4
ANALISIS MENGENAI SIKLUS GIPSUM-ANHIDRIT Muhammad Al-Muhaimin 21100112120013 Program Studi Teknik Geologi Universitas Diponegoro [email protected] ABSTRAK Untuk memajukan ilmu pengetahuan perlu dilakukannya penelitian dan pengembangan terhadap suatu objek ilmu pengetahuan. Dengan adanya penelitian objek tersebut dapat dikaji lebih dalam sehingga akan ditemukan korelasi antara suatu objek ilmu yang satu dengan yang lainnya. Salah satu objek ilmu yang dikaji pada paper ini yaitu siklus gypsum-anhidrit. Gypsum (CaSO 4 .2H 2 O) dan anhydrite (CaSO 4 ) merupakan dua mineral yang memiliki komposisi penyusun yang sama yaitu CaSO 4 . Kedua mineral ini bisa saling berubah dari yang satu ke yang lain oleh pengaruh tekanan dan suhu. Suhu dan tekanan akan menyebabkan air dalam tubuh gypsum habis dan hanya menyisakan Kalsium Sulfat. Ketika Kalsium Sulfat tersebut terangkat ke permukaan akan terpengaruh oleh aktifitas air sehingga akan membentuk gypsum kembali. Oleh karena itu kajian objek secara mendalam seperti ini diharapkan dapat memajukan ilmu pengetahuan baik fokus objek kajian itu sendiri maupun objek yang berkorelasi dengannya. Kata kunci : Siklus Gipsum-Anhidrit, Plaster of Paris, Air PENDAHULUAN Batuan sedimen non-klastik merupakan batuan sedimen yang pembentukannya berbeda dengan batuan sedimen pada umumnya. Pada batuan sedimen non-klastik ini, pengendapannya melalui proses kimia-biologi-biokimia. Pada batuan ini juga tidak memerlukan adanya batuan sumber dan proses fisik yang bekerja pada batuan sumber tersebut. Paper ini membahas siklus perubahan gypsum menjadi anhydrite dan sebaliknya. Pembuatan paper bertujuan untuk kemajuan ilmu pengetahuan di mana dengan dibuatnya paper ini diharapkan akan bermanfaat bagi yang ingin mempelajari gypsum dan anhydrite. TINJAUAN PUSTAKA Gipsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium PTR-BNK-003-

Contoh Paper Resmi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

paper

Citation preview

ANALISIS MENGENAI SIKLUS GIPSUM-ANHIDRIT PTR-BNK-003-03

Muhammad Al-Muhaimin21100112120013Program Studi Teknik Geologi Universitas [email protected] memajukan ilmu pengetahuan perlu dilakukannya penelitian dan pengembangan terhadap suatu objek ilmu pengetahuan. Dengan adanya penelitian objek tersebut dapat dikaji lebih dalam sehingga akan ditemukan korelasi antara suatu objek ilmu yang satu dengan yang lainnya. Salah satu objek ilmu yang dikaji pada paper ini yaitu siklus gypsum-anhidrit. Gypsum (CaSO4.2H2O) dan anhydrite (CaSO4) merupakan dua mineral yang memiliki komposisi penyusun yang sama yaitu CaSO4. Kedua mineral ini bisa saling berubah dari yang satu ke yang lain oleh pengaruh tekanan dan suhu. Suhu dan tekanan akan menyebabkan air dalam tubuh gypsum habis dan hanya menyisakan Kalsium Sulfat. Ketika Kalsium Sulfat tersebut terangkat ke permukaan akan terpengaruh oleh aktifitas air sehingga akan membentuk gypsum kembali. Oleh karena itu kajian objek secara mendalam seperti ini diharapkan dapat memajukan ilmu pengetahuan baik fokus objek kajian itu sendiri maupun objek yang berkorelasi dengannya.

Kata kunci : Siklus Gipsum-Anhidrit, Plaster of Paris, Air

PENDAHULUANBatuan sedimen non-klastik merupakan batuan sedimen yang pembentukannya berbeda dengan batuan sedimen pada umumnya. Pada batuan sedimen non-klastik ini, pengendapannya melalui proses kimia-biologi-biokimia. Pada batuan ini juga tidak memerlukan adanya batuan sumber dan proses fisik yang bekerja pada batuan sumber tersebut.Paper ini membahas siklus perubahan gypsum menjadi anhydrite dan sebaliknya. Pembuatan paper bertujuan untuk kemajuan ilmu pengetahuan di mana dengan dibuatnya paper ini diharapkan akan bermanfaat bagi yang ingin mempelajari gypsum dan anhydrite. TINJAUAN PUSTAKAGipsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang mendominasi pada mineralnya. Gipsum yang paling umum ditemukan adalah jenis hidratkalsium sulfatdengan rumus kimia CaSO4.2H2O. Gipsum adalah salah satu dari beberapa mineral yang teruapkan. Anhydrite adalah mineral calcium sulfate dengan sistem Kristal orthorombik. Anhydrite merupakan anggota kelompok mineral Barite. Kelompok Barite sendiri terdiri dari 3 jenis mineral, Anhydrite : CaSO4 (Calcium Sulfate), Barite : BaSO4 (Barium Sulfate) dan Celestine : SrSO4 (Strontium Sulfate). METODOLOGIMetodologi yang digunakan dalam pembuatan paper ini adalah metodologi studi pustaka. Di mana penyusun mengumpulkan referensi mengenai siklus gypsum anhydrite dari paper lain maupun internet untuk menunjang teori-teori yang ditulis di dalam paper ini. DESKRIPSIDeskripsi Gipsum :Warna Batuan : transparanStruktur: massifTekstur Kekerasan : 2 Skala Mohs Kilap : kacaKomposisi penyusun : CaSO4.2H2OLingkungan Pembentukan : Laut dangkalDeskripsi AnhidritWarna Batuan : putih susuStruktur : massifTekstur Kekerasan : 3-3,5 skala mohs Kilap: pearlyKomponen Penyusun : CaSO4 Lingkungan Pembentukan : pada kedalaman 1,2 km di bawah permukaan tanahPEMBAHASANSiklus gipsum-anhidrit merupakan siklus pembentukan dari gipsum menjadi anhidrit dan sebaliknya. Siklus ini terjadi di bawah laut dan di bawah permukaan tanah dimana gipsum terbentuk. Faktor yang berpengaruh pada siklus ini adalah suhu dan konsentrasi dari gipsum. Anhidrit terbentuk pada kedalaman 1,2 km (4000 feet) di bawah permukaan tempat gipsum terbentuk. Awalnya Gipsum (CaSO4.2H2O) terendapkan pada kedalaman tertentu sehingga mendapatkan tekanan yang menyebabkan panas (heat). Pada saat gipsum mendapat suhu sebesar 150 C akan membentuk Plaster of Paris (2CaSO4.H2O).

Zat ini masih berupa gipsum dan akan berubah menjadi anhidrit. Pada keadaan ini dapat ditemui gypsum dan anhidrit menyatu di dalam satu batuan. Ketika gipsum mendapat suhu yang diakibatkan oleh tekanan mencapai 150 C sampai 200 C, pada saat itu akan terbentuk Anhidrit (CaSO4), seperti pada reaksi,

Sebelum terbentuknya Plaster of Paris ataupun anhidrit, gipsum mengalami dehidrasi di mana pada kondisi ini gipsum kehilangan 75% dari seluruh air yang dikandungnya. Oleh karena itu ketika suatu anhidrit dipengaruhi oleh aktifitas air maka akan membentuk gipsum kembali, seperti pada reaksi,

KESIMPULANSiklus gypsum-anhidrite adalah siklus perubahan gypsum menjadi anhydrite di mana faktor-faktor yang berpengaruh berupa tekanan dan suhu. Gypsum berubah menjadi anhydrite pada suhu 150-200 C. ketika anhydrite mengalami uplift dan kontak dengan air maka anhydrite akan berubah menjadi gypsum kembali. REFERENSIHardie, Lawrence A.1967.The Gypsum-Anhydrite Equilibrium At One Armosphere Pressure.America : The American Mineralogisthttp://www.venadelgesso.org (diakses pada tanggal 4 Juni 2013, pukul 21.31 WIB)http://id.wikipedia.org (diakses pada tanggal 4 Juni 2013, pukul 21.40 WIB)modul praktikum sedimen non-klastikhttp://www.youtube.comLAMPIRAN

Gambar 1 : Stabilitas gypsum dan anhidrit sebagai fungsi dari suhu dan aktifitas H2O pada tekanan atmosfer

Gambar 2 : Siklus perubahan gypsum menjadi anhidrit dan sebaliknya

Gambar 3 : Gypsum

Gambar 4 : Anhidrit

Gambar 5 : Kristal Gipsum

Gambar 6 : Kristal Anhidrit