Contoh Ekonomi Makro Dan Mikro

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makro mikro

Citation preview

Davin H.13.32.0002

Utang Luar Negeri Indonesia Dekati Rp 2.000 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com Utang luar negeri Republik Indonesia terus membumbung tinggi. Data Bank Indonesia (BI) mencatat, sampai akhir Januari 2010, utang luar negeri mencapai174,041 miliar dollar AS. Bila dikonversi ke dalam mata uang Rupiah dengan kurs Rp 10.000per dollar AS nominal utang itu hampir mencapaiRp 2.000 triliun.Nilai utang ini naik 17,55 persen dari periode yang sama tahunlalu. Akhir Januari 2009, nilaiutang luar negeri Indonesia baru sebesar 151,457 miliar dollar AS. Dari sisi nominal memangnaik, namun jika kita melihat daripersentase debt to GDP ratio, angkanya terus menurun,ungkap Senior Economic Analyst Investor Relations Unit (IRU) Direktorat Internasional BIElsya Chani di Jakarta, Jumat (16/4/2010).Nilai utang tersebut terdiri atas utang pemerintah sebesar 93,859miliar dollar AS, lalu utangbank sebesar 8,984 miliar dollar AS. Lalu,utang swasta alias korporasi non-bank sebesar 75,199miliar dollar AS. Sebagian besar utang tersebut bertenor di atas satu tahun. Nilai utang yang tenornya di bawahsatu tahun hanya sebesar 25,589 miliar dollar AS.Elsya menuturkan, meski secara nominal nilai utang luar negeri Republik Indonesia terus naik.Namun, nilai rasio utang terhadap GDP terus terjadi penurunan. Debt to GDP ratiotahun 2009sebesar 27 persen. Sedangkan tahun 2008 masih 28 persen, jelasnya

Termasuk ekonomi makro karena utang yang dimiliki Indonesia dapat mempengaruhi kesejahteraan dan kelangsungan hidup masyarakat Indonesia, juga dapat mempengaruhi kondisi perekonomian negara Indonesia.

Bos Pertamina Tetap Berencana Naikkan Harga Elpiji 12 Kg Tahun Ini

detik.comJumat, 16/08/2013 11:39 WIB

Jakarta- Menteri ESDM Jero Wacik telah menyatakantak mengizinkan Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg tahun ini. Namun Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan akan berusaha agar harga elpiji 12 kg dapat naik di Oktober atau November tahun ini.

Karen mengatakan, apabila angka inflasi bulanan tidak akan lebih dari 4%. Sebelumnya pada Juli 2013, angka inflasi mencapai3,29%, akibat kenaikan harga BBM subsidi.

"Kalau inflasinya tidak lebih dari 4% kita coba, mudah-mudahan Oktober dampak inflasinya tidak besar," kata Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan saat ditemui di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (16/8/2013).

Dia menjelaskan, pihaknya akan mencoba mengusulkan ke Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk bisa menaikkan harga elpiji 12 kg, sehingga kerugian Pertamina bisa ditekan.

"Mudah-mudahan nanti di Oktober-November ya. Kisaran kenaikan tergantung nanti. Kalau tidak mengizinkan harus ada kompensasi," kata Karen.

Perlu diketahui, harga elpiji 12 kg di tingkat agen saat ini adalah Rp 72 ribu/tabung atau maksimal Rp 75 ribu/tabung. Sementara untuk elpiji tabung 3 kg harganya Rp 12.500-Rp 15 ribu/tabung.

Apabila harga elpiji tidak naik, Pertamina memperkirakan tahun ini akan mencetak kerugian Rp 5,5 triliun. Pertamina sudah lama mengajukan kenaikan harga elpiji 12 kg kepada pemerintah. Namun sampai saat ini pemerintah belum memberikan lampu hijau.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)Dahlan Iskan,mengakui kerugian yang dialami Pertamina terkait penjualan gas elpiji 12 kg merupakan kelemahan perusahaan.

"Itu terus terang kelemahan Pertamina sebagai perusahaan dan juga kekuatan pertamina sebagai guru ekonomi nasional, emang pertamina kan perusahaan milik negara, perusahaan itu di manapun tergantung pemiliknya," kata Dahlan.

Termasuk ekonomi mikro karena kenaikan harga elpiji hanya mempengaruhi sebagian masyarakat Indonesia yang menggunakan elpiji 12kg saja, sedangkan masyarakat Indonesia lainnya banyak yang menggunakan elpiji 3kg juga minyak tanah.