8
Presentasi Kasus IMPETIGO KRUSTOSA + EKTIMA Oleh: dr. Nopriansyah Darwin Pendamping dr. H. Thomas Ediba Wahana: PUSKESMAS TUGU JAYA KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR KOMITE INTERNSIP DOKTER INDONESIA

Case Impetigo Krustosa Pkm Tugu Jaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bn

Citation preview

Page 1: Case Impetigo Krustosa Pkm Tugu Jaya

Presentasi Kasus

IMPETIGO KRUSTOSA + EKTIMA

Oleh:

dr. Nopriansyah Darwin

Pendamping

dr. H. Thomas Ediba

Wahana:

PUSKESMAS TUGU JAYA

KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

KOMITE INTERNSIP DOKTER INDONESIA

PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN

BADAN PPSDM KESEHATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

2013

Page 2: Case Impetigo Krustosa Pkm Tugu Jaya

HALAMAN PENGESAHAN

Presentasi Kasus dengan judul:

IMPETIGO KRUSTOSA + EKTIMA

Oleh:

dr. Nopriansyah Darwin

Wahana:

PUSKESMAS TUGU JAYA

KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

Telah dipresentasikan dan diterima sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Program Internship

Dokter Indonesia

Kayu Agung, 24 Desember 2013

Pendamping

dr. H. Thomas Ediba

Page 3: Case Impetigo Krustosa Pkm Tugu Jaya

Kasus-1Topik: PiodermaTanggal (Kasus) : November 2013 Presenter : dr. Nopriansyah DarwinTanggal Presentasi : 24 Desember 2013 Pendamping : dr. H. Thomas EdibaTempat Presentasi : Puskesmas Tugu JayaObjektif Presentasi : Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil Deskripsi : Tujuan : Bahan Bahasan : Tinjauan Pustaka Riset Kasus AuditCara membahas Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos

Data Pasien : Nama : An. A / 3th /♂ No. Reg : Nama RS: Puskesmas Tugu Jaya Telp : Terdaftar sejak :Data utama untuk bahan diskusi:1. Diagnosis / Gambaran Klinis: Impetigo Krustosa/ Koreng di kedua kaki2. Riwayat Pengobatan : 3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : Pasien pernah terserang penyakit serupa 1 tahun yang lalu4. Riwayat Keluarga : 5. Riwayat Pekerjaan : Pasien belum bekerja6. Lain-lain : Daftar Pustaka:a. Craft N, Lee PK, Zipoli MT,Swart MN. Superficial Cutaneous Infections and Pyodermas. In :

Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ Ed Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 7th ed. New York : McGrawHill Medical, 2008 : 1694-1709

b. Wolff K, Johnson RA. Bacterial Infection Involving the Skin ,Impetigo and Ecthyma. Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology, 6th eds. New York: McGrawHill Medical, 2009 : 597-604

Hasil Pembelajaran1. Mengetahui gambaran klinis Impetigo Krustosa2. Mengetahi diagnosis Impetigo Krustosa3. Mengetahui tatalaksana Impetigo Krustosa

1. Subjektif : Keluhan Utama : Timbul koreng sejak ± 1 minggu yang lalu di tungkai

Riwayat Perjalanan Penyakit :Ibu pasien mengeluh kedua tungkai anaknya timbul koreng yang banyak sejak ± 10 hari

yang lalu. Ibu mengaku kakinya digigit serangga dan digaruk sehingga timbul di tempat lain. Awalnya timbul seperti bintil berisi air dan nanah dan kemudian pecah beberapa hari kemudian dan menjadi koreng. Lalu beberapa korengnya mengelupas sehingga membentuk

Page 4: Case Impetigo Krustosa Pkm Tugu Jaya

cekungan di kulit. Koreng serupa ditemukan juga di punggung kaki. Gatal (+) dan terkadang nyeri. Pasien sering menggaruk koreng tersebut. Demam (-). Lalu ibu pasien membawa ke Puskesmas Tugu Jaya.

R/ keluarga yang sama menderita penyakit ini disangkal.

R/ Penyakit Dahulu : Ibu pasien mengaku pasien pernah timbul penyakit serupa saat usia 2 tahun namun jumlahnya sedikit dan ke berobat di RSUD kayuagung dan sembuh.

R/ Hygienitas: pasien mandi 2 kali sehari air sumur dan sering main diluar rumah tanpa sendal.

2. Objektif : Status Generalis

Keadaan Umum : Tampak sakit sedangKesadaran : compos mentis Nadi : 100x/menitRR : 28x/menitTemperature : 36.0oCBerat Badan : 12 kg

Pemeriksaan KhususKepala : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)Leher : Tidak ada pembesaran KGBThorax : Simetris, Retraksi (-)

Cor : HR 100x/m, murmur (-), gallop (-)Pulmo : vesikuler (+), ronkhi (-), wheezing (-)

Abdomen : datar, lemas, hepar/lien tidak teraba, BU (+) normal, nyeri tekan (-) Ekstremitas : akral hangat dan lihat status lokalis

Status DermatologikusRegio Ekstremitas inferior dextra et sinistra:

krusta abu-abu kekuningan, multiple, irregular, ukuran 2x1 cm 1x1.5cm, diskret sebagian terdapat erosi dengan dasar eritem dan pustul.

Ektima, dasar eritem dan pus, tepi meninggi, uk 1x1cm, multipel, diskret3. Assessment :

Kulit normal manusia dikolonisasi oleh sejumlah besar bakteri segera setelah lahir yang hidup komensal di epidermis dan epidermal appendages. Sebagian besar infeksi bakteri kulit disebabkan oleh Staphylococcus aureus atau Streptococcus group A. Bakteri ini menyebabkan spektrum infeksi klinis yang luas mulai dri pioderma superficial sampai infeksi jaringan lunak yang invasif, tergantung pada organisme, lokasi dan faktor pejamu.

Pioderma adalah infeksi di epidermis tepat di bawah stratum korneum atau dalam folikel rambut. Di negara industri, S. Aureus merupakan penyebab terbanyak dari pioderma superfisial, tetapi Group A Streptococcus merupakan penyebab terbanyak di

Page 5: Case Impetigo Krustosa Pkm Tugu Jaya

negara berkembang.ImpetigoImpetigo dibagi menjadi 2 jenis, yaitu impetigo bulosa dan impetigo non bulosa (krustosa). Penyebab impetigo non bulosa di negara industri adalah S. Aureus namun di negara berkembang penyebab tersering adalah Streptococcus group A.

Impetigo non-bullosa (krustosa)Impetigo ini merupakan 70% dari pioderma. Biasanya terjadi pada anak anak di

segala usia bahkan dewasa. Lesi awal adalah transien vesikel dan atau pustul yang dengan cepat menjadi krusta berwarna kuning madu, dapat membesar lebih dari 2 cm, sekeliling krusta eritem dan jika dilepaskan tampak erosi dibawahnya. Tidak ada gejala konstitusi. Keluhan pruritus dan nyeri di sekitar infeksi sering ditemukan. Pembesaran kelenjar limfe regional dapat ditemukan. Jika tidak diobati, lesi dengan lambat membesar dan timbul lesi baru, berlangsungnya beberapa pekan. Pada beberapa orang, lesi dapat sembuh sendiri. Pada pasien lainnya lesi dapat masuk ke dermis membentuk ulkus atau yang disebut ektima.

Predileksi impetigo krustosa dapat ditemukan di wajah sekitar hidung karena sumber infeksi biasanya berasal dari daerah tersebut atau di ekstremitas karena trauma. Beberapa kondisi yang mengganggu integritas epidermis yang menjadi portal of entry meliputi gigitan serangga, epidermal dermatophytoses, herpes simplex, varicella, abrasi, laserasi, dan luka bakar. Diagnosis banding untuk penyakit ini adalah ektima.

Impetigo bullosaPenyebabnya adalah S. Aureus strain 77 dna 55. Impetigo bulosa lebih sering

terdapat pada bayi baru lahir dan bayi yang lebih besar, dapat juga pada orang dewasa. Hal ini ditandai dengan perkembangan yang cepat dari vesikel ke bula kendur. Umumnya bula terdapat pada kulit normal. Tanda nickolsky sign negatif. Bula mula mula berisi cairan kuning jernih kemudian berubah menjadi kuning gelap, berbatas tegas tanpa halo eritem. Bulanya superfisial, dalam 1-2 hari pecah membentuk krusta tipis berwarna cokelat terang sampai kuning keemasan. Bula hipopion khas pada impetigo bulosa. Predileksi di dada, punggung, axilla.

Pulasan Gram dengan bahan dari eksudat ditemukan coccus Gram (+) bergerombol. Lesi impetigo bulosa menunjukkan pembentukan vesikel di dalam sub korneal atau regio granuler, kadang ada sel akantolitik di dalam bula, spongiosis, edema papila dermis, dan infiltrat campuran terdiri atas limfosit dan neutrofil sekitar pembuluh darah pada pleksus superfisial. Diagnosis banding impetigo bulosa adalah skabies, dermatitis kontak alergi, herpes simpleks, dermatitis atopi.

PengobatanPada kasus ringan hingga sedang, dengan higiene yang baik, membersihkan krusta dan memberi obat topikal salep mupirosin sudah cukup. Untuk kasus yang ekstensif diperlukan antibiotik sistemik antara lain dikloksasilin 250-500 mg, 4x sehari selama 5-7 hari. Eritromisin 250-500 mg 4x/hari selama 5-7 hari. Azitromisin 500 mg hari pertama diteruskan 250 mg/hri 4 hari berikutnya. Amoksisilin-Asam klavulanat 25 mg/kg/hari. Sefaleksin, sefaklor, sefprozil, dan klindamisin juga efektif.

Page 6: Case Impetigo Krustosa Pkm Tugu Jaya

EktimaEktima adalah pioderma yang ditandai oleh ulkus berkrusta tebal. Biasanya terjadi

akibat impetigo yang tidak diobati atau tidak terurus misalnya pada daerah tertutup pakaian atau alas kaki. Pada biakan dapat ditemukan S. Aureus dan Streptococcus group A. Jika tidak diobati dapat meluas ke dalam membentuk ulkus dangkal berkrusta. Predileksi lesi umumnya pada anak, dewasa yang tidak terurus atau pasien diabetes di ekstremitas bawah. Patogenesis kunci. Yaitu higienitas yang buruk. Multiple echtyma biasa ditemukan di punggung kaki dan pergelangan tangan. Ulkus berbentuk puched out dengan krusta kotor abu abu kekuningan dan metrial purulen, indurasi (+), tepi meninggi. Jika tidak diobati akan meluas.

Perbedaan dengan impetigo krustosa yaitu pada impetigo dasarnya erosi sedangkan ektima dasarnya ulkus.

4. Plan : Diagnosis : Impetigo Krustosa + Ektima

Terapi :Erythromisin 4x150 mg selama 5-7 hariGentamisin cream 2x1 (oles pada ulkus dan koreng)Cetirizine 1x5 mgEdukasi orang tua untuk menjaga hygienitas anak.

Saran : Pemeriksaan Mikroskopis : Gram-Stain

Prognosis : Quo ad vitam : bonamQuo ad functionam : bonam