CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    1/21

    COAL BED METHANE (CBM)

    SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN UNTUK

    MENUNJANG TERCIPTANYA INDONESIA YANG MANDIRI

    Diusulkan oleh:

    Hafidha Dwi Putri Aristien

    NIM 12111003

    INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

    BANDUNG

    2014

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    2/21

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    3/21

    iii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

    rahmat-Nya sehingga karya tulis ilmiah dengan judul Coal Bed Methane (CBM)

    sebagai Energi Alternatif Terbarukan untuk Menunjang Terciptanya Indonesia

    yang Mandiri ini dapat penulis selesaikan dengan baik.

    Salah satu ciri negara maju adalah mampu memanfaatkan sumber daya alam

    yang dimiliki secara optimal. Negara maju mampu memanfaatkan sumber daya

    alamnya dengan baik, menemukan sumber daya alam baru, ataupun memanfaatkansumber daya alam yang telah tersedia sebagai energi alternatif. Indonesia dengan

    kekayaan alamnya yang melimpah, seharusnya mampu memanfaatkannya menjadi

    salah satu cara untuk memandirikan negeri, dan menjadi negara yang maju. Salah

    satu potensi yang dimiliki Indonesia adalah coal bed methane (CBM), untuk

    dijadikan energi alternatif terbarukan dalam menunjang terciptanya Indonesia yang

    mandiri.

    Dalam penyelesaian penelitian ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada

    Dr. Ir. Rudy Sayoga Gautama B. sebagai dosen pembimbing dan teman-teman

    mahasiswa Teknik Pertambangan ITB yang telah membantu dalam penulisan karya

    tulis ilmiah ini.

    Penulisan karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan.

    Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan sebagai bahan pembelajaran

    untuk menjadi lebih baik. Penulis berharap karya tulis ini bermanfaat untuk

    pengembangan energi alternatif di Indonesia, serta turut berperan dalam

    menciptakan Indonesia yang mandiri.

    Bandung, 24 Maret 2014

    Penulis

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    4/21

    iv

    DAFTAR ISI

    Lembar Pengesahan ii

    Kata Pengantar iii

    Daftar Isi iv

    Daftar Tabel v

    Daftar Gambar vi

    Bab I Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang 1

    1.2

    Rumusan Masalah 1

    1.3 Tujuan dan Manfaat 2

    1.4 Metode 2

    Bab II Telaah Pustaka

    2.1 Penggunaan Energi Fosil di Indonesia 4

    2.2 Potensi Energi Terbarukan 4

    2.3 Coal Bed Methane (CBM) 7

    Bab III Analisis Dan Sintesis

    3.1 Tantangan Pemanfaatan Coal Bed Methane (CBM) di

    Indonesia 11

    3.2 Peran CBM dalam Menciptakan Indonesia Mandiri 12

    Bab IV Simpulan Dan Rekomendasi

    4.1 Simpulan 14

    4.2 Rekomendasi 14

    Daftar Pustaka 15

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    5/21

    v

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Potensi energi terbarukan di Indonesia ..................................................... 6

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    6/21

    vi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Bagan Metode Studi Pustaka ............................................................................ 3

    Gambar 2. Energi primer yang dipakai di dunia................................................................. 5

    Gambar 3. Pembentukan CBM (Sumber: sekitan no hon, hal. 109) ................................... 8

    Gambar 4. Potensi CBM di Indonesia ................................................................................. 8

    http://d/Hafidha/TA%2011/lomba/camapres/2014-03-24%20makalah.docx%23_Toc383450403http://d/Hafidha/TA%2011/lomba/camapres/2014-03-24%20makalah.docx%23_Toc383450403
  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    7/21

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    8/21

    2

    di Indonesia. Pembahasan akan difokuskan pada potensi, pemanfaatan, dan

    tantangan dalam penggunaan CBM sebagai sumber energi, dengan tidak

    mendalami aspek teknis dalam produksi CBM.

    b.

    Peran penggunaan CBM dalam menunjang terciptanya kemandirian

    Indonesia.

    1.3 Tujuan dan Manfaat

    Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis peran

    penggunaan energi alternatif coal bed methane (CBM) dalam menunjang

    terciptanya Indonesia yang mandiri. Manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini

    adalah sebagai bahan pertimbangan untuk memanfaatkan CBM sebagai sumber

    energi alternatif di Indonesia.

    1.4 Metode

    Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi literatur,

    pengumpulan data, dan analisis data. Studi literatur dilakukan untuk memperkuat

    basis analisis yang dilakukan dengan mengetahui proses pembentukan coal bed

    methane (CBM). Proses pengumpulan data dilakukan terhadap data penggunaan

    energi di Indonesia, jumlah cadangan CBM, serta data-data yang mendukung

    pemanfaatan CBM sebagai sumber energi alternatif. Kemudian analisis dilakukan

    untuk mengetahui peran CBM sebagai sumber energi alternatif untuk menunjang

    terciptanya Indonesia yang mandiri.

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    9/21

    3

    Metode studi pustaka yang dilakukan dapat dijelaskan dalam bagan berikut.

    Penggunaan energi fosil di Indonesia saat ini

    Potensi energi terbarukan untuk dapat dimanfaatkan di Indonesia

    Coal Bed Methane (CBM)

    Potensi Coal Bed Methane

    (CBM)di Indonesia

    Kelebihan Coal Bed Methane

    (CBM)

    Tantangan yang harus dihadapi dalam

    pemanfaatan Coal Bed Methane (CBM)

    Peran Coal Bed Methane (CBM) dalam menunjang

    terciptanya Indonesia yang mandiri

    Gambar 1. Bagan Metode Studi Pustaka

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    10/21

    4

    BAB II

    TELAAH PUSTAKA

    2.1 Penggunaan Energi Fosil di Indonesia

    Energi fosil merupakan energi yang berasal dari sisa-sisa hewan dan

    tumbuhan yang sudah mati tertimbun di dalam tanah selama berjuta-juta tahun.

    Karena proses pembentukannya yang membutuhkan waktu sangat lama, energi

    fosil tergolong energi yang tidak dapat diperbarui. Energi fosil pada umumnya

    dimanfaatkan sebagai bahan bakar dalam bentuk batubara, minyak, dan gas alam.

    Saat ini Indonesia masih bergantung pada bahan bakar fosil, khususnya

    minyak bumi. Hal ini ditunjukkan dengan fakta bahwa 95% penduduk maupun

    pelaku industri di Indonesia menggunakan bahan bakar fosil, dengan konsumsi

    energi meningkat 7% setiap tahunnya. Berdasarkan data yang dimiliki opeh PT

    Pertamina (Persero), konsumsi energi primer Indonesia telah meningkat sebesar

    50% dalam 1 dekade terakhir. Pada 2012, produksi minyak Indonesia hanya

    mencapai 861.000 barel per hari, dari produksi puncaknya sebesar 1,6 juta barel per

    hari. Selain itu, 30% dari total konsumsi energi primer Indonesia masih mengimpor

    dari negara luar.

    Hal tersebut sejalan dengan data yang dikeluarkan oleh Balai Besar Teknologi

    Energi (B2TE) BPPT bahwa kebutuhan bahan bakar minyak untuk diversifikasi

    energi saat ini sebesar 1,4 juta ton bbm/tahun, dengan revenue yang mampu

    dihasilkan sebesar 0,9 juta ton bbm/tahun. Dengan kata lain, Indonesia akan

    mengimpor sebesar 500 ribu ton bbm. Jika melihat dari potensi sumber daya yangada, terdapat 89 milyar barel dalam tahap eksplorasi, namun cadangan terbukti

    hanya mencapai 9 milyar barel. Untuk memenuhi kebutuhan 1,4 juta ton

    bbm/tahun, cadangan minyak Indonesia hanya akan bertahan kurang dari 20 tahun.

    2.2 Potensi Energi Terbarukan

    Berdasarkan perkiraan dari sebuah institusi di Prancis, maka konsumsi energi

    di dunia tetap akan memakai minyak, batubara dan gas sebagai energi primer.

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    11/21

    5

    Gambar 2. Energi primer yang dipakai di dunia

    Proyeksi ini memberikan gambaran sebagaimana pentingnya peran energi

    fosil sebagai energi yang harus terbarukan. Kata-kata harus disini mungkin tidak

    masuk akal, karena energi tersebut memang habis dipakai (tidak dapat

    diperbaharui). Untuk itu, penggunaan energi primer harus mulai dialihkan ke energi

    alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

    Energi terbarukan yang dimiliki Indonesia dan berpotensi untuk menyediakan

    sumber energi antara lain sebagai berikut.

    a.

    Energi matahari

    PT PLN (Persero) memanfaatkan energi ini untuk menerangi 1.000 pulau

    terpencil pada 2012.

    b.

    Energi biomasa (biomass energi)

    Sektor perkebunan menyumbang 64 juta ton limbah untuk energi ini.

    c. Hydropower (sumber daya air)

    Sungai-sungai dan air terjun di Indonesia sangat potensial bagi energi ini.

    d. Energi dari laut (ocean energi)

    Lautan menyediakan energi terbarukan (renewable energi), seperti energi

    gelombang atau pemanfaatan pasang surut air laut dapat digunakan untuk

    membangkitkan energi listrik dan energi panas air laut (ocean thermal energi)

    - yang berasal dari panas yang tersimpan dalam air laut.

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    12/21

    6

    e.

    Energi angin

    Potensi angin sebagai energi terbarukan dengan menggunakan turbin angin

    untuk menghasilkan listrik.

    f.

    Energi geothermal

    Di dalam perut negeri ini, tersimpan 40 persen cadangan panas bumi di dunia.

    Mayoritas masih tidur di bumi Andalas atau Sumatra. Cadangan panas bumi

    di Sumatra sebesar 6.645 Megawatt electric (MWe) atau hampir 50 persen

    dari total cadangan nasional, sebesar 15.882 MWe.

    g. Hidrogen

    Hidrogen memiliki potensi yang amat besar sebagai bahan bakar dan sumber

    energi.

    h. Biodiesel

    Saat ini, pengembangan biodiesel yang bersumber dari tanaman jarak

    (Jatropha) terus dilakukan. Sayang, energi ini belum dikembangkan secara

    maksimal.

    i.

    Bioetanol

    Bioetanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari

    pengolahan tumbuhan) di samping biodiesel.

    j.

    Gasifikasi batu bara (gasified coal)

    Gasifikasi batubara merupakan konversi batubara menjadi produk gas dalam

    sebuah reaktor, dengan atau tanpa menggunakan pereaksi berupa udara,

    campuran udara/uap air atau campuran oksigen/uap air)

    Persebaran potensi energi terbarukan di Indonesia adalah sebagai berikut.

    Tabel 1. Potensi energi terbarukan di Indonesia

    Sumber: Statistik Ekonomi Energi Indonesia 2004, Pusat Informasi Energi dan Sumber Daya

    Mineral, Jakarta, 2004.

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    13/21

    7

    Saat ini pengembangan EBT mengacu kepada Perpres No. 5 tahun 2006

    tentang Kebijakan Energi Nasional. Dalam Perpres disebutkan kontribusi EBT

    dalam bauran energi primer nasional pada tahun 2025 adalah sebesar 17% dengan

    komposisi Bahan Bakar Nabati sebesar 5%, Panas Bumi 5%, Biomasa, Nuklir, Air,

    Surya, dan Angin 5%, serta batubara yang dicairkan sebesar 2%. Namun, terdapat

    energi terbarukan lain yang belum menjadi daftar energi alternatif pemerintah, yaitu

    coal bed methane(CBM).

    2.3 Coal Bed Methane (CBM)

    Proses Pembentukan Coal Bed Methane (CBM)

    Batubara memiliki kemampuan menyimpan gas dalam jumlah yang banyak,

    karena permukaannya mempunyai kemampuan mengadsorpsi gas. Meskipun

    batubara berupa benda padat dan terlihat seperti batu yang keras, tapi di dalamnya

    banyak sekali terdapat pori-pori yang berukuran lebih kecil dari skala mikron,

    sehingga batubara ibarat sebuah spon. Kondisi inilah yang menyebabkan

    permukaan batubara menjadi sedemikian luas sehingga mampu menyerap gas

    dalam jumlah yang besar. Jika tekanan gas semakin tinggi, maka kemampuan

    batubara untuk mengadsorpsi gas juga semakin besar. Gas yang terperangkap pada

    batubara sebagian besar terdiri dari gas metana, sehingga secara umum gas ini

    disebut dengan Coal Bed Methaneatau disingkat CBM.

    Sebagian besar CBM adalah gas yang terbentuk ketika terjadi perubahan

    kimia pada batubara akibat pengaruh panas, yang berlangsung di kedalaman tanah.

    Ini disebut dengan proses thermogenesis. Sedangkan untuk CBM pada lapisan

    brown coal (lignit) yang terdapat di kedalaman kurang dari 200m, gas metana

    terbentuk oleh aktivitas mikroorganisme yang berada di lingkungan anaerob. Ini

    disebut dengan proses biogenesis. Baik yang terbentuk secara thermogenesis

    maupun biogenesis, gas yang terperangkap dalam lapisan batubara disebut dengan

    CBM.

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    14/21

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    15/21

    9

    Keunggulan Coal Bed Methane(CBM)

    Gas metana yang diambil dari lapisan batubara ini dapat digunakan sebagai

    energi untuk berbagai kebutuhan manusia. Walaupun asal usulnya dari energi fosil

    yang tidak terbarukan, tetapi gas ini masih terus akan terproduksi bila lapisan

    batubara tersebut masih ada. Keunggulan CBM antara lain adalah sebagai berikut.

    a. CBM menarik secara kuantitas

    Jika ada reservoir conventional gas (sandstone) dan reservoir CBM (coal)

    pada kedalaman, tekanan, dan volume batuan yang sama, maka volume CBM

    bisa mencapai 36 kali lebih banyak dari conventional gas.b.

    Lebih rendahnya biaya eksplorasi yang dibutuhkan

    Sifat kedalaman pengeboran CBM relatif lebih dangkal, tidak migrasi dan

    terserap pada pori-pori mikro. Sementara gas konvensional, biasanya

    memerlukan pengeboran yang relatif dalam, migrasi serta mengambang.

    c. Tingkat keberhasilan eksplorasi yang lebih tinggi

    Prinsip terkandungnya CBM adalah adsorptionpada coal matrix, sehingga

    dari segi eksplorasi faktor keberhasilannya tinggi, karena CBM bisa terdapat

    pada antiklin maupun sinklin. Lapisan batu bara selain bertindak sebagai

    source rock, juga sekaligus sebagai reservoir. Secara mudahnya dapat

    dikatakan bahwa ada batubara ada CBM.

    d. Ramah lingkungan

    Sesungguhnya gas metana darimanapun asalnya (termasuk CBM) termasuk

    gas rumah kaca, bahkan 23 kali lebih buruk dibanding CO2 dalam hal

    menyebabkan pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim

    global (climate change) jika terlepas ke udara. Namun, jika dimanfaatkan

    maka CBM ini akan menghasilkan lebih sedikit emisi karbondioksida, tidak

    mengandung timbal dan SOx, dan lebih rendah kandungan NOx-nya.

    e. Mempermudah penambangan batubara

    Eksploitasi CBM tidak akan merubah kualitas matrik batubara dan

    menguntungkan para penambang batubara, karena gas emisinya telah

    dimanfaatkan sehingga lapisan batubara tersebut menjadi aman untuk

    ditambang.

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    16/21

    10

    f.

    CBM juga mempunyai multi guna antara lain dapat dijual langsung sebagai

    gas alam, bisa dijadikan energi listrik, ataupun sebagai bahan baku industri.

    Jika dibandingkan dengan sumber energi terbarukan yang lain, CBM masih

    dianggap lebih berpotensi untuk dimanfaatkan dalam waktu dekat. Oil shale dan

    shale gas dapat dikatakan sulit untuk diproduksi. Untuk menentukan keberadaan

    cadanganshale gas, harus dilakukan eksplorasi dari awal, karena keberadaannya

    tidak dapat ditentukan hanya dengan data eksplorasi migas saat ini.

    Sementara untuk energi alternatif biomassa, biodiesel, dan bioetanol, tidak

    akan terkembangkan di daerah yang telah terjangkau oleh listrik. Hal tersebut

    dikarenakan masyarakat tidak merasa membutuhkan energi lain sebagai pengganti

    listrik. Hal ini berkaitan dengan konsep geopolitik, dimana suatu energi akan

    terkembangkan di suatu daerah yang membutuhkan dan belum terjangkau oleh

    energi yang memiliki kegunaan yang sama.

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    17/21

    11

    BAB III

    ANALISIS DAN SINTESIS

    3.1 Tantangan Pemanfaatan Coal Bed Methane (CBM) di Indonesia

    Pemanfaatan coal bed methane (CBM) di Indonesia memiliki tantangan

    tersendiri, baik dari segi produksinya maupun kebijakan penggunaannya.

    a. Aspek lingkungan

    Teknik pengeboran dengan metode hydraulic fracture

    Aplikasi teknologi perekahan (fracturing) merupakan terobosan dalam rangkamemproduksi akumulasi CBM. Penggunaan teknologi fracturing yang sangat

    intensif melalui injeksi air dan zat kimia tambahan ke dasar sumur dengan

    volume besar diduga dapat menyebabkan kerusakan dan kontaminasi air

    tanah serta masalah lingkungan lainnya.

    Terjebaknya gas bersama dengan air di dalam batubara

    Dalam mengeksploitasi CBM, air dalam batubara harus dipompa keluar

    terlebih dahulu agar terjadi proses terlepasnya metana dari batubara dan

    kemudian dialirkan keluar.

    Air ini perlu dianalisis karakteristiknya, jika belum memenuhi standar maka

    perlu rencana penanganan dan pengolahan agar tidak membahayakan

    lingkungan. Semakin dalam lapisan batubara sebagai target CBM maka

    kemungkinan airnya terlalu asin (saline) sehingga perlu dinetralisir, namun

    jika masih dekat permukaan, mungkin air yang dikeluarkan mungkin masih

    termasuk kategorifreshwater.

    b. Aspek Kebijakan

    Pengadaan tanah

    Untuk memproduksi CBM dalam jumlah cukup besar, pengeboran tidak

    cukup dilakukan hanya pada satu tempat. Jumlah CBM yang keluar di setiap

    pengeboran tidak terlalu banyak, sehingga harus dilakukan pengeboran lagi.

    Banyaknya pengeboran yang dilakukan berimbas pada lahan yang harus

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    18/21

    12

    dikosongkan untuk memproduksi CBM. Dengan kondisi jumlah penduduk

    Indonesia yang semakin banyak, pengosongan lahan bukanlah hal yang

    mudah.

    c. Aspek geopolitik

    Dalam artian luas, geopolitik mencakup praktik analisis, prasyarat, perkiraan,

    dan pemakaian kekuatan politik terhadap suatu wilayah. Secara tradisional,

    geopolitik menunjukkan hubungan antara kekuatan politik dan ruang

    geografis.

    Faktor geopolitik adalah tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia dalam

    mengajukan sumber energi alternatif baru. Hampir 70% investasi di Indonesia

    masih berada di sektor batubara dan migas. Hal ini juga diakibatkan oleh

    penerimaan pada sektor ekonomi makro yang masih didominasi oleh sektor

    energi. Meskipun pada kenyataannya produksi migas saat ini turun drastis,

    namun kontribusi penerimaannya tetap signifikan karena menyumbang

    hampir sepertiga dari keseluruhan penerimaan negara.

    Selama batubara dan migas belum habis, sebagian besar investasi akan tetap

    berada pada sektor tersebut. Penemuan dan alternatif lain sebagian besar

    hanya akan menjadi arsip, tanpa adanya pengembangan khusus.

    d. Aspek teknologi

    Pemanfaatan coal bed methane (CBM) harus disertai dengan perubahan

    teknologi yang dapat menyesuaikan dengan penggunaan CBM. Seperti kita

    ketahui, saat ini teknologi yang ada di Indonesia, seperti kendaraan bermotor

    dan berbagai macam mesin, didesain untuk menggunakan bahan bakar

    minyak atau batubara. Dengan kata lain, penggunaan CBM akan menuntut

    adanya perubahan besar dalam teknologi yang digunakan.

    3.2 Peran CBM dalam menciptakan Indonesia Mandiri

    Saat ini Indonesia masih tergantung kepada energi fosil sebagai salah satu

    penyumbang terbesar pendapatan negara. Sikap proaktif diperlukan untuk

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    19/21

    13

    mengurangi ketergantungan pada minyak dan segera beralih ke sumber energi

    alternatif, yang cadangannya di Indonesia masih menjanjikan. Indonesia bukan

    penghasil batubara terbesar di dunia, tetapi potensi CBM yang dimiliki Indonesia

    berada pada urutan ke-6 dunia.

    Untuk dapat mengembangkan energi alternatif tersebut, diperlukan

    keberanian dari Pemerintah untuk segera membuat kebijakan yang membatasi

    ketergantungan akan sumber energi fosil (energi tidak terbarukan). Pada saat itulah

    energi alternatif akan menjadi solusi.

    Dengan kondisi saat ini, oil shaledanshale gasbelum siap dikembangkan.

    Pemanfaaatan biomassa, biodiesel, dan bioetanol juga masih sangat terbatas.

    Melihat dari segi kesiapan danfeasibilitaspenggunaannya, sumber energi alternatif

    coal bed methane (CBM) adalah pilihan yang terbaik. Dengan keunggulannya

    berupa jumlahnya yang melimpah, eksplorasi yang mudah dan dapat diprediksi

    dengan keberadaan batubara saat ini, serta sifatnya yang ramah lingkungan,

    diperlukan perhatian khusus untuk memaksimalkan manfaat dari CBM.

    Totalitas adalah hal yang perlu dilakukan untuk membuat suatu perubahan

    besar. Pengembangan produksi CBM mungkin membutuhkan waktu tidak singkat,

    bahkan dapat mencapai 10 tahun atau lebih. Pemanfaatan CBM harus disertai

    dengan perubahan teknologi secara besar-besaran. Pada awalnya, dapat dipastikan

    akan terjadi guncangan yang dialami oleh negara. Namun, risiko tersebut harus

    diambil oleh Pemerintah, karena dalam jangka panjang, CBM akan membantu

    Indonesia mengatasi risiko yang lebih besar akibat ketergantungannya akan migas

    yang akan segera habis dalam waktu 20 tahun.

    Perhatian yang besar terhadap pengembangan energi alternatif CBM akan

    berdampak pada terbukanya kesempatan untuk pengembangan energi alternatif

    yang lain seperti oil shale dan shale gas. Ketika Indonesia sudah mampu

    mengoptimalkan sumber daya alamnya, khususnya dalam pengelolaan energi,

    maka industri dalam negeri akan berkembang dengan baik. Kemandirian dalam

    energi dan beralihnya tumpuan penerimaan negara pada sektor industri akan

    menjadi jalan untuk menuju Indonesia yang mandiri.

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    20/21

    14

    BAB IV

    SIMPULAN DAN REKOMENDASI

    4.1 Simpulan

    Berdasarkan hasil analisis potensi coal bed methane (CBM) di Indonesia,

    penulis memberikan simpulan bahwa pemanfaatan coal bed methane (CBM)

    sebagai sumber energi alternatif menggantikan peran migas saat ini adalah langkah

    awal untuk menciptakan kemandirian energi Indonesia. Tantangan yang muncul

    dengan pemanfaatan CBM menghasilkan risiko yang harus berani diambil oleh

    pemerintah. Kemandirian energi akan membawa dampak pada perkembangan

    sektor industri, sehingga penerimaan negara akan semakin besar pada sektor

    industri. Sektor industri sebagai tumpuan pendapatan negara dengan pengelolaan

    sumber daya alam menjadi sumber energi yang optimal, akan membawa Indonesia

    menjadi negara yang mandiri.

    4.2 Rekomendasi

    Rekomendasi yang penulis berikan dalam pemanfaatan coal bed methane

    (CBM) sebagai sumber energi alternatif antara lain sebagai berikut.

    a.

    Adanya kebijakan pemerintah untuk membatasi penggunaan energi fosil serta

    mengurangi eksploitasi migas dalam negeri.

    b. Diberikannya perhatian lebih pada pengembangan energi alternatif

    terbarukan, khususnya CBM, untuk mengatasi risiko dampak lingkungan

    yang dihasilkan dari pembuatan hydraulic fracturinguntuk mengeluarkan gas

    dari dalam bumi.

    c.

    Adanya kebijakan pada bidang-bidang teknologi terkait, seperti penggunaan

    mesin dan kendaraan bermotor, yang menyesuaikan dengan kebutuhan

    aplikasi pemanfaatan CBM.

    d. Adanya kebijakan pemberian insentif kepada perusahaan yang melakukan

    pengelolaan terhadap sumber energi alternatif.

    e. Adanya kebijakan untuk mendatangkan investasi pada pengembangan

    sumber energi alternatif di Indonesia.

  • 8/11/2019 CBM Sebagai Energi Alternatif Untuk Menunjang Tercapainya Indonesia Yang Mandiri

    21/21

    15

    DAFTAR PUSTAKA

    International Energy Agency. 2012. Golden Rules for a Golden Age of Gas.Jakarta.

    Kazuo, Fujita (ed.). 2009. Sekitan No Hon.Nikkan Kogyo Shinbunsha.

    Kementerian ESDM. 2013.Potensi CBM Indonesia.www.esdm.go.id.

    Kementerian ESDM. 2011. Buku Investasi ESDM Indonesia.

    http://prokum.esdm.go.id.

    Miller, Bruce G. 2005. Coal Energy Systems.California.

    Pusat Informasi Energi Migas Review. 2013.Mengenal Potensi Coal Bed Methane

    di Indonesia.http://migasreview.com.

    Sukhyar, et.al. 2013. Unconventional Oil and Gas Potential in Indonesia with

    Special Attention to Shale Gas and Coal-bed Methane.Jakarta.

    http://www.esdm.go.id/http://www.esdm.go.id/http://www.esdm.go.id/http://prokum.esdm.go.id/http://prokum.esdm.go.id/http://prokum.esdm.go.id/http://migasreview.com/http://migasreview.com/http://migasreview.com/http://migasreview.com/http://prokum.esdm.go.id/http://www.esdm.go.id/