Upload
alvin-kwardi
View
175
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
A. Definisi 1,2,3
Carotid cavernosus fistula adalah hubungan yang tidak normal / komunikasi abnormal antara arteri karotis internal/eksternal dan sinus kavernosa. Sinus kavernosus terletak di belakang mata dan menerima darah dari otak, orbit, dan kelenjar hipofisis. Sebuah fistula karotid-kavernosa dapat berupa langsung (high-flow) atau secara spontan (tidak langsung /low flow). Fistula Carotid cavernosus dapat diartikan sebagai perubahan, perpindahan atau pergeseran arteri vena di dura.
Gambar 1 : Carotid – Cavernous Fistula (CCF)
B. Epidemiologi 1,2
Frekuensinya di Amerika serikat dan internasional termasuk jarang. Hampir
semua pasien dengan direct fistula carotid cavernous mengalami komplikasi ocular yang
progresif jika fistula ini tidak diobati. Peningkatan proptosis , chemosis konjungtiva, dan
hilangnya pengelihatan yang terjadi selama beberapa bulan sampai tahun dengan oklusi
vena retina sentral dan glaucoma sekunder merupakan komplikasi ocular yang paling
parah. CCF mewakili sekitar 12% dari semua fistula arteriovenosa dural. Tipe A lebih
sering terjadi pada laki-laki muda. Jenis B, C, dan D lebih sering terjadi pada wanita yang
lebih tua dari 50 tahun, dengan rasio perempuan : laki-laki sekitar 7:1. Tidak ada latar
belakang ras tertentu yang terbukti bekolerasi dengan kecenderungan untuk
pengembangan CCF. Laki-laki lebih mungkin untuk pengembangan CCF karena insiden
meningkat karena trauma sedangkan wanita yang menopause lebih mungkin untuk
pengembangan CCF dural yang spontan. Carotid cavernous fistula merupakan kelainan
yang umumnya karena traumatik pada kepala atau wajah dengan gambaran klinis yang
khas, kejadian akut dan progressif. Sekitar 25% CCF terjadi secara spontan, terutama
pada perempuan berusia paruh baya hingga perempuan berusia tua, dan mungkin terkait
dengan aterosklerosis, hipertensi sistemik, penyakit kolagen vaskular, kehamilan,
gangguan jaringan ikat (misalnya, Ehlers-Danlos), dan trauma minor. Sekitar 75% CCF
diakibatkan oleh trauma serebral seperti kecelakaan kendaraan bermotor, perkelahian,
dan jatuh. Luka yang terjadi dapat berupa luka penetrans atau nonpenetrans dan mungkin
berhubungan dengan fraktur tulang wajah atau basis tengkorak. CCF iatrogenik juga
dilaporkan setelah pembedahan trans-sphenoidal hipofisis, endarterektomi, operasi sinus
ethmoidal, dan prosedur perkutaneus gasserian dan retro-gasserian.
C. Klasifikasi 4
Kelainan tersebut terjadi karena hubungan atau fistulasi antara arteri carotis interna atau
externa dan sinus cavernous. CCF ini terbagi atas beberapa tipe :
Tipe-A fistula berasal langsung dari a carotis interna dengan sinus cavernosus
(direct)
Tipe-B fistula berasal dari cabang meningeal dari a carotis interna dengan sinus
cavernosus (indirect)
Tipe-C fistula berasal dari dari cabang meningeal dari a. carotis externa dengan
sinus cavernosus (indirect)
Tipe-D fistula berasal dari cabang meningeal a. carotis interna dan a. carotis
externa dengan sinus cavernosus (B+C) (indirect)
Gambar 2. Klasifikasi CCF
Tipe – tipe tersebut dapat secara luas diklasifikasikan lagi menjadi 6
1. Carotid cavernosus fistula Direct
a. Pathogenesis
Carotid cavernosus fistula direct adalah adanya hubungan langsung antara aliran
tinggi arteri karotis interna secara langsung ke dalam sinus cavernosus sehingga
menyebabakan aliran darah vena – vena yang bermuara ke sinus kavernosus mengalami
gangguan. CCF direct disebabkan oleh trauma pada 75% kasus. Fraktur basal kranium
dapat menyebabkan arteri karotis di sinus intrakavernosus robek. Ruptur spontan arteri
karotis dapat terjadi pada aneurisme atau dengan aterosklerosis arteri.
b. Gejala dan tanda klinis
Gejala dapat muncul setelah beberapa hari atau beberapa minggu setelah cedera
kepala dengan trias klasik yaitu proptosis berpulsasi, kemosis konjungtiva dan suara
bruit yang terdengar oleh pasien di dalam kepala. 6
Tanda yang muncul biasanya ipsilateral dari fistula, namun dapat terjadi bilateral
maupun kontralateral, sebab terdapat hubungan silang antar kedua sinus kavernosus
kiri dan kanan. Tanda yang muncul dapat berupa:6
Injesi epibulbar berat
Ptosis (karena keterlibatan nervus III dan kemosis hemoragi).
Proptosis yang berpulsasi berhubungan dengan adanya bruit dan thrill
Meningkatnya tekanan intraokular karena meningkatnya tekanan vena episkleral
dan kongesti orbital
Iskemik segmen anterior, ditandai dengan udem epitel kornea, sel-sel inflamasi
pada aquos humor dan atrofi iris (pada kasus yang parah), katarak dan rubeosis
iridis
Oftalmoplegi mucul pada 60-70% kasus yang disebabkan keruskan nervus
motorik okular disebabkan oleh trauma atau karena aneurisma intravascular atau
karena fistula yang terjadi. N. VI yang paling sering terlibat karena belokasi di
dalam sinus kavernosus.
Pada pemeriksaan fundus didapatkan pembengkakan diskus optikus, dilatasi vena
dan perdarahan intraretinal dan gangguan aliran darah retina.
Gangguan penglihatan: kehilangan penglihatan yang terjadi langsung disebabkan
oleh kerusakan Nervus optikus akibat trauma kepala. Kehilangan penglihatan
yang terjadi kemudian dapat terjadi karena keratopati eksposur, glaukoma
sekunder, oklusi vena retina sentralis, iskemik segmen anterior.
2. Carotid cavernosus fistula Indirect
a. Pathogenesis
Carotid cavernosus fistula Indirect atau yang disebut sebagai dural shunt. Pada
fistula ini areteri karotis internal yang berada pada sinus kavernosus intak. Aliran darah
arteri yang melalui cabang meningeal dari artari karotis interna atau eksterna secara tidak
langsung masuk ke dalam sinus kavernosus. Oleh karena alirannya lambat, gejala klinis
biasanya lebih ringan dibandingkan dengan fistula direk.
b. Gejala dan tanda klinis
Gejala muncul bertahap dengan gejala mata merah unilateral atau bilateral.
Tanda yang dapat ditemukan adalah:
o injeksi epibulbar ringan dengan atau tanpa kemosis
o pulsasi okular yang dapat dinilai dengan menggunakan tonometri applanasi
o peningkatan tekanan intraokular
o proptosis ringan dengan bruit yang ringan
o oftalmoplegia akibat palsi nervus kranialis VI, atau pembengkakan pada
muskulus ekstraokular.
o Pemeriksaan fundus dapat normal atau terdapat dilatasi vena.
Daftar pustaka
1. Scott IU. Carotid cavernous fistula [online]. 2012. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1217766-overview
2. Chaudry, A Imtiaz, et all. 2009. Carotid Cavernous Fistula : Ophtalmological Implications. Diunduh dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2813585/
3. http://www.med.umich.edu/rad/neurointer/patient/carotid-c.htmo 4. Mathebula,SD. 2007. In The Literature Carotid Cavernous Fistuta : Department of Optometry,
University of Limpopo, Private Bag X1106, Sovenga, 0727 South Africa.5. Kanski JJ. Clinical Ophthalmology A Systematic approach. Seventh Ed. UK: Elsevier;
2011: 58