Upload
lenhu
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Outline
Coagulant Destabilisation
Metal Natural
Definition
Stability
colloi
d
Chem-physic
Introduction
Definition
3
Koagulasi merupakan proses
destabilisasi dari partikel dalam
bentuk tersuspensi maupun kolloid.
Colloid
6
Kolloid nerupakan
- partikel yang sangat terlarut dengan ukuran
berkisar antara 1 nm – 0,1 nm (10-7 – 10-8
cm),
- tidak dapat mengendap secara natural dan
tidak dapat dipisahkan dengan pengolahan
secara fisik.
7
Kolloid dalam air bersifat :
- hidropobik atau hidropilik.
- Kolloid hidropobik seperti clay bersifat tidak saling
menarik dengan medium liquid dan kurang stabil
dengan adanya elektrolit dalam air limbah. Sehingga
lebih mudah untuk di koagulasi.
Colloid
8
- membentuk lapisan (layer) yang mempunyai muatan
berlawanan dan bersifat dapat melekatkan partikel
secara kimiawi
- memungkinkan partikel bersatu membentuk
gumpalan (flok) yang mempunyai densitas lebih
besar dari air, sehingga dapat diendapkan pada
periode waktu tertentu
Coagulant
11
Karakteristik:
Aluminium sulphate
asam (korosif)
pH proses sekiar 5,5 – 7,6
muatan flok positip pada pH 7,6 dan negatip pada pH 8,2
membutuhkan alkaliniti dalam air
Aluminium sulphate
Larut dalam air membentuk Al3+
Berkapasitas besar untuk netalisasi ion negatif koloid
Ion Al3+ membentuk hidroksida Al(OH)3
Al(OH)3 menangkap partikel koloid
Terjadi flokulasi
Dilanjutkan pengendapan
12
Ferric chloride Saat ditambahkan dalam air, ion besi mengndap
Endapan yang terbentuk: Fe(OH)3
Fe(OH)3 menangkap partikel koloid
Terjadi flokulasi
Dilanjutkan pengendapan
13 pH optimum sekiar 5 – 8
Lime
Saat ditambahkan dalam air, pH naik
Kemudian terbentuk ion karbonat
Ion karbonat dan calcium membentuk CaCO3
CaCO3 menangkap partikel koloid
Terjadi flokulasi -> pengendapan
14 CO2 ditambahkan untuk menurunkan pH yang tinggi
Lime
Saat ditambahkan dalam air, pH naik
Kemudian terbentuk ion karbonat
Ion karbonat dan calcium membentuk CaCO3
CaCO3 menangkap partikel koloid
Terjadi flokulasi -> pengendapan
15 CO2 ditambahkan untuk menurunkan pH yang tinggi
16
[ Al2(OH)nCl6-n]m Dimana 1 < n < 5 dan m > 10
Polyaluminium Khlorida (PAC)
PAC yang merupakan bentuk polimer
Lebih efisien mengendapkan partikel organik dan tidak membutuhklan lagi penambahan koagulan pembantu
Akhir-akhir ini koagualan PAC juga banyak digunakan untuk proses klarifikasi air maupun air limbah. Dibanding dengan koagulan lainnya
Coagulant aids
17
Polyelectrolytes
• Polimer organik dengan rantai panjang
• Dapat berupa kation, anion atau non-ionik
Activated silica
• Sebagai koagulan juga sebagai flokulan
Kaolin
• Efektif mengendapkan partikel padat yanng sangat kecil
Activated silica
18
Penambahan Ni2(SiO3)
Asidifikasi
Terbentuk endapan SiO2
SiO2 menggabungkan partikel
Flokulasi
19
Ozone
Ozone juga merupakan koagulan pembantu yang effektip (Singer, 1990).
Dengan doses 0,5 – 1,5 mg/l sudah sangat effektip. Kelebihan doses dapat menurunkan effektivitas koagulasi.
Ozone tidak meingkatkan partikel removal tetapi sangat membantu dalam meningkatkan densiti dari flok.
Natural polyelektrolit seperti chitosan juga effektip
sebagai koagulan pembantu. Chitosan merupakan
polimer kationik (berat molekul sekitar 106) dibuat
dengan asidifiaksi chitin.
Chitin diperoleh dari kulit kepiting, udang atau
kerang. Chitosan bersifat biodegredable dan nontoxic.
Penggunaan chitosan effektip pada pH < 6,5.
Doses 0,2 mg/l meningkatkan flokulasi dengan
alum serta akan mengurangi doses alum.
Chitosan
Mekanisme koagulasi
-
- -
-
Kolloid
alk
alin
iti
Alu
m
ata
u F
e
po
lye
lektr
olit
sili
ka
ka
tio
nik
+
+
Pengadukan cepat
Doses koagulan
Zeta
po
ten
sia
l
Ko
nse
ntr
asi io
n
-
Uku
ran
flo
k
waktu
Pengadukan lambat
+
+
+ -
- Anionik atau nonionik
polielektrolit
-
sedimentasi
destabilisasi kolloid tumbuhnya flok pengendapan
Di plant, tahap koagulasi, flokulasi dan sedimentasi
dapat dilakukan terpisah atau pada satu unit.
Pengadukan cepat
1 menit (A)
Pengadukan lambat
20 – 40 menit (B)
Sedimentasi 15-
60 menit
(C)
Inlet Koagulan
Effluent
Endapan
Unit koagulasi-flokulasi-sedimentasi
konvensional
Ketiga unit koagulasi – flokulasi – sedimentasi juga
dapat dilakukan pada 1 unit, atau disebut Clarifier.
Seperti : Solid contact clarifier
Upflow clarifier, dll
Solid contact clarifer
C
A
B
A. Koagulasi
B. Flokulasi
C. Sedimentasi
Bahan kimia
Effluent
Influent
Sludge
Drain