37
CONGESTIVE HEART FAILURE Nama : Hutami Mutiara Dewi Nim : 030.10.126 Pembimbing : dr. Tjatur Bagus, Sp.JP

Congestive Heart Failureppt

  • Upload
    a26y

  • View
    236

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

CHF PPT

Citation preview

CONGESTIVE HEART FAILURE

CONGESTIVE HEART FAILURENama : Hutami Mutiara DewiNim : 030.10.126

Pembimbing : dr. Tjatur Bagus, Sp.JPPendahuluan Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung kongestif adalah suatu keadaan saat terjadi bendungan sirkulasi akibat gagal jantung dan mekanisme kompensatoriknya.Komplikasi tersering dari segala jenis penyakit jantung kongenital maupun didapat disfungsi miokard, endokard, perikardium, pembuluh darah besar, aritmia, kelainan katup, dan gangguan irama.Merupakan salah satu penyebab kematian dengan urutan tertinggi.Prognosa dari gagal jantung tidak begitu baik bila penyebabnya tidak dapat diperbaiki.Status PasienIdentitas PasienNama: Tn. NUmur: 51 tahunJenis kelamin: Laki-lakiAgama: IslamStatus pernikahan: MenikahPekerjaan: TNI ALAlamat: BogorNomor RM: 025743Tanggal masuk RS: 23 April 2015

AnamnesisTanggal 25 April 2015 Keluhan utamasesak sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit

Keluhan tambahan Lemas, cepat lelah, mual, muntah, batuk, bengkak

Riwayat penyakit sekarangPasien datang ke poli jantung dengan keluhan sesak nafas sejak 2 bulan SMRS.Sesak diawali dengan mual saat mencium bau roti, setelah itu pasien mengeluh sesak tetapi masih bisa ditahan.Sesak hilang timbul selama 2 bulan terakhirTimbul saat jalan jauh serta naik turun tangga hilang jika istirahat atau duduk.Seminggu terakhir pasien mengeluh cepat lelah dan sesak bertambah, melakukan aktifitas sehari-hari sudah sesak termasuk ke kamar mandi terkadang tidak hilang dengan istirahat. Hampir setiap malam pasien mengeluhkan sesak pada malam hari dan terbangun karena sesak

Pasien mengaku lebih nyaman tidur menggunakan bantal tinggi kira-kira 4 bantal agar sesak berkurang.Pasien menyangkal adanya nyeri dada. Mual dan muntah berisi makanan yang dimakan sehingga kadang-kadang nafsu makan berkurangTerdapat batuk tapi tidak mengganggu, batuk timbul hanya sekali-sekali Bengkak pada kedua kaki

Riwayat penyakit dahuluHipertensi (+)DM (-)Alergi (-)Maag (+)

Riwayat penyakit keluargaHipertensi (+)DM (-)

Riwayat kebiasaan Rokok (+)Alkohol (+)Olahraga rutin 2x seminggu

Pemeriksaan Fisik Keadaan UmumKesan Sakit : Tampak sakit sedangKesadaran : Compos MentisStatus Gizi : Gizi cukupTampak sesak ringan

Tanda Vital dan AntropometriTD: 140/90 mmHgHR: 80x/mSuhu: 36,5oCRR: 24x/mBB: 60 kgTB: 165 cmBMI: 24 (gizi normal)

Status generalisKepala: Ukuran normosefali, bentuk bulat oval, tidak tampak deformitas, rambut berwarna hitam, tebal, tidak kering, tidak mudah dicabut.Wajah: Simetris, tidak terdapat deformitasMata: Bentuk normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor, 3mm, reflek cahaya (+/+), kornea jernihTelinga : Normotia, kartilago sempurna, secret (-/-)Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), sekret (-/-), nafas cuping hidung (-/-)Mulut: Labioschiziz (-), palatoschiziz (-), bibir sianosis (-), bibir kering (-), trismus (-)Leher: Trakhea teraba ditengah, KGB serta kelenjar tiroid tidak teraba membesar, JVP (n)

Paru Inspeksi : bentuk simetris pada saat statis & dinamis, retraksi (-)Palpasi : vocal vremitus kanan dan kiri simetrisPerkusi : Sonor pada kedua lapang paruAuskultasi : Suara dasar nafas vesikuler, rhonki (-/-) wheezing (-/-)

JantungInspeksi : pulsasi Ictus cordis tidak tampakPalpasi: pulsasi ictus cordis teraba kuat setinggi ICS V, 1 cm media linea midclavicularis sinistraPerkusi : Batas jantung kanan dan paru di ICS III-IV line sternalis kananBatas jantung kiri dan paru di ICS V, 1cm midclavikularis kiriBatas atas jantung di ICS III parasternalis kiriAuskultasi : S1/S2 normal regular, murmur (+) pada fase sistolik, gallop (-)

AbdomenInspeksi : Cembung, tidak hiperemis, tidak ada hiperpigmentasi yang bermakna.Auskultasi : Bising usus (+) 3x/mPalpasi: Supel, NTE (+)Perkusi : Timpani

Genitalia/ Anorektal: tidak dinilaiEkstremitas : oedem tungkai bawah (+/+)Kulit: Tidak ikterik ataupun sianotik, turgor kulit baik

Pemeriksaan penunjangTanggal 23 April 2015Leukosit : 8.800/uL- Hematokrit : 43%Eritrosit : 4.95 juta/uL- Trombosit : 246.000 ribu/uLHemoglobin : 14g/dLGDS : 117- Natrium : 139SGOT :26- Kalium : 3.56SGPT :10- Clorida : 105Ureum : 26- Creatinin : 1.5*

EKG

Irama: sinus rhythmHR: 80x/mPosisi: HorizontalAxis: -20Trans zone : V1-V2PR interval : 0,16sQRS: 0,12sST segmen : ST elevasi v1-v2Kesimpulan : Abnormal EKG (infark anterior wall) Daftar masalahSesak sejak 2 bulan SMRSLemasCepat lelahMualMuntahBatukBengkak Diagnosis KerjaCHF Nyha class IVHHD Penatalaksanaan awalMedikamentosaLasix 2x1 ampulOmeprazole 2x1 ampulCandesartan 1x16mgNitrocaf 2x5mgSpironolakton 1x100mg

NonmedikamentosaO2 3 liter/menitTirah baring, rawat inapDiet rendah garam

Pemeriksaan anjuranLab darah rutinTes fungsi ginjalEKG Ro thorax

PrognosisAd vitam: Dubia ad bonamAd functionam : Dubia ad malamAd sanationam : Dubia ad malam

Follow Up

Analisa KasusSesakSesak merupakan gejala dini dari kegagalan ventrikel timbul akibat gangguan pertukaran gas karena cairan dalam alveoli. Diperberat oleh aktifitas fisik atau aktifitas yang sedikit berat. Pada kasus ini pasien mengalami sesak yang diperberat oleh aktifitas dan mereda jika istirahat. Seiring berjalan nya waktu keadaan ini akan timbul saat istirahat.OrthopneaSesak yang timbul saat berbaring terlentang dan berkurang saat meninggikan kepala dengan bantal tinggi, terjadi akibat penumpukan aliran balik yang menyebabkan peningkatan tekanan pengisian ventrikel kiri. Pada kasus ini pasien mengalami orthopnea yaitu sesak saat berbaring, dan pasien menggunakan 4 bantal saat berbaring atau tidur untuk mengurangi sesaknya.

PNDPND adalah dyspnea yang terjadi tiba-tiba saat tidur karena akumulasi cairan dalam paru ketika sedang tidur dan merupakan manifestasi spesifik dari gagal jantung kiri. Pada pasien ini sudah terdapat PND dimana saat tidur pasien sering terbangun karena sesak nafas.Gangguan pencernaanGagal jantung dapat menimbulkan gejala-gejala gangguan pada pencernaan seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan, kembung dan nyeri perut yang disebabkan oleh kongesti pada hati dan usus.

BatukPada pasien terdapat batuk namun hanya dirasakan sekali-sekali. Pada penderita gagal jantung dapat timbul batuk pada malam hari akibat bendungan pada paru-paru.

Cepat lelahPenderita gagal jantung akan merasa cepat lelah jika melakukan kegiatan walaupun yang biasa dilakukan sehari-hari, disebabkan kurangnya perfusi pada otot rangka karena menurunnya curah jantun.

BengkakPada penderita gagal jantung dapat terjadi oedem pada ekstremitas menunjukan adanya kegagalan pada ventrikel kanan.Tinjauan PustakaDefinisiGagal jantung adalah keadaan patofisiologis ketika jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringanEtiologiaritmia infeksi sistemik infeksi paru-paruemboli paruHipertensi sistemikPenyakit katupPenyakit jantung iskemik dan miokardium primer

KlasifikasiGagal jantung sistolik dan diastolikLow Output dan High Output Heart Failure Gagal Jantung Kiri dan KananGagal Jantung Akut dan Kronik PatofisiologiPeningkatan aktivitas adrenergik simpatisAktivasi sistem Renin-Angiotensin-AldosteronHipertrofi ventrikel

Manifestasi KlinisCepat lelahDyspneaPNDDOEBatuk non produktifJVP meningkatHepatomegaliGangguan pencernaanEdema periferAscites atau edema anasarcaKematian mendadakDiagnosisAnamnesisPemeriksaan fisikPemeriksaan penunjang : Ro thorax, EKG, lab rutin, pemeriksaan biomarkerKriteria FraminghamKriteria Major :Paroksismal nokturnal dispneaDistensi vena leherRonki paruKardiomegaliEdema paru akutGallop S3Peninggian tekana vena jugularisRefluks hepatojugular

Kriteria Minor :Edema eksremitasBatuk malam hariDispnea deffortHepatomegaliEfusi pleuraPenurunan kapasitas vital 1/3 dari normalTakikardi(>120/menit)

Diagnosis gagal jantung ditegakkan minimal ada 1 kriteria major dan 2 kriteria minor

New York Heart Association (NYHA)NYHA class I, yaitu penderita penyakit jantung tanpa pembatasan dalam kegiatan fisik serta tidak menunjukkan gejala-gejala penyakit jantung seperti cepat lelah, sesak napas atau berdebar-debar, apabila melakukan kegiatan biasa.NYHA class II, penderita dengan sedikit pembatasan dalam kegiatan fisik. Mereka tidak mengeluh apa-apa waktu istirahat, akan tetapi kegiatan fisik yang biasa dapat menimbulkan gejala-gejala insufisiensi jantung seperti kelelahan, jantung berdebar, sesak napas atau nyeri dada.NYHA class III, penderita penyakit dengan pembatasan yang lebih banyak dalam kegiatan fisik. Mereka tidak mengeluh apa-apa waktu istirahat, akan tetapi kegiatan fisik yang kurang dari kegiatan biasa sudah menimbulkan gejala-gejala insufisiensi jantung seperti yang tersebut di atas.NYHA class IV, penderita tidak mampu melakukan kegiatan fisik apapun tanpa menimbulkan keluhan, yang bertambah apabila mereka melakukan kegiatan fisik meskipun sangat ringan.Pemeriksaan PenunjangLaboratorium rutinEKGRo thoraxPenilaian fungsi LVTatalaksanaNon Farmakalogi Edukasi

FarmakologiDiuretikACE inhibitorBeta blokerAngiotensin II antagonis reseptorDigoxinAntikoagulan dan antiplateletAntiaritmiaTERIMAKASIH