Click here to load reader
Upload
rahardi-febryanto
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setelah lahir, kehidupan wanita dapat dibagi dalam beberapa masa, yakni
masa bayi, masa kanak-kanak, masa pubertas, masa reproduksi, masa
klimakterium, dan masa senium. Masing-masing masa itu mempunyai
kekhususan. Salah satu keadaan penting yang terjadi pada masa klimakterium
adalah menopause (Sastrawinata, 2008).
Berdasarkan data yang diperoleh dari WHO, pada tahun 1990, total populasi
wanita yang mengalami menopause di seluruh dunia mencapai 476 juta orang dan
diperkirakan pada tahun 2030 akan mencapai 1,2 milyar orang (Aso, 2008).
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 1997 mencapai 201,4 juta dengan 100,9
juta orang wanita. Jumlah wanita berusia di atas 50 tahun mencapai 14,3 juta
orang. Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia mencapai 203,46 juta orang
yang terdiri dari 101,81 juta perempuan dengan jumlah perempuan yang berusia
di atas 50 tahun dan diperkirakan telah memasuki usia menopause sebanyak 15,5
juta orang. Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah perempuan yang hidup dalam
usia menopause di Indonesia adalah 30,3 juta orang. (Baziad, 2003).
Usia terjadinya menopause pada sebagian besar wanita adalah antara 46-55
tahun (Phipps, 2003). Namun ada kecenderungan dewasa ini untuk terjadinya
menopause pada umur yang lebih tua. Misalnya pada tahun 1915 menopause
dikatakan terjadi sekitar umur 44 tahun, sedangkan pada tahun 1950 pada umur
yang mendekati 50 tahun. Penelitian Agoestina pada tahun 1982 di Bandung
menunjukkan bahwa pada umur 48 tahun, 50% dari wanita Indonesia telah
mengalami menopause (Sastrawinata, 2008). Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik Indonesia (Statistics Indonesia), pada tahun 2007, proporsi wanita yang
mengalami menopause mengalami peningkatan dari 11% pada wanita umur 30-34
Universitas Sumatera Utara
tahun, 22% pada wanita berumur 44-45 tahun, dan 45% pada wanita umur 48-49
tahun.
Menopause merupakan suatu keadaan penting yang terjadi pada masa
klimakterium. Pada masa klimakterium terdapat penurunan produksi hormon
estrogen dan kenaikan hormon gonadotropin. Pada wanita dalam masa
klimakterium terjadi perubahan-perubahan tertentu, yang dapat menimbulkan
gangguan-gangguan ringan atau kadang-kadang berat. Pada permulaan
klimakterium kesuburan menurun, pada masa pramenopause terjadi kelainan
perdarahan, sedangkan terutama pada masa pascamenopause terdapat gangguan
vegetatif, psikis, dan organis (Sastrawinata, 2008). Bagi wanita begitu memasuki
usia menopause akan timbul berbagai macam keluhan yang sangat mengganggu
dan beberapa tahun setelah menopause, angka kejadian osteoporosis, osteoartritis,
penyakit jantung koroner, stroke, dan demensia meningkat (Baziad, 2003).
Karena memang keluhan yang muncul pada perempuan tersebut
kebanyakan disebabkan karena kekurangan hormon estrogen, maka dengan
sendirinya pengobatan yang tepat adalah pemberian estrogen, yang dikenal
dengan istilah terapi sulih hormon. Namun sayang, meskipun terapi sulih hormon
begitu banyak manfaatnya, tetapi penggunaannya masih rendah (Baziad, 2003).
Banyak wanita merasa khawatir menghadapi menopause karena mereka
beranggapan bahwa wanita yang berusia lanjut akan mengalami hidup yang
kurang sehat, kurang bugar, tidak cantik lagi, dan cepat marah. Padahal,
menopause merupakan suatu fase kehidupan yang harus dialami dan tidak dapat
dihindari oleh setiap wanita. Menjadi tua memang hal yang sering ditakuti oleh
para wanita, tetapi hal ini tidak berarti wanita kehilangan identitas kewanitaannya.
Walaupun demikian, tidaklah dapat dipungkiri adanya aneka perubahan fisik dan
emosi yang menyebabkan masa menopause merupakan masa yang membutuhkan
penyesuaian diri dan pengertian dari berbagai pihak (Northrup, 2006).
Perubahan-perubahan yang terjadi sebelum menopause dan sesudah
menopause dapat menjadi masalah apabila wanita tersebut tidak mengetahui
secara benar apa yang terjadi pada diri mereka pada saat terjadinya menopause.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai tingkat pengetahuan wanita pada masa klimakterium tentang
menopause di Kelurahan Simpang Selayang Medan.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian masalah di atas maka penulis membuat rumusan masalah
“Bagaimana tingkat pengetahuan wanita pada masa klimakterium tentang
menopause di Kelurahan Simpang Selayang Medan?”
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita pada masa klimakterium
tentang menopause di Kelurahan Simpang Selayang Medan
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita pada masa klimakterium
tentang menopause berdasarkan umur.
2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita pada masa klimakterium
tentang menopause berdasarkan tingkat pendidikan.
3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita pada masa klimakterium
tentang menopause berdasarkan pekerjaan.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman untuk penerapan ilmu yang
telah diperoleh selama kuliah dalam rangka pemahaman pengetahuan
wanita tentang menopause.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagi subjek penelitian/masyarakat
Meningkatkan pengetahuan wanita pada masa klimakterium tentang
menopause, sehingga membantu mempersiapkan diri dalam menghadapi
perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada masa menopause.
3. Bagi bidang pelayanan kesehatan
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya yang
berhubungan dengan menopause
4. Bagi instansi pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi
proses penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan
menopause.
Universitas Sumatera Utara