4
Sel makhluk hidup terdiri dari isi sel (organel) dan membran sel. Untuk kepentingan penelitian,analisis ataupun komersial tak jarang sel harus dihancurkan. Pemecahan sel ini dimaksudkan untuk mengambil protein, enzim, aaupun asam nukleat sel. Oleh karena itu pemilihan metode pemecahan sel merupakan langkah yang paling penting dan dapat mempengaruhi kualitas hasil. Adapun tujuan dari pemecahan sel adalah : 1. Melarutkan dalam jumlah maksimum dari produk sel sambil tetap mempertahankan aktivitas biologisnya 2. Menghindari perubahan sekunder dari produk sel yang dapat mengurangi nilai gunanya. Misalnya denaturasi, proteolisis dan oksidasi 3. Membatasi efek merugikan dari tahap tahap berikutnya Untuk mencapai tujuan di atas, maka pemecahan sel harus dilakuka dengan cepat dan menyeluruh. Pemecahan sel yang tidak menyeluruh tentu akan menyebabkan penurunan hasil karena senyawa yang diperlukan masih terjebak dalam sel utuh. Selain itu, pemecahan sel harus cukup kuat untuk mengganggu keseimbangan membran namun tetap lembut untuk mengurangi perubahan fisik atau kimia dari materi intrasel. Mengingat pentingnya tahap pemecahan sel ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih metode yang akan digunakan yaitu : 1. Jenis sel dan sejarah pertumbuhan/medium Beberapa metode yang sukses digunakan untuk memecah sel hewan belum tentu akan berhasil bila digunakan untuk memecah sel tumbuhan. Beberapa sel dapat dengan mudah rusak oleh perlakuan lembut seperti kejutan osmotik (misalnya, sel hewan dan bakteri, yang tidak memiliki dinding sel, dapat pecah dengan 2000 psi, sedangkan jenis sel darah serangga memerlukan lebih banyak energi (misalnya, sel darah serangga memerlukan 15000 psi, sel ragi

Cell Distruption

Embed Size (px)

Citation preview

Sel makhluk hidup terdiri dari isi sel (organel) dan membran sel. Untuk kepentingan penelitian,analisis ataupun komersial tak jarang sel harus dihancurkan. Pemecahan sel ini dimaksudkan untuk mengambil protein, enzim, aaupun asam nukleat sel. Oleh karena itu pemilihan metode pemecahan sel merupakan langkah yang paling penting dan dapat mempengaruhi kualitas hasil.Adapun tujuan dari pemecahan sel adalah :1. Melarutkan dalam jumlah maksimum dari produk sel sambil tetap mempertahankan aktivitas biologisnya 2. Menghindari perubahan sekunder dari produk sel yang dapat mengurangi nilai gunanya. Misalnya denaturasi, proteolisis dan oksidasi3. Membatasi efek merugikan dari tahap tahap berikutnya

Untuk mencapai tujuan di atas, maka pemecahan sel harus dilakuka dengan cepat dan menyeluruh. Pemecahan sel yang tidak menyeluruh tentu akan menyebabkan penurunan hasil karena senyawa yang diperlukan masih terjebak dalam sel utuh. Selain itu, pemecahan sel harus cukup kuat untuk mengganggu keseimbangan membran namun tetap lembut untuk mengurangi perubahan fisik atau kimia dari materi intrasel.

Mengingat pentingnya tahap pemecahan sel ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih metode yang akan digunakan yaitu :1. Jenis sel dan sejarah pertumbuhan/mediumBeberapa metode yang sukses digunakan untuk memecah sel hewan belum tentu akan berhasil bila digunakan untuk memecah sel tumbuhan. Beberapa sel dapat dengan mudah rusak oleh perlakuan lembut seperti kejutan osmotik (misalnya, sel hewan dan bakteri, yang tidak memiliki dinding sel, dapat pecah dengan 2000 psi, sedangkan jenis sel darah serangga memerlukan lebih banyak energi (misalnya, sel darah serangga memerlukan 15000 psi, sel ragi memerlukan hingga 20000 psi, dan jaringan tanaman memerlukan 40000 psi.2. Volume dan jumlah sampel3. Waktu pemecahan4. Ketersediaan alat homogenisasi5. Efek tahap selanjutnya6. EkonomiSeperti yang telah diuraikan mengenai hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan metode pemecahan sel, penyetelan tekanan juga diperlukan. Mengutip dari Juornal of Bacteriology dengan judul Preparation of Cell Walls and Protoplasm of Neisseria with the Ribi Cell Fractionator oleh E John Martin et al, menyatakan bahwa untuk sel dengan spesies yang sama namun berbeda galur ternyata memerlukan pemilihan tekanan yang sesuai. Sebagai contoh untuk sel N. gonorrhoeae F62, tipe 4 memerlukan tekanan sebesar 8.000 psi, N. gonorrhoeae F62, tipe 3 perlu tekanan sebesar 10.000 psi dan N. gonorrhoeae F62, tipe 2 dan 1 memerlukan tekanan 12.000 psi. Oleh karena itu penting untuk memperhatikan jenis dan sifat dari membran sel biakan yang akan diberikan perlakuan.

High Pressure DisruptionMerupakan teknik pemecahan sel dengan menggunakan tekanan tinggi. Metode ini digunakan untuk memecah sel mikroorganisme. Selain itu metode ini juga digunakan untuk pemecahan sel hewan (1000 psi) dan bakteri (1000-2000 psi) (Bintang 2010). Ada banyak jenis untuk alat pemecah sel yang menerapkan sistem pemecahan sel tekanan tinggi. a. French pressure cell pressFrench pressure cell press merupakan alat pemecah sel dengan mengganggu membran plasma sel denganmelewatkan sel melalui katup sempit di bawah tekanan tinggi. Alat ini biasa digunakan untuk disintegrasi kloroplas , homogenat jaringan hewan dan partikel biologi lainnya. French pressure cell press menggunakan pompa hidrolik eksternal untuk mendorong piston dalam silinder yang lebih besar yang berisi sampel cairan. Sampel bertekanan tinggi kemudian diperas melewati katup jarum. Alat ini menggunakan motor-driven dengan piston baja yang berada di dalam yang dapat menghasilkan tekanan sebesar 40.000 psi. Untuk vulome sampel mencapai 35 ml dengan aliran sampel pada katup sekitar 1 mL/menit.Gambar 1 Bagian-bagian alat French Pressure Cell Press

Cara kerja alat ini yaitu dengan menaikkan tekanan pada tabung, dengan demikian tekanan intrasel akan meningkat. Kemudian sampel akan dialirkan pada outlet-tube, dengan demikian tekanan ekstrasel akan menuju pada tekanan atsmosfer. Tekanan di dalam sel akan turun menuju tekanan atmosfer akan tetapi tidak secepat penurunan tekanan ekstrasel. Perbedaan tekanan pada intrasel dan ekstrasel akan membuat sel pecah dan membebaskan isinya. Alat ini digunakan pada skala laboratorium karena daya tampung yang masih sangat minim.

b. Manton-Gaulin APV High Pressure Homoginizer Prinsip yang digunakan alat ini sam dengan French pressure cell press yaitu menggunakan perbedaan tekanan pada sel. Kelebihan alat ini adalah daya tampungnya yag cukup besar sehingga digunakan dalam skala industri. Selain itu juga alat ini memiliki sistem pengaturan suhu untuk menghindari kerusakan produk karena panas.

DAPUS John E. Martin, JR. William L. Peacock, JR. Gilbert Reising, Douglas S. Kellogg, JR. Edar Ribi, and James D. Thayer. 1969. Preparation of Cell Walls and Protoplasm of Neisseria with the Ribi Cell Fractionator. Journal of Bacteriology. 97 (3) : 1009. USA.The Bird Laboratory. 2009.Important notes on French pressure cell use. USA : North Carolina State University