Constructive Feedback

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kurikulum

Citation preview

Buku Panduan Keterampilan KlinisBlok 1.1

TANGGAPAN KONSTRUKTIF

PANDUAN UNTUK SESI PRAKTEKTANGGAPAN KONSTRUKTIFBLOK 1.1 2010Gita Sekar PrihantiLatar Belakang (dibaca oleh dosen dan mahasiswa selama 5 menit) Latihan membuat sempurna adalah benar ketika diimbangi dengan sebuah tanggapan atau saran. Kebanyakan orang menyalahartikan tanggapan sebagai sebuah kritik hal itu disebabkan karena budaya kita lebih terfokus terhadap hal yang salah dibandingkan dengan hal benar yang telah kita lakukan atau bagaimana agar kita dapat melakukan hal itu dengan benar. Tanggapan tidak seharusnya dilihat sebagai sebuah serangan terhadap individu atau daftar kesalahan, kekeliruan, atau keteledoran. Meskipun tanggapan tersebut berisi sesuatu yang negatif, cara penyampaiannya dapat dilakukan dengan cara yang baik dan membangun. Jika tidak, maka tanggapan tersebut tidak akan dapat diterima atau diterima sebagai sebuah hinaan atau cacian dan hal itu dapat memicu timbulnya berbagai isu dan permasalahan. Bagaimana cara menyampaikan tanggapan didasarkan dari kemampuan individu dalam berkomunikasi. Apakah mereka memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik atau bahkan buruk? Tanggapan sangat penting untuk memicu proses pembelajaran mahasiswa dari keadaan tidak sadar jika tidak mampu menjadi sadar jika tidak mampu. Ketika mahasiswa tahu bahwa ia tidak mampu, ia akan menjadi sangat ingin untuk belajar sampai akhirnya ia mencapai keadaan sadar jika ia mampu. Menurut penelitian tentang tanggapan / saran yang dilakukan oleh Boehler et al., 2006 dan Maguire, P, et al., (1986a), tanggapan yang membangun atau konstruktif mempengaruhi sudut pandang mahasiswa dalam memahami diri mereka sendiri dan kemudian dia akan termotivasi untuk terus belajar hingga mencapai hasil atau prestasi yang diharapkan untuk masa depan. Penelitian oleh Claramita, et al., 2006 menyimpulkan bahwa tanggapan yang konstruktif selama pelatihan kepaniteraan klinik tentang insersi IV Line terhadap mahasiswa tahun kedua di Fakultas Kedokteran UGM mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa pada bidang tertentu. Sangatlah penting untuk mengimplementasikan tanggapan konstruktif secara komprehensif di dalam seluruh proses pengajaran dan pembelajaran pendidikan kedokteran tidak hanya untuk mahasiswa tetapi juga untuk tenaga pengajar terkait. Di bawah ini merupakan skema tentang bagaimana sebuah tanggapan dapat menstimulasi mahasiswa untuk menunjukkan berapa banyak atau jenis pengetahuan , skill atau tindakan profesional yang telah atau belum mereka miliki.

TIDAK SADAR JIKA MAMPU(Staff Ahli)SADAR JIKA MAMPU(Pengajar yang Ideal)tanggapanTIDAK SADAR JIKA TIDAK MAMPU(Mahasiswa)SADAR JIKA TIDAK MAMPU(Mahasiswa)

Contoh dari tahap tidak sadar jika tidak mampu adalah mahasiswa yang sedang mengikuti proses pembelajaran dan mereka tidak begitu mengerti apa yang telah dipelajari. Kemudian, tanggapan diperlukan untuk membangkitkan dan memotivasi mereka agar masuk ke tahap sadar jika tidak mampu. Mereka akan berusaha mengulang dan memperbaiki segala kekurangan yang ada dan kemudian memasuki tahap sadar jika mampu dengan mempelajari materi baru dan skill memlaluiu berbagai pengalaman. Kemudian mereka mampu untuk membantu orang lain yang kurang begitu mengerti materi yang telah diajarkan sehingga mereka sudah bisa menjadi pengajar yang ideal. Pada akhirnya, melalui berbagai proses pengulangan, pengajar ini akan benar-benarpaham dan memasuki tahap tidak sadar jika mampu yaitu sebagai seorang staff ahli atau pengajar ahli. Tetapi, dengan tambahan berbagai materi diluar materi yang telah dipelajari oleh mahasiswa di kampus, mahasiswa akan kembali mengalami siklus awal (kembali mengalami tahapan tidak sadar jika tidak mampu). Pada keadaan tersebut, kesadaran untuk menggunakan evidence-based-medicine (EBM) menjadi sangat krusial untuk mencegah pengajar ahli kembali memasuki siklus awal seperti sebelumnya. Dalam sesi tutorial, tanggapan sangat penting selama langkah 1-5. Ketika mahasiswa mampu untuk merumuskan tujuan pembelajaran mereka sendiri pada langkah kelima, itu menandakan bahwa mahasiswa memahami bahwa mereka tidak mengerti beberapa masalah. Masalah tersebut menjadi sebuah tujuan pembelajaran yang dimana selama langkah ke-6, mahasiswa perlu mencari klarifikasi dan jawaban terhadap apa yang mereka tidak ketahui. Saat itulah dapat dibuktikan bahwa tanggapan/saran dapat menstimulasi pembelajaran mahasiswa. Dalam pelatihan keterampilan klinik (skill), tanggapan juga sangat penting untuk menunjukkan kepada mahasiswa bahwa mereka telah mampu menguasai sebagian materi skill tetapi tidak menguasai beberapa materi skil yang lain. Secara umum, tanggapan berperan sebagai cermin terhadap diri kita. Di depan kaca kita dapat melihat bagian tubuh kita yang terlihat baik dan bagian mana pula yang perlu diperhatikan atau dirawat lagi. Mungkin saja kita lupa untuk mencuci rambut, membersihkan sisa kosmetik kemarin atau mungkin terkadang kita terlihat sangat baik!Tujuan : Sesi praktek dalam tanggapan konstruktif ini adalah untuk menambah pengalaman mahasiswa dalam memperhatikan kegunaan dari tanggapan konstruktif. Lebih jauh lagi adalah untuk menggerakkan mahasiswa untuk melakukan tanggapan konstruktif terhadap teman mereka, guru, orang coba dan lain sebagainya. Tugas I : (25 menit) Seluruh mahasiswa dalam kelompok membuat sebuah paragraf tentang bagaimana cara mereka menghadapi sebuah tanggapan. Apakah itu merupakan sebuah pengalaman yang baik menyenangkan atau memalukan. Sebagai contoh, seorang mahasiswa mungkin pernah memiliki pengalaman saat bersekolah dulu seperti datang terlambat dan dihukum di depan kelas oleh gurunya dan dia merasa malu akan hal itu. (5 menit) Mendiskusikan bagaimana tanggapan, baik negatif ataupun positif tersebut dapat mempengaruhi proses belajar mahasiswa (dampaknya, apa yang disukai dan apa yang tidak disukai darai tanggapan tersebut). Hanya satu atau dua contoh kasus yang didiskusikan, sisanya dapat dikumpulkan. (20 menit)

Prinsip Tanggapan Konstruktif Penelitian di dalam ruang lingkup Teaching and Learning Communication Skills in Medicine (Kurtz, 1998) telah menetapkan beberapa prinsip dalam memberikan tanggapan konstruktif.1. Tanggapan sebaiknya lebih menggambarkan daripada menghakimi atau mengevaluasiHindari tanggapan untuk menilai baik atau buruk, benar atau salah. Istilah kata sifat : buruk, bodoh, cerdas, malas, hebat memberikan manfaat yang sedikit terhadap mahasiswa. Awal diskusimu sangat buruk, kamu terlihat tidak memperhatikan dia (hindari) Pada awal diskusi, saya memperhatikan kamu melihat ke arah yang berlawanan yaitu buku catatanmu sehingga tidak terjadi kontak mata diantara kalian (lakukan)2. Tanggapan sebaiknya bersifat spesifik daripada bersifat umumKomentar atau tanggapan yang tidak terperinci sangat kurang membantu. Tanggapan harus bersifat detail dan spesifik. Fokulah pada tanggapan yang lebih konkret seperti perilaku yang spesifik yang dapat kamu lihat dan dengar. Kamu terlihat kurang begitu empati. (Hindari) Dari apa yang saya lihat, saya tidak dapat mengetahui apa yang kamu rasakansaat dia mengungkapkan kesedihannya, ekspresi wajahmu tidak berubah saat kamu berkonsentrasi untuk mendengarkan pendapatnya (lakukan) 3. Lebih menganggapi tingkah laku/perilaku daripada karakter individutingkah laku sangat mudah untuk di alter, kepribadian lebih sulit; kita cenderung lebih suka memikirkan bahwa ita dapat merubah apa yang kita lakukan daripada apa yang ada pada diri kita. Berisik! (Hindari) Kamu terlihat terlalu banyak berbicara, pasien berusaha untuk memotong tetapi tidak begitu dapat mengikuti pembicaraan. (Lakukan)4. Tanggapan sebaiknya bermanfaat untuk penerima tanggapantingkah laku sebaiknya memberikan manfaat bagi yang diberi tanggapan daripada yang memberi tanggapan. Saya berharap kamu dapat merubah perilakumu karena orang lain juga berkata begitu. (Hindari) Saya berharap kamu dapat menentukan perilaku mana lebih baik untuk kamu dan orang lain (Lakukan)5. Menanggapi untuk saling berbagi informasi daripada memberikan nasehatDengan bertukar informasi, kita dapat memberikan keleluasaan untuk orang yang kita beri tanggapan dalam memutuskan apa hal terbaik dan sesuai yang dapat ia lakukan. Cara pemberian maupun informasi berperan penting dalam tahapan ini.

Memberikan tanggapan sebaiknya seperti ketika kamu berbicara dengan anak perempuan kamu. Kamu dapat memberikan informasi sebanyak mungkin sebagai orang tua namun memberikan dia kebebasan sepenuhnya untuk memutuskan mana yang terbaik untuk dirinya.

(Seorang Dokter dari Kanada dr. Donald Studley yang mendemonstrasikan Feedback-Giving dalam Workshop Norcini yang berdasar penanganan terhadap kerja. APMEC, Singapore, 2010)

Pertanyaannya adalah:Apakah kita dengan budaya hierarki sudah siap untuk pengambilan keputusan dalam informasi dan berbagi informasi?

6. Tanggapan sebaiknya diminta daripada diberikanTanggapan seringkali lebih didengar ketika penerima tanggapan meminta atau mencari tanggapan dengan pertanyaan yang spesifik kepada orang lain.Kemampuan/skill dalam bagaimana cara memberikan tanggapan konstruktif: (dibaca oleh dosen dan mahasiswa dalam waktu 5 menit)Selalu ingat bahwa tanggapan berperan seperti sebuah cermin, tetapi kita tidak dapat menjadi cermin untuk diri kita sendiri. Kita tentu saja membutuhkan orang lain untuk menjadi cermin kita. Bagaimana caranya menjadi cermin bagi orang lain? Sebuah cermin tidak pernah mengatakan kebohongan, tidak pernah menggunakan kata sifat, hanya kata benda (deskriptif).Ingatlah peran dari BurgerPenjelasan Tentang pengamatan perilaku

penjelasan tentang perilaku yang dapat ditingkatkan

diskusi tentang pilihan solusi

Langkah 0:Amati perilaku. Tanpa pengamatan secara langsung atau bukti, tanggapan tidak dapat disampaikanLangkah 1:Informasikan perilaku positif yang kamu sukai dari temanmuSiti, kamu hebat sekali sudah merangkumkan semua bahan materi belajar untuk kota, benar-benar membantu sekali.Langkah 2:Informasikan beberapa perilaku yang dapat diperbaiki sebagai contoh dengan menjelaskan dampak dari perubahan/tindakan tersebut kepada pasien atau orang lain.Kita berpendapat bahwa beberapa kata-kata khusus itu tidak terlalu jelas, mungkin karena kamu menulisnya dengan huruf yang sangat kecil.Langkah 3:Diskusikan beberapa alternatif atau pilihanMungkin lebih baik jika kamu menulisnya dengan font 12 daripada font 10? Bagaimana menurut kamu? Di dalam lembar biru, kamu dapat menemukan bagaimana cara melakukan tanggapan konstruktif. Bacalah, pahami dalam waktu 10 menit. Jika perlu, tanyalah kepada dosen. (Baca lembar biru dalam waktu 10 menit).Tugas 2:Demonstrasi dari tanggapan konstruktif (oleh mahasiswa: 15 menit)1. Satu pasang mahasiswa duduk di depan kelompok2. Mahasiswa A mengatakan kepada kelompok tentang keinginannya untuk diberikan tanggapan (contoh: tentang perfromanya hari ini, bagaimana dia memimpin kelompok, cara berpartisipasi atau lain sebagainya)3. Mahasiswa B berusaha memberikan tanggapan terhadap mahasiswa A sesuai dengan ketentuan tanggapan konstruktif4. Dosen mengamati performa mahasiswa B dan memberikan penilaian5. Dosen memimpin tutorial sesi tanggapan dalam tanggapan

Skenario Untuk Roleplay:Skenario 1Mahasiswa A terlambat datang selama 30 menit saat tutorial. Mahasiswa B merupakan temannya yang akan memberikan tanggapan atas keterlambatan mahasiswa A. Dosen memberikan tanggapan terhadap bagaimana mahasiswa B menyampaikan tanggapannya. Hal yang perlu didiskusikan adalah tentang kapan dan dimana mahasiswa B sebaiknya memberikan tanggapan.Skenario 2Mahasiswa A sangat dominan selama diskusi tutorial. Dia mengungkapkan banyak pendapat, namun ketika anggota diskusi yang lain mengutarakan pendapatnya, ia tidak mendengarkan dan cenderung memotong pembicaraan. Mahasiswa B adalah ketua kelompok yang bertugas untuk memberikan tanggapan terhadap mahasiswa A. Dosen memberikan tanggapan terhadap bagaimana mahasiswa B menyampaikan tanggapannya.Skenario 3Mahasiswa A mengikuti sesi praktikum anatomi. Mahasiswa B berperan sebagai asisten anatomi. Ketika asisten sedang memberikan pengarahan, ia sibuk membalas dan mengirimkan pesan singkat. Asisten tersebut memberikan tanggapan terhadap mahasiswa A. Dosen akan memberikan tanggapan terhadap bagaimana mahasiswa B menyampaikan tanggapannya (apakah asisten tersebut memberikan tanggapan saat sesi praktikum secara langsung atau asisten memilih untuk memberikan tanggapan setelah sesi praktikum selesai. Kedua pilihan tersebut harus perlu didiskusikan dengan semua anggota kelompok).Skenario 4Mahasiswa A adalah ketua dari serikat mahasiswa (perkumpulan mahasiswa) yang sangat sukses dalam memimpin acara seminar Tanggap Bencana. Dia berhasil dalam mengajak partisipan yaitu dokter dan mahasiswa dari luar negeri. Mahasiswa B adalah temannya yang bertugas memberikan tanggapan terhadap mahasiswa A (yang perlu diingat adalah tanggapan dapat diberikan terhadap keberhasilan acaranya, tetapi sangat mungkin untuk menyampaikan kekurangan yang ada dibelakang keberhasilan acaranya), sebagai contoh menasehati kesombongannya, dan lain sebagainya. Dosen berperan memberikan tanggapan terhadap bagaimana mahasiswa B menyampaikan pendapatnya.Sesi Tanggapan dalam Tanggapan (Oleh dosen: 30 menit)1. Dosen mengutarakan tentang mahasiswa B (ORANG PERTAMA YANG MELAKUKANNYA) dalam bagaimana cara dia menyampaikan tanggapan. Apakah dia senang melakukan hall itu dan apa kendalanya.2. Dosen memeriksa mahasiswa A (ORANG KEDUA YANG MEMBERIKAN PENGARUH) dalam bagaiman dia menerima tanggapan. Apa yang ia suka dari hal tersebut, apa yang ia rasakan, manfaatnya, dsb.3. Dosen mengutarakan tentang anggota kelompok (ANGGOTA KELOMPOK YANG MENGAMATI SKENARIO) dalam mengamati tanggapan oleh mahasiswa B kepada mahasiswa A. Apakah ada beberapa aspek yang harus diperbaiki pada mahasiswa B terhadap bagaimana cara ia menyampaikan tanggapannya.4. Dosen memberikan tanggapan terhadap performa dari mahasiswa B.Mendiskusikan sesi praktek hari ini dan membaca lembar merah yang berisi bagaimana cara untuk menerima tanggapan konstruktif (30 menit)Tiga puluh terahir adalah sesi diskusi. Mahasiswa dan dosen boleh mendiskusikan apa saja yang berhubungan terhadap sesi hari ini dan selanjutnyamereka dapat membaca artikel di lembar merah, tentang menerima tanggapan konstruktif.Jika kelompok menginginkan untuk melanjutkan tentang bagaimana cara untuk menerima tanggapan konstruktif, dan peraturannya serupa dengan Tugas 2, tetapi dalam kasus ini, mahasiswa A juga berperan dalam bagaimana cara untuk menerima tanggapan konstruktif dan kemudian tanggapan oleh kelompok dan dosen adalah untuk mahasiswa A dan B.Semoga berhasil!Referensi: Bayuangga, H.F, 2009, Constructive Feedback Triple Jump Examination Block 1.1 2009, Faculty of Medicine Gadjah Mada University, YogyakartaBoehler, M.L; Rogers, D.A; Schwind, C.J, et al, 2006 An Investigation on Medical Student Reaction to Feedback: A Randomized Controlled Trial, Medical Education: 40: 746-749, Blackwell Pub, OxonClaramita, M and Nirwati, H, 2006, Constructive Feedback During I.V Line Insertion of Skills Training of Second Year Medical Students in FMGMU, A Grantee from DUE-LIKE Project, Gadjah Mada University, YogyakartaKurtz, SM, Silverman JD (1998), Teaching adn Learning Communication Skills in Medicine. Oxford: Radcliff Medical PressMaguire P, Fairbrain S, Fletcher C (1986a), Consultation Skills of Young Doctors 1. Benefits of Feedback Training in Interviewing as Students Persist. BMJ, 292: 1573-6

Norcinni, J. Work Based Assessment Workshop. Asian Pacific Medical Education Conference, Singapore, 2010Ovando, M.N, 1994, Constructive Feedback : A Key to Succesful Training and Learning International Journal of Educational Management. 8(11) : 19-22Patrick, J, 1992, Training: Research and Practice. London: Academic PressVickery, A; Lake, F., Training on The Run Tips 10: Giving Feedback. The Medical Journal of Australia 2005; 183(5): 267-268

Faculty of Medicine UMM

19 Learning Skills Manual Book Block 1.1 - 2011