16
Capaian pembelajaran: Mahasiswa memahami cara produksi benih hibrida

Capaian pembelajaran: Mahasiswa memahami cara produksi ......unggul hibrida yang memiliki potensi produksi 1,5-2 ton per hektar. Padi ini juga memiliki keunggulan tahan hama penyakit

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Capaian pembelajaran: Mahasiswa memahami cara produksi benih hibrida

  • adalah individu hasil perkawinan secara alami atau sengaja antara dua jenis tumbuhan dalam satu famili, baik antar marga maupun antar jenis dalam satu marga sehingga memunculkan sifat-sifat unggul atau bisa juga dikatakan benih hibrida merupakan benih hasil persilangan antara dua varietas tanaman sejenis yang berbeda sifat induknya untuk didapatkan sifat unggul dari masing-masing induknya

  • Tanaman hibrida ialah termasuk jenis generasi pertama tanaman yang diperoleh dari hasil persilangan tanaman yang berbeda jenis. Tanaman hibrida kemudian dikembangkan lagi sampai tercipta verietas hibrida yang biasa digunakan sebagai benih tanaman.

    Sifat-sifat unggulan yang dimaksud seperti ketahanan terhadap suatu jenis penyakit tertentu, hasil produksi yang melimpah, tanaman yang kuat dan lain sebagainya

  • q Teknik produksi benih lokal dan hasil introduksi masih belum cukup untuk mengatasi produksi, oleh sebab itu dibutuhkan alternatif baru yaitu produksi benih hibrida agar produksi pangan di Indonesia meningkat, dan mampu untuk menutupi kebutuhan pangan nasional.

    q Menghadapi kondisi lahan budidaya tanaman pangan yang semakin menyempit, maka penggunaan varietas hibrida merupakan salah satu solusi yang tepat.

  • Sampai saat ini sudah dilepas lebih dari 20 varietas padi hibrida, diantaranya adalah Intani 1, Intani 2, Rokan, Maro, Miki 1, Miki 2, Miki 3, Longping Pusaka 1, Longping Pusaka 2, Hibrindo R-1, Hibrindo R-2, Batang Samo, Hipa 3, Hipa 4, PP1, Adirasa, Mapan 4, Manis 5, Bernas SHibrida Silang Tiga

    Blitbangtan Kementerian Pertanian tahun 2016 telah melepas jagung hibrida > 36 (12 silang tiga dan 27 silang tunggal)

  • Varietas yang baru-baru ini dilepas oleh Balitsereal, Maros, adalah varietas unggul baru jagung dengan nama varietas JH 29 dan JH 30. Varietas unggul baru jagung tersebut telah disetujui untuk dilepas oleh Tim Pelepas Varietas Tanaman Pangan (TPVTP) pada Juni 2019, di Bogor.

    Berdasarkan deskripsinya potensi hasil jagung hibrida JH 29 mencapai 13,6 ton/ha dengan rata-rata hasil 11,7 ton/ha, sedangkan jagung hibrida JH 30 potensi hasilnya mencapai 12,6 ton/ha dengan rata-rata hasil 11,3 ton/ha.

    Pemulia jagung pada kedua varietas tersebut, Dr. Roy Effendi menyampaikan bahwa jagung hibrida JH 29 dan JH 30 dari segi potensi dan rata-ratanya nyata lebih unggul dibanding varietas JH 27 dan Bisi 18. “Selain meningkatkan hasil, jagung varietas JH 29 dan JH 30 telah ditingkatkan kandungan protein dan karbohidratnya,” lanjutnya.

    Selain padi, jagung terdapat komoditi hibrida lain yang telah dilepas seperti cabai merah, cabai rawit, melon, tomat dll.

  • Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) terus melakukan penelitian dan pengembangan padi hibrida sebagai upaya peningkatan produksi. Pengembangan ini dilakukan dengan pemanfaatan teknologi hingga komersialisasi yang menyebar luas di tengah-tengah masyarakat.

    PT Petrokimia Gresik yang melisensi Hipa18, PT Bayer Indonesia melisensi Hipa 20 dan PT. Saprotan Benih Utama yang melisensi Hipa12 serta Hipa 14.

    "Sejak 2002 hingga 2019, pemerintah telah melepas 21 varietas unggul hibrida yang memiliki potensi produksi 1,5-2 ton per hektar. Padi ini juga memiliki keunggulan tahan hama penyakit dan memiliki mutu bagus. Saat ini kami sedang optimasi teknologi budidaya dan produksi benih F1 hibrida,"

  • Vigor lebih baik sehingga lebih kompetitif terhadap gulma Dapat menghasilkan tanaman dengan pertumbuhan dan waktu

    panen yang lebih seragam Hasil lebih tinggi dari hasil padi unggul biasa, teknologi

    pengembangan padi hibrida yang diterapkan secara intensif mampu meningkatkan produktifitas sebesar 15 - 20%.

  • Terkadang hasil produksi benih hibrida tidak selalu tinggi apabila budidayanya tidak baik.

    Karena produk hibrida memanfaatkan teknologi tinggi dan berbiaya mahal, maka konsekuensinya harga benih juga relatif mahal.

    Di samping itu, ada satu sifat produk hibrida yang menyulitkan dalam upaya pengadaan benih oleh petani, yakni sifat “sekali pakai”. Artinya, petani harus membeli benih baru setiap kali akan tanam karena benih hasil panen sebelumnya dari benih hibrida tidak dapat dipakai untuk pertanaman berikut.

  • modernisasi pertanian merupakan salah satu arah kebijakan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Dalam RPJMN ini, Kementan menetapkan langkah operasional melalui pengembangan kawasan berbasis korporasi petani.

  • Varietas hibrida merupakan generasi pertama “F1” hasil persilangan antara tetua yang berupa galur inbrida atau varietas bersari bebas yang berbeda genotipe. Hal yang perlu dilakukan dalam pemuliaan varietas hibrida ialah pembuatan galur inbrida.

    Yakni galur tetua yang homozigot yang dalam hal ini melalui silang dalam “inbreeding” pada tanaman menyerbuk silang. Dalam pembuatan varietas hibrida dua galur yang homozigot disilangkan dan diperoleh generasi F1 yang heterozigot, yang kemudian ditanam sebagai varietas hibrida.

  • Terdapat tiga langkah dalam pembentukan varietas hibrida yang diantaranya yaitu: Membentuk galur inbrida, yang secara normal dengan

    melakukan beberapa generasi silang dalam “inbreeding” pada spesies tanaman menyerbuk silang.

    Penilaian galur inbreeding berdasarkan uji daya gabung umum dan daya gabung khusus untuk menentukan kombinasi-kombinasi varietas hibrida.

    Menyilangkan pasangan galur murni yang tidak berkerabat untuk membentuk varietas hibrida F1.

  • Macam-macam pembentukan hibrida yang sudah digunakan secara komersial yaitu hibrida silang tunggal “single cross hybrid”, hibrid silang ganda “double cross hybrid” dan hibrida silang tiga “three-way cross hybrid”.

  • ialah hibrida dari persilangan antara dua galur murni yang tidak berhubungan satu sama lain. Silang tunggal yang superior mendapatkan kembali vigor dan produktivitas yang hilang saat penyerbukan sendiri serta akan lebih vigor dan produktif dibandingkan dengan tetuanya.

    Disamping memiliki hasil yang tinggi, hibrida silang tunggal lebih seragam dan produksi benihnya relatif lebih mudah dibandingkan dengan hibrida silang tiga galur dan silang ganda.

  • Hibrida silang ganda ialah progeni hibrida dari persilangan antara dua silang tunggal. Silang ganda melibatkan empat murni yang tidak berhubungan satu sama lain. Pasangan galur murni disilangkan sehingga membentuk dua silang tunggal kemudian disilangkan untuk menghasilkan silang ganda. Hibrida silang ganda yang dihasilkan dari galur murni A, B, C dan D dapat ditulis sebagai “A X B” X “C x D “.

  • Hibrida silang tiga ialah hibrida dari persilangan antara silang tunggal dengan satu galur murni, yang ketiga galur tidak berhubungan sehingga dengan satu galur murni. Yang ketiga galur murni tidak berhubungan yang sehingga lebih berbeda secara genetik dan penampilannya lebih beragam. Hibrida silang tiga yang dihasilkan dari galur murni A, B dan C dapat ditulis sebagai “A X B” X C.