Cerebral Palsy 2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Cerebral Palsy 2

    1/10

    Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

    25Medula, Volume 1, Nomor 4, Oktober 2 1!

    CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIC DIPLEGY PADA ANAK USIA DUA TAHUN

    Utomo AHP1"

    1"Ma#asis$a Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

    Abstrak Latar Belakang %Cerebral palsy adala# keadaan kerusakan &aringan otak permanen, tidak

    progresi' (ang ter&adi pada usia muda )se&ak dila#irkan" dan meng#ambat perkembanganotak normal% *ambaran klinis menun&ukan kelainan dalam sikap dan pergerakan disertaikelainan neurologis berupa kelumpu#an spastik dan kelainan mental% Faktor risiko daricerebral palsy adala# akibat kelainan pada masa prenatal, perinatal dan postnatal% Kasus.+n% + , dua ta#un, laki-laki, mengelu# belum bisa duduk dan ber&alan% .aat usia /

    bulan pasien dia&ari untuk duduk, merangkak dan ber&alan, namun pasien tidak dapatmelakukann(a% .aat dibantu ber&alan, kedua kaki pasien tampak lurus dan suka

    men(ilang saat melangka#, dan ketika bu melepaskan tangann(a, pasien pun &atu#, 0adari$a(at perinatal, persalinan pasien pada saat usia ke#amilan bulan% 0ada ri$a(at postnatal, pasien mengalami #iperbilirubinemia% 0emeriksaan 'isik didapatkan strabismuskonvergen, re'lek primiti' (aitu grasping reflex pada kedua tangan, tonus otot #ipertonusdan spastik serta scissor gait’s phenomenon pada kedua kaki saat ber&alan% Kesimpulan %

    ilakukan tatalaksana re#abilitasi medik pada pasien berupa 'isioterapi, terapi $i3ara,terapi okupasi, ortotis-prostetis, dan terapi psikologi% [ e!ula Unila."#$%&$'()*"+,%(-

    Kata Kun i cerebral palsy , diplegy , re#abilitasi medik, spastik%

    CEREBRAL PALSY SPASTI/ DIPLE01 T1PE IN A T23 1EA4S 3LD /HILD

    Utomo AHP 1"1".tudent in Medi3al Fa3ult( o' Lampung Universit(

    Abstra tBa kgroun! %Cerebral palsy is a state o' permanent brain damage , non progressive$#i3# o33urs in a (oung age ) sin3e birt#" and in#ibits normal brain development%

    lini3al signs s#o$s abnormalities in posture and movement $it# neurologi3al disorderssu3# as spasti3 paral(sis and mental disorders% 6isk 'a3tors o' cerebral palsy is 3aused b(abnormalities in t#e prenatal, perinatal and postnatal stage% /ase % + , t$o (ears old 3#ild,male, not been able to sit and $alk% n / mont#s t#e patient $as taug#t to sit, 3ra$l and$alk, but t#e patient 3ould not able to do it% 7#en assisted to $alk, #is legs $ere straig#tand looks like step-3rossing, and $#en #is mot#er let #er #and go, t#e patient 'ell do$n%

    n #is perinatal #istor(, #e $as given birt# in mont#s gestation % +t postnatal #istor(, #e#ad #(perbilirubinemia% n p#(si3al e8amination 'inding 3onvergent strabismus,grasping re'le8 in bot# arms, spasti3-#(pertonus mus3le tone and s3issor gait9s

    p#enomenon in bot# legs $#en #e $alk% /on lusion % :#e management $ere medi3alre#abilitation in patients su3# as p#(siot#erap(, spee3# t#erap(, o33upational t#erap(,ortotis-prost#eti3 and ps(3#ologi3al t#erap(% [ e!ula Unila."#$%&$'()*"+,%(-

    Ke56or!s cerebral palsy , dipleg(, medi3al re#abilitation, spasti3

  • 8/16/2019 Cerebral Palsy 2

    2/10

    Pen!a7uluan

    Cerebral palsy adala# keadaan kerusakan &aringan otak (ang permanen dan

    tidak progresi' (ang ter&adi pada $aktu masi# muda )se&ak dila#irkan" dan

    merintangi perkembangan otak normal dengan gambaran klinis (ang menun&ukan

    kelainan dalam sikap dan pergerakan disertai kelainan neurologis berupa

    kelumpu#an spastik dan kelainan mental% stila# cerebral palsy merupakan istila#

    (ang digunakan untuk menggambarkan sekelompok gangguan gerakan, postur

    tubu#, dan tonus (ang bersi'at non progresi', berbeda-beda kronis dan akibat

    3edera pada sistem sara' pusat selama a$al masa perkembangan )+rie' M, 2 !;

  • 8/16/2019 Cerebral Palsy 2

    3/10

    kepala diangkat saat usia B bulan% 0ada usia / bulan pasien dia&ari untuk duduk,

    merangkak dan ber&alan, namun pasien tidak dapat melakukann(a% 0asien dibantu

    ber&alan ole# ibun(a dengan memegang kedua tangann(a, saat ber&alan kedua kaki

    pasien tampak lurus dan suka men(ilang saat melangka#, dan ketika bu

    melepaskan tangann(a, pasien pun &atu#%

    0asien #an(a bisa mengu3apkan 1 kata (aitu CmamaD namun kurang &elas% bu

    pasien men(adari ba#$a anakn(a mengalami keterlambatan bi3ara, duduk dan

    ber&alan (ang se#arusn(a dapat dilakukan sesuai usian(a% 0asien anak ke tiga dari

    tiga bersaudara, dimana anak pertama dan kedua pertumbu#ann(a normal seperti

    anak lainn(a% bu pasien masi# berpikir anakn(a #an(a malas untuk ber&alan dan

    lebi# suka digendong% .ampai sekarang pasien selalu dalam posisi tengkurap dan

    men(eret kakin(a dalam kese#ariann(a% 0asien sulit bergaul dengan teman-teman

    seba(an(a karena keterbatasan (ang dimilikin(a se#ingga pasien lebi# sering

    bermain diruma#%

    0asien merespon bila dipanggil naman(a dengan 3ara menole# ke ara# sumber

    suara% 0asien tidak memiliki kelu#an buang air ke3il dan buang air besar% bu

    pasien memutuskan untuk memba$a anakn(a ke dokter .pesialis +nak di 6.+M

    dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan Electroencephalografi )>>*" dan

    dari #asil pemeriksaan >>* masi# dalam batas normal% Kemudian dokter meru&uk

    pasien ke bagian ntalasi 6e#abilitasi Medik% 0asien diba$a ke ntalasi

    6e#abilitasi Medik dan melakukan re#abilitasi medik (ang pertama%

    0ada ri$a(at prenatal, pemeriksaan saat ke#amilan teratur dengan bidan dan

    merupakan ke#amilan (ang diinginkan% bu tidak memiliki ri$a(at pen(akit saat

    #amil% .elama #amil bu mengkonsumsi suplemen vitamin ) tablet Eat besi dan

    kalsium" (ang didapatkan dari bidan% bu &uga mendapatkan imunisasi tetanus

    toksoid seban(ak 2 kali% bu mengaku tidak minum &amu atau obat selama #amil%

    .ebelumn(a bu menggunakan pil kontrasepsi%

    0ada ri$a(at perinatal, persalinan pada saat usia ke#amilan bulan dengan

    berat badan 2= gram dan pan&ang badan ! 3m% 0ersalinan dibantu ole# bidan di

    ruma# bu pasien% bu mengalami ketuban pe3a# dini dengan lama persalinan !

    menit% a(i la#ir normal mele$ati &alan la#ir dengan posisi letak kepala% +ir

  • 8/16/2019 Cerebral Palsy 2

    4/10

    ketuban &erni# dan tidak berbau% Keadaan setela# dila#irkan langsung menangis

    kuat%

    0ada ri$a(at postnatal, setela# satu #ari la#ir ba(i tampak kuning dan langsung

    diba$a ke 6.+M dan dira$at di ruang neonatus% Menurut keterangan dari bu,

    kadar bilirubin pasien 1! mgGdl% 0asien dira$at selama 4 #ari dan kemudian

    diperbole#kan pulang%

    0ada ri$a(at sosial-ekonomi, kepala keluarga memiliki peng#asilan sebesar 6p%

    1%5 % H 6p% 2% % Gbulan% 6uma# (ang ditempati adala# ruma# permanen

    (ang di#uni ole# 5 orang, (aitu a(a#, ibu dan ! anak% .aat ini kartu berobat (ang

    digunakan adala#

  • 8/16/2019 Cerebral Palsy 2

    5/10

    FKU , 2 ="% stila#cerebral palsy merupakan istila# (ang digunakan untuk

    menggambarkan sekelompok gangguan gerakan, postur tubu#, dan tonus (ang

    bersi'at non progresi', berbeda-beda kronis dan akibat 3edera pada sistem sara'

    pusat selama a$al masa perkembangan )6udol' et al ; 2 !"%

    nsidensi dari Cerebral palsy seban(ak 2 kasus per 1 kela#iran #idup,

    dimana 5 dari 1 anak memperli#atkan de'isit motorik (ang sesuai dengan

    Cerebral palsy )6udol' et al ; 2 !"% .ekitar 5 ? kasus termasuk ringan dan

    1 ? termasuk kasus berat% 25? memiliki intelegensia ) A" rata-rata normal

    sementara ! ? kasus menun&ukan A diba$a# = , !5? disertai ke&ang dan 5 ?

    menun&ukan gangguan bi3ara% Laki-laki lebi# ban(ak dari perempuan )1,4 1, ",

    dengan rata-rata = ? ada pada tipe spastik, 15? tipe atetoti3, 5? ataksia, dan

    sisan(a 3ampuran )6udol' et al ; 2 !; .a#arso , 2 B"% >tiologi dari

    Cerebral palsy dapat dibagi men&adi ! bagian (aitu prenatal, perinatal, dan

    pas3anatal ).ta' 0enga&ar K+ FKU , 2 ="%

    1% 0renatal

    n'eksi ter&adi dalam masa kandungan, men(ebabkan kelainan pada &anin,

    misaln(a ole# lues, toksoplasmosis, rubela dan pen(akit inklusi sitomegalik%

    Kelainan (ang menon&ol biasan(a gangguan pergerakan dan retardasi mental%

    +noksia dalam kandungan )misaln(a solusio plasenta, plasenta previa, anoksi

    maternal, atau tali pusat (ang abnormal", terkena radiasi sinar-I dan kera3unan

    ke#amilan dapat menimbulkan cerebral palsy ).ta' 0enga&ar K+ FKU , 2 ="%

    2% 0erinatal

    a" +noksia

    0en(ebab terban(ak ditemukan dalam masa perinatal iala# brain injury %Keadaan inilla# (ang men(ebabkan ter&adin(a anoksia% Jal ini terdapat pada

    kedaan presentasi ba(i abnormal, disproporsi se'alo-pelvis, partus lama,

    plasenta previa, in'eksi plasenta, partus menggunakan bantuan instrumen

    tertentu dan la#ir dengan seksio 3aesaria ( .ta' 0enga&ar K+ FKU , 2007).

    b" 0erdara#an otak

    0erdara#an ortak dan anoksia dapat ter&adi bersama-sama, se#ingga sukar

    membedakann(a, misaln(a perdara#an (ang mengelilingi batang otak,

  • 8/16/2019 Cerebral Palsy 2

    6/10

    mengganggu pusat pernapasan dan peredaran dara# #ingga ter&adi anoksia%

    0erdara#an dapat ter&adi di ruang subarachnoid akan men(ebabkan

    penn(umbatan .. se#ingga mengakibatkan hidrosefalus % 0erdara#an spatium

    subdural dapat menekan korteks serebri se#ingga timbul kelumpu#an spastis

    ( .ta' 0enga&ar K+ FKU , 2007).

    3" 0rematuritas

    a(i kurang bulan mempun(ai kemungkinan menderita perdara#an otak (ang

    lebi# ban(ak dari pada ba(i 3ukup bulan, karena pembulu# dara#, enEim,

    'aktor pembekuan dara# dan lain-lain masi# belum sempurna ).ta' 0enga&ar

    K+ FKU , 2 =; 6udol' et al ; 2 !"%

    d" kterus

    kterus pada masa neonatus dapat men(ebabkan kerusakan &aringan otak (ang

    permanen akibat masukn(a bilirubin ke ganglia basal, misaln(a pada kelainan

    inkompatibilitas golongan dara# ( .ta' 0enga&ar K+ FKU , 2007).

    e" Meningitis 0urulenta

    Meningitis purulenta pada masa ba(i bila terlambat atau tidak tepat

    pengobatann(a akan mengakibatkan ge&ala sisa berupa Cerebral palsy ( .ta'

    0enga&ar K+ FKU , 2007).

    !% 0as3anatal

    .etiap kerusakan pada &aringan otak (ang mengganggu perkembangan dapat

    men(ebabkan 3erbral pals( ( .ta' 0enga&ar K+ FKU , 2007) antara lain

    a" :rauma kapitis dan luka parut pada otak pas3a-operasi%

    b" n'eksi misaln(a meningitis bakterial, abses

    serebri,tromboplebitis,ense'alomielitis%3" Kern icterus % .eperti kasus pada ge&ala sekuele neurogik dari eritroblastosis

    'etal atau de'isiensi enEim #ati )6opper +J ro$n 6J, 2 5"%

    Cerebral palsy diklasi'ikasikan berdasarkan kerusakan gerakan (ang ter&adi dan

    dibagi dalam 4 kategori, (aitu

    1% cerebral palsy spastik

    Merupakan bentukan cerebral palsy terban(ak )= - ?", otot mengalami

    kekakuan dan se3ara permanan akan men&adi kontraktur%

  • 8/16/2019 Cerebral Palsy 2

    7/10

    mengalami spastisitas, pada saat seseorang ber&alan, kedua tungkai tampak

    bergerak kaku dan lurus% *ambaran klinis ini membentuk karakteristik berupa

    ritme ber&alan (ang dikenal dengan galt gunting ) scissors galt "%

    +nak dengan spastik #emiplegia dapat disertai tremor #emiparesis, dimana

    seseorang tidak dapat mengendalikan gerakan pada tungkai pada satu sisi tubu#%

  • 8/16/2019 Cerebral Palsy 2

    8/10

    lebar, meletakkan kedua kaki dengan posisi saling ber&au#an; kesulitan dalam

    melakukan gerakan 3epat dan tepat, misaln(a menulis, mengan3ingkan ba&u%

    Mereka &uga sering mengalami tremor, dimulai dengan gerakan volunter misaln(a

    buku, men(ebabkan gerakan seperti menggigil pada bagian tubu# (ang baru

    digunakan dan tampak memburuk sama dengan saat penderita akan menu&u ob&ek

    (ang dike#endaki% entuk ataksid ini mengenai 5-1 ? penderita cerebral palsy %

    4% cerebral palsy 3ampuran

    .ering ditemukan pada seseorang penderita mempun(ai lebi# dari satu bentuk

    Cerebral palsy (ang di&abarkan diatas% entuk 3ampuran (ang sering di&umpai

    adala# spastik dan gerakan atetoid tetapi kombinasi lain &uga mungkin di&umpai

    )6udol' et al ; 2 !;6opper +J ro$n 6J, 2 5"%

    erdasarkan dera&at kemampuan 'ungsional, cerebral palsy terbagi men&adi tiga

    1" 6ingan

    0enderita masi# bisa melakukan peker&aan akti'itas se#ari- #ari se#ingga

    sama sekali tidak atau #an(a sedikit sekali membutu#kan bantuan k#usus%

    2" .edang

    +kti'itas penderita sangat terbatas% 0enderita membutu#kan berma3am-

    ma3am bantuan k#usus atau pendidikan k#usus agar dapat mengurus

    dirin(a sendiri, dapat bergerak atau berbi3ara% engan pertolongan se3ara

    k#usus, di#arapkan penderita dapat mengurus diri sendiri, ber&alan atau

    berbi3ara se#ingga dapat bergerak, bergaul, #idup di tenga# mas(arakat

    dengan baik%

    !" erat

    0enderita sama sekali tidak bisa melakukan akti'itas 'isik dan tidak mungkin dapat #idup tanpa pertolongan orang lain% 0ertolongan atau

    pendidikan k#usus (ang diberikan sangat .edikit #asiln(a% .ebaikn(a

    penderita seperti ini ditampung dalam ruma# pera$atan k#usus% 6uma#

    pera$atan k#usus ini #an(a untuk penderita dengan retardasi mental berat,

    atau (ang akan menimbulkan gangguan sosial-emosional baik bagi

    keluargan(a maupun lingkungann(a%

  • 8/16/2019 Cerebral Palsy 2

    9/10

    Untuk penatalaksanan cerebral palsy , tidak ada terapi spesi'ik% :erapi bersi'at

    simptomatik, (ang di#arapkan akan memperbaiki kondisi pasien% :erapi (ang

    sangat dini akan dapat men3ega# atau mengurangi ge&ala-ge&ala neurologik%

    :u&uan terapi pasien cerebral palsy adala# membantu pasien dan keluargan(a

    memperbaiki 'ungsi motorik dan men3ega# de'ormitas serta pen(esuaian

    emosional dan pendidikan se#ingga penderita sedikit mungkin memerlukan

    pertolongan orang lain dan di#arapkan penderita bisa mandiri dalam melakukan

    aktivitas ke#idupann(a di kemudian #ari% 0ada keadaan ini perlu tatalaksana

    terpaduGmulti disipliner mengingat masala# (ang di#adapi sangat kompleks,

    se#ingga dibutu#kan ker&a sama multidisipliner (ang baik dan merupakan suatu

    tim antara dokter anak, dokter sara', dokter &i$a, dokter mata, dokter :J:, dokter

    ortopedi, psikolog, 'isioterapis, terapis okupasi, peker&a sosial, guru sekola# luar

    biasa dan orang tua penderita ).ta' 0enga&ar K+ FKU , 2 ="%

    0rognosis cerebral palsy , di negeri (ang tela# ma&u misaln(a nggris dan

    .3andinavia, terdapat 2 -25? penderita 3 erebral palsy mampu beker&a sebagai

    buru# penu# dan ! -5 ? tinggal di nstitut Cerebral palsy . 0rognosis penderita

    dengan ge&ala motorik (ang ringan adala# baik; makin ban(ak ge&ala pen(ertan(a

    )retardasi mental, bangkitan ke&ang, gangguan pengli#atan dan pendengaran" dan

    makin berat ge&ala motorikn(a, makin buruk prognosisn(a ( .ta' 0enga&ar K+

    FKU , 2007).

    .impulan, tela# ditegakkan diagnosa cerebral palsy tipe spastic diplegy pada

    pasien anak usia dua ta#un dengan 'aktor prenatal dan perinatal sebagai 'aktor

    resiko pen(ebab% ilakukan tatalaksana re#abilitasi medik berupa 'isioterapi,

    terapi $i3ara, terapi okupasi, ortotis-prostetis, dan terapi psikologi%Da8tar pustaka+ri' M, dkk% 2 !% Kapita selekta kedokteran, >disi !, Medi3a +es3ulpalus, FKU ,

  • 8/16/2019 Cerebral Palsy 2

    10/10

    6udolp# , 6udolp# + M, Jostetter M K, Lister *, .iegel N dition% M3*ra$-Jill, U.+%

    .a#arso % 2 B% erebral pals( diagnosis dan tatalaksana dalam naska# lengkap3ontinuing edu3ation ilmu kese#atan anak IIIV kapita selekta ilmu kese#atananak V % .uraba(a 6. r% .oetomo%

    .a#arso % 2 B% 0alsi serebral dalam pedoman diagnosis dan terapi divisi neuropediatri bagian ilmu kese#atan anak 6.U r% .oetomo .uraba(a% .uraba(a FK UN+ 6G6. r% .oetomo%

    .oedarmo, .umarno dkk% 2 5% uku a&ar neurologi anak% >disi B%