9
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat yang diberikan sehingga penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Poskesdes ( Pos Kesehatan Desa ) / Poliklinik desa Loa Tebu Tahun 2009 dapat di susun sesuai harapan. Profil Kesehatan Poskesdes Loa Tebu merupakan salah satu Produk penting dari sistim Informasi Kesehatan. Profil ini adalah sarana untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian Visi Kecamatan Sehat 2010 sekaligus memberikan gambaran kesehatan di wilayah Poskesdes Loa Tebu berupa, Gambaran umum , Derajat kesehatan Upaya pelayanan kesehatan, Sumber daya kesehatan yang disajikan dalam bentuk narasi, table dan grafik . Di era Desentaralisasi pemanfaatan data sebagai acuan sangat penting dalam menyusun perencanaan baik di tingkat Puskesmas maupun di tingkat Kabupaten sehingga lebih terarah dalam setiap kegiatan yang akan dilaksanakan setiap program di Puskesmas. Data yang disajikan pada Profil Kesehatan Poskesdes Loa Tebu tahun 2009 ini adalah Paduan data Poskesdes Loa Tebu data Pengamatan langsung ( Door to Door ) yang disajikan dalam bentuk cakupan program ( Basic Six ) Poskesdes Loa Tebu. Dalam Penyusunan Profil Kesehatan Poskesdes Loa Tebu Tahun 2009 ini ada beberapa hambatan yang ditemui sehingga bila ada kekurangan dalam penyusunan mohon di maklumi. Akhirnya Penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam penyusunan profil kesehatan Poskesdes Loa Tebu tahun 2009. Wassalam BIDAN IKA HARNI L. AMD KEB BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka menuju masyarakat sehat dan mandiri dalam bidang kesehatan di tingkat Kabupaten sangatlah ditentukan oleh ujung tembak pelayanan dasar serta sistim Informasi Kesehatan yang berkualitas oleh karena itu kami membuat Profil Kesehatan POSKESDES Loa Tebu yang menyajikan Informasi Kesehatan secara menyeluruh di wilayah Poskesdes Loa Tebu tahun 2009 khususnya cakupan Pelayanan Kesehatan sebagai dasar Evaluasi tahunan dan pemantauan kecamatan sehat tahun 2010 yang menjadi visi Poskesdes Loa Tebu. Poskesdes Loa Tebu merupakan Pos kesehatan desa yang mulai di fungsikan sejak tahun 2008 secara optimal dengan mengutamakan pelayanan Promotif,Preventif tanpa mengesampingkan pelayanan kuratif dan rehabilitatif. B.TUJUAN Pembangunan Poskesdes Loa Tebu di maksudkan untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang tinggal jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan, Poskesdes dibangun dalam rangka menyelenggarakan pelayanan Kesehatan dasar ,menyeluruh dan terpadu dan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di

Contoh Profil Desa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Semoga Bermanfaat

Citation preview

Page 1: Contoh Profil Desa

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat yang diberikan sehingga penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Poskesdes ( Pos Kesehatan Desa ) / Poliklinik desa Loa Tebu Tahun 2009 dapat di susun sesuai harapan. Profil Kesehatan Poskesdes Loa Tebu merupakan salah satu Produk penting dari sistim Informasi Kesehatan. Profil ini adalah sarana untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian Visi Kecamatan Sehat 2010 sekaligus memberikan gambaran kesehatan di wilayah Poskesdes Loa Tebu berupa, Gambaran umum , Derajat kesehatan Upaya pelayanan kesehatan, Sumber daya kesehatan yang disajikan dalam bentuk narasi, table dan grafik .Di era Desentaralisasi pemanfaatan data sebagai acuan sangat penting dalam menyusun perencanaan baik di tingkat Puskesmas maupun di tingkat Kabupaten sehingga lebih terarah dalam setiap kegiatan yang akan dilaksanakan setiap program di Puskesmas. Data yang disajikan pada Profil Kesehatan Poskesdes Loa Tebu tahun 2009 ini adalah Paduan data Poskesdes Loa Tebu data Pengamatan langsung ( Door to Door ) yang disajikan dalam bentuk cakupan program ( Basic Six ) Poskesdes Loa Tebu. Dalam Penyusunan Profil Kesehatan Poskesdes Loa Tebu Tahun 2009 ini ada beberapa hambatan yang ditemui sehingga bila ada kekurangan dalam penyusunan mohon di maklumi. Akhirnya Penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam penyusunan profil kesehatan Poskesdes Loa Tebu tahun 2009.

WassalamBIDAN IKA HARNI L. AMD KEB

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGDalam rangka menuju masyarakat sehat dan mandiri dalam bidang kesehatan di tingkat Kabupaten sangatlah ditentukan oleh ujung tembak pelayanan dasar serta sistim Informasi Kesehatan yang berkualitas oleh karena itu kami membuat Profil Kesehatan POSKESDES Loa Tebu yang menyajikan Informasi Kesehatan secara menyeluruh di wilayah Poskesdes Loa Tebu tahun 2009 khususnya cakupan Pelayanan Kesehatan sebagai dasar Evaluasi tahunan dan pemantauan kecamatan sehat tahun 2010 yang menjadi visi Poskesdes Loa Tebu. Poskesdes Loa Tebu merupakan Pos kesehatan desa yang mulai di fungsikan sejak tahun 2008 secara optimal dengan mengutamakan pelayanan Promotif,Preventif tanpa mengesampingkan pelayanan kuratif dan rehabilitatif.

B.TUJUANPembangunan Poskesdes Loa Tebu di maksudkan untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang tinggal jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan, Poskesdes dibangun dalam rangka menyelenggarakan pelayanan Kesehatan dasar ,menyeluruh dan terpadu dan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat desa/Kecamatan .Program Kesehatan yang diselenggarakan oleh Poskesdes merupakan program Desa Siaga untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat sebagai upaya membangun masyarakat mandiri.C. VISI DAN MISI POSKESDES LOA TEBUSesuai dengan strategi Indonesia Sehat tahun 2010 dan kebutuhan pembangunan sektor Kesehatan di era desentralisasi ini. Departemen Kesehatan sudah menetapkan Visi dan Misi Puskesmas.Visi pembangunan kesehatan melalui pengembangan desa siaga adalah terwujudnya Kecamatan sehat 2010 merupakan gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang hidup di lingkungan yang sehat dan berprilaku masyarakatnya yang juga sehat ,mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang ada di wilayahnya serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya .Untuk mewujudkan Visi Kecamatan Sehat 2010, Poskesdes Loa Tebu memanfaat kapasitas dan

Page 2: Contoh Profil Desa

potensi yang ada dimasyarakat secara Optimal, sehingga secara bertahap visi Poskesdes Loa Tebu dapat dikembangkan dan terwujud yaitu :TERCAPAINYA KELURAHAN SEHAT DENGAN MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG ADIL MERATA DAN BERMUTU SERTA MENINGKATKAN SISTIM KEWASPADAAN DINI DEMI TERWUJUDNYA MASYARAKAT SEHAT MANDIRI 2010Untuk mewujudkan visi tersebut, ada tiga Misi yang harus diemban Poskesdes Loa Tebu:1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan dan memasyarakatkan kesehatan dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat.2. Memberdayakan Masyarakat Dan Keluarga untuk jeli melihat permasalahan disekitarnya baik masalah kesehatan, survey mawas diri, dan tanggap darurat bencana .3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu dan menggali potensi yang ada dimasyarakat guna mengatasi masalah yang ada dilingkungnya, sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam mengatasi masalah-masalah yang sedang terjadi.4. Lebih mempromosikan pelayanan kesehatan dan tempat pelayanan dalam upaya pendekatan dimasyarakat dengan membuat kegiatan-kegiatan yang positif dan bersumber dana dan swadaya masyarakat sehingga ada rasa memiliki masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan tercipta empati serta kesadaran untuk melihat dan menangani sendiri masalah yang terjadi dilingkungannya.S t r a t e g i:1. Menjalin kerjasama Lintas Sektor Dan swasta dengan strategi jemput bola dengan pemaparan data masalah kesehatan yang ada.2. Memberikan Pelayanan Kesehatan Dasar Yang bermutu Dan berorientasi Pada Aspek Promotif,Preventif Tanpa mengesampingkan Aspek Kuratif dan Rehabilitatif dengan pendekatan kekeluargaan.3. Meningkatkan Profesionalisme Petugas Poskesdes dan kader desa siaga dengan mengikuti pelatihan, seminar dan pendidikan kesehatan.4. Meningkatkan peran serta Masyarakat (PKK,TOGA,TOMA, kader) dalam Pelayanan Kesehatan Dasar dan pengetahuan berwawasan lingkungan dengan mengadakan penyuluhan dan promosi kesehatan.5. Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan kesehatan sehingga masyarakat sadar akan pentingnya masalah kesehatan sehingga masyarakat diharapkan dapat mandiri dalam mengatasi masalah kesehatan dan masalah lingkungannya.

BAB IIGAMBARAN UMUMA. GEOGRAFILuas Wilayah Kerja Puskesmas Poskesdes Loa Tebu adalah 64000 hektar dengan batas –batas wilayah sebagai berikut :Sebelah Utara : Desa EmbalutSebelah Timur : Sungai mahakamSebelah Selatan : Kel. MangkurawangSebelah Barat : Desa Rapak LamburLuas wilayah kerja Poskesdes Loa Tebu menurut pemanfaatan wilayah adalah sebagai berikut :Jarak Kel Loa Tebu dengan pusat pemerintahan :Tenggarong : 9 KmKab Kukar : 9 KmPemkot Profinsi : 45 KmJumlah KK : 1050 kkJumlah Penduduk : 3993 jiwaKeadaan tanah Ketinggian tanah dipermukaan laut : 15-70 meter.Suhu : 20 C – 32 CGeografis : Dataran rendah , rawa, perbukitanJenis tanah : Padsolik merah kuningPelag tanah : berkisar antara 3,4 – 4,5 

B. KHUSUS1.DERAJAT KESEHATAN

Page 3: Contoh Profil Desa

Indikator derajat kesehatan dan target yang hendak di capai tahun 2010 adalah sebagai berikut :a.AngkaKematianbayiJumlah bayi ( berumur < 1 tahun )yang meninggal Di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun 1 X 1.000 = Jumlah kelahiran hidup diwilayah dan pada kurun waktu yang sama.b. Angka Kematian Ibu Maternal Jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil,bersalin dan nifas di suatu wilayah tertentu dalam 1 tahun 1 X 1.000 = Jumlah kelahiran hidup diwilayah dan pada kurun waktu yang sama C. Persentase Balita Gizi Buruk Jumlah Gizi Buruk : sasaran Balita X 100 = 5 : 2342 X 100 = 0,2 %A. Keadaan Sosial Budaya dan Ekonomi Penduduk wilayah kerja POSKESDES Loa Tebu berlatar belakang suku Kutai (55,14%), Jawa (27,13%), Bugis (10,43%), Banjar (5,02%), Manado (2,28%). 96,33% beragama Islam, 3,6% beragama Kristen, dan 0,07% beragama Katolik. Sangat dipengaruhi oleh adat istiadat setempat, seperti persatuan yang diwujudkan dalam sikap kegotongroyongan yang kokoh. Ini terlihat pada acara-acara seperti selamatan, pernikahan dan masih banyak lagi acara-acara lain yang sangat mencerminkan budaya atau adat istiadat setempat seperti apacara adat Erau . Mata pencaharian penduduk pada umumnya adalah pedagang dan sebagian besar sebagai karyawan perusahaan yang ada di kelurahan Loa Tebu oleh karena itu banyak penduduk yang pendatang dan tidak menetap dikelurahan LoaTebu , sarana transportasi yang digunakan sebagian besar adalah sepeda motor, mobil, kapal dan angkutan umum. 

B. Keadaan Fasilitas Pendidikan, Kesehatan dan Fasilitas Umum : Kelurahan Loa tebu terdiri dari : Gedung Taman Kanak-Kanak : 2 buah Gedung Sekolah Dasar/MI : 3 buah, Gedung SMP N 4 : 1 buah. Sebagai faktor predisposisi terhadap perubahan perilaku khususnya bagi pengetahuan tentang kesehatan, maka diharapkan masyarakat yang berpendidikan tinggi memiliki kesadaran yang tinggi pula dalam perilaku hidup sehat. Kondisi wilayah kerja Poskesdes loa tebu pada umumnya tingkat pendidikan sudah mulai meningkat sehingga menjadi tantangan bagi petugas kesehatan dalam penyampaian informasi-informasi ataupun inovasi-inovasi kesehatan. C. Keadaan pemanfaatan Pelayanan Kesehatan dari 3993 penduduk di wilayah kelurahan Loa tebu, 79 % sudah paham akan pentingnya pemeriksaan kesehatan oleh tenaga kesehatan, namun tidak bisa dipungkiri juga bahwa 21 % masyarakat kelurahan Loa tebu lebih senang memeriksakan kesehatannya ke dukun. Hal ini disebabkan karena masyarakat kita masih kental dengan budaya, yaituØtradisi dan kepercayaan setempat. Sarana Poskesdes Loa Tebu berlokasi di Jl. Loa tebu Rt 6, Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara . Poskesdes Loa Tebu terdapat ambulance milik perusahaan yang dapat dipergunakan sewaktu-waktu. Terdapat pula sarana Ambulance Desa milik warga masyarakat yang dapat dipergunakan sebagai sarana transportasi bagi rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Sarana kesehatan lain yang ada dilingkungan kelurahan Loa Tebu yaitu terdapat 1 buah Puskesmas pembantu, 4 buah Posyandu, dengan 20 orang kader aktif, sedangkan kader desa siaga 13 orang yang menangani masing-masing RT. Jumlah dukun terlatih 2 orang yang masih diberdayakan melalui kerjasama bidan dan dukun. POSKESDES Loa Tebu dalam menjalankan fungsinya dimotori oleh seorang bidan desa yang bertugas pula sebagai bidan di puskesmas pembantu loa tebu.

BAB III UPAYA PROGRAM POKOK POSKESDESA. UPAYA KESEHATAN POSKESDES Loa Tebu dalam menyelenggarakan kegiatan DESA SIAGA yaitu : 1. PROMOSI KESEHATAN 2. KIA/KB 3. Gizi 4. P2M 5. KESLING 6. UPAYA PENGOBATAN DASAR. 7. SURVEY MAWAS DIRI. 8. TANGGAP DARURAT BENCANA DAN GAWAT DARURAT KESEHATAN. 9. UPAYA KESEHATAN YANG BERBASIS MASYARAKAT (UKBM), 10. MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA, 11. PELAPORAN DAN RUJUKAN, 

Page 4: Contoh Profil Desa

12. PEMETAAN WILAYAH SETEMPAT. Dalam mengembangkan upaya program kesehatan , POSKESDES Loa Tebu telah menjalankan program Desa Siaga yang bermula dari tahun 2008, dengan adanya Poskesdes yang dijalankan sejak awal januari 2009 hasil cakupan program kesehatan mulai meningkat ditandai dengan meningkatnya jumlah kunjungan ke Poskesdes, terpantaunya keadaan kesehatan masyarakat Loa Tebu dengan pemaparan hasil cakupan upaya program mulai Januari sampai dengan Desember 2009 sebagai berikut : A. Hasil Cakupan KIA Kegiatan KIA terdiri dari kegiatan pokok dan integratif. Kegiatan integratif adalah kegiatan program lain (misalnya kegiatan imunisasi merupakan kegiatan pokok P2M) yang dilaksanakan pada program KIA karena sasaran penduduk program P2M (ibu hamil dan anak-anak) juga menjadi sasaran program KIA. Ruang lingkup kegiatan ; 1. Pemeriksaan Kesehatan Bumil (ANC). Pemeriksaan kehamilan diukur berdasarkan jumlah pemeriksaan kehamilan ibu di tempat pelayanan kesehatan. Untuk pertama ( kontak pertama ) disingkat dengan K1 sedangkan yang lengkap K 4. 2. Mengamati perkembangan dan pertumbuhan anak-anak balita, pelaksanaan pembagian susu bagi balita BGT dan BGM integrasi dengan program gizi puskesmas. 3. Memberikan nasihat tentang makanan, mencegah timbulnya masalah gizi karena kekurangan protein dan kalori dan memperkenalkan jenis makanan tambahan vitamin. Integrasi program PKM (konseling) dan Gizi. 4. Memberikan pelayanan KB kepada pasangan usia subur. (Integrasi program KB). 5. Merujuk ibu-ibu atau anak-anak yang memerlukan pengobatan dasar. Integrasi program pengobatan. 6. Memberikan pertolongan persalinan dan bimbingan selama masa nifas. Integrasi dengan program perawatan kesehatan masyarakat. Angka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sepanjang Januari sampai dengan Desember 2009 meningkat. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu masyarakat lebih mengerti akan pentingnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. B. Hasil Cakupan KB Tujuan jangka panjang program KB adalah menurunkan angka kelahiran dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam keluarganya akan berkembang Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS), sehingga dengan ber KB masyarakat dapat menjarangkan dan mengatur keadaan rumah tangga diharapkan orang tua dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan fisik serta psikis anak-anak mereka . Ruang lingkup kegiatan ; 1. Mengadakan penyuluhan KB, baik di Poskesdes maupun di masyarakat (pada saat kunjungan rumah, Posyandu, pertemuan dengan kelompok PKK, dasa wisma dan sebagainya). Termasuk dalam kegiatan penyuluhan ini adalah konseling untuk PUS, KIE reproduksi, shering remaja dengan pendekatan sebagai teman dan curhat via telephone dan sms.2. Penyediaan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, memberikan pelayanan pengobatan efek samping KB. Dari hasil pendataan yang dilakukan akhir Desember 2009 menunjukkan bahwa Jumlah Pus 799, cakupan pelayanan Akseptor KB bedasarkan jenis alat kontrasepsi (dapat dilihat pada tabel ), pelayanan KB masih perlu ditingkatkan olehnya itu perlu kerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral. Dukun diharapkan dapat bekerja sama dengan Bidan dan bersedia menjadi motivator KB untuk ibu-ibu yang mencari pertolongan pelayanan KB. (Kegiatan KB di Poskesdes diintegrasikan ke dalam program KIA). C. Hasil Cakupan Pemberantasan Penyakit Menular (P¬2M) Tujuan P2M adalah menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin, dan mengurangi berbagai faktor resiko lingkungan masyarakat yang memudahkan terjadinya penyebaran penyakit menular di suatu wilayah, memberikan proteksi khusus kepada kelompok masyarakat tertentu agar terhindar dari penularan penyakit. Secara umum penyakit menular yang masih endemis di Indonesia adalah TBC, kolera, thypus abdominalis, demam berdarah, malaria, frambusia, filariasis, poliomyelitis, batuk rejan dan cacingan. hewan penular Rabies.namun Penderita Positif Rabies Tidak ada . Beberapa langkah-langkah yang ditempuh baik upaya pencegahan maupun penanggulangan melalui penyuluhan dan abatisasi. . Demam Berdarah Dengue ( Dengue fever ) Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit memiliki kasus yang rendah namun memiliki CFR yang tinggi. Lokasi yang paling sering mewabah adalah daerah yang berpenduduk padat dengan sanitasi yang buruk. Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang menular yang sifatnya akut dan disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui perantaraan vector nyamuk Aedes Aegypti. Dengan adanya Program desa siaga angka kejadian luar biasa tidak ditemukan karena pada pelaksanaan desa siaga terdapat tanggap bencana dan lingkungan hal ini terjadi atas kerjasama

Page 5: Contoh Profil Desa

masyarakat dengan para kader dan petugas kesehatan dengan motor penggerak bidan desa siaga. ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut ) Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau yang lebih dikenal dengan ISPA lebih banyak mengenai kelompok usia muda yang rawan khususnya Bayi dan Anak Balita. Dalam program ISPA Penyakit ini digolongkan menjadi tiga, Bukan Pneumonia, Pneumonia dan Pneumonia berat. Di dunia, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) jadi penyebab kematian dari 2 Juta Anak Balita pada tahun 2000. Di Indonesia , ISPA merupakan penyebab 36,4% kematian bayi tahun 1992 dan 32,1 % kematian bayi pada tahun 1995, serta penyebab 18,2 % kematian pada balita tahun 1992 dan 38,8% tahun 1995. Berdasarkan data dari P2M program ISPA tahun 2009 data hasil jaringan Poskesdes Desa siaga. Cakupan penderita ISPA bukan pneumoni 457 kasus, pneumoni 0 dan pneumoni berat 0 . Penyakit ini ditimbulkan terutama perumahan yang tidak layak, polusi udara dampak dari mobilitas pertambangan batu bara yang ada dilingkungan loa tebu dan factor sosial sehingga memungkinkan penularan penyakit ini. Dan faktor resiko lainnya seperti; Gizi kurang, Status Imunisasi yang tidak lengkap, Pemberian ASI /kurang Memadai, Riwayat penyakit cronis, dan Orang tua perokok dimana jumlah penderita yang tidak terlaporkan (muncul) lebih banyak dari pada yang terlaporkan, sehingga memerlukan perhatian khusus dalam upaya penemuan kasus. Tujuan Upaya Peningkatan Gizi di Poskesdes yaitu meningkatkan status gizi masyarakat melalui usaha pemantauan status gizi kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai risiko tinggi (ibu hamil dan balita), pemberian makanan tambahan (PMT) baik yang bersifat penyuluhan maupun pemulihan. Ruang lingkup kegiatan : 1. Menimbang berat badan Balita untuk memantau pertumbuhan anak, tumbang balita, MTBS manajemen balita sakit. Dilakukan secara rutin setiap bulan, baik di Poskesdes maupun di Pos timbang/Posyandu. Pengaktifan kembali kegiatan KPKIA, BKB, GSI, Kadarzi yang dilaksanakan setiap bulan, pijat bayi dan refleksi bayi dilaksanakan setiap hari di laksanakan di poskesdes.2. Pemeriksaan 7 T ( Timbang badan, Tinggi badan, Tekanan darah, Tablet besi, imunisasi TT, TFU dan Temu Wicara pada ibu hamil secara rutin. Kunjungan ibu hamil ke Poskesdes untuk ANC dilakukan minimal 4 kali sepanjang kehamilannya, menjalan kegiatan program P4K dan buku KIA, pengadaan kegiatan kelas ibu setiap 2 kali dalam sebulan, kegiatan senam hamil dan nifas setiap minggu, kegiatan pojok laktasi tiap hari, kegiatan pondok sayang ibu yang dilaksanakan diposkesdes, penyediaan calon donor darah melalui kegiatan rutin tahunan donor darah masal dan pemeriksaan golongan darah gratis, berkolaborasi dengan PMI cabang tenggarong, pemeriksaan HB sahli bagi ibu yang terindikasi anemia, pemeriksaan gula darah bagi ibu yang terindikasi diabet mellitus, pemeriksaan protein urin bagi ibu yang terindikasi pre eklampsia dilakukan dengan cara laboratorium sederhana, mendeteksi factor resiko ibu hamil melalui penjaringan ibu hamil, pemantauan wilayah setempat yang dilakukan oleh bidan desa bekolaborasi dengan kader desa siaga melalui pendataan kunjungan rumah dan laporan via sms dari kader desa siaga kepada bidan desa, pelayanan rujukan dengan penggunaan ambulance desa bagi keadaan resiko tinggi dan kegawat daruratan kebidanan.3. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita yang kurang gizi bekerjasama dengan puskesmas mangkurawang. PMT penyuluhan (pemberian makanan tambahan) dilakukan melalui demonstrasi pemilihan bahan makanan yang bergizi dan cara memasaknya. PMT pemulihan dilakukan melalui pemberian makanan yang sifatnya suplementasi (Vitamin A, Sulfas Ferrosus, Susu dan sebagainya). 4. Memberikan penyuluhan gizi kepada masyarakat. Kegiatan gizi diintegrasikan ke dalam program KIA baik di dalam gedung, Poskesdes maupun di Posyandu. 5. Pembagian vitamin A untuk Balita 2 x setahun, suplemen tablet besi (sulfas ferrosus) untuk ibu hamil yang datang ke Poskesdes untuk ANC dan pemberian obat cacing untuk anak yang kurang gizi karena gangguan parasit cacing. Target program perbaikan gizi telah ditetapkan meliputi, Cakupan distribusi Vitamin A, cakupan Fe, Kapsul Yodium. 1) Cakupan distribusi Vitamin A a) Ibu Nifas Target Cakupan Distribusi Vitamin A tahun 2009 pada Bufas adalah 100 %, sedangkan cakupan distribusi Vitamin A pada ibu nifas pada bulan tahun 2009 adalah 100 %. b) Balita Cakupan pemberian Vitamin A kepada anak Balita di Kel Loa Tebu pada bulan Pebruari adalah 85 % dan bulan Agustus tahun 2009 adalah 90 %. 2) Cakupan Tablet Fe Target pemberian tablet Fe 3 telah diberikan pada Bumil 90 % . Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan Fe melalui Program pemberian tablet Fe, Pemeriksaan Hb, Penyuluhan PUGS dan penganeka ragaman makanan. Anemia Salah satu

Page 6: Contoh Profil Desa

penyebab kematian pada ibu melahirkan adalah anemia yang disebabkan kekurangan zat besi (Fe). Dari data KIA diperoleh informasi bahwa tahun 2009 angka kematian ibu tidak ada. Upaya penanggulangan tersebut dilakukan dengan pemberian tablet Fe selama hamil sebanyak 90 tablet. Bumil KEK dan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Bayi yang dilahirkan dibawah 2500 gram disebut dengan BBLR. Berbagai faktor penyebab terjadinya BBLR, namun faktor utama adalah gizi ibu selama hamil kurang (Bumil KEK). Pada masa kehamilan ibu perlu mendapat perhatian khusus oleh karena dampak yang ditimbulkan bukan saja pada berat yang tidak cukup, tetapi dengan bayi BBLR memiliki kemungkinan kecil untuk tumbuh dengan baik, dan akan lebih mudah terserang penyakit. Tujuan Upaya Kesehatan Lingkungan adalah menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor resiko timbulnya penyakit menular di masyarakat. Ruang lingkup kegiatan ; a. Memperbaiki system pembuangan kotoran manusia. b. Menyediakan air bersih c. Pembuangan sampah yang baik d. Pengawasan terhadap tempat-tempat umum . Program Poskesdes merupakan bentuk pelayanan kesehatan dasar yang bersifat promotif dan kuratif. Masyarakat cenderung memanfaatkan pelayanan Poskesdes hanya untuk mendapat pelayanan pengobatan. Beberapa kendala dalam menjalankan program kesling di kelurahan Loa Tebu adalah mayoritas penduduknya hidup di pinggir sungai sehingga untuk sanitasi dan air bersih masih kurang, serta kondisi lingkungan yang tinggal diatas air sehingga memungkinkan air akan sering tergenang. Dengan keadaan tersebut dapat memungkinkan timbulnya berbagaimacam penyakit, dan karena keadaan tersebut pembuangan sampah menjadi tidak mendapat perhatian karena tidak adanya lahan sebagai tempat pembuaangan sampah akhir. Karena keadaan tersebut merupakan suatu tantangan bagi bidan desa untuk menggugah kesadaran masyarakt tentang masalah-maslah yang ada dilingkungannya melalui Musyawarah masyarakat desa dan survey mawas diri sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam mengatasi masalah yang ada. Kegiatan yang telah dilakukan bidan desa dengan melakukan kerjasama lintas sector dengan pemerintah mapun pihak perusahaan yang ada dengan hasil akan ditindak lanjuti bersama, serta melakukan penyuluhan-penyuluhan individu dan kelompok masyarakat.

Ruang lingkup kegiatan ; a. Menegakkan diagnosis, memberikan pengobatan untuk penderita yang berobat jalan dengan pengobatan dasar sesuai dengan acuan kebidanan. b. Mengirim (merujuk) penderita ke pusat-pusat rujukan medis seperti puskesmas pembantu, puskesmas mangkurawang dan rumah sakit sesuai dengan jenis penyakit yang tidak mampu ditangani oleh Poskesdes Loa tebu.. Jumlah Kunjungan poskesdes tahun 2009 dapat (dilihat pada tabel ) . Penyuluhan Kesehatan Masyarakat/ promosi kesehatan Tujuan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat adalah untuk meningkatkan kesadaran , melalui upaya promosi kesehatan sehingga masyarakat dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tiap-tiap program poskesdes. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada setiap kesempatan oleh bidan desa diposkesdes, klinik, kunjungan rumah sekolah-sekolah dan kelompok-kelompok masyarakat. periodic sekali setahun untuk kelas II sampai VI dan guru berupa pemeriksaan kesehatan sederhana. Immunisasi peserta didik kelas I dan VI ,Pengawasan terhadap keadaan air, penyuluhan NAPZA, PHBS, penanggulangan demam berdarah, pemeriksaan jentik dan pembagian abate per rumah, disekolah dan tempat, tempat umum melalui kader jumantik, kader desa siaga, kader jumantik anak sekolah dan klinik kesling, pengobatan ringan pertolongan pertama ,Rujukan medik ,Penanganan kasus anemia gizi. Perawatan Kesehatan Masyarakat Tujuan : 1.Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh (comprehensive health care) kepada pasien dan keluarganya di rumah pasien. 2.Memberikan konseling kepada anggota keluarga untuk mengenali kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas-batas kemampuan mereka. 3.Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan keluarganya. 

Page 7: Contoh Profil Desa

Ruang lingkup kegiatan ; Melaksanakan perawatan kesehatan perorangan, keluarga dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya. Semua kegiatannya dilakukan di luar gedung poskesdes yaitu di tingkat rumah tangga. Misalnya pertolongan persalinan, perawatan penyakit kronis, peningkatan sanitasi lingkungan yang dilakukan di rumah-rumah penduduk sasaran. Kesehatan Gigi Tujuan Usaha Kesehatan Gigi adalah untuk menghilangkan dan mengurangi gangguan kesehatan gigi dan mempertinggi kesadaran kelompok-kelompok masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi. Ruang lingkup kegiatan ; a. Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan perawatan gigi secara rutin untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil. b. Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah c. Pelayanan medik gigi dasar, meliputi ; Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang dirujuk . Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi ke sasaran yang lebih mampu. Memberikan penyuluhan secara individu dan kelompok . Memelihara kebersihan (hygiene klinik) . d. Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan kunjungan. e. Pencatatan dan pelaporan Pencatatan pelaporan poskesdes dimaksudkan tersediannya data dan informasi yang akurat,tepat waktu secara periodic dan teratur untuk pengelolaan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas di berbagai tingkat administrasi.mencakup : 1. Data umum dan demografi wilayah kerja poskesdes 2. Data Sarana 3. Data kegiatan pokok Poskesdes baik dalam dan luar gedung. Bidan Desa Siaga sebagai pelaksana pelayanan, motifator dan motor penggerak dalam menjalankan program Desa siaga. Dengan adanya Poskesdes dan bidan siaga Cakupan dan pelayanan kesehatan dasar meningkat. Disamping adanya kegiatan lain seperti Gerakan sayang Ibu, Pondok Sayang Ibu, Kelas ibu , Pojok laktasi yang telah dicanangkan kegiatanya lebih difokuskan pada pembinaan dan pengarahan setiap ibu hamil dan menyusui agar mencapai tingkat kesehatan yang optimal.Disamping mengoptimalkan kembali kegiatan BKB dan KPKIA. Kegiatan yang telah dilaksanakan Desa Siaga yaitu mengadakan dana sehat yang berjalan setiap bulan dengan iuran Rp 1000 per kk dan sumbangan kesehatan sukarela yang diperuntukan bagi pembelian obat dasar generik, pemantauan wilayah setempat oleh kader via sms kepada bidan desa, konseling, KIE dan konsultasi seputar kesehatan umum, remaja, dan reproduksi via sms kepada bidan desa bagi masyarakat loa tebu. pengadaan ambulance desa, pondok sayang ibu, gerakan sayang ibu, KPKIA, BKB,Kelas ibu, Pojok laktasi, seman hamil dan nifas, pijat bayi dan refleksi bayi dan ibu nifas, mengadakan donor darah masal, tabulin, pertemuan bulanan lintas sektor, penyuluhan , penjaringan ibu hamil, bayi dan balita, usia lanjut, home care, rujukan, DDST, konseling dan pelayanan KB, deteksi resti, pelaksanaan P4K, MTBS, pencatatan dan pelaporan..Adapun hasil yang telah dicapai oleh pelayanan Poskesdes dengan adanya bidan siaga yaitu dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.KesimpulanMengingat saat ini Desa Siaga Loa Tebu yang didalamnya terdapat Poskesdes yang dijalankan oleh bidan desa merupakan binaan dari Puskesmas pembantu walaupun programnya banyak dijalankan melalui poskesdes namun dalam hal pencatatan dan pelaporannya melalui puskesmas pembantu lao tebu, oleh karena itu dalam administrasi dan pelaksanaannya masih banyak kekurangan yang mungkin tidak memuaskan, seperti pepatah tiada gading yang tak retak, namun secara keseluruhan pelaksanaan dapat berjalan dengan baik.