Upload
truongkhue
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PARAF KOORDINASI
BAPPEDA
BUPATI CIANJUR PROVINSI JAWA BARAT
PERATURAN BUPATI CIANJUR
NOMOR 84 TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH TAHUN 2016-2021
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI CIANJUR,
Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya Peraturan
Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021, maka perlu menetapkan
Rencana Strategis Perangkat Daerah;
b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 273 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapakali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, Rencana Strategis Perangkat Daerah ditetapkan dengan peraturan kepala daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2016-2021;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
PARAF KOORDINASI
BAPPEDA
2
2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
4. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 9 Tahun
2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Cianjur Tahun 2016 Nomor 9);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA STRATEGIS
PERANGKAT DAERAH TAHUN 2016-2021.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan:
1. Daerah Kabupaten adalah Daerah Kabupaten Cianjur.
2. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah Pemerintah Daerah Kabupaten
Cianjur.
3. Bupati adalah Bupati Cianjur.
4. Perangkat Daerah adalah perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur.
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya
disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk 5 (lima) tahun.
6. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renstra PD adalah dokumen perencanaan perangkat daerah untuk 5
(lima) tahun.
7. Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja PD adalah dokumen perencanaan daerah untuk 1 (satu) tahun.
PARAF KOORDINASI
BAPPEDA
3
BAB II
KEDUDUKAN RENSTRA PD
Pasal 2
(1) Renstra PD Tahun 2016-2021 merupakan penjabaran dari RPJMD Tahun 2016-2021.
(2) Renstra PD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman PD dalam penyusunan Renja PD.
BAB III
SISTEMATIKA RENSTRA PD
Pasal 3
(1) Renstra PD disusun dengan sistematika sebagai berikut:
a. BAB I : PENDAHULUAN;
b. BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH;
c. BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK
DAN FUNGSI;
d. BAB IV : TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN;
e. BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF;
f. BAB VI : INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD;
DAN
g. BAB VII : PENUTUP
(2) Isi beserta uraian Renstra PD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran sebagai bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
Peraturan Bupati ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Cianjur.
Ditetapkan di Cianjur pada tanggal 16 Desember 2016
BUPATI CIANJUR,
ttd.
IRVAN RIVANO MUCHTAR
PARAF KOORDINASI
BAPPEDA
4
Diundangkan di Cianjur
pada tanggal 16 Desember 2016
Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR,
CHAERUL ANWAR
BERITA DAERAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2016 NOMOR 84
TENTANG : RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PERANGKAT
DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
CIANJUR TAHUN 2016-2021
A. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
Rencana Strategis Perangkat Daerah tahun 2016-2021 dengan sistematika penyusunan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH 2.1 Tugas dan Fungsi serta Struktur Organisasi
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah 2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN
FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih 3.3. Telaahan Renstra Bappenas dan Renstra Bappeda Provinsi
Jawa Barat
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
4.2. Strategi dan Kebijakan BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII PENUTUP
B. LAMPIRAN RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah, yaitu:
1. Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2016-2021;
2. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021; 3. Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Tahun 2016-2021; 4. Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam
Kebakaran Tahun 2016-2021; 5. Rencana Strategis Dinas Sosial Tahun 2016-2021; 6. Rencana Strategis Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga
Tahun 2016-2021; 7. Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun
2016-2021; 8. Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah,
LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI CIANJUR NOMOR : 84 TAHUN 2016
Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2016-2021; 9. Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2016-
2021; 10. Rencana Strategis Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan
Statistik Tahun 2016-2021; 11. Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2016-2021;
12. Rencana Strategis Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Tahun 2016-2021;
13. Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga
Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2016-2021;
14. Rencana Strategis Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Tahun 2016-2021;
15. Rencana Strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016-2021;
16. Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan, dan
Hortikultura Tahun 2016-2021; 17. Rencana Strategis Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Tahun 2016-
2021; 18. Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Tahun 2016-2021; 19. Rencana Strategis Dinas Perhubungan Tahun 2016-2021.
Ditetapkan di Cianjur
Pada tanggal 16 Desember 2016
BUPATI CIANJUR,
ttd.
IRVAN RIVANO MUCHTAR
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
84
3. Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2016-2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, telah
dikeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cianjur.
Salah satu perangkat daerah yang dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur tersebut adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang, kemudian ditindak lanjuti dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati Cianjur Nomor 50 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Perangkat Daerah Di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Cianjur, dan Peraturan Bupati Cianjur Nomor 60 Tahun 2016 tentang Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Unit Organisasi di
Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang merupakan unsur pelaksana urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang yang mempunyai tugas
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan wajib kabupaten Cianjur yang berkaitan dengan pelayanan dasar di bidang pekerjaan umum dan
penataan ruang, berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam melaksanakan tugasnya, berdasarkan Peraturan Bupati Cianjur Nomor 50
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Perangkat Daerah Di Lingkungan Kabuapten Cianjur, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan dinas di bidang perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, evaluasi dan laporan penyelenggaraan urusan pemerintah
daerah bidang pekerjaan umum dan penataan ruang; pelaksanaan kebijakan urusan pemerintah daerah bidang pekerjaan umum dan
penataan ruang; pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dinas sesuai dengan peraturan perundang-undangan; pelaksanaan administrasi dinas dan pelayanan umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kabupaten Cianjur ini merupakan penggabungan dari beberapa dinas yang menangani urusan
bidang pekerjaan umum yang sudah ada sebelumnya, yaitu terdiri dari gabungan Dinas PU Bina Marga dan sebagian dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan serta sebagian dari Dinas Tata Ruang
dan Permukiman. Dalam rangka melaksanakan Otonomi Daerah sesuai dengan Pasal
272 ayat (1) Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, dan dengan memperhatikan Undang-undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, setiap perangkat daerah harus memiliki dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan Satuan Kerja Perangkat
Daerah untuk periode 5 (lima) tahun ke depan. Renstra-SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
selanjutnya disebut Renstra Dinas PUPR tahun 2016 – 2021 memuat
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
85
tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib Pemerintahan Kabupaten Cianjur
yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, yang disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 60 tahun 2016 tentang Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Unit
Organisasi di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur, serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cianjur tahun 2016 – 2021. Berdasarkan pasal 272 Undang-undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah tersebut, maka sebagai bagian dari upaya
untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berdaya guna dan berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, maka disusunlah Renstra
Dinas PUPR Tahun 2016 – 2021. Renstra Dinas PUPR ini berfungsi sebagai pedoman Dinas dalam
menyusun program kerja dan kegiatan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat kabupaten Cianjur di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang yang termuat di dalam rencana kerja(Renja)
tahunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk masa lima tahun kedepan.
1.2. LANDASAN HUKUM
Renstra Dinas PUPR tahun 2016 - 2021 disusun berdasarkan landasan hukum sebagai berikut : a. Undang - undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. b. Undang - undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah c. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1974 Tentang
Pengairan. d. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor18 Tahun 1999 Tentang
Jasa Konstruksi.
e. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.
f. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.
g. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000
Tentang Pembinaa Jasa Konstruksi. i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2001
Tentang Irigasi. j. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor36 Tahun 2005
Tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Th 2008 Tentang Bangunan Gedung.
k. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006
Tentang Jalan. l. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010
Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang. m. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2011
Tentang Pembangunan Banguinan Gedung Negara. n. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 121 Tahun 2015
Tentang Pengusahaan Sumber Daya Air.
o. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
86
p. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. q. Inpres nomor 7 tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi pemerintah. r. Peraruran Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
s. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang. t. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
06/KPTS/M/2015 Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air dan Bangunan Pengairan.
u. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
12/KPTS/M/2015 Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
v. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 27/KPTS/M/2015 Tentang Bendungan.
w. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 30/KPTS/M/2015 Tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi.
x. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 390/KPTS/M/2007 Tentang Penetapan Status Daerah Irigasi yang Pengelolaannya Menjadi
Wewenang dan Tanggung Jawab Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
y. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 248/KPTS/M/2015Tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan Dalam Jaringan Jalan Primer Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Arteri (JAP), dan Jalan
Kolektor-1 (JKP-1). z. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
290/KPTS/M/2015 tentang Penetapan Ruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai Jalan Nasional.
å. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 620/Kep. 1529-Admrek/2011 tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan Dalam Jaringan Jalan Primer Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Kolektor 2, Jalan Kolektor 3, Jalan
Kolektor 4, Jalan Lokal, Jalan Lingkungan dan Jaringan Jalan Sekunder menurut Fungsinya Sebagai Jalan Arteri, Jalan Kolektor, Jalan
Lokal,dan Jalan Lingkungan. ä. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 620/Kep. 1530-Admrek/2011
tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai Jalan Provinsi.
ö. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 8 Tahun 20016 tentang
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cianjur. aa. Keputusan Bupati Cianjur Nomor 620/Kep. 168-Binamarga/2013
Tentang Penetapan Status Jalan Kabupaten. bb. Peraturan Bupati Cianjur Nomor 50 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur.
cc. Peraturan Bupati Cianjur Nomor : 60 Tahun 2016 Tentang Tugas dan
Fungsi, Serta Tata Kerja Unit Organisasi Di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur.
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
87
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dibuatnya Renstra Dinas PUPR Tahun 2016 – 2021 ini
adalah agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang memiliki dokumen perencanaan tentang tujuan dan sasaran serta arah kebijakan,
program dan kegitan yang akan dijalankan selama kurun waktu tahun 2016 – 2021, sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Cianjur tahun
2016 – 2021 dan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang berdasarkan tugas pokok dan fungsinya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Tujuan disusunnya Renstra Dinas PUPR Tahun 2016 – 2021, yaitu : a. Menjadi acuan dalam pengalokasian sumber dana yang terbatas pada
berbagai kegiatan yang sifatnya strategis untuk pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Cianjur.
b. Menjadi acuan seluruh unit kerja di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten
Cianjur. c. Menjadi acuan dalam menilai pencapaian kinerja unit-unit kerja pada
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, yang kemudian akan berakumulasi menjadi pencapaian kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang secara keseluruhan. d. Menjadi acuan bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam
mempertanggungjawabkanakuntabilitas kinerjanya.
e. 1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penyusunan penulisan Renstra Dinas PUPR, mengacu kepada Lampiran IV Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah dengan sistematika sebagai berikut : BAB I - PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan
penyusunan Renstra Dinas PUPR, dan uraian singkat tentang sistematika penulisan dari Renstra Dinas PUPR.
BAB II - GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEKERJAANA UMUM DAN PENATAAN RUANG.
Berisi informasi tentang struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang berdasarkan Peraturan Bupati Cianjur Nomor 50
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur, dan Peraturan Bupati Cianjur Nomor 60 Tahun 2016 tentang
Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Unit Organisasi di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur, sumber daya
yang dimiliki meliputi jumlah pegawai, sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta lingkup tugas Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur. Selain daripada itu pada bab ini juga berisi gambaran umum
capaian-capaian program yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan
Renstra periode sebelumnya dan hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui pelaksanaan program yang
direncanakan pada Renstra Dinas PUPR tahun 2016 – 2021. BAB III - ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN
FUNGSI Berisikan permasalahan-permasalahan pelayanan yang dihadapi
berdasarkan evaluasi, analisis dan prediksi terhadap pelaksanaan program
dan kegiatan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang dalam periode
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
88
tahun 2011 – 2016, telaahan visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang, faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang dapat
mempengaruhi pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Pada bab ini juga berisikan telaahan faktor-faktor penghambat dan faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ditinjau dari sasaran jangka
menengah Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Renstra Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, serta telaahan faktor-
faktor penghambat dan pendorong yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ditinjau dari
implikasi Perencanaan Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) kabupaten Cianjur. Pada bab ini menjelaskan isu-isu strategis yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan
isu strategis apa saja yang akan ditangani melalui Renstra Dinas PUPR Tahun 2016 – 2021.
BAB IV - TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bab ini berisikan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang tahun 2016 - 2021serta rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam lima tahun mendatang.
BAB V - RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Bab ini menerangkan tentang rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasara, serta indikasi pendanaan dan
sumbernya baik yang berasal dari APBD setempat, APBD propinsi, APBN dan sumber pendanaan lainnya yang sah dalam periode lima tahun dan tahunan menurut lokalitas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,
lintas SKPD dan kewilayahan. BAB VI - INDIKATOR KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Berisi tentang indikator-indikator kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang tahun 2016 – 2021
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD tahun 2016 – 2021.
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
89
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
RUANG KABUPATEN CIANJUR
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cianjur. 2. 1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS
PEKERJAAN UMUMDAN PENATAAN RUANG A. TUGAS DAN FUNGSI DINAS
BerdasarkanPeraturan Bupati Nomor 50 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja
Perangakat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur, Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur mempunyai : 1. Tugas
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang bertugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan peperintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.
2. Fungsi Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Pekerjaan Umum Dan
Penataan Ruang menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan dinas di bidang perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, evaluasi dan laporan penyelenggaraan
urusan pemerintah daerah bidang pekerjaan umum dan penataan ruang;
b. pelaksanaan kebijakan urusan pemerintah daerah bidang pekerjaan umum dan penataan ruang;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dinas sesuai dengan
peraturan perundang-undangan; d. pelaksanaan administrasi dinas dan pelayanan umum sesuai
dengan peraturan perundang - undangan; dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya B. SUSUNAN ORGANISASI
Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 50 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Perangakat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur, Dinas
Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, yang
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang,
terdiri dari : 1. Kepala.
2. Sekretariat, membawahkan: a. Subbagian Perencanaan;
b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Jasa Konstruksi dan Bina Teknik, membawahkan:
a. Seksi Jasa Konstruksi; b. Seksi Bina Teknik;
c. Seksi Sistem Informasi dan Data Base. 4. Bidang Sumber Daya Air, membawahkan:
a. Seksi Perencanaan Sumber Daya Air;
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
90
b. Seksi Konstruksi Sumber Daya Air; c. Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air.
5. Bidang Pembangunan Jalan, membawahkan: a. Seksi Perencanaan Pembangunan Jalan;
b. Seksi Pembangunan Jalan Wilayah I; c. Seksi Pembangunan Jalan Wilayah II.
6. Bidang Preservasi Jalan, membawahkan: a. Seksi Perencanaan Preservasi Jalan; b. Seksi Preservasi Jalan Wilayah I;
c. Seksi Preservasi Jalan Wilayah II. 7. Bidang Bangunan Gedung, membawahkan:
a. Seksi Perencanaan Bangunan Gedung; b. Seksi Konstruksi Bangunan Gedung;
c. Seksi Pengendalian Bangunan Gedung. 8. Bidang Penataan Ruang dan Penataan Bangunan, membawahkan:
a. Seksi Penataan Ruang;
b. Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan; c. Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
9. UPTD. 10. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagan Struktur Organisasi Dinas PU Dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur adalah sebagaimana disajikan dalam Gambar 2.1.
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 91
GAMBAR 2.1.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN CIANJUR
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 92
2. 2. SUMBER DAYA DINAS PEKERJAAN UMUMDAN PENATAAN RUANG
Keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang secara optimal sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, sarana/prasarana.
A. SDM DINAS PEKERJAAN UMUMDAN PENATAAN RUANG Secara keseluruhan jumlah pegawai Dinas Pekerjaan Umum Dan
Penataan Ruangberdasarkan data pada bulan Maret tahun 2017adalah
sebanyak 327 orang dengan tingkat pendidikan terdiri dari: S2 Teknik Sipil 4 orang, S2 Non Teknik Sipil17 orang, S1 Teknik Sipil22orang, S1
Non Teknik Sipil 90 orang, D3 Teknik Sipil 6 orang, STM 30 orang, SMA/SMEA 94 orang dan SLTP/SD 61 orang, yang tersebar pada masing-
masing unit kerja di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang. Secara lengkap gambaran tentang sumber daya manusia Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang menurut tingkat pendidikannya
dapat dilihat pada Tabel 2.1berikut : Tabel 2.1.
Jumlah Pegawai Dinas PUPR Menurut Tingkat Pendidikan
NO SEKRETARIAT / BIDANG / BALAI
/ UPTD
Jumlah
Pegawai
TINGKAT PENDIDIKAN (Orang)
S2
TSipil
S2
Non TSipil
S1
TSipil
S1
Non T Sipil
D3
TSipil
D3
Non TSipil
STM SMA/
SMEA
SLTP
/SD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SEKRETARIAT 27 1 1 1 14 - 1 - 6 3
2 FUNGSONAL PERENCANA
1 1 - - - - - - - -
3 BIDANG JASA KONSTRUKSI DAN BINA TEKNIK
9 - 2 1 3 - - - 3 -
4 BIDANG PEMBANGUNAN JALAN
15 2 1 2 9 - - - - 1
5 BIDANG PRESERVASI
JAALAN
13 - 1 1 3 1 - 2 4 1
6 BIDANG SUMBER DAYA AIR
123 - 3 8 37 1 1 12 46 -
7 BIDANG BANGUNAN GEDUNG
15 - 2 4 4 - - 1 4 1
8
BIDANG PENATAAN
RUANG DAN PENATAAN BANGUNAN
15 - 3 3 1 - 1 4 2 1
9 BPPJ CIANJUR 8 - - - 4 - - - 1 3
10 BPPJ SUKALUYU 8 - 1 - - 1 - - 2 4
11 BPPJ CIRANJANG 12 - - - 3 - - 1 5 3
12 BPPJ PACET 7 - - - 3 - - 2 - 2
13 BPPJ CIKALONGKULON
14 - - - 2 - - 1 5 6
14 BPPJ CIBEBER 6 - - - 2 - - - 2 2
15 BPPJ SUKANAGARA
7 - - - - 2 - 1 1 3
15 BPPJ KADUPANDAK
6 - - - - - - - 3 3
17 BPPJ PAGELARAN 2 - - - - 1 - - - 1
18 BPPJ CIBINONG 5 - - - 2 - - - 1 2
19 BPPJ LELES 3 - - - 1 - - - 1 1
20 BPPJ SINDANGBARANG
8 - 1 - - - - 2 - 5
21 BPPJ CIDAUN 5 1 1 1 2
22 BALAI PERALATAN &
PERBENGKELAN
11 - - - 1 - - 3 4 3
23 BALAI LABORATORIUM
PENGUJIAN
7 - - 2 2 - - - 3 -
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 93
NO
SEKRETARIAT /
BIDANG / BALAI / UPTD
Jumlah
Pegawai
TINGKAT PENDIDIKAN (Orang)
S2 TSipil
S2
Non
TSipil
S1 TSipil
S1
Non T
Sipil
D3 TSipil
D3
Non
TSipil
STM SMA/ SMEA
SLTP/SD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BAHAN JALAN
JUMLAH 327 4 17 22 90 6 3 30 94 61
Persentase terhadap
jumlah pegawai 100 1,2% 5,2% 6,7%
27,5
% 1,8% 0,9% 9,.2%
28,7
%
18,6
%
(Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang)
Dari Tabel 2.1 di atas terlihat bahwa jumlah pegawai Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang terbanyak dari berlatar belakang
pendidikan bukan dari teknik sipil yaitu sebanyak 295 orang (90,2%), sedangkan yang berlatar belakang pendidikan teknik sipil, yang
merupakan pendidikan utama yang dibutuhkan untuk pekerjaan jalan dan jembatan hanya terdiri dari 32 orang (9,8%) saja, terdiri dari perpendidikan S2 bidang Teknik Sipil 4 orang, S1 Teknik Sipil 22 orang
dan D3 Teknik Sipil 6 orang, ditambah tenaga pendukung dengan latar belakang pendidikan STM sebanyak 30 orang (9,7%).
B. PERALATAN/PRASARANA Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas, Dina Pekerjaan
Umum Dan Penataan Ruang memerlukan adanya sarana dan prasarana pendukung yang akan menunjang kelancaran tugas tersebut. Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang memiliki prasarana dan sarana
yang terdiri dari : 1. Kendaraan Operasional Dinas
Kendaraan operasional dinas ini diperuntukkan bagi pejabat struktur untuk mendukung kelancaran tugas sehari-hari dan
pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari : Tabel 2.2.
Jenis dan Jumlah Kendaraan Operasional Dinas
NO JENIS KENDARAAN JUMLAH
(BUAH) KONDISI
1 Mini Bus 5 Baik
2 Pick Up Single/Doble Cabin
21 Baik 16 bh Sedang 4 bh
Rusak Berat 1 bh
3 SPM Roda tiga / Cator 20
Baik 6 bh
Sedang 7 bh Rusak Berat 7 bh
5 Sepeda Motor 49
Baik 39 bh
Sedang 2 bh Rusak Berat 8 bh
(Sumber : Sub bag Keuangan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang)
2. Sarana Alat Berat Sarana alat berat berfungsi untuk mendukung pelaksanaan
pekerjaan jalan. Peralatan berat yang terdapat pada dinas Pekerjaan UmumDan Penataan Ruang terdiri dari :
Tabel 2.3. Jenis dan Jumlah Alat Berat
NO ALAT BERAT JUMLAH (UNIT)
KONDISI
1 Wheel Loader 3 Baik 1 bh,
Rusak Berat 2 hb
2 Dump Truck 10 Baik 1 bh, Sedang 1 bh,
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 94
NO ALAT BERAT JUMLAH (UNIT)
KONDISI
Rusak Berat 8 bh
3 Back Loader 1 Sedang
4 Stone Crusser 1 Rusak
5 Grader 1 Rusak Berat
6 Buldozer 1 Sedang
7 Mesin Gilas 38 Baik 15 bh Sedang 16 bh
Rusak Berat 7 bh
8 Mesin Stamper 14 Rusak
9 Mesin Stamper Plate 2 Rusak
10 Mesin Stamper Kuda 1 Rusak
12 Hydrolic Excavator 1 Baik
13 Asphalt Sprayer 10 Baik
14 Concrete Mixer 2 Rusak Berat
15 Stemper Kodok 29
Baik 16 bh
Sedang 8 bh Rusak Berat 5 bh
16 Jack Hammer 15
Baik 3 bh
Sedang 8 bh Rusak Berat 4 bh
(Sumber : Sub bag Keuangan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang)
3. Laboratorium Pengujian Tanah dan Bahan/Material
Untuk melakukan pengujian mutu pelaksanaan pekerjaan jalan dan jembatan, Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang memiliki laboratorium pengujian mutu bahan/materialjalan dan pengujian tanah
dengan jenis pengujian terdiri dari : Tabel 2.4. Jenis Pengujian Laboratorium
NO JENIS
PENGUJIAN JENIS ALAT
JUMLAH ALAT
(UNIT)
KONDISI
1 Pengujian Bahan/Materi
al
- Los Angelas Abrasitation Machine - Sample Spliter
- Precission Sample Spliter
- Spesific Gravity & Absorp
- Spesific Gravity - Organic Infurities Test
2 1 1
1 1
1 1
1 1 1
Sedang 1 bh, Rusak 1 bh Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang Sedang
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 95
NO JENIS
PENGUJIAN JENIS ALAT
JUMLAH ALAT
(UNIT)
KONDISI
- Bulk Dencity Test Test
- Sample Extruder - Hydrometer
Analisys Test - Thickness Gauge - Absorbtion of Fine
Agregat Test - Brass Round Sieve
1 5
Sedang Sedang
Sedang
2
Pengujian
Aspal/Hotmix
- Diamond Bit
- Core Drilling Machines Test - Flash and Fire Point
- Los On Heathing - Spesific Gravity of
Semi Solid Bitt - Duchitility of
Bitumeuous Material - Laboratory Penetration Test
- Reflux Extractor Test
- Centrifuge Extractor Test
- Marshall Test
5
2 1 1
1 1
1 2
1 1
Sedang 3 bh,
Rusak 2 bh Sedang 1 bh, Rusak 1 bh
Rusak Sedang
Sedang Sedang
Sedang Baik 1 bh, Sedang 1 bh
Sedang Sedang
3
Pengujian Beton
- Compression Machine - Cetakan Mortar
- Slump Test - Concrete Cube Mold
- Concrete Hammer - Hammer Test
- Laboratory Concrete Mixer
2 3 2
53
1 1
Sedang 1 bh, Rusak 1 bh Sedang
Sedang Baik 1 bh
Sdng 31 bh Rs 21 bh
Sedang Rusak berat
4
Pengujian
Tanah
- Compaction Test - Sand Equvalent
Test - CBR Laboratory
Electric - Field CBR Test - Direct Shear Test
- Consolidation Test - Liquid Limit
(Atterberg) - Handboard (Alat
Sample tanah) - Standard Proctor Mould
- Unconfined Compression Test
- Sand Cone Test - Sondir
1 2
1 1
1 1 3
1 3
1 4
2 25 3
Rusak berat Rusak berat
Sedang Rusak berat
Sedang Sedang Sedang
Rusak berat Sedang
Sedang Baik 2 bh,
Rusak 2 bh Sedang Sedang
Rusak berat 3 bh
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 96
NO JENIS
PENGUJIAN JENIS ALAT
JUMLAH ALAT
(UNIT)
KONDISI
- Pipa Sondir - Dynamic Cone
Penetro Meter
(Sumber : Sub bag Keuangan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang)
2. 3. SARANA DAN PRASARANA UMUM DI WILAYAH KABUPATEN
CIANJUR
A. JARINGAN IRIGASI DI WILAYAH KABUPATEN CIANJUR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 14/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi, irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan dan
pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang sejenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak.
Pemerintah daerah kabupaten/kota mempunyai wewenang dan tanggung jawab melakukan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi
primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasannya kurang dari 1000 ha dalam 1 (satu) daerah kabupaten/kota.
Daerah irigasi (DI) yang terdapat di wilayah Kabupaten Cianjur berdasarkan Permen PUPR No 14 Tahun 2015 terbagi atas 3 kewenangan yaitu :
a. Daerah irigasi yang menjadi kewenangan pemerintah sebanyak 1 DI dengan luas areal 5.484 ha;
b. Daerah irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 7 DI dengan luas areal 7.844 ha;
c. Daerah irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Cianjur sebanyak 161 DI (irigasi permukaan) dengan luas areal 31.798 ha dan 2 DIAT (irigasi air tanah) dengan luas areal 25 ha.
Daerah irigasi (DI) yang terdapat di wilayah kabupaten Cianjur sebagaimana tercantum pada Tabel 2.5 di berikut ini :
Tabel 2.5. Daerah Irigasi yang terdapat di Wilayah Kabupaten Cianjur
Kewenangan
Jumlah
Daerah Irigasi
Luas
Potensi (Ha)
Luas
Fungsi (Ha)
Teknis Semi
Teknis Sederhana
Pemerintah 1 5.506 5.484 1 - -
Provinsi 7 9.176 7.844 6 1 -
Kabupaten 163 37.258 31.823 21 40 102
Desa 700 700
Sumber : Renstra Dinas PSDAP Kab. Cianjur Th 2016 – 2021
Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No 04/PRT/M/2015 tentang penetapan kriteria dan penetapan status wilayah sungai, bahwa
kewenangan wilayah sungai (WS) di Kabupaten Cianjur terbagi atas kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, yaitu WS Citarum kewenangan pemrintah pusat, WS Ciwulan – Cilaki dan WS
Cisadea-Cibareno kewewnangan pemerintah provinsi Jawa Barat. Adapun sungai-sungai yang ada di Kabupaten Cianjur terbagi atas 17 sungai
utama; terdoro dari 178 orde 1; 208 orde 2; 101 orde 3 dan 21 orde 4 dengan panjang ± mencapai 3401 km, seperti yang tercantum dalam Tabel
2.6berikut ini :
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 97
Tabel. 2.6. Wilayah Sungai di Kabupaten Cianjur
Sungai Utama
Orde – 1 Orde – 2 Orde – 3 Orde – 4 Panjang
(km)
17 178 208 101 21 3401
Sumber : Renstra Dinas PSDAP Kab. Cianjur Th 2016 – 2021
Berdasarkan hasil inventarisasi terhadap sumber-sumber air di Kabupaten Cianjur pada Tahun 2013 maka jumlah situ/embung yang
ada di Kabupaten Cianjur sebanyak 65 buah dengan luas genangan mencapai 584.044 m² dan tampungan airnya mencapai 3.103.370 m³, seperti yang tercantum dalam Tabel 2.7berikut ini :
Tabel 2.7. Rekapitulasi Inventarisasi Situ/Embung Di wilayah Kabupaten Cianjur
Jumlah Situ/Embung
Luas Genangan
(m2)
Tampungan Air (m3)
Pemanfaatan Situ
Pertanian
(Ha)
Penduduk
(KK)
65 584.044 3.103.370 2.570 3.399
Sumber : Renstra Dinas PSDAP Kab. Cianjur Th 2016 – 2021
B. JARINGAN JALAN DI KABUPATEN CIANJUR 1. Jaringan Jalan Nasional
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 290/KPTS/M/2015 tentang Penetapan Ruas Jalan menurut Statusnya Sebagai Jalan Nasional, terdapat sepanjang 212,45
km Jalan Nasional tersebut berada di wilayah Kabupaten Cianjur,dan berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 248/KPTS/M/2015, tentang Penetapan Ruas Jalan Dalam Jaringam Jalan Primer Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Arteri (JAP) dan Jalan Kolektor-1 (JKP-1), fungsi jalan tersebutterdiri dari jalan arteri
primer (JAP) sepanjang 47,48km, yaitu ruas jalan dari perbatasan kabupaten Sukabumi/Cianjur (Gekbrong) sampai perbatasan
Cianjur/Bandung Barat (jembatan Citarum) dengan nomor ruas 029 sampai 030, yang merupakan bagian dari ruas jalan arteri primer yang
menghubungkan kota Jakarta dengan kota Bandung via Sukabumi, dan jalan kolektor primer-1 (JKP-1) sepanjang164,97 km, terdiri dari ruas jalan yang menghubungkan perbatasan kabupaten Sukabumi/Cianjur
dengan perbatasan kabupaten Cianjur/Garut sepanjang 96,76 km, yang berada di wilayah Cianjur selatan dengan nomor ruas 056, 057, dan 058,
dan ruas jalan yang menghubungkan Puncak/batas kabupaten Cianjur dengan kota Cianjur sepanjang 27,9 km, dengan nomor ruas berawalan
075, serta ruas jalan yang menghubungkan perbatasan kabupaten Bandung/Cianjur dengan Cidaun sepanjang 40,31 km dengan nonor ruas 108. Ruas-ruas jalan nasional yang berada di wilayah Kabupaten Cianjur
tersebut sebagaimana terlihat pada Tabel 2.8 sebagai berikut : Tabel 2.8 Ruas Jalan Nasional di Kabupaten Cianjur
NO No.
Ruas NAMA RUAS JALAN
PANJANG
(km)
FUNGSI
JALAN
I. RUAS JALAN ARTERI PRIMER 47,48 JAP
1 029 GEKBRONG (BTS. KABUPATEN) – BTS.
KOTA CIANJUR
13,05 JAP
2 029 11 K
JL. PASIR HAYAM – SP. 3 PERINTIS KEMERDEKAAN (CIANJUR)
0,76 JAP
3 029
12 K JL. PERINTIS KEMERDEKAAN (CIANJUR) 2,83 JAP
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 98
NO No.
Ruas NAMA RUAS JALAN
PANJANG (km)
FUNGSI JALAN
4 029
13 K JL. PROF. M. YAMIN (CIANJUR) 1,01 JAP
5 029 14 K
JL. A. RAHMAN HAKIM (CIANJUR) 1,24 JAP
6 029
15 K LINGKAR CIANJUR 7,65 JAP
7 030 BTS. KOTA CIANJUR - CITARUM 16,30 JAP
8 030
11 K JLN. RAYA BANDUNG (CIANJUR) 4,64 JAP
II. RUAS JALAN KOLEKTOR PRIMER-1 164,97 JKP-1
1 056 TEGALBULEUD (CIBUNI) – AGRABINTA – SINDANGBARANG
52,22 JKP-1
2 057 SINDANGBARANG – CIDAUN 26,30 JKP-1
3 058 CIDAUN – CISELA – CILAKI 18,24 JKP-1
4 075 PUNCAK – BTS. KOTA CIANJUR 20,89 JKP-1
5 075
12 K JLN. IR. H. JUANDA (CIANJUR) 4,17 JKP-1
6 075 13 K
JL. DR. MUWARDI (CIANJUR) 2,34 JKP-1
7 075
14 K JLN. CILOTO (PUNCAK) 0,50 JKP-1
8 108 BTS. BANDUNG/CIANJUR – NARINGGUL
– CIDAUN 40,31 JKP-1
Panjang Jalan Nasional 212,45
(Sumber : Kep.Men. PUPR No : 248/KPTS/M/2015 dan No : 290/KPTS/M/2015).
2. Jaringan Jalan Provinsi Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 620/Kep.
1530-Admrek/2011 tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan Menurut
Statusnya Sebagai Jalan Provinsi, terdapat sepanjang 137,85km Jalan Provinsi tersebut berada di wilayah Kabupaten Cianjur, dan fungsinya
sebagai jalan Kolektor Primer-2 (JKP-2) sebagaimana ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 620/Kep. 1529-
Admrek/2011,tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan Dalam Jaringan Jalan Primer Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Kolektor 2, Jalan Kolektor 3, Jalan Kolektor 4, Jalan Lokal, Jalan Lingkungan dan Jaringan Jalan
Sekunder Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Arteri, Jalan Kolektorj Jalan Lokal, dan Jalan Lingkungan. Ruas-ruas jalan provinsi tersebut terdiri
dari ruas jalan yang menghubungkan kota Cianjur dengan kota Sindangbarang sepanjang 105,09 km dengan nomor ruas 182 sampai
184, dan ruas jalan yang menghubungkan jalan raya Bandung(nomor Ruas 030) dengan perbatasan kabupaten Bogor sepanjang 28,70 km
dengan nomor ruas 234, serta ruas jalan ruas jalan menuju jembatan Citarum lama sepanjang 4,06 km dengan nomor ruas 2241. Sementara ruas jalan Cidaun – Naringgul – Bts. Cianjur/Bandung sepanjang 40,31
km dengan nomor ruas 108, telah berubah fungsinya menjadi jalan kolektor primer-1 (JKP-1) berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 248/KPTS/M/2015 tentang Penetapan Ruas Jalan Dalam Jaringan Jalan Primer Menurut Fungsinya
Sebagaqai Jalan Arteri (JAP) Dan Jalan Kolektor-1 (JKP-1), dan telah berubah statusnya menjadi jalan nasional berdasarkan Keputusan
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 99
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 290/KPTS/M/2015 tentang Penetapan Ruas Jalan Menurut Statusnya
Sebagai Jalan Nasional. Ruas-ruas Jalan Provinsi tersebut sebagaimana terlihat pada Tabel 2.9 berikut :
Tabel 2.9 Ruas Jalan Provinsi di Kabupaten Cianjur
NO No
Ruas NAMA RUAS JALAN
PANJANG (km)
FUNGSI JALAN
1 182 SP3. PERINTIS KEMERDEKAAN(PASIR
HAYAM ) – CIBEBER 10.56
Kolektor 2
2 182
11 K JL. RAYA CIBEBER (CIBEBER) 2.62
Kolektor
2
3 183
CIBEBER – SUKANAGARA 26.12 Kolektor
2
4 183
11 K JL. RAYA SUKANAGARA (SUKANAGARA) 2.07
Kolektor
2
5 184
SUKANAGARA – SINDANGBARANG 62.46 Kolektor
2
6 184 11 K
JL. RAYA SUKANAGARA (SINDANGBARANG)
1.26 Kolektor
2
7 234 SELAJAMBE - CIBOGO - CIBEET (LEWAT
JL BARU) 28.70
Kolektor
2
8 241
CITARUM – CIANJUR 4,06 Kolektor
2
Panjang Jalan Provinsi 137,85
(Sumber : Kep. Gubernur Jawa Barat No : 620/Kep.1530-Admrek/2011 dan No : 620/Kep. 1529-Admrek/2011)
Peta ruas-ruas jaringan Jalan Nasional dan jaringan Jalan Provinsi yang terdapat di wilayah Kabupaten Cianjur sebagaimana terlihat pada peta
Gambar 2.2 berikut :
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 100
Gambar 2.2. Peta jaringan Jalan Nasional dan Jalan
Provinsi di Wilayah Kabupaten Cianjur
3. Jaringan Jalan Kabupaten Berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 620/Kep. 168-
Binamarga/2013, panjang ruas Jalan Kabupaten Cianjur adalah 1.301,697 km. Ruas-ruas jalan tersebut terdiri dari :
a. Ruas-ruas jalan yang menghubungkan kota Cianjur dengan ibu
kota kecamatan di dalam wilayah kabupaten Cianjur; b. Ruas-ruas jalan yang menghubungkan antar ibukota kecamatan di
wilayah kabupaten Cianjur; c. Ruas-ruas jalan yang menghubungkan kota Cianjur dengan pusat
kegiatan lokal di dalam wilayah kabupaten Cianjur; d. Ruas-ruas jalan yang menghubungkan antar pusat kegiatan lokal di
dalam wilayah kabupaten Cianjur;
e. serta ruas-ruas jalan strategis kabupaten Cianjur, yaitu ruas-ruas jalan yang diprioritaskan untuk melayani kepentingan kabupaten
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 101
berdasarkan pertimbangan untuk membangkitkan pertumbuhnan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat kabupaten Cianjur.
Apabila dilihat dari fungsi pelayanannya terhadap arus lalu lintas, ruas-ruas jalan tersebut merupakan jalan kolektor-4 dan jalan lokal
dalam sistem jaringan jalan primer yang bukan merupakan Ruas jalan jalan nasional dan jalan provinsi, serta ruas-ruas jalan dalam sistem
jaringan jalan sekunder yang terdapat di dalam wilayah kabupaten Cianjur. 4. Analisis Terhadap Status Jalan di Wilayah Kabupaten Cianjur
Dari hasil review dan inventarisasi terhadap data jaringan yang terdapat di wilayah Kabupaten Cianjur, selanjutnya setelah dilakukan
analisis terhadap status ruas-ruas jalan tersebut di atas sebagaimana Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
290/KPTS/M/2015 Tentang Penetapan Ruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai Jalan Nasional dan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 620/Kep. 1530-Admrek/2011 Tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan
Menurut Statusnya Sebagai Jalan Provinsi, serta Keputusan Bupati Cianjur Nomor : 620/Kep. 168-Binamarga/2013 tentang Penetapan
Status Ruas Jalan Kabupaten Cianjur, terdapat 1.651,997 km panjang jalan yang telah ditetapkan statusnya, yaitu terdiri dari :
a. Jalan Nasional = 212,450 km b. Jalan Provinsi = 137,850 km c. Jalan Kabupaten = 1.301,697 km
Jumlah = 1.651,997 km sementara berdasarkan data inventarisasi jaringan jalan yang dimiliki
oleh Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang kabupaten Cianjur, terdapat panjang jalan di wilayah Kabupaten Cianjur lebih dari 7.300 km,
tidak termasuk jalan Nasional dan Jalan Provinsi. Dari panjang jalan 7.300 km tersebut, baru sepanjang 1.301,697 km yang sudah ditetapkan statusnya, yaitu sebagai Jalan Kabupaten. Ini berarti terdapat lebih dari
5.700 km panjang jalan yang terdapat di wilayah Kabupaten Cianjur belum ditetapkan fungsi dan statusnya (non status).
Apabila dilihat dari riwayat pengerjaannya, ruas-ruas jalan sepanjang 5.700 km yang belum ditetapkan fungsi dan statusnya
tersebut, sebagian besar berasal dari jalan-jalan desa berdasarkan Undang-undang Jalan Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan, yang sekarang telah dicabut dan diganti dengan Undang-Undang Nomor 38
Tahun 2004 tentang Jalan, dan berasal dari jalan-jalan perkebunan dan jalan-jalan yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur.
5. Wewenang Penanganan Jalan Berdasarkan Undang-undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan,
wewenang Pemerintan meliputi penyelenggaraan jalan secara umum dan penyelenggaraan jalan nasional, sedangkan wewenang Pemerintah Provinsi adalah penyelenggaraan jalan provinsi dan wewenang Pemerintah
Kabupaten meliputi penyelenggaraan jalan kabupaten dan jalan desa. Namun dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2014
tentang peraturan pelaksanaan undang-undang No. 6 Th 2014 tentang Desa dan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi No. 1 tahun 2015 tentang pedoman kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan dan kewenangan lokal berskala Desa, Desa diberi kewenangan untuk melaksanakan
pembangunan dan pemeliharaan jalan desa. Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 60 Tahun 2016 tentang
Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Unit Organisasi di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur, kewenangan
penyelenggaraan jalan kabupaten di kabupaten Cianjur adalah Dinas
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 102
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Wewenang penyelenggaraan jalan tersebut meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan dan
pengawasan. Sistem jaringan jalan di Kabupaten Cianjur seperti telah diuraikan
diatas, dapat dilihat sebagaimana dalam Gambar 2.3.
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 103
UKE JONGGOL
KABUPATEN BANDUNG
SAMUDERA INDONESIA KABUPATEN GARUT
KABUPATEN PURWAKARTACigunungherang
Kawungjajar
Ps. Kaderi
Ciramaeuwah
KE PLERED
Waduk CirataKEC. CIKALONG KULON
KE BOGOR
KE SUKABUMI
KE BANDUNG
Cimuncang
Ciwaregu
Cijagang
SP. Cijati
Hanjawar
SP. LojiSukanagalih
Sukamahi
Cibodas
ParagajenJoglo
KW. Luwuk
Simpang
Jeprah
KEC. SUKARESMI
Gembrong
Cibodas
Kemang
Gn. Putri
KEC. PACET
Ciherang
Mariwati
Majalaya
Jogjogan CiangsanaCinangsi
Trisakti
Janggari
BungbulangPS. Jawa
Kartajaya
Calincing
Cisaat
Sipon
Haurwangi
Muara
Mekarwangi
Cihea
CidogdogDarmaga
Sagatan
Cipeuyeum
KEC. CIRANJANG
KEC. BJ. PICUNGJati
Pangawaren
KemangCibarengkokLemburkolot
Sukarame
Cikondang
Girimulya
Margaluyu
WarungbitungBongas
Sindangsari
Campaka
Ciparay
Sarongge
Galudra
Gedeh
Salahun
Simpang
KEC. CUGENANG
CirumputAwilarangan
Garung
Panembong
Rasamala PanumbanganNagrak
Jebrod
Tegallega
Jambudipa
KEC. WR KONDANG
Rancagoong Ps. Hayam
Kubang
CibinongCiharashas
Sindangsari
Soreng
Panyusuhan
Jongga
MunjulPs Kuda
KandangsapiPs Menggah
Salaeurih
MukaMaleber
Ciwaru
KEC. KR TENGAH
CIANJUR
Gelarmaju
Sd. L
aka
Sukataris
Mekarjaya
Rasid
Samolo
Tungturunan
Tanjungsari
Sukasari
CikijingSukasarana
Sadang
Cikolotok
KEC. MANDE
Psr. Manggah
Paniisan
KademanganWr.Danas
Jamail
Kutawaringin
Cilaku
Peuteuy Condong
Cikancana
Bebedahan
Lampeugan
CimentengPal Dua
Gn. Padang
Girimukti
Karyamukti
Cisokan
KEC. CAMPAKAMULYA
Citiis
KEC. SUKANAGARA
Gn. Sari
Cikulit
Cisujen
KEC. TAKOKAK
Sindangresmi
Nyalindung
Sukasirna
Cibanggala
Sukabungah
Bunijaya
Buniwangi
Nusamba
Sp. Leuwimanggu
Leuwimanggu
Cinangka
CiguhaJayagiri
Simpang
Leuwimalang
Wargaasih Sukasari
Cimenteng
Sindanghayu
Sukagalih
Wargasari
Neglasari
Bojongkasih
KEC. KADUPANDAKPs. Dalem
Gn. Subang
Bj. LarangParakan Tugu
Pagermaneuh
KEC. TANGGEUNG
Sumur CigadogPs. Jambu
Sinagar
KEC. PAGELARAN
Gelaranyar
Cipari
Cicurug
KubangGirimukti
Girijaya
Cimaskara
Kalibaru
Rawagetok
Cipelah
Sukamulya
Cireundeu
Padasuka
Sukamulya
Sukasari
Balegede
Purutwates
Mekarjaya
Londok
Puncak Baru
Cisewu
Cibuluh
Wangunsari
Sukabakti
KEC. NARINGGUL
Warnasari
Keb. Muncang
Sukamulya
Kelapanunggal
Cisaranten
Cinerang
Wangunjaya
Cigerendem
Cikadu
Tapos
Pamoyanan
BatuiuhSp. Cikangkareng
Sukamekar
Dago
Angkola
KEC. CIBINONG
Wr. Tilu
Pananggapan
Tangkil
Walahir
KEC. LELES
Simasari
Padaasih
Cukanggaleh
Cibungur
Gn. Bitung
Mekarwangi
Cimaragang
Bayuning
Jayanti
KEC. CIDAUN
Ciujung
Karyabakti
Kertajadi
Simpang
MuaracikaduPancuihtilu
Sp. Pancuhtilu
Girimukti
Panyindangan
Bivak
Parigi
Cikakap
Sinarlaut
Seklok
Mulyasari
Bojongterong
Pusakasari
Nagasari
Ps. Kalapa
Cibaregbeg
Ps. MundingSukaharja
Cisalak
Mayak
Cipetir
Songgom KEC. CIBEBER
Tetelar
Cijengkol
Susukan
Kiara Payung
Maniis
Nambo
Gadog
Sindangjaya
Cibeureum
Gintung
Mangun
Gentur
Maleber
Ciherang
Lio
SD. Jaya
Palalangon
Mareleng
Kertamukti
CitalahabCisokan
KEC. CAMPAKA
Simpang
Cikeruh
Cibanoa
Cibuntu
Cibitung
Cijampang
Bunisari
Parakan Saat
Cibuni
Cianggapati
Cibuni
KEC. SINDANGBARANG
KEC. CIKADU
Koleberes
Patrol
Cikoronjo
KEC. GEKBRONG
KEC. CIJATI
KEC. AGRABINTA
Kubang
Puncaksimun
Paldua
Sukajembar
Batulawang
KABUPATEN SUKABUMI
Cikawung
KEC. CILAKU
KEC. SUKALUYU
2. 4.
Gambar 2.3. Peta Jaringan Jalan di Kabupaten Cianjur
(Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur (2016))
Jalan Arteri
Primer(Jalan
Nasional)
Jalan Kolektor
Prime (Jalan
Provinsi)
Jalan Lokal
Primer
(Jalan Kabupaten)
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 104
2.4. KINERJA PELAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUMDAN PENATAAN RUANG
A. PENYEDIAAN AIR BAKU Penyediaan air baku untuk kebutuhan masyarakat kabupaten
Cianjur diutamakan guna memenuhi kebutuhan air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari serta memenuhi
kebutuhan air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangan pengelolaan pemerintah kabupaten Cianjur.
1. Penyediaan Air Baku Untuk Kebutuhan Masyarakat Sehari-hari Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya
disebut air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku
mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. Pemenuhan kebutuhan air baku untuk air minum rumah tangga dilakukan melalui pengembangan sistem penyediaan air minum.
Kinerja Sistem Jaringan Penyediaan Air Baku adalah kemampuan sistem jaringan untuk membawa sejumlah air dari sumbernya ke Instalasi
Pengolah Air sesuai waktu dan tempat berdasarkan rencana pencapaian akses terhadap air bersih yang ditetapkan dalam target MDGs bidang Air
Minum. a. Indikator Kinerja Penyediaan Air Baku Untuk Kebutuhan
Masyarakat
Indikator Kinerja Penyediaan Air Baku Untuk Kebutuhan Masyarakat adalah : Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi
kebutuhan pokok minimal sehari-hari. Kebutuhan pokok minimal sehari-hari yang dimaksud adalah
kewajiban Pemerintah berdasarkan target MDGs untuk menyediakan air bersih secara berkelanjutan yang dapat diakses paling tidak oleh 68,87 % (rata-rata) masyarakat Indonesia. Kebutuhan pokok minimal setiap orang
akan air bersih per hari adalah 60 liter atau 0,06 m3. b. Target Capaian Tersedianya Air Baku untuk Kebutuhan Pokok
Minimal Sehari-hari. Persentase target pencapaian SPM Penyediaan Air Baku Untuk
Kebutuhan Pokok Minimal Sehari-hari ditingkat Kabupaten/Kota adalah 100% dari target MDGs untuk menyediakan air bersih secara berkelanjutan yang dapat diakses paling tidak oleh 68,87 % (rata-rata)
masyarakat setempat. c. Cara perhitungan :
2. Penyedian Air Baku Untuk Kebutuhan Air Irigasi
Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk
penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi. Selanjutnya secara operasional dibedakan ke dalam tiga kategori
yaitu jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier. Dari ketiga kelompok jaringan tersebut, yang langsung berfungsi
sebagai prasarana pelayanan air irigasi ke dalam petakan sawah adalah jaringan irigasi tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter serta bangunan
pelengkapnya. Sistem irigasi di wilayah kabupaten meliputi sistem irigasi primer
dan sekunder pada daerah irigasi dalam satu kabupaten/kota yang luasnya kurang dari 1000 ha.
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 105
a. Indikator Kinerja Penyediaan Air Baku Untuk Kebutuhan Air Irigasi
Indikator kinerja penyediaan air baku untuk irigasi adalah persentase tersedianya air irigasi untuk kebutuhan pertanian rakyat pada
sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya. Nilai SPM keandalan ketersediaan air irigasi merupakan rasio
ketersediaan air irigasi di petak-petak sawah dalam jumlah, waktu dan tempat pada setiap musim tanam terhadap kebutuhan air irigasi berdasarkan Rencana Tata Tanam yang telah ditetapkan.
b. Target Capaian Tersedianya Air Irigasi untuk Pertanian Rakyat Persentase target pencapaian SPM Penyediaan Air Baku Untuk
Kebutuhan Masyarakat ditingkat kabupaten adalah 70% (kinerja baik) pada tahun 2019. Hal ini berarti bahwa pada tahun 2019, jumlah air yang
tersedia untuk melayani petakpetak sawah minimal pada satu musim tanam adalah 70% dari kebutuhannya.
Penentuan persentase tersebut didasarkan pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No. 32 tahun 2007 tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi yang menetapkan Indeks Kinerja Sistem
Irigasi sebagai berikut : • 80-100 : kinerja sangat baik
• 70-79 : kinerja baik • 55-69 : kinerja kurang dan perlu perhatian • < 55 : kinerja jelek dan perlu perhatian
c. Cara perhitungan :
3. Kinerja Pelayanan Penyediaan Air Baku
Pencapaian kinerja pelayanan penyediaan air baku untuk
kebutuhan masyarakat sehari-hari dan untuk kebutuhan air irigasi Kabupaten Cianjur sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 2.10,
sedangkan untuk anggaran dan realisasi pendanaan untuk penyediaan air baku untuk kenutuhan masyarakat sehari-hari dan untuk kebutuhan
air irigasi Kabupaten Cianjur dapat dilihat pada Table 2.11. Tabel 2.10. Capaian Kinerja Penyediaan Air Baku Kabupaten Cianjur
Tahun 2012 – 2016
No. Indikator Kinerja
Target
SPM
Th 2019
Realisasi Capaian Tahun ke
2012
2013
2014
2015
2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Persentase tersedianya air baku untukmemenuhi kebutuhan
pokok minimalsehari-hari
(Terhadap target MDGs 68,87%)
100 %
56,
63%
58,
08%
59,
53%
60,
98%
62,
43%
2
Persentase tersedianya air irigasi untukpertanian rakyat pada
sistem irigasi yangsudah ada sesuai dengan kewenangannya
70 % 93
%
94
%
91
%
83
%
104
%
Sumber : Renstra Dinas PSDAP Tahun 2016 – 2021 dan Bidang SDA
Dinas PUPR.
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 106
Tabel 2.11. Realisasi Anggaran Penanganan Jaringan Irigasi pada Dians PSDAP Kabupaten
CiajurTahun 2012 – 2015.
Sumber : Renstra Dinas PSDAP Tahun 2016 – 2021.
B. PRASARANA JALAN
Penyediaan jalan untuk melayani kebutuhan masyarakat kabupaten Cianjur diutamakan untuk memenuhi kebutuhan jaringan
jalan yang sudah ada (eksisting) sesuai dengan kewenangan penyelenggaraan jalan berdasarkan status jalan kabupaten/desa. Sasaran penyediaan jalan untuk melayani kebutuhan masyarakat adalah
meningkatnya kualitas layanan jalan di wilayah kabupaten, dan tersedianya konektivitas wilayah kabupaten.
1. Indikator Kinerja Penyediaan Jalan Indikator penyediaan jalan untuk melayani kebutuhan masyarakat
menurut Pasal 7 ayat (1) huruf b Permen PUPR No. 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah :
i. persentase tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang (mantap), serta
ii. persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi (konektivitas) di wilayah kabupaten.
a. Indikator Persentase Tingkat Kondisi Jalan Kabupaten Baik Dan Sedang (Mantap):
1) Tingkat kondisi jalan diklasifikasikan menjadi „kondisi baik‟ dan „kondisi sedang‟ (mantap).
2) Tingkat kondisi jalan yang dimaksud dalam sasaran penyediaan
jalan untuk melayani kebutuhan masyarakat pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
sebagaimana yang dimaksud dalam Perturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah kondisi jalan minimal pada „kondisi sedang‟.
3) Tingkat kondisi jalan dinilai berdasarkan nilai International
Roughness Index (IRI) yang dapat diperoleh menggunakan alat (Naasra/ Romdas/ Roughometer) atau metode visual (Road
Condition Index/ RCI). Berdasarkan tingkat IRI, kondisi jalan terbagi atas :
Untuk jalan aspal (paved): baik (IRI ≤ 4); sedang (IRI > 4 dan IRI ≤ 8); rusak ringan (IRI >8 dan IRI ≤ 12); dan rusak berat (IRI > 12).
Untuk jalan penmac (paved): baik (IRI ≤ 8); sedang (IRI > 8 dan IRI ≤ 10); rusak ringan (IRI > 10 dan IRI ≤ 12); dan rusak berat
(IRI > 12). Untuk jalan tanah/kerikil (unpaved): baik (IRI ≤ 10); sedang
(IRI > 10 dan IRI ≤ 12); rusak ringan (IRI > 12 dan IRI ≤ 16); dan rusak berat (IRI > 16).
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 107
b. Indikator Persentase Terhubungnya Pusat-Pusat Kegiatan Dan Pusat Produksi (Konektivitas) Di Wilayah Kabupaten:
Konektivitas wilayah yang dimaksud dalam sasaran penyediaan jalan untuk melayani kebutuhan masyarakat pada Perturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah
tersedianya jaringan jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi di wilayah provinsi/kabupaten/kota. 2. Target Capaian Kinerja Penyediaan Jalan
a. Target Peningkatan Kualitas Layanan Jalan Kabupaten: Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, target capaian standar pelayanan minimal
penyediaan jalan untuk melayani kebutuhan masyarakat melalui peningkatan kualitas layanan jalan kabupaten adalah persentasetingkat
kondisi jalan kabupaten (baik dan sedang) sebesar 60% pada tahun 2019. Hal tersebut berarti pada tahun 2019, kondisi jalan kabupaten berada pada kondisi baik dan sedang adalah 60% dari jumlah panjang jalan
kabupaten. Penentuan persentase tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2010 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2010 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Kementerian PU,
yang menetapkan 5 (lima) IKU dalam program penyelenggaraan jalan, antara lain : 2) Sasaran strategis : meningkatnya kualitas layanan jalan
nasional dan pengelolaan jalan daerah b) Tingkat kemantapan jalan
c) Tingkat fasilitas penyelenggaraan jalan daerah menuju 60% kondisi mantap
d) Tingkat penggunaan jalan nasional. 3) Sasaran strategis : meningkatnya kapasitas jalan
nasional
a) Panjang peningkatan struktur/pelebaran jalan b) Panjang jalan baru dibangun
Cara Perhitungan SPM Kondisi Jalan:
b. Target Penyediaan Konektivitas Wilayah Kabupaten:
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, target capaian standar pelayanan minimal
penyediaan jalan untuk melayani kebutuhan masyarakat melalui penyediaan konektivitas wilayah kabupaten adalah persentase
terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi di wilayah kabupaten sebesar 100% pada tahun 2019. Hal tersebut berarti pada
tahun 2019, konektivitas wilayah kabupaten adalah 100% dari jumlah panjang jalan provinsi/kabupaten/kota.
Cara Perhitungan SPM Konektivitas Wilayah:
3. Kinerja Pelayanan Jalan Kabupaten
Sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan ketersediaan jaringan jalan yang memadai untuk mendukung aktifitas sosial dan ekonomi
masyarakat, pemerintah kabupaten Cianjur berkewajiban untuk
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 108
menyediakan jaringan jalan yang dalam kondisi baik/sedang (mantap) guna mendukung aktifitas masyarakat tersebut,terutama untuk
menghubungkan kawasan pemukiman dengan pusat-pusat kegiatan masyarakat seperti, pusat layanan jasa, pusat layanan kesehatan,
kawasan pendidikan dan menghubungkan pusat-pusat produksi dengan daerah pemasaran, serta untuk mewujudkan keserasian pembangunan
antara wilayah utara, tengah dan selatan Cianjur yang sama, merata dan seimbang serta untuk membuka akses daerah-daerah yang terisolir. Namun pada kenyataannya dengan berbagai kendala, pemenuhan
kebutuhan akan jalan dalam kondisi baik dan sedang (kondisi mantap)untuk mendukung aktifitas masyarakat tersebut di wilayah
Kabupaten Cianjur belum dapat terpenuhi secara memadai terutama untuk jaringan jalan kabupaten dan jalan desa yang menjadi
tanggungjawab pemerintah kabupaten Cianjur. Pada akhir tahun 2015, dari panjang jalan kabupaten 1.301,697
km, kondisi kemantapan jalan kabupaten hanya mencapai 35,89%.
Berdasarkan alokasi anggaran untuk penanganan jalan tahun anggaran 2016 yaitu sebesar Rp. 179,914 milyar (Tabel 2.13), tingkat capaian
kinerjajalan kabupaten dalam kondisi mantap pada akhir tahun 2016 diperkirakan mencapai 36,35%. Sedangkan untuk konektivitas wilayah
kabupaten Cianjur, yaitu terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi di wilayah kabupaten Cianjur dengan jaringan jalan, seluruh pusat-pusat kegitan dan pusat produksi tersebut telah terhubungkan
dengan jaringan jalan (capaian 100%), baik oleh jaringan jalan Nasionl, provinsi maupun jalankabupaten dengan panjang total 801,734 km.
Namun kondisi ruas-ruas jalan yang menghubungkan seluruh pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi tersebut, sampai akhir tahun 2015
kondisi kemantapannya baru mencapai 54,72%, dan pada akhir tahun 2016 diperkirakan mencapai 57,51%. Hal tersebut dikarenakan masih terdapatnya ruas-ruas jalan kabupaten yang menghubungkan pusat-
pusat kegiatan dan pusat produksi tersebut dalam kondisi rusak, sedangkan untuk ruas-ruas jalan nasional dan provinsi kondisinya dalam
keadaan baik dan sedang. Sementara untuk jalan desa (non status)tingkat kemantapannya pada akhir tahun 2015 baru mencapai 27,
77% dan pada akhir tahun 2016 dipekirakan mencapai 28,40%. Tngkat pencapaian kinerja pelayanan kabupaten Cianjur dari tahun 2012 sampai 2016, sebagaimana terlihat pada Tabel 2.12.
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 109
Tabel 2.12. Capaian Kinerja Pelayanan Jalan Kabupaten CianjurTahun 2012 - 2016
No. Indikator Kinerja
Target
SPM Th
2019*
Target
IKK
(%)
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra Dinas PU BM Tahun Ke Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian (%) pada Tahun ke
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1
Persentase
kondisi baik
dan sedang
(mantap) jalan
kabupaten
60 % - - 46,00
%
47,00
%
35,00
%
36,00
%
37,00
%
38,61
%
40,57
%
35,55
%
35,87
%
37,87
%
83,9
3%
86,32
%
101,57
%
99,6
4%
102,
35%
2
Persentase
terhubung-nya
pusat2
kegiatan dan pusat produksi
di wilayah
kabupaten
100 % - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100
%
100
%
3
Persentase
kondisi mantap
jalan desa
- - - 11,08
%
12,24
%
13,40
%
14,56
% - 6,46 %
10,93
%
14,67
%
27,77
%
28,40
%
58,3
0%
89,23
%
109,48
%
190,
73% -
Sumber data : Rensstra Dinas PU Bina Marga Th 2016 – 2021.
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 110
Tabel 2.13. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Pekerjaan UmumBina Marga Kabupaten Cianjur Tahun 2012 – 2016
URAIAN Anggaran (dalam juta Rp) Realisasi Anggaran (dalam juta Rp) Rasio antara Realisasi dan Anggaran (%)
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016* 2012 2013 2014 2015 2016 Anggaran Realisasi*)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
PENDAPATAN DAERAH
354 429 429 236 300 309 428 429 366 76 87,29 99,77 100,00 155,08 25,33 -10,80 -44,80
Pendapatan Asli Daerah
354 429 429 236 300 309 428 429 366 76 87,29 99,77 100,00 155,08 25,33 -10,80 -44,80
BELANJA DAERAH 64.985 104.739 89.771 134.797 192.360 62.145 97.242 88.390 130.897 21.780 95,63 92,84 98,46 97,11 11,33 25.475,00 -8.073,00
Belanja Tidak Langsung
9.493 10.617 10.271 10.946 12.446 9.406 10.346 10.082 10.766 3.353 99,03 97,44 98,15 98,35 26,94 590,60 -1.210,60
- Belanja Pegawai 9.493 10.617 10.271 10.946 12.446 9.406 10.346 10.082 10.766 3.353 99,03 97,44 98,15 98,35 26,94 590,60 -1.210,60
Belanja Langsung 55.488 94.122 79.500 123.851 179.914 52.739 86.896 78.309 120.132 18.447 95,05 92,32 98,50 97,00 10,25 24.885,20 -6.858,40
- Belanja Pegawai 1.535 1.854 1.717 1.444 1.762 1.514 1.794 1.627 1.309 228 98,65 96,76 94,74 90,63 12,92 45,40 -257,20
-Belanja barang dan Jasa
21.504 21.515 31.122 32.631 76.449 20.642 20.239 30.579 31.215 6.558 95,99 94,07 98,25 95,66 8,58 10.989,00 -2.816,80
-Belanja modal 32.443 70.753 46.660 89.775 101.702 30.583 64.863 46.103 87.607 11.661 94,25 91,68 98,81 97,59 11,47 13.851,80 -3.784,40
Sumber data : Renstra Dinas PU Bina Marga Th 2016 – 2021.
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
111
Tabel 2.14. Target Kebutuhan Anggaran Penanganan Jalan dan Target Kondisi Jalan Mantap Dalam
Renstra serta Realisisi Anggaran dan Capaian Kondisi Jalan Mantap Tahun 2012 - 2016
TAHUN KEBUTUHAN ANGGARAN
(Juta Rp.)
ALOKASI ANGGARAN
(Juta Rp.)
TINGKAT
CAPAIAN
TARGAET
KONDISI
JALAN MANTAP
CAPAIAN
KONDISI
JALAN MANTAP
TINGKAT
CAPAIAN
2011 - 57.948 - - 40,42% -
2012 84.750 55.488 65,47% 46,00% 38,61% 83,93%
2013 100.000 94.122 94,12% 47,00% 40,57% 86,32%
2014 110.000 79.500 72,27% 35,00% 35,55% 101,57%
2015 125.000 123.851 99,08% 36,00% 35,87% 99,64%
2016 140.000 179.914 128,51% 37,00% 37,87% 102,35%
Gambar 2.4. Memperlihatkan grafik perbandingan kebutuhan anggaran yang direncanakan di dalam Renstra dan realisasi anggaran untuk penanganan jalan kabupaten serta target Renstra kondisi jalan
mantap dan capaian kondisi jalan mantap dari tahun 2012 sampai tahun 2016.
84,75000
100,000 110,000
125,000
140,000
57,95000 55,49000
94,12000
79,5000
123,85000
179,91000
46,00%47,00%
35,00%36,00%
37,00%40,42%38,61%
40,57%
35,56% 35,89% 36,35%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
50%
55%
60%
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
240
260
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Ko
nd
isi M
an
tap
Ja
lan
Ka
bu
pa
ten
, %
An
ng
ara
n P
en
an
ga
na
n J
ala
n (
Milya
r R
p.)
Tahun Anggaran
Target Renstra (Milyar Rp.)
Realisasi (Milyar Rp.)
Target Renstra Kond Mantap Jalan (%)
Gambar 2.4. Grafik Alokasi Anggaran Penanganan Jalan dan Kondisi Jalan Mantap Tahun 2011 - 2016
Dari Tabel 2.14 dan grafik kondisi mantap jalankabupaten dan grafik alokasi anggaran penanganan jalan pada Gambar 2.4 di atas
terlihat bahwa peningkatan kondisi mantap jalan kabupaten sejalan/berbanding lurus dengan besarnya alokasi anggaran untuk penanganan jalan. Semakin besar anggaran yang dialokasikan untuk
penanganan jalan, maka semakin besar pula panjang jalan dalam kondisi mantap yang dapat dihasilkan, sebaliknya semakin kecil anggaran yang
dialokasikan untuk penanganan jalan, maka semakin kecil pula kondisi jalan mantap yang dapat dihasilkan.
Dari grafik kondisi jalan mantap gambar 2.4 terlihat kondisi jalan mantap dari tahun 2011 sampai tahun 2016 terus menalami penurunan, dimana pada akhir tahun 2011 kondisi jalan mantap mencapai 40,24%,
kemudian terus menurun sampai pada akhir tahun 2016 kondisi jalan mantap turun menjadi 37,87%. Penurunan kondisi jalan mantap tersebut
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
112
dikarenakan tidak terpenuhinya kebutuhan alokasi anggaran untuk penanganan jalan dari tahun 2012 sampai tahun 2015 sebagaimana
terlihat pada Tabel 2.12. Walaupun pada tahun 2016 aloksi anggaran penanganan jalan melebihi dari target yang direncanakan pada tahun
2016, tetapi karena penurunan kondisi jalan mantap sudah terjadi sejak tahun 2012, sehingga peningkatan alokasi anggaran pada tahun 2016
tersebut tidak dapat menaikkan kondisi jalan mantap dari tahun 2015 sejara signifikan. Dimana pada tahun 2015 kondisi jalan mantap sebesar 35,87% dan berdasarkan alokasi anggaran pada tahun 2016 sebesar Rp.
179,91 milyar, capaian kondisi jalan kabupaten dalam kondisi mantap sebesar 37,87%.
C. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI JASA KONSTRUKSI KABUPATEN
Sistem informasi jasa konstruksi adalah sekumpulan komponen dari informasitentang jasa konstruksi yang saling terintegrasi untuk menyajikan data daninformasi mengenai jasa konstruksi.
Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi yang selanjutnya disebut SIPJAKIadalah sistem informasi jasa konstruksi yang dikelola
bersama oleh pembinajasa konstruksi Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota, dalam rangkameningkatkan kemudahan akses
informasi usaha jasa konstruksi, danpeningkatan transparansi. Tanda Daftar Usaha Orang Perseorangan adalah izin yang
diberikan kepadaorang perseorangan untuk melakukan usaha jasa
konstruksi yang diberikanoleh instansi penerbit IUJK dalam bentuk kartu.
Sasaran Pengembangan Sistem Informasi Jasa Konstruksi TingkatKabupaten adalah meningkatnya ketersediaan informasi jasa
konstruksi diwilayah kabupaten. 1. Indikator Kinerja Pengembangan Sistem Informasi Jasa
Konstruksi Tingkat Kabupaten.
Indikator kinerja pengembangan sistem informasi jasa konstruksi tingkat adalah persentase tersedianya 7 (tujuh) layanan informasi
jasakonstruksi Tingkat Kabupatenpada SIPJAKI. Layanan informasi jasa konstruksi yang dipublikasikan di Tingkat PemerintahKabupatentersebut
meliputi : a. Data izin usaha jasa konstruksi yang ter-update secara berkala;
b. Data badan usaha jasa konstruksi yang ter-update secara berkala; c. Data tenaga kerja konstruksi yang ter-update secara berkala;
d. Potensi pasar jasa konstruksi di wilayah kabupaten/kota untuk tahunberjalan yang dapat bersumber dari dana APBD, APBN, dan sumberpendanaan lainnya;
e. Tanda Daftar Usaha Perseorangan yang ter-update secara berkala; f. Daftar upah tenaga kerja dan harga satuan material konstruksi
yang ter-updatesetiap 6 (enam) bulan; g. Profil tim pembina jasa konstruksi di kabupaten/kota.
2. Target Capaian Secara nasional, target pencapaian SPM Pengembangan Sistem
Informasi Jasa Konstruksi Tingkat Kabupaten/Kota pada tahun 2019
adalah 60%. 3. Cara Menghitung Nilai Pencapaian SPM
a. Pencapaian SPM Pengembangan Sistem Informasi Jasa Konstruksi TingkatKabupaten/Kota secara Nasional.
Pencapaian SPM Pengembangan Sistem Informasi Jasa Konstruksi TingkatKabupaten/Kota secara nasional diketahui dengan menghitung rata-rata Nilai Layanan Dasar SIPJAKI Tingkat Kabupaten/Kota.
b. Nilai Layanan Dasar SIPJAKI Tingkat Kabupaten/Kota
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
113
Nilai Layanan Dasar SIPJAKI Tingkat Kabupaten/Kota diperoleh dari kumulatifpembobotan terhadap 7 (tujuh) jenis informasi jasa
konstruksi tingkatKabupaten/Kota pada SIPJAKI. Berdasarkan sifat strategis informasi, masing-masing jenis
informasi tingkatKabupaten/Kota memiliki bobot sebagaimana pada Tabel 2.15 berikut :
Tabel. 2.15. Persentase Bobot 7 (tujuh) Jenis Informasi Jasa Konstruksi pada SIPJAKI
No. Jenis Informasi Bobot
(%)
1. Izin usaha jasa konstruksi yang ter-update secaraberkala
35
2. Data Badan usaha jasa konstruksi yang ter-update
secara berkala
10
3. Data tenaga kerja jasa konstruksi yang ter-update secara berkala
10
4. Potensi pasar jasa konstruksi di wilayah
kabupaten/kota untuk tahun berjalan yang dapat bersumber dari dana APBD, APBN, dan sumber pendanaan lainnya
10
5. Tanda Daftar Usaha Perseorangan yang ter-
updatesecara berkala
10
6. Daftar upah tenaga kerja dan harga satuan materialkonstruksi yang terupdate setiap 6 bulan.
15
7. Profil tim pembina jasa konstruksi di
kabupaten/kota
10
Sumber : Permen PU No. 01/PRT/M/2014 Nilai Layanan Dasar SIPJAKI Tingkat Kabupaten/Kota adalah total
dari jumlahprosentase bobot ketujuh jenis informasi tersebut. Nilai bobot
hanya diberikanpada layanan informasi yang ter-update. 4. Kinerja Pelayanan Jasa Konstruksi
Pencapai kinerja pelayanan dasar untuk Jasa Konstruksi kabupaten Cianjur sampai saat ini belum dapat dihitung karena belum
tersedianya layanan informsi jasa konstruksi melalui Sistem Informasi Pembinaan Jasa Konstruksi (SIPJAKI) mengingat urusan bidang jasa
konstruksi baru menjadi urusan yang menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, sebagaiman Peraturan Bupati Nomor 50 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Perangakat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur, Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan
Ruang Kabupaten Cianjur. Tabel 2.16. Capaian Kinerja Pelayanan Informasi Jasa Konstruksi
pada SIPJAKI No.
Indikator Kinerja Target SPM
Th 2019
Realisasi Capaian Tahun ke
2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Persentase
tersedianya 7(tujuh) layanan informasi jasa
konstruksi Kabupaten
Cianjur pada
SistemInformasi Pembina
JasaKonstruksi
(SIPJAKI)
60% - - - - 65%
Sumber : Bidang Bina Jasa Konstruksi dan Bina Teknik
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
114
D. PENATAAN RUANG 1. Informasi Penataan Ruang
a. Informasi Berupa Peta Analog Informasi berupa peta analog adalah bentuk informasi tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota dan rencana rincinya dalambentuk cetakan yang dapat digandakan, mudah diakses
pada jam kerja, dan tanpa dipungut biaya. Informasi mengenai keberadaan peta analog disebarluaskan melalui berita di media massa.
peta analog dapat terdiri dari peta RTRWKabupaten dan peta
Rencana RinciTata Ruang Wilayah Kabupaten.
peta analog harus memuat informasi rencana strukturdan pola pemanfaatan ruang dengan skala minimal 1 : 50.000 (RTRW
Kabupaten), dan 1: 5.000 (rencana rinci),yang dilengkapi dengan legenda peta.
b. Informasi Berupa Peta Digital Informasi berupa peta digital adalah bentuk informasi tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota dan rencana
rincinya dalambentuk peta yang di digitasi, yang dapat dengan mudah diakses pada jam kerja, dantanpa dipungut biaya.
peta digital dapat terdiri dari peta RTRWKabupaten dan peta Rencana RinciTata Ruang Wilayah Kabupaten, yang minimal dibuat dalam format.jpg/.png.
peta digital harus memuat informasi rencana strukturdan pola pemanfaatan ruang dengan skala minimal 1 : 50.000 (RTRW Kabupaten), dan 1: 5.000 (rencana rinci),yang dilengkapi dengan
legenda peta. c. Indikator Kinerja Informasi Penataan Ruang
Indikator Informasi Penataan Ruang adalah persentase tersedianya informasimengenai RTRW kabupaten berserta rencanarincinya melalui peta analog dan peta digital.
Sasaran Informasi Penataan Ruang adalah meningkatnya ketersediaan informasi penataan ruang.
d. Target Capaian Kinerja
Persentase target pencapaian SPM Penyediaan Informasi Penataan Ruang ditingkat kabupatenadalah 100%. Hal ini berarti bahwa pada
tahun 2019,masyarakat sudah dapat mengakses informasi mengenai penataan ruangkabupaten, khususnya melalui peta RTRW kabupate dan/ataurencana rincinya. Informasi tersebut seyogyanya dapat
diakses dengan mudah. e. Cara perhitungan pencapaian target :
Keterangan:
Pembilang : Jumlah peta analog/digital adalah jumlah kumulatif peta analog/digital yang tersedia di Kabupatenpada akhir tahun pencapaian SPM.
Penyebut : Jumlah peta analog/digital adalah jumlah kumulatif petaanalog/digital yang seharusnya tersedia dikabupaten.
Ukuran Konstanta : Persen (%). 2. Penyediaan Ruang terbuka Hijau (RTH) Publik a. Indikator Penyediaan Ruang Terbuka Hijau
Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik adalah penyediaan RTHyang dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
yangdigunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. Indikator
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
115
penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) adalah persentase luas ruang terbuka hijau di wilayah kota/kawasan perkotaan dari luas wilayah
kota/kawasan perkotaan. Dalam SPM ditargetkan terpenuhinya RTH publik sebesar 20%
dari luas wilayahkota/kawasan perkotaan sampai akhir tahun rencana (RTR masing-masingkabupaten).
b. Target Capaian Kinerja Persentase target pencapaian SPM Penyediaan RTH Publik di
tingkat kabupatendan kota adalah 50% pada Tahun 2019 dari. Hal ini
berarti bahwa pada tahun 2019,setiap pemerintah daerah kabupaten telah menyediakan RTH publiksebanyak 50% dari seluruh luasan yang
ditargetkan dalam perda tentang RTRW kabupaten. c. Cara perhitungan pencapaian target :
Keterangan:
Pembilang : Jumlah Luasan RTH Publik yang tersedia di akhir tahun pencapaian SPM adalah jumlah RTH publik yang tersedia di wilayah kota atau kawasan
perkotaan sampai akhir tahun pencapaian SPM.
Penyebut : Jumlah Luasan RTH Publik yang seharusnya tersedia di wilayah kota atau kawasan perkotaan
adalah luasan RTH publik sesuai amanat UU 26/2007 yaitu 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan.
Ukuran Konstanta : Persen (%) 3. Kinerja Penataan Ruang
Pencapaian Kinerja penataan ruang kabupaten Cianjur yang terdiri
dari penyediaan informasi tata ruang kabupaten berupa peta analog dan peta digital, serta penyedian ruang terbuka hijaun (RTH) di wilayah
kota/kawasan perkotaan, sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 2.17 sebagai berikut :
Tabel 2.17. Capaian Kinerja Penataan Ruang Kabuapen Cianjur Th 2012 - 2016
No
. Indikator Kinerja
Target
SPM Th 2019
Realisasi Capaian
Tahun 2016
(1) (2) (3) (4)
1
Persentase tersedianya informasi
mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah kabupaten berserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta
digital
100 % -
2 Persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah
kota/kawasan perkotaan
50 % 17.174%
Sumber : Bidang Penataan Ruang dan Penataan Bangunan Selanjutnya, Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang, dalam
penyusunan Renstra Dinas PUPR tahun 2017 – 2021, dan untuk
mengukur kinerja pelayanan pemerintah kabupaten Cianjur dalam hal penyedian pelayanan dasar bidang pekerjaan umum dan penataan ruang,
menggunakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pekerjaan umum dan penataan ruang untuk kabupaten sebagai indikator tingkat
pelayanannya. Standar Pelayanan Minimal tersebut berdasarkan pada
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
116
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 01/PRT/M/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang, sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 2.18 berikut : Tabel 2.18. Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
N
o.
SUB
BIDANG
JENIS PELAYANAN
DASAR
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TARGET TH
2019
SASARAN INDIKATOR NILAI
1.
Sub Bidang
Sumber
Daya Air
Penyediaan air
baku untuk
kebutuhan masyarakat
Meningkatnya keberlanjutan
dan
ketersediaan air
untuk memenuhi
kebutuhan
masyarakat
Persentase tersedianya
air baku untukmemenuhi
kebutuhan pokok
minimalsehari-hari terhadap target MDGs
68,87%
100%
Persentase tersedianya
air irigasi
untukpertanian rakyat pada sistem irigasi
yangsudah ada sesuai
dengan
kewenangannya
70%
2. Sub Bidang
Jalan
Penyediaan
jalan untuk melayanikebut
uhan
masyarakat
Meningkatnya kualitas layanan
jalanKabupaten
Persentase tingkat
kondisi baik dan
sedang (mantap) jalankabupaten
60%
Tersedianya
konektvitas
wilayah Kabupaten
Persentase
terhubungnya pusat-pusatkegiatan dan
pusat produksi
diwilayah kabupaten
100%
3.
Sub Bidang
Jasa Konstruksi
Pengembangan sistem
informasi jasa
konstruksi
Meningkatnya ketersediaan
informasi jasa
konstruksi
Persentase tersedianya
7 (tujuh) layanan
informasi jasa konstruksi Tingkat
Kabupaten pada
Sistem Informasi Pembina Jasa
Konstruksi (SIPJAKI)
60%
4.
Sub Bidang
Penataan Ruang
Informasi
Penataan
Ruang
Meningkatnya
ketersediaan informasi
penataan ruang
Persentase tersedianya informasi mengenai
rencana tata ruang
(RTR) wilayahKabupaten
berserta rencana
rincinyamelalui peta
analog dan peta digital
100%
Penyediaan
Ruang Terbuka Hijau
(RTH) Publik
Meningkatnya
ketersediaan
RTH
persentase tersedianya
luasan RTH
publiksebesar 20% dari luas wilayah
kota/kawasanperkotaa
n
50%
Sumber : Permen PU No. 01/PRT/M/2014
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
117
2. 5. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG.
A. TANTANGAN DAN PELUANG DI BIDANG SUMBER DAYA AIR BERDASARKAN TELAAHAN RENSTRA DINAS PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR PROV. JABAR 1. Tantangan dalam pengembangan bidang sumber daya air diantaranya
:
Jaringan irigasi. Kondisi jaringan irigasi juga belum memadai mengingat jaringan irigasi dalam kondisi rusak berat dan ringan
masih 35%.
Kebutuhan Air Baku. Pemenuhan kebutuhan air baku untuk keperluan sehari-hari dan irigasi serta kebutuhan lainnya seperti
perkotaan dan industri yang semakin meningkat.
Penanggulangan Bencana Banjir dan Kekeringan. Bencana banjir dan kekeringan juga masih terus terjadi antara lain akibat
menurunnya kapasitas infrastruktur sumber daya air dan daya dukung lingkungan serta tersumbatnya muara sungai karena
sedimentasi yang tinggi. 2. Peluang dalam pengembangan bidang sumber daya air diantaranya :
Optimasi pemanfaatan dan pengawetan air. Provinsi jawa barat
dengan luas sekitar 3.706.040 Ha dengan curah hujan tahunan rata-rata berkisar antara 1500 – 4000 mm memiliki potensi air permukaan sebesar 48.023,77 m3 pertahun.
Meningkatkan peran dunia usaha untuk berinvestasi pada aspek sumber daya air
Pelayanan penyediaan air baku untuk sektor non irigasi
B. TANTANGAN DAN PELUANG DI BIDANG SUMBER DAYA AIR BERDASARKAN TELAAHAN RTRW KABUPATEN CIANJUR.
1. Tantangan dalam pengembangan di bidang Sumber daya air adalah:
Belum ada prioritas untuk pembangunan Jaringan irigasi, untuk itu adanya kajian tentang pemanfaatan Daerah irigasi yang telah
rusak, sebagai bentuk rehabilitasi dapat dijadikantantangan dalam pengembangan lahan pertanian berbasis irigasi.
Alih fungsi lahan pertanian beririgasi teknis, dalam RTRW telah
disusun adanya pengendalian untuk alih fungsil lahan yang beririgasi teknis namun lokasi pengembangan wilayah untuk industry/pemukiman pada daerah-daerah dengan areal irigasi
teknis Kec. Cianjur, Karang Tengah, Warung kondang, Cilaku. maka terjadinya alih fungsi lahan tidak dapat dipungkiri akan
terjadi.
Pengaturan garis sempadan pada irigasi dan sungai sebagai bagian konservasi lingkungan harus dijadikan kajian pengaturan
perundang-undangan tingkat kabupaten.
Pengamanan Abrasi dan pasang pada daerah pantai. Selama ini Pengelolaan sumber daya air belum menyentuh pada wilayah
pantai, dengan potensi kebencanaan akibat pasang dan abrasi serta adanya tsunami maka perlu adanya suatu kajian tentang
pengelolaan pantai di Cianjur Selatan. 2. Peluang dalam pengembangan di bidang sumber daya air adalah:
Pembangunan/Peningkatan/Rehabilitasi/OPprasarana sumber daya air pada wilayah-wilayah basis seperti Kecamatan Cipanas, Pacet Cugenang, Mande, Bojongpicung, Cibeber dan Takokak,
wilayah prospektif Kecamatan Cibinong, Kadupandak, Pagelaran, Campaka dan Warungkondang dan wilayah kering agar dapat meningkatkan ketahanan pangan seperti Kecamatan Pacet,
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
118
Sukaresmi, Cikalongkulon, Cugenang, Cianjur, Mande, Karangtengah, Ciranjang, Warungkondang, Campaka, Takokak,
Sukanagara, Pagelan, Sindangbarang, Ciibinong, Naringgul, dan Cidaun
Potensi SDA yang cukup tinggi. Dilihat dari kondisi sumberdaya air, baik itu air permukaan, air tanah maupun mata air Kabupaten Cianjur masih memiliki potensi sumber-sumber air. Untuk air
permukaan adanya sungai Citarum, Cibeet, Cisokan dan Cikundul serta Waduk Saguling. Untuk muka air tanah bebas bisa mencapai
kedalaman 3-4 meter, akan tetapi pada zona lapukan bisa >10 meter. Kawasan yang potensial bagi resapan air di Kabupaten Cianjur ini berada di sekitar Kecamatan Cugenang dengan luasan
sekitar 1.000,53 Ha. Salah satu sumber pengairan yang ada di Kabupaten Cianjur adalah Waduk Cirata yang mempunyai luas
genangan 6.400 ha, dimana ±3.400 ha menggenangi wilayah Kabupaten Cianjur. Genangan tersebut merupakan sumber air
permukaan/penampung air yang dapat dimanfaatkan sebagai pengairan persawahan. Wilayah yang berada di Cianjur bagian utara merupakan wilayah yang sebagian besar memiliki areal
potensial untuk daerah irigasi, yaitu sebanyak 79% dari total luas areal daerah irigasi, sedangkan Cianjur bagian tengah hanya
sebesar 9% dan bagian selatan sebesar 12%.
Adanya pengaturan wilayah kawasan lindung pada daerah hulu sumber air.
Adanya prioritas pengembangan pengelolaan waduk dan situ di kabupaten cianjur
C. ANALISIS RENSTRA KEMENTERIAN PUPR DAN RENSTRA DINAS
BINA MARGA PROVINSI JAWA BARAT DI BIDANG PENYELENGGARAAN JALAN.
Dalam menyusun Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan RuangKabupaten Cianjur, strategi dan kebijakan serta program-program
penyelenggaraan jalan kabupaten dan jalan desa harus sinergi dengan strategi dan kebijakan serta program-program penyelenggaraan jalan nasional dan jalan provinsi. Oleh sebab itu, maka dipandang perlu untuk
melakukan analisis terhadap Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Renstra Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
yang masih berlaku. Analisis Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, dan Renstra Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, ditujukan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra Dinas Pekerjaan UmumDan
Penataan Ruang Kabupaten Cianjur terhadap sasaran Renstra Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Baratdan sasaran Renstra Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan dan tugas serta fungsi masing-masinglembaga. Analisis ini
dilakukan untuk mengidentifikasi:
Kontribusi capaian sasaran pelaksanaan Renstra Dinas Pekerjaan UmumDan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur terhadap
pencapaian sasaran Renstra DinasBina Marga Provinsi Jawa Barat dan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dan
Tingkat capaian kinerja Renstra Dinas Pekerjaan UmumDan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur terhadap sasaran Renstra
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat atau Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
119
Di dalam melakukan analisis ini, digunakan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 - 2019 dan
Rencana Strategis Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018. Selanjutnya, review dilakukan terhadap :
Isu-isu strategis tugas dan fungsi pelayanan Kementerian Pekerjaan Umum (sub bidang jalan) dan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat;
tujuan dan sasaran;
strategi dan kebijakan;
program prioritas beserta target kinerjanya;
indikasi lokasi program prioritas;
indikasi besaran pendanaan program strategis; dan
tahapan pelaksanaan program dan kegiatan. Hasil review terhadap Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat dan Renstra Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
tersebut,nantinya akan menjadi masukan dalam perumusan isu-isu strategis dan pilihan kebijakan strategis penyelengaraan pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur di bidang penyelenggaraan jalan dalam penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan UmumDan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur Tahun 2016 – 2021.
Berdasarkan hasil analisis terhadap renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (sub bidang jalan) dan Renstra
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, beberapa permasalahanyang merupakan tantangan dalam penyelenggaran jalan di Kabupaten Cianjur
antara lain : 1. Kesenjangan Pembangunan antar Wilayah (perbedaan kualitas
jaringan jalan),
Dalam hal perbedaan kualitas jaringan jalan, secara nasional terdapat perbedaan yang cukup besar antara wilayah Indonesia bagian
barat dengan wilayah Indonesia bagian timur, dimana di wilayah Indonesia bagian timur sangat kurang pembangunan infrastrukturnya.
Pada wilayah Indonesia bagian barat sendiri juga terdapat perbedaan yang mencolok antara kualitas jalan di Pulau Jawa dan Pulau Sumatra. Demikian pula di Pulau Jawa, khususnya di wilayah Provinsi Jawa Barat
terdapat perbedaan yang mencolok kondisi jalan di wilayah Jawa Barat bagian utara dengan bagian selatan,demikian juga sama dengan halnya
kondisi jalan di Kabupaten Cianjur terdapat perbedaan kondisi jaringan jalan di wilayah bagian utara tengah dan selatan. Di wilayah utara dan
tengah Kabupaten Cianjur, aksesibilitas antar lokasi pusat kegiatan cukup memadai, jaringan jalan yang menghubungkan antara ibukota kecamatan dengan ibukota Kabupaten cukup lancar. Sebaliknya dengan
wilayah Kabupaten Cianjur bagian Selatan tingkat aksesibilitasnya masih rendah, masih terdapat ibukota kecamatan belum terhubung dengan
jaringan jalan yang memadai, sehingga untuk menjangkaunya perlu waktu yang lama dan biaya perjalanan yang lebih tinggi. Selain daripada
itu masih banyak terdapat desa-desa yang belum dapat terhubung dengan jaringan jalan dengan kondisi yang memadai, baik di wilayah bagian utara, tengah maupun selatan.
2. Bencana Alam Secara geografis Indonesia terletak di kawasan “ring of fire” yang
memiliki banyak gunung api yang aktif hingga mencapai 130 gunung. Indonesia juga terletak pada titik pertemuan empat lempeng tektonik
dunia yang menyebabkan tingginya tingkat kejadian bencana alam gempa bumi.
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
120
Kabupaten Cianjur merupakan salah satu wilayah yang memiliki kerentanan terhadap bencana alam.Daerah rawan bencana terbagi atas
tiga kategori, yaitu daerah rawan longsor, daerah rawan banjir, dan daerah rawan tsunami dan gelombang pasang.Daerah rawan longsor
tersebut meliputi Kecamatan Agrabinta, Bojongpicung, Campaka, Campakamulya, Cianjur, Cibeber, Cibinong, Cidaun, Cijati, Cikadu,
Cikalongkulon, Cilaku, Cipanas, Ciranjang, Cugenang, Gekbrong, Haurwangi, Kadupandak, Karangtengah, Leles, Mande, Naringgul, Pacet, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukaluyu, Sukanagara, Sukaresmi,
Takokak, Tanggeung, dan Warungkondang. Sedangkan daerah rawan banjir meliputi Kecamatan Ciranjang, Sukaluyu, Haurwangi, Cilaku,
Cibeber, Kadupandak, Cijati, Agrabinta, Sindangbarang, dan Cidaun. Dan daerah yang termasuk rawan tsunami dan gelombang pasang meliputi
kecamatan Kecamatan Agrabinta, Sindangbarang, dan Kecamatan Cidaun.
Terkait dengan bencana alam tersebut, untuk kabupaten Cianjur
bencana alam yang sering terjadi adalah bencana tanah longsor, pergerakan permukaan tanah yang mengakibatkan terputusnya ruas
jalan akibat tertimbun tanah longsor, atau putusnya ruas jalan akibat pergerkan tanah.
3. Sinergi Pemerintah Dan Pemerintah Daerah Dalam Pembangunan Infrastruktur
Sinergi Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam pembangunan
infrastruktur pekerjaan umumyang tercermin pada pola pengaturan, pembinaan, pembangunan danpengawasan masih perlu terus dilakukan
perbaikan dan penataan yang intensifmengingat infrastruktur merupakan urusan pemerintahan yang bersifat concurrent (dilaksanakanbersama
oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah) sesuai dengan batasan kewenangan pusat dan daerah. Sebagai contoh dalam penyediaan infrastruktur jalan, kemampuan Pemda kabupaten Cianjur, terutama
dalam aspek pendanaan untuk melakukanoperasi dan pemeliharaan infrastruktur jalan serta komitmen (political will) masih harus
ditingkatkan. Terkaithal ini, berdasarkan data Kementerian Keuangan pada tahun 2010 dari seluruh kabupaten dan kota, realisasi belanja
untuk urusan Pekerjaan Umum mencapai rata-rata14,24% dari seluruh total belanja Pemerintah Daerah, dan pada tahun 2012 justru
menurunhanya mencapai 13,95%, bahkan 38,57% diantaranya di bawah 10%. 4. Penyelenggaraan Jalan
Kualitas infrastruktur jalan di Indonesia dalam mendukung konektivitas dan daya saing secara nasionalsaat ini berada pada tren yang
cukup positif. Berdasarkan penilaian dari GlobalCompetitiveness Index, kualitas infrastruktur jalan menunjukkan peningkatan dari tahun-tahun
sebelumnya. Pada tahun 2013 – 2014, infrastruktur jalan mengalami peningkatan dari nilai 3,4 pada tahun 2012 – 2013 menjadi 3,7 dari skala 7 pada tahun 2013-2014 dan beradapada urutan ke 78 dari 148 negara.
Perlu adanya terobosan dalam pelaksanaan penyelenggaraan jalan untuk menjaga tren positif kualitas infrastruktur jalan di Indonesia,sehingga
mampu mencapai nilai yang lebih baik di tahun-tahun berikutnya. Pada akhirtahun 2014, kondisi kemantapan jalan nasional sudah mampu
mencapai 94%. Sedangkan pada tahun 2012 kemantapan jalan provinsi sudah mencapai 97,05%.
Meskipun kondisi jalan nasional sudah mencapai tingkat
kemantapan yang relatif tinggi, kondisi jalan daerah khususnya jalan kabupaten belum mampu mendukung fungsi jalan nasional. Tingkat
kemantapan jalan daerah rata-rata seluruh Indonesia masih pada kisaran
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
121
70%, sementara tingkat kemantapan jalan kabupaten Cianjur masih di bawah rata-rata tingkat kemantapan jalan daerah seluruh Indonesia,
dimana pada tahun 2015 persentase kondisi kemantapan jalan kabupaten Cianjur 35,89%, dan pada akhir tahun 2016 diperkirakan
mencapai 36,35%. Padahal, sebagai sebuah sistem jaringan, jalan daerah memegang
peran yang tidak kalah penting dari jalan nasional. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab kurang baiknya kinerja jaringan jalan di Indonesia, yang mengakibatkan permasalahan-permasalah seperti waktu tempuh
yang cukup lama serta tingginya biaya logistik. Rendahnya kualitas infrastruktur jalan tersebut berimbas pada waktu tempuh perjalanan (trip
time jam/100 km) yang cukup tinggi yaitu di Indonesia waktu tempuh perjalanan rata 2,7 jam per 100 km, sedangkan jika dibandingkan dengan
negara tetangga, waktu tempuh perjalanan rata-rata per 100 km dapat dicapai kurang dalam 1-1,5 jam.
Pembangunan infrastruktur, termasuk jalan, merupakan salah
satu formula handal dalam percepatan peningkatan kesejahteraan rakyat dan pengentasan kemiskinan. Infrastruktur jalan merupakan sarana
penting bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat yang secara tidak langsung bermanfaatdalam usaha menghasilkan atau meningkatkan
produksi (Social Overhead Capital). Infrastruktur jalan dapat membuka akses terhadap kesempatan
kerja, pelayanan, investasi, serta dapat menjadi pendorong perputaran/siklus kegiatan ekonomi, khususnya kegiatan ekonomi lokal.
Selanjutnya infrastruktur jalan juga berperan sangat penting
sebagai tulang punggung (backbone) dalam pergerakan ekonomi dan daya saing nasional. Percepatanpenyediaan infrastruktur jalan yang
berkualitas menjadi salah satu upaya yang harus dilakukan bagi Indonesia agar dapat keluar dari negara middle income trap.
5. Muatan Kendaraan Berlebihan (Overloading) Kelebihan muatan (overloading) kendaraan pengangkut barang
masih sering terjadi terutama pada ruas-ruas jalan lintas Pantura Jawa
dan lintas Timur Sumatera. Di wilayah kabupaten Cianjur hal tersebut terjadi terutama ruas jalan yang termasuk akses terhadap lokasi sumber
quarry (Galian C) dan pada ruas –ruas jalan yang melintasi daerah – daerah perkebunan. Beban lalu lintas yang ada khususnya kendaraan
pengangkut barang seringmelebihi batas maksimum Muatan Sumbu Terberat (MST) roda kendaraan. Semakin besar muatan kendaraan yang melebihi batas maksimum muatan sumbu terberat roda kendaraan, maka
tingkat penurunan kondisi jalan makin cepat. Kelebihan muatan pada sumbu roda kendaraan dapat mengakibatkan tingkat kerusakan sebesar
16 kalinya terhadap jalan yang dilintasi. Sehingga dengan demikian banyak ruas-ruas jalan yang dilalui oleh kendaraan yang kelebihan
muatannya mengalami kerusakan sebelum mencapai batas umur lanyanannya.
Selanjutnya dari hasil analisis dan review terhadap, pencapaian
sasaran Renstra Dinas Pekerjaan UmumDan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur, Dinas Dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, dan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diperoleh kesamaan indikator kinerja yang menjadi sasaran dari masing-masing
Renstra tersebut, yaitu Tingkat Kemantapan Jalan yang menjadi kewenangan masing-masing lembaga ke-PU-an tersebut di atas. Capaian sasaran dari Renstra masing-masing lembaga kePUanberdasarkan
kewenangan penyelenggaraan penanganan jalannya, yaitu jalan nasional untuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, jalan
provinsi untuk Dinas Bina Marga Provinsi Jawa barat, serta jalan
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
122
kabupaten untuk Dinas PU Dan Penataan Ruang kabupaten Cianjurdapat dilihat pada Tabel 2.19 sebagai berikut :
Tabel 2.19. Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas
Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur terhadap Sasaran Renstra Dinas Bina Marga
Provinsi Jawa Barat dan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No Indikator
Kinerja
Capaian Sasaran
Renstra Dinas
PU Dan Penataan
Ruang
Sasaran pada Renstra OPD
Provinsi Jabar
Sasaran pada
Renstra
Kementerian PUPR
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Tingkat Kemantapan
Jalan
36,35% 99,00% 98,00%
2.
Jumlah
penyedia jasa yang
mendapatkan
pembinaan teknis
penyelengaraan jasa konstruksi
per tahun
80 orang 40 orang 50 angkatan
3. Ketersediaan peraturan
daerah tentang
rencana tata ruang
Kajian revisi RTRW
Kabupaten
Cianjur dan sampai
September 2011 masih
proses diperdakan
Kajian revisi RTRWP Jawa
Barat dan Perda
Provinsi Jawa Barat Nomor 25
tahun 2010 tanggal 31
Desember 2010 tentang
perubahan atas Perda Prov. Jabar
Nomor 2 tahun
2009 tentang RPJMD Provinsi
Jabar 2008-2013
4 kegiatan
legalisasi dan bantuan hukum
bidang
penataan ruang
13,5%
persentasi
provinsi/kab/kota yang RPJM
dan program tahunannya
mengikuti RTRW
Sumber : Renstra Dinas PU Bina Mrga dan Renstra Dinas Tarkim Th 2016 – 2021.
D. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN CIANJUR DI BIDANG PENYELENGGARAAN JALAN.
Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk
mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan Dinas Pekerjaan UmumDan Penataan Ruang.
Dengan membandingkannya dengan struktur dan pola ruang eksisting, maka Dinas Pekerjaan UmumDan Penataan Ruang dapat mengidentifikasi
arah (geografis) pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan, prioritas wilayah pelayanan Dinas Pekerjaan UmumDan Penataan Ruang dalam lima tahun mendatang. Dikaitkan dengan indikasi
program pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, Dinas Pekerjaan UmumDan Penataan Ruang akan dapat menyusun rancangan
program beserta targetnya yang sesuai denga RTRW.
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
123
Untuk itu, dalam penelaahan RTRW kabupaten Cianjur tahun 2011 – 2031, aspek yang ditelaah adalah :
Rencana struktur ruang;
Struktur ruang saat ini;
Rencana pola ruang;
Pola ruang saat ini; dan
Indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah. Dari hasil telaahan terhadap RTRW kabupaten Cianjur tahun 2011
– 2031 tersebut, diperoleh gambaran tentang rencana struktur ruang
setiap wilayah kabupaten Cianjur yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Dinas Pekerjaan UmumDan Penataan Ruang pada lima tahun mendatang dalam hal penyediaan
jaringan jalan. Hasil telaahan struktur ruang wilayah kabupaten Cianjur
sebagaimana terlihat pada Table 2.20 dan Rencana Struktur Ruang sebagai berikut.
Tabel 2.20. Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur
No Rencana
Struktur Ruang
Struktur
Ruang Saat
Ini
Indikasi
Program Pemanfaatan
Ruang pada
Periode
Perencanaan
Berkenan
Pengaruh Rencana
Struktur
Ruang
terhadap
Kebutuhan Pelayanan
Dinas PU Dan
Penataan
Ruang
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 WP Utara:
• Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) promosi (PKWp)
Cianjur
• Pusat Kegiatan
Lokal (PKL)
Perkotaan
promosi Cipanas
• Pusat
Pelayanan
Kawasan (PPK)
Pacet
• Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK)
Ciranjang
• Pusat
Pelayanan Kawasan (PPK)
Warungkondan
g
• Pusat
Pelayanan
Lingkungan (PPL)
Cikalongkulon
• Pusat
Pelayanan
Lingkungan
(PPL) Bojongpicung
• PKL
perkotaan
Cianjur • PPK Cipanas
• PPK Pacet
• PPK
Ciranjang
• PPK Warung-
kondang • PPL
Cikalong-
kulon
• PPL Bojong-
picung
• Pemerinta
han
• Pertanian • Perikanan
• Pariwisata
• Perdagang
an dan jasa
• IKM
Diperlukan
jalan bebas
hambatan
Pembangunan jalan tol ruas
Ciawi–Sukabumi–Ciranjang–
Padalarang
Diperlukan
pembangunan
jalan lingkar kota
Pembangunan jalan lingkar kota
Cianjur, meliputi :
1. Pembangunan Jalan Arteri Lingkar Timur
2. Pembangunan Jalan Arteri
Lingkar Selatan kota Cianjur
3. Pembangunan Jalan Kolektor
Lingkar Barat kota Cianjur.
Diperlukan
Pembuatan
jalur alternatif
ruas jalan Puncak II
Pengembangan Ruas Jalan
Kolektor yang menghubungkan
kota Cipanas dan Pacet dengan
perbatasan kabupaten Bogor/ Kecamatan Sentul, meliputi :
Ruas jalan Sp. Loji – Ciseureh –
Arca.
Diperlukan
Peningkatan
kualitas dan
fungsi jalan
yang sudah ada
1. Pengembangan Jaringan Jalan
Lokal Cipanas – Sukaresmi –
Cikalongkulon – Ciranjang –
Bojongpicung – Sukaluyu –
Cibeber – Warungkondang – Cugenang meliputi :
• Ruas jalan Cipanas – Joglo –
Kawungluwuk – Simpang –
Sukaresmi–Mariwati –
Jogjogan – Sp Tarikolot –
Cikalongkulon. • Ruas jalan Cugenangl –
Salahuni – Rasamala –
Tegalega –Gekbrong.
• Ruas jalan Ciranjang – Jati –
Cikondang – Cibaregbeg – Cibeber – Cipetir –
Bebedahan;dan
• Ruas jalan Ciranjang –
Bojongpicung.
2. Pengembangan jaringan Jalan
Strategis Kabupaten :
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
124
No Rencana
Struktur Ruang
Struktur
Ruang Saat
Ini
Indikasi
Program Pemanfaatan
Ruang pada
Periode
Perencanaan
Berkenan
Pengaruh Rencana
Struktur
Ruang
terhadap
Kebutuhan Pelayanan
Dinas PU Dan
Penataan
Ruang
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
• Ruas jalan Hanjawar – Pacet
• Ruas jalan Cikalongkulon –
Maniis • Ruas Kiarapayung – Cikendi –
Cijagang
• Ruas jalan Pasirkaderi –
Cirameuwah – Kawungjajar –
Cigunungherang – Ciwaregu.
• Ruas jalan Cipeuyeum – Huve. 3. Pengembangan jalan kolektor
Vertikal Cianjur – Agrabinta :
• Ruas jalan Warungkondang –
Cipadang – Bebedahan –
Lampegan – Karyamukti. 4. Pengembangan jalan kolektor
ruas Pasirhayam – Sukanagara.
2 WP Tengah : • PKL Perdesaan
Sukanagara
• PPK Pagelaran
• PPL Takokak
• PPL
Campakamulya
• PKL
Perdesaan
Sukanagara
• PPK
Pagelaran
• PPL Takokak • PPL
Campaka-
mulya
• Pertanian • Perkebuna
n
• IKM
• Pertamban
gan
Diperlukan jaringan jalan
yang handal
untuk
menunjang
kegiatan sosial
ekonomi menuju ke
pusat kegiatan
wilayah
promosi
(PKWp) Cianjur dan
pusat kegiatan
wilayah
pembangunan
(WP) tengah.
1. Pengembangan jalan kolektor Vertikal Cianjur – Agrabinta :
• Ruas jalan Karyamukti –
Sukajembar– Sp.
Leuwimanggu – Kadupandak –
Cijati.
2. Pengembangan Jalan Kolektor bagian tengah Bandung –
Cianjur – Sukabumi, meliputi :
• Ruas Nyalindung – Takokak –
Paldua – Sp. Leuwimanggu –
Sukanagara. • Ruas Citiis – Cisokan.
• Ruas Baros – Sukasirna.
• Ruas Sinagar – Cipelah.
3. Pengembangan Jalan Lingkar
Perkotaan Sukanagara.
4. Pengembangan Jalan Strategis Kabupaten :
• Ruas jalan Cibitung – Cipari
• Ruas jalan Wangunjaya –
Sukajembar
• Ruas Ciparai – Karyamukti.
• Ruas Wangunjaya – Cikulit.
3 WP Selatan :
• Pusat Kegiatan
Lokal (PKL) Perkotaan
Sindangbarang
• Pusat
Pelayanan
Kawasan (PPK) Cidaun
• Pusat
Pelayanan
Lingkungan
(PPL) Cibinong
• Pusat Pelayanan
lingkungan
(PPL) Naringgul
• Pusat
Pelayanan Lingkungan
(PPL) Agrabinta
• Kawasan
Agrotechnopark
• Pertanian
• Perikanan
• Pariwisata • Pertamban
gan
Diperlukan
jaringan jalan
yang handal untuk
menunjang
kegiatan sosial
ekonomi
menuju ke pusat kegiatan
wilayah
promosi
(PKWp)
Cianjur dan
pusat kegiatan wilayah
pembangunan
(WP) selatan.
1. Pengembangan jalan kolektor Vertikal Cianjur – Agrabinta :
• Ruas jalan Cijati – Leles –
Agrabinta
2. Pengembangan Jaringan Jalan Lokal meliputi :
• Ruas jalan Angkola – Dago – Cimaskara – Padasuka –
Cirendeu
• Ruas jalan Dago –
Pamoyanan – Kalapanunggal
– Cigerendem.
• Ruas jalan Muara Cikadu – Mekarlaksana – Sukamulya –
Naringgu.
• Ruas jalan Bayuning –
Cimaragang – Cibuluh –
Puncakbaru – Mekarjaya – Londok.
• Ruas jalan Sindangbarang –
Muara Cikadu – Simpang
Pancuhtilu – Cigerendem –
Cikadu – Kebon Muncang –
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
125
No Rencana
Struktur Ruang
Struktur
Ruang Saat
Ini
Indikasi
Program Pemanfaatan
Ruang pada
Periode
Perencanaan
Berkenan
Pengaruh Rencana
Struktur
Ruang
terhadap
Kebutuhan Pelayanan
Dinas PU Dan
Penataan
Ruang
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(ATP) Koleberes,
Kecamatan
Cikadu
Pondokdatar.
3. Pengembangan Jalan Lingkar Perkotaan Sindangbarang.
4. Jalan Strategis Kabupaten • Leles – Patrol
• Cikadu – Kebonmuncang –
Sukasari
• Sukasari – Purutwates
Sumber : Perda No. 17 Th 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur Tahun 2011 – 2031
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
126
Gambar 2.5. Rencana Struktur Ruang Kabupaten Cianjur Tahun 2011 –
2031
E. TANTANGAN DAN PELUANG PELAYANAN DI BIDANG PENATAAN RUANG
Meningkatkan pengendalian pemanfaatan ruang khususnya
pemanfaatan ruang bagi permukiman;
Pengembangan struktur ruang wilayah Kabupaten Cianjur yang didukung oleh pengembangan jaringan prasarana wilayah sesuai
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
127
kondisi hubungan hirarki sistem kota-kota dalam wilayah Kabupaten Cianjur;
Dokumen penataan ruang wilayah Kabupaten yang telah dilegitimasi belum tersedia, sementara dokumen rencana ruang yang lebih rinci yang telah disusun belum disusun regulasinya;
Pemenuhan target standar pelayanan minimal bidang penataan ruang, sebagaimana Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang diantaranya: • Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR)
wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital;
• Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan pada tahun 2019.
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
128
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS
PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses pengusunan rencana pembangunan daerah.
Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan.
Isu-isu strategis bagi Dinas Pekerjaan Umumdan Penataan Ruang kabupaten Cianjur berasal dari analisis internal berupa identifikasi
permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam hal penyediaan
pelayanan dasar di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang di wilayah kabupaten Cianjur dan analisis eksternal berupa identifikasi
peluang dan ancaman bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di masa lima tahun mendatang.
3. 1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG.
Dari hasil analisis terhadap gambaran pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, sebagaimana telah diuraikan pada Bab 2.3
mengenai kinerja pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang akan dihadapi dimasa
lima tahun yang akan datang, sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Aspek
Kajian
Capaian/Kondisi
Saat ini
(Th 2016)
Standar yang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan
Pelayanan
DPUBM
Internal (Kewenangan
DPUPR)
Eksternal
(Diluar
Kewenangan DPUPR)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Penyediaa
n air baku
untuk kebutuhan
sehari-hari
43%
Permen PU
No.01/PRT/M/2014 SPM
100% target
MDGs th 2019
Status situ/embung
masih belum
jelas
Pertumbuhan
penduduk
Persentase
ketersediaan air baku utk
kebutuhan sehari-
hari baru mencapai 62,43%
dari target MDGs
68,87% pada th 2019
Penyediaa
n air irigasi utk
pertanian
rakyat
91,28%
Standar
teknis
bangunan irigasi
Pelaksanaan Operasi dan
Pemeliharaan
jaringan irigasi belum
optimal
Keterbatasan anggran
untuk biaya
operasi dan pemeligharaan
Kondisi jaringan
irigasi banyak
mengalami kerusakan
Kondisi
jalan
Di bawah
SPM
Permen PU
No.01/PRT/M
/2014 SPM 60% pada th
2019
Ruas jalan
banyak yang
sudah habis umur
pelayanannya
Wilayah
Cianjur rawan
bencana pergerakan
tanah
Kondisi
kemantapan jalan
kabupaten baru mencapai 37,87%
pada tahun 2016
Konektivit
as wilayah
kabupaten
100%
Permen PU No.01/PRT/M
/2014 SPM
100% pada th 2019
Perencanan
sistem
jaringan jalan
Perencanaan
struktur ruang wilayah
kabupaten
Kondisi
kemantapan jalan
yang menghubungkan
pusat-pusat
kegiatan baru
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
129
Aspek Kajian
Capaian/
Kondisi Saat ini
(Th 2016)
Standar yang Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan
Pelayanan
DPUBM
Internal
(Kewenangan DPUPR)
Eksternal (Diluar
Kewenangan
DPUPR)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
mencapai 64,14%
pada tahun 2016
Beban lalu
lintas
Melebihi
kapasitas daya
dukung
jalan
Muatan
sumbu
terberat rencana
Desain konstruksi
jalan
Penegakan
hukum oleh yang
berwenang
lemah
Sebagian besar
jalan kabupaten kapasitas daya
dukungnya masih
<MST 5 ton
Pembinaa
n Jasa Konstruksi
Pelaksanaa
n pembinaan
jasa
konstruksi belum
berjalan
dengan
baik
Undang-
undang No.
118 Th 1999 dan PPNo30
Th 2000
Organisisasi
Pembina Jasa
Konstruksi sesuai
Tupoksi
Dinas PUPR belum
terbentuk
Keputusan
Bupati tentang
pembentukan Unit Kerja
Pembina Jasa
Konstruksi perlu
diperbarui
Bidang yang
melaksakan
pembinaan jasa konstruksi baru
terbentuk
Rencana rinci tata
ruang
Di bawah
SPM
Permen PU
No.01/PRT/M/2014 SPM
100% pada th
2019
Belum seluruh
kecamatan
dibuat rencana rinci
tata ruang
Keterbatasan alokasi
anggaran
Baru 4 kecamatan
rencana rinci tata
ruangnya yg sudah di-Perda-kan
Ketersedia
n RTH di wilayah
kota/kawa
san
perkotaan
Di bawah
SPM
Permen PU
No.01/PRT/M
/2014 SPM 100% pada th
2019
Perencanaan
rinci tata
ruang di wilayah kota/
kawasan
perkotaan
belum lengkap
Keterbatasan
alokasi anggaran
Persentase RTH
publik di wilayah kota kawasan
perkotaan baru
mencapai 17,174%
pada tahun 2016
Kualitas SDM
Kurang memadai
Rasio pegawai
berpendidikan teknis dan
non teknis
Pembinaan Teknis
penerimaan pegawai
Persentase jumlah
pegawai yang
memiliki pendidikan sesuai
dengan kebutuhan
hanya 9,8%.
Kualitas
pekerjaan
konstruksi
Di bawah
standar
teknis
Spesifikasi Teknis
Lemahnya
kemampuan pengawasan
pekerjaan
konstruksi oleh pegawai
Dinas PUPR
Rendahnya
penguasaan
teknologi pekerjaan
konstruksi oleh
Penyedia Jasa
Umur pelayanan
pekerjaan konstruksi tidak
bertahan lama
Sumber : Resntra Dinas PSDAP, Renstra DPUBM, dan Renstra Dinas Tarkim
Th 2016 - 2021
3. 2. IDENTIFIKASI ISU-ISU STRATEGIS LINGKUNGAN EKSTERNAL Adapun isu-isu strategis yang berasal dari lingkungan eksternal
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang berhubungan atau yang mempengaruhi kinerja pelayanankepada masyarakat dalam hal penyediaan pelayanan dasar di bidang pekerjaan umum dan penataan
ruang adalah sebagaimana terlihat pada tabel 3.2 sebagai berikut.
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
130
Tabel 3.2 . Identifikasi Isu-isu Strategis (Lingkungan Eksternal)
No
Isu Strategis
Dinamika
Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional Lain-lain
(1) (2) (3) (4) (5)
A PENYEDIAANA AIR BAKU
1
Krisis air dunia.
Hanya 0,4% dari
total air dunia yang dapat
dimanfaatkan
masyarakat
- - -
2
Sebagian besar
penduduk miskin tinggal di
daerah
pinggiran yang bergantung
pada hasil
pertanian, dan
sangat rentan apabila terjadi
kerusakan dan
penurunan lahan pertanian
dapat
berpengaruh terhadap
produkai
pertanian
- - -
3
Dampak
perubahan iklim yang
mengakibatkan
meningkatnya pemanasan
global yang
berpengaruh
terhadap penurunan
ketersediaan air
- - -
4 -
Penurunan
Ketersediaan Air (PKA) yang
berdampak
kekeringan pada
musim kemarau (Juni, Juli,
Agustus)
- -
5 -
Linerja jaringan
irigasi dalam
kondisi baik mencapai 43%.
- -
6 -
Kondisi daerah
aliran sungai (DAS)
mengalami kritis mencapai 60,98%
yang berdampak
pada debit air
sungai semakin berkurang.
- -
B INFRASTRUKTUR WILAYAH
1 _
Kenaikan harga
bahan bangunan akibat inflasi
Kenaikan harga
bahan-bahan untuk pekerjaan konstruksi
Ketergantungan terhadap material
produksi pabrik
masing tinggi
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
131
No
Isu Strategis
Dinamika Internasional
Dinamika Nasional Dinamika Regional Lain-lain
(1) (2) (3) (4) (5)
2 _
Kebijakan
Pemerintah pusat
yang menetapkan
daerah Cianjur sebagai daerah
konservasi
sekaligus daerah pariwisata
Menyebabkan tarikan kepentingan antara
keinginan
membangun dan
kebutuhan untuk mempertahankan
kondisi lingkungan,
sehingga menyulitkan dalam pengembangan
wilayah
_
3 _ _
Pengaruh
perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi DKI
berdampak ke
wilayah Cianjur baik secara ekonomi,
lingkungan, sosial
dan bidang-bidang lainnya
Meningkatnya
tuntutan kesamaan
penyediaan sarana dan prasarana
umum akibat
meluasnya pengaruh
kemajuan DKI
Jakarta
4 _
Adanya rencana
pembangunan jalan tol Sukabumi –
Ciranjang –
Padalarang yang merupakan
kelanjutan dari
jalan tol Jagorawi
Berkembangan
alternatif daerah
tujuan wisata di kabupaten Cianjur
Penyediaan jaringan jalan
kolektor
penghubung dari jalan tol menuju
daerah wisata dan
penyediaan infrastruktur
lainnya.
5 _
Adanya rencana
pemerintah pusat
(Kementrian Perhubungan)
untuk
mengaktifkan kembali
transportasi Kereta
Api Bandung –
Cianjur - Sukabumi
Berkembangan
alternatif daerah tujuan wisata di jawa
barat, khususnya
kabupaten Cianjur
Penyedian jaringan
transportasi jalan sebagai pendukung
sistem transportasi
masal
6 _
Terwujudnya
pembangunan jalan lintas selatan jawa
barat
Meningkatnya kebutuhan akan
infrastruktur
transportasi dan infrastruktur lainnya
untuk mengantisipasi
perkembangan
wilayah jabar selatan
perlu action plan
untuk kesiapan menyiapkan
infrastruktur yang
menjadi tanggung
jawab pemerintah kabupaten Cianjur
7 _
Adanya kerjasama pembangunan
antara Pemda DKI,
Bogor, Depok,
Tanggerang, Bekasi dan Cianjur
Adanya tuntutan
pemenuhan sarana
dan prasarana bidang
pekerjaan umum yang terkait
dengankebutuhan
warga DKI
Meningkatnya tuntutan kesamaan
penyediaan sarana
dan
prasaranaumum akibat meluasnya
pengaruh
kemajuan DKI Jakarta
8
SDGs Tujuan 9:
Pembangunan Infrastruktur
yang tahan lama
Target kemantapan
jalan nasional
sebesar 98% pada
tahun pada tahun 2019
Target kemantapan
Jalan Provinsi Jawa Barat sebesar
99%pada tahun 2018
-
9 Isu Climate Kualitas dan a. Aksesibilitas dan a. Rendahnya
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
132
No
Isu Strategis
Dinamika Internasional
Dinamika Nasional Dinamika Regional Lain-lain
(1) (2) (3) (4) (5)
Change: -Water
Availability
-Banjir
-Kekeringan -Tanah Longsor
-Instrusi Air
Laut
jaringan infrastruktur
wilayah dalam
mendukung intra
regional connectivity
Kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat, PHBS
dan Lingkungan
Sehat b. Ketersediaan dan
kualitas
infrastruktur wilayah
c. Kesiagaan
penanganan bencana alam dan
pengendalian
d. Peningkatan kualitas lingkungan
hidup.
e. Pemerintahan
daerah belum efektif, yang
dipengaruhi oleh
kondisi politik yang belum mantap,
menyebabkan
pelayanan publik belum optimal dan
adanya
peningkatan tuntutan
pembentukan
daerah otonom
kualitas dan kuantitas
infrastruktur
wilayah, seperti
infrastruktur jalan dan
jembatan,
persampahan serta air bersih;
b. Pemantapan
kawasan lindung; c. Belum
optimalnya
pelayanan pemerintah
terhadap wilayah
bagian selatan;
d. Belum adanya kebijakan yang
jelas tentang
mitigasi dan penanggulangan
bencana;
e. Perlunya peningkatan
sanitasi dasar
dan kesehatan lingkungan.
10 Degradasi
lingkungan
Degradasi lingkungan hidup
termasuk
keragaman hayati
dan mitigasi bencana
11
Ketahanan
Pangan,
Berkurangnya lahan pertanian,
dan
Bertambahnya Populasi
Penduduk
- Optimalisasi dan
pengembangan
sektor unggulan wilayah
- Kualitas sumber
daya manusia dan tingkat kemiskinan
wilayah
12 Sustainability
Development
Kualitas birokrasi
dan tata kelola
termasuk didalamnya
permasalahan
tindak pidana korupsi dan
pelaksanaan tata
kelola dalam wilayah otonomi khusus
Sumber : Renstra Dinas PSDAP, Renstra Dinas PU Bina Marga, dan Renstra Dinas Tarkim th 2016 – 2021.
3. 3. TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM PEMERINTAH KABUPATEN
CIANJUR TAHUN 2016 – 2021
Menelaah visi, misi, dan program daerah kabupaten Cianjur tahun 2016 - 2021 bertujuan untuk memahami arah pembangunan yang akan
dilaksanakan selama kepemimpinan Bupati dan wakil Bupati periode tahun 2016 – 2021 dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat
dan pendorong pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kabupaten Cianjur tersebut.
Adapun Visi Kabupaten Cianjur tahun 2016 – 2021 adalah: “CIANJUR LEBIH MAJU DAN AGAMIS”.
Sedangkan misi Pembangunan jangka menengah Kabupaten Cianjur tahun 2016-2021 sebagai komitmen untuk mencapai visi, adalah
sebagai berikut: 1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi
berwawasan lingkungan.
2. Meningkatkan pembangunan keagamaan. 3. Meningkatkan pembangunan manusia melalui akselerasi di
bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut,telah disusun
program-program prioritas Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
133
akan dilaksanakan semala periode tahun 2016 – 2021 yang dirangkum dalam Sapta Cita, yang meliputi :
1. Peningkatan infrastruktur, tata ruang dan lingkungan 2. Peningkatan ekonomi
3. Peningkatan sosial keagamaan 4. Peningkatan tata kelola pemerintahan
5. Peningkatan pendidikan dan kebudayaan 6. Peningkatan kesehatan 7. Peningkatan agribisnis dan pariwisata
Mengingat tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terkait langsung dengan misi ke 1, yaitu Peningkatan
pembangunan infrastruktur yang berwawasan lingkungan, dan program prioritas ke 1 Sapta Cipta, sehingga diidentifikasi yang dilakukan adalah
permasalah dan faktor-faktor yang terkait dengan penyediaan pelayanan dasar di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang di wilayah kabupaten Cianjur.
Hasil identifikasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong penyediaan pelayanan
dasar yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kabupaten Cianjur, juga menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis pelayanan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Dengan demikian, isu-isu yang dirumuskan tidak saja berdasarkan tinjauan terhadap kesenjangan pelayanan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan faktor-faktor
penghambat dan pendorong agar dapat berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi pemerintah kabupaten Cianjur. Hasil identifikasi
permasalahan terhadap penyediaan pelayanan dasar bidangPekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan faktor-faktor penghampat dan
pendorongnya sebagaimana disajikan pada Tabel 3.3 sebagai berikut : Tabel 3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan
SKPDTerhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program
Kabupaten Cianjur Tahun 2016 - 2021
Visi: Cianjur Lebih Maju dan Agamis
No Misi dan Program
KDH dan Wakil KDH
terpilih
Permasalahan
Pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Misi 1 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan
berwawasan lingkungan
1. Program
Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa Dan
Jaringan Pengairan, Konservasi Sungai,
Danau Dan Sumber
Daya Air
Tingkat kondisi baik
jaringan irigasi masih rendah sehingga tidak
dapat memberikan
pelayanan kebutuhan air secara optimal
Perencanaan yang
belum optimal dan masih rendahnya
anggaran untuk
operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi
Adanya
kewenangan dalam
pengelolaan
jaringan irigasi.
2. Program Penyediaan
Dan Pengelolaan Air Baku
Ketersediaan air baku
untuk kebutuhan pokok sehari-hari masih
kurang sedangkan
kebutuhan akan air baku terus meningkat
seiring laju
pertumbuhan penduduk
Belum optimalnya
penanganan terhadap sumber-
sumber air untuk
memenuhi kebutuhan air
baku.
Adanya
kewenangan dalam
pengelolaan
bidang sumber daya air
3. Program
Pembangunan Jalan,Jembatan, dan
Trotoar
Banyaknya ruas jalan
yang mengalami kerusakan struktural,
dan terdapat beberapa
ruas jalan di kawasan
Keterbatasan
ketersediaan lebar badan jalan untuk
pelebaran
perkerasan jalan
Tersedianya
berbagai pilihan jenis konstruksi
jalan untuk
pekerjaan
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
134
Visi: Cianjur Lebih Maju dan Agamis
No
Misi dan Program
KDH dan Wakil KDH
terpilih
Permasalahan
Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
perkotaan yang tidak dilengkapi dengan
trotoar
dan pembuatan trotoar.
peningkatan jalan dan pilihan jenis
material untuk
trotoar
4. Program
Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan,
Jembatan, Trotoar,
Saluran Drainase/Gorong-
Gorong
Sebagian besar ruas
jalan kabupaten sudah habis umur
pelayanannya, tidak
berfungsinya beberapa saluran drainase jalan
dan rusaknya trotoar di
kawasan perkotaan
Terlambatnya
pelaksanaana pemeliharaaan
jalan,
tersumbatnya drainase jalan dan
rusaknya trotoar
akibat pekerjaan
utilitas
Ketersediaan
pelalatan dan tenaga kerja
untuk
pemeliharaan jalan, dan
tersedianya
berbagai jenis
konstruksi pra cetak untuk
pembuatan
saluran drainase
5. Program
Perencanaan, Pemanfaatan dan
Pengendalian Tata
Ruang
Belum seluruh
kecamatan memiliki dokumen rencana rinci
tata ruang
Keterbatasan
alikasi anggaran
Adanya Permen
PU No. 20/PRT/M/2011,
tentang Pedoman
Penyusunan RDTR
Kabupaten/Kota
6. Program
Pembangunan dan
Rehabilitasi Gedung
Masih sedikitnya
gedung-gedung yang
memenuhi standar teknis
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat mengenai
persyaratan teknis
bangunan gedung
Adanya UU N om
28 th 2002
tentang Bangunan
Gedung.
7. Program Pembinaan
Jasa Konstruksi, Bina Teknik dan
Penataan Ruang
Belum tersedianya
sistem informasi jasa konstruksi, data
infrastruktur yang
secara cepat dan akurat untuk kondisi
infrastruktur
Masih belum adanya
teknologi sederhana utk konstruksi jalan
beton dan campuran
aspal panas yang berbasis padat karya
untuk jalan dengan
beban kendaraan berat
Belum adanya
pegawai Dinas PU BM yang
memiliki
keahlian di bidang sistem
informasi
Terbatasnya
kemampuan aparatur Dinas
PUBM untuk
melakukan pengkajian
pengembangan
teknologi pekerjaan jalan
Tersedianya
perangkat lunak sistem
informasi data
Terdapatnya
puslitbang Jalan dan
Jembatan
Kementerian PUPR yang
dapat
bekerjasama dalam
melakukan
penelitian dan pengembangan
teknologi jalan
3. 4. TELAAHANRENSTRA KEMENTERIAN PUPR DAN RENSTRA DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA BARAT
Telaahan terhadap Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015 – 2019 dan Renstra Dinas Bina Marga provinsi Jawa Barat tahun 2013 – 2018 diperlukan bagiDinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruanguntuk menyusun faktor-faktor baik yang bersifat menghambat maupun yang bersifat mendorong, yang akan
mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi. Dari hasil telaahanterhadap Renstra Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat tahun 2015 – 2019, terdapat faktor-faktor
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
135
penghambat dan pendorong pelayanan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangyang akan mempengaruhi pencapaian sasaran jangka menengah
Renstra Kementerian PU. Identifikasi faktor-faktor tersebut sebagaimana terlihat pada tabel 3.4berikut:
Tabel 3.4. Permasalahan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang berdasarkan Sasaran Renstra
Kementerian PUPR beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra Kementerian
PUPR
Permasalahan
Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Meningkatnya
dukungan
kedaulatan pangan dan ketahanan
energi
Persentase
ketersediaan air
baku untuk
memenuhi kebutuhan pokok
minimal sehari-hari
pada tahun 2016 baru mencapai 43%.
Masih banyak
kerusakan pada
jaringan irigasi yang menjadi kewenangan
pemerintah
Kabupaten
Belum
optimalnya
operasi dan pemeliharaan
pada daerah
irigasi
kewenangan Kabupaten
secara maksimal
dikarenakan keterbatasan
anggaran.
Adannya target
MDGs
pemenuhan air
baku untuk kebutuhan
pokok sehari-
hari minimal 68,87%
Adanya
pemberdayaan
P3A mitra cai sebagai mitra
dalam
pengelolaan irigasi serta
adanya
Sembilan agenda
prioritas
Nasional yang disebut Nawa
Cita.
Meningkatnya
ketahanan air
2. Meningkatnyaduku
ngan konektivitas
bagi penguatan daya saing
Kemantapan ruas-
ruas jalan yang
menghubungkan pusat-pusat kegiatan
dan pusat produksi di
wilayah kabupaten
Cianjur baru mencapai 64,14%
pada tahun 2016
Masih terdapat
ruas jalan yang
menghubungkan antar ibukota
kecamatan yang
mengalami
kerusakan
Secara fisik
seluruh pusat-
pusat kegiatan dan pusat
produksi di
wilayah
kabupaten Cianjur telah
terhubung
dengan jaringan jalan
3. Meningkatnya
kemantapan jalan
nasional
Kemantapan jalan
kabupaten Cianjur
baru mencapai
36,35% pada tahun 2016
Sebagian besar
ruas jalan
kabupaten
sudah habis umur
pelayanannya
Adanya target
SPM kondisi
kemantapan
jalan kabupaten yang harus
dicapai min 60%
pada tahun 2019
4. Meningkatnya
kapasitas dan
pengendalian
kualitas konstruksi nasional
Belum optimalnya
pelaksanaan
pembinaan jasa
konstruksi kepada Penyedia Jasa
Konstruksi
Belum
dimilikimya
sistem
pembinaan jasa konstruksi
kabupateb
Cianjur
Adanya UU No.
18 Th 1999
tentang Jasa
Konstruksi dan PP No. 30 Th
2000 tentang
Pembinaan Jasa Konstruksi
5. Meningkatnya pengendalian dan
pengawasan
Kurangnya SDM yang memiliki pengetahuan
di bidang pekerjaan
Jumlah pegawai yang memiliki
latar belakang
Adanya program prioritas Bupati
Kab. Cianjur
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
136
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra
Kementerian
PUPR
Permasalahan Pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
umum dan bidang
konstruksi
pendidikan
teknik Sipil masih sedikit
dibidang SDM
dan infrastruktur
yang tertuang
dalam Sapta Cipta.
Sumber : - Renstra Kementerian PUPR Th 2015 – 2019 Demikian pula hal-nya dari hasil telaahan terhadap Renstra Dinas
PSDAP dan Renstra Dinas Bina Marga ProvinsiJawa Barat tahun 2013 –
2018,terdapat juga faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangyang akan mempengaruhi
pencapaian sasaran jangka menengah Renstra Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat. Faktor-faktor penghambat dan pendorong tersebut
sebagaimana terlihat pada table 3.5 berikut. Tabel 3.5. Permasalahan Pelayanan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Berdasarkan Sasaran
Renstra Dinas PSDAP dan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat beserta Faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra SKPD
Provinsi Jawa Barat
Permasalahan Pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Meningkatnya kualitas
sistem manjemen jaringa jalan yang
komfrehensif dan
cermat
Sistem manajemen
jaringan jalan provinsi belum
tertata dengan baik
Belum
tersedianya data kondisi jalan
dan jembatan
secara akurat
Tersedianya
perangkat lunak sistem informasi
data
2. Meningkatnya sinergitas
pembangunan bidang
kebinamargaan di
Jawa Barat
Belum terpadunya penanganan jalan
provinsi dan jalan
kabupaten
Pelaksanaan pembangunan
jalan secara
parsial
Penyelenggaraan Musrenbang
tingkat
kabupaten dan
Provinsi
3. Meningkatnya ketersediaan
perencanaan teknis
penanganan jalan yang
sesuai dengan aspek teknis dan lingkungan
Masih terdapat dokumen
perencanaan teknis
penangan jalan
yang belum memenuhi aspek
teknis dan
lingkungan.
Perencanaan teknis
penanganan
jalan
menggunakan data yang tidak
akurat
Tersedianya perangkat survei
untuk
pendataan
kondisi jalan
4. Terpertahankannya kondisi jalan agar
tetap berfungsi secara
optimal melayani arus
lalu lintas sehingga umur jalan yang
ditetapkan dapat
tercapai
Banyak ruas jalan yang telah habis
umur pelayanannya
Terlambatnya pelaksanaan
pemeliharaan
jalan
Target kondisi kemantapan
jalan provinsi
jawa barat 99%
pada th 2018
5. meningkatnya
ketersediaan sarana dan prasarana
pendukung
pengelolaan jalan dan jembatan
Masih kurangnya
sarana dan prasarana
pendukung
pengelolaan jalan dan jembatan
Mahalnya harga
prasarana dan sarana
pendukung
pengelolaan jalan dan
jemabatan
Tersedianya
berbagai jenis sarana dan
prasarana
kebinamargaan di pasar bebas
6. Meningkatnya Masih rendahnya Keterbatasan Tersedianya
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
137
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra SKPD
Provinsi Jawa Barat
Permasalahan Pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
kemampuan struktur dan kapasitas jalan
dan jembatan pada
ruas-ruas jalan provinsi di Jawa Barat
daya dukung dan kapasitas jalan
kabupaten terutama
ruas-ruas jalan diluar kota
ketersediaan lebar badan
jalan untuk
pelebaran perkerasan jalan
berbagai pilihan jenis konstruksi
pekerjaan jalan
untuk pekerjaan peningkatan
jalan
7. Meningkatnya
keterhubungan antar
wilayah untuk pemerataan
pembangunan,
kelancaran arus lalu lintas, perkembangan
ekonomi dan distribusi
barang dan jasa
Kemantapan ruas-
ruas jalan yang
menghubungkan pusat-pusat
kegiatan dan pusat
produksi di wilayah kabupaten Cianjur
baru mencapai
64,14% pada tahun
2016
Masih terdapat
ruas jalan yang
menghubungkan antar ibukota
kecamatan yang
mengalami kerusakan
Secara fisik
seluruh pusat-
pusat kegiatan dan pusat
produksi di
wilayah kabupaten
Cianjur telah
terhubung
dengan jaringan jalan
8. Meningkatnya
penyelenggaraan
pengelolaan sumber daya air melalui
peningkatan prasarana
aparatur dan
peningkatan pelayanan kepada masyarakat
Masih banyak
kerusakan pada
jaringan irigasi yang menjadi
kewenangan
pemerintah
Kabupaten yang belum pernah
tertangani
sebelumnya.
Belum
optimalnya
operasi dan pemeliharaan
pada daerah
irigasi
kewenangan Kabupaten
secara maksimal
dikarenakan keterbatasan
anggaran.
Adanya
pemberdayaan
P3A mitra cai sebagai mitra
dalam
pengelolaan
irigasi. Serta adanya common
goal dan
pembangunan tematik
kewilayahan
9. Meningkatnya kondisi
dan fungsi sarana dan
prasarana pengendali erosi dan sedimentasi
serta perlindungan di
kawasan sumber air
10. Meningkatnya
kapasitas tampung sumber air melalui
pembangunan,
operasi, pemeliharaan, rehabilitasi dan
peningkatan waduk,
embung, situ dan bangunan penampung
air lainnya
11. Berfungsinya
infrastruktur sumber
daya air yang terkena bencana alam
12. Meningkatnya sistem informasi sumber daya
air yang terintegrasi
dan mudah diakses masyarakat
13. Meningkatnya luas
layanan jaringan
irigasi melalui kegiatan
operasi, pemeliharaan, rehabilitasi,
pembangunan dan
peningkatan jaringan
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
138
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra SKPD
Provinsi Jawa Barat
Permasalahan Pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
irigasi
14. Meningkatnya
kapasitas sumber daya manusia pengelola
sumber daya air dan
terciptanya peran masyarakat dalam
pengelolaan sumber
daya air dan infrastruktur irigasi.
Sumber : Resntra Dinas PSDAP, dan Renstra DPUBM Th 2016 - 2021
3. 5. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH
Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap
kebutuhan pelayanan OPD. Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting maka OPD dapat mengidentifikasi arah pengembangan
pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan OPD dalam lima tahun mendatang.
Dalam penelaahan RTRW, aspek yang akan ditelaah adalah
meliputi rencana struktur tata ruang; struktur tata ruang saat ini; rencana pola ruang; pola ruang saat ini; dan indikasi program
pemanfaatan ruang jangka menengah. Hasil telaahan struktur ruang wilayah kabupaten Cianjur
sebagaimana terlihat pada Tabel 3.6 berikut : Tabel 3.6. Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur
No Rencana
Struktur Ruang
Struktur
Ruang Saat Ini
Indikasi Program
Pemanfaatan
Ruang pada Periode
Perencanaan
Berkenaan
Pengaruh
Rencana
Struktur Ruang
terhadap
Kebutuhan
Pelayanan OPD
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan
OPD
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pusat Kegiatan Wilayah Promosi
(PKWp) Cianjur
(RTRW Kab.Cianjur
2011-2031)
PKW(RTRW Kab. Cianjur
sebelumnya
2005-2015)
1. Proses Pengesahan
RDTR
kawasan perkotaan
Cianjur
2. Pembangunan Batas Kota
Cianjur
3. Pembangunan
sarana perkotaan
pasar,
sekolah, dll
Pengembangan sarana dan
prasarana
yang menunjang
fungsi PKW
- BWK D untuk perdagangan
dan jasa
(pasar)
- BWK C untuk
sport centre
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
139
No Rencana
Struktur Ruang
Struktur
Ruang Saat
Ini
Indikasi
Program Pemanfaatan
Ruang pada
Periode Perencanaan
Berkenaan
Pengaruh Rencana
Struktur
Ruang terhadap
Kebutuhan
Pelayanan OPD
Arahan Lokasi
Pengembangan Pelayanan
OPD
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2 Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
Perkotaan:
- Sindangbarang
- Cipanas
(promosi)
- PKL 2 (orde
III)
- PKL 1 (orde II)
- penyusunan RDTR Kawasan
perkotaan Kec.
Sindangbarang dan Cipanas
- Pembangunan
SPAM IKK Sindangbarang
- Proses
pengesahan2 RDTR
Sindangbarang
dan Cipanas
Pengembangan sarana dan
prasarana
yang menunjang
fungsi PKL
Perkotaan
Sindangbarang akan
dikembangkan
untuk SPAM IKK
3 Pusat Kegiatan
Lokal (PKL) Perdesaan
Sukanagara
PKL 1 (orde I) - penyusunan rencana tata
ruang PKL
perdesaan
Sukanagara
- Proses
pengesahan rencana ruang
PKL Perdesaan
Sukanagar
Pengembangan
sarana dan prasarana
yang
menunjang fungsi PKL
Perdesaan
4 Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK): • Wilayah Utara:
Pacet,
Ciranjang,Warungkondang
• Wilayah Tengah:
Pagelaran
• Wilayah Selatan: Cidaun
PKL 1 (orde II)
PKL 2 (orde III)
PKL 3 (Orde IV)
PKL 2 (Orde III)
PKL 3 (orde IV)
- Penyusunan
dan pengesahan
rencana tata
ruang
Pengembangan
sarana dan prasarana
yang
menunjang fungsi PPK
- Pagelaran
akan dikembangka
n untuk
SPAM IKK dan Rumah
Sakit type C
5 Pusat Pelayanan
Lingkungan (PPL):
• Wilayah Utara:
Cikalongkulon, Bojongpicung
• Wilayah Tengah:
Takokak, Campaka Mulya
• Wilayah Selatan:
Cibinong, Naringgul,
Agrabinta
PKL 3 (orde IV)
PKL 3 (orde IV)
PKL 4 (Orde V)
PKL 4 (Orde V)
PKL 4 (orde V)
PKL 4 (Orde V) PKL 3 (Orde IV)
Penyusunan dan
pengesahan
rencana tata
ruang
Pengembangan
sarana dan
prasarana
yang menunjang
fungsi PPL
- Bojongpicung
(Haurwangi)
akan dikembangka
n untuk
SPAM IKK
Sumber : Renstra Dinas Tarkim 2016-2021
Dari hasil telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Kabupaten Cianjur tahun 2011 – 2031, untuk menciptakan sistem pergerakan antar
wilayah di kabupaten Cianjur yang dapat meningkatkan pertumbuhan kegiatan sosial dan ekonomi serta untuk pengembangan wilayah, maka keterhubungan antar pusat-pusat kegiatan dan pusat-pusat pelayanan
menjadi penting. Oleh sebab itu diperlukan ketersediaan jaringan jalan yang handal untuk menghubungkan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat
Kegiatan Lokal (PKL), Pusat-pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dan Pusat-pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
140
Adapun permasalah serta faktor penghambat dan faktor pendorong untuk memenuhi ketersediaan jaringan jalan untuk mendukung pusat-
pusat kegiatan atau pusat pelayanan tersebut sebagaimana terlihat pada Tabel 3.7berikut :
Tabel 3.7. Permasalahan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Penyediaan Jaringan
Jalan Berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No
Rencana Tata Ruang
Wilayah terkait Tugas dan
Fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang
Permasalahan
Pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pembangunan jalan tol
ruas Ciawi–Sukabumi–Ciranjang–Padalarang
Belum adanya
investor yg akan melaksankan
pembangunan
jalan
Belum
menguntungkan secara finansial
Merupakan
bagian dari ruas jalan tol yang
menjadi prioritas
pemerintah
2. Pembangunan Jalan
Lingkar Kota Cianjur, meliputi :
• Pembangunan Jalan
Arteri Lingkar Timur • Pembangunan Jalan
Arteri Lingkar Selatan
kota Cianjur
• Pembangunan Jalan Kolektor Lingkar Barat
kota Cianjur
Tingginya tingkat
kerusakan jalan kabupaten yang
menjadi prioritas
untuk ditangani.
Terbatasnya
anggaran yang tersedia untk
pelaksanaan
pembangunan jalan
Ditetapkannya
kota Cianjur di dalan RTRW
sebagai pusat
kegiatan wilayah promosi (PKWp)
3. Pengembangan Ruas Jalan
Kolektor alternatif Puncak
II yang menghubungkan kota Cipanas dan Pacet
dengan perbatasan
kabupaten Bogor/ Kecamatan Sentul,
meliputi :
Ruas jalan Sp. Loji – Ciseureh – Arca.
Terkendalanya
pembangunan
jalan di wilayah kabupaten Bogor
ruas jalan
penghubung di
wilayah kabupaten Bogor
berada pada
kawasan lindung
Sering terjadinya
kemacetan arus
lalu lintas pada ruas jalan Ciawi –
Puncak –
Cipanas.
4. Pengembangan Jaringan Jalan Lokal Cipanas –
Sukaresmi – Cikalongkulon
– Ciranjang – Bojongpicung – Sukaluyu – Cibeber –
Warungkondang –
Cugenang meliputi : • Ruas jalan Cipanas –
Joglo –Kawungluwuk –
Simpang – Sukaresmi –Mariwati – Jogjogan – Sp
Tarikolot –
Cikalongkulon.
• Ruas jalan Cugenang – Salahuni – Rasamala –
Tegalega – Gekbrong.
• Ruas jalan Ciranjang – Jati – Cikondang –
Cibaregbeg – Cibeber –
Cipetir – Bebedahan; dan • Ruas jalan Ciranjang –
Bojongpicung.
Diperlukan pembebasan
lahan untuk
pelebaran jalan guna
meningkatkan
kapasitas jalan
Terbatasnya alokasi dana
untuk
pembebasan lahan
Ditetapkannya kota Cipanas
sebagai pusat
kegitan lokal promosi (PKLp),
kota Pacet,
Ciranjang, dan Warungkondang
sebagai pusat
pelayanan kawasan (PPK),
serta
Cikalongkulon
dan Bojongpicung
sebagai pusat
pelayanan lokal (PPL)
5. Pengembangan jaringan
Jalan Strategis Kabupaten
Diperlukan
pembebasan
Terbatasnya
alokasi dana
Ditetapkannya
kota Pacet
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
141
No
Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan
Fungsi Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang
Permasalahan Pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
:
• Ruas jalan Hanjawar –
Pacet • Ruas jalan
Cikalongkulon – Maniis
• Ruas Kiarapayung – Cikendi – Cijagang
• Ruas jalan Pasirkaderi –
Cirameuwah – Kawungjajar –
Cigunungherang –
Ciwaregu.
• Ruas jalan Cipeuyeum – Huve
lahan untuk
pelebaran jalan
guna meningkatkan
kapasitas jalan
untuk
pembebasan
lahan
sebagai pusat
pelayanan
kawasan (PPK), Cikalongkulon
dan
Bojongpicung sebagai pusat
pelayanan lokal
(PPL)
6. Pengembangan jalan
kolektor Vertikal Cianjur –
Agrabinta, meliputi : Ruas jalan
Warungkondang –
Cipadang – Bebedahan –
Lampegan – Karyamukti – Sukajembar – Sp.
Leuwimanggu –
Kadupandak – Cijati – Leles – Agrabinta.
Diperlukan
pembebasan
lahan untuk pelebaran jalan
guna
meningkatkan
kapasitas jalan
Terbatasnya
alokasi dana
untuk pembebasan
lahan
Ditetapkannya
kota Cianjur di
dalan RTRW sebagai pusak
kegiatan wilayah
promosi (PKWp)
dan Sindang-barang sebagai
pusat kegiatan
lokal (PKL)
7. Pengembangan jalan
kolektor ruas Pasirhayam –
Sukanagara –
Sindangbarang.
Diperlukan
pembebasan
lahan untuk
pelebaran jalan guna
meningkatkan
kapasitas jalan
Terbatasnya
alokasi dana
untuk
pembebasan lahan
Ditetapkannya
Cianjur sebagai
PKWp dan
Sindangbarang sebagai PKL
8. Pengembangan Jalan
Kolektor bagian tengah Bandung – Cianjur –
Sukabumi, meliputi :
• Ruas Nyalindung – Takokak – Paldua – Sp.
Leuwimanggu –
Sukanagara. • Ruas Citiis – Cisokan.
• Ruas Baros – Sukasirna.
• Ruas Sinagar – Cipelah.
Diperlukan
pembebasan lahan untuk
pelebaran jalan
guna meningkatkan
kapasitas jalan
Terbatasnya
alokasi dana untuk
pembebasan
lahan
Ditetapkannya
Sukanagara sebagai PKL dan
Takokak sebagai
PPL
9. Pengembangan Jalan
Lingkar Perkotaan Sukanagara
Diperlukan
pembebasan lahan untuk
pelebaran jalan
guna meningkatkan
kapasitas jalan
Terbatasnya
alokasi dana untuk
pembebasan
lahan
Ditetapkannya
Sukanagara sebagai PKL
10. Pengembangan Jalan
Lingkar Perkotaan
Sindangbarang
Diperlukan
pembebasan
lahan untuk pelebaran jalan
guna
meningkatkan kapasitas jalan
Terbatasnya
alokasi dana
untuk pembebasan
lahan
Ditetapkannya
Sindangbarang
sebagai PKL
11. Pengembangan Jalan Strategis Kabupaten :
• Ruas jalan Cibitung –
Diperlukan pembebasan
lahan untuk
Terbatasnya alokasi dana
untuk
Ditetapkannya Sukanagara
sebagai PKL,
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
142
No
Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan
Fungsi Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang
Permasalahan Pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
Cipari
• Ruas jalan Wangunjaya –
Sukajembar • Ruas Ciparai –
Karyamukti.
• Ruas Wangunjaya – Cikulit.
• Leles – Patrol
• Cikadu – Kebonmuncang – Sukasari
• Sukasari – Purutwates.
pelebaran jalan
guna
meningkatkan kapasitas jalan
pembebasan
lahan
Cibonong sebagai
PPL, dan
Koleberes sebagai kawasan
Agrotechnopark
12. Pengembangan Jaringan
Jalan Lokal meliputi :
• Ruas jalan Angkola – Dago – Cimaskara –
Padasuka – Cirendeu
• Ruas jalan Dago – Pamoyanan –
Kalapanunggal –
Cigerendem.
• Ruas jalan Muara Cikadu – Mekarlaksana –
Sukamulya – Naringgu.
• Ruas jalan Bayuning – Cimaragang – Cibuluh –
Puncakbaru – Mekarjaya
– Londok. • Ruas jalan
Sindangbarang – Muara
Cikadu – Simpang Pancuhtilu – Cigerendem
– Cikadu – Kebon
Muncang – Pondokdatar.
Diperlukan
pembebasan
lahan untuk pelebaran jalan
guna
meningkatkan kapasitas jalan
Terbatasnya
alokasi dana
untuk pembebasan
lahan
Ditetapkannya
kota
Sindangbarang di dalam RTRW
sebagai pusak
kegiatan lokal (PKL), Cibinong
sebagai pusat
pelayanan
lingkungan (PPL)
Sumber : Renstra Dinas PU Bina Marga 2016 - 2021
3. 6. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan
karena dampaknya yang signifikan bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan
menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan untuk
layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Isu-isu strategis diperoleh dari hasil analisis internal terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang penyelenggaraan jalan Kabupaten dan Jalan Desa, serta analisis eksternal
berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di masa lima tahun yang akan
datang. Isu-isu strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Pentaan Ruang dalam
penyediaan air baku mempertimbangkan hasil telaahan terhadap dinamika global dan nasional, renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
143
Perumahan Rakyatserta renstra Dinas PSDAP provinsi Jawa Barat. Isu-isu tersebut diantaranya :
A. Isu-isu Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam Penyediaan Air Baku.
1. Peningkatan kinerja sistem irigasi kewenangan kabupaten. Kinerja jaringan irigasi berdasar kewenangannya sampai saat ini
merupakan kinerja kurang dan perlu perhatian karena banyak faktor yang belum atau tidak dicapai seperti: a. prasarana fisik ( bangunan utama, saluran, bangunan
pendukung, kantor dan jalan inspeksi), b. produktifitas tanam (Kebutuhan air, realisasi tanam dan
produktifitas padi), c. Sasaran penunjang ( alat-alat OP,Transportasi,alat kantor, alat
komunikasi) d. Organisasi( organisasi OP dan Personil)
e. Database (data DI, Peta dan Gambar) f. P3A ( Status, kondisi, Koordinasi,partisipasi dan iuran) Kesemuanya merupakan kesatuan utuh dalam pengelolaan irigasi,
untuk itu perlu dilakukan penanganan pengelolaan irigasi dengan koordinasi dengan menfungsikan komisi irigasi kabupaten dan
peningkatan kemandirian masyarakat P3A untuk mewujudkan pelayanan air irigasi untuk pertanian dengan kondisi debit andalan
mencapai 70 %. 2. Penataan sungai di wilayah perkotaan.
Dalam rangka menghindari kerusakan lingkungan dan daya rusak
air, perlu dilakukan penanganan khusus untuk sungai-sungai yang melintasi perkotaan, partisipasi masyarakat dalam operasi dan
pemeliharaan sungai sangat diperlukan, 3. Peningkatan pemanfaatan air baku permukaan untuk
memenuhi kebutuhan pokok kehidupan masyarakat sehari – hari. Dengan pemanfaatan situ, embung, sungai maka diharapkan
kawasan-kawasan pembangunan di wilayah selatan dapat mengejar ketertinggalan dalam pembangunan, kebutuhan pokok
masyarakat perlahan di antisipasi dengan pemenuhan kebutuhan berdasar teknologi tepat guna dan sasaran.
4. Pemuktahiran dan pengelolaan data sumber daya air. Sebagai basis data dalam pembangunan maka pengelolaan data
merupakan subjek terpenting. Pola pengelolaan dan kajian pengaturan dalam bentuk PERDA perlu didorong sehingga ada kejelasan hukum dan tidak terjadi ketimpangan dalam pengelolaan
sumber daya air di kabupaten cianjur. 5. Peningkatan prasarana pengendali banjir, kekeringan dan
pengamanan pantai. Fungsi situ, embung selain sebagai penyedia kebutuhan air baku
merupakan bagian dalam konservasi lingkungan, dan prasarana dalam pengendalian banjir dan kekeringan, perlu juga diperhitungkan pengamanan daerah pantai dari abrasi dimana
wilayah pantai selatan merupakan daerah dengan ombak yang besar.
B. Isu-isuStrategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam penyelenggaraan jalan.
1. Masih Rendahnya Tingkat Kemantapan Kondisi Jalan Dukungan ketersediaan jaringan jalan untuk mendukung bagi kegiatan sosial dan kegiatan ekonomi masyarakat Cianjur masih
jauh dari memadai dan masih terus menerus perlu ditingkatkan
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
144
dan dipertahankan ketersediaannya. Sampai saat ini ketersediaan infrastruktur jalan kabupaten dalam keadaan baik dan sedang
untuk mendukung kegiatan masyarakat baik di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, masih dirasakan sangat kurang oleh
masyarakat terutama yang berada di wilayah Cianjur selatan dan tengah. Pada saat ini dari 1.301,697 km panjang jalan kabupaten,
kondisi jalan dalam keadaan mantap (baik/sedamg) pada tahun 2015 hanya mencapai35,87% dan pada akhir tahun 2016 kondisi mantap diperkirakan naik menjadi 36,35%. Kondisi kemantapan
jalan kabupaten ini lebih rendah dari yang pernah dicapai pada tahun 2013, yaitu sebesar 40,57%. Sementara target pencapaian
SPM untuk jalan kabupaten berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 1/PRT/M/2014
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang, adalah persentase tingkat kondisi jalan kabupaten/kota dalam keadaaan baik dan sedang sebesar 60%
harus dicapai pada tahun 2019. Penurunan kondisi kemantapan jalan kabupaten ini dikarenakan semakin mengecilnya alokasi
anggaran penanganan jalan dari yang dibutuhkan sejak dari tahun 2012 – 2015, sebagaimana terlihat pada Tabel 2.14. dan Gambar
2.4. 2. Kesenjangan Kondisi Jaringan Jalan Di Wilayah Cianjur Utara
Dan Selatan
Kondisi jaringan jalan di wilayah Cianjur bagian utara relatif lebih baik jika di bandingkan dengan wilayah bagian tengah dan selatan,
walaupun di wilayah Cianjur bagian utrara masih terdapat beberapa ruas jalan yang kondisinya rusak. Aksesibilitas antar
bagian wilayah di Cianjur bagian utara cukup memadai. Ruas-ruas jalan yang menghubungkan antar ibukota kecamatan pada umumnya kondisinya baik sampai sedang. Sebaliknya di wilayah
Cianjur bagian selatan aksesibilitasnya masih rendah. Masih terdapat beberapa ruas jalan yang menghubungkan ibukota
kecamatan seperti Cikadu, Leles, dan Agrabinta dengan jaringan jalan provinsi kondisinya dalam keadaan rusak, sehingga perlu
segera adanya penanganan jaringan jalan yang membuka aksesibilitas ke dan dari wilayah tersebut karena kondisi seperti ini sangat menghambat bagi kegiatan perekonomian masyarakat dan
kegiatan lainnya. Kondisi seperti ini merupakan isu yang harus dijadikan target untuk diatasi dalam renstra dinasPekerjaan Umum
dan Penataan Ruang tahun 2016 – 2012, agar kesenjangan kondisi jalan antara wilayah Cianjur utara dan selatan semakin berkurang.
3. Sebagian Besar Jaringan Jalan Di Wilayah Tengah Dan Selatan Cianjur Berada Pada Daerah Rawan Bencana Wilayah Cianjur bagian tengah merupakan daerah yang labil,
rawan bencana alam berupa tanah longsor atau pergerakan tanah dan banjir akibat bandang akibat luapan air sungai. Banyak
diantaranya jalan-jalan wilayah Cianjur bagian tengah yang mengalami kerusakan bukan diakibatkan oleh beban lalu lintas
kendaraan, melainkan akibat tertimbunnya badan jalan olehtanah longsor sehingga merusak sebagian badan jalan atau putusnya badan jalan akibat terbawa longsoran tanah/gerakan tanah.
Kejadian tanah longsor ini dapat disebabkan oleh faktor alam berupa kondisi topografi yaitu daerah-daerah yang memiliki lereng
yang curam, intensitas curah hujan yang tinggi; kondisi drainase yang tidak baik, terdapatnya lahan-lahan kritis. Wilayah Cianjur
bagian tengah tersebut meliputi kecamatan Takokak, Pagelaran,
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
145
dan Kadu Pandak, Cibinong, Pasir Kuda. Sedangkan yang diakibatkan oleh faktor manusia antara lain disebabkan oleh
pemotongan tebing di lereng yang terjal; pengundulan hutan; sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman.
Bencana alam berupa tanah longsor atau gerakan tanah ini menyebabkan pemanfaatan jalan untuk melayani arus lalu lintas
menjadi tidak optimal. 4. Sebagian Besar Ruas Jalan Kabupaten Sudah Habis Umur
Pelayanannya
Sebagaimana diketahui setiap ruas jalan yang dibangun atau ditingkatkan, umur pelayanannya terhadap lalu lintas sudah
ditentukan ketika pada tahap proses desain. Umur pelayanan jalan ini akan tercapai sesuai dengan rencana yamg ditetapkan apabila
seluruh kriteria yang diasumsikan atau di tetapkan ketika dalam proses desain terpenuhi. Beberapa kriteria yang ditetapkan ketika dalam proses desain diantaranya adalah beban lalu lintas yang
direncanakan melewati ruas jalan tersebut, meliputi jumlah kendaraan, dan berat maksimal sumbu kendaraan yang
direncanakan melewati ruas jalan tersebut selama umur rencana pelayanan jalan, perkiraan curah hujan pada lokasi rusa jalan
tersebut, topographi, tidak terjadinya hal-hal yang menyebabkan terjadi kerusakan jalan di luar kendali manusia seperti akibat bencana alam, serta dilakukanannya pemeliharaan rutin dan
periodik jalan selama umur pelayanan jalan. Habisnya umur pelayanan jalan sesuai dengan umur rencana akan
tercapai apabila seluruh kriteria yang diassumsikan pada proses desain terpenuhi. Habisnya umur pelayanan jalan tersebut ditandai
dengan rusaknya kondisi struktur jalan. Namum pada kenyataannya tidak semua ruas jalan habis umur pelayanannya sesuai dengan umur yang direncanakan. Pada kenyataannya
terdapat ruas-ruas jalan yang telah habis umur pelayanannya sebelum pada waktumya (mengalami kerusakan dini). Penyebab
dari kerusakan dini ini bisa diakibatkan oleh beberap faktor penyebab, diantaranya, akibat volume kendaraan yang lewat
melebihi kapasitas jalan; akibat kelebihan beban kendaraan; akibat air atau erosi; bencana alam, dan lain-lain. Beberapa tahun terakhir ini kerusakan jalan kabupaten Cianjur
semakin meningkat, karena banyak ruas-ruas jalan yang mengalami kerusakan tidak dapat ditangani. Hal tersebut
dikarenakan terbatasnya alokasi anggaran yang tersedia untuk penanganan jalan. Akibatnya peningkatan kondisi jalan mantap
dari tahun ke tahun menjadi sulit untuk dicapai. Sebagai contoh pada tahun 2011 jalan kabupaten dalam kondisi mantap mencapai 40,42%. Namun karena terjadinya penurunan anggaran
untuk penanganan jalan dari Rp. 57,97 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp. 55,49 milyar pada tahun 2012, sehingga kondisi
mantap jalan kabupaten turun menjadi 38,61% pada tahun 2012. Pada tahun 2013 alokasi anggaran untuk penanganan jalan
meningkat menjadi sebesar Rp. 94,12 milyar, sehingga kondisi mantap jalan kabupaten sempat meningkat menjadi 40,57% dan pada akhir tahun 2013. Namun pada tahun 2014 alokasi anggaran
untuk penanganan jalan kembali turun menjadi Rp. 79,50 milyar, akibatnya kondisi mantap jalan kabupaten turun menjadi 35,55%
pada akhir tahun 2014. Pada tahun 2015 alokasi anggaran untuk penanganan jalan mengalami peningkatan menjadi Rp. 123,85
milyar, namun karena kebijakan Dinas Pekerjaan Umum dan
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
146
Penataan Ruang pada tahun 2015 lebih berorientasi pada program peningkatan jalan dari pada program pemeliharaan/ rehabilitasi
jalan, maka hal tersebut tidak memberikan kontribusi terhadap peningkatan kondisi kemantapan jalan kabupaten secara
keseluruhan, sehingga kondisi mantap jalan kabupaten pada akhir tahun 2015 hanya mencapai 35,87%. Pada tahun 2016 alokasi
anggaran untuk penanganan jalan sebesar Rp. 179,914 milyar dan pada akhir tahun 2016 kondisi mantap jalan kabupaten mencapaai 37,87%.
5. Kerusakan Jalan Akibat Muatan Melebihi Kapasitas Daya Dukung Jalan
Umumnya Ruas-ruas jalan kabupaten terutama yang berada di luar kota, kapasitas daya dukung jalan belum memenuhi standar
muatan sumbu terberat (MST) 8 ton sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu lintas Jalan. Hal tersebut dikarenakan
umumnya jalan-jalan kabupaten yang ada, dibangun pada waktu sebelum adanya ketentuan sebagaimana yang dipersyaratkan
dalam peraturan pemerintah tersebut. Pada umumnya Jalan-jalan kabupaten yang sudah terbangun kapasitas daya dukung muatan
sumbu terberatnya masih di bawah 8 ton. Sehingga jalan-jalan yang merupakan akses ke daerah perkebunan dan ke lokasi sumber quarry (galian C) pada umumnya mengalami kerusakan
yang lebih dini dibandingkan ruas jalan lainnya. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan truk-truk pengangkut kayu glondongan
yang berasal dari daerah perkebunan maupun truk-truk pengangkut batu dari daerah quarry, muatannya melebihi
kemampuan daya dukung jalan kabupaten tersebut, sementara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang belum dapat meningkatkan kapasitas daya dukung jalan-jalan luar kota
tersebut, khususnya akses ke daerah perkebunan dikarenakan keterbatasan anggaran.
6. Penggunaan Ruang Manfaat Jalan Yang Tidak Sesuai Fungsinya
Penggunaan ruang manfaat jalan yang tidak sesuai dengan fungsinya masih saja kerap terjadi pada ruas-ruas jalan kabupaten. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengertian warga
masyarakat akan pentingnya bagian-bagian jalan untuk digunakan sesuai dengan fungsinya, sehingga menyebabkan tergangunya
keamanan dari konstruksi jalan, yang mana pada akhirnya dapat mengurangi keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Hal
ini dapat dilihat masih sering ditemui adanya masyarakat yang membuat bangunan di atas saluran jalan tepi jalan, mencuci kendaraan pada bahu jalan yang dapat menyebabkan rusaknya
bahu jalan, adanya tempat berjualan pada bahu jalan, pasar tumpah, parkir di daerah terlarang, dan lain-lain, semuanya ini
dapat membahayakan bagi lalu lintas. 7. Kondisi Kemantapan Jalan yang Menghubungkan Pusat-pusat
Kegiatan Masih Rendah Konektivitas wilayah kabupaten Cianjur, yaitu terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi di wilayah kabupaten
Cianjur dengan jaringan jalan, sudah memenuhi ketentuan Standar Pelayanan Minimal (SPM) konektivitas wilayah kabupaten
berdasarkan Permen PU No. 01/PRT/M/2014. Pusat-pusat kegiatan yang dimaksud adalah merupakan ibukota-ibukota
kecamatan sebagaimana yang ditetapkan di dalam RTRW
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
147
kabupaten Cianjur tahun 2011 – 2031, dimana seluruh ibukota kecamatan yang terdapat di wilayah kabupaten Cianjur telah
terhubungkan dengan jaringan jalan (capaian 100%), baik oleh jaringan jalan Nasionl, provinsi maupun jalan kabupaten dengan
panjang total 801,734 km. Namun kondisi ruas-ruas jalan yang menghubungkan ibukota-ibukota kecamatan tersebut, sampai
akhir tahun 2015 kondisi kemantapannya baru mencapai 54,72%, dan pada akhir tahun 2016 diperkirakan mencapai 57,51%. Hal tersebut dikarenakan masih terdapatnya beberapa ruas jalan
kabupaten yang menghubungkan antaribukota kecamatan tersebut dalam kondisi rusak, sedangkan untuk ruas-ruas jalan nasional
dan ruas-ruas jalan provinsi yang menghubungkan antaribukota kecamatan kondisinya dalam keadaan baik dan sedang.
8. Kualitas SDM yang masih kurang memadai Kualitas SDM yang kurang memadai baik dari lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang maupun dari mitra kerja
Penyedia Jasa. Dari jumlah pegawai Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebanyak 164 orang, yang memiliki tingkat
pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan di bidang penyelenggaran jalan dan jembatan baru mencapai 28 orang (17,07
%) terdiri dari pendidikan magister teknik bidang jalan 3 orang, pendidikan sarjana teknik sipil 8 orang, pendidikan diploma (D3) teknik 3 orang, dan berpendidikan STM 14 orang. Sedangkan
pegawai yang memiliki pengalaman kerja di bidangjalan dan jembatan < 5 tahun mencapai 4,3 %, dan yang memiliki
pengalaman kerja (5 – 10) tahun sebanyak 7,9 %, serta yang berpengalaman kerja > 10 tahun mencapai 32,3 %. Pegawai yang
mempunyai pengalaman di bidang jalan dan jembatan > 10 tahun adalah pegawai yang pada umumnya berlatar belakang pendidikan STM. Hal ini tentunya perpengaruh kepada kualitas penyediaan
prasarana jalan yang akhirnya berdampak pada tidak tercapainya masa layan jalan sesuai dengan umur rencana.
9. Belum Optimalnya Pembinaan Jalan Kabupaten dan Jalan Desa
Pembinaan jalan kabupaten dan jalan desa meliputi : pemberian bimbingan, penyuluhan, serta pendidikan dan pelatihan para aparatur penyelenggara jalan dan pemangku kepentingan di bidang
jalan; pengkajian serta penelitian dan pengembangan teknologi bidang jalan dan yang terkait; dan pemberian izin, rekomendasi,
dan dispensasi, pemanfaatan ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan ruang pengawasan jalan.
Pemberian bimbingan dan penyuluhan serta pendidikan dan pelatihan kepada aparatur penyelenggara jalan kabupaten dan desa masih terkendala dengan alokasi anggaran dan tingkat
pendidikan aparatur penyelenggara jalan terutama untuk penyelenggara jalan desa. Dengan terbitnya Undang-undang No. 4
Th 2014 tentang Desa dan peraturan pelaksanaannya PP No. 43 Th 2014, serta Permen Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi No. 1 Th 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa, dimana berdasarkan peraturan dan perundangan tersebut,
pembangunan jalan dan pemeliharaan jalan desa menjadi kewenangan Desa. Sehingga diperlukan bimbingan teknik,
penyuluhan serta pendidikan dan pelatihan para aparatur penyelenggara jalan desa. Mengingat cukup banyaknya desa di
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
148
wilayah kabupaten Cianjur dan terbatasnya alokasi anggaran, sehingga belum seluluh aparatur desa yang mendapat pembinaan.
Pengkajian serta penelitian dan pengembangan teknologi bidang jalan masih belum berkembang karena belum dilakukannya
kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan Puslitbang
Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, sehingga belum dihasilkannya konstruksi jalan hasil pengembangan teknologi yang sesuai dengan karakteristik wilayah kabupaten Cianjur.
Dalam hal pemberian izin, rekomendasi, dan dispensasi pemanfaatan ruang jalan masih banyak mengalami kendala,
karena belum semua masyarakat faham tentang pemanfaatan ruang jalan oleh masyarakat untuk kepentingan selain dari pada
untuk kepentingan lalu lintas harus mendapat izin atau rekomendasi dari pembina jalan. Sehingga masih banyak terjadi pemanfaatan ruang jalan yang dilakukan oleh masyarakat
menyalahi ketentuan peraturan dan perundangan. 10. Pembangunan Infrastruktur Yang Tahan Lama Sesuai Dengan
Tujuan SDGs Organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada perayaan ulang
tahunnya yang ke 70, mengagendakan serangkaian tujuan pembangunan berkelanjutan baru yang disebut dengan “Sustainable Development Goals (SDGs)” yang dimulai tahun 2016
sampai 2030. Agendapembanguanan tersebut terdiri dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan 169 targetnya yang
terintegrasi dan tak terpisahkan. Salah satu dari tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut, yaitu Tujuan 9 membangun
infrastruktur yang tahan lama, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan membantu perkembangan inovasi.
Untuk mencapai tujuan SDGs tersebut, maka harus melaksanakan pembangunan infrastruktur yang berkualitas, dapat diandalkan,
berkelanjutan dan tahan lama, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia, dengan berfokus pada akses yang terjangkau dan sama rata bagi semua. Permasalahan yang
terjadi dikabupaten Cianjur adalah masih banyaknya hasil pelaksanaan pembangunan jalan yang kualitasnya masih di bawah
standar, sehingga umur pelayanan jalan banyak yang tidak bertahan lama. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya
tingkat penguasaan teknologi pekerjaan jalan oleh para Penyedia Jasa pekerjaan jalan yang masih rendah, penggunaan material untuk pekerjaan jalan yang di bawah standar, lemahnya
kemampuan pengawasan pelaksanaan pekerjaan jalan oleh aparatur Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta
kondisi wilayah kabupaten Cianjur yang rawan pergerakan tanah. Untuk menentukan program dan kegiatan yang menjadi prioritas
untuk dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan yang di hadapi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam penyelenggaraan jalan, perlu dilakukan pemeringkatan terhadap
isu-isu strategis. Adapun penentuan peringkat Isu-isu strategis pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dilakukan
dengan cara sebagai berikut : a. Dibahas dalamrapat internal para pejabat struktural dan pejabat
fungsional dinasPekerjaan Umum dan Penataan Ruangterhadap isu-isu yang berpengaruh terhadap pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di bidang penyelenggaraan jalan
kabupaten dan jalan desa.
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
149
b. Selanjutnya untuk melakukan pemeringkatan terhadap isu-isu strategis tersebut, digunakan metode pembobotan dengan cara
sebagai berikut : 1) Menggunakan skor terhadap masing-masing kriteria yang telah
ditetapkan, dengan mengisi bobot masing-masing kriteria pada tabel 3.8 sebagai berikut :
Tabel 3.8. Skor Kriteria Penentuan Isu-isu Strategis
No. Kriteria Bobot
1
Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap
pencapaian sasaran renstraKementerian PUPR/Dinas Bina Marga Provi Jawa Barat/saran
RPJM Cianjur
25
2 Merupakan tugas dan tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Cianjur
20
3 Dampak yang ditimbulkannya terhadap masyarakat Cianjur
10
4 Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah
kabupaten Cianjur 15
5 Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani 10
6 Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan 20
Total 100
2) Memberikan penilaian keterkaitan isu strategis yang telah ditetapkan terhadap kriteria pada tabel 3.7 dengan skala 1 sampai 4, dimana :
Angka 4 :keterkaitan antara isu strategis dengan kriteria sangat terkait.
Angka 3 :keterkaitan antara isu strategis dengan kriteria ada terkait.
Angka 2 :keterkaitan antara isu strategis dengan kriteria kurang terkait Angka 1: keterkaitan antara isu strategis dengan kriteria tidak
tekait. 3) Peringkat isu strategis bidang prasarana diurut berdasarkan
skor tertinggi sebagai dasar untuk menentukan program dan kegiatan yang menjadi prioritas yang akan dilaksanakan, sebagai
tabel 3.9 berikut : Tabel 3.9. Peringkat Isu-isu Strategis
No Peringkat Isu-Isu Strategis Total Skor
Rata-rata Skor
(1) (2) (3) (4)
1
Kondisi Kemantapan Jalan yang
Menghubungkan Pusat-pusat Kegiatan Masih Rendah
4760 366
2 Masih rendahnya tingkat Kemantapan Kondisi Jalan
4705 362
3 Pembangunan Infrastruktur Yang Tahan
Lama Sesuai Dengan Tujuan SDGs 4665 359
4 Kesenjangan kondisi jaringan jalan di wilayah Cianjur Utara dan Selatan
4575 352
5 Sebagian besar ruas jalan kabupaten sudah habis umur pelayanannya
4280 329
6
Sebagian besar jaringan jalan di wilayah
Tengah dan Selatan Cianjur berada pada daerah rawan bencana
4225 325
7 Kualitas SDM yang masih kurang memadai 3980 306
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
150
No Peringkat Isu-Isu Strategis Total Skor
Rata-rata Skor
(1) (2) (3) (4)
8 Kerusakan Jalan akibat muatan melebihi kapasitas daya dukung jalan
3900 300
9 Belum Optimalnya Pembinaan Jalan
Kabupaten dan Jalan Desa 3760 289
10 Penggunaan Ruang Manfaat Jalan yang tidak sesuai fungsinya
3430 264
Sumber : Renstra Dians PU Bina Marga Th 2016 – 2021 C. Isu-Isu Strategis Terkait Bidang Penataan Ruang Dan Penataan
Bangunan. a. Terjadinya alih fungsi lahan pertanian produktif di sekitar kawasan
perkotaan yang dapat mengancam ketersediaan pangan; b. Masih luasnya kawasan-kawasan kumuh di kawasan perkotaan dan
perdesaan akibat ketidakseimbangan pertumbuhan antara daerah
perkotaan dan perdesaan; c. Belum berfungsinya secara optimal penataan ruang dalam rangka
menyelaraskan, mensinkronkan, dan memadukan berbagai rencana dan program sektor;
d. Terjadinya penyimpangan pemanfaatan ruang akibat inkonsistensi dan lemahnya penegakan hukum di bidang penataan ruang sehingga banyak ditemui pelanggaran terhadap tata ruang;
e. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam penataan ruang, sehingga tata ruang belum menjadi kebutuhan;
f. Masih lemahnya koordinasi antar para pelaku penataan ruang, sehingga sering timbul kepentingan antar sektor;
g. Peningkatan kapabilitas aparatur, khususnya di Bidang Tata Bangunan dan Balai dalam upaya pembinaan masyarakat terkait penyelenggaraan bangunan gedung;
h. Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya mewujudkan penyelenggaraan bangunan yang terencana, tertata, dan terkendali.
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
151
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4. 1. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS PEKERJAAN
UMUM DAN PENATAAN RUANG Perumusan tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran
strategis yang menunjukkan tingkat proritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, yang selanjutnya akan menjadai dasar penyusunan
arsitektur kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang selama lima tahun ke depan.
Tujuan adalah merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untukmencapai visi dan misi pemerintah kabupaten
Cianjur, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis kabupaten Cianjur dalam hal penyediaan pelayanan dasar bidang pekerjaan umum dan penataan ruang sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Sasaranadalah merupakan pernyataan-pernyataan hasil yang
diharapkan dari tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun ke depan. Untuk merumuskan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan ruang, perlu dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut : 1. Mereview pernyataan visi dan misi, tujuan dan sasaran pembangunan
jangka menengah pemerintah daerah kabupaten Cianjur, sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Cianjur tahun 2016 – 2021;
2. Mereview hasil perumusan isu-isu strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Pernyataan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Cianjur
sebagaimana tercantum dalam RPJMD Kabuapen Cianjur tahun 2016 – 2021 adalah :
Visi : “Cianjur Lebih Maju Dan Agamis”
dengan salah satu misinya, yaitu : “Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan
berwawasan lingkungan.”
Adapun tujuan dan sasaran untuk mendukung pencapaian dari misi tersebut selama 5 (lima) tahun kedepan dan yang berkaitan dengan
tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, sebagaimana dinyatakan dalam RPJMD kabupaten Cianjur tahun 2016 –
2021, disajikan dalam Tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1
Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD TH 2016 – 2021
Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Misi Tujuan Sasaran
Indikator
Kinerja Sasaran
Target RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan
pembangunan infrastruktur
yang
terintegrasi
dan
berwawasan
lingkungan
Meningkatkan
kualitas dan cakupan
pelayanan
infrastruktur
wilayah
dengan
menerapkan pembangunan
berwawasan
lingkungan
Meningka
tnya pembang
unan
infrastruk
tur
daerah
Persentase kondisi
mantap
jalan
kabupaten
36,35
%
44,0
0 %
52,00
%
60,0
0 %
65,00
%
70,0
0 %
Persentase
tersediany
a air baku
untuk memenuhi
kebutuhan
58,87
%
60,8
7%
62,87
%
64,8
7%
66,87
%
68,8
7%
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
152
Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Sasaran
Target RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
pokok
minimal
sehari-hari
Sumber : RPJMD Kabupaten Cianjur Tahun 2016 – 2021.
Hasil dari review terhadap pernyataan visi dan misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah pemerintah daerah kabupaten
Cianjur, sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Cianjur tahun 2016 – 2021, dan review tehadap isu-isu strategis Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang, dapat dirumuskan tujuan dan sasaran pelayanan jangka menengah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, sebagai berikut :
A. Tujuan dan Sasaran Bidang Sumber Daya Air 1. Tujuan :
Meningkatkan pengelolaan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat
2. Sasaran : Meningkatkan ketersediaan air baku untuk kebutuhan masyarakt dan meningkatnya luas layanan jaringan irigasi, serta terjaganya
kondisi dan fungsi sumber air dan infratruktur sumber daya air B. Tujuan dan Sasaran Bidang Jalan
1. Tujuan a. Meningkatkan kualitas penanganan jalan yang berwawasan
lingkungan, dan mempertahankan kondisi kemantapan jalan kabupaten
2. Sasaran
a. Meningkatnya kualitas konstruksi pembangunan/ peningkatan jalan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan dan meningkatnya kualitas sarana pejalan kaki yang berwawasan lingkungan pada ruas jalan di kawasan perkotaan
b. Bertambah dan terjaganya kondisi kemantapan jalan kabuapten serta terjaga kelestarian lingkungannya
C. Tujuan dan Sasaran Bidang Bina Teknik Jasa Konsturksi
1. Tujuan Meningkatkan pengetahuan sumber daya aparatur Dinas PUPRdan
para penyedia jasa konstruksi di bidang pekerjaan umum yang berwawasan lingkungan
2. Sasaran Meningkatnya informasi/data base infrastruktur lingkup pekerjaan umum yang mutakhir, dan tersedianya jumlah kajian/penelitian,
pengembangan teknologi di bidang pekerjaan umum, serta bertambahnya pengetahuan sumber daya aparatur Dinas PUPR dan
Penyedia Jasakonstruksi di bidang pekerjaan konstruksi yang berwawasan lingkungan
D. Tujuan dan Sasaran Bidang Penantaan Ruang dan Bangunan Gedung
1. Tujuan
Tertatanya ruang wilayah yang serasi untuk pelestarian fungsi lingkungan hidup sesuai daya dukung lingkungan dan
pengendalian yang handal dan konsisten terhadap pemanfaatan ruang.
2. Sasaran Terjaganya keharmonisan lingkungan antara keterpaduan sumber daya dan perlindungan fungsi ruang akibat pemanfaatan ruang,
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
153
dan meningkatnya kualitas bangunan gedung pemerintahan yang ramah lingkungan
Adapun tujuan dan sasarandan target yang ingin dicapai oleh Dinas Pekerjaam Umum dan Penataan Ruangdalam hal pelayanan di
bidang pekerjaan umum dan penataan ruang untuk jangka waktu 5(lima)tahun yang akan datang sebagaimana disajikan dalam Tabel 4.2
sebagai berikut. Tabel 4.2.
TujuandanSasaranJangkaMenengah
PelayananDinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
TARGET
2017 2018 2019 2020 2021
1. Meningkatkan
pengelolaan
sumber daya air
untuk pemenuhan
kebutuhan air
bagi masyarakat
Meningkatnya
ketersediaan air
baku untuk
kebutuhan masyarakt dan
meningkatnya
luas layanan
jaringan irigasi,
serta terjaganya kondisi dan
fungsi sumber air
dan infratruktur
sumber daya air
Persentase
ketersedian air
baku untuk
memenuhi kebutuhan
pokok sehari-
hari
19% 21% 22% 24% 25%
Persentase luas daerah irigasi
yang terairi
melalui jaringan
irigasi
72 % 73 % 74 % 74,5 % 75 %
Persentase
tingkat
penanganan
pengamanan
lahan kritis
100% 100% 100% 100% 100%
2. Meningkatkan
kualitas
penanganan jalan yang
berwawasan
lingkungan, dan
mempertahanka
n kondisi
kemantapan jalan kabupaten
Meningkatnya
kualitas
konstruksi pembangunan/
peningkatan
jalan yang tidak
menimbulkan
dampak negatif
terhadap lingkungan dan
meningkatnya
kualitas sarana
pejalan kaki yang
berwawasan
lingkungan pada ruas jalan di
kawasan
perkotaan
Persentase
panjang ruas
jalan yang meningkat
kualitasnya
6,76% 6,76% 6,76% 4,23% 4,23%
Persentase panjang jalan di
kawasan
perkotaan yang
dilengkapi
trotoar dengan
penghijauan
66,67 %
68,00 %
69,33%
70,67% 72,00%
Bertambah dan
terjaganya
kondisi
kemantapan
jalan kabuapten serta terjaga
kelestarian
lingkungannya
Persentase
panjang jalan
kabupaten yang
bertambah dan
terjaga kondisi kemantapannya
serta terjaga
kelestarian
lingkungnnya
37,24
%
45,24
%
53,24
%
60,78% 65,78
%
3. Meningkatkan
pengetahuan
sumber daya
aparatur Dinas
PUPRdan para penyedia jasa
konstruksi di
bidang pekerjaan
umum yang
berwawasan lingkungan
Meningkatnya
informasi/ data
base
infrastruktur
lingkup pekerjaan umum
yang mutakhir,
dan tersedianya
jumlah
kajian/penelitian, pengembangan
teknologi di
bidang pekerjaan
umum, serta
Persentase
dokumen data
base/ informasi
perkembangan
infrastruktur pekerjaan umum
dan jasa
konstruksi yang
mutakhir, dan
persentase kajian, penelitian
dan
pengembangan
teknologi di
10% 35% 55% 75% 100%
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
154
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET
2017 2018 2019 2020 2021
bertambahnya
pengetahuan sumber daya
aparatur Dinas
PUPR dan
Penyedia
Jasakonstruksi
di bidang pekerjaan
konstruksi yang
berwawasan
lingkungan
bidang pekerjaan
umum yang dihasilkan.
Persentase sumber daya
aparatur Dinas
PUPR dan
Penyedia Jasa
konstruksi yang mendapat
pembinaan jasa
konstruksi
14,28% 35,71% 57,14% 78,57% 100%
4. Tertatanya ruang
wilayah yang
serasi untuk
pelestarian
fungsi
lingkungan hidup sesuai
daya dukung
lingkungan dan
pengendalian
yang handal dan konsisten
terhadap
pemanfaatan
ruang.
Terjaganya
keharmonisan
lingkungan
antara
keterpaduan
sumber daya dan perlindungan
fungsi ruang
akibat
pemanfaatan
ruang, dan meningkatnya
kualitas
bangunan
gedung
pemerintahan
yang ramah lingkungan
Persentase
kawasan
perkotaan
kecamatan/kawa
san strategis
yang mempunyai rencana tata
ruang dan
memiliki legalitas
53.33
%
66.66
%
84.44
%
93.33
%
100,0
0 %
Persentase
tingkat
kesesuaian
pemanfaatan
ruang terhadap RTRW
90% 95% 95% 100% 100%
Persentase
pembangunan gedung
pemerintah yang
representatif
51,57
%
70,44
%
83,65
%
93,71% 100%
4. 2. STRATEGI DAN KEBIJAKAN JANGKA MENENGAH DINAS
PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Strategi dan kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah dinas secara efektif dan yang selaras dengan strategi dan kebijakan serta rencana
program prioritas pemerintah kabupaten Cianjur di bidang infrastruktur. Adapunstrategi, kebijakan dan program prioritaspemerintah
kabupaten Cianjur sebagaimana dirumuskan dalam dokumen RPJMD KabupatenCianjur di bidang infrastruktur tahun 2016 – 2021 disajikan pada Tabel 4.3 sebagai berikut.
Tabel 4.3. Strategi dan Arah Kebijakan, Program Prioritas RPJMD Tahun 2016 – 2021 Bidang
Infrastruktur
Tujuan Sasaran Strategi Arah
Kebijakan
Program Pembangunan
Daerah
Program
Prioritas
Misi 1: Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan berwawasan
lingkunagn
Meningkatk
ankualitasdancakupan
pelayanani
nfrastrukturwilayahden
ganpenerap
anpembang
unanberwawasanlingk
ungan
Meningkat
kanpembangunaninf
rastruktur
daerah
Meningkatkan
cakupan dan kualitas
pelayanan
infrastruktur wialyah
Pengembanga
n prasarana transportasi
serta jaringan
jalan strategis
Program
Pembangunan Jalan,
Jembatan dan
Trotoar
Pembanguna
n jalan beton 100
milyar/tahun
Program
Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan,
Jembatan, Trotoar, dan
Revitalisasi
Jembatan
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
155
Tujuan Sasaran Strategi Arah
Kebijakan
Program Pembangunan
Daerah
Program
Prioritas
Saluran
Drainase/Gorong-Gorong
Peningkatankualitasdancaku
panpelayanans
aranadanprasaranairigasime
laluipengemba
nganpengelolaansistemirigasi
partisipatif
Program Pengembangand
anPengelolaanJ
aringanIrigasi, Rawa, dan,
Konservasi
Sungai, DanaudanSumb
erdaya Air
Lainnya
Revitalisasi Jaringan
Irigasi
Strategi dan kebijakan jangka menengah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menunjukan bagaimana cara Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang mencapai tujuan, sasaran jangka menengah dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD di bidang
infrastruktur. Strategi dan kebijakan dalam Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang selanjutnya menjadi dasar perumusan
kegiatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruanguntuk setiap program prioritas RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. A. PerumusanStrategi
Rumusan strategi merupakan pernyataan - pernyataan yang
menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Segala sesuatu
yang secara langsung dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran RPJMD maka dianggap strategis.
Strategi dirumuskan berdasarkan hasil analisa Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam hal penyediaan pelayanan dasar bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.
Perumusan strategi pada Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dilakukan dengan langkah - langkah sebagai berikut :
1. Menyusunalternatifpilihan langkah yang dinilai realitis dapat mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
2. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan ketidakberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk setiap langkah yang akan dipilih.
3. Melakukan evaluasi untuk menentukan pilihan langkah yang paling tepat antara lain dengan menggunakan metode SWOT
(kekuatan/strengths, kelemahan/weaknesses, peluang/ opportunuties, dan tantangan/threats), dengan langkah-langkah
sebagai berikut : a. Menentukan alternartif strategi pencapaian dari setiap indikator
sasaran seperti terlihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut :
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
156
Tabel 4.4. Penentuan Alternatif Strategi dengan Metode SWOT
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Peluang/Opportunites (O) :
1. Adanya UU No. 38 Th 2004 tentang Jalan.
2. Adanya UU No 11 Th 1974
tentang Pengairan 3. Adanya UU No 26 Th 2007
tentang Penataan Ruang
4. Adanya PP No. 30 Th 2000 tentang Pembinaan Jasa
Konstruksi
5. Masih terdapat program-
program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
6. Terdapatnya diklat SDM bidang ke-PUan bagi
aparatur Dinas Daerah
yang diselenggarakan oleh Pemerintah.
7. Posisi Cianjur yang
strategis dan merupakan bagian dari PKN.
Tantangan/Threates (T) :
1. Terdapatnya daerah rawan bencana alam.
2. Muatan kendaraan yang
melebihi kapasitas daya dukung jalan.
3. Terdapatnya
pemanfaatan ruang milik jalan yang tidak sesuai
dengan fungsinya.
4. Pembangunan
Infrastruktur yang tahan lama sesuai dengan
tujuan SDGs
5. Masih kurangnya pengetahuan para
pemangku kepentingan
bidang pekerjaan umum terhadap peraturan dan
perundangan di bidang
jasa konstruksi 6. Perkembangan investasi
regioal.
7. Meningkatnya
kebutuhan pembangunan/rehabilita
si bagunan/gedung
pemerintah
Kekuatan/Strengths (S) : 1. Kewenangan
penangann jalan sesuai
Peraturan Bupati No.
60 Th 2016 tentang Tugas, fungsi dan tata
kerja Dinas PUPR.
2. Tersedianya sumber daya manusia aparatur.
3. Tersedianya sarana dan
prasarana kerja
Alternatif Strategi : 1. Melaksanakan pekerjaan
infrastrukturdengan jenis
konstruksi yang
sesuaidengan kebutuhan ndimasa yang
akandatang.
2. Melaksanakan penyususnan rencana
rinci tata ruang
3. Melaksanakan pelatihan danbimbinganteknisbidan
g ke-PU-an bagi
aparatDinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang dan para Penyedia
Jasa Konstruksi yang
sesuaidengankebutuhanlapangandenganberpedoma
nkepada persyaratan
teknisdan peraturan perundang-undangan di
bidang pekerjaan umum.
Alternatif Strategi : 1. Memanfaatkan SDM
sarana dan prasarana
yang dimiliki untuk
menanggulangi kerusakan infrastruktur
akibat bencana alam
2. Melaksanakanpeningkatan/pembangunan
infrastruktur jalan dan
irigasi yang tahan lama sesuai
dengankebutuhansaatini
dandimasa yang akan datang.
3. Melaksanakansosialisasi
danpembinaankepada
para Penyedia Jasa Konstruksi.
4. Melaksanakan
pembangunan dan rehabilitasi
bangunan/gedung
pemerintah secara selektif.
Kelemahan/Weaknesses (W) :
1. Terbatasnya alokasi
APBD untuk penanganan jalan.
2. Rendahnya
kemampuan teknis dan manajerial SDM Dinas
PUPR dalam
melaksanakan tupoksinya.
3. Masih terdapat kualitas
pekerjaan infrastruktur
Alternatif Strategi : 1. Meningkatkan
pengetahuan SDM
aparatur Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruangdengan
memanfaatkan diklat SDM bidang ke-PUan yang
diselenggarakan
Pemerintah. 2. Melaksanakanpemeliharaa
n dan rehabilitasi
infrastruktur jalan dan
Alternatif Strategi : 1. Meningkatkan
koordinasi dengan
instansi terkait untuk mengatasi masalah
muatan kendaraan yang
melebihi kapasitas daya dukung jalan.
2. Meningkatkankualitaspe
kerjaan infrastruktur dengan menggunakan
jenis konstruksi yang
umurnya lebih tahan
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
157
yang belum optimal. 4. Kurangnya penanganan
pemeliharaan
infrastruktur secara kontinyu.
5. Belum optimalnya
pembinaan kepada para Penyedia Jasa
Konstruksi
irigasi untukmempertahankan
kondisi pelayanan
danmemperpanjang usia pelayanan dengan
memanfaatkan program
penanganan infrstruktur ke-PU-an dari
Kementerian Umum dan
Perumahan Rakyat..
lama dan minim biaya pemeliharaan.
b. Pemilihan strategi yang paling tepat (efektif dan efisien) diantara berbagai alternatif strategi yang dihasilkan melalui metode
SWOT sebagai mana terlihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut : Tabel 4.5. RumusanStrategi Terpilih
No
. SASARAN
INDIKATORKINERJA
SASARAN STRATEGI
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya
ketersediaan air untuk
kebutuhan air baku dan
meningkatnya luas layanan jaringan irigasi,
serta terjaganya kondisi
dan fungsi sumber air dan infratruktur sumber daya
air
Persentase ketersedian
air baku untuk
memenuhi kebutuhan
pokok sehari-hari
Peningkatan pelayanan
kepada masyarakat dalam
pemanfaaan air baku
permukaan untuk kebutuhan sehari-hari
sesuai standar pelayanan
minimal.
Persentase luas daerah
irigasi yang terairimelalui jaringan
irigasi
Peningkatan pengelolaan
dan pengembangan jaringan irigasi untuk
memenuhi kebutuhan air
irigasi untuk pertanian
rakyat sesuai standar pelayanan minimal.
Persentase tingkat penanganan
pengamanan lahan
kritis
Peningkatan penanganan untuk perlindungan
terhadap kawasan lahan
kritis dan pengendalian pengamanan pantai
2. Meningkatnya kualitas konstruksi pembangunan/
peningkatan jalan yang
tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan dan
meningkatnya kualitas sarana pejalan kaki yang
berwawasan lingkungan
pada ruas jalan di
kawasan perkotaan.
Persentase panjang ruas jalan yang
meningkat kualitasnya
Melaksanakan pembangunan/peningkata
n jalan kabupaten dengan
konstruksi yang tahan lama dan dan tidak
berdampak negatif
terhadap lingkungan
Persentase panjang
jalan di kawasan perkotaan yang
dilengkapi trotoar
dengan penghijauan
Melaksanakanpembuatant
rotoar yang dilengkapidengantanaman
3. Bertambah dan terjaganya
kondisi kemantapan jalan kabupaten serta terjaga
kelestarian
lingkungannya.
Persentase panjang
jalan kabupaten yang bertambah dan terjaga
kondisi
kemantapannya serta terjaga kelestarian
lingkungnnya
Melaksanakanrehabilitasi,
rekonstruksidanpemeliharaanjalansecaraperiodikdan
rutindenganmenjagakelest
arianlingkungannya
4. Meningkatnya
informasi/data base
infrastruktur lingkup pekerjaan umum yang
mutakhir, dan tersedianya
jumlah kajian/penelitian, pengembangan teknologi
di bidang pekerjaan
umum, serta bertambahnya
pengetahuan sumber daya
Persentase dokumen
data base/ informasi
perkembangan infrastruktur pekerjaan
umumdan jasa
konstruksi yang mutakhir, dan jumlah
kajian, penelitian dan
pengembangan teknologi di bidang
pekerjaan umum yang
Melaksanakanpemutakhir
an data base/informasi
infrastruktur lingkup pekerjaan umum yang
mutakhir,
danmelaksanakan pengkajian, penelitian dan
pengembangan teknologi
konstruksi di bidang pekerjaan umum yang
ramah lingkungan
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
158
No.
SASARAN INDIKATORKINERJA
SASARAN STRATEGI
(1) (2) (3) (4)
aparatur Dinas PUPR dan para penyedia jasa
konstruksi di bidang
pekerjaan Umum yang berwawasan lingkungan
dihasilkan.
Persentase sumber daya aparatur Dinas
PUPR dan Penyedia
Jasa konstruksi yang
mendapat pembinaan jasa konstruksi
Melaksanakansosialisasi terhadap peraturan dan
perundangan bidang jasa
konstruksi,pelatihandanbi
mbinganteknis kepada para apratur Dinas PUPR
dan para Penyedia Jasa
Konstruksi.
5. Terjaganya keharmonisan lingkungan antara
keterpaduan sumber daya
dan perlindungan fungsi
ruang akibat pemanfaatan ruang, dan meningkatnya
kualitas bangunan gedung
pemerintahan yang ramah lingkungan
Persentase kawasan perkotaan
kecamatan/kawasan
strategis yang
mempunyai rencana tata ruang dan
memiliki legalitas
Menyelenggarakanperencanaantataruang yang
partisipatifdanakuntabeld
enganmelibatkanseluruh
stakeholder dan pembuatan peraturan
daerah rencana rinci tata
ruang wilayah kabupaten Cianjur
Persentase tingkat kesesuaian
pemanfaatan ruang
terhadap RTRW
Menyelenggarakanfungsipemanfaatandanpengendali
antataruang yang
konsistendanterkoordinasi
Persentase pembangunan
infrastruktur gedung
pemerintah yang
representatif
Menyelenggarakan pembangunan dan
rehabilitasi
bangunan/gedung
pemerintah secara setektif
B. PerumusanKebijakan Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan
tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Kebijakan dibuat antara lain untuk:
1. Membantu menghubungkan strategi kepada sasaran secara
lebih rasional; 2. Memperjelas strategi sehingga lebih spesifik/focus, konkrit, dan
operasional; 3. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang
menjadi tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi yang dipilih dengan mempertimbangkan faktor-faktorpenentu
keberhasilan untuk mencapai sasaran; dan 4. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang
menjadi tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang agar tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan dan melanggar kepentingan umum. Adapun kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh Dinas PUPR
untuk jangka 5 (lima) tahun yang akan datang sebagaimana terlihat
padaTabel 4.6berikut : Tabel 4.6. Tujuan, Sasaran, Strategi, danKebijakan
DinasPekerjaan Umum dan Penataan Ruang VISIPemerintahKabupatenCianjur :CianjurLebihMaju Dan Agamis
MISI 1 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan berwawasan
lingkungan
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Mewujudkan
pengelolaan sumber daya air
untuk
pemenuhan kebutuhan air
Meningkatnya
ketersediaan air untuk kebutuhan air
baku dan
meningkatnya luas layanan jaringan
Peningkatan
pengelolaan dan pengembangan
jaringan irigasi untuk
memenuhi kebutuhan air irigasi untuk
Meningkatkankondisibai
kinfrastrukturirigasidenganupayaperehabilitasian
danpeningkatanjaringani
rigasi
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
159
VISIPemerintahKabupatenCianjur :CianjurLebihMaju Dan Agamis
MISI 1 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan berwawasan lingkungan
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
bagi masyarakat
irigasi, serta terjaganya kondisi
dan fungsi sumber air
dan infratruktur
sumber daya air
pertanian rakyat sesuai standar
pelayanan minimal.
Peningkatan upaya
konservasi pada
sumber – sumber air dengan tujuan
menjaga ketersediaan
air untuk kebutuhan masyarakat.
Meningkatkaninfrastrukt
ursumberdaya air
untukpendayagunaansumberdaya air
Peningkatan penanganan untuk
perlindungan
terhadap kawasan lahan kritis dan
pengendalian
pengamanan pantai
Meningkatkan pembangunan
infrastruktur pada
daerah kritis sempadan dan daerah aliran sungai
serta sarana
pengamanan pantai
Mewujudkan
kualitas penanganan
jalan yang
berwawasan lingkungan
Meningkatnya
kualitas konstruksi pembangunan/
peningkatan jalan
yang tidak menimbulkan
dampak negatif
terhadap lingkungan
dan meningkatnya kualitas sarana
pejalan kaki yang
berwawasan lingkungan pada ruas
jalan di kawasan
perkotaan.
Melaksanakanpemba
ngunan/ peningkatanjalankab
upatendengankonstru
ksi yang tahan lama dandantidakberdamp
aknegatifterhadapling
kungan
Melaksanakanpenbangu
nan/peningkatanruasjalan yang
menghubungkanantarib
ukotakecamatandengankonstruksibetonsertadilen
gkapidenganpenghijauan
Melaksanakanpembu
atantrotoar yang dilengkapidengantana
man
Melaksanakanpembuata
ntrotoarpadaruasjalan di kawasanperkotaandan di
ibukotakecamatan yang
dilegkapidengantanaman
Mempertahank
an kemantapan
jalan
kabupatenn yang
berwawasan
lingkungan
Bertambah dan
terjaganya kondisi kemantapan jalan
kabuapten serta
terjaga kelestarian lingkungannya
Melaksanakanrehabili
tasi, rekonstruksidanpeme
liharaanjalansecarape
riodikdanrutindenganmenjagakelestarianlin
gkungannya
Melaksanakanrehabilitas
ijalandenganmenggunakankonstruksibetondanm
elaksanakanpemeliharaa
nperiodikjalanuntukruasjalan yang
akanhabisumurpelayana
nnyasertamelaksanakanpemeliharaanrutindanre
konstruksijalanuntukme
mpertahankankondisijalandalamkondisibaikdanse
dangsertamelengkapinya
denganpenghijauan
Meningkatkan
pengetahuan SDM aparatur
Dinas
PUPRdan para
penyedia jasa konstruksi di
bidang
pekerjaan umum yang
berwawasan
lingkungan
Meningkatnya
informasi/data base infrastruktur
lingkup pekerjaan
umum yang
mutakhir, dan tersedianya jumlah
kajian/penelitian,
pengembangan teknologi di bidang
pekerjaan umum,
serta bertambahnya pengetahuan
sumber daya
aparatur Dinas PUPR dan para
penyedia
Melaksanakanpemuta
khiran data base/informasiinfrast
rukturlingkuppekerja
anumum yang
mutakhir
Membuatsisteminformasi
/data base infrastruktur lingkup pekerjaan
umumdenganmenggunak
anteknologiinformasi
Melaksanakanpengkajian,
penelitiandanpengem
banganteknologikonstruksi di
bidangpekerjaanumu
m yang
ramahlingkungan
Melaksanakanpengkajian,
penelitiandanpengemban
ganteknologikonstruksidi bidang pekerjaan umum
yang
ramahlingkunganbekerja
samadenganPuslitbangJalandanJembatan
Melaksanakansosialis Melaksanakansosialisasi
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
160
VISIPemerintahKabupatenCianjur :CianjurLebihMaju Dan Agamis
MISI 1 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan berwawasan lingkungan
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
jasakonstruksi di bidang pekerjaan
Umum yang
berwawasan
lingkungan
asiterhadapperaturandanperundanganbida
ngjasakonstruksi,
pelatihandanbimbing
antekniskepada para apraturDinas PUPR
dan para
PenyediaJasaKonstruksi.
peraturandanperundanganbidangjasakonstruksi,
pelatihandanbimbingante
knisbidangpekerjaanumu
mbagi aparatur Dinas PUPR dan para
penyediajasa Konstruksi
Tertatanya
ruang wilayah
yang serasi
untuk pelestarian
fungsi
lingkungan hidup sesuai
daya dukung
lingkungan dan
pengendalian
yang handal dan konsisten
terhadap
pemanfaatan
ruang.
Terjaganya
keharmonisan
lingkungan antara
keterpaduan sumber daya dan
perlindungan fungsi
ruang akibat pemanfaatan ruang,
dan meningkatnya
kualitas bangunan gedung
pemerintahan yang
ramah lingkungan
Menyelenggarakan
perencanaan tata
ruang yang
partisipatif dan akuntabel dengan
melibatkan seluruh
stakeholder dan pembuatan
rancangan peraturan
daerah rencana rinci tata ruang wilayah
kabupaten Cianjur
Mempercepat proses
penyusunanrencanarinci
tataruangtiap kecamatan
serta Mengusulkan pembuatan rancangan
peraturan daerah rencan
rinci tata ruang kecamatan yang telah
disusun dokumen
teknisnya.
Menyelenggarakan
fungsi pemanfaatan
dan pengendalian tata ruang yang
konsisten dan
terkoordinasi
Mengefektifkanpembinaa
ndanpengawasanteknisd
alampelaksanaanpenataanruang
Menyelenggarakan
pembangunan dan rehabilitasi
bangunan/gedung
pemerintah secara setektif
Melaksanakan
pembangunan dan rehabilitasi
bangunan/gedung
pemerintah yang ramah lingkungan
Lampiran II Rencana Strategis Perangkat Daerah
161
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Program Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang tahun 2017 – 2021 merupakan program prioritas RPJMD Kabupaten Cianjur tahun
2016 – 2021 yang sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Rencana program prioritas beserta indikator keluaran program dan
besarnya pagu anggaran yang dibutuhkan dijabarkan ke dalam rencana kegiatan untuk setiap program prioritas tersebut.Adapun pemilihan
kegiatan untuk masing-masing program prioritas ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang. Indikator keluaran program prioritas yang telah ditetapkan
tersebut, merupakan indikator kinerja program yang berisi outcome
program. Outcome merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficiaries tertentu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran,
dan pendanaan indikatif Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dari tahun 2017 – 2021 sebagaimana terlihat pada Tabel 5.1 sebagai berikut :
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 162
Tabel 5.1.
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan RuangKabupaten Cianjur
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(Tahun 2016)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Penanggun
gjawab Lokasi Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
Meningkatkan pengelolaan sumber daya air
untuk pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat
Meningkatnya ketersediaan air baku untuk kebutuhan
masyarakat dan meningkatnya luas layanan jaringan irigasi, serta terjaganya kondisi dan
fungsi sumber air dan infratruktur sumber daya air
Persentase ketersediaan air baku untuk memenuhi
kebutuhan pokok sehari-hari
1 03
02
PROGRAM PENGEMBANGAN, PENGELOLAAN, DANKONSERVASI JARINGAN
IRIGASI, RAWA, JARINGAN PENGAIRAN
LAINNYA, SUNGAI, DANAU DAN SUMBER DAYA AIR LAINNYA
Persentase ketersedian air baku untuk
memenuhi kebutuhan pokok sehari-
hari (*)
18% 19%
8.0
00.0
00.0
00
21%
10.0
00..
000.0
00
22%
20.0
00.0
00.0
00
24%
12.0
00.0
00.0
00
25%
12.0
00.0
00.0
00
25%
62.0
00.0
00.0
00
Bidang SDA
Kab. Cianjur
1 03
02
Jumlah
situ/rawa/ embung yang ditangani
1 lok. 5 lok.
8.0
00.0
00.0
0
0
5 lok.
10.0
00..000.0
00
6 lok.
20.0
00.0
00.0
00
3 lok
12.0
00.0
00.0
00
3 lok
12.0
00.0
00.0
00
23. lok.
62.0
00.0
00.0
00 Bidang
SDA
Kab.
Cianjur
1 03
02
Kegiatan Pembangunan / Rehabilitasi Situ/Rawa/Embung
dan Sumber Air Lainnya
Jumlah situ/rawa/ embung yang dibangun/
direhab
1 lok. 5 lok.
8.0
00.0
00.0
00
5 lok.
10.0
00..000.0
0
0
6 lok.
20.0
00.0
00.0
0
0
3 lok
12.0
00.0
00.0
0
0
3 lok
12.0
00.0
00.0
0
0
23. lok.
62.0
00.0
00.0
0
0 Bidang
SDA Kab.
Cianjur
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 163
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Kode Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Data
Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(Tahun 2016)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Penanggun
gjawab Lokasi Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target
Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
Persentase luas daerah irigasi yang terairi melalui jaringan irigasi
1 03
02
PROGRAM PENGEMBANGAN,
PENGELOLAAN, DAN KONSERVASI JARINGAN IRIGASI, RAWA, JARINGAN
PENGAIRAN
LAINNYA, SUNGAI, DANAU DAN SUMBER DAYA AIR LAINNYA
Persentase Tingkat Kondisi
Baik Jaringan Irigasi Pada Daerah Irigasi Kewenangan Kabupaten
45% 46%
54.7
90.0
00.0
00
47%
65.1
09.0
00.0
00
48%
74.7
75..
800.0
00
49%
88.8
11.0
00.0
00
50%
97.1
15.5
00.0
00
50%
380.6
01.3
00.0
00
Bidang SDA
Kab. Cianjur
1 0
3
0
2
Kegiatan Perencanaan Teknis Jaringan Irigasi, Sungai, Situ/Rawa/ Embung dan
Sumber Daya Air Lainnya
Jumlah dokumen perencanaan jaringan irgasi, situ
/rawa/embung, sungai dan sumber air lainnya
1 dok
500.0
00.0
00
1 dok
2.1
50.0
00.0
00
1 dok
2.1
50.0
00.0
00
1 dok
2.1
50.0
00.0
00
1 dok
2.1
50.0
00.0
00
5 dok
9.1
00.0
00.0
00
Bidang
SDA
Kab.
Cianjur
1 03
02
Kegiatan Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan Jaringan Irigasi
dan Jaringan Pengairan Lainnya
Jumlah bangunan air dan jaringan irigasi yang
direhab/ ditingkatkan/ dibangun
- 32 DI
52.2
90.0
00.0
00
32 DI
57.5
19.0
00.0
00
32 DI
66.1
46.0
00.0
00
32 DI
79.3
76.0
00.0
00
33 DI
87.3
13.0
00.0
00
161 DI
342.6
47.0
00.0
0
0
Bidang SDA
Kab. Cianjur
1 03
02
Kegiatan Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi Yang Telah Dibangun
Luas Daerah Irigasi yang dioptimalkan fungfsi, operasi dan pemeliharaanny
a
- 4.615
Ha
2.0
00.0
00.0
00
6.180 Ha
3.0
90.0
00.0
00
6.883 Ha
4.1
29.8
00.0
00
7.050 Ha
4.9
35.0
00.0
00
7.070 Ha
5.3
02.5
00.0
00
31.798 Ha
19.4
57.3
00.0
00
Bidang SDA
Kab. Cianjur
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 164
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Kode Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Data
Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(Tahun 2016)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Penanggun
gjawab Lokasi Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target
Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
1 03
02
Kegiatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif
Jumlah jaringan irigasi tersier yang direhab secara partisipatif
- - - 7 DI
350.0
00.0
00
7 DI
350.0
00.0
00
7 DI
350.0
00.0
00
7 DI
350.0
00.0
00
28 DI
1.4
.0.0
00.0
00
Bidang SDA
Kab. Cianjur
1 03
02
Kegiatan Pembangunan/
Peningkatan/ Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Sungai Situ/Rawa/ Embung dan Sumber Daya Air Lainnya Dalam Rangka Penunjang Produktivitas
Pertanian
Jumlah jaringan irigasi/sungai/si
tu/ embung yang dibangun/ditingkatkan/direhab
- - - 10 lok.
2.0
00.0
00.0
00
10 lok.
2.0
00.0
00.0
00
10 lok.
2.0
00.0
00.0
00
10 lok.
2.0
00.0
00.0
00
40 lok.
8.0
00.0
00.0
00
Bidang SDA
Kab. Cianjur
Persentase tingkat penanganan pengamanan lahan kritis
1 03
02
PROGRAM
PENGEMBANGAN, PENGELOLAAN, DAN KONSERVASI
JARINGAN IRIGASI, RAWA,
JARINGAN
PENGAIRAN LAINNYA, SUNGAI, DANAU DAN
SUMBER DAYA AIR LAINNYA
Tingkat
penanganan pengamanan lahan kritis
100 %
7.0
00.0
00.0
00
100 %
5.5
00.0
00.0
00
100 %
20.5
00.0
00.0
00
100 %
50.5
00.0
00.0
00
100 %
50.5
00.0
00.0
00
100 %
134.0
00.0
00.0
00
Bidang
SDA
Kab.
Cianjur
1 03
02
Kegiatan Rehabilitasi Sungai
Jumlah ruas sungai kritis yang ditangani -
2 sungai
7.0
00.0
00.0
0
0 1
sungai
5.0
00.0
00.0
0
0 1
sungai
5.0
00.0
00.0
0
0
1 sungai
5.0
00.0
00.0
0
0 1
sungai
5.0
00.0
00.0
0
0 6
sungai
27.0
00.0
00.0
00 Bidang
SDA Kab.
Cianjur
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 165
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Kode Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Data
Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(Tahun 2016)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Penanggun
gjawab Lokasi Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target
Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
1 03
02
Kegiatan Optimalisasi Sungai
Jumlah lokasi sungai yang dipelihara - - - 10 lok.
500.0
00.0
00
10 lok.
500.0
00.0
00
10 lok.
500.0
00.0
00
10 lok.
500.0
00.0
00
40 lok.
2.0
00.0
00.0
0
0 Bidang
SDA Kab.
Cianjur
1 03
02
Kegiatan Pembangunan Pengendalian Banjir
Jumlah bangunan pengendali
banjir yang dibangun
- - - - - 1 lok.
15.0
00.0
00.0
00
1 lok.
15.0
00.0
00.0
00
1 lok.
15.0
00.0
00.0
00
3 lok.
45.0
00.0
00.0
00 Bidang
SDA Kab.
Cianjur
1 03
02
Kegiatan Pembangunan Pengmanan Pantai
Jumlah bangunan pengamanan pantai yang dibangun
- - - - - - - 1 lok.
30.0
00.0
00.0
00
1 lok.
30.0
00.0
00.0
00
2 lok.
60.0
00.0
00.0
00 Bidang
SDA Kab.
Cianjur
Meningkatk
an kualitas penanganan jalan yang berwawasan lingkungan, dan mempertahankan kemantapan
jalan kabupaten
Meningkatnya
kualitas konstruksi pembangunan/ peningkatan jalan yang tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan dan meningkatnya kualitas sarana pejalan kaki yang
berwawasan
Persentase
panjang ruas jalan yang meningkat kualitasnya
1 03
02
PROGRAM
PEMBANGUNAN/ PENINGKATAN
JALAN, JEMBATAN DAN TROTOAR
Persentase
Panjang Jalan kabupaten yang
meningkat kapasitas dan daya
dukungnya
3,01% 6,76%
269.9
50.0
00.0
0
0
6,76 %
297.9
00.0
00.0
0
0
6,76%
317.2
12.0
00.0
0
0
4,23%
212.4
00.0
00.0
0
0
4,23%
229.0
00.0
00.0
0
0 31,74
%
1.2
36.4
62.0
00.0
00 Bidang
Pembangunan Jalan
Kab. Cianjur
1 0
3
0
2
Kegiatan Perencanaan Pembangunan/
Peningkatan Jalan, Jembatan dan Trotoar
Jumlah dokumen perencanaan
pembangunan/ peningkatan jalan kabupaten
1 dok.
1.5
00.0
00.0
00
1 dok.
1.5
00.0
00.0
00
1 dok.
1.5
00.0
00.0
00
1 dok.
1.0
00.0
00.0
00
1 dok.
1.0
00.0
00.0
00
5 dok.
6.5
00.0
00.0
00
Bidang
Pembangunan Jalan
Kab.
Cianjur
1 03
02
Kegiatan Pembangunan/ Peningkatan Jalan, Jembatan dan Trotoar
Panjang jalan kabupaten yang meningkat kondisinya, kapasitas dan
daya dukungnya
4,24 km 59,60 km
178.8
00.0
00.0
0
0 59,60
km
196.6
80.0
00.0
0
0 59,60
km
208.6
00.0
00.0
0
0
36,50km
135.0
50.0
00.0
0
0 36,50
km
146.0
00.0
00.0
0
0 256,04
km
865.1
30.0
00.0
0
0
Bidang Pembangunan Jalan
Kab. Cianjur
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 166
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Kode Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Data
Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(Tahun 2016)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Penanggun
gjawab Lokasi Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target
Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
lingkungan pada ruas jalan di kawasan perkotaan
1 03
02
Kegiatan Pembangunan/ Peningkatan Jalan dan Jembatan Dalam Rangka Pengembangan Wilayah
Panjang jalan yang dibangun/ ditingkatkan - - - 2 km
6.0
00.0
00.0
00
2 km
6.0
00.0
00.0
00
2 km
6.0
00.0
00.0
00
2 km
6.0
00.0
00.0
00
8 km
24.0
00.0
00.0
00
Bidang Pembangunan Jalan
Kab. Cianjur
1 03
02
Kegiatan
Pengadaan Alat-alat berat, Alat-alat ukur dan Bahan Laboratorium Bidang Pekerjaan Umum d
Jumlah alat
berat, alat ukur untuk pekerjaan jalan
- 4
unit
4.4
50.0
00.0
00
- - 2 unit
1.5
00.0
00.0
00
- - 1 unit
100.0
00.0
00
7 unit
6.0
50.0
00.0
00
UPTD Latbengda
n UPTD Laboratori
um
Kab. Cianjur
1 0
3
0
2
Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan pekerjaan infrastruktur
Laporan hasil Monev
1 dok - - - - 1 dok
60.0
00.0
00
1 dok
60.0
00.0
00
1 dok
60.0
00.0
00
4 dok
180.0
00.0
00
Bidang Pembangunan Jalan
Kab.
Cianjur
Persentase panjang jalan di kawasan perkotaan
yang dilengkapi trotoar dengan penghijauan
1 03
02
PROGRAM PEMBANGUNAN/ PENINGKATAN
JALAN, JEMBATAN DAN TROTOAR
Persentase jalan perkotaan yang memiliki
trotoar dalam kondisi baik
65,33% 66,67
%
2.5
00.0
00.0
0
0 68,00
%
2.6
00.0
00.0
0
0 69,33
%
2.6
50.0
00.0
0
0
70,67%
2.8
00.0
00.0
0
0 72,00
%
2.9
00.0
00.0
0
0 72,00
%
14.0
20.0
00.0
00 Bidang
Pembangu
nan Jalan
Kab.
Cianjur
1 03
02
Pembangunan/ Peningkatan Jalan, Jembatan dan Trotoar
Panjang Trotoar yang dibangun/ ditingkatkan 49,00
km 0,75 km
2.5
00.0
00.0
00
0,75 km
2.6
00.0
00.0
00
0,75 km
2.6
50.0
00.0
00
0,75 km
2.8
00.0
00.0
00
0,75 km
2.9
00.0
00.0
00
52,75 km
13.4
50.0
00.0
00
Bidang Pembangunan Jalan
Kab. Cianjur
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 167
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Kode Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Data
Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(Tahun 2016)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Penanggun
gjawab Lokasi Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target
Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
Bertambah dan terjaganyakondisi kemantapan jalan kabuapten serta terjaga
kelestarian lingkungannya
Persentase panjang jalan kabupaten yang bertambah dan terjaga kondisi
kemantapannyaserta terjaga kelestarian lingkungnnya
1 03
02
PROGRAM REHABILITASI/
/PEMELIHARAAN/ JALAN, JEMBATAN, DAN SALURAN DRAINASE/
GORONG-GORONG
Persentase panjang jalan
kabupaten yang bertambah umur pelayanannya dan terjaga
kondisinya
33,34 % 37,24
%
153.4
37.0
00.0
00
45,24%
249.7
46.0
00.0
00
53,24%
344.5
16.0
00.0
00
60,78%
298.4
45.0
00.0
00
65,78%
326.1
44.0
00.0
00
65,78%
1.3
72.2
88.0
00.0
00
Bidang Preservasi
Jalan
Kec. Cianjur
1 03
02
Perencanaan Rehabilitasi/ Rekonstruksi/ Pemeliharaan Jalan, Jembatan, Trotoar, Saluran Drainase/ Gorong-gorong
Jumlah dokumen perencanaan rehabilitasi/ rekonstruksi/ pemeliharaan jala, jembatan, trotoar, saluran drainase/
gorong-gorong
1 dok.
1.0
00.0
00.0
00
1 dok.
1.0
00.0
00.0
00
1 dok.
1.0
00.0
00.0
00
1 dok.
1.0
00.0
00.0
00
1 dok.
1.0
00.0
00.0
00
5 dok.
5.0
00.0
00.0
00
Bidang Preservasi
Jalan
Kec. Cianjur
1 0
3
0
2
Kegiatan Rehabilitasi/ /Rekontruksi/ Pemeliharaan Periodik Jalan, Jembatan, Trotoar, Saluran Drainase/
Gorong-gorong
Panjang jalan, jembatan, sal. Drainase/gorong- gorng Kabupaten yang Direhabilitasi/ Direkonstruksi/
Dipelihara SecaraPeriodik
25,62
km
34,45
km
86.1
25.0
00.0
00
64,63
km
168.0
38.0
00.0
00
91,18
km
246.1
86.0
00.0
00
68,20 km
190.9
60.0
00.0
00
70,09
km
203.2
49.4
00.0
00
354,17
km
894.5
58.4
00.0
00
Bidang Preservasi
Jalan
Kec.
Cianjur
1 03
02
Kegiatan Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan
Panjang Jalan dan Jembatan Kabupaten yang Dipelihara Secara Rutin
392,77 km
435,26 km
28.3
86.8
02.9
9
7 508,29
km
38.6
58.1
53.3
7
0 583,84
km
48.2
30.0
78.5
5
9 711,41
km
49.9
84.8
56.5
3
0 771,49
km
49.9
84.8
56.5
3
0
3.4
03,0
6 k
m
215.2
44.7
47.9
86 Bidang
Preservasi Jalan
Kec. Cianjur
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 168
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Kode Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Data
Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(Tahun 2016)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Penanggun
gjawab Lokasi Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target
Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
1 03
02
Kegiatan Rehabilitasi/ Rekonstruksi Jalan /Jembatan Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Pemerintah Daerah
Panjang Jalan dan Jembatan Kabupaten yang Direhabilitasi/ rekonstruksi
3,06 km 3,00 km
7.5
00.0
00.0
00
2,00 km
5.2
00.0
00.0
00
2,00 km
5.4
00.0
00.0
00
2,00 km
5.6
00.0
00.0
00
2,00 km
5.8
00.0
00.0
00
14,06 km
29.5
00.0
00.0
00
Bidang Preservasi
Jalan
Kec. Cianjur
1 03
02
Rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat berat, alat-alat ukur dan bahan labolatorium bidang pekerjaan umum
Jumlah alat-alat berat, alat-alat ukur dan bahan labolatorium bidang pekerjaan umum yang terpelihara
10
jenis
425.0
00.0
00
10 jenis
450.0
00.0
00
10 jenis
500.0
00.0
00
10 jenis
500.0
00.0
00
10 jenis
500.0
00.0
00
10 jenis
2.3
75.0
00.0
00
UPTD Latbengdan UPTD Laborator
ium
Kab. Cianjur
Meningkatkan pengetahuan sumber daya aparatur Dinas PUPR
dan para penyedia jasa konstruksi di bidang pekerjaan umum yang berwawasan lingkungan
Meningkatnya informasi/data base infrastruktur lingkup pekerjaan umum yang
mutakhir, dan tersedianya jumlah kajian/penelitian, pengembangan teknologi di bidang pekerjaan
umum, serta bertambahnya
Persentase dokumen data base/informasi perkembangan
infrastruktur lingkup pekerjaan umum yang mutakhir, dan persentase kajian, penelitian
dan pengembang
1 03
02
PROGRAM PEMBINAAN JASA
KONSTRUKSI, DAN PEMBINAAN TEKNIK
Persentase pengkajian,
penelitian dan pengembangan teknologi di
bidang jalan dan jembatan
yang dihasilkan
10%
84.0
00.0
00
35%
445.0
00.0
00
55%
465.0
00.0
00
75%
485.0
00.0
00
100%
500.0
00.0
00
100%
1.9
79.0
00.0
00
Bidang Jasa
Konstruksi dan Bina
Teknik
Kec. Cianjur
1 03
02
Kegiatan Penyusunan Bahan Kebijakan Program Bidang Pekerjaan Umum
Jumlah bahan rancangan kebijakan jasa konstruksi
1 dok
84.0
00.0
00
1 dok.
445.0
00.0
00
1 dok.
465.0
00.0
00
1 dok.
485.0
00.0
00
1 dok.
500.0
00.0
00
5 dok.
1.9
79.0
00.0
0
0
Bidang Jasa
Konstruksi dan Bina Teknik
Kec. Cianjur
1 0
3
0
2
Jumlah bahan rancangan
kebijakan daftar harga satuan pekerjaan
1 dok 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 5 dok.
Bidang Jasa
Konstruksi dan Bina Teknik
Kec.
Cianjur
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 169
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Kode Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Data
Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(Tahun 2016)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Penanggun
gjawab Lokasi Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target
Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
pengetahuan sumber daya aparatur Dinas PUPR dan para penyedia jasa konstruksi di bidang
pekerjaan Umum yang berwawasan lingkungan
an teknologi di bidang pekerjaan umum yang dihasilkan
1 03
02
Jumlah bahan pedoman perencanaan infrastruktur (jalan, jembatan, irigasi dan bangunan)
1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 4 dok.
Bidang Jasa
Konstruksi dan Bina Teknik
Kec. Cianjur
Persentase data
dan informasi sumber daya air yang
dimutakhirkan
37,50% 50,00
%
200.0
00.0
00
62,50
%
200.0
00.0
00
75,00
%
200.0
00.0
00
87,50%
200.0
00.0
00
100%
200.0
00.0
00
100%
1.0
00.0
00.0
0
0
Bidang
Jasa Konstruksi dan Bina
Teknik
Kec.
Cianjur
1 03
02
Kegiatan Penyusunan Database dan Informasi Sumber Daya Air
Jumlah Data base dan informasi kondisi daerah irigasi yang di update
1 dok
200.0
00.0
00
1 dok
200.0
00.0
00
1 dok
200.0
00.0
00
1 dok
200.0
00.0
00
1 dok
200.0
00.0
00
5 dok.
1.0
00.0
00.0
00
Bidang Jasa
Konstruksi dan Bina
Teknik
Kec. Cianjur
Persentase data dan informasi
jalan dan jembatan yang dimutakhirkan
44,03% 50,31
%
138.0
00.0
00
62,89%
585.0
00.0
00
75,47%
495.0
00.0
00
88,05%
525.0
00.0
00
100%
565.0
00.0
00
100%
2.3
08.0
00.0
0
0
Bidang Jasa
Konstruksi dan Bina
Teknik
Kec. Cianjur
1 03
02
Kegiatan Penyusunan Sistem
Informasi/ Data Base Bidang Penataan Umum dan Penataan Ruang
Jumlah dokumen
informasi perkembangan kondisi ruas jalan, jembatan (K1, P1, P2, Leger) yang tersusun
- 1 dok
138.0
00.0
00
1 dok
585.0
00.0
00
1 dok
495.0
00.0
00
1 dok
525.0
00.0
00
1 dok
565.0
00.0
00
5 dok
2.3
08.0
00.0
00
Bidang Jasa
Konstruksi dan Bina Teknik
Kec. Cianjur
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 170
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Kode Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Data
Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(Tahun 2016)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Penanggun
gjawab Lokasi Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target
Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
1 03
02
Jumlah aplikasi sistem inforrmasi dan database
1 aplikasi
1 aplikas
i
1 aplikas
i
1 aplikasi
1 aplikas
i
1 aplikas
i
Bidang Jasa
Konstruksi dan Bina Teknik
Kec. Cianjur
1 03
02
Jumlah peta jalan, irigasi dan
infrastruktur gedung yang up date
1 dok. 1 dok. 2 dok.
Bidang Jasa
Konstruksi dan Bina Teknik
Kec. Cianjur
Persentase sumber daya aparatur Dinas PUPR dan para
penyedia jasa konstruksi di bidang pekerjaan umum yang mendapat pembinaan jasa
konstruksi
1 03
02
PROGRAM
PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI, BINA TEKNIK DAN PENATAAN RUANG
Prosentase
penyedia jasa dan kelompok masyarakat pelaksana
pekerjaan konstruksi yang mendapat
tambahan pengetahuan
bidang jasa konstruksi
- 14,28
%
50.0
00.0
00
35,71%
270.0
00.0
00
57,14%
285.0
00.0
00
78,57%
300.0
00.0
00
100%
325.0
00.0
00
100%
1.2
30.0
00.0
00
Bidang
Jasa Konstruksi dan Bina
Teknik
Kec. Cianjur
1 03
02
Kegiatan
Penyelenggaraan Pembinaan Teknik Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Jumlah peserta
yang mengikuti kegiatan pembinaan teknik
- 80 org
50.0
00.0
00
120 org
270.0
00.0
00
120 org
285.0
00.0
00
120 org
300.0
00.0
00
120 org
325.0
00.0
00
560 org
1.2
30.0
00.0
00
Bidang Jasa
Konstruksi dan Bina Teknik
Kec. Cianjur
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 171
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Kode Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Data
Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(Tahun 2016)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Penanggun
gjawab Lokasi Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target
Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
Tertatanya ruang wilayah yang serasi untuk pelestarian fungsi lingkungan
hidup sesuai daya dukung lingkungan dan pengendalian yang handal dan konsisten terhadap pemanfaatan ruang.
Terjaganya keharmonisan lingkungan antara keterpaduan sumber daya dan perlindungan
fungsi ruang akibat pemanfaatan ruang, dan meningkatnya kualitas bangunan gedung pemerintahan yang ramah lingkungan
Persentase kawasan perkotaan kecamatan/ kawasan strategis yang mempunyai
rencana tata ruang dan memiliki legalitas
1 03
02
PROGRAM PERENCANAAN,
PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN TATA RUANG
Prosentase dokumen
rencana detail tata ruang (RDTR) yang disusun
68,75 71,87
%
864.0
00.0
00
78,13%
3.4
00.0
00.0
00
90.63%
4.7
00.0
00.0
00
96,88%
1.6
50.0
00.0
00
100%
1.9
00.0
00.0
00
100%
12.5
14.0
00.0
00
Bidang Penataan
Ruang dan Penataan Bangunan
Kec. Cianjur
1 03
02
Kegiatan
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan (KLHS, GCP)
Jumlah RDTR
Kawasan Perkotaan yang tersusun
22 1
700.0
00.0
00
2
1.5
00.0
00.0
00
4
2.8
00.0
00.0
00
2
750.0
00.0
00
1
750.0
00.0
00
32
6.3
00.0
00.0
00
Bidang
Penataan Ruang dan Penataan Bangunan
Kab. Cianjur
1 03
02
Kegiatan Review RDTR Kawasan Perkotaan (KLHS, GCP, Konsultasi
Publik)
Jumla Revisi RDTR kawasan perkotaan yang tersusun
0 - - 3
750.0
00.0
00
2
500.0
00.0
00
2
500.0
00.0
00
3
750.0
00.0
00
10
2.5
00.0
00.0
00
Bidang Penataan
Ruang dan
Penataan Bangunan
Kab. Cianjur
1 03
02
Kegiatan Penyusunan Rencana Terperinci Tata Ruang (RTTR) Kawasan
Jumla RTTR kawasan yang disusun 1
750.0
00.0
00
2
1.0
00.0
00.0
0
0
3
1.7
50.0
00.0
0
0
Bidang Penataan
Ruang dan Penataan Bangunan
Kab. Cianjur
PROGRAM
PERENCANAAN,
PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN TATA RUANG
Persentase
legalitas produk
rencana tata ruang
0 3.125
%
15,625%
28,125%
34,375 %
40,625%
40,625%
9.5
64.0
00.0
00
Bidang
Penataan Ruang dan
Penataan Bangunan
Kec. Cianjur
1 0
3
0
2
Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi Persetujuan
Substansi Raperda RDTR
Jumlah dokumen Raperda RDTR
0 1 164.0
00.0
00
4
400.0
00.0
00
4
400.0
00.0
00
2
400.0
00.0
00
2
400.0
00.0
00
13
1.7
64.0
00.0
00
Bidang Penataan
Ruang dan
Penataan Bangunan
Kab.
Cianjur
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 172
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Kode Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Data
Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(Tahun 2016)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Penanggun
gjawab Lokasi Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target
Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
Persentase tingkat keksesuaian pemanfaatan ruang terhadap RTRW
1 03
02
PROGRAM PERENCANAAN,
PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN TATA RUANG
Persentase ketaatan
terhadap RTRW - 90%
360.0
00.0
00
95%
360.0
00.0
00
95%
360.0
00.0
00
100%
360.0
00.0
00
100%
360.0
00.0
00
100%
1.8
00.0
00.0
00
Bidang Penataan
Ruang dan Penataan Bangunan
Kab. Cianjur
1 03
02
Kegiatan Pengawasan Tata
Bangunan
Jumlah laporan pengawasan
bangunan 5 dok 1 dok
300.0
00.0
00
1 dok
300.0
00.0
00
1 dok
300.0
00.0
00
1 dok
300.0
00.0
00
1 dok
300.0
00.0
00
10 dok
1.5
00.0
00.0
00
Bidang Penataan
Ruang dan Penataan Bangunan
Kab. Cianjur
Persentase pembangunan gedung pemerintah yang
representatif
1 03
02
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAN REHABILITASI GEDUNG
Jumlah gedung pemerintah
yang representatif
57 unit 25
unit
65.4
33.0
00.
000
30 unit
132.0
00.0
00
.000
21 unit
101.6
00.0
00
.000
16 unit
84.1
00.0
00.
000
10 unit
66.1
00.0
00.
000
159 unit
449.2
33.0
00
.000 Bidang
Pembangunan
Gedung
Kab. Cianjur
1 03
02
Kegiatan Perencanaan Pembangunan/ Peningkatan/ Renovasi/ Rehabilitasi/ PemeliharaanGedung
Jumlah dokumen perencanaan pembangunan/ peningkatan/ renovasi/ rehabilitasi gedung
1 dok.
3.1
00.0
00.0
00
1 dok.
2.5
00.0
00.0
00
1 dok.
2.5
00.0
00.0
00
1 dok.
2.5
00.0
00.0
00
1 dok.
2.5
00.0
00.0
00
5 dok.
13.1
00.0
00.0
00
Bidang Pembangu
nan Gedung
Kab. Cianjur
1 03
02
Kegiatan Pembangunan/ Peningkatan Gedung
Jumlah bangunan gedung yang dibangun /ditingkatkan
57 23 unit
59.7
50.0
00.0
00
28 Unit
127.4
00.0
00.
000
19 Unit
95.5
00.0
00.0
00
14 Unit
80.5
00.0
00.0
00
8 unit
62.5
00.0
00.0
00 159
unit
425.6
50.0
00.
000
Bidang Pembangu
nan Gedung
Kab. Cianjur
1 0
3
0
2
Kegiatan Renovasi/ Rehabilitasi/ Pemeliharaan
Gedung
Jumlah bangunan gedung yang
direnavasi/ rehabilitasi/ dipelihara
2 unit 2.5
00.0
00.0
00
2 unit
2.0
00.0
00.0
00
2 unit
3.5
00.0
00.0
00
2 unit
1.0
00.0
00.0
00
2 unit
1.0
00.0
00.0
00
10 unit
10.5
00.0
00.0
0
0
Bidang Pembangu
nan Gedung
Kab.
Cianjur
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 173
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Kode Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Data
Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(Tahun 2016)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Penanggun
gjawab Lokasi Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target
Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
1 03
02
Kegiatan Pengendalian Keandalan Bangunan
Jumlah dokumen hasil pengendalian keandalan bangunan
1 dok
83.0
00.0
00
1 dok.
100.0
00.0
00
1 dok.
100.0
00.0
00
1 dok.
100.0
00.0
00
1 dok.
100.0
00.0
00
5 dok.
483.0
00.0
00
Bidang Pembangu
nan Gedung
Kab. Cianjur
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 174
BAB VI INDIKATOR KINERJA
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD kabupaten Cianjur tahun 2016 – 2021 adalah indicator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruangdalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Cianjur tahun 2016 -
2021. Tujuan RPJMD tahun 2016 – 2021 di bidang infrastruktur adalah
meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur wilayah dengan menerapkan pembangunan berwawasan lingkungan, sedangkan sasarannya adalah meningkatnya pembangunan infrastruktur daerah.
Indikator kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Cianjur
tahun 2016 – 2021 sebagaimana terlihat padaTabel 6.1 sebagai berikut : Tabel 6.1.
Indikator Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No.
IndikatorSasaran
Kondisi
Kinerja
pada awal
periode
RPJMD
Target CapaianSetiapTahun
Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
RPJM Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1
Persentase kondisi
mantap jalan Kabupaten (%)
37,87% 44% 52% 60% 65% 70% 70%
2 Panjang jalan yang
dilalui roda 4 (km)
1.301,6
97
1.301,6
97
1.301,6
97
1.301,6
97
1.301,6
97
1.301,69
7
1.301,6
97
3
Persentase Panjang
Jalan kabupaten yang
meningkat kapasitas daya dukungnya
3,01% 6,76% 6,76% 6,76% 4,23% 4,23% 31,74%
4
Persentase jalan
perkotaan yang memiliki trotoar dalam
kondisi baik
65,33% 66,67% 68% 69,33% 70,67% 72% 72%
5
Persentase Panjang jalan kabupaten yang
bertambah umur
pelayanannya dan
terjaga kondisinya
33,34% 37,24% 45,24% 53,24% 60,78% 65,78% 65,78%
6
Drainase dalam kondisi
baik/ pembuangan
aliran air tidak
terseumbat (km)
49 50 51 52 53 54 54
7
Persentase ketersedian
air baku untuk
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari
18% 19% 21% 22% 24% 25% 25%
8
Persentase tingkat
kondisi baik jaringan irigasi pada daerah
irigasi kewenangan
Kabupaten
45% 46% 47% 48% 49% 50% 50%
9
Persentase tingkat
penanganan
pengamanan lahan
kritis
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Lampiran II
Rencana Strategis Perangkat Daerah 175
No
. IndikatorSasaran
Kondisi Kinerja
pada
awal
periode
RPJMD
Target CapaianSetiapTahun
Kondisi Kinerja
pada
akhir
periode
RPJM Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
10
Persentase luas irigasi
Kabupaten dalam
kondisi baik (%)
45 46 47 48 49 50 50
11
Persentase pengkajian,
penelitian dan
pengembangan teknologi
di bidang jalan dan
jembatan yang dihasilkan
10% 35% 55% 75% 100% 100%
12
Persentase data dan
informasi sumber daya air yang dimutakhirkan
37,50% 50,00% 62,50% 75,00% 87,50% 100% 100%
13
Persentase data dan
informasi jalan dan jembatan yang
dimutakhirkan
44,03% 50,31% 62,89% 75,47% 88,05% 100% 100%
14
Prosentase dokumen rencana detail tata
ruang (RDTR) yang
disusun
68,75 71,87% 78,13% 90.63% 96,88% 100% 100%
15 Persentase ketaatan
terhadap RTRW 90% 90% 95% 95% 100% 100% 100%
16 Rasio bangunan ber IMB
per satuan bangunan 10,50% 11% 11,50% 12,00% 12,50% 13% 13%
17 Jumlah gedung pemerintah yang
repsentatif
57 unit 25 unit 30 unit 21 unit 16 unit 10 unit 159 unit
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 20211 Meningkatkan kualitas
pelayanan infrastrukturwilayah
1.a Persentase ketersediaan airbaku untuk memenuhikebutuhan masyarakat (%)
72,90 74,58 76,25 76,58 76,92 1.1 Meningkatnya ketersediaanair baku untuk kebutuhanmasyarakat dan pertanianrakyat
1.1.a Persentase ketersediaan airbaku untuk memenuhikebutuhan pokok sehari-hari (%)
46,69 49,05 51,35 51,80 52,25 1.1.1 Program Pengembangan danPengelolaan Jaringan Irigasi,Rawa dan Jaringan PengairanKonservasi Sungai, Danau danSumber Daya Air Lainnya
1.1.1.a Persentase infrastruktur airbaku yang disediakan (%)
11,76 5,88 7,35 4,41 2,94
Kegiatan Pembangunan /RehabilitasiSitu/Rawa/Embung danSumber Air Lainnya
Jumlah situ/rawa/ embungyang dibangun/ direhab (lok.)
8 4 5 3 2
1.1.b Persentase luas areal irigasikabupaten yang terairimelalui jaringan irigasi (%)
73,33 75,00 76,67 77,00 77,33 1.1.2 Program Pengembangan danPengelolaan Jaringan Irigasi,Rawa dan Jaringan PengairanKonservasi Sungai, Danau danSumber Daya Air Lainnya
1.1.2.a Persentase rata2 daerahirigasi yang telahdilaksanakan indek kinerjasistem irigasi (IKSI) (%)
56,60 57,00 57,50 57,70 58,00
Kegiatan Perencanaan TeknisJaringan Irigasi, Sungai,Situ/Rawa/ Embung danSumber Daya Air Lainnya
Jumlah dokumenperencanaan jaringan irgasi,situ /rawa/embung, sungaidan sumber air lainnya (dok.)
1 1 1 1 1
KegiatanRehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan Jaringan Irigasi danJaringan Pengairan Lainnya
Jumlah bangunan air danjaringan irigasi yang direhab/ditingkatkan/ dibangun (D.I)
32 32 32 25 25
Kegiatan Optimalisasi FungsiJaringan Irigasi Yang TelahDibangun
Jumlah luas areal Irigasi yangdioptimalkan fungfsi, operasidan pemeliharaannya (Ha)
4615 5886 6883 7050 7364
Kegiatan Pembangunan/Peningkatan/ RehabilitasiJaringan Irigasi, SungaiSitu/Rawa/ Embung danSumber Daya Air LainnyaDalam Rangka PenunjangProduktivitas Pertanian
Jumlah jaringanirigasi/sungai/situ/ embungyang dibangun/ditingkatkan/direhab (Lok.)
14 10 10 10
Kegiatan Pengelolaan IrigasiPartisipatif
Jumlah jaringan irigasi tersieryang direhab secarapartisipatif (D.I)
7 7
Kegiatan Rehabilitasi /Pemeliharaan Sungai danPengendalian Banjir
Jumlah ruas sungai kritisyang ditangani (Lok.)
2 7 2 2 2
1.b Persentase kondisi mantapjalan kabupaten
44,00 52,00 55,00 57,50 60,00 1.2 Meningkatnya dan terjaganyakualitas jalan dalam kondisimantap
1.2.a Persentase panjang jalanKabupaten yang meningkatkapasitasnya(%)
7,65 8,00 7,73 2,50 2,50 1.2.1 Program Pembangunan Jalan,Jembatan dan Trotoar
1.2.1.a Panjang jalan Kabupatenyang meningkat kapasitasnya(km)
99,580 104,140 100,584 33,000 33,000
Kegiatan PerencanaanPembangunan/ PeningkatanJalan, Jembatan dan Trotoar
Jumlah dokumenperencanaan pembangunan/peningkatan jalan kabupaten(dok.)
1 1 1 1 1
Kegiatan Pembangunan/Peningkatan Jalan, Jembatandan Trotoar
Panjang jalan, jembatan,trotoar yangditingkatkan/dibangun (km)
99,580 102,14 98,584 31,000 31,000
Kegiatan Pembangunan/Peningkatan Jalan danJembatan Dalam RangkaPengembangan Wilayah
Panjang jalan yang dibangun/ditingkatkan untuk membukaakses pengembanganwilayah (km)
0 2 2 2 2
Kegiatan Pengadaan Alat-alatberat, Alat-alat ukur danBahan Laboratorium BidangPekerjaan Umum danPenataan Ruang
Jumlah alat berat, alat ukuryang dibeli (unit)
4 4 1 1 1
Kegiatan Monitoring, Evaluasi,dan Pelaporan pekerjaaninfrastruktur
Jumlah laporan hasil monev(dok.)
1 1 1
TARGET
Review Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan Jangka Menengah Hasil PenyelarasanDinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
TUJUAN INDIKATOR KINERJA TUJUANTARGET
SASARAN INDIKATOR SASARANTARGET
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021TARGET
TUJUAN INDIKATOR KINERJA TUJUANTARGET
SASARAN INDIKATOR SASARANTARGET
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN
1.2.b Persentase panjang jalanmantap Kabupaten yangterjaga kondisinya (%)
36,35 44,00 47,27 55,00 57,50 1.2.2 ProgramRehabilitasi/PemeliharaanJalan, Jembatan, Trotoar,Saluran Drainase/ Gorong-gorong
1.2.2.a Panjang jalan mantapKabupaten yang terjagakondisinya (km)
473,114 572,747 615,349 726,000 759,000
Kegiatan PerencanaanRehabilitasi/ Rekonstruksi/Pemeliharaan Jalan, Jembatan,Trotoar, Saluran Drainase/Gorong-gorong
Jumlah dokumenperencanaan rehabilitasi/rekonstruksi/ pemeliharaanjala, jembatan, trotoar,saluran drainase/ gorong-gorong (dok.)
1 1 1 1 1
KegiatanRehabilitasi/Rekontruksi/Pemeliharaan Periodik Jalan,Jembatan, Trotoar, SaluranDrainase/ Gorong-gorong
Panjang jalan,jembatan,trotoar sal.Drainase/gorong- gorngKabupaten yangDirehabilitasi/Direkonstruksi/ DipeliharaSecara Periodik (km)
20,656 46,063 33,165 24,900 24,900
Kegiatan Pemeliharaan RutinJalan dan Jembatan
Panjang Jalan dan JembatanKabupaten yang dipeliharaSecara Rutin (km)
449,458 523,684 579,184 699,600 732,600
Kegiatan Rehabilitasi/Rekonstruksi Jalan /JembatanDalam Rangka PeningkatanKinerja Pemerintah Daerah
Panjang Jalan dan JembatanKabupaten yangDirehabilitasi/ rekonstruksiuntuk meningkatkan kinerjapemerintah daerah (km)
3 3 3 1,5 1,5
Rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat berat, alat-alat ukur danbahan labolatorium bidangpekerjaan umum
Jumlah alat-alat berat, alat-alat ukur dan bahanlabolatorium bidangpekerjaan umum yangterpelihara (jenis)
10 10 10 10 10
1.3 Meningkatnya database,informasi, bahan kebijakandan pengetahuan sumber dayamanusia di bidang konstruksi
1.3.a Persentase database,informasi dan bahankebijakan di bidangpekerjaan umum yangdihasilkan (%)
20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 1.3.1 Program Pembinaan JasaKonstruksi, Bina Teknik danPenataan Ruang
1.3.1.a Persentase database,informasi dan bahankebijakan di bidangpekerjaan umum yangdihasilkan (%)
20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
Kegiatan Penyusunan BahanKebijakan Program BidangPekerjaan Umum
Jumlah bahan rancangankebijakan daftar harga satuanpekerjaan, survey kepuasanmasyarakat (dok.)
2 2 2 2 2
Kegiatan Penyusunan SistemInformasi/ Data Base BidangPekerjaan Umum danPenataan Ruang
Jumlah informasi dandatabase kondisi jalan,jembatan dan jaringan irigasiyang di update (dok.)
3 3 3 3 3
1.3.b Persentase meningkatnyakapasitas SDM dibidangkonstruksi (%)
10,00 20,00 20,00 25,00 25,00 Program Pembinaan JasaKonstruksi, Bina Teknik danPenataan Ruang
1.3.1.b Persentase pembinaan SDMbidang konstruksi (%)
10,00 20,00 20,00 25,00 25,00
Kegiatan PenyelenggaraanPembinaan Teknik BidangPekerjaan Umum danPenataan Ruang
Jumlah peserta yangmengikuti kegiatanpembinaan teknik (org.)
40 80 80 100 100
2 Meningkatkan optimalisasipenataan ruang
2.a Persentase ruang wilayahyang masuk dalam sistempusat kegiatan dan kawasanstrategis kabupatenberdasarkan RTRWkabupaten (%)
2,38 11,90 2,38 4,76 2,38 2.1 Meningkatnya kesesuaianpemanfaatan ruang pusatkegiatan dan kawasanstrategis
2.1.a Persentase raperda pusatkegiatan dan kawasanstrategis (%)
10 50 10 20 10 2.1.1 Program Perencanaan,Pemanfaatan danPengendalian Tata Ruang
2.1.1.a Persentase dokumenpenataan ruang yangdihasilkan (%)
8,70 26,09 13,04 26,09 26,09
Kegiatan Penyusunan RencanaDetail Tata Ruang PusatKegiatan dan Rencana TataRuang Kawasan Strategis
Jumlah RDTR pusat kegiatanyang disusun (dok.)
1 5 1 2 1
Kegiatan Koordinasi danKonsultasi PersetujuanSubstansi Raperda RTRD danRTR
Jumlah RDTR pusat kegiatandan RTR kawasan strategisyang disusun (dok.)
0 0 1 2 3
Kegiatan PengendalianPemanfaatan Ruang
Jumlah dokumenpengendalian pemanfatanruang (dok.)
0 0 0 1 1
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021TARGET
TUJUAN INDIKATOR KINERJA TUJUANTARGET
SASARAN INDIKATOR SASARANTARGET
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN
Kegiatan Pengawasan TataBangunan
Jumlah laporan pengawasanbangunan (dok.)
1 1 1 1 1
3 Meningkatkan sarana danprasarana pemerintahanyang representatif untukmendukung peningkatanpelayanan publik
3.a Persentase bangun gedungpemerintah dan non gedungyang representatif (%)
33,73 10,65 13,61 4,14 4,14 3.1 Meningkatnya kualitasbangunan gedungpemerintahan dan non gedungyang representatif
3.1.a Persentase bangunangedung pemerintah dannon gedung yangmeningkat kualitasnya (%)
33,73 10,65 13,61 4,14 4,14 3.1.1 Program Pembangunan danRehabilitasi Gedung
3.1.1.a Jumlah bangunan gedungpemerintah dan non gedungyang meningkat kualitasnya(unit)
57 18 23 7 7
Kegiatan PerencanaanPembangunan/ Peningkatan/Renovasi/ Rehabilitasi/PemeliharaanGedung
Jumlah dokumenperencanaan pembangunan/peningkatan/ renovasi/rehabilitasi gedung (dok.)
1 1 1 1 1
Kegiatan Pembangunan/Peningkatan BangunanGedung dan Non Gedung
Jumlah bangunan gedungdan non gedung yangdibangun /ditingkatkan (unit)
55 16 21 5 5
Kegiatan Renovasi/Rehabilitasi/ PemeliharaanGedung
Jumlah bangunan gedungyang direnavasi/ rehabilitasi/dipelihara (unit)
2 2 2 2 2
Kegiatan PengendalianKeandalan Bangunan
Jumlah dokumen hasilpengendalian keandalanbangunan (dok.)
1 1 1 1 1