Upload
zulis-chairani
View
84
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan
Citation preview
OLEH:ZULIS CHAIRANI
0810313199
PRESEPTOR:DR.HJ.MEITI FRIDA SP.S (K)
Case Report SessionISCHIALGIA PADA HERNIA NUKLEUS PULPOSUS
Definisi
HNP adalah suatu keadaan dimana sebagian atau seluruh bagian dari nucleus pulposus mengalami penonjolan kedalam kanalis spinalis.
Faktor Resiko
Faktor Resiko yang tidak dapat
dirubah
Faktor resiko yang
dapat diubah
patofisiologiDiskus interveterbralis menghubungkan kopus
vetebre satu sama lainnya, dari servikal sampai lumbal/sacral. Diskus ini berfungsi sebagai penyangga beban dan peredam
kejut (shock absorber).
Diskus intervetebralis terdiri dari dua bagian utama yaitu :• Annulus fibrosus• Nucleus pulposus
Sebagian besar HNP terjadi pada L4-L5 dan L5-S1 karena
Daerah lumbal, khususnya L5-S1 mempunyai tugas yang berat, yaitu menyangga berat badan. Diperkirakan hamper 75% berat
badan disangga oleh sendi L5-S1.
Mobilitas daerah lumbal terutama untuk gerak fleksi dan ekstensi sangat tinggi
diperkirakan hamper 57% aktivitas fleksi dan ekstensi tubuh dilakukan pada sendi L5-S1.
Daerah lumbal terutama L5-S1 merupakan daerah rawan karena ligamentum
longitudinal posterior hanya separuh menutupi permukaan posterior diskus. Arah
herniasi yang paling sering adalah posterolateral.
Menifestasi klinis
terbakar dan berdenyut, menjalar
sampai bawah lutut.
kesemutan atau rasa
tebal sesuai dermatomnya
Pada kasus berat
hilangnya reflek tendon patella (KPR) dan Achilles
(APR)
bila mengenai konus atau
kauda equine dapat terjadi
gangguan miksi,
defekasi dan fungsi seksual
Diagnosis
Pemeriksaan fisik
inspeksi
palpasi
Pemeriksaan Neurologik
• Pada pemeriksaan ini dicari ada atau tidaknya gangguan sensorik, mengetahui dermatom mana yang terkena sehingga akan diketahui radiks saraf mana yang terganggu.
Pemeriksaan sensorik.
• Dicari apakah ada tanda tanda kelemahan (paresis, atrofi dan fasikulasi otot)
Pemeriksaan motorik.
• Tes lasseque• Tes lasseque silang.• Tes Patrick• Tes kontra Patrick.• Tes naffziger.
Pemeriksaan reflek.
Pemeriksaan Penunjang :
Untuk memastikan diagnosis perlu dilakukan
pemeriksaan penunjang : Foto polos lumbosakral atau MRI sebagai standar emas
untuk penegakkan diagnosis
Tatalaksana
Konservatif.
Tirah baring.
Direkomendasikan selama 2-4 hari, dan pasien secara bertahap kembali ke aktifitas yang biasa.
• Medikamentosa.• Analgetik • NSAID • Obat pelemas otot : tinazidin, clormezanone• Analgetik adjuvant : Amitriptilin, carbamazepin dan gabapentin.
• Terapi fisik.• Korset lumbal atau penumpang lumbal yang lain.• Latihan dan modifikasi gaya hidup.
• Terapi bedah.• Terapi bedah perlu dipertimbangkan bila : • Setelah satu bulan dirawat secara konservatif tidak ada perbaikan• Adanya kelumpuhan.• Perjalanan progresifitas• Pada MRI ditemukan penekanan yang luas• Adanya gangguan BAK dan BAB
Prognosis
Sebagian besar pasien akan membaik dalam 6 minggu dengan
terapi konservatif, sebagian kecil akan berkembang menjadi
kronik meskipun telah diterapi. Pada pasien yang dioperasi,
90% akan membaik tertutama nyeri tungkai, tetapi
kemungkinan terjadinya kekambuhan adalah 5% dan bias pada
diskus yang sama atau berbeda.
LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H
Umur : 58 TahunPekerjaan : IRTAlamat : jl.siak No.7,Purus
Padang No MR :83 87 56
ANAMNESIS Seorang pasien perempuan berumur 58 tahun dirawat di bangsal Neurologi RS Djamil padang pada tanggal 20 Agustus 2013 dengan:
Keluhan Utama :Nyeri punggung bawah
Riwayat Penyakit Sekarang : Nyeri punggung bawah sejak 10 hari yang lalu,nyeri di
rasakan seperti rasa kesentrum mulai dari pinggang bagian bawah,ke bokong,paha luar ,betis bagian luar ke punggung kaki sampai ke telapak kaki.
Nyeri hilang timbul muncul bila pasien duduk berdiri dan berjalan,berkurang bila pasien berbaring,nyeri bertambah berat jik batuk bersin dan mengedan
Akibat nyeri ini pasien hanya berbaring di tempat tidurdan tidak bisa berjalan,keluhan nyeri juga di sertai dengan rasa kesemutan dan baal dengan pola yang sama dengan penjalaran nyeri
Tidak ada kelemahan anggota gerak Tidak ada keluhan BAK dan BAB
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien sudah di rawat di RS Swasta 1 minggu yang
lalu,sudah di lakukan MRI dengan hasil HNP.di anjurkan operasi namun pasien menolak karena biaya.
Riwayat trauma 1 tahun yang lalu,dengan posisi terduduk,sejak saau itu sering mengeluhkan nyeri punggungriwayat BAB kehitaman sejak 4 bulan yang lalu dan pasien pernah di rwat di jakarta dengan hasil endoskopi tukak lambung.
Riwayat minum obat penghilang nyeri dan herbal sejak 6 bulan yang lalu
Riwayat Penyakit Keluarga :• Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan :• Pasien seorang IRTRiwayat pekerjaan mengangkat beban berat (+)
PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis :
Keadaan umum : tampak sakit sedangKesadaran : komposmentis
kooperatifTekanan darah : 200/110 mmHgNadi : 80x /menitNafas : 18x /menitSuhu : 36,8oC
Status Internus :• Kulit : tidak ditemukan kelainan• KGB :Leher, aksila dan inguinal tidak
membesar• Leher :JVP 5-2 CmH20• Thorak :
Paru :Inspeksi :simetris kiri dan kanan Palpasi : fremitus normal kiri
sama dengan kanan Perkusi :sonor Auskultasi :vesikuler, ronchi (-),
wheezing (-)
Jantung: Inspeksi :iktus tidak terlihatPalpasi :iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V Perkusi :batas-batas jantung dalam batas
normalAuskultasi:irama teratur, bising (-)
Abdomen :Inspeksi :Tidak tampak membuncitPalpasi :Hepar dan lien tidak teraba,
ballotement (-)Perkusi :TimpaniAuskultasi:Bising usus (+) Normal
Corpus Vertebrae :Inspeksi :Deformitas (-), Gibbus (-), Tanda
radang (-)Palpasi : Nyeri tekan di L4,L5,S1 (+)
Status Neurologis :GCS 15 : E4 M6 V5Tanda rangsangan meningeal : - Kaku kuduk (-)- Brudzinsky I (-)- Brudzinsky II (-)- Kernig (-)
Tanda peningkatan tekanan intrakranial : - muntah proyektil (-)- sakit kepala progresif (-)
Nn Kranialis : - N I : penciuman baik- N II: reflek cahaya +/+- N III, IV, VI :pupil bulat, diameter 3 mm,
gerakan bola mata bebas ke segala arah
N V :Refleks kornea (+)bisa membuka mulut, menggerakkan rahang ke kiri
dan ke kanan N VII :bisa menutup mata, mengangkat alis simetris,plikanasolabialis simetrisN VIII :fungsi pendengaran baik, nistagmus tidak ada
N IX, X :arcus faring simetris, uvula di tengah, refleks muntah (+),
perasaan 1/3 lidah baikN XI :bisa mengangkat bahu dan bisa
melihat kiri dan kanan N XII :lidah simetris.
Motorik : 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Tungkai kanan : Laseque (+), Cross Laseque (+), Naffziger (-), Patrick
(+), Kontra Patrick (+)Tungkai Kiri : Laseque (+), Cross Laseque
(+), Naffziger (-), Patrick (+), Kontra Patrick (+)
Sensorik- Eksteroseptif : rasa raba berkurang pada
tungkai kiri dan kanan bagian medial dan lateral serta kaki kiri dan kanan .- Proprioseptif : rasa getar dan posisi sendi
baik
Fungsi otonom : BAK dan BAB normalReflek fisiologis : Reflek biceps ++/++,
Reflek triceps ++/++, Reflek KPR +/+ menurun, Reflek APR +/+ menurun
Reflek patologis : Reflek Hoffman Trommer -/-, Reflek Babinsky Group -/-
Diagnosis Kerja :Diagnosis Klinis :Ischialgia BilateralDiagnosis Topik :diskus intervetebralis
L4-L5 Diagnosis Etiologi: Hernia Nukleus
PulposusDiagnosis Sekunder :hipertensi urgensi
Rencana Pemeriksaan Tambahan : Lab .darah rutin(Hb,Ht,Leokosit,Trombosit,LED
Kimia klinik ( GDP,GD2JPP,Ur,Cr,LDL,HDL)
Rongen fhoto AP lateral Konsul bedah saraf
Terapi :Umum
Umum : Bedrest Di anjurrkn tidak mengangkat berat Di anjurkan tidak membungkuk Fisioterapi Diet MB RG II 18 cc kkal IVFD RL 12 Jam/ kolf
Khusus Drip tramadol 50 mg dalam 500 cc Rl 12 jam/Kolf Cabapenti 2x100 Mional 3x1 Amlodipin 1x 5 mg Lasoprazol 1x 3 mg Neorodex 3x 1
DISKUSITelah di laporkan seorang perempuan berumur 58
tahun dengan diagnosis klinik ischialgia.diagnosa di tegakkan berdasarkan anamnesa yaitu Nyeri punggung bawah sejak 10 hari yang lalu,nyeri di rasakan seperti rasa kesentrum mulai dari pinggang bagian bawah,ke bokong,paha luar ,betis bagian luar ke punggung kaki sampai ke telapak kaki.Nyeri hilang timbul muncul bila pasien duduk berdiri dan berjalan,berkurang bila pasien berbaring,nyeri bertambah berat jik batuk bersin dan mengedan .Akibat nyeri ini pasien hanya berbaring di tempat tidur dan tidak bisa berjalan,keluhan nyeri juga di sertai dengan rasa kesemutan dan baal dengan pola yang sama dengan penjalaran nyeri .Tidak ada kelemahan anggota gerak .Tidak ada keluhan BAK dan BAB
Dari pemeriksaan fisik di temukan laseque (+),cross laseque(+),nalfiziger (-),patrick(+),kontra perick(+),tes ini menunjukkan adanya gangguan pada regangan saraf ischiadikus .selain itu di temukan penurunan sesansi raba pada tungkai kiri dan kanan kaki kiri dan kanan serta reflek KPR yang menurun dan reflek APR yang menurun pda tunkai kiri dan kanan.
Berdasarkan gejaladan tanda klinis tersebut pasien ini cenderung di diagnosa sebagai ischialgia bilateral yang terjadi L4 – L5 karena tipe nyeri rdikuler menjalar pada sisi luar tungkai kiri dan kanan hingga telapak kaki.untuk memastikan diagnosiss perlu di lakukan pemeriksaaaan penunjang yaitu fhoto polos lumbosakral atau MRI sebagai standar emas untuk penegakan diagnosis.
Penatalaksanaan pasien ini adalah tirah baring kemudian secara bertahap melakukan melakuakn aktifitas,fisioterapi dan medikamentosa yaitu pemberian analgetik,analgetik adjuvan dan vit B.