9
Eldon S. Hendriksen TUJUAN – TUJUAN AKUNTANSI Pendekatan awal untuk mendefinisikan tujuan – tujuan akuntansi berfokus pada perhitungan dan penyajian laba bersih yang dihasilkan dari aturan realisasi dan penandingan tertentu dengan neraca yang menghubungkan periode kini ke periode mendatang. Oleh karena itu, penekanannya adalah pada proses pengumpulan data dan format laporan keuangan. Kesulitan utama dengan penekanan pada proses akuntansi dan struktur pelaporan tradisional adalah bahwa istilah- istilah akuntansi, seperti laba bersih, pendapatan, dan pengukuran-pengukuran, seperti biaya historis, sedikit atau tidak mempunyai makna penafsiran pada fenomena dunia nyata. Pernyataan-pernyataan setelah menekankan pendekatan semantik, yang berfokus pada pengukuran dan pelaporan kekayaan dalam istilah yang akrab bagi seorang ekonom. APB Statement No. 4, misalnya, menetapkan tujuan-tujuan umum pelaporan keuangan sebagai ketentuan dari informasi keuangan yang dapat diandalkan mengenai sumber dan kewajiban ekonomi dari suatu satuan usaha. Dalam nada yang sama, Accounting Research Study No. 1 menyatakan tujuan akuntansi adalah: 1. Untuk mengukur sumberdaya yang dimiliki oleh satuan usaha tertentu. 2. Untuk menunjukkan tuntutan-tuntutan terhadap dan kepentingan dalam satuan usaha tersebut. 3. Untuk mengukur perubahan dalam sumberdaya, tuntutan dan kepentingan tersebut.

CHAPTER 5 Hendriksen

  • Upload
    rtk

  • View
    16

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teori Akuntansi bab 5

Citation preview

Eldon S. HendriksenTUJUAN TUJUAN AKUNTANSIPendekatan awal untuk mendefinisikan tujuan tujuan akuntansi berfokus pada perhitungan dan penyajian laba bersih yang dihasilkan dari aturan realisasi dan penandingan tertentu dengan neraca yang menghubungkan periode kini ke periode mendatang. Oleh karena itu, penekanannya adalah pada proses pengumpulan data dan format laporan keuangan.Kesulitan utama dengan penekanan pada proses akuntansi dan struktur pelaporan tradisional adalah bahwa istilah-istilah akuntansi, seperti laba bersih, pendapatan, dan pengukuran-pengukuran, seperti biaya historis, sedikit atau tidak mempunyai makna penafsiran pada fenomena dunia nyata.Pernyataan-pernyataan setelah menekankan pendekatan semantik, yang berfokus pada pengukuran dan pelaporan kekayaan dalam istilah yang akrab bagi seorang ekonom. APB Statement No. 4, misalnya, menetapkan tujuan-tujuan umum pelaporan keuangan sebagai ketentuan dari informasi keuangan yang dapat diandalkan mengenai sumber dan kewajiban ekonomi dari suatu satuan usaha. Dalam nada yang sama, Accounting Research Study No. 1 menyatakan tujuan akuntansi adalah:1. Untuk mengukur sumberdaya yang dimiliki oleh satuan usaha tertentu.2. Untuk menunjukkan tuntutan-tuntutan terhadap dan kepentingan dalam satuan usaha tersebut.3. Untuk mengukur perubahan dalam sumberdaya, tuntutan dan kepentingan tersebut.4. Untuk menetapkan perubahan itu pada periode waktu yang dapat ditentukan.5. Untuk menyatakan hal-hal diatas dalam nilai uang sebagai satuan umum.Kelompok PemakaiMasalah pertama adalah mendefinisikan kelompok pemakai utama. Beberapa berargumentasi bahwa ini adalah manajemen itu sendiri. Yang lain membela pekerja, atau pelanggan, atau publik. FASB berpendapat bahwa pemegang saham, investor lain, dan kreditor adalah pemakai utama akuntansi. FASB mempersempit fokus mereka bahkan lebih jauh pada investor dengan menyatakan bahwa: Tujuan pada dasarnya berasal dari kebutuhan informasi pemakai luar yang kurang berwenang untuk menyusun informasi keuangan yang mereka inginkan dari perusahaan dan karenanya harus menggunakan informasi yang dikomunikasikan manajemen kepada mereka.Tujuan PemakaiSetiap kelompok pemakai dapat mempunyai tujuan yang berbeda untuk pelaporan keuangan. Berbagai sudut pandang menunjukkan keinginan untuk penyajian laporan yang berbeda untuk pemakai yang berbeda, atau untuk sejumlah besar informasi, ynag banyak di antaranya mungkin tidak relevan bagi pemakai tertentu. Jika seseorang mengambil gagasan untuk memproduksi serangkaian laporan tujuan khusus, orang harus memilih informasi yang relevan dari berbagai model ramalan dan keputusan untuk pemakai.FASB dan AICPA mengakui bahwa kekuatan argumen-argumen yang mendukung laporan tujuan khusus, tetapi menentang balik bahwa pemakai mempunyai cukup kesamaan sehingga serangkaian laporan tujuan umum mencukupi. Seperti dinyatakan oleh APB Statement No. 4:Penekanan dalam akuntansi keuangan pada informasi tujuan umum didasarkan pada anggapan bahwa sejumlah besar pemakai membutuhkan informasi yang sama. Informasi tujuan umum tidak dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan khusus dari masing-masing pemakai.Dengan perkataan lain, laporan tujuan umum dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan sejumlah terbesar pemakai yang mungkin ada.AkuntabilitasNamun kesulitan lain dalam penetapan tujuan-tujuan yang tepat untuk pelaporan keuangan adalah bahwa pemakai hanyalah satu sisi dari persamaan informasi. Profesor Carneige, Yuji Ijiri berusaha menghimpun berbagai pihak yang bersangkutan dalam suatu model akuntabilitas yang didalamnya ia menggambarkan adanya akuntor, akuntee, dan akuntan. Ia mengemukakan bahwa dalam:Suatu kerangka dasar berdasarkan akuntabilitas, tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan suatu sistem arus informasi yang adil diantara akuntor dan akuntee...berdasarkan hubungan akuntabilitas yang mendasari, akuntee mempunyai hak tertentu untuk mengetahui; pada saat yang sama kerangka dasar ini mengakui bahwa akuntor juga mempunyai hak untuk melindungi rahasia. Lebih banyak informasi mengenai akuntor tidak selalu lebih baik. Mungkin lebih baik dari sudut pandang akuntee tetapi tidak demikian halnya dari keseluruhan hubungan akuntabilitas.KARAKTERISTIK KUALITATIFManfaat dan BiayaInformasi harus bermanfaat-biaya, yaitu, manfaatnya harus melebihi biayanya. Meskipun kelihatannya sederhana, analisis manfaat-biaya informasi akuntansi sangat sulit dilakukan; bahkan mungkin tidak mungkin. Seperti yang dikemukakan oleh FASB:Sebagian besar biaya penyediaan informasi keuangan pada awalnya adalah pada penyusun, sementara manfaat diperoleh baik oleh penyusun atau pemakai. Akhirnya, biaya dan manfaat menyebar sangat luas. Biaya itu sebagian besar diteruskan kepada pemakai informasi dan pada konsumen barang dan jasa. Manfaat juga dianggap diteruskan kepada konsumen dengan menjamin pemasokan barang dan jasa dan pemberfungsian pasar yang lebih efisien. Tetapi, sekalipun biaya dan manfaat tidak ditelusuri diluar penyusun dan pemakai informasi, untuk menyatakan sesuatu yang tepat mengenai kejadiannya sulit.Kenyataannya, ini begitu sulit hingga beberapa orang akan menganggapnya kegagalan untuk berusaha melakukan analisis biaya-manfaat.RelevansiRelevansi telah didefinisikan secara beraneka-ragam. Pada dasarnya, informasi yang relevan adalah informasi yang mempunyai hubungan dengan masalah yang dihadapi. Informasi dapat mempunyai suatu hubungan sedikitnya dalam tiga cara: dengan mempengaruhi tujuan, dengan mempengaruhi pemahaman, dan mempengaruhi keputusan.Suatu konsep keputusan relevan adalah standar utama dalam ASOBAT, di mana dinyatakan bahwa:Relevansi...mensyaratkan bahwa informasi harus berhubungan dengan atau dihubungkan secara bermanfaat dengan tindakan yang dirancang untuk memudahkan atau memberikan hasil yang diinginkan.Relevansi merupakan nilai fungsi dari Nilai Peramalan, Nilai Umpan Balik, dan Ketetapan Waktu. Nilai Peramalan.Konsep nilai peramalan diturunkan dari model penilaian investasi yang didefinisikan oleh FASB dalam daftar istilah SFAC 2 sebagai:Kualitas informasi yang membantu pemakai untuk meningkatkan kemungkinan peramalan dengan benar hasil kejadian masa lalu atau sekarang.Nilai Umpan Balik.Informasi juga mempunyai peran penting dalam menguatkan atau mengoreksi harapan-harapan sebelumnya. Keputusan jarang sekali dibuat secara terpisah. Infromasi mengenai hasil dari satu keputusan seringkali merupakan masukan kunci dalam pengambilan keputusan berikutnya. Informasi jenis ini seringkali disebut umpan balik.Ketepatan Waktu.Informasi tidak dapat relevan jika tidak tepat waktu, yaitu, hal itu harus tersedia bagi pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi tidaklah mungkin tanpa ketepatan waktu.Relevansi, Informasi, dan Data.Konsep relevansi memungkinkan seseorang untuk membuat perbedaan yang berguna antara informasi dan data. Data dapat didefinisikan sebagai pengukuran atau deskripsi dari obyek atau kejadian. Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang mempunyai pengaruh mengejutkan pada si penerima. KeandalanKeandalan, karakteristik khusus-keputusan utama lain, didefinisikan dalam SFAC 2 sebagai:Kualitas informasi yang menjamin bahwa informasi secara wajar bebas dari kesalahan dan bias dan secara jujur menyajikan apa yang dimaksudkan untuk dinyatakan.Keandalan, menurut FASB, adalah suatu fungsi dari:Kejujuran penyajian.Dapat diperiksa.Netralitas.Masing-masing istilah ini dibahas dalam bagian berikut:Kejujuran Penyajian ( representational faithfulness ). Jika seseorang tergantung pada informasi, sangat penting bagi informasi tersebut untuk melaporkan secara jujur fenomena yang dimaksudkan untuk dinyatakan. FASB mendefinisikan kejujuran penyajian sebagai:Kesesuaian atau persetujuan antara suatu ukuran atau deskripsi dan fenomena yang dimaksudkan untuk digambarkan (beberapa menyebutnya keabsahan).Dapat Diuji.Kata verify (menguji atau membuktikan) diturukan dari kata Latin verus yang artinya kebenaran. Menguji sesuatu berarti menetapkan kebenarannya. Kebenaran tampaknya menyiratkan bahwa pengukuran berada terpisah dari orang yang membuat pengukuran.Kenetralan.Bias, menurut FASB, adalah kecenderungan dari suatu ukuran untuk jatuh lebih sering pada satu sisi daripada sisi yang lain dari yang dimaksudkan bukan cenderung jatuh secara sama pada masing-masing sisi. Maka bebas dari bias berarti kemampuan prosedur pengukuran untuk memberikan suatu deskripsi akurat dari atribut yang dipertimbangkan itu.Daya BandingDaya banding didefinisikan sebagai kualitas informasi yang memungkinkan pemakai untuk mengidentifikasikan kesamaan dan perbedaan antara dua set fenomena ekonomi.Keseragaman.Istilah keseragaman (uniformity) menyiratkan bahwa kejadian yang serupa diperhitungkan kesamaannya. Keseragaman di antara perusahaan dalam pelaporan keuangan seringkali dianggap untuk menyajikan tujuan yang diinginkan untuk kepentingan mereka sendiri. Yaitu, tujuan keseragaman seringkali mendorong penyajian laporan keuangan oleh perusahaan yang berbeda dengan menggunakan prosedur, konsep pengukuran, klasifikasi, dan metode pengungkapan akuntansi yang sama, semikian pula format dasar yang sama dalam laporan.Konsistensi.Konsistensi dalam penggunaan prosedur akuntansi sepanjang waktu disyaratkan karena kesulitan pembuatan prediksi berdasarkan data seri-waktu yang tidak diukur dan diklasifikasikan dalam cara yang sama sepanjang waktu. Jika metode atau prosedur pengukuran yang berbeda digunakan, sulit untuk memproyeksikan kecenderungan atau membedakan pengaruh dari periode ke periode pada perusahaan yang disebabkan oleh faktor-faktor eksternal (perubahan kondisi ekonomi, tindakan pesaing, dsb) atau memisahkan fluktuasi yang disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi internal dan eksternal.MaterialitasMaterialitas, yang dijelaskan oleh FASB sebagai karakteristik pervasif, sangat mirip dengan konsep relevansi dalam banyak hal. Materialitas juga telah digunakan dalam pengertian positif untuk menentukan apa ynag harus diungkapkan untuk pemakaian umum, yang tidak tertentu. Yaitu, informasi bisa dianggap material (sehingga pengungkapan diperlakukan) jika pengetahuan dari informasi ini dapat berarti penting bagi pemakai laporan akuntansi. Menurut SFAC 2, sifat dasar dari materialitas adalah mungkin bahwa penilaian dari orang rasional yang mengandalkan pada laporan itu akan diubah atau dipengaruhi oleh pemasukan atau koreksi dari pos itu.Jenis unsur dimana materialitas bisa terlibat dalam keputusan mengungkapkan atau tidak mengungkapkan mencakup yang berikut ini:1. Data kuantitatif, seperti unsur-unsur yang mempengaruhi laba bersih dan penilaian aktiva.2. Luas penggabungan atau perincian data kuantitatif dalam laporan formal.3. Data kuantitatif yang tidak dapat diestimasi secara cukup akurat yang harus dimasukkan dalam laporan.4. Segi-segi kuantitatif yang harus diungkapkan oleh frasa atau kalimat deskriptif.5. Hubungan khusus antara perusahaan dan individu atau kelompok tertentu yang mempengaruhi hak dan kepentingan individu atau kelompok lain.6. Rencana dan harapan manajemen yang relevan.