29
1 BAB I PENDAHULUAN Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Di seluruh dunia, jumlah penderita Chronic Kidney Disease (CKD) terus meningkat dan dianggap sebagai salah satu masalah kesehatan yang dapat berkembang menjadi epidemi pada dekade yang akan datang. Di Australia, 1 dari 3 orang dewasa memiliki resiko besar mengalami penyakit ginjal kronik dan setiap harinya, terdapat sekitar 6 orang yang menjalani terapi pengganti ginjal, baik itu berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Konsekuensi kesehatan utama dari CKD bukan saja perjalanan penyakit menjadi gagal ginjal, tapi juga peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler. Bukti-bukti yang ditemukan menunjukkan bahwa konsekuensi ini dapat diperbaiki dengan terapi yang dilakukan lebih awal. Prinsip penatalaksanaan penyakit ginjal kronik meliputi 1)Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya; 2) Pencegahan danterapi terhadap kondisi komorbid; 3) Memperlambat pemrburukan fungsi ginjal; 4) Pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular; 5)

chronic kidney disease

Embed Size (px)

Citation preview

12

BAB I

PENDAHULUANPenyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Di seluruh dunia, jumlah penderita Chronic Kidney Disease (CKD) terus meningkat dan dianggap sebagai salah satu masalah kesehatan yang dapat berkembang menjadi epidemi pada dekade yang akan datang. Di Australia, 1 dari 3 orang dewasa memiliki resiko besar mengalami penyakit ginjal kronik dan setiap harinya, terdapat sekitar 6 orang yang menjalani terapi pengganti ginjal, baik itu berupa dialisis atau transplantasi ginjal.

Konsekuensi kesehatan utama dari CKD bukan saja perjalanan penyakit menjadi gagal ginjal, tapi juga peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler. Bukti-bukti yang ditemukan menunjukkan bahwa konsekuensi ini dapat diperbaiki dengan terapi yang dilakukan lebih awal.Prinsip penatalaksanaan penyakit ginjal kronik meliputi 1)Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya; 2) Pencegahan danterapi terhadap kondisi komorbid; 3) Memperlambat pemrburukan fungsi ginjal; 4) Pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular; 5) Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi dan 6) Terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. 1Selanjutnya, gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal. 1Kriteria penyakit ginjal kronik

1. Kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus dengan manifestasi :

Kelainan patologis

Terdapat tanda kelainan ginjal (proteinuria), termasuk kelainan dalam komposisi darah atau urin (hematuria)

Kelainan dalam tes pencitraan

2. Laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 ml/menit/1,73m2 selama 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal

Tabel 2.1 Kriteria penyakit ginjal 1,22.2 KLASIFIKASI

Penyakit ginjal kronik diklasifikasikan atas dua hal, yaitu derajat (stage) penyakit dan atas dasar diagnosis etiologi. Klasifikasi atas dasar derajat penyakit, dibuat atas dasar LFG, yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus Kockroft-Gault sebagai berikut :1LFG (ml/mnt/1,73m2) = (140-umur) x berat badan *

72 x kreatinin plasma

* kali 0,85 (pada perempuan)

DerajatPenjelasanLFG (ml/mnt/1,73m2)

1

2

3

4

5Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau (Kerusakan ginjal dengan LFG ( ringan

Kerusakan ginjal dengan LFG ( sedang

Kerusakan ginjal dengan LFG ( berat

Gagal ginjal90

60-89

30-59

15-29

90

60-89

30-59

15-29

10 mg%. Indikasi elektif, yaitu LFG antara 5 dan 8 mL/menit/1,73m, mual, anoreksia, muntah, dan astenia berat. 6Dialisis peritoneal (DP). Indikasi medik CAPD, yaitu pasien anak-anak dan orang tua (umur lebih dari 65 tahun), pasien-pasien yang telah menderita penyakit sistem kardiovaskular, pasien-pasien yang cenderung akan mengalami perdarahan bila dilakukan hemodialisis, kesulitan pembuatan AV shunting, pasien dengan stroke, pasien GGT (gagal ginjal terminal) dengan residual urin masih cukup, dan pasien nefropati diabetik disertai co-morbidity dan co-mortality. Indikasi non-medik, yaitu keinginan pasien sendiri, tingkat intelektual tinggi untuk melakukan

sendiri (mandiri), dan di daerah yang jauh dari pusat ginjal. 6Transplantasi ginjal. Transplantasi ginjal merupakan terapi pengganti ginjal (anatomi dan faal). Pertimbangan program transplantasi ginjal, yaitu: a) Cangkok ginjal (kidney transplant) dapat mengambil alih seluruh (100%) faal ginjal, sedangkan hemodialisis hanya mengambil alih 70-80% faal ginjal alamiah; b) Kualitas hidup normal kembali; c) Masa hidup (survival rate) lebih lama; d) Komplikasi (biasanya dapat diantisipasi) terutama berhubungan dengan imunosupresif untuk mencegah reaksi penolakan.6BAB III

KESIMPULAN

Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Diklasifikasikan atas dua hal, yaitu derajat (stage) penyakit dan atas dasar diagnosis etiologi. Klasifikasi atas dasar derajat penyakit, dibuat atas dasar LFG, yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus Kockroft-Gault.

Kejadian penyakit ginjal kronis meningkat pada penyakit kardiovaskular, obesitas (IMT 30), usia tua, perokok, kadar kolesterol yang tinggi dan riwayat keluarga dengan penyakit ginjal kronik. Perjalanan penyakit tergantung pada penyakit yang mendasarinya, tapi dalam perkembangan selanjutnya proses yang terjadi kurang lebih sama. Pengurangan massa ginjal mengakibatkan hipertrofi struktural dan fungsional nefron yang masih tersisa (surviving nephrons) sebagai upaya kompensasi, yang diperantarai oleh molekul vasoaktif seperti stokin dan growth factor. Hal ini mengakibatkan terjadinya hiperfiltrasi, yang diikuti oleh peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus.

Dalam penegakan diagnosis, dari anamnesis didapatkan gambaran klinis sesuai dengan penyakit yang mendasarinya, terdapatnya sindrom uremia, yang terdiri dari lemah, letargi, anoreksia, mual muntah, nokturia, kelebihan volume cairan, neuropati perifer, pruritus, uremic frost, perikarditis, kejang hingga koma maupun gejala komplikasinya. Penghitungan LFG, klirens kreatinin, pemeriksaan darah rutin, urinalisis dapat dilakukan untuk membantu tegaknya diagnosis penyakit ginjal kronik. Juga dapat dilakukan pemeriksaan tambahan seperti foto polos abdomen, pielografi, ultrasonografi hingga biopsi dan pemeriksaan histopatologi ginjal.

Adapun prinsip penatalaksanaan penyakit ginjal kronik meliputi terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya, pencegahan danterapi terhadap kondisi komorbid, memperlambat pemrburukan fungsi ginjal, pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular, pencegahan dan terapi terhadap komplikasi, dan terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sudoyo, Bambang dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi keempat. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2007. Hal 573-570

2. Division of nephrology and hypertension and general internal medicine. Chronic Kidney Disease (CKD). 2011 (diakses 10 November 2014). Diunduh dari: URL: http://www.asn-online.org

3. Wilson LM. Gagal Ginjal Kronis. Dalam: Price SA, Wilson LM, penyunting. Patofisiologi Konsep Klinis proses-proses penyakit. Edisi ke-4. Jakarta: EGC; 2006. Hal 949-912

4. National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion. National chronic kidney disease fact sheet. 2014 (diakses 10 November 2014). Diunduh dari: URL: http://www.cdc.gov

5. Kidney Health Australia. Chronic Kidney Disease (CKD) Management in General Practice (2nd edition). Melbourne, 2012 (diakses 10 November 2014). Diunduh dari: URL: http://www.kidney.org.au

6. Rahmadi D, Mahesa. Penyakit ginjal kronis (chronic kidney disease). 2010 Juni (diakses 10 November 2014). Diunduh dari: URL: http://www.pustaka.unpad.ac.id