Chapter II(2)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 2.1 Tinjau

    Pengolaha

    (TBS) dim

    sawit dar

    transporta

    kualitas m

    Sumber :

    PTPN IV.

    Pada gamb

    menjadi b

    menjadi m

    uan Umum

    an buah ke

    maksudkan

    ri biji. Per

    asi, dan pro

    minyak yang

    Gamb

    dimodifika

    bar 2.1 terd

    beberapa ba

    minyak dan

    TIN

    m

    elapa sawit

    untuk mem

    rlakuan ter

    oses pengol

    g akan dihas

    ar 2.1 Skem

    asi dari Bir

    dapat diagra

    agian secara

    inti sawit

    BAB I

    NJAUAN P

    yang lazim

    mperoleh m

    rhadap tan

    lahan di pa

    silkan.

    ma proses P

    ro Perencan

    am alir pros

    a umum. P

    dapat dibag

    II

    PUSTAKA

    m disebut

    minyak sawit

    ndan buah

    abrik akan

    Pengolahan

    naan, Peng

    es pengolah

    ada dasarny

    gi dalam be

    dengan tan

    t dari dagin

    segar mu

    menentuka

    Kelapa Saw

    gkajian dan

    han buah sa

    ya proses p

    eberapa stas

    ndan buah

    ng buah da

    ulai dari p

    an kuantitas

    wit

    n Pengemba

    awit yang te

    pengolahan

    siun, antara

    segar

    n inti

    panen,

    s dan

    angan

    erbagi

    TBS

    a lain:

    Universitas Sumatera Utara

  • Stasiun Penerimaan Buah, Stasiun Perebusan (Sterilizing Station), Stasiun

    Penebahan (Threshing Station), Stasiun Pengempaan (Pressing Station), Stasiun

    Klarifikasi (Clarification Station), Stasiun Kernel (Kernel Station).

    2.2 Stasiun Pengempaan (Pressing Station)

    Pada stasiun pengempaan terdapat dua unit sistem yang memegang peranan dalam

    satuan operasi pengolahan kelapa sawit yang terdiri atas mesin digester dan mesin

    screw press. Instalasi digester dan screw press pada pabrik pengolahan kelapa

    sawit dapat dilihat pada gambar 2.2.

    2.2.1 Pengadukan (Digester)

    Digester berasal dari kata dasar digest yang berarti mencabik, jadi yang

    dimaksud dengan mesin digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk

    mencabik sambil mengaduk, dalam hal ini yang diaduk adalah buah sawit yang

    lepas (rontok) setelah melewati stasiun threshing , dilumatkan dengan cara

    menyayat-nyayat daging buah dan diaduk dalam ketel adukan (digester). Buah

    dapat hancur akibat adukan pisau-pisau stirring arm sehingga buah dapat

    bergesekan dengan dinding digester, yang mana prosesnya dibantu oleh uap

    (steam) yang berasal dari Back Preassure Vessel (BPV) dengan suhu 115 0C

    dengan cara injeksi uap bertekanan 3 kg/cm2.

    Pengadukan berlangsung selama 30 menit, baru pintu pengeluaran di buka,

    minyak yang mulai keluar dari bottom bearing ditampung ditalang minyak untuk

    selanjutnya di kirim ke vibrating screen. Setelah sampai pada tingkat terbawah

    maka buah selanjutnya di kirim oleh expeller arm ke bagian chute untuk

    selanjutnya diperas minyaknya di screw press yang berupa lumatan buah sawit

    yang disayat-sayat dimana struktur jaringan buah telah rusak dan membuka sel sel

    yang mengandung inti minyak, daging buah (pericarp) pecah dan terlepas dari biji

    (nut), serat serat buah harus masih jelas kelihatan dan bersifat homogen.

    Proses pengadukan maupun pemotongan yang harus dijalani oleh daging buah

    untuk memperoleh minyak secara maksimal merupakan proses yang cukup

    penting untuk dimengerti hakikatnya dengan baik, yaitu dari proses pengadukan

    untuk mendapat perhatian dan pengawasan dalam proses pengolahannya.

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar 2

    Sawit.

    Secara um

    Tebal dag

    hingga 8 m

    Tujuan uta

    untuk di-p

    buah den

    diperlukan

    a. Pengad

    daging

    buah y

    b. Pengad

    c. Daging

    struktu

    2.2 Instalas

    mum, buah

    ging buah d

    mm sesuai d

    ama dari pr

    press, sehin

    ngan kerug

    n syarat-sya

    dukan haru

    g buah terle

    yang utuh, d

    dukan haru

    g buah tida

    ur serabut d

    si Digester

    kelapa saw

    dari buah y

    dengan ukur

    roses penga

    ngga minya

    gian yang

    arat sebagai

    us menghas

    epas seluruh

    dimana dag

    s menghasil

    ak boleh ter

    dari daging b

    dan Screw

    wit terdiri d

    yang cukup

    ran buahnya

    adukan adal

    ak dengan

    sekecil-ke

    berikut :

    silkan pem

    hnya dari bi

    ging buah m

    lkan massa

    remas terlal

    buah.

    press pada

    dari daging

    p baik atau

    a.

    lah untuk m

    mudah dap

    cilnya. Un

    erasan/cinc

    ijinya dan ti

    masih meleka

    yang sama

    lu lumat me

    Pabrik Pen

    g buah, can

    u normal b

    mempersiapk

    pat dipisahk

    ntuk menca

    angan yang

    idak boleh a

    at pada bijin

    rata.

    enjadi bubu

    ngolahan K

    ngkang, dan

    berkisar ant

    kan daging

    hkan dari d

    apai tujuan

    g baik seh

    ada lagi ter

    nya.

    ur, harus ta

    Kelapa

    n inti.

    tara 2

    buah

    aging

    n itu

    ingga

    rdapat

    mpak

    Universitas Sumatera Utara

  • Penelitian

    diperoleh

    pengaduka

    dikempa a

    memenuhi

    digester m

    gabungan

    waktu pe

    simultan.

    2.2.2 Peng

    Pengempa

    digester, d

    pisau-pisa

    dan mend

    gambar 2.

    Gambar 2

    Oleh karen

    sehingga m

    biji. Hasil

    ke Cake

    seperti pa

    berupa Sa

    dari screw

    n terhadap

    dari pengl

    an. Jangka

    atau di-pres

    i syarat-sya

    maka semak

    kedua fakt

    ngadukan

    gempaan (P

    aan bertuju

    dimana bua

    au stirring a

    dorongnya m

    3 dapat dili

    2.3 Model S

    na adanya t

    melalui lub

    yang kelua

    Bake Conv

    sir, serat-se

    and Trap Ta

    w press dan

    syarat-syara

    lihatan dan

    waktu pe

    ss juga me

    arat pengad

    kin lama bu

    or diatas da

    harus diusa

    Presser)

    uan untuk

    ah-buah yan

    arm di dige

    masuk ke d

    hat model w

    Screw press

    tekanan scre

    bang-lubang

    ar dari pros

    veyor dan m

    erat dan air

    ank untuk m

    Vibrating S

    rat diatas a

    n pengamat

    engadukan

    erupakan fa

    dukan yang

    uah teraduk

    apat disimp

    ahakan sej

    mengambi

    ng telah di

    ester dimas

    dalam mesin

    worm screw

    s yang digun

    ew yang dit

    g press cag

    es berupa a

    minyak kas

    yang selanj

    memisahkan

    Screen untu

    adalah pent

    tan minyak

    yang diala

    ktor yang c

    g baik. Se

    k sebelum m

    ulkan bahw

    auh mungk

    il minyak

    aduk secar

    sukkan ke d

    n pengemp

    w press.

    nakan pada

    tahan oleh c

    ge minyak d

    ampas dan b

    sar yang m

    njutnya akan

    n pasir dari

    uk memisah

    ting sekali,

    k yang kel

    ami oleh d

    cukup pent

    makin ban

    masuk ke sc

    wa isian dig

    kin untuk

    dari aduka

    a bertahap

    dalam feed

    a (twin scr

    Pengolahan

    cone, massa

    dipisahkan

    biji yang se

    masih meng

    n melewati

    minyak ka

    hkan serat-s

    sebagian

    luar dari b

    digester seb

    ting untuk

    nyak isian

    crew press

    gester dan ja

    dipenuhi s

    an hasil o

    dengan ba

    screw con

    rew press).

    n Kelapa Sa

    a tersebut di

    dari serabu

    elanjutnya m

    gandung ko

    tahap klari

    asar yang be

    serat dari m

    besar

    bejana

    belum

    dapat

    suatu

    . Jadi

    angka

    secara

    output

    ntuan

    veyor

    Pada

    awit

    iperas

    ut dan

    masuk

    otoran

    fikasi

    erasal

    inyak

    Universitas Sumatera Utara

  • kasar tersebut dan selanjutnya dikirim ke Crude Oil Tank sebagai tangki

    penampungan minyak kasar.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengempaan ini antara lain:

    a. Ampas kempa (press cake) harus merata keluar di sekitar konus

    b. Tekanan hidraulyc pada kumulator 30-40 kg/cm2

    c. Bila screw press harus berhenti pada waktu yang lama, screw press harus

    dikosongkan.

    d. Tekanan kempa yang terlalu tinggi akan mengakibatkan persentase inti

    pecah bertambah dan kerugian inti bertambah.

    e. Tekanan kempa yang terlalu rendah akan mengakibatkan cake basah, looses

    pada ampas, pemisahan ampas dan biji tidak sempurna, bahan bakar ampas

    basah sehingga pembakaran dalam dapur boiler tidak sempurna.

    2.3 Tegangan Geser Pada Poros

    Perhitungan tegangan geser yang terjadi pada poros akibat torsi yang

    bekerja pada screw dari worm screw press dapat dilihat pada gambar 2.4.

    Universitas Sumatera Utara

  • P

    padat, ser

    poros pun

    deformasi

    sudut ra

    = DE =

    Regangan

    =

    Dengan pe

    Luas pen

    menghasil

    Dengan ko

    = 0

    Dimana to

    s

    L

    s

    G

    M

    Pada gamba

    rat AB yan

    ntir sebesar

    ini adalah

    adian, panja

    = r

    n geser satua

    ersamaan te

    nampang d

    lkan beban t

    ondisi kesei

    orsi yang be

    Lr

    rL

    G

    Gambar

    ar 2.4. terl

    ng semula l

    . Sehingg

    busur lingk

    ang diberika

    an

    egangan ges

    diferensial

    tahanan dife

    imbangan st

    ekerja sama

    2.4. Deform

    lihat torsi y

    lurus akan

    ga deformas

    karan denga

    an oleh :

    ser dari huk

    M-N pada

    ferensial dP

    tatis

    dengan tor

    masi pada p

    yang bekerj

    memuntir

    si total

    an jari jar

    um Hooke

    a jarak rad

    = dA.

    si tahanan d

    s

    poros

    rja pada uju

    menjadi he

    sama deng

    ri r dan ber

    :

    dial r dar

    dari poros (T

    ung poros

    eliks AC k

    gan DE. Pa

    rhadapan de

    ri sumbu

    Tr).

    bulat

    karena

    njang

    engan

    (2-1)

    (2-2)

    (2-3)

    poros

    Universitas Sumatera Utara

  • T = Tr = (2-4)

    Subtiusi dari persamaan (2-4) sehingga

    T =

    T = (2-5)

    Dengan mensubtitusikan persamaan (2-3) ke persamaan (2-5) diperoleh

    J =

    Diperoleh rumus tegangan geser maksimun terhadap poros padat, yaitu :

    (2-6)

    Momen inersia polar (J) untuk poros berongga, yaitu :

    J =

    Sehingga rumus tegangan geser maksimun terhadap poros berongga, yaitu :

    (2-7)

    2.4 Kosentrasi Tegangan

    Suatu diskontinutas geometri dalam bentuk benda, seperti misalnya lubang

    atau takik, berakibat distribusi tegangan tak merata di sekitar diskontinuitas

    tersebut. Pada beberapa daerah di dekat diskontinuitas, tegangan akan lebih tinggi

    daripada tegangan rata rata yang jauh letaknya dari diskontinuitas. Jadi, terjadi

    kosentrasi tegangan pada diskontinuitas, atau pembangkit tegangan (stress raiser).

    Gambar 2.5 memperlihatkan sebuah pelat dimana terdapat lubang sirkular yang

    mengalami beban uniaksial. Kalau beban tidak ada, tegangan akan terbagi rata

    pada penampang melintang pelat. Karena ada lubang, distribusi itu sedemikian

    rupa, sehingga aksial mencapai harga tinggi pada tepi lubang dan turun dengan

    cepat semakin jauh dari lubang.

    )( dArdPr

    dArLG 2 JdAr 2J

    LG

    JTr

    2

    4r

    34

    2

    2

    .rT

    rrT

    33 .16

    .2

    dT

    rT

    maks

    442

    rRr

    4416 dD TDmaks

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar 2

    horizontal

    2.5 Fakto

    Ko

    dengan te

    sementara

    penampan

    Pada dasar

    (a) Be

    Dengan ru

    (b) Be

    Dengan ru

    (c) Be

    Dengan ru

    no

    matK

    m

    IMc

    nom

    AP

    nom

    JTc

    nom

    2.5 Distrib

    l (c) lubang

    or Kosentra

    osentrasi teg

    egangan n

    a ilmuwan

    ng melintang

    rnya kosent

    eban lentur

    umus tegang

    eban aksial

    umus tegang

    eban puntir

    umus tegang

    al

    aks

    min

    Mc

    busi teganga

    eliptis verti

    asi Tegang

    gangan diny

    ominal, ata

    memakai

    g pada daer

    trasi tegang

    gan yang di

    gan yang di

    gan yang di

    an akibat (a

    ikal (Shigle

    gan

    yatakan den

    as dasar p

    harga teg

    rah dimana t

    gan terjadi a

    gunakan :

    gunakan :

    gunakan :

    ) lubang sir

    ey, 2004).

    ngan faktor k

    penampang

    gangan nom

    tidak terdap

    kibat tiga b

    rkular dan (

    kosentrasi t

    sesungguh

    minal atas

    pat kosentra

    eban yaitu :

    (b) lubang e

    tegangan teo

    hnya, seka

    s dasar se

    asi tegangan

    (

    :

    eliptis

    oritis,

    alipun

    eluruh

    n.

    (2-8)

    Universitas Sumatera Utara

  • Diagram faktor kosentrasi tegangan dapat dilihat pada gambar 2.6. Pada skripsi ini

    kosentrasi tegangan yang terjadi akibat beban puntir, dengan momen inersia polar

    (J) untuk poros berongga . Maka tegangan geser nominal

    dihitung dengan persamaan :

    Disamping menyebabkan kosentrasi tegangan, sebuah takik juga menimbulkan

    kondisi tegangan biaksial atau tegangan triaksial setempat. Umpamanya, untuk

    lubang sirkular dalam pelat dimana bekerja beban aksial, ditimbulkan baik

    tegangan radial maupun tegangan membujur. Tegangan yang ditimbulkan dalam

    sebuah pelat yang lebar tak terhingga dan dimana terdapat beban sirkular dan

    dibebani aksial, dapat dinyatakan sebagai (Hutton, 2004):

    (2-9)

    )(32

    42 dDJ

    )(16

    44 dDTD

    nom

    2cos4312

    12 2

    2

    2

    4

    2

    2

    ra

    ra

    ra

    r

    2cos31212 24

    2

    2

    ra

    ra

    2sin2312 2

    2

    2

    4

    ra

    ra

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar

    beban pun

    Penelitian

    terjadi di t

    Dimana demikian

    sama deng

    3

    2.6 Faktor

    ntir (Harsok

    n terhadap

    titik A, bilam

    = tegangafaktor kose

    gan 3. Mem

    maks

    kosentrasi

    koesoemo,19

    tegangan in

    mana = /

    an tarik rat

    entrasi tegan

    mpelajari pe

    tegangan. (

    990).

    ni memper

    /2 dan r = a

    ta rata ya

    ngan teori

    ersamaan in

    (a) beban l

    rlihatkan ba

    a. Untuk hal

    ang terdapa

    tis untuk p

    ni lebih lan

    entur, (b) b

    ahwa tega

    ini (Hutton

    t pada ujun

    elat dengan

    njut tampak

    beban aksia

    angan maks

    n, 2004)

    (

    ng pelat. De

    n lubang sir

    k bahwa

    al, (c)

    simun

    2-10)

    engan

    rkular

    = -

    Universitas Sumatera Utara

  • untuk t = a dan = 0. karena itu, kalau pada pelat bekerja tegangan tarik, muncul tegangan tekan yang sama dengan besarnya pada tepi lubang di titik B dalam arah

    tegak lurus pada sumbu beban dalam bidang pelat.

    Hal lain yang menarik perahatian dan yang memiliki pemecahan analitis

    untuk kosentrasi tegangan, ialah hal lubang eliptis kecil pada sebuah pelat.

    Gambar 2.5 memperlihatkan geometri lubang. Tegangan maksimun pada lubang

    diberikan oleh persamaan 2-11 (Hutton, 2004).

    (2-11)

    Persamaan (2-11) memperlihatkan bahwa tegangan bertambah besar dengan

    perbandingan a/b. Karena itu, lubang yang sangat sempit, seperti retak misalnya

    yang tegak lurus pada daerah arah tarik, akan berakibat tegangan yang sangat

    tinggi.

    2.6. Metode Penentuan Kosentrasi Tegangan

    2.6.1. Photoelastis

    Suatu metode yang sangat dapat diandalkan dan banyak dipakai untuk

    mencari tegangan pada suatu titik adalah metode photoelastis (photoelastisity).

    Suatu bahan tembus sinar yang mempunyai sifat membias secara ganda, bila

    diberi tegangan, dipotong dalam bentuk yang sama seperti bagian mesin yang

    diinginkan akan menerima tegangan tersebut. Model tersebut diletakkan pada

    suatu rangka pembebanan, dan suatu berkas sinar polarisasi diarahkan pada model

    tersebut menuju pelat atau layar photograf. Bila model diberi beban, sinar

    berwarna yang berasal dari titik titik tegangan maksimun akan meminggir, dan

    apabila bahan tersebut dinaikkan, berkas sinar berwarna tersebut akan bergerak

    dari sisi bayangan ke arah titik pusat. Suatu tegangan tertentu dikaitkan dengan

    setiap peminggiran warna tersebut sehingga seorang dapat mencari tegangan pada

    sisi hanya dengan menghitung peminggiran warna dari awalnya tadi.

    ba

    maks 21

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar

    photoelast

    Ga

    photoelast

    oleh gaya

    juga pada

    2.6.2 Me

    Teknik in

    dimungkin

    berupa ga

    pertama

    mungkin

    pembeban

    kendala

    kondisi te

    matrik dan

    Gambar 2

    pelat yang

    berangsur

    terdapat ju

    2.7 Distrib

    tis (Hutton,

    ambar 2.7

    tis, berupa p

    a Wr . Pemu

    kedua jari

    etode Elem

    ni sangat m

    nkan oleh

    aris, segitiga

    tama diba

    dari bebe

    nan dan kon

    (constraint

    erpenuhi. Pe

    n elastisitas

    2.8 bagaim

    g menerim

    angsur

    uga pada sis

    usi teganga

    2004).

    adalah s

    peminggiran

    usatan tega

    jari keleng

    men Hingga

    mujarab dan

    kemajuan b

    a, atau setia

    agi menjadi

    erapa ukura

    nsfigurasi da

    t), suatu ana

    enggunaan m

    linier dan k

    mana metod

    a beban ak

    berkurang

    si lingkaran

    an dalam su

    suatu gamb

    n sinar pada

    angan terjad

    gkungan (fi

    a

    n merupaka

    bidang kom

    ap bentuk g

    i sejumlah

    an yang b

    aerah batas

    alisa kompu

    metode ini

    kebiasaan d

    de ini dipak

    ksial. Dapa

    bila menja

    n.

    uatu roda g

    bar, yang

    a roda gigi d

    di pada titik

    llet) pada ak

    an suatu c

    mputer. Ele

    geometri. A

    elemen ter

    berbeda. D

    (boundary

    uter dibuat

    memerluka

    dengan suatu

    kai untuk m

    at dilihat b

    auh gaya F

    gigi didapat

    diambil

    dari roda gi

    k dimana g

    kar dari gig

    ara pendek

    men hingg

    nggota yan

    rhingga yan

    Dimulai da

    configurati

    dan diitera

    an pengetah

    u bahasa ko

    menganalisa

    ahwa tegan

    F dan kose

    Wr

    at melalui p

    dengan m

    igi yang dib

    gaya bekerja

    gi tersebut.

    katan baru

    ga tersebut

    ng akan dian

    ng banyak,

    ari diketah

    ion) dan ke

    asi sampai s

    huan matem

    omputer.

    a tegangan

    ngan maksi

    entrasi tega

    KosentrasitPadafillet

    proses

    metode

    bebani

    a dan

    yang

    biasa

    nalisa

    yang

    uinya

    endala

    semua

    matika

    pada

    imum

    angan

    tegangan

    Universitas Sumatera Utara

  • G

    2.6.3 Met

    Adalah sa

    pemusatan

    tersebut. P

    diagaram

    percobaan

    An

    pemusatan

    diberikan

    setiap gari

    batang ada

    beri takika

    yang jauh

    Begitu gar

    usahanya

    tegangan i

    Gambar

    takikan (b

    Gambar 2.8

    tode Intuis

    ngat pentin

    n tegangan

    Perasaan se

    atau dala

    n tak mungk

    nalogi aliran

    n tegangan

    tegangan, d

    is aliran dal

    alah merata

    an pada bata

    h dari takika

    ris garis i

    mendekati

    ini berbandi

    2.9 Garis

    b) dengan ta

    8 Analisa te

    if

    g bagi peren

    tersebut m

    eperti ini ju

    am menaks

    kin dipakai.

    n mungkin a

    tersebut. G

    dan gaya di

    lam gambar

    a, garis alira

    ang untuk m

    an tersebut

    ini mendeka

    bukan yan

    ing lurus de

    aliran dalam

    kikan (Shig

    egangan pad

    ncanaan un

    muncul dan

    uga akan m

    sir faktor

    adalah satu

    Gambar 2.9a

    igambarkan

    r tersebut m

    an tersebut

    menunjukka

    akan berja

    ati takikan,

    ng terhamba

    engan jumla

    m menggam

    gley, 2004)

    da pelat met

    ntuk mengem

    n apa yang

    membantu d

    pemusatan

    satunya c

    a menunjuk

    n seperti me

    mewakili bes

    jaraknya sa

    an kenaikan

    arak teratur

    akan lebih

    at tersebut.

    ah lengkung

    mbarkan pem

    ode elemen

    mbangkan s

    g harus dila

    dalam mera

    tegangan

    cara dalam m

    kkan suatu b

    engalir mela

    sar gaya tert

    ama. Pada g

    tegangan. P

    sama sepe

    banyak me

    Kepelikan

    gan dari gari

    musatan teg

    n hingga

    suatu rasa

    akukan ata

    amalkan K

    apabila s

    menggamb

    batang rata

    alui batang

    tentu, dan k

    gambar 2.9b

    Pada penam

    erti gambar

    elengkung d

    n dari pemu

    is arus.

    gangan (a)

    akan

    as hal

    Kt dari

    sarana

    arkan

    yang

    . Jadi

    karena

    b kita

    mpang

    2.9a.

    dalam

    usatan

    tanpa

    Universitas Sumatera Utara

  • Kegagalan

    kegagalan

    lain harus

    Pada gam

    yang rend

    oleh peren

    potongan

    haruslah

    haruslah s

    sering san

    Gambar 2

    Perbaikan

    2.7 Teor

    Un

    luar yang

    Aspek a

    tegangan d

    Pe

    pertimbag

    berarti pro

    n yang pali

    n karena kel

    duduk pad

    mbar 2.10 di

    dah maka jar

    ncanaan ba

    di bawah b

    lebih dalam

    sedikit lebih

    ngat efektif d

    2.10 Sebuah

    n rencana un

    ri Teori K

    ntuk menga

    g bekerja, a

    aspek terse

    dan reganga

    mbahasan a

    gan bahwa m

    operti elastik

    ing sering

    lelahan dari

    da suatu bah

    tunjukkan b

    ri jari kele

    agian terseb

    bahu (Gamb

    m dari tak

    h besar. Da

    dalam meng

    h poros berb

    ntuk mengur

    Kegagalan

    aji kekuatan

    akan memb

    ebut adalah

    an, tegangan

    aspek diata

    material sol

    k adalah sam

    terjadi pad

    i poros. Ba

    hu, dan pad

    bentuk gari

    engkungan

    but. Kt yan

    bar 2.10b).

    kikan kedua

    apat dilihat

    gurangi pem

    rbahu dalam

    rangi besar

    n suatu ma

    butuhkan p

    tegangan,

    n teganga

    as dikaji den

    lid adalah k

    ma untuk ke

    da bagian m

    antalan, roda

    da dasar ba

    is aliran. Un

    r harus besa

    ng lebih ke

    Pada Gam

    a, tetapi d

    bahwa pem

    musatan tega

    m lenturan. (

    pemusatan

    aterial solid

    pemahaman

    regangan d

    an utama dan

    ngan menga

    kontinue, ho

    e segala ara

    mesin yang

    a gigi, dan

    hu inilah ke

    ntuk menda

    ar, tetapi bi

    cil dapat d

    mbar 2.10d

    iameter pa

    motongan ta

    angan.

    (a) Perencan

    (Shigley, 2

    sebagai ak

    terhadap b

    dan pemind

    n teori kega

    ambil beber

    omogen, dan

    ah.

    berputar a

    bagian b

    kegagalan te

    apatkan har

    iasanya r dib

    dengan mem

    takikan per

    ada alas ta

    ambahan ta

    naan biasa;

    2004).

    kibat dari b

    beberapa a

    dahan, hubu

    agalan.

    erapa asums

    n isotropis,

    adalah

    bagian

    erjadi.

    rga Kt

    batasi

    mbuat

    rtama

    kikan

    kikan

    (b-d)

    beban

    aspek.

    ungan

    si dan

    yang

    Universitas Sumatera Utara

  • Ketika komponen dibebani maka akan terjadi tegangan unaksial, yang mana

    tegangan dan kekuatan dapat langsung dibandingkan untuk menentukan faktor

    keamanan, atau menyelidiki kapan komponen rusak. Metode ini dapat

    digolongkan sederhana, karena hanya ada satu tegangan dan hanya ada satu nilai

    kekuatan, apakah itu kekuatan luluh, kekuatan ultimate, kekuatan geser atau

    lainya sebagai pendekatan.

    Pada perancangan elemen mesin terdapat dua bentuk kegagalan yang

    terjadi, yaitu Kegagalan Statis dan Kegagalan Dinamis.

    2.7.1 Kegagalan Statis

    Suatu beban statis adalah suatu gaya atau momen yang bekerja secara

    diam pada suatu bagian mesin. Supaya diam, gaya atau momen tersebut haruslah

    mempunyai besaran yang tidak berubah, titik tangkap tidak berubah, dan arahnya

    tidak berubah. Suatu beban statis bisa berupa gaya tarik atau gaya tekan aksial,

    beban geser, beban lentur, atau berupa gabungan dari beban tersebut.

    Permasalahan akan bertambah kompleks jika tegangan adalah biaksial atau

    triaksial. Dalam beberapa kasus ada tingkatan dari tegangan, tetapi hanya ada satu

    kekuatan yang menentukan. Untuk menentukan kekuatan itu ada beberapa teori

    yang umun dipergunakan yaitu : Teori Tegangan Normal Maksimum, Teori

    Regangan Normal Maksimum, Teori Energi Distorsi Maksimum.

    1. Teori Tegangan Normal Maksimum

    Teori ini menyatakan bahwa setiap kombinasi tegangan yang

    menghasilkan tegangan normal utama terbesar yang melebihi tegangan-batas yield

    y akan menyebabkan komponen mengalami yield . Tegangan normal utama terbesar terjadi dalam sebuah komponen mesin

    menentukan kekuatan komponen mesin. Jika tegangan-batas yield untuk tarik Syt

    berbeda untuk tegangan-batas yield untuk tekan Syc , maka beberapa keadaan

    tegangan dalam gambar 2.11 menunjukkan keadaan tegangan seperti yang

    ditunjukkan oleh lingkaran Mohr yang tepat mengakibatkan komponen mesin

    mengalami yield.

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar

    menunjuk

    (Harsokoe

    tegangan

    vertikal y

    mengakiba

    Re

    keadaan te

    2.11 Dia

    kkan terjad

    esoemo,199

    Dari

    yang sebag

    yang mela

    atkan komp

    epresentasi

    egangan dua

    agram Mo

    dinya yield

    0).

    gambar 2.

    gian dari lin

    alui Syt da

    ponen meng

    grafik yait

    a dimensi d

    ohr untuk

    ld pada t

    .11 dapat

    ngkaran Mo

    an Syc ad

    galami yield

    tu dari teor

    diperlihatkan

    beberapa

    teori tegan

    ditarik ke

    ohr-nya terl

    dalah keada

    d.

    ri tegangan

    n pada gamb

    kondisi

    ngan norm

    esimpulan

    letak diluar

    aan tegang

    n normal m

    bar 2.12

    tegangan

    mal maksi

    bahwa kea

    r dua buah

    gan yang

    maksimum u

    yang

    imum

    adaan

    garis

    telah

    untuk

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar

    (Harsokoe

    Pa

    yang mem

    dua dime

    persamaan

    Keadaan

    keadaan te

    empat.

    Da

    ternyata c

    yang dalam

    Syc masih

    normal ma

    21,

    2.12 Teo

    esoemo,199

    ada diagram

    mpunyai ko

    ensi tersebu

    n :

    tegangan d

    egangan pad

    ari hasil pe

    ocok untuk

    m kenyataa

    dapat ditah

    aksimum te

    2yx

    ori teganga

    0)

    m di atas sua

    ordinat 1, ut tadi. Ke

    dua dimen

    da gambar 2

    ercobaan ter

    k material y

    annya harga

    han oleh mat

    rnyata tidak

    2

    2yx

    an normal

    atu keadaan

    2, yaitu teedua tegan

    nsi yang m

    2.12 berupa

    rnyata bahw

    yang getas a

    a tegangan

    terial tanpa

    k cocok unt

    2yx

    maksimu

    n tegangan

    egangan uta

    ngan terseb

    menyebabka

    a sebuah titi

    wa teori te

    atau brittle

    hidrostatik

    yielding ata

    uk material

    m pada k

    digambarka

    ama dari ke

    but dapat d

    an kegagala

    ik yang terle

    egangan nor

    kecuali kea

    beberapa k

    au patah.

    yang ulet.

    koordinat

    an oleh satu

    eadaan tega

    dihitung de

    an yield a

    etak di luar

    rmal maksi

    adaan hidro

    kali lipat SyTeori tega

    1-2

    u titik

    angan

    engan

    adalah

    r segi-

    imum

    ostatik

    yt atau

    angan

    Universitas Sumatera Utara

  • 2. Te

    Te

    tegangan

    geser bata

    ditentukan

    Pa

    Mohr-nya

    yang seba

    bahwa ke

    mengalam

    Gambar

    (Harsokoe

    eori Tegang

    eori teganga

    dua dimen

    as yield y n dari uji tar

    ada gambar

    a tepat men

    agian dari li

    eadaan tega

    mi kegagalan

    Gambar 2

    2.14. Ilustr

    esoemo,199

    gan Geser M

    an maksimu

    nsi yang te

    mengakiba

    rik standar d

    r 2.13 ditun

    ngakibatkan

    ingkaran M

    angan dua

    n yield.

    2.13 Prinsip

    rasi teori te

    0)

    Maksimum

    um menyata

    egangan ges

    atkan kega

    dan y = unjukkan tig

    n keadaan y

    Mohr-nya ter

    dimensi t

    p diagram M

    egangan ges

    m

    akan bahwa

    ser maksim

    agalan yield

    y . ga keadaan

    yield. Kead

    rletak di lua

    tersebut tel

    Mohr (Harso

    ser maksim

    a setiap kom

    mumnya me

    d. Besar te

    n tegangan

    daan tegang

    ar garis seja

    lah menyeb

    okoesoemo,

    mum pada k

    mbinasi kea

    elebihi tega

    egangan yie

    yang ling

    gan dua dim

    ajar menand

    babkan ma

    1990)

    koordinat 1

    adaan

    angan

    eld y

    karan

    mensi

    dakan

    aterial

    1 - 2

    Universitas Sumatera Utara

  • Represent

    yang ditun

    3 buah pe

    dalam arah

    Gambar

    Elemen or

    (Harsokoe

    maks 1

    maks 1

    maks 2

    tasi teori teg

    njukkan pad

    ersamaan teg

    h tegangan

    2.15 Repr

    riginal; (b) p

    esoemo,199

    y 22

    22

    13

    22

    232

    gangan gese

    da gambar 2

    gangan ges

    utama 1 >

    esentasi ele

    prinsip elem

    0).

    y

    y

    er maksimu

    2.14. Segi-e

    er maksimu

    2 > 0 dan

    emen dari

    men; (c) bid

    um pada dia

    enam pada

    um dan kea

    3 = 0

    keadaan t

    dang 1-2; (d

    agram 1 - gambar 2.1

    adaan tegang

    egangan pa

    ) bidang 1-3

    2 adalah se14 diperoleh

    ngan dua dim

    ada titik O

    3; (e) bidan

    eperti

    h dari

    mensi

    O. (a)

    ng 2-3

    Universitas Sumatera Utara

  • Seketika :

    Persamaan

    dengan pe

    Ka(2.12) dip

    A Sy Ka

    (2.12) men

    A B Ka

    persamaan

    B -Sy

    Gambar

    dimensi pa

    1maks

    cara umum

    n tegangan

    ersamaan :

    asus 1 : A eroleh yield

    asus 2 : A njadi (Shigl

    Syasus 3 : 0 n (2.12) men

    2.16 Dia

    ada titik O (

    223 Sy

    m teori teg

    atau 1 - bidang un

    B 0. d (Shigley, 2

    0 B. Dley, 2004)

    A B . njadi (Shigl

    agram Moh

    (Harsokoes

    gangan ges

    3 Syntuk setiap

    Pada kasu

    2004)

    Disini, 1 =

    untuk kasu

    ley, 2004)

    hr represent

    oemo,1990

    er maksim

    kasus sesu

    us ini, 1 =

    = A dan 3

    us ini, 1 =

    tasi dari ti

    )

    um, memp

    uai gambar

    A = 0. Se

    = B , sehi

    = 0 dan 3 =

    iga keadaan

    prediksi yie

    (

    2.14, dipe

    esuai persa

    (

    ingga persa

    (

    = B , seh

    (

    n tegangan

    elding

    (2.12)

    eroleh

    amaan

    (2.13)

    amaan

    (2.14)

    ingga

    (2.15)

    n tiga

    Universitas Sumatera Utara

  • Dari hasil percobaan ternyata bahwa teori tegangan geser maksimum cocok untuk

    material yang liat atau ductile.

    3. Teori Energi Distorsi Maksimum

    Bersamaan dengan terjadinya tegangan dalam elemen volume terjadi juga

    regangan dan energi regangan dalam elemen volume tersebut.

    Pada elemen utama, tegangan dan regangan tersebut adalah :

    1 , 2 dan 3 e1 , e2 dan e3

    sedangkan energi regangan total persatuan volume adalah :

    Yang ditulis sebagai berikut (Harsokoesoemo,1990) :

    (2.16)

    Keadaan tegangan utama 1 , 2 dan 3 dapat dianggap terdiri dari keadaan seperti pada gambar 2.17.

    332211 21

    21

    21 eeeU

    )()(21

    32312123

    22

    21 EEU

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar

    Ketiga teg

    Dari hubu

    yang ditim

    (31 ave

    (31 eeave

    r 2.17 Teori

    gangan pada

    ungan tegang

    mbulkan ole

    321

    )321 eee

    umum dist

    a keadaan te

    gan-reganga

    h ave adala

    )3

    torsi tegang

    egangan per

    an 1 = Ee1ah :

    an maksimu

    rtama masin

    , 2 = Ee2 d

    um (Harsok

    ng-masing a

    dan 3 = Ee

    koesoemo,19

    adalah :

    e3 maka rega

    990)

    angan

    Universitas Sumatera Utara

  • Perubahan volume per satuan volume untuk keadaan tegangan (1 , 2 , 3) adalah (Harsokoesoemo,1990):

    (2-17)

    Atau, jika produk e1e2 , e1e3 , e2 e3 dan e1e2e3 diabaikan karena kecil dibandingkan

    e1 , e2 dan e3 :

    Perubahan volume per satuan volume pada keadaan tegangan (ave , ave , ave) adalah (Harsokoesoemo,1990) :

    (2-18)

    atau

    Jadi ternyata ev = ev atau dengan kata lain perubahan volume persatuan

    volume pada keadaan tegangan (ave , ave , ave) adalah sama dengan perubahan volume persatuan volume pada keadaaan tegangan (1 , 2 , 3). Kesimpulan selanjutnya ditarik bahwa keadaan tegangan (1 ave , 2 ave , 3 ave ) tidak disertai dengan perubahan volume , yang terjadi pada perubahan bentuk elemen

    tanpa perubahan volume. Dengan kata lain hanya terjadi distorsi.

    Perubahan volume per satuan volume pada keadaan tegangan (1 ave , 2 ave , 3 ave ) adalah :

    (e1 eave ) + (e2 eave ) + (e3 eave ) = 0

    zyx

    zyxv ddd

    ddddzedyedxee

    )1()1()1( 321

    321 eeeev

    zyx

    zyxaveaveavev ddd

    ddddzedyedxee

    )1()1()1(

    aveaveaveavev eeeee 3

    321321313 eeeeee

    Universitas Sumatera Utara

  • Energi total persatuan volume U dapat dianggap terdiri dari energi perubahan

    volume persatuan volume UV dan energi distorsi per satuan volume Ud (Harsokoesoemo,1990):

    U = UV + Ud

    Ur = ave eave + ave eave + ave eave = ave ev (2-19)

    Perubahan volume per satuan volume ev :

    ev = (1 + 2 + 3)

    yaitu dengan mensubtitusikan

    e1 = (1 v2 - v3)

    Ke dalam persamaan . Perubahan volume per satuan volume dapat

    ditulis sebagai :

    ev = ave

    Energi distorsi per satuan volume adalah selisih antara U dan Ur :

    Ud = U Ur

    atau

    Ud = (2-20)

    Dengan mensubtitusi ke dalam persamaan (2-20)

    diperoleh persamaan (2-21) (Harsokoesoemo,1990):

    Ev21

    E1

    321 eeeev

    Ev)21(3

    2323121232221 )21(2321 aveEEE )(

    31

    321 ave

    Universitas Sumatera Utara

  • Ud =

    Untuk kea

    Ud =

    Gambar

    (Harsokoe

    Te

    yang men

    akan meny

    karena yie

    Ud =

    Ke

    (Harsokoe

    Ud =

    atau

    61

    E

    31

    Ev

    Ev

    31

    Ev

    61

    221

    adaan uniak

    2.18 Teg

    esoemo,199

    eori energi

    nimbulkan e

    yebabkan k

    eld mempun

    edaan teg

    esoemo,199

    221

    1v

    yv

    v 221

    322

    ksial, maka :

    gangan uni

    0)

    distorsi ma

    energi distro

    egagalan yi

    nyai energi d

    gangan um

    0) :

    322

    32

    32

    :

    iaksial rep

    aksimum m

    osi sama de

    ield. Untuk

    distrosi :

    mum yan

    132

    132

    221 2 y

    presentasi d

    menyatakan b

    engan energ

    keadaan teg

    ng gagal

    21

    Ev

    312

    dari teori

    bahwa kom

    gi distrosi u

    gangan unia

    karena

    y

    (

    energi di

    mbinasi tega

    uniaksial 1aksial yang

    yield a

    (2

    2-21)

    istorsi

    angan

    = y gagal

    adalah

    -22a)

    Universitas Sumatera Utara

  • Untuk kea

    menjadi :

    Persamaan

    Gambar 2

    koordinat

    Perbandin

    gambar 2.

    2121

    adaan tegan

    n tersebut a

    2.19 Teori

    1 2 (Ha

    ngan ketiga

    20.

    2222 y

    ngan dua dim

    dalah sebua

    tegangan ge

    arsokoesoem

    teori kega

    mensi 3 =

    ah elips pad

    eser maksim

    mo,1990).

    agalan dalam

    0 , sehingg

    da diagram

    mum oktahe

    m bidang

    a energi dis

    1 2

    edral direpre

    1 2 da

    storsi maksi

    (2

    esentasikan

    apat dilihat

    imum

    -22b)

    n pada

    pada

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.7.2 Keg

    Beban di

    menimbul

    serat terte

    mengalam

    Kekuatan

    pemberian

    digambark

    ditunjukka

    jumlah si

    tegangan

    yang dip

    maksimum

    Gamba

    agalan Din

    inamis ada

    lkan tegang

    entu pada p

    mi kedua teg

    lelah sua

    n beban s

    kan dalam

    an pada gam

    iklus hingg

    yang meny

    etakan dap

    m) dan minS

    ar 2.20 Teo

    namis

    alah suatu

    gan yang be

    permukaan

    gangan tarik

    atu bahan

    sampai terj

    suatu ben

    mbar 2.21. P

    ga terjadi k

    yebabkan te

    pat berupa

    (tegangan m

    ori kegagalan

    gaya yan

    erfluktuasi a

    poros yan

    k dan tekan p

    disusun d

    jadi kegag

    ntuk kurva

    Pada kurva

    kegagalan,

    erjadinya p

    a (tega

    minimum).

    aS

    n (Harsoko

    ng bekerja

    antara bebe

    ng berputar

    pada setiap

    dari serang

    galan pada

    S-N (Kur

    a S-N, tegan

    sedangkan

    patah sempu

    angan bola

    Menurut D

    esoemo,199

    a pada ko

    erapa harga.

    diberi beb

    putaran dar

    gkaian per

    siklus ter

    rva Wohle

    ngan (S) dip

    n N adalah

    urna benda

    ak-balik),

    Dieter (1986

    90)

    omponen m

    . Misalnya

    ban lentur,

    ri poros ters

    rcobaan de

    ertentu, has

    er) seperti

    petakan terh

    h jumlah s

    a uji . Tega

    (tega

    6), nilai tega

    maksS

    mesin

    suatu

    akan

    sebut.

    engan

    silnya

    yang

    hadap

    siklus

    angan

    angan

    angan

    Universitas Sumatera Utara

  • adalah teg

    konsentras

    Ga

    F

    Pada baja

    mempuny

    sedangkan

    signifikan

    sejalan den

    Tegangan

    ditentukan

    dimana:

    Sc = tegan

    Mc = mom

    Yc = jarak

    perm

    Izx = mom

    dc = diame

    Hu

    sampai ter

    zx

    ccc I

    YMS

    gangan nom

    si tegangan

    ambar 2.21

    Fatik (Collin

    a, siklus (N

    yai umur ta

    n untuk log

    n, memiliki

    ngan bertam

    pada spesim

    n dengan rum

    ngan pada ti

    men pada tit

    k maksimum

    mukaan spesi

    men inersia p

    eter pada tit

    ubungan ant

    rjadi patah l

    cY

    minalnya de

    .

    1. Kurva S-

    ns, pp. 375)

    N) yang me

    ak terhingg

    am bukan b

    kurva S-N

    mbahnya jum

    men di suat

    mus berikut

    tik c di perm

    ik c akibat b

    m dari titik p

    imen

    polar spesim

    tik c spesim

    tara kekuata

    lelah sempu

    engan demik

    -N dari hasi

    elampaui b

    ga atau keg

    besi (non fe

    N dengan gr

    mlah siklus

    tu titik terten

    t (shigley, 1

    mukaan spe

    beban pada

    pusat spesim

    men =

    men

    an spesime

    urna adalah:

    64 cd

    kian tidak t

    l pengujian

    batas lelah

    gagalan dip

    ferrous) tida

    radien yang

    .

    ntu dengan

    1995):

    esimen

    spesimen

    men ke arah

    en akibat be

    :

    4c

    terdapat pe

    Metode Sta

    (N > 107)

    prediksi tida

    ak terdapat

    g turun sedi

    tipe pembe

    titik c pada

    eban dengan

    enyesuaian u

    andar Uji

    ), baja dian

    dak akan te

    batas lelah

    ikit demi se

    ebanan canti

    (

    a

    n jumlah pu

    untuk

    nggap

    erjadi,

    yang

    edikit

    ilever

    2-23)

    utaran

    Universitas Sumatera Utara

  • 103 N 106 (2-24)

    dimana :

    Sf = Kekuatan lelah (MPa)

    N = Jumlah siklus tegangan

    Se = ka. kb. kd. ke. Se (Shigley, 1995)

    dimana

    Se = batas ketahanan (endurance limit) dari spesimen = 0,504 (Sut)

    Sut = kekuatan tarik maksimum (MPa)

    ka = faktor permukaan

    kb = faktor ukuran

    kd = faktor suhu

    ke = faktor modifikasi terhadap pemusatan tegangan

    Sebaliknya bila diketahui Sf dan N yang dicari, maka persamaan (2-24)

    menghasilkan

    103 N 106 (2-25) Kegagalan lelah disebabkan beban berulang (beban dinamis) atau perubahan

    struktur permanen, terlokalisasi dan progresif yang terjadi pada bahan yang

    dibebani dengan tegangan/regangan fluktuasi yang dapat mengakibatkan retak

    atau patahan setelah jumlah siklus tertentu. Sedangkan yang menyebabkan

    kegagalan lelah adalah tegangan tarik maksimum yang cukup tinggi, variasi atau

    fluktuasi tegangan yang cukup besar, dan siklus penerapan tegangan yang cukup

    besar.

    Tegangan berulang yang menyebabkan kelelahan digambarkan berbentuk

    sinusoidal antara tegangan maksimum dan minimum, tegangan tarik dianggap

    bCf NS 10

    e

    ut

    SSb 8.0log

    31

    e

    ut

    SSC

    28.0log

    bf

    bC SN /1/10

    Universitas Sumatera Utara

  • positif dan

    tegangan

    tegangan t

    2.8 Pemb

    Pada gam

    pada susun

    G

    Dengan uDalam per

    n tegangan

    maksimum

    tekan sepert

    Gambar 2

    buatan Kur

    mbar 2.23 di

    nan sumbu

    Gambar 2.

    u = Sut meru

    rhitungan

    tekan dian

    dan minim

    ti yang ditun

    2.22 Siklus

    rva S N U

    ijelaskan pe

    log log.

    .23 Pembua

    upakan keku

    n = Se seper

    nggap nega

    mum tidak

    unjukkan pad

    tegangan le

    Untuk Elem

    embuatan k

    atan kurva S

    uatan lelah

    rti yang tela

    atif. Pada ti

    sama, tega

    da gambar 2

    elah (Hertzb

    men Mesin B

    kurva S N

    S N (Harso

    spesimen st

    ah dijelaskan

    ipe pembeb

    ngan tarik

    2.22.

    berg, R.W.,

    Baja

    N untuk ele

    okoesoemo,

    tandar baja,

    n pada pasa

    banan canti

    lebih besar

    1996)

    emen mesin

    ,1990).

    u = 0,8 Sutal 2.7.2.

    lever,

    r dari

    n baja

    t .

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.9 Fakt

    Faktor-fak

    atau keku

    kelelahan

    tegangan

    kekuatan

    kosentrasi

    a. Faktor

    Gamba

    Faktor per

    perngerjaa

    worm scr

    akhir deng

    b. Faktor

    Pe

    pengaruh

    digunakan

    tor-Faktor

    ktor yang m

    uatan lelah

    bahan, ko

    kombinasi

    lelah pada

    i tegangan .

    Permukaa

    ar 2.24 Fak

    rmukaan kaan akhir da

    rew press m

    gan mesin.

    r Ukuran

    ngaruh ini k

    ukuran (si

    n dengan pe

    Yang Mem

    mempengar

    h yaitu tip

    omposisi k

    i. Faktor y

    skripsi ini

    an

    tor modifik

    a (dapat dil

    an kekuatan

    menggunaka

    karena ukur

    ize effect).

    rsamaan 2-2

    mpengaruhi

    ruhi atau ce

    pe pembeba

    kimia bahan

    yang mem

    adalah fak

    kasi pengerja

    lihat pada g

    n tarik dari

    an bahan C

    ran, bentuk

    Penentuan

    26 berikut (

    i Kekuatan

    endrung m

    anan, putar

    n, tegangan

    mpengaruhi

    ktor permuk

    aan akhir un

    gambar 2.24

    suatu bend

    Cast Carbon

    dan metod

    n faktor uk

    (R. Kuguel,

    n Lelah

    engubah ko

    ran, konsen

    n-tegangan

    dan cendr

    kaan, fakto

    ntuk baja (S

    4) tergantun

    da. Pada sk

    n Steel den

    e pembeban

    kuran kb un

    1961) :

    ondisi kele

    ntrasi tega

    sisa, suhu

    rung meng

    or ukuran, f

    Shigley, 199

    ng pada ku

    kripsi ini b

    ngan penge

    nan yang di

    ntuk baja

    elahan

    angan,

    u dan

    gubah

    faktor

    95)

    ualitas

    bahwa

    erjaan

    isebut

    dapat

    Universitas Sumatera Utara

  • (2-26)

    Untuk poros berongga d diperoleh dengan :

    d =

    c. Faktor Suhu

    Suhu mempengaruhi sifat mekanis dari bahan dan bahwa adanya suatu

    tegangan statis atau rata rata juga menyebabkan perubahan perlahan lahan

    dalam bahan tersebut. Faktor pengaruh suhu kd terhadap baja dapat dilihat pada

    persamaan 2-27 berikut (Shigley, 1995):

    (2-27)

    d. Pengaruh Kosentrasi Tegangan

    Hampir semua bagian mesin mempunyai lobang, alur, takikan, atau

    ketidak mulusan lainnya mengubah distribusi tegangan yang menyebabkan

    kosentrasi tegangan pada daerah tertentu.

    Kosentrasi tegangan harus dipertimbangkan bila diberi beban lelah. Dalam

    kondisi ini, ternyata bahwa beberapa bahan tidak terlalu peka terhadap adanya

    takikan, sehingga tidak perlu memakai harga faktor kosentrasi tegangan teoritis

    secara penuh. Maka untuk bahan yang seperti ini dipakai harga Kt yang dikurangi.

    Faktor yang dihasilkan dinyatakan dengan persamaan :

    Dimana Kt biasa disebut dengan faktor kelelahan pemusatan-tegangan

    (fatigue stress-concentraction factor).

    Besar kepekaan takikan (Notch sensitivity) q dinyatakan dengan

    persamaan :

    mmdmmd

    mmdorindkb 2508189,1

    83,01097,0

    )( 22 pp dD

    CTFTCTCT

    FCTkd

    003

    003

    00

    550840)450()10(2,31550450)450()10(8,51

    )840(4500,1

    bertakikpercobaanbentukketahananbatastakikanbebaspercobaanbendaketahananbatas

    K f

    Universitas Sumatera Utara

  • Ap

    terhadap t

    mempuny

    Pa

    untuk bah

    Gambar

    tempa yan

    11

    t

    f

    KK

    q

    pabila harg

    takikan sam

    yai kepekaan

    ada gambar

    an baja dan

    2.25 Grafi

    ng diberi beb

    11

    a q = 0, K

    ma sekali,

    n penuh.

    2.25 dan 2.2

    n aluminium

    ik kepekaan

    ban aksial b

    Kf = 1, da

    tetapi kala

    26 diperliha

    m campuran.

    n takikan u

    bolak balik

    an bahan ti

    au q = 1,

    atkan grafik

    .

    untuk baja

    (Shigley, 19

    idak memp

    maka Kf =

    k kepekaan

    dan alumi

    995).

    (

    punyai kepe

    = Kt dan b

    terhadap ta

    inium camp

    2-28)

    ekaan

    bahan

    kikan

    puran

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar 2

    balik (Shig

    2.10 Mek

    Adap

    2.27. Bro

    digester s

    pengempa

    Proses pe

    sedangkan

    pengempa

    2.26 Grafik

    gley, 1995)

    kanisme Ke

    pun mekani

    ondolan yan

    sudah berup

    aan (mesin

    emisahan m

    n dari arah

    aan berlangs

    Gam

    k kepekaan

    .

    erja Mesin

    isme kerja d

    ng telah men

    pa bubur.

    screw pres

    minyak terja

    h berlawana

    sung air pan

    bar 2.27 M

    takikan unt

    Screw pres

    dari mesin

    ngalami pen

    Hasil caca

    ss) yang be

    adi akibat p

    an tertahan

    nas 900C dit

    Mekanisme k

    tuk bahan y

    ss

    screw press

    ncacahan da

    ahan terseb

    erada persis

    putaran scr

    n oleh slin

    tambahkan

    kerja mesin

    yang diberi

    s dapat dilih

    an keluar da

    ut langsung

    si dibagian

    rew mendes

    nding cone.

    ke dalam sc

    screw press

    puntiran bo

    hat pada ga

    ari bagian b

    g masuk ke

    bawah dig

    sak bubur

    Selama p

    crew press.

    s

    olak

    ambar

    bawah

    e alat

    gester.

    buah,

    proses

    Universitas Sumatera Utara

  • Hal ini bertujuan untuk pengenceran (dillution) sehingga massa bubur buah

    yang dikempa tidak terlalu rapat. Proses pengempaan akan menghasilkan minyak

    kasar dan ampas.

    Universitas Sumatera Utara