14
T 207 Persiapan Pemugaran II Candi Borobudur PERSIAPAN PEMUGARAN II CANDI BOROBUDUR Oleh : Dukut Santoso Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur 1999-2006 LATAR BELAKANG Tidak dapat dipungkiri bahwa Candi Borobudur kerusakan yang sangat parah, baik strukturnya kelihatan utuh karena jasa pemugaran van Erp maupun material batu-batunya. Oleh karena itu pada tahun 1907 – 1911. Semula candi ini tidak pada tahun 1960, Candi Borobudur tampak, hanya berupa gundukan tanah yang direncanakan akan dipugar kembali. Dari sinilah ditumbuhi pohon-pohon besar dan semak muncul pertanyaan, mengapa Candi Borobudur belukar, namun di bagian atasnya terlihat batu- harus dipugar kembali, apakah tidak hanya batu candi berserakan tidak tertata. Setelah menghambur-hamburkan biaya dan tenaga? dilakukan pemugaran oleh van Erp, candi ini Untuk menjawab pertanyaan tersebut harus sudah dapat dikunjungi oleh wisatawan dan diteliti lebih dulu metode pemugaran yang dinikmati bentuknya, bahkan puncak stupa dilakukan oleh van Erp dan kondisinya secara pusat dilengkapi chattra untuk tujuan rinci setelah pemugaran. pemotretan, kemudian dibongkar kembali. Pemugaran Candi Borobudur yang Setelah itu, Candi Borododur lebih banyak dilakukan oleh van Erp tidaklah menyeluruh, dimanfaatkan dari pada dilestarikan atau namun hanya bagian-bagian tertentu. Secara dirawat, maka pada tahun 1926 batu-batu garis besar yang diperbaiki adalah: bagian reliefnya sudah mengalami kerusakan berupa pagar langkan, sebagian dinding tingkat I dan II, vandalisme, retak-retak dan banyak juga yang saluran air yang berada di halaman candi dan sudah pecah. Dari hasil penelitian diketahui lereng bukit, bagian struktur bawah tangga, bahwa Candi Borobudur sudah mengalami beberapa gapura, sebagian relung dilengkapi Chattra Borobudur yang sengaja dipasang pada zaman pemugaran oleh Th. van Erp untuk tujuan pemotretan

Candi Borobudur 207konservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100 Tahun Pemugaran...Buddha dikembalikan ke dalam relung aslinya. sangat miring tersebut ditopang dengan balok-balok

  • Upload
    letram

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

T

207Persiapan Pemugaran IICandi Borobudur

PERSIAPAN PEMUGARAN II CANDI BOROBUDUR

Oleh :Dukut Santoso

Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur1999-2006

LATAR BELAKANG

Tidak dapat dipungkiri bahwa Candi Borobudur kerusakan yang sangat parah, baik strukturnya

kelihatan utuh karena jasa pemugaran van Erp maupun material batu-batunya. Oleh karena itu

pada tahun 1907 – 1911. Semula candi ini tidak pada tahun 1960, Candi Borobudur

tampak, hanya berupa gundukan tanah yang direncanakan akan dipugar kembali. Dari sinilah

ditumbuhi pohon-pohon besar dan semak muncul pertanyaan, mengapa Candi Borobudur

belukar, namun di bagian atasnya terlihat batu- harus dipugar kembali, apakah tidak hanya

batu candi berserakan tidak tertata. Setelah menghambur-hamburkan biaya dan tenaga?

dilakukan pemugaran oleh van Erp, candi ini Untuk menjawab pertanyaan tersebut harus

sudah dapat dikunjungi oleh wisatawan dan diteliti lebih dulu metode pemugaran yang

dinikmati bentuknya, bahkan puncak stupa dilakukan oleh van Erp dan kondisinya secara

pusat dilengkapi chattra untuk tujuan rinci setelah pemugaran.

pemotretan, kemudian dibongkar kembali. Pemugaran Candi Borobudur yang

Setelah itu, Candi Borododur lebih banyak dilakukan oleh van Erp tidaklah menyeluruh,

dimanfaatkan dari pada dilestarikan atau namun hanya bagian-bagian tertentu. Secara

dirawat, maka pada tahun 1926 batu-batu garis besar yang diperbaiki adalah: bagian

reliefnya sudah mengalami kerusakan berupa pagar langkan, sebagian dinding tingkat I dan II,

vandalisme, retak-retak dan banyak juga yang saluran air yang berada di halaman candi dan

sudah pecah. Dari hasil penelitian diketahui lereng bukit, bagian struktur bawah tangga,

bahwa Candi Borobudur sudah mengalami beberapa gapura, sebagian relung dilengkapi Chattra Borobudur yang sengaja dipasang pada zaman pemugaran oleh Th. van Erp

untuk tujuan pemotretan

stupa dan arca Buddha, pembongkaran total Dari kenyataan tersebut dapat dikatakan bahwa

tingkat arupadhatu dengan 72 stupa termasuk kerusakannya masih meliputi kerusakan

stupa pusat. Untuk stabilitas struktur dilakukan struktural dan material yang kedua-duanya

dengan dua cara, yaitu: penguatan lereng bukit saling terkait satu sama lainnya.

dan penutupan lantai lorong asli yang miring Bentuk kerusakan struktural berupa

dengan semen trass (Anom dkk, 2005: 49). kemelesakan dan kemiringan dinding-dinding

Setelah pemugaran tersebut, pada candi, terutama terlihat pada dinding tingkat I

kenyataannya dinding tingkat I dan II masih dan II kwadran barat laut. Susunan batu-batunya

dalam kondisi miring dan melesak, dari 24 saling bergeser sehingga terbentuk celah-celah

gapura hanya sedikit yang diperbaiki, beberapa yang lebar. Pada musim penghujan bagian

pagar langkan masih kelihatan kosong (tidak tersebut terlihat menjadi pancuran-pancuran air.

ada susunan batunya), beberapa susunan batu- Untuk keamanan pengunjung dan demi

batu relief tidak lengkap, tidak semua arca kelestarian struktur candi maka bagian yang

Buddha dikembalikan ke dalam relung aslinya. sangat miring tersebut ditopang dengan balok-

balok kayu jati. Bagian candi yang seharusnya

terdapat struktur pagar langkan masih banyak

yang kosong, namun di sekitar candi ditemukan

banyak sekali batu-batu lepas yang belum

direkonstruksi. Begitu pula arca-arca Buddha

yang seharusnya berada di dalam relung masih

banyak yang kosong. Di lain pihak di sekitar

candi telah ditemukan sejumlah arca Buddha

yang belum terpasang pada posisinya yang asli.

Lain halnya dengan kepala arca Buddha, di satu

pihak arca-arca yang telah terpasang di candi

sebagian tanpa kepala dan tangan, namun di

lain pihak telah ditemukan kepala-kepala arca

Buddha dan tangannya yang belum disambung

pada badannya. Elemen-elemen candi lainnya

berupa: stupa, pancuran air, antefiks, batu-batu

208 Persiapan Pemugaran IICandi Borobudur

Kerusakan struktural pada dinding-dinding candi, terlihat dinding yang miring dan melesak dan perlu ditopang dengan balok-balok kayu jati.

relief, dan lain-lain dalam kondisi yang sama mengurangi kerusakan yang lebih parah lagi,

dengan arca Buddha. karena hasil pemugaran nantinya diharapkan

Kerusakan struktur candi tersebut Candi Borobudur dapat bertahan sampai 1000

berpengaruh pada kerusakan materialnya tahun lagi. Berdasarkan kondisi candi yang

dalam bentuk retakan pada batu sampai pecah, sudah parah maka diputuskan untuk dilakukan

bahkan beberapa blok batu sudah ada yang pemugaran total. Dampak yang akan terjadi

hancur sehingga sudah tidak mungkin adalah penutupan sementara untuk para

direkonstruksi lagi. Kerusakan material lainnya wisatawan selama berlangsungnya pemugaran,

berupa pelapukan batu karena faktor alam. Dari sebab akan digunakannya alat-alat berat dan

beberapa faktor alam yang terjadi, air area sekitarnya akan digunakan untuk lalu-lintas

merupakan faktor utamanya. Dampak transportasi. Adapun sistem pemugaran yang

pelapukan pada batu dapat bermacam-macam, akan diterapkan dengan metode anastilosis

yaitu keausan batu karena terkikis oleh aliran seperti yang dilakukan pada Candi Prambanan.

dan rembesan air, tumbuhnya mikro-organisme Pada waktu itu upaya mendapatkan peralatan

yang dapat melapukan batu, munculnya

penggaraman yang berakibat pengelupasan

batu, dan lain sebagainya. Apabila hal tersebut

dibiarkan bertahun-tahun maka generasi

sekarang tidak akan menikmati kemegahan

Candi Borobudur. Berdasarkan pertimbangan

itulah, Candi Borobudur akan dipugar kembali

atau disebut dengan pemugaran kedua.

PERSIAPAN PEMUGARAN II

Sebenarnya persiapan untuk pemugaran

Candi Borobudur ke dua telah dilakukan sejak

tahun 1960, yaitu mengeliminasi kerusakan,

baik pada material bangunan maupun

strukturalnya. Hal tersebut dilakukan untuk

209Persiapan Pemugaran IICandi Borobudur

Kondisi Candi Borobudur sebelum pemugaran II, terlihat mikroorganisme yang tumbuh pada stupa-stupa

modern terhambat dan anggaran dari nantinya;

pemerintah sangat minim karena sedang terjadi Ÿ penelitian fondasi candi dengan

pergolakan politik. Maka dari itu pekerjaan penggambaran potongan dari berbagai

persiapan yang dilakukan oleh pemerintah arah;

Republik Indonesia sangat tersendat. Meskipun Ÿ pengeboran tanah di dalam maupun di

demikian pada pertengahan tahun 1963 sampai luar candi untuk mengetahui struktur dan

akhir tahun 1966 telah dilakukan pengukuran ka rak te r i s t i k t anah dan un tuk

dan persiapan pemugaran yang lain meliputi : mengetahui daya dukung tanah serta

Ÿ pengukuran dan penggambaran dinding permeabilitas tanah;

candi; Ÿ membuat perencanaan rekonstruksi dan

Ÿ pengukuran dan penggambaran bagian perkuatan fondasi dengan beton;

struktur candi yang menyimpang; Ÿ pembongkaran beberapa bagian pagar

Ÿ pemotretan dinding candi dan relief langkan sudut barat laut untuk

untuk dokumentasi dan rekonstruksi mengurangi beban, tekanan dan

210Persiapan Pemugaran IICandi Borobudur

Hasil pengukuran dan penggambaran pada saat persiapan pemugaran II yang menunjukkan bagian struktur candi yang menyimpang

kemiringan dinding candi; pembongkaran batu-batu candi. Untuk

Ÿ mempersiapkan penyediaan listrik, air, kestabilan struktur bangunannya, maka metode

dan alat transportasi; pembongkarannya dilakukan per-kwadran yang

Ÿ pembangunan kantor di lokasi proyek, dihitung dari tangga candi. Kwadran barat laut

gudang, dan bangunan lainnya untuk yang dindingnya sangat miring harus

fasilitas kerja; d i w a s p a d a i d a l a m p e r t a m a k a l i

Ÿ mengadakan pendidikan dan pelatihan pembongkarannya. Perancah telah disiapkan

pemugaran serta konservasi untuk untuk pembongkaran pagar langkan, namun

teknisi lapangan. pada tahun 1965 semua kegiatan dihentikan

Di samping i tu untuk persiapan karena terjadi kekacauan politik.

pemugaran telah dilakukan pula koordinasi Permintaan kepada UNESCO baru

dengan Pemerintah Daerah dan Angkatan Darat dilakukan pada tahun 1967 karena Candi

serta Kepolisian untuk kelancaran dan B o r o b u d u r s u d a h d a l a m k o n d i s i

pengamanan proyek, misalnya bantuan membahayakan. Pada konggres UNESCO ke-

Angkatan Darat untuk pengangkutan crane 27 di Amerika Serikat yang diselenggarakan

kapasitas 10 ton. Untuk penelitian geologi telah pada bulan Agustus 1967 mengagendakan

dilakukan kerjasama dengan Institut Teknologi bantuan penyelamatan Candi Borobudur.

Bandung dengan diketahui oleh DR. Sartono. Dalam realisasinya UNESCO mengirimkan dua

Tim dari Bandung ini mengadakan pengeboran tenaga ahli pada awal tahun 1968 untuk

tanah/batuan di dalam maupun di luar candi. mengadakan studi Candi Borobudur, yaitu: DR.

Hasilnya sangat penting untuk mengetahui B.Ph. Groslier, tenaga ahli Perancis tentang

kekuatan dan keadaan lapisan tanah di bawah pemugaran dan saat itu sebagai Director of the

candi, termasuk stratigrafi bukit tempat Conservation d'Angkor di Siem Reap Kamboja,

kedudukkan candi. Hal tersebut terbukti ketika dan DR. C. Voute sebagai ahli geo-hidrologis

NEDECO dan ahli UNESCO bidang biologi, DR. pada International Institute for the Aerial Surveys

Hyvert dalam membuat perencanaan and Earth Sciences in the Netherland. Dua ahli

pemugaran memanfaatkan hasil penelitian DR. tersebut berpendapat bahwa kondisi Candi

Sampurno untuk dasar perhitungan teknik sipil Borobudur sudah mengkhawatirkan maka perlu

dan program konservasi. Hasil penelitian segera penyelamatan. Problem yang dihadapi

geologi ini juga dijadikan dasar pertimbangan Indonesia pada saat itu adalah kekurangan

211Persiapan Pemugaran IICandi Borobudur

dana untuk penyelamatan Candi Borobudur, persiapan pemugaran yang telah dilakukan oleh

kekurangan tenaga ahli, dan belum tersedianya para ahli Indonesia. Namun demikian

peralatan modern. Menanggapi hal itu, penambahan penelitian dan percobaan-

UNESCO segera mengirimkan lagi beberapa percobaan perlu dilakukan agar lebih banyak

tenaga ahli. Tidak sampai bulan Januari 1973, informasi yang diperoleh dan untuk kelancaran

kontrak kesepakatan antara Pemerintah serta keberhasilan pemugaran. Dari segi

Republ ik Indonesia dengan UNESCO pendanaan, UNESCO mulai melakukan

ditandatangani. Hal ini sebagai tanda bahwa penggalangan dana internasional, antara lain

pemugaran Candi Borobudur dengan dari USA, Belanda, Swis, Australia, dan Jepang.

kerjasama internasional dimulai. Dalam hal ini Persiapan pemugaran yang bersifat

DR. Groslier dan DR. Voute menghargai dan teknis-arkeologis juga telah dilaksanakan,

menaruh rasa hormat atas pelaksanaan misalnya pengumpulan batu-batu lepas.

Disebut batu lepas karena batunya telah lepas

dari struktur candi atau fragmen batu telah lepas

dari induknya, bahkan keberadaannya sudah

jauh dari konteksnya. Batu-batu lepas tersebut

ada yang ditemukan di halaman sekitar candi,

ada juga berada di dalam tanah, ada pula yang

telah difungsikan untuk fondasi rumah, untuk

tangga dan untuk lantai rumah atau halaman.

Khusus batu lepas berupa stupa seringkali

dimanfaatkan sebagai lumpang penumbuk

padi. Masih banyak lagi pemanfaatan batu lepas

untuk keperluan rumah tangga warga sekitar

Borobudur. Batu-batu lepas tersebut setelah

dikumpulkan, kemudian diklasifikasi jenis dan

bentuknya. Setiap batu lepas diukur dan

digambar, untuk selanjutnya dilakukan

pencocokan di candi. Jenis batu lepas tersebut

antara lain: blok batu polos atau berornamen

212

Situasi bengkel kerja pada saat pemugaran II

Persiapan Pemugaran IICandi Borobudur

(misalnya: antefiks, kala-makara, dan relief), nomor registrasi yang juga dicantumkan ke

stupa, dan arca Buddha. Ternyata dari hasil dalam gambar seri B. Gambar seri C adalah

pengumpulan batu lepas yang dilakukan tahun turunan dari gambar seri A yang digunakan

1970 – 1971 dan dilanjutkan tahun 1973 – 1974 untuk survei dan penentuan metode perawatan

diperoleh hasil 2.234 blok sudah diklasifikasi pada setiap blok batu. Di samping itu masih ada

dan 739 blok berhasil dicocokan ke tempat satu macam gambar lagi yaitu gambar

aslinya. fotogrametri. Gambar ini berfungsi untuk

Pekerjaan lainnya adalah penggambaran dokumentasi dan control dalam rekonstruksi.

yang sebagian merupakan pekerjaan lanjutan Hasil penggambaran dengan fotogrametri ini

yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia sangat akurat dan menunjukkan gambar apa

sebelum ada kesepakatan ker jasama adanya, termasuk ukurannya. Apabila pada

internasional dengan UNESCO. Kegiatan ini gambar-gambar serial, tepi blok batu digambar

harus sudah diselesaikan sebelum pekerjaan dengan garis lurus, sedangkan pada gambar

pembongkaran dimulai. Penggambaran fotogrametri tidak lurus tergantung lekukan-

tersebut dilaksanakan dengan sangat teliti dan lekukan tepi batu. Untuk selanjutnya setiap

akurat, sebab setiap blok batu dan lebar gambar serial dilengkapi dengan nomor

celahnya diukur, termasuk arah kemiringannya. registrasi, nomor serial ditempatkan pada setiap

Ada tiga macam seri penggambaran, yaitu blok batu, setiap lapis susunan batu juga diberi

gambar seri A, B, dan C. Gambar seri A ini nomor di sebelah kanan gambar. Indikasi

adalah gambar setiap blok batu termasuk registrasi lainnya diletakkan pada notasi

ukurannya dengan koordinat tiga dimensi yang gambar, yaitu meliputi: sisi candi, tingkat,

berfungsi untuk pedoman rekonstruksi. Adapun bidang, dan dinding atau pagar langkan.

gambar seri B hampir sama dengan gambar seri Kegiatan persiapan yang lain adalah

A hanya ditambah dengan gambar tata letak pengukuran dimensi candi untuk pedoman

blok-blok batu yang akan ditempatkan ke dalam rekonstruksi ke bentuk aslinya. Menurut

palet. Palet adalah kotak kayu yang terbuka Dumarcay, bentuk Candi Borobudur yang

bagian atasnya dan di dalamnya disekat sekarang ini sudah tidak asli lagi, karena sudah

menjadi 9 bagian untuk penempatan blok batu. mengalami paling tidak dua tahap restorasi

Apabila ukuran batu normal, satu palet dapat pada saat pembangunannya (Dumarcay: 1974,

ditempati untuk 9 blok batu. Palet tersebut diberi 225). Meskipun demikian, bentuk yang

213

Model penyimpanan dan registrasi pada blok-blok batu maupun arca yang ditempatkan ke

dalam palet

Persiapan Pemugaran IICandi Borobudur

sekarang ini masih dapat dijadikan dasar selasar; 1 untuk lorong tingkat I; 2 untuk lorong

pemugaran kedua dengan syarat dinding yang tingkat II; 3 untuk lorong tingkat III; 4 untuk

miring ditegakkan, dinding yang melesak lorong tingkat IV; dan 5 untuk teras bundar.

diangkat, celah-celah batu yang terbuka Registrasi berikutnya adalah bidang candi,

dirapatkan, kemudian dibuat gambar setiap sisi candi dibagi beberapa bidang atau

rekonstruksi berdasarkan pengukuran tiga seksi yang penomorannya dimulai dari kanan ke

dimensi yang akurat. Di samping pengukuran kiri, yaitu: A – J untuk dinding candi, A1 – J1

yang menyeluruh, dilakukan pula pengukuran untuk pagar langkan tampak dalam, dan A2 – J2

setiap bagian, misalnya: tinggi dinding tiap untuk pagar langkan tampak luar. Untuk tangga

tingkat, tinggi dan tebal pagar langkan, lebar dan gapura diberi kode T (tengah) dan Y atau Z

tangga, dan lain sebagainya. (untuk dindingnya). Setiap lapisan batu juga

Apabila pemugaran kedua yang akan diberi kode nomor yang dimulai dari bagian

dilaksanakan dengan cara pembongkaran total bawah pada setiap dinding candi atau pagar

maka ratusan ribu blok batu akan dilepas dari langkan. Penomoran yang terakhir adalah

struktur candinya. Untuk selanjutnya blok-blok nomor serial batu yang dimulai dari kiri ke kanan

batu tersebut akan berkeliling ke tempat-tempat pada setiap lapis batu dalam satu bidang candi.

perawatan yang akhirnya akan kembali lagi ke Beberapa kode nomor tersebut dipahatkan

candi untuk direkonstruksi. Mulai dari pada permukaan atas batu, sehingga meskipun

pembongka ran sampa i r ekons t ruks i batunya keliling kemana-mana tetap diketahui

kemungkinan besar beberapa blok batu dapat posisinya di candi. Untuk mempermudah

tertinggal di suatu tempat perawatan atau dapat pemahatan nomor registrasi pada setiap batu

juga tertukar antar blok batu, bahkan dapat juga maka dibuatkan kode nomor tersendiri sebagai

hilang. Oleh karena itu diperlukan sistem berikut:

registrasi yaitu pemberian nomor pada setiap 1 = │ ; 2 = \ ; 3 = ─ ; 4 = / ; 5 = ; 6 = ═

blok batu yang akan dikawal dengan kartu ; 7 = ; 8 = × ; 9 = ; 0 = ┼ .

registrasi pada setiap paletnya. Pemberian kode Pemetaan kerusakan pada setiap blok

nomor dimulai dari sisi candi, yaitu: nomor 1 batu Candi Borobudur perlu dilaksanakan

untuk sisi utara; 2 untuk sisi selatan; 3 untuk sisi sebelum kegiatan pembongkaran dimulai. Hal

timur; 4 untuk sisi barat, kemudian dilanjutkan ini untuk mengetahui secara rinci tingkat

dengan kode nomor lorong candi yaitu: 0 untuk kerusakan dan pelapukan batu-batunya.

214

Proses pemberian kode pada batu

Persiapan Pemugaran IICandi Borobudur

Berkaitan dengan hal tersebut dilakukan pula melalui serangkaian penelitian dan percobaan

berbagai penelitian dan percobaan agar agar diperoleh materi yang betul-betul efektif

diperoleh metode dan bahan konservasi yang dan efisien. Penelitian bahan konservan

cocok. Pemetaan konservasi ini meliputi: dilakukan di laboratorium Borobudur dan Paris

observasi umum, observasi restorasi, observasi ( Pe r a n c i s ) , s e d a n g k a n p e r c o b a a n -

biologi. Kondisi batu yang diobservasi umum percobaannya dilakukan di lingkungan Candi

adalah: keausan permukaan batu karena erosi; Borobudur. Bahan pembersih mikro-organisme

adanya lapisan oker; endapan putih pada dan bahan pengawetnya yang diteliti dan dicoba

permukaan batu; lubang alveol adalah lubang- keefektifannya berjumlah 17 jenis, yaitu: AC 322,

lubang pada permukaan batu karena faktor Benzalkon, Curitan, Formol, Hyvar X, Karmex,

biologi; dan permukaan batu yang tidak rusak Muslick, Nabasan, Noranium, Preventol L,

atau masih bersih. Sasaran observasi restorasi Preventol O extra, Preventol PN, Preventol ON,

meliputi: bagian batu yang telah hilang; retakan Proven, Quat, Sodium hydroksida, dan S-66.

pada batu; retakan rambut yang terisi endapan;

pengelupasan permukaan batu; pengelupasan

permukaan batu yang terisi endapan; endapan

pada permukaan batu atau retakan yang sudah

mengeras; postule adalah lubang pada batu

yang terisi lumut dan tertutup endapan putih

yang menonjol. Adapun observasi biologi

meliputi: ganggang di dalam lubang-lubang

relief; ganggang pada aliran air; jamur kerak

crustaceae putih; jamur kerak crustaceae yang

lain; jamur kerak foliaceae; lumut pada

permukaan batu; lumut di dalam lubang-lubang

relief atau di dalam retakan atau di dalam celah-

celah batu.

Setelah kerusakan/pelapukan setiap blok

batu diketahui maka perlu dicari metode dan

bahan konservasi yang cocok. Tentu saja hal ini

215

Contoh kode pada batu candi untuk mempermudah pemahatan nomor registrasi

Persiapan Pemugaran IICandi Borobudur

Dari penelitian dan percobaan ini diperoleh hasil perbaikan batu-batu Candi Borobudur yang

bahan-bahan yang efektif dan efisien untuk rusak, yaitu: Akemi Normal untuk bahan

konservasi Candi Borobudur, antara lain: AC 322 penyambungan batu-batu yang berukuran

sangat efektif untuk pembersihan jamur kerak, relatif kecil, karena bahan ini mempunyai masa

Hyvar X yang cair dengan kadar 1 – 2% efektif pakai yang singkat setelah dicampur antara

untuk membunuh lumut dan ganggang hitam. resin dan hardenernya, Davis Fuller 614 dapat

Adapun bahan perekat yang diteliti dan dicoba digunakan untuk penyambungan dan perbaikan

keefektifannya berjumlah 12 macam, yaitu: batu-batu yang berukuran relatif besar karena

Akemi Normal, Akemi Extra, Akemi Universal, mempunyai masa pakai agak lama, yaitu 2 jam

Sinmast P 203, Araldite AW 106, Araldite XB dan masa keringnya 4 jam.

2697, Araldite GY 257, Epasfill PT 521 SL, Davis Penelitian lainnya dalam persiapan

Fuller 614, Davis Fuller 609, Instant Resiweld, pemugaran adalah penelitian arkeologi dengan

dan Durox 628. Dari serangkaian uji coba obyek sasaran candinya itu sendiri dan

terhadap bahan-bahan tersebut, diperoleh dua lingkungannya. Titik 0 dari candi perlu dicari

macam bahan perekat yang efektif untuk sebagai dasar pemugaran dengan cara

ekskavasi di halaman candi yang berhimpitan

dengan dinding selasar dan di jalan masuk

candi. Beberapa ekskavasi telah dilakukan di

lingkungan candi termasuk di lahan yang akan

digunakan untuk area kerja konservasi dan di

sekeliling candi yang akan diberi ring beton.

Ring beton ini berfungsi sebagai sabuk candi

agar tidak terjadi deformasi horizontal bila

ditambah tekanan dari atas karena di bawah

lantai lorong candi akan diberi ring beton. Di

samping itu ring beton di sekeliling candi untuk

sementara digunakan untuk landasan tower

crane. Hasil ekskavasi arkeologi tersebut antara

lain ditemukannya beberapa stupika, tablet, dan

beberapa fragmen tembikar.

216

Lokasi penyimpanan palet di area bawah Candi Borobudur

Persiapan Pemugaran IICandi Borobudur

Prasarana dan sarana kerja perlu pentingnya juga disiapkan peralatan kecil,

dipersiapkan sebelum kegiatan pembongkaran antara lain: pahat, pukul besi, cetok, sikat ijuk,

dimulai, termasuk peralatan modern yang pada bor batu, dan lain sebagainya, bahkan disiapkan

tahun 1965 belum terlaksana. Selain kantor dan juga gerinda gigi untuk mengikis endapan pada

gudang yang telah disebutkan di bagian depan, batu yang sudah mengeras.

bangunan untuk konservasi batu perlu dibuat di

area bawah. Di area bawah dibagi beberapa PENUTUP

bagian, mulai dari sebelah timur adalah: lahan

penampungan batu-batu dalam palet hasil Perangkat lunak untuk pengontrolan

pembongkaran; area untuk pembersihan pemugaran ini juga dipersiapkan agar

kering; area untuk pembersihan basah dengan pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai

air dan bahan kimia; ruangan oven dengan dengan rencana. Ada dua macam pengontrolan o

suhu maksimal 60 C; area untuk perbaikan yaitu: Stone Registration System (SRS) dan

batu; area untuk pengawetan; area untuk Project Control System (PCS). Sistem registrasi

penampungan akhir. Peralatan modern di atas batu ini mengkomputerisasi proses jalannya

candi yang perlu disiapkan adalah tower crane batu mulai dari pembongkaran, konservasi,

untuk mengangkut palet yang berisi 9 blok batu sampai ke pemasangan kembali, sehingga

hasil pembongkaran. Di samping itu di atas apab i l a t e rdapa t pe laksanaan yang

candi juga disiapkan beberapa katrol yang menyimpang dari perintah kartu registrasi akan

dilengkapi tali sandat untuk mengangkat diketahui dan segera dikoreksi. Dengan

bongkaran batu yang akan diletakkan ke dalam demikian tidak akan terjadi hilangnya batu dan

palet. Beberapa kendaraan forklift perlu juga kekeliruan pengerjaan.

disiapkan di halaman candi dan di area bawah. Adapun PCS adalah teknik ilmiah untuk

Mengingat area atas dan bawah dipisahkan perencanaan, memonitor, dan pengontrolan

dengan tebing maka perlu disiapkan gantry jalannya proyek dengan sistem komputerisasi.

crane untuk mengangkut palet-palet batu dari Sebenarnya hal ini merupakan bagian dari

area atas menuju tempat penampungan di area manajemen proyek, sehingga bila terjadi

bawah. Sejenis gantry crane yang dapat keterlambatan atau kemajuan jalannya proyek

bergeser juga dipasang di penampungan akhir. segera diketahui dan perlu dicari penyebabnya

Selain peralatan berat tersebut tidak kalah untuk diperbaiki.

217Persiapan Pemugaran IICandi Borobudur

Beberapa kegiatan dalam artikel tersebut DAFTAR PUSTAKA

merupakan pekerjaan persiapan yang penting

Anom, dkk. 2005. The Restoration of untuk menjamin kelancaran pemugaran Candi Borobudur. Paris : United Nations

Borobudur ke dua. Jaminan Candi Borobudur Educational, Scientific and Cultural

akan dapat bertahan sampai 1000 tahun adalah Organization. sesuatu hal yang tidak mudah. Oleh karena itu di

D u m a r c a y, J . 1 9 7 4 . R e p o r t o n dalam proses pemugaran ini perlu dipersiapkan Measurements and Dimensions, Pelita

dengan seksama, rinci, dan penuh perhitungan Borobudur Seri CC No. 3. Jakarta :

yang teliti, termasuk perhitungan faktor Proyek PELITA Restorasi Candi Borobudur, Departemen Pendidikan keselamatan bila terjadi gempa bumi pada 6

dan Kebudayaan.Skala Richter.

Khandelwal, V.K. and Raharjo, B. 1977. Computerized Project Control System for The Restoration of Borobudur Temple, Pelita Borobudur Seri B. 10.

218 Persiapan Pemugaran IICandi Borobudur

Situasi pemugaran II Candi Borobudur

Jakarta : Proyek PELITA Pemugaran Candi Borobudur, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Samidi and Santoso, D. 1978. Report on Stone Treatment Practice at The Chemico-Archaeological Department of The Borobudur Restoration Project, Pelita Borobudur Seri B 12. Jakarta : Proyek PELITA Pemugaran Candi Borobudur, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Drs. Dukut Santoso, lahir di Surakarta pada tanggal 3

Mei 1950. Bergabung dalam Proyek Pemugaran Candi

Borobudur tahun 1973-1983. Berbagai training course

terutama di bidang konservasi dan pemugaran cagar budaya

pernah diikuti seperti Training Course on Technical

Conservation di Borobudur pada tahun 1971-1974 danTraining

Course on Restoration of Monument di Florence, Italia pada

tahun 1976-1977. Pada tahun 1987 menamatkan pendidikan S1

Arkeologi di Universitas Gadjah Mada. Dikirim dalam

kapasitasnya sebagai expert dalam Restoration of Royal Palace

Site (Phimeanakas) di Siem Riep, Kamboja. Sekembalinya ke

Indonesia diangkat sebagai Kepala Balai Konservasi

Peninggalan Borobudur pada tahun 1999-2006.

BIODATA PENULIS

219Persiapan Pemugaran IICandi Borobudur

Tower crane untuk mengangkut palet yang berisi blok batu hasil pembongkaran berada di atas ring beton yang berfungsi sebagai sabuk candi