Upload
syarif-prasetyo-adyuta
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/17/2018 capitelidae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/capitelidae 1/10
Oseana, Volume xxxv, Nornor 3, Tahun 2010: 29- 38 ISSN 0216-1877
BIOLOGI, EKOLOGI DANPERANAN SUKU CAPITELLIDAE
GRUBE 1862 (ANNELIDA: POLYCHAETA)
OIeh
Hadiyanto"
ABSTRACT
BIOLOGY , ECOLOGY ,AND ROLE OFCAPfIELLIDAEGRUBE 1862 (ANNELIDA:POLYCHAETA). This paper provides a morphological description, taxonomic
characters, habitat, and role of Capitellidae (Annelida: Polychaeta). The body of
Capitellidae is cylindrical, usually slender. Prostomium may be rounded, conical, or
elongated, andfanned apalpode at the tip; thorax consists of'peristomium and 8-18
setigerous segments, and it has modified segmen called pygidium. Taxonomic
characters that are usually used for identification of Capitellidae are setal
distribution, setal structure, body appearance, branchiae, genital pores, lateral
organ, and methyl green staining pattern. Capitellidae is a group of burrowing
wonn that lives on sand of seagrass bed and mangrove. Capitellidae can be used as
bioindicator; bioassay for sediment toxicity, and bioaccumulator of marine
environment.
PENDAHULUAN
Capitellidae pertama kali ditemukan
masuk ke dalam marga Lumbricus, kemudian
dilaporkan sebagai suku bam pada tahun 1862.
Secara kasat mata, Capitellidae sangat mirip
dengan Oligochaeta. Suku tersebut juga mirip
dengan Arenicolidae dan Maldanidae,
keduanya termasuk Polychaeta. CapitelIidae,
Arenicolidae, dan Maldanidae mempunyai
morfologi seta yang berbeda satu sarna lain
(FAUCHALD &ROUSE, 1997). FAUCHALD
(1977) mencatat bahwa Capitellidae memiliki 36
genera yang tersebar di beberapa wilayah
subtidal, intertidal, dan laut dalam.
Capitellidae merupakan suku yang
menarik untuk dipelajari baik dari sisi morfologi
maupun fungsi ekologinya. Deskripsi ulang
terhadap beberapa jenis Capitellidae telah
dilakukanolehDEAN (2001), GREEN(2002), dan
BLAKE (2009), Penemuan jenis baru dari
Capitellidae juga terus dilaporkan, yaituPseudomastus deltaicus oleh CAPACCIONI-
AZZATI & MARTIN (1992), Peresiella
platyalia, Mediomastus warrenae,
Heteromastus hutchingsae, Neomediomastus
leptus, Capitellethus danida, Leiochrides
andamanus , Leiocapitella hartmanae,
Rashgua branch iatus , Dodecaseta
fauchaldi, D. eibyejacobseni, Dasybranchus
I) Bidang Sumberdaya Laut, Pusat Penelitian Oseanografi-LIPJ, Jakarta
29
5/17/2018 capitelidae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/capitelidae 2/10
etstgt; Promastobranchus orbiculatus,
Scyphoproetus glabrus, S. lumenalis dan S.
fasciculatus oleh GREEN (2002), serta Capitella
teleta oleh BLAKE et al. (2009).
Penemuan jenis baru dari.suatu lokasi
mendorong beberapa peneliti lainnya menekunitaksonorni Capitellidae di lokasi lain. Studi
taksonomi Capitellidae membutuhkan
pemahaman aspek morfologi, terutama yang
terkait dengan karakter taksonorni. Hal itu sesuai
dengan pemyataan FAUCHALD & ROUSE
(1997) bahwa hambatan dalam studi taksonorni
polikhaeta adalah kurangnya informasi
morfologi. Karakter taksonorni yang penting
untuk identifikasi polikhaeta adalah
prostomium, peristomium, eversible pharynx,parapodia, setae dan nefridia (FAUCHALD,
1977). GREEN (2002) menyatakan bahwa
beberapa karakter taksonomi untuk
mengidentifikasi Capitell idae adalah
penyebaran setae, struktur setae, penampakan
tubuh, branchiae, lubang genital, lateral organ
dan pola pewarnaan methyl green.
Studi tentang Capitellidae tidak hanya
terbatas pada aspek taksonorni, tetapi juga
dinamika populasi, toksikologi, morfologi,anatomi, dan biologi perkembangan.
Pemanfaatan Capitellidae untuk bioindikator
pencemaran laut, hewan uji (bioassay) toksisitas
sedimen, dan bioakumulator logam berat perlu
dipelajari guna mengungkap potensi cacing
tersebut. Tulisan ini memaparkan gambaran
umum morfologi Capitellidae, karakter
taksonominya, habitat, dan peranannya.
MORFO LOGI D ANKARAIITER
TAKSONOMI CAPITELL IDAE
Tubuh Capitellidae berbentuk silindris
dan langsing (FAUCHALD, 1977). Kepala
tersusun atas prostomium yang berbentuk
con ieal (berbentuk kerucut), rounded
(membulat), atau elongated (memanjang) dan
pada ujungnya membentuk palpode (GREEN,
2002) (Gambar lA). Proboscis terlihatjelas dan
berfungsi untuk menggali dan makan
(DEVANEY & ELDREDGE, 1987).Prostornium
menjadi dasar pelekatan sepasang celah nuchal
dan sepasang mata. Sebelah posterior
prostomium terdapat peristornium. Peristomium
biannulated dengan tanpa atau sedikitcapillary setae (setae kapiler) (DAY, 1967).
Keberadaan setae tersebut digunakan untuk
identifikasi sampai tingkat genera. Marga yang
memiliki setae pada peristomium adalah
Capitellethus (GREEN, 2002), sedangkan marga
yang tidak merniliki setae pada peristornium
adalah Capitella (BLAKE, 2009).
Thoraks mencakup peristornium dan
dan sejumlah setigerous (segmen bersetae)
yang berjumlah antara 8 sampai 18. Pertemuanantara thoraks dan abdomen berdasarkan atas
perubahan tipe setae, perkembangan parapodia,
ukuran segmen, atau kehadiran lekuk
intersegmental. Segmen pada thoraks lebih
pendek dan lebih kompak daripada segmen pada
abdominal, tetapi hal tersebut tidak selalu mudah
dibedakan. Perubahan tipe setae pada segmen
dari bentuk capillary setae menjadi bentuk
hooded hook atau dari satu tipe hooded hook
ke tipe lain merupakan kriteria terbaik untukmembedakan thoraks dengan abdomen (GREEN,
2002). Hal tersebut dapat diamati pada Capitella
capitata, yaitu bagian thoraks memiliki
campuran capillary setae dan hooded hook,
sedangkan bagian abdomen hanya merniliki
hooded hook (BLAKE, 2009) (Gambar Ie-E).
Segmen pada abdomen biasanya menjadi
moniliform dan campanulate pada bagian
posterior. Neurosetae lebih panjang daripada
notosetae, walaupun terjadi perubahan proporsisegmen dari anterior ke posterior (DAY, 1967).
Lubang organ ekskresi
(nephridiopore) sulit dilihat pada spesimen
yang be1um dewasa, tetapi pada cacing jantan
dan betina dewasa, organ tersebut bertindak
sebagai lubang genital yang terlihat jelas
dengan glandular lip. Lubang genital tidak
ditemukan pada semua segmen, tetapi biasanya
30
5/17/2018 capitelidae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/capitelidae 3/10
,
terletak pada perbatasan thoraks dan abdomen
(DAY, 1967). Pewarna methyl green dapat
digunakan untuk mengamati lubang genital.
Prosedumya adalah spesimen direndam dalam
larutan pekat alkohol 70% dan methyl greenselama satu menit, kemudian dipindahkan ke
dalam alkohol 70% untuk membersihkan sisa
pewarna. HasiI pewamaan kemudian dievaluasi
(GREEN, 2002). Lubang genital akan terlihat
lebih gelap atau lebih terang daripada bagian
lain (GREEN, 2002). Lubang genital pada
Capitella capitata jantan terletak pada setiger
8-9, sedangkan pada eaeing betina terletak pada
setiger 7-8 atau 8-9 (BLAKE, 2009).
Caeing Capitellidae memiliki organyang terletak di samping, membulat, keras, dan
sering ditumbuhi rambut. Organ tersebut sering
disebut lateral organ. Lateral organ berukuran
keeiI, ciliated papillae, dan terletak antara
notopodia dan neuropodia. Organ tersebut
jarang terlihat dan terbatas pada beberapa
bagian tubuh saja (DAY, 1967). Lateral organ
tidak terdapatpada peristornium. Lateral organ
pada spesimen dengan setiger pertama
uniramus terdapat pada bagian ventral
notopodia, sedangkan pada spesimen dengan
segmen pertama tidak berseate (asetous)
terdapat pada segmen tersebut (GREEN, 2002).
Lateral organ pada Capitella teleta terdapat
pada beberapa segmen terakhir abdomen
(BLAKE et al., 2009).
Lobus parapodia tidak berkembang
baik, yaitu pada thoraks berupa lekukan keeil
untuk muneulnya notosetae dan neurosetae,sedangkan pada abdomen lebih terlihat dan
memiliki setae yang lebih panjang daripada
bagian thoraks (DAY, 1967). Perkembangan
lobus parapodia telah menjadi karakter spesifik
setiap jenis, sejak organ tersebut bervariasi pada
beberapa genera, sepertimarga Notomastus
(GREEN, 2002).Capitellidae tidak memiliki sistem
sirkulasi tertutup dan rongga bagian ventral
bertindak sebagai rongga utama tubuh
(haemocoele). Darah berwarna merah dan
mudah dilihat ketika eaeing hidup, Capitellidae
memiliki organ pernapasan berupa branchiae
(insang) yang terhubung dengan parapodia
abdominal, tetapi ketika cacing diawetkan,
branchiae jarang terlihat jelas. Keberadaan
branchiae digunakan untuk identifikasi sampai
tingkat genera, seperti marga Capitella tidak
merniliki branchiae (BLAKE, 2009), marga
Notomastus merniliki branchiae yang terIetak
pada kedua parapodia, dan marga
Branch iocapitella memiliki branchiae
berbentuk digitiform yang terletak pada tepi
notopodia (DAY, 1967).
Ujung posterior tubuh Capitellidae
disebut dengan pygidium (Gambar IB).Pygidium merupakan segmen tidak nyata atau
segmen terrnodifikasi. Beberapa karakter
pygidium yang penting untuk identifikasi
Capitellidae adalah lokasi anus, kehadiran
caudal cirri, anal plate, setiger yang bergabung
dengan pygidium, tipe setae, dan setae yang
terdapat pada pre-pygidial (GREEN, 2002).
Pygidium pada Capitella teleta tidak memiliki
anal cirri (BLAKE et aI., 2009), sedangkan pada
Pseudomastus deltaicus memiliki tiga anal cirri
(CAPACCIONI-AZZATI &MARTIN, 1992).
3 1
5/17/2018 capitelidae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/capitelidae 4/10
per
II\
\\\
\!
\
c F
Gambar 1. Capitella capitata. A-F, spesimen dari Mannorilik, West Greenland (BLAKE, 2009). A,
ujung anterior, tampak samping; B, ujung posterior, tampak samping; C, capillary
neurosetae pada thoraks; D-E, neuropodial hooded hook pada neuropodia abdominal
anterior; F, duri kelamin (genital spine) pada setiger ke-8; Gs, genital spine; per,
peristornium; pr, prostomium; pyg, pygidium; nuO, nuchal organ; vGr, ventral groove.
HAB ITAT CAPT IE lL IDAE lebih menyukai substrat lumpur daripada lumpur
berpasir, Lumpur menyediakan partikulat-
partikulat organik yang merupakan makanan
Capitella capitata (DEVANEY &ELDREDGE,
1987). Beberapa jenis Capitellidae melimpah
pada lumpur dengan kandungan bahan organik
Capitellidae merupakan eaeing
penggali yang tinggal di pasir atau lumpurpada
kedalaman 5 em (BRITO et al., 2005). ERGEN et
al. (2002) menyatakan bahwa Capitella capitata
32
5/17/2018 capitelidae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/capitelidae 5/10
sebesar 1,27-9,69% (CANETE et al., 1999) dan
kandungan nitrogen organik sebesar 0,07-0,12%
(DIAZ-CASTANEDA & VALENZUELA-
SOLANO, 2009). Keberadaan polychaeta di
suatu area dipengaruhi oleh tipe sedimen(OMENA & CREED, 2004), kedalarnan (ERGEN
et al., 2006), konsentrasi bahan organik,
hidrodinamika, dan upwelling (DIAZ-
CASTENEDA & VALENZUELA-SOLANO,
2(09).
Kelimpahan Capitellidae dipengaruhi
oleh faktor abiotik laut, terutama salinitas,
GIANGRANDE & FRASCHETTI (2008)
melaporkan bahwa populasi Notomastus
latericeus di laguna Laut Mediterrania, tidak
hanya dipengaruhi oleh kesuksesan rekruitmen
dan kompetisi denganjenis lain, tetapijuga oleh
perubahan salinitas. Hal serupa juga dilapor kan
oleh BALTHIS etal. (2006) bahwa penurunan
salinitas yangdisebabkan oleh peningkatan
~ curah hujan dan pemasukan.air tawar dari sungai
di Neuse River Estuary (NRE), North Carolina,
Amerika Serikat meningkatkan kelimpahan
Mediomastus ambiseta.Padang lamun merupakan tempat yang
disukai oleh beragam Polychaeta, terutama pada
lapisan rhizoma dan sedimen. Rhizoma dan akar
tumbuhan lamun memberi beberapa
keuntungan, yaitu menjaga kestabilan sedimen,
melindungi substrat dari erosi (OMENA &
CREED, 2004), meningkatkan bahan organik
(BRITO et al., 2005), dan melindungi dari
predator (ARANA &DIAZ, 2006). Oleh karena
itu, komunitas Polychaetasangat dipengaruhioleh karakteristik tumbuhan lamun. Tumbuhan
lamun bertunas panj ang ditempati oleh
Polychaeta pernakan deposit permukaan
(surface-deposit feeder), sedangkan tumbuhan
lamun bertunas tinggi ditempati oleh Polychaeta
pemakan suspensi (suspension feeder) (OMENA
&CREED, 2004).
Setiap jenis tumbuhan lamun menjadi
tempat beragam Capitellidae, walaupun
kelimpahannya tidak sebanyak jenis lain.
Tumbuhan lamun Halodule wrightii di Pantai
Rio de Janeiro, Brazil didominasi oleh
Prionospio heterobranchia (Suku Spionidae),
dan jenis Capitellidae yang terdapat pada
tumbuhan tersebut adalah Capitella capitata,Mediomastus californiensis, Heteromastus
filiformis, dan Notomastus lobatus (OMENA
& CREED, 2004). Tumbuhan lamun
Cymodocea nodosa di Ensenada de los
Abades, Pulau Canary didominasi oleh
Streptosyllis bidentata (Suku Syl1idae), dan
jenis Capitellidae yang terdapat pada
tumbuhan tersebut adalah Capitomastus
minimus, Capitella spp. dan Notomastus
latericeus (BRITO et al., 2005). Tumbuhan
lamun Thalassia testudinum di pantai timur
laut Venezuela didominasi oleh
Kinbergonuphis sp. (Suku Onuphidae), dan
j enis Capitellidae yang terdapat pad a
tumbuhan tersebut adalah Mediomastus
californiensis dan Capitella capitata
(ARANA & DIAZ, 2006). Hasil penelitian
terse but menunjukkan bahwa Capitella
merupakan marga yang paling adaptif padaberagam jenis tumbuhan lamun. Meskipun
demikian, BRITO et al. (2005) menyatakan
bahwa kehadiranjenis dari Polychaeta lebih
dipengaruhi oleh kondisi sedimen seperti
oksigen, granulometri, dan tingkat
kekompakan daripada jenis tumbuhan lamun.
Ekosistem lain yang menjadi habitat
Capitellidae adalah mangrove. Fluktuasi
salinitas sedimen, akumulasi detritus dari
serasah, pengkayaan nutrien (C, N, dan P)selama dekomposisi serasah, kondisi anoksik
pada sedimen, dan paparan pasang surut
merupakan ciri khas dari substrat mangrove.
OIeh karena itu,jenis Polychaeta yang terdapat
di ekosistem mangrove sepanjang tahun
adalah jenis euryhaline dan sangat adaptif
terhadap Iingkungan mangrove yang ekstrim
(KUMAR, 2003). Beberapa jenis dari
Polychaeta tersebut juga menggantungkan
hidupnya pada akar mangrove, terutama saat
33
5/17/2018 capitelidae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/capitelidae 6/10
musim panas (LONDONO-MESA et al., 2002).
Peranan polychaeta di ekosistem mangrove,
yaitu: (1) meningkatkan struktur dan
produktivitas sedimen melalui siklus nutrien; (2)
menjadi sumbermakanan bagi hewan pemakan
benthik (benthic feeder); dan (3) memberikan
stabilitas habitat melalui kelimpahan dan
keragamannya (KUMAR, 2003).
KUMAR (2003) mencatat bahwa jenis-
jenis Capitellidae yang hidup di ekosistem
mangrove Asia adalah Branchiocapitella
singularis, Capitella sp., Heteromastus similis,
Heteromastus sp., Mastobranchus indicus,
Paraheteromastus tenuis danPulliella armata.
Beberapa jenis lain mungkin dapat ditemukan,
karena catatan KUMAR (2003) hanya merujukpada ekosistem mangrove di Malaysia,
Thailand, dan India. Setiap jenis mangrove
didominasi olehjenis Capitellidae yang berbeda-
beda. Notomastus sp. dan Heteromastus sp.
sering dijumpai pada petak Rhizophora
apiculata (FITRIANA, 2006), sedangkan pada
habitat campuran antara Avicennia
schaueriana, Laguncularia racemosa dan
Rhizophora mangle didominasi oleh Capitella
sp. (NETTO&GALLUCCI, 2003).
P ERANAN CAPIT ELL IDAE
Polychaeta sebagai penyusun utama
fauna makrobenthik merupakan organisme yang
berpotensi sebagai bioindikator kualitas
sedimen. Pernyataan tersebut berdasarkan
beberapa alas an, yaitu: (1) Polychaeta
menunjukkan variabilitas alami yang kecil; (2)
Polychaeta sanga t responsif terhadap
pencemaran bahan organik; dan (3) Polychaetabersifat menetap (MUCHA et al., 2003). Respon
Polyehaeta terhadap pencemaran bahan organik
dapat diamati melalui: (1) penurunan kekayaan
jenis; (2) peningkatan ke limpahan jenis
oportunis; dan (3) perubahan ukuran tubuhjenis
yang berukuran besar menjadi keeil
(ANTONlADOU &CHINTIROGLOU, 2005).
Jenis dari Polychaeta yang dijadikan
bioindikator biasanya bersifat oportunis dan
pemakan deposit (deposit feeder) (DIAZ-
CASTANEDA & VALENZUELA-SOLANO,
2009), seperti Capitella capitata, Malacoceros
fuligtnosus , Polydora cornuta, dan
Ophiodromus pallidus (ERGEN et al., 2006).
Capitella capitata merupakan spesies yang
paling banyak dijadikan bioindikator, karena
keberadaannya sering rnelimpah pada daerah
yang tercemar bahan organik, tidak memiliki
kompetitor potensial untuk persaingan
mendapatkan makanan dan ruang, dan mampu
mengakumulasi banyak bahan organik (ERGEN
et al., 2002). Hasil penelitian MARTIN &
GREMARE (1997) menunjukkan bahwapeningkatan kandungan protein sedimen dapat
meningkatkan kelimpahan dan biornassa
Capitella sp. Dominansi Capitella capitata di
daerah tereemar bahan organik telah dilaporkan
oleh beberapa peneliti, seperti di Delta Sungai
Gediz, Turki (ERGEN et al., 2002), bagian tepi
Pantai Izmir, Turki (ERGEN et al., 2006), dan
Pantai Salsipuides, Baja California (DIAZ-
CASTANEDA & VALENZUELA-SOLANO,
2009). Hal berbeda dilaporkan oleh ELIAS et al.(2001) bahwa wilayah pesisir Mar del Plata,
Argentina dengan kandungan bahan organik
sedimen 0,21 % hingga 0,76% tidak didominasi
oleh Capitella capitata, melainkan oleh Owenia
fusiformis (Suku Oweniidae).
Polychaeta juga sering dimanfaatkan
sebagai bioassay atau hewan uji untuk uji
toksisitas sedimen, karena berinteraksi langsung
dengan sedimen melalui aktivitas menggali atau
memakan partikel sedimen (BAT, 1998). Uji
toksisitas sedimen yang sering dilakukan
terhadap Polycbaeta adalah uji logam berat.
Macam-rnacam logam berat yang telah
dicobakan pada Capitella capitata, antara lain:
Ca, Mg,AI, Na, Co, Cu, Fe, Pb,Mn, Rb,Ag, Zn,
Sr, Ni, K dan Cd (WINDOM et al. dalam BAT,
2005). REISH & LEMAY (1991) melaporkan
bahwa Capitella capitata sangat sensitif
34
5/17/2018 capitelidae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/capitelidae 7/10
terhadap pemaparanAs, Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, dan
Zn selama 96 jam dengan LCso berturut-turut
sebesar 2,05 ppm, 2,8 ppm, 4,1 ppm, 0,08 ppm,
0,047 ppm, 3,0 ppm, dan 2,5 ppm. Laporan
tersebut juga menunjukkan bahwa Capitellacapitata lebih sensitif daripada Neanthes
arenaceodentata, Nereis grubei,
Ophryotrocha Iabronica dan Pectin aria
californiensis. Dampak logam berat tersebut
terhadap Polychaeta adalah penurunan
kelulusan hidup, peningkatan kemunculan dari
sedimen, penurunan aktivitas menggali atau
makan, dan hilangnya kemampuan untuk
menggali kembali (BAT, 2005).
Polychaeta juga berpotensi sebagaibioakumulator logam berat, seperti Zn (BAT,
1998) dan As (WARING & MAHER, 2005).
Catatan lengkap mengenai bioakumulasiAs oleh
Polychaeta terdapatpada WARING & MAHER
(2005). PRICE dalam WARING & MAHER
(2005) melaporkan bahwa Notomastus spp.
dapat mengakumulasi arsenik sebesar 1,5 g I g
bobot kering. Akumulasi logam berat oleh
Polychaeta dipengaruhi oleh kombinasi faktor
intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik tersebut
adalah fisiologi osmoconformer Polychaeta,
regulasi dan uptake spesifik setiap jenis,
keragaman genetik, jenis makanan, biokimia
saluran pencemaan (enzim hidrolisis, mikroba,
dan diet), fisiologi umum (terutama kondisi
nutrisi danreproduksi), danjenis kelarnin. Faktor
ekstrinsik tersebut adalah konsentrasi ambient
logam berat, pH, salinitas, suhu, oksigen terlarut,
potensial redoks, kehadiran logam berat jenislain, konsentrasi sulfida dan agen pengkhelat
lainnya, ketersediaan pakan, dan kandungan
karbon organik sedimen (DEPLEDGE &
RAINBOW dalam WARING &MAHER, 2005).
Pemanfaatan Cap ite Ilidae untuk
beberapa kepentingan akan lebih optimal jika
diikuti dengan studi-studi yang mendalam
terhadap suku ini. Studi tentang faktor -faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi,
dan perkembangan Capitellidae akan tetap
menarik untuk masa mendatang. Studi lain yang
utama dan cukup menantang adalah taksonomi,karena untuk mengamati setiap karakter
taksonomi Capi tellidae membutuhkan ketelitian,
keseriusan, dan ketekunan. Penulis berpendapat
bahwa Iahirnya seorang taksonom Capitellidae
merupakan harapan besar bagi para taksonom
Polychaeta, karena suku ini masih jarang
dipelajari. Capitellidae merupakan suku yang
bersifat kosmopolit, sehingga berpotensi besar
untuk ditemukannya jenis baru atau bahkan
marga bam. Semakin banyak jenis atau margabarn yang ditemukan, maka pengungkapan
biodiveristas Capitellidae sernakin lengkap,
sehingga studi terhadap suku ini akan terus
berlanjut.
PENUTUP
Pemahaman tentangmorfologi, karakter
taksonomi, habitat, dan peranan Capitellidae
diperlukan guna mengungkap potensi cacing
tersebut. Studi taksonomi Capitellidae
membutuhkan pemahaman aspek morfologi,
terutama yang terkait dengan karakter
taksonomi, Karakter taksonomi untuk
mengidentifikasi Capitellidae adalah
penyebaran setae, struktur setae, penampakan
tubuh, branchiae, lubang genital, lateral organ,
dan pola pewarnaan methyl green. Capitellidae
banyak ditemukan di kawasan bersubstratlumpur yangkaya bahan organik, seperti
padang lamun dan mangrove. Capitellidae
bersifat oportunis, sebingga dapat dimanfaatkan
sebagai bioindikator kualitas sedimen.
Pemanfaatan lain dari Capitellidae adalah
sebagai bioassay untuk uji toksisitas sedimen
dan bioakumulator logam berat.
35
5/17/2018 capitelidae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/capitelidae 8/10
DAFTAR P UST AKA
ANTONIADOU, C. and C. CHINTIROGLOU
2005. Response of polychaete
populations to disturbance: an
evaluation of methods in hard
substratum. Fresenius Environ. Bull.
14:1066-1073.
ARANA, LL. and O.D. DIAZ 2006. Polychaeta
(Annelida) associated with Thalassia
testudinum in the northeastern
coastal waters of Venezuela.
International Journal of Tropical
Biology and Conservation 54 (3):
971-978.
BALTHIS, W.L., J.L. HYLAND and D.W.
BEARDEN 2006. Ecosystem
responses to extreme natural events:
impacts of three sequential hurricanes
in fall 1999 on sediment quality and
condition of benthic fauna in the
Neuse River Estuary, North Carolina.
Environmental Monitoring and
Assessment 119: 367-389.
BAT, L. 1998. Influence of sediment on heavy
metal uptake by the polychaete
Arenicola marina. Turkish Journal of
Zoology 22: 341-350.
BAT, L. 2005. A review of sediment toxicity
bioassays using the amphipods and
polychaetes. Turkish Journal of
Fisheries and Aquatic Sciences 5:
119-139.
BLAKE, lA. 2009. Redescription of Capitella
capitata (Fabricius) from West
Greenland and designation of
neotype (Polychaeta, Capitellidae).
Zoosymposia 2: 55-80.
BLAKE, LA., J.P. GRASSLE and K.J.
ECKELBARGER 2009. Capitella
teleta, a new species designation for
the opportunistic and experimental
Capitella sp. I,with a review of the
literature for confirmed records.
Zoosymposia 2: 25-53.
BRITO, M.C., D.MARTIN andJ. NUNEZ 2005.
Polychaetes associated to a
Cymodocea nodosa meadow in the
Canary Islands: assemblage
structure, temporal variability and
vertical distribution compared to
other Mediterranean seagrass
meadows. Marine Biology 146: 467-
481.
CANETE, J.1., G.L. LEIGHTON and F.F.
AGUILERA 1999. Polychaetes from
Aysen Fjord, Chile: distribution,
abundance and biogeographical
comparison with the shallow soft-
bottom polychaete fauna from
Antarctica and the Magellan
Province. Scientia Marina 63 (Sup!.
1):243-252.
CAPACCIONI-AZZATI, R. and D. MARTIN1992. Pseudomastus deltaicus gen.
et sp.n. (Polychaeta: Capitellidae)
from a shallow water hay inthe North-
Western Mediterranean Sea.
Zoologica Scripta 21 (3): 247-250.
DAY,J.H. 1967. A monograph on thepolychaeta
of Southern Africa. The British
Museum (Natural History), London:
878pp.
DEAN, H.K. 2001. Capitellidae (Annelida:
Polychaeta) from the Pacific Coast of
Costa Rica. Revista de Biologia
Tropical 2: 69-84.
DEVANEY,DM.andL.GELDREDGE1987.Reef
and shore fauna of Hawaii. Bishop
Museum Press, Honolulu: 454 pp.
36
5/17/2018 capitelidae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/capitelidae 9/10
DlAZ-CASTANEDA, V. and S:VALENZUELA-
SOLANO 2009. Polychaete fauna in
the vicinity of'bluefin tuna sea-cages
in Ensenada, Baja California, Mexico.
Zoosymposia 2:505-526.
ELIAS, R, C.S. BRBvlEC andEA. VALLARINO
2001. Polychaetes from a
southwestern shallow shelf Atlantic
area (Argentina, 38°S) affected by
sewage discharge. Revista Chilena
de Historia Natura174: 523-531.
ERGEN, Z., C. DORA and M.E. CINAR 2002.
Seasonal analysis of polychaetes
from the Gediz River Delta (Izmir Bay,
Aegean Sea). Acta Adriat43 (2): 29-
42.
ERGEN,Z.,M.E. CINAR, E. DAGU andG KURT
2006. Seasonal dynamics of soft-
bottom polychaetes in Izmir Bay
(Aegean Sea, eastern
Mediterranean). Scientia Marina
70S3: 197-207.
FAUCHALD, K.1977. Thepolychaeteworms:
Definitions and key to the orders,
families, and genera. Natural History
Museum, Los Angeles: 188 pp.
FAUCHALD, K. and GROUSE 1997. Polychaete
systematic: Past and present.
Zoological Scripta 26 (2): 71-138.
FITRIANA, YR. 2006. Keanekaragaman dan
kelimpahan makrozoobenthos di
hutan mangrove hasil rehabilitasi
taman hutan raya Ngurah Rai Bali.
Biodiversitas 7 (1): 67-72.
GIANGRANDE,A. and S. FRASCHETTI 2008.
Life cycle, growth, and secondary
production in a brackish-water
population of the polychaete
Notomastus latericeus (Capitellidae)
in the Mediterranean Sea. Marine
Ecology 14(4): 313-327.
GREEN, K.D. 2002. Capitellidae (Polychaeta)
from the Andaman Sea. Phuket
Marine Biological Center Special
Publication 24: 249-343.
KUMAR, RS. 2003. A checklist of polychaete
species some mangrove ofAsia. Zoos'
Print Joumal Ts (2): 1017-1020.
LONDONO-MESA, M., J. POLANIA and 1.
VELEZ 2002. Polychaetes of the
mangrove-fouling community at the
Colombian Archipelago of San
Andres and Old Providence, Western
Caribbean. Wetlands Ecology and
Management 10: 227-232.
MARTIN,D. andA. GREMARE 1997. Secondary
production of Capitella sp.
(Polychaeta: Capitellidae) inhabiting
different organically enriched
environments. Scientia Marina
61(2): 99-109.
MUCHA, A., T. VASCONCELOS and A.
BORDALO 2003. Macrobenthic
community in the Douro estuary:
relations with trace metal and natural
sediment characteristics. Environ.
Poll. 121: 169-180.
NETIO, S.S. andF. GALLUCCI 2003. Meiofauna
and macrofauna communities in a
mangrove from the island of Santa
Catarina, South Brazil.
Hydrobiologia 505: 159-170.
OMENA, E. and J.C. CREED 2004. Polychaete
fauna of seagrass beds (Halodule
wrightii Ascherson) along the Coast
of Rio de Janeiro (Southeast BraziI).
Marine Ecology 25(4): 273-288.
37
5/17/2018 capitelidae - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/capitelidae 10/10
REISH, DJ. and J.A. LEMAY 1991. Toxicity and
bioconcentration of metals and
organic compounds by polychaeta.
Opheliasuppl. 5: 653-660.
WARING, J. and W. MAHER. 2005. Arsenic
bioaccumulation and species in
marine Po lychaeta. Applied
Organometallic Chemistry 19: 917-
929.
3 8