24
WERKSTRUK Canna edulis (Ganyong) Disusun sebagai salah satu tugas akhir Praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan Disusun Oleh: Nama : Danarwati Budiningrum NIM : M0412016 Asisten : Lintang Amilatun N. Kelompok : 2B 9

Canna Edulis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

werkstruk

Citation preview

Page 1: Canna Edulis

WERKSTRUK

Canna edulis (Ganyong)

Disusun sebagai salah satu tugas akhir

Praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan

Disusun Oleh:

Nama : Danarwati Budiningrum

NIM : M0412016

Asisten : Lintang Amilatun N.

Kelompok : 2B

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

9

Page 2: Canna Edulis

HALAMAN PENGESAHAN

Werkstruk dengan judul Canna edulis (Ganyong) disusun sebagai salah

satu tugas praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan pada mata kuliah

Struktur dan Perkembangan Tumbuhan di Jurusan Biologi Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Telah diperiksa, disahkan, dan disetujui pada:

hari :

tanggal :

Surakarta, Juni 2013

Mengetahui,

Asisten Pembimbing Penyusun

Lintang Amilatun Nafisah Danarwati Budiningrum

M0410037 M0412016

8

Page 3: Canna Edulis

HALAMAN PERSEMBAHAN

Werkstruk ini saya persembahkan umtuk:

Ayah dan Ibu yang selalu memberi semangat dan menguatkan saya.

Lintang Amilatun Nafisah, asisten pembimbingku yang paling sabar,

terima kasih atas bimbingannya.

Teman-teman Biologi angkatan 2012 yang telah memberikan banyak saran

dan pendapat.

9

Page 4: Canna Edulis

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

dan melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesai-

kan tugas werkstruk Canna edulis (ganyong) tepat waktu. Penyusun mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Ari Pitoyo, M.Si selaku dosen pengampu dan koordinator praktikum

SPT.

2. Drs. Marsusi, M.S. selaku dosen pengampu mata kuliah SPT.

3. Lintang Amilatun Nafisah selaku asisten pembimbing praktikum SPT.

4. Teman-teman Biologi angkatan 2012 serta semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan werkstruk ini.

Penyusun menyadari bahwa werkstruk ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun. Semo-

ga wekstruk tentang Canna edulis dapat berguna bagi semua pihak yang berke-

pentingan.

Surakarta, Juni 2013

Penyusun

8

Page 5: Canna Edulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar belakang ................................................................................ 1

1.2. Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II. DETERMINASI DAN KLASIFIKASI ............................................. 3

2.1. Determinasi ...................................................................................... 3

2.2. Klasifikasi ........................................................................................ 3

BAB III. HABITATIO ...................................................................................... 4

3.1. Habitus ............................................................................................. 4

3.2. Habitat .............................................................................................. 4

BAB IV. DESCRIPTIO ..................................................................................... 6

4.1. Organum Nutritivum ........................................................................ 6

4.1.1. Akar (radix) ............................................................................. 6

4.1.2. Batang (caulis) .......................................................................... 6

4.2.3. Daun (folium) ........................................................................... 6

4.2.4. Umbi ........................................................................................ 6

4.2. Organum Reproductivum ................................................................. 7

4.2.1. Bunga (flos) ............................................................................. 7

4.2.2. Buah (fructus) .......................................................................... 7

4.2.3. Biji (semen) ............................................................................. 7

BAB V. PENUTUP ............................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

LAMPIRAN GAMBAR .................................................................................... 10

9

Page 6: Canna Edulis

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Habitus Canna edulis

Gambar 2. Akar (radix) Canna edulis

Gambar 3. Batang (caulis) Canna edulis

Gambar 4. Daun (folium) Canna edulis

Gambar 5. Umbi Canna edulis

Gambar 6. Bunga (flos) Canna edulis

Gambar 7. Buah (fructus) Canna edulis

Gambar 8. Biji (semen) Canna edulis

8

Page 7: Canna Edulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ganyong  adalah  tanaman  yang  cukup  potensial  sebagai  sumber 

karbohidrat, maka  sudah  sepatutnya   dikembangkan. Hasilnya selain dapat 

digunakan untuk penganekaragaman menu rakyat,  juga mempunyai

aspek yang penting

sebagai bahan dasar industri.Ganyong (Canna edulis) adalahtanaman  herba 

yang berasal dari Amerika Selatan. Rhizoma atau umbinya bila  sudah  dewasa 

dapat dimakan  dengan  mengolahnya  terlebih dahulu, atau  untuk  diambil 

patinya. Sa-at panen umbi, sangat tergantung  dari daerah tempat menanamnya. Di

data-ran rendah sudah bisa dipanen pada umur 6  8 bulan, sedang di daerah yang

hu-jannya sepanjang  tahun, waktu  panennya  lebih  lama,  yaitu pada  umur  15   

18  bulan.  Dewasanya  umbi  biasanya  ditandai de-ngan menguningnya batang

dan daun tanaman (Tjitrosoepomo, 2005).

Tanaman ganyong (Canna edulis) termasuk ke dalam famili Canna-

ceae, genus Canna dari kelompok umbi-umbian potensial. Tumbuhan ini ber-

bentuk herba berumpun dan bersifat perennial. Pada bagian batang, daun, dan

kelopak bunga sedikit berlilin. Tanaman ganyong berumbi, bagian tengah umbi

lebih tebal yang dikelilingi sisik berwarna ungu kecoklatan dengan akar serabut

tebal. Biasanya tanaman ganyong tumbuh liar di tegalan sebagai tanaman sela.

Tanaman Canna hias memiliki bunga yang lebih besar dibandingkan dengan

Canna yang diambil umbinya. Dari spesies-spesies tersebut warna bunga terdiri

atas merah, kuning, dan orange. Ganyong toleran di tanah yang lembab dan

naungan serta dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi pada

ketinggian 2.500 m dpl. Ganyong berasal dari Amerika Selatan, yang dibawa oleh

bangsa Portugis ke beberapa wilayah dan saat ini telah tersebar di Asia, Australia,

dan Afrika (Suhartini dan Hadiatmi, 2010).

Nilai ekonomi dari tanaman ganyong adalah rhizoma atau umbinya selain

digunakan sebagai bahan makanan selingan atau bahan baku tepung pengganti

9

Page 8: Canna Edulis

tepung terigu, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif pengganti

minyak tanah dan bensin. Kandungan pati dan gula yang cukup tinggi pada

rimpang ganyong memiliki potensi sebagai bahan bioetanol. Selain itu, tanaman

ini mudah tumbuh, toleran pada naungan, dan punya potensi yang cukup tinggi

untuk dibudidayakan (Putri dan Sukandar 2008).

1.2. Tujuan

Tujuan disusunnya werstruk ini adalah:

1. Mengetahui klasifikasi tanaman ganyong (Canna edulis).

2. Mengetahui kunci determinasi tanaman ganyong (Canna edulis).

3. Mengetahui morfologi tanaman ganyong (Canna edulis).

4. Mengetahui nilai ekonomi tanaman ganyong (Canna edulis).

5. Memenuhi tugas akhir praktikum mata kuliah Struktur Perkembangan Tumbuh-

an.

8

Page 9: Canna Edulis

BAB II

DETERMINASI DAN KLASIFIKASI

2.1. Determinasi

1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-15a-109b-120b-128b-129a-130b-

132b-133b-134b…………………………………33. Cannaceae (Steenis, 2008).

2.2. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Zingiberales

Famili : Cannaceae

Genus : Canna

Spesies : Canna edulis Ker.

(Steenis, 2008).

9

Page 10: Canna Edulis

BAB III

HABITATIO

3.1. Habitus

Ganyong adalah tanaman umbi-umbian yang termasuk dalam tanaman dwi

tahunan (2 musim) atau sampai beberapa tahun, hanya saja dari satu tahun ke

tahun berikutnya mengalami masa istirahat, daun-daunnya mengering lalu

tanamannya hilang sama sekali dari permukaan tanah. Pada musim hujan

tunas akan keluar dari mata-mata umbi atau rhizomanya. Ganyong sering

dimasukkan pada tanaman umbi-umbian, karena orang bertanam ganyong

biasanya untuk diambil umbinya yang kaya akan karbohidrat, yang disebut

umbi disini sebenarnya adalah rhizoma yang merupakan batang yang tinggal

di dalam tanah.

Ganyong merupakan terna berimpang, tegak. Rimpang bercabang

horizontal, dengan buku-buku yang berdaging, tertutup dengan sisik daun, dan

serabut akar yang tebal. Batang berdaging, muncul dari rimpang, seringkali

berwarna ungu. Daun tersusun secara spiral dengan pelepah besar terbuka,

kadang-kadang bertangkai daun pendek, helaian daun bulat telur sempit

sampai jorong sempit. Perbungaan di ujung ranting, tandan, biasanya

sederhana tetapi kadang-kadang bercabang, muncul tunggal atau berpasangan,

tidak teratur, bunga biseksual. Kelopak membundar telur, mahkota berbentuk

pita, berwarna merah pucat sampai kuning, bibir bunga melonjong-

membundar telur sempit, berbintik kuning dengan merah. Buah kapsul,

membulat telur, merekah, bagian luar dengan duri-duri lunak. Biji banyak,

bulat, halus dan keras, kehitaman sampai merah tua (Flach dan Rumawas,

1996).

3.2. Habitat

Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan, tapi sekarang tanaman ini telah

tersebar dari Sabang sampai Merauke. Terutama di Jawa Tengah, Jawa Timur

8

Page 11: Canna Edulis

dan Bali, tanaman ini telah diusahakan penduduk walaupun secara sampingan.

Ganyong dapat tumbuh baik di berbagai iklim, dengan penyebaran curah

hujan tahunan 1000-1200 mm, akan menghasilkan pertumbuhan yang

memuaskan. Jenis tersebut cenderung tumbuh pada daerah yang kering tetapi

bertoleransi pada tempat-tempat basah (bukan tempat yang tergenang air),

juga sangat toleransi terhadap naungan. Pertumbuhan normal terjadi pada suhu

di atas 10°C, tetapi juga dapat hidup pada suhu tinggi (30-32°C) dan

bertoleransi pada kondisi sedikit beku. Ganyong tumbuh mulai dari pantai

sampai pada ketinggian 1000-2900 m dpl. dan tumbuh dengan subur pada

banyak tipe tanah, termasuk daerah-daerah marginal (misalnya tanah latosol

asam); tetapi lebih menyukai tanah liat berpasir dalam, kaya akan humus serta

bertoleransi pada kisaran pH 4.5-8.0 (Flach dan Rumawas, 1996).

Ganyong merupakan tanaman yang efisien dalam penggunaan medium

fotosintesis dan toleran terhadap penaungan. Tanaman ini dapat tumbuh liar di

tepi semak belukar, atau dapat juga ditanam pada tanah yang lembab.

Pertumbuhan normal terjadi pada suhu di atas 9ºC meskipun tanaman ini juga

toleran terhadap penurunan suhu sampai 0ºC. Cahaya menyebabkan daun layu

dan memadatkan pati pada rimpang (Imai dkk., 1994).

9

Page 12: Canna Edulis

BAB IV

DESCRIPTIO

4.1. Organum Nutritivum

4.1.1. Akar ( radix )

Akar serabut, berwarna putih. Rimpang bercabang horizontal, panjangnya

dapat mencapai 60 cm, dengan buku-buku yang berdaging menyerupai umbi,

tertutup dengan sisik daun dan serabut akar yang tebal (Flach dan Rumawas,

1996).

4.1.2. Batang (caulis)

Tegak, tidak berkayu, beruas-ruas, diameter± 3 cm, hijau atau ungu kehijauan (Salisbury dan Ross, 1995).

4.1.3. Daun (folium)

Tanaman ganyong berdaun lebar dengan bentuk elips memanjang dan ba-

gian pangkal dan ujung runcing. Panjang daun 40 – 70 cm, sedangkan lebar-

nya 20 – 40 cm. Warna daun beragam dari hijau muda sampai hijau tua. Ka-

dang-kadang bergaris ungu atau keseluruhannya ungu. Demikian juga dengan

pelepahnya ada yang berwarna ungu dan hijau (Salisbury dan Ross, 1995).

4.1.4. Umbi

Tanaman ganyong berumbi besar dengan diameter antara 5 – 8,75 cm dan

panjangnya 10 – 15 cm, bahkan bisa mencapai 60 cm, bagian tengahnya tebal

dan dikelilingi berkas-berkas sisik yang berwarna ungu atau coklat dengan

akar serabut tebal. Bentuk umbi beraneka ragam, begitu juga komposisi kimia

dan kandungan gizinya. Perbedaan komposisi ini dipengaruhi oleh umur,

varietas dan tempat tumbuh. Umbi Canna edulis mengandung saponin dan

flavonoida (Putri dan Sukandar, 2008).

8

Page 13: Canna Edulis

4.2. Organum Reproduktivum

4.2.1. Bunga (flos)

Ukuran bunga ganyong yang biasa diambil umbinya relatif lebih kecil bila

dibandingkan dengan ganyong hias atau yang sering disebut dengan bunga

kana yaitu Canna coccinae, Canna hybrida, Canna indica dan lain-lainnya.

Warna bunga ganyong ini adalah merah oranye dan pangkalnya kuning

dengan benangsari tidak sempurna. Jumlah kelopak bunga ada 3 buah dan

masing-masing panjangnya 5 sentimeter. Bunga Canna edulis mengandung

saponin, flavonoid, serta polifenol.

Perbungaan di ujung ranting, tandan, biasanya sederhana tetapi kadang-

kadang bercabang, muncul tunggal atau berpasangan, tidak teratur, bunga

biseksual. Kelopak bulat telur, mahkota berbentuk pita, berwarna merah pucat

sampai kuning, bibir bunga lonjong - bulat telur sempit, berbintik kuning

dengan merah (Flach dan Rumawas, 1996).

4.2.2. Buah (fructus)

Tanaman ganyong juga berbuah, namun tidak sempurna dan berbentuk.

Buah ini terdiri dari 3 ruangan yang berisi biji berwarna hitam sebanyak 5 biji

per ruang (Steenis, 2008).

4.2.3. Biji (semen)

Biji berkeping satu. Bulat, kecil, ketika masih muda berwarna putih dan

setelah tua berwarna hitam (Steenis, 2008).

9

Page 14: Canna Edulis

BAB V

PENUTUP

Tanaman ganyong (Canna edulis), merupakan tanaman herba yang berasal

dari Amerika Selatan. Tanaman ini termasuk dalam kelas Liliopsida dan termasuk

dalam Family Cannaceae.

Tanaman ganyong memiliki tinggi sekitar 0,9 – 1,8 meter. Memiliki akar

serabut berwarna putih, batang tidak berkayu dan beruas-ruas, helai daun besar

dengan ujung lancip, serta memiliki umbi dengan diameter 5 – 8,75 cm. Memiliki

bunga yang berwarna kuning dengan panjang sekitar 5 cm, buah yang tidak

sempurna, serta biji yang kecil berkeping satu.

Nilai ekonomi dari tanaman ganyong adalah rhizoma atau umbinya selain

digunakan sebagai bahan makanan selingan atau bahan baku tepung pengganti

tepung terigu, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif pengganti

minyak tanah dan bensin. Kandungan pati dan gula yang cukup tinggi pada

rimpang ganyong memiliki potensi sebagai bahan bioetanol. Selain itu, tanaman

ini mudah tumbuh, toleran pada naungan, dan punya potensi yang cukup tinggi

untuk dibudidayakan.

8

Page 15: Canna Edulis

DAFTAR PUSTAKA

Flach, M. and F. Rumawas. 1996. Plant Resources of South East Asia No. 9

Plants Yielding Non Seed Carbohydrates. Bogor: Prosea Foundation.

Imai, K., T. Kanawa and K. Shimabe. 1993. Studies on Matter Production of Edi-

ble Canna (Canna edulis Ker.). Japanese Journal of Crop Science 62: 601

-602.

Putri, L. S. E, dan D. Sukandar. 2008. Konversi Pati Ganyong (Canna edulis Ker.)

Menjadi Bioetanol melalui Hidrolisis Asam dan Fermentasi. Biodiversitas.

9 (2): 112-116.

Salisbury, F. B. and C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid II (diterjemah-

kan oleh Diah R. Lukman dan Sumaryono). Bandung: ITB Press.

Steenis, C. G. G. J. van. 2008. Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Cetakan Kedua

Belas. Jakarta: Pradnya Paramita.

Suhartini, T., dan Hadiatmi. 2010. Keragaman Karakter Morfologi Tanaman

Ganyong. Buletin Plasma Nutfah. 16 (2): 118.

Tjitrosoepomo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.

9