13
cara penyambungan bambu dan kegunaannya Cara penyambungan bambu dan penggunaanya pada konstruksi bangunan antara lain : 1. Untuk dinding rumah. Bambu yang digunakan untuk dinding biasanya dibelah dan dibuat anyaman. Jenis bambu yang cocok untuk anyaman adalah bambu ater, bambu petung, bambu tutul, bambu talang dan bambu plymorpha. 2. Untuk rangka bangunan. Biasanya bambu digunakan untuk membuat kuda- kuda, reng dan usuk (kasau). Sambungannya menggunakan sambungan pen bambu, tali ijuk atau kombinasi keduanya. Jenis bambu yang cocok untuk konstruksi ini adalah bambu petung, bambu duri, bambu duri ori, bambu gombong, bambu sembilang dan bambu polymorpha. 3. Untuk tiang. Bambu digunakan untuk tiang-tiang yang berfungsi untuk menempelkan dinding dari anyaman bambu, untuk tiang-tiang panggung penyangga kuda-kuda. Jenis ambungan yang digunakan adalah sambungan lubang dan pen bambu dikombinasikan dengan tali ijuk. Jenis bambu yang cocok adalah bambu petung, bambu duri, bambu duri ori, bambu gombong, bambu sembilang, bambu balcoa dan bambu polymorpha. 4. Untuk lantai. Biasanya bambu dibuat anyaman atau bambu hanya dibelah saja kemudian dirapikan/ditata sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai lantai. Jenis bambu yang cocok untuk konstruksi ini adalah bambu petung, bambu ater, bambu talang, bambu gombong, bambu sembilang dan bambu balcoa. 5. Untuk langit-langit. Jenis anyamannya sama dengan jenis anyaman dinding. Jenis bambu yang cocok untuk konstruksi ini adalah bambu petung, bambu talang, bambu gombong. 6. Untuk konstruksi bekesting, tangga, dll.

cara penyambungan bambu dan kegunaannya.docx

  • Upload
    vee-tra

  • View
    441

  • Download
    11

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: cara penyambungan bambu dan kegunaannya.docx

cara penyambungan bambu dan kegunaannya

Cara penyambungan bambu dan penggunaanya pada konstruksi bangunan antara lain :

1. Untuk dinding rumah. Bambu yang digunakan untuk dinding biasanya dibelah dan dibuat anyaman. Jenis bambu yang cocok untuk anyaman adalah bambu ater, bambu petung, bambu tutul, bambu talang dan bambu plymorpha.

2. Untuk rangka bangunan. Biasanya bambu digunakan untuk membuat kuda-kuda, reng dan usuk (kasau). Sambungannya menggunakan sambungan pen bambu, tali ijuk atau kombinasi keduanya. Jenis bambu yang cocok untuk konstruksi ini adalah bambu petung, bambu duri, bambu duri ori, bambu gombong, bambu sembilang dan bambu polymorpha.

3. Untuk tiang. Bambu digunakan untuk tiang-tiang yang berfungsi untuk menempelkan dinding dari anyaman bambu, untuk tiang-tiang panggung penyangga kuda-kuda. Jenis ambungan yang digunakan adalah sambungan lubang dan pen bambu dikombinasikan dengan tali ijuk. Jenis bambu yang cocok adalah bambu petung, bambu duri, bambu duri ori, bambu gombong, bambu sembilang, bambu balcoa dan bambu polymorpha.

4. Untuk lantai. Biasanya bambu dibuat anyaman atau bambu hanya dibelah saja kemudian dirapikan/ditata sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai lantai. Jenis bambu yang cocok untuk konstruksi ini adalah bambu petung, bambu ater, bambu talang, bambu gombong, bambu sembilang dan bambu balcoa.

5. Untuk langit-langit. Jenis anyamannya sama dengan jenis anyaman dinding. Jenis bambu yang cocok untuk konstruksi ini adalah bambu petung, bambu talang, bambu gombong.

6. Untuk konstruksi bekesting, tangga, dll.

Sistem sambungan pada bambu adalah dengan pen dan lubang serta tali ijuk.

cara pengawetan pada bambu

Pengawetan bambu bertujuan agar bambu bisa tahan lama dan tidak mudah diserang bubuk (insekta). Untuk mencapai tujuan tersebut maka getah yang terdapat dalam bambu harus dikeluarkan sehingga bambu monad awet, mempunyai daya lenting tinggi, tidak mudah patah dan

Page 2: cara penyambungan bambu dan kegunaannya.docx

mudah dianyam.  Untuk mencegah bambu lapuk karena pengaruh cuaca dan serangan ham, bambu dilapisi dengan cat, kapur, ter atau vernis.

Pengawetan bambu pada dasarnya dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1. Dengan mengeluarkan getah yang terdapat dalam bambu dan memasukkan zat-zat yang tidak disukai serangga. Cara yang paling sederhana yang biasa dilakukan oleh masyarakat adalah dengan jalan merendam bambu dalam air kurang lebih selama 2 bualn. Setelah bambu direndam kemudian dikeringkan di tempat yang teduh terhindar dari panas matahari. Selain merendam dengan cara di atas, dapat dilakukan juga dengan merendam bambu pada larutan 5 % asam boraks yang dimasukkan ke dalam air yang digunakan untuk merendam bambu.

2. Dengan melapisi bambu dengan cat, vernis, kapur dan ter.

konstruksi bambu Indonesia

20 NOVEMBER 2010 WIR

 

 

 

 

 

 

3 Votes

Di tengah hingar bingar berita tentang Indonesia, yang mayoritas tidak sedap, seperti terjadinya bencana alam, mulai dari timur (air bah di Wasior), di tengah (erupsi gunung Merapi) dan di barat (tsunami di kepulauan Mentawai). Juga berita tentang bencana akibat tindak-tanduk manusia seperti lumpur Lapindo yang sekarangpun masih berlanjut, ditambah adanya banjir ‘genangan’ rutin yang selalu menemani warga ibukota. Kasus-kasus dimasyakarat yang menjadi berita, mulai dari kasusnya pak Susno yang ternyata tidak ada tindak lanjutnya untuk sarana pemberantasan korupsi, dan yang paling baru yaitu Gayus yang

Page 3: cara penyambungan bambu dan kegunaannya.docx

meskipun sudah ketangkeppun ternyata bisa jalan-jalan ke Bali. Itu semua khan jelas isi berita yang tidak menyenangkan, tidak bisa dijadikan kebanggaan bagi orang di luar Indonesia. Benar nggak.Kasus-kasus seperti itu jika dipikirkan serius oleh seorang yang idealis, maka bisa-bisa membuatnya menjadi kecewa atau bahkan skeptis. Bayangkan, meskipun sudah empat kali era presiden digantikan sejak Suharto, masalah korupsi yang katanya adalah salah satu kejelekan masa pemerintahan orde baru dulu, ternyata masih saja berlangsung. Bahkan kelihatannya sekarang lebih dahyat, tidak hanya terjadi di pusat kekuasaan tetapi juga di daerah, yang katanya sudah mandiri itu.

Dengan latar belakang pemikiran seperti di atas, . . . maka saya juga cenderung skeptis terhadap berita-berita politik yang menghiasi media. Untuk mengatasinya, maka cara paling bagus adalah mengabaikannya. Jangan dimasukin ati atau pikiran. Moga-moga setelah tahun 2014 nanti ada harapan baru. Itulah alasan mengapa aku sekarang sering membaca kabar berita teman-teman di FB, kadang lebih menarik. Betul juga, belum lama ini aku tertarik dengan foto-foto yang di-share oleh prof Morisco, dosen dan seniorku di UGM.Apa itu pak Wir ?Itulah yang ingin aku bahas, yaitu konstruksi bambu. Terus terang, aku selama initidak pernah belajar tentang bambu secara formal di perguruan tinggi, meskipun bambu bagiku bukan sesuatu yang asing. Maklum, masa kecilku di Yogyakarta, juga dulu sering berkunjung ke nenek di Jawa Timur, Blitar, di desa. Bahkan ketika mahasiswa dulu, meskipun itu secara informal, aku sering bermain-main dengan beberapa jenis bambu, seperti misalnya bambu petung, yang besar, yang agak kecil seperti bambu wulung atau juga bambu apus yang biasa dipakai untuk tali. Waktu itu aku sering mencari atau membeli bambu-bambu itu secara utuh, untuk digunakan sebagai tiang antena pemancar radio amatir yang aku buat, maklum mudanya dulu hobby di bidang elektronika.Dari pengalaman itu aku tahu, bambu atau pring (jawa) yang batangnya paling solid adalah pring petung, ruas bambunya tebal, dipaku tidak mudah pecah. Adapun bambu yang lain, jika dipaku bisa pecah, apalagi di baut. Jadi untuk menyambung batang bambu, agar cukup panjang dijadikan tiang antena, maka tidak bisa hanya mengandalkan sambungan baut saja. Hasilnya pasti kurang kaku, jika tiang ditegakkan maka segmen bambu yang disambung di atas

Page 4: cara penyambungan bambu dan kegunaannya.docx

akan jadi miring. Pada saat pengencangan saja, jika terlalu keras maka batang bambunya dapat pecah.

Cara penyambungan bambu antar bambu untuk tiang antena yang paling cocok, adalah memakai tali ijuk. Cara menalikannya juga bukan dengan cara tali-temali pramuka biasa, tetapi untuk itu tali ijuknya perlu diredam air dulu, selanjutnya dililitkan diantara dua bambu yang disambung terserbut dan dikencangkan secara khusus dengan cara memelintirkannya. Jika itu dapat dilakukan, maka ketika sambungan dengan tali ijuk telah mengering, talinya mengerut, jadi sambungan bertambah kencang. Tentang digunakannya tali ijuk adalah karena kekasaran tali tersebut, tahu sendiri bukan bahwa bambu baru batangnya relatif licin. Kondisi seperti itulah yang memungkinkan dua bambu dapat disambungkan secara kaku, jadi ketika bisa ditegakkan maka akan menjadi tiang antena yang baik.He, he, itu saja pengalamanku memakai bambu, meskipun sederhana tetapi aku jadi tahu mengapa kalau orang menyambung bambu dengan tali plastik yang meskipun relatif mahal, hasilnya pasti  kurang kaku (kendor).

Melihat foto-foto yang di sharing Prof Morisco ternyata luar biasa. Bahwa ternyata bambu dapat digunakan untuk membuat konstruksi bambu yang eksotis, lihat saja.

Page 5: cara penyambungan bambu dan kegunaannya.docx

Gambar 1. Konstruksi bambu di GREEN SCHOOL Bali

Yah ternyata ilmu prof Morisco berhasil diimplementasikan dengan begitu indahnya, yaitu di Green School (http://www.greenschool.org/) di pulau Bali.

Gambar 2. Struktur Pelengkung dari Bambu di Green School Bali

Gambar 1 ditampilkan untuk menunjukkan bahwa keseluruhan konstruksi terkesan dari bambu, sistem sambungannya juga terlihat natural, menyatu. Adapun Gambar 2 ditampilkan untuk

Page 6: cara penyambungan bambu dan kegunaannya.docx

memperlihatkan perbandingannya dengan manusia pemakainya, yaitu struktur atap bentang besar.

Adanya atap berbentang besar dari bambu secara keseluruhan rasa-rasanya cukup istimewa. Bagaimana tidak, bambu memang dipakai untuk konstruksi rumah tradisional, tapi umumnya adalah untuk bentang pendek. Jadi ketika hal tersebut diaplikasikan pada bentang besar maka jelas itu suatu hal yang istimewa. Rasa-rasanya saya belum pernah melihat bentuk konstruksi tersebut di tempat lain.

Memandang konstruksi di atas, yang belum pernah dibuat sebelumnya di Indonesia atau mungkin juga di dunia, bahkan yang membuatnyapun orang Indonesia pula, yaitu Prof. Morisco, maka kita sebagai anak bangsa rasa-rasanya patut berbangga. Ternyata ‘kita’ bisa.

Catatan : ‘kita’ artinya ada orang Indonesia yang bisa.

Keberanian Prof. Morisco memanfaatkan bahan material konstruksi dari bambu tentunya bukan sesuatu yang sembarangan, asal berani saja. Itu ternyata dihasilkan dari pengalaman beliau bergelut cukup lama dengan material bambu, sehingga dapat mengenal dengan baik: apa kelebihan dan kelemahannya. Banyak penelitian dan patent yang beliau hasilkan berkaitan dengan pemanfaatan bambu, mulai dari teknologi laminasi bambu untuk membuat papan atau balok konstruksi , juga pengawetan bambu itu sendiri. Tidak kalah pentingnya adalah sistem sambungan yang akan digunakan. Intinya bahwa penelitian dan eksperimental yang beliau lakukan dapat digunakan sebagai petunjuk untuk memastikan kualitas bahan bambu yang dapat digunakan secara pasti untuk konstruksi tersebut.Adanya kepastian mutu suatu bahan material di atas kertas dan kondisi di lapangan adalah hal yang paling penting agar material tersebut dapat digunakan secara baik.

Pak Wir berani nggak ?Karena ilmu untuk mendapatkan kepastian mutu bahan material tersebut belum aku dapatkan, maka meskipun aku dapat merencanakan di atas kertas dengan program SAP2000 secara baik, tetapi aku belum berani untuk mengaplikasikannya. Kondisi yang serupa juga terjadi dengan bahan material kayu.

Page 7: cara penyambungan bambu dan kegunaannya.docx

Terus terang penggunaan bahan material kayu sebagai bahan kontruksi tidak berkembang dengan baik seperti di negara-negera di luar negeri, seperti Canada, atau di Eropa.  Konstruksi kayu di Indonesia umumnya hanya digunakan sebagai konstruksi sementara, itupun untuk bentang-bentang kecil. Itu terjadi karena di Indonesia tidak ada yang mau mengembangkan teknologi pengolahan kayu secara baik, tetapi dengan biaya yang terjangkau (ekonomis). Jadi penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi di Indonesia lebih banyak mengandalkan kayu-kayu hasil gergajian langsung. Kalaupun ada pengolahan teknologi, umumnya hanya terbatas pada proses pengeringan dan anti rayap. Itu saja, jarang yang mengeksploatasi dari sisi kekuatan dan kekakuan maupun keawetan yang dapat ditingkatkan dengan teknologi.Omong-omong tentang kayu dan bambu, maka menurut prof Morisco waktu tempo hari ketemu di Puskim Bandung, menjelaskan bahwa bambu unggul dari sisi penyiapan bahannya, dimana bambu relatif lebih cepat tumbuh dibanding pohon  kayu yang digunakan untuk material konstruksi.  Adapun kelemahan bambu yang relatif kecil dibanding pohon kayu, dapat diatasi dengan dibuatnya laminasi balok bambu.

Wah ternyata prospek bambu sebagai bahan kontruksi mempunyai harapan yang kuat. Tidak kalah pentingnya adalah bahwa disela-sela mayoritas berita yang negatif tentang Indonesia, ternyata ada juga berita positip tentang kreativitas insinyur Indonesia, bapak Prof. Morisco, yang secara diam-diam tidak hiruk pikuk ternyata penelitian beliau telah menjadi acuan penting dan diaplikasikan pada proyek yang dimiliki orang asing, yaitu Green School di Bali. Dari teori akhirnya dapat menjadi fakta empiris, salute untuk Prof Morisco dari UGM. Terus terang saya juga bangga pernah dididik di sana, di Jogja.

SELAMAT DATANG DI IDEAONLINE.CO.ID

SUBSCRIBE

REGISTER

LOGIN

Page 8: cara penyambungan bambu dan kegunaannya.docx

KABAR

EKSTERIOR

O FASAD

O PAGAR

O TERAS/BALKON

O CARPORT

O TAMAN

INTERIOR

O RUANG KELUARGA

O RUANG MAKAN

O DAPUR

O KAMAR TIDUR

O KAMAR MANDI

TIPS & TRIK

MAJALAH IDEA

DIREKTORI

HOME APPLIANCES, SERVICES & ACCECORIES

O KITCHEN APPLIANCES

O HOME ENTERTAINMENT

O FURNITUR

O SERVICES

O ACCESSORIES

O BATHROOM APPLIANCES

ARCHITECT, INTERIOR DESIGNER & CONTRACTOR

O ARCHITECT

Page 10: cara penyambungan bambu dan kegunaannya.docx
Page 11: cara penyambungan bambu dan kegunaannya.docx

Jenis bambu sangat beraneka ragam. Dari sekitar 1.250 jenis bambu di dunia, 140 jenis atau 11%

nya adalah spesies asli Indonesia. Namun, bambu sekarang jadi material sekunder dan kurang

inovasi. Padahal bambu bisa menjadi bahan untuk struktur bangunan yang murah, bagus, dan kuat.

Bagaimana cara membuat bambu jadi material yang baik, bagaimana pengolahannya?  Yuk kita

ikuti tips dari Effan Adhiwira, arsitek, yang telah banyak berkecimpung mengerjakan proyek

bangunan bermaterial bambu.

Inilah tipsnya:

1. Bambu yang dipilih harus sebaiknya yang sudah matang (4-5 tahun). Dari segi fisik dapat dilihat dari

warna daun, kelopak, dan jika dipukul terdengar bunyi yang cukup nyaring (tanda sudah tua dan

kering).

2. Tanda bambu yang matang bisa juga diukur dengan menggunakan alat pengukur kepadatan batang

(density test ). Alatnya berupa jarum yang ditembakan ke dalam batang bambu. Cukup akurat, tetapi

alatnya masih sangat mahal.

3. Setelah ditebang, sebaiknya bambu didiamkan beberapa hari diatas sebuah alas dengan posisi

tegak, alas batu, misalnya. Tujuannya untuk menurunkan semua cairan alami yang terdapat dalam

bambu. Alas berfungsi juga untuk mencegah kelembaban tanah tidak masuk kembali ke serat

batang bambu.

4. Sebaiknya bambu yang sudah dipilih dibersihkan dari kotoran yang melekat pada permukaan

batang bambu

5. Bambu matang mempunyai kerapatan daging batang yang baik, sehingga tidak menyebabkan kisut

jika sudah kering.

Tips mencegah bambu dari serangan rayap. 

Page 12: cara penyambungan bambu dan kegunaannya.docx

1. Anda bisa mengeluarkan zat glukosa --yang digemari rayap-- ke dalam bambu dengan cairan garam

(acid) yang tidak disukai rayap.  Metodenya dan bahannya bisa bermacam2.Orang di zaman dahulu

merendamkan bambu ke dalam lumpur sungai atau pantai. Proses ini memerlukan waktu yang

cukup lama ( 3-6 bulan).

2. Perajin bambu sekarang kebanyakan menggunakan minyak tanah atau oli bekas sebagai bahas

pengawetnya.

3. Metode yang sedang dikembangkan sekarang adalah dengan menggunakan Borax-boric

acid, dengan metode kolam perendaman, vertical soak diffusion  (VSD) atau menggunakan injeksi

ke setiap batang bambu.

4. Setelah melalui proses pengawetan, bambu kemudian di keringkan. Susun bambu secara vertikal

dan terlindung dari sinar matahari. Dengan dikeringkan di luar, kita memanfaatkan aliran udara

alami. Proses ini bisa memakan waktu 2 minggu, tergantung dari cuaca.

5. Setelah kering, bambu bisa digunakan baik untuk konstruksi bangunan maupun untuk furnitur.

Tips merawat furnitur bambu.

1. Sebaiknya bambu tidak diekspos langsung terkena matahari dan air hujan.

2. Bambu sangat sensitif dengan perubahan suhu mengakibatkan bambu mudah retak. Keretakan bisa

menjalar keseluruh batang bambu karena seratnya yang lurus.

3. Bambu jangan langsung bersentuhan dengan tanah karena mengakibatkan masuknya kelembaban

ke dalam serat. Kelembapan tanah bisa menimbulkan jamur pada batang bambu. Hal ini bisa

mengurangi kekuatannya. Tampilan pun jadi jelek.

4. Sebaiknya bahan bambu dilapisi cairan finishing (water base ) sebagai bantuan lapisan proteksi,

selain itu jika terkena air atau hujan, segera diseka sehingga tidak memberi kesempatan air dapat

meresap ke batang bambu.

Foto: Dok. Green Village Bali, iDEA/Adeline Krisanti