1
Catatan: HPS 1. RAB dan HPS menggunakan harga yang sama baik nilai total maupun harga material yaitu menggunakan harga standar kabupaten. Kenapa tidak dilakukan harga survey pasar? 2. Apakah riwayat HPS didokumentasikan dgn baik? 3. Harga-harga material tersebut jauh lebih tinggi dari harga pasar, misalna harga semen tertera Rp.25,000/kg sementara harga pasar hanya berkisar Rp.10,000. 4. Pada daftar kuantitas dan harga tertera: - Rangka atap baja ringan dgn analisa “harga bahan”, apakah material tidak dipasang? Seharusnya kalau harga tsb sdh termasuk upah maka analisanaya adalah “bahan+upah”. - Membongkar bangunan lama dgn analisa “taksir”, kalau tdk salah dlm SNI ada analisa membongka bangunan lama. Knp tidak digunakan? - Pipa pvc Ø3” dgn analisa “harga bahan”, kalau tdk salah SNI juga ada analisa memasang pipa. Knp tidak digunakan? - Asbuilt drawing tertera tetapi shop drawing tidak ada? 5. Analisa SNI yg digunakan versi tahun berapa? Krn sesuai permen PU Nomor 11/PRT/M/2013 bahwa SE Menteri PU Nomor 07/SE/M/2008 tentang Pemberlakuan Standar, Pedoman, Manual Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI 2008) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Dokumen Pengadaan 1. Dalam dokumen disebutkan jenis kontrak yang dipakai adalah gabungan lump sum dgn harga satuan. Mana bagian kontrak lump sum dan mana bagian kontrak harga satuan? Krn dalam mengevaluasi tata caranya berbeda untuk masing2 bagian tersebut. Kenapa tidak menggunakan jenis kontrak Harga Satuan saja? 2. Apakah tenaga ahli atau terampil ditetapkan berdasarkan KAK konsultan perencana?

Catatan Perindagsar.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nota

Citation preview

Page 1: Catatan Perindagsar.docx

Catatan:HPS

1. RAB dan HPS menggunakan harga yang sama baik nilai total maupun harga material yaitu menggunakan harga standar kabupaten. Kenapa tidak dilakukan harga survey pasar?

2. Apakah riwayat HPS didokumentasikan dgn baik?3. Harga-harga material tersebut jauh lebih tinggi dari harga pasar, misalna harga semen tertera

Rp.25,000/kg sementara harga pasar hanya berkisar Rp.10,000.4. Pada daftar kuantitas dan harga tertera:

- Rangka atap baja ringan dgn analisa “harga bahan”, apakah material tidak dipasang? Seharusnya kalau harga tsb sdh termasuk upah maka analisanaya adalah “bahan+upah”.

- Membongkar bangunan lama dgn analisa “taksir”, kalau tdk salah dlm SNI ada analisa membongka bangunan lama. Knp tidak digunakan?

- Pipa pvc Ø3” dgn analisa “harga bahan”, kalau tdk salah SNI juga ada analisa memasang pipa. Knp tidak digunakan?

- Asbuilt drawing tertera tetapi shop drawing tidak ada?

5. Analisa SNI yg digunakan versi tahun berapa? Krn sesuai permen PU Nomor 11/PRT/M/2013 bahwa SE Menteri PU Nomor 07/SE/M/2008 tentang Pemberlakuan Standar, Pedoman, Manual Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI 2008) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Dokumen Pengadaan1. Dalam dokumen disebutkan jenis kontrak yang dipakai adalah gabungan lump sum dgn harga

satuan. Mana bagian kontrak lump sum dan mana bagian kontrak harga satuan? Krn dalam mengevaluasi tata caranya berbeda untuk masing2 bagian tersebut. Kenapa tidak menggunakan jenis kontrak Harga Satuan saja?

2. Apakah tenaga ahli atau terampil ditetapkan berdasarkan KAK konsultan perencana?