Upload
eko-pastia-mukti-skep-ns
View
51
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas diartikan sebagai pusat kesehatan masyarakat yang melaksanakan
berbagai kegiatan program, diwilayah kerjanya setingkat kecamatan, berfungsi
menggerakan pembangunan kesehatan, memberdayakan keluarga dan masyarakat
untuk hidup sehat dan bersih, melakukan pelayanan kesehatan dasar yang bersifat
komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif).
Pemerintah telah berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan dengan mendirikan Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan Masyarakat
(PUSKESMAS) di seluruh wilayah Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Namun, sampai saat ini usaha pemerintah dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat akan kesehatan masih belum dapat memenuhi harapan masyarakat.
Banyak anggota masyarakat yang mengeluh dan merasa tidak puas dengan
pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas milik pemerintah ini baik itu dari segi
pemeriksaan yang kurang diperhatikan oleh petugas kesehatan, lama waktu
1
pelayanan, keterampilan petugas, sarana/fasilitas, serta waktu tunggu untuk
mendapatkan pelayanan.
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) sebagai salah satu sarana
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki
peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas dituntut untuk memberikan pelayanan
yang bermutu yang memuaskan bagi pasiennya sesuai dengan standar yang
ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakatnya.
Salah satu keluhan yang sering terdengar dari masyarakat yang berhubungan
dengan aparatur pemerintah adalah selain berbelit–belit akibat birokrasi yang
kaku, perilaku oknum aparatur yang kadang kala kurang bersahabat, juga kinerja
pegawai dalam memberikan pelayanan dalam hal ini ketepatan waktu dalam
memberikan pelayanan, kuantitas dan kualitas pelayanan yang masih sangat
rendah.
Rendahnya kinerja pelayanan akan membangun citra buruk pada Puskesmas,
dimana pasien yang merasa tidak puas akan menceritakan kepada rekan-rekannya.
Begitu juga sebaliknya, semakin tinggi kinerja pelayanan yang diberikan akan
menjadi nilai plus bagi Puskesmas, dalam hal ini pasien akan merasa puas
terhadap pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas.
Puskesmas dapat mengetahui kinerja pelayanan dari para pasien melalui
umpan balik yang diberikan pasien kepada Puskesmas tersebut sehingga dapat
menjadi masukan untuk peningkatan kinerja pelayanan.
2
Oleh karena itu kelompok ingin menganalisa tentang program yang sudah
ataupun belum berjalan di puskesmas rawat inap kedaton bandar lampung tahun
2011.
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas praktek
keperawatan keluarga. Selain itu penulisan makalah ini bertujuan untuk
mempelajari program-program puskesmas rawat inap kedaton Bandar lampung.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu, dapat menambah wawasan
penulis dan pembaca dalam mempelajari program-program puskesmas rawat inap
kedaton.
3
BAB II
PUSKESMAS
A. Sejarah Puskesmas Rawat Inap Kedaton Bandar Lampung
Health center (HC) kedaton berdiri pada tanggal 02 mei 1970 , berdasarkan
permintaan kepala negeri balau yang menyadari akan pentingnya pelayanan
kesehatan. HC kedaton berlokasi di jalan raya kedaton di jalan raya kedaton atas
no. 62 tanjung karang.
Menurut surat keputusan gubernur pada tahun 1982, nomor 06/09/HK/1982
( surat keputusan gubernur tk. I lampung ), HC kedaton membawahi beberapa
puskesmas antara lain : puskesmas natar, puskesmas karang anyar, puskesmas
way galih, dan puskesmas tanjung.
Pada bulan maret 1985 HC kedaton diubah statusnya dari pelaksana teknis
menjadi puskesmas. Berdasarkan ketetapan kepala dinas kesehatan tingkat II
kotamadya hanya membawahi 4 kelurahan dan satu buah puskesmas pembantu
(Pustu) sukamenanti, hal ini karena pemekaran wilayah kecamatan kedaton
menjadi kecamatan kedaton dan kecamatan raja basa .
Puskesmas kedaton hingga saat ini mempunyai wilayah kerja 4 kelurahan
yaitu : puskesmas sukamenanti, kelurahan sidodadi, kelurahan kkedaton, dan
kelurahan surabaya.
Sejak berdiri hingga sekarang puskesmas kedaton telah mengalami pergantian
pimpinan beberapa kali, yaitu sebagai berikut .
1. Dr. Sukardono Sukirman ( 1970-1973 )
2. Dr. Dokang Asia Mudalarum Cipto Sisworo (1973-1995)
4
3. Dr. Marlina ( Sebagai Pejabat Sementara (1975-1976)
4. Dr. Andi Ardaya ( 1976-1978)
5. Dr. Doni Suwandono ( 1978-1984)
6. Dr. Pohan Wangi Jaya (1984-1988)
7. Dr. Hadi Mulyono ( 1988- 1989)
8. Dr. Syaiful Umar ( 1989-1991)
9. Dr. Hj. Mulyanti ( 1991- 1994)
10. Dr. H. Herwono (1994-1997)
11. Drg. Nunung Fismahalis (1997-1998)
12. Dr. Endang Budiati (1998-2002)
13. Dr. Gatot Kusharyoko (2002-2003)
14. Dr. Hj. Hilda Fitri ( 2003-2006)
15. Dr. Hj. Evi Mutia Afriyeti (2006-2008)
16. Dr. Djohan Lius (2008-2010)
17. Dr. Hj.Trismi Istiana (2011-hingga sekarang )
B. Geografi Dan Demografi
Luas wilayah batas kerja puskesmas rawat inap kedaton 5,14 km2. Batas-batas
wilayah:
1. Sebelah utara: berbatasan dengan kelurahan labuhan ratu kecamatan
kedaton bandar lampung
2. Sebelah selatan : berbatasan dengan kelurahan penengahan kecamatan
tanjung karang pusat bandar lampung
5
3. Sebelah timur : berbatasan dengan kelurahan way halim permai kecamatan
sukarame, bandar lampung
4. Sebelah barat : berbatasan dengan kelurahan segala mider kecamatan
tanjung karang barat, bandar lampung.
C. Wilayah Kerja
Wilayah kerja puskesmas rawat inap kedaton meliputi empat kelurahan yang
terletak dikecamatan kedaton, yaitu :
1. Kelurahan kedaton dengann luas wilayah 1,48 km2
2. Kelurahan sukamenanti dengan luas wilayah 1,16 km2
3. Kelurahan sidodadi dengan luas wilayah 1,25 km2
4. Kelurahan surabaya dengan luas wilayah 1,25 km2
D. Visi dan Misi Puskesmas
Puskesmas rawat inap kedaton dalam menjalankan program kesehatan
puskesmas rawat inap kedaton mempunyai visi dan misi yaitu :
Visi Puskesmas :
“ Terwujudnya Pelayanan Puskesmas yang Optimal, dengan Bertumpu pada
Pelayanan Prima dan Pemberdayaan Masyarakat Mendukung Indonesia Sehat
2015 ”.
Adapun Misi Puskemas adalah :
1. Menyelenggarakan Pembangunan yang berwawasan Kesehatan.
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar sesuai standar.
3. Mendorong kemandirian hidup sehat sehat bagi kelurga dan masyarakat.
6
4. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan.
5. Memelihara dan meninggkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat beserta lingkungannya.
Fungsi Puskesmas
1. Pusat penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama secara integral yaitu
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
E. Program-Program Puskesmas Rawat Inap Kedaton 2011
Pencapaian Target Program Puskesmas Rawat Inap Kedaton:
1. Program Kesehatan Keluarga (KESGA)
2. Program Gizi Masyarakat
3. Program Pemberantasan Penyakit Menular
4. Program Kesehatajn Lingkungan dan Sanitasi Dasar
5. Program Promosi Kesehatan
6. Program Kesehatan Gigi dan Mulut
7. Program Pelayanan Kesehatan Rawat Inap
8. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
9. Program Kesehatan Lanjut Usia
10. Program Pengembangan Pengobatan Tradisional
11. Program Kesehatan Penunjang (Laboratorium)
12. Program Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pencapaian Target Program Puskesmas Rawat Inap Kedaton Tahun
2011
Pencapaian Target Program Puskesmas Rawat Inap Kedaton:
1. Program Kesehatan Keluarga (KESGA)
Pencapaian cangkupan KIA secara umum sudah mencapai target SPM yang
telah ditetapkan . untuk pencapaian cakupan KI (97,8%) dan KA (97,6%)
sudah mencapai target. Sementara pencapaian cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan (linakes) diwilayah puskesmas rwat inap kedaton juga telah
mencapai target SPM yang telah ditetapkan dari dinas kesehatan kota bandar
lampung untuk tahun 2011 yaitu 99,2 dan cakupan kunjungan ibu nifas
sebesar 99,2%.
Untuk pencapaian cakupan pelayanan KNI dan KN lengkap puskesmas rawat
inap kedaton tahun 2011 sebesar 99,6% juga sudah mencapai target.
Untuk cakupan pelayanan KB di puskesmas Rawat Inap Kedaton Tahun 2011
sebesar 100,22% melebihi target yang ditetapkan.
2. Program Gizi Masyarakat
a. Status Gizi Balita
Kasus bayi dan balita dengan BGM yang ada diwilayah kerja puskesmas
rawat inap kedaton pada tahun 2011 menurun jika dibandingkan dengan
tahun 2010, namun masih cukup tinggi yaitu 16 orantg.
8
b. Ibu Hamil KEK (kekurangan energi kronik)
Pada tahun 2011 terdapat 10 orang ibu hamil dengan KEK.
c. Ibu Hamil Dengan Anemia
Ditahun 2011 ini terdapat ibu hamil dengan anemia sebanyak 18 orang ,
meskipun pencapaian pemberian Fe3 sedah 100% pada desember 2011
3. Program Pemberantasan Penyakit Menular
a. DBD
Di tahun 2011 ditemukan jumlah kasus seluruhnya ada 18 kasus DBD.
Jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan kasus DBD di tahun 2010
sebanyak 45 kasus.
Jika dibandingkan dengan data DBD dari tahun2008, tahun 2009 dan
tahun 2010, ditahun 2011 ini jumlah penderita DBD sudah lebih berkurang
meskipun tergolong tinggi. Dengan pengawasan dan surveilens
epidemiologi yang baik dan terus menerus serta berkesinambungan,
diharapkan ditahun-tahun mendatang penemuan kasus DBD akan semakin
berkurang bahkan jika mungkin dapat menjadi seminimal mungkin.
b. P2TB
Ditahun 2011 terdapat 790 suspek TB-Paru dan dari jumlah suspek
tersebut terdapat 71 kasus BTA positif, 19 kasus BTA Negatif Rontgen
Positif. Kasus TB anak tidak ada. Dari jumlah TB-Paru tersebut yang
dinyatakan sembuh adalah 68 dan penderita dengan pengobatan lengkap
sebanyak 47 kasus.
9
c. Diare
Adanya kecenderungan bahwa penderita diare menyerang semua umur.
Kasus terbanyak tedapat pada bulan september 2011 yaitu sebanyak 177
kasus, yang kedua terbanyak dibulan agustus 2011 yaitu sebnayak 176
kasus. Hal ini dimengerti karena di bulan-bulan tersebut merupakan masa
pancaroba yaitu masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau dan
dari musim kemarau ke musim hujan, sehingga hal ini sangat rentan
terjadai peningkatan kasus diare.
d. Malaria
Pada tahaun 2011 ditemukan sebanyak 242 penderita, dan ditemukan
kasus malaria tertinggi terjadi di bulan mei 2011, yaitu sebanyak 50 kasus.
e. P2 ISPA
Jumlah balita seluruhnya yang ada di wilayah puskesmas rawat inap
kedaton sebanyak 5235 balita. Sasaran penemuan penderita ISPA
sebanyak 10 % (523 balita) dari jumlah balita yang ada, sedangkan target
penemuan kasus sebesar 58% (3036 balita)
f. Campak
Pada tahun 2011 tidak ditemukan kasus penyakit campak di wilayah
puskesmas rawat inap kedaton. Hal ini dikarenakan telah dilaksanakan
kegiatan program imunisasi dengan pencapaian cakupan 100% pada
semua sasaran bayi di wilayah puskesmas rawat inap kedaton. Termasuk
juga sasaran anak sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) dalam
wilayah kerja puskesmas rawat inap kedaton yang mencapai 100%.
10
4. Program Kesehatajn Lingkungan dan Sanitasi Dasar
a. JAGA (Jamban Keluarga)
Pencapaian cakupan JAGA di puskesmas Rawat Inap Kedaton tahun 2011
telah mencapai 98,46 % dari target 75 %.
b. SAB (Sarana Air Bersih)
Pencapaian cakupan SAB di puskesmas Rawat Inap Kedaton tahun
2011telah mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 91,22%.
c. SPAL ( Sarana Pengelolaan Air Limbah)
Pencapaian target cakupan SPAL diwilayah puskesmas Rawat Inap
Kedaton tahun 2011 telh mencapai target yang telah ditentukan yaitu
sebesar 76,23%.
5. Program Promosi Kesehatan
Rumah Sehat
Cakupan rumah sehat atau rumah target ber PHBS di wilayah puskesmas
Rawat Inap Kedaton tahun 2011 telah mencapai target yang telah ditentukan
yaitu sebesar 92, 38%.
6. Program Kesehatan Gigi dan Mulut
Khususnya pelayanan di poli gigi kunjungan cukup tinggi yaitu 9461 atau
13% dari total kunjungan rawat jalan, namun menurun dibandingkan dengan
kunjungan tahun lalu dikarenakan adanya kerusakan dental unit yang ada di
puskesmas sehingga beberapa kasus tidak dapat dilakukan tindakan.
7. Program Pelayanan Kesehatan Rawat Inap
Untuk pencapaian pasien rawat inap puskesmas rawat inap kedaton tahun
2011 adalah 893 orang, dengan rata-rata BOR 63,92% dan rata-rata LOS 3.29
11
8. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Dalam kegiatan UKS, sudah dilakukan kegiatan penjaringan anak sekolah,
dalam pemeriksaan rutin anak sekolah, imunisasi anak sekolah (BIAS) pada
bulan oktober dan november. Namun, kegiatan penjaringan tahun 2011 hanya
dilakukan pada siswa SD/MI kelas 1. Diharapkan tahun berikutnya minimal
30% pejaringan untuk siswa kelas 1 SMP dan SLTA.
9. Program Kesehatan Lanjut Usia
Pelayanan kesehatan usia lanjut dilakukan didalam gedung maupun diluar
gedung. Namun, pencatatan dan pelaporan kunjungan lansia di dalam
puskesmas belum terpisah, sedangkan untuk cakupan kunjungan kunjungan
posyandu sebanyak 50.22%.
10. Program Pengembangan Pengobatan Tradisional
Saat ini kegiatan yang dilakukan untuk pengembangan batra hanya sebatas
pengembangan TOGA didalam puskesmas, pendataan dan pembinaan
terhadap batra yang ada di wilayah kerja puskesmas Rawat Inap kedaton. Saat
ini ada 11 pengobatan Tradisional di wilayah puskesmas Rawat Inap Kedaton.
11. Program Kesehatan Penunjang (Laboratorium)
Untuk pelayanan kesehatan penunjang laboratorium puskesmas Rawat Inap
kedaton tahun 2011 mencakup pemeriksaan darah, urine, dan spurum. Untuk
pemeriksaan darah terdapat 2221 spesimen, untuk pemeriksaan urine 757
spesimen, dan sputum (BTA) terdapat 791 spesimen selama tahun 2011.
12. Program Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Untuk pelayanan kefarmasian di puskesmas Rawat Inap Kedaton tahun 2011
sudah cukup baik. Penyediaan obat generik sudah mencapai 100%, dan
12
hampir seluruh jenis obat untuk pelayanan kesehatan dasar dapat dipenuhi.
Jumlah kunjungan apotek puskesmas Rawat Inap Kedaton tahun 2011 adalah
55.663 dengan kunjungan askes sebesar 10.913, kunjungan umum 40.226, dan
kunjungan gakin sebesar 4.524 kunjungan.
Alat-alat kesehatan di puskesmas Rawat Inap Kedatontahun 2011 sudah cukup
lengkap namun ada beberapa barang yang sudah rusak dan hilang. Hal ini
disebabkan belum ada tenaga inventaris alat yang sudah terlatih dan
kuranganya pemeliharaan dari para petugas.
B. Analisis Pencapaian Program Puskesmas Rawat Inap Kedaton
Analisis Pencapaian Target Program Puskesmas Rawat Inap Kedaton
1. Program Kesehatan Keluarga (KESGA)
Program KESGA ini sudah berjalan dengan baik, karena telah mencapai
target yang telah di tetapkan yaitu 97,6% dari beberapa pelayanan
kesehatan keluarga. Program tersebut sudah mencapai target kesehatan
nasional yang telah di tetapkan pada tahun 2011 yaitu 99,2%.
2. Program Gizi Masyarakat
Untuk status Gizi Ibu hamil dan bayi di wilayah kerja Puskesmas Rawat
Inap Kedaton masih belum mencapai target yaitu masih terdapat kasus Ibu
hamil dengan KEK dan Anemia, dan untuk Bayi dengan BGM hanya 6
orang.
13
3. Program Pemberantasan Penyakit Menular
a. DBD
Untuk Program pemberantasan DBD di wilayah kerja Puskesmas
Rawat Inap Kedaton Masih tergolong tinggi dengan 18 kasus
dibandikan dengan 45 kasus pada tahun 2010. Jadi, Program
pemberantasan DBD masih belum mencapai target yaitu seminimal
mungkin kasus yang ditemukan.
b. P2TB
Program P2TB ini masih belum mencapai target karena pada tahun
2011 terdapat 790 kasus Suspek TB Paru yang tercatat. Jadi, program
pemberantasan penyakit TB Paru masih harus ditingkatkan lagi.
c. Diare
Kasus diare di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Kedaton masih
tergolong tinggi karena masih terdapat 176 kasus diare yang tercatat.
Hal ini dikarena peralihan musim, sehingga rentan terjadinya
peningkatan kasus diare.
d. Malaria
Program pemberantasan malaria masih belum mencapai target, karena
masih terdapat 50 kasus penderita malaria di tahun 2011.
e. P2ISPA
Program P2ISPA harus di tingkatkan karena masih 58% dari jumlah
balita yang ada di wilayah kerja puskesmas rawat inap kedaton yang
menderita ISPA di tahun 2011.
14
f. Campak
Kasus Campak tidak ditemukan dalam wilayah kerja puskesmas rawat
inap kedaton. Artinya 100% bahwa program pemberantasan penyakit
campak telah mencapai target dan perlu di pertahankan.
4. Program Kesehatajn Lingkungan dan Sanitasi Dasar
Program kesehatan lingkungan di wilayah kerja rawat inap kedaton pada
tahun 2011 telah mencapai target yang telah di tentukan. Jadi, program ini
telah berjalan dengan baik.
5. Program Promosi Kesehatan
Program Promosi kesehatan mengenai Rumah sehat di wilayah kerja
puskesmas rawat inap Kedaton sudah mencapai target yaitu 98,2%. Jadi
Program ini telah berjalan dengan baik.
6. Program Kesehatan Gigi dan Mulut
Program kesehatan Gigi dan Mulut di wilayah kerja puskesmas rawat inap
Kedaton masih belum mencapai target. Namun menurun, dikarenakan
adanya kerusakan pada alat pelayanan. Hal ini perlu di pertimbangkan
kembali, karena sangat mempengaruhi kinerja program tersebut.
7. Program Pelayanan Kesehatan Rawat Inap
Untuk pelayanan rawat inap di puskesmas kedaton sudah cukup baik
karena telah mencapai target yaitu dengan BOR rata-rata 63,92% dan LOS
rata-rata 3,29%.
8. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Program UKS di wilayah kerja puskesmas rawat inap Kedaton masih
kurang mencapai target, karena hanya mencakup SD kelas I. Diharapkan
15
untuk tahun berikutnya UKS ini dapat di terapkan pada tingkat pendidikan
SMP dan SMA.
9. Program Kesehatan Lanjut Usia
Program untuk lansia ini masih kurang mencapai target karena hanya
50,22% kunjungan yang tercatat.
10. Program Pengembangan Pengobatan Tradisional
Program pengobatan tradisional ini masih belum mencapai target
dikarenakan di Lingkungan Puskesmas tidak ditemukan Tanaman TOGA
seperti yang di targetkan untuk program yang ada di puskesmas.
11. Program Kesehatan Penunjang (Laboratorium)
Fungsi dari Laboratorium yang dimiliki Puskesmas Rawat Inap Kedaton
ini sudah cukup baik karena pemeriksaan darah terdapat 2221 spesimen,
untuk pemeriksaan urine 757 spesimen, dan sputum (BTA) terdapat 791
spesimen selama tahun 2011. Hal ini sangat berpengaruh dalam
menunjang pengobatan di wilayah kerja puskesmas rawat inap kedaton.
12. Program Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Untuk pelayanan kefarmasian di puskesmas Rawat Inap Kedaton tahun
2011 sudah cukup baik. Penyediaan obat generik sudah mencapai 100%,
dan hampir seluruh jenis obat untuk pelayanan kesehatan dasar dapat
dipenuhi. Jumlah kunjungan apotek puskesmas Rawat Inap Kedaton tahun
2011 adalah 55.663 dengan kunjungan askes sebesar 10.913, kunjungan
umum 40.226, dan kunjungan gakin sebesar 4.524 kunjungan.
Alat-alat kesehatan di puskesmas Rawat Inap Kedatontahun 2011 sudah
cukup lengkap namun ada beberapa barang yang sudah rusak dan hilang.
16
Hal ini disebabkan belum ada tenaga inventaris alat yang sudah terlatih
dan kuranganya pemeliharaan dari para petugas.
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puskesmas diartikan sebagai pusat kesehatan masyarakat yang melaksanakan
berbagai kegiatan program, diwilayah kerjanya setingkat kecamatan, berfungsi
menggerakan pembangunan kesehatan, memberdayakan keluarga dan masyarakat
untuk hidup sehat dan bersih, melakukan pelayanan kesehatan dasar yang bersifat
komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif).
Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Adapun program yang dimiliki Puskesmas Kedaton yaitu:
1. Program Kesehatan Keluarga (KESGA)
2. Program Gizi Masyarakat
3. Program Pemberantasan Penyakit Menular
4. Program Kesehatajn Lingkungan dan Sanitasi Dasar
5. Program Promosi Kesehatan
6. Program Kesehatan Gigi dan Mulut
7. Program Pelayanan Kesehatan Rawat Inap
8. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
9. Program Kesehatan Lanjut Usia
10. Program Pengembangan Pengobatan Tradisional
18
11. Program Kesehatan Penunjang (Laboratorium)
12. Program Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
B. Saran
Adapun saran dari kelompok untuk Puskemas yaitu:
1. Untuk beberapa program dan pelayanan yang belum berjalan yang perlu
ditingkatkan yaitu membuat masyarakat untuk lebih tertarik mengunjungi
fasilitas kesehatan.
2. Meningkatkan Promosi Kesehatan mengenai pemberantasan penyakit
menular seperti; DBD, Malaria, P2TB dan P2ISPA.
3. Mengefektifkan program-program pelayanan kesehatan, khususnya
program P2TB dikarenakan masih banyak kasus penderita TB Paru yang
tercatat dan belum di berikan pengobatan sesuai program.
19