Upload
eddo-anthony
View
213
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tugas Kelompok
Citation preview
1. Faktor resiko yan mungkin dihadapi KAP yaitu;
a. Resiko yang mungkin terjadi adalah resiko salah saji akibat dari faktor
kecurangan. Salah saji ini dapat berkaitan dengan insentif yang diberikan
perusahaan terhadap manajemennya yaitu pemberian bonus yang didasarkan
pencapaian laba. Pencapaian laba merupakan hasil dari performa yang telah
dilakukan manajemen. Sehingga hal ini dapat menimbulkan resiko kecurangan.
Resiko kecurangan dapat terjadi pada beberapa item seperti:
- Saldo persediaan, jika terdapat suatu risiko salah saji material akibat dari
kecurangan persediaan, pelaksanaan review terhadap catatan persediaan
entitas dapat membantu mengidentifikasi lokasi, bidang, atau unsur untuk
mendapatkan perhatian khusus selama atau setelah pengamatan terhadap
perhitungan fisik persediaan. Review seperti ini dapat menuntun ke suatu
pengambilan keputusan untuk mengamati penghitungan ke lokasi tertentu
tanpa ada pemberitahuan lebih dulu. Jika auditor berkepentingan terhadap
salah saji material sebagai akibat dari kecurangan di bagian persediaan maka
penting untuk perhitungan fisik yang dilakukan entitas di semua lokasi pada
saat yang bersamaan. Akan lebih baik bagi auditor jika menerapkan prosedur
tambahan selama pengamatan seperti pemeriksaan dengan lebih cermat isi
barang yang dibungkus dalam kotak, cara penyimpanan barang dalam
tumpukan ( seperti adanya ruang kosong) atau pemberian label, serta kualitas
(kemurnian, kelas, atau konsentrasi bahan cair seperti parfum atau zat kimia
khusus).
- Pengakuan pendapatan, jika terdapat suatu risiko salah saji material sebagai
akibat kecurangan yang menyangkut atau menghasilkan pengakuan
opendapatan yang tidak semestinya, auditor sebaiknya melakukan konfirmasi
dari customer tentang syarat-syarat kontrak tertentu yang relevan serta tidak
adanya perjanjain sampingan, akuntansi semestinya seringkali dipengaruhi
oleh syarat atau perjanjian tersebut.
- Aktiva, sebagai contoh auditor dapat berkesimpulan bahwa resiko perlakuan
terhadap aktiva di lokasi operasi tertentu adalah signifikan. Hal ini dapat
terjadi jika tipe aktiva tertentu secara khusus diduga rentan terhadap risiko
perlakuan yang tidak semestinya misal, jumlah kas yang sangat besar serta
mudah diakses, atau unsur sediaan seperti barang-barang perhiasan, yang
dapat dengan mudah dipindahkan serta dijual. Risiko pengendalian dapat
berbeda untuk setiap situasi. Oleh karena itu, kondisi yang berbeda
memerlukan tanggapan yang berbeda.
b. Dalam merencanakan auditnya auditor harus mendokumentasikan di dalam kertas
kerja pelaksanaan penaksiran risiko salah saji material sebagai akibat dari
kecurangan. Jika faktor risiko diidentifikasi ada, dokumentasi harus mencakup
faktor risiko yang diidentifikasi tersebut, dan tanggapan auditor terhadap faktor
resiko. Disamping itu, jika selama melaksanakan audit, faktor risiko kecurangan
atau kondisi lain diidentifikasi yang menyebabkan auditor yakin bahwa tanggapan
tambahan diperlukan, faktor resiko tersebut dan tanggapan lebih lanjut yang
dianggap memadai juga harus didokumentasikan. Jika auditor telah mendapat
bukti adanya kecuranagn, masalah ini harus mendapat perhatian dari tingkat
manajemen semestinya. Hal ini umumnya memadai meskipun masalahnya
mungkin dipandang tidak berkaitan, seperti penggelapan kecil oleh seorang
karyawan di tingkat bawah dalam organisasi entitas dengan kecurangan yang
melibatkan manajemen senior.
2. Pengecualian pada opini WDP dari KAP Umar dan Rekan yaitu ketidaksesuaian
pengakuan nilai investasi atas properti toko perusahaan di Sidoarjo sebesar Rp
1.448.000.000 dengan SAK. Ketidaksesuaian ini tidak ditanggapi oleh perusahaan,
Langgeng Santoso menolak untuk menuliskan nilai yang dilaporkan atas properti
tersebut. Menurut kami, pengecualian dari KAP Umar dan rekan telah sesuai dengan
nilai properti di Sidoarjo tidak selayaknya lagi dilaporkan pada neraca berdasar biaya
historis mengingat akibat dari bencan Lapindo yang menyebabkan turunnya nilai
semua properti di area lumpur sehingga atas properti tersebut harus dilakukan
revaluasi dalam hal ini penurunan nilai jauh dibawah biaya historis yang tentunya di
sisi laporan keuangan merupakan pengakuan kerugian yang cukup signifikan.
Terlebih lagi jika didasarkan pada IFRS, maka pelaporan aset tetap di neraca adalah
berdasar fair value/market value bukan historical cost lagi.
Contoh laporan audit:
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Kepada Yth.
Kepala Pemilik Perusahaan
PT.Maju Makmur di
Surabaya
Kami telah mengaudit neraca PT Maju Makmur tanggal 31 Desember 2009,
serta Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas
kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan, serta pengendalian
intern adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. tanggung jawab auditor terletak
pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan IAPI
serta SAK yang diterbitkan BPK. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan
serta melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan
bebas dari salah saji material. Suatu audit yang meliputi pemeriksaan, atas dasar
pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah serta pengungkapan dalam
laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian terhadap penyajian laporan keuangan
secara keseluruhan. Selain itu, audit mencakup pengujian atas kepatuhan perusahaan
terhadap kontrak, persyaratan bantuan serta pasal-pasal tertentu peraturan perundang-
undangan serta kepatuhan terhadap pengendalian intern. Kami yakin bahwa audit
kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang disebut diatas menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Maju Makmur
tanbggal 31 Desember 2009, hasil usaha, serta perubahan ekuitas dan arus kas untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk penyajian nilai investasi atas properti
toko perusahaan yang terdapat di Sidoarjo sebesar Rp 1.448.000.000,00.
TTD
KAP Umar dan Rekan
3. Proses yang dilakukan dalam IPO menurut Bursa Efek Indonesia
1. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan awal dalam mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Hal yang pertama kali dilakukan
oleh Calon Perusahaan Tercatat adalah melakukan Rapat Umum Pemegang
Saham untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka
Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan, Calon Perusahaan
Tercatat Melakukan penunjukan Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar
Modal, antara lain:
Penjamin Emisi (Underwriter) merupakah pihak yang paling banyak
terlibat dalam membantu Calon Perusahaan Tercatat dalam rangka
penerbitan saham dengan menyiapkan berbagai dokumen, membantu
membuat Prospektus dan memberikan Penjaminan atas penerbitan Efek.
Akuntan Publik (Auditor Independen) merupakan pihak yang bertugas
untuk melakukan audit atau pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Perusahaan Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat.
Penilai Independen yang merupakan pihak yang melakukan penilaian atas
Aktiva Calon Perusahaan Tercatat dan memenentukan nilai wajar dari
Aktiva tersebut.
Konsultan Hukum merupakan pihak yang memberikan pendapat dari segi
hukum (legal opinion).
Notaris merupakan pihak yang membuat akta-akta perubahan Anggaran
Dasar, akta perjanjian-perjanjian dalam rangka Penawaran Umum dan juga
notulen-notulen rapat.
Biro Administrasi Efek, bertugas untuk mengadministrasikan pemesanan
saham dan mengadministrasikan kepemilikan saham.
2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Dalam tahap ini, Calon Perusahaan Tercatat melengkapi dokumen pendukung
untuk menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada OJK sampai dengan
OJK menyatakan bahwa Pernyataan Pedaftaran telah menjadi efektif.
3. Tahap Penawaran Saham
Tahap ini merupakan tahap utama karena Calon Perusahaan Tercatat
menawarkan sahamnya kepada masyarakat (investor). Investor dapat membeli
saham melalui agen penjual yang telah ditunjuk. Masa penawaran umum ini
paling kurang 1 hari kerja dan paling lama 5 hari kerja.
Perlu diingat bahwa seluruh keinginan investor atas saham Calon Perusahaan
Tercatat dapat dipenuhi seluruhnya dalam hal terjadi kelebihan permintaan
(oversubsribe). Sebagai contoh, saham yang ditawarkan ke masyarakat melalui
Pasar Perdana sebanyak 100 juta saham, sementara permintaan pembelian
saham dari seluruh investor sebesar 150 juta saham. Dalam hal investor tidak
mendapatkan saham yang dipesan melalui Pasar Perdana, maka investor
tersebut dapat membeli saham tersebut di Pasar Sekunder yaitu pasar dimana
saham tersebut telah dicatatkan dan diperdagangakan di Bursa Efek.
4. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Setelah selesainya penjualan saham di Pasar Perdana, selanjutnya saham
tersebut dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Sarbanes Oxley melarang pialang yang berpartisipasi sebagai penjamin emisi tidak
boleh menerbitkan laporan penelitian terkait sekuritas terkait.
Penerbitan laporan keuangan merupakan kewajiban untuk perusahaan yang sahamnya
diperdagangkan untuk memastikan investor maupun calon mendapatkan informasi
sebanyak-banyaknya. Hal ini berkaitan untuk memperkecil tingkat asimetri informasi
yang menyebabkan terjadinya adverse selection dan moral hazard.
4. Perusahaan yang mampu untuk listing pada bursa rata-rata merupakan perusahaan
yang sudah kuat, baik dalam hal finansial maupun reputasi. Perusahaan seperti itu
tentu akan mempertahankan reputasinya agar dipercaya oleh para investor dan calon
investor. Memilih kantor akuntan publik merupakan salah satu jalan bagi perusahaan
untuk membuktikan diri bahwa perusahaannya sudah menyajikan laporan keuangan
yang isinya dapat dipertanggungjawabkan. Kantor akuntan publik besar juga akan
mempertahankan reputasi kantornya dengan mengadakan audit yang memiliki standar
tinggi kepada setiap klien yang diaudit.
Dipilihnya KAP oleh perusahaan yang skalanya cukup besar tentu akan meningkatkan
nilai reputasi KAP tersebut. Ditampilkan nama KAP dalam laporan tahunan
perusahaan merupakan salah satu media promosi yang kuat bagi KAP dan merupakan
suatu keuntungan yang besar.
Kesempatan besar inilah yang harus dipikirkan oleh KAP. Untuk mengaudit
perusahaan yang listing membutuhkan standar yang tinggi. Apakah standar tinggi ini
mampu dijawab dengan baik oleh KAP? Inilah yang menjadi pertanyaan apakah
menerima atau tidak perikatan audit. Risiko cukup besar namun akan memberikan
efek yang sangat besar bagi KAP.