3
Cara Perhitungan Sederhana Tebal Perkerasan Jalan Raya NEWS_POSTED_BY Fandy Achmad Tue at 11:29 AM Body Jalan raya tentu tidak asing lagi bagi kita semua, bahkan hampir setiap hari kita lalui dalam aktifitas kita di luar rumah. Saat kita melintas di jalan raya, kita akan mendapati ada jalan raya yang baik dan mulus, namun ada juga yang sudah rusak bahkan terdapat banyak lubang di sana sini. Jadi bagaimana supaya jalan raya tersebut tidak rusak ketika dilalui oleh kendaraan yang beratnya bersatuan ton. Berikut sedikit gambaran sederhana tentang bagaimana perhitungan tebal perkerasan jalan raya : Misalnya kita akan merencanakan tebal perkerasan jalan raya 2 jalur dengan data lapangan sebagai berikut: Umur rencana jalan, Ur = 10 tahun Jalan akan dibuka pada tahun 2014 Pembatasan beban as = 8 ton Setelah dilakukan pengamatan diperoleh volume lalu lintas sebagai berikut : Mobil penumpang, pick up, mobil hantaran dan sejenisnya sebanyak = 1219 perhari Bus yang melintas di jalan raya sebanyak = 353 per hari Truck 2 as = 481 / hari Truck 3 as = 45 / hari Truck 4 as = 10 / hari Truck 5 as = 4 / hari LHR th.2010 : 2112 bh kendaraan perhari untuk 2 jurusan Waktu pelaksanaan, n = 4 tahun Perkembangan lalu lintas jalan raya, i = 8 % per tahun Faktor regional, FR = 1.00 Bahan perkerasan jalan raya yang akan dipakai sebagai berikut : Aspal beton atau penetrasi makadam (surface course) Water bound macadam (base course)

Cara Perhitungan Sederhana Tebal Perkerasan Jalan Raya.doc

  • Upload
    sahisha

  • View
    34

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Cara Perhitungan Sederhana Tebal Perkerasan Jalan Raya.doc

Cara Perhitungan Sederhana Tebal Perkerasan Jalan RayaNEWS_POSTED_BY Fandy Achmad Tue at 11:29 AM Body

Jalan raya tentu tidak asing lagi bagi kita semua, bahkan hampir setiap hari kita lalui dalam aktifitas kita di luar rumah. Saat kita melintas di jalan raya, kita akan mendapati ada jalan raya yang baik dan mulus, namun ada juga yang sudah rusak bahkan terdapat banyak lubang di sana sini. Jadi bagaimana supaya jalan raya tersebut tidak rusak ketika dilalui oleh kendaraan yang beratnya bersatuan ton.

Berikut sedikit gambaran sederhana tentang bagaimana perhitungan tebal perkerasan jalan raya :

Misalnya kita akan merencanakan tebal perkerasan jalan raya 2 jalur dengan data lapangan sebagai berikut:

Umur rencana jalan, Ur = 10 tahun Jalan akan dibuka pada tahun 2014 Pembatasan beban as = 8 ton

Setelah dilakukan pengamatan diperoleh volume lalu lintas sebagai berikut :

Mobil penumpang, pick up, mobil hantaran dan sejenisnya sebanyak = 1219 perhari Bus yang melintas di jalan raya sebanyak = 353 per hari Truck 2 as = 481 / hari Truck 3 as = 45 / hari Truck 4 as = 10 / hari Truck 5 as = 4 / hari

LHR th.2010 : 2112 bh kendaraan perhari untuk 2 jurusan

Waktu pelaksanaan, n = 4 tahun Perkembangan lalu lintas jalan raya, i = 8 % per tahun Faktor regional, FR = 1.00

Bahan perkerasan jalan raya yang akan dipakai sebagai berikut :

Aspal beton atau penetrasi makadam (surface course) Water bound macadam (base course) Pondasi bawah kelas C (subbase course) CBR = 3

Selanjutnya menghitung tebal perkerasan jalan raya dari data-data diatas

1. Bus = 353

2. Truck 2 as = 481

3. Truck 3 as = 45

Page 2: Cara Perhitungan Sederhana Tebal Perkerasan Jalan Raya.doc

4. Truck 4 as = 10

5. Truck 5 as = 4

Jumlah kendaraan berat (bus dan truck) KB = 893 bh BB = (353/893) x 100% = 39.5% B2T =(481/893) x 100% = 53.86% B3T = (45/893) x 100% = 5.05% B4T = (10/893) x 100% = 1.14% B5T = (4/893) x 100% = 0.45% Mobil penumpang = 1219 bh Jumlah LHR = 2112 bh AKB = (893/2112) x 100% = 42% AKR = (1219/2112) x 100% = 58%

Waktu pelaksanaan pekerjaan jalan raya, n = 4 tahunPertumbuhan lalu lintas i = 8% pertahunLHRop = 2112(1+0.08)^4 = 2873Jumlah jalur = 2 Ckiri= 50%, Ckanan = 50%Umur rencana = 10 tahun pertumbuhan lalu lintas jalan raya = 8%/tahunFP = 1.44 (tabel FP)i.p = 2.5 (tabel I.P)LERur = 639.71I.P = 2.5 dari grafik diperoleh ITP = 10.25CBR = 3 DDT = 3.8ITP = a1.D1 + a2.D2 + a3.D3 + a4.D4Cari Nilai ITP yang lebih dari 10.25Lapisan permukaan = a1 = 0.40 & D1 = 10, a1 x D1 = 4.00Lapisan pondasi = a2 = 0.14 & D2 = 20, a2 x D2 = 2.80Lapisan pondasi bawah = a3 = 0.11 & D3 = 32, a3 x D3 = 3.52Lapisan perbaikan tanah dasar = a4 = 0 & D4 = 0, a4 x D4 = 0Jumlah ITP hasil perhitungan = 10.32 (jadi jalan raya aman).

Sumber : ilmutekniksipil.com