Upload
ariewijaya1989
View
63
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Explain about dynamic routing on computer network
Citation preview
INTRODUCTION TO DYNAMIC ROUTING PROTOCOL
TUGAS CCNA 2 v4
CHAPTER 3
Disusun oleh:
Winanto Meiji Pramono
05.01.1882
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STIMIK AMIKOM
YOGYAKARTA
Chapter 3
PENJELASAN TENTANG DYNAMIC ROUTING
3.0.1.PENDAHULUAN
Router adalah suatu alat yang berfungsi untuk menghubungkan dua buah atau lebih jaringan yang berbeda, untuk mencapai network yang diharapkan. Dalam penggunaannya router sering dipakai untuk menghubungkan jaringan antar lembaga, antar perusahaan yang masing masing telah memiliki jaringan dengan network ID yang berbeda.
Contoh yang sedang popular adalah suatu perusahaan ingin terhubung ke internet. Maka router berfungsi menyampaikan paket data dari perusahaan tersebut lembaga atau perusahaan lain yang terhubung internet. Yang sudah tentu nomor jaringan yang dipakai perusahaan tersebut berbeda dengan nomor jaringan perusahaan atau lembaga yang dituju.
Secara umum koordinasi mekanisme routing dapat dibedakan menjadi dua, yaitu setatik routing dan dynamic routing. Pada static routing entri-entri pada forwarding table diisi dan sihapus secara manual, sedangkan di dynamic routing perubahan dilakukan secara otomatis melalui protocol routing.
Routing statik
Pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut.
Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar. Apalagi jika Anda ditugaskan untuk mengisi entri-entri di seluruh router di Internet yang jumlahnya banyak sekali dan terus bertambah setiap hari. Tentu repot sekali!
Routing dinamik
Cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri-entri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
3.1 PERKEMBANGAN DINAMIC ROUTING
3.1.1 Perkembangan Dan Latar Belakang
Dynamic routing telah digunakan untuk jaringan sejak tahun 1980an, tepatnya pada tahun 1982. Pada tahun tersebut muncul dynamic routing yang pertama yaitu RIP(Routing Information Protocol), tapi beberapa diambil dari basic algorithm dalam protocol yang dipakai ARPANET pada tahun 1969.
Jaringan akan terjadi perubahan dan akan menjadi sangat komplek, sehingga routing protocol akan muncul. Serperti pada gambar berikut.
Gambar. 01
Terlihat pada gambar yang pertama adalah RIP, dimana RIP hanya bisa melayani IP Classful. Terus berubah menjadi RIPv2 dimana RIP ini bisa dipakai di classless, kemudian berubah menjadi RIPng yang dipakai untuk IPv6.
3.1.2 Routing update distance vector Dan Operasi Router
Routing update terjadi secara periodik atau ketika topologi jaringan mengalami perubahan. Adalah hal yang sangat penting untuk routing protokol untuk meng-update table routing. Algoritma distance vector dijalankan di setiap router untuk mengirimkan informasi isi table routingnya ke router-router tetangganya. Table routing tersebut juga berisi informasi mengenai total cost jalur. Total cost jalur ditentukan oleh metric dan alamat logic dari router pertama pada jalur tiap-tiap jaringan dalam table routing.
Gambar.02
3.1.3 Keuntungan Dinamic Route
Sebelum menggunakan dinamik route kita terlebih dahulu menggunakan static route, pada faktanya sampai saat ini kita masih menggunakan static route. Saat ini network menggunakan kombinasi static route dan dynamic route.
Keunggulan Dan kekurangan Static Route
Keunggulan :
Minimal CPU processing
Administrator mudah memahaminya
Mudah dalam mengkonfigurasinya
Kekurangan :
Konfigurasi dan perawatan memakan banyak waktu
Error yang cenderung terjadi, terutama pada jaringan yang besar
Administrator selalu dibutuhkan untuk mengganti router informasi
Tidak bagus untuk penambahan network, perawatan akan mejadi sulit.
Menghendaki pengetahuan penuh mengenai jaringan.
Keunggulan Dan Kekurangan Dinamic Route
Keunggulan :
Administrator bekerja lebih ringan dalam perawatan seperti menambah atau mengurangi jaringan
Bereaksi secara otomatis setiap kali terjadi perubahan topologi
Sedikit kesalahan dalam mengkonfigurasi
Untuk scala lebih besar, pertumbuhan network tidak menjadi masalah.
Kekurangan :
Router membutuhkan perlengkapan(CPU cycles, memory, link bandwidth)
Pengetahuan lebih administrator, untuk configurasi, verifikasi, dan troubleshooting
Gambar.03
3.2 CLASIFIKASI DINAMIC ROUTING PROTOCOL
3.2.1 Overview
Klasifikasi Dinamic Route Protocol
Route protocol dapat diklasifikasikan menurut grup yang berbeda menurut karakteristik masing-masing. Secara umum yang dipakai untuk routing protocol adalah:
RIP : sebuah interior distan vector routing protocol
IGRP : interior distan vector route yang dikembangkan oleh CISCO
OSPF : sebuah interior Link-State route protocol
IS-IS : sebuah interior Link-State route protocol
EIGRP : interior distand vector yang dikembangkan oleh CISCO
BGP : exterior path vector route protocol
Gambar.04
3.2.2 IGP dan EGP
Dalam sebuah autonomous system terdapat banyak router. Contoh sebuah jaringan perusahaan dan jaringan internet provider. Karena internet adalah dasar pada konsep autonomous, maka ada 2 tipe route protocol yang dipakai yaitu: interior dan exterior routing protocol. Protocol ini adalah:
interior Gateway Protocol(IGP) : dipakai di intra automous system routing-routing di dalam autonomus system
Exterior Gateway Protocol(EGP) : dipakai di inter automous system routing-routing antara automous system.
Gambar.05
3.2.3 Distance Vektor dan Link-State
Operasi Diatance Vektor
Yang dimaksud Distance vector adalah router yang dipasang sebagai vector dari jarak dan alamat. Distance vector memakai Bellman-Ford algorithm untuk menentukan path router yang terbaik. Algoritma distance vector dijalankan di setiap router untuk mengirimkan informasi isi table routingnya ke router-router tetangganya. Table routing tersebut juga berisi informasi mengenai total cost jalur. Total cost jalur ditentukan oleh metric dan alamat logic dari router pertama pada jalur tiap-tiap jaringan dalam table routing.
Gambar.06
Operasi Link-state
Berbeda dengan operasi distance vector, sebuah konfigurasi router menggunakan link-state dapat membuat tampilan penuh atau seluruh
informasi semua router yang lain dari topologi jaringan. Dengan beberapa distance vector mengirim informasi dengan periodic update, berbeda dengan link-state tidak memakai periodic update. Setelah jaringan konvergen link-state update selalu dikirim ketika terjadi perubahan topology. Contoh network 172.16.3.0 putus
Gambar.07
3.2.4 Classful Dan Classless
Classful tidak mengirim informasi subnetmask di update route, yang termasuk classful adalah class A, B, atau C. Classful tidak support dengan variable length subnet masks(VLSM). Routing protocol yang dipakai untuk classful adalah RIPv1 dan IGRP.
Classless mengikutkan subnet masknya bersama alamat network pada saat update route. Classless sudah support dengan VLSM, routing protocol yang dipakai classless adalah RIPv2, EIGRP, OSPF, IS-IS, BGP
Gambar.08
3.2.5 Convergen
Convergen adalah ketika semua router routing tabelnya memberikan informasi secara konsisten. Jaringan dikatakan convergen saat semua router mempunyai informasi yang lengkap dan akurat mengenai networknya. Kecepatan convergen dari setiap routing protocol berbeda-beda ada yang lambat dan ada yang cepat. Routing protocol yang lambat adalah RIP dan IGRP, sedang yang cepat adalah EIGRP dan OSPF.
Gambar.09
3.3 METRICS
3.3.1 Pengertian Matric
Matric adalah nilai yang dipakai routing protocol untuk mencapai jaringan yang jauh. Masing-masing routing protocol memakai matric sendiri, contohnya RIP memakai hop account, EIGRP memaki kombinasi bandwidth dan delay, cisco mengimplemetasikan dengan OSPF memakai hop.
Gambar.10
3.3.2 metric dan routing protocol
Berbeda routing protocol berbeda pula matric yang dipakai. Metric menggunakan satu routing protocol tidak dapat dibandingkan dengan metric lain yang memakai routing protocol yang lain. Contohnya adalah RIP dan OSPF, RIP menggunakan path hop terkecil sedangkan OSPF menggunakan bandwidth yang besar.
Gambar.11
Matric yang dipakai di IP routing protocol :
Hop count
Bandwidth
Load
Delay
Reliability
Cost
Sebagai contoh router memaki RIP routing protocol, metric dapat dilihat dengan mengetikan perintah show ip route. Metric R2 memiliki route ke 192.168.8.0/24 network adalah 2 hop (R192.168.8.0/24[120/2] via 192.168.4.1, 00:00:26, serial0/0/1)
Gambar.12
3.3.3 Load Balancing
Loadbalancing adalah effect jika dua atau lebih router dihubungkan dengan alamat yang sama. Contoh R2 jalur load balance ke pc 5, ketikan show ip route
R 192.168.6.0/24 [120/1] via 192.168.2.1, 00:00:24, Serial0/0/0
[120/1] via 192.168.4.1, 00:00:26, Serial0/0/1
Gambar.13
3.4 ADMINISTRATIVE DISTANCE
3.4.1 Yang dimaksud dengan Administrative Distance
Administrative distance didefinisikan lebih baik dengan routing source. Masing-masing Routing source terdapat spesifik routing protocol, static route, dan dikoneksikan dengan alamat network yang sama. Router
CISCO feature AD untuk memilih path terbaik ketika alamat network yang dituju sama dari dua atau lebih routing source yang berbeda. Administrative distance adalah nilai integer dari 0-255.
Gambar.14
Pada R2 ketik perintah show ip route, terlihat R2 memiliki route network 192.168.6.0/24 nilai AD 90
D 192.168.6.0/24 [90/2172416] via 192.168.2.1, 00:00:24, Serial0/0/0
Gambar.15
Ketik perintah show ip rip database,
Gambar.16
3.4.2 Dynamic Routing Protocol
Gambar.17
Show ip route
Gambar.18
Show ip protocol
Gambar.19
3.4.3 Static Routes
Gambar.20
Show ip route
Gambar.21
Di konfigurasi static route administrative distance bernilai 0