guru mengamati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
setiap tingkah laku yang terjadi selama mengerjakan LKS. Selama
proses diskusi, guru menilai kelompok yang dibentuk lebih efektif
daripada kelompok sebelumnya. Diskusi kali ini, siswa mulai
belajar bekerjasama dengan teman sekelompok. Setelah diskusi
kelompok selesai, guru membimbing para siswa untuk
memberikan jawaban pertanyaan yang terdapat dalam LKS.
Guru memberikan nama tiap kelompok berdasarkan nama
bangun datar segitiga yaitu lancip (kelompok satu), siku-siku
(kelompok dua), tumpul (kelompok tiga), sama kaki (kelompok
empat), sama sisi (kelompok lima), dan sembarang (kelompok
enam) dengan masing-masing kelompok terdiri dari tiga orang.
Setelah semua siswa duduk dalam kelompok, kemudian guru
memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada masing-masing
anggota kelompok yang terdiri dari 3 pertanyaan. Guru meminta
siswa untuk mengerjakan dalam kelompok tanpa bertanya pada
kelompok lain.
Diskusi kali ini peneliti menemukan kendala dimana ada satu
kelompok yang tidak mau berkumpul bersama. Hal ini disebabkan
karena adanya perselisihan sesama anggota kelompok. Untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut, peneliti segera mengajak
anggota kelompok yang berselisihan untuk berbicara dan
memberikan pengertian akan pentingnya diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Akhirnya permasalahan tersebut dapat teratasi dengan baik
sehingga semua siswa dapat bekerja dalam kelompok dengan baik.
Selama siswa diskusi dalam kelompok, peneliti dan guru
pengampu berkeliling memantau dan membantu siswa atau
kelompok yang mengalami kesulitan. Beberapa siswa ada yang
bertanya kepada peneliti mengenai soal yang tidak dipahami.
Dalam membantu kelompok atau siswa yang mengalami kesulitan,
peneliti tidak langsung memberikan jawaban terhadap soal yang
ditanyakan tetapi peneliti membimbing siswa dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan arahan secara lisan agar siswa dapat
menemukan solusinya.
Setelah diskusi kelompok selesai, guru bersama siswa
membahas hasil diskusi kelompok. Guru tidak menemukan
kendala saat membahas hasil diskusi siswa. Guru memberikan
kesempatan pada siswa yang belum paham dapat bertanya diluar
jam pelajaran. Sebelum mengakhiri pembelajaran, guru
menyampaikan materi selanjutnya yaitu keliling dan luas bangun
datar segitiga yang dapat dipelajari sebelumnya melalui video yang
telah diberikan pada grup WhatsApp. Pembelajaran hari ini ditutup
dengan ucapan terima kasih dan salam penutup.
(4) Pertemuan Keempat (1 April 2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Pertemuan keempat dilaksanakan pada tanggal 1 April 2019
jam pelajaran keempat, kelima dan keenam yaitu pukul 10.00-
11.20 kemudian dilanjutkan pukul 11.40-12.20 WIB. Pada hari ini,
peneliti dibantu oleh guru mata pelajaran matematika kelas VII B
yang bertindak sebagai observer untuk mengamati proses
pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran
Flipped Classroom. Tujuan pembelajaran hari ini adalah
menentukan keliling dan luas segitiga serta mampu memecahkan
masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas segitiga.
Pada hari ini ada empat orang yang tidak hadir, dua orang
sakit dan 2 orang sedang mengikuti lomba cerdas cermat. Alokasi
waktu pembelajaran hari ini dipangkas sehingga satu jam pelajaran
hanya 30 menit yang biasa dilaksanakan 40 menit. Sebelum
memulai pembelajaran hari ini, guru mengecek kesiapan siswa
terlebih dahulu.
G: “siapa yang kemarin malam membuka buku atau
menonton video yang saya berikan?”
G: “iya S1 biasanya waktu belajar matematika yang tepat itu
kapan?”
S1: “saya belajarnya kemarin-kemarin bu karena semalam
ada acara keluarga sampai malam.”
G: “bagus itu, apa yang kamu pelajari?”
S1: “di video ada rumus keliling dna luas segitiga.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
G: “S2 bagaimana langkah mencari keliling dan luas
segitiga?”
S2: “kalau keliling tinggal menjumlahkan ketiga sisinya
sedangkan luasnya dengan mengalikan alas dan tinggi
kemudian dibagi dua.”
G: “kalau pada segitiga siku-siku, jika belum diketahui
tinggi sedangkan kedua sisi lainnya sudah diketahui
panjang, bagaimana cara menentukan tingginya?”
S: “pakai rumus Phytagoras bu.”
G: “bagaimana langkah yang tepat menggunakan rumus
phytagoras?”
S3: “phytagoras ada di segitiga siku-siku bu, caranya
dengan menjumlahkan kuadrat alas dan sisi dan
diperoleh sisi miringnya bu.”
G: “kalau paada kasus yang ibu berikan, bagaimana cara
mencari tinggi segitiga tersebut?”
S3: “kuadrat sisi miring dikurangkan dengan kuadrat sisi
alas dan diperoleh sisi tegaknya atau tinggi bu.”
G: “iya terimakasih S3. Menurut kalian perbedaan keliling
dan luas segitiga itu apa ya?
S4: “kalo keliling ibarat lagi olahraga terus mengelilingi
lapangan bu. kalo luas ibarat menghitung luas seluruh
bagian lapangan tersebut. iya kan bu?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
G: “iya benar, terimakasih S4.”
G: “ada yang bisa membantu saya merangkum inti
pembelajaran hari ini?”
S5: “akum mau coba bu, keliling segitiga itu menjumlahkan
ketiga sisinya, luas segitiga demgma mengalikan alas
dengan tinggi kemudian dibagi dua, terus kalo mau
rumus phytagoras segitiganya harus siku-siku. bener
kan bu?”
G: “iya benar sekali, sampai sini ada yang maish belum
paham mengenai materi segitga?”
G: “kalau tidak ada pertanyaan maka saya akan
melanjutkan dengan membagi kali menjadi tiga
kelompok.”
Awalnya guru membagi siswa menjadi enam kelompok
tetapi karena ada empat siswa yang tidak dapat mengikuti
pembelajaran sehingga guru mengubah menjadi tiga kelompok
yang masing-masing terdiri dari lima orang siswa berdasarkan
pengamatan guru selama proses pembelajaran sebelumnya.
Guru memastikan semua siswa duduk dalam kelompoknya,
kemudian membagikan LKS kepada anggota kelompok yang untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas
segitiga dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum siswa memulai
diskusi, guru menyampaikan aturan berdiskusi yaitu siswa hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
boleh berdiskusi dengan teman dalam kelompok dan tidak boleh
bertanya antar kelompok. Guru memperbolehkan siswa untuk
bertanya pada guru jika ada yang tidak paham terhadap pertanyaan
yang diberikan.
Setelah semua siswa duduk dalam kelompok, kemudian guru
memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada masing-masing
anggota kelompok yang terdiri dari 3 pertanyaan. Guru meminta
siswa untuk mengerjakan dalam kelompok tanpa bertanya pada
kelompok lain. Diskusi kali ini peneliti menemukan kendala yaitu
mayoritas siswa belum memahami langkah-langkah menggunakan
Teorema Pythagoras untuk mencari panjang salah satu sisi pada
segitiga siku-siku. Guru menjelaskan ulang langkah-langkah
mencari panjang salah satu sisi segitiga siku-siku dengan
menggunakan Teorema Pythagoras kemudian guru memberikan
dua soal untuk latihan dalam kelompok.
Selama siswa diskusi dalam kelompok, peneliti dan guru
pengampu berkeliling memantau dan membantu siswa atau
kelompok yang mengalami kesulitan. Beberapa siswa ada yang
bertanya kepada peneliti mengenai soal yang tidak dipahami.
Ketika kelompok atau siswa yang mengalami kesulitan, peneliti
tidak langsung memberikan jawaban terhadap soal yang
ditanyakan tetapi peneliti membimbing siswa dengan memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
pertanyaan-pertanyaan arahan secara lisan agar siswa dapat
menemukan solusinya.
Setelah diskusi kelompok selesai, guru bersama siswa
membahas hasil diskusi kelompok. Ketika membahas soal, guru
tidak menemukan kendala. Sebelum mengakhiri pembelajaran,
guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan berikutnya
akan diadakan ulangan harian materi bangun datar segitiga. Selain
itu, guru menasehati siswa untuk mempersiapkan diri dengan baik
dan juga memperbanyak latihan soal. Pembelajaran hari ini ditutup
dengan ucapan terima kasih dan salam penutup.
B. Analisis Data
1. Data Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menerapkan
Model Pembelajaran Flipped Classroom
Observasi pembelajaran dilakukan oleh seorang pengamat yang
dilakukan setiap pertemuannya. Observasi dilakukan oleh guru
pengampu mata pelajaran matematika kelas VII B. Berikut adalah hasil
pengamatan dari pengamat yang dirangkum pada setiap pertemuan.
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dan Peserta Didik
PERTEMUAN PERSENTASE KATEGORI
1 74% Baik
2 88% Sangat Baik
3 97% Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
4 100% Sangat Baik
2. Data Kemandirian Belajar dengan Menerapkan Model Pembelajaran
Flipped Classroom
Angket ini terdiri dari 30 butir pernyataan mengenai kemandirian belajar
siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model
pembelajaran Flipped Classroom. Jawaban siswa untuk masing-masing
butir pernyataan dikonversikan ke dalam skor sebagai berikut.
Tabel 4.3 Skor Angket Kemandirian Belajar Keseluruhan Peserta Didik
Nama
Siswa
Perolehan Skor
Pretest Posttest 1 Posttest 2
S.01 0.3333 0.3467 0.4000
S.02 0.4067 0.4333 0.4667
S.03 0.3400 0.3467 0.3933
S.04 0.3333 0.3667 0.4067
S.05 0.2533 0.2933 0.3733
S.06 0.3600 0.3933 0.4333
S.07 0.3067 0.3467 0.3867
S.08 0.3867 0.4267 0.5000
S.09 0.3933 0.4133 0.4667
S.10 0.4200 0.4600 0.4867
S.11 0.3400 0.3867 0.4133
S.12 0.2333 0.2800 0.3333
S.13 0.2867 0.3333 0.3733
S.14 0.3533 0.3933 0.4133
S.15 0.4133 0.4867 0.5533
S.16 0.3600 0.3933 0.4333
S.17 0.3533 0.3667 0.4000
S.18 0.2533 0.2267 0.3333
S.19 0.3267 0.3733 0.4067
RERATA 0.3396 0.3719 0.4196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Tabel 4.4 Kategori Kemandirian Belajar Keseluruhan Peserta Didik
Nama
Siswa
Kategori
Pretest Posttest 1 Posttest 2
S.01 Cukup Mandiri Mandiri Mandiri
S.02 Mandiri Sangat Mandiri Sangat Mandiri
S.03 Cukup Mandiri Mandiri Mandiri
S.04 Cukup Mandiri Mandiri Mandiri
S.05 Kurang Mandiri Cukup Mandiri Mandiri
S.06 Mandiri Mandiri Sangat Mandiri
S.07 Cukup Mandiri Cukup Mandiri Mandiri
S.08 Mandiri Sangat Mandiri Sangat Mandiri
S.09 Mandiri Mandiri Sangat Mandiri
S.10 Mandiri Sangat Mandiri Sangat Mandiri
S.11 Cukup Mandiri Mandiri Mandiri
S.12 Kurang Mandiri Cukup Mandiri Cukup Mandiri
S.13 Cukup Mandiri Cukup Mandiri Mandiri
S.14 Mandiri Mandiri Mandiri
S.15 Mandiri Sangat Mandiri Sangat Mandiri
S.16 Mandiri Mandiri Sangat Mandiri
S.17 Mandiri Mandiri Mandiri
S.18 Kurang Mandiri Kurang Mandiri Cukup Mandiri
S.19 Cukup Mandiri Mandiri Mandiri
Tabel 4.5 Persentase Kemandirian Belajar Keseluruhan Peserta Didik
Jumlah yang termotivasi Kemandirian
Belajar
SM SM+M SM+M+C SM+M+C+
KM
SM+M+C
+KM+TM
Pretest 0% 47% 84% 100% 100% Cukup
Mandiri
Posttest 1 21% 74% 95% 100% 100% Cukup
Mandiri
PostTest
2 37% 89% 100% 100% 100% Mandiri
Berdasarkan uraian di atas, perubahan tingkat kemandirian belajar
keseluruhan siswa dapat disajikan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Grafik 4.1 Tingkat Kemandirian Belajar Keseluruhan Peserta Didik
Setelah dipilih enam subjek yang akan diamati lebih mendalam,
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6 Persentase Tiap Aspek Kemandirian Belajar Subjek
Subjek
Aspek
Percaya
Diri Inisiatif Disiplin
Tanggung
Jawab
S.08 50% 52% 57% 50%
61% 64% 64% 59%
S.15 52% 59% 55% 51%
64% 69% 65% 60%
S.04 47% 51% 54% 49%
57% 62% 67% 57%
S.11 48% 50% 52% 49%
57% 65% 61% 57%
S.05 46% 51% 51% 45%
56% 62% 61% 57%
S.18 45% 49% 47% 44%
55% 59% 59% 56%
Cara membaca Tabel 4.6
a) S.08 memperoleh rata-rata aspek percaya diri pada posttest
pertama adalah 50% dan posttest kedua adalah 61%.
1 2 3
RERATA 0.3396 0.3719 0.4196
0.33960.3719
0.4196
0.0000
0.1000
0.2000
0.3000
0.4000
0.5000
RERATA
RERATA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
b) S.08 memperoleh rata-rata aspek inisiatif pada posttest pertama
adalah 52% dan posttest kedua adalah 64%.
c) S.08 memperoleh rata-rata aspek disiplin pada posttest pertama
adalah 57% dan posttest kedua adalah 64%.
d) S.08 memperoleh rata-rata aspek tanggung jawab pada posttest
pertama adalah 50% dan posttest kedua adalah 59%.
e) dan seterusnya.
3. Data Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa diperoleh dari pre-test dan post-test yang telah
dikerjakan oleh siswa pada akhir pembelajaran dengan materi yang telah
telah diberikan menggunakan model pembelajaran Flipped Classroom.
Tabel 4.7. Nilai Hasil Belajar Keseluruhan Peserta Didik
No Nama Siswa L/P NILAI
PreTest PostTes 1 PostTes 2
1 S.01 P 32 76 77.5
2 S.02 P 48 92 87.5
3 S.03 L 34 16 42.5
4 S.04 P 45 84 87.5
5 S.05 L 32 32 67.5
6 S.06 L 25 70 75
7 S.07 L 13 68 82.5
8 S.08 P 71 80 82.5
9 S.09 P 30 84 82.5
10 S.10 L 38 92 95
11 S.11 P 58 70 75
12 S.12 P 20 40 50
13 S.13 L 33 52 62.5
14 S.14 P 30 78 80
15 S.15 P 85 100 100
16 S.16 P 23 40 67.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
17 S.17 P 70 100 90
18 S.18 L 30 60 75
19 S.19 L 30 64 60
RERATA 39.32 68.32 75.79
Tabel 4.8 Kriteria Norma Hasil Belajar Materi PreTest
Tabel 4.9 Kriteria Norma Hasil Belajar Materi Segiempat
Tabel 4.10 Kriteria Norma Hasil Belajar Materi Segitiga
Berdasarkan tabel 4.8, tabel 4.9, dan tabel 4.10 dapat diketahui
kategori hasil belajar siswa secara keseluruhan sebagai berikut.
Tabel 4.11 Kategori Hasil Belajar Keseluruhan Peserta Didik
No Nama
Siswa L/P
Kategori
PreTest PostTest 1 PostTest 2
1 S.01 P Sedang Tinggi Sedang
2 S.02 P Tinggi Tinggi Tinggi
3 S.03 L Rendah Rendah Rendah
4 S.04 P Tinggi Tinggi Tinggi
5 S.05 L Sedang Rendah Sedang
Interval Kategori
x ≥ 61 Tinggi A = 85
37 ≤ x < 61 Sedang B = 13
x < 37 Rendah C = 24
Interval Kategori
x ≥ 72 Tinggi A = 100
44 ≤ x < 72 Sedang B = 16
x < 44 Rendah C = 28
Interval Kategori
x ≥ 80.8 Tinggi A = 100
61.7 ≤ x < 80.8 Sedang B = 42.5
x ≤ 61.7 Rendah C = 19.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
6 S.06 L Sedang Sedang Sedang
7 S.07 L Tinggi Sedang Tinggi
8 S.08 P Tinggi Tinggi Tinggi
9 S.09 P Tinggi Tinggi Tinggi
10 S.10 L Tinggi Tinggi Tinggi
11 S.11 P Sedang Sedang Sedang
12 S.12 P Rendah Rendah Rendah
13 S.13 L Sedang Sedang Sedang
14 S.14 P Sedang Tinggi Sedang
15 S.15 P Tinggi Tinggi Tinggi
16 S.16 P Sedang Rendah Sedang
17 S.17 P Tinggi Tinggi Tinggi
18 S.18 L Sedang Sedang Sedang
19 S.19 L Rendah Sedang Rendah
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui aktivitas keseluruhan
siswa selama pembelajaran sebagai berikut.
Tabel 4.12 Kriteria Hasil Belajar Seluruh Peserta Didik
Persentase Hasil Belajar
Kategori ST ST+T ST+T+C ST+T+C+R ST+T+C+R+SR
PreTest 11% 21% 32% 84% 100% Rendah
PostTest 1 32% 63% 79% 89% 100% Cukup
PostTest 2 16% 53% 79% 89% 100% Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
4. Data Wawancara Siswa
Berdasarkan hasil belajar pada tabel 4.7 mengenai kemandirian
belajar siswa dan tabel 4.11 mengenai kategori hasil belajar, siswa yang
dipilih untuk diwawancarai adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13 Daftar Nama Siswa yang Diwawancarai
No Kelompok Nama
Siswa L/P
1 Tinggi S.08 P
2 Tinggi S.15 P
3 Sedang S.04 P
4 Sedang S.11 P
5 Rendah S.05 L
6 Rendah S.18 L
Wawancara siswa dilakukan oleh peneliti untuk
mengkonfirmasi jawaban siswa terhadap hasil tes yang belum dipahami
oleh peneliti serta memperdalam informasi mengenai kemampuan
kemandirian belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Flipped Classroom materi Segiempat dan Segitiga. Hasil transkrip
wawancara peneliti dengan subyek peneliti dapat dilihat pada lampiran
C.
C. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterlaksanaan
pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Flipped Classroom,
mengetahui bagaimana dampak kemandirian belajar terhadap penerapan model
pembelajaran Flipped Classroom, dan mengetahui bagaimana dampak hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
belajar siswa terhadap penerapan model pembelajaran Flipped Classroom pada
pokok bahasan segiempat dan segitiga. Berdasarkan pelaksanaan penelitian
dan analisis data di atas, maka pembahasan dari penelitian terhadap
pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Flipped Classroom
pada pokok bahasan Segiempat dan Segitiga adalah sebagai berikut.
1. Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran
Flipped Classroom
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh pada pembelajaran
matematika siswa kelas VII tahun ajaran 2018/2019 menunjukkan bahwa
aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan
penerapan model pembelajaran Flipped Classroom telah terlaksana
dengan sangat baik. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran ini dilaksanakan dalam empat pertemuan dengan setiap dua
pertemuan diadakan evaluasi pembelajaran. Persentase keterlaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ini pada materi
segiempat untuk pertemuan pertama dan kedua berturut-turut adalah 74%
(kategori baik) dan 88% (kategori sangat baik). Sedangkan persentase
keterlaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran ini pada materi
segitiga untuk pertemuan ketiga dan keempat berturut-turut adalah 94%
(kategori sangat baik) dan 100% (kategori sangat baik). Dengan
demikian pembelajaran matematika dengan penerapan model
pembelajaran Flipped Classroom pada materi segiempat dan segitiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
dapat terlaksana dengan sangat baik, hal ini dikarenakan beberapa hal
sebagai berikut:
a) Siswa mulai berani menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini
menunjukkan adanya timbal balik antara guru dengan siswa dalam
proses pembelajaran.
b) Timbul kebiasaan positif yaitu siswa terbiasa sebelum mejawab
pertanyaan yang diberikan peneliti dengan mengangkat tanan
terlebih dahulu dan memberikan jawaban saat diberikan
kesempatan untuk menjawab. Hal ini membuat rasa percaya diri
siswa lebih tinggi karena berani mengemukakan pendapat di depan
kelas.
c) Siswa saling menerima dan menghargai anggota kelompok. Hal ini
dapat dilihat dari terjadinya interaksi antarsiswa dalam diskusi
kelompok.
2. Keterlaksanaan Kemandirian Belajar dengan Menerapkan Model
Pembelajaran Flipped Classroom
Berdasarkan tabel 4.11 mengenai data siswa yang akan
diwawancarai sekaligus menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini.
Peneliti memilih keenam subjek berdasarkan angket kemandirian belajar
siswa dan hasil belajar siswa saat pretest. Langkah peneliti memilih
keenam subjek dengan mengkategorikan hasil angket kemandirian
belajar siswa menjadi tinggi, sedang, dan rendah. Selanjutnya peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
mengkategorikan hasil belajar siswa saat pre-test menjadi tinggi, sedang,
dan rendah. Kemudian mencari irisan kemandirian belajar siswa dan
hasil belajar siswa sehingga diperoleh dua siswa kategori tinggi, dua
siswa kategori sedang, dan dua orang kategori rendah.
Berdasarkan tabel 4.6 mengenai persentase kemandirian belajar
keseluruhan siswa, secara keseluruhan perkategori dapat diklasifikasikan
sebagai berikut.
Tabel 4.14 Persentase Kemandirian Belajar Peserta Didik Secara Keseluruhan
Indikator
PreTest PostTest 1 PostTes 2
Total Persentase
(%) Total
Persentase
(%) Total
Persentase
(%)
Percaya Diri 255 20.28 304 22.89 333 23.06
Disiplin 233 21.97 229 20.83 258 23.19
Inisiatif 205 19.25 231 21.08 262 23.33
Tanggungjawab 275 23.39 296 21.56 342 23.42
Setelah dipilih keenam subyek, data diperoleh sebagai berikut
a) Subyek kategori tinggi pertama (S.08)
(1) Aspek pertama yang diamati dalam penelitian ini
adalah percaya diri dengan indikator siswa tidak
bergantung kepada orang lain dan siswa yakin terhadap
diri sendiri. Pada indikator pertama terdapat 3
pernyataan dan indikator kedua terdapat 5 pernyataan.
Subjek mengalami peningkatan pada indikator pertama
yaitu selalu mengerjakan sendiri tugas matematika
tanpa bertanya kepada orang lain dan sebelum belajar
menyiapkan peralatan belajar yang dibutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Sedangkan pada indikator kedua yaitu mengerjakan
tugas individu secara mandiri dan yakin bahwa setiap
tugas yang saya kerjakan adalah benar.
(2) Aspek kedua yang diamati dalam penelitian ini adalah
disiplin dengan indikator siswa memperhatikan
penjelasan guru ketika pembelajaran dan siswa tidak
menunda tugas yang diberikan guru. Pada indikator
pertama terdapat 3 pernyataan dan indikator kedua
terdapat 4 pernyataan. Subjek mengalami peningkatan
pada indikator pertama pernyataan positif yaitu
memperhatikan guru yang sedang memberikan atau
menjelaskan materi dan mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru tepat waktu. Sedangkan pada
pernyataan negatif mengalami penurunan yaitu sibuk
sendiri ketika guru menjelaskan materi. Pada indikator
kedua pernyataan positif yaitu setiap ada tugas yang
diberikan oleh guru langsung saya kerjakan hari itu
juga. Sedangkan pada pernyataan negatif mengalami
penurunan yaitu selalu menunda-nunda waktu dalam
mnyelesaikan tugas-tugas matematika.
(3) Aspek ketiga yang diamati dalam penelitian ini adalah
disiplin dengan indikator siswa belajar dengan
keinginan sendiri dan siswa berusaha mencari referensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
lain dalam belajar tanpa disuruh guru. Pada indikator
pertama terdapat 4 pernyataan dan indikator kedua
terdapat 3 pernyataan. Subjek mengalami peningkatan
pada indikator pertama yaitu mengerjakan latihan soal
matematika meskipun tidak disuruh guru dan
mempelajari terlebih dahulu materi pelajaran
matematika yang akan dipelajari di kelas. Sedangkan
mengalami kemajuan pada indikator kedua pernyataan
positif yaitu setiap ada kesulitan dalam belajar
matematika berusaha mencari sendiri dari berbagai
sumber sebelum bertanya kepada orang lain sedangkan
pernyataan negatif mengalami penurunan yaitu
langsung bertanya kepada orang lain jika menemukan
kesulitan dalam belajar matematika.
(4) Aspek keempat yang diamati dalam penelitian ini
adalah tanggung jawab dengan indikator siswa
memiliki kesadaran diri dalam belajar dan siswa ikut
aktif dan bersungguh-sungguh dalam belajar. Pada
indikator pertama terdapat 4 pernyataan dan indikator
kedua terdapat 4 pernyataan. Subjek mengalami
peningkatan pada pernyataan postitif indikator pertama
yaitu tetap mau mengerjakan tugas matematika yang
sulit dan belum pernah saya kerjakan. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
pernyataan negatif indikator pertama mengalami
penurunan yaitu sering memilih untuk bermain
daripada belajar matematika. Pada indikator kedua
mengalami peningkatan yaitu apapun kesulitan dalam
belajar matematika saya mencoba menyelesaikan tanpa
bantuan orang lain dan rutin belajar matematika agar
mendapatkan hasil belajar yang baik.
b) Subyek kategori tinggi kedua (S.15)
(1) Aspek pertama yang diamati dalam penelitian ini
adalah percaya diri dengan indikator siswa tidak
bergantung kepada orang lain dan siswa yakin terhadap
diri sendiri. Pada indikator pertama terdapat 3
pernyataan dan indikator kedua terdapat 5 pernyataan.
Subjek mengalami peningkatan pada indikator pertama
yaitu selalu mengerjakan sendiri tugas matematika
tanpa bertanya kepada orang lain dan sebelum belajar
menyiapkan peralatan belajar yang dibutuhkan.
Sedangkan pada indikator kedua mengalami
peningkatan yaitu berani menunjukkan kemampuan
yang dimiliki di depan orang banyak, mengerjakan
tugas individu secara mandiri dan yakin bahwa setiap
tugas yang saya kerjakan adalah benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
(2) Aspek kedua yang diamati dalam penelitian ini adalah
disiplin dengan indikator siswa memperhatikan
penjelasan guru ketika pembelajaran dan siswa tidak
menunda tugas yang diberikan guru. Pada indikator
pertama terdapat 3 pernyataan dan indikator kedua
terdapat 4 pernyataan. Subjek mengalami peningkatan
pada indikator pertama pernyataan positif yaitu
memperhatikan guru yang sedang memberikan atau
menjelaskan materi dan mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru tepat waktu. Pada indikator kedua
pernyataan positif mengalami peningkatan yaitu setiap
ada tugas yang diberikan oleh guru langsung saya
kerjakan hari itu juga dan mengumpulkan tugas rumah
yang diberikan oleh guru tepat waktu. Sedangkan pada
pernyataan negatif mengalami penurunan yaitu selalu
menunda-nunda waktu dalam mnyelesaikan tugas-
tugas matematika.
(3) Aspek ketiga yang diamati dalam penelitian ini adalah
disiplin dengan indikator siswa belajar dengan
keinginan sendiri dan siswa berusaha mencari referensi
lain dalam belajar tanpa disuruh guru. Pada indikator
pertama terdapat 4 pernyataan dan indikator kedua
terdapat 3 pernyataan. Subjek mengalami peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
pada indikator pertama pernyataan positif yaitu jika
materi pelajaran belum saya pahami mencoba bertanya
kepada guru atau teman saya yang sudah memahami,
mengerjakan latihan soal matematika meskipuntidak
disuruh guru dan mempelajari terlebih dahulu materi
pelajaran matematika yang akan dipelajari di kelas.
Sedangkan mengalami penurunan pada pernyataan
negatif yaitu belajar sendiri jika diperintah oleh orang
lain.
Pada indikator kedua mengalami kemajuan pada
pernyataan positif yaitu setiap ada kesulitan dalam
belajar matematika berusaha mencari sendiri dari
berbagai sumber sebelum bertanya kepada orang lain
sedangkan pernyataan negatif mengalami penurunan
yaitu langsung bertanya kepada orang lain jika
menemukan kesulitan dalam belajar matematika dan
tidak pernah mencari buku referensi matematika di luar
yang diwajibkan guru.
(4) Aspek keempat yang diamati dalam penelitian ini
adalah tanggung jawab dengan indikator siswa
memiliki kesadaran diri dalam belajar dan siswa ikut
aktif dan bersungguh-sungguh dalam belajar. Pada
indikator pertama terdapat 4 pernyataan dan indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
kedua terdapat 4 pernyataan. Subjek mengalami
peningkatan pada pernyataan postitif indikator pertama
yaitu menentukan sendiri cara (membaca, mencatat,
latihan soal) dalam memahami materi pelajaran
matematika dan tetap mau mengerjakan tugas
matematika yang sulit dan belum pernah saya kerjakan.
Sedangkan pernyataan negatif indikator pertama
mengalami penurunan yaitu langsung meminta
bantuan orang lain ketika mendapat soal yang sulit dari
guru dalam mengerjakan tugas matematika. Pada
indikator kedua mengalami peningkatan yaitu
menetapkan sendiri target minimum nilai yang
diperoleh setiap kali tugas matematika dan berusaha
mencapai target nilai matematika yang telah saya
tetapkan sendiri.
c) Subyek kategori sedang pertama (S.04)
(1) Aspek pertama yang diamati dalam penelitian ini
adalah percaya diri dengan indikator siswa tidak
bergantung kepada orang lain dan siswa yakin terhadap
diri sendiri. Pada indikator pertama terdapat 3
pernyataan dan indikator kedua terdapat 5 pernyataan.
Subjek mengalami peningkatan pada indikator pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
pernyataan positif yaitu sebelum belajar menyiapkan
peralatan belajar yang dibutuhkan. Akan tetapi
mengalami penurunan pada indikator pertama
pernyataan negatif yaitu apabila disuruh mengerjakan
soal matematika yang sulit selalu meminta bantuan
pada orang lain. Pada indikator kedua pernyataan
positif mengalami peningkatan yaitu berani
menunjukkan kemampuan yang dimiliki di depan
orang banyak, mengerjakan tugas individu secara
mandiri dan yakin bahwa setiap tugas yang saya
kerjakan adalah benar.
(2) Aspek kedua yang diamati dalam penelitian ini adalah
disiplin dengan indikator siswa memperhatikan
penjelasan guru ketika pembelajaran dan siswa tidak
menunda tugas yang diberikan guru. Pada indikator
pertama terdapat 3 pernyataan dan indikator kedua
terdapat 4 pernyataan. Subjek mengalami peningkatan
pada indikator pertama pernyataan positif yaitu
memperhatikan guru yang sedang memberikan atau
menjelaskan materi dan mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru tepat waktu. Pada indikator kedua
pernyataan positif mengalami peningkatan yaitu setiap
ada tugas yang diberikan oleh guru langsung saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
kerjakan hari itu juga dan mengumpulkan tugas rumah
yang diberikan oleh guru tepat waktu. Sedangkan pada
pernyataan negatif mengalami penurunan yaitu selalu
menunda-nunda waktu dalam mnyelesaikan tugas-
tugas matematika.
(3) Aspek ketiga yang diamati dalam penelitian ini adalah
disiplin dengan indikator siswa belajar dengan
keinginan sendiri dan siswa berusaha mencari referensi
lain dalam belajar tanpa disuruh guru. Pada indikator
pertama terdapat 4 pernyataan dan indikator kedua
terdapat 3 pernyataan. Subjek mengalami peningkatan
pada indikator pertama yaitu jika materi pelajaran
belum saya pahami mencoba bertanya kepada guru
atau teman saya yang sudah memahami, mengerjakan
latihan soal matematika meskipun tidak disuruh guru
dan mempelajari terlebih dahulu materi pelajaran
matematika yang akan dipelajari di kelas. Akan tetapi
mengalami penurunan pada pernyataan negatif
indikator pertama yaitu belajar sendiri jika diperintah
oleh orang lain. Selanjutnya mengalami peningkatan
pada indikator kedua pernyataan positif yaitu setiap
ada kesulitan dalam belajar matematika berusaha
mencari sendiri dari berbagai sumber sebelum bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
kepada orang lain sedangkan pernyataan negatif
mengalami penurunan yaitu langsung bertanya kepada
orang lain jika menemukan kesulitan dalam belajar
matematika dan tidak pernah mencari buku referensi
matematika di luar yang diwajibkan guru.
(4) Aspek keempat yang diamati dalam penelitian ini
adalah tanggung jawab dengan indikator siswa
memiliki kesadaran diri dalam belajar dan siswa ikut
aktif dan bersungguh-sungguh dalam belajar. Pada
indikator pertama terdapat 4 pernyataan dan indikator
kedua terdapat 4 pernyataan. Subjek mengalami
peningkatan pada pernyataan postitif indikator pertama
yaitu tetap mau mengerjakan tugas matematika yang
sulit dan belum pernah saya kerjakan. Sedangkan
pernyataan negatif indikator pertama mengalami
penurunan yaitu langsung meminta bantuan orang lain
ketika mendapat soal yang sulit dari guru dalam
mengerjakan tugas matematika. Pada indikator kedua
mengalami peningkatan yaitu apapun kesulitan dalam
belajar matematika saya mencoba menyelesaikan
tanpa bantuan orang lain, rutin belajar matematika agar
mendapatkan hasil belajar yang baik, menetapkan
sendiri target minimum nilai yang diperoleh setiap kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
tugas matematika, dan berusaha mencapai target nilai
matematika yang telah saya tetapkan sendiri.
d) Subyek kategori sedang kedua (S. 11)
(1) Aspek pertama yang diamati dalam penelitian ini
adalah percaya diri dengan indikator siswa tidak
bergantung kepada orang lain dan siswa yakin terhadap
diri sendiri. Pada indikator pertama terdapat 3
pernyataan dan indikator kedua terdapat 5 pernyataan.
Subjek mengalami peningkatan pada pernyataan
positif indikator pertama yaitu ketika tugas matematika
selalu mengerjakan sendiri tanpa bertanya kepada
orang lain meskipun kesempatan itu ada namun
mengalami penurunan pada pernyataan negatif yaitu
apabila disuruh mengerjakan soal matematika yang
sulit selalu meminta bantuan pada orang lain. Pada
indikator kedua pernyataan positif mengalami
peningkatan yaitu mengerjakan tugas individu secara
mandiri, yakin bahwa setiap tugas yang saya kerjakan
adalah benar, dan melakukan segala sesuatu tanpa
ragu-ragu dan tidak mudah putus asa. Akan tetapi
mengalami penurunan pada pernyataan negatif yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
merasa kurang yakin dalam mengerjakan tugas
matematika jika tidak bertanya kepada orang lain.
(2) Aspek kedua yang diamati dalam penelitian ini adalah
disiplin dengan indikator siswa memperhatikan
penjelasan guru ketika pembelajaran dan siswa tidak
menunda tugas yang diberikan guru. Pada indikator
pertama terdapat 3 pernyataan dan indikator kedua
terdapat 4 pernyataan. Subjek mengalami peningkatan
pada indikator pertama pernyataan positif yaitu
memperhatikan guru yang sedang memberikan atau
menjelaskan materi dan mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru tepat waktu. Sedangkan pada
pernyataan negatif mengalami penurunan yaitu sibuk
sendiri ketika guru menjelaskan materi. Pada indikator
kedua pernyataan positif yaitu setiap ada tugas yang
diberikan oleh guru langsung saya kerjakan hari itu
juga dan mengumpulkan tugas rumah yang diberikan
oleh guru tepat waktu. Akan tetapi mengalami
pernyataan negatif mengalami penurunan yaitu selalu
menunda-nunda waktu dalam mnyelesaikan tugas-
tugas matematika.
(3) Aspek ketiga yang diamati dalam penelitian ini adalah
disiplin dengan indikator siswa belajar dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
keinginan sendiri dan siswa berusaha mencari referensi
lain dalam belajar tanpa disuruh guru. Pada indikator
pertama terdapat 4 pernyataan dan indikator kedua
terdapat 3 pernyataan. Subjek mengalami peningkatan
pada indikator pertama yaitu jika materi pelajaran
belum saya pahami mencoba bertanya kepada guru
atau teman yang sudah memahami, mengerjakan
latihan soal matematika meskipun tidak disuruh guru
dan mempelajari terlebih dahulu materi pelajaran
matematika yang akan dipelajari di kelas. Indikator
kedua pernyataan positif mengalami peningkatan yaitu
setiap ada kesulitan dalam belajar matematika
berusaha mencari sendiri dari berbagai sumber
sebelum bertanya kepada orang lain sedangkan
pernyataan negatif mengalami penurunan yaitu tidak
pernah mencari buku referensi matematika diluar yang
diwajibkan guru.
(4) Aspek keempat yang diamati dalam penelitian ini
adalah tanggung jawab dengan indikator siswa
memiliki kesadaran diri dalam belajar dan siswa ikut
aktif dan bersungguh-sungguh dalam belajar. Pada
indikator pertama terdapat 4 pernyataan dan indikator
kedua terdapat 4 pernyataan. Subjek mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
peningkatan pada pernyataan postitif indikator pertama
yaitu tetap mau mengerjakan tugas matematika yang
sulit dan belum pernah saya kerjakan. Sedangkan
pernyataan negatif indikator pertama mengalami
penurunan yaitu sering memilih untuk bermain
daripada belajar matematika. Pada indikator kedua
mengalami peningkatan yaitu apapun kesulitan dalam
belajar matematika saya mencoba menyelesaikan
tanpa bantuan orang lain dan berusaha mencapai target
nilai matematika yang telah saya tetapkan sendiri.
e) Subyek kategori rendah pertama (S.05)
(1) Aspek pertama yang diamati dalam penelitian ini
adalah percaya diri dengan indikator siswa tidak
bergantung kepada orang lain dan siswa yakin terhadap
diri sendiri. Pada indikator pertama terdapat 3
pernyataan dan indikator kedua terdapat 5 pernyataan.
Subjek mengalami peningkatan pada pernyataan
positif indikator pertama yaitu selalu mengerjakan
sendiri tugas matematika tanpa bertanya kepada orang
lain meskipun kesemptan itu ada dan sebelum belajar
menyiapkan peralatan belajar yang dibutuhkan. Pada
pernyataan positif indikator kedua mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
peningkatan yaitu berani menunjukkan kemampuan
yang dimiliki di depan orang banyak, mengerjakan
tugas individu secara mandiri, yakin bahwa setiap
tugas yang saya kerjakan adalah benar, dan melakukan
segala sesuatu tanpa ragu-ragu dan tidak mudah putus
asa.
(2) Aspek kedua yang diamati dalam penelitian ini adalah
disiplin dengan indikator siswa memperhatikan
penjelasan guru ketika pembelajaran dan siswa tidak
menunda tugas yang diberikan guru. Pada indikator
pertama terdapat 3 pernyataan dan indikator kedua
terdapat 4 pernyataan. Subjek mengalami peningkatan
pada indikator pertama pernyataan positif yaitu
memperhatikan guru yang sedang memberikan atau
menjelaskan materi dan mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru tepat waktu. Pada indikator kedua
pernyataan positif mengalami peningkatan yaitu setiap
ada tugas yang diberikan oleh guru langsung saya
kerjakan hari itu juga dan mengumpulkan tugas rumah
yang diberikan oleh guru tepat waktu. Sedangkan pada
pernyataan negatif mengalami penurunan yaitu selalu
menunda-nunda waktu dalam mnyelesaikan tugas-
tugas matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
(3) Aspek ketiga yang diamati dalam penelitian ini adalah
disiplin dengan indikator siswa belajar dengan
keinginan sendiri dan siswa berusaha mencari referensi
lain dalam belajar tanpa disuruh guru. Pada indikator
pertama terdapat 4 pernyataan dan indikator kedua
terdapat 3 pernyataan. Subjek mengalami peningkatan
pada pernyataan positif indikator pertama yaitu jika
materi pelajaran belum pahami mencoba bertanya
kepada guru atau teman saya yang sudah memahami,
mengerjakan latihan soal matematika meskipun tidak
disuruh guru dan mempelajari terlebih dahulu materi
pelajaran matematika yang akan dipelajari di kelas.
Pada indikator kedua pernyataan positif mengalami
peningkatan yaitu setiap ada kesulitan dalam belajar
matematika berusaha mencari sendiri dari berbagai
sumber sebelum bertanya kepada orang lain.
(4) Aspek keempat yang diamati dalam penelitian ini
adalah tanggung jawab dengan indikator siswa
memiliki kesadaran diri dalam belajar dan siswa ikut
aktif dan bersungguh-sungguh dalam belajar. Pada
indikator pertama terdapat 4 pernyataan dan indikator
kedua terdapat 4 pernyataan. Subjek mengalami
peningkatan pada pernyataan postitif indikator pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
yaitu menentukan sendiri cara (membaca, mencatat,
latihan soal) dalam memahami materi pelajaran
matematika dan tetap mau mengerjakan tugas
matematika yang sulit. Sedangkan pernyataan negatif
indikator pertama mengalami penurunan yaitu sering
memilih untuk bermain daripada belajar matematika.
Pada indikator kedua mengalami peningkatan yaitu
apapun kesulitan dalam belajar matematika saya
mencoba menyelesaikan tanpa bantuan orang lain,
menetapkan sendiri target minimum nilai yang
diperoleh setiap kali tugas matematika, dan berusaha
mencapai target nilai matematika yang telah saya
tetapkan sendiri.
f) Subyek kategori rendah kedua (S.18)
(1) Aspek pertama yang diamati dalam penelitian ini
adalah percaya diri dengan indikator siswa tidak
bergantung kepada orang lain dan siswa yakin terhadap
diri sendiri. Pada indikator pertama terdapat 3
pernyataan dan indikator kedua terdapat 5 pernyataan.
Subjek mengalami peningkatan pada indikator pertama
yaitu sebelum belajar menyiapkan peralatan belajar
yang dibutuhkan namun mengalami penurunan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
pernyataan negatif yaitu apabila disuruh mengerjakan
soal matematika yang sulit selalu meminta bantuan
pada orang lain. Pada pernyataan positif indikator
kedua mengalami peningkatan yaitu yakin bahwa
setiap tugas yang saya kerjakan adalah benar dan
melakukan segala sesuatu tanpa ragu-ragu dan tidak
mudah putus asa.
(2) Aspek kedua yang diamati dalam penelitian ini adalah
disiplin dengan indikator siswa memperhatikan
penjelasan guru ketika pembelajaran dan siswa tidak
menunda tugas yang diberikan guru. Pada indikator
pertama terdapat 3 pernyataan dan indikator kedua
terdapat 4 pernyataan. Subjek mengalami peningkatan
pada indikator pertama pernyataan positif yaitu
memperhatikan guru yang sedang memberikan atau
menjelaskan materi dan mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru tepat waktu. Sedangkan pada
pernyataan negatif mengalami penurunan yaitu sibuk
sendiri ketika guru menjelaskan materi. Pada indikator
kedua pernyataan positif yaitu setiap ada tugas yang
diberikan oleh guru langsung saya kerjakan hari itu
juga dan mengumpulkan tugas rumah yang diberikan
oleh guru tepat waktu. Sedangkan pada pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
negatif mengalami penurunan yaitu selalu menunda-
nunda waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas
matematika.
(3) Aspek ketiga yang diamati dalam penelitian ini adalah
disiplin dengan indikator siswa belajar dengan
keinginan sendiri dan siswa berusaha mencari referensi
lain dalam belajar tanpa disuruh guru. Pada indikator
pertama terdapat 4 pernyataan dan indikator kedua
terdapat 3 pernyataan. Subjek mengalami peningkatan
pada pernyataan positif indikator pertama yaitu jika
materi pelajaran belum pahami mencoba bertanya
kepada guru atau teman saya yang sudah memahami,
mengerjakan latihan soal matematika meskipun tidak
disuruh guru dan mempelajari terlebih dahulu materi
pelajaran matematika yang akan dipelajari di kelas.
Pada indikator kedua pernyataan positif mengalami
peningkatan yaitu setiap ada kesulitan dalam belajar
matematika berusaha mencari sendiri dari berbagai
sumber sebelum bertanya kepada orang lain.
(4) Aspek keempat yang diamati dalam penelitian ini
adalah tanggung jawab dengan indikator siswa
memiliki kesadaran diri dalam belajar dan siswa ikut
aktif dan bersungguh-sungguh dalam belajar. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
indikator pertama terdapat 4 pernyataan dan indikator
kedua terdapat 4 pernyataan. Subjek mengalami
peningkatan pada pernyataan postitif indikator pertama
yaitu menentukan sendiri cara (membaca, mencatat,
latihan soal) dalam memahami materi pelajaran
matematika. Sedangkan pernyataan negatif indikator
pertama mengalami penurunan yaitu langsung
meminta bantuan orang lain ketika mendapat soal yang
sulit dari guru dalam mengerjakan tugas matematika
dan sering memilih untuk bermain daripada belajar
matematika. Pada indikator kedua mengalami
peningkatan yaitu apapun kesulitan dalam belajar
matematika saya mencoba menyelesaikan tanpa
bantuan orang lain, rutin belajar matematika agar
mendapatkan hasil belajar yang baik, menetapkan
sendiri target minimum nilai yang diperoleh setiap kali
tugas matematika dan berusaha mencapai target nilai
matematika yang telah saya tetapkan sendiri.
Berdasarkan skor kemandirian belajar peserta didik diperoleh
dari rata-rata persentase aktivitas siswa dan angket kemandirian
belajar peserta didik yang keduanya memiliki indikator dari
kemandirian belajar peserta didik. Melalui keempat aspek yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
diamati dalam penelitian ini mengalami peningkatan setelah
dilakukan penerapan model pembelajaran Flipped Classroom.
Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Esti
Wuryastuti pada tahun 2008 hasilnya tingkat kemandirian belajar
peserta didik dapat ditentukan berdasarkan besarnya aspek inisiatif
dan tanggung jawab untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Semakin besar peran peserta didik dalam proses pembelajaran, maka
siswa memiliki tingkat kemandirian belajar yang tinggi.
Rata-rata kemandirian belajar peserta didik setelah
menerapkan model pembelajaran Flipped Classroom lebih tinggi
daripada rata-rata kemandirian belajar peserta didik sebelum
menerapkan model pembelajaran Flipped Classroom. Hal ini dapat
dilihat berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh pada
pembelajaran matematika siswa kelas VII tahun ajaran 2018/2019
menunjukkan kemandirian belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Flipped
Classroom pada pokok bahasan segiempat tergolong cukup mandiri
dengan perolehan rata-rata 0,3267 sedangkan pada pokok bahasan
segitiga tergolong mandiri dengan peroleh rata-rata 0,4113.
3. Data Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh pada pembelajaran
matematika siswa kelas VII tahun ajaran 2018/2019 menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan
model pembelajaran Flipped Classroom pada pokok bahasan segiempat
dan segitiga tergolong cukup baik, hal ini dikarena beberapa hal:
a) Siswa memiliki waktu yang lebih banyak untuk memahami materi.
Hal ini dilihat dari adanya kerjasama yang baik dalam
menyelesaikan permasalahan yang diberikan melalui lembar kerja
siswa. Siswa yang belum memahami dapat berdiskusi bersama
dalam kelompok maupun bertanya langsung kepada guru.
b) Adanya rasa tanggung jawab selama proses pembelajaran. Hal ini
dapat dilihat bahwa siswa memiliki kesadaran akan pentingnya
materi yang dipelajari sehingga aktif bertanya dan bersungguh-
sungguh dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh
guru.
c) Nilai rerata kelas pada tes akhir untuk materi segiempat adalah
68,32 dengan ketuntasan peserta didik sebesar 74% sedangkan
untuk materi segitiga adalah 75,8 dengan ketuntasan peserta didik
sebesar 89%.
D. Keterbatasan Penelitian
Selama penelitian berlangsung terdapat beberapa keterbatasan yang
dialami oleh peneliti antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
1. Peneliti hanya melakukan pengamatan di dalam kelas saat proses
pembelajaran sehingga aktivitas siswa diluar kelas tidak dapat
diamati.
2. Peneliti tidak mempersiapkan rancangan kegiatan pembelajaran
sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran Flipped
Classroom di kelas.
3. Pengamatan yang dilakukan peneliti kurang optimal. Hal ini
dikarenakan dalam pengamatan peneliti hanya menggunakan satu
pengamat sedangkan pengamat perlu menilai siswa secara
keseluruhan maupun siswa yang menjadi subyek dalam penelitian
ini.
4. Penerapan model pembelajaran kurang optimal pada pertemuan
awal. Hal ini dikarenakan peserta didik masih terbiasa dengan model
pembelajaran ceramah sehingga peneliti perlu menjelasakan ulang
materi yang telah diberikan dalam video.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran Flipped
Classroom di Kelas VII B SMP Bruderan Purwokerto dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Keterlaksanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran
Flipped Classroom untuk peserta didik kelas VII SMP Bruderan
Purwokerto tergolong sangat baik. Hal ini dapat diketahui melalui
aktivitas guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan
rincian pada pertemuan pertama sebesar 74%, pertemuan kedua sebesar
88%, pertemuan ketiga sebesar 97%, dan pertemuan kempat sebesar
100%.
2. Kemandirian belajar peserta didik setelah diterapkan model
pembelajaran Flipped Classroom tergolong cukup mandiri dengan
perolehan rata-rata 0,3267 pokok bahasan segiempat dan tergolong
mandiri dengan peroleh rata-rata 0,4113 pada pokok bahasan segitiga.
3. Penerapan model pembelajaran Flipped Classroom pada pokok
bahasan segiempat dan segitiga peserta didik kelas VII SMP Bruderan
Purwokerto tahun ajaran 2018/2019 terhadap hasil belajar siswa
menunjukkan kategori cukup baik dengan memperoleh rata-rata 68,32
untuk materi segiempat dan memperoleh rata-rata 75,8 untuk materi
segitiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
B. Saran
Saran-saran yang dapat diberikan penulis sebagai sumbangan pemikiran
terhadap penerapan model pembelajaran Flipped Classroom khususnya dalam
matematika adalah sebagai berikut:
1. Video pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan video hasil karya orang lain yang telah dipublikasikan di
youtube. Bagi peneliti yang akan menerapkan model pembelajaran ini
disarankan untuk membuat sendiri vdeo pembelajaran yang tepat dan
sesuai.
2. Model pembelajaran Flipped Classroom berpusat pada peserta didik
sehingga perlunya kemampuan guru untuk meningkatkan rasa ingin
tahu peserta didik dalam proses pembelajaran matematika.
3. Guru perlu lebih mengembangkan kemandirian belajar peserta didik
dalam belajar matematika agar peserta didik dapat meningkatkan
potensi-potensi yang ada dalam dirinya.
4. Guru yang akan menerapkan model pembelajaran Flipped Classroom
dapat menggunakan media berupa buku paket, bahan ajar, atau video
yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati. (1990). Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Agus Supriyono. (2006). Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung :
Universitas Pendidikan Indonesia.
Akdon, Ruduwan. (2007). Metode dan Teknik Penyusunan Skripsi. Bandung :
Alfabeta.
Anderson, L. W., & Krathwohl, D.R. (2006). A Taxonomy For Learning, Teaching,
and Assessing A Revision of Bloom’s Taxonomy of Education Objective.
Australian : Cambridge University Press.
Anton Sukarno. (1989). Ciri-ciri Kemandirian Belajar. Jakarta : Kencana Prenada
Media
Arikunto, S. (1988). Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Arikunto, S. (1993). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Arikunto, S. (2001). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2003). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rinerka Cipta.
As’ari, Abdur Rahman. (2017). Buku Guru Matematika SMP/MTs Kelas VII.
Jakarta: Pusat kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Bergmann, J., & Sams, A. (2012). Flip your classroom: Reachevery student in
every class every day. United States, America: Internatinal Society for
Technology in Education
Bergmann, J., & Sams, A. (2012). Flip your classroom: Reach every student in
every class every day. Eugene, OR: Inter- national Society for Technology in
Education; Alexandria, VA: ASCD.
Brame, C. J. (2013). Flipping the Classroom. Nashville: Vanderbilt University.
Tersedia di http://cft.vanderbilt.edu/files/Flipping-theclassroom. pdf diakses
pada tanggal 4 April 2019.
Cangelosi, James S. (1995). Merancang Tes Untuk Menilai Prestasi Siswa.
Bandung : Institute Teknologi Bandung.
Dean N. Shimamoto. (2012). Implementing a Flipped Classroom: An Instructional
Module. Hawai Amerika Serikat: Department of Educational Technology
University of Hawaii Manoa.
Djajalaksana, Y. and Chandra, F.H., (2013). Flipping Your Classroom with
Technology. Konferensi Nasional Sistem Informasi STIMIK BUMIGORA
Mataram.
Fransiska Karinda Budiani. (2008). Keefektifan metode Pembelajaran Matematika
Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw I Pada Penyelesaian Masalah
Matematika yang Berkaitan dengan Nilai Ekstrim Fungsi di SMA Negeri 3
Klaten. Skripsi Yogyakarta : USD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
H. Mustaqim. (2001). Psikologi Pendidikan. Semarang: Pustaka Pelajar Offset.
Hakim, Thursan. (2002). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa
Swara.
Herdiasyah, Haris. (2009). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
J. R. Steele, N. (2003). Journal of Experimental Social Psychology.
Jacobs, Harold R. (1974). Geometry. W. H Freeman & Company.
Johnson, G. B. (2013). Student Perceptions of the Flipped Classroom. Columbia:
The University of British Columbia.
Kartika Budi. (2001). Penelitian tentang efektifitas dan efisiensi Proses
Pembelajaran dengan Metode Demonstrasi dan Metode Eksperimen. USD:
Widya Dharma edisi April 2001.
Mardiyanto, Hardono. (2008). Intisari Manajemen Kelas. Jakarta : Grasindo.
Miles, Mathew B. dan Michael Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif (Buku
Sumber Tentang Metode-Metode Baru). Jakarta : Universitas Indonesia (UI-
Press).
Milman, Natalie B. (2012). “The Flipped Classroom Strategy What is it and can it
best be used?”. Jurnal Internasional Volume 9, Issue 3: 12. The George
Washington University.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Noor Syam, Muhammad. (1999). Faktor-Faktor Kemandirian Belajar. Bandung:
CV Alfa Beta.
Pannen, Purwanto. dkk. (2001). Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Jakarta:
PAU-PPAI Universitas Terbuka.
Permendiknas. (2007). Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Menteri Pendidikan Nasional.
Reidsema, Carl, dkk. (2017). The Flipped Classroom Practice and Practices in
Higher Education. Singapore : Springer Nature Singapore.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta.
Rineka Cipta.
Smith, Rolland R. dan James F. Ulrich. (1956). Plane Geometry. Newyork:
Harcourt, Brace and World, Inc.
Soedjadi, R. (2007). Masalah KOntekstual Sebagai Batu Sendi Matematika
Sekolah. Surabaya : Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA.
Soedjadi. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta : Dirjen
Pendidikan Tinggi Depdiknas 2002.
Sudjana, Nana dan Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung
: Sinar Baru Algensido.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT.
Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT.
Remaja Rosdakarya.
Sukardja. (2008). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : UNY.
Susilowati, Desi. (2009). Skripsi : “Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar dan
Kemampuan Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Gamping dengan
Menggunakan Lembar Kerja Siswa”. Yogyakarta : UNY.
Tapscott, D. (2009). Grown up Digital yang Muda yang Mengubah Dunia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Thoha, Chabib. (1996). Kapita Selekta Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Utami, Munandar. (1990). Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta.
Wagiyo, A., dkk. (2008). Pegangan Belajar Matematika I untuk SMP/MTs Kelas
VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Waspada, Ikaputera. (2004). Media Komunikasi dan Informasi Pengabdian Kepada
Masyarakat [Online], Tahun IV Nomor 4 Oktober 2004 diakses melalui
http://jurnal.upi.edu/file/Ika_P.pdf pada 5 Maret 2019
Wina, Sanjaya. (2013). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media.
Winarni, Endang W. (2012). Inovasi dalam Pembelajaran IPA. Bengkulu : FKIP
Unib Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Winkel, W. S. (1991). Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Gramedia.
Wuryastuti, Esti. (2008). Thesis: “Upaya Menigkatkan Kemandirian Belajar
Matematika Siswa SMPN 1 Minggir Melalui Penerapan Problem Based
Learning. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Yatim Riyanto. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada
Madia Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
LAMPIRAN
LAMPIRAN
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
A.1. Surat Izin Penelitian dari Universitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
A.2. Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
A.3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Bruderan Purwokerto
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII / 2
Materi Pokok : Segitiga dan Segiempat
Alokasi Waktu : 5 Pertemuan
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator Keterangan
3.11. Mengaitkan rumus
keliling dan luas
untuk berbagai jenis
segiempat (persegi,
persegi panjang,
belah ketupat,
jajargenjang,
trapesium, dan
layang-layang) dan
segitiga
3.11.1. Menjelaskan pengertian bangun
data segiempat dan segitiga
Pertemuan 1
3.11.2. Menjelaskan unsur-unsur
segiempat (persegi,
persegipanjang, jajargenjang,
belah ketupat, layang-layang
dan trapesium)
Pertemuan 1
3.11.3. Menjelaskan unsur-unsur
segitiga
Pertemuan 3
3.11.4. Menjelaskan sifat-sifat
segiempat (persegi,
persegipanjang, jajargenjang,
belah ketupat, layang-layang
dan trapesium)
Pertemuan 1
3.11.5. Menjelaskan sifat-sifat segitiga Pertemuan 3
3.11.6. Menentukan keliling segitiga Pertemuan 4
3.11.7. Menentukan keliling segiempat
(persegi, persegipanjang,
Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
jajargenjang, belah ketupat,
layang-layang dan trapesium)
3.11.8. Menentukan luas segitiga Pertemuan 4
3.11.9. Menentukan luas segiempat
(persegi, persegipanjang,
jajargenjang, belah ketupat,
layang-layang dan trapesium)
Pertemuan 2
4.11 Menyelesaikan
masalah kontekstual
yang berkaitan
dengan luas dan
keliling segiempat
(persegi, persegi
panjang,
belahketupat,
jajargenjang,
trapesium, dan
layang-layang) dan
segitiga
4.11.1. Memecahkan masalah yang
berkaitan dengan keliling dan
luas segiempat dalam
kehidupan sehari-hari
Pertemuan 2
4.11.2. Memecahkan masalah yang
berkaitan dengan keliling dan
luas segitiga dalam kehidupan
sehari-hari
Pertemuan 4
C. Tujuan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (3 Jam Pelajaran)
a. Melalui kegiatan lembar kerja siswa dan diskusi kelompok, peserta
didik dapat menjelaskan pengertian segiempat dengan percaya diri.
b. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan unsur-unsur
segiempat dengan percaya diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
c. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat
segiempat dengan percaya diri.
d. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat menentukan keliling
segiempat dengan inisiatif.
e. Melalui kegiatan lembar kerja siswa dan diskusi kelompok, peserta
didik dapat memahami langkah menentukan keliling segiempat dengan
percaya diri.
f. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat meningkatkan sikap
keingintahuan mengenai segiempat.
2. Pertemuan Kedua (2 Jam Pelajaran)
a. Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat menentukan
luas segiempat dengan percaya diri.
b. Melalui kegiatan lembar kerja siswa dan diskusi kelompok, peserta
didik dapat memahami langkah menentukan luas segiempat dengan
percaya diri.
c. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat meningkatkan sikap
keingintahuan mengenai segiempat.
3. Pertemuan Ketiga (2 Jam Pelajaran)
a. Melalui kegiatan lembar kerja siswa dan diskusi kelompok, peserta
didik dapat menjelaskan pengertian segitiga dengan percaya diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
b. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan unsur-unsur
segitiga dengan percaya diri.
c. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat
segitiga dengan percaya diri.
d. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat meningkatkan sikap
keingintahuan mengenai segitiga.
4. Pertemuan Keempat (3 Jam Pelajaran)
a. Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat menentukan
keliling segitiga dengan inisiatif.
b. Melalui kegiatan lembar kerja siswa dan diskusi kelompok, peserta
didik dapat memahami langkah menentukan keliling segitiga dengan
percaya diri.
c. Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat menentukan
luas segitiga dengan inisiatif.
d. Melalui kegiatan lembar kerja siswa dan diskusi kelompok, peserta
didik dapat memahami langkah menentukan luas segitiga dengan
percaya diri.
e. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat meningkatkan sikap
keingintahuan mengenai segitiga.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Segiempat
Segiempat merupakan bangun datar yang dibentuk dari empat buah titik,
setiap titik tidak boleh segaris yang dihubungkan (Jacobs, R. Harold, 1974).
Terdapat beberapa jenis segiempat khusus (Ariawan, 2014), yaitu:
g. Jajargenjang
4) Pengertian jajargenjang
Jajargenjang atau parallelogram merupakan suatu bangun datar
segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan
sejajar. Contoh gambar dari bangun datar jajargenjang adalah
sebagai berikut:
5) Sifat-sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu:
d) Sisi-sisi yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama
panjang, AB = DC dan AD = BC
e) Sudut-sudut yang berhadapan pada jajargenjang sama besar,
m∠A = m∠C dan m∠B = m∠D
f) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang
(berpotongan di titik tengahnya)
6) Keliling dan luas jajargenjang
c) keliling jajargenjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Keliling merupakan panjang kurva tertutup. Keliling
jajargenjang ABCD tersebut adalah AB̅̅ ̅̅ + BC̅̅̅̅ + CD̅̅̅̅ + DA̅̅ ̅̅ .
Berdasarkan sifat jajargenjang bahwa sisi-sisi yang berhadapan
pada setiap jajargenjang sama panjang yaitu AB̅̅ ̅̅ =
DC̅̅ ̅̅ dan AD̅̅ ̅̅ =BC̅̅̅̅ , maka dapat dituliskan:
Keliling jajargenjang ABCD =AB̅̅ ̅̅ + BC̅̅̅̅ + CD̅̅̅̅ + DA̅̅ ̅̅
=(2 × AB̅̅ ̅̅ ) +(2 ×BC̅̅̅̅ )
= 2 × (AB̅̅ ̅̅ + BC̅̅̅̅ )
d) Luas jajargenjang
Luas jajargenjang berarti banyaknya persegi satuan yang tepat
menutupi bangun datar jajargenjang.
Luas jajargenjang = alas × tinggi = a × t
h. Persegi panjang
4) Pengertian Persegi Panjang
Persegi panjang merupakan jajargenjang dengan salah satu
sudutnya siku-siku (Smith and James, 1956:178). Contoh bangun
datar persegi panjang adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
5) Sifat-sifat yang dimiliki bangun datar persegi panjang adalah (As’ri,
dkk, 2017:417):
f) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang, yaitu AB̅̅ ̅̅ =DC̅̅̅̅ dan
AD̅̅ ̅̅ =BC̅̅̅̅
g) Keempat sudutnya sama besar, yaitu m ∠A = m ∠B = m ∠C =
m ∠D = 90°
h) Kedua diagonalnya yang sama panjang, yaitu AC̅̅̅̅ =BD̅̅ ̅̅
i) Kedua diagonalnya saling berpotongan di satu titik dan
membagi dua sama panjang, yaitu AO̅̅ ̅̅ =OC̅̅̅̅ dan BO̅̅ ̅̅ =OD̅̅ ̅̅
j) Memiliki dua sumbu simetri
6) Keliling dan luas persegi panjang
c) Keliling persegi panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Berdasarkan gambar di atas, tinggi jajargenjang OA̅̅ ̅̅ pada
persegi panjang disebut dengan lebar (𝑙) dan alas jajargenjang
(𝑝).
Berdasarkan pengertian keliling bangun datar dan sifat persegi
panjang yaitu sisi-sisi yang berhadapan sama panjang, yaitu
AB̅̅ ̅̅ =DC̅̅̅̅ dan AD̅̅ ̅̅ =BC̅̅̅̅ . Keliling persegi panjang adalah jumlah
panjang keempat sisinya. Berdasarkan gambar di atas, dapat
diperoleh keliling persegi panjang ABCD dapat ditulis:
Keliling persegi panjang ABCD = 𝐴𝐵̅ + 𝐵𝐶 + 𝐶𝐷 + 𝐷𝐴
= (2 × 𝐴𝐵̅ ) + (2 × 𝐵𝐶 )
= 2 × (𝐴𝐵̅ + 𝐵𝐶 )
= 2 × (𝑝 × 𝑙)
d) luas persegi panjang
Luas persegi panjang merupakan banyaknya persegi satuan
yang tepat menutupi bangun datar persegi panjang. Maka luas
bangun datar persegi panjang adalah panjang × lebar = 𝑝 × 𝑙.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
i. Belah ketupat
4) Pengertian belah ketupat
Belah ketupat adalah jajargenjang dengan sepasang sisi yang
berdekatan sama panjang (Smith and James, 1956: 161). Contoh
bangun datar belah ketupat adalah:
5) Sifat-sifat yang dimiliki bangun datar belah ketupat adalah (As’ri
dkk, 2017: 418):
f) Keempat sisinya sama panjang, yaitu AB̅̅ ̅̅ =BC̅̅̅̅ = CD̅̅̅̅ =DA̅̅ ̅̅
g) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar yaitu m ∠A = m ∠C
dan m ∠B = m ∠D
h) Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri
i) Kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus
j) Kedua diagonalnya merupakan garis bagi sudut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
6) Keliling dan luas belah ketupat
c) keliling belah ketupat
Keliling merupakan panjang kurva tertutup. Berdasarkan sifat
belahketupat bahwa semua sisinya sama panjang, maka keliling
belah ketupat adalah sebagai berikut:
K = AB + BC + CD +DA
K = 4 × panjang sisi
K = 4 × s
Keterangan: s = panjang sisi belahketupat
d) luas belah ketupat
Luas bangun datar belahketupat merupakan banyaknya persegi
satuan yang tepat menutupi bangun datar belahketupat.
Luas daerah ABCD = L∆ABD + L∆BCD
Luas daerah ABCD =1
2× BD × OA +
1
2× BD ×OC
Luas daerah ABCD =1
2× BD(OA + OC)
Luas daerah ABCD =1
2× BD × AC
dengan 𝐵𝐷 dan 𝐴𝐶 adalah diagonal belah ketupat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
dengan kata lain, luas belah ketupat adalah hasil kali diagonal
dibagi dua.
Luas =1
2× diagonal 1 × diagonal 2
keterangan: BD = diagonal 1
AC = diagonal 2
j. Persegi
4) Pengertian persegi
Persegi adalah persegi panjang dengan sepasang sisi yang
berdekatan sama panjang (Smith and James, 1956: 180). Persegi
merupakan belahketupat yang salah satu besar sudutnya 90°. Hal
ini berarti bahwa persegi merupakan segiempat yang mempunyai
dua pasang sisi sejajar, sepasang sisi yang berdekatan sama
panjang, dan salah satu besar sudutmya 90°. Contoh bangun datar
persegi adalah:
5) Sifat-sifat yang dimiliki bangun datar persegi adalah (As’ri dkk,
2017: 417):
f) Keempat sisinya sama panjang, yaitu AB̅̅ ̅̅ =BC̅̅̅̅ = CD̅̅̅̅ =DA̅̅ ̅̅
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
g) Tiap-tiap sudutnya sama besar, yaitu 𝑚∠𝐴 = 𝑚∠𝐵 = 𝑚∠𝐶
=𝑚∠𝐷 = 90°
h) Kedua diagonalnya sama panjang, yaitu AC̅̅̅̅ = BD̅̅ ̅̅
i) Kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus dan
membagi dua sama panjang OA̅̅ ̅̅ = OC̅̅̅̅ dan BO̅̅ ̅̅ = OD̅̅ ̅̅
j) Memiliki 4 simetri putar dan 4 simetri lipat
6) Keliling dan luas persegi
c) keliling persegi
Keliling persegi merupakan panjang dari kurva tertutup.
Berdasarkan sifat persegi bahwa semua sisinya sama panjang,
maka keliling persegi adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
𝐾 = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐶𝐷 +𝐷𝐴
K = 4 × panjang sisi
K = 4 × s
d) luas persegi
Luas persegi merupakan banyaknya persegi satuan yang tepat
menutupi bangun datar persegi. Maka,
Luas persegi ABCD = sisi × sisi
Luas persegi ABCD = s2
k. Layang-layang
4) Pengertian Layang-layang
Layang-layang adalah segiempat dengan tepat dua pasang sisi yang
berdekatan sama panjang (Wagiyo dkk, 2008: 209). Contoh bangun
datar layang-layang adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
5) Sifat-sifat yang dimiliki Layang-layang adalah (As’ri dkk, 2017:
419)
e) Masing-masing sepasang sisi yang berdekatan sama panjang,
yaitu AB̅̅ ̅̅ = AD̅̅ ̅̅ dan BC̅̅̅̅ = DC̅̅̅̅
f) Kedua diagonal layang-layang berpotongan tegak lurus
g) Salah satu diagonalnya membagi dua tegak lurus sama panjang
h) Sepasang sudut yang berhadapan sama besar, yaitu m∠ABC =
m∠ADC
6) Keliling dan luas Layang-layang
c) keliling layang-layang
Keliling layang-layang merupakan panjang kurva tertutup
dengan K = AB + BC + CD +DA. Berdasarkan gambar 2.17
dan sesuai dengan sifat sepasang sisi yang berdekatan sama
panjang yaitu AB = AD dan BC = DC, maka
K = jumlah panjang keempat sisinya
K = AB + BC + CD +DA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
K = (AB + CD) + (BC +DA)
𝐾 = 2(AB) + 2(BC)
𝐾 = 2(CD) + 2(DA)
d) luas layang-layang
Luas daerah ABCD = L∆ABD + L∆BCD
Luas daerah ABCD =1
2× BD × OA +
1
2× BD ×OC
Luas daerah ABCD =1
2× BD(OA + OC)
Luas daerah ABCD =1
2× BD × AC
Luas =1
2× diagonal 1 × diagonal 2
l. Trapesium
4) Pengertian Trapesium
Trapesium adalah segiempat yangmemiliki tepat satu pasang sisi
sejajar (Wagiyo dkk, 2008: 210).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Ada tiga macam benuk trapesium yaitu:
d) Trapesium sama kaki adalah trapesium yang mempunyai
sepasang sisi (tidak sejajar) yang sama panjang. Contoh
trapesium sama kaki adalah:
e) Trapesium siku-siku adalah trapesium yang mempunyai
sudut siku-siku. Contoh trapesium siku-siku adalah:
Gambar 2.21 Trapesium siku-siku ABCD
f) Trapesium sembarang adalah trapesium yang tidak
mempunyai sepasang sisi (tidak sejajar) yang sama panjang
dan tidak mempunyai sudut siku-siku. Contoh trapesium
sembarang adalah:
5) Sifat-sifat yang dimiliki trapesium adalah (As’ri dkk, 2017: 418):
e) Memiliki tepat satu pasang sisi sejajar, yaitu AB ∥ CD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
f) Jumlah sudut yang berdekatan diantara dua sisi sejajar pada
trapesium adalah 1800. Maka berdasarkan Gambar 2.19
m∠ABC + m∠BAD = 180° m∠ADC + m∠DCB = 180°.
g) Trapesium sama kaki mempinyai 1 simetri putar.
h) Trapesium sama kaki memiliki diagonal-diagonal sama
panjang.
Berdasarkan Gambar 2.19, AD disebut dengan sisi atas, BC disebut
dengan sisi bawah, AB dan CD disebut dengan sisi samping, dan AO
disebut dengan tinggi trapesium (𝑡).
6) Keliling dan luas Trapesium
c) keliling trapesium
Keliling trapesium merupakan panjang kurva tertutup.
Berdasarkan Gambar 2.19 didapatkan:
K = jumlah panjang keempat sisinya
K = AB + BC + CD +DA
d) luas trapesium
Luas suatu trapesium adalah setengah dari hasil kali tinggi
dengan jumlahan panjang sisi-sisi sejajarnya.
Luas trapesium ABCD = luas △ ACD + luas △ ABC
a
b
t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
=1
2× AD̅̅ ̅̅ × FC̅̅̅̅ +
1
2× BC̅̅̅̅ × AO̅̅ ̅̅
=1
2× AD̅̅ ̅̅ × AO̅̅ ̅̅ +
1
2× BC̅̅̅̅ × AO̅̅ ̅̅
=1
2× AO̅̅ ̅̅ (AD̅̅ ̅̅ + BC̅̅̅̅ )
=1
2× t × (jumlahan sisi sejajar)
Luas trapesium ABCD =1
2× t × (a + b)
Keterangan: a dan b adalah panjang sisi-sisi sejajar, dan t adalah tinggi
dari trapesium.
SEGITIGA
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan
mempunyai tiga buah titik sudut. Segitiga biasanya dilambangkan dengan
“Δ”.
Sisi-sisi yang membentuk segitiga ABC
berturut-turut adalah AB, BC, dan AC.
e) Unsur-unsur yang terdapat dalam ΔABC adalah:
5) Titik A, B, dan C disebut titik sudut
6) 𝐴𝐵, 𝐵𝐶, dan 𝐶𝐴 disebut sisi segitiga
7) Memiliki tiga titik sudut yaitu ∠𝐴, ∠𝐵, dan ∠𝐶
8) Jumlah ketiga sudut segitiga adalah 180o
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
f) Sifat-sifat segitiga
4) Ketaksamaan Segitiga
Sifat 1: Jumlah panjang dua sisi segitiga lebih dari sisi yang lain
Sifat 2: Selisih pajang dua sisi segitiga kurang dari panjang sisi
lainnya
5) Hubungan Sudut dan Sisi Segitiga
Sebuah segitiga, ukuran sudut terkecil berhadapan dengan ukuran
sisi terpendek dan ukuran sudut terbesar berhadapan dengan sisi
terpanjang.
6) Hubungan Sudut Dalam dan Sudut Luar Segitiga
Sudut dalam suatu segitiga adalah sudut yang berada di dalam
segitiga, sedangkan sudut luar suatu segitiga adalah sudut pelurus
dari sudut dalam segitiga tersebut. Hubungan sudut dalam dan sudut
luar segitiga yaitu: “Sudut luar dari salah satu sudut dalam segitiga
sama dengan jumlah dua sudut lancip lainnya”.
Berdasarkan Gambar 2.25 dapat diketahui:
(c) Sudut dalam segitiga = m∠p + m∠q + m∠r = 180o
(d) Sudut luar salah satu sudut dalam segitiga, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
m∠s = m∠p + m∠q
d) Jenis-jenis segitiga
(4) Jenis-jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi-sisinya adalah:
(d) Segitiga sama sisi
Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama
panjang, sehingga mengakibatkan ketiga sudutnya sama besar.
Sifat segitiga sama sisi:
(iv) Ketiga sisi pada segitiga sama sisi sama panjang, yaitu
|AB| = |BC| = |AC|
(v) Ketiga sudut pada segitiga sama sisi sama besar, yaitu
m∠A = m∠B = m∠C = 60o
(vi) Jumlah ketiga sudut segitiga adalah 180o, yaitu
m∠A + m∠B + m∠C = 180𝑜
(e) Segitiga sama kaki
Segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai dua sisi
sama panjang, sehingga mengakibatkan sudut-sudut kaki
segitiga sama besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Sifat segitiga sama kaki:
(iv) Memiliki dua sisi atau kaki sama panjang, yaitu |AB| =
|BC|dan sisi |AC| merupakan alas segitiga
(v) Memiliki dua sudut sama besar, yaitu m∠B = m∠C disebut
kaki sudut dan m∠A disebut sudut puncak
(vi) Jumlah ketiga sudut segitiga adalah 180o, yaitu
m∠A + m∠B + m∠C = 180𝑜
(f) Segitiga sembarang
Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya tidak
sama panjang dan ketiga sudutnya berbeda besarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Sifat segitiga sembarang:
(iv) Ketiga sisi pada segitiga sembarang tidak sama panjang,
yaitu |𝐴𝐵| |𝐵𝐶| |𝐴𝐶|
(v) Ketiga sudut pada segitiga sembarang tidak sama besar,
yaitu m∠B m∠C m∠A
(vi) Jumlah ketiga sudut segitiga adalah 180o, yaitu
m∠A + m∠B + m∠C = 180𝑜
(5) Jenis-jenis segitiga ditinjau dari besar sudut dan panjang sisinya
adalah:
h) Segitiga lancip sembarang
i) Segitiga lancip sama kaki
j) Segitiga lancip sama sisi
k) Segitiga siku-siku sembarang
l) Segitiga siku-siku sama kaki
m) Segitiga tumpul sembarang
n) Segitiga tumpul sama kaki
(6) Jenis-jenis segitiga ditinjau dari besar sudut-sudutnya adalah:
d) Segitiga lancip
Segitiga lancip adalah segitiga yang besar sudutnya merupakan
sudut lancip atau besar sudut yaitu 0𝑜 < 𝑥 < 90𝑜 .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
e) Segitiga siku-siku
Segitiga siku-siku dalah segitiga dengan salah satu sudutnya
berukuran 90o.
f) Segitiga tumpul
Segitiga tumpul merupakan segitiga yang salah satu sudutnya
berukuran 90𝑜 < 𝑥 < 180𝑜.
g) Keliling Segitiga
Keliling segitiga adalah jumlah panjang ketiga sisinya. Keliling
segitiga dinotasikan dengan “K”
Keliling ΔPQR = K = |PQ| + |QR| + |PR| = (r + p + q)cm
Jika p = q maka K = r + 2p = r + 2q (segitiga sama kaki)
P Q
R
q cm p cm
r cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Jika p = q = r maka K = 3r = 3p = 3q (segitiga sama sisi)
h) Luas Segitiga
Luas segitiga =1
2x alas x tinggi
2. Materi pembelajaran pengayaan
Menyelesaikan permasalahan segiempat dalam bentuk soal cerita
3. Materi pembelajaran remedial
Melakukan pembelajaran dengan bertanya kepada guru maupun teman
sebaya terkait materi segiempat.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Mastery Flipped dikombinasikan dengan
Problem Based Learning Flipped
3. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, Diskusi, Presentasi
F. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Powerpoint, LKS, Video pembelajaran
2. Alat : LCD, Laptop, ATK
G. Sumber Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017.
Matematika kelas VIII SMP/MTs Semester 1. Jakarta. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Sebelum Pembelajaran: ( 2 JP : 80 menit)
Bentuk Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan Waktu
a. Pembukaan
1) Menyiapkan psikis dan
fisik
- Guru membuka pembelajaran
dengan memberikan salam
- Guru mengabsen/ menyebut satu
per satu peserta didik
- Guru mengecek kesiapan peserta
didik untuk menerima
pembelajaran
10 menit
2) Tujuan pembelajaran - Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan hari
ini adalah perkenalan peneliti dan
menjelaskan tujuan berada di kelas
3) Menjelaskan uraian
kegiatan
- Pada pertemuan ini peneliti
memperkenalkan diri kepada
peserta didik. Kemudian peserta
didik diminta untuk mengerjakan
tes awal dan angket kemandirian
belajar yang bertujuan untuk
mengetahui kempuan awal peserta
didik. Kemudian peeliti
menjelaskan bahwa pada materi
Segiempat dan Segitiga akan
belajar bersama peneliti. Setelah
itu peneliti memberikan
penjelasan singkat mengenai modl
pembelajaran yang akan
digunakan dan membuat grup
kelas.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati - Peserta didik mengerjakan soal tes
awal dan mengisi angket
kemandirian belajar secara
individu
65 menit
c. Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
1) Refleksi aktivitas
pembelajaran
- Peneliti menjelaskan mengenai
model pembelajaran Flipped
Classroom berupa bagaimana
langkah pembelajarannya dan
perbedaan dengan model
pembelajaran yang digunakan
guru sebelumnya
5 menit
2) Kegiatan lanjut - Peneliti meminta ketua kelas
membuat grup kelas melalui
aplikasi WhatsApp
- Peneliti meminta peserta didik
secara berkelompok untuk
mempelajari terlebih dahulu
materi segiempat
3) Rencana kegiatan
selanjutnya
- Peneliti menyampaikan
pembelajaran berikutnya
menggunakan model
pembelajaran Flipped Classroom.
2. Pertemuan Pertama: ( 3 JP : 120 menit)
Bentuk Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan Waktu
a. Pembukaan
1) Menyiapkan psikis dan
fisik
- Guru membuka pembelajaran
dengan memberikan salam
- Guru mengabsen/ menyebut satu
per satu peserta didik
- Guru mengecek kesiapan peserta
didik untuk menerima
pembelajaran
10 menit
2) Memberikan motivasi
belajar
- Guru memberikan gambaran
mengenai manfaat mempelajari
materi segiempat
- Apabila materi ini dipelajari
dengan sungguh-sungguh maka
peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan unsur, sifat, dan
keliling segiempat serta
mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari
3) Mengajukan pertanyaan
menantang
- Guru memberikan pertanyaan
kepada peserta didik “Sifat apa
saja yang membedakan anggota
keluarga segiempat satu dengan
yang lain?
4) Tujuan pembelajaran - Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan
pertama yaitu peserta didik dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
memahami sifat dan keliling
keluarga segiempat
5) Menjelaskan uraian
kegiatan dan penilaian
- Pada pertemuan pertama, peserta
didik diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusi
tiap kelompok yang telah
dilakukan di rumah. Setiap
kelompok mendapatkan
kesempatan presentasi selama 5
menit. Kemudian setiap kelompok
yang tidak presentasi diminta
untuk menanggapi presentasi
kelompok yang presentasi.
Kemudian kelompok presentasi
memberikan 1 pertanyaan kepada
kelompok lain yang dijawab
dengan cara menuliskan pada
selembar kertas. Kemudian guru
membagikan LKS 1 yang
dikerjakan secara berkelompok.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati - Guru membangun apresepsi
dengan mempersilahkan siswa
mempresentasikan video
pembelajaran yang telah dipelajari
di rumah
- Guru meminta kelompok lain
untuk memperhatikan presentasi
temannya
100
menit
2) Menanya - Guru memberikan kesempatan
kepada kelompok lain untuk
menanggapi presesntasi
kelompok tersebut
- Peserta didik yang presentasi
memberikan 1 pertanyaan kepada
kelompok lain terkait sifat dan
keliling segiempat
- Guru membagikan LKS 1 kepada
peserta didik
- Peserta didik menyelesaikan
permasalahan secara
berkelompok
3) Verifikasi/ pembuktian - Guru meminta perwakilan dari
beberapa kelompok untuk
menuliskan dan menjelaskan hasil
pekerjaan kelompoknya di depan
kelas untuk menyamakan persepsi
dengan peserta didik lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
4) Menarik kesimpulan - Guru bersama dengan peserta
didik menyimpulkan hasil diskusi
berdasarkan presentasi
- Guru memberikan poin-poin
penting dalam pembelajaran hari
ini yaitu sifat-sifat dan keliling
segiempat
c. Penutup
1) Refleksi aktivitas
pembelajaran
- Guru bersama peserta didik
melakukan refleksi untuk
mengevaluasi seluruh rangkaian
aktivitas pembelajaran dan hasil-
hasil yang diperoleh
10 menit
2) Kegiatan lanjut - Guru meminta peserta didik untuk
menuliskan kembali aktivitas
yang dilakukan salaam
pembelajaran berlangsung
- Guru bersama peserta didik
mengundi materi kelompok yang
akan dipresentasikan pada
pertemuan selanjutnya
- Guru meminta peserta didik
secara berkelompok untuk
mempelajari terlebih dahulu
materi segiempat selajutnya
3) Rencana kegiatan
selanjutnya
- Guru menyampaikan materi
selanjutnya mengenai luas
segiempat dan aplikasi dalam
kehidpupan sehari-hari
3. Pertemuan Kedua (80 menit)
Bentuk Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan Waktu
a. Pembukaan
4) Menyiapkan psikis dan
fisik
- Guru membuka pembelajaran
dengan memberikan salam
- Guru mengabsen/ menyebut satu
per satu peserta didik
- Guru mengecek kesiapan peserta
didik untuk menerima
pembelajaran
7 menit
5) Memberikan motivasi
belajar
- Guru memberikan gambaran
mengenai manfaat mempelajari
materi segiempat
- Apabila materi ini dipelajari
dengan sungguh-sungguh maka
peserta didik diharapkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
memahami luas segiempat serta
mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari
6) Mengajukan pertanyaan
menantang
- Guru memberikan pertanyaan
kepada peserta didik “Ali berlari
mengelilingi lapangan basket
berbentuk persegi panjang
sebanyak dua putaran. Ternyata
Ali telah berlari sejauh 1200m2.
Jika perbandingan panjang dan
lebar lapangan adalah 2 : 3,
berapakah luas lapangan tersebut?
7) Tujuan pembelajaran - Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan
kedua yaitu peserta didik dapat
memahami luas segiempat
8) Menjelaskan uraian
kegiatan dan penilaian
- Pada pertemuan kedua, peserta
didik diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusi
tiap kelompok yang telah
dilakukan di rumah. Setiap
kelompok mendapatkan
kesempatan presentasi selama 5
menit. Kemudian setiap kelompok
yang tidak presentasi diminta
untuk menanggapi presentasi
kelompok yang presentasi.
Kemudian kelompok presentasi
memberikan 1 pertanyaan kepada
kelompok lain yang dijawab
dengan cara menuliskan pada
selembar kertas. Kemudian guru
membagikan LKS yang
dikerjakan secara berkelompok.
b. Kegiatan Inti
2) Mengamati - Guru membangun apresepsi
dengan mempersilahkan siswa
mempresentasikan video
pembelajaran yang telah dipelajari
di rumah
- Guru meminta kelompok lain
untuk memperhatikan presentasi
temannya
60 menit
3) Menanya - Guru memberikan kesempatan
kepada kelompok lain untuk
menanggapi presesntasi
kelompok tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
- Peserta didik yang presentasi
memberikan 1 pertanyaan kepada
kelompok lain terkait luas
segiempat
- Guru membagikan LKS 2 kepada
pserta didik
- Peserta didik menyelesaikan
permasalahan secara
berkelompok
4) Verifikasi/ pembuktian - Guru meminta perwakilan dari
beberapa kelompok untuk
menuliskan dan menjelaskan hasil
pekerjaan kelompoknya di depan
kelas untuk menyamakan persepsi
dengan peserta didik lainnya
5) Menarik kesimpulan - Guru bersama dengan peserta
didik menyimpulkan hasil diskusi
berdasarkan presentasi
- Guru memberikan poin-poin
penting dalam pembelajaran hari
ini yaitu luas segiempat
c. Penutup
4) Refleksi aktivitas
pembelajaran
- Guru bersama peserta didik
melakukan refleksi untuk
mengevaluasi seluruh rangkaian
aktivitas pembelajaran dan hasil-
hasil yang diperoleh
3 menit
5) Kegiatan lanjut - Guru meminta peserta didik untuk
menuliskan kembali aktivitas
yang dilakukan selama
pembelajaran berlangsung
- Guru meminta peserta didik
secara berkelompok untuk
mempelajari terlebih dahulu
materi segiempat selajutnya
6) Rencana kegiatan
selanjutnya
- Guru menyampaikan materi
selanjutnya yaitu sifat dan unsur
segitiga
4. Pertemuan Ketiga (80 menit)
Bentuk Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan Waktu
a. Pembukaan
1) Menyiapkan psikis dan
fisik
- Guru membuka pembelajaran
dengan memberikan salam
- Guru mengabsen/ menyebut satu
per satu peserta didik
7 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
- Guru mengecek kesiapan peserta
didik untuk menerima
pembelajaran
2) Memberikan motivasi
belajar
- Guru memberikan gambaran
mengenai manfaat mempelajari
materi segitiga
- Apabila materi ini dipelajari
dengan sungguh-sungguh maka
peserta didik diharapkan dapat
memahami pengertian, unsur serta
sifat segitiga
3) Mengajukan pertanyaan
menantang
- Guru memberikan pertanyaan
kepada peserta didik “Berikan 2
contoh segitiga dalam kehidupan
sehari-hari mengenai
pengelompokan segitiga
berdasarkan sisinya?
4) Tujuan pembelajaran - Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan
ketiga yaitu peserta didik dapat
memahami pengertian, unsur,
serta sifat segitiga
5) Menjelaskan uraian
kegiatan dan penilaian
- Pada pertemuan ketiga, peserta
didik diminta untuk merangkum
materi yang yang telah dipelajari
di rumah. Kemudian guru
membagikan LKS 3 yang
dikerjakan secara berkelompok.
Setelah itu, guru meminta siswa
untuk mempresentasikan hasil
diskusi dalam kelompok di depan
kelas.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati - Guru meminta siswa untuk
memberikan contoh segitiga
dalam kehidupan sehari-hari.
60 menit
2) Menanya - Guru membagikan LKS 3 kepada
peserta didik
- Peserta didik menyelesaikan
permasalahan secara
berkelompok
3) Verifikasi/ pembuktian - Guru meminta perwakilan dari
beberapa kelompok untuk
menuliskan dan menjelaskan hasil
pekerjaan kelompoknya di depan
kelas untuk menyamakan persepsi
dengan peserta didik lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
4) Menarik kesimpulan - Guru bersama dengan peserta
didik menyimpulkan hasil diskusi
berdasarkan presentasi
- Guru memberikan poin-poin
penting dalam pembelajaran hari
ini yaitu pengertian, unsur, dan
sifat segitiga
c. Penutup
1) Refleksi aktivitas
pembelajaran
- Guru bersama peserta didik
melakukan refleksi untuk
mengevaluasi seluruh rangkaian
aktivitas pembelajaran dan hasil-
hasil yang diperoleh
3 menit
2) Kegiatan lanjut - Guru meminta peserta didik untuk
menuliskan kembali aktivitas
yang dilakukan selama
pembelajaran berlangsung
- Guru meminta peserta didik
secara berkelompok untuk
mempelajari terlebih dahulu
materi segitiga selajutnya
3) Rencana kegiatan
selanjutnya
- Guru menyampaikan materi
selanjutnya yaitu keliling dan luas
segitiga
5. Pertemuan Keempat (120 menit)
Bentuk Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan Waktu
a. Pembukaan
1) Menyiapkan psikis dan
fisik
- Guru membuka pembelajaran
dengan memberikan salam
- Guru mengabsen/ menyebut satu
per satu peserta didik
- Guru mengecek kesiapan peserta
didik untuk menerima
pembelajaran
5 menit
2) Memberikan motivasi
belajar
- Guru memberikan gambaran
mengenai manfaat mempelajari
materi segitiga
- Apabila materi ini dipelajari
dengan sungguh-sungguh maka
peserta didik diharapkan dapat
memahami keliling dan luas
segitiga serta mengaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari
1 menit
3) Mengajukan pertanyaan
menantang
- Guru memberikan pertanyaan
kepada peserta didik “Sebuah
kolam ikan berbentuk segitiga
1 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
sama sisi dengan keliling 90 cm,
tentukan luas segitiga tersebut?
4) Tujuan pembelajaran - Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan
keempat yaitu peserta didik dapat
memahami keliling dan luas
segitiga serta mampu
menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan segitiga dalam
kehidupan sehari-hari.
3 menit
5) Menjelaskan uraian
kegiatan dan penilaian
- Pada pertemuan keempat, peserta
didik diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusi
tiap kelompok yang telah
dilakukan di rumah. Kemudian
guru membagikan LKS 4 yang
dikerjakan secara berkelompok.
Setelah itu, peserta didik diminta
mempresentasikan hasil diskusi
dalam kelompok.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati - Guru membangun apresepsi
dengan mempersilahkan siswa
mempresentasikan video
pembelajaran yang telah dipelajari
di rumah
- Guru meminta kelompok lain
untuk memperhatikan presentasi
temannya
100
menit
2) Menanya - Guru memberikan kesempatan
kepada kelompok lain untuk
menanggapi presentasi kelompok
tersebut
- Guru membagikan LKS 4 kepada
peserta didik
- Peserta didik menyelesaikan
permasalahan secara
berkelompok
3) Verifikasi/ pembuktian - Guru meminta perwakilan dari
beberapa kelompok untuk
menuliskan dan menjelaskan hasil
pekerjaan kelompoknya di depan
kelas untuk menyamakan persepsi
dengan peserta didik lainnya
4) Menarik kesimpulan - Guru bersama dengan peserta
didik menyimpulkan hasil diskusi
berdasarkan presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
- Guru memberikan poin-poin
penting dalam pembelajaran hari
ini yaitu keliling dan luas segitiga
c. Penutup
4) Refleksi aktivitas
pembelajaran
- Guru bersama peserta didik
melakukan refleksi untuk
mengevaluasi seluruh rangkaian
aktivitas pembelajaran dan hasil-
hasil yang diperoleh
10 menit
5) Kegiatan lanjut - Guru meminta peserta didik untuk
menuliskan kembali aktivitas
yang dilakukan salaam
pembelajaran berlangsung
- Guru bersama peserta didik
mengundi materi kelompok yang
akan dipresentasikan pada
pertemuan selanjutnya
6) Rencana kegiatan
selanjutnya
- Guru menyampaikan materi
selanjutnya akan diadakan
evaluasi pembelajaran materi
segitiga
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik
(authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil
belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik yang
mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) pada aspek
pengetahuan dan dampak pengiring (nurturant effect) pada aspek sikap.
1. Penilaian Sikap
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar observasi
c. Instrumen : terlampir
d. Petunjuk penghitungan skor : terlampir
2. Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Pretes dan postes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi :
Kompetensi Dasar Indikator Tingkatan
Kognitif
Nomor
Soal
3.11. Mengaitkan rumus
keliling dan luas untuk
berbagai jenis
segiempat (persegi,
persegi panjang, belah
ketupat, jajargenjang,
trapesium, dan layang-
layang) dan segitiga
3.11.8. Menjelaskan pengertian
bangun data segiempat dan
segitiga
C1 1
3.11.9. Menjelaskan unsur-unsur
segiempat (persegi,
persegipanjang,
jajargenjang, belah
ketupat, layang-layang dan
trapesium)
C2 2
3.11.10. Menjelaskan unsur-unsur
segitiga
C2 1
3.11.11. Menjelaskan sifat-sifat
segiempat (persegi,
persegipanjang,
jajargenjang, belah
ketupat, layang-layang dan
trapesium)
C2 2
3.11.12. Menjelaskan sifat-sifat
segitiga
C2 2
3.11.13. Menentukan keliling
segiempat (persegi,
persegipanjang,
jajargenjang, belah
ketupat, layang-layang dan
trapesium)
C3 3
3.11.14. Menentukan keliling
segitiga
C3 3
3.11.15. Menentukan luas
segiempat (persegi,
persegipanjang,
jajargenjang, belah
ketupat, layang-layang dan
trapesium)
C3 4
3.11.16. Menentukan luas segitiga C3 4
4.11. Menyelesaikan
masalah kontekstual
yang berkaitan
dengan luas dan
keliling segiempat
(persegi, persegi
panjang,
4.11.3. Memecahkan masalah
yang berkaitan dengan
keliling dan luas
segiempat dalam
kehidupan sehari-hari
C4 5
4.11.4. Memecahkan masalah
yang berkaitan dengan
C4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
belahketupat,
jajargenjang,
trapesium, dan
layang-layang) dan
segitiga
keliling dan luas segitiga
dalam kehidupan sehari-
hari
d. Instrumen : terlampir
e. Petunjuk penskoran : terlampir
Purwokerto, 17 Maret 2019
Peneliti
Cecilia Yaniska
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Florentina Indiastuti, S.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Instrumen Penilaian Sikap
1. Petunjuk Umum
a. Instrumen penilaian sikap ini berupa lembar observasi
b. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar siswa yang dinilai
2. Lembar Observasi
Lembar observasi Guru dan peserta didik di lampiran.
3. Pengelolaan Penilaian
Skor untuk setiap perilaku pada instrument di atas adalah sebagai berikut:
0 : kurang baik, jika menunjukkan tidak adanya usaha (acuh tak acuh) dalam
proses pembelajaran
1: baik, jika menunjukkan adanya usaha dalam prises pembelajaran tetap
masih belum konsisten
Persentase keterlaksanaan pembelajaran (𝑃𝑘𝑝) diperoleh dengan
membandingkan banyak indikator yang terlaksana (𝐼𝑝) ddalam
pembelajaran dengan jumlah indikator seluruhnya (𝐼𝑡). Secara sistematis
dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑃𝑘𝑝 =𝐼𝑝
𝐼𝑡× 100%
Persentase keterlaksanaan pembelajaran yang diperoleh dipadankan dengan
kategori keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan tabel berikut.
Interval Kategori
80%< Pkp ≤100% Baik Sekali
60%< Pkp ≤80% Baik
40%< Pkp ≤60% Cukup
20%< Pkp ≤40% Kurang
0%< Pkp ≤20% Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Instrumen Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan
Pre Test
Mata Pelajaran : Matematika
Waktu : 30 menit
Petunjuk.
a. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
b. Kerjakan soal secara mandiri dan jujur
c. Soal boleh dikerjakan tidak urut.
d. Selama ujian tidak diperbolehkan meminjam alat tulis dan berdiskusi
dengan teman.
Soal.
1. Pada jajargenjang ABCD diketahui ∠𝐴 = (3𝑥 + 2) dan ∠𝐵 = (𝑥 + 30).
Tentukan nilai 𝑥!
2. Perhatikan gambar di bawah ini.
Tentukan luas bangun di samping!
3. Diketahui besar sudut ΔPQR dengan ∠𝑃 = (4𝑥 + 9)𝑜 , ∠𝑄 =
(6𝑥)𝑜 𝑑𝑎𝑛 ∠𝑅 = (𝑥 + 6)𝑜. Tentukan nilai x dan jenis ΔPQR.
4. Keliling sebuah segitiga adalah 160 cm dan perbandingan sisi-sisinya
adalah 1 : 3 : 4. Tentukan panjang sisi-sisi segitiga tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
5. Adi memiliki mainan dengan berbagai bentuk di bawah ini.
Adi ingin mengikat mainan tersebut menjadi satu kesatuan menggunakan
tali sepanjang 1,75 m. Jika panjang sumbu yang digunakan untuk mengikat
adalah 25cm, apakah tali tersebut dapat mengikat semua mainan tersebut?
--SELAMAT MENGERJAKAN--
15cm
25cm 12cm
30cm
18cm
12cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
A.4. Soal Posttest Segiempat
Post Test Segiempat
Mata Pelajaran : Matematika
Waktu : 40 menit
Petunjuk
a. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
b. Kerjakan soal secara mandiri dan jujur
c. Soal boleh dikerjakan tidak urut.
d. Selama ujian tidak diperbolehkan meminjam alat tulis dan berdiskusi
dengan teman.
Soal.
1. Pada jajargenjang ABCD diketahui ∠𝐴 = (3𝑥 + 2) dan ∠𝐵 = (𝑥 +
30). Tentukan nilai 𝑥!
2. Perhatikan gambar di bawah ini.
Tentukan keliling bangun di samping!
3. SMP 12 Purwokerto akan mengadakan kegiatan pentas seni dengan
menggunakan panggung pertunjukkan. Jika sekolah hanya memiliki
potongan papan kayu seperti di bawah ini, berapakah luas pangggung
pertunjukkan tersebut.
--SELAMAT MENGERJAKAN--
25cm
18 cm 20 cm
30 cm
9cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
A.5. Soal Post-test Segitiga
Post Test Segitiga
Mata Pelajaran : Matematika
Waktu : 40 menit
Petunjuk
a. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
b. Kerjakan soal secara mandiri dan jujur
c. Soal boleh dikerjakan tidak urut.
d. Selama ujian tidak diperbolehkan meminjam alat tulis dan berdiskusi
dengan teman.
Soal.
1. Perhatikan segitiga FGH berikut ini.
a. Hitunglah ukuran masing-masing sudut yang dinyatakan dengan xo, yo,
dan zo
b. Dengan melihat panjang sisi-sisinya, termasuk segitiga apakah FGH itu?
c. Dengan melihat besar sudut-sudutnya, termasuk segitiga apakah GHI
itu?
d. Dengan melihat besar sudut-sudutnya, termasuk segitiga apakah FHI
itu?
2. Pak Anwar memiliki pekarangan rumah seperti berikut ini.
Jika pekarangan rumah tersebut akan
dipagari kawat, dapatkah 0,35hm kawat
mengintari pekarangan tersebut? 13m
m
12m
4m
E
G
F
H
Halaman
rumah Rumah
Utama
4 cm 4 cm
I F G
H
49O
XO yO zO
21O
55O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
3. Pak Ali memiliki sebidang tanah seperti gambar di bawah ini.
Pada bagian yang tidak berwarna
akan dibuat kolam ikan dan
sisanya akan ditanami oleh
rumput. Tentukan luas tanah Pak
Ali yang ditanami oleh rumput.
--SELAMAT MENGERJAKAN—
5 cm
6 cm
4 cm
P Q
R
S
T
5 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
A.6. Kunci Jawaban Post-test Segiempat
No
Soal Soal Jawaban Skor
1 Pada jajargenjang
ABCD diketahui
∠𝐴 = (3𝑥 + 2)
dan ∠𝐵 = (𝑥 +
30). Tentukan
nilai 𝑥!
Diketahui.
Jajargenjang ABCD
∠𝐴 = (3𝑥 + 2)
∠𝐵 = (𝑥 + 30)
Ditanya.
Nilai x.
Penyelesaian.
Berdasarkan sifat pada jajargenjang bahwa
jumlah sudut yang berdekatan besarnya
adalah 180°, sehingga diketahui
∠𝐴 + ∠𝐵 = 180°
(3𝑥 + 2)𝑜 + (𝑥 + 30)𝑜 = 180°
4𝑥 + 32𝑜 = 180°
4𝑥 = 180° − 32𝑜
4𝑥 = 148°
𝑥 =148°
4= 37°
Jadi. Nilai 𝑥 adalah 37°
1
1
3
Jumlah = 5
2 Perhatikan
gambar di bawah
ini.
Tentukan keliling
bangun di
samping!
Diketahui.
Bangun datar ABDE yang terdiri dari dua
bangun datar yaitu trapesium sama kaki
ABCF dan persegi FCDE
Ditanya.
Keliling bangun datar tersebut.
Penyelesaian.
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝐴𝐵𝐷𝐸 = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐶𝐷 + 𝐷𝐸 + 𝐸𝐹 + 𝐹𝐴
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝐴𝐵𝐷𝐸 = 22 + 10 + 10 + 10 + 10 + 10
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝐴𝐵𝐷𝐸 = 62 𝑐𝑚
Jadi. Keliling bangun datar tersebut adalah
62 cm.
1
1
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Jumlah = 5
3 SMP 12
Purwokerto akan
mengadakan
kegiatan pentas
seni dengan
menggunakan
panggung
pertunjukkan.
Jika sekolah
hanya memiliki
potongan papan
kayu seperti di
bawah ini,
berapakah luas
pangggung
pertunjukkan
tersebut.
Diketahui.
Sebuah panggung terdiri dari bangun
jajargenjang, persegi, trapesium siku-siku,
dan persegi panjang.
Ditanya.
Luas panggung tersebut.
Penyelesaian.
Langkah menghitung luas panggung
dengan menjumlahkan keempat bangun
datar tersebut.
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐽𝑎𝑗𝑎𝑟𝑔𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 = 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐽𝑎𝑗𝑎𝑟𝑔𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 = 25 × 9
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐽𝑎𝑗𝑎𝑟𝑔𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 = 225 𝑐𝑚2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 × 𝑠𝑖𝑠𝑖
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 = 15 × 15
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 = 225 𝑐𝑚2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑎𝑝𝑒𝑠𝑖𝑢𝑚 =𝑎 + 𝑏
2× 𝑡
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑎𝑝𝑒𝑠𝑖𝑢𝑚 =30 + 18
2× 9
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑎𝑝𝑒𝑠𝑖𝑢𝑚 = 216 𝑐𝑚2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 = 20 × 9
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 = 180 𝑐𝑚2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔 = 225 + 225 + 216
+ 180
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔 = 846 𝑐𝑚2
Jadi. Luas panggung adalah 846 𝑐𝑚2
1
1
2
2
2
2
2
3
Jumlah = 15
Nilai 𝑆𝑘𝑜𝑟 × 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
A.7. Kunci Jawaban Post-test Segitiga
No
Soal Soal Jawaban Skor
1 Perhatikan segitiga FGH
berikut ini.
a. Hitunglah ukuran
masing-masing sudut
yang dinyatakan
dengan xo, yo, dan zo
b. Dengan melihat
panjang sisi-sisinya,
termasuk segitiga
apakah FGH itu?
c. Dengan melihat besar
sudut-sudutnya,
termasuk segitiga
apakah GHI itu?
d. Dengan melihat besar
sudut-sudutnya,
termasuk segitiga
apakah FHI itu?
Diketahui.
ΔABC dengan panjang sisi
dan besar sudut seperti
digambar
Ditanya.
Ukuran masing-masing
sudut, jenis segitiga
Penyelesaian.
Lihat segitiga FIH
∠𝐹 + ∠𝐼 + ∠𝐻 = 180𝑜
55𝑜 + ∠𝑥 + 49𝑜 = 180𝑜
∠𝑥 = 180𝑜 − 104𝑜
∠𝑥 = 76𝑜
∠𝑥 + ∠𝑦 = 180𝑜
76𝑜 + ∠𝑦 = 180𝑜
∠𝑦 = 180𝑜 − 76𝑜
∠𝑦 = 104𝑜
Lihat segitiga IGH
∠𝐼 + ∠𝐺 + ∠𝐻 = 180𝑜
104𝑜 + ∠𝑧 + 21𝑜 = 180𝑜
∠𝑧 = 180𝑜 − 125𝑜
∠𝑧 = 55𝑜
Segitiga FGH termasuk
segitiga sama kaki
1
1
1
1
1
I F G
H 4
X y z
2
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Segitiga GHI termasuk
segitiga tumpul
Segitiga FHI termasuk
segitiga lancip
Jadi. besar ∠𝑥 = 76𝑜, ∠𝑦 =
104𝑜 , ∠𝑧 = 55𝑜
1
1
2 Pak Anwar memiliki
pekarangan rumah seperti
berikut ini.
Jika pekarangan rumah tersebut
akan dipagari kawat, dapatkah
0,35hm kawat mengintari
pekarangan tersebut?
Diketahui.
Pekarangan rumah dibentuk
oleh dua segitiga siku-siku.
Ditanya.
Dapatkah 0,35 hm
mengintari pekarangan
tersebut
Penyelesaian.
Menggunakan rumus
Phytagoras,
Lihat segitiga FGE
𝐸𝐺2 = 𝐸𝐹2 − 𝐹𝐺2
𝐸𝐺2 = 132 − 122
𝐸𝐺2 = 25
𝐸𝐺 = √25 = 5 m
Lihat segitiga GHE
𝐻𝐸2 = 𝐸𝐺2 − 𝐺𝐻2
𝐻𝐸2 = 52 − 42
𝐻𝐸2 = 9
𝐻𝐸 = √9 = 3 m
Panjang kawat yang
dibutuhkan
1
1
1
13m
m
12m
4m
E
G
F
H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
= 13 + 12 + 4 +3
= 32 m
= 0,32 hm
Jadi. kawat tersebut cukup
untuk mengintari pekarang
tersebut.
1
1
3 Pak Ali memiliki sebidang
tanah seperti gambar di
bawah ini.
Pada bagian yang tidak
berwarna akan dibuat kolam
ikan dan sisanya akan ditanami
oleh rumput. Tentukan luas
tanah Pak Ali yang ditanami
oleh rumput.
Diketahui.
Sebidang tanah seperti pada
gambar disamping
Ditanya.
Luas tanah Pak Ali yang ditanami
rumput
Penyelesaian.
Lihat segitiga SPT
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 =1
2× 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 =1
2× 4 × 15
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = 30 m2
Lihat segitiga PQR
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 =1
2× 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 =1
2× 4 × 10
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = 20 m2
Lihat segitiga PQT
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 =1
2× 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 =1
2× 4 × 4
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = 8 m2
1
3
3
3
5
6
4 P Q
R
S
T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Luas tanah yang ditanami rumput
= (30 + 20) − 8
= 42 m2
Jadi luas tanah Pak Ali yang
ditanami rumput adalah 42 m2
2
1
Nilai 𝑆𝑘𝑜𝑟
× 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
LAMPIRAN
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
B.1. Lembar Observasi Pertemuan 1
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
UNTUK KEGIATAN GURU PERTEMUAN PERTAMA
Sekolah : SMP Bruderan Purwokerto
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi : Segiempat
Hari, tanggal : 18 Maret 2019
Jam ke :
No Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan
1. Guru membuka pelajaran dengan salam √
2. Guru mengecek kesiapan siswa √
2. Guru memeriksa kehadiran siswa √
3.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai yaitu mengenai unsur,
sifat, dan keliling segiempat
√
4. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran √
5.
Guru melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif
√
6. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan waktu yang telah dialokasikan √
7. Guru mengelompokkan siswa √
8. Guru membagikan LKS 1 mengenai unsur,
sifat dan keliling segiempat √
9. Guru mendampingi siswa dalam kegiatan
kelompok √
10.
Guru mempersilahkan perwakilan siswa
menjelaskan hasil pekerjaannya di depan
kelas
√
11. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya terkait materi √
12. Guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk menyampaikan pendapat √
13. Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
No Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan
14. Guru dan siswa menyimpulkan materi
yang telah dipelajari √
15. Guru dan siswa melakukan refleksi
pembelajaran √
16.
Guru menyampaikan informasi mengenai
pembelajaran selanjutnya yaitu luas
segiempat
√
17 Guru mengucapkan salam √
Purwokerto, 18 Maret 2019
Observer,
( Florentina Indiastuti, M.Pd. )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
UNTUK KEGIATAN SISWA PERTEMUAN PERTAMA
Sekolah : SMP Bruderan Purwokerto
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi : Segiempat
Hari, tanggal : 18 Maret 2019
Jam ke :
No Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan
1. Siswa melakukan apresepsi mengenai materi
yang telah dipelajari sebelumnya √
2. Siswa menggunakan media pembelajaran
secara efektif √
3. Siswa berkumpul menurut kelompok yang
telah ditentukan √
4. Siswa diberikan LKS 1 mengenai unsur, sifat,
dan keliling segiempat √
5. Siswa mengerjakan LKS 1 bersama kelompok √
6. Siswa mengumpulkan data terkait masalah
pada LKS 1
7. Siswa aktif berdiskusi dalam kelompok √
8.
Dalam kelompok siswa membuat kesimpulan
dari hasil analisis data mengenai unsur, sifat,
dan keliling segiempat
√
9. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya
di depan kelas √
10. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari √
Purwokerto, 18 Maret 2019
Observer,
( Florentina Indiastuti, M.Pd. )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
B.2. Lembar Observasi Pertemuan 2
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
UNTUK KEGIATAN GURU PERTEMUAN KEDUA
Sekolah : SMP Bruderan Purwokerto
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi : Segiempat
Hari, tanggal : 20 Maret 2019
Jam ke :
No Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan
1. Guru membuka pelajaran dengan salam √
2. Guru mengecek kesiapan siswa √
2. Guru memeriksa kehadiran siswa √
3.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai yaitu mengenai luas
segiempat
√
4. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran √
5. Guru melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif √
6. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan waktu yang telah dialokasikan √
7. Guru mengelompokkan siswa √
8. Guru membagikan LKS 2 mengenai luas
segiempat √
9. Guru mendampingi siswa dalam kegiatan
kelompok √
10. Guru mempersilahkan perwakilan siswa
menjelaskan hasil pekerjaannya di depan kelas √
11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya terkait materi √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
No Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan
12. Guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk menyampaikan pendapat √
13. Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa √
14. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari √
15. Guru dan siswa melakukan refleksi
pembelajaran √
16.
Guru menyampaikan informasi mengenai
pembelajaran selanjutnya yaitu unsur dan sifat
segitiga
√
17. Guru mengucapkan salam √
Purwokerto, 20 Maret 2019
Observer,
( Florentina Indiastuti, M.Pd. )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
UNTUK KEGIATAN SISWA PERTEMUAN KEDUA
Sekolah : SMP Bruderan Purwokerto
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi : Segiempat
Hari, tanggal : 20 Maret 2019
Jam ke :
No Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan
1.
Siswa melakukan apresepsi mengenai materi
yang telah dipelajari sebelumnya √
2.
Siswa menggunakan media pembelajaran
secara efektif √
3.
Siswa berkumpul menurut kelompok yang
telah ditentukan √
4.
Siswa diberikan LKS 2 mengenai luas
segiempat √
5. Siswa mengerjakan LKS 2 bersama kelompok √
6. Siswa mengumpulkan data terkait masalah
pada LKS 2 √
7. Siswa aktif berdiskusi dalam kelompok √
8.
Dalam kelompok siswa membuat kesimpulan
dari hasil analisis data mengenai luas
segiempat
√
9.
Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya
di depan kelas √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
No Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan
10.
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari √
Purwokerto, 20 Maret 2019
Observer,
( Florentina Indiastuti, M.Pd. )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
B.3. Lembar Observasi Pertemuan 3
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
UNTUK KEGIATAN GURU PERTEMUAN KETIGA
Sekolah : SMP Bruderan Purwokerto
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi : Segitiga
Hari, tanggal :
Jam ke :
No Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan
1. Guru membuka pelajaran dengan salam √
2. Guru mengecek kesiapan siswa √
3. Guru memeriksa kehadiran siswa √
4.
5.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai yaitu mengenai unsur
dan sifat segitiga
Guru dan siswa menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
√
6. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran √
7. Guru melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif
√
8. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan waktu yang telah dialokasikan √
9. Guru mengelompokkan siswa √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
No Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan
10. Guru membagikan LKS 3 mengenai unsur
dan sifat segitiga
√
11. Guru mendampingi siswa dalam kegiatan
kelompok √
12. Guru mempersilahkan perwakilan siswa
menjelaskan hasil pekerjaannya di depan
kelas
√
13. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya terkait materi √
14. Guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk menyampaikan pendapat √
15 Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa √
16. Guru dan siswa melakukan refleksi
pembelajaran √
17. Guru menyampaikan informasi mengenai
pembelajaran selanjutnya yaitu keliling
dan luas segitiga
√
18. Guru mengucapkan salam √
Purwokerto, 27 Maret 2019
Observer,
( Florentina Indiastuti, M.Pd. )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
UNTUK KEGIATAN SISWA PERTEMUAN KETIGA
Sekolah : SMP Bruderan Purwokerto
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi : Segiempat
Hari, tanggal : 27 Maret 2019
Jam ke :
No Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan
1. Siswa melakukan apresepsi mengenai materi
yang telah dipelajari sebelumnya √
2. Siswa berkumpul menurut kelompok yang
telah ditentukan √
3. Siswa diberikan LKS 3 mengenai unsur dan
sifat segitiga √
4. Siswa mengerjakan LKS 3 bersama kelompok √
5. Siswa mengumpulkan data terkait masalah
pada LKS 3 √
6. Siswa aktif berdiskusi dalam kelompok √
7. Dalam kelompok siswa membuat kesimpulan
dari hasil analisis data mengenai unsur dan
sifat segitiga
√
8. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya
di depan kelas √
9. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari √
Purwokerto, 27 Maret 2019
Observer,
( Florentina Indiastuti, M.Pd. )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
B.4. Lembar Observasi Pertemuan 4
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
UNTUK KEGIATAN GURU PERTEMUAN KEEMPAT
Sekolah : SMP Bruderan Purwokerto
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi : Segiempat
Hari, tanggal : 1 April 2019
Jam ke :
No Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan
1. Guru membuka pelajaran dengan salam √
2. Guru mengecek kesiapan siswa √
2. Guru memeriksa kehadiran siswa √
3.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai yaitu mengenai keliling
dan luas segitiga
√
4. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran √
5. Guru melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif √
6. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan waktu yang telah dialokasikan √
7. Guru mengelompokkan siswa √
8. Guru membagikan LKS 4 mengenai keliling
dan luas segitiga √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
No Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan
9. Guru mendampingi siswa dalam kegiatan
kelompok √
10.
Guru mempersilahkan perwakilan siswa
menjelaskan hasil pekerjaannya di depan
kelas
√
11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya terkait materi √
12. Guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk menyampaikan pendapat √
13. Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa √
14. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari √
15. Guru dan siswa melakukan refleksi
pembelajaran √
16.
Guru menyampaikan informasi mengenai
pembelajaran selanjutnya yaitu akan
diadakan evaluasi pembelajaran
√
17. Guru mengucapkan salam √
Purwokerto, 1 April 2019
Observer,
( Florentina Indiastuti, M.Pd. )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
UNTUK KEGIATAN SISWA PERTEMUAN KEEMPAT
Sekolah : SMP Bruderan Purwokerto
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi : Segiempat
Hari, tanggal : 1 April 2019
Jam ke :
No Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan
1.
Siswa melakukan apresepsi mengenai
materi yang telah dipelajari sebelumnya √
2.
Siswa menggunakan media pembelajaran
secara efektif √
3.
Siswa berkumpul menurut kelompok yang
telah ditentukan √
4.
Siswa diberikan LKS 4 mengenai keliling
dan luas segitiga √
5.
Siswa mengerjakan LKS 4 bersama
kelompok √
6.
Siswa mengumpulkan data terkait masalah
pada LKS 4 √
7. Siswa aktif berdiskusi dalam kelompok √
8.
Dalam kelompok siswa membuat
kesimpulan dari hasil analisis data
mengenai keliling dan luas segitiga
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
No Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan
9.
Siswa mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas √
10. Guru dan siswa menyimpulkan materi
yang telah dipelajari √
Purwokerto, 1 April 2019
Observer,
( Florentina Indiastuti, M.Pd. )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
LAMPIRAN
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
C.1. Kisi-kisi Kemandirian Belajar Peserta Didik
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Kisi-Kisi Angket Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata
Pelajaran Matematika Peserta Didik Kelas VII SMP Bruderan
Purwokerto
Varian Indikator Deskriptor Postif Negatif Jumlah
item
Kemandirian
Belajar
5. Percaya
diri
c. Siswa tidak
bergantung
kepada orang
lain
1,2 6 3
d. Siswa yakin
terhadap diri
sendiri
4,5,7,8 3 5
6. Disiplin
c. Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
ketika
pembelajaran
9,10 30 3
d. Siswa tidak
menunda tugas
yang diberikan
guru
12,13 21,28 4
7. Inisiatif
c. Siswa belajar
dengan
keinginan sendiri
11,14,18 15 4
d. Siswa berusaha
mencari referensi
lain dalam
belajar tanpa
disuruh guru
16 17,19 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
8. Tanggung
jawab
c. Siswa memiliki
kesadaran diri
dalam belajar
20,22, 24,29 4
d. Siswa ikut aktif
dan bersungguh-
sungguh dalam
belajar
23,25,26,2
7 4
Hasil Belajar
Nilai ulangan
harian materi
Segiempat
dan Segitiga
kelas VII
tahun ajaran
2018/2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
C.2. Kuesioner Kemandirian Belajar Peserta Didik
ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA
A. Petunjuk Umum
Angket ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai belajar kalian di sekolah.
Silahkan mengisi dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya
berdasarkan pemikiran kalian dan sesuai dengan yang kalian alami.
B. Petunjuk Pengisian
1. Tuliskan identitas kalian.
2. Bacalah setiap pernyataan yang ada dengan seksama dan hubungkan
dengan aktivitas sehari-hari kalian sebelum menentukan jawaban.
3. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat kalian dengan
memberikan tanda ceklis (v) pada alternatif jawaban yang tersedia
berikut ini:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
R = Ragu-ragu
C. Identitas Siswa
Nama :
Nomor Presensi :
No Pertanyaan SS S R TS STS
1. Ketika tugas matematika saya selalu
mengerjakan sendiri tanpa bertanya
kepada orang lain meskipun kesemptan
itu ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
2. Sebelum belajar saya menyiapkan buku-
buku, alat tulis menulis atau peralatan
belajar lain yang saya butuhkan
3. Saya merasa kurang yakin dalam
mengerjakan tugas matematika jika
tidak bertanya kepada orang lain
4. Saya berani menunjukkan kemampuan
yang dimiliki di depan orang banyak
5. Saya mengerjakan tugas individu secara
mandiri
6. Apabila disuruh mengerjakan soal
matematika yang sulit, saya selalu
meminta bantuan pada orang lain
7. Saya yakin bahwa setiap tugas yang
saya kerjakan adalah benar
8. Saya melakukan segala sesuatu tanpa
ragu-ragu dan tidak mudah putus asa
9. Saya memperhatikan guru yang sedang
memberikan atau menjelaskan materi
matematika
10. Saya mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru tepat waktu
11. Jika materi pelajaran belum saya
pahami, saya mencoba bertanya kepada
guru atau teman saya yang sudah
memahami
12. Setiap ada tugas yang diberikan oleh
guru langsung saya kerjakan hari itu
juga
13. Saya mengumpulkan tugas rumah yang
diberikan oleh guru tepat waktu
14. Saya mengerjakan latihan soal
matematika meskipun tidak disuruh
guru
15. Saya belajar sendiri jika diperintah oleh
orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
16. Setiap ada kesulitan dalam belajar
matematika, saya berusaha mencari
sendiri dari berbagai sumber sebelum
bertanya kepada orang lain
17. Saya langsung bertanya kepada orang
lain jika menemukan kesulitan dalam
belajar matematika
18. Saya mempelajari terlebih dahulu
materi pelajaran matematika yang akan
dipelajari di kelas
19. Saya tidak pernah mencari buku
referensi matematika di luar yang
diwajibkan guru
20. Saya menentukan sendiri cara
(membaca, mencatat, latihan soal)
dalam memahami materi pelajaran
matematika
21. Saat belajar matematika di kelas, saya
malas mengerjakan soal-soal jika tidak
disuruh oleh guru
22. Saya tetap mau mengerjakan tugas
matematika yang sulit dan belum pernah
saya kerjakan
23. Apapun kesulitan dalam belajar
matematika saya mencoba
menyelesaikan tanpa bantuan orang lain
24. Saya langsung meminta bantuan orang
lain ketika mendapat soal yang sulit dari
guru dalam mengerjakan tugas
matematika
25. Saya rutin belajar matematika agar
mendapatkan hasil belajar yang baik
26. Saya menetapkan sendiri target
minimum nilai yang diperoleh setiap
kali tugas matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
27. Saya berusaha mencapai target nilai
matematika yang telah saya tetapkan
sendiri
28. Saya selalu menunda-nunda waktu
dalam menyelesaikan tugas-tugas
matematika
29. Saya sering memilih untuk bermain
daripada belajar matematika
30. Saya sibuk sendiri ketika guru
menjelaskan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
C.3. Pedoman Wawancara Peserta Didik
1. Pada saat pembelajaran matematika, apakah kamu turut aktif dalam
mengerjakan tugas yang diberikan?
2. Apakah kamu turut aktif pada sata diskusi kelompok atau diskusi kelas?
Jelaskan!
3. Apakah kamu mendengarkan atau memperhatikan pada saat guru ata
teman lainnya menjelaskan?
4. Apakah yang kamu lakukan jika menemukan informasi penting
mengenai materi yang dibahas?
5. Usaha apa saja yang kamu lakukan untuk mencari berbagai informasi
yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah?
6. Bagaimana keterlibatan kamu dalam menyelesaikan permasalahan
yang diberikan?
7. Apakah materi segiempat dan segitiga sulit atau mudah? Mengapa?
8. Apa yang kamu lakukan ketika mengalami kesulitan dalam
mempelajari materi segiempat dan segitiga?
9. Apa pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran
Flipped Classroom membantu kamu dalam memahami materi
segiempat dan segitiga? Mengapa?
10. Apakah soal tes hasil belajar yang diberikan sulit atau mudah? Soal
nomor berapa? Mengapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
11. Kendala atau hambatan apa saja yang kamu hadapi saat mengikuti
pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Flipped
Classroom pada materi segiempat dan segitiga? Jelaskan!
12. Usaha apa yang akan kamu lakukan untuk mengatasi kendala atau
hambatan tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
C.4. Wawancara Peserta Didik 1
No Pertanyaan Jawaban
1 Pada saat pembelajaran
matematika, apakah kamu turut
aktif dalam mengerjakan tugas
yang diberikan?
Sebisa mungkin saya aktif, kalo
saya karena saya suka pelajaran
matematika jadi missal kalo
peljaran matematika guru siapapun mesti suka dan aktif
dalam pembelajaran
2 Apakah kamu turut aktif pada sata diskusi kelompok atau diskusi
kelas? Jelaskan!
Klao kelompok kan pasti bekerja sama seharusnya ya semuanya
harus aktif jadi saya juga harus
aktif, kalo diskusi kelas
tergantung gurunya
3 Apakah kamu mendengarkan atau
memperhatikan pada saat guru atau
teman lainnya menjelaskan?
Kalo kemarin pas bu sesil
menjelaskan aku bisa konsen tapi
kalo temen yang jelasin kadang
aku nggak paham soalnya dia jelasin pake pikirannya sendiri
jadi aku gak bisa pahami tapi
kadang ngerti tapi seringnya gak ngerti
4 Apakah yang kamu lakukan jika
menemukan informasi penting
mengenai materi yang dibahas?
Biasanya kalo aku sendiri
misalnya dijelasinpengertian apa
aku nggak pernah catat tapi aku liat-liat dulu kalo misalnya di LKS
udah ada aku gak catat tapi lebih
seringnya aku tandai pake stabilo warna
5 Usaha apa saja yang kamu lakukan
untuk mencari berbagai informasi
yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah?
Kalo aku biasanya aku sukanya
kalo dikasih cara pengerjaannya
ke aku misalnya kalo aku gak paham caranya aku pasti gak mau
nanya aku pasti coba pake cara
sendiri, kalo misalnya sudah kesulitan dan gak ngerti aku tanya
ke guru kalo gak teman yang
paham.
6 Bagaimana keterlibatan kamu dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan?
Ya bntu ngerjain itu kalo aku kalo sebisanya aku kerjain sendiri tapi
kalo ada temanku aku bantu dia
menyelesaikan masalahnya. Kalo dia belum paham aku bantuin
menyelesaikan masalah.
7 Apakah materi segiempat dan
segitiga sulit atau mudah? Mengapa?
Kalo aku emang suka matematika
jadi kalo misalnya itu kaya tertantang soalnya susah pake
logika itu aku malah pengin
langsung ngerjain apalagi materi segitiga. Segitiga lumayan rumit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
karena pake phytagoras harus
nyari panjang sisi ini it uterus
ngubah satuan dari sentimeter ke meter
8 Apa yang kamu lakukan ketika
mengalami kesulitan dalam
mempelajari materi segiempat dan segitiga?
Biasanya liat youtube kalo gak
tanya guru
9 Apa pembelajaran matematika
menggunakan model pembelajaran Flipped Classroom membantu
kamu dalam memahami materi
segiempat dan segitiga? Mengapa?
Lebih enak kayan gitu soalnya aku
tuh ngerjain soal enak pake caraku sendiri jadi guru-guru Cuma
ngawasin kalo misal aku udah
mantap aku tanya ini bener apa
gak
10 Apakah soal tes hasil belajar yang
diberikan sulit atau mudah? Soal
nomor berapa? Mengapa?
Gak terlalu sulit soalnya kalo aku
gak paham maksudnya bisa tanya
bu sesil.
11 Kendala atau hambatan apa saja yang kamu hadapi saat mengikuti
pembelajaran matematika
menggunakan model pembelajaran Flipped Classroom pada materi
segiempat dan segitiga? Jelaskan!
Kendalanya kemarin perlu menyesuaikan kondisi kelas kan
biasanya guru jelasin nah ini
belajar sendiri
12 Usaha apa yang akan kamu
lakukan untuk mengatasi kendala atau hambatan tersebut?
Kalo aku biasanya ngerjain sendiri
paling nanti aku tanya-tanya lagi kalo misalnya lagi gak enak badan
jadi malas
C.5. Wawancara Peserta Didik 2
No Pertanyaan Jawaban
1 Pada saat pembelajaran matematika, apakah kamu turut
aktif dalam mengerjakan tugas
yang diberikan?
Sebisa mungkin saya aktif, tapi kalo kondisi kelas udah rame jadi
males bu
2 Apakah kamu turut aktif pada sata diskusi kelompok atau diskusi
kelas? Jelaskan!
Kalo kelompok kan pasti bekerja sama seharusnya ya semuanya
harus aktif jadi saya juga harus
aktif, kalo diskusi kelas tergantung temen-temen
3 Apakah kamu mendengarkan atau
memperhatikan pada saat guru atau
teman lainnya menjelaskan?
Kalo kemarin pas bu sesil
menjelaskan aku bisa konsen tapi
kalo temen yang jelasin seringnya gak ngerti
4 Apakah yang kamu lakukan jika
menemukan informasi penting
mengenai materi yang dibahas?
Biasanya aku catat dibuku pakai
bolpin warna
5 Usaha apa saja yang kamu lakukan
untuk mencari berbagai informasi
Kalo aku biasanya aku sukanya
kalo dikasih cara pengerjaannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
yang diperlukan dalam
menyelesaikan masalah?
ke aku misalnya kalo aku gak
paham caranya aku pasti gak mau
nanya aku pasti coba pake cara sendiri, kalo misalnya sudah
kesulitan dan gak ngerti aku tanya
ke guru kalo gak teman yang
paham.
6 Bagaimana keterlibatan kamu
dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan?
Ya bantu ngerjain itu kalo aku
kalo sebisanya aku kerjain sendiri
tapi kalo ada temanku aku bantu dia menyelesaikan masalahnya
tapi kalo dia diajarin malah ngeyel
aku diemin
7 Apakah materi segiempat dan segitiga sulit atau mudah?
Mengapa?
Kalo aku emang suka matematika jadi kalo misalnya itu kaya
tertantang soalnya susah pake
logika itu aku malah pengin langsung ngerjain apalagi materi
segitiga. Tapi kalo nemuin soal
susah aku berhenti
8 Apa yang kamu lakukan ketika mengalami kesulitan dalam
mempelajari materi segiempat dan
segitiga?
Biasanya liat youtube kalo gak tanya guru
9 Apa pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran
Flipped Classroom membantu
kamu dalam memahami materi segiempat dan segitiga? Mengapa?
Lebih enak kaya gitu soalnya aku tuh ngerjain soal enak pake caraku
sendiri jadi guru-guru cuma
ngawasin kalo misal aku udah mantap aku tanya ini bener apa
gak
10 Apakah soal tes hasil belajar yang
diberikan sulit atau mudah? Soal nomor berapa? Mengapa?
Gak terlalu sulit soalnya kalo aku
gak paham maksudnya bisa tanya bu sesil.
11 Kendala atau hambatan apa saja
yang kamu hadapi saat mengikuti pembelajaran matematika
menggunakan model pembelajaran
Flipped Classroom pada materi
segiempat dan segitiga? Jelaskan!
Kendalanya kemarin perlu
menyesuaikan kondisi kelas kan biasanya guru jelasin nah ini
belajar sendiri
12 Usaha apa yang akan kamu
lakukan untuk mengatasi kendala
atau hambatan tersebut?
Cari referensi lain soalnya dikelas
kan gak dijelasin adi harus
mandiri
C.6. Wawancara Peserta Didik 3
No Pertanyaan Jawaban
1 Pada saat pembelajaran matematika, apakah kamu turut
Lumayan aktif kalo kerja sama temen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
aktif dalam mengerjakan tugas
yang diberikan?
2 Apakah kamu turut aktif pada sata diskusi kelompok atau diskusi
kelas? Jelaskan!
Kadang gak lebih banyak gak aktif
3 Apakah kamu mendengarkan atau
memperhatikan pada saat guru atau teman lainnya menjelaskan?
Memperhatikan tapi liat gurunya
kalo bosenin aku pilih ngobrol sama temen
4 Apakah yang kamu lakukan jika
menemukan informasi penting
mengenai materi yang dibahas?
Aku catat di note terus ditulis
ulang dibuku pelajaran
5 Usaha apa saja yang kamu lakukan
untuk mencari berbagai informasi
yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah?
Lebih sering tanya ke temen yang
pinter
6 Bagaimana keterlibatan kamu
dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan?
Bantuin cari materi yang berkaitan
dengan masalah yang diberikan
terus bantuin coret-coret di kertas
7 Apakah materi segiempat dan
segitiga sulit atau mudah?
Mengapa?
Lumayan sulit apalagi bagian soal
cerita harus paham jalan ceritanya
8 Apa yang kamu lakukan ketika mengalami kesulitan dalam
mempelajari materi segiempat dan
segitiga?
Tanya temen yang pinter yang pahamin kalo jelasin
9 Apa pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran
Flipped Classroom membantu
kamu dalam memahami materi segiempat dan segitiga? Mengapa?
Membantu banget karena aku kalo pahami materi butuh waktu lama,
biasanya guru kalo jelasin kan
cepet jadi aku banyak materi yang gak paham
10 Apakah soal tes hasil belajar yang
diberikan sulit atau mudah? Soal
nomor berapa? Mengapa?
Gak terlalu sulit soalnya aku
pelajari semua materi yang
dikasih bu sesil
11 Kendala atau hambatan apa saja
yang kamu hadapi saat mengikuti
pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran
Flipped Classroom pada materi
segiempat dan segitiga? Jelaskan!
Menentukan jenis-jenis segitiga
dan memahami soal cerita
12 Usaha apa yang akan kamu lakukan untuk mengatasi kendala
atau hambatan tersebut?
Mengerjakan soal-soal latihan dari buku lain atau dari internet
C.7. Wawancara Peserta Didik 4
No Pertanyaan Jawaban
1 Pada saat pembelajaran
matematika, apakah kamu turut
Lumayan aktif kalo kerja sama
temen soalnya ada teman berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
aktif dalam mengerjakan tugas
yang diberikan?
bersama tapi kalo sendiri jadi
malas
2 Apakah kamu turut aktif pada saat diskusi kelompok atau diskusi
kelas? Jelaskan!
Kadang gak lebih banyak gak aktif
3 Apakah kamu mendengarkan atau
memperhatikan pada saat guru atau teman lainnya menjelaskan?
Memperhatikan tapi liat gurunya
kalo bosenin aku izin ke wc padahal tidur di perpustakaan
4 Apakah yang kamu lakukan jika
menemukan informasi penting
mengenai materi yang dibahas?
Aku selalu catat dibuku walaupun
di LKS udah ada
5 Usaha apa saja yang kamu lakukan
untuk mencari berbagai informasi
yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah?
Lebih sering tanya ke temen yang
pinter
6 Bagaimana keterlibatan kamu
dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan?
Bantuin cari materi yang berkaitan
dengan masalah yang diberikan
terus bantuin tulis cara menyelesaikan masalah tersebut
7 Apakah materi segiempat dan
segitiga sulit atau mudah?
Mengapa?
Lumayan sulit apalagi bagian soal
cerita harus paham jalan ceritanya
8 Apa yang kamu lakukan ketika
mengalami kesulitan dalam
mempelajari materi segiempat dan segitiga?
Tanya ke guru biar jawabannya
pasti. Kalo tanya ke temen
biasanya jadi tambah gak paham
9 Apa pembelajaran matematika
menggunakan model pembelajaran
Flipped Classroom membantu kamu dalam memahami materi
segiempat dan segitiga? Mengapa?
Membantu banget karena aku kalo
pahami materi butuh waktu lama,
biasanya guru kalo jelasin kan cepet jadi aku banyak materi yang
gak paham
10 Apakah soal tes hasil belajar yang
diberikan sulit atau mudah? Soal nomor berapa? Mengapa?
Sulit yang bagian soal cerita
segitiga
11 Kendala atau hambatan apa saja
yang kamu hadapi saat mengikuti pembelajaran matematika
menggunakan model pembelajaran
Flipped Classroom pada materi
segiempat dan segitiga? Jelaskan!
Menentukan luas panggung itu
perlu imajinasi yang tinggi
12 Usaha apa yang akan kamu
lakukan untuk mengatasi kendala
atau hambatan tersebut?
Minta soal latihan ke guru
C.8. Wawancara Peserta Didik 5
No Pertanyaan Jawaban
1 Pada saat pembelajaran matematika, apakah kamu turut
Lumayan aktif biasanya ini juga mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
aktif dalam mengerjakan tugas
yang diberikan?
2 Apakah kamu turut aktif pada sata diskusi kelompok atau diskusi
kelas? Jelaskan!
Kadang-kadang iya kadang-kadang gak tergantung soalnya
3 Apakah kamu mendengarkan atau
memperhatikan pada saat guru atau teman lainnya menjelaskan?
Mendengarkan yang penting tapi
kalo gak penting lebih pilih menyingkir
4 Apakah yang kamu lakukan jika
menemukan informasi penting
mengenai materi yang dibahas?
Belaajr mengerjakn,
mendengarkan, mencatat juga tapi
sedikit
5 Usaha apa saja yang kamu lakukan
untuk mencari berbagai informasi
yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah?
Kalo gak cari di buku kadang-
kadang nanya ke temen
6 Bagaimana keterlibatan kamu
dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan?
Ikut ngerjain juga
7 Apakah materi segiempat dan
segitiga sulit atau mudah?
Mengapa?
Mudah karena di SD udah pernah
dipelajari
8 Apa yang kamu lakukan ketika mengalami kesulitan dalam
mempelajari materi segiempat dan
segitiga?
Tanya pada guru atau teman yang lebih paham
9 Apa pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran
Flipped Classroom membantu
kamu dalam memahami materi segiempat dan segitiga? Mengapa?
Membantu karena saya lebih tau dan lebih luas dalam segiempat
10 Apakah soal tes hasil belajar yang
diberikan sulit atau mudah? Soal
nomor berapa? Mengapa?
Lumayan sulit tapi lumayan
gampang yang bagian gambar
terus suruh cari panjang sisi
11 Kendala atau hambatan apa saja
yang kamu hadapi saat mengikuti
pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran
Flipped Classroom pada materi
segiempat dan segitiga? Jelaskan!
Sulit mengerjakan soal LKSnya
itu masih sulit memahami
12 Usaha apa yang akan kamu lakukan untuk mengatasi kendala
atau hambatan tersebut?
Belajar lagi terus bertanya pada teman yang paham materinya dan
mudah dipahami penjelasannya
C.9. Wawancara Peserta Didik 6
No Pertanyaan Jawaban
1 Pada saat pembelajaran
matematika, apakah kamu turut
Ada yang mengerjakan dan ada
yang gak dikerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
aktif dalam mengerjakan tugas
yang diberikan?
2 Apakah kamu turut aktif pada sata diskusi kelompok atau diskusi
kelas? Jelaskan!
Aktif bantuin teman menghitung
3 Apakah kamu mendengarkan atau
memperhatikan pada saat guru atau teman lainnya menjelaskan?
Mendengarkan
4 Apakah yang kamu lakukan jika
menemukan informasi penting
mengenai materi yang dibahas?
Mendengarkan setelah itu dicoba
dan yang penting dicatat
5 Usaha apa saja yang kamu lakukan
untuk mencari berbagai informasi
yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah?
Baca referensi di buku
6 Bagaimana keterlibatan kamu
dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan?
Terlibat mengerjakan
7 Apakah materi segiempat dan
segitiga sulit atau mudah?
Mengapa?
Agak sulit bagian yang mencari
panjang sisi karena gak bisa
menghafal rumus
8 Apa yang kamu lakukan ketika mengalami kesulitan dalam
mempelajari materi segiempat dan
segitiga?
Baca buku diperpustakan
9 Apa pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran
Flipped Classroom membantu
kamu dalam memahami materi segiempat dan segitiga? Mengapa?
Ada yang membantu karena guru lebih memperhatikan siswa yang
gak paham
10 Apakah soal tes hasil belajar yang
diberikan sulit atau mudah? Soal
nomor berapa? Mengapa?
Ada yang susah cari panjang sisi
tapi berdasarkan sifat
11 Kendala atau hambatan apa saja
yang kamu hadapi saat mengikuti
pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran
Flipped Classroom pada materi
segiempat dan segitiga? Jelaskan!
Gak ada tapi kalo sulit memahami
pembelajaran iya
12 Usaha apa yang akan kamu lakukan untuk mengatasi kendala
atau hambatan tersebut?
Belajar lebih giat lagi dan bisa membagi waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
LAMPIRAN
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
D.1. Lembar Kerja Post-test Segiempat Peserta Didik 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
D.2. Lembar Kerja Post-test Segiempat Peserta Didik 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
D.3. Lembar Kerja Post-test Segiempat Peserta Didik 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
D.4. Lembar Kerja Post-test Segiempat Peserta Didik 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
D.5. Lembar Kerja Post-test Segiempat Peserta Didik 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
D.6. Lembar Kerja Post-test Segiempat Peserta Didik 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
D.7. Lembar Kerja Post-test Segitiga Peserta Didik 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
D.8. Lembar Kerja Post-test Segitiga Peserta Didik 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
D.9. Lembar Kerja Post-test Segitiga Peserta Didik 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
D.10. Lembar Kerja Post-test Segitiga Peserta Didik 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
D.11. Lembar Kerja Post-test Segitiga Peserta Didik 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
D.12. Lembar Kerja Post-test Segitiga Peserta Didik 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI