8
Cara Mengukur Dioda Dalam Ilmu Elektronika dioda merupakan salah satu komponen yang sering di pergunakan untuk menyearahkan sebuah gelombang listrik. Dioda biasanya dapat di jumpai dalam rangkaian rangkaian penyearah baik penyearah gelombang penuh ataupun penyearah setengah gelombang. Dioda adalah salah satu komponen elektronika pasif. Dioda memiliki buah dua kutub yaitu kaki anoda dan kaki katoda. Dioda terbuat dari bahan semi konduktor tipe P dan semi konduktor tipe N yang di saling dihubungkan. Karena sifat dioda yang bekerja sebagai konduktor jika kita beri bias maju dan bekerja sebagai isolator pada bias mundur, maka dioda sering digunakan sebagai penyearah (rectifier) arus bolak-balik. Contoh penggunaannya adalah pada rangkaian adaptor, DC power supply (Catu Daya DC) dan sebagainya. Untuk mengetahui dioda dalam keadaan baik atau rusak kita dapat mengukurnya menggunakan Multimeter atau ohmmeter. Karena sifat dioda hanya mampu mengalirkan arus searah saja maka pemasangan multimeter terhadap dioda harus dilakukan sebagai berikut : Terminal positif (+) multimeter dihubungkan dengan kaki katoda diode. Terminal negatif (-) multimeter dihubungkan dengan kaki anoda diode.

Cara Mengukur Dioda

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Cara Mengukur Dioda

Cara Mengukur Dioda

Dalam Ilmu Elektronika dioda merupakan salah satu komponen yang sering di pergunakan untuk menyearahkan sebuah gelombang listrik. Dioda biasanya dapat di jumpai dalam rangkaian rangkaian penyearah baik penyearah gelombang penuh ataupun penyearah setengah gelombang. Dioda adalah salah satu komponen elektronika pasif. Dioda memiliki buah dua kutub yaitu kaki anoda dan kaki katoda. Dioda terbuat dari bahan semi konduktor tipe P dan semi konduktor tipe N yang di saling dihubungkan.Karena sifat dioda yang bekerja sebagai konduktor jika kita beri bias maju dan bekerja sebagai isolator pada bias mundur, maka dioda sering digunakan sebagai penyearah (rectifier) arus bolak-balik. Contoh penggunaannya adalah pada rangkaian adaptor, DC power supply (Catu Daya DC) dan sebagainya.

Untuk mengetahui dioda dalam keadaan baik atau rusak kita dapat mengukurnya menggunakan Multimeter atau ohmmeter. Karena sifat dioda hanya mampu mengalirkan arus searah saja maka pemasangan multimeter terhadap dioda harus dilakukan sebagai berikut :

Terminal positif (+) multimeter dihubungkan dengan kaki katoda diode.

Terminal negatif (-) multimeter dihubungkan dengan kaki anoda diode.

Page 2: Cara Mengukur Dioda

Pada rangkaian gambar A, apabila pointer dari multimeter atau ohmmeter menunjukan nilai tertentu, maka diode tersebut dapat dikatakan rusak. Karena pada diode tersebut telah terjadi hubungan singkat.

Pada rangkaian gambar B, apabila pointer dari multimeter atau ohmmeter tidak menunjukkan sama sekali, maka diode dapat dikatakan rusak karena sudah putus.

Pengujian Dioda

Untuk mengetahui baik tidaknya sebuah dioda maka perlu dilakukan pengujian.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan kaki – kaki komponen yakni

mana Anoda dan mana Katode.

Langkah – langkah pengujian adalah :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengujian.

2. Mengarahkan saklar pada posisi ohm, misal pada posisi X 1K.

3. Menancapkan pangkal kabel colok merah pada terminal kabel colok positif dan

pangkal kabel colok hitam pada terminal kabel colok negatif pada

multimeter.

4. Melakukan kalibrasi dengan cara menghubungka ujung – ujung colok hitam

dan merah. Kemudian atur konp adjustmen agar posisi jarum menunjuk nol.

Pada pengukuran kalibrasi boleh tidak dilakukan.

5. Menghubungkan colok hitam pada kaki Anoda dan colok merah pada kaki

Katode. Apabila jarum meter bergerak,maka dioda dinyatakan baik,namun jika

jarum meter tidak bergerak sama sekali maka dioda dinyatakan rusak / putus.

6. Jika pengujian dibalik, yakni colok hitam ditempel pada Katoda dan colok

merah pada Anoda, maka jika jarum meter bergerak, dioda dinyatakan rusak.

Sebaliknya jikajarumnya diam / tidak bergerak maka dioda dinyatakan baik.

7. Rapikan kembali perlengkapan pengujian

Page 3: Cara Mengukur Dioda

Tabel hasil pengujian dioda yang baik.

NoKabel colok / jamper

Jarum penunjuk multimeterPos ( Merah ) Neg ( Hitam )

1 Kaki Anoda Kaki Katoda Tidak bergerak

2 Kaki Katoda Kaki Anoda Bergerak

1. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak bukan nol.kemudian posisi dibalik :probe merah => anoda, probe hitam => katoda, Jarum tdk bergerakberarti dioda dalam kondisi BAIK.

2. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol.kemudian posisi dibalik :probe merah => anoda, probe hitam => katoda => Jarum bergerak atau menunjuk nolberarti dioda dalam kondisi RUSAK / SHORT.

Menentukan Kaki Transistor

Menentukan Kaki Basis

Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 atau X100.Misalkan kaki transistor kita namakan A, B, dan C.Bila probe merah / hitam => kaki A dan probe lainnya => 2 kaki lainnya secara bergantian jarum bergerak semua dan jika dibalik posisi hubungnya tidak bergerak semua maka itulah kaki BASIS.

Menentukan Kaki Colector NPN

Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K atau X10K.Bila probe merah => kaki B dan probe hitam => kaki C. Kemudian kaki A (basis) dan kaki B dipegang dengan tangan tapi antar kaki jangan sampai terhubung. Bila jarum bergerak sedikit berarti kaki B itulah kaki COLECTOR.Jika kaki basis dan colector sudah diketahui berarti kaki satunya adalah emitor.

Mengukur Transistor Dengan Multitester

Page 5: Cara Mengukur Dioda

• TRANSISTOR NPN DENGAN DUMPER

Menguji Transistor

Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang digabung, sehingga prinsip pengujian dioda diterapkan pada pengujian transistor. Untuk transistor jenis NPN, pengujian dengan jangkah pada x100, penyidik hitam ditempel pada Basis dan merah pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus ke kanan lagi.

Kemudian penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak menyimpang dan bila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak menyimpang.

Page 6: Cara Mengukur Dioda

Selanjutnya dengan jangkah pada 1 k penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah, pada emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak menyimpang. Bila salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak.

Untuk transitor jenis PNP, pengujian dilakukan dengan penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Demikian pula bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum arus menyimpang ke kanan lagi. Selanjutnya analog dengan pangujian NPN.

Kita dapat menggunakan cara tersebut untuk mengetahui mana Basis, mana Kolektor dan mana Emitor suatu transistor dan juga apakah jenis transistor PNP atau NPN. Beberapa jenis multimeter dilengkapi pula fasilitas pengukur hFE, ialah salah parameter penting suatu transistor.

Dengan circuit seperti pada gambar, dapat diperkirakan bahan transistor. Pengujian cukup dilakukan antara Basis dan Emitor, bila voltage 0.2 V germanium dan bila 0.6 V maka kemungkinan silicon.