Contoh Usulan Kreativitas Mahasiswa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kreativitas Mahasiswa

Citation preview

9

USULAN KREATIVAS MAHASISWA:PEMANFAATAN TEKNOLOGI BIOPORI UNTUK MENINGKATKAN RESAPAN AIR DI WILAYAH KEPUTIH SURABAYADiusulkan Oleh:

Nama ketua kelompok Gugus/ No. AbsenNama anggota

Gugus/ No. Absen

Nama anggota

Gugus/ No. Absen

Nama anggota

Gugus/ No. Absen

Nama anggota

Gugus/ No. Absen

(contoh: I Putu Eka Udiyana11/123)\

NAMA PERGURUAN TINGGIKOTA

TAHUN

USULAN KREATIVITAS MAHASISWAA. JUDUL PROGRAM

Pemanfaatan Teknologi Biopori untuk Meningkatkan Resapan Air di Wilayah Keputih Surabaya.B. LATAR BELAKANG MASALAH

Menurut studi Japan International Cooperation Agency (JICA) peningkatan laju rata-rata tahunan volume sampah sebesar 5%, karena pertambahan penduduk 1,6 % per tahun meningkatkan volume sampah per kapita sekitar 3,4 % per tahun untuk periode 19922010 di Surabaya. Jika hasil studi penanganan sampah di wilayah Surabaya Metropolitan (2002) menunjukkan bahwa pada tahun 2001 jumlah volume sampah Kota Surabaya per hari adalah 5.405,12 m3, maka dapat diramalkan jumlah volume sampah pada tahun 2008 adalah 6.691,51 m3. Menurut Dinas Kebersiham kota Surabaya, bahwa jumlah rata-rata sampah kota Surabaya per hari adalah 8.700 m3. Rinciannya adalah seperti pada tabel 1 di bawah ini:Tabel 1. Klasifikasi sampah di Surabaya

Komponen Sampah Volume (m3/hari)

Sampah basah 6250,08

Kertas 1083,15

Plastik 661,20

Logam 78,30

Kaca 78,30

Karet 46,98

Tekstil/kain 168,78

Lain-lain 333,21

Total 8.700

Dari data di atas maka dapat kita manfaatkan sampah yang tergolong dalam sampah organik untuk kita manfaatkan dalam penerapan teknologi lubang resapan biopori. Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 100 cm. Lubang diisi dengan sampah organik untuk memicu terbentuknya biopori. Biopori itu sendiri adalah pori-pori berbentuk lubang (terowongan kecil) yang dibuat oleh aktivitas tanah atau akar tanaman.

Gambar 1. sketsa penampang dari lubang resapan bioporiBila lubang-lubang seperti ini dapat dibuat dengan jumlah banyak, maka kemampuan dari sebidang tanah untuk meresapkan air akan diharapkan semakin meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah. Atau dengan perkataan lain akan dapat mengurangi bahaya banjir yang mungkin terjadi.

Peningkatan jumlah biopori tersebut dapat dilakukan dengan membuat lubang vertikal kedalam tanah. Lubang-lubang tersebut selanjutnya diisi bahan organik, seperti sampah-sampah organik rumah tangga, potongan rumput atau vegetasi lainnya. Bahan organik ini kelak akan dijadikan sumber energi bagi organisme di dalam tanah sehinga aktifitas mereka akan meningkat. Dengan meningkatnya aktifitas mereka maka akan semakin banyak biopori yang terbentuk.Cara Pembuatan

Cara yang dilakukan dalam pembuatan lubang resapan biopori adalah sebagai berikut:

1. Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diamter 10-30 cm. Kedalaman kurang lebih 80-100 cm atau tidak sampai melampaui muka air tanah bila air tanahnya dangkal. Jarak antar lubang antara 50-100 cm;

2. Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2-3 cm dengan tebal 2 cm di sekeliling mulut lubang;

3. Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan atau pangkasan rumput;

4. Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut akibat proses pelapukan;

5. Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan.Jumlah Lubang Resapan Biopori yang Diperlukan

Jumlah lubang yang perlu dibuat dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

Jumlah LRB = intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap (m2) Laju peresapan air per lubang (liter/jam)

Sebagai contoh, untuk daerah dengan intensitas hujan 50 mm/jam (hujan lebat), dengan laju peresapan air perlubang 3 liter/menit (180 liter/jam) pada 100 m2 bidang kedap perlu dibuat sebanyak (50 x 100) / 180 = 28 lubang.

Bila lubang yang dibuat berdiameter 10 cm dengen kedalaman 100 cm, maka setiap lubang dapat menampung 7,8 liter sampah organik. Ini berarti bahwa setiap lubang dapat diisi dengan sampah organik selama 2-3 hari. Dengan demikian 28 lubang baru dapat dipenuhi dengan sampah organik yang dihasilkan selama 56-84 hari. Dalam selang waktu tersebut lubang yang pertama diisi sudah terdekomposisi menjadi kompos sehingga volumenya telah menyusut. Dengan demikian lubang-lubang ini sudah dapat diisi kembali dengan sampah organik baru dan begitu seterusnya.Keunggulan dan Manfaat Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara:1. Meningkatkan daya resapan air;

2. Mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan);

3. Memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria.C. PERUMUSAN MASALAH

Dalam program ini adalah bagaimana menerapkan teknologi yang tepat untuk meningkatkan daya serap air dengan menggunakan lubang resapan biopori di kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya.D. TUJUAN PROGRAM

Tujuan dari program ini adalah:

Menerapkan teknologi yang tepat untuk meningkatkan daya serap air dengan menggunakan lubang resapan biopori di kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya.E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah penerapkan teknologi yang tepat untuk meningkatkan daya serap air dengan menggunakan lubang resapan biopori di kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya.F. KEGUNAAN PROGRAM

Kegunaan program penerapan teknologi untuk meningkatkan daya serap air dengan menggunakan lubang resapan biopori di kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya.

1. Meningkatkan daya serap air dengan menggunakan lubang resapan biopori;

2. Usaha pelestarian lingkungan.G. TINJAUAN PUSTAKA

Biopori adalah ruangan atau pori-pori dalam tanah yang dibentuk secara alami dengan adanya aktivitas makhluk hidup di dalam tanah seperti, akar tanaman, cacing, rayap dan mikroorganisme lainnya (erabaru.or.id , 2008). Menurut Brata (2008) biopori merupakan ruang atau pori dalam tanah yang dibentuk oleh makhluk hidup, seperti mikroorganisme tanah dan akar tanaman. Bentuk biopori menyerupai liang (terowongan kecil) di dalam tanah dan bercabang- cabang dan sangat efektif untuk menyalurkan air dan udara ke dalam tanah. Liang pori terbentuk oleh adanya pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman, serta aktivitas fauna tanah seperti cacing tanah, rayap dan semut di dalam tanah.

Menurut Rauf (2009) biopori merupakan lubang pori di dalam tanah yang dibuat oleh jasad biologi tanah seperti cacing tanah, tikus, semut, rayap dan lain-lain, termasuk lubang bekas akar tanaman yang mati dan membusuk di dalam tanah. Keberadaan biopori yang banyak akan meningkatkan daya serap tanah terhadap air, karena air akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh (profil) tanah. Bentuk biopori meyerupai liang kecil dan bercabang-cabang yang sangat efektif menyerap air ke dalam tanah. Berbagai ukuran dan jenis organisme tanah hidup di antara pori-pori dan melalui pori tersebut organisme memperoleh air dan oksigen sedangkan untuk makanan diperoleh dari bahan organik berupa pelapukan sisa-sisa tanaman dan mahluk hidup lainnya. Populasi dan aktivitas organisme tanah dapat ditingkatkan dengan menyediakan bahan organik yang cukup di dalam tanah, sehingga organisme tanah akan memperoleh makanan yang cukup untuk hidup dan berkembang biak. Konversi kawasan bervegetasi alami menjadi kawasan pemukiman atau kegiatan lainnya akan mengakibatkan terjadinya pemadatan tanah sekaligus akan merusak liang pori di dalam tanah (Brata, 2008). Hal tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap menurunnya laju resapan air ke dalam tanah pada saat musim penghujan.H. METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAM

1. Tahap pra pengiriman proposal.

Tahap-tahap yang dilakukan meliputi:

a. Pengumpulan Fakta

Tahap ini adalah tahap menemukan sebuah ide. Pada tahap ini kami mencoba untuk melihat fakta-fakta yang terjadi di masyarakat dan lingkungan sekitar yang memungkinkan untuk dikembangkan.

b. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Pada tahap ini kami mencoba merumuskan dan memberikan batasan pada permasalahan yang sudah kami miliki pada saat mengumpulkan fakta.

c. Studi Literatur

Untuk memperkuat ide yang sudah ada maka kami melakukan study literatur. Literatur yang kami gunakan berupa artikel-artkel dari beberapa website yang memuat tentang teknologi lubang resapan biopori.

2. Tahap Pasca Persetujuan Proposal/Pelaksanaan Program

Tahap ini meliputi beberapa kegiatan yaitu:

Dengan cara sebagai berikut:

a. Survey Lokasi

Pada tahap ini dicari lokasi tempat yang dijadikan lokasi untuk penerapan teknologi lubang resapan biopori di sekitar daerah keputih.

b. Persiapan Kerangka Kerja

Kerangka kerja pelaksanaan yang akan dilakukan harus dibuat sebagus mungkin dan dilengkapi dengan data-data yang telah ada. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan Pemerintah Kelurahan Keputih bahwa penerapan teknologi ini bermanfaat dan tepat sasaran.

c. Kerja sama dengan Pemerintah Kelurahan Keputih Sukolilo Surabaya.

Pada tahap dilakukan rencana kerja yang akan diajukan kepada pemerintah Kelurahan Sukolilo.

d. Monitoring

Monitoring ini dilakukan sebagai langkah akhir apakah wilayah Keputih merasakan hasil dari penerapan teknologi lubang resapan biopori.I. JADWAL KEGIATANNoNama KegitanMinggu ke-

IIIIIIIVVVIVIIVIII

1Survey tempat (lokasi) XX

2Persiapan kerangka kerjaXXX

3Proses pendekatan kepada kepada pemerintah kelurahan keputih dan masyarakatXX

4Proses pelaksaan kegiatanXXX

5Monitoring kerangka kerja yang telah dilaksanakanXXXX

6Pembuatan laporan kerjaXXXXX

J. BIAYA

Biaya pelaksanaan selama 2 bulan

No. Pengeluaran

1. Suvey tempat

Rp. 500,0002. Penyiapan dan penggandaan modul

Rp. 50,000

3. Pembuatan laporan

Rp. 50,000

4. Pembelian alat

Rp. 500,000

5. Pembuatan lubang 28 lubang x @ Rp.100.000

Rp. 100.000

6. Monitoring

Rp. 200,000

7. Dokumentasi kegiatan

Rp. 100.000

Total pengeluaran

Rp. 1.500.000

K. DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, R. Adjeng. 2011. Lubang Resapan Biopori dan Pembuatannya. Jakarta; Unity Press. http://www.suparlan.com/pages/posts/gerakan-nasional-biopori139.php.(diakses tanggal 20 Juli 2012). http://www.bisnis.com/articles/pembuatan-lubang-resapan-biopori-digalakkan.(diakses tanggal 20 Juli 2012). http://www.slideshare.net/evaajahoke/presentasi-bioporiilmu-alamiah-dasar.(diakses `` bvc 1bn ``````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````L. LAMPIRAN

Berisi daftar nama kelompok yang bersangkutan dan kontribusi masing-masing anggota kelompok (Kontribusi masing-masing anggota diisi oleh Ketua Kelompok).1. Ketua Kelompok

Nama

:

Nim

:

Gugus

:

No Absen:

Komentar akan kontribusinya dalam kelompok (diisi oleh ketua kelompok)2. Anggota KelompokNama

:

Nim

:

Gugus

:

No Absen:

Komentar akan kontribusinya dalam kelompok (diisi oleh ketua kelompok)3. Dan seterusnya.

LOGO

UNIVERSITAS