8
Oleh A Syalabi Ihsan J ika berkunjung ke Kota Jambi, sem- patkanlah mampir ke Masjid Seribu Tiang. Anda akan dihadapkan dengan satu sosok masjid tanpa tembok dengan ratusan tiang menjulang. Total ada 232 tiang putih berjejer menyangga langit- langit masjid yang diresmikan oleh almarhum mantan presiden Soeharto tersebut. Empat puluh tiang di antaranya tampak lebih besar ketimbang yang lain. Tiang-tiang tembaga seukuran dua pelukan orang dewasa itu terletak tepat di tengah-tengah masjid. Mereka memang khusus didirikan untuk menunjang kubah. Warnanya yang emas dengan ornamen bergaya melayu pun menjadi pembeda diantara 192 tiang lainnya berwarna putih polos. Masjid ini bukan merupakan peninggalan nenek moyang. Imam rawatib masjid, Muhammad Zubir, mengungkap- kan, masjid ini dibangun pada awal 1971. Pembangunannya berlangsung hingga sembilan tahun. Tepat pada 1980, almarhum Presiden Soeharto pun meresmikan masjid unik bertitel Al-Falah ini. Perkara nama seribu tiang, Zubir mengungkapkan, nama tersebut merupakan julukan dari warga Jambi. “Yang kasih warga sendiri,” ujar dia, saat berbin- cang dengan Republika di Masjid Al-Falah, Jambi, Jumat (13/8) lalu. Sedangkan, konsep dengan banyak tiang, ungkap Zubir, sengaja dibuat arsitek yang dise- rahkan untuk menangani proyek masjid. Tujuannya, tutur Zubir, agar langit-langit masjid yang terbuat dari beton bisa tersangga dengan baik. Meski tanpa tembok, keamanan masjid tidak menjadi kendala. Zubir menegaskan, tidak ada tindak kriminalitas yang menghi- langkan peralatan masjid sejak pembangunan masjid Al-Falah berlangsung. “Kita ada enam satpam yang menjaga bergantian,” ujar dia. Dengan sistem keamanan tersebut, Zubir merasa masjid ini cukup aman untuk dikunjungi. Tidak hanya tiang, masjid ini pun terkenal dengan kolam ikan yang mengelilinginya. Beragam ikan tampak menari menarik per- hatian pengunjung yang singgah. Ikan mas, nila, dan lele menjadi penyejuk alami dari udara Jambi yang panas. Tidak hanya sekadar menonton, pengunjung pun dapat memberikan ikan-ikan itu makan. Pengurus masjid sudah menyiapkan pakan ikan berupa pelet yang bisa diberi dengan harga murah. Besarnya Rp 1.000 per genggam. Ramadhan 1430 Hijriah kali ini pun disambut meriah masjid unik itu. Menjelang berbuka, seti- daknya ratusan pengunjung hinggap mengerubungi masjid. Seratus paket nasi bungkus dan seratus paket kue menjadi titik perhatian jamaah. “Kadang- kadang paket ini kurang,” ujar Zubir. Hanya, mereka harus sabar menunggu selesainya zikir yang dibacakan para imam sambil menunggu azan Maghrib berku- mandang. Tarawih di masjid Al-Falah pun berlangsung istimewa. Mulai tahun ini, ungkap Zubir, pengurus masjid memutuskan untuk tarawih dengan dua puluh tiga rakaat dan menyelesaikan satu juz setiap malam. Hingga genap tiga puluh hari, tuturnya, maka jamaah tarawih masjid akan menuntaskan tiga puluh juz alias khatam Alquran. “Seperti yang ada di Masjidil Haram,” ujar Zubir merujuk kepada pelaksanaan tarawih di masjid suci Mekah. Zubir mengaku, tidak mengun- dang hafiz dari luar masjid untuk memimpin shalat tarawih. Pasalnya, tutur Zubir, masjid Al- Falah sudah memiliki tiga orang imam yang juga penghapal Alquran. Hanya, jamaah tarawih masjid rupanya menyusut dengan tarawih ala Masjidil Haram. “Sekarang bisa satu saf,” keluh- nya. Namun, Zubir mengungkap- kan, hal tersebut tidak akan mengubah niat pengurus untuk tetap melakukan tarawih panjang. Tujuannya, agar menyadarkan jamaah betapa penting membaca Alquran. Selain mengajak tarawih, ada tugas lain yang jauh lebih berat tengah dihadapi kaum agamawan di Jambi, macam Zubir. Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jambi mencatat, daerah tersebut kini menduduki peringkat keenam untuk konsumsi narkotika. Maka, menjadi wajar jika kasus penyakit HIV/AIDS marak di Jambi. Dinas Kesehatan Jambi menyebut, Jambi berada di peringkat kesepuluh pada tahun lalu untuk kategori kasus HIV/AIDS terbanyak nasional. Kebanyakan, penularannya melalui jarum suntik, alat para pecandu narkoba. Karena itulah, Bendahara Masjid Al-Falah, H Syahruddin, mengaku, sering kali mengingatkan dalam ceramah- ceramah agar warga menyadari bahaya penyakit ini. “Bagaimana pun dalam rangka amar makruf nahi munkar,” ujarnya. ed: darmawan sepriyossa REPUBLIKA SENIN 15 AGUSTUS 2011 25 P anggung berukuran sekitar 3 x 5 meter itu terpacak di pelataran Masjid Cut Meutia dan siap menjadi wa- hana kreatif para pemusik, setelah sehari sebelum- nya, Jumat (12/8), acara besar RICMA Camp itu dibuka. Panggung itu sendiri ditata untuk festival musik jazz di masjid yang berlokasi di Jakarta Pusat itu. Aktivitas tampak di berbagai sisi masjid. Di salah satu ruangan, ada sekitar 65 peserta mengikuti pesantren kilat. Pesertanya tentu saja para anak muda sesuai tema yang di- angkat, “Pemuda Bukan untuk Diam, tapi Bagaimana Men- cari Jati Diri untuk Menjadi Pemimpin Selanjutnya”. Kalimat itu terpampang di satu spanduk. Mencoba gagah, meski terkesan buatan zaman Orba. RICMA Camp adalah pesantren kilat yang digelar Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) setiap tahun di bulan puasa. “Ini adalah program tetap. Tahun ini RICMA bekerja sama dengan Warta Jazz membuat festival jazz,” ujar Muhammad Pradana Indraputra, ketua RICMA. RICMA Camp merupakan salah satu bentuk training kepemudaan yang bertujuan menumbuhkan kecintaan ter- hadap Islam. Pelatihan itu juga berharap bisa membuka wawasan akan peran-peran pemuda di masa mendatang. Di dalamnya terangkum materi tentang kepemudaan, keislaman, dan kenegaraan. Setelah acara itu usai, panitia berharap akan muncul generasi Muslim dengan daya saing kuat dan berkarakter ulil albab. Pendeknya, akan lahir pe- muda yang memiliki intelektualitas tinggi dan wawasan keislaman yang luas. “Mudahnya, kami berharap akan ada alumni RICMA Camp yang menjadi astronot yang bisa mendarat di bulan,” ujar Pradana, mahasiswa FE UI itu. “Kami ingin banyak orang besar yang lahir dari masjid.” Peserta RICMA Camp yang berlangsung tiga hari itu tidak menginap di masjid, tetapi mereka menginap di Hotel So- fyan, Menteng, yang terletak tak jauh dari masjid tersebut. Cukup banyak pro kontra mengiringi adanya festival jazz di Masjid Cut Meutia itu. Mereka yang kontra dengan festival musik itu menganggap bahwa masjid bukan tempat yang tepat untuk menggelar acara musik. Sementara Pradana yang bertanggung jawab terhadap acara itu, meski bisa memaklumi, punya pikiran sendiri. Menurut dia, masing- masing orang memiliki cara sendiri dalam berdakwah. “Kalau kita melihat Alquran surah Ibrahim ayat 4, di situ disebutkan bahwa jika kita berdakwah, kita harus mengikuti bahasa kaum yang akan kita ajak,” kata Pradana. Dengan alasan itu, karena target mereka adalah anak-anak muda, pihak RICMA pun mencoba mengikuti tren anak-anak muda itu. Apalagi, kita tahu, target itu bukan anak muda biasa, melainkan anak muda Menteng yang pasti mayoritas bergaya metropolis. Pradana juga punya pembenaran lain: Wali Songo. Menu- rut dia, kesembilan wali penyebar Islam di tanah Jawa itu selalu menggunakan media kesenian yang akrab dengan target mereka. Menurut Pradana, untuk berdakwah harus melakukan pendekatan lebih dulu dengan objek dakwah. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memfasilitasi keinginan mereka. Dengan begitu, antara yang mengajak dan yang diajak tidak akan terasa perbedaan. “Agak sulit untuk mengajak orang datang ke masjid. Tapi, ketika mengajak orang untuk nonton musik, lalu mampir ke masjid, rasanya akan lebih mudah,” kata dia. Dengan alasan itu, festival jazz di Masjid Cut Meutia itu digelar. Pradana yakin, cara itu akan memberikan kenya- manan dan rasa saling memiliki antarremaja masjid dan masyarakat. “Masjid ini kan milik semua orang. Istilah kami, daripada nongkrong di jalan, mending nongkrong di masjid deh.” c23 ed: darmawan sepriyossa Khas Mutiara Hadis 1432 H Dari Hisyam bin Urwah, dia berkata, “Aku men- dengar Ashim bin Umar bin Khattab, dari ayahnya (Umar RA), dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Apabila malam mulai masuk ke arah sana dan siang mulai hilang dari arah sana, maka orang yang berpuasa boleh berbuka.’” (HR Bukhari No 1954) Berjamaah dalam Jazz Ala MASJID HARAM DI SERIBU TIANG Masjid tanpa tembok itu terkenal aman. AGUNG SUPRIYANTO PENJUALAN DODOL BETAWI Dua orang pekerja merapikan adonan dodol Betawi industri rumahan di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Ahad (14/8). Menjelang Hari Raya Idul Fitri terjadi peningkatan permintaan. Dalam sehari pekerja dapat memproduksi tujuh hingga 10 kenceng (kuali besar). PRAYOGI

Cahaya Ramadhan 1432 H

  • Upload
    asmat

  • View
    256

  • Download
    5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Republika, 15 Agustus 2011

Citation preview

Page 1: Cahaya Ramadhan 1432 H

Oleh A Syalabi Ihsan

Jika berkunjung keKota Jambi, sem-patkanlah mampirke Masjid SeribuTiang. Anda akandihadapkan

dengan satu sosok masjid tanpatembok dengan ratusan tiangmenjulang. Total ada 232 tiangputih berjejer menyangga langit-langit masjid yang diresmikanoleh almarhum mantan presidenSoeharto tersebut.

Empat puluh tiang diantaranya tampak lebih besarketimbang yang lain. Tiang-tiangtembaga seukuran dua pelukanorang dewasa itu terletak tepat ditengah-tengah masjid. Merekamemang khusus didirikan untukmenunjang kubah. Warnanyayang emas dengan ornamenbergaya melayu pun menjadipembeda diantara 192 tianglainnya berwarna putih polos.

Masjid ini bukan merupakanpeninggalan nenek moyang.Imam rawatib masjid,Muhammad Zubir, mengungkap-kan, masjid ini dibangun padaawal 1971. Pembangunannyaberlangsung hingga sembilantahun. Tepat pada 1980,almarhum Presiden Soeharto punmeresmikan masjid unik bertitelAl-Falah ini.

Perkara nama seribu tiang,Zubir mengungkapkan, nama

tersebut merupakan julukan dariwarga Jambi. “Yang kasih wargasendiri,” ujar dia, saat berbin-cang dengan Republika di MasjidAl-Falah, Jambi, Jumat (13/8)lalu. Sedangkan, konsep denganbanyak tiang, ungkap Zubir,sengaja dibuat arsitek yang dise -rahkan untuk menangani proyekmasjid. Tujuannya, tutur Zubir,agar langit-langit masjid yangterbuat dari beton bisa tersanggadengan baik.

Meski tanpa tembok, keamananmasjid tidak menjadi kendala.Zubir menegaskan, tidak adatindak kriminalitas yang menghi-langkan peralatan masjid sejakpembangunan masjid Al-Falahberlangsung. “Kita ada enamsatpam yang menjaga bergantian,”ujar dia. Dengan sistem keamanantersebut, Zubir merasa masjid inicukup aman untuk dikunjungi.

Tidak hanya tiang, masjid inipun terkenal dengan kolam ikanyang mengelilinginya. Beragamikan tampak menari menarik per-hatian pengunjung yang singgah.Ikan mas, nila, dan lele menjadipenyejuk alami dari udara Jambiyang panas. Tidak hanya sekadarmenonton, pengunjung pun dapatmemberikan ikan-ikan itumakan. Pengurus masjid sudah

menyiapkan pakan ikan berupapelet yang bisa diberi denganharga murah. Besarnya Rp 1.000per genggam.

Ramadhan 1430 Hijriah kali inipun disambut meriah masjid unikitu. Menjelang berbuka, seti-daknya ratusan pengunjunghinggap mengerubungi masjid.Seratus paket nasi bungkus danseratus paket kue menjadi titikperhatian jamaah. “Kadang-kadang paket ini kurang,” ujarZubir. Hanya, mereka harus sabarmenunggu selesainya zikir yangdibacakan para imam sambilmenunggu azan Maghrib berku-mandang.

Tarawih di masjid Al-Falahpun berlangsung istimewa. Mulaitahun ini, ungkap Zubir, pengurus masjid memutuskanuntuk tarawih dengan dua puluhtiga rakaat dan menyelesaikansatu juz setiap malam. Hinggagenap tiga puluh hari, tuturnya,maka jamaah tarawih masjidakan menuntaskan tiga puluh juzalias khatam Alquran. “Sepertiyang ada di Masjidil Haram,”ujar Zubir merujuk kepadapelaksanaan tarawih di masjidsuci Mekah.

Zubir mengaku, tidak mengun-dang hafiz dari luar masjid untuk

memimpin shalat tarawih.Pasalnya, tutur Zubir, masjid Al-Falah sudah memiliki tiga orangimam yang juga penghapalAlquran. Hanya, jamaah tarawihmasjid rupanya menyusut dengantarawih ala Masjidil Haram.“Sekarang bisa satu saf,” keluh-nya. Namun, Zubir mengungkap-kan, hal tersebut tidak akan mengubah niat pengurus untuktetap melakukan tarawihpanjang. Tujuannya, agarmenyadarkan jamaah betapapenting membaca Alquran.

Selain mengajak tarawih, adatugas lain yang jauh lebih berattengah dihadapi kaum agamawandi Jambi, macam Zubir. BadanNarkotika Provinsi (BNP) Jambimencatat, daerah tersebut kinimenduduki peringkat keenamuntuk konsumsi narkotika.

Maka, menjadi wajar jika kasuspenyakit HIV/AIDS marak diJambi. Dinas Kesehatan Jambimenyebut, Jambi berada di peringkat kesepuluh pada tahunlalu untuk kategori kasusHIV/AIDS terbanyak nasional.Kebanyakan, penularannyamelalui jarum suntik, alat parapecandu narkoba. Karena itulah,Bendahara Masjid Al-Falah, HSyahruddin, mengaku, sering kalimengingatkan dalam ceramah-ceramah agar warga menyadaribahaya penyakit ini. “Bagaimanapun dalam rangka amar makrufnahi munkar,” ujarnya.

■ ed: darmawan sepriyossa

REPUBLIKASENIN

15 AGUSTUS 2011

25

P anggung berukuran sekitar 3 x 5 meter itu terpacakdi pelataran Masjid Cut Meutia dan siap menjadi wa-hana kreatif para pemusik, setelah sehari sebelum-

nya, Jumat (12/8), acara besar RICMA Camp itu dibuka.Panggung itu sendiri ditata untuk festival musik jazz dimasjid yang berlokasi di Jakarta Pusat itu.

Aktivitas tampak di berbagai sisi masjid. Di salah saturuangan, ada sekitar 65 peserta mengikuti pesantren kilat.Pesertanya tentu saja para anak muda sesuai tema yang di-angkat, “Pemuda Bukan untuk Diam, tapi Bagaimana Men-cari Jati Diri untuk Menjadi Pemimpin Selanjutnya”. Kalimatitu terpampang di satu spanduk. Mencoba gagah, meskiterkesan buatan zaman Orba.

RICMA Camp adalah pesantren kilat yang digelar RemajaIslam Masjid Cut Meutia (RICMA) setiap tahun di bulanpuasa. “Ini adalah program tetap. Tahun ini RICMA bekerjasama dengan Warta Jazz membuat festival jazz,” ujarMuhammad Pradana Indraputra, ketua RICMA.

RICMA Camp merupakan salah satu bentuk trainingkepemudaan yang bertujuan menumbuhkan kecintaan ter-hadap Islam. Pelatihan itu juga berharap bisa membukawawasan akan peran-peran pemuda di masa mendatang. Didalamnya terangkum materi tentang kepemudaan, keislaman, dan kenegaraan. Setelah acara itu usai, panitiaberharap akan muncul generasi Muslim dengan daya saingkuat dan berkarakter ulil albab. Pendeknya, akan lahir pe-muda yang memiliki intelektualitas tinggi dan wawasan keislaman yang luas.

“Mudahnya, kami berharap akan ada alumni RICMACamp yang menjadi astronot yang bisa mendarat di bulan,”ujar Pradana, mahasiswa FE UI itu. “Kami ingin banyakorang besar yang lahir dari masjid.”

Peserta RICMA Camp yang berlangsung tiga hari itu tidakmenginap di masjid, tetapi mereka menginap di Hotel So-fyan, Menteng, yang terletak tak jauh dari masjid tersebut.Cukup banyak pro kontra mengiringi adanya festival jazz diMasjid Cut Meutia itu. Mereka yang kontra dengan festivalmusik itu menganggap bahwa masjid bukan tempat yangtepat untuk menggelar acara musik. Sementara Pradanayang bertanggung jawab terhadap acara itu, meski bisamemaklumi, punya pikiran sendiri. Menurut dia, masing-masing orang memiliki cara sendiri dalam berdakwah.

“Kalau kita melihat Alquran surah Ibrahim ayat 4, di situdisebutkan bahwa jika kita berdakwah, kita harus mengikutibahasa kaum yang akan kita ajak,” kata Pradana. Denganalasan itu, karena target mereka adalah anak-anak muda,pihak RICMA pun mencoba mengikuti tren anak-anak mudaitu. Apalagi, kita tahu, target itu bukan anak muda biasa,melainkan anak muda Menteng yang pasti mayoritasbergaya metropolis.

Pradana juga punya pembenaran lain: Wali Songo. Menu-rut dia, kesembilan wali penyebar Islam di tanah Jawa ituselalu menggunakan media kesenian yang akrab dengantarget mereka.

Menurut Pradana, untuk berdakwah harus melakukanpendekatan lebih dulu dengan objek dakwah. Salah satucara yang bisa dilakukan adalah dengan memfasilitasikeinginan mereka. Dengan begitu, antara yang mengajakdan yang diajak tidak akan terasa perbedaan. “Agak sulituntuk mengajak orang datang ke masjid. Tapi, ketika mengajak orang untuk nonton musik, lalu mampir kemasjid, rasanya akan lebih mudah,” kata dia.

Dengan alasan itu, festival jazz di Masjid Cut Meutia itudigelar. Pradana yakin, cara itu akan memberikan kenya-manan dan rasa saling memiliki antarremaja masjid danmasyarakat. “Masjid ini kan milik semua orang. Istilahkami, daripada nongkrong di jalan, mending nongkrong dimasjid deh.” ■ c23 ed: darmawan sepriyossa

Khas

Mutiara Hadis

1432 H

Dari Hisyam bin Urwah, dia berkata, “Aku men -dengar Ashim bin Umar bin Khattab, dari ayahnya

(Umar RA), dia berkata bahwa Rasulullah SAWbersabda, ‘Apabila malam mulai masuk ke arah

sana dan siang mulai hilang dari arah sana, makaorang yang berpuasa boleh berbuka.’”

(HR Bukhari No 1954)

Berjamaahdalam Jazz

Ala MASJID HARAMDI SERIBU TIANG

Masjid tanpa tembok ituterkenal aman.

AGUNG SUPRIYANTO

PENJUALAN DODOL BETAWIDua orang pekerja merapikan adonan dodol Betawi industri rumahan di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Ahad (14/8). Menjelang Hari Raya Idul Fitriterjadi peningkatan permintaan. Dalam sehari pekerja dapat memproduksi tujuh hingga 10 kenceng (kuali besar).

PRAYOGI

Page 2: Cahaya Ramadhan 1432 H

Sore itu, saat azanMaghrib berkuman-dang dari MasjidYayasan Panti AsuhanMuslim Ananda,

Pondok Gede, Bekasi, sejumlahpemuda tampak berbaur dengan22 anak asuh dan pekerja panti.Gumam hamdalah terdengar saatminuman dingin yang telah disi-apkan sebagai menu takjil dalamacara buka bersama itu melipurdahaga mereka.

Para pemuda yang mayoritasberpakaian hitam dipadu jaketkulit dan celana jeans itu bukansekadar mampir untukmenumpang berbuka. Justru,mereka yang tergabung dalamKomunitas Bikers Pondok Gedeitu merupakan penggagas acarasosial tersebut.

Sejak dua tahun yang lalu,acara tersebut telah menjadikegiatan wajib bikers PondokGede, Bekasi, saat Ramadhan.“Kami ingin berbagi,” ujar HariSusanto, salah satu bikers yang

mengetuai Komunitas BikersPondok Gede. Kesempatan terse-but melibatkan partisipasi tidakkurang dari 90 bikers dari 11 klubmotor se-Pondok Gede.

Takjil bersama kemudiandilanjutkan salat Maghrib berja-maah, dipimpin pembimbingpanti asuhan, Muhammad Rodja.Usai menjadi imam shalat, Rodjamenyampaikan tausiah tentangpentingnya silaturahim antar s esama. Sambil menyisipkanbeberapa kisah tentangRasulullah SAW, Rodja mencobaberinteraksi dengan melemparguyonan kepada bikers yangduduk berbaur dengan para santridalam saf-saf shalat itu.

Tausiah hanya berlangsungsekitar 15 menit. Setelah itu, ma -

sing-masing menikmati hi dang an,membuka kotak makanan yangtelah disiapkan para bikers.Selain menu takjil dan berbuka,mereka juga memberikan sejum-lah bahan pokok seperti beras,gula, minyak, dan beberapa bahanlainnya. “Dananya dari hasilpatungan,” kata Hari. Ia menam-bahkan, kegiatan tersebut akanmenjadi kegiatan rutin tahunan.

Muhammad Rodja mengaku,senang dengan kegiatan yang di ni -lainya sebagai bentuk kepedulianpara bikers itu. Yang di syukurinyaadalah silaturahim yang terciptadari momen kebersamaan tersebut.“Dari situ, muncul take and give,”ujar dia. Hubungan baik itu, kataRodja, kemudian tidak saja terjalinsaat Ramadhan, melainkan sepan-

jang tahun.Tak hanya itu, Asosiasi Motor

Club Indonesia (AMCI) DKIJakarta dan Depok jugamelakukan bakti sosial keesokan-nya. Mereka menyumbangkansejumlah uang yang juga hasilpatungan untuk pembangunansebuah masjid di kawasan PondokBambu, Duren Sawit, JakartaTimur. “Sebelumnya, kita rollingthunder Jatiwaringin-Monas-Pondok Bambu, lalu sahurbersama di masjid dan diakhiripenyerahan uang amal,” ujarHumas AMCI DKI Jakarta, BobyA Brahim, yang juga anggota JatiMakmur Motor Community.

Boby mengatakan, kegiatansosial yang dilakukan komunitas-nya merupakan wujud kepedulianbikers akan sekitarnya, sekaligussebagai upaya mengisi Ramadhandengan kegiatan berguna. “Kamiingin menunjukkan, bikers bukanpelaku ugal-ugalan di jalanseperti penilaian orang,” ujarBoby. ■ c15 ed: darmawan sepriyossa

REPUBLIKASENIN

15 AGUSTUS 2011 261432 H

Konsultasi Zakat

Membayar Zakat DicicilPerusahaan saya bergerak di bidang tambak

udang. Tahun lalu kami menggunakan konsultan dari

luar negeri untuk mendeteksi virus dan bakteri di

tambak. Karena kesalahan analisis, saya

mengalami kerugian. Tetapi, karena masih

mencapai nisab, saya tetap mengeluarkan zakat.

Bagaimana hukumnya jika konsultan tersebut tidak

saya bayar karena salah dalam mendeteksi? Zakat

yang saya keluarkan juga dicicil dua kali karena

dana saya tidak cukup, bolehkah?

Wahyu, Jakarta

Jawaban:

Hubungan anda dengan konsultan (menyangkut

hak dan kewajiban) harus dilakukan secara tertulis

dan transparan, sehingga berbagai kekeliruan dan

kesalahan bisa diantisipasi dengan baik. Dalam

kasus anda, perhatikan saja bagaimana hak dan ke-

wajiban dari konsultan tersebut. Mengenai zakat,

bisa saja dilakukan secara bertahap, misalnya dua

kali pembayaran sesuai dengan kemampuan dan

ketersediaan uang Anda. ■

Jika ada pertanyaan seputar zakat, silahkan kirim pertanyaan Anda ke e-mail :

[email protected]

Diasuh olehProf Dr M Amin Suma SH MA

Oleh Ichsan Emrald

G aya Gigi membawakanlagu religius memangselalu khas. LapanganBonakarta Cilegon

dipenuhi penonton. Di pekankedua Ramadhan ini, berbagaikegiatan menjelang 17 Agustussemakin gencar dilakukan masya -rakat. Tetapi, Ahad (14/8) soreitu masyarakat Banten menjalani

ritual berbeda. Ada ritualngabuburit bersama dengan bandGigi.

Tepat pukul setengah empatsore, Armand Maulana dankawan-kawan mulai menginjakpanggung utama LapanganBonakarta. Para personel bandyang terbentuk sejak 1994 itutampak amat prima untuk mem-bawakan lagu-lagu religi milikmereka.

Meskipun membawakan lagureligi, bagi penonton, Gigi tetap -lah Gigi. Meloncat sana sini, itu-lah gaya Armand Maulana,sekaligus ciri khas band pop rockitu. Tak lama, suara penonton

yang didominasi kaum muda itupun riuh mendominasi lapangan,karena bertemu dengan rockerpujaan.

Pecinta Gigi yang disebutGigikita tak peduli dengan hawapanas dan bau menyengat di se-belah ataupun di depan mereka.Bagi Gigikita, mereka rela ‘umpel-umpelan’ alias berdesak-desakanmeski rasa haus sudahnongkrong di kerongkongan.Hadirnya Gigi di atas panggungsudah cukup mengenyangkanlapar, menuntaskan dahagamereka, tampaknya.

Bagi Gigi sendiri, menjalanikonser ngabuburit ke berbagaikota dengan menggandeng namaDjarum Coklat Ngabuburit sudahmenjadi ritual tahunan yang takbisa dikesampingkan. Begitu jugatahun ini yang sudah menginjaktahun kedelapan, Gigi melakukantur pada bulan Ramadhan.

Sejauh ini, menurut Manajer

Band Gigi, Dhani Widjanarko,atau biasa disapa Dhani Pette,ia dan Gigi sendiri masih enjoymenjalani ritual ini. Apalagi, me-mang menurut Managing DirectorPos Entertainment ini, hidup Gigiada di dalam musik. Sehinggabermain dan menjalani tur ialahmakanan sehari-hari mereka.“Bagi kita kan yang penting bisaterus bermain,” ujar Dhani,ketika dihubungi Republika.

Menurut Dhani pun, Gigi cukupapresiatif dengan kepercayaan PTDjarum. Meski menurutnya Gigi‘siap tempur’ atau siapmelakukan tur pada bulan apasaja, ia mengakui Djarum CoklatNgabuburit seperti memberipekerjaan tambahan pada bulanRamadhan. “Di bulan Ramadhankan biasanya band lain mengu-rangi jam terbangnya, nah kalaukita malah menambah,” ujar dia.

Selain itu, hadirnya ritual turngabuburit ini bisa dibilang mem-

buat band Gigi terus eksis di-belantika musik Indonesia. Meskibisa dibilang Gigi ialah motorutama Djarum Coklat Ngabuburityang telah eksis selama delapantahun. Tur ngabuburit bisa dibi-lang tur Gigi bersama denganband lainnya.

Apalagi, setiap tahunnya Gigiselalu mengeluarkan singelataupun album religi, yang siapdibagi dalam tur ngabuburit. Ke-mujuran penonton itu ditambahgaya khas Gigi yang menyanyikanlagu religi dengan gaya‘ngerock’. “Gigi selalu mem-bawakan lagu religi dengan gayamereka,” kata dia.

Itulah tampaknya yang dinantimassa Gigi alias Gigikita. Merekaselalu siap memenuhi stadionatau lapangan mana pun yangmenggelar tur ngabuburit itu.Dhani memang mengakui, fansGigi terbilang cukup banyak diJawa Barat.

Bagi Dhani, delapan tahun inimembuat dia yakin bahwa katangabuburit bukan hanya milikmasyarakat Pasundan. “Imagengabuburit telah masuk ke ranahnasional,” kata dia. Dhaniberharap, Gigi bisa terus bekerjasama dengan PT Djarum untukmenghibur masyarakat menjelangberbuka. ■ ed: darmawan sepriyossa

Ngabuburit

ITA NINA WINARSIH

Tak sekadar rantang-runtung, bikers juga penuh kepedulian.

DELAPAN TAHUNNgabuburit

Gigi

JAMBORE RAMADHANRatusan anak mengikuti Jambore Ramadhan di Kompleks Jakarta Islamic Centre, Koja, Jakarta Utara, Ahad (14/8). Acara yang diadakan selama dua haritersebut bertujuan menanamkan jiwa Islam dan meningkatkan wawasan agama pada anak-anak.

ADITYA PRADANA PUTRA

Bikers

Page 3: Cahaya Ramadhan 1432 H

SUMENEP — Selamabulan Ramadhan hinggaLe baran diperkirakan ting -kat peredaran mercon ataupetasan semakin mening -kat. Polres Sumenep, Ma -dura, Jawa Timur, telah me -ringkus beberapa pembuat-nya dan mengultimatumwarga untuk segera menye -rahkan barang mainan ber -bahaya itu jika tidak ingindi proses hukum.

‘’Untuk menghindarihal-hal tak diinginkan be -rupa kasus ledakan merconyang akhirnya membaha -yakan keselamatan diri danorang lain, kami minta war -ga yang memiliki bahanyang bisa meledak tersebutmenyerahkannya secarasukarela kepada kami mau -

pun pihak berwajib lain -nya, seperti jajaran Kodim0827 Sumenep,” ujar Kepa -la Bagian (Kabag) Opera -sio nal Polres Sumenep,Kom pol Edy Purwanto,akhir pekan lalu.

Pada Ramadhan ini, Pol -res Sumenep telah menang -kap dua warga pembuatmer con dengan inisial BKR,warga Desa Rombiya Ti -mur, Kecamatan Ganding,dan MSR, warga Desa Da -ramista, Kecamatan Len -teng. Polisi menyita ribuanmercon ukuran kecil daritangan tersangka BKR danratusan “sreng dor” dariter sangka MSR. ‘’Merekama sih disidik dan ditahan.

Sementara bagi wargayang menyerahkan mercondan sejenisnya secara su -karela, dijamin tidak akandiproses hukum,” kata Edy.

Sejak beberapa waktulalu, Polres Sumenep jugameminta jajarannya kem -bali mengintensifkan so -siali sasi kepada warga un -tuk menyerahkan merconmaupun bahan lain yangbisa meledak. “Untuk se -men tara, upaya persuasif

kami guna mengantisipasiperedaran bahan yang bisame ledak itu belum dires -pons positif oleh warga.Hingga akhir pekan keduabulan Ramadhan tahun ini,belum ada warga yang me -nyerahkan secara sukarelamercon dan sejenisnya ke -pada kami dan jajaran,”papar Edy.

Pada akhir 2010, PolresSumenep juga memintawar ga untuk menyerahkanbahan yang bisa meledakgu na menghindari akibatbu ruk yang ditimbulkan-nya. Saat itu, ada tiga war -ga di tiga kecamatan yangmenyerahkan bahan yangbisa meledak berupa dua‘bon det’ atau bom rakitanuntuk menangkap ikan danratusan mercon.

Meriam bambuSementara itu, anak-

anak di Desa Sidomulyo,Kecamat an Wonoasri, Ka -bu paten Ma diun, Jawa Ti -m ur, memiliki mainan tra-disional, tetapi tak kalahmembahayakannya. Dalammenunggu waktu berbukapuasa atau ngabuburit, me -

reka bermain meriam daribambu.

Permainan itu digelar diareal persawahan desa se -tempat. Suara yang meng -ge legar dari meriam bambuter sebut sekaligus menan -dai waktu berbuka puasase gera tiba.

“Kami senang bermainmeriam dari bambu ini.Per mainan ini selalu di -tung gu-tunggu jelang bukapuasa selama bulan Ra -madhan,” ujar salah satuanak pemain meriam bam -bu, Harianto, Sabtu lalu.

Menurut dia, bahan yangdigunakan untuk permain -an ini tidaklah rumit. De -ngan bambu sepanjang duameter yang sudah didesaindan bahan bakar karbit,meriam bambu siap dile -tup kan. Adapun korek apiberfungsi sebagai penyulut-nya. “Biasanya dalam per-mainan ini sekelompokanak yang satu dengan lain -nya bersaing dalam keke -rasan suara letupan meri -am. Hal ini yang membuatpermainan semakin seru,”kata Harianto.

Untuk menyalakannya,

peralatan bambu dan ba -han bakar karbit dibawa keareal persawahan. Kemu -dian, lubang bambu yangtelah disediakan dimasukiair dan pecahan karbit ke -cil. Sementara, posisi ujungbambu lainnya disumbatdengan kain bekas.

Setelah terdengar suaraair mendidih, api disulut -kan ke lubang bambu yangtelah diberi air dan karbit.Alhasil, suara menggelegarpun terdengar layaknyame riam yang ditembakkanda lam peperangan.

Suara gelegar meriambam bu tersebut terdengarsa hut-menyahut antara se -ke lompok anak yang satudan lainnya. Mereka meng -aku, bermain meriam bam -bu sudah menjadi tradisise tiap Ramadhan.

Kegiatan ini rutin me -reka lakukan se tiap soresambil menunggu waktuberbuka puasa ti ba. Belumada reaksi dari aparat kea-manan untuk men cegahkemungkinan bu ruk daripermainan ba han peledakini.

■ antara, ed: asep nur zaman

GUNUNG KIDUL — Memper -hati kan kaum miskin atau dhuafatidak saja melulu soal perutnya.Pondok Pesantren Al-Hikmah diKecamatan Karangmojo, Kabu -paten Gunung Kidul, DaerahIstimewa Yogyakarta, menam-pung santri dari kalangan dhuafadengan menggratiskan biaya pen-didikan mereka.

Sistem pendidikan gratis itutujuannya untuk memberi keadil -an kepada keluarga miskin yangtidak mampu membiayai anak-anaknya sekolah. “Hampir selu -ruh santri yang dididik di PonpesAl-Hikmah adalah mereka darikeluarga miskin dan terpinggir -kan. Para santri itu berhak mem-peroleh ilmu secara gratis karenamemang tidak mampu,” kataPim pinan Pondok Pesantren (Pon -pes) Al-Hikmah, H Harun Al

Rosyid, Sabtu (13/8).Ia menyatakan mendirikan

ponpes untuk menolong keluargamiskin yang tidak mampu menye -kolahkan anaknya. “Keluargamiskin akan merasa diperlakukanadil dalam dunia pendidikan jikamereka tidak mampu membayarbiaya pendidikan, tetapi dapatbersekolah secara gratis,”katanya.

Ponpes yang berada di pelosokwilayah Kabupaten Gunung Kidulatau sekitar 65 kilometer dari KotaYogyakarta, itu memiliki sekolahmenengah pertama (SMP), sekolahmenengah atas (SMA), dan sekolahmenengah kejuruan (SMK). “Parasantri di ponpes ini saat menempuhpendidikan digratiskan dari semuabiaya, mulai pendidikan pesan trenhingga sekolah umum. Jadi, biayakamar/tempat tinggal gratis dan

SPP juga gratis,” tutur Harun.Meskipun dengan biaya yang

digratiskan, Al-Hikmah tidakmembatasi jumlah santri yangmenimba di ponpes ini. Bahkan,mereka yang berasal dari keluargakaya juga boleh menjadi santri dilembaga pendidikan itu. Parasantrinya pun berasal dari berba-gai daerah di Indonesia, tidak ter-batas kawasan Gunung Kidul.Bahkan, ada lima santri asalPapua, yang setelah Ramadhannanti bertambah l25 orang lagidari provinsi di ujung timurIndonesia itu.

“Dari seluruh santri di ponpesitu, 40 persen di antaranya dariGunung Kidul dan 60 persen dariluar daerah, seperti Jawa Tengah,Jawa Timur, Jawa Barat, DKIJakarta, NTT, Lampung, Jambi,Aceh, Sulawesi Selatan, dan

Papua,” kata Harun.Jumlah santri yang menimba

ilmu di Ponpes Al-Hikmah kinitercatat 650 anak yang terdiri atassantri putra dan putri dari berba-gai daerah di Indonesia. “Selaindibebaskan dari biaya pendidikansekolah formal dan kepesantren -an, mereka masih memperolehlayanan kesehatan gratis dan per-lengkapan sekolah, di antaranyaalat tulis, seragam, sepatu, dankebutuhan lainnya,” tutur Harun.

Para santri di Ponpes Al-Hik -mah juga dididik untuk menjadimanusia yang mandiri melaluilatihan keterampilan wirausaha.“Dengan demikian, diharapkanmereka yang sudah lulus dapatmenjadi orang yang mampumenghidupi dirinya de ngan jiwawirausaha yang dimiliki,”katanya. ■ antara, ed: asep nur zaman

REPUBLIKA 271432

SENIN15 AGUSTUS 2011

Konsultasi Puasa

Fadilah TarawihAssalamualaikum Wr Wb

Dari fadilah tarawih yang ada di kitab Durratun Nashihin,derajat hadisnya apa? Kalau dilihat dari muatan makna,cukup dengan tarawih saja masjid saat Ramadhan jadisepi, tarawih sunah jamaah wajib. Akhukum fillah.

Huda,Bukit Tinggi

Jawaban

Hadis yang menjelaskan 30 keutamaan tarawih yangtercantum di kitab Durratun Nashihin adalah sangatlemah. Dan, menurut sebagian ahli hadis, hadis tersebutmaudhu’. Wallahu a’lam.

Makna TarawihAssalamualaikum Wr Wb

Apakah makna tarawih? Sedangkan, pada zaman Rasulul-lah SAW dulu yang dilakukan adalah shalat lail (malam)?

628174662xxxx

Jawaban

Tarawih secara bahasa adalah bentuk jamak (plural)dari kata-kata tarwihah, yang artinya istirahat di setiap duarakaat atau empat rakaat. Akan tetapi, kemudian, tarawihdigunakan untuk shalat yang empat rakaat tersebut. Padazaman Rasulullah SAW, ada shalat lail dan ada shalattarawih (qiyam Ramadhan). Untuk lebih jelasnya, lihat kem-bali pada jawaban kami sekitar tahajud dan tarawih.

Punya Sikap SombongAssalamualaikum Wr Wb

Jika kita memiliki rasa sombong di kala sedang berpuasa,bagaimana hukumnya?

Alvina,Depok

Jawaban

Sombong adalah dosa besar, apalagi di bulan puasa,dosanya bisa berlipat ganda. Rasulullah SAW telahbersabda, “Tidak akan masuk surga yang dalam hatinyaada perasaan sombong walau seberat biji sawi.” Dalamhadis lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW bertanyakepada para sahabat, “Tidakkah aku beritahukan ahli ne -raka?: Setiap orang yang kasar, penentang dan sombong.”( HR Bukhari dan Muslim). Kita wajib rendah hati dantawadlu’ agar derajat kita diangkat oleh Allah.

Membersihkan Kotoran Telinga

Assalamualaikum Wr WbKadang telinga saya kotor dan harus segera diber-

sihkan. Apa benar, jika membersihkan kotoran telinga danhidung dengan tangan atau benda lain bisa membatalkanpuasa? Terima kasih.

Arifin,Yogyakarta

Jawaban

Membersihkan kotoran telinga dan hidung dengan ta -ngan atau benda lain tidak membatalkan puasa selamatidak memasukkan makanan atau minuman melalui kedualubang tersebut.

Namun, sebaiknya kita perlu berhati-hati agar jangansampai terperosok pada perbuatan yang mengang gapremeh hal-hal yang mengurangi pahala puasa. ■

Jika ada pertanyaan seputar puasa, silahkan kirim pertanyaan Anda ke e-mail :

[email protected]

Diasuh olehProf Dr KH A Satori Ismail

Belum ada tin-dakan t erha -dap p er main -an meriambambu.

Warga Diminta Serahkan Mercon

Ponpes Al-Hikmah Tampung Kaum Dhuafa

BANJIR PENGUNJUNGMeskipun Hari Raya Idul Fitri masih kurang 16 hari lagi, sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta mulai diserbu pengunjung. Seperti di Kawasan Blok M,Jakarta Selatan, Ahad (14/8), konsumen berjubel untuk membeli kebutuhan Lebaran.

TIMUN SURI MELIMPAH

Pedagang memilihtimun suri di PasarInduk Kramat Jati,

Jakarta Timur, Ahad(14/8). Saat bulan

Ramadhan, pasokantimun suri melimpahdari berbagai daerah

guna memenuhi kebutuhan berbuka

puasa.

IMAM BUDI UTOMO/REPUBLIKA

PRAYOGI

Page 4: Cahaya Ramadhan 1432 H

Aulia Hadi

Mahasiswa Master of New Mediaand Communication Studies

University of Twente

M arhaban yaRamadhan.Gempita yangdikumandangkan

seluruh Muslim di dunia. Takterkecuali bagi umat Islam diEnschede, Belanda. Kami me -nyambutnya dengan penuh sukacita. Menjadi minoritas tak se -dikit pun menciutkan semangatuntuk mewarnai Ramadhan.

Enschede, sebuah kota hijau

yang ada di sebelah timurBelanda. Kota ini sekaligusmenjadi perbatasan Belandadengan Jerman. Tidak menghe -rankan jika warga kedua negaraterlibat dalam banyak interaksi,seperti pendidikan dan ekonomi.Banyak mahasiswa Jerman yangbelajar di Universitas Twente,satu-satunya universitas yangada di Enschede. Di sisi lain,banyak warga Belanda yangberbelanja di Jerman karenaharga-harganya yang terkenallebih murah.

Populasi Enschede hanyasekitar 150 ribu penduduk.Toleransi menjadi hal yangpenting bagi warganya.

Mayoritas adalah non-Muslim.Secara nasional, Kristenmenjadi agama mayoritas yangdiakui di Belanda. Oleh karenaitu, perayaan-perayaan Kristenbanyak yang dijadikan harilibur nasional.

Kendati demikian, toleransiterhadap warga Muslim sangatbesar. Banyak warga Muslimperempuan yang berjilbab bisaditemui di pasar yang digelarsetiap Selasa dan Sabtu.Beberapa mahasiswa danpetugas Muslim perempuan,khususnya para imigran, diUniversitas Twente juga terlihatmengenakan jilbab.

Sebagai seorang Muslimah,

saya sendiri berjilbab dan bebasberaktivitas di kampus maupundi Belanda secara umum. Selainitu, warga non-Muslim umum -nya juga menyediakan pilihanmakanan dan minuman yangtidak mengandung babi maupunalkohol ketika mengundang

tamu-tamunya yang Muslim.Sungguh sebuah toleransi yangberujung pada harmoni.

Tidak banyak jumlah Muslimdi Belanda, termasuk Enschede.Di Enschede, keberadaan umatIslam ini ditandai denganberdirinya sebuah masjid besardi tengah kota. Masjid itubernama Allahs Huis voorMoslims. Masjid Maroko, begitujamaah Muslim Enschede kerapmenyebutnya.

Sebutan itu tentu tidak bisadilepaskan dari keberadaanimigran-imigran Maroko. Mere -kalah yang tampaknya menjadipelopor Islam di Negeri KincirAngin, termasuk Enschede.Masjid yang terletak di 2e Em -mastraat 50 7545 MP Enschedeini sekaligus menjadi penandakeberadaan Perkumpulan IslamEnschede (Islamitische Vereni -ging Enschede).

Jamaah Masjid Marokodidominasi oleh imigran. Hal initidak mengherankan, karenamayoritas Muslim adalah parapendatang. Asal-usul merekacukup beragam. Dilihat daricara berbusananya, kebanyakanberasal dari Timur Tengah dannegara-negara Islam lain, se -perti Iran dan Turki. Tak keting-galan, imigran-imigran Muslimini ada juga yang berasal dariAfrika dan Melayu Asia. Perbe -daan asal-usul ini tak menjadipenghalang. Bahasa Arabsebagai bahasa pengantar danIslam jelas menjadi pemersatumereka.

Sebagai satu-satunya masjiddi Enschede, Masjid Marokotentu menjadi pusat kegiatanumat Islam selama Ramadhan.Menyambut Ramadhan kali ini,Masjid Maroko menggelarshalat tarawih berjamaah sejak31 Juli lalu. Shalat lima waktuberjamaah dan pengajian punmakin digiatkan. Warga Muslimdi sekitar Enschede pun berbon-dong-bondong memadati masjidini. Tak ketinggalan, sebuahtoko halal yang menyediakankebutuhan sehari-hari selamaRamadhan ada di pelataranmasjid ini.

Makanan dan minuman, baikuntuk sahur maupun buka, re -latif sama dengan negara asalpara pendatang. Kendati ma -kan an dan minumannyaberagam sesuai dengan negaraasalnya, bagi warga Muslim,yang terpenting adalah halal.Oleh karena itu, warga Muslimlebih menyukai toko-toko berla-bel halal.

Beberapa toko yang menjualkebab dan shoarma, makanankhas Timur Tengah, bisa dijum -pai di pusat kota atau yangbiasa dikenal dengan centrum.Sementara itu, untuk menda -pat kan daging sapi, dagingkambing, maupun daging ayam,warga Muslim juga cenderungmembelinya di toko halal, yangumumnya banyak disebutsebagai toko Turki. Disebutdemikian karena umumnyadimiliki imigran-imigran dariTurki. ■

1432

REPUBLIKASENIN

15 AGUSTUS 2011 281432

PPPA DAQU SEMARAKKAN RAMADHAN DI PALEMBANGDalam rangka menghidupkan Ramadhan, tahun ini PPPA Daarul Qurʼan bersinergide ngan SUZUKI Motor mengadakan Road Show event Ramadhan di 17 Kota (Depok,Bekasi, Tangerang, Bandung, Palembang, Lampung, Purwokerto, Yogyakarta, Solo,Magelang, Semarang, Tegal, Malang, Kediri, Surabaya, Gresik, Madura) dengan kon-ten islami, penuh warna, menghibur dan edukatif yang disajikan secara menarik dalamprogram SUZUKI AKBAR (Aksi Bersama Ramadhan) dengan mengusung Tema“Giving is Way of Life”.

FONTERRA BRANDS INDONESIA & IDAI SELENGGARAKAN ACARA UNTUK ANAKSURABAYA - sejalan dengan peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2011, FonterraBrands Indonesia dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur menyeleng-garakan serangkaian acara yang didedikasikan untuk anak - anak bersama orang tuanyaantara lain seminar mengenai bahaya obesitas pada anak, utamanya akibat asupan gulatambahan secara berlebihan. Pada acara ini diperkenalkan juga Anmum Essential TanpaGula Tambahan untuk Wilayah Jawa Timur.

PT AJINOMOTO INDONESIA MENGGELAR PENGHARGAAN LOMBA KARYA ILMIAHSURABAYA - PT Ajinomoto Indonesia menggelar malam penghargaan bagi para peme-nang dan finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah "Umami Rasa Dasar ke-5" yang sebelumnyamelalui proses seleksi oleh Dewan Juri. Dari ratusan karya ilmiah yang masuk ke ajangLomba Karya Tulis ini, terpilihlah 10 finalis karya terbaik dengan 3 orang pemenang :Sandy Ardiansyah (Poltekes Yogyakarta), Asep Ferry (Poltekes Malang) dan EireneCerya (Poltekes Medan).

B agi saya, berpuasa dimusim panas menjadi se-buah pengalaman baru.

Baru pertama kali ini saya harusmenjalani Ramadhan di negeriorang, ditambah waktunya—bertepatan dengan musim panas.Lama waktu berpuasa menjaditantangan terbesar, terlebih bagipendatang seperti saya yang tidakmengenal musim panas di Indone-sia.

Pada musim panas kali ini,warga Muslim di Belanda ber -puasa selama kurang lebih 18jam, dimulai dari pukul 03.30hingga pukul 21.30. Sebuah wak -tu puasa yang tentunya jauh lebihpanjang dibandingkan denganwaktu berpuasa di Indonesia.

Di sisi lain, durasi malam dimusim panas terasa sangatsingkat. Menghabiskan malamdengan beribadah tampaknyamenjadi pilihan yang mengasyik -kan. Terlebih, Ramadhan ini

bertepatan dengan liburan musimpanas.

Berbuka, shalat Maghrib, Isya,tarawih, bertadarus, sahur, danshalat Subuh menjadi aktivitasyang menyenangkan di sepanjangmalam, yang hanya berlangsungkurang lebih enam jam. Menyia -sati waktu puasa yang cukup pan-jang ini, saya pun membiasakandiri untuk berpuasa sunah sejakawal musim panas lalu. Alham-dulillah, puasa Ramadhan di akhirmusim panas ini terasa lebihringan dan khusyuk.

Menjalani Ramadhan di tengahminoritas Muslim di Belandamemunculkan sensasi luar biasa.Sangat sedikit jumlah mahasiswaMuslim yang tinggal di dalamkampus. Di apartemen saya, con-tohnya, semua adalah maha-siswa-mahasiswa internasionalnon-Muslim.

Menjalani puasa seorang diriterkadang memunculkan rasa

sendiri dan kesepian. Sungguhtidak menduga ketika teman-teman non-Muslim memperli-hatkan toleransi yang luar biasa.Tidak jarang dari mereka yangmengajak memasak bersama danakhirnya pun menemani sayaberbuka.

Kerinduan lain adalah men -dengar kumandang azan. Jarakapartemen dengan Masjid Marokocukup jauh sehingga tak memung -kinkan bagi saya untuk selalumendengarkan azan layaknya diIndonesia. Sebuah sensasi yangsangat menyejukkan tatkala bisamendengarkan azan dan ikut sha-lat berjamaah di Masjid Marokobersama warga Muslim lain yangada di Enschede.

Tak ketinggalan, teman-temanMuslim Indonesia tentu menjadipenguat selama Ramadhan di Be-landa. Tidak ada acara ngabuburitlayaknya di Indonesia. Oleh kare -na itu, kami menciptakan sua -

sana Ramadhan ala Indonesia.Buka puasa bareng (bukber)

degan berbagai menu khas In-donesia, seperti es kolak, goreng -an, soto, dan nasi menjadi pilihanutama. Tidak ketinggalan, Indone-sian Moslems in Enschede Asso-ciation (IMEA) menggelarserangkaian kegiatan untukmenyemarakkan Ramadhan di En-schede, seperti shalat tarawihberjamaah, pengajian Ramadhandan buka puasa bersama tiapakhir pekan, tilawah online viaskype, tausiah harian via milisIMEA, serta halalbihalal untukmerayakan Idul Fitri.

Niat beribadah hanya untuk-Nya. Itulah yang mesti di-tanamkan bagi seluruh Muslim.Ketika niat itu sudah merasuk dihati, tidak akan ada perbedaandalam beribadah, baik sebagaimayoritas maupun minoritas, disebuah negeri. ■ aulia hadi, ed: asep

nur zaman

Berpuasa di Musim Panas

● Anggota Perkumpulan Muslim Indonesia di Enschede (IMEA) FOTO/FOTO IMEA

● Jamaah Masjid Maroko di Enschede

Menu bukapuasa alaIndonesia

RAMADHAN di Enschede

Page 5: Cahaya Ramadhan 1432 H

1432 H

REPUBLIKASENIN

15 AGUSTUS 2011 29

resensi

Buntutnya yang gemukkhusus diimpor.

Asia Restaurant, salahsatu restoran prasmanandengan konsep dapurterbuka, dapat menjadipilihan bagi Anda untukberbuka puasa. Restoran

ini dikenal karena ragam makanan yangdimilikinya tergolong terbanyak diJakarta.

Tengoklah penawaran mereka. Menuiftar alias berbuka dapat Anda nikmatisetiap hari dengan harga Rp 258 ribu perorang. Untuk anak, harga yang dikenakanhanya Rp 129 ribu. Kedua harga tersebutsudah termasuk minuman, seperti teh, icetea, dan aneka takjil.

Berbagai menu makanan dapat Anda pi -lih, mulai dari masakan Arab, daging men -tah olahan Jepang, hingga makanan Indo -nesia. Sebagai makanan pembuka, Andabisa memilih minuman manis yang dapatmengembalikan energi. Yang mena rik, AsiaRestaurant tetap menyediakan makanankhas Indonesia, seperti gemblong dancucur. Jangan salah, menu khas kam pungitu justru yang laris diburu para tamu.

Namun, coba juga cita rasa berbedadalam berbuka puasa, misalnya, berbagaimenu makanan Arab dipersiapkan AsiaRestaurant, Ramadhan ini. Cobalah taob-uleh, motabul, baba ghanoush, hummus,mohammar bel jaws, makdous, grilled hal-loumicheese, shrimp salah, okra salad, danshunkleesh.

Pilihlah hidangan utama, sepertilebaneseeggplant moussaka, syrian kebabbil laban, morrocan seven vegetable taginewith couscous, baked pasta egyptian stylewith arabic herbs, lamb stew with carrot& bazella, beef & chickenshawarma,grilled kofta with yoghurt pine seed sauce,falafel with fried pita bread, whole fishhara, cairo fateeh with finger garlic, ver-micelli rice. Jangan-jangan, kita kenyang

hanya membaca menunya saja. Tapi tahukah, dari sekian banyak menu

itu, apa makanan yang paling diburu paratamu? Masih makanan Indonesia, sopbuntut. Namun, untuk makan sop buntutdi Asia Restaurant, Anda harus rela me -nunggu dalam antrean panjang. Directorof Public Relations The Ritz-CarltonHanny Wahyuni Gunawan mengatakan,sop buntut memang selalu laris diburu.Hanny bercerita, pernah sekali waktu sopbuntut dihilangkan dari daftar menu.“Ternyata, banyak tamu yang komplaindan minta dihadirkan lagi,” kata Hanny.

Hanny mengatakan, sop buntutmemang sempat dihilangkan karenabuntut yang digunakan adalah buntutimpor yang harganya mahal. “Buntut yangdiimpor memang lebih besar. Buntut sapiIndonesia itu kurus, jadi rasanyaberbeda,” ujar dia.

Apa boleh buat, sop buntut memangsudah menjadi daya tarik tersendiri bagiAsia Restaurant. Walaupun harga dagingbuntut mahal karena harus diimpor, menuitu dihadirkan kembali. Menu itulah yanghingga kini masih mampu menebar rasapenasaran. Itu pula yang membuat pe -lang gan kembali datang ke Asia Restau -rant yang berada di Hotel Ritz-Carlton,Jalan Lingkar Mega Kuningan, Jakarta.

Ada menu tambahan yang jugamenarik. Selama Ramadhan, pengunjungbisa menikmati sop buntut sambil melihattarian Tanoura, sebuah tarianMesir. Tarian tersebut dibawakan satuorang penari pria yang mengenakan bajuberwarna sangat cerah dengan rok yangsangat megar. Rok ini begitu berat, sampai20 kg. Itu dipersulit karena penari punmembawa rebana atau gendang. Penontonbisa melihat rebana yang tadinya tiga itu,saat diputar-putar bisa menjadi limabanyaknya.

Si penari akan melakukan gerakantarian berputar-putar dengan rok lebaritu. Gerakan itu membuat timbulnyawarna-warni dan bentuk yang sangatmemukau. n C16 ed: darmawan sepriyosa

Si Buntut yang Bikin Penasaran TAUSIAH

RAMADHAN

Gubernur Jawa Barat,Ahmad Heryawanmem berikan sambut -an sekaligus tausiahRa madhan 1432 Hse be lum Shalat Tara -wih bersama sejum-lah anggota DPRDKota Be kasi, diMasjid Al-IhsanJakapermai, Bekasi,Sabtu malam (13/8).

R SUKENDI/ANTARA

B uku yang diterbitkan olehAmzah (Bumi Aksara Group)mengungkapkan tentang

keutamaan Ramadhan, baik seba-gai ibadah maupun hikmahnya ba -gi kesehatan. Buku The Miracle ofShaum yang ditulis oleh Muham-mad Ibrahim Salim memaparkanberbagai mukjizat puasa, khusus-nya terkait dengan manfaat kese-hatan.

Penulis menegaskan, selainber tujuan untuk menjaga dan me -lindungi kita dari obesitas yang me -rupakan sumber dari segalapenya kit, puasa juga mengandungunsur untuk melatih diri, meng -ang kat derajat, membersihkan,me nyu cikan, serta membening -kan jiwa.

Penulis mengemukakan,puasa sangat bermanfaat untuk

penyembuhan berbagai penyakit.Misalnya, penyakit jantung, rabun

mata, gangguan seksual, penderitaluka pascaoperasi, menghilangkanpenyakit kulit, dan mem ber sihkanlambung racun-racun. Puasa jugasangat bermanfaat bagi para pela-jar, terutama untuk meningkatkandaya ingat. Rasulullah SAW sangatmenganjurkan agar para pemudaberpua sa, guna menjaga dirinyadari ke maksiatan. Dan, salah satumanfaat utama puasa adalah men -cegah dan mengobati kegemukan(obesitas) yang bisa menjadi sum-ber berbagai penyakit. n irwan kelana

Judul bukuThe Miracle of Shaum: Mukjizat Puasa

PenulisMuhammad Ibrahim Salim

PenerbitAmzah

Page 6: Cahaya Ramadhan 1432 H

REPUBLIKASENIN

15 AGUSTUS 2011 301432 H

Untukpemasangan dan informasi

Hardi0818 0885 9123, 021 9259 3383Andriyanto0815 9600 200

BANDA ACEH — Tak puasa, di dunia pun ada sanksinya.Polisi Syariat Islam (Wilayatul Hisbah) Kota Banda Acehmengamankan 20 lebih pelajar SMA dan SMK yang tidakberpuasa pada bulan Ramadhan 1432 Hijriah.

“Sejak awal bulan suci Ramadhan, sudah lebih dari 20pelajar yang tertangkap sedang makan dan minum di tempat-tempat umum. Hari ini, ada 12 pelajar yang kembali kitaamankan karena ditemui tidak berpuasa dan berkumpul disebuah warung di kawasan Punge Jurong, KecamatanMeuraxa,” kata Komandan I Wilayatul Hisbah Kota BandaAceh Evendi A Latif, akhir pekan lalu.

Selain di warung makanan dan minuman, petugas jugamenemukan para pelajar tidak berpuasa di beberapa warunginternet. Menurut dia, meski mengamankan para pelajar,petugas tidak berhasil menangkap pemilik warung yang men-jajakan makanan dan minuman kepada siswa dan siswi itu.

“Pemilik warung di beberapa kawasan melarikan diri saatkami tiba di lokasi, tetapi mereka akan dilaporkan kepadamuspika setempat,” kata Evendi.

Para pemilik warung, menurut dia, telah melanggar Pasal21 Ayat 3 Peraturan Daerah (Qanun) Nomor 11/2002 tentangSyariat Islam yang menyebutkan, menyediakan fasilitasuntuk tidak berpuasa bagi orang yang wajib berpuasa padabulan Ramadhan diancam hukuman penjara selama satutahun atau denda Rp 3 juta atau cambuk enam kali dandicabut izin usahanya.

Sementara itu, para pelajar yang telah berusia wajibberpuasa juga diancam dengan hukuman penjara empatbulan atau cambuk maksimal dua kali. “Saat ini, merekahanya diberikan nasihat dan membuat pernyataan tidakmengulangi perbuatannya. Mereka diserahkan kepada orangtuanya agar dapat dibina,” kata Evendi.

n antara, ed: asep nur zaman

Pelajar tak PuasaDirazia Polisi

Masjid Agung Al-AzharPenceramah : Rusjdi HamkaTema : Peningkatan Kualitas Iman dalam Bulan Ramadhan

Masjid Agung Sunda KelapaPenceramah : Abdul Hafiz AnshariTema : Merajut Keharmonisan Agama dan Negara

Masjid Cut MeutiaPenceramah : HasibuanTema : Alquran dan Hadis Sebagai Pedoman Hidup

Masjid Raya Pondok IndahPenceramah : Adnan IdrisTema : Tingkatan dalam Ibadah Puasa Ramadhan

Masjid IstiqlalPenceramah : Muhammad AliTema : Sistem Pendidikan Terpadu Menghasilkan Generasi Bermutu

Tarawih di Mana?Mereka mondokdari pesantren ke pesantren.

BOGOR — Berbeda denganpesantren kilat, warga KotaBogor, Jawa Barat, memilikitradisi unik yang dilakukanhanya pada Ramadhan, yaitu“nyantri kalong” atau menjadisantri “pasaran” dengan me -langlang buana dari satu pesan -tren ke pesantren lainnya untukmemperdalam ilmu keislaman.

Asep Zulfiqor dari PesantrenAl-Falak Pagentongan, KotaBogor, adalah salah satu pelakun-ya. Pada setiap Ramadhan, ia dansejumlah rekan sepesantren me -miliki kebiasaan menjadi “santrikalong” dengan mendatangi

beberapa pesantren untuk belajarpada waktu tertentu di bulanpuasa. “Pada setiap Ramadhan,biasanya saya selalu mengaji darisatu pesantren ke pesantrenlainnya dengan menjadi ‘santrikalong’,” katanya.

Waktu yang dibutuhkan untuk“nyantri kalong” selama Rama -dhan bervariasi, yakni mulai se -pekan, dua pekan, hingga satubu lan lamanya. Mereka harusber mu kim di pesantren yangmenjadi tujuan.

Asep mengungkapkan, padaRamadhan kali ini, dia danrekan-rekannya “nyantri kalong”di lembaga yang diasuh tokohtarekat Jawa Barat KH ZezenZaenal Abidin Bazul Ashab diPondok Pesantren Az-Zainiyyah,Salabintana, KabupatenSukabumi. Ia dan lima rekannya“nyantri kalong” di Pesantren

Az-Zaniyyah selama sepekan,yakni mulai hari ketiga hinggakesembilan Ramadhan. “Di sini,kami belajar kitab al-Hikam yangmembahas dunia sufi atautasawuf,” ungkapnya.

Hal senada diutarakan Fathul -lah, pengurus Lembaga Kajiandan Pengembangan SDM Nah -dlatul Ulama (Lakpesdam NU)Kota Bogor. Pada Ramadhan kaliini, ia mengikuti kegiatan “pesan -tren kalong” di Sukabumi karenakeinginan untuk mendalami ilmutasawuf. “Belajar ilmu tasawufmembutuhkan guru khusus. Tidakbisa ke sembarang kiai karena be -lum tentu memahami atau menga-malkan tasawuf,” paparnya.

Saeful Millah dari PesantrenAl-Fatah, Ciomas, Bogor, menam-bahkan, pada setiap Ramadhan,ia pun sering menjadi “santrikalong” dengan menetap pada

waktu tertentu di sebuahpesantren. “Kadang, selamaRamadhan, saya ‘nyantri kalong’ke tiga hingga empat pesantren.Waktu yang dibutuhkan untukmenetap di satu pesantrenminimal sepekan. Jadi, dalamsebulan, bisa tiga hingga empatpesantren,” ungkapnya.

Saeful mengatakan, pesantrenyang menjadi target “nyantri ka -long” tidak menentukan. “Ka -dang di Bogor, Sukabumi, Cian -jur, Garut hingga Tasikmalaya,”terangnya kepada Antara.

Menurut dia, kebiasaannyamelanglang buana dari satupesantren ke pesantren lainnyaselain untuk belajar ilmu agama,juga sebagai wujud napak tilasperjuangan ulama. Langkahtersebut diharapkannya men-datangkan keberkahan dalamkehidupan. n ed: asep nur zaman

Tradisi “Nyantri Kalong”Selama Ramadhan

REPLIKA MASJID COKLAT

Seorang chefmelakukan prosespembuatan replikamasjid berbahandasar coklat di TheSunan Hotel, Solo,Jumat (12/8). Pembu-atan replika masjidcoklat tersebutberlangsung dalamrangka memeriahkanbulan Ramadhan.

AKBAR NUGROHO GUMAY/ANTARA

Jadwal Penceramah di Masjid-Masjid Jakarta(Senin, 15 Agustus 2011)

Page 7: Cahaya Ramadhan 1432 H

REPUBLIKA

SENIN15 AGUSTUS 2011 31

1432 H

Puasa Itu AdaEnaknya danNggak Enaknya

D i bulan puasa, bagiku adaenaknya dan ada juga nggak

enaknya. Enaknya..pas buka,karena kita bisa merasakan mi -numan atau makanan yang biasakita minum atau makan terasalebih enak. Apalagi, kalau minumwalaupun pas buka kita hanyaminum air putih, tapi rasanyalebih nikmat.

Tapi, kalau nggak enaknya passahur. Soalnya, aku kadang-kadang susah kalau dibangunkanuntuk sahur karena aku masihngantuk.

O iya, waktu aku masih kecil,aku pernah sahur jam sembilanpagi. Soalnya, waktu itu aku mauikut puasa, tapi tidurnya jam satumalam, jadinya ibu baru banguninaku jam sembilan pagi. Padahal,nggak boleh kan sahur jam segitukarena puasa kan menahan hausdan lapar dari azan subuh sampaiazan Maghrib. Jadi, jangan ditiruya teman-teman. n

Paling SukaBerbuka denganNasi Goreng

Assalamualaikum teman-teman.Namaku Zaky Muhammad

Omar, umurku 10 tahun. Aku sudahmulai belajar puasa pas di kelassatu. Tapi, waktu itu puasanyamasih selang-seling. Kadang akupuasa sehari penuh, kadang se -tengah hari. Tapi, kebanyakan yangsetengah hari, kan waktu itu akumasih kecil, hehehe…

O iya, tapi pas kelas empat akusudah mulai puasa sehari penuh se-lama bulan Ramadhan. Eyangku bi-lang aku sudah wajib untuk puasa.Tapi, kadang-kadang kata ibuku akususah dibangunin pas sahur, soal-

nya aku masih ngantuk sih. Supaya lupa sama haus dan

lapar, setelah pulang sekolah akutidur aja. Bangun-bangun pas sudahAshar. Terus aku mandi dan shalatAshar. Setelah itu, aku nonton tele-visi aja sampai azan Maghrib.

Pas waktu berbuka, aku palingdoyan itu makan nasi goreng buatanibuku dan minumnya es kelapa. Al-hamdulillah nikmatnya. Semoga,tahun ini aku bisa berpuasa selamasebulan penuh.

Zaky Muhammad OmarSDIT Al-Husnayain, Bekasi, Kelas IV

Pengalaman Puasa

Adik-adik bisa mengirim cerita pengalaman berpuasa. Jangan lupa, kirim juga foto adik-adik untuk dimuat di halaman ini. Kakak tunggu ya tulisan dan foto kalian di Email: [email protected] atau surat ke Republika,

Jalan Warung Buncit Nomor 37, Jakarta Selatan.

Yasmin AmiraSDIT Ummul Quro, Depok, Kelas VI

Pada masa Nabi Musa, hidup -lah seorang pemuda bernamaQarun. Dia hidup dalam ke -miskinan. Hingga suatu hari,ia meminta tolong kepadaNabi Musa agar didoakan

menjadi orang kaya. Nabi Musa memenuhi permintaan

Qarun. Beliau memanjatkan doa untukQarun. Berkat doa Nabi Musa, kondisi Qarun

secara perlahan berubah menjadi lebih mak-mur.

Kekayaannya terus bertambah danmeningkat. Bahkan, akhirnya Qarun menjadi

orang terkaya pada masanya. Tempat tinggal-nya sangat megah dan besar. Pakaian

yang dikenakannya sehari-hari sangatbagus dan mewah.

Konon, kunci gudang kekayaanQarun harus dibawa oleh unta karenajumlahnya sangat banyak. Qarun jugamemiliki pelayan yang banyak danhamba-hamba sahaya yang siap

melayaninya kapan pun dibutuhkan.Namun, sayang sekali, Qarun tergoda untuk

berbuat buruk. Kekayaannya membuat Qarun sombong. Ia

tidak mau membayar zakat, apalagi mengelu-arkan infak dan sedekah. Sifat kikir benar-benar telah memenuhi hatinya.

Ketika ada tetangganya yang sedang sakit

atau kesusahan dan membutuhkan pertolong -annya. Qarun tidak mau membantunya. Begitujuga ketika sedang berjalan-jalan di tengah kotadan bertemu dengan pengemis ataupun orangcacat, Qarun tidak peduli sama sekali.

Tak hanya kikir, Qarun pun gemarmemamerkan harta kekayaan yang dimilikinyakepada orang lain. Dia tetap begitu walaupunteman-temannya sudah mengingatkan agarQarun jangan bersikap sombong.

“Hai Qarun, hartamu itu tidak akan kekal,suatu saat akan habis juga. Jadi, mengapaeng kau mesti sombong dan membangga-bang-gakan harta milikmu itu?” tegur Nabi Musasuatu hari kepada Qarun.

“Harta ini kan hasil keahlian dan kerjakerasku. Mengapa mesti aku bagi-bagikan keorang lain dan mengapa aku tidak boleh mem-banggakannya?” jawab Qarun dengan angkuh-nya.

Hal ini mengundang murka Allah SWT. Akhir -nya, Allah SWT menimpakan azab kepada Qa -run dengan membinasakan Qarun dan mem be-namkan semua harta kekayaannya ke dalam ta -nah hingga tidak ada satu pun yang tersisa. n

SI MANUSIA KIKIR

Page 8: Cahaya Ramadhan 1432 H

1432

REPUBLIKA32

1432

Obrolin Puasa, Yuks!

Marhaban Ya Ramadhan, smg bulan ini penuh dgn :~ BBM (Bulan Barokah & Magfirah)Mari kita : ~ PREMIUM (Pre Makan & Minum)Serta : ~ SOLAR (Sholat Lebih Rajin)Dan : ~ MINYAK TANAH (Meningkatkan Iman & Banyak Tahan Nafsu Amarah) Serta : ~ PERTAMAX(Perangi Tabiat Maksiat)Dan : ~ SPBU(Shalat Pertama & Berjamaah Bersama Ustadz)Smg kita menjadi manusia yg fitrah kembali.Aamiin.....

Eny Sri

Rasulullah SAW bersabda : “Orang-orang itu senantia -sa dalam kebaikan selama mereka menyegerakanberbuka.” (HR. Muslim)

Erna Haka Irawan

Promo dan disconnt besar2.an d berikan cuma2 olehpenjual d setiap bulan ramadhan untuk para pembeli.. Be-gitu jg allah. Pd setiap ramadhan mengobral promo dandiscount pahala terbesarnya dr bulan2 lain.a untuk parahambanya! Tp adakah yg mau meraihnya?

Hafiz Dewandjd

17 Agustus = 17 Romadhan th 2011 sama persis dgnth 1945,luar biasa!

Nining Tyaningsih

Ramadhan mengasah kmbli kepekaan hati thd orglaen yg hdup kurng baik dri kita. lbih bisa mensyukurinikmat..

Ydzie Rafa

Bulan Ramadhan ini mohon maaf lahir dan batin. Stopsegala korupsi, suap, dan kemungkaran. Dan jadikankata iman dan takwa sebagai perbuatan kita. Bukanhanya di bibir saja...

Agus Nizami

Met puasa all:Bulan ini puasa sungguh penuh hikmah....Sahur dg yg bergizi, supaya siang tetap fit n tetap

kenyang.... =)http://sarapansehatkitapekanbaru.blogspot.com/

Indra Mantap

Ternyata tidak hanya type rumah saja yg minimalis,namun ada juga MUSLIM yg Minimalis..mereka men-jalankan rukun islam yg minimal saja..syahadat tok..!kagak sholat,puasa,zakat boro2 haji...tapi anehnya teteppengen masuk surga..dari mana rumus(dalil)nya ya...smoga Ramadhan Tahun ini jadi momentum kita utk mjdmuslim yg maksimalis banget dan istiqomah,amiin..saat-nya menggunakan “aji mumpung”

Imam Choiril Muttaqin

3 kekeliruan yg sering dilakukan umat Islam; 1) Lebihmengutamakan yang sunat ketimbang yg wajib, coba kitalihat jamaah tarawih dibanding jamaah shalat subuh.2)Pola hidup konsumer, padahal puasa mengajarkanhidup sederhana. 3)Rasululah mencontohkan 10 akhirlebih mantap ibadah, kita malah semakin kendur dan kon-sentrasi ibadah semakin buyar karena mikirkan mudik,baju baru, makanan, ngecet rumah, dll. (Siti Suryani,Tebo - Jambi)

Siti Suryani Al-Anshori

Komunitas

JAKARTA — PT Federal Interna-tional Finance (FIF) cabang PasarMinggu dan PT Asuransi AstraBuana Syariah memberikan san -tunan kepada anak yatim dandhuafa. Santuan diberikan melaluiYayasan al-Mubarokah yangberlokasi di Jalan Pasar Jumat No46 Pondok Pinang, Jakarta Sela-tan, Jumat (12/8).

Santunan yang diberikanberupa uang tunai, sembako, danbuku-buku pelajaran. “Santunanini merupakan program sinergi an-tara FIF dengan Asuransi AstraBuana Syariah,” ujar Branch Man-ager PT FIF Pasar Minggu Dino Sa-putra seusai penyerahansantunan tersebut.

Menurut Dino, pemberian san-tunan ini merupakan program cor-porate social responsibility FIFmaupun Asuransi Astra Buana.Kedua perusahaan ini adalahanak usaha PT Astra Interna-tional, Tbk.

Kegiatan semacam ini, katadia, juga dilakukan di 150 cabangFIF atau se-Indonesia. Untuklokasi pemberian santunan terse-but disesuaikan wilayah kerja

masing-masing cabang. “Kebe -tulan Yayasan al-Mubarokah iniberada di Jakarta Selatan yangmemang merupakan wilayah pe-masaran kami,” ujar Dino.

Dino menjelaskan, acara inimengusung tema “Tebar Buku,

Tuai Ilmu”. Maka, selain uang dansembako, dalam acara ini jugadibagikan buku-buku pelajaran.

Koordinator Wilayah Jakarta PTAsuransi Astra Buana Egi Mar-diansyah menambahkan, san -tunan ini diharapkan bisa

bermanfaat bagi anak-anak PantiAsuhan al-Mubarokah ini.

“Santunan yang kami berikantak seberapa, namun kamiberharap santunan ini bisabermanfaat bagi anak-anak disini,” kata Egi.

Ketua Yayasan al-Mubarokah HMuslich Akbar mengaku, senangdengan adanya santunan ini.“Kami berterima kasih denganbantuan ini. Semoga Allah selalumelancarkan bisnisnya FIF danAsuransi Astra Buana,” ungkapMuslich.

Menurutnya, anak-anak yangdiasuh Yayasan al-Mubarokahberjumlah 80 orang, terdiri atas33 laki-laki dan 47 perempuan.Latar belakang anak-anak diyayasan ini beraneka ragam,namun sebagian besar adalahanak yatim, yatim piatu, atauanak dhuafa yang diserahkanorang tuanya ke yayasan ini.

Mereka sekolah mulai SDhingga SMA. Mereka bersekolahdi luar kompleks karena yayasanhanya tempat tinggal dan untukbelajar agama.

n ed: zaky al hamzah

FIF-Asuransi Astra Buana Santuni Anak Yatim

ramadhanrepublika2011

Email: [email protected] SMS: 08121033399

@puasarepublika

Buka Puasa di Mana?

Bebek Ginyo, Makan Bebek dengan Nuansa Tempo Dulu

Masih di sekitar Tebet, ada salah saturestoran yang khusus membuat menubebek yang bernama Bebek Ginyo. Tempat-

nya tak terlalu jauh dari WAFA, yaitu di Tebet UtaraDalam No 12, Jakarta Selatan.

Rumah makan ini memiliki konsep cepat sajiyang berorientasi self service atau kita ambil sendirilalu bayar. Sehingga, bentuk hidangannya pun pras-manan. Ada nasi uduk dan nasi biasa, yang berapapun Anda ambil harganya akan sama saja sekitarRp 4 ribu.

Sedangkan, hidangan bebeknya pun dibuat ber ane -

ka ragam, yaitu bebek goreng kremes, bebek goreng,bebek bakar, bebek balado, dan bebek cabai hijau.

Kemudian, ada juga menu tambahan lain, sepertitahu, tempe, dan botok bebek. Harga sebagian besarmenunya pun sebenarnya masih masuk di akal danpastinya masuk di kocek Anda, yaitu hanya sekitar Rp14 ribu. n ichsan emrald alamsyah

WAFA 99, Berbuka Murah Meriah di Tebet Timur Dalam

Bagi umat Muslim yang mengerjakan ibadahpuasa di bulan Ramadhan, ngabuburit ialahwaktunya memburu makanan, khususnya

menu berbuka alias ‘takjil’. Kawasan yang seringkali menjadi tempat nongkrong anak muda ialahTebet.

Salah satunya ialah Warung Wafa 99, di TebetTimur Dalam No 8A. Sebelum pindah ke Tebet TimurDalam, WAFA terletak di sebelah SMP 115.

Di bulan Ramadhan, WAFA mulai buka pada sorehari dengan menu, seperti mie goreng telur korned,roti bakar, pisang bakar, hingga makanan ringan lain -nya, seperti nasi goreng.

Kemudian, sebagai penghilang dahaga, ada se-cangkir teh manis hangat maupun dingin, kemudianjus, dan minuman lainnya.

Harganya pun tak terlalu mahal, yakni di kisaranharga antara Rp 2.000 hingga Rp 15 ribu untukmakanan dan minuman. Jika sedang ada di wilayahTebet, tidak ada salahnya Anda menyambangi WAFA99 yang kini buka cabang tak jauh dari lokasi asli.

n ichsan emrald alamsyah ed: zaky al hamzah

Oleh Fernan Rahadi

Indonesia membu-tuhkan banyak dai. B

erawal dari perannyayang suka menjadi daipengganti pada acaraseminar di kampus-kam-pus, Awan Abdullah jus-tru merintis jalannya

menjadi ustaz yang cukup disegani.Kata-kata yang lugas yang diselingi

dengan humor-humor yang menye-garkan menjadi andalan laki-

laki berusia 29 tahun itutiap kali memberikan ce-ramah.

“Kalau Ustaz Jeffry(Al Buchori) itu di-panggil UJ, saya ituUC, Ustaz Cadang -an,” gurau Awan saatmemulai kisahnyakepada Republika.

Awan mulai seringtampil di depan publik

untuk memberikan tausiahsaat masih kuliah di Ilmu Ko-

munikasi FisipolUGM, Yog -

yakarta,beberapa

tahun yang lalu. Saat itu, ia selaludiminta mengisi ceramah saat sangpembicara utama tiba-tiba memba -talkan datang ke sebuah acara yangdigagasnya bersama rekan-rekannya.

“Gara-gara sering jadi cadanganitu, orang-orang mulai kenal saya,”kata ayah dua putra tersebut.

Menyadari ia cukup berbakat, pa -da 2005, Awan mencoba peruntung -annya untuk mengikuti Dai TPI,se buah ajang pencarian bakat ustaz-ustaz muda di seluruh Indonesia yangdisiarkan salah satu televisi swasta.Saat itu pun, aku dia, ia tidak benar-benar niat datang ke Jakarta untukmengikuti ajang tersebut.

“Awalnya, saya hanya ingin mem-beri nasihat kepada para kontestanasal Yogyakarta yang saya lihat cukupglamor. Itulah alasan mengapa saatitu saya mengambil tema ‘UlamaLacur’ yang artinya ulama yang burukdan hina,” kata Awan yang mengakumengidolakan dai sejuta umat (alm)Zainuddin MZ.

Tak dinyana, ajang tersebut justrumembawa Awan berpetualang keJakarta. Orang yang mengenalnyapun semakin banyak. Ia mengakui,ajang tersebut merupakan titik tolakyang besar dalam perjalanannya se-bagai penceramah. “Sejak saat itu,saya mulai melangkah lebih jauh.Dari sebatas ceramah di sekolah-sekolah dan kampus-kampus, men-jadi ceramah di masyarakat, mengisikhotbah Jumat, dan sebagainya,”katanya.

Kini, Awan mengabdikan dirinyakepada masyarakat, salah satunyadengan mendirikan sebuah yayasanLentera Hati yang bertempat di kotatempat tinggalnya, Yogyakarta. Iamenggerakkan yayasan tersebutbersama saudara kembarnya yangjuga seorang dai, Adi Abdillah. Saatini, yayasan tersebut telahmenelurkan sebuah pesantren sertasebuah klinik kesehatan.

“Saya pantang hidup dari agama.Saya ingin menghidupkan agama,”kata Direktur Utama Tour dan TravelHaji dan Umroh Maktourindo danNabawi Tour tersebut.

Selain karena memiliki saudarakembar yang juga ustaz, hal lain yangmenjadi keunikan Awan adalahgayanya yang humoris serta tuturkata yang lugas tiap memberikanpelatihan ataupun tausiah. Seringkali, Awan berani mengkritisi pemerin-tah serta mengungkapkan hal yangsering dianggap tabu, seperti mem-bicarakan soal hubungan pribadidalam rumah tangga.

“Meskipun demikian, saya ber -usaha menyaring kata-kata saya de -ngan diksi yang santun. Lugas boleh,tetapi tidak menghujat,” kata Awan.

Menurut Awan, Indonesia saat inimembutuhkan lebih banyak dai seir-ing moral bangsa yang semakin harisemakin merosot. Hal tersebut se -iring dengan perkembangan teknologiyang lebih banyak membawa penga -ruh negatif bagi anak-anak bangsa.“Dahulu, Indonesia bisa menghasil -kan tokoh-tokoh hebat, seperti BungKarno, Bung Tomo, sampai de nganHabibie. Sekarang mana? Yang adahanyalah tokoh-tokoh hiburan.”

Ia sendiri berusaha melakukankontribusi dengan melakukankaderisasi sejumlah dai muda yangingin mengikuti jejaknya. Saat ini, iamemiliki enam murid yang setiap be-berapa hari dalam sepekan selalubertandang ke tempat tinggalnya didaerah Mudal, Sleman, untuk berlatihmendalami materi agama Islam sertaberlatih berbicara di depan umum(public speaking). n ed: subroto

SENIN15 AGUSTUS 2011

BANTUANBranch Manager PT FIF Pasar Minggu Dino Saputra (kanan), dan Koor-dinator Wilayah PT Asuransi Astra Buana, Egi Mardiansyah (kiri) menye -rahkan bantuan kepada Ketua Yayasan Al-Mubarokah H Muslich Akbar.

DOK/PRI

ZAKY AL HAMZAH/REPUBLIKA